Upload
others
View
4
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERBASIS KARAKTER
DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK SISWA KELAS III SD
NEGERI CIKUDA 03 KECAMATAN PARUNGPANJANG
KABUPATEN BOGOR
“Disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana dalam
bidang Pendidikan Guru Sekolah Dasar”
OLEH:
Agnes Novelia Ningrum
1686206150
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
2020
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas berkat rahmat dan karunia-Nya,
Tugas Akhir Skripsi dalam rangka untuk memenuhi sebagian persyaratan untuk
mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan dengan Judul “PENGEMBANGAN
BUKU CERITA BERBASIS KARAKTER DALAM PEMBELAJARAN
TEMATIK SISWA KELAS III SD NEGERI CIKUDA 03 KECAMATAN
PARUNGPANJANG KABUPATEN BOGOR”.
Tidak lupa sholawat dan salam tercurahkan kepada jungjungan kita Nabi
Muhammad SAW, sehingga kita akan selalu menjadi pengikutnya hingga akhir
zaman. Pada kesempatan kali ini, saya dengan tulus menyampaikan penghargaan
dan ucapan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu selama proses
penyusunan proposal skripsi ini, karena tanpa dukungan dan bimbingan peneliti
mengucapkan terimakasih yang sebesar-sebarnya kepada:
1. Dr. H. Ahmad Amarullah, S.Pd., M.Pd selaku Rektor Universitas
Muhammadiyah Tangerang.
2. Dr. Enawar, S.Pd., MM., MOS selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pedidikan Universitas Muhammadiyah Tangerang.
3. Ina Magdalena M.Pd Selaku Ketua Program Studi Pendidikan Guru
Sekolah Dasae dan pembimbing 1 yang selalu membimbing dan
mengarahkan penulis dalam menyusun skripsi ini.
4. Asih Rosnaningsih, M.Pd selaku dosen pembimbing II yang selalu
membimbing dan mengarahkan penulis dan menyusun skripsi ini.
ii
5. Nurhikmah S.Pd selaku kepala SDN Cikuda 03 Kecamatan Parungpanjang
Kabupaten Bogor.
6. Saparudin S.Pd selaku guru kelas III SDN Cikuda 03 Kecamatan
Parungpanjang Kabupaten Bogor.
7. Bapak Agus Sutisna dan ibu Semi Setyaningsih selaku orang tua serta
keluarga besar yang selalu mendo’akan, menyemangati, dan mendukung
dalam setiap langkah penulis.
8. Teman-teman yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu, yang sama-sama
berjuang untuk meraih gelar sarjana
Semoga kebaikan Bapak/Ibu dan semuanya tercatat sebagai amal
baik dan mendapat balasan dari Allah SWT. Peneliti menyadari proposal
skripsi ini masih banyak terdapat kekurangan dan keterbatasan dari
proposal skripsi ini. Semoga proposal skripsi ini dapat lebih bermanfaat
bagi pembaca umumnya dan bagi penulis khususnya. Aamiin.
Tangerang, .. April 2020
Penulis,
Agnes Novelia Ningrum
NIM. 1686206150
iii
LEMBAR PERSETUJUAN
Nama : Agnes Novelia Ningrum
NIM : 1686206150
Judul Skripsi : Pengembangan Buku Cerita Berbasis Karakter Dalam
Pembelajaran Tematik Kelas III SD Negeri Cikuda 03
Kecamatan Parungpanjang Kabupaten Bogor.
Telah disetujui oleh Tim Pembimbing Skripsi untuk mengikuti Sidang
Proposal Skripi.
Tangerang, 2020
Tim Pembimbing: Tanda Tangan:
Pembimbing I,
Dr.Ina Magdalena, M.Pd ....................................
NBM.
Pembimbing II,
Asih Rosnaningsih, M.Pd ....................................
NMB. 1214747
Ketua Program Studi
Dr.Ina Magdalena, M.Pd
NBM.
iv
DAFTAR ISIKATA PENGANTAR......................................................................................................ii
LEMBAR PERSETUJUAN............................................................................................iv
BAB 1................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
A. Latar Belakang.....................................................................................................1
B. Rumusan Masalah................................................................................................6
C. Tujuan Penelitian Pengembangan......................................................................6
D. Spesifikasi Produk yang Diharapkan.................................................................7
E. Asumsi dan Keterbatasan Pengembangan.........................................................7
F. Defisi Istilah..........................................................................................................8
G. Manfaat Peneliti...............................................................................................9
BAB II.............................................................................................................................10
KAJIAN PUSTAKA......................................................................................................10
A. Landasan Teori...................................................................................................10
1. Buku Cerita.....................................................................................................10
2. Pendidikan Karakter.....................................................................................16
3. Pembelajaran Tematik...................................................................................25
B. Tujuan dan Manfaat Pembelajaran Tematik..................................................29
1. Tujuan.............................................................................................................29
2. Manfaat...........................................................................................................30
C. Keugulan dan Kelemahan Pembelajaran Tematik..........................................31
1) Keunggulan.....................................................................................................31
2) Kelemahan......................................................................................................31
D. Penelitian yang Relevan.....................................................................................32
E. Kerangka Berpikir.............................................................................................36
BAB III...........................................................................................................................40
METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN.................................................40
A. Model Penelitian dan Pengembangan...............................................................40
B. Prosedur Penelitian dan Pengembangan..........................................................41
C. Tempat dan Waktu Penelitian...........................................................................43
D. Uji Coba Produk................................................................................................44
E. Desain Uji Coba..................................................................................................45
v
F. Subjek Uji Coba.................................................................................................46
G. Jenis Data.............................................................................................................47
H. Instrume Pengumpulan Data..............................................................................47
I. Teknik Analisis Data..........................................................................................50
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................55
LAMPIRAN........................................................................................................................56
vi
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembangunan karakter penting bagi bangsa Indonesia, karena untuk
melahirkan generasi yang tangguh dan turut memajukan suatu negara.
Pembentukan karakter yang berkualitas dapat ditanamkan melalui pendidikan.
Pendidikan seharusnya mampu mencetak peserta didik agar memiliki
kepribadian, moral dan karakter. Pendidikan karakter pada intinya bertujuan
membentuk bangsa yang tangguh, kompetitif, berakhlak mulia, bermoral,
bertoleran, bergotong-royong, berjiwa patriotik, berkembang dinamis,
berorientasi ilmu pengetahuan dan teknologi yang semuanya dijiwai oleh iman
dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Dan untuk meningkatkan mutu
penyelenggaraan dan hasil pendidikan di sekolah yang mengarah pada
pencapaian pembentukan karakter peserta didik sesuai dengan Fungsi
Pendidikan Nasional yang tertaung dalam Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal
3, yaitu :
“Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
1
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
negara yang demokratis serta bertanggung jawab.”
Pendidikan karakter bukan sekedar mengerjakan mana yang salah dan
mana yang benar, lebih dari itu. Pendidikan karakter menanamkan kebiasaan
(habituation) tentang hal mana yang baik sehingga peserta didik menjadi
paham (kognitif) tentang mana yang benar dan salah, mampu merasakan
(afektif) nilai yang baik dan biasa melakukannya (psikomotor). Dengan kata
lain, pendidikan karakter yang baik (moral knowing), akan tetapi juga
merasakan dengan baik atau loving good (moral felling), dan perilaku yang
baik (moral action). Pendidikan karakter menekankan pada habit atau
kebiasaan yang terus-menerus dipraktikkan dan dilakukan.
Manusia akan semakin sadar akan arti pentingnya pendidikan.
Pendidikan menjadi tiga, yaitu pendidikan informal, pendidikan formal, dan
pendidikan nonformal. Pendidikan informal dialami oleh manusia melalui
keluarga dan lingkungan. Biasanya, pendidikan informal tidak melalui tahapan
yang sistematis, karena proses pendidikan ini dipengaruhi oleh lingkungan
sekitarnya. Dalam pendidikan formal dialami oleh manusia melalui bangku
sekolah. Sedangkan, pendidikan nonformal dilaksanakan dalam lembaga-
lembaga diluar lingkungan sekolah formal dan dapat dilaksanakan oleh
berbagai jenis lembaga masyarakat. Lingkungan juga merupakan hal yang
penting. Tanpa lingkungan, manusia tidak memiliki tempat untuk hidup.
Lingkungan dalam pengertian ini hanya sebatas alam, melainkan menyangkut
aspek sosial antar sesama manusia. Hubungan antara sesama membuat
2
manusia menyadari diri bahwa mereka tidak bisa hidup seorang diri saja.
Namun, manusia tidak selamanya sama, mereka sangat dipengaruhi oleh aspek
lingkungan yang membesarkannya.
Pendidikan formal membutuhkan seorang tenaga pengajar yang
menyelenggarakan kegiatan pembelajaran. Kegiatan pembelajaran tersebut
diharapkan mampu untuk membantu para peserta didik mengalami proses
pendidikan yang sistematis. Melalui pendidikan, peserta didik mengalami
proses perubahan tingkah laku melalui proses interaksi dengan sesama dan
lingkungannya. Maka, seorang tenaga pengajar diharapkan mempunyai
kompetensi untuk merencanakan dan melaksanakan proses mengajar secara
profesional. Dalam dunia pendidikan formal, jalur ini mempunyai jenjang
pendidikan yang runtun dan jelas, dimulai dari pendidikan dasar, berlanjut ke
menengah hingga pendidikan tinggi. Pendidikan dasar sangat penting bagi
semua manusia, karena pendidikan formal pertama yang diterima oleh
manusia adalah pendidikan di sekolah dasar. Dalam pendidikan terdapat
kurikulum yang mengatur jalannya pendidikan, kurikulum terbaru yang saat
ini digunakan di Indonesia adalah kurikulum 2013 (K13). Kurikulum adalah
komponen penting dalam pendidikan yang berisi seperangkat rencana, aturan,
dan kegiatan yang harus dilaksanakan untuk mencapai tujuan pendidikan.
Tahap kurikulum, pendidikan tidak dapat terencana dengan baik. Oleh sebab
itu, kurikulum memegang peranan penting dalam pelaksanaan pendidikan.
Pembelajaran tematik merupakan salah satu komponen dari kurikulum
2013. Pembelajaran tematik adalah pembelajaran terpadu yang menggunakan
3
tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran. Dengan sistem pembelajaran
tematik diharapkan siswa mampu memusatkan perhatian denganmudah pada
suatu tema materi yang jelas dan pemahamannya lebih mendalam dan
berkesan. Disisi lain pembelajaran tematik juga akan mengilangkan tumpang
tindih bahan ajar, karena pada pembelajaran tematik materi yang akan
disampaikan sudah sesuai dengan tema. Dalam pembelajaran tematik terdapat
suatu tema didalamnya terdapat beberapa subtema yang kemudian menjadi
beberapa pembelajaran.
Pembelajaran merupakan proses komunikasi dua arah, proses
pembelajaran tidak akan berjalan dengan baik tanpa adanya komunikasi.
Komunikasi merupakan proses penyampaian suatu pesan dalam bentuk
lambang bermakna sebagai panduan pikiran, dan perasaan berupa ide,
informasi, kepercayaan, harapan, himbauan yang dilakukan seorang kepada
yang lain, baik secara tahap muka maupun melalui media dengan tujuan
mengubah sikap, pendangan atau perilaku. Dalam kegiatan pembelajaran
terdapat komunikasi yang berupa interkasi pendidikan antara tenaga pengajar
dengan peserta didik. Proses interaksi ini membutuhkan sarana dan prasarana,
salah satunya ialah media pembelajaran.
