Upload
others
View
22
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha
Esa yang senantiasa melimpahkan rahmat dan karunia-Nya
sehingga Buku Panduan Praktikum Mata Kuliah Renang dapat
selesai tepat waktu. Buku panduan ini disusun untuk membantu
mahasiswa dalam pelaksanaan praktikum mata kuliah renang.
Buku ini berisi teori singkat dan panduan bagi praktikan
dalam melaksanakan praktikum. Setiap sub bahasan disusun
secara sistematis dilengkapi gambar sehingga memudahkan
praktikan dalam melaksanakan praktikum.
Penulis menyadari bahwa buku ini masih belum
sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan
saran yang membangun terhadap kekurangan pada buku ini
untuk perbaikan pada penulisan selanjutnya. Semoga buku
panduan ini dapat bermanfaat terutama dalam pelaksaan
praktikum mata kuliah renang.
Malang, September 2020
Tim Asisten Renang
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................ i
DAFTAR ISI ......................................................................... ii
DAFTAR GAMBAR ............................................................ iv
BAB I. PENDAHULUAN ................................................... 1
1.1 Latar Belakang ......................................................... 1
1.2 Tujuan ..................................................................... 2
1.3 Waktu dan Tempat ................................................... 2
BAB 2. PEMBAHASAN ...................................................... 3
2.1 Pengertian Renang ................................................... 3
2.2 Teknik Mengapung (Water Trappen) dan Teknik
Bilas ..........................................................................
................................................................................ 4
2.3 Teknik Meluncur Gaya Bebas .................................. 5
2.4 Meluncur dengan Teknik Kayuhan Kaki Renang
Gaya Bebas .............................................................. 7
2.5 Meluncur dengan Teknik Kayuhan Tangan Renang
Gaya Bebas .............................................................. 8
2.6 Teknik Pengambilan Napas Renang Gaya Bebas ...... 9
2.7 Meluncur dengan Kayuhan Tangan dan Kaki serta
Teknik Bernapas Renang Gaya Bebas .................... 10
2.8 Teknik Renang Gaya Dada yang Efektif dan Efisien
.............................................................................. 11
2.9 Pengenalan Alat Selam Dasar ................................ 13
2.9.1 Masker ....................................................... 14
2.9.2 Snorkel ....................................................... 17
iii
2.9.3 Fins ............................................................ 20
2.10 Maker dan Snorkel Clearing .................................. 22
2.10.1 Masker Clearing ......................................... 22
2.10.2 Snorkel Clearing ........................................ 26
2.11 Fins Swimming ...................................................... 27
2.12 Prosedur Penanganan Kecelakaan Air .................... 29
DAFTAR PUSTAKA .......................................................... 41
KARTU KENDALI PRAKTIKUM RENANG 2020 ........... 43
CAPAIAN ........................................................................... 46
DAFTAR NAMA ASISTEN RENANG 2020 ..................... 51
iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Water Trappen ..................................................... 5 Gambar 2. Meluncur Gaya Bebas .......................................... 6
Gambar 3. Kayuhan Kaki Renang Gaya Bebas ...................... 7 Gambar 4. Kayuhan Tangan Renang Gaya Bebas .................. 8
Gambar 5. Teknik Pengambilan Napas Renang Gaya Bebas 10 Gambar 6. Renang Gaya Bebas............................................ 11
Gambar 7. Renang Gaya Dada ............................................. 12 Gambar 8. Kayuhan Kaki Renang Gaya Dada...................... 13
Gambar 9. Alat Selam Dasar ................................................ 13 Gambar 10. Single Lens ....................................................... 14
Gambar 11. Double Lens ..................................................... 15 Gambar 12. Contoh Maker 1 ................................................ 16
Gambar 13. Contoh Maker 2 ................................................ 16 Gambar 14. Dry Snorkel ...................................................... 18
Gambar 15. Semi Dry Snorkel .............................................. 18 Gambar 16. Simple J Snorkel ............................................... 19
Gambar 17. Contoh Snorkel................................................. 20 Gambar 18. Full Foot .......................................................... 21
Gambar 19. Open Heel ........................................................ 22 Gambar 20. Long Fins ......................................................... 22
Gambar 21. Masker Clearing ............................................... 24 Gambar 22. Snorkel Clearing .............................................. 27
Gambar 23. Fins Swimming ................................................. 29 Gambar 24. Tongkat ............................................................ 32
Gambar 25. Tambang .......................................................... 32 Gambar 26. Ban ................................................................... 33
Gambar 27. Pelampung........................................................ 34 Gambar 28. The Hip Carry .................................................. 35
Gambar 29. Armpit Tow....................................................... 36 Gambar 30. Wrist Tow ......................................................... 37
Gambar 31. Tired Swimmer Tow .......................................... 37
1
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Renang merupakan salah satu olahraga air yang sangat
populer. Olahraga ini dapat dilakukan oleh anak-anak maupun
orang dewasa. Olahraga ini berguna sebagai alat pendidikan,
rekreasi yang sehat, menanamkan keberanian, percaya diri, dan
terapi yang dianjurkan oleh dokter.
Penggunaan olahraga ini sangat luas, terutama bagi
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan program studi Ilmu
Kelautan (IK). Petingnya mahasiswa IK untuk menguasai cara
berenang berhubungan dengan asumsi output mahasiswa IK
yang mayoritas berada di laut. Setidaknya renang dapat menjadi
pertolongan pertama yang dimiliki oleh mahasiswa ketika di
lapangan apabila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, seperti
jatuh dari kapal, pengamatan transek terumbu karang,
pengukuran parameter air laut, dll. Maka dari itu, renang
menjadi mata kuliah wajib bagi program studi IK dan menjadi
prasyarat untuk mata kuliah Widya Selam bagi prodi IK.
2
1.2 Tujuan
Tujuan pelaksanaan praktikum mata kuliah renang antara
lain.
a. Praktikan mampu memahami dan mempraktikkan teknik
berenang gaya bebas yang efektif dan efisien.
b. Praktikan dapat menerapkan prosedur penanganan
kecelakaan air yang efektif dan efisien.
c. Praktikan dapat menguasai materi pengenalan alat selam
dasar sebagai bekal mata kuliah Widya Selam.
1.3 Waktu dan Tempat
Pelaksanaan praktikum renang 2020 dilaksanakan sesuai
jadwal kelas secara daring melalui Google Classroom dan
Google Meet.
3
BAB 2. PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Renang
Menurut Setiawan (2004) dalam Nofiyanto (2013),
renang adalah salah satu cabang olahraga perorangan dari
kelompok olahraga akuatik. Orang yang menekuninya secara
teknis dan fisiologis harus memiliki keterampilan-keterampilan
tertentu. Beberapa ahli menyatakan bahwa renang merupakan
olahraga akuatik dengan gerakan utama lengan dan tungkai
untuk menghasilkan tenaga dorong supaya tubuh secara
keseluruhan bergerak dan meluncur maju. Gerak maju
ditentukan oleh anggota tubuh atas berupa gerakan ayunan
lengan (stroke) dan gerakan anggota tubuh bawah berupa
gerakan menendang (kick) dengan koordinasi yang tepat.
