Upload
bee-daniel
View
44
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
ok
Citation preview
BABI
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Keluarga berencana merupakan suatu cara yang efektif untuk
mencegah mortalitas ibu dan anak, karena dapat menolong pasangan
suami istri menghindari kehamilan yang tidak diinginkan , dalam upaya
safemotherhood pilar yang diutamakan adalah tentang keluarga berencana
yang memastikan bahwa setiap orang atau pasangan mempunyai akses ke
informasi dan pelayanan KB agar dapat merencanakan waktu yang tepat
untuk kehamilan dan jumlah anak Sesuai dengan tujuan pembangunan
kesehatan yaitu tercapainya kemampuan untuk hidup sehat bagi semua
warga negara agar dapat mewujudkan derajat kesehatan yang optimal,
sebagai salah satu unsur kesejahteraan umum serta untuk mewujudkan
Indonesia sehat 2010, maka pembangunan dan pelayanan kesehatan bagi
seluruh masyarakat dianggap penting. Untuk mencapai tujuan tersebut,
penggarapan program nasional KB diarahkan pada sasaran langsung yaitu
pasangan usia subur ( 15 – 49 ) dengan jalan secara bertahap menjadi
peserta KB yang aktif.
( Jica, 2003 )
Pertambahan penduduk seperti deret ukur yang tiap tahun semakin
meningkat, untuk itu pemerintah menggalakkan program KB. Salah satu
alat kontrasepsi itu adalah suntik KB 3 bulan yang memiliki peminatnya
cukup tinggi sehingga memiliki andil besar untuk mengendalikan
pertumbuhan penduduk yang semakin meningkat.
Metode progesterone semula diperkenalkan untuk menghindari
efek samping estrogen dan untuk menurunkan pajanan total ke estroid.
Dengan adanya regien estrogen progesterone modern dosis rendah , alasan
ini kurang menjadi masalah, tetapi pendekatan dengan metode bermanfaat
yang memiliki masa kerja yang sangat lama dan dosis pajanan steroid
yang rendah, sementara efektifitas kontrasepsi tetap tinggi. Masing-masing
metode progesterone memperlihatkan perbedaan yang cukup besar dalam
1
sifat - sifat mereka dan memiliki daya terik yang beragam terhadap wanita
yang berbeda. ( Keluarga Berencana Kesehatan Reproduksi , 2006 : 130 )
Berdasarkan mini survey BKKBN tahun 2006, di dapatkan bahwa
metode hormonal suntikan 35,8% dan pil 17,4% IUD 5,4% susuk KB
4,3% dan MOW 2,3% yang digunakan oleh akseptor KB(Viviroy, 2008).
Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis tertarik untuk
memberi Asuhan Kebidanan pada Ny."M" umur 42 tahun dengan akseptor
suntik 3 bulanan depoprogestin sebagai salah satu usaha untuk
menjarangkan kelahiran serta untuk menerapkan management kebidanan
dan pengetahuan dalam praktek.
1.2 TUJUAN
1.2.1 Tujuan Umum
Penulis dapat melaksanakan asuhan kebidanan pada ibu akseptor suntik
3 bulanan (Depo Progestin) secara komprehensif dengan menggunakan
pendekatan management kebidanan pada ibu akseptor suntik 3 bulanan.
1.2.2 Tujuan Khusus
Setelah melaksanakan asuhan kebidanan diharapkan mahasiswa mampu:
Melakukan pengkajian data pada Ny "M" Umur 42 tahun P5005 Ab000,
dengan Kontrasepsi suntik 3 Bulan, jenis Depoprogestin
Mampu mengidentifikasi diagnosa dan masalah ibu akseptor suntik 3
bulanan.
Mengidentifikasi masalah potensial yang mungkin muncul
Mengidentifikasi kebutuhan segera yang sesuai dengan masalah
potensial
Merencanakan tindakan sesuai dengan diagnosa dan masalah.
Melaksanakan tindakan sesuai dengan rencana.
Mengevaluasi hasil pelaksanaan tindakan pada Ny."M" umur 42 tahun
dengan akseptor suntik 3 bulanan depoprogestin.
1.3 MANFAAT
2
a. Bagi petugas kesehatan
Dapat memberikan pelayanan yang baik pada klien dalam hal
kontrasepsi sehingga dapat meningkatkan taraf hidup kesehatan
masyarakat pada umumnya dan dapat memberikan KIE dengan jelas
kepada klien.
b. Bagi Masyarakat
Dapat mengatur jarak kelahiran dan dapat merencanakan jumlah anak
yang diinginkan oleh suatu keluarga.
1.4 METODE PENULISAN
Asuhan kebidanan ini disusun dengan cara:
a. Observasi.
