Upload
dinhthien
View
240
Download
6
Embed Size (px)
Citation preview
KEBIJAKAN ORGANISASI
DAN KEPEGAWAIAN
2
Program Percepatan Reformasi Birokrasi (Ekstraksi dari Grand Design Reformasi Birokrasi sampai dengan tahun 2014 )
1. Penataan Struktur Birokrasi.
2. Penataan Jumlah dan distribusi PNS.
3. Sistem Seleksi CPNS & Promosi PNS Secara Terbuka
4. Profesionalisasi PNS.
5. Pengembangan sistem Elektronik Pemerintah (E-
Government).
6. Penyederhanaan Perizinan Usaha.
7. Peningkatan Transparasi dan Akuntabilitas Aparatur
8. Peningkatan Kesejahteraan Pegawai Negeri
9. Efisiensi Penggunaan Fasilitas, Sarana dan Prasaranan
Kerja PNS.
Jabatan Administrasi
Jabatan Fungsional
Jabatan Pimpinan
Tinggi
Jabatan Administrator memimpin pelaksanaan seluruh kegiatan pelayanan publik serta administrasi pemerintahan dan pembangunan
Jafung keahlian: a) ahli utama; b) ahli madya; c) ahli muda; dan d) ahli pertama.
Jafung keterampilan: a) penyelia; b) mahir; c) terampil; dan d) pemula
Jabatan Pengawas mengendalikan pelaksanaan kegiatan yang dilakukan oleh pejabat pelaksana
Jabatan Pelaksana melaksanakan kegiatan pelayanan publik serta administrasi pemerintahan dan pembangunan
• Jabatan pimpinan tinggi utama; • Jabatan pimpinan tinggi madya; dan • Jabatan pimpinan tinggi pratama
DII
SI D
AR
I PEG
AW
AI A
SN
DII
SI T
NI,
PO
LRI
N
on
PN
S Jabatan ASN
tertentu
JABATAN ASN
a. nilai dasar;
b. kode etik dan kode perilaku;
c. komitmen, integritas moral, dan tanggung jawab pada pelayanan publik;
d. kompetensi yang diperlukan sesuai dengan bidang tugas;
e. kualifikasi akademik;
f. jaminan perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas; dan
g. profesionalitas jabatan
ASN SEBAGAI PROFESI BERLANDASKAN PADA PRINSIP:
http://sinyo19.blogspot.com
PENINGKATAN PROFESIONALISME PNS
KEBIJAKAN DAN RENCANA AKSI
• Penetapan standar kompetensi jabatan
• Peningkatan kompetensi PNS
• Pengukuran kinerja individu
• Penegakan etika dan disiplin pegawai negeri
• Pengembangan dan penguatan jabatan fungsional
HASIL
• Perubahan kurikulum diklat PIM dan diklat prajabatan oleh LAN
• Pola karier berdasarkan kompetensi
• Persiapan pengukuran kinerja individu (PP 46/2011)
• Penjatuhan sanksi bagi PNS yang melanggar disiplin
• Penambahan dan penguatan jabatan fungsional
MANAJEMEN PNS
REKRUITMEN 1
PENGEMBANGAN PEGAWAI 2
PROMOSI 3
KESEJAHTERAAN 4
MANAJEMEN KINERJA 5
DISIPLIN & ETIKA 6
PENSIUN 7
BASED ON KEBUTUHAN (ANJAB & ABK) untuk JANGKA WAKTU 5 THN
SEBAGAI HAK PEGAWAI ASN, BENTUK2 PENGEMBANGAN KOMPETENSI, PERTUKARAN PNS-SWASTA
BASIS KARIR TERBUKA DAN KOMPETISI
BERDASARKAN BEBAN KERJA, TANGGUNG JAWAB, RESIKO PEKERJAAN & KINERJA
JPT MAKSIMAL DIJABAT 5 TAHUN, DIUKUR SETIAP TAHUN, SANKSI ATAS TDK TERCAPAINYA KINERJA SAMPAI PEMBERHENTIAN
RINCIAN KODE ETIK PROFESI DAN SANKSI
SEMANGAT FULLY FUNDED
PERUBAHAN KULTUR PNS
ZONA
NYAMAN
ZONA
KOMPETITIF
8
menyelenggarakan urusan tertentu dalam
pemerintahan untuk membantu Presiden
dalam menyelenggarakan pemerintahan
negara
menyelenggarakan urusan di bidang pertanian
dalam pemerintahan untuk membantu Presiden dalam menyelenggarakan
pemerintahan negara.
