Click here to load reader
Upload
deylafeis
View
40
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
D. PEMILIHAN OBAT RASIONAL
(Sumber: Pharmacotherapy Handbook, 7th Edition hal. 797)
1. Sertralin
Mekanismeaksi : menghambat secara selektif reuptake 5-HT.
Kontraindikasi : penggunaan bersama MAOI, hamil, laktasi.
Efek Samping : mengantuk, kesadaran menurun, diare, mual, anoreksia, mulut
kering, insomnia, hipertensi, takikardi, disfungsi seksual.
2. Fluoksetin
Mekanismeaksi : menghambat secara selektif reuptake 5-HT.
Kontraindikasi : penggunaan bersama MAOI, gagal ginjal berat, epilepsi
unstable.
Efek samping : gangguan GI, anoreksia, mual, diare, ansietas, insomnia,
mengantuk, rasa gugup, lemah, astenia, berkeringat, tremor.
3. Vardenafil
Mekanismeaksi : inhibitor 5-fosfodiesterase (PDE5).
Kontraindikasi : pemberianbersamadengannitratatau donor nitratoksida,
kehilanganpenglihatan yang
disebabkanolehkarenaneuropatioptikiskemik anterior non arteri.
Efeksamping : rasa panasdankemerahanpadakulitwajah, sakitkepala,
dyspepsia, mual, pusing, hidungtersumbat.
4. TerapiSulihHormonTestosteron
Mekanismeaksi : meningkatkankadartestosteron.
Kontraindikasi : karsinomaprostatataukelenjarpayudaralaki-laki yang
dipengaruhioleh androgen, tumor hati yang
sudahpernahatausedangterjadi.
Efeksamping : peningkatanberatbadan, jerawat, rasa
panasdankemerahanpadakulitwajah, peningkatan antigen
spesifikprostat, hasilpemeriksaanprostattidak normal,
hyperplasia prostatjinak.
E. EVALUASI OBAT TERPILIH
ObatAntidepresan
FluoksetinHCl (Courage dariSoho)
Alasan : masalahutama yang dialamipasienadalahdepresi, sesuaidengan
guideline yang tersediabahwapengobatanpertamauntukmajor
depressive dissorder single episodeadalahantidepresangolongan TCA
atau SSRI. Karenaefeksamping TCA yang cukupbesar, maka kami
memilihgolongan SSRI danmemilihfluoksetin yang
jauhlebihmurahdarisertralin.
Dosis : awalpenggunaan 20 mg/hari.
Bentuksediaan : kapsul 20 mg.
Frekuensi : 1 x seharipadapagihari.
Durasi : 6-8 minggu.
Interaksiobat : -
Biaya : kapsul 20 mg x 30 (Rp 22.000,00)
Terapi impotensi
Vardenafil (Levitra dari Bayer Schering Pharma)
Alasan : penggunaan vardenafil efektif digunakan untuk gangguan ereksi pada
pria yang mengalami major depression. Menurut penelitian, terdapat
kemajuan yang signifikan baik dari fungsi ereksi maupun penurunan
depresi yang diamati pada pria yang diberi vardenafil dibandingkan
dengan efek plasebo. Kami tidak merekomendasikan penggunaan
terapi hormon meski kadar TSH pasien rendah karena terapi hormon
dapat menyebabkan stroke serta pembesaran prostat.
Dosis : 10 mg, 25-60 menit sebelum beraktivitas seksual.
Bentuk sediaan : tablet.
Frekuensi : 1x sehari, 25-60 menit sebelum beraktivitas seksual.
Durasi : bila perlu.
Interaksi obat : jus grape fruit, golongan nitrat.
Biaya : tablet 10 mg x 4 (Rp 349.125,00)
F. PEMBAHASAN
Depresi adalah gangguan/kekacauan pada perasaan (mood disorder), yaitu suatu
emosi yang menetap dan meresap yang dalam kondisi ekstrim sangat mempengaruhi
persepsi seseorang terhadap dunia. Untuk mengatasi depresi, dapat dilakukan terapi nir-
obat (non farmakologi) dan terapi dengan obat antidepresan (farmakologi).
Depresi yang dialami oleh pasien sudah tergolong major depressive disorder single
episode karena telah menunjukkan lebih dari 5 gejala seperti yang diterangkan dalam
buku Dipiro, selama 1 bulan terakhir diantaranya yaitu :
1. perasaan tertekan/depresi sepanjang hari
2. kehilangan interest atau kesenangan terhadap hampir semua aktivitas (diam)
3. berkurangnya berat badan secara signifikan dari 70 kg menjadi50 kg pada satu
bulan terakhir
4. insomnia
5. perasaan tidak berguna dan gagal dalam membina hubungan rumah tangga
6. keinginan bunuh diri.