Teknik observasi dalam studi kasus ini adalah pengamatan secara
langsung yang meliputi inspeksi, palpasi.
b. Wawancara.
Mengadakan Tanya jawab langsung kepada klien guna mengetahui
keluhan keluhan yang dirasakan oleh ibu, sehingga dapat memberikan
intervensi yang tepat dan benar sesuai dengan masalah yang ada.
c. Praktek
Melakukan praktek langsung melalui pendekatan managernet
kebidanan.
d. Studi Pustaka.
Membaca sumber buku yang dapat mendukung terlaksananya asuhan
dan dapat membandingkan antara teori dan praktek.
1.5 SISTEMATIKA PENULISAN
3
BAB I PENDAHULUAN
I. Latar Belakang
II. Tujuan
III. Metode Penulisan
IV. Sistimatika Penulisan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
I. Landasan Teori
II. Tinjauan Asuhan Kebidanan
BAB III TINJAUAN KASUS
I. Pengkajian
II. Identifikasi Masalah Dan Diagnosa
III. Intervensi
IV. Implementasi
V. Evaluasi
BABIV PEMBAHASAN
BAB V PENUTUP
I. Kesimpulan
II. Saran
DAFTAR PUSTAKA
4
BAB II
TINJAUAN TEORI
II.1 Pengertian
Pengertian KB
Adalah salah satu usaha untuk mencapai kesejahteraan dengan jalan
memberikan nasehat perkawinan, pengobatan kemandulan,
penjarangan kelahiran dan penghentian kelahiran. ( Depkes RI,1994 )
Pengertian Kontrasepsi
Adalah menghindari atau mencegah terjadinya kehamilan sebagai
akibat pertemuan antara sel telur yang matang dengan sel sperma.
(Depkes RI, 1994)
Adalah upaya untuk mencegah terjadinya kehamilan, upaya itu
dapat bersifat sementara dapat pula bersifat permanen.
(Sarwono.1999,hal.63 )
Cara kerja
Cara kerja dari kontrasepsi suntik adalah mencegah kehamilan, dengan
cara :
Mengusahakan agar tidak terjadi ovulasi.
Melumpuhkan sperma.
Menghalangi pertemuan sel telur dengan sperma.
Pembagian Cara Kontrasepsi
Pada umumnya cara atau metode kontrasepsi dapat dibagi menjadi :
a. Metode Sederhana
1. Tanpa alat atau obat
- Senggama terputus
- Pantang berkala
2. Dengan alat atau obat
- Kondom
- Diafragma
- Cream, jelly dan cairan berbusa
- Tablet berbusa ( vaginal tablet)
5
b. Metode efektif
- Pil KB
- AKDR
- Suntik KB
- Susuk KB
c. Metode mantap dengan cara operasi (Kontrasepsi mantap)
- Pada wanita : Tubektomi
- Pada Pria : Vasektomi
(Hanafi,1992,hal.43)
II.2 Kontrasepsi Suntik 3 Bulanan
1. Kontrasepsi suntik 3 bulanan
Jenis kontrasepsi suntikan yang beredar di Indonesia ada 2 yaitu
DMPA (Depo Medroxy Progesteron Asetat) yang lazim disebut Depo
Provera dan Netoen (Noretistercn Oenanthate) yang lazim disebut
Noristerat.
Depo provera sebagai kontrasepsi suntikan diberikan dengan dosis 150
mg/3cc, sedangkan Noristerat dengan dosis 200 mg/1 x. (Depkes RI,
1994)
2. Cara Kerja
Menurut " Panduan Praktek Felayanar Kontrasepsi (2003), kontrasepsi
suntik memiliki cara kerja :
a. Mencegah ovulasi.
b. Mengentalkan lendir serviks sehingga menurunkan kemampuan
penetrasi sperma.
c. Menjadikan selaput lendir rahim tipis dan atrofi.
d. Menghambat transportasi gamet oleh tuba.
3. Efektifitas
Kedua kontrasepsi sutik tersebut (DMPA dan Noretisteron
Oenanthate) memiliki efektifitas yang tinggi yaitu )0,3 kehamilan per
100 wanita dalam setahun, asal penyuntikannya dilakukan secara
teratur sesuai jadwal yang telah ditentukan.
(Sarwono,2003,hal.MK-41)
6
4. Keuntungan
Sangat efektif.
Mencegah kehamilan jangka panjang.
Tidak berpengaruh pada hubungan suami istri
Tidak memiliki pengaruh terhadap ASI
Sedikit efek samping.
Klien tidak perlu menyimpan obat suntik.
Dapat digunakan oleh perempuan usia lebih dari 3,5 tahun sampai
perimenapause.
Menurunkan kejadian penyakit payudara.
Mencegah beberapa penyebab penyakit radang panggul.
Menurunkan krisis anemia bulan sabit.