Cabang olahraga renang pada renang kompetisi ada
empat, yaitu teknik renang gaya crawl (front crawlstroke atau
free style), gaya kupu-kupu (butterflystroke), gaya dada
(breaststroke), dan gaya punggung (backcrawl atau backstroke)
(Maglischo, 1993).
Teknik dasar renang meliputi posisi tubuh di air atau
mengapung, gerakan kaki atau mengayun kaki, mengayuh atau
gerakaan tangan, koordinasi tangan dan kaki, dan sistem
pernapasan (Thomas, 2000).
4
2.2 Teknik Mengapung (Water Trappen) dan Teknik
Bilas
Water trappen bertujuan untuk melayang atau
mengapung di permukaan air dengan posisi yang tetap. Teknik
ini digunakan jika kita sedang berada jauh dari kapal atau
daratan atau jika kita sedang membutuhkan pertolongan.
Dengan teknik ini kita dapat memberikan tanda kepada orang-
orang yang berada di kapal atau daratan bahwa kita sedang
berada di tempat kita berada saat itu. Berikut teknik melakukan
water trappen:
a. Posisi tubuh tegak vertikal terhadap permukaan air.
Beberapa bagian tubuh bagian atas ada yang berada di
atas permukaan air, sisanya berada di dalam air.
b. Posisi tubuh tenang dan tidak berpindah-pindah.
c. Gerakan kaki seperti fin swimming, tetapi lutut dikunci
tetap lurus, tidak ditekuk. Pergelangan kaki pun dikunci.
d. Bukaan kaki lebar secukupnya. Kecepatan gerakan kaki
konstan, konsisten, disertai tenaga dorongan yang cukup
agar tubuh tidak tenggelam.
e. Atur napas untuk membantu menstabilkan posisi tubuh
di air sehingga tidak mudah tenggelam.
f. Posisi dagu harus berada di atas permukaan air dengan
sesekali memosisikan dada di atas permukaan air.
5
Bilas merupakan trik dalam berenang yang penting
dilakukan untuk menyeimbangkan suhu tubuh. Bilas dilakukan
dengan memasukkan seluruh tubuh sampai kepala ke dalam air
selama beberapa saat secara berulang-ulang. Bilas dilakukan
dengan mata terbuka di dalam air yang berguna selain
menyesuaikan keadaan dan kondisi suhu tubuh, juga mampu
menghilangkan ketakutan akan tenggelam. Ketakutan akan air
dan berenang dapat dikurangi dan diatasi dengan teknik bilas
yang berulang.
Gambar 1. Water Trappen
2.3 Teknik Meluncur Gaya Bebas
Gaya bebas atau crawl merupakan gaya tercepat dalam
renang dan termasuk gaya yang sangat efisien. Gerakan dan
pukulannya berada satu garis. Dalam pertandingan, gaya bebas
biasa disebut crawl. Gaya bebas atau crawl disebut gaya yang
6
efisien karena banyak melibatkan otot-otot dan sendi pada
tubuh (Ramadyani, 2016).
Berikut cara melakukan meluncur gaya bebas. Pertama,
dalam posisi berdiri condongkan tubuh ke depan sampai dada
mengenai permukaan air, posisi kedua lengan lurus ke depan.
Luncurkan tubuh ke depan dengan cara menolakkan salah satu
kaki ke dinding tembok, pertahankan sikap meluncur sejauh
mungkin (Sismadiyanto dan Susanto, 2008).
Renang gaya bebas dilakukan dengan cara meluncur pada
permukaan air, dengan dada menempel ke pada permukaan air,
kepala masuk ke dalam air, serta posisi badan dan kaki lurus
sejajar. Gerakan seluruh tubuh berada satu garis dengan
permukaan air. Gaya bebas adalah gaya berenang yang dapat
membuat tubuh melaju lebih cepat dibandingkan gaya berenang
lainnya.
Gambar 2. Meluncur Gaya Bebas
7
2.4 Meluncur dengan Teknik Kayuhan Kaki Renang
Gaya Bebas
Gerakan tungkai pada teknik renang gaya bebas hampir
sama dengan gerakan melangkahkan kedua kaki ketika berjalan
sehingga memberikan gerak maju ke depan, demikian juga
gerakan tungkai ini dilakukan di air secara bergantian dengan
posisi telungkup. Gerakan menendang-nendang di air berfungsi
sebagai stabilitas gerak tubuh, membantu dorongan gerak maju,
dan memberikan daya angkat pada tubuh (Harjono, 2015).
Pada teknik renang gaya bebas gerakan kaki digerakkan
seperti orang berjalan kaki atau mencambuk air. Posisi kaki dan
paha harus lurus dengan dengkul dan tidak boleh ditekuk.
Latihan gerakan kaki dapat dilakukan bersamaan dengan
meluncur atau dengan cara berdiri menghadap dinding kolam,
kedua tangan berpegangan pada dinding kolam.
Gambar 3. Kayuhan Kaki Renang Gaya Bebas
8
2.5 Meluncur dengan Teknik Kayuhan Tangan Renang
Gaya Bebas
Gerakan lengan dalam renang gaya bebas dilakukan
dalam posisi tubuh telungkup. Pelaksanaan gerakan menarik
lengan meliputi tiga tahap, yaitu tahap persiapan, tahap
pelaksanaan, dan tahap gerak lanjut (Harjono, 2015).
Gerakan tangan pada renang gaya bebas diawali dengan
memosisikan kedua tangan lurus sejajar di sebelah kepala,
kedua telapak tangan berdekatan namun tidak sampai
menempel. Tarik salah satu tangan ke bawah lalu sampai ke
belakang (seperti mengayuh), lalu lakukan gerakan serupa pada
tangan lainnya. Ulangi gerakan tersebut setelah tangan yang
lain sudah kembali ke posisi awal.
Gambar 4. Kayuhan Tangan Renang Gaya Bebas
9
2.6 Teknik Pengambilan Napas Renang Gaya Bebas
Gerakan ambil napas renang gaya bebas dilakukan
dengan memutar kepala ke kanan atau ke kiri. Apabila
mengambil napas ke kanan dilakukan pada saat lengan kiri
melakukan dorongan. Ambil napas melalui mulut dan
dikeluarkan di dalam air melalui mulut dan hidung. Cara
bernapas pada gaya bebas dilaksanakan ke satu arah, ke kiri atau
ke kanan (Sismadiyanto dan Susanto, 2008).