Media pembelajaran adalah alat pengajaran yang digunakan untuk
membantu menyampaikan materi pelajaran dalam proses belajar mengajar
sehingga memudahkan pencapaian tujuan-tujuan pembelajaran yang
diinginkan. Oleh karena itu, media pembelajaran perlu dimaksimalkan dengan
memanfaatkan lingkungan sekitar maupun peralatan yang bersifat elektronik.
4
Salah satu media pembelajaran adalah buku bergambar dan keterampilan.
Buku cerita bergambar adalah buku yang menampilkan gambar dan teks,
keduanya saling menjalin. Buku cerita bergambar dapat merangsang imajinasi
anak dan membuat anak semakin tertarik dengan isi dari buku tersebut, karena
dengan gambar anak dapat memahami karakter tokoh secara mudah.
Berdasarkan hasil observasi yang peneliti lakukan di SD Negeri
Cikuda 03, Kecamatan parungpanjang, Kabupaten Bogor. Pada hari selasa, 07
Januari 2020 dengan Bapak Saparudin, S.Pd selaku wali kelas dari kelas III
(A). Dalam wawancara tersebut, peneliti dapat mengambil beberapa
kesimpulan. Pertama, beberapa siswa kelas III masih kesulitan dalam
membaca, sehingga masih membutuhkan bantuan khusus dari guru agar dapat
membaca dengan baik. Kedua, ada pula siswa yang sudah dapat membaca,
namun belum sepenuhnya mengerti akan maksud dan sisi bacaan. terkait
dalam pengajaran nilai-nilai pada anak menunjukkan bahwa Pertama, guru
memiliki keperihatinan tetapi belum mempunyai cara yang tepat untuk
melakukan terkait dengan pendidikan karakter. Kedua, salah satu yang
ditawarkan dalam penelitian ini adalah menggunakan buku cerita. Guru
mengatakan optimis menggunakan buku cerita. Hal ini tampak dari respon
guru bahwa buku cerita akan lebih mudah diterima oleh peserta didik, juga
mampu mengasah imajinasi dan kreativitas anak, serta melalui buku cerita
anak bisa mengambil nilai-nilai dari buku cerita tersebut, Ketiga, guru juga
memberikan saran-saran mengenai buku cerita yang akan disusun secara
menarik bagi anak yaitu buku cerita yang full color, tokoh utamanya
5
menginspirasi anak, banyak gambar menarik agar peserta didik minat untuk
membaca buku tersebut, dapat menambah semangat anak, dan pesan terdapat
dalam buku cerita dapat menginspirasi anak.
Berdasarkan uraian diatas tertarik utuk melakukan peneliti dengan
mengambil judul Pengembangan Buku Cerita Berbasis Karakter Dalam
Pembelajaran Tematik Siswa Kelas III SD Negeri Cikuda 03 Kecamatan
Parungpanjang Kabupaten Bogor. Pengembangan buku cerita anak diharapkan
dapat memberikn sumber bagi guru dalam menanamkan pendidikan karakter
kepada siswa melalui buku cerita.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan yang dapat
dirumuskan dalam peneliti ini adalah “Bagaimana Pengembangan Buku Cerita
Berbasis Karakter Dalam Pembelajaran Tematik Siswa Kelas III SD Negeri
Cikuda 03 Kecamatan Parungpanjang Kabupaten Bogor”
C. Tujuan Penelitian Pengembangan
Dari rumusan permasalahan diatas, maka tujuan penelitian dalam
penulisan ini adalah menghasilkan produk berupa Buku Cerita Berbasis
Karakter Dalam Pembelajaran Tematik Siswa kelas III di SD Negeri Cikuda
03 Kecamatan Parungpanjang Kabupaten Bogor.
6
D. Spesifikasi Produk yang Diharapkan
Produk yang diharapkan dalam penelitian pengembangan ini adalah
sebagai berikut:
1. Buku cerita memiliki ukuran kertas A5
2. Buku cerita menggunakan kertas Ivory 230
3. Buku cerita menggunakan kertas Hvs Fc
4. Buku cerita dibuat full color untuk menarik minat siswa
5. Buku cerita memberikan pembelajaran nilai-nilai pendidikan karakter
(peduli sosial, jujur dan tanggung jawab) berkaitan dengan kegiatan
sehari-hari
6. Buku cerita menggunakan bahasa yang mudah dipahami
7. Buku cerita bersifat ringkas dan langsung
8. Buku ceritanmemiliki gambar dan teks yang berkaitan
9. Ilustrasi cerita memperjelas latar, rangkaian, dan karakter
E. Asumsi dan Keterbatasan Pengembangan
1. Asumsi Pengembangan
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan asumsi dasar sebagai berikut:
a. Tidak ada media buku cerita bergambar tidak mengganggu
pembelajaran, namun tidak ada kemajuan untuk membuat peserta didik
gemar membaca.
b. Guru kesulitan dalam memberikan penilaian yang terkait karakter.
7
2. Keterbatasan Pengembangan
Keterbatasan pengembangan yang ada pada peneliti di SD Negeri
Cikuda 03 Kecamatan Parungpanjang Kabupaten Bogor yaitu peneliti ini
hanya dilakukan pada kelas III tema 2 subtema 1 pembelajaran 2.
F. Defisi Istilah
Istilah-istilah yang perlu dijelaskan dalam Pengembangan Buku Cerita
Berbasis Karakter Dalam Pembelajaran Tematik ini sebagai berikut :
1. Pengembangan adalah suatu proses, cara atau perbuatan mengembangkan.
Peneliti pengembangan ini merupakan suatu jenis peneliti yang tidak
dimaksudkan untuk menguji teori, tetapi untuk menghasilkan atau
mengembangkan produk yaitu berupa Buku Cerita Berbasis Karakter.
2. Buku cerita merupakan buku bacaan cerita yang menyampaikan teks narasi
secara verbal dan disertai gambar-gambar ilustrasi.
3. Karakter adalah watak, sifat, akhlak ataupun kepribadian yang
membedakan seorang individu dengan individu lainnya.
8
G. Manfaat Peneliti
Peneliti ini diharapkan dapat memberikan manfaat teoritis maupun manfaat
praktis.
1. Manfaat Teoritis
Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai pedoman
atau acuan bagi penelitian selanjutnya. Dengan adanya penelitian ini,
diharapkan dapat menjadi tolak ukur dalam melaksanakan penelitian yang
sejenisnya.
2. Manfaat Praktis
Dapat menambahkan pengetahuan dan wawasan tentang cara
mengembangkan buku cerita berbasis karakter
9
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
Dalam bagian ini peneliti akan menjelaskan tentang buku cerita,
pendidikan karakter, dan pembelajaran tematik.
1. Buku Cerita
Pada pembahasan buku cerita peneliti akan membahas tentang
pengertian buku cerita, jenis dan karakteristik buku cerita, fungsi buku
cerita, dan komponen buku cerita.
a. Pengertian Buku Cerita
Dalam pengertian buku cerita peneliti akan mengemukakan
tiga pendapat ahli diantaranya yaitu Burhan, Mitchell, dan Stewing.
Pendapat pertama menurut Burhan (2018), “Cerita diartikan
sebagai sebuah narasi sebagai kejadian yang sengaja disusun
berdasarkan urutan waktu” (h.143) Misalnya, (kejadian) mengantuk
kemudian tertidur, begitu melihat peremp, dan sebagaikuan cantik
langsung jatuh cinta pada pandangan pertama, marah-marah karena
disinggung perasaannya dan sebagainya.
10
Pendapat kedua menurut Mitchell (2003), “Bahwa buku cerita
bergambar adalah buku yang didalamnya terdapat gambar dan kata-
kata, yang tidak berdiri sendiri-sendiri, melainkan saling bergantung
menjadi sebuah kesatuan cerita. pada usia anak SD pemilihan
penggunaan buku cerita bergambar merupakan salah satu pilihan yang
bagus karena pada usia tersebut anak-anak masih menyukai cerita-
cerita dan gambar-gambar yang penuh warna” (Adipta, 2016. h.989).
Pendapat ketiga menurut Nurgiyantoro (2005), “Buku cerita
bergambar adalah setiap buku yang didalamnya terdapat gambar-
gambar yang hanya berfungsi membantu dan sekedar untuk
menjelaskan teks” (Regina, 2018. h. 15)
Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa Buku
cerita adalah buku yang didalamnya memuat gambar dan teks narasi
untuk membantu siswa memahami teks bacaan.
b. Jenis dan Karakteristik Buku Cerita
Buku cerita bergambar mempunyai beberapa jenis dan
karakteristik. Menurut McElmeel (2002) jenis-jenis buku cerita
bergambar adalah sebagai berikut:
11
1) Fiksi
Buku fiksi adalah buku yang menceritakan khayalan, rekaan
atau sesuatu yang tidak ada dan terjadi sungguh-sungguh. Kategori
yang termasuk dalam fiksi adalah cerita hewan, misteri, humor, dan
cerita fantasi yang dibuat penulis sesuai imajinasinya.
2) Historis
Buku historis adalah buku yang mendasarkan diri pada suatu
fakta atau kenyataan di masa lalu. Buku ini meliputi kejadian
sebenarnya, tempat, atau karakter yang merupakan bagian dari
sejarah.
3) Informasi
Buku informatika adalah buku-buku yang memberikan
informasi faktual. Buku informasi menyampaikan fakta dan data apa
adanya, yang berguna untuk menambahkan keterampilan,
wawancara, dan juga bekal teritoris dalam batas tertentu bagi anak.
4) Biografi
Biografi adalah kisah atau keterangan tentang kehidupan
seseorang mulai kelahirannya hingga kematiannya jika sudah
meninggal.
12
5) Cerita rakyat
Cerita rakyat merupakan cerita atau kisah yang asal mulanya
bersumber dari musyawarah serta tumbuh berkembang dalam
masyarakat dimasa yang lampau.
6) Kisah nyata
Kisah nyata berfokus pada peristiwa yang sebenarnya dari
sebuah situasi atau peristiwa.(Regina, 2018. hal. 17)
Sutherland (2009) menjelaskan beberapa karakteristik buku
cerita bergambar antara lain adalah:
1) Buku cerita bergambar bersifat ringkas dan langsung
2) Buku cerita bergambar berisi konsep-konsep yang berseri
3) Konsep yang ditulis dapat dipahami oleh anak-anak
4) Gaya penulisannya sederhana
5) Terdapat ilustrasi yang melengkapi teks.( Regina, 2018. h.17)
c. Fungsi Buku Cerita
Mitchell (2009) menunjukkan beberapa hal tentang fungsi dan
pentingnya buku cerita bergambar bagi anak sebagai berikut:
1) Buku cerita bergambar dapat membantu anak terhadap
pengembangan dan perkembangan emosi. Anak akan merasa
13
2) terfasilitasi dan terbantu untuk memahami dan menerima dirinya
sendiri dan orang lain, serta untuk mengekpresikan berbagai
emosinya, seperti rasa takut dan senang, sedih dan bahagia, yang
merupakan bagian dari kehidupan. Berbagai sikap dan reaksi
emosi anak perlu mendapatkan rangsangan untuk menyaluran agar
berkembangan emosi berjalan secara wajar dan terkontrol.
Pemahaman dan penerimaan terhadap keadaan diri sendiri dan
orang lain perlu dikembangkan lewat pembelajaran, dan ssalah
satunya adalah lewat buku cerita bergambar.
