Upload
ronald-van-basten
View
34
Download
3
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Pengkajian epidemiologi
Citation preview
Berdasarkan Permenkes 247/MENKES/PER/III/2008, Permenkes 2073/MENKES/PER/X/2011 tentang organisasi dan Tatakerja Rumah Sakit Infeksi Prof.dr Sulianti Sarosa, Kemenkes 1138/Menkes/Kep/2009, Permenkes No. 340/MENKES/PER/III/2010 tentang Klasifikasi Rumah Sakit Khusus, dan menetapkan RSPISS sebagai Pusat Kajian dan Rujukan Nasional Penyakit Infeksi, telah membuat ROAD MAP PENELITIAN PENYAKIT INFEKSI TAHUN 2011-2014.
TUGAS POKOK DAN FUNGSI RSPISS
Menyelenggarakan pelayanan medis dan keperawatan secara paripurna, sebagai kegiatan penunjang dalam upaya pengkajian infeksi dan penyakit menular,pendidikan dan pelatihan serta penelitian dan pengembangan di bidang penyakit infeksi dan penyakit menular beserta faktor risikonya secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan untuk penyusunan bahan kebijakan serta standar penanganan/pengendalian penyakit infeksi dan penyakit menular.
FUNGSI:a. Pelaksanaan penatalaksanaan penyakit infeksi
dan penyakit menularb. Pelaksanaan pelayanan rujukan nasional di
bidang penyakit infeksi dan menular c. Pengkajian /penelitian penyakit infeksi dan
penyakit menular: bidang klinik,epidemiologi, imunologi dan faktor risikonya
d. Pengkajian pelaksanaan sistem kewaspadaan dini dan penanggulangan wabah/kejadian luar biasa (KLB).
e. Pelaksanaan pendidikan dan pelatihan profesi kedokteran dan kedokteran berkelanjutan serta profesi tenaga kesehatan lainnya bidang penyakit infeksi dan penyakit menular.
Pengelolaan informasi dan pemasaran di bidang penyakit infeksi dan menular
Pelaksanaan urusan hukum dan kemitraan
Pelaksanaan administrasi umum dan keuangan.
Menjadi Pusat Kajian dan Rujukan Nasional Penyakit infeksi dan menular.
1. Menyelenggarakan kajian penyakit infeksi dan penyakit menular secara ilmiah serta berkualitas internasional
2. Menyelenggarakan tatalaksana pelayanan kesehatan secara paripurna, profesional,dan berkuslitas di bidang penyakit infeksi
3. Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan penyakit infeksi secara berkelanjutan.
Ramah Santun Profesional Inovatif Menjunjung tinggi serta mematuhi aturan kode
etik penelitian kedokteran, baik kode etik dalam penelitian, kode etik dlm perilaku serta kode etik dalam kepengarangan
Senantiasa mengikuti perkembangan ilmu dan pengetahuan penyakit infeksi dan menular.
Disiplin, bertanggung jawab dan memegang teguh aturan bekerja dalam team work
Senantiasa meningkatan kopentensi diri dalam penelitian kesehatan
Fokus mengembangkan pelayanan infeksi
Bersinergi dan berkolaborasi dengan instansi/lembaga kesehatan lainnya dalam kajian penyakit infeksi
Menyelenggarakan kegiatan pelaksanaan program berorientasi kepada efektifitas dan efisiensi
Mengembangkan dan menciptakan usaha lain yg mendukung pelayanan rumah sakit
Mulai tahun 2011 fokus pada pengembangan kajian dan pelayanan terpadu HIV-TB dengan tetap melaksanakan kajian & pelayanan penyakit infeksi lainnya.
