6

Kebocoran Sandwich

Embed Size (px)

Citation preview

5/7/2018 Kebocoran Sandwich - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kebocoran-sandwich 1/5

 

44 dentika Dental Journal, Vol 12, No.1, 2007: 44-48

PENGAMATAN KEBOCORAN MIKRO RESTORASI

SANDWICHTEKNIK OPEN DAN CLOSED PADA

RESTORASI KELAS V (PENELITIAN IN VITRO)

Cut Nurliza*, Yuni**

*Departemen Dum Konservasi Gigi

Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Sumatera Utara

1 1 . Alumni No.2 Kampus USU Medan 20155

**Mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Sumatera Utara

11.Alumni No.2 Kampus USU Medan 20155

Abstract

The resin modified glass ionomer cement (RMGIC)/composite resin (CR) sandwich technique has been

proposed to relieve the contraction stress of direct composite resin restorations which leads to microleakage.

Sandwich technique can be divided into closed technique in which liner is not exposed to the oral environment

and the open technique in which it is exposed. The purpose of this study was to compare the microleakage

between the open and closed sandwich technique with RMGIC/CR in class V restorations. Thirty extracted

human premolars were prepared with standardized class V cavity outlines of 2,0 mm (occlusal-gingival), 3,Omm

(mesial-distal) and 2,0 mm (depth). The samples were randomly assigned in three groups.In=l O)and restored as

follows: Group 1, the open sandwich technique; Group 2, the closed sandwich technique and Group 3 as control

group, only restored by composite resins. Samples were subjected to thermo cycling (200 cycles, 5°C to 55°C, 30

seconds dwell time) and immersed in 0,5% fuschin air solutions for 24 hours in room temperature. After rinsing

with running water, the restorations were sectioned longitudinally in the middle of the restorations. The

microleakage was observed under a stereomicroscope (20x) and scored on a 0-3 scale. Data were analyzed

statistically using Kruskal-Wallis and Mann-Whitney U Tests (p<0,05). The result of this study showed that

there was a significant difference between the open and closed sandwich technique and that the open sandwich

technique was the best in preventing micro leakage in class V restorations.

Key words: resin modified glass ionorner cement, sandwich technique, microleakage

PENDAHULUAN

Resin komposit mempunyai wama yang hampir

menyerupai gigi asli dan dapat berikatan dengan

gigi secara mikro mekanis sehingga restorasi resin

komposit dapat bertahan lebih lama dibandingkan

restorasi amalgam. Preparasi untuk penumpatan

resin komposit juga tidak membutuhkan pem-

buangan jaringan gigi yang terlalu banyak.' Akan

tetapi, resin komposit memiliki kelemahan yaitu

adanya pengerutan akibat polimerisasi yang menye-

babkan kehilangan kontak antara resin komposit

dengan dinding kavitas sebingga mengakibatkan

terjadinya pembentukan celah pada tepi restorasi.

Selain itu, perbedaan koefisien ekspansi termaI

an tara struktur gigi dan resin komposit dapat me-

nyebabkan terjadinya perbedaan perubahan volume

yang mengakibatkan timbulnya kebocoran mikro.2

Menurut Kidd (cit Federlin et al.), kebocornn rnikro

merupakan jalan masuk bakteri, cairan, atau

molekul di antara dinding kavitas dan bahan res-

torasi. Keburukan dalam menutup tepi kavitas dapat

mengakibatkan terjadinya hipersensitivitas, karies

rekuren dan penyakit pulpa. Oleh karena itu, diper-

lukan perhatian khusus untuk mendeteksi kebera-

daan kebocoran mikro. Daerah yang sangat rentan

terhadap kebocoran mikro adalah dinding gingival

pada restorasi kelas ITdan V.3

Restorasi sandwich merupakan teknik restorasi

yang menggunakan dua bahan restorasi yang ber-

beda dalam satu restorasi. Ada dua macam teknik

restorasi sandwich yaitu teknik closed yang mana

bahan restorasi yang digunakan sebagai basis tidak

terpapar di rongga mulut tetapi hanya terdapat di

dasar kavitas, dan teknik open dimana bahan res-

torasi yang digunakan sebagai basis tersebut ter-

papar di rongga mulut." Konsep pemakaian semen

ionomer kaca sebagai basis pada restorasi sandwich

5/7/2018 Kebocoran Sandwich - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kebocoran-sandwich 2/5