Pernapasan di dalam air adalah cara mengatur proses
pengambilan udara (menghisap udara di atas permukaan air)
dan mengeluarkan udara di udara atau di dalam air. Teknik
pengambilan napas renang gaya bebas dengan memutar kepala
ke kiri dan ke kanan, sehingga mulut berada di atas permukaan
air untuk mengambil udara. Gerakan ini dilakukan bersamaan
ketika lengan yang searah dengan arah putaran kepala berada di
belakang samping tubuh. Latihan pernapasan ini
dikombinasikan dengan gerakan lengan agar dapat mengatur
irama pengambilan napas.
10
Gambar 5. Teknik Pengambilan Napas Renang Gaya Bebas
2.7 Meluncur dengan Kayuhan Tangan dan Kaki serta
Teknik Bernapas Renang Gaya Bebas
Prinsip posisi badan mendatar (streamlines), tubuh stabil
dan tidak oleng ke kiri atau ke kanan, daya dorong sebagai
akibat gerakan tungkai vertikal bergantian, tarikan lengan
bergantian secara ritmis berkelanjutan, dan pengambilan napas
dengan memalingkan muka ke kanan sehingga mulut sedikit di
atas permukaan air adalah keharusan dari rangkaian gerakan
renang gaya bebas (Harjono, 2015).
Renang gaya bebas sebaiknya diawali dengan meluncur.
Meluncur dilakukan dengan berdiri di pinggir kolam, badan
dibungkukkan ke depan, kaki ditekuk dan ditolakkan ke dinding
kolam sekuat-kuatnya, lalu kedua tangan diluruskan ke depan.
Lalu ayunkan kaki dan mulai melakukan renang gaya bebas.
11
Gambar 6. Renang Gaya Bebas
2.8 Teknik Renang Gaya Dada yang Efektif dan Efisien
Teknik renang gaya dada yang efektif dan efisien adalah
gerakan renang yang memerlukan koordinasi antara gerakan
meluncur, kaki dan tangan seirama, gerakan santai, serta
gerakan pengambilan napas yang benar. Berikut teknik
melakukan renang gaya.
a. Posisi tubuh mengambil awalan untuk meluncur.
b. Setelah melakukan luncuran, tarik tangan ke samping
kanan dan kiri namun tidak perlu terlalu ke samping
(cukup tarik ke samping selebar bahu dan selebihnya tarik
ke bawah).
c. Kedua tangan ditarik ke bawah, kemudian dirapatkan di
bawah dada dan kepala diangkat sedikit ke atas
permukaan air untuk mengambil napas.
12
d. Kedua tangan mendorong lurus ke depan yang diikuti
dengan masuknya wajah dan kepala ke dalam air. Posisi
badan sejajar (streamline) dan dilanjutkan dengan
kayuhan kaki.
Gambar 7. Renang Gaya Dada
e. Kayuhan kaki dilakukan dengan kaki ditekuk ke arah
tubuh.
f. Kemudian, tendangkan kaki dengan posisi kedua kaki
terbuka (kaki kiri dan kaki kanan saling berjauhan) hingga
kaki bertemu dalam posisi lurus.
g. Masih dalam posisi kaki lurus, kaki dirapatkan sampai
telapak kaki kiri dan kanan agak bersentuhan. Hal tersebut
akan menambah daya dorong.
13
Gambar 8. Kayuhan Kaki Renang Gaya Dada
2.9 Pengenalan Alat Selam Dasar
Selam dasar atau snorkeling merupakan aktivitas
olahraga air yang dilakukan oleh seorang perenang dengan
menggunakan peralatan masker, snorkel, dan fins untuk
menyelam, bergerak lebih cepat di air, dan bertahan lebih lama
di permukaan air.
Gambar 9. Alat Selam Dasar
14
2.9.1 Masker
Mask atau face mask adalah peralatan selam yang
menutupi sebagian wajah terutama mata dan hidung. Fungsi
mask antara lain.
a. Menciptakan kantong udara antara mata penyelam dan
air, sehingga memungkinkan penyelam melihat benda di
bawah air.
b. Mask mencegah air masuk ke hidung dan mata sekaligus
mencegah timbulnya iritasi. Mask harus nyaman, pas, dan
kedap air. Untuk menguji kedapannya, kenakan mask
tersebut di wajah tanpa mengenakan tali kepala, tarik
napas sedikit melalui hidung dan lepaskan tangan. Jika
tidak jatuh berarti mask tersebut sesuai dengan wajah
begitu pula sebaliknya.
Berdasarkan lensanya masker dibedakan menjadi dua
jenis, antara lain.
a. Single Lens
Single lens merupakan masker yang bagian lensa
kiri dan kanan menyatu tanpa adanya sekat pemisah.
Gambar 10. Single Lens
15
b. Double Lens
Double lens merupakan jenis masker yang bagian
lensa kiri dan kanan terpisah oleh sekat pemisah.
Gambar 11. Double Lens
Masker tediri atas beberapa bagian yang masing-masing
memiliki fungsi tersendiri. Berikut fungsi bagian-bagian pada
masker.
a. Strep
Strep adalah bagian yang terletak dibagian samping
masker yang berfungsi untuk mengencangkan atau
melonggarkan masker saat ingin digunakan.
b. Lensa
Lensa merupakan bagian masker yang terbuat dari
tempered glass atau plastik berkualitas baik yang berguna
sebagai pembatas antara air dan mata.
c. Nose pocket
16
Nose pocket adalah bagian masker yang terletak
pada hidung. Berfungsi ketika melakukan equalizing
(menyesuaikan tekanan) saat menyelam.
Gambar 12. Contoh Maker 1
Gambar 13. Contoh Maker 2
Berikut cara perawatan dan penyimpanan masker.
a. Hindari terkena panas matahari terlalu lama.
b. Cuci bersih dengan air tawar selesai digunakan.
c. Jangan sampai tertindih saat menyimpan.
d. Untuk penyimpanan jangka lama berikan silicon
spray/talk dan masukkan dalam kantong plastik.
17
2.9.2 Snorkel
Snorkel merupakan alat survival penting yang digunakan
oleh seorang skin diver atau scuba diver. Snorkel memiliki
fungsi antara lain.
a. Membantu penyelam bernapas di dalam air tanpa
mengangkat kepala.
b. Membantu penyelam berenang menuju sasaran
penyelaman tanpa harus menggunakan udara dari tabung
SCUBA.
c. Memungkinkan penyelam melihat pemandangan bawah
air dengan cara berenang dan menelungkupkanmuka di
dalam air.
Berdasarkan jenisnya snorkel dibagi menjadi tiga, antara
lain.
a. Dry Snorkel
Dry snorkel memiliki semacam katup di ujung pipa
yang akan menutup apabila snorkel terendam air dan
umumnya juga terdapat valve di dekat mouthpiece.
Fungsi valve yaitu meminimalisir masuknya air ke dalam
pipa sehingga memudahkan ketika snorkel clearing.
18
Gambar 14. Dry Snorkel
b. Semi Dry Snorkel
Semi dry snorkel tidak memiliki semacam katup di
ujung pipanya sehingga apabila snorkel terendam air akan
ada sedikit air yang masuk ke dalam snorkel. Umumnya
terdapat valve di dekat mouthpiece yang meminimalisir
masuknya air ke dalam pipa sehingga memudahkan
ketika snorkel clearing.
