Upload
vudung
View
215
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa kita panjatkan ke hadirat
Allah SWT yang telah memberikan kemudahan dalam
penyusunan buku materi Ujian Komprehensif Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Purwokerto. Atas
pertolongan-Nya lah buku Materi Ujian Komprhensif
dapat diselesaikan dengan baik.
Dengan kehadiran buku Materi Ujian
Komprehensif ini diharapkan kegiatan ujian
komprehensif yang dilaksanakan pada Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Islam IAIN Purwokerto dapat berlangsung
dengan tertib dan lancar. Dengan adanya buku Materi
Ujian Komprehensif ini diharapkan semua dosen dan
mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam memiliki
pemahaman yang sama mengenai materi ujian
komprehensif.
Ucapan terima kasih kepada seluruh dosen
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam yang turut
memberikan kontribusi dalam penyusunan buku Materi
Ujian Komprehensif ini dan seluruh tenaga kependidikan
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam. Semoga kontribusi
yang diberikan menjadi amal jariyah dan ilmu yang
bermanfaat.
Akhirnya, kami menyadari sepenuhnya bahwa
buku Materi Ujian Komprehensif Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam ini tidaklah sempurna. Oleh karena itu, saran
dan kritik yang konstruktif dari berbagai pihak akan
selalu diterima dengan lapang dada demi perbaikan di
masa yang akan datang.
Purwokerto, Desember 2017
Tim Penyusun
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ......................................................................ii
DAFTAR ISI ...................................................................................iii
PENDAHULUAN ..........................................................................iv
MATERI (IAIN) ISLAMIC BUILDING .........................................1
MATERI FAKULTAS (EKONOMI DAN BISNIS ISLAM) .........10
MATERI JURUSAN DAN PRODI EKONOMI SYARIAH .........36
MATERI JURUSAN DAN PRODI PERBANKAN SYARIAH ...44
MATERI PRODI MANAJEMEN ZAKAT DAN WAKAF ...........62
1
6
2
1
2
6
3
7
iv
PENDAHULUAN
Sesuai dengan buku panduan IAIN Purwokerto,
tujuan dari ujian komprehensif adalah meningkatkan
mutu lulusan, sesuai dengan keahlian masing-masing
program studi. Mahasiswa dapat mengeksplorasi,
memverifikasi, menerapkan, bahkan menemukan teori-
teori baru sesuai dengan bidangnya. Di samping itu, ujian
komprehensif ini bisa digunakan sebagai langkah awal
penelitian (skripsi) dengan mengukur kemungkinan-
kemungkinan, dan dapat digunakan sebagai diskursus
awal dalam rangka penajaman analisis dan pembahasan.
Ujian komprehensif pada Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam IAIN Purwokerto adalah ujian yang
dilaksanakan untuk mengukur pemahaman dan
penguasaan teoretik mahasiswa baik dalam bidang
ekonomi maupun perbankan syari’ah.
Persyaratan ujian komprehensif: 1) mahasiswa telah
menempuh dan lulus seluruh matakuliah wajib, kecuali
skripsi, 2) telah menghapal dan memahami minimal lima
ayat ahkam dan lima hadis ahkam, 3) telah lulus program
pengembangan bahasa Arab dan Bahasa Inggris, dan 4)
telah lulus Baca Tulis Alqur’an dan Praktek Pengamalan
Ibadah (BTA & PPI).
Materi ujian komprehensif Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam mengikuti materi utama, meteri penunjang
dan makalah. Materi utama terdiri dari ke-IAIN-an, ke-
Fakultas-an, dan ke-jurusan dan prodi-an.
Sedangkan materi penunjang adalah penguasaan
terhadap ayat dan hadis ahkam dan ayat dan hadis
iqtishad, makalah berisi pembahasan berisi tentang tema-
tema ekonomi dan perbankan syari’ah.
Ujian komprehensif juga diarahkan pada
kemampuan mahasiswa menuangkan gagasa-gagasan
v
ilmiahnya secara logis dan sistematis dalam sebuah
makalah yang harus diserahkan oleh setiap mahasiswa
pada saat mendaftar. Tema dari makalah yang dapat
diangkat dari tema penelitian (skripsi) yang sedang
digarap oleh mahasiwa yang bersangkutan.