3) Buku cerita bergambar dapat membantu anak untuk belajar
tentang dunia, menyadarkan anak tentang keberadaan di dunia di
tengah masyarakat dan alam. Lewat buku cerita bergambar anak
dapat belajar tentang kehidupan masyarakat, baik dalam perspektif
sejarah masa lalu maupun masa kini, belajar tentang keadaan
geografi dan kehidupan alam, flora, dan fauna. Hal ini akan
menyadarkan anak tentang kehidupan yang lebih luas yang
menjadi lingkungan dan bagian kehidupan yang semuanya akan
menambah pengalaman hidup yang penting dalam perkembangan
dirinya.
4) Buku cerita bergambar dapat membantu anak belajar tentang
orang lain, hubungan yang akan terjadi, dan pengembangan
perasaan. Lewat buku cerita bergambar yang menampilkan
kehidupan keluarga, para tetangga, kawan sebaya, pergaulan
14
disekolah, dan lain-lain yang mngisahkan relasi kehidupan antar
manusia dapat membelajarkan anak untuk bersikap dan bertingkah
laku, verbal dan nonverbal, yang benar sesuai dengan tuntutan
kehidupan sosial-budaya masyarakat. Demikian pula hanya
perasaan anak yang juga dapat terbangun lewat hubungan antar
sesama. Jadi, pada hakikatnya lewat buku bergambar anak belajar
tentang kehidupan yang disajikan secara lebih konkret lewat kata-
kata dan gambar ilustrasi.
5) Buku cerita bergambar dapat membantu anak untuk memperoleh
kesenangan. Ini merupakan salah satu hal terpenting dalam
pemberian buku bacaan jenis ini, yaitu untuk memberikan
kesenangan dan kenikmatan batiniah. Kenikmatan batiniah
merupakan salah satu hal yang juga harus dipenuhi dalam
kehidupan manusia, dan tidak hanya pemenuhan kebutuhan fisik
saja, agar perkembangan kejiwaan dapat berlangsung secara
seimbang dan harmonis. Hal ini dapat diperoleh lewat cerita dan
gambar-gambar yang menarik, bagus dan cenderung realistik, dan
hal-hal lucu yang merangsang anak untuk tertawa senang.
6) Buku cerita bergambar dapat membantu anak untuk mestimulsi
imajinasi. Buku cerita dan gambar-gambar memiliki fungsi untuk
mendorong tumbuh dan berkembangnya imajinasi anak. Lewat
cerita verbal imajinasi sudah terkembangkan, tetapi dengan
ditambah gambar-gambar ilustrasi yang mendukung cerita akan
15
semakin dikonkretkan dan diperkuat. Hal itu tidak saja
memperkuat pernah aman terhadap cerita, tetapi juga daya
imajinasi. (Mira, 2016, h.30)
2. Pendidikan Karakter
Pada pembahasan pendidikan karakter peneliti akan membahas
tentang pengertian pendidikan karakter, ciri dasar pendidikan
karakter,fungsi dan tujuan pendidikan karakter, dan nilai-nilai karakter.
a. Pengertian Pendidikan Karakter
Dalam pengertian pendidikan karakter peneliti akan
mengemukakan tiga pendapat ahli diantaranya yaitu D. Yahya Khan, Heri
Gunawan, dan Saptono .
Pendapat pertama menurut D. Yahya Khan (2010), “Karakter
adalah sikap pribadi yang stabil hasil proses konsolidasi secara progresif
dan dinamis, integrasi antara pernyataan dan tindakan” (h.12)
Pendapat kedua menurut Heri Gunawan (2012), “Pendidikan
karakter adalah pendidikan untuk membentuk kepribadian seseorang
melalui pendidikan budi pekerti, yang hasilnya terlihat dalam tindakan
nyata seseorang, yaitu tingkah laku yang baik, jujur bertanggung jawab,
menghormati hak orang lain, kerja keras, dan sebagainya” (h. 23)
16
Pendapat ketiga menurut Menurut Saptono (2011), “Pendidikan
karakter adalah upaya yang dilakukan dengan sengaja untuk
mengembangkan karakter yang baik (good character) berlandaskan
kebaikan-kebaikan inti (core virtues) yang secara objektif baik bagi
individu maupun masyarakat” (h. 4)
Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa Pendidikan
Karakter adalah upaya yang disengaja untuk mengembangkan pada orang
muda inti nilai-nilai etika dan kinerja yang banyak ditegaskan disemua
budaya. Pendidikan karakter melingkupi tidak hanya lingkungan sekolah
saja. Ruang lingkup pendidikan karakter selain di sekolah adalah di
keluarga, dan masyarakat.
b. Ciri Dasar Pendidikan Karakter
Majid (2010) menyebutkan ada empat ciri dasar pendidikan karakter,
yaitu :
1) Keteraturan interior setiaptindakan diukur berdasarkan hirarki nilai.
Maka nilai menjadi pedoman yang bersifat normative dalam setiap
tindakan.
2) Koherensi yang memberi keberanian membuat seseorang teguh ada
prinsip, dan tidak mudah terombang-ambing pada situasi baru atau
takut resiko. Koherensi merupakan dasar yang membangun rasa
percaya satu sama lain. Tidak adanya koherensi dapat meruntuhkan
kredibilitas seseprang.
17
3) Otonomi, disana seseorang menginternalasikan aturan dari luar sampai
menjadi nilai-nilai bagi pribadi. Ini dapat dilihat dari penilaian atas
keputusan dan kesetiaan tanpa terpengaruh desakan pihak lain.
4) Keteguhan dan kesetiaan, keteguhan merupakan daya tahan seseorang
guna menginginkan apapun yang dipandang baik. Dan kesetiaan
merupakan dasar bagi penghormatan atas komitmen yang dipilih.(Heri
Gunawan, 2012. hal.36)
c. Fungsi dan Tujuan Pendidikan Karakter
Merujuk fungsi dan tujuan Pendidikan Karakter (UU No. 20 Tahun
2003, pasal 3) yaitu pendidikan nasional berfungsi mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, tujuan pendidikan karakter
peserta didik. Karakter (akhlak) yang mulia dapat mewujudkan peradaban
bangsa yang bermartabat (UU NO 19 Tahun 2005, Pasal 4). Adapun
pendidikan karakter bagi individu yang bertujuan untuk:
1) Mengetahui berbagai karakter baik manusia.
2) Dapat menafsirkan dan menjelaskan berbagai karakter.
3) Menunjukkan contoh perilaku karakter dalam kehidupan sehari-hari.
4) Memahami perilaku karakter yang dikelola dengan baik.
18
d. Nilai-nilai Pembentukan Karakter
Menurut Drs. Daryanto & Suryatri Darmiatun, S.Si., M.T. (2014)
Satuan pendidikan pendidikan sebenarnya selama ini sudah
mengembangkan dan melaksanakan nilai-nilai pembentukan karakter
melalui program operasional satuan pendidikan. Dalam rangka lebih
memperkuat pelaksanaan pendidikan karakter telah teridentifikasi delapan
belas nilai yang sumber dari agama, pancasila, budaya, dan tujuan
pendidikan nasional, yaitu:
1. Religius
Sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang
dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, dan hidup
rukun dengan memeluk agama lain.
2. Jujur
Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang
yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan.
3. Toleran
Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku, etnis,
pendapat, sikap, dan tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya.
19
4. Disiplin
Tindakan yang menunjukan perilaku tertib dan patuh pada berbagai
ketentuan dan peraturan.
5. Kerja keras
Perilaku yang menunjukan upaya sungguh-sungguh dalam mengatasi
berbagai hambatan belajar dan tugas, serta menyelesaikan tugas dengan
sebaik-baiknya
6. Kreatif
Berpikir dan melakukan sesuatu yang menghasilkan cara atau hasil baru
dari sesuatu yang telah dimiliki.
7. Mandiri
Sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung orang lain dalam
menyelesaikan tugas
8. Demokrasi
Cara berpikir, bersikap, dan bertindak yang menilai sama hak dan
kewajiban dirinya dan orang lain.
20
9. Rasa ingin tahu
Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih
mendalam dan meluas dari sesuatu yang dipelajarinya, dilihat, dan
didengar.
10. Semangat kebangsaan
Cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang menempatkan
kepentingan bangsa dan negara diatas kepentingan diri dan
kelompoknya.
11. Cinta tanah air
Cara berpikir, bersikap, dan berbuat yang menunjukan kesetiaan,
kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap bangsa, lingkungan
fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsa.
12. Menghargai prestasi
Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan
sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta
menghormati keberhasilan orang lain.
13. Bersahabat/Komunikatif
Sikap atau tindakan yang berhubungan dengan orang lain yang
didalamnya terdapat komunikasi yang mudah dimengerti sehingga
terwujud suasana yang menyenangkan dalam bekerja sama.
21
14. Cinta damai
Sikap, perkataan, dan tindakan yang menyebabkan orang lain merasa
senang dan aman atas kehadiran dirinya
15. Gemar membaca
Kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca berbagai bacaan yang
memberikan kebijakan bagi dirinya.
16. Peduli lingkungan
Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada
lingkungan alam di sekitarnya, dan mengembangkan upaya-upaya untuk
memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi.
17. Peduli sosial
Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan pada orang lain
dan masyarakat yang membutuhkan
18. Tanggung jawab
Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan
kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri,
masyarakat, lingkungan (alam, sosial, dan budaya), negara, dan Tuhan
Yang Maha Esa. (h.47)
22
e. Karakter yang Ditanamkan
Dalam penelitian ini ada tiga karakter yang ditanamkan untuk
mengembangkan buku cerita anak yaitu:
1) Peduli Sosial
Kita menyadari bahwa tidak ada seorangpun yang mampu
hidup tanpa kehadiran pihak lain. Kekayaan, ketinggian pangkat dan
golongan, bukan suatu jaminan untuk dapat berhasil dalam hidup
bermasyarakat. Bahkan kemampuan intelektual yang tinggi sangat sulit
beradaptasi dengan masyarakat jika tidak memiliki kepedulian sosial
yang tinggi. Itulah sebabnya dalam agama istilah iman selalu dibarengi
dengan amal shaleh, yang berarti kewajiban untuk mempertajam
dimensi sodial, yakni berbuat baik kepada orang lain walaupun pada
saat yang sama orang lain belim mampu untuk membuat baik kepada
kita. Yang dimaksud bantuan pada orang lain dan masyarakat yang
membutuhkan.
Peserta didik yang memiliki kepedulian sosial, menunjukan
sikap kekhawatiran yang mendalam terhadap musibah yang dialami
orang lain, memelihara kebaikan yang diberikan kepada siapa saja
yang membutuhkan, dan memiliki jiwa pengasih kepada semua orang.
Untuk membangun karakter peduli sosial diperlukan usaha bersama
23
dalam membentuk kepribadian peserta didik. Mereka yang memiliki
karakter peduli memiliki karakteristik:
a) Menunjukkan keprihatinan yang mendalam kepada orang yang
mengalami penderitaan.
b) Tidak memberikan sikap dan perilaku kasar dan kejam kepada
setiap orang
c) Dapat merasakan apa yang orang lain rasakan dan memberikan
respons positif terhadap perasaan itu
d) Menunjukkan pengorbanan kenyamanan diri demi untuk kebaikan
orang lain
e) Menunjukkan sikap dan perilaku peduli terhadap kepentingan
umum diatas dari pada kepentingan pribadi golongan.