Optimalisasi fungsi sebagai pusat rujukan nasional penyakit infeksi
Penataan mekanisme pembiayaan khusus yg dpt mendukung pelaksanaan fungsi penyakit infeksi non profit
Terwujudnya penguatan manajemen pengkajian penyakit infeksi dan penyakit menular
Terwujudnya penguatan surveilans penyakit infeksi dan menular
Terwujudnya pengembangan laboratorium penelitian sebagai sumber data kajian yg berbasis bukti
Terwujudnya penguatan jejaring tata hubungan kerja internal dan jejaring penelitian eksternal
Terwujudnya penguatan kompetensi SDM dalam kajian penyakit infeksi dan menular
Terselenggaranya penguatan manajemen pengkajian penyakit enfeksi & penyakit menular yg dinamis dan akuntabel
Terlaksananya penguatan surveilans penyakit infeksi & penyakit menular serta pengembangan laboratorium penelitian yang berbasis bukti
Terlaksananya pengembangan laboratorium penelitian sebagai sumber data kajian berbasis bukti
Terselenggaranya penguatan jejaring pengkajian penyakit infeksi dan penyakit menular sebagai bagian dari simpul riset nasional, dengan institusi lain yg terkait.
Terlaksananya penguatan kompetensi SDM dlm Kajian Penyakit Infeksi & Penyakit Menular yg berbasis bukti
Melaksanakan Penguatan Manajemen Pengkajian Penyakit Infeksi & Penyakit Menular yg Dinamis dan akuntabel termasuk penguatan SPO Pengkajian Bidang epidemiologi dan POACE.
Melaksanakan Penguatan Surveilans Penyakit Infeksi dan penyakit menular untuk mendukung SKDR dan kajian lainnya
Melaksanakan pengembangan laboratorium penelitian termasuk surveilans penyakit infeksi & menular berbasis laboratorium
Melaksanakan penguatan jejaring pengkajian penyakit infeksi dan penyakit menular sebagai bagian dari simpul riset dengan institusi pedidikan, penelitian dan instutusi kesehatan dan lainnya yg terkait (termasuk jejaring pengkajian epidemiologi)
Melaksanakan penguatan kompetensi SDM dlm kajian berbasis bukti termasuk SDM bidang Pengkajian Epidemiologi
HIV-AIDS (Analisis survival HIV-AIDS) Suplementasi Zn pada pasien HIV dgn
defiensi Zn. Suplementasi FE penderita TBC Surveilans penyakit menular berbasis
laboratorium ( HIV, Hepatitis A,B, C;Dengue,Influenza, Diare Rotavirus, Salmolela typhii, Chikungunya, Leptospirosis, Japanese encephalitis)
Antibodi rabies pada Kasus gigitan hewan penular rabies
Pengkajian mapping virus DHF terkait klasifikasi DHF serta talaksananya di RS dan dimasyarakat.
Pengkajian Encephalitis dan agent penyebabnya serta tatalaksana di RS dan dimasyarakat
Pengkajian KAP influensa petugas kesehatan, ibu hamil dan vaksinasi influenza pada ibu hamil serta dampaknya.
Optimalisasi Pengkajian Penyebab Diare untuk mempercepat dan rasional PE.
Optimalisasi sistem surveilans epidemiolgi untuk SKDR berbasis IT.
Memperkuat jejaring dengan stake holder terkait.
Meningkatkan kompetensi SDM Bidang epidemiologi melalui pelatihan, partisipasi aktif seminar nasional/internasional, dan pendidikan formal untuk jenjang yg lebih tinggi.
Sosialisasi SPO Bidang epidemiologi termasuk RM berbasis kebutuhan pengkajian PI dan PM ( HIV, Tb, Dengue, Diare dan rabies).
Pengembangan RM untuk penyakit menular lainnya.
Bagan 1. Alur Sistem Kewaspadaan Dini Penyakit Potensial Wabah
Bagan2. Alur Sistem Respon Penyakit Potensial Wabah
1. Undang-undang Nomor 4 Tahun 1984 tentang Wabah.2. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.3. Undang-undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit.4. Undang-undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik. 5. Peraturan Presiden RI Nomor 72 tentang Sistem Kesehatan Nasional.6. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 1991 tentang Penanggulangan Wabah
Penyakit Menular.7. Peraturan Pemerintah no.38 tahun 2007 tentang pembagian urusan pemerintahan.8. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1501/Menkes/Per/X/2010 tentang Jenis Penyakit
Menular Tertentu yang Dapat Menimbulkan Wabah dan Upaya Penanggulangannya.9. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1116.Menkes/SK/VIII/2003 tentang Pedoman
Penyelenggaraan Sistem Surveilans Epidemiologi Kesehatan. 10. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1479/Menkes/SK/X/2003 tentang Pedoman
Penyelenggaraan Sistem Surveilans Epidemiologi Penyakit Menular dan Penyakit Tidak Menular.