5. Kerugian
Sering diketemukan gangguan haid, seperti: siklus haid yang
memendek atau memanjang, perdarahan yang banyak atau sedikit,
perdarahan tidak teratur atau perdarahan bercak, tidak haid sama
sekali.
Klien sangat tergantung pada tempat sarana pelayanan kesehatan.
Tidak dapat dihentikan sewaktu waktu sebelum suntikan bcrikut.
Permasalahan berat badan merupakan efek samping terserang.
Terlambatnya kembali kesuburan setelah penghentian pemakaian.
Jika terdapat efek samping tidak dapat ditarik kembali.
Penggunaan jangka panjang dapat menimbulkan kekeringan pada
vagina, libido, gangguam emosi, sakit kepala, nervositas, jerawat.
6. Indikasi
Usia reproduksi.
Ibu menyusui dan membutuhkan kontrasepsi yang sesuai.
Tidak dapat menggunakankontrasepsi yang mengandung estrogen.
Menyusui dan membutuhkan kontrasepsi yang sesuai.
Setelah abortus atau keguguran
Telah banyak anak tetapi belum menghendaki tubektomi. .
Perokok
7
Tekanan darah < 180/110 mmHg dengan masalah pembekuan darah
atau anemia bulan sabit.
Menggunakan obat untuk epilepsy atau TBC.
Sering lupa menggunakan pil kontrasepsi.
Anemia defisiensi besi.
(Sarwono,2003,hal MK-42)
7. Kontra indikasi
Yang tidak boleh menggunakan kontrasepsi suntikkan antara lain:
Hamil atau di curigai hamil
Perdarahan pervagina yang belum jelas penyebabnya.
Tidak dapat menerima terjadinya gangguan haid terutama amenore.
Menderita kanker payudara atau riwayat kanker payudara.
DM disertai komplikasi.
8. Waktu memulai penggunaan kontrasepsi KB Suntik Waktu yang tepat
untuk memulai suntik KB antara lain:
Setiap saat selama siklus haid asal ibu tersebut tidak hamil.
Mulai hari pertama sampai had ke 7 siklus haid.
Pasca persalinan sampai 40 hari, sebelum berkumpul dengan suami.
Pasca keguguran sampai 7 hari.
(Sarwono,2003,hal.MK-42)
9. Tempat Penyuntikan
a. Pada otot (IM)
b. Pada otot bokong (gluteus) yang dalam, bekas suntikan ditutup
dengan plester untuk mencegah keluarnya obat
c. Pada otot pangkal lengan (deltoid).
10. Cara Pemakaian
Cara ini baik untuk wanita yang menyusui untuk dipakai segera setelah
melahirkan.
a. Suntikan pertama
- Dapat diberikan dalam waktu 4 mgg setelah melahirkan
(dirnulai had ke 3-5 setelah melahirkan)
- Setiap saat selama siklus haid, asal ibu tersebut tidak hamil.
8
- Mulai hari pertama sampai hari kp 7 siklus haid.
b. Suntikan kedua
Diberikan 12 mgg dengan kelonggaran waktu kurang/1 mgg dari
patokan 12 mgg untuk Depo Provera.
Sedangkan Noristerat suntikan pertama diberikan setiap 8 mgg
selama 3 kali, dengan kelonggaran waktu kurang/1 mgg dari
patokan 8 mgg, untuk suntikan ke-5 dan selanjutnya tiap 12 mgg
dengan kelonggaran waktu sama dan diberikan sampai sekitar 2 th
(9 kali suntikan).
c. Setelah 2 th bila perlu dipertimbangkan ganti cara kontrasepsi lain.
(Hanafi,1992,hal.163)
11. Efek samping dan Penanganannya
a. Gangguan Haid (amenorhoe )
1. Bila tidak hamil, pengobatan apapun tidak perlu dijelaskan
bahwa darah haid tidak terkumpul dalam rahim, nasehati untuk
kembaii ke klinik.
2. Bila telah terjadi kehamilan, rujuk idien hentikan penyuntikan,
jelaskan bahwa hcrmon progestin tidak akan menimbulkan
kelainan pada janin.
3. Bila terjadi kehamilan ektopik, rujuk klien segera.
4. Jangan berikan terapi hormonal untuk menimbulkan
perdarahan, karena tidak akan berhasil, tunggu 3-6 bulan
kemudian bila tidak terjadi perdarahan juga rujuk ke klinik.
9
b. Perdarahan Bercak atau Spoting
Informasikan bahwa perdarahan ringan sering dijumpai, tetapi hal
ini bukanlah masalah serius yang biasanya tidak memerlukan
pengobatan, bila klien tidak dapat menerima perdarahan tersebut
dan ingin melanjutkan suntikan, maka dapat disarankan 2 pilihan
pengobatan yaitu :
- Siklus pil kombinasi (30-50 g etinilestradiol) atau obat sejanis
ibuprofen ( sampai 800 mg 3x/hari untuk 5 hari ) atau obat
jenis lain.