Berdasarkanalgoritmaterapi di atas,
pilihanpertamauntukterapifarmakologidepresiadalahdenganantidepresangolongan
SSRI(Serotonin Selective Reuptake Inhibitor).Terdapatbanyakobat yang
termasukgolonganini, antaralain :sertralin, fluoksetin, paroksetin, fluvoksamin,
citalopram,dansebagainya. Selain antidepresan SSRI, lini pertama yang bisa digunakan untuk
pengobatan depresi adalah obat golongan antidepresan trisiklik (ATS). Yang termasuk dalam
golongan antidepresan trisiklik yaitu amitriptilin, imipramin, klomipramin, despiramin, dan
lain-lain. Dipilihnya obat golongan SSRI daripada golongan antidepresan trisiklik mengingat
bahwa obat golongan SSRI memiliki efek samping yang lebih sedikit jika dibandingkan obat
golongan antidepresan trisiklik. Selain itu, obat golongan SSRI terutama fluoksetin
mempunyai harga yang relatif jauh lebih murah dibandingkan obat lainnya. Hal ini menjadi
salah satu faktor dipilihnya fluoksetin sebagai lini pertama pengobatan depresi karena
mengingat pasien baru saja mengalami kebangkrutan sampai ratusan juta rupiah.Fluoksetin
digunakan 1x seharipadapagihari selama 6-8 minggu dan dilakukan monitoring setiap 2
minggu sekali apakah obat yang diberikan memberikan efek atau tidak.
Selain terapi farmakologi, dilakukan juga terapi non farmakologi terhadap pasien.
Terapi non farmakologi yang dilakukan yaitu psikoterapi. Psikoterapi yang dipilih adalah
terapi interpersonal dan cognitive–behavioral therapy. Terapi interpersonal ini berfokus pada
kontekssosialdepresidanhubunganpasiendengan orang lain, sedangkan terapi cognitive-
behavioral berfokusuntukmengoreksipikirannegatifserta perasaan bersalah yang tidak rasional
dan rasa pesimis pasien. Terapi ini dilakukan oleh utamanya pihak keluarga (saudara, orang
tua jika masih ada), di bawah pengawasan seorang psikiatri.
Dalam kasus ini pasien juga mengalami pre hipertensi dan impotensi. Untuk
mengatasi tekanan darahnya yang masuk pada pre hipertensi hanya dilakukan terapi non
farmakologi, diantaranya yaitu menghentikan kebiasaan merokoknya yang juga akan
memperparah impotensi, mengurangi pemasukan sodium (2400 mg per hari atau kurang),
meningkatkan aktivitas fisik dengan berolahraga minimal 30 menit setiap harinya, dan
mengurangi konsumsi alkohol. Sedangkan impotensi ini menurut kelompok kami lebih
disebabkan karena pengaruh peningkatan konsumsi rokoknya yang meningkat drastis dua
bulan terakhir akibat kondisi depresinya sehingga menyebabkan kadar TSHnya rendah.
Impotensi diobati dengan menggunakan vardenafil yang bisa digunakan 1x sehari sebelum
beraktivitas seksual. Mengingat istri pasien sudah pergi dengan pria lain maka penggunaan
vardenafil ini bisa digunakan setelah pasien memiliki pasangan kembali. Namun jika pasien
belum menemukan pasangan kembali bisa dilakukan terapi non farmakologi untuk mengatasi
impotensi ini. Untuk terapi non farmakologi pada impotensi, pasien bisa mengkonsumsi
makanan-makanan yang bisa meningkatkan fungsi seksualnya, diantaranya yaitu makanan
laut (seafood), makanan yang kaya akan kalium, dan makanan yang tinggi akan lemak
monounsaturated dan polyunsaturated. Disamping itu pasien juga harus menghindari
beberapa makanan untuk memperbaiki fungsi seksualnya, diantaranya yaitu makanan cepat
saji (fast foods), makanan yang tinggi natrium dan gula, makanan goreng, makanan yang
tinggi kolesterol yang bisa menyebabkan pembuluh darah menjadi sempit, serta
menghilangkan kebiasaan merokoknya. Gangguan impotensi yang dialami pasien harus
diatasi untuk membantunya mengurangi depresi akibat perasaan bersalah dalam kegagalan
membina rumah tangga. Untuk itu konseling dengan pendekatan dan sasaran yang baik dapat
membantu pasien memperbaiki hubungan dengan pasangannya nanti.