11. Keputusan Menteri Kesehatan no.1647/Menkes/SK/xII/2005 tentang pedoman jejaring pelayanan laboratorium kesehatan.
12. Kemenkes no 835/Menkes/SK/IX/2009 tentang pedoman keselamatan dan keamanan laboratorium mikrobiologikdan biomedik
13. Kemenkes no.1261/Menkes/SK/XII/2009 tentang pedoman pengaman virus polio liar di laboratorium.
14. Keputusan Menteri Kesehatan no 1144/Menkes/SK/X/2010 tentang organisasi dan tatakerja Departemen Kesehatan
15. Standard Kompetensi Dokter Indonesia Tahun 201216. International Health Regulation Tahun 2005 17. 18. 19. 20.
PENYAKIT JAN PEB MAR APR MEI JUN JULDiare Akut 47 45 21 43 29 27 29Malaria Konfirmasi 0 1 0 0 0 0 0Tersangka Demam Dengue 77/7 150/27 200/35 242/55166/39 21 27Pneumonia 3 21 4 4 2 1 1Diare Berdarah ATAU Disentri 0 0 0 0 0 0 0
Tersangka Demam Tifoid 21 19 6 14 8 8 18Sindrom Jaundis Akut 3 1 1 0 0 0 1Tersangka Chikungunya 0 0 0 0 0 0 0Tersangka Flu Burung pada Manusia 0 0 0 0 0 0 0Tersangka Campak 0 0 2 0 0 0 3Tersangka Difteri 0 0 0 0 0 0 0Tersangka Pertussis 0 0 0 0 0 0 0AFP (Lumpuh Layuh Mendadak) 0 0 0 0 0 0 0Kasus Gigitan Hewan Penular Rabies 154 136 185 160 177 187 108Tersangka Antraks 0 0 0 0 0 0 0Tersangka Leptospirosis 0 2 0 0 0 0 0
Tersangka Kolera 0 0 0 0 0 0 0Klaster Penyakit yang tidak lazim 0 0 0 0 0 0 0Tersangka Meningitis/Ensefalitis 0 0 0 0 0 0 0Tersangka Tetanus Neonatorum 0 0 0 0 0 0 0Tersangka Tetanus 2 0 0 0 1 1 1ILI (Influenza Like Illness ) 0 0 0 0 0 0 0Tersangka HFMD 0 0 0 0 0 0 0
LAPORAN PENY.MENULAR 2013
Penyakit Potensial KLB Jumlah %
Diare 491 41,42
DBD/DSS/DD/Susp. DBD
360 30,43
Thypoid/Susp. Thypoid 196 16,57
BP 55 4,65
Pneumonia 38 3,21
Hepatitis/Susp. Hepatitis
20 1,69
Gibur 8 0,68
Campak/Susp. Campak 6 0,51
Malaria/Susp. Malaria 4 0,34
Difteri/Susp. Difteri 4 0,34
Susp. H5N1 1 0,08
Susp. Rabies 1 0,08
Lepotospirosis 0 0
Chikungunya 0 0
HFMD 0 0
Filariasis 0 0
Total 1.184 100
Agustus
Menurut Kecamatan di Jakut: - Tanjung Priuk = 513- Pademangan = 223- Penjaringan = 44- Clincing = 43- Koja = 31- Kelapa Gading = 12
Menurut Kota di Jakarta- Jakut= 866- Jakpus = 209- Jaktim = 31- Jakbar = 25- Jaksel = 7 -- Kep. seribu : 1
Dari Luar Jakarta : 45 pasien (Bekasi, Depok, Bogor, Jateng, Jabar)
NO PENY. JAN PEB MAR APR MEI JUN JULFebris 37 77 42 31 26 13 10
1 colelitis 1 0 0 0 0 0 02 DHF 4 20 16 8 2 2 03 Enteritis Ispa1 0 0 0 0 0 04 Pharingitis 1 1 1 0 0 0 05 GE 1 1 0 0 0 0 16 Infeksi bacterial1 0 0 0 0 0 07 ISK 1 1 0 0 2 0 08 Ispa 2 2 0 0 0 0 09 Mump 1 0 0 0 0 0 0