Makalah harus senantiasa mengacu pada standar
penulisan karya ilmiah. Di samping itu, makalah harus
memuat sekurang-kurangnya dua kutipan bahasa Arab
dan Inggris. Hal ini dimaksudkan untuk memperdalam
kemampuan bahasa asing bagi setiap mahasiswa. Bobot
evaluasi dari ujian komprehensif komponen utama: ke-
IAIN-an, 10% ke-fakultasan-an 20%, ke-Jurusan dan
Prodi-an 40%, materi penunjang penguasaan ayat dan
hadis ahkam, ayat dan hadis iqtishad 10%, penguasaan
bahasa asing (Arab dan Inggris) masing-masing 5% dan
makalah 10%.
Purwokerto, Desember 2017
Dekan,
Dr. H. Fathul Aminudin Aziz, M.M
NIP. 19680403 199403 1 004
1
MATERI UJIAN KOMPREHENSIF (IAIN)
ISLAMIC BUILDING
1. Berikan definisi Qirā`ah al-Qur’ān! kemudian apa
pengaruh qira’ah terhadap istinbat hukum, berikan
contohnya!
Qirā`ah al-Qur’ān adalah cara membaca lafaż-lafaż
dan atau kalimat-kalimat dari ayat al-Qur`an yang
dipilih oleh salah seorang imam ahli qirā`ah, yang
berbeda dengan cara yang dipilih oleh imam ahli
qirā`ah yang lain berdasarkan riwayat-riwayat yang
mutawātir sanadnya, selaras dengan kaidah-kaidah
bahasa Arab, dan sesuai dengan salah satu muşĥaf
‘Ušmān.
a. Sebagian perbedaan qirā`ah sab‘ah
berpengaruh terhadap istinbāţ hukum.
Misalnya:
ويسألونك عن المحيض قل هو أذى فاعتزلوا الن ساء في
رن فأتوهن المحيض ول تقربوهن حتى يطهرن فإذا تطه
ابين ويحننن و منننن حينننأ أمنننرل النننل هن النننل يحننن و التنننو
رين .(Al-Baqarah:222) المتطه
Dalam qirā`ah sab‘ah (Hamzah, al-Kisā`ī
dan ‘Āşim riwayat Syu‘bah membaca
kata يطهرن (yaţhurna), yakni suci,
berhenti dari keluarnya darah haiď
dengan يطهرن (yaţţaharna) yang berarti
bersuci dan mandi. Sedangkan Ibnu
Kašīr, Nāfi’, Abū ‘Amr, Ibnu ‘Āmir , dan
‘Aşim riwayat Ĥafş membaca يطهرن
(yaţhurna)
ننن يؤاخننكل بمننا ول و فنني أيمننان ل يؤاخننكل الننل بننال
فارتل هطعام عشرة مسنالين منن أوطن عقدت اليمان ف
أو لسنوته أو تحرينر رق نم فمنن لن ني ما تطعمنون أه
هذا حفنننت نننيام ة ةنننم أينننام ذلنننك لفنننارة أيمنننان يجننند ف
1)
2)
2
ننن واحفظنننوا أ ننن ياتنننل لع لنننكلك ي ننني ن النننل ل يمنننان
رون تش
Dalam surat al-Māidah: 89 di atas
merbicara tentang kaffārah al-yamīn,
yaitu memberi makan terhadap 10 anak
yatim, atau memberi pakaian kepada
mereka, atau memerdekakan seorang
budak. Barangsiapa yang tidak sanggup,
maka kafaratnya berpuasa selama tiga
hari (فيام ة ةم ايام). Berdasarkan dhahir
ayat, Syafi‘ī dan Mālik berpendapat
bahwa pelaksanaan puasa tersebut tidak
harus berturut-turut. Sedangkan Abū
Ĥanīfah dan Ibnu Ĥanbal menyatakan
harus berturut-turut. Dasarnya adalah
qirā`ah Ubay dan abdullah bin Mas‘ūd
”فمن ل يجد فيام ة ةم ايام متتابعين“
b. Sebagian perbedaan qirā’ah sab‘ah tidak
berpengaruh terhadap istinbāţ hukum. Contoh:
ومن قتل اايهاالكين امنوا لتقتوااليد وانت حرمي
من متعمدا فجزاء مثل ماقتل من النع يح بل
ذواعدل من هديا بالغ الع م اولفارة طعام مسالين
اوعدل ذالك صياما ليكوق وبال امرهIbnu Kašīr, ‘Āşim, Abū ‘Amr, Ĥamzah,
dan al-Kisā`ī membaca اولفارة طعام’ مسالين
. Sementara, Nāfi‘ dan Ibnu ’Ā'mir
membaca اولفارة طعام مسالين .
2) Perbedaan qirā`ah syāźah seperti
Dalam qirā`ah Ibnu .واتمواالحج والعمرة لل
Mas‘ūd disebutkan واقيمواالحج والعمرة لل
2. Jelaskan tentang Sabab al-Nuzul dan berikan
contohnya!
1)
3
Sabab al-Nuzūl adalah suatu peristiwa yang ada kaitan
langsung dengan satu atau beberapa ayat al-Qur`an
yang diturunkan ketika itu, baik sebagai: 1) jawaban
atas suatu pertanyaan, atau 2) penjelasan hukum yang
dikandung ayat tersebut, atau 3) contoh kasus yang
diceritakan ayat tersebut. Asbāb al-nuzūl
membicarakan adanya hubungan antara teks dan
realitas, karena al-Qur’an tidak turun dalam horizon
yang hampa.
Di antara contoh jawaban atas suatu pertanyaan adalah
sebagaimana diriwayatkan Jabir: “Rasulullah datang
bersama Abu Bakar, lalu aku sadar dan berkata: “Ya
Rasulullah, apakah yang Allah perintahkan bagiku
berkenaan dengan harta milikku’? Maka turunlah ayat:
11 surat al-Nisā’,
يوصيكم الله في أولدكم للذكر مثل حظ النثيين فإن كن نساء فوق
لهن ثلثا ما ترك وإن كانت واحدة فلها الن صف ولبويه لكل اثنتين ف
ا ترك إن كان له ولد فإن لم يكن له ولد واحد منهما السدس مم
ه الثلث فإن كان له إخو ه السدس من بعد وورثه أبواه فلم ة فلم
وصية يوصي بها أو دين آباؤكم وأبناؤكم ل تدرون أيهم أقرب لكم
.نفعا فريضة من الله إن الله كان عليما حكيما
3. Apa Munāsabah itu? Jelaskan!
Munāsabah adalah hubungan sebagian al-Qur`an
dengan sebagian lainnya, baik dalam satu ayat atau
dalam beberapa ayat maupun dalam satu surat atau
dalam beberapa surat, sehingga menjadi atau
dimungkinkan untuk dijadikan seperti satu kalimat
atau satu kesatuan yang utuh maknanya, teratur
bangunan/susunanya, dan jelas hikmahnya. Jadi, Al-
Qur`an secara menyeluruh merupakan satu kesatuan
yang terdiri atas bagian-bagian yang saling
berhubungan/berkorelasi.
4
4. Apa Naskh al-Qur’ān itu? Jelaskan!
Naskh adalah pergantian (tabdīl) atau perubahan
(taĥwīl) atau perpindahan (tanqīl) (bukan
penghapusan) dari satu hukum ke hukum yang lain.
Dengan demikian, yang terjadi adalah penggantian
hukum dari masyarakat atau orang tertentu karena
perbedaan kondisi, sehingga ayat yang tidak berlaku
untuk masyarakat atau orang tertentu tersebut masih
dapat berlaku untuk masyarakat atau orang lainnya
yang kondisinya sesuai dengan pemberlakukan hukum
tersebut.
5. Jelaskan Al-Muĥkam wa al-Mutasyābih, berikan
contoh al-Mutasyābih
Muĥkam adalah bagian al-Qur`an yang jelas dilālah-
nya, mudah dipahami maknanya, dan tidak
memerlukan tafsir atau ta’wil. Sedangkan mutasyābih
adalah bagian al-Qur`an yang memerlukan tafsir atau
ta’wil, baik dari segi lafadhnya yang mufrad (seperti
lafadh yang gharīb atau musytarak) atau murakkab
(seperti terlalu ringkas, terlalu luas, dan susunan
kalimat yang kurang tertib dari aspek maknanya yang
samar seperti tentang sifat-sifat Allah, dan dari segi
lafazh dan maknanya sekaligus).
6. Apa yang saudara ketahui tentang hadis?
a. Secara etimologi hadis )الحديث( bisa berarti
النبأ/الخبر dan juga bisa berarti (baru) الجديد
(berita(.
b. Secara terminologi berarti
كل ما أضيف إلى النبي ص م من قول أو فعل أو تقرير
ل أو همةأو وصف أو أحوا
Segala sesuatu yang disandarkan kepada Nabi baik
berupa perkataan, perbuatan, taqrir
5
(ketetapan/persetujuan), sifat, hal ihwal maupun
himmah (rencananya)nya.
Catatan:
1) Ungkapan كل ما أضيف إلى bisa diganti dengan
.(segala sesuatu yang muncul) كل ما صدر عن
2) Sebagian ulama menjadikan satu antara
أحوال danصفة bahkan ada yang tidak
mencantumkan.
3) Sebagian kecil juga memasukkan همة sebagai
salah satu bagian bentuk hadis.
7. Jelaskan bentuk-bentuk hadis dan berikan contohnya!
a. Bentuk hadis ada enam yaitu hadis qauli
hadis taqriri ,(فعلي) hadis fi’li ,(قولي)
hadis ahwali ,(وصفي) hadis washfi ,(تقريري)
.(همي) dan hadis hammi ,(أحوالي)
b. Contoh-contoh
1) Hadis qauli (قولي) berupa ucapan Nabi:
عن أبي هريرة رضي الله عنه قال: من صام رمضان
من ذنبه )متفق عليه( إيمانا واحتسابا غفر له ما تقدم
2) Hadis fi’li (فعلي) berupa perbuatan Nabi
عن أنس أن رسول الله ص م صلى الظهر بالمدينة
أربعا وصلى العصر بذي الحليفة ركعتين )رواه مسلم(
3) Hadis taqriri (تقريري) ketetapan atau
persetujuan Nabi yakni sikap Nabi
membiarkan para sahabat menafsirkan
sabdanya:
ل يصلين أحدكم العصر إل في بني قريضة )رواه
البخاري عن ابن عمر(
Para sahabat ada yang shalat Asar di tengah
perjalanan karena sudah masuk waktu Asar.
Sedangkan sebagian yang lain shalat Ashar di
kampung Bani Quraidhah padahal waktunya
sudah malam.
6
4) Hadis washfi (وصفي) yakni sifat yang
melekat pada Nabi
كان رسول الله ص م أحسن الناس وجها أحسنه خلقا
ليس بالطويل ول بالقصير )رواه البخاري(
5) Hadis ahwali (أحوالي) yakni hal ihwal dan
tingkah laku Nabi yang sudah menjadi
karakter
الناس خلقا )متفق عليه( كان رسول الله ص م أحسن
6) Hadis hammi (همي) berupa rencana Nabi.
Contohnya tentang rencana Nabi untuk
berpuasa tanggal 9 Muharram pada tahun yang
akan datang (tahun 11 H). Nabi belum sempat
melakukan karena beliau sudah wafat pada
bulan Rabi’ul Awwal
8. Jelaskan tentang hadis mutawatir dan macam-
macamnya!
a. Hadis mutawatir adalah suatu hadis hasil
tanggapan dari panca indra yang diriwayatkan
oleh sejumlah besar perawi dan diterima dari
banyak orang pula, yang menurut adat
mustahil mereka bersepakat untuk berdusta,
sejak awal sanad sampai akhirnya.
b. Macam-macam hadis mutawatir
1) Mutawatir lafdzi
Contoh: من كذب علي متعمدا فليتبوأ مقعده من النار
2) Mutawatir ‘amali. Contoh tentang tata cara
shalat.
3) Mutawatir ma’nawi. Contoh tentang Nabi
mengangkat tangan ketika berdoa.
9. Apa yang saudara ketahui tentang hadis shahih dan
apa pula syaratnya?
7
a. Hadis shahih adalah hadis yang bersambung
sanadnya, diriwayatkan oleh orang-orang yang
adil, kuat ingatannya (ضابط), terhindar dari
kejanggalan (شذ) dan ‘illat (عيب).
b. Syarat-syaratnya:
bersambung sanadnya : اتصال السند (1
rawi-rawinya adil : عدالة الرواة (2
rawi-rawinya dhabit (kuat : ضبط الرواة (3
hafalannya)
tidak ada kejanggalan : عدم الشذوذ (4
.tidak adanya ‘illat (aib) : عدم العلة (5
10. Selain hadis shahih kita kenal juga hadis hasan dan
hadis dha’if. Apa yang dimaksud kedua hadis
tersebut?
a. Hadis hasan adalah hadis yang dinukilkan
oleh seorang yang adil, kurang kuat
ingatannya, bersambung sandnya, tidak cacat
dan tidak pula terdapat kejanggalan pada
matannya.
b. Hadis dha’if adalah hadis yang kehilangan
satu syarat atau lebih dari syarat-syarat hadis
shahih ataupun hadis hasan. Dengan kata lain
hadis hasan adalah suatu hadis yang tidak
memenuhi kriteria atau persyaratan hadis
maqbul.
11. Jelaskan pengertian usul fiqih dan perbedaannya
dengan fiqih!
Usul fiqih adalah kaidah atau kajian yang membahas
tentang bagaimana memanfaatkan dalil-dalil hukum
agar bisa menghasilkan produk-produk hukum
praktis yang bisa dipertanggungjawabkan secara
8
syar’i. Dalam bahasa Arab : قواعد يتوصل بها إلى استنباط
الحكام الشرعية العملية من أدلتها التفصلية
Perbedaannya dengan fiqih adalah: jika usul fiqih
adalah instrumen untuk menghasilkan fiqih,
sementara fiqih adalah produk yang dihasilkan oleh
rekayasa usul fiqih. Artinya, fiqih adalah hukum-
hukum praktis yang dirumuskan dari dalil-dalil
tertentu di mana proses perumusannya dilakukan
oleh ilmu usul fiqih.
12. Dalil-dalil hukum Islam ada yang disepekati dan
ada yang diperselisihkan oleh para ulama. Sebutkan
dalil-dalil yang disepakati dan diperselisihkan
tersebut!
Dalil-dalil hukum Islam yang disepakati:
a. Al-Qur’an
b. As-Sunnah
c. Al-Ijma’
d. Ijtihad/ qiyas
Adapun dalil-dalil yang diperselisihkan adalah:
a. Istihsan
b. Istishhab
c. Maslahah mursalah
d. Al-’urf
e. Saddu adz-dzari’ah
f. Sya’ur man qablana
g. Qaul Shahabi
13. Hukum-hukum apa saja yang dikandung oleh al-
Qur’an?
a. Hukum-hukum yang berupa aturan-aturan
tentang keyakinan (i’tiqadiyyah)
b. Hukum-hukum yang berupa aturan-aturan
tentang etika (khulqiyyah)
9
c. Hukum-hukum yang berupa aturan-aturan
praktis (‘amaliyyah) dalam kehidupan yang
harus dijalani oleh orang-orang yang cakap
hukum (mukallaf).
Hukum-hukum ‘amaliyyah dibagi menjadi:
1) Hukum-hukum ibadah: shalat, puasa zakat dan
lain sebagainya.
2) Hukum-hukum muamalah, meliputi:
a. Hukum keluarga (ahwal syakhsiyyah)
b. Hukum pidana
c. Hukum perdata
d. Hukum acara
e. Hukum konstitusi
f. Hukum Internasional
g. Hukum bisnis dan ekonomi
10
MATERI UJIAN KOMPREHENSIF FAKULTAS
(EKONOMI DAN BISNIS ISLAM)
1. Harta (Al-Amwāl)
ا وتحبون المال حبا جم
a. Kepemilikan (Al-Milkiyah)
خفوه لله ما في السماوات وما في الرض وإن تبدوا ما في أنفسكم أو ت
ب من يش كل شيء اء والله علىيحاسبكم به الله فيغفر لمن يشاء ويعذ
قدير
b. Produksi (Al-Intāj)
نسان إل ما سعى وأن سعيه سوف يرى Ο وأن ليس لل
c. Distribusi (Al-Tawzi’)
سول ولذي ربى الق ما أفاء الله على رسوله من أهل القرى فلله وللر
غنياء منكم واليتامى والمساكين وابن السبيل كي ل يكون دولة بين ال
سول فخذوه وما نهاكم عنه فانتهوا واتقوا الله إن ال له وما آتاكم الر
شديد العقاب
2. Apa sajakah prinsip-prinsip hukum muamalah?
Sebut dan jelaskan!
Prinsip hukum muamalah:
a. Pada dasarnya segala bentuk muamalah adalah
boleh kecuali yang ditentukan lain oleh nas
syarak. Sebagaimana kaidah:
b. الصل فى المعاملة والعقود اإلباحة حتى يدل الدليل على التحريم
c. Muamalah dilakukan atas dasar sukarela, tanpa
mengandung unsur paksaan.
d. Muamalah dilakukan atas dasar pertimbangan
manfaat dan menghindarkan madarat dalam
masyarakat.
e. Muamalah dilakukan dengan menjunjung tinggi
nilai keadilan, menghindarkan unsur
11
penganiayaan, dan pengambilan kesempatan
dalam kesempitan.
3. Apa yang dimaksud dengan milik sempurna?
Bagaimanakah cara memperoleh milik sempurna?
Sebut dan jelaskan!
a. Milik sempurna adalah milik terhadap benda dan
manfaat sekaligus. Adapun cara mendapatkan milik
sempurna adalah sebagai berikut:
Menguasai benda mubah, bisa berupa:
Menghidupkan tanah mati (ihya`al-mawat);
Berburu;
Menguasai tambang;
Menemukan harta karun.
b. Melalui transaksi kepemilikan
c. Melalui pewarisan;
d. Melalui syuf’ah.
4. Apa yang Saudara ketahui tentang akad? Sebut
dan jelaskan pula unsur-unsur yang harus ada (rukun)
akad!
Akad adalah suatu perikatan antara ijab dan kabul
dengan cara yang dibenarkan syarak yang menetapkan
adanya akibat hukum pada obyeknya.
Adapun unsur/rukun akad menurut ahli hukum Islam
kontemporer adalah:
a. Para pihak yang berakad (al-‘aqidan)
b. Pernyataan kehendak para pihak tersebut (sighah al-
‘aqd)
c. Obyek akad (mahall al-‘aqd)
d. Tujuan akad (mawdu’ al-‘aqd), diantaranya adalah:
Pemindahan milik (tamlik), seperti: dalam jual
beli dan hibah.
Melakukan pekerjaan (‘amal), seperti: dalam
ijarah.
12
Melakukan persekutuan (isytirak), seperti: dalam
syirkah dan mudarabah.
Melakukan pendelegasian (tafwid), seperti dalam
wakalah.
Melakukan penjaminan (tawsiq), seperti: dalam
kafalah.
5. Apa yang Saudara ketahui tentang akad-akad
berikut ini:
a. Bay’ al-murabahah
b. Musyarakah
c. Mudarabah
d. Rahn
e. Ijarah.
f. Bay’ al-murabahah
Bay’: jual beli; murabahah: mark up, melebihkan
harga.
Bay’ al-murabahah adalah jual beli dengan
melebihkan harga dari harga semula yang
merepresentasikan keuntungan bagi pihak
penjual yang disepakati dengan pihak pembeli.
Ketentuan dasarnya menurut fikih adalah sebagai
berikut:
i. Barang yang ditransaksikan telah dimiliki
oleh pihak penjual
ii. Pembeli tidak terikat kepada penjual untuk
harus membeli. Jika pembeli merasa tidak
cocok dengan barang ataupun harga,
misalnya, maka ia boleh tidak melanjutkan
akadnya.
iii. Penjual harus memberitahukan
memberitