33
1 KATA PENGANTAR Dalam rangka mewujudkan rencana pembangunan di sektor Perhubungan yang efesien dan efektif terdapat berbagai tantangan, peluang dan kendala antara Iain berupa perubahan Iingkungan strategis yang dinamis seperti perubahan kondisi sosial politik yang mengarah kepada demokratisasi yang menjujung tinggi hak asasi manusia; perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang mengarah kepada peningkatan skala usaha dan efisiensi dalam segala bidang usaha, sehingga rencana pembangunan di sektor Perhubungan perlu terus ditata dan disempurnakan dengan didukung sumber daya yang handal diharapkan dapat terwujud pemerataan pembangunan disektor perhubungan di seluruh Kalimantan Salatan. Sesuai dangan amanah yang tertuang dalam UndangUndang Nomor 17 Tahun 2003, tentang Keuangarn Negara, Undang-Undang Nomor 25 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional serta Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Nomor 11 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan susunan Perangkat Daerah Provinsi Kalimantan Selatan dan Peraturan Gubernur Nomor 072 Tentang Kedudukan Susunan Organisasi,Tugas,Fungsi dan tata kerja Perangkat Daerah Provinsi Kalimantan Selatan, bertugas membantu Gubernur Kalimantan Selatan dalam menyelenggarakan sebagian urusan pemerintahan dibidang Perhubungan yang telah menyusun Rencana Kerja (Renja) dengan mengacu kepada Misi dan Visi Gubernur Kalimantan Selatan tahun 2016-2021. Secara umum rencana kerja Dinas Perhubungan Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2018 dipergunakan sebagai acuan untuk menyusun Rencana Kerja Anggaran (RKA) yang akan dibiayai olah Anggaran Pendapatan Belanja Daearah (APBD) Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2018, secara substansi juga sejalan dengan Rencana Strategis (Renstra) Dinas Perhubungan 2016- 2021 dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah 2016-2021. KEPALA DINAS PERHUBUNGAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN Drs. H. RUSDIANSYAH, MM Pembina Utama Muda NIP. 19651207 198602 1 001

KATA PENGANTAR - dishub.kalselprov.go.iddishub.kalselprov.go.id/download/74484.pdf · Masih adanya kendala dalam peyelesaian pembangunan ... Peningkatan SDM dan Manajemen Pengelolaan

Embed Size (px)

Citation preview

1

KATA PENGANTAR

Dalam rangka mewujudkan rencana pembangunan di sektor Perhubungan yang

efesien dan efektif terdapat berbagai tantangan, peluang dan kendala antara Iain

berupa perubahan Iingkungan strategis yang dinamis seperti perubahan kondisi

sosial politik yang mengarah kepada demokratisasi yang menjujung tinggi hak

asasi manusia; perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang mengarah

kepada peningkatan skala usaha dan efisiensi dalam segala bidang usaha,

sehingga rencana pembangunan di sektor Perhubungan perlu terus ditata dan

disempurnakan dengan didukung sumber daya yang handal diharapkan dapat

terwujud pemerataan pembangunan disektor perhubungan di seluruh Kalimantan

Salatan.

Sesuai dangan amanah yang tertuang dalam Undang—Undang Nomor 17 Tahun

2003, tentang Keuangarn Negara, Undang-Undang Nomor 25 tentang Sistem

Perencanaan Pembangunan Nasional serta Berdasarkan Peraturan Daerah

Provinsi Kalimantan Selatan Nomor 11 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan

susunan Perangkat Daerah Provinsi Kalimantan Selatan dan Peraturan

Gubernur Nomor 072 Tentang Kedudukan Susunan Organisasi,Tugas,Fungsi

dan tata kerja Perangkat Daerah Provinsi Kalimantan Selatan, bertugas

membantu Gubernur Kalimantan Selatan dalam menyelenggarakan sebagian

urusan pemerintahan dibidang Perhubungan yang telah menyusun Rencana

Kerja (Renja) dengan mengacu kepada Misi dan Visi Gubernur Kalimantan

Selatan tahun 2016-2021.

Secara umum rencana kerja Dinas Perhubungan Provinsi Kalimantan Selatan

Tahun 2018 dipergunakan sebagai acuan untuk menyusun Rencana Kerja

Anggaran (RKA) yang akan dibiayai olah Anggaran Pendapatan Belanja

Daearah (APBD) Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2018, secara substansi

juga sejalan dengan Rencana Strategis (Renstra) Dinas Perhubungan 2016-

2021 dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah 2016-2021.

KEPALA DINAS PERHUBUNGAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

Drs. H. RUSDIANSYAH, MM Pembina Utama Muda

NIP. 19651207 198602 1 001

2

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Rencana Kerja Satuan kerja Perangkat Daerah adalah dokumen

perencanaan Satuan Kerja Perangkat Darah (RENJA SKPD) untuk periode

jangka pendek satu tahun kedepan. Fungsi RENJA SKPD adalah sebagai

acuan dalam penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi SKPD dalam

pembangunan daerah yang merupkan turunan dari Rencana Strategis

Satuan Kerja Perangkat Daerah (RENSTRA SKPD). RENJA SKPD

memuat hasil evaluasi renja tahu lalu, dan memuat tujuan dan sasaran

renja serta memuat program dan kegiatan untuk satu tahun kedepan

dengan berpedoman pada RENSTRA SKPD.