10 Sepsis 1 0 0 0 0 0 011 Suspek BP 1 1 0 0 0 0 012 Suspek Mastoiditis1 0 0 0 0 0 013 TB Paru 2 1 0 0 0 0 014 TFA 1 0 0 0 0 0 015 Typhoid 15 30 12 5 6 3 216 Viral Infection3 1 2 1 2 1 117 Anemia 0 2 0 0 0 0 018 Dengue 0 1 0 0 0 0 019 Hepatitistyphosa0 1 0 0 0 0 020 Hipertensi (HT)0 1 0 0 0 0 021 susp.DHF 0 2 0 0 0 0 022 Post DBD 0 1 0 0 0 0 023 OMA 0 1 0 0 0 0 024 Malaria Vivax0 1 0 0 0 0 025 CKD Hydronephrosis0 0 1 0 0 0 026 GEDS 0 0 1 0 0 0 027 Febris 0 0 2 0 0 1 028 Blank 0 9 7 17 14 6 6
Jumlah 37 77 42 31 26 13 10
#
#
#
#
#
#
#
#
#
#
#
#
# ##
#
#
#
#
#
#
#
##
#
##
#
#
#
#
#
#
##
#
# #
#
#
#
#
#
#
#
#
##
#
#
#
#
##
#
#
#
#
#
##
#
##
#
# #
#
#
#
##
#
##
#
#
#
#
#
#
#
##
#
#
##
#
#
# #
#
#
##
#
##
#
#
##
#
#
#
#
#
#
##
#
#
#
#
#
# ##
#
#
#
#
#
#
#
##
###
#
#
##
#
#
#
#
#
#
##
#
##
##
#
#
#
#
#
#
#
#
#
#
#
##
#
#
#
#
#
#
#
#
#
#
#
#
#
#
# #
#
#
#
#
#
#
#
#
#
#
#
#
# #
#
##
# #
#
#
# #
#
#
#
CILINC ING
KEL APA GA DING
PEN JA RIN GA N
KOT A J AK ART A T IM U R
KOT A J AK ART A S ELA TA N
KOT A J AK ART A B AR AT
PAD EM A NG AN KOJ A
TAN JU NG PR IOK
KO T A JA KA R T A UT A R A
KO TA JA K AR T A PU SA T
Jakar ta- jaku t .sh p012 - 56 - 2627 - 167
W il ayah Ja ku tK O TA JA K A R T A U T AR A
Ju m lah p asi en D B D d i Jaka rta# 1 D o t = 1
Distribusi Pasien D B D Yang D iraw atD i R SPI Sulianti SarosoTahun 2013
Distribusi Pasien DBD Menurut Hasil Pemeriksaan Anti DHF dan Rata-rata hari rawat di RSPI Sulianti Saroso
Januari-September 2013
Anti DHF
Jumlah Hari rawat
Jumlah pasien Persen Rata-rata hari rawat Min Max
IgM+ 54 26% 4 hari 1 hari 7 hari
IgG+ 33 16% 4,4 hari 1 hari 10 hari
IgM+ danIgG+
122 58% 4,4 hari 1 hari 15 hari
Jumlah 209 100% 4,33 hari 1 hari 15 hari
Kasus chikungunya berat dan hamper saja berakibat fatal sebagai berikut: Pasien bernama Lia Silviana, alamat Sungai Landak No. 37 Rt 010/008 Cilincing, yang dilahirkan di Jakarta pada tahun 18- April tahun 2004 (umur 9Thn 9 Bulan 15 hari), berjenis kelamin perempuan agama Islam, seorang siswi sekolah dasar. Pasien masuk RSPISS pada tanggal 3 Pebruari 2014 dan keluar pada tanggal 18 Pebruari 2014 lama hari rawat selama 15 hari dengan diagnosis akhir Chikungunya dengan gagal nafas. Sebelum pasien didiagnosis Chikungunya, diagnosis pertama diagnosis Guilan Barre Sindrom, kemudian dilakukan pemeriksaan terhadap virus polio negative, diperiksa Eiptein Bar Virus juga negative, namun riwayat sebelumnya dari Rumah sakit Koja didiagnosis Chikungunya secara klinis untuk itu di Rumah sakit infeksi sulianti saroso dilakukan pemeriksaan laboratorium terhadap Chikungunya sebanyak dua kali hasilnya positif Chikungunya. Sehingga para klinisi semakin mantap dalam tatalaksana pasien, dan dampaknya pasien sembuh dan boleh pulang setelah keadaan umum membaik. Kemudian melakukan fisioterapi secara teratur dan sekarang keadaan kesehatan secara umum pasien sudah membaik.