Gambar 15. Semi Dry Snorkel
c. Simple J Snorkel
Snorkel yang biasa digunakan untuk olahraga
freediving (selam bebas). Snorkel jenis ini adalah snorkel
19
yang paling simpel dari jenis snorkel lainnya karena tidak
memiliki valve.
Gambar 16. Simple J Snorkel
Snorkel tediri atas beberapa bagian yang tiap bagiannya
memiliki fungsi tersendiri. Berikut fungsi bagian-bagian pada
snorkel.
a. Valve
Valve adalah bagian yang berfungsi untuk
menghalangi masuknya air dan mempermudah
melakukan clearing pada saat snorkel kemasukan air. b. Katup
Katup adalah bagian snorkel yang terletak pada
bagian paling atas. Biasanya hanya dimiliki oleh snorkel
jenis dry. c. Pipa
Pipa adalah bagian snorkel yang memiliki panjang
sekitar 12-14 inci yang membantu dalam proses bernapas.
20
Gambar 17. Contoh Snorkel
Saat memilih snorkel, perhatikan ciri-ciri sebagai berikut. a. Pas dan nyaman di mulut.
b. Panjang antara 12-14 inci.
c. Semi fleksible, tidak dilengkapi alat penutup apapun
pada ujung atas, misalnya bola atau katup (kecuali untuk
jenis dry).
2.9.3 Fins
Fins atau dalam Bahasa Indonesia disebut sirip selam atau
kaki katak diciptakan untuk memberi kekuatan pada kaki dan
merupakan peranti penggerak. Fins bukan dibuat untuk
menambah kecepatan berenang, namun untuk menambah daya
kayuh. Penggunaan fins akan meningkatkan kemampuan
renang 10 kali lebih besar.
Fins untuk kegiatan selam dibagi menjadi tiga jenis,
antara lain.
21
a. Full Foot
Fins ini cocok untuk kegiatan skin diving atau fins
swimming. Fins ini biasanya lebih fleksibel dengan letak
lempeng lebih menyudut sehingga kaki tidak mudah
lelah. Ukuran fins harus sesuai dengan kaki, tidak boleh
terlalu kecil atau besar supaya nyaman digunakan.
Kekurangan jenis ini yaitu sulit dikenakan maupun
dilepas untuk kegiatan scuba diving.
Gambar 18. Full Foot
b. Open Heel
Jenis ini cocok untuk kegiatan scuba diving.
Biasanya berlempeng lurus dan semi kaku dengan
lempengan lebih panjang. Jenis ini memberikan kekuatan
lebih besar, namun membutuhkan waktu penyesuaian
bagi otot-otot kaki. Open heel fins mempunyai kelebihan
dalam hal kemudahan saat mengenakan dan melepasnya.
Penggunaan fins jenis ini harus dilengkapi booties.
22
Gambar 19. Open Heel
c. Long Fins
Long fins adalah salah satu jenis fins yang hanya
digunakan untuk olahraga freedive. Ukuran blade lebih
panjang dari fins jenis lainnya.
Gambar 20. Long Fins
2.10 Maker dan Snorkel Clearing
2.10.1 Masker Clearing
Tujuan masker clearing yaitu membersihkan masker dari
embun atau objek lain yang menghalangi penglihatan tanpa
perlu membersihkan masker di atas permukaan air atau melepas
masker dari kepala.
Saat melaksanakan snorkeling atau skin diving, teknik
masker clearing selalu diiringi dengan snorkel clearing. Oleh
23
karena itu, sebaiknya penyelam selalu menyisakan napas di
paru-paru ketika melakukan masker clearing supaya dapat
melakukan snorkel clearing apabila membutuhkan napas
tambahan untuk menuntaskan masker clearing tersebut. Metode
masker clearing ada berbagai macam, tetapi yang akan
dijelaskan disini hanya dua, yakni masker clearing dengan satu
tangan dan masker clearing dengan dua tangan. Berikut teknik
melakukan masker clearing.
a. Cara Dua Tangan
Tarik napas secukupnya.
Masukkan seluruh bagian kepala (dan juga tubuh)
ke dalam air.
Buka sedikit masker dari bagian atas dengan
menggunakan kedua tangan untuk mengisi seluruh
masker dengan air. Kondisi mata tetap terbuka.
Dengakkan kepala, lalu buka sedikit masker dari
bagian bawah dengan menggunakan dua tangan
disertai hembusan napas kuat untuk mengeluarkan
air dari dalam masker. Jangan lupa untuk tetap
menyisakan napas di paru-paru untuk melakukan
snorkel clearing.
24
Pastikan masker sudah bersih dari air, embun, atau
kotoran lainnya yang dapat menghalangi
penglihatan.
Kembali ke permukaan air dengan cukup
memunculkan ujung snorkel saja di atas permukaan
air.
Lakukan snorkel clearing.
Jika masker clearing belum tuntas dilakukan
(biasanya karena masih ada air di dalam masker),
lakukan snorkel clearing lalu ambil napas
secukupnya, lanjutkan kembali masker clearing
hingga tuntas (sebaiknya masker clearing dilakukan
maksimal dua kali kesempatan).
Gambar 21. Masker Clearing
b. Cara Satu Tangan
Tarik napas secukupnya.
25
Masukkan seluruh bagian kepala (dan juga tubuh)
ke dalam air.
Buka sedikit masker dari bagian atas dengan
menggunakan kedua tangan untuk mengisi seluruh
masker dengan air. Kondisi mata tetap terbuka.
Dengakkan kepala, lalu tekan (ke arah wajah, bukan
digeser ke atas atau bawah) bagian atas masker
(daerah dahi) dengan telapak tangan salah satu
tangan.
Hembuskah napas dengan kuat untuk mengeluarkan
air dari dalam masker. Jangan lupa untuk tetap
menyisakan napas di paru-paru untuk melakukan
snorkel clearing.
Pastikan masker sudah bersih dari air, embun, atau
kotoran lainnya yang dapat menghalangi
penglihatan.
Kembali ke permukaan air dengan cukup
memunculkan ujung snorkel saja di atas permukaan
air.
Lakukan snorkel clearing.
Jika masker clearing belum tuntas dilakukan
(biasanya karena masih ada air di dalam masker),
lakukan snorkel clearing lalu ambil napas
26
secukupnya, lanjutkan kembali masker clearing
hingga tuntas (sebaiknya masker clearing dilakukan
maksimal dua kali kesempatan).
2.10.2 Snorkel Clearing
Tujuan snorkel clearing yaitu membersihkan snorkel dari
air atau kotoran lainnya agar snorkel nyaman digunakan untuk
bernapas.