9
a. perumusan, penetapan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang pertanian;
b. pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggung jawab Kementerian Pertanian;
c. pengawasan atas pelaksanaan tugas di lingkungan Kementerian Pertanian;
d. pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi atas pelaksanaan urusan Kementerian Pertanian di daerah; dan
e. pelaksanaan kegiatan teknis yang berskala nasional.
10
Kedudukan yang menunjukkan tugas,
tanggung jawab, wewenang, dan hak
seorang PNS dalam suatu satuan organisasi
yang dalam pelaksanaan tugasnya
didasarkan pada keahlian dan atau
ketrampilan tertentu serta bersifat
mandiri
PEGERTIAN JABATAN FUNGSIONAL
JABATAN
PNS
STRUKTURAL
FUNGSIONAL
PELAKSANA TUGAS
POKOK :
- Kegiatan teknis
operasional
- Pelaksanaan pengkajian
Ditetapkan dengan
Permenpan dan RB
MEMIMPIN/
MENGKOORDINAIKAN
PELAKSANAAN TUGAS
PERUMUSAN KEBIJAKAN
PEMBERIAN FASILITASI
PENCAPAIAN
TUJUAN
ORGANISASI
12
Mendukung pembentukan profesionalisme PNS;
Memberikan kejelasan peran yang harus
dijalankan dan produk yang harus dicapai oleh
setiap PNS yang mendudukinya;
Memberikan kejelasan dan kepastian karier
melalui jenjang yang ada;
Memberikan ukuran yang jelas terhadap kinerja
dengan penetapan bobot angka kreditnya.
ARAH PEMBINAAN JABATAN FUNGSIONAL
1. PENYULUH PERTANIAN;
2. PENGENDALI OPT;
3. PENGAWAS BENIH TANAMAN;
4. PENGAWAS BIBIT TERNAK;
5. MEDIK VETERINER; DAN
6. PARAMEDIK VETERINER;
7. PENGAWAS MUTU PAKAN ;
8. PENGAWAS MUTU HASIL
PERTANIAN;
9. ANALIS PASAR HASIL PERTANIAN;
10.PEMERIKSA PVT;
11.ANALIS KETAHANAN PANGAN
RUMPUN ILMU HAYAT 1. PENELITI; 2. TEKNISI LITKAYASA; 3. PEREKAYASA; 4. PENGAWAS SEKOLAH; 5. G U R U; 6. DOSEN; 7. WIDYAISWARA; 8. AUDITOR; 9. INSTRUKTUR; 10. PUSTAKAWAN; 11. PRANATA KOMPUTER; 12. STATISTISI; 13. ARSIPARIS; 14. ANALIS KEPEGAWAIAN; 15. PERENCANA; 16. PERANCANG PERATURAN PERUNDANG-
UNDANGAN; 17. PRANATA HUMAS; 18. DOKTER; 19. DOKTER GIGI; 20. PERAWAT. 21. PERAWAT GIGI; 22. PRANATA LAB KES; 23. PRANATA LAB PENDIDIKAN; 24. PENGELOLA PENGADAAN BARANG/JASA; 25. AUDITOR KEPEGAWAIAN.
NON RUMPUN ILMU HAYAT
JENIS JABATAN FUNGSIONAL
LINGKUP KEMENTERIAN PERTANIAN
JABATAN STRUKTURAL JABATAN FUNGSIONAL
PENILAIAN KINERJA LEBIH
SUBYEKTIF;
JENJANG PANGKAT TERBATAS
(SESUAI TINGKAT PENDIDIKAN DAN
JABATAN);
KENAIKAN PANGKAT REGULER (4
TAHUN);
KENAIKAN GOLONGAN HARUS
MENGIKUTI UJIAN DINAS;
RUANG LINGKUP PEKERJAAN
TERBATAS;
BESARAN TUNJANGAN ANTAR
JABATAN STRUKTURAL SAMA.