Jelaskan bahwa selesai pemberian pil kontrasepsi kombinasi
dapat terjadi perdarahan bila terjadi perdarahan banyak selama
pemberian suntikan ditangani dengan pemberian 2 tablet pil
kontrasepsi perhari selama 3-7 hari.
- 1 siklus pil kontrasepsi hormonal atau diberi 50 g
etinilestradiol atau 1,25 mg estrogen equin konjugasi untuk 14-
21 hari.
c. Meningkatnya atau menurunnya berat badan
Informasikan bahwa kenaikan atau penurunan berat badan
sebanyak 1-2 kg dapat terjadi, perhatikan diet klien, bila
peningkatan terlalu mencolok ganti metode lain.
d. Tekanan darah tinggi
Konsultasi medis.
e. Jerawat
Pemberian vit. A dan E dosis tinggi.
f. Keputihan
Konsultasi medis
(Sarwono,2003,hal.MK-47)
10
II.3 Tinjauan Manajemen Asuhan Kebidanan Varney
II.3.1 Pengkajian Data
- Data subyektif
1. Biodata
Nama : Ditanyakan untuk mengenal / memanggil klien
untuk menghindari kekeliruan dengan klien lain.
Umur : Ditanyakan sebagai pedoman bahwa KB suntik 3
Bulanan dapat dipakai oleh wanita usia reproduksi.
Agama : Ditanyakan sehubungan dengan kepercayaan atau
keyakinan klien tentang alat kontrasepsi.
Pendidikan : Ditanyakan untuk mengetahui tingkat pemahaman
tentang KB suntik 3 bulanan
Pekerjaan : Ditanyakan untuk mengetahui sosial ekonomi dan
taraf kehidupan klien.
Alamat : Ditanyakan untuk mengetsahui dimana ibu tinggal
dan menghindari kekeliruan bila ada kesamaan nama
ibu.
2. Keluhan Utama
Keluhan keluhan yang bisa timbul pada klien dengan KB suntik 3
bulan antara lain; Tidak datang haid, perdarahan sedikit-sedikit
atau banyak, penurunan atau peningkatan berat badan, migrain,
jerawat, kekeringan pada vagina, libido menurun, dan
kemungkinan abses pada tempat penyuntikan.
3. Alasan Datang
Alasan yang mendorong ibu datang ke klinik misalkan akan suntik
KB atau suntik ulang dengan keluhan tidak datang haid,
perdarahan sedikit-sedikit atau banyak ,penururunan/peningkatan
BB .
4. Riwayat Kesehatan Yang Lalu
Ditanyakan untuk mengetahui adakah ibu mempunyai riwayat atau
pernah menderita penyakit tekanan darah tinggi, penyakit hati,
penyakit kencing manis, serta penyakit tumor/kanker.
11
5. Riwayat Kesehatan Sekarang
Untuk mengetahui ibu menderita sakit yang merupakan
kontraindikasi KB suntik atau tidak, misalkan: darah tinggi,
penyakit hati, kencing manis, penyakit jantung dan penyakit
tumor/kanker.
6. Riwayat Kesehatan Keluarga
Adakah keturunan dari keluarga penyakit keturunan seperti
penyakit kencing manis yang kemungkinan dapat menurun pada
klien.
7. Riwayat Haid
Mengetahui mulai dilakukuannya suntik KB.
8. Riwayat perkawinan
Merupakan data tentang status perkawinan, lamanya, dan usia saat
menikah, untuk mengetahui persepsi dan tujuan ikut KB.
9. Riwayat Kehamilan, Persalinan Dan Nifas Yang Lalu
Ditanyakan untuk mengetahui riwayat kehamilan, persalinan dan
nifas apakah ibu menggunakan KB 3 bulanan setelah melahirkan
atau setelah keguguran atau dalam masa menyusui,serta
mengetahui jumlah anak hidup atau paritas..
10. Riwayat KB
Ditanyakan untuk mengetahui ibu pernah menggunakan KB apa
sebelum menggunakan KB suntik 3 bulanan serta adakah keluhan
yang dirasakan.
11. Pola Kebiasaan Sehari Hari
a. Nutrisi
Frekuensi makan dalam sehari, komposisi makanan, nafsu
makan klien baik atau terdapat gangguan.
b. Aktivitas
Adakah gangguan dalam melakukan aktivitas yang disebabkan
Keluhan-keluhan efek samping alat kontrasepsi.
