Upload
others
View
8
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
DIREKTORAT RUMAH UMUM DAN KOMERSIAL
KEBIJAKAN, STRATEGI DAN PROGRAM
KEBIJAKAN DAN PROGRAM
DIREKTORAT RUMAH UMUM DAN KOMERSIAL
Deskripsi Singkat Mata pelatihan ini memberikan pemahaman kepada peserta pelatihan mengenai Penyiapan Program dan Anggaran Penyelenggaraan Kegiatan Pengembangan RUK yang disusun dengan mempertimbangkan isu strategis dan kebijakan nasional
Kompetensi Dasar Setelah mengikuti pembelajaran pada pelatihan ini, peserta pelatihan diharapkan mampu menyiapkan bahan Penyusunan Program dan Anggaran Penyelenggaraan Kegiatan RUK
Indikator Hasil Belajar
Peserta pelatihan mampu: a) Mengidentifikasi isu-isu strategis terkait Penyelenggaraan
RUK; b) Mengidentifikasi kebijakan nasional terkait penyusunan
kebijakan, strategi, dan program; c) Menyusun program dan anggaran Direktorat RUK
Profil Mata Pelatihan
KEBIJAKAN DAN PROGRAM
DIREKTORAT RUMAH UMUM DAN KOMERSIAL
DITJEN PENYEDIAAN PERUMAHAN
Amanat: UUD 1945: Ps. 28 H, “ Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan
lingkungan hidup yang baik dan sehat serta memperoleh pelayanan kesehatan”. UU No.1 Tahun 2011: Ps. 5 ayat (1), “Negara bertanggung jawab atas penyelenggaraan perumahan dan kawasan
permukiman yang pembinaannya dilaksanakan oleh pemerintah”. UU No.20 Tahun 2011: Ps. 5 ayat (1), “ Negara bertanggung jawab atas penyelenggaraan rumah susun yang pembinaannya
dilaksanakan oleh pemerintah”. UU No.23 Tahun 2014: Pasal 12 ayat (1) Urusan Pemerintahan Wajib yang berkaitan dengan Pelayanan Dasar meliputi: (d)
perumahan dan kawasan permukiman.
PEMENUHAN KEBUTUHAN RUMAH
Backlog
3,4 juta unit RTLH
(Sumber: BPS, 2011)
RUMAH UMUM
RUMAH KOMERSIAL
RUMAH DERET
RUMAH TUNGGAL
RUMAH SUSUN
PEMANGKU KEPENTINGAN/ STAKEHOLDER
PERAN TURBIN
DIREKTORAT RUMAH UMUM DAN KOMERSIAL
Perencanaan Teknik dan Evaluasi
Penyusunan NPSK
Bantuan Rumah Umum
Fasilitasi Hunian Berimbang
Fasilitasi Penyediaan
Lahan Perumahan
SETDITJEN
DIT. PERENCANAAN
DIT. RUSUN
DIT. RUMAH KHUSUS
DIT. RUMAH SWADAYA
RUMAH SWADAYA
RUMAH KHUSUS
RUMAH NEGARA
7,6 juta unit berdasarkan konsep penghunian
(Sumber : Perpres No.2/2015 tentang RPJMN 2015-2019)
13,5 juta unit berdasarkan konsep kepemilikan
(Sumber : BPS dan Bappenas Tahun 2014)
“Setiap Orang/Keluarga/ Rumah Tangga Indonesia
Menempati Rumah Yang Layak Huni“
TUGAS DAN FUNGSI DIREKTORAT RUK
ISU STRATEGIS PENYELENGGARAAN RUMAH UMUM DAN KOMERSIAL
• Regulasi yang ada masih belum sepenuhnya dapat mengatur penyelenggaraan rumah umum dan komersial di Indonesia, baik dalam tahap perencanaan, pelaksanaan, maupun pengawasan dan pengendalian
Regulasi bidang Penyelenggaraan
Rumah Umum dan Komersial
• Langka dan mahalnya harga tanah menjadi kendala dalam pembangunan rumah untuk rakyat
Penyediaan Lahan Perumahan
• Diperlukan upaya mendorong penyediaan rumah umum melalui penyelenggaraan hunian berimbang, dengan mewajibkan pengembang perumahan skala besar melakukan pembangunan perumahan untuk rumah sederhana, rumah menengah, dan rumah mewah;
Fasilitasi Pelaksanaan
Kebijakan Hunian Berimbang
• Diperlukan kebijakan yang mendukung pembangunan dan perolehan rumah umum, berupa pembiayaan, pembangunan PSU, keringanan biaya perizinan, bantuan stimulan, dan insentif fiskal
Pelaksanaan Bantuan Rumah
Umum
• Peran Perumnas dalam pembangunan rumah untuk MBR, belum dapat optimal dan dihadapkan pada persaingan dengan pengembang perumahan swasta.