Penyusunan RENJA SKPD Dinas Pehubungan Provinsi Kalimantan

Selatan tahun 2018 dilaksanakan melalui tahapan kegiatan yang diawali

dengan pelaksanaan evaluasi pelaksanaan renja tahun lalu, meliputi

evaluasi pencapaian target program dan kegiatan, analisis kinerja

pelayanan SKPD, review rancangan awal Rencana Kerja Pemerintah

Daerah (RKPD, penelaahan usulan prgram dan kegiatan masyarakat, dan

penelaahan kebijakan Nasional bidang perhubungan

Dinas Pehubungan Provinsi Kalimantan Selatan sebagai salah satu SKPD

di Provinsi Kalimantan Selatan memiliki tugas untuk membantu Kepala

Daerah dengan tugas pokok dan fungsi menjalankan sebagian urusan

pemerintah dalam bidang pelayanan transportasi kepada masyarakat

dalam rangka mewujudkan Visi Kepala Daerah 2016 – 2021 yaitu :

“ Kalsel Mapan (Maju dan Terdepan) Lebih Sejahtera, Berkeadilan,

Berdikari dan Berdaya Saing “

B. Landasan Hukum

Penyusunan Rencana Kerja (RENJA) tahun 2018 berdasarkan ketentuan

antara lain sebagai berikut :

3

1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan

Negara Yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme ;

2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;

3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2005 tetang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional;

4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan

Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah;

5. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2005-2025;

6. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan

Daerah;

7. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan

Keuangan Daerah (Lembar Negara Republik Indonesia Tahun 2005

Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4578);

8. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara

Penyusunan Rencana Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan

Rencana Pembangunan;

9. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara

Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional;

10. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian

Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah

Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota;

11. PP 18 2016

12. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi

Perangkat Daerah;

13. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman

Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah;

4

14. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata

Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana

Pembangunan Daerah;

15. Permendagri Nomor 13 tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan

Keuangan Daerah;

16. Permendagri Nomor 6 tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis

Penyusunan, Penetapan Standar Pelayanan Minimal;

17. Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Nomor 5 Tahun 2008

tentang Urusan Pemerintahan Yang Menjadi Kewenangan Pemerintah

Provinsi Kalimantan Selatan (Lembaran Daerah Provinsi Kalimantan

Selatan Tahun 2008 Nomor 5);

18. Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Nomor 11 Tahun 2016

tentang Pembentukan dan susunan Perangkat Daerah Provinsi

Kalimantan Selatan ;

19. Peraturan Gubernur Nomor 072 Tentang Kedudukan Susunan

Organisasi,Tugas,Fungsi dan tata kerja Perangkat Daerah Provinsi

Kalimantan Selatan ;

C. Maksud dan Tujuan

Dokumen Rencana Kerja (RENJA) Dinas Perhubungan Provinsi Kalimantan

Selatan Tahun 2018 ini dimaksudkan sebagai acuan menyusun Rencana

Kerja Anggaran (RKA) pada periode tahun 2018.

Tujuannya adalah untuk mewujudkan kondisi yang diinginkan yaitu turut

mandorong tercapainya sasaran pembangunan Perhubungan yang telah

ditetapkan tahun 2018.

5

D. Tugas Pokok dan Fungsi Instansi

1. Tugas Pokok

Untuk melaksanakan tugas pokok Dinas Perhubungan Provinsi

Kalimantan Selatan mempunyai Tugas sebagai berikut :

a. Merumuskan dan menetapkan kebijakan teknis di bidang

Perhubungan sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh

Gubernur;

b. Menyelenggarakan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di

bidang Perhubungan;

c. Merumuskan dan menetapkan kebijakan operasional, membina,

mengatur, memfasilitasi dan mengordinasikan kegiatan Lalu Lintas

Jalan;

d. Memutuskan dan menetapkan kebijakan operasional, membina,

mengatur, memfasilitasi dan mangordinasikan kegiatan Pelayaran;

e. Merumuskan dan menetapkan kebijakan operasional, membina,

mengatur, memfasilitasi dan mengordinasikan kegiatan Angkutan

Jalan;

f. Membina, mengawasi dan mangendalikan unit pelaksana teknis;

g. Membina dan mangendalikan pengelolaan kegiatan

kesekretariatan; dan

h. Melaksanakan tugas-tugas Iain yang diberikan oleh Gubernur

sesuai dengan bidang tugas dan tanggung jawabnya.

2. Fungsi Instansi

Untuk melaksanakan tugas pokok Dinas Perhubungan Provinsi

Kalimantan Selatan mempunyai Fungsi sebagai berikut :

a. Perumusan kebijakan teknis di bidang Perhubungan sesuai dengan

kebijakan yang ditetapkan oleh Gubernur berdasarkan peraturan

perundang-undangan yang berlaku;

b. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di

bidang Perhubungan;

6

c. Perumusan kebijakan operasional, pembinaan, pengaturan dan

fasilitasi kegiatan Lalu Lintas Jalan;

d. Perumusan kebijakan operasional, pembinaan, pengaturan dan

fasilitasi kegiatan Pelayaran;

e. Perumusan kebijakan operasional, pembinaan, pengaturan dan

fasilitasi kegiatan Angkutan Jalan;

f. Pembinaan, pengawasan dan pengendalian unit pelaksana teknis;

dan

g. Pengelolaan kegiatan kesekretariatan.