12
c. Istirahat
Adakah gangguan istirahat, tidur siang berapa jam dan istirahat
tidur malam berapa jam.
d. Kebersihan
Ditanyakan berapa kali ibu dalam sehari ganti celana dalam
sehari.
e. Hubungan sexual
Ditanyakan untuk mengetahui apakah ibu dengan satu pasangan
atau multipatner untuk mengidentifikasi kemungkinan timbulnya
penyakit infeksi genetalia atau keganasan.
12. Data psikososial
Untuk mengetahui persepsi ibu dan keluarga tertang KB, serta
mengetahui tentang motivasi ibu atau keluarga untuk jadi
akseptor.
13. Data Spiritual
Ditanyakan untuk mengetahui keyakinan klien tentang KB apakah
ibu menentang ataukah tidak.
- Data obyektif
a. Pemeriksaan umum
Keadaan umum baik atau tidak
Kesadaran baik atau tidak
Tekanan darah normal (<180/110 dapat memakai KB suntik 3
3 bulanan)
Nadi : 72 - 92 x/menit
Pernafasan 16-20 x/menit
Suhu 36-37,5 °C
BB dapat terjadi peningkatan BB 1-5 kg dalam tahun pertam
pemakaian.
(Hanafi,1992,hal 171)
b. Pemeriksaan fisik
Inspeksi
Kepala : Rambut hitam, bersih dan tidak rontok.
13
Muka : Pucat atau tidak, hiperpigmentasi atau tidak.
Mata : Sklera kuning atau tidak, konjungtiva pucat atau
tidak.
Hidung : Ada sekret atau tidak.
Mulut : Bersih, ada sariawan atau tidak.
Leher : Terlihat adanya pembesaran vena jugularis dan
kelenjar tiroid atau tidak.
Dada : Adakah benjolan abnormal, pengeluaran cairan
abnormal dan payudara.
Abdomen : Ada pembesaran atau tidak
Genetalia : Floor albus ada atau tidak, perdarahan ada atau
tidak
Ekstremitas :Adakah oedem, varises.
Palpasi
Dada : Teraba benjolan yang abnormal dipayudara atau
tidak.
Abdomen : TFU tidak teraba, nyeri tekan abdomen tidak ada.
Ekstremitas: Adakah oedem pada tungkai dan tangan untuk
mengetahui kemungkinan klien menderita penyakit
jantung dan adakah varises pada kaki kemungkinan
terdapat gangguan sirkulasi pembuluh darah.
II.3.2 Identifikasi Masalah dan Diagnosa
DX : Ny ” ... ” Umur....Tahun P...... Ab...... Dengan Akseptor
Baru KB suntik 3 bulanan depoprogestin
DS :
Klien mengatakan ingin
suntik KB 3 bulanan
Jumlah anak dan umur anak
terkecil
DO:
Tekanan darah < 180/110
mmHg
14
Nadi : 80-100 x/menit
Suhu : 36-37,5OC
RR : 16-24 x /menit
II.3.3 Intervensi
Dx: Ny “…” umur … tahun P.... Ab.....dengan Akseptor baru KB
suntik 3 bulanan depoprogestin.
Tujuan :
Ibu mendapatkan pelayanan KB suntik 3 bulanan.
Kriteria Hasil :
- Tidak terjadi kehamilan
- Mendapatkan suntikan KB suntik 3 bulanan depo progestin.
- Tidak terjadi efek samping selama menggunakan KB suntik 3
bulanan
Intervensi :
1. Informasikan pada ibu hasil pemeriksaan bahwa dapat
diberikan suntik KB 3 bulanan.
R/ Informasi yang diberikan dapat membuat klien lebih kooperatif
2. Jelaskan tentang KB secara umum, serta alat KB yang
tersedia dan yang sesuai dengan kondisi klien (informed choice)
R/ klien menentukan KB yang sesuai dengan keinginannya
3. Beri informed consent untuk dilakukannya penyuntikan
R/ Tanggung jawab – tanggung gugat
4. Lakukan penyuntikan sesuai dengan prosedur.
R/ Tindakan yang sesuai prosedur akan menekan atau menghindari
terjadinya komplikasi.
5. Diskusikan dengan klien kemungkinan efek samping yang
timbul untuk segera datang keklinik.
R/ Penanganan yang cepat akan menghindari timbulnya komplikasi
yang berlanjut.
15
6. Beritahu tentang tanggal kembali untuk suntik ulang dan
catat dikartu
R/ Informasi yang tepat menghindari kesalahan yang terjadi.
II.3.4 Implementasi
Dx : Ny ”...” Umur ... tahun P.... Ab.... Akseptor baru KB suntik 3
bulanan depoprogestin
1. Menginformasikan pada ibu hasil pemeriksaan bahwa
ibu dapat diberi suntik KB 3 bulanan.