Dukungan terhadap
Penguatan Peran Perumnas
PERMASALAHAN RUK SASARAN TA 2015 -
2019
Belum optimalnya Regulasi RUK
Langka dan Mahalnya Harga
Tanah untuk MBR
Kebijakan Hunian Berimbang belum
Terlaksana dengan Baik
Masih minimnya Bantuan Rumah Umum
Belum Optimal Dukungan
trhadap Perumnas
35 NSPK Bidang Rumah Umum dan Komersial
75 pemda mendapatkan layanan fasillitasi penyediaan lahan
75 pemda mendapatkan layakan fasilitasi penyediaan hunian berimbang
676.950 unit rumah terbangun melalui bantuan PSU perumahan
Terlaksananya PSO dan PMN bagi Perumnas
rumah umum dan komersial yang layak huni dan terjangkau dalam lingkungan yang sehat,
aman, serasi, teratur, terencana, terpadu, dan berkelanjutan
• Penyusunan dan Bimtek NSPK RUK
• Fasilitasi Penyediaan Lahan
Perumahan (Pendataan, Kerjasama,
Pemantauan)
• Fasilitasi Hunian Berimbang (Bimtek,
Pemantauan dan Evaluasi)
• Pelaksanaan Bantuan Rumah Umum
• Fasilitasi Perumnas
KEBIJAKAN DAN STRATEGI DIREKTORAT RUMAH UMUM DAN KOMERSIAL
TA 2015 - 2019
STRATEGI PENYELENGGARAAN RUMAH UMUM DAN KOMERSIAL
Perencanaan Teknik, Pendataan, evaluasi dan
pelaporan
• Pelaksanaan koordiniasi penyusunan program dan kegiatan • Penyusunan dan pemutakhiran data dan informasi • Pelaksanaan evaluasi kinerja
• Penyusunan laporan pelaksanaan kebijakan
Upaya pelaksanaan regulasi dan kebijakan
• Penyusunan NSPK • Melaksanakan bimbingan teknis, sosialisasi, dan supervisi regulasi • Melaksanakan kebijakan dan evaluasi kebijakan
Penyediaan & pembangunan rumah umum yg dilengkapi dengan PSU,
• Perencanana, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi yang efektif • Peningkatan keterlibatan pemerintah daerah • Melakukan pembinaan dalam mendukung peningkatan kualitas rumah umum
yang layak dan serasi • mendukung sinergisasi program bantuan PSU rumah umum dengan program
pembangunan perumahan dan permukiman
pelaksanaan kebijakan hunian berimbang
• Pelaksanaan sosialisasi dan bimbingan teknis kepada pemerintah daerah dan pelaku pembangunan
• Pelaksanaan pemantauan dan evaluasi terkait implementasi kebijakan
STRATEGI PENYELENGGARAAN RUMAH UMUM DAN KOMERSIAL
Memfasilitasi penyediaan lahan pembangunan
perumahanMBR
• Pendataan ketersediaan lahan yang potensial untuk perumahan • Penyusunan sistem informasi ketersediaan lahan • Fasilitasi pelaksanaan kerjasama antar pemangku kepentingan
• Pemantauan pelaksanaan penyediaan lahan perumahan
Meningkatkan sinergi dan koordinasi & kelembagaan pelaksanaan kebijakan
• peningkatan peran pemerintah daerah dan pemangku kepentingan lainnya
Mendukung penguatan kelembagaan • penguatan kelembagaan bidang rumah umum dan komersial di daerah
MATERI POKOK PEMBAHASAN
01 ISU-ISU STRATEGIS
02 KEBIJAKAN NASIONAL
03 PENYUSUNAN PROGRAM DAN ANGGARAN
ISU-ISU STRATEGIS