E. Permasalahan

Meskipun telan dicapai kemajuan diberbagai bidang pada pelayanan jasa

sarana dan prasarana transportasi, permasalahan yang dihadapi adalah

bagaimana meningkatkan kualitas dan jangkauan pelayanan dalam kondisi

pendanaan pemerintah yang terbatas dan tengah situasi perekonomian

nasional yang berimbas krisis keuangan global termasuk upaya

meningkatkan keselamatan pengguna jasa transportasi. Permasalahan

pelayanan transportasi ini diindikasikan oleh belum memadainya dan belum

dicapainya tingkat kehandalan, keselamatan serta kepuasan pengguna jasa

baik karena faktor perilaku manusia, kelaikan armada, kondisi teknis sarana

dan prasarana, manajemen operasional maupun kualitas penegakan

hukum, adapun permasalahan yang terjadi, adalah :

1 Transportasi Jalan

a. Belum optimalnya kondisi pelayanan prasarana jalan akibat

kerusakan jalan, belum berpadunya pembangunan prasarana jalan

dengan Sistem jaringan transportasi jalan, penataan kelas jalan,

antar kota, perkotaan dan perdesaan.

b. Terjadinya kemacetan di kawasan perkotaan, terjadi pada ruas-

ruas jalan dikawasan perkotaan di Kalimantan Selatan, disebabkan

tidak seimbangnya pertumbuhan jumlah kendaraan dengan

perkembangan ruas jalan.

7

c. Masih tingginya dampak lingkungan (polusi udara dan kebisingan)

akibat dominannya pengguna Ialu Iintas kendaraan pribadi di jalan,

rendahnya kualitas dan kuantitas pelayanan angkutan umum.

d. Belum tersedianya sarana dan prasarana angkutan masal (bus

rapit transit) untuk mengurangi kepadatan Ialu lintas angkutan jalan

dan pelayanan jasa transportasi angkutan orang, barang dan jasa

yang murah.

2. Transportasi Sungai dan Penyeberangan

a. Belum optimalnya penyediaan jaringan pelayanan dan jaringan

prasarana serta sarana angkutan sungai danau dan

penyeberangan.

b. Kurangnya fasilitas keselamatan pelayaran, maupun optimasi dan

sinerginya dengan prasarana dermaga Iaut. Serta banyaknya

sarana angkutan yang memiliki umur teknis yang sudah tua

sehingga menyebabkan tingkat pelayanan mengalami penurunan.

3. Transportasi Udara

a. Masih belum terealisasinya fasilitas terminal baru Bandara

Syamsudin Noor, untuk mendukung kenyamanan penumpang dan

semakin tingginya frekuensi penerbangan, sehingga diperlukan

peningkatan kualitas dan kuantitas fasilitas terminal penumpang,

juga tidak diimbangi dengan sistem parkir kendaraan yang baik

sehingga terjadi kepadatan dan kemacetan kendaraan yang akan

keluar masuk bandara.

b. Pada bandara-bandara kecil di Wilayah Kalimantan Selatan seperti

Bandara Warukin - Tanjung dan Bandara Bersujud-Batulicin belum

memiiiki fasilitas sarana dan prasarana yang memadai sebagai

penunjang keselamatan dan keamanan penerbangan seperti

peralatan Navigasi, Komunikasi dan sisi darat dan minimnya SDM.

8

c. Mahalnya biaya untuk pengembangan dan operasionai sebuah

bandara sehingga bandara yang dikelola oleh pemerintah daerah

sangat sulit untuk berkembang.

4. Transportasi Laut

a. Masih adanya kendala dalam peyelesaian pembangunan beberapa

pelabuhan laut di Provinsi Kalimantan Selatan.

b. Aksesibiltas masyarakat terhadap pelayanan sarana dan prasarana

transporatsi laut dalam daerah belum optimal.

c. Sarana dan prasarana kepelabuhanan belum memadai dan belum

adanya sistem tatanan kepelabuhanan daerah (Rencana Induk

Pelabuhan Daerah) sebagai penunjang rencana induk pelabuhan

nasional.

d. Masih tingginya tingkat kecelakaan kapal pada lokasi tertentu

karena tingkat frekuensi lalu lintas kapal telah meningkat dengan

pesat, sedangkan sarana prasarana serta pengawasan tidak

optimal. Sementara itu belum ada inventarisasi mengenai panjang

jaringan alur pelayaran sebagai bahan untuk memperediksi

kebutuhan pembangunan infrastruktur transportasi laut.

F. Sistem Perencanaan Pembangunan Perhubungan

Terdiri dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD)

2005-2025, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)

2016-2021, Rencana Strategis (RENSTRA) 2016-2021, dan Rencana Kerja

(RENJA) 2018. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

dijabarkan menjadi Rencana Strategis Dinas Perhubungan kemudian

dijabarkan Iagi menjadi Rencana Kerja Perhubungan.

9

BAB II

EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA KERJA TAHUN LALU

A. Target dan Capaian Kinerja

Secara umum hasil pembangunan Dinas perhubungan provinsi Kalimantan

Selatan tahun anggaran 2016 melalui dana APBD yang dilaksanakan

sampai dengan triwulan IV melalui 11 (sebelas) Program yang terdiri dari :

1. Palayanan Administrasi Parkantoran

2. Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

3. Peningkatan Disiplin Aparatur

4. Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

5. Pembangunan Prasarana dan Fasilitas Perhubungan

6. Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Fasilitas

7. Peningkatan Pelayanan Angkutan

8. Pembangunan Sarana dan Prasarana Perhubungan

9. Peningkatan SDM dan Manajemen Pengelolaan Bandara dan Helipad

10. Pengendalian dan Pengamanan Lalu lintas

11. Peningkatan Data Sarana dan Prasarana LLASDP

12. Peningkatan Keselamatan Penerbangan

13. Peningktan Kinerja Operasional LLASDP

14. Peningkatan Pelayanan Angkutan Umum Sungai di Klasel

15. Pengembangan Komunikasi Informasi dan Media massa

16. Fasilitas Peningkatan SDM Bidang Komunikasi dan Informasi

Pelaksanaan kegiatan pembangunan yang sumber dana barasal dari APBD

(Belanja Langsung) Tahun Anggaran 2016 berjumlah Rp. 33.260.778.035,-

dengan realisasi keuangan sebesar Rp. 21.891.891.676,- atau sebesar

83,70 % dari pagu anggaran yang tersedia.