 

NurIiza: Pengamatan kebocoran mikro restorasi sandwich

untuk melekatkan resin komposit ke struktur gigi

diperkenalkan pertama kali oleh McLean untuk

kavitas kelas ill da n v.5 Semen ionomer kaca

berikatan secara kem is dengan dentin da n rnern-

p un yai k oefisien ek sp an si term al yan g sarn a d en gan

struktur gigi. O leh karena itu, dapat diasum sikan

bahw a efek negatif pengerutan akibat polim erisasi

resin kom posit dapat dikurangi dengan m engguna-

kan semen ionomer kaea sebagai basis restorasi.

K eu ntu ng an la in re sto ra si sandwich dengan Sem en

ionom er kaea dan resin kom posit adalah pelepasan

fluor dar i sem en ionom er kaea yang dipertim bang-

kan dapat m engham bat pem bentukan dan perkem-

b an gan k aries d i sek itar resto rasi dan d i pe rmukaan

proksimal gigi yang berkontak dengan restorasi.

A kan tetapi, beberapa uji klinis m elaporkan tingkat

kegagalan yang tinggi dari restorasi sandwich

dengan penggunaan sem en ionomer kaea.6 Resto-

rasi sandwich teknik open dengan sem en ionom er

k aea m en un ju kk an tin gkat k eg agalan an tara 1 3-3 5%

setelah 2 tahun dan 75% setelah 6 tahun.i

Pada tahun 1988 dikembangkan hibrida antara

semen ionomer kaca dan resin komposit yang

dikenal dengan resin modified glass ionomer

cement (RMGIC).8 Modifikasi kedua bahan ini

m enghasilkan sifat fisis yang lebih baik dari sem en

io nome r k ac a.6

PenelitianDietrieh et al. menyatakan

b ahwa re sto ras i sandwich dengan R MG IC (Via-e-

m er, Photac-Fii, F uji II LC) mengha si lk an a da pt as i

m arginal yang se-cara signifikan lebih baik dengan

tepi servikal yang berada di dentin dibandingkan

restorasi resin komposit dengan pem akaian basis

m au -p un d en gan tek nik t ot al b ond ing .' Anderson et

al. m elakukan penelitian terhadap adaptasi inter-

fasial pada kavitas kelas IT da n mempero leh h asil

bahwa kemampuan adaptasi tanpa membentuk

eelah p ad a resto rasi sandwich teknik closed yang

mana resin kom posit yang m embentuk penutupan

tepi restorasi secara signifikan lebih rendah diban-

d ingkan re sto ra si sandwich teknik open yang m ana

pada restorasi ini yang berkontak dengan tepi

res to ra si ad alah RMGIC .9

Oleh karena keboeoran rnikro dapat menim -

b ulk an b erb agai m asalah sep erti h ip ersen sitiv itas,

karies rekuren dan penyakit pulpa, dan telah diper-

kenalkan dua maeam teknik restorasi sandwich

yaitu tek nik open dan closed, tetapi belum ada

p en elitia n ten ta ng re sto ra si sandwich RMGICICR

pada restorasi kelas V , m aka perlu dilakukan suatu

p enelitian u ntu k m en garn ati k eb erad aan k eb oco ranrn ik ro p ad a res to ra si sandwich d en ga n te kn ik open

da n closed p ad a restorasi k elas V .

45

BAHANDANCARA

T iga puluh buah gigi prem olar m anusia yang telah

d ie ks trak si d ip re para si d en gan d esa in re sto ra si k elas

V dengan jarak oklusogingival 2mm , jarak mesio-

distal 3m rn dan tepi servikal berada lrnm di atas

cem en to -e name l ju nc tio n dengan kedalam an 2m m.