01 Backlog Perumahan
ISU-ISU STRATEGIS
02 Keterbatasan Ketersediaan Tanah Untuk
MBR
03 Keterbatasan sumber pembiayaan perumah
an
04 Sulitnya Perizinan untuk Pembangunan
Perumahan MBR
05 Rendahnya Kualitas Perumahan Bagi
MBR
06 Kurangnya Perlindungan Konsumen
76 USULAN KEGIATAN
TARGET RPJMN SEKTOR PERUMAHAN 2015-2019
BACKLOG PENGHUNIAN
RUMAH TIDAK LAYAK HUNI
Target Penanganan hingga 2019
Menjadi
Berdasarkan BPS 2014
7,6 juta unit
2,2 juta unit
5,4 juta unit
3,4 juta unit
1,9 juta unit
1,5 juta unit
SKEMA PEMENUHAN TARGET RPJMN SEKTOR PERUMAHAN 2015-2019
Target penanganan
Juta unit
BACKLOG PENGHUNIAN
2,2 Target penanganan
Juta unit
RUMAH TIDAK LAYAK HUNI
1,5
850.000 unit
550.000 unit RUMAH SUSUN SEWA 50.000 unit RUMAH KHUSUS
250.000 unit RUMAH SWADAYA
DITJEN PENYEDIAAN PERUMAHAN
1.350.000 unit
900.000 unit KPR FLPP (SUBSIDI) 450.000 unit KPR SWADAYA (KSPM
DITJEN PEMBIAYAAN PERUMAHAN
1.500.000 unit
PENINGKATAN KUALITAS RUMAH SWADAYA
DITJEN PENYEDIAAN PERUMAHAN
Catatan : Target bantuan PSU rumah umum
hanya terdapat di dalam Renstra Kementerian
PUPR sebesar 676.950 unit
CAPAIAN TARGET RENSTRA
DITJEN PENYEDIAAN PERUMAHAN 2015-2019
14
676.950
29.956
26.884
17.266
30.406
13.000
117.512
1.750.000
82.245
97.888
112.732
203.300
206.500
702.665
50.000
6.713
6.048
5.047
4.550
2.130
24.488
550.000
10.497
7.740
13.251
13.405
6.873
51.766
TARGET
2015
2016
2017
2018
2019
PRAKIRAAN
CAPAIAN
RUSUN RUSUS SWADAYA PSU*
*Target hanya terdapat di dalam Renstra Kementerian PUPR
9,4% 48,9% 40,2% 17,4%
PERMASALAHAN DALAM PENYELENGGARAAN PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN
PERMASALAHAN SOLUSI
TERBATASNYA TANAH UNTUK
MBR
Mendorong Terbentuknya Land Banking System untuk Penyediaan Perumahan
Pemanfaatan dan Pendayagunaan Aset Tanah, antara lain: • Tanah terlantar • Tanah millik Pemerintah/Pemda/BUMN/BUMD
TERBATASNYA SUMBER
PENDANAAN
Mendorong pembangunan perumahan melalui skema pembiayaan kreatif, antara lain:
Micro Kredit
Bantuan Pembiayaan Perumahan Berbasis Tabungan
(BP2BT) dan Tapera
Kemitraan dan Partisipasi Masyarakat (CSR/CSV)
Penerapan Konsep USO (Universal Service Obligation)
FLPP, SSB,SBUM
PERMASALAHAN DALAM PENYELENGGARAAN PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN
PERMASALAHAN SOLUSI
SULITNYA PERIJINAN
PERUMAHAN MBR
Mendorong pemerintah daerah untuk melakukan implementasi kebijakan tentang penyederhanaan perijinan
Penyusunan standar rumah dan perumahan RENDAHNYA
KUALITAS RUMAH
DAN PERUMAHAN
Pengawasan dan Penyelenggaran Perumahan dan
Permukiman
Pembentukan Komite Kualitas Perumahan
KURANGNYA
PERLINDUNGAN
KONSUM EN
Memfasilitasi Pengaduan Masyarakat yang masuk dengan mempertemukan para pihak yang berselisih
KEBIJAKAN NASIONAL
KEBIJAKAN NASIONAL
01 Program Sejuta Rumah