PENILAIAN KINERJA LEBIH OBYEKTIF
(DENGAN ANGKA KREDIT);
JENJANG PANGKAT LEBIH LUAS;
KENAIKAN PANGKAT BISA KURANG
DARI 4 TAHUN;
DIBEBASKAN DARI UJIAN DINAS
UNTUK KENAIKAN GOLONGAN;
RUANG LINGKUP PEKERJAAN LEBIH
LUAS (MENEMBUS KISI-KISI
ORGANISASI);
BESARAN TUNJANGAN ANTAR
JABATAN FUNGSIONAL BERBEDA-
BEDA
15
MOTO
KEMENTERIAN
PERTANIAN
“PETANI SEJAHTERA,
BANGSA BERJAYA”
“MENGABDI UNTUK
KEMANDIRIAN PANGAN DAN
KESEJAHTERAAN PETANI”
MAKNA BEKERJA (MEANING)
KEMENTERIAN PERTANIAN
PEDOMAN NILAI-NILAI DAN MAKNA BEKERJA
BAGI PEGAWAI KEMENTERIAN PERTANIAN (Peraturan Menteri Pertanian 65/Permentan/OT.140/11/2012)
VALUES KEMENTERIAN PERTANIAN
DISIPLIN VALUES
KKPID
Keteguhan hati, memiliki tekad yang mantap dan menepati janji untuk melakukan atau mewujudkan visi, misi, nilai dan makna kerja.
HARUS DILAKUKAN JANGAN DILAKUKAN
Taat pada aturan /kesepakatan; Memenuhi target 4 sukses
pembangunan pertanian; Bekerja keras, tekun dan tidak mudah
menyerah; Meningkatkan kepedulian; Menyamakan persepsi dalam langkah
kerja; Konsistensi kualitas dalam
pelaksanaan kegiatan; Internalisasi visi misi terus menerus
kepada seluruh anggota organisasi.
Melanggar aturan/ kesepakatan; Melalaikan pencapaian target
yang sudah ditetapkan; Malas mengembangkan diri; Bersikap acuh /ego subsektor; Menolak melaksanakan langkah
kerja antara pimpinan dan bawahan.
KOMITMEN
Sikap, perilaku, dan kebiasaan yang secara sadar dan tidak sadar dapat ditiru dan menjadi teladan bagi orang lain.
HARUS DILAKUKAN JANGAN DILAKUKAN
Mengerjakan Pelayanan Prima dan
menerapkan nilai 5S (senyum, salam, sapa,
sopan dan santun);
Tepat jam kerja;
Saling menghargai (atasan dan bawahan);
Menjadi motivator;
Tegas, berani dan taat aturan;
Membangun keterbukaan dan komunikasi;
Berperan aktif dan memberi manfaat bagi
lingkungan kerja;
Mengutamakan konsumsi produk lokal.
Egois dan mau menang sendiri; Menjadi provokator /penyebar isu dan
memecah belah persatuan tim; Malas dan mudah menyerah
menghadapi tantangan; Mudah berubah dan goyah dalam
memegang prinsip; Merendahkan orang lain dan merasa
paling benar sendiri; Melakukan hal yang hanya
menyenangkan atasan saja; Permisif; memilih ikut setuju karena
tidak berani berkata tidak; Bekerja sendiri dan tidak ingin terlibat
dalam menjaga semangat teamwork; Melimpahkan kesalahan kepada pihak
lain, dan menolak bertanggungjawab atas kelalaian yang terjadi.
KETELADANAN
Terampil, handal dan sangat bertanggungjawab dalam menjalankan profesinya sebagai PNS Kementerian Pertanian.
HARUS DILAKUKAN JANGAN DILAKUKAN
Selalu meningkatkan keahlian
dan keterampilan yang diperlukan dalam menyelesaikan pekerjaan sesuai tupoksi Kementan;
Menyelesaikan seluruh pekerjaan maupun tanggung jawab yang diberikan hingga tuntas, tepat waktu dan berkualitas serta mampu telusur /tercatat melaksanakan tupoksi;
Mengerjakan segala hal sesuai dengan kompetensinya;
Memastikan seluruh proses kerja maupun keputusan yang telah ditetapkan dijalankan sesuai dengan target waktu (quality control).
Melakukan pekerjaan yang tidak
sesuai dengan tupoksi;
Menunda pekerjaan yang dapat
diselesaikan segera;
Mengerjakan atau menugaskan
seseorang diluar kompetensinya;
Melaksanakan pekerjaan tanpa
perencanaan sehingga hasil
kerja tidak sesuai dengan yang
telah ditetapkan;
Mengabaikan konsistensi
kualitas kerja dan memilih
pekerjaan yang disukai
PROFESIONALISME
Selalu konsisten dalam perkataan dan perbuatan.