2) Jujur
Jujur adalah menyatakan apa adanya, terbuka, konsisten anatara
apa yang dikatakan dan dilakukan, berani karena benar,dapat dipercaya
dan tidak curang. Jujur juga merupakan nilai penting yang harus
dimiliki oleh setiap orang. Jujur tidak hanya diucapkan, tetapi haru
tercermin dalam prilaku sehari-hari. Pepatah mengatakan “kejujuran
adalah mata uang yang berlaku dimana-mana. Bawa lah sekeping
kejujuran dalam saku anda maka itu telah melebihi mahkota raja diraja
sekalipun“
Ciri-ciri orang yang jujur adalah:
24
1) Jika bertekad (inisiasi keputusan) untuk melakukan sesuatu,
ktekadnya adalah kebenaran dan kemaslahatan.
2) Jika berkata tidak berbohong (benar apa adanya)
3) Jika adanya kesamaan antara yang dikatakan hatinya dengan apa
yang dilakukannya.
3) Tanggung jawab
Secara sederhana, yang dimaksud dengan tanggung jawab
adalah suatu kewajiban untuk melakukan atau menyelesaikan tugas
(ditugaskan oleh seorang, atau diciptakan oleh janji sendiri atau
keadaan) yang seseorang harus penuhi, danyang dimiliki
konsekuensinya hukuman terhadap kegagalan.
Tanggung jawab juga dapat dimaknai dengan mengamalkan
perintah Tuhan Yang Maha Esa. Orang yang bertanggung jawab
memiliki karakter berbuat sebaik mungkin dan tidak menyalahkan
orang lain ketika berbuat kekalahan. Jadi yang dimaksud dengan
tanggung jawab adalah sikap dan perilaku seseorang untuk
melaksanakan tugas dan kewajibannya yang seharusnya dia lakukan,
terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan
budaya), negara, dan Tuhan Yang Maha Esa.
Berdasarkan penjelasan mengenai pendidikan karakter, nilai-
nilai pendidikan karakter dalam kurikulum 2013, pilar-pilar pendidikan
25
menurut Josephson Institue of etchics, dan karakter yang ditanamkan
diatas, maka dapat disimpulkan bahwa pendidikan karakter adalah
pendidikan yang berusaha menanamkan dan mengembangkan karakter
luhur yang dimiliki oleh siswa dengan cara mengahayati nilai-nilai dan
keyakinan yang ada dalam masyarakat serta dapat menerapkan dalam
kehidupan sehari-hari.
3. Pembelajaran Tematik
Pada pembahasan pembelajaran tematik peneliti akan
membahas tentang pengertian pembelajaran tematik, landasan
pembelajaran tematik, karakteristik pembelajaran tematik, tujuan dan
manfaat pembelajaran tematik, keunggulan dan kelemahan
pembelajaran tematik.
a. Pengertian Pembelajaran Tematik
Dalam pengertian pembelajaran tematik peneliti akan
mengemukakan pendapat Prastowo dan Rusman. Pendapat pertama
menurut Prastowo (2014), “Pembelajaran tematik adalah pembelajaran
terpadu yang menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata
pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna kepada
siswa” h.34
Pendapat kedua menurut Rusman (2011), “Pembelajaran
tematik merupakan salah satu model pembelajaran terpadu yang
merupakan suatu sistem pembelajaran yang memungkinkan peserta
26
didik, baik secara individu maupun kelompok aktif menggali dan
menemukkan konsep serta prinsip-prinsip keilmuwan secara holistik,
bermakna dan autentik” h. 34
Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa
pembelajaran tematik merupakan salah satu model pembelajaran yang
menggunaka tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga
dapat memberikan pengalaman yang bermakna bagi siswa. Melalui
pembelajaran tematik, siswa dapat memperoleh pengalaman secara
langsung serta menemukan konsep yang mereka pelajari dengan
menghubungkan antar mata pelajaran.
b. Landasan Pembelajaran Tematik
Menurut Ramayulis (2019) dalam landasan pembelajaran tematik
terdiri dari tiga landasan yaitu landasan filosofis, landasan psikologis, dan
landasan yuridis.
1) Landasan Fisolofis
Landasan fisolofis terdiri dari tiga bagian yaitu progresivisme,
kontruktivisme, dan humanisme.
a) Progresivisme
Proses pembelajaran perlu ditekankan pada pembentukan
kreativitas, pemberanian jumlah kegiatan, suasana yang alamiah
(natural), dan memperhatikan pengalaman siswa.
27
b) Kontruktivisme
Anak mengkonstruksi pengetahuannya melalui interaksi dengan
obyek, fenomena, pengalaman dan lingkungannya.
c) Humanisme
Humanisme melihat siswa dari segi keunikan/kekhasannya,
potensi, dan motivasi yang dimilikinya.
2) Landasan Psikologis
Landasan psikologis terdiri dari dua bagian yaitu psikologi
perkembangan dan psikologi belajar
a. Psikologi perkembangan untuk menentukan tingkat keluasan dan
kedalamnya isi sesuai dengan tahap perkembangan peserta didik
b. Psikologi belajar untuk mementukan bagaimana isi/materi
pembelajaran disampaikan kepada siswa dan bagaimana pula
siswa harus mempelajarinya.
3) Landasan yuridis
Landasan yuridis terdiri dari dua peraturan perundang-undangan yaitu
UU No.23 Tahun 2002 dan UU No. 20 Tahun 2003.
28
a. UU No. 23 Tahun 2002 tentang Perlidungan Anak
b. UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Arti
penting pembelajaran tematik.
Landasan yuridis menekankan keterlibatan siswa dalam proses
belajar secara aktif sehingga siswa memperoleh pengalaman langsung
dan terlatih untuk dapat menemukan sendiri berbagai pngetahuan yang
dipelajarinya. (h. 27)
c. Karakteristik Pembelajaran Tematik
Menurut Abdul Majid (2014) menyatakan bahwa karakteristik
pembelajaran tematik diantaranya sebagai berikut:
1. Berpusat pada siswa sehingga siswa berperan sebagai subjek belajar
dan guru sebagai fasilitator
2. Memberikan pengalaman langsung kepada siswa.
3. Pemisahan mata pelajaran tidak begitu jelas
4. Menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran dalam suatu proses
pembelajaran
5. Bersifat fleksibel yakni guru fleksibel dalam mengaitkan bahan ajar
dengan mata pelajaran lain atau mengaitkan dengan kehidupan siswa.
6. Menggunakan prinsip belajar sambil bermain sehingga pembelajaran
berlangsung menyenangkan.(Regina, 2018. h.35)
29
B. Tujuan dan Manfaat Pembelajaran Tematik
1. Tujuan
Tujuan tematik terbagi menjadi dua, yaitu bagi pendidik/guru dan bagi
murid/peserta didik.
a. Bagi Pendidik/Guru
1) Memberikan pengetahuan dan wawasan tentang pelajaran tematik
2) Memberikan pemahaman kepada guru tentang pembelajaran tematik
yang sesuai dengan perkembangan siswa kelas awal sekolah dasar
3) Memberikan keterampilan kepada guru dalam menyusun
perencanaan, melaksanakan dan melakukan penilaian dalam
pembelajaran tematik
4) Memberikan wawasan, pengetahuan dan pemahaman bagi pihak
terkait, sehingga diharapkan dapat memberikan hubungan terhadap
kelancaran pelaksanaan pembelajaran tematik
b. Bagi Murid/Peserta Didik
1) Meningkatkan pemahaman konsep yang dipelajarinya secara lebih
bermakna
2) Mengembangkan keterampilan menemukan, mengolah, dan
memanfaatkan informasi
30
3) Menumbuhkan sikap positif, kebiasaan baik, dan nilai-nilai/luhur
yang diperlukan dalam kehidupan
4) Menumbuh kembangkan keterampilan sosial seperti kerjasama,
toleransi, komunikasi, serta menghargai pendapat orang lain.
5) Meningkatkan minat dalam belajar, memilih kegiatan yang sesuai
dengan minat dan kebutuhannya.
2. Manfaat
a. Siswa mudah memusatkan perhatian pada suatu tema tertentu
b. Siswa mampu mempelajari pengetahuan dan mengembangkan
berbagai kompetensi dasar antar mata pelajaran dalam tema yang
sama
c. Pemahaman terhadap materi pembelajaran lebih mendalam dan
berkesan
d. Kompetensi dasar dapat dikembangkan lebih baik dengan mengaitkan
mata pelajaran lain dengan pengalaman pribadi siswa
e. Siswa mampu melihat hubungan-hubungan yang bermakna sebab
isi/materi
f. Pembelajaran lebih berperan sebagai sarana atau alat, bukan tujuan
akhir
g. Pembelajaran menjadi utuh sehingga siswa akan mendapat pengertian
mengenai proses dan materi yang tidak terpecah-pecah
31
h. Dengan adanya pemaduan antar mata pelajaran maka penguasaan
konsep akan semakin baik dan meningkat.
C. Keugulan dan Kelemahan Pembelajaran Tematik
Menurut Ramayulis (2014) pembelajaran tematik mempunyai
keunggulan dan kelemahan.
1) Keunggulan
a) Pengalaman dan kegiatan belajar akan selalu relevan dari tingkat
perkembangan siswa
b) Kegiatan-kegiatan yang dipilih dalam pelaksanaan pembelajaran
tematik sesuai dengan dan bertolak dari minat dan kebutuhan anak
c) Seluruh kegiatan lebih bermakna bagi siswa sehingga hasil belajar
dapat bertahan lama
d) Pembelajaran tematik dapat menumbuh kembangkan keterampilan
berpikir siswa
e) Menyajikan kegiatan yang bersifat pragmatis sesuai dengan
permasalahan yang sering di temui siswa dalam lingkungannya
f) Menumbuhkan kembangkan keterampilan sosial siswa seperti kerja
sama, toleransi, komunikasi dan respek terhadap gagasan orang lain.
2) Kelemahan
32
a) Dilihat dari aspek guru, pembelajaran tematik menuntut tersedianya
peran guru yang memiliki pengetahuan dan wawasan yang luas,
kreatifitas tinggi, keterampilan metodologik yang handal, kepercayaan
diri dan etos akademik yang tinggi, dan berani untuk mengemas dan
mengembangkan materi. Tanpa adanya kemampuan diatas,
pelaksanaan pembelajaran tematik sulit diwujudkan.
b) Dilihat dari aspek kurikulum, pembelajaran tematik memerlukan jenis
kurikulum yang terbuka untuk mengembangkan.
c) Dilihat dari sistem penilaian dan pengukurannya, pembelajaran tematik
membutuhkan sistem penilaian dan pengukuran (obyek, indikator, dan
proses prosedur) yang terpadu. (Ika Kurniawati, 2019.h. 37)
D. Penelitian yang Relevan
Dari beberapa penelitian yang dilakukan oleh peneliti terlebih
dahulu terkait dengan pengembangan pembelajaran, penelitian mengambil
beberapa penelitian yang terkait. Penelitian tersebut adalah sebagai berikut:
Pertama, penelitian yang dilakukan oleh Dian Ratri Wijayanti
(2013) melakukan penelitian yang berjudul “Perancangan Buku Cerita
Bergambar Legenda Gunung Arjuna untuk Anak Sekolah Dasar”. Metode
yang digunakan dalam perancangan buku cerita bergambar “Legenda
Gunung Arjuna” untuk anak-anak Sekolah Dasar ini adalah Research and
Development. Perancangan prosedural menggunakan langkah-langkah
yang sistematis, terstuktur, berurutan, dan login untuk menghasilkan
33
produk. Instrumen yang digunakan meliputi: proses pembuatan,
pengumpulan data dari observasi dan survei lapangan. Hasil perancangan
berupa buku cerita bergambar Legenda Gunung Arjuna yang ditampilkan
berupa gambar ilustrasi berwarna-warni serta narasi yang menceritakan
Legenda Gunung Arjuna.