02 Hunian Berimbang
03 Optimalisasi Pemanfaatan Tanah
04 Bantuan Stimulan PSU
05 KPBU Bidang Prumahan
06 Standar Kualitas Perumahan
Layak Huni
07 Fasilitasi Penyelesaian Konflik
Program Sejuta Rumah
Dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo pada Tanggal 29 April 2015
Merupakan gerakan bersama seluruh stakeholders untuk mewujudkan percepatan penyediaan rumah layak
huni bagi seluruh masyarakat
Program Satu Juta Rumah (PSR)
STRATEGI PELAKSANAAN PROGRAM SATU JUTA RUMAH
PP NOMOR 64 TAHUN 2016 Tentang Pembangunan Perumahan untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah
50%
30%
BENTUK BANTUAN STRATEGI KONTRIBUSI
20%
Pembangunan perumahan oleh
Pengembang dengan Subsidi
Pembangunan perumahan oleh Pengembang dengan Non
Subsidi atau rumah yang dibangun secara swadaya
• KPR FLPP • Selisih Bunga • Bantuan Uang Muka
Kemudahan Perizinan Pembangunan Perumahan
• Rusunawa • Rumah Khusus • Rumah Swadaya (PB/PK) • Bantuan Stimulan PSU
Pembangunan Fisik Perumahan oleh
Pemerintah dan Pemda 1
2
3
MBR 65%
NON MBR 35%
1. Kementerian PUPR 145.698unit 2. Kementerian/ Lembaga lain -unit 3. Pemerintah Daerah 111.821unit
4. Pengembang 447.364 unit 5. CSR 458unit
6. Masyarakat 8.934 unit
1. Pengembang 290.656 unit 2. Masyarakat 56.324 unit
Capaian MBR
s/d saat ini 744.275
unit
Capaian Non MBR s/d saat ini 346.980
unit
Capaian Satu Juta Rumah s/d saat ini
1.091.255 unit
CAPAIAN PROGRAM SATU JUTA RUMAH
(Status 12 Desember 2018)
Hunian Berimbang
• Amanat Hunian Berimbang dalam UU 1/2011
Kewajiban
Badan Hukum
(34-1, 36-4)
Satu Hamparan
(34-2)
Tidak Satu Hamparan
(36)
Perumahan
Skala Besar
(34-2)
Rumah Sederhana
Rumah Menengah
Rumah Mewah
(35-1)
Satu
Kab/Kota
(36-1)
Akses
(36-2)
Insentif (34-4)
Perda
(36-3) Permen Hunian Berimbang
(35-2)
Permen Skala Besar dan Kriteria Hunian Berimbang
(37)
Tidak Wajib
Bila Bangun Rumah Umum
(34-3)
UU 1/2011
(Psl. 34-37)
SKB Tiga Menteri
(DN, PU, PR) 1992
Pembangunan
Perumahan dengan
Hunian
Berimbang
Permenpera 10/2012 jo
Permenpera 7/2013
PP 14/2016
(Psl. 21) 1:3:6*)
1:2:3 *)
Ketentuan:
• Menjamin ketersediaan rumah MBR
• Interaksi sosial antar golongan dalam masyarakat • Efisiensi penggunaan lahan
• Subsidi silang
* ) P e r b a n d i n g a n R u m a h M e wa h ( M )
R u m a h M e n e n g a h ( M n )
R u m a h S e d e r h a n a ( S )
Hal-Hal yang Diatur:
• Persyaratan (komposisi) **)
• Perencanaan • Pembangunan
• Insentif
• Pengawasan, Pengendalian, dan
Pembinaan
Pihak yang menjalankan ketentuan:
• Pengembang (Badan Hukum)
• Pemerintah Daerah
**)Komposisi
Dinamis
M Mn S
Skala Kawasan 1 2 3
Skala Lisiba 1 2
atau 1 3
atau 3
KONSEP HUNIAN BERIMBANG
Optimalisasi Pemanfaatan Tanah
OPTIMALISASI PEMANFAATAN TANAH
Tidak Seimbangnya
ketersediaan tanah dan
kebutuhan