G. MONITORING DAN FOLLOW-UP
1. monitoring gejala depresi dengan melakukan kunjungan satu atau dua minggu sekali
ke pasien, dengan tujuan untuk melihat efektivitas dari obat antidepresan yang
digunakan. Jika dilihat setelah 6-8 minggu kemudian namun terapi menggunakan
fluoksetin tidak menimbulkan respon adekuat, maka obat secara pelan-pelan dialihkan
ke alternatifnya (masih dalam satu golongan SSRI, missal sertralin)
2. monitoring tekanan darah setiap dua minggu sekali (minimal) dengan target 120/ 80
mmHg (agar tidak masuk kategori prehipertensi) dan monitoring data laboratorium
yang mendukung pemeriksaan
3. monitoring gejala depresi yang masih sering terjadi, terutama setelah pemberian terapi
baik farmakologi maupun nonfarmakologi, seperti masih sering terjadi insomnia atau
tidak
4. monitoring adanya gangguan impotensi pada pasien, terutama setelah pemberian
konseling kepasa pasien dan perbaikan hubungan dengan pasangan hidup
5. peran pihak keluarga untuk turut serta mengawasi dan menjaga pasien untuk tidak
melakukan percobaan bunuh diri
6. konseling kepada pihak keluarga pasien agar selalu memantau kondisi pasien dan
membantu melaksanakan terpai kognitif-behavioral
7. monitoring ESO (Efek Samping Obat) terutama penggunaan obat antidepresan seperti
rasa panas dan kemerahan pada kulut, pusing, mual, muntah, tremor, insomnia, diare,
dan gangguan GI. Jika efek samping terjadi serius dan sampai mengganggu pasien,
maka obat antidepresan harus dihentikan pelan-pelan dengan dikurangi dosisnya atau
diganti (switching) ke obat SSRI yang lain
8. kepatuhan penggunaan obat merupakan bagian dari kesembuhan pasien sehingga hars
dipantau untuk menjaga efektivitas terapi yang dilakukan. Evaluasi kepatuhan ini bisa
dilakukan diantaranya dengan mengadakan kunjungan rutin beberapa hari sekali
kepada pasien dan mengecek apakah obat yang diberikan selalu diminum atau tidak
dengan mengecek jumlah obat sisa
H. KOMUNIKASI, INFORMASI DAN EDUKASI KEPADA PASIEN
a. penjelasan kepada pasien tentang cara pemakaian obat dan dosis ( dalam kasus
ini obat yang digunakan yaitu fluoksetin diminum secara oral satu kali sehari
per 24 jam dan vardenafil diminum secara oral pada 25-60 menit sebelum
melakukan aktivitas seksual dengan pasangan)
b. penjelasan kepada pasien tentang jangka waktu pemakaian obat, yaitu 6-8
minggu untuk fluoksetin dengan monitoring terapi maupun efek samping.
Vardenafil hanya boleh digunakan ketika si pasien telah menemukan pasangan
hidup yang baru
c. penjelasan kepada pasien tentang cara penyimpanan obat yang benar, dalam
hal ini obat berbentuk tablet sehingga penyimpanan yang tepat yaitu simpan
obat pada tempat yang sejuk dan kering
d. penjelasan kepada pasien tentang anjuran untuk mengubah gaya hidup (life
style) menjadi pola hidup yang sehat, yang dapat menunjang keberhasilan
pengobatan serta dapat mengontrol tekanan darah agar selalu terjaga < 140/ 90
mmHg (tidak masuk kategori hipertensi), seperti menghentikan kebiasaaan
merokoknya dan memperbanyak asupan buah dan sayur. Kandungan vitamin
dan mineral yang tinggi dalam buah dan sayur diklaim dapat membantu
memperbaiki disfungsi ereksi pada pria
e. penjelasan tentang adanya efek samping kepada pasien, seperti rasa panas dan
kemerahan pada kulut, pusing, mual, muntah, tremor, insomnia, diare, dan
gangguan GI
f. menghimbau dan menganjurkan kepada pasien agar pasien selalu mampu
menerima kondisi apa pun yang sudah terjadi, serta lebih sering mendekatkan
diri kepada Tuhan agar dapat mengatasi setiap permasalahan yang ada dan
melanjutkan hidupnya dengan baik
I. KESIMPULAN
1. Pasien didiagnosa mengalami Major depressive dissorder single episode yang
ditandai dengan lebih dari 5 gejala depresi.
2. Pada kasus ini dilakukan terapi farmakologi pada pasien yaitu:
a. Antidepresan : Courage (fluoksetin HCL)
b. Terapi impotensi : Levitra (vardenafil)
3. Penggunaan Fluoksetin dinilai cocok karena mempunyai efek samping yang kecil.
4. Selama pengobatan harus dimonitor bila terjadi beberapa efek samping yang
merugikan.
5. Dibutuhkan perubahan gaya hidup pasien agar terapi yang dijalani berhasil seperti
mengurangi kebiasaan merokok dan menghindari pemicu stress.