HARUS DILAKUKAN JANGAN DILAKUKAN
Menyampaikan data,
informasi secara terbuka dan apa adanya;
Konsisten bekerja sesuai SOP;
Bertindak sesuai nilai dan norma yang berlaku;
Loyalitas terhadap tugas; Keterpaduan dalam tugas; Pelayanan prima setiap
waktu; Berinisiatif dan berani
melaporkan kecurangan.
Memanipulasi data dan
informasi;
Melakukan KKN;
Mangkir dalam tugas;
Menyimpang dari SOP;
Ingkar dari tugas;
Ego sektoral;
Berbelit-belit.
INTEGRITAS
Sikap yang selalu taat pada aturan, norma dan prinsip-prinsip tertentu, serta
mengikuti jadwal dan sistem kerja yang tersusun dan terencana dengan baik.
HARUS DILAKUKAN JANGAN DILAKUKAN
Menepati janji; Datang dan pulang tepat
waktu; Pemakaian seragam kantor
dengan rapih sesuai ketentuan;
Menggunakan bahasa nasional;
Menggunakan fasilitas kantor sesuai aturan dan efisien;
Menyelesaikan pekerjaan tepat waktu;
Melaksanakan ibadah dengan benar.
Ingkar janji; Lambat bertindak; Mengabaikan/ pemakaian
seragam dengan sembrono;
Menggunakan bahasa daerah;
Boros dalam penggunaan fasilitas negara;
Menunda-nunda pekerjaan; Menunda melaksanakan
ibadah.
DISIPLIN
KEWAJIBAN PNS 1. Setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila, Undang-undang Dasar 1945, Negara, dan
Pemerintah,
2. Mengutamakan kepentingan Negara di atas kepentingan golongan atau diri sendiri, serta menghindarkan segala sesuatu yang dapat mendesak kepentingan Negara oleh kepentingan golongan, diri sendiri, atau pihak lain,
3. Menjunjung tinggi kehormatan dan martabat Negara, Pemerintah, dan Pegawai Negeri Sipil,
4. Mengangkat dan menaati Sumpah/Janji Pegawai Negeri Sipil dan Sumpah/Janji jabatan berdasarkan peraturan perandang-undangan yang berlaku,
5. Menyimpan rahasia negara dan atau rahasia jabatan dengan sebaik-baiknya,
6. Memperhatikan dan melaksanakan segala ketentuan Pemerintah, baik yang langsung menyangkut tugas kedinasannya maupun yang berlaku secara umum,
7. Melaksanakan tugas kedinasan dengan sebaik-baiknya dan dengan penuh pengabdian, kesadaran, dan tanggung jawab,
8. Bekerja dengan jujur, cermat, dan bersemangat untuk kepentingan Negara, Memelihara dan meningkatkan keutuhan, kekompakan, persatuan, dan kesatuan Korps Pegawai Negeri Sipil,
9. Segera melaporkan kepada atasannya, apabila mengetahui ada hal yang dapat membahayakan atau merugikan Negara atau Pemerintah, terutama di bidang keamanan, keuangan, dan materiel,
10. Menaati ketentuan jam kerja,
11. Menciptakan dan memelihara suasana kerja yang baik,
12. Menggunakan dan memelihara barang-barang milik Negara dengan sebaik-baiknya,
13. Memberikan pelayanan dengan sebaik-baiknya kepada masyarakat menurut bidang tugasnya masing-masing,
14. Bertindak dan bersikap tegas, tetapi adil dan bijaksana terhadap bawahannya,
15. Membimbing bawahannya dalam melaksanakan tugasnya,
16. Menjadi dan memberikan contoh serta teladan yang baik terhadap bawahannya, 24
LANJUTAN...