01
Tanah murah lokasinya jauh
dari pusat kota dan akses
sulit
02
Backlog terus meningkat
03
Dibutuhkan
Strategi fasilitasi
penyediaan
tanah
2
3
4
5
1 Finalisasi Draf t Permen Implementasi
Hunian Berimbang
Pembahsan dengan Kemeterian ATR/BPN
untuk komitmen/kesepakatan:
• Kemudahan dalam administrasi
pertanahan
• Alokaso ruang bagi rumah MBR di RTRW
• Pencadangan lahan melalui bank tanah
dan konsolidasi tanah
Peny usunan regulasi sebagai tindak lanjut
atas PP 83 / 2015 tentang Perumnas
Pemanf aatan lahan ex BPPN dan lahan
aset Ditjen Bina Marga
Peny usunan pedoman RP3KP, sosialisasi
dan pendampingan implementasiny a
OPTIMALISASI PEMANFAATAN TANAH:
Bantuan Stimulan PSU
Pemberian Bantuan PSU diamanatkan dalam Undang - Undang Nomor 1
Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman
Penyediaan PSU diberikan dalam rangka menstimulasi
pembangunan rumah/ perumahan baru untuk MBR
oleh Pelaku Pembangunan
Untuk mendukung pencapaian program sejuta rumah
Dasar Pemberian Bantuan PSU
PEMBERIAN BANTUAN PSU
MEKANISME PEMBERIAN BANTUAN PSU PERUMAHAN
KOMPONEN DAN KRITERIA BANTUAN PSU PERUMAHAN (Permen Bantuan PSU No. 3 Tahun 2018)
No Komponen Permen PSU Ketentuan Baru
1
Jenis Komponen Bantuan PSU meliputi:
a. Jaringan Air Bersih
b. Tempat Pengolahan Sampah 3R, dan
c. Jalan
2
Bantuan PSU mensyaratkan kondisi
kenyamanan rumah yang paling sedikit harus
meliputi
Terpasangnya plafon, permukaan dinding yang
diplester, dan konsidi lantai yang di aci
3
Rumah yang dapat dibantu memiliki harga jual
untuk MBR
Diutamakan bagi lokasi KPR Bersubsidi
Komponen Bantuan PSU
Kriteria Teknis
Kriteria Lokasi
KOMPONEN BANTUAN PSU PERUMAHAN
Jaringan Air Bersih
Penyediaan jaringan air bersih Bersumber dari PDAM maupun air tanah (Baik air tanah
dangkal dan dalam) Dilaksanakan secara langsung maupun komunal Jenis penampungan air di bawah tanah atau di tanah
Sanitasi (TPS 3R)
Tempat dilaksanakannya kegiatan pengumpulan, pemilahan, penggunaan ulang, pendauran ulang dan pengolahan skala kawasan
Jalan Lingkungan
Perkerasan beton semen menggunakan tulangan (besi f 8-200) dan/atau wiremesh (minimal M-5), yg memiliki kekuatan beton K-250, dengan ketebalan 15 cm.
A. Jalan Beton Semen
Kualitas paving block K-250, dengan ketebalan
paving block 8 cm
B. Jalan Paving Blok
KOMPONEN BANTUAN PSU PERUMAHAN
KPBU Bidang Prumahan
Risk Sharing Adanya alokasi risiko
bagi kedua belah pihak
(swasta & pemerintah) yang juga akan
meningkatkan
keatraktifan proyek.
Transfer of Knowledge Melalui KPBU
diharapkan ada transfer pengetahuan & teknologi
dari pihak swasta kepada Pemerintah Daerah.
Project Delivery Target spesifik periode konstruksi membuat pihak swasta
menyelesaikan proyek sesuai kesepakatan sehingga terhindar
dari siklus anggaran multiyears.