10

B. Evaluasi Pelaksanaan Renja Tahun Lalu

Sebagai pembanding triwulan IV kegiatan tahun anggaran 2016 dan

kegiatan tahun anggaran 2014 melalui APBD Kalsel, dapat dijelaskan pada

matrik sebagai berikut

11

Sumber Dana APBD

Program / Kegiatan

2016

Pagu Realisasi

Keuangan %

1 2 3 4 5

1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

4.968.105.000 4.097.772.567 82,48

2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

2.407.288.000 2.264.336.065 94,06

3 Program Peningkatan Disiplin Aparatur

136.900.000 134.380.000 98,16

4 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparur

250.000.000 221.930.123 88,77

5 Program Pembangunan Prasarana dan Fasilitas Perhubungan

406.224.000 332.401.500 81,8

6 Program Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Fasilitas LLAJ

300.000.000 279.491.000 93,16

7 Program Peningkatan Pelayanan Angkutan

4.994.401.755 4.478.481.134 93,75

8 Program Keselamatan Transportasi Darat

194.642.000 188.638.800 96,92

9 Program Peningkatan SDM dan Manajemen Pengelolaan Bandara dan Heliped

200.000.000 62.17

12

JUMLAH 20.512.608.600 16.822.657.669 82.01

13

BAB III

TUJUAN, SASARAN PROGRAM DAN KEGIATAN

A. Visi dan Misi

Dinas Perhubungan dibentuk untuk mendukung visi pembangunan

Provinsi Kalimantan Selatan sesuai dengan RPJMD Provinsi Kalimantan

Selatan Tahun 2016-2021 “Kalsel Mapan (Mandiri dan Terdepan) Lebih

Sejahtera, Berkeadilan, Berdikari dan Berdaya Saing”.

Dinas perhubungan secara khusus mendukung misi pembangunan

keempat yaitu “Mengembangkan Infrastruktur Wilayah Yang

Mendukung Percepatan Pengembangan Ekonomi Dan Sosial

Budaya” dengan Prioritas Kalsel Dengan Infrastruktur Yang Berkualitas.

B. Tujuan

Penyelenggaraan kegiatan transportasi, yang efektif berkaitan dengan

keselamatan, kenyamanan dan kanyamanan, ketersediaan aksesibilitas,

maksimalisasi kualitas serta keterjangkauan dalam pelayanan, sedangkan

penyelenggaraan transportasi yang efisien berkaitan dengan kemampuan

pengembangan dan penerapan teknologi yang berdampak kepada

maksimalisasi daya guna dan minimalisi biaya yang menjadi beban

masyarakat.

Berdasarkan Rencana Pembangunan Kalimantan Selatan,Dinas

Perhubungan mempunyai tujuan untuk meningkatkan Penyedian dan

Pemerataan Pembangunan Infrastruktur Perhubungan keseluruh wilayah

Kalimantan Selatan Sesuai dengan tata ruang.

C. Sasaran

Sasaran pembangunan Dinas Perhubungan pada tahun 2018 yang akan

diformulasikan rencana strategis, untuk menciptakan sistem transportasi

handal, aman, nyaman dan selamat diperlukan komitmen bersama yang

14

kuat oleh Dinas Perhubungan dan instansi terkait lainnya, sebagaimana

tabel 3.2. berikut :

Tabel 3.2.

Tujuan dan Sasaran

Tujuan Sasaran

1 Meningkatkan penyediaan dan pemerataan pembangunan infrastruktur ke seluruh wilayah sesuai dengan tata ruang

1 Meningkatnya kuantitas dan kualitas infrastruktur dasar

2 Meningkatnya kuantitas dan kualitas infrastruktur perekonomian

D. Strategi

Kebijakan pengembangan transportasi di Provinsi Kalimantan Selatan

merupakan bagian tak terpisahkan dalam pengembangan wilayah sesuai

dengan struktur tata ruang yang diharapkan. Maka dalam rangka

mencapai sasaran dimaksud, sistem transportasi dikembangkan ke arah

terpadunya

intra dan antar moda transportasi baik darat, Iaut maupun udara, sasaran

dan strategi sebagaimana tabel 3.3. berikut :

Tabel 3.3.

Sasaran Strategi

Strategi Arah Kebijakan

1. Peningkatan kuantitas dan kualitas infrastruktur dasar di daerah

2. Peningkatan kuantitas dan kualitas infrastruktur perekonomian di daerah

1. Meningkatkan konektivitas antar wilayah baik untuk kawasan produksi dengan kawasan industri dan pelabuhan serta mengatasi peningkatan kuantitas moda lalu lintas

2. Membuat sistem informasi jaringan jalan dan jembatan provinsi yang dapat di akses masyarakat, untuk memberikan masukan terhadap kondisi dan usulan perbaikan jalan, sehingga perbaikan dapat segera ditangani.

3. Mendorong dan mempercepat pembebasan lahan 4. Membangun moda transportasi masal (pembangunan BRT) 5. Mendorong percepatan pembangunan angkutan sistem

jaringan (kereta api) 6. Mendorong/fasilitasi Pengembangan Pelabuhan dan Bandara

udara (Syamsudin Noor, Warukin dan Syamsir Alam) 7. Penyediaan sarana dan prasarana transportasi yang

menghubungkan seluruh wilayah 8. Penyediaan sarana prasarana fasilitas perhubungan untuk

keselamatan berkendara 9. Penyediaan sarana prasarana fasilitas perhubungan untuk

keselamatan di angkutan sungai danau dan penyeberangan

15

Pengembangan transportasi diarahkan pada pemantapan Sistem

Transportasi Regional dan Nasional yang handal, aman nyaman dan

selamat sesuai dengan perannya sebagai urat nadi kehidupan ekonomi,

sosial, budaya, politik dan pertahanan keamanan serta untuk

memperkukuh persatuan dan kesatuan bangsa.