Sampel dipilih seeara aeak dan dimasukkan ke

dalam 2 kelompok perlakuan dan 1 kelom pok

kontroJ. Pada kelompok perlakuan I dan IT, diberi

b ah an kondi sio ne r (Vuremer Primer, 3M ) selam a

30 detik. K em udian dikeringkan dengan sernprotan

udara selam a 15 detik dan d i- lig ht c ur ed selam a 20

detik. Bubuk dan cairan RMGIC (Vitremer, 3M )

dicampur dengan perbandingan 1; 1 selama tidak

lebih dar i 45 detik. Pada kelompok I, kavitas

direstorasi dengan menggunakan teknik open

dim ana RMG IC diletakkan m enutupi seluruh dentin

yang terpapar di dinding aksial kavitas hingga

m elapisi seluruh dinding kavitas. Sedangkan pada

kelompok IT, kavitas direstorasi dengan teknik

closed dimana RMGIC hanya menutupi seluruh

dentin yang terpapar di dinding aksial kavitas,

RM GIC yang telah diapIikasikan pada kelompok

p erlak uan I d an IT , d isin ari d en gan light curing unit

selama 40 detik. Kemudian semua sampel pada

kelom pok perlakuan I da n IT s erta k elompok k on tro l

d ilak uk an p en getsaan asam d en gan se lf e tch (A dp er

L-Pop, 3M ) selam a 15 detik, dikeringkan dengan

semp ro tan u da ra da n d i-lig ht c ur ed selam a 1 0 d etik .

Pada kavitas kelompok perlakuan I dan IT yang

belum terisi sem pum a serta pada kavitas kelom pok

kontrol yang belum diisi, diaplikasikan resin

komposit (Z100, 3M ) dan d i-Ugh t c ur ed selam a 40

detik.

S eluru h sam pel yan g telah d iresto rasi d im asu kk an

ke dalam larutan saline. S etelah 24 jam , dilak uk an

proses thermocycling seb an yak 2 00 p utaran , d en gan

waktu 30 detik pada setiap temperatur 5 °c da n 55

°c . Apeks seluruh sampel ditutupi dengan sticky

wax d an selu ru h p erm uk aan gigi dilapisi dengan 2

lapis cat kuku kecuali 1 m rn di sekitar tepi restorasi,

kemudian dibiarkan mengering di udara terbuka

hingga tidak terasa lengket. Setelah itu, dilakukan

p eren dam an d alam laru tan fuschin air 0 ,5% selam a

24 jam pada suhu kam ay. Selanjutnya, seluruh gigi

dibersihkan dati zat wama pada air mengalir dan

dikeringkan, Sem ua sam pel dipotong secara longi-

tudinal m elalui bagian tengah restorasi m engguna-

kan diam ond disc denga n menempa tk an gigi pada

bais. Pengamatan keboeoran rnikro dilakukan

dengan m elihat penetrasi zat w am a fuschin air 0 ,5

% pada tepi restorasi melalui stereom ikroskop

p em besaran 2 0x .

5/7/2018 Kebocoran Sandwich - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kebocoran-sandwich 3/5

 

46

cA

Keterangan : •

•=RMGlC

= Resin komposi t

Gambar 1. Sketsa hasil restorasi. A. Restorasisandwich teknik open, B.Restorasi

sandwich teknik closed, C. Restorasi

r es in komposi t

Derajat kebocoran mikro ditentukan dengan

mengamati perluasanfuschin air 0,5 % dari sisi

gigi yang penetrasinya paling panjang dan

dinilai dengan menggunakan sistem penilaian

standard dengan skor 0-3, yaitu: 0 = - = tidak ada

penetrasi zat wama, 1 = penetrasi zat warna

mencapai 1/2 ketebalan kavitas, 2 = penetrasi zatwarna melewati 112 ketebalan kavitas tanpa

mencapai dinding aksial kavitas, 3 = penetrasi

zat warna mencapai dinding aksial kavitas. Data

yang telah diperoleh dianalisis secara non

parametrik dengan menggunakan Tes Kruskal

Wallis dan diikuti dengan Tes Mann- Whitney

untuk mengetahui perbedaan kebocoran mikro

restorasi sandwich teknik open dan closed pada

restorasi kelas V.

lIASIL PENEJ ..ITIAN

Tabel ] menunjukkan bahwa kelompok

dengan teknik open memiliki skor kebocoran

mikro yang lebih kecil daripada kelompok II

dengan teknik closed sedangkan kelompok

kontrol menunjukkan skor kebocoran yang

paling besar. .