Potensi Investasi Keberhasilan suatu daerah
menyelenggarakan KPBU dapat
menjadi pintu masuk investasi bagi pihak swasta lainnya.
Benefit
Skema
KPBU
KPBU
Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha
(KPBU) merupakan kerjasama antara
Pemerintah dan Badan Usaha Dalam Penyediaan Infrastruktur untuk kepentingan
umum.
KPBU mengacu pada spesif ikasi yang
ditetapkan oleh Menteri / Kepala Lembaga / Kepala Daerah / BUMN / BUMD yang
sebagian atau seluruhnya menggunakan
sumberdaya Badan Usaha.
KPBU memperhatikan Pembagian Risiko antara para pihak.
MANFAAT KPBU
Urgensi KPBU dalam Penyediaan Perumahan
Keterbatasan Anggaran Pemerintah Bidang Perumahan
Tingginya Kebutuhan Rumah
Perlu inovasi untuk percepatan
pemenuhan hak masyarakat akan
rumah layak huni dan sehat
Partisipasi swasta/badan usaha
untuk mengoptimalkan suplai
rumah
627ribu unit rumah baru
per tahun untuk mengimbangi
pertumbuhan keluarga baru
Sumber: diolah dari SMI dan RPJMN
Alokasi anggaran dalam RPJMN
sekitar 10% dari indikasi kebutuhan
anggaran;
Dibutuhkan partisipasi sektor
swasta melalui skema KPBU untuk mengurangi gap anggaran;
Keterbatasan anggaran adalah
salah satu faktor yang
menyebabkan rendahnya capaian
pembangunan bidang perumahan
7,6 juta unit
backlog
penghunian*
Skema Pembiayaan Kelayakan Proyek Modalitas
Swasta
Swasta
Investasi Swasta /
Business to Business
(B-to-B)
1 Layak Secara Ekonomi dan
Finansial
Pemerintah Swasta
Swasta 2
KPBU Dengan Dukungan
Pemerintah
Layak Secara Ekonomi dan
Finansial Marjinal
Pemerintah
BUMN 3
Penugasan
BUMN
Layak Secara Ekonomi tetapi
Tidak Layak Secara Finansial
Pemerintah
Pemerintah APBN 4
Tidak Layak Secara Ekonomi
dan Finansial
Kriteria Berdasarkan Kelayakan Proyek KPBU
• Kapasitas pembiayaan pembangunan yang dimiliki pemerintah terbatas
• Dibutuhkan pelibatan badan usaha (swasta) selain dalam hal pembiayaan juga dorongan untuk melakukan inovasi
serta pemeliharaan agar aset terawat
Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU)
Bidang Penyelenggaraan Perumahan
Peraturan Uraian
Perpres No. 38/2015
KPBU merupakan salah satu alternatif pembiayaan dalam penyediaan infrastruktur
Permen PPN No. 4/2015
Perumahan Rakyat merupakan satu satu bidang yang pembangunannya dapat
dilaksanakan menggunakan pola KPBU
Permendagri No. 96/2016
Skema Availability Payment merupakan salah satu alternative pembiayaan penyediaan
infrastruktur
Efisiensi anggaran dan waktu;
Kesempatan untuk mengoptimalkan jumlah suplai rumah;
Percepatan pemenuhan hak masyarakat akan rumah layak huni dan sehat;
38
IMPLEMENTASI RANCANGAN KPBU BIDANG PERUMAHAN
Salah satu infrastruktur sosial yang dapat dikerjasamakan melalui skema
KPBU yaitu infrastruktur perumahan rakyat (menurut Perpres No.