17. Mendorong bawahannya untuk meningkatkan prestasi kerja,
18. Memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk mengembangkan kariernya,
19. Menaati ketentuan perundang-undangan tentang perpajakan,
20. Berpakaian rapi dan sopan serta bersikap dan bertingkah laku sopan santun terhadap masyarakat, sesama Pegawai Negeri Sipil dan terhadap atasan,
21. Hormat menghormati antara sesama Warga Negara yang memeluk agama/kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa yang berlainan,
22. Menjadi teladan sebagai Warga Negara yang baik dalam masyarakat,
23. Menaati segala peraturan perundang-undangan dan peraturan kedinasan yang berlaku,
24. Menaati perintah kedinasan dari atasan yang berwenang,
25. Memperhatikan dan menyelesaikan dengan sebaik-baiknya setiap laporan yang diterima mengenai pelanggaran disiplin.
25
LARANGAN PNS 1. Melakukan hal-hal yang dapat menurunkan kehormatan dan martabat Negara,
Pemerintah, atau Pegawai Negeri Sipil,
2. Menyalahgunakan wewenangnya,
3. Tanpa izin Pemerintah menjadi pegawai atau bekerja untuk Negara Asing,
4. Menyalahgunakan barang-barang, uang, atau surat-surat berharga milik Negara
5. Memiliki, menjual, menggadaikan, menyewakan, atau meminjamkan barang-barang, dokumen, atau surat-surat berharga milik negara secara tidak sah,
6. Melakukan kegiatan bersama dengan atasan, teman sejawat, bawahan, atau orang lain didalam maupun di luar lingkungan kerjanya dengan tujuan untuk keuntungan pribadi, golongan, atau pihak lain, yang secara langsung atau tidak langsung merugikan Negara,
7. Melakukan tindakan yang bersifat negatif dengan maksud membalas dendam terhadap bawahannya atau orang lain di dalam maupun diluar lingkungan kerjanya,
8. Menerima hadiah atau sesuatu pemberian berupa apa saja, dari siapapun juga yang diketahui atau patut diduga bahwa pemberian itu bersangkutan atau mungkin bersangkutan dengan jabatan atau pekerjaan Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan,
9. Memasuki tempat-tempat yang dapat mencemar-kan kehormatan atau martabat Pegawai Negeri Sipil, kecuali untuk kepentingan jabatan,
10. Bertindak sewenang-wenang terhadap bawahannya,
26
LANJUT...
11. Melakukan suatu tindakan atau sengaja tidak melakukan suatu tindakan yang dapat berakibat menghalangi atau mempersulit salah satu pihak yang dilayaninya, sehingga mengakibatkan kerugi-an bagi pihak yang dilayaninya,
12. Menghalangi berjalannya tugas kedinasan,
13. Membocorkan dan atau memanfaatkan rahasia Negara yang diketahui karena kedudukan jabatannya untuk kepentingan pribadi, golongan, atau pihak lain,
14. Bertindak selaku perantara bagi sesuatu pengusaha atau golongan untuk mendapat pekerjaan atau pesanan dari kantor/instansi Pemerintah,
15. Memiliki saham dalam suatu perusahaan yang kegiatan usahanya tidak berada dalam ruang lingkup kekuasaannya, yang jumlah dan sifat pemilikan itu sedemikian rupa, sehingga pemilikan saham tersebut dapat langsung atau tidak langsung menentukan penyelenggaraan atau jalannya perusahaan,
16. Memiliki saham/modal dalam perusahaan yang kegiatan usahanya berada dalam ruang lingkup kekuasaannya,
17. Melakukan kegiatan usaha dagang baik secara resmi maupun sambilan, menjadi direksi, pimpinan, atau komisaris perusahaan swasta, bagi yang berpangkat Pembina golongan ruang IV/a ke atas atau yang memangku jabatan eselon I,
18. Melakukan pungutan tidak sah dalam bentuk apapun juga dalam melaksanakan tugasnya untuk kepentingan pribadi, golongan, atau pihak lain.
27
58 (lima puluh delapan) tahun bagi Pejabat Administrasi;
60 (enam puluh) tahun bagi Pejabat Pimpinan Tinggi;
sesuai PP 21 Tahun 2014 bagi Pejabat Fungsional Tertentu.