Penelitian yang sudah pernah dilakukan dengan yang akan peneliti
lakukan memiliki persamaan yaitu menggunakan jenis penelitian Research
and Development dan tujuan yang sama untuk menghasilkan buku cerita
bergambar. Sedangkan perbedaan yang terdapat dalam penelitian yang
sudah dilakukan dengan yang akan peneliti lakukan yaitu subjeknya jika
peneliti yang sudah dilakukan berupa buku cerita bergambar yang
menceritakan tentang Legenda Gunung Arjuna yang ditampilkan dengan
gambar tokoh-tokoh seperti wayang bertujuan untuk mengembangkan
minat baca anak, serta agar anak mengetahui tentang legenda dari Gunung
Arjuna yang merupakan salah satu kekayaan budaya yang terdapat dalam
negeri indonesia, sedangkan yang akan peneliti lakukan mengembangkan
buku cerita untuk menanamkan karakter peduli sosial, jujur, tanggung
jawab dan menggunakan tokoh-tokoh hewan.
Kedua, penelitian yang dilakukan oleh Wigianto (2015) yang
berjudul “Pengembangan Buku Cerita Bergambar Pendidikan Karakter
Tanggung Jawab untuk Peserta Didik Sekolah Dasar”. Metode yang
digunakan yaitu Research and Development yang dilakukan dengan 3
34
langkah pokok penelitian, yaitu: pertama, analisis potensi masalah yang
mencangkup karakteristik peserta didik Sekolah Dasar dan kebutuhan
produk berupa materi. Kedua, perancangan produk melalui tahap
pembuatan tema, pembuatan story board, desain karakter, ilustrasi,
penyusunan buku cerita bergambar, validasi desain, revisi desain. Ketiga,
uji coba produk terhadap peserta didik kelas II. Intrumen yang digunakan
meliputi: observasi, wawancara, dokumentasi, angket terbuka. Hasil
penelitian berupa buku cerita bergambar yang berisi materi pendidikan
karakter tanggung jawab.
Penelitian yang sudah pernah dilakukan dengan yang akan peneliti
lakukan memiliki persamaan yaitu menggunakan jenis penelitian Research
and Development dan tujuan yang sama untuk mengembangkan buku
cerita pendidikan karakter tanggung jawab. Sedangkan perbedaan yang
terdapat dalam penelitian yang sudah dilakukan dengan yang akan peneliti
lakukan yaitu menghasilkan produk berupa buku cerita bergambar
pendidikan karakter tanggung jawab di kelas II, sedangkan yang akan
peneliti lakukan mengembangkan buku cerita yang mengandung
pendidikan karakter untuk menanamkan karakter peduli sosial, jujur, dan
tanggung jawab dan sasaran yang dituju bukan kelas II tetapi kelas III.
Ketiga, penelitian yang dilakukan oleh Bayu Purbha Sakti (2017)
yang berjudul “Indikator Pengembangan Karakter Siswa Sekolah Dasar”.
35
Metode yang penelitian lakukan adalah Research and Development.
Pengembangan karakter dilakukan yaitu mencintai perbuatan baik yaitu
tanggung jawab dan budi pekerti. Ruang lingkup pendidikan karakter
selain
di sekolah adalah di keluarga, masyarakat, intansi pemerintah maupun
swasta, serta ruang lingkup di luar negeri. Instrumen penilaian karakter
yang digunakan di sekolah dasar meliputi: observasi, wawancara, catatan
anekdot, dan catatan kejadian. Ada beberapa konsep pengembangan
karakter, yaitu: Satu, guru menanamkan nilai kebaikan pada anak dengan
menanamkan konsep diri yang baik kepada anak setiap akan memasuki
pelajaran. Kedua, guru menggunakan cara yang membuat anak memiliki
alasan atau keinginan untuk berbuat baik. Ketiga, guru memberikan
contoh baik kepada anak mengenai karakter yang sedang dibangun.
Keempat, guru mengembangkan sikap mencintai perbuatan baik. Kelima,
guru melaksanakan perbuatan baik.
Penelitian yang sudah pernah dilakukan dengan yang akan peneliti
lakukan memiliki persamaan yaitu mengembangkan karakter siswa dan
tujuan yang sama untuk mengembangkan untuk menanamkan
karaktersiswa yang bertanggung jawab dan budi pekerti. Sedangkan
perbedaan yang terdapat dalam penelitian yang sudah dilakukan dengan
yang akan peneliti lakukan yaitu subjeknya, jika penelitian yang sudah
dilakukan pada pokok pembahasan indikator pengembangan karakter
siswa dari kelas 1-6 sekolah dasar, sedangkan yang akan peneliti lakukan
36
membuat produk buku cerita berbasis karakter dalam pembelajaran
tematik siswa kelas III sekolah dasar.
Berdasarkan ketiga penelitian relevan di atas yang akan dilakukan
peneliti adalah pengembangan buku cerita berbasis karakter dalam
pembelajaran tematik siswa kelas III sekolah dasar.
E. Kerangka Berpikir
Menurut Borg & Gall (1989), yang terdiri dari 10 langkah merupakan
model yang paling populer digunakan dalam penelitian pengembangan
bidang pendidikan:
pere
Gambar 2.1
37
Penelitian dan Pengumpulan
Informasi Awal
PerencanaanPengembangan Produk Awal
Uji Coba Awal
Revisi hasil uji
coba
Uji Coba Lapangan awal
Revisi Produk
Uji Lapangan skala luas
Revisi Produk Akhir
Desiminasi dan Implementas
langkah-langkah R&D Borg & Gall (1989)
1. Penelitian dan pengumpulan informasi awal
Merupakan langkah pertama mencangkup analisa kebutuhan laporan
yang peneliti perlukan.
2. Perencanaan
Merupakan proses penyusunan rencana penelitian, yang meliputi
kemampuan-kemampuan yang dibutuhkan dalam melaksanakan
penelitian, rumusan tujuan yang akan dicapai melalui penelitian
tersebut, desain atau langkah-langkah penelitian, serta kemungkinan
pengujian dalam ruang lingkup yang terbatas.
3. Pengembangan produk awal
Merupakan kegiatan penentuan desain produk yang hendak
dikembangkan (desain hipotetik), penentuan sarana dan prasarana
penelitian yang diperlukan selama penelitian dan pengembangan,
penentuan tahap-tahap pelaksanaan pengujian desain di lapangan, dan
penentuan deskripsi tugas dari pihak-pihak yang ikut terlibat dalam
penelitian termasuk juga pengembangan bahan pembelajaran, proses
pembelajaran serta instrumen evaluasi.
4. Uji coba lapangan awal
38
Merupakan langkah pengujian produk yang telah dihasilkan secara
terbatas, yakni melakukan uji lapangan awal terhadap desain produk
yang sifatnya terbatas, baik itu substansi desainnya maupun pihak-
pihak yang ikut terlibat.
5. Revisi hasil uji coba
Merupakan langkah perbaikan model atau desain berdasarkan pada
hasil uji lapangan terbatas. Penyempurnaan produk awal akan
dilaksanakan sesudah dilaksanakan uji coba lapangan secara terbatas.
Pada tahap penyempurnaan produk awal tersebut, lebih banyak
dilaksanakan dengan pendekatan kualitatif. Evaluasi yang
dilaksanakan lebih pada evaluasi terhadap proses, sehingga perbaikan
yang dilaksanakan bersifat perbaikan internal.
6. Uji lapangan produk utama
Merupakan uji produk yang dilakukan secara lebih fokus terhadap hal
yang meliputi uji efektivitas desain produk dan uji efektivitas desain.
7. Revisi produk
Merupakan penyempurnaan produk atas hasil uji lapangan berdasarkan
masukan dan hasil uji lapangan utama.
8. Uji coba lapangan skala luas
Meliputi uji efektivitas dan adaptabilitas desain produk, dan uji
efektivitas dan adabtabilitas desain yang melibatkan para calon
pemakai produk tersebut.
39
9. Revisi produk akhir
Merupakan penyempurnaan produk yang sedang dikembangkan.
Penyempurnaan produk akhir dipandang perlu guna lebih akuratnya
produk yang sedang dikembangkan. Pada tahap revisi produk akhir ini
telah diperoleh suatu produk yang tingkat efektivitasnya bisa
dipertanggung jawabkan.
10. Diseminasi dan implementasi
Merupakan tahap pelaporan produk kepada forum-forum profesional
di dalam jurnal dan implementasi produk pada praktik pendidikan.
(h.45)
Disini peneliti hanya menggunakan tujuh tahap dalam
penelitian. Tujuh tahap tersebut terdiri dari: Satu, penelitian dan
pengumpulan informasi awal. Kedua, perencanaan. Ketiga,
pengembangan produk awal. Keempat, uji coba awal. Kelima, revisi
produk. Keenam, tahap uji coba lapangan. Ketujuh, tahap revisi
produk. Uji lapangan, revisi produk akhir serta desiminasi dan
implementasi dihilangkan karena Borg & Gall memperbolehkan
sebuah penelitian pengembangan berhenti pada tahap ketujuh secara
teoritis, penelitian ini berhenti pada tahap ketujuh agar bisa
dikembangkan selanjutnya, kemudian keterbatasan waktu dalam
penelitian yang menyebabkan peneliti berhenti pada tahap ketujuh dan
membutuhkan biaya tidak sedikit untuk melaksanakan tahap tersebut.
40
BAB III
METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
A. Model Penelitian dan Pengembangan
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan
metode dan pengembangan atau Research and Development (R&D).
Research and Development adalah metode penelitian yang digunakan
untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektifan produk
tersebut. Menurut sugiyono (2016), metode penelitian dan pengembangan
atau dalam bahasa inggrisnya Research and Development adalah metode
penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan
menguji keefektifan produk. (h. 297)
Model dalam penelitian pengembangan ini adalah model
prosedural. Menurut setyosari (2016) model prosedural adalah model
deskriptif yang menggambarkan alur atau langkah-langkah prosedural
yang harus diikuti untuk menghasilkan suatu produk tertentu (h.284).
Model yang digunakan yaitu pengembangan model Borg and Gall,
langkah-langkah yang diikuti untuk menghasilkan suatu produk adalah
41
analisis dan identifikasi prioritas kebutuhan, perumusan tujuan produk
atau program, penyusunan atau intrumen evaluasi, penyusunan materi atau
produk, penulisan naskah produksi dan story board, uji coba dan validasi,
revisi dan produksi.
B. Prosedur Penelitian dan Pengembangan
Model prosedural adalah model yang bersifat deskriptif,
menunjukkan langkah-langkah yang harus diikuti untuk menghasilkan
produk. Pada penelitian dan pengembangan ini akan menghasilkan suatu
produk media pembelajaran berupa bahan ajar cetak dalam bentuk buku
cerita. Pada penelitian ini menggunakan model pengembangan Borg and
Gall, langkah-langkah penelitian tersebut antara lain:
1. Potensi dan Masalah
Penelitian ini berawal dari adanya potensi dan masalah, untuk
mengetahui adanya potensi dan masalah melalui analisis kebutuhan.