Tujuan pembangunan transportasi adalah untuk mewujudkan transportasi

regional dan nasional yang terpadu, tertib dan Iancar, aman, nyaman,

cepat, terjangkau, efektif dan efisien. Untuk mendukung produksi dan

perdagangan, pemberdayaan ekonomi masyarakat, penciptaan lapangan

kerja dan kesempatan usaha, pengembangan wilayan, peningkatan

dinamika pembangunan serta untuk memperlancar mobilitas manusia,

barang dan jasa agar mampu mengantisipasi perkembangan

perdagangan global dengan melibatkan peran serta masyarakat dan

usaha nasional.

Strategi transportasi saat ini cukup pesat perkembangannya baik di darat,

laut dan maka Strategi dimasing-masing subsektor sebagai berikut :

1. Transportasi Darat

a. Angkutan Jalan

Tujuan pembangunan transportasi jalan adalah untuk

meningkatkan keselamatan Ialu lintas dan angkutan jalan dan

meningkatkan kelancaran/ kemudahan aksesibilitas daerah

terisolir kewilayah berkembang serta mendukung pengembangan

kawasan strategis dengan meningkatkan kondisi jalan dari kelas

III menjadi kelas II, merealisasikan angkutan massal di wilayah

Metropolitan Banjarbakula serta peningkatan pelayanan

transportasi, penataan struktur dan penyederhanaan sistem

perizinan.

b. Angkutan Sungai dan Danau

Pengembangan transportasi sungai dan danau di Kalimantan

Selatan diarahkan pada peningkatan kondisi alur pelayaran, baik

lebar dan kedalamannya dermaga/ pelabuhan maupun fasilitas

keselamatan pelayaran untuk lebih menjamin keselamatan dan

16

kelancaran angkutan, mengupayakan pelayanan angkutan sungai

mendapatkan subsidi pemerintah.

c. Angkutan Penyeberangan

Pengambangan transportasi angkutan penyeberangan pada

daerah-daerah yang belum terjangkau pelayanan angkutan

penyeberangan yang aman, nyaman dan handal.

2. Transportasi Laut

Pengembangan Pelabuhan-pelabuhan di Kalimantan Selatan yang

berperan penting dalam transportasi Iaut adalah :

a. Pelabuhan Trisakti, berfungsi sebagai pelabuhan utama.

b. Pelabuhan Kotabaru, berfungsi sebagai pelabuhan utama.

c. Pelabuhan Mekar Putih, berfungsi sebagai pelabuhan utama.

d. Pelabuhan Tanah Laut/Pelaihari berfungsi sebagai pelabuhan

pengumpul yang mendukung pelabuhan utama.

e. Pelabuhan Simpang Empat Batulicin berfungsi sebagai pelabuhan

pengumpul yang mendukung pelabuhan utama.

f. Pelabuhan Sungai dua,batu ampar.

3. Transportasi Udara

Bandara Umum yang malayani penerbangan regular di Provinsi

Kalimantan Selatan yaitu Bandara Syamsudin Noor dan Bandara ,

diperlukan pengembangan :

a. Mendorong Pemanfaatan ruang Bandara Syamsudin Noor dan

Bandara Gt Sjamsir Alam, dalam rangka pengambangan jaringan

pelayanan dan jaringan prasarana transportasi udara untuk

kebutuhan operasionai;

b. Pemanfaatan ruang Bandara Syamsudin Noor dan Bandara Gt

Syamsir Alam yang tarpadu dengan sistem jaringan transportasi

darat guna meningkatkan keterkaitan antar wilayah sebagai pintu

gerbang Nasional dan Internasional (terutama di Wilayah Asean)

dalam rangka mendukung kegiatan pariwisata dan industri;

17

c. Pengambangan jaringan pelayanan dan Jaringan Prasarana

Bandara Warukin di Kabupatan Tabalong dan Bandara Barsujud

di Kabupatan tanah Bumbu untuk mendukung pelayanan

angkutan udara komersial dan perintis guna meningkatkan

aksesbilitas di kawasan Pulau Kalimantan;

d. Pengembangan jaringan pelayanan angkutan udara yang

terkoneksi antar Provinsi di pulau Kalimantan.

e. Pengembangan jaringan pelayanan angkutan udara perintis

Banjarmasin - Pontianak (selama ini ruta tersebut harus melalui

Jakarta atau Surabaya terlebih dahulu);

f. Mempertahankan Bandara Syamsudin Noor sebagai Embarkasi

Haji;

g. Menjadikan bandara Syamsudin Noor menjadi bandara yang

bertaraf internasional dengan mendesak pihak Angkasa Pura

untuk segera mewujudkan pembangunan terminal baru bandara

Syamsudin Noor.

h. Ketersediaan data dan informasi bangunan tumbuh dan

ditumbuhkan pada kawasan KKOP untuk meningkatkan

keselamatan penerbangan.