Ketika melakukan snorkeling atau skin diving, air atau
kotoran lainnya dapat masuk ke dalam snorkel karena hempasan
ombak atau hal lainnya. Oleh karena itu, dibutuhkan teknik
snorkel clearing untuk membersihkan kotoran tersebut. Selain
itu, teknik ini juga berguna saat melakukan teknik duck dive,
apnea, serta saat melakukan scuba diving ketika penyelam
muncul ke permukaan air untuk menghirup napas yang berasal
dari udara. Berikut teknik melakukan snorkel clearing.
a. Tarik napas sedalam mungkin, lalu tahan.
b. Masukkan seluruh bagian kepala ke dalam air (termasuk
masker dan snorkel) dengan tujuan agar air masuk ke
snorkel.
c. Muncul ke permukaan air dengan cukup mengeluarkan
ujung snorkelnya saja ke atas permukaan air. Tidak perlu
mengeluarkan seluruh bagian kepala ke atas permukaan
air.
27
d. Hembuskan napas dari mulut (jangan dari hidung) dengan
kuat tetapi tetap menyisakan napas di paru-paru yang
bertujuan untuk melakukan hembusan napas kembali jika
snorkel belum bersih dari air atau kotoran dengan sekali
hembus.
e. Pastikan snorkel bersih dari air atau kotoran sehingga
snorkel dapat digunakan untuk bernapas.
Gambar 22. Snorkel Clearing
2.11 Fins Swimming
Fins swimming (berenang dengan menggunakan fins)
merupakan salah satu teknik yang sangat dasar pada kegiatan
snorkeling dan scuba diving. Fins swimming berfungsi untuk
mobilisasi baik di permukaan air maupun di dalam air. Terdapat
berbagai macam teknik fins swimming, salah satunya teknik
flutter kick.
Teknik flutter kick pada didasarnya dilakukan seperti
melakukan renang gaya bebas, yakni gerakan kaki ke atas dan
28
ke bawah secara bergantian. Perbedaanya yaitu gerakan gaya
bebas ini dilakukan dengan menggunakan fins. Berikut teknik
melakukan flutter kick.
a. Posisi kedua tangan lurus ke depan agar membentuk
streamline.
b. Pandangan 45° ke bawah (agar situasi di depan dan di
bawah dapat terlihat).
c. Gerakan kaki seperti renang gaya bebas. Gerakan kaki ke
atas dan ke bawah oleh kaki kanan dan kiri secara
bergantian. Lutut agak ditekuk sebagai bentuk tahanan
karena mendorong air, bukan tekukan yang disengaja
sehingga membentuk tekukan yang berlebih. Saat kaki
mendorong (menendang) air, pergelangan kaki dikuci
agar memberi gaya dorong. Tetapi saat melakukan
gerakan yang berlawanan, pergelangan kaki tidak
dikunci. Bukaan kaki secukupnya, jangan terlalu lebar
atau sempit. Fungsinya untuk memberi dorongan di air.
d. Gerakan kaki santai dan konsisten.
e. Gerakan kaki kontinu (tidak berhenti).
f. Sebaiknya seorang diver dapat melakukan fins swimming
sejauh 1 kilometer (10 kali bolak balik memanjang kolam
olympic) secara kontinu.
29
Gambar 23. Fins Swimming
2.12 Prosedur Penanganan Kecelakaan Air
Renang merupakan olahraga yang populer dan digemari
oleh segala rentang usia. Manfaat olahraga renang sangat
banyak, baik untuk kesehatan tubuh maupun psikologi. Namun,
pada praktiknya aktivitas berenang juga tidak terhindarkan dari
risiko kecelakaan air seperti tenggelam. Berawal dari kegiatan
berenang ini dapat terjadi kemungkinan cedera, kram,
tenggelam bahkan kematian. Oleh karena itu, membekali diri
dengan pengetahuan keamanan dan penyelamatan kecelakaan
air merupakan suatu hal yang penting.
Menurut Subagyo (2018), saat melakukan pertolongan
pada kecelakaan air diutamakan pengetahuan dalam
pengambilan langkah-langkah yang tepat dan cepat. Langkah-
langkah yang diambil tidak boleh membahayakan korban
30
maupun penolong. Hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum
melakukan pertolongan pada kecelakaan air adalah
memperhatikan kondisi lapangan dan korban. Penggunaan alat
bantu untuk menolong korban akan lebih baik daripada
menolong korban tanpa alat bantu
Menurut Saddam dkk. (2018), langkah pertama yang
harus diperhatikan sebelum menolong korban yaitu mengamati
kondisi air, mengenali tepi atau pinggiran air, mengetahui atau
mengira kedalaman air, dan memerhatikan kuat arus air.
Apabila perlu menyeberangi air sebaiknya mengikuti arah arus
air. Kemudian, lakukan teknik di bawah ini untuk menolong
korban tenggelam.
a. Reach. Teknik pertolongan ini dilakukan dari pinggir
kolam atau dermaga. Caranya yaitu meraih korban jika
posisi korban di pinggir atau dengan menggunakan alat
tertentu.
b. Throw. Merupakan teknik lanjutan reach yang dilakukan
dengan cara melemparkan alat terapung.
c. Row. Teknik ini memerlukan penolong untuk mendekat
ke arah korban dan meraihnya dengan menggunakan
kapal kecil. Kemudian, penolong melakukan reach atau
throw. Teknik ini digunakan jika teknik pertama dan
kedua tidak dapat dilakukan.
31
d. Go. Penolong bersiap untuk menolong secara langsung
karena peralatan yang digunakan untuk mendekat tidak
tersedia dan posisi korban jauh. Go merupakan pilihan
terakhir yang akan dilakukan.
e. Tow atau carry. Penolong langsung kontak dengan korban
dengan meraih dan menarik korban dari belakang. Teknik
ini memiliki risiko paling tinggi.
Berdasarkan teknik diatas, cara menolong korban
tenggelam dapat dibagi menjadi dua cara utama. Cara pertama
yaitu menolong dengan menggunakan alat sedangkan cara
kedua yaitu menolong secara langsung.
a. Menolong dengan Menggunakan Alat
Tongkat
Tongkat yang digunakan memiliki panjang 1
m dan garis tengahnya 2 cm. Ketika ada peristiwa
pengguna kolam akan tenggelam, segera sodorkan
tongkat ini dari arah samping kanan atau kiri
sehingga menyentuh anggota badan korban dan
korban secara cepat memegang tongkat tersebut.
Kemudian, tongkat ditarik ke daratan.
32
Gambar 24. Tongkat
Tambang
Alat bantu yang kedua ini adalah tambang
yang panjangnya 5 m yang berdiameter sedang.
Cara penggunaanya yaitu tambang dilemparkan ke
arah korban lalu korban ditarik ketepi kolam. Alat
ini lebih cocok diberikan apabila korban dalam
jangkauan 3-4 m.