Hasil foto stereomikroskop dati gambaran resto-

rasi dengan potongan longitudinal dapat dilihat pada

Gambar 1 untuk kelompok restorasi sandwichteknik open, Gambar 2 untuk kelompok restorasi

sandwich teknik closed dan Gambar 3 untuk

kelompok kontrol.

dentika Dental Journal, Vol 12, No.1, 2007: 44-48

Tabel1. Skor kebocoran akibat penetrasizat wama

p ad a k etig a k elompo k p erla ku an .

SkOT

Kelompok Perlakuan Kebocoran lumlah

0 1 2 3

I Teknikopen 1 9 10

II Tekn ik C lo se d 3 6 1 10

III Kontrol 1 5 4 10

Gambar 1. Hasil foto stereomikroskop restorasi sand-

wich teknik open. 1. R esin kom posit, 2 .

RMG IC ,3. T idak ada penetrasi z at wama.

1

23

Gambar 2. Hasi l f oto stereomikroskop restorasi sand-

wich teknik closed. 1 . R esin k om po sit, 2 .

RMGIC, 3 . P en etr as i z at wama.

G am bar 3. H asil foto stereom ikrosk op restorasi resin

k ompos it p ad a k elompo k k on tro l. 1 . R e sin

komposi t, 2 . Pene tr as i z at wama .

5/7/2018 Kebocoran Sandwich - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kebocoran-sandwich 4/5

 

Nurliza. Pengamatan kebocoran mikro restorasi sandwich

Uji statistik dengan tes K ru sk al W allis rnenun-

jukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifi-

kan antara ketiga kelornpok perlakuan. Sedang-

kan hasil uji statistik dengan tes Mann-Whitney

Umenunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang

signifikan(p<O,05) antara kelornpok I dan II

serta antara kelornpok I dan kontrol tetapi tidakada perbedaan yang signifikan antara kelornpok

II dan kontrol.

PEMBAHASAN

Hasil yang diperoleh dari penelitian ini rne-

nunjukkan bahwa restorasi sandwich dengan

teknik open rnerniliki kemarnpuan yang paling

baik dalam rneneegah terjadinya keboeoran

rnikro pada tepi restorasi kelas V bila dibanding-

kan baik dengan restorasi sandwich teknik

closed rnaupun dengan restorasi yang hanya

rnenggunakan resin kornposit. Hasil tersebut

sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh

Dietrich et al. pada restorasi kelas II. Kesirn-

pulan penelitiannya adalah restorasi sandwich

teknik open seeara signifikan rnernberikan

penutupan pada tepi restorasi yang lebih baik

bila dibandingkan dengan restorasi resin korn-

posit dengan teknik bonding rnaupun pada

restorasi resin kornposit yang rnenggunakan

bahan basis atau yang lebih dikenal dengan

sebutan restorasi sandwich teknik closed. Jadi,

walaupun penelitian ini dilakukan pada restorasi

kelas V, hasil yang diperoleh tetap sarna dengan

penelitian yang dilakukan pada restorasi kela~ ~'.

Resin modified glass ionomer cement memiliki

sifat yang lebih elastis dibandingkan resin

kornposit. Oleh sebab itu, RMGIC akan ber-

ikatan dengan struktur gigi seeara lebih. elastis,

yang mana hal ini akan mengurangi stres yang

terjadi pada struktur gigi, termasuk juga pada

kavitas yang hanya didukung oleh dentin yang

mana RMGIC akan mengurangi stres yang

terjadi pada prosesus odontoblas.' Pada restorasi

sandwich teknik open, resin modified glass

ionomer cement yang berkontak dengan struktur

.gigi mulai dari dasar hingga ke dindi~g kavita.s

untuk rnernbentuk penutupan pada tepi restorasi,

sedangkan pada restorasi dengan resin komposit

dan restorasi sandwich teknik closed yang

membentuk penutupan pada tepi restorasi adalah

resin komposit. Oleh sebab itu, restorasi sand-

wich dengan teknik open lebih dapat rnen~u~

rangi stres yang terjadi pada. s~ktur .gl~l

sehingga lebih dapat mengurangi insiden terjadi-

nya kebocoran mikro pada tepi restorasi. Pada

47

kelompok restorasi sandwich teknik closed dan

kelompok restorasi resin kornposit yang mem-

bentuk penutupan tepi restorasi adalah sama-sama

resin komposit, maka pada kedua kelompok ter-

sebut kurang dapat rneneegah insiden terjadinya

keboeoran mikro pada tepi restorasi. Oleh karena

itu, pada kedua kelompok restorasi tersebut tidakterdapat perbedaan yang signifikan dalam mence-