E. Program Dan Kegiatan

Dalam rangka mewujudkan tujuan dan sasaran diperlukan beberapa

program dan beberapa kegiatan pada tahun 2018, antara Iain sebagai

berikut :

1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

a. Penyediaan Jasa Surat Menyurat;

b. Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor;

c. Penyediaan Makanan dan Minuman;

d. Rapat-Rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Luar Daerah;

e. Rapat-Rapat Koordinasi dan Konsultasi Dalam Daerah;

f. Penyediaan Bahan Logistik Kantor;

g. Penyediaan Alat Tulis Kantor (ATK);

18

h. Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan Perizinan Kendaraan

Dinas/Operasional;

i. Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor;

j. Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan;

k. Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik;

l. Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan;

m. Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-Undangan;

n. Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Penerangan Bangunan

Kantor;

o. Sosialisasi Seleksi SIPENCATAR;

2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

a. pengadaan kendaraan dinas / operasional roda 4 sebanyak 6

buah

b. pemeliharaan rutin/berkala peralatan kerja

c. Pemeliharaan rutin / berkala gedung kantor

d. Pengadaan Pakaian Dinas Harian (PDH) Perhubungan dan

Atributnya

e. pengadaan kendaraan dinas/operasional roda 2 sebanyak 4 buah

f. pemeliharaan Rutin/berkala Mebeleur

3. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

a. Kursus, Pendidikan, Pelatihan, Sosialisasi, Seminar dan

Bimbingan Teknis;

4. Program Pengembangan Sistem Perencanaan, Pelaporan,

Capaian Kinerja dan Keuangan

a. Penyusunan Laporan Capaian Kinerja Keuangan;

b. Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi

Kinerja SKPD;

19

5. Program Pembangunan dan Rehabilitasi Sarana Prasarana

Perhubungan

a. Pengelolaan Data dan Informasi Dinas Perhubungan

b. pembanguan Angkutan Umum BRT Banjarbakula

c. Revisi DED Angkutan Massal BRT Banjarbakula

d. Rehabilitasi dan Peningkatan Sarana dan Prasarana Terminal

Tipe B Dikalsel (5 terminal)

e. Monitoring Terminal Tipe B di Kalimantan Selatan

f. integrasi dan singkronisasi perencanaan strategis dinas

perhubungan

g. Study Penyusunan Dok. UPL/UKL Feeder Banjarmasin,Banjar-

Banjarbaru

h. Relokasi Terminal type B di Kabupaten Tabalong (Studi

FS,DED,AMDAL dan Pembanguan Terminal)

i. Penyelenggaraan keselamatan angkutan lebaran, natal dan tahun

baru

j. Study Kebutuhan Feeder dan kelayakan Banjarmasin –

Banjarbaru

k. Operasional Tim Pembebasan lahan jalur Kereta Api trase Tapin-

Martapura-Banjarmasin

6. Program Peningkatan Pelayanan dan Fasilitas Keselamatan

Perhubungan

1. Operasional Badan Pengelola BRT

2. Pembuatan Sistem Informasi Perlengkapan Keselamatan Jalan

3. Penyelenggaraan Penegakan Hukum Trayek dan Angkutan

Barang

4. Survey Kepuasaan Masyarakat Terhadap Layanan Transportasi

5. Pengadaan dan Pemasangan Patok Jalan (Delineator)

6. Pemeliharaan dan Pengawasan Kinerja Perlengkapan

Keselamatan LLJ

7. Sosialisasi Keselamatan Lalu Lintas Jalan

20

8. Koordinasi Forum LLAJ

9. Pengadaan dan Pemasagan Rambu - rambu Lalu lintas Jalan

10. Manajemen Penanganan Daerah Rawan Kecelakaan

11. pengadaan dan pemasangan cermin tikungan

12. Inspeksi Keselamatan Sarana dan Prasarana Jalan

13. Pengawasan dan pengendalian lalu lintas angkutan tambang dan

perkebunan

14. Pengadaan dan Pemasangan Marka Jalan

15. Pengadaan dan pemasangan pagar pengaman jalan

16. Review trayek Angkutan Kota Dalam Provinsi ,Trayek Angkutan

Pedesaan antar kota Kabupaten Dalam Provinsi dan ijin

penyelenggaraan Angkutan Penumpangan Tidak Dalam

17. Sosialisasi Rencana Penyelenggaraan Angkutan Massal BRT

18. Penyelenggaraan lomba tertib lalu lintas (Penghargaan wahana

tata nugraha)

19. Inventarisasi Data Kecelakaan Lalu Lintas Jalan di Kalsel

20. Pengadaan dan Pemasangan Rambu Pendahulu Petunjuk

Jurusan

21. Penyelenggaraan Pemilihan Pelajar Pelopor

22. Penyusunan Rencana Induk Lalu Lintas Angkutan Jalan

23. Peningkatan Kinerja Penyelenggaran Penguji Kendaraan

Bermotor

24. Penegakan Hukum Dimensi dan Perizinan Angkutan

25. Pengadaan dan Pemasangan Penerangan Jalan Umum (PJU)

Solarcell

26. Pembentukan Badan Pengelola Angkutan Massal BRT

27. Penyelenggaraan Pemilihan Awak Kendaraan Umum, Teladan

Tingkat Provinsi Kalimantan Selatan

28. Pengadaan dan Pemasangan Warning Light

29. Study Kebutuhan dan Perencanaan Teknis Perlengkapan

Keselamtan Jalan

21

30. Pengumpulan dan Pengelohan data angkutan jalan di Kalimantan

Selatan (Survei & Pendataan,Pembuatan Database,Pemelihraan

& Pemutakhiran Data)