2. Menjelaskantentang KB secara umum, serta alat KB
yang tersedia dan yang sesuai dengan kondisi klien.
3. Memberi informed consent untuk dilakukannya
penyuntikan
4. Melakukan penyuntikan sesuai dengan prosedur, yaitu
secara IM pada paha bagian luar.
5. Mendiskusikan dengan klien kemungkinan efek
samping yang timbul untuk segera datang keklinik.
6. Memberitahu tentang tanggal kembali untuk suntik
ulang pada tanggal (3bulan+11hari) dan mencatat dikartu.
II.3.5 Evaluasi
Tanggal : 28-12-2011
Jam : 10.15 WIB
Dx : Ny “...” Umur ... Tahun P... Ab... Dengan Akseptor Baru KB
suntik 3 bulanan depoprogestin
S : Ibu mengatakan mengerti dengan penjelasan yang telah
diberikan dan akan datang kembali untuk KB suntik ulang
sesuai jadwal
O : Ibu dapat mengulang KIE yang diberikan
A : Ny “...” Umur ... tahun P... Ab... Dengan Akseptor Baru KB
suntik 3 bulanan depoprogestin
16
P : - Anjurkan pada ibu untuk datang sesuai jadwal
(3bulan+11hari)
- Ingatkan pada ibu bila terjadi keluhan segera priksa ke klinik
BAB III
TINJAUAN KASUS
3.1 PENGKAJIAN
Tanggal pengkajian : 28 Desember 2011
Jam : 10.00 WIB
Data subyektif
1. Biodata
Nama klien : Ny "M" Nama suami :Tn "B"
Umur : 42 tahun Umur : 45 tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Tani Pekerjaan : Tani
Penghasilan : - Penghasilan : -
Alamat : Pakem Alamat : Pakem
2. Keluhan utama
Ibu mengatakan ingin suntik KB 3 bulanan, karena Pakai KB pil kalau
pilnya akan habis mata terasa panas.
3. Riwayat Kesehatan Yang Lalu
Ibu mengatakan tidak pemah menderita sakit yang menahun seperti darah
tinggi, kencing manis, sakit kuning, dan Asma. Serta tidak pernah
menderita penyakit tumor ataupun kanker.
4. Riwayat Kesehatan Sekarang
Ibu mengatakan sekarang tidak sedang menderita penyakit tekanan darah
tinggi, penyakit kencing manis,sakit kuning,penyakit jantung atau penyakit
tumor/kanker.
5. Riwayat Penyakit Keluarga
17
Keluarga ibu maupun suami tidak ada yang menderira penyakit menular
(Hepatitis, TBC) dan penyakit meturun (Darah tinggi, Kanker, Kencing
manis, Jantung).
6. Riwayat Perkawinan
Ibu menikah : 1 kali
Lama : 25 tahun
Usia menikah pertama kali : 20 tahun.
7. Riwayat haid
○ Menarche : 10 tahun
○ Siklus haid : 28 hari
○ Lama : 7 hari
○ Banyak atau warna : 1-2 softek/tidak penuh, wama merah tidak
menggumpal.
○ Keluhan : Ibu tidak punya keluhan
○ HPHT : 21-12-2011
8. Riwayat Kehamilan, Persalinan dan Nifas Yang Lalu
9. Riwayat KB
Ibu mengatakan pernah menggunakan KB Pil selama 1 bulan dan
keluhannya mata panas saat pil mau habis.
10. Pola kebiasaan sehari hari
Pola Nutrisi 3x sehari/hari, nafsu makan baik, dengan komposisi nasi 1
pirig sayur, lauk pauk, tidak ada gangguan.
Pola Istirahat
18
Ibu biasa istirahat siang ± 1 jam dan malam ± 7-8 jam, tidak ada
gangguan.
Pola Eliminasi
BAB : 1x sehari, konsistensi lembek , wama kuning, tidak ada
gangguan.
BAK : 5-6 x / hari warna kuning jernih, tidak ada gangguan.
Pola Aktivitas
Ibu sehari-hari hanya mengasuh anaknya dan mengerjakan pekerjaan
rumah sehari-hari seperti menyapu dan memasak sendiri..
Pola Kebersihan
Mandi 2x/hari, ganti baju dan celana dalam 2x/hari, gosok gigi 2
x/hari,dan keramas 3x/ minggu
Pola Hubungan Sexual
Ibu belum berani bersetubuh karena belum mengikuti KB
11. Data psikososial
Psikologis
Ibu mengatakan khawatir jika terjadi kehamilan, oleh karena itu ibu
akan ikut KB
Sosial
Ibu mengatakan dari suami mendukung ibu menggunakan KB suntik 3
bulanan
12. Data Spiritual
Ibu mengatakan melaksanakan sholat 5 waktu rutin dan meyakini bahwa
dalam agamanya tidak ada larangan menjadi akseptor KB 3 bulanan.
19
Data obyektif
1. Pemeriksaan umum
o Keadaan umum : Baik
o Kesadaran : Composmentis
o BB sekarang : 62 kg
o BB sebelumnya : 60 kg
o TB : 155 cm
o Tekanan Darah : 120/80 mmHg
o Nadi : 84 x / menit
o Pernafasan : 24 x / menit
o Suhu : 36,0o C
2. Pemeriksaan fisik
a) Inspeksi
Rambut : Hitam, bersih, tidak rontok.
Muka : Tidak pucat,tidak ada oedem. Konjungtiva tidak
pucat, sclera tampak putih.
Telinga : Simetris, tidak ada serumen pada telinga.
Hidung : Simetris, tidak ada sekret, tidak ada poilp.
Mulut dan gigi : Bersih, tidak ada stomatitis, tidak ada caries gigi.
Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid,limfe dan
pembesaran vena jugularis.
Dada : Simetris, tidak ada kelainan
Abdomen : Tidak membesar, tidak ada bekas operasi.
Genetalia : bersih, tidak tampak adanya kelainan.
Ekstermitas : Tidak ada oedem, tidak ada varises(-/-).
Palpasi
Dada : Tidak teraba benjolan abnormal, tidak ada nyeri
20
tekan pada payudara.
Abdomen : Tidak teraba adanya benjolan atau tumor
Auskultasi
Dada : Tidak terdengar ronchi dan wheezing
Perkusi
Perut : Tidak kembung
Reflek patella : +/+
3.2 IDENTIFIKASI MASALAH DAN DIAGNOSA
Dx : Ny ”M” Umur 42 tahun P5005 Abooo dengan Akseptor baru KB suntik
3 bulanan depoprogestin .
Ds :
1. Ibu mengatakan ingin menjadi akseptor KB 3 bulanan,saat ini sudah
selesai menstruasi dan belum berhubungan badan.
Do :
o Tekanan darah : 120/80 mmHg
o Nadi : 84 x/ menit
o Pernafasan : 24 x / menit.
o Suhu : 36,00C
3.3 ANTISIPASI MASALAH POTENSIAL
-
3.4 IDENTIFIKASI MASALAH POTENSIAL
-
3.5 INTERVENSI
Dx : Ny “ M “ Umur 42 Tahun P5005 Abooo dengan Akseptor Baru KB suntik
3 bulanan depoprogestin .
Tujuan :
Ibu mendapatkan pelayanan KB suntik 3 bulanan.
21
Kriteria Hasil :
- Tidak terjadi kehamilan
- Mendapatkan suntikan KB suntik 3 bulanan depoprogestin.
Intervensi :
1. Informasikan pada ibu hasil pemeriksaan bahwa ibu dapat diberi
suntik KB 3 bulanan.
R/ Informasi yang diberikan dapat membuat klien lebih kooperatif
2. Jelaskan tentang KB secara umum, serta alat KB yang tersedia dan
yang sesuai dengan kondisi klien.
R/ klien menentukan KB yang sesuai dengan keinginannya
3. Beri informed consent untuk dilakukannya penyuntikan
R/ Tanggungjawab – tanggunggugat
4. Lakukan penyuntikan sesuai dengan prosedur.
R/ Tindakan yang sesuai prosedur akan menekan atau menghindari
terjadinya komplikasi.
5. Diskusikan dengan klien kemungkinan efek samping yang timbul
untuk segera datang keklinik.
R/ Penanganan yang cepat akan menghindari timbulnya komplikasi
yang berlanjut.
6. Beritahu tentang tanggal kembali untuk suntik ulang dan catat dikartu
R/ Informasi yang tepat menghindari kesalahan atau kelalaian yang
mungkin terjadi.
3.6 IMPLEMENTASI
Dx : Ny ”M” Umur 42 tahun P5005 Ab000 Akseptor baru KB suntik 3 bulanan
depoprogestin
1.Menginformasikan pada ibu hasil pemeriksaan bahwa ibu dapat diberi
suntik KB 3 bulanan.
2.Menjelaskantentang KB secara umum, serta alat KB yang tersedia dan
yang sesuai dengan kondisi klien.
3.Memberi informed consent untuk dilakukannya penyuntikan
22
4. Melakukan penyuntikan sesuai dengan prosedur, yaitu secara IM pada
paha bagian luar.
5. Mendiskusikan dengan klien kemungkinan efek samping yang timbul
untuk segera datang keklinik.
6. Memberitahu tentang tanggal kembali untuk suntik ulang pada tanggal
22 Maret 2012 dan mencatat dikartu.
3.7 EVALUASI
Tanggal : 28-12-2011
Jam : 10.15 WIB
Dx : Ny “M” Umur 42 Tahun P5005 Ab000 Dengan Akseptor Baru KB suntik 3
bulanan depoprogestin
S : Ibu mengatakan mengerti dengan penjelasan yang telah diberikan dan
akan datang kembali untuk KB suntik ulang sesuai jadwal
O : Ibu dapat mengulang KIE yang diberikan
A : Ny “M” Umur 42 tahun P5005 Ab000 Dengan Akseptor Baru KB suntik 3
bulanan depoprogestin
P : - Anjurkan pada ibu untuk datang sesuai jadwal (Tanggl 22 Maret
2012)
- Ingatkan pada ibu bila terjadi keluhan segera priksa ke klinik
23
BAB IV
PEMBAHASAN
Setelah dilakukan asuhan kebidanan pada Ny.M Usia 42 Tahun P5005 Ab000
Dengan akseptor baru KB suntik 3 bulanan depoprogestin . Dalam teori dituliskan
bahwa banyak sekali keuntungan dan efek samping dari KB suntik 3 bulan. Pada
Pengkajian pada pasien diperoleh data subyektif yang diperoleh dari keterangan
pasien sendiri dan pada data obyektif dilakukan pemerikasaan yang dapat
menunjang penegakan diagnosa pada pasien. Pada tahap pengkajian, pasien dapat
kooperatif dengan petugas kesehatan sehingga data yang didapatkan dapat
menggambarkan keadaan umum pada pasien
Pada tahap identifikasi masalah / diagnosa, penyaji tidak mengalami
permasalahan karena data yang didapatkan cukup menunjang terbentuknya
diagnosa, dalam hal ini tidak ada kesenjangan antara teori dan praktek di
lapangan.
Pada identifikasi masalah potensial tidak terjadi karena ibu dalam keadaan
sehat meskipun ibu mengalami sedikit peningkatan berat badan dan ibu merasa itu
bukan menjadi masalah yang berarti maka hal itu tidak memerlukan identifikasi
kebutuhan segera dalam penanganannya.
Pada intervensi pasien dilakukan asuhan kebidanan yang sesuai dengan
keadaan yang dialami oleh pasien, seperti memberitahu tentang hasil pemeriksaan
kesehatan yang dilakukan, melakukan persiapan mulai dari pasien, lingkungan
dan alat-alat yang digunakan dalam menerapkan metode kontrasepsi KB suntik 3
bulan (Depo progestin), melakukan penyuntikan, dll. Dalam hal ini tidak ada
kesenjangan antara teori dan praktek.
Pada Implementasi telah dilakukan sesuai dengan intervensi yang telah
disusun sebelumnya sehingga dalam pelaksanaan dilakukan secara maksimal,
efektif dan seefisien mungkin sesuai dengan keadaan pesien, dalam pelaksanaan
24
ini tidak terdapat kesenjangan antara teori dan praktek dilapangan.
Pada tahap akhir dilakukan evaluasi terhadap tindakan yang telah
diberikan pada klien untuk mengetahui apakah ibu sudah mengerti pada informasi
yang telah diberikan oleh petugas kesehatan dengan baik. Dalam evaluasi juga
tidak terdapat kesenjangan antara teori dan perakteknya
25
BAB V
PENUTUP
V.1 Kesimpulan
Setelah melaksanakan asuhan kebidanan pada Ny "M" Umur 42 tahun
P5005 Ab000 dengan akseptor baru KB suntik 3 bulanan Depoprogestin dapat
menyimpulkan bahwa, Ibu sepenuhnya mengerti tentang pentingnya
mengikuti progran KB, ibu juga sudah paham dengan KB suntik 3 bulanan
yang diikutinya, baik tentang keuntungan, kerugian dan efek sampingnya.
V.2 Saran
Perlunya KIE tentang KB, terutama efek samping berbagai macam
jenis KB sehingga menambah pengetahuan klien dan membantu klien
mudah beradaptasi terhadap efek samping KB yang timbul. Dan
menambah pengetahuan klien terhadap deteksi dini terhadap
ketidakcocokan suatu alat kontrasepsi, sehingga memotivasi klien untuk
datang ke klinik
26
DAFTAR PUSTAKA
Hartanto , Hanafi .2001 . KB Dan Kontrasepsi . Jakarta : PHS
Glasier , Anna . Dkk . 2006 . Keluarga Berencana Dan Kesehatan Reproduksi
Jakarta : EGC
Saifuddin , Abdul bani . 2003 . Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi.
Jakarta : YBPSP
Sarwono . 2002 . Ilmu Kebidanan . Jakarta : EGC
Manuabe . 2002 . Ilmu Kebidanan Dan Penyakit Kandungan, KB Untuk
Pendidikan Bidan . Jakarta : EGC
27