Analisis kebutuhan dilakukan dengn melakukan wawancara langsung
dengan guru kelas III. Wawancara ini bertujuan untuk mengidentifikasi
masalah yang terjadi di lapangan berhubungan dengan pengembangn
buku cerita bergambar. Sehingga diharapkan bahan ajar yang
dikembangkan disusun sesuai dengan kebutuhan siswa kelas III.
2. Pengumpulan Data
42
Setelah mengetahui potensi dan masalah sesuai dengan penelitian yang
hendak dilakukan dari hasil wawancara. Peneliti menyusun daftar
pertanyaan yang akan digunakan untuk memperoleh informasi
mengenai pembelajaran membaca siswa kelas III. Hasil wawancara
tersebut digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk pertimbangan
perencanaan produk berupa buku cerita gambar.
3. Desain Produk
Produk yang dihasilkan dalam penelitian ini adalah buku cerita. Buku
cerita bergambar yang dihasilkan terdiri dari cover buku, isi buku, dan
anatoim buku. Prinsip-prinsip yang digunakan untuk penyusun cover
buku yaitu keserasian warna, judul cover yang mencangkup isi buku,
pemilihan gambar dan penataan tulisan. Prinsip-prinsip yang
digunakan untuk penyusun anatomi buku yaitu jenis tulisan yang
menarik perhatian dan mudah dibaca anak, jumlah halaman buku yang
singkat, tata letak tulisan, jenis kertas cover, dan jenis kertas bagian isi
buku. Prinsip-prinsip yang digunkan untuk penyusunan isi buku yaitu
jenis cerita, penggunaan kata dan kalimat yang mudah dipahami anak,
dan gambar-gambar yang menarik.
4. Validasi Desain
Setelah buku cerita dibuat, produk tersebut kemudian divalidasi oleh
dua validator ahli yaitu dosen dan guru kelas III. Hal ini bertujuan
untuk mengetahui komentar dan saran perbaikan serta penilaian produk
43
yang di kembangkan. Komentar dan saran perbaikan tersebut untuk
mengetahui kelebihan dan kekurangan produk sebelum diuji coba
produk sebagai pedoman dalam revisi terhadap produk.
5. Revisi Desain
Revisi desain dilakukan setelah mendapatkan komentar dan saran
perbaikan. Peneliti melakukan revisi terhadap produk yang dibuat
berdasarkan hasil validasi pakar. Revisi dilakukan untuk memperbaiki
kekurangan dari produk yang telah di validasi oleh pakar.
6. Uji coba produk
Setelah melakukan revisi pada produk, kemudian produk diuji
cobakan. Uji coba produk melibatkan siswa kelas III SD.
7. Revisi Produk
Tahap ini merupakan revisi terakhir yang menghasilkan produk final
berupa buku cerita bergambar untuk pembelajaran siswa sekolah dasar
kelas III.
C. Tempat dan Waktu Penelitian
a. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SDN Cikuda 03 Jln. H. Suit, Kp. Rabak.
Desa Cikuda. Kecamatan Parungpanjang. Kabupaten Bogor.
b. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan dari bulan juli 2019 sampai dengan Agustus
2020
44
Tabel 3.1
Jadwal Penelitian dan Pengembangan
No Kegiatan Waktu Keterangan
1 Pengajuan judul juli 2019
2 Bimbingan proposal Januari – April
2020
3 Seminar proposal April 2020
4 Revisi hasil seminar Mei 2020
5 Pembuatan instrument Mei 2020
6 Pengumpulan data Juni 2020
7 Pengolahan data dan
analisis data
Juni 2020
8 Sidang skripsi Agustus 2020
D. Uji Coba Produk
45
Menurut setyosari (2016) sesuai dengan model pengembangan prosedural
Dick & Cary uji coba produk dengan tiga langkah:
1. Uji coba prototipe bahan secara perorangan (one-to-one-tryout), uji
coba ini dilakukan kepada para/ahli, yaitu materi dan ahli media
2. Uji coba kelompok kecil (small group tryout), uji coba ini dilakukan
kepada 5-8 subjek
3. Uji coba lapangan (field tryout), uji coba ini dilakukan dalam kelas
yang lebih besar yang melibatkan 15-30 subjek
Dari tiga langkah uji coba di atas, penulis menggunakan dua
langkah uji coba yaitu uji coba prototipe bahan secara perorangan dan
uji coba kelompok kecil.
E. Desain Uji Coba
Desain uji coba dapat dilihat pada gambar berikut:
46
Buku Cerita berbasis Karakter pada Pemebalajaran Tematik
Validator:
1. Ahli
Buku Cerita berbasis Karakter pada Pemebalajaran Tematik
Gambar 3.1 Desain Uji Coba
Uji coba produk sangat penting dilakukan untuk mengetahui
kualitas media pembelajaran yang dihasilkan. Oleh karena itu, perlu
dilakukan uji coba kepada sasaran produk yang dikembangkan. Uji coba
dilakukan tiga langkah, yaitu yang pertama uji coba prptopite bahan secara
perorangan (one-to-one-tryout), uji coba perorangan ini dilakukan untuk
memperoleh masukan awal tentang produk yang peneliti buat. Setelah
dilakukan oleh ahli materi, maka peneliti melakukan revisi produk atau
rancangan sesuai dengan masukan dari hasil penilaian atau uji validasi.
Kedua yaitu uji coba kelompok kecil (small group tryout) uji coba ini
melibatkan sebjek terdiri dari 5 siswa kelas III. Hasil uji coba kelompok
kecil ini dilakukan untuk merevisi, bahan, material atau rancangan yang
peneliti buat. Lalu peneliti merevisi produk, bahan, material atau
47
Uji Coba Kelompok Kecil
Buku Cerita berbasis Karakter pada Pemebalajaran Tematik
rancangan sesuai dengan masukan yang diberikan oleh pengguna media
yaitu siswa.
F. Subjek Uji Coba
Subjek uji coba dalam pengembangan ini, antara lain:
1. Subjek ahli materi dan ahli media/bahan ajar yang merupakan Dosen
Universitas Muhammadiyah Tangerang
2. Subjek terbatas kelompok kelas III SDN Cikuda 03 Jln. H. Suit, Kp.
Rabak. Desa Cikuda. Kecamatan Parungpanjang. Kabupaten Bogor.
G. Jenis Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data
kuantitatif dan kualitatif. Data kuantitatif diperoleh dari hasil validasi para
pakar/ahli dan angket respon siswa terhadap Buku Cerita yang
dikembangkan berupa skor. Data kualitatif diperoleh dengan mengubah
data kuantitatif yang diperoleh dari hasil validasi para ahli/pakar dan
angket respon siswa terhadap Buku Cerita yang dikembangkan berupa
kalimat.
H. Instrume Pengumpulan Data
1. Teknik pengumpulan data
Teknik penelitian data dalam penelitian ini adalah
menggunakan kuesioner atau angket. Menurut Sugiyono (2017)
kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
48
memberi seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis kepada
responden untuk dijawabnya (h.199). dalam kuesioner ini
menggunakan skala likert. Menurut Setyosari (2015) skala likert
digunakan untuk mengukur sikap terhadap suatu hal yang diungkapkan
melalui serangkaian pertanyaan tentang sesuatu kecenderungan, suatu
hal, objek, keadaan, dan sebagainya dan menanyakan kepada
responden untuk memberikan jawaban apakah responden sangat
setuju, setuju, ragu-ragu, tidak setuju, atau sangat tidak setuju (h.232).
2. Instrumen Penelitian
Menurut Sugiyono (2017) instrumen penelitian adalah alat ukur
seperti tes, kuesioner, pedoman wawancara dan pedoman observasi
yang digunakan peneliti untuk mengumpulkan data dalam suatu
penelitian (h.156). Alat ukur yang digunakan ini berupa lembar
instrumen validasi dan angket dengan skala pengukuran yang
digunakan adalah dengan skala Likert. Lembar instrumen diberikan
kepada ahli/dosen sebelum uji coba produk pada kelompok kelas dan
angket diberikan untuk mengetahui respon siswa yang telah
menggunakan buku cerita yang telah dikembangkan.
Tabel 3.2
Skor Altenatif Jawaban Ahli Materi dan Media
Alternatif Jawaban Skor
49
5 Sangat sesuai
4 Sesuai
3 Cukup
2 Tidak sesuai
1 Sangat tidak sesuai
Tabel 3.3
Skor Alternatif Jawaban Siswa
Alternatif jawaban Skor
Sangat setuju 4
Setuju 3
Tidak setuju 2
Sangat tidak setuju 1
Tabel 3.4
Kisi-kisi Instrumen Ahli Media
No Indikator Jumlah Butir Nomor Butir
1 Ketepatan penggunaan bahasa dan 5 1,2,3,4,5
50
kalimat
2 Memiliki identitas dan manfaat 1 6
3 Buku cerita menggunakan gambar
dan teks yang berkaitan
3 7,8,9
4 Buku memberikan nilai-nilai
pendidikan karakter
1 10
5 Ukuran LKS dan kemenarikan tata
letak
1 12
6 Ilustrasi buku cerita menarik 1 13
Tabel 3.5
Kisi-kisi Instrumen Ahli Materi
No Indikator Jumlah Butir Nomor Butir
1 Kesesuaian dengan
kemampuan siswa
1 1
2 Kesesuaian uraian materi
dengan SK
4 2,3,4,5
3 Kesesuaian tampilan
penyajian
4 6,7,12,13
4 Kesesuaian pemilihan
gambar
1 8
5 Kesederhanaan bahasa 3 9,10,11
51
I. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan peneliti dalam pengembangan produk
ini adalah analisis data kualitatif dan analisis data kuantitatif.
1. Analisis Data Kualitatif
Analisis deskriptif kualitatif digunakan untuk mengolah hasil
wawancara, data dari angket kritik dan saran oleh ahli materi dan ahli
media
2. Analisis Data Kuantitatif
Analisis data kuantitatif dalam penelitian ini digunakan untuk
menganalisa data yang sudah dikumpulkan dari angket berupa nilai
yang diberikan ileh validator dan responden.