31. Penyusunan Perda Penyelenggaraan Perhubungan di Kalsel

32. Pengadaan Kendaraan Operasional Pengawasan Keselamatan

Lalu Lintas Jalan

33. Study Pembangunan ATCS

34. Pengelolaan 5 (lima) Terminal Tipe B di kalimantan Selatan

(administrasi Perkantoran,Jasa Kebersihan dan keamanan

,Penyediaan air,Listrik,telephone dan pemeliharaan

35. Penyelenggaraan ANDALALIN

36. Survey Kinerja Ruas Jalan

37. rehabilitasi perlengkapan keselamatan jalan

38. pengumpulan dan penyusunan data angkutan laut kalimantan

selatan

39. Pengadaan Dan Pemasangan Rambu Rambu Lalu Lintas Sungai

40. pengadaan dan pemasangan warning light lalu lintas angkutan

SDP

41. Rehabilitasi dan pemeliharaan fasilitas keselamatan LLASDP

42. Pemantauan Kinerja dan evaluasi sarana dan prasarana

keselamatan Pelayaran di kalsel

43. Pembinaan Teknis kelaikan sarana angkutan SDP

44. Study Kebutuhan Jaringan trayek Angkutan Orang dan barang lalu

Lintas Angkutan SDP di Kalsel

45. Pemantauan Kinerja dan evaluasi kegiatan angkutan laut dalam

daerah/perintis

46. Rakornis bidang pelayaran se Kalsel

47. Pemantauan kinerja dan evaluasi pelabuhan umum, terminal

khusus (TERSUS) dan terminal untuk kepentingan

48. Pengawasan dan Pengendalian ketertiban lalu lintas sungai

49. Monitoring dan updating alur pelayaran sungai barito dan sungai

matapura

22

50. invetarisasi dan kebutuhan fasilitas keselamatan lalu lintas

angkutan sungai

51. pengadaan dan pemasangan lampu sollarcell lalu lintas angkutan

SDP

52. inventarisasi penyelenggaraan usaha jasa logistik dan penunjang

angkutan laut

53. operasional pembersihan alur pelayaran sungai di wilayah

kalimantan selatan

23

BAB IV

INDIKATOR KINERJA DAN KELOMPOK SASARAN

A. Indikator Kinerja

Indikator merupakan alat untuk mengukur pencapaian kinerja (output; dan

outcome). Pengukuran kinerja memerlukan penetapan indikator-indikator

yang sesuai dan terkait dengan informasi kinerja (output dan outcome).

Kinerja dalam Arsitektur Program merupakan struktur yang

menghubungkan antara sumberdaya dengan hasil atau sasaran

perencanaan, serta merupakan instrumen untuk merancang, memonitor

dan melaporkan pelaksanaan anggaran. Kerangka penyusunannya

dimulai dari "Apa yang dihasilkan” yang memerlukan indikator “apa yang

akan dicapai” (outcome) guna mewujudkan perubahan yang diinginkan.

Output merupakan keluaran berupa barang atau jasa yang dihasilkan oleh

kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan untuk mendukung pencapaian

outcome program dan/ atau outcome fokus prioritas.

Indikator outcome lebih utama daripada sekedar output. Walaupun output

telah berhasil dicapai dengan baik belum tentu secara outcome kegiatan

telah tercapai. Outcome menggambarkan tingkat pencapaian atas hasil

lebih tinggi yang mungkin menyangkut kepentingan banyak pihak. Dengan

indikator outcome instansi dapat mengetahui apakah hasil yang telah

diperoleh dalam bentuk output memang dapat dipergunakan sebagaimana

mestinya dan memberikan kegunaan yang besar bagi masyarakat.

B. Kelompok Sasaran

Program dan kegiatan pembangunan diharapkan dapat memberikan

manfaat kepada masyarakat dan aparatur seluruh jajaran Dinas

Perhubungan Provinsi Kalimantan Selatan dengan menerapkan prinsip-

prinsip efisien, efektif, transparan, akuntabel dan partisipatif dalam

melaksanakan kegiatan dalam rangka pencapaian sasaran program-

program yang tertuang dalam rencana Kerja Dinas Parhubungan Provinsi

24

Kalimantan Selatan, maka program dan kegiatan memberikan pada

kelompok sasaran sebagai berikut :

Tabel IV-I

Tabel Kelompok Sasaran

25

NO.

KINERJA UTAMA

(Tujuan/Sasaran

Strategis)

INDIKATOR KINERJA

UTAMA

PENJELASAN

(Makna Indikator, Alasan Pemilihan

Indikator, Rumus Perhitungan Indikator)

PENANGGUNG

JAWAB

SUMBER DATA

1 2 3 4 5 6

1. Meningkatkan sarana dan

prasarana angkutan

massal

Persentase prasarana

angkutan massal (halte

BRT) yang tersedia

dikawasan Banjarbakula

Makna Indikator :

Makna dari indikator disini adalah

meningkatkan pelayanan angkutan massal

dengan meningkatkan sarana dan prasarana

pendukung angkutan massal.

Alasan pemilihan :

Dengan adanya indikator tersebut dapat

dijadikan tolak ukur meningkatnya

pelayanan angkutan massal.

Rumus Perhitungan :

Bidang Angkutan

Dishub

26

2. Meningkatnya angka

keselamatan transportasi

Persentase penurunan angka

kecelakaan di ruas jalan

provinsi

Makna Indikator :

Makna dari indikator disini adalah sebagai

upaya untuk meningkatkan keselamatan dan

keamanan bagi pengguna transportasi di

jalan.

Alasan pemilihan :

Dengan adanya indikator tersebut dapat

dijadikan tolak ukur menurunnya angka

kecelakaan transportasi jalan.

Rumus Perhitungan :

Bidang Lalu Lintas

Hasil Survey Dishub

Prov. Kalsel; Polri;

Jasa Raharja

27

Keterangan :

%= persentase angka kecelakaan LLAJ

nx = tahun berjalan

n1 = tahun awal (kondisi awal)

Persentase penurunan

angka kecelakaan angkutan

sungai, danau, dan

penyeberangan

Makna Indikator :

Makna dari indikator disini adalah sebagai

upaya untuk meningkatkan keselamatan dan

keamanan bagi pengguna transportasi di

sungai, danau, dan penyeberangan.