6. Vardenafil dimasukkan ke dalam terapi karena efektif menangani impotensi pada
Major depressive dissorder.
J. DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2007, MIMS Petunjuk Konsultasi, Edisi 2007/2008, InfoMaster, Jakarta.
Anonim, 2000, Informatorium Obat Nasional Indonesia, 431, 432, Direktorat Jenderal
Pengawasan Obat dan Makanan, Departemen Kesehatan Republik Indonesia,
Jakarta.
Anonim, 2008, Informasi Spesialite Obat Indonesia Volume 43, Penerbit Ikatan
Sarjana Farmasi Indonesia, Jakarta.
DiPiro, Joseph T., et al, 2008, Pharmacotherapy, A Pathophysiologic Approach,
Seventh Edition, McGraw-Hill Medical, New York.
Katzung, Bertra G. 2002. Farmakologi Dasar dan Klinik. Salemba Medika : Jakarta
Lacy, Charles F., et al (Ed.), 2008, Drug Information Handbook, Lexicomp, Hudson.
Tjay, Tan Hoan,dkk. 2007. Obat-obat Penting. Gramedia : Jakarta
Wells, Barbara G., et al, 2009, Pharmacotherapy Handbook, Seventh Edition, McGraw-
Hill Medical, New York.
JAWABAN PERTANYAAN
1. Taufik
Tanya : kenapa tidak memakai TCA, padahal belum ada riwayat penggunaan
antidepresan? Berapa onset Vardenafil?
Jawab : karena TCA memiliki lebih banyak efek samping dari pada golongan yang
dipakai yaitu SSRI. Sehingga untuk menghindari efek samping yang tidak
diinginkan maka diberikan terapi dengan SSRI yang lebih aman.
Vardenafil memiliki onset 30 menit setelah diminum.
2. Singgih
Tanya : kenapa vardenafil dipakai pada pagi hari?
Jawab : sebenarnya tidak masalah mau dipakai pagi, siang, atau malam hari karena
tidak mempengaruhi terapinya. Pertimbangannya dipakai pada pagi hari untuk
menghindari depresi yang mungkin muncul saat jam kerja.
3. Nusa
Tanya : kenapa tidak pakai ECT? Bukankah ECT lebih efektif digunakan untuk
mengani depresi?
Jawab : untuk terapi jangka pendek ECT memang lebih efektif. Namun untuk
penggunaan jangka panjang ECT justru dapat menimbulkan efek samping
yang tidak diinginkan seperti resiko memory loss.
4. Dyah
Tanya : apakah benar konsumsi 1 bungkus rokok per hari selama 2 bulan dapat
menimbulkan impotensi?
Jawab : kemungkinan bisa, karena selain merokok dalam kasus ini juga pasien
mengalami depresi berat, ditambah faktor usia yang sudah tidak muda lagi.
5. Anin
Tanya : makanan yang harus dihindari untuk impotensi?
Jawab : kentang goreng, margarin, muffin, dan setiap makanan yang digoreng atau
memiliki banyak kandungan lemak trans
6. Khanif
Tanya : bagaimana KIE kepada keluarga? Apakah pasien dirawat jalan atau inap?
Jawab : untuk keluarga diberikan edukasi tentang penyakit yang diderita serta
diberikan pengarahan dan pengertian tentang kondisi pasien supaya pasien
bisa diberi pendampingan dan support agar depresinya bisa membaik. Untuk
terapi awal diperlukan rawat inap karena kondisi depresi pasien cukup
mengkhawatirkan.
7. Ayu
Tanya : jika penyebab impotensi karena rokok, setelah rokok dihentikan apakah
masih perlu vardenafil? Kapan sebaiknya mencari istri baru?
Jawab : bisa saja selama pasien merasa nyaman melakukan aktivitas seksualnya dan
gangguan ereksinya sudah pulih. Namun bila konsumsi rokoknya berhenti
tetapi masih mengalami depresi sehingga impotensinya juga tidak kunjung
membaik sebaiknya tetap menggunakan vardenafil, karena vardenafil juga
efektif dipakai untuk penderita major depresive.
8. Nuvi
Tanya : jika efek samping keluar, harus bagaimana?
Jawab : obatnya bisa diganti dengan obat yang masih 1 golongan SSRI, misalnya
sertralin, karena 1st line therapy menggunakan SSRI adalah yang paling aman.
9. Asisten
Tanya : bila kondisi depresi sudah membaik, berapa lama monitoring yang perlu
dilakukan?
Jawab : 4-9 untuk stabilisasi depresinya sehingga dapat mencegah timbulnya kembali
depresi yang pernah dialami.