Dalam menganalisis hasil validasi para ahli serta respon siswa, peneliti
menggunakan skala likert. Menurut Widoyoko (2017) prinsip pokok
skala likert adalah menentukan lokasi kedudukan seseorang dalam
suatu kontinum sikap terhadap objek sikap, mulai dari sangat negatif
sampai dengan sangat positif (h.104)
a. Penentuan Skoring
Skoring pilihan jawaban yang tersedia dilembar validasi yaitu 5
pilihan jawaban. Skor tertinggi 5 yang berarti Sangat Setuju (SS),
skor 4 untuk Setuju (S), skor 3 untuk Kurang Setuju (KS), skor 2
52
untuk Tidak Setuju (TS), dan skor 1 untuk Sangat Tidak Setuju
(STS).
b. Penentuan Jarak Interval
Untuk menentukan jarak interval antara jenjang sikap mulai dari
Sangat Tidak Setuju (STS) sampai dengan Sangat Setuju (SS)
digunakan rumus :
I=Skor tertinggi−skor terendahjumlah kelasinterval
c. Menyusun Tabel Klasifikasi
Berikut cara untuk menyusun tabel klasifikasi :
Skor tertinggi (ideal) = 5 (sangat setuju)
Skor terendah = 1 (sangat tidak setuju)
Jumlah kelas = 5 (penentuan scoring
Maka jarak interval(i )=Skor tertinggi−skor terendahjumlah kelasinterval
I=5−15
I=45
i = 0,8
53
Berdasarkan data yang diperoleh tersebut, maka dapat disusun
table klasifikasi sikapresponen terhadap produk yang dikembangkan
sebagai berikut :
Rerata skor jawaban Klasifikasi sikap
>4,2 s/d Sangat Setuju (SS)/ Sangat Baik
(SB)
>3,4 s/d 4,2 Setuju (S)/ Baik (B)
>2,6 s/d Kurang Baik (KB) Kurang Baik
(KB)
>1,8 s/d 2,6 Tidak Setuju (TS)/ Tidak Baik
(TB)
>1,0 s/d 1,8 Sangat Tidak Setuju (STS)/ Sangat
Tidak Baik (STB)
d. Menghitung Hasil Skoring
Untuk menghitung hasil scoring dari hasil jawaban responden baik
para ahli dan respon siswa dapat dilakukan dengan
membandingkan jumlah skor yang diperoleh dengan jumlahn
seliruh butir soal yang ada. Dengan kententuan rumus sebagai
berikut :
Hasil Skoring= Jumlah skor yangdiperolehJumlah seluruhbutir soal
54
Setelah mendapatkan hasil skoring tiap responden maka
untuk melihat kriteria penelitian dapat merujuk kembali ke table
klasifikasi yaitu table 3,6. Maka dengan membandingkan hasil
skoring dengan table klasifikasi dapat di simpulkan bahwa produk
yang dikembangkan layak digunakan atau tidak.
e. Menentukan Kevalidan Media
Dalam menghitung tingkat kevalidan media yang dikembangkan,
dapat dilakukan dengan membandingkan jumlah skor yang
diperoleh tiap responden dengan jumlah skor ideal. Kemudian
dijadikan presentase kevalidan dengan mengalikan dengan 100%.
Dengan ketentuan rumus sebagai berikut :
Rerata= Jumlah seluruh jawaban siswaJumlah butir soal x jumlahseluruh responden
Setelah mendapatkan hasil kevalidan dari para ahli, apabila angka
semakin mendekati angka 100%, maka semakin besar tingkat
kevalidan produknya.
55
DAFTAR PUSTAKA
Amir Hamzah, M. (2018). Research & Development. Malang: CV. LITERASI NUSANTARA ABADI.
Arsyad, A. (2014). Media pembelajaran. Depok: PT. RAJA GRAFINDO PERSADA.
Daryanto. (2014). Implementasi Pendidikan Karakter di Sekolah. Yogyakarta: GAVA MEDIA.
Helmawati, S. M. (2018). Pendidikan Karakter Sehari-hari. Bandung : PT. REMAJA ROSDAKARYA.
Heri Gunawan, S. I. (2012). Pendidikan Karakter. Bandung: ALFABET.
Imas Kurniasih, M. (2019). Pendidikan Karkter. Bandung: KATA PENA.
56
Majid, A. (2017). Pembelajaran Tematik Terpadu. Bandung: PT. REMAJA ROSDAKARYA.
Masrukhan, A. (2016). PELAKSANAAN PENDIDIKAN KARAKTER PEDULI
SOSIAL DI SD NEGERI KOTAGEDE 5 YOGYAKARTA. Jurnal
Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 29 Tahun ke-5 2016 .
Nusa Putra, S. M. (2019). Research & Development. Depok: PT. RAJA GRAFINDO PERSADA.
Putri, D. P. (2018). Pendidikan Karakter Pada Anak Sekolah Dasar di Era Digital . AR-RIAYAH : Jurnal Pendidikan Dasar vol. 2, no. 1, 2018 .
Rosada, U. D. (2016). MEMPERKUAT KARAKTER ANAK MELALUI DONGENG BERBASIS MEDIA VISUAL . Jurnal CARE (Children Advisory Research and Education) Volume 04 Nomor 1 Juni 2016 .
Setyosari, P. (2016). Metode Penelitian pendidikan & Pengembangan. Jakarta: PT. KHARISMA PUTRA UTAMA.
Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, kualitatif dan R&D. Bandung: ALFABET.
Suryani, N. S. (2018). Media Inovatif dan Pengembangannya. Bandung: PT REMAJA ROSDAKARYA.
Wigianto. (2015). PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR PENDIDIKAN KARAKTER TANGGUNG JAWAB UNTUK PESERTA DIDIK SEKOLAH DASAR. Pengembangan Buku Cerita Bergambar (Wigianto) 3 .
57
58
LAMPIRAN
Lampiran 1
59
Surat pengangkatan Tim Pembimbing Skripsi
60
61
Lampiran 2
Jurnal Bimbingan
62
Lampiran 3
Surat Balasan Observasi Awal
Lampiran 4
63
Hasil Wawancara
Lampiran 5
64
Instrumen Penelitian
ANGKET AHLI MATERI
No PernyataanSkor
5 4 3 2 1
1Memperhatikan adanya perbedaan
kemampuan siswa
2Kesesuaian materi dengan tujuan
pembelajaran
3 Kebenaran konsep materi
4 Keakuratan gambar dan ilustrasi
5Tampilan halaman cover Buku Cerita
menarik
6
Kejelasan setiap judul Buku Cerita
yang ditampilkan menggambarkan isi
Buku Cerita
7
Ketepatan jenis huruf, ukuran, serta
jarak spasi yang digunakan untuk
memudahkan peserta didik dalam
membaca Buku Cerita
8
Keberfungsian gambar dalam Buku
Cerita untuk menyampaikan isi nilai-
nilai karakter
65
9 Penggunaan bahasa yang komunikatif
10 Penggunaan kalimat yang sederhana
11Penggunaan struktur kalimat yang
jelas
12
Buku Cerita memfasilitasi siswa untuk
menggali informasi tentang nilai-nilai
pendidikan karakter
13Penyajian materi dalam Buku Cerita
untuk mencapai tujuan pembelajaran
ANGKET AHLI MEDIA
No PernyataanSkor
1 2 3 4 5
66
1 Menggunakan bahasa yang sesuai
dengan tingkat kedewasaan siswa
2
Kalimat yang digunakan mudah
dipahami dan tidak menimbulkan
makna ganda
3 Penggunaan bahasa yang komunikatif
4
Menggunakan kalimat yang
merangsang siswa untuk berpikir
kreatif
5Menggunakan struktur kalimat yang
jelas
6Kelengkapan identitas dan tujuan
belajar yang jelas serta bermanfaat
7Ilustrasi cover Buku Cerita sesuai
dengan isi Buku Cerita
8Kejelasan tulisan, gambar, grafik,
maupun ilustrasi
9Penggunaan huruf dan variasinya
dalam Buku Cerita tidak berlebihan
10Urutan susunan teks yang mudah
dipahami
11Kejelasan dan keberfungsian gambar
dengan konsep
67
12Kesesuaian ukuran Buku Cerita
dengan ukuran A5
13 Penampilan Buku Cerita yang menarik
a. Identitas Responden
Nama Siswa :
Kelas :
b. Petunjuk Pengisian
68
1) Isilah setiap butir pernyataan sesuai dengan kenyataan, perasaan, atau pendapat dengan jujur.
2) Berilah tanda () pada salah satu kolom berikut :
STS : Sangat Tidak Setuju
TS : Tidak Setuju
S : Setuju
SS : Sangat Setuju
Angket untuk Siswa
No Pernyataan Pilihan jawabanSTS TS S SS
1 Menggunakan bahasa yang mudah dipahami
2 Pemilihan jenis huruf, ukuran serta spasi yang digunakan mempermudah saya dalam membaca Buku Cerita
3 Gaya penyajian Buku Cerita ini biasa saja atau kurang menarik
4 Pada setiap halaman terdapat kata atau kalimat yang tidak saya pahami
5 Dalam Buku Cerita terdapat nilai-nilai karakter dalam kehidupan sehari-hari
6 Gambar dengan teks sesuai7 Gambar buku cerita menarik
untuk di baca10 Isi Buku Cerita ini melatih
kemampuan berpikir kreatif saya
69
Lampiran 6
Expert dan Validasi
1. Pakar 1
LEMBAR PENILAIAN PAKAR
A. Petunjuk pengisian
1. Lembar validasi instrumen ini di isi oleh ahli instrumen (Dosen)
2. Lembar validasi instrumen ini dimaksudkan untuk mengetahui pendapat
Bapak/Ibu sebagai dosen ahli instrumen.
3. Penilaian dilakukan dengan ceklist (..) pada kolom yang sesuai.
Kriteria penilaian:
Skor 1 : Sangat tidak sesuai
Skor 2 : Tidak sesuai
Skor 3 : Cukup
Skor 4 : Baik
Skor 5 : Sangat Baik
4. Bapak/ibu dimohon mengisi komentar pada kolom catatan
5. Bapak/Ibu dimohon memberi saran, kritik, atau masukan pada “Lembar
Evaluasi”
70
B. Aspek Penilaian
No Indikator Skor4 3 2 1
Ahli Materi1 Kesesuaian dengan kemampuan siswa2 Kesesuaian materi dengan tujuan
pembelajaran3 Keakuratan gambar dan ilustrasi4 Kesederhanaan materi5 Kualitas Buku Cerita terhadap kemampuan
dan pemahaman siswa6 Kemudahan penggunaan Buku Cerita7 Buku Cerita memfasilitasi siswa untuk
menggali informasi tentang nilai-nilai pendidikan karakter
No Indikator Skor4 3 2 1
Ahli Media1 Ketepatan penggunaan tulisan, gambar, dan
ilustrasi2 Desain Cover Buku Cerita3 Ukuran buku cerita dan kemenarikan tata
letak
Tangerang, April 2020
71
Lampiran 7
SURAT PERNYATAAN EXPERT JUDGMENT
Setelah membaca, menelaah, dan mencermati instrumen penelitian yang berjudul
“Pengembangan Buku Cerita Berbasis Karakter Dalam Pembelajaran Tematik
Kelas III SD Negeri Cikuda 03 Kecamatan Parungpanjang Kabupaten Bogor”.
Yang disusun oleh:
Nama : Agnes Novelia Ningrum
NIM : 1686206150
Prodi : Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Dengan ini saya:
Nama : Ina Magdalena, M.Pd
NBM : -
Jabatan : Dosen
Menyatakan bahwa instrumen tersebut layak dan memberikan saran untuk
pembenarannya:
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
72
Tangerang, April 2020
Dr.Ina Magdalena, M.Pd
NBM.
73
Lampiran 8
Expert dan Validasi
2. Pakar 2
LEMBAR PENILAIAN PAKAR
A. Petunjuk pengisian
1. Lembar validasi instrumen ini di isi oleh ahli instrumen (Dosen)
2. Lembar validasi instrumen ini dimaksudkan untuk mengetahui pendapat
Bapak/Ibu sebagai dosen ahli instrumen.
3. Penilaian dilakukan dengan ceklist (..) pada kolom yang sesuai.
Kriteria penilaian:
Skor 1 : Sangat tidak sesuai
Skor 2 : Tidak sesuai
Skor 3 : Cukup
Skor 4 : Baik
Skor 5 : Sangat Baik
4. Bapak/ibu dimohon mengisi komentar pada kolom catatan
74
5. Bapak/Ibu dimohon memberi saran, kritik, atau masukan pada “Lembar
Evaluasi”
B. Aspek Penilaian
No Indikator Skor4 3 2 1
Ahli Materi1 Kesesuaian dengan kemampuan siswa2 Kesesuaian materi dengan tujuan
pembelajaran3 Keakuratan gambar dan ilustrasi4 Kesederhanaan materi5 Kualitas Buku Cerita terhadap kemampuan
dan pemahaman siswa6 Kemudahan penggunaan Buku Cerita7 Buku Cerita memfasilitasi siswa untuk
menggali informasi tentang nilai-nilai pendidikan karakter
No Indikator Skor4 3 2 1
Ahli Media1 Ketepatan penggunaan tulisan, gambar, dan
ilustrasi2 Desain Cover Buku Cerita3 Ukuran buku cerita dan kemenarikan tata
letak
Tangerang, April 2020
Asih Rosnaningsih, M.Pd
NBM. 1214747
75
Lampiran 9
SURAT PERNYATAAN EXPERT JUDGMENT
Setelah membaca, menelaah, dan mencermati instrumen penelitian yang berjudul
“Pengembangan Buku Cerita Berbasis Karakter Dalam Pembelajaran Tematik
Kelas III SD Negeri Cikuda 03 Kecamatan Parungpanjang Kabupaten Bogor”.