Alasan pemilihan :

Dengan adanya indikator tersebut dapat

dijadikan tolak ukur menurunnya angka

kecelakaan transportasi sungai, danau, dan

penyeberangan.

Rumus Perhitungan :

Bidang Pelayaran Hasil Survey Dishub

Prov. Kalsel; Polri;

Jasa Raharja

28

Keterangan :

%= persentase angka kecelakaan ASDP

nx = tahun berjalan

n1 = tahun awal (kondisi awal)

3. Meningkatkan waktu

tempuh rata-rata

Peningkatan waktu tempuh

rata-rata di ruas jalan

provinsi

Makna Indikator :

Dengan meningkatnya waktu tempuh rata-

rata perjalanan, kita dapat menghemat waktu

perjalanan, menghemat penggunaan bahan

bakar dan mengetahui kinerja suatu ruas

jalan.

Alasan pemilihan :

Dengan adanya indikator tersebut dapat

dijadikan salah satu tolak ukur kinerja suatu

ruas jalan.

Bidang Lalu Lintas

Hasil Survey Dishub

Prov. Kalsel

29

Rumus Perhitungan :

Keterangan :

t = waktu tempuh

s = jarak tempuh

v = kecepatan

4. Tingkat pemanfaatan

terminal penumpang

angkutan umum

Persentase Angkutan

Penumpang Umum Yang

Memanfaatkan Terminal

Makna Indikator :

Makna dari indikator disini adalah sebagai

upaya untuk meningkatkan fungsi dari

terminal angkutan umum

Alasan pemilihan :

Dengan adanya indikator tersebut dapat

dijadikan tolak ukur keberhasilan

pemanfaatan dari fungsi terminal sebagai

tempat menaik turunkan penumpang

Bidang Angkutan Hasil Survey

30

angkutan umum

Rumus Perhitungan :

(Jumlah AU yang memanfaatkan terminal

dibanding dengan Jumlah AU yang

beroperasi) x 100

5. Meningkatnya layanan

ruas jalan provinsi

Persentase ruas jalan

provinsi yang memenuhi

standar keselamatan

Makna Indikator :

Makna dari indikator disini adalah sebagai

upaya untuk meningkatkan layanan ruas

jalan

Alasan pemilihan :

Dengan adanya indikator tersebut dapat

dijadikan tolak ukur tingkat layanan ruas

jalan

Rumus Perhitungan :

(Panjang jalan yang sudah memenuhi

Sekretariat, Bidang

Lalu Lintas,

Bidang Angkutan

Hasil Survey Dishub

Prov. Kalsel; Dinas

PU; Polri; Jasa

Raharja

31

standar keselamatan Bagi panjang jalan

yang ada) x 100

6 Meningkatkan

kelancaran, keamanan

dan kenyamanan alur

pelayaran sungai

Persentase alur pelayaran

yang bebas hambatan

Makna Indikator :

Makna dari indikator disini adalah sebagai

upaya untuk meningkatkan kinerja alur

pelayaran

Alasan pemilihan :

Dengan adanya indikator tersebut dapat

dijadikan tolak ukur pelayanan transportasi

sungai di Kalsel

Rumus Perhitungan :

(luas alur pelayaran yang sudah bebas

hambatan dibagi dengan alur pelayaran yang

tersedia) x 100

Bidang Pelayaran Hasil Survey Dishub

Prov. Kalsel

32

BAB V

SUMBER DANA YANG DIBUTUHKAN UNTUK MENJALANKAN PROGRAM

DAN KEGIATAN

Sumber Dana Yang dibutuhkan

Dalam rangka meningkatkan pembangunan yang berkelanjutan Kebutuhan

anggaran sangat penting dalam melaksanakan program dan kegiatan dan

dapat diusulkan melalui pendanaan anggaran pendapatan belanja daerah

(APBD, adapun kegiatan dan kebutuhan anggaran dan sumber dana tahun

2018 sebagai berikut : (terlampir)

33

BAB VI

PENUTUP

Rencana kerja (Renja) Dinas Perhubungan Provinsi Kalimantan Selatan

merupakan rencana persiapan pelaksanaan kegiatan pembangunan tahun

anggaran 2018.

Keberhasilan pelaksanaan rencana kerja Dinas Perhubungan Provinsi

Kalimantan Selatan tahun 2018 tergantung pada sikap mental, tekad,

semangat, ketaatan dan disiplin para penyelenggara satuan kerja perangkat

daerah dan dukungan dari para penyelenggara satuan kerja perangkat daerah

lainnya serta masyarakat secara umum.

Dengan terselenggaranya pelaksanaan kegiatan pembangunan satuan kerja

perangkat daerah di bidang Perhubungan harus secara bersungguh-sungguh

melaksanakan program-program pembangunn yang tertuang dalam rencana

kerja satuan kerja perangkat daerah Dinas Perhubungan Provinsi Kalimantan

Selatan Tahun 2018 sehingga mampu memberikan hasil pembangunan yang

dapat dinikmati secara adil dan merata oleh seluruh masyarakat khususnya

Regional Kalimantan Seiatan dan masyarakat umumnya Nasional.

Demikian rencana kerja ini dibuat untuk dapat menjadi acuan pelaksanaan

pembangunan di tahun - tahun mendatang.

KEPALA DINAS PERHUBUNGAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

Drs. H. RUSDIANSYAH, MM Pembina Utama Muda

NIP. 19651207 198602 1 001