38/2015)
KPBU perumahan adalah partisipasi sektor swasta dalam investasi
penyediaan rusunawa atau rusunami bagi MBR di atas lahan pemerintah
berdasarkan perjanjian kerjasama antara pemerintah dan badan usaha
3
2
7
6
4 8
Tambahan dana untuk peny ediaan
Inf rastruktur
Peningkatan jumlah hunian
dan realisasi hunian berimbang
Kualitas perencanaan, koordinasi,
dan seleksi proy ek
Adany a transparansi dan value for
money y ang lebih baik
Jangka waktu
pembangunan dan biay a
Meningkatkan kualitas pelay anan
Adany a kepastian perawatan secara
reguler (aset terawat)
Resiko konstruksi, operasi,
dan kinerja ditanggung swasta
POTENSI DAN MANFAAT
KPBU-PERUMAHAN
Standar Kualitas Perumahan Layak Huni
PERSYARATAN RUMAH LAYAK HUNI (SDGS)
KETAHANAN
BANGUNAN
LUAS
BANGUNAN SANITASI AIR MINUM
RUMAH TIDAK LAYAK HUNI RUMAH LAYAK HUNI
MEMENUHI SEMUA KRITERIA
ALADIN
> 7.2 m2 LAYAK
LAYAK
SALAH SATU BAHAN
ATAU LEBIH, TIDAK
LAYAK
< 7.2 m2 TIDAK LAYAK TIDAK LAYAK
Sumber: Bappenas, 2018
1. Terpasang Plafond
2. Dinding diplester dan di Cat
3. Lantai di Aci
4. Tersedianya PSU yang memadai dan berfungsi
1. Terpasang Plafond
Plafond dari bahan Gypsum/GRC/Triplek
dengan rangka hollow /kayu
2. Dinding diplester dan di Cat
Plesteran menggunakan campuran semen pasir atau bahan lainnya.
3. Lantai di Aci
Lantai minimal harus dilapisi adukan, dan
f inising aci. Dapat juga ditutup dengan
material seperti keramik
4. Tersedianya PSU yang memadai dan
berfungsi
Dilengkapi dengan PSU Memadai seperti:
Jalan Lingkungan, Drainase, Jaringan Listrik
dan Jaringan Air Minum.
ARAH KEBIJAKAN RUMAH YANG LAYAK HUNI
PENYUSUNAN PROGRAM DAN ANGGARAN
01 Kegiatan Umum Direktorat RUK
02 Tahapan Penyusunan Program dan
Kegiatan
03 Proses Penganggaran
PENYUSUNAN PROGRAM DAN ANGGARAN
KEGIATAN UTAMA DIREKTORAT RUK
Perencanaan dan
Evaluasi
Penyusunan NSPK
Fasilitasi Penyediaan
Lahan Perumahan
Fasilitasi Hunian
Berimbang
Bantuan Rumah
Umum
• Pemerintah • Pemda • Pengembang • Masyarakat
• Ditjen PnP • Pemda • Perumnas
• Pemda • Pengembang • Masyarakat
• Pengembang • Masyarakat
Regulasi
Fasilitasi
Pemrograman Evaluasi Koordinasi
Ket :
TUSI STAKEHOLDER OUTPUT
• NSPK Penyelenggaraan PnP • Penanganan Aduan
Masy/Konflik PnP
• Data dan Informasi Lahan • GIS Lahan Perumahan • Fasilitasi Kemudahan Perizinan
• Monev Hunian Berimbang • Monev dan Pengelolaan Data
Informasi Program Sejuta Rumah (PSR)
• Bantuan PSU Perumahan
Output 45 Delivery Stakeholders
PENYELENGGARAAN RUMAH UMUM DAN KOMERSIAL
PE N G UA TA N
Penyusunan NSPK
(Hunian Berimbang, PPJB, P3SRS, SPM PSU, Bantuan PSU, Hak dan Kewajiban
Konsumen dan Pelaku Pembangunan, RS Sehat)
Rumah yang diselenggarakan untuk
memenuhi kebutuhan rumah bagi MBR
Rumah yang diselenggarakan dengan tujuan
mendapatkan keuntungan sesuai dengan
kebutuhan masyarakat
PE N G E N DA LI A N