774731
706
488 511459
418
304
224192180
142
299
371
219160
338
258255
13173696951
0
100
200
300
400
500
600
700
800
2008 2009 2010 2011 2012 2013
Konseling pre-tes Testing HIV Konseling post-tes HIV +
66,2%
66,8%
s.d. 25 Februari 2013
3 0 2 4 10 35 32 64 163438
593 526 595 640394
158 163 23856
0
500
1000
1500
2000
2500
3000
3500
4000
4500
Kasus baru Kumulatif
s.d. 25 Februari 2013
3 0 2 4 1035 32
64
163
438
593
526
595640
394
158 163
238
56
0 0 0 0 0 10 4 422
147
203
11472
100
518 17 13 100
100
200
300
400
500
600
700
Kasus baru Meninggal
33%34%22%
12%
15,6%12,9%
s.d. 25 Februari 2013
Perempuan, 100, 25%
Laki-laki, 294, 75%
Perempuan, 51, 32%
Laki-laki, 107, 68%
Perempuan, 70, 41%
Laki-laki, 100, 59%
Perempuan, 185, 29%
Laki-laki, 455, 71%
s.d. 25 Februari 2013
2008 2009 2010
2011
Perempuan, 45, 34%
Laki-laki, 86, 66%
2012
Perempuan, 22, 43%
Laki-laki, 29, 57%
2013
0
50
100
150
200
250
300
350
400
450
1995
1996
1997
1998
1999
2000
2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
2013
<1 thn 1-13 thn 14-25 thn 26-35 thn >35 thn
s.d. 25 Februari 2013
2100000 0000000 2100000 2020000 5314000
23
37806014102511
040
303838
19090
130
60
80
60
0
43
0
193
95
62
158
72
0
192
136
302331
110
3
277
143
30
5045
91
3
301
145
13
3142
81
8
339
272
16
6871
129
2
239
191
1125
5656
0
105
145221110
133
24
44
3421
0
186
75
16823
48
0
4035
44618
00
50
100
150
200
250
300
350
1995 1997 1999 2001 2003 2005 2007 2009 2011 2013
TB Kandidiasis Pneumonia Hep C Toksoplasmosis Diare Kriptokokosis
s.d. 25 Februari 2013
Trend Faktor Risiko infeksi HIV/AIDS
di RSPI-SS, 1995-2013
0
100
200
300
400
500
600
Homoseksual Perinatal Heteroseksual IDU Tatto+transfusi IDU+Hetero
Homoseksual 0 0 0 0 0 0 1 3 2 3 1 0 5 4 20 1 5 41 14
Perinatal 0 0 0 1 0 1 1 2 2 9 7 9 12 20 10 10 16 18 6
Heteroseksual 2 0 2 2 5 3 3 10 14 59 58 104 182 234 158 86 96 166 35
IDU 1 0 0 1 5 31 27 49 145 364 509 374 360 355 219 53 57 70 16
Tatto+transfusi 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 2 2 3 0 0 1 0 2 0
IDU+Hetero 16 37 33 27 14 7 8 6 5
1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013
s/d 25 Februari 2013
TERIMAKASIH