Gambar 25. Tambang
33
Ban
Ban yang digunakan telah diikatkan pada
tambang yang panjangnya 15 m. Cara
penggunaannya yaitu segera lemparkan ban
tersebut ke arah depan korban. Agar lemparan
akurat, posisi miring ban berada ditangan kanan,
ujung tali diinjak dengan kaki kanan agar tali tidak
ikut terlempar ke kolam. Kemudian, tali ditarik
ketepi kolam bersama korban yang memegang ban.
Gambar 26. Ban
Pelampung
Alat bantu ini berupa pelampung yang tipis
atau bulat dan diikat dengan tambang plastik yang
kecil. Kemudian tambang tersebut diikatkan pada
celana renang penolong ketika hendak menolong.
Saat ada korban tenggelam, penolong segera
melompat ke arah korban lalu pelampung diberikan
34
pada korban untuk dipegang atau dipeluk. Apabila
korban sudah pingsan maka pelampung diletakkan
di bawah leher korban.
Gambar 27. Pelampung
b. Menolong Secara Langsung
Menurut Danardani (2006), berikut macam-macam
teknik yang digunakan untuk menolong korban secara
langsung.
The Hip Carry
Kedua tangan memegangi korban dan
membawanya menggunakan gaya dada terbalik.
Cara memegang korban yaitu menyilangkan salah
satu tangan dari bawah lengan dan menyilang di
depan dada korban dan dikaitkan pada tangan
satunya. Kepala korban di bahu penolong yang
menyilang dan perhatikan supaya wajah terutama
hidung dan mulut korban tidak terkena riak air.
35
Gambar 28. The Hip Carry
Armpit Tow
Teknik ini digunakan untuk menolong korban
dalam keadaan sadar tetapi tidak mampu lagi
berenang ke tepi. Penolong memegang lengan
korban yang berlawanan dengan tangan penolong
yang digunakan. Apabila penolong menggunakan
tangan kanan maka penolong memegang lengan kiri
korban, tepatnya di pangkal lengan. Posisi korban
dalam keadaan terlentang dan penolong menarik
korban dengan berenang menggunakan gaya dada.
36
Gambar 29. Armpit Tow
Wrist Tow
Teknik ini digunakan untuk menolong korban
dalam keadaan sadar. Penolong memegang bagian
pergelangan tangan korban dengan posisi bagian
dalam tangan menghadap ke atas. Kemudian,
penolong memegang tangan korban dengan
mengaitkan ibu jari dan jari telunjuk atau jari tengah
di pergelangan tangan korban. Apabila tangan
kanan korban yang dipegang, tangan kanan
penolonglah yang digunakan untuk menarik
korban. Penolong membawa korban dengan
menggunakan gaya dada.
37
Gambar 30. Wrist Tow
Tired Swimmer Tow
Teknik ini digunakan untuk menolong korban
yang kelelahan di tengah perairan dan tidak
sanggup untuk menepi tetapi korban masih dapat
berkomunikasi. Penolong berenang dengan gaya
dada seperti dan mendorong korban ke tepi. Posisi
korban terlentang dengan kedua kaki disangkutkan
pada pinggang penolong dan kedua tangan
berpegang pada bahu penolong.
Gambar 31. Tired Swimmer Tow
38
Menurut Ganthikumar (2016), sesampainya korban di
daratan sebaiknya langsung diberikan pertolongan pertama.
Langkah pertama yaitu menelaah ABC yang merupakan
singkatan Airways (jalan napas), Breathing (bantuan napas),
Circulation (bantuan sirkulasi). Setelah itu, korban akan
diberikan pertolongan pertama dengan metode Resusistasi
Jantung Paru (RJP) atau Cardiopulmonary Resuscitation
(CPR). RJP sangat penting untuk meningkatkan peluang
bertahan hidup dan pemulihan dalam keadaan darurat. Berikut
pedoman dasar pertolongan pertama dengan metode RJP.
a. Pastikan lingkungan sekitar aman untuk penolong
maupun orang sekitar. Atur posisi korban dalam keadaan
terlentang pada permukaan keras dan rata.
b. Cek kesadaran atau respon korban. Jika tingkat kesadaran
korban terlihat menurun, tepuk bahunya agar korban
sadar. Namun, jika korban tidak merespon maka minta
bantuan orang sekitar dan segera hubungi tenaga medis.
c. Ketika menunggu bantuan datang, lakukan pengecekan
napas korban 5-10 detik. Jika dirasakan tidak bernapas
segera beri tindakan RJP.
d. Pastikan jalan napas korban terbuka dan bebas dari
sumbatan benda asing. Apabila terdapat sumbatan
bersihkan dengan cara menyilangkan ibu jari dan
39
telunjuk. Ibu jari pada gigi seri bawah dan jari telunjuk
pada gigi seri atas korban. Lakukan gerakan seperti
menggunting untuk membuka mulut korban.
e. Langkah yang selanjutnya adalah membuka jalan napas
korban dengan teknik head tilt-chin lift. Caranya yaitu
letakkan tangan di dahi korban, lalu tengadahkan kepala
korban. Letakkan ujung jari di bawah dagu korban,
kemudian angkat dagu korban. Pastikan tidak ada benda
asing yang menghalangi jalur napas korban.
f. Kemudian berikan dua kali bantuan napas pada korban.
Penolong menutup hidung korban dengan ibu jari dan
telunjuk. Tiup atau beri napas sekitar 1 detik untuk
membuat dada korban terangkat, lanjutkan dengan tiupan
berikutnya.
g. Lanjutkan 30 kali RJP dan 2 kali pemberian bantuan
napas dalam 2 menit, ulang sekitar 5 kali. Lakukan
pengecekan napas korban setiap 2 menit.
h. RJP bisa dihentikan saat korban memberi respon atau
bernapas lagi. Jika penolong tidak mampu lagi
memberikan pertolongan dan tim medis sudah datang,
serahkan korban pada tim medis untuk penanganan
selanjutnya.
40
i. Jika korban bernapas setelah diberikan RJP, berikan
posisi pemulihan. Tarik lengan terjauh korban melewati
dadanya dan punggung tangannya menempel pada pipi.
Dengan tangan satunya, tekuk lutut kaki bagian terjauh
korban. Miringkan posisi tubuh korban ke arah penolong
dengan lutut ditekuk, kemudian tengadahkan kepala
korban agar jalan napas tertahan. Perhatikan keadaan
korban hingga bantuan medis datang.
41
DAFTAR PUSTAKA
Danardani, W. 2006. Teknik penyelamatan di air. Medikora.
II(1): 1-10.
Ganthikumar, K. 2016. Indikasi dan keterampilan Resusitasi
Jantung Paru (RJP). Intisari Sains Medis. 6(1): 58-64.
Harjono, Rudi. 2015. Peningkatan Partisipasi Aktif Renang
Gaya Bebas Melalui Pembelajaran Kelompok Kecil Gaya
Komando Metode Bagian Keseluruhan dan Model Bagi
Siswa Kelas X Madrasah Aliyah Negri Karanganyar
Tahun Pelajaran 2013/2014. Seminar Nasional
Pendidikan UNS & ISPI Jawa Tengah 2015.
Maglischo, Ernest W. 1993. Swimming Even Faster. A
Comprehensive Guide to the Science of Swimming.
Mayfield Publishing Company.
Nofiyanto, H. 2013. Sumbangan Panjang Tungkai, Kekuatan
Lengan dan Kekuatan Tungkai terhadap Kecepatan
Renang Gaya Dada pada Mahasiswa IKOR tahun
2012/2013. Universitas Negeri Semarang.
P. B. Persatuan Selam Seluruh Indonesia Persaratan dan
Persatuan Dasar Selam Olahraga Indonesia. 1980.
Jakarta.
42
Saddam, Y., Lestanata, Isnaini, Ihsan, M. Saoki, M. U. A. Jafar.
2018. Pelatihan Pertolongan Pertama Search and Rescue
(PP-SAR) air nasional korps sukarela Palang Merah
Indonesia dan relawan perguruan tinggi se-Indonesia.
Jurnal Masyarakat Mandiri. 2(1): 43-58.
Salahudin, Alisyahban. 2012. Selam permukaan
(skindiving/fins swiming). Universitas Padjajaran
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Jatinangor.
Santosa. 2001. Kesehatan kelautan. Jakarta.
Sismadiyanto dan Ermawan Susanto. 2008. Dasar Gerak
Renang. Yogyakarta: Fakultas Ilmu Keolahragaan
Universitas Negri Yogyakarta.
Sugiyanto, F. X. 2010. Peningkatan Pembelajaran Dasar Gerak
Renang melalui Pendekatan Penggunaan Alat bagi
Mahasiswa PKO Pemula. Fakultas Ilmu Keolahragaan.
UNY.
Subagyo. 2018. Belajar Berenang bagi Pemula. Yogyakarta.
LPPM UNY.
Thomas, G. D. 2000. Renang Tingkat Mahir. Diterjemahkan
oleh alfons Palangkaraya, Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada Alat-Alat Tes.
43
Foto
3x2
KARTU KENDALI PRAKTIKUM RENANG 2020
No Tanggal Jenis Penilaian Nilai Ttd Ast
1
a. Pendataan dan pembagian
kelompok
b. Sosialisasi materi SSI
c. Pembagian topik untuk tugas
pembuatan buku renang
2
a. Teknik mengapung, bilas, dan
meluncur renang gaya bebas
b. Materi SSI pengenalan
snorkeling section 1
c. Pengecekan tugas pembuatan
buku renang
3
a. Teknik kayuhan kaki renang
gaya bebas di pinggir kolam
b. Materi SSI pengenalan medan
dan komunikasi dalam air
section 2
c. Pengecekan tugas pembuatan
buku renang
4
a. Teknik meluncur dan kayuhan
kaki renang gaya bebas
b. Materi SSI fisika perairan
section 3
c. Pengecekan tugas pembuatan
buku renang
Nama : Kelas :
NIM : Kelompok :
Asisten :
44
5
a. Teknik meluncur dan kayuhan
tangan renang gaya bebas
b. Materi SSI teknik pernapasan
section 3
c. Pengecekan tugas pembuatan
buku renang
6
a. Teknik pengambilan napas
renang gaya bebas
b. Materi SSI perlengkapan
snorkeling section 4
c. Pengecekan tugas pembuatan
buku renang
7
a. Teknik meluncur, kayuhan
kaki, kayuhan tangan serta
pengambilan napas renang
gaya bebas
b. Materi SSI perawatan alat
selam dasar section 4
c. Pengecekan tugas pembuatan
buku renang
8
a. Teknik meluncur, kayuhan
kaki, kayuhan tangan serta
pengambilan napas renang
gaya bebas
b. Materi SSI masker clearing
dan snorkel clearing section 5
c. Pengecekan tugas pembuatan
buku renang
9
a. Teknik meluncur, kayuhan
kaki, kayuhan tangan serta
pengambilan napas renang
gaya bebas
b. Materi SSI equalizing section
5
45
c. Pengecekan tugas pembuatan
buku renang
10
a. Ujian Tengah Semester
b. Materi SSI entry dan exit
section 6
11
a. Teknik mengapung untuk
penanganan kecelakaan air
b. Materi SSI snorkeling
bersama teman section 6
c. Pengecekan tugas pembuatan
buku renang
12
a. Prosedur penanganan
kecelakaan di air
b. Materi SSI mengenai hal
yang perlu disepakati dalam
perencanaan snorkeling
section 6
c. Pengecekan tugas pembuatan
buku renang
13
a. Pengenalan dan penerapan alat
selam dasar
b. Materi SSI perencanaan dan
persiapan snorkeling section 6
c. Pengecekan tugas pembuatan
buku renang
14
a. Snorkeling dengan
menerapkan teknik renang
gaya bebas menggunakan alat
selam dasar
b. Materi SSI cramp removal dan
rescue section 6
c. Pengecekan tugas pembuatan
buku renang
15 a. Ujian Akhir Semester
b. Review materi SSI
46
CAPAIAN
1. a. Pendataan dan pembagian kelompok.
b. Sosialisasi materi SSI.
Praktikan terdaftar dan dapat mengakses materi digital
snorkeling course di website SSI.
c. Pembagian topik untuk tugas pembuatan buku renang.
Praktikan dapat memahami olahraga renang melalui tugas
pembuatan buku renang berdasarkan topik yang telah
ditentukan.
2. a. Water trappen (teknik mengapung), teknik bilas, dan meluncur
gaya bebas.
Praktikan dapat memahami gerakan dan menerapkan teknik
mengapung (water trappen) dan teknik bilas.
Praktikan dapat memahami dan menerapkan teknik
meluncur renang gaya bebas. Meluncur di permukaan,
gerakan santai, posisi tangan dan kaki benar.
b. Materi SSI pengenalan snorkeling section 1.
Praktikan dapat menguasai materi pengenalan snorkeling
dengan membaca materi dari SSI section 1.
c. Pengecekan tugas pembuatan buku renang.
Praktikan menyetor tugas pembuatan buku renang kepada
asisten.
3. a. Teknik kayuhan kaki renang gaya bebas di pinggir kolam.
Praktikan dapat memahami dan menerapkan teknik
kayuhan kaki renang gaya bebas di pinggir kolam.
b. Materi SSI pengenalan medan dan komunikasi dalam air
section 2.
Praktikan dapat menguasai materi pengenalan medan dan
komunikasi dalam air dengan membaca materi dari SSI
section 2.
c. Pengecekan tugas pembuatan buku renang.
47
Praktikan menyetor tugas pembuatan buku renang kepada
asisten.
4. a. Meluncur dengan teknik kayuhan kaki renang gaya bebas.
Praktikan dapat memahami dan menerapkan teknik
kayuhan kaki renang gaya bebas.
b. Materi SSI fisika perairan section 3.
Praktikan dapat menguasai materi fisika perairan dengan
membaca materi dari SSI section 3.
c. Pengecekan tugas pembuatan buku renang.
Praktikan menyetor tugas pembuatan buku renang kepada
asisten.
5. a. Meluncur dengan teknik kayuhan tangan renang gaya bebas.
Praktikan dapat memahami dan menerapkan teknik
kayuhan tangan renang gaya bebas.
b. Materi SSI teknik pernapasan section 3.
Praktikan dapat menguasai materi teknik pernapasan
dengan membaca materi dari SSI section 3.
c. Pengecekan tugas pembuatan buku renang.
Praktikan menyetor tugas pembuatan buku renang kepada
asisten.
6. a. Teknik pengambilan napas renang gaya bebas.
Praktikan dapat memahami dan menerapkan teknik
pengambilan napas renang gaya bebas. Gerakan kaki dan
tangan seirama, santai, proses pengambilan napas benar.
b. Materi SSI perlengkapan snorkeling section 4.
Praktikan dapat menguasai materi perlengkapan snorkeling
dengan membaca materi dari SSI section 4.
c. Pengecekan tugas pembuatan buku renang.
Praktikan menyetor tugas pembuatan buku renang kepada
asisten.
7. a. Meluncur dengan teknik kayuhan tangan dan kaki serta teknik
bernapas renang gaya bebas.
Praktikan dapat memahami dan menerapkan teknik kayuhan
tangan dan kaki serta teknik bernapas renang gaya bebas.
48
Gerakan koordinasi meluncur, kaki dan tangan seirama,
santai, proses pengambilan napas benar.
b. Materi SSI perawatan alat selam dasar section 4.
Praktikan dapat menguasai materi perawatan alat selam dasar
dengan membaca materi dari SSI section 4.
c. Pengecekan tugas pembuatan buku renang.
Praktikan menyetor tugas pembuatan buku renang kepada
asisten.
8. a. Meluncur dengan teknik kayuhan tangan dan kaki serta teknik
bernapas renang gaya bebas.
Praktikan dapat memahami dan menerapkan teknik kayuhan
tangan dan kaki serta teknik bernapas renang gaya bebas.
Gerakan koordinasi meluncur, kaki dan tangan seirama,
santai, proses pengambilan napas benar.
b. Materi SSI masker clearing dan snorkel clearing section 5.
Praktikan dapat menguasai materi masker clearing dan
snorkel clearing dengan membaca materi dari SSI section 5.
c. Pengecekan tugas pembuatan buku renang.
Praktikan menyetor tugas pembuatan buku renang kepada
asisten.
9. a. Meluncur dengan teknik kayuhan tangan dan kaki serta teknik
bernapas renang gaya bebas.
Praktikan dapat memahami dan menerapkan teknik kayuhan
tangan dan kaki serta teknik bernapas renang gaya bebas.
Gerakan koordinasi meluncur, kaki dan tangan seirama,
santai, proses pengambilan napas benar.
b. Materi SSI equalizing section 5.
Praktikan dapat menguasai materi equalizing dengan
membaca materi dari SSI section 5.
c. Pengecekan tugas pembuatan buku renang.
Praktikan menyetor tugas pembuatan buku renang kepada
asisten.
10. a. Ujian Tengah Semester.
Nilai diambil dari hasil tugas pembuatan buku renang.
b. Materi SSI entry dan exit section 6.
49
Praktikan dapat menguasai materi entry dan exit dengan
melihat materi dari SSI section 6.
11. a. Teknik mengapung untuk penanganan kecelakaan air.
Praktikan dapat menguasai dan menerapkan teknik
mengapung (water trappen) secara efektif dan efisien untuk
penanganan kecelakaan air.
b. Materi SSI snorkeling bersama teman section 6.
Praktikan dapat menguasai materi snorkeling bersama teman
dengan membaca materi dari SSI section 6.
c. Pengecekan tugas pembuatan buku renang.
Praktikan menyetor tugas pembuatan buku renang kepada
asisten.
12. a. Prosedur penanganan kecelakaan di air.
Praktikan dapat memahami dan menerapkan prosedur
penanganan kecelakaan di air dengan efektif dan efisien.
b. Materi SSI mengenai hal yang perlu disepakati dalam
perencanaan snorkeling section 6.
Praktikan dapat menguasai materi mengenai hal yang perlu
disepakati dalam perencanaan snorkeling dengan membaca
materi dari SSI section 6.
c. Pengecekan tugas pembuatan buku renang.
Praktikan menyetor tugas pembuatan buku renang kepada
asisten.
13. a. Perkenalan alat selam dasar, masker clearing, snorkel clearing,
dan fins swimming.
Pemantapan dan review seluruh materi sebelum UTS.
Menguji pemahanan praktikan mengenai alat selam dasar.
Praktikan dapat memahami dan menerapkan cara pemakaian
masker, snorkel, dan fins dengan baik dan benar serta efisien.
Saat proses masker clearing tidak ada air tersisa dalam masker
dan saat proses snorkel clearing tidak terdapat air di dalam
snorkel.
50
Mengetahui gerakan kayuhan kaki saat fins swimming,
gerakan santai, gerakan fins tidak menimbulkan riak, dan
bernafas dengan normal menggunakan snorkel.
b. Materi SSI perencanaan dan persiapan snorkeling section 6.
Praktikan dapat menguasai materi perencanaan dan persiapan
snorkeling dengan membaca materi dari SSI section 6.
c. Pengecekan tugas pembuatan buku renang.
Praktikan menyetor tugas pembuatan buku renang kepada
asisten.
14. a. Snorkeling
Praktikan dapat memahami cara snorkeling dengan
menerapkan teknik renang gaya bebas menggunaan alat selam
dasar.
b. Materi SSI cramp removal dan rescue section 6.
Praktikan dapat menguasai materi mengenai cramp removal
dan rescue dengan melihat materi dari SSI section 6.
c. Pengecekan tugas pembuatan buku renang.
Praktikan menyetor tugas pembuatan buku renang kepada
asisten.
15. a. Ujian Akhir Semester.
Nilai diambil dari hasil tugas pembuatan buku renang.
b. Review materi SSI.
Praktikan dapat menguasai dan mampu menjelaskan kembali
seluruh materi yang telah dibaca dari SSI.
51
DAFTAR NAMA ASISTEN RENANG 2020
No. Nama No. Hp
1 Riqki Yoga Aprilianto 085777638246
2 Aulia Lanudia Fathah 08123447435
3 Khayum Rizky Kusuma Wardana 081250498383
4 Muhammad Zaidan Taufik 082328128932
5 Relia Mahardhita 081298068583
6 Ahmad Faiq Fashihul Umam 082232621554
7 Daffa Antariksa Guntoro 085920737670
8 M. Zahwa Rizqy Putra 081224438372
9 Natasya Athalia 081219886820
10 Novia Fara Diza 089605122946