BATAS USIA PENSIUN
BATAS USIA PENSIUN PEJABAT FUNGSIONAL
a. BUP 58 th • Pejabat Fungsional Ahli Muda, Ahli Pertama serta Pejabat
Fungsional Keterampilan
b. BUP 60 th • Jabatan Fungsional Ahli Utama dan Ahli Madya
• Apoteker, dokter dan dokter gigi yang ditugaskan secara penuh pada unit pelayanan kesehatan negeri, Dokter Pendidik Klinis Muda dan Pertama, Medik Veteriner, Penilik, Pengawas Sekolah, Widyaiswara Madya dan Muda; atau
• Jabatan Fungsional lain yang ditentukan oleh presiden
c. BUP 65 th • Peneliti Utama dan Peneliti Madya yang ditugaskan secara penuh
dibidang penelitian, Dokter Pendidik Klinis Utama dan Madya, Widyaiswara Utama, Pengawas Radiasi Utama, Perekayasa Utama, Pustakawan Utama, Pranata Nuklir Utama; atau
• Jabatan Fungsional lain yang ditentukan oleh presiden.
Dilakukan berdasarkan:
perencanaan kinerja pada tingkat individu dan tingkat unit atau organisasi;
Memperhatikan
target, sasaran, hasil, dan manfaat yang dicapai, serta perilaku PNS.
Metode
objektif, terukur, akuntabel, partisipatif, dan transparan.
Berada di bawah kewenangan PyB, didelegasikan secara berjenjang kepada atasan langsung dari PNS, dan dapat mempertimbangkan pendapat rekan kerja setingkat dan bawahannya.
Hasil penilaian kinerja PNS disampaikan kepada Tim Penilai Kinerja PNS.
PENILAIAN KINERJA PNS
30
PNS yang penilaian kinerjanya tidak mencapai target kinerja dikenakan sanksi administrasi sampai dengan pemberhentian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Penerapan Sistem Penilaian Kinerja PNS
Sasaran Kerja Pegawai (SKP)
+
Perilaku Kerja
PP NOMOR 46 TAHUN 2011
PENERAPAN SISTEM PENILAIAN KINERJA PNS
31
PERKA BKN NOMOR 1 TAHUN 2013
PASAL 3 ANGKA 12 (KEWAJIBAN PNS) :
mencapai sasaran kerja pegawai yang ditetapkan
PASAL 9 ANGKA 12 (HUKUMAN DISIPLIN SEDANG) :
apabila pencapaian sasaran kerja pada akhir tahun hanya mencapai 25% (dua puluh lima persen) sampai dengan 50% (lima puluh persen)
PASAL 10 ANGKA 12 (HUKUMAN DISIPLIN BERAT) :
apabila pencapaian sasaran kerja pada akhir tahun kurang dari 25% (dua puluh lima persen)
PP NO 53 TAHUN 2010 TENTANG DISIPLIN PNS
HUKUMAN DISIPLIN (PERMENTAN 45 TAHUN 2014)
Hukuman Disiplin
Ringan
teguran lisan 20% selama 1 bulan
teguran tertulis 20% selama 2 bulan
pernyataan tidak puas secara tertulis 20% selama 3 bulan
Sedang
penundaan kenaikan gaji berkala selama 1 tahun 40% selama 3 bulan
penundaan kenaikan pangkat selama 1 tahun 40% selama 6 bulan
penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 1 tahun
40% selama 9 bulan
Berat
penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 3 tahun
80% selama 6 bulan
pemindahan dalam rangka penurunan jabatan setingkat lebih rendah
80% selama 9 bulan
pembebasan dari jabatan 80% selama 12 bulan
pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri atau pemberhentian tidak dengan hormat dan mengajukan banding administratif
100%
PENGIRIMAN DUPAK WAJIB SETAHUN SEKALI
DALAM RANGKA MELAKSANAKAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 46 TAHUN 2011 TENTANG PENILAIAN PRESTASI KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL, BAHWA SETIAP PNS DIWAJIBKAN MENYUSUN SKP SETIAP TAHUN, MAKA SETIAP PEJABAT FUNGSIONAL WAJIB MENGIRIMKAN DUPAK SETIAP TAHUN SEBAGAI BAHAN PENILAIAN PRESTASI KERJA
PENGANGKATAN, PEMBEBASAN SEMENTARA, PENGANGKATAN KEMBALI, PEMBERHENTIAN DILAKUKAN SESUAI PERATURAN PERUNDANGAN YANG BERLAKU
MEKANISME TERTIB ADMINISTRASI JABATAN FUNGSIONAL (SURAT EDARAN KEPALA BIRO ORGANISASI DAN KEPEGAWAIAN NO.1069/A2/KP.460/5/2013)
35