gah keboeoran rnikro. Hasil in i sejalan dengan

penelitian yang dilakukan oleh Haller et al. yaitu

restorasi sandwich telmik closed tidak rnernpunyai

efek yang secara signifikan mempengaruhi kualitas

tepi restorasi. Walaupun dernikian, restorasi sand-

wich telmik closed memiliki skor keboeoran mikro

yang lebih keeil dibandingkan restorasi resin kom-

posit oleh karena tidak hanya resin kornposit yang

berkontak dengan struktur gigi pada restorasi

sandwich telmik closed, tetapi juga terdapat resinmodified glass ionomer cement pada dasar kavitas

yang berkontak dengan struktur gigi.

Volume resin komposit yang digunakan pada

restorasi sandwich lebih keeil bila dibandingkan

pada restorasi yang. hanya rnenggunakan resin

komposit sehingga pengerutan akibat polirne-

risasi yang terjadi pada restorasi sandwich dapat

berkurang. Volume resin komposit yang paling

besar terdapat pada kelornpok kontrol, sedang-

kan kelompok restorasi sandwich teknik open

rnerniliki volume resin kornposit yang palingsedikit. Oleh sebab itu, pada kelompok kontrol

terjadi pengerutan yang paling besar yang me-

nyebabkan terjadinya kebocoran mikro dengan

skor yang paling tinggi. Sedangkan pada kelom-

pok restorasi sandwich teknik open terdapat

volume resin komposit yang lebih keeil disban-

dingkan kelornpok restorasi sandwich teknik

closed. Hal ini menandakan bahwa pengerutan

polimerisasi yang terjadi pada kelompok res-

torasi sandwich teknik open lebih kecil diban-

dingkan dengan kelompok restorasi .sandwichteknik closed sehingga keboeoran mikro pada

restorasi sandwich teknik open lebih kecil

daripada restorasi sandwich teknik closed. ..

Hasil penelitian in i juga sejalan dengan penelitian

yang dilakukan oleh Loguereio et al., yaitu.pema-

kaian Vitremer pada restorasi sandwich teknik open

rnenghasilkan derajat kebocoran mikro yang paling

rendah, Penelitian yang dilakukan oleh Besnault et

al. juga memberi hasil yang sejalan den~ ha~i~

penelitian ini, yaitu dengan adanya stimulasi kondisi

rongga mulut berupa proses thermocycling, ternyatarestorasi sandwich teknik open dengan rnengguna-

kan resin modified glass ionomer cement lebih

toleran terhadap faktor ternperatur dan kelembaban,

5/7/2018 Kebocoran Sandwich - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kebocoran-sandwich 5/5

 

48

Seluruh preparasi sam pe1 dilakukan dengan out-

l ine f o rm berbentuk oval sebingga basil preparasi

yang diperoleh berbentuk silindris. O leh karena itu,

cav ity configurat ion fac tor atau yang lebih dikenal

dengan C-factor dapat d ih itung dengan rurnus C =

d/211, yang m ana d = diameter dan h = kedalamanp rep aras i." D alam p en elitian in i, b es amyad iamete r

preparasi m erupakan j a rak m esio-distal preparasi

yaitu sebesar 3 m m dan kedalam an preparasi adalah

seb esar 2 rum, sehingga C-factor pada pene lit ian in i

dapat dihitung dengan C = 3/2(2) = 0 ,7 5. P en ge-

rotan polim erisasi akan m eningkat dengan C-factor

yang besar." C- factor yang terrnasuk kecil adalah

C < 1,0. O leh karena C-factor pada penelitia n ini

yaitu sebesar 0,75 adalah lebih keci1 dari 1,0 m aka

dapat ditarik kesimpulan bahwa Cfactor yang

d ip ak ai p ad a p en elitian in i terrnasuk Cfactor yang

kecil. Dengan kecilnya C-factor , maka Cavity

conf iguration factor atau yang lebih dikenal dengan

C-factor pada penelitian ini tidak m em pengaruhi

besamya kebocoran m ikro yang terjadi pada

k elompok re sto ras i res in k ompo sit.