Pelaksanaan bantuan
rumah umum
(bantuan PSU bagi pembangunan rumah
umum: verifikasi, pembangunan, monev, pendataan aset)
Fasilitasi hunian
berimbang
(pembinaan stakeholder, pendataan
dan monev PSR)
Fasilitasi penyediaan lahan
bagi perumahan
(sebatas identifikasi lahan
pemerintah untuk perumahan)
Me mpe r l ua s a k s e s te r hada p te mpat t i ngga l ya ng l a ya k di l e ngk a pi de nga n s ar ana , pr a sa ra na , da n uti l ita s ya ng me ma dai untuk s e l uruh
k e l ompok ma s ya r a ka t s e ca ra be rk e adi la n
UU 1/2011
Permen PUPR 15/2015
RUM AH UM UM RUM AH KOM ERSIAL
TAHAPAN PENYUSUNAN PROGRAM DAN KEGIATAN
Rakortek PnP
Prakonreg
PUPR
Sinkronisasi
usulan Subdit
dan Usulan
Daerah
Konreg PUPR
LONGLIST
USULAN
KEGIATAN
PEMBANGUNAN
Daftar
Usulan
Prioritas
Verif ikasi
Adm dan
Teknis
Daftar
Usulan
Prioritas
Tahap I
Mei
Maret Maret Feb Maret
Mei-Juli
Ags
Musrenbang
Nasional
Musrenbang
Provinsi
April Maret
KEGIATAN YANG
DILAKSANAK AN
Alokasi
Anggaran
TAHAPAN PENYUSUNAN PROGRAM RUMAH UMUM DAN KOMERSIAL
Peny usunan
Indikator
Kinerja
Program
(Outcome)
Identif ikasi
Kinerja K/L
(Impact) Dan
Indikator
Kinerja K/L
Identif ikasi Visi
Misi Dan
Sasaran
Strategis K/L
Penamaan
Program
Langkah 3 Langkah 2 Langkah 1 Langkah 4
Penamaan
Kegiatan
Peny usunan
Indikator
Kinerja
Kegiatan
(Output)
Rekapitulasi
program
kegiatan dan
indikator
kinerja K/L
Langkah 6 Langkah 5 Langkah 7
TAHAP
REKAPITULA
SI
TAHAP PENYUSUNAN PROGRAM TAHAP PENYUSUNAN
KEGIATAN
TUPOKSI
ESELON 1
TUPOKSI
ESELON 2
Pengecekan
Indikator
(Impact)
Identif ikasi
Indikator
Kinerja K/L
(Impact)
Kinerja K/L
Pengecekan
Keterkaitan
Indikator
Impact Dan
Outcome
Visi, Misi
Kementerian/
Lembaga
Tupoksi
Eselon I
Tupoksi
Eselon II
Diterima?
Peny usunan
Indikator
Kinerja
Program
(Outcome)
Pengecekan
Keterkaitan
Indikator
Impact Dan
Outcome
Peny usunan
Indikator
Kinerja
Program
(Outcome)
Penamaan
Program
Penamaan
Kegiatan
USULAN
PROGRAM &
IKU
USULAN
KEGIATAN &
IKU
Akuntabilitas
Akuntabilitas
Diterima?
Diterima?
Tidak
Tidak
Ya
Tidak
Ya
Ya
BAGAN ALIR PENYUSUNAN PROGRAM DAN KEGIATAN
Pengelompokan jenis sub komponen
kegiatan yang memiliki output yang
sama
Identifikasi komponen kegiatan di
masing-masing jenis program
kegiatan
Lingkup Kerja
Besaran dana
sub komponen kegiatan
Akun Tetap Akun Tidak
Tetap
Penyusunan Dokumen Program
Bimtek
Pendataan
Sistem Informasi
Penyusunan Mastek
Draft Permen
Monev
Verifikasi Lokasi
Jenis Sub Komponen Kegiatan
RENSTRA DIT RUK
ROADMAP DIT RUK
PROGRAM DAN
ANGGARAN
KEGIATAN
DIREKTORAT RUMAH UMUM DAN
KOMERSIAL Perencanaan Teknik dan Evaluasi
Penyusunan Standar dan Pedoman
Bantuan Rumah Umum
Fasilitasi Hunian Berimbang
Fasilitasi Penyediaan Lahan Perumahan
Fasilitasi Rumah Umum dan Komersial
SBM
TOR & RAB
PROSES PENGANGGARAN
Insert your subtitle here
Thank you