Yang disusun oleh:
Nama : Agnes Novelia Ningrum
NIM : 1686206150
Prodi : Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Dengan ini saya:
Nama : Asih Rosnaningsih, M.Pd
NBM : 1214747
Jabatan : Dosen
Menyatakan bahwa instrumen tersebut layak dan memberikan saran untuk
pembenarannya:
76
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
Tangerang, 22 April 2020
Asih Rosnaningsih, M.Pd
NBM. 1214747
77
Lampiran 10
3. Ahli Media
LEMBAR VALIDASI UNTUK AHLI MEDIA
PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERBASIS KARAKTER DALAM
PEMBELAJARAN TEMATIK SISWA KELAS III DI SD NEGERI
CIKUDA 03 KECAMATAN PARUNGPANJANG KABUPATEN
BOGOR
Jenis media pembelajaran : Media Cetak berupa Buku Cerita
Judul produk : Buku Cerita berjudul “Panen Bobo”
Penulis : Agnes Novelia Ningrum
Bapak/Ibu yang terhormat
Berkaitan dengan adanya penelitian tentang “Pengembangan Buku
Cerita Berbasis Karakter Dalam Pembelajaran Tematik Siswa Kelas III di SD
Negeri Cikuda 03 Kecamatan Parungpanjang Kabupaten Bogor” saya
bermaksud mengadakan validasi Buku Cerita yang dikembangkan tersebut.
Lembar penilaian kualitas ini bertujuan untuk mengetahui pendapat bapak/ibu
tentang Buku Cerita berbasis karakter, sehingga dapat diketahui layak atau
tidaknya media tersebut untuk digunakan pada pembelajaran di sekolah.
78
Sehubung dengan keperluan tersebut, saya memohon kesediaan
bapak/ibu untuk mengisi lembar penilaian kualitas berikut ini. Penilaian
bapak/ibu sangat membantu untuk perbaikan Buku Cerita yang saya
kembangkan. Atas perhatian dan kesediaan bapak/ibu mengisi lembar evaluasi
ini, saya ucapkan terima kasih.
79
Lampiran 11
A. Petunjuk Pengisian
1. Bapak/Ibu dimohon memberi tanda check () pada kolom yang Bapak/Ibu
anggap sesuai dengan aspek penilaian yang ada.
Kriteria penilaian:
Sangat setuju/sangat baik : 5
Setuju/baik : 4
Kurang setuju/kurang baik : 3
Tidak setuju/tidak baik : 2
Sangat tidak setuju/sangat tidak baik : 1
2. Bapak/Ibu dimohon mengisi komentar pada kolom catatan
3. Bapak/Ibu dimohon memberi saran, kritik, atau masukan pada “Lembar
Evaluasi”
B. Aspek Penilaian
No PernyataanSkor
1 2 3 4 5
1 Menggunakan bahasa yang sesuai
dengan tingkat kedewasaan siswa
2
Kalimat yang digunakan mudah
dipahami dan tidak menimbulkan
makna ganda
80
3 Penggunaan bahasa yang komunikatif
4
Menggunakan kalimat yang
merangsang siswa untuk berpikir
kreatif
5Menggunakan struktur kalimat yang
jelas
6Kelengkapan identitas dan tujuan
belajar yang jelas serta bermanfaat
7Ilustrasi cover Buku Cerita sesuai
dengan isi Buku Cerita
8Kejelasan tulisan, gambar, grafik,
maupun ilustrasi
9Penggunaan huruf dan variasinya
dalam Buku Cerita tidak berlebihan
10Urutan susunan teks yang mudah
dipahami
11Kejelasan dan keberfungsian gambar
dengan konsep
12Kesesuaian ukuran Buku Cerita
dengan ukuran A4
13 Penampilan Buku Cerita yang menarik
81
C. Saran dan kritik
D. Kesimpulan
Buku Cerita Siswa Berbasis Karakter Tema 2 Subtema 1 Pembelajaran 2 di
nyatakan:
1. Layak diproduksi tanpa adanya revisi
2. Layak di produksi dengan revisi
3. Tidak layak di produksi
Tangerang, April 2020
Ahli Media
82
Lampiran 12
SURAT KETERANGAN AHLI MEDIA
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Asih Rosnaningsih, M.Pd
NBM : 1214747
Jabatan/Instansi : Dosen FKIP Universitas Muhammadiyah Tangerang
Setelah membaca, menelaah, dan mencermati instrument penelitian berupa lembar
wawancara dan pedoman observasi (checklist) yang akan digunakan dalam
penelitian dengan judul “Pengembangan Buku Cerita Berbasis Karakter dalam
Pembelajaran Tematik siswa kelas III di SDN Cikuda 03 Kecamatan
Parungpanjang Kabupaten Bogor” yang dibuat oleh :
Nama : Agnes Novelia Ningrum
NIM : 1686206150
Program Studi : Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Dengan ini menyatakan bahwa instrument penelitian tersebut dinyatakan
*VALID/TIDAK VALID
Demikian surat keterangan ini dibuat untuk sebagaimana mestinya.
83
Tangerang, 22 April 2020
Validator
84
Lampiran 13
4. Ahli Materi
LEMBAR VALIDASI UNTUK AHLI MEDIA
PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERBASIS KARAKTER
DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK SISWA KELAS III DI SD
NEGERI CIKUDA 03 KECAMATAN PARUNGPANJANG
KABUPATEN BOGOR
Jenis media pembelajaran : Media Cetak berupa Buku Cerita
Judul produk : Buku Cerita berjudul “Panen Bobo”
Penulis : Agnes Novelia Ningrum
Bapak/Ibu yang terhormat
Berkaitan dengan adanya penelitian tentang “Pengembangan Buku
Cerita Berbasis Karakter Dalam Pembelajaran Tematik Siswa Kelas III di
SD Negeri Cikuda 03 Kecamatan Parungpanjang Kabupaten Bogor” saya
bermaksud mengadakan validasi Buku Cerita yang dikembangkan
tersebut. Lembar penilaian kualitas ini bertujuan untuk mengetahui
pendapat bapak/ibu tentang Buku Cerita berbasis karakter, sehingga dapat
diketahui layak atau tidaknya media tersebut untuk digunakan pada
pembelajaran di sekolah.
85
Sehubung dengan keperluan tersebut, saya memohon kesediaan
bapak/ibu untuk mengisi lembar penilaian kualitas berikut ini. Penilaian
bapak/ibu sangat membantu untuk perbaikan Buku Cerita yang saya
kembangkan. Atas perhatian dan kesediaan bapak/ibu mengisi lembar
evaluasi ini, saya ucapkan terima kasih.
86
Lampiran 14
A. Petunjuk Pengisian
1. Bapak/Ibu dimohon memberi tanda check () pada kolom yang Bapak/Ibu
anggap sesuai dengan aspek penilaian yang ada.
Kriteria penilaian:
Sangat setuju/sangat baik : 5
Setuju/baik : 4
Kurang setuju/kurang baik : 3
Tidak setuju/tidak baik : 2
Sangat tidak setuju/sangat tidak baik : 1
2. Bapak/Ibu dimohon mengisi komentar pada kolom catatan
3. Bapak/Ibu dimohon memberi saran, kritik, atau masukan pada “Lembar
Evaluasi”
B. Aspek Penilaian
No PernyataanSkor
5 4 3 2 1
1Memperhatikan adanya perbedaan
kemampuan siswa
2Kesesuaian materi dengan tujuan
pembelajaran
3 Kebenaran konsep materi
87
4 Keakuratan gambar dan ilustrasi
5Tampilan halaman cover Buku Cerita
menarik
6
Kejelasan setiap judul Buku Cerita
yang ditampilkan menggambarkan isi
Buku Cerita
7
Ketepatan jenis huruf, ukuran, serta
jarak spasi yang digunakan untuk
memudahkan peserta didik dalam
membaca Buku Cerita
8
Keberfungsian gambar dalam Buku
Cerita untuk menyampaikan isi nilai-
nilai karakter
9 Penggunaan bahasa yang komunikatif
10 Penggunaan kalimat yang sederhana
11Penggunaan struktur kalimat yang
jelas
12
Buku Cerita memfasilitasi siswa untuk
menggali informasi tentang nilai-nilai
pendidikan karakter
13Penyajian materi dalam Buku Cerita
untuk mencapai tujuan pembelajaran
88
C. Saran dan Kritik
D. Kesimpulan
Buku Cerita Siswa Berbasis Karakter Tema .....di nyatakan:
5. Layak diproduksi tanpa adanya revisi
6. Layak di produksi dengan revisi
7. Tidak layak di produksi
Tangerang, April 2020
Ahli Materi
89
Lampiran 15
SURAT KETERANGAN VALIDASI AHLI MATERI
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama :
NBM :
Jabatan/Instansi : Dosen FKIP Universitas Muhammadiyah Tangerang
Setelah membaca, menelaah, dan mencermati instrument penelitian berupa lembar
wawancara dan pedoman observasi (checklist) yang akan digunakan dalam
penelitian dengan judul “Pengembangan Buku Cerita Berbasis Karakter dalam
Pembelajaran Tematik siswa kelas III di SDN Cikuda 03 Kecamatan
Parungpanjang Kabupaten Bogor” yang dibuat oleh :
Nama : Agnes Novelia Ningrum
NIM : 1686206150
Program Studi : Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Dengan ini menyatakan bahwa instrument penelitian tersebut dinyatakan
*VALID/TIDAK VALID
Demikian surat keterangan ini dibuat untuk sebagaimana mestinya.
90
Tangerang, April 2020
Validator
91
Lampiran 16
Hasil Penelitian
a. Identitas Responden
Nama Siswa :
Kelas :
b. Petunjuk Pengisian1) Isilah setiap butir pernyataan sesuai dengan kenyataan, perasaan, atau
pendapat dengan jujur.2) Berilah tanda (√) pada salah satu kolom berikut :
STS : Sangat Tidak Setuju
TS : Tidak Setuju
S : Setuju
SS : Sangat Setuju
Angket untuk Siswa
No Pernyataan Pilihan jawabanSTS TS S SS
1 Menggunakan bahasa yang mudah dipahami
2 Pemilihan jenis huruf, ukuran serta spasi yang digunakan mempermudah saya dalam membaca Buku Cerita
3 Gaya penyajian Buku Cerita ini biasa saja atau kurang menarik
4 Pada setiap halaman terdapat kata atau kalimat yang tidak saya pahami
5 Dalam Buku Cerita terdapat nilai-nilai karakter dalam kehidupan sehari-hari
6 Gambar dengan teks sesuai7 Gambar buku cerita menarik untuk di
baca10 Isi Buku Cerita ini melatih kemampuan
berpikir kreatif saya
92
93
94