Tingkat keberbasilan yang relatif tinggi pada

restorasi sandwich teknik open pada uji klinis

disebabkan oleh adanya hubungan yang sinergis

antara k ed ua bah an resto rasi. R es in m odifie d g la ss

ionomeryang diaktivasi secara

dual curedapat

mengurangi stress y an g terja di k aren a p olim erisas i

yang biasanya terjadi pada restorasi dengan resin

komposit. Basis restorasi yang menggunakan

RMGIC rela tif 'b eb as dar i stress seb ing ga leb ih baik

dalam rnernbentuk penutupan pada tepi restorasi.

Resin kom posit yang m enutup basis restorasi lebih

tahan dalam hal pem akaiannya dan lebih baik dalam

segi es te ti s.

H as il a kh ir r es to ra si sandwich teknik open dengan

resin m odified glass ionom er cem ent dan resin

komposit adalah suatu restorasi yang rnemilikikualitas yang baik dalam hal kemampuan dalam

memben tu k p en utu pan p ad a tep i resto rasi.

dentika Dental Journal, Vol 12, No.1, 2007: 44-48

Daf tar Pust aka

1 . P itt F ord JR. Restorasi Gigi. A lih bahasa. N arlan

S urn aw in ata. Jak arta: EGC , 1 99 3: 6 1-2 , 7 0-1 13 .

2. Bala 0, Octasli ME, Unlu L. The lea kag e o f cla ss II

cavities restored with packable resin-based

composites. J Contemporary Dent Practice 2003;

4 (4 ): 1 -7 .

3. Federlin M , Thonemann B, H iller KA, Fertig C ,

S chm alz G . M icroleakage in class II c ompos ite r esi n

restorations: application of clearing protocol. C lin

O ral In vest 2 002 ; 6 : 84 -9 1.

4. Yap AUJ, Mok BYY, Pearson G . An in vitro

m icroleak age study of the 'b onded -b as e' r es to ra ti ve

technique. J O ral R ehab 1 997; 2 4: 230 -6 .

5. D ietrich Th , Losche AC, Iosche GM , Roulet JF.

Marginal adaptation of direct eomposite and

sandw ieh restorations II class II cavities w ithcervieal m argins II dentin e. J D en t 1999 ; 27: 11 9-28.

6. V ilkinis V, Bindslev PH , Baelum V. Two-year

evaluatio n o f class II re sin -m od ified g la ss io nome r

eem entlcom posite open sandwieh and eom posite

re sto ra tio ns. C lin O ral In ve st 2 00 0; 4 : 1 33 -9 .

7. D ijken JWV, Kieri C, Carlen M . Longevity of

e xt en si ve c la ss II o pen -sandw ich restorations w ith a

resin -m od ified glass ionomer cem ent. J Dent Res

1 99 9; 7 8( 7) : l3 19 -2 5.

8. Bam bang Irawan Sosrosoedirdjo. G lass-ionorner

m odifik asi resin . J D entistry In don esia 200 4; 11(1):

44-7.9. Andersson-W enkert IE , D ijken JWV, H orstedt P.

Modified class IT open sandw ich restorations;

evaluatio n o f interfacial adap tatio n ang influence of

different restorative techn iques. E ur J O ral S ci 200 2;

110 : 270 -5 .

10. Choi K K . Condon JR Ferraeane IL. The effects of

adhesive thickness on polym erization eontraetion

s tr es s o f c omposi te . J D ent R es 20 00; 79 (3): 81 2-7.

11. Kubn S, Yokota H , Yokota H, Hayashi Y. The effect

of light curing modes on the m icro1eakage of

cervical resin com posite restorations. J D ent 2004;

32 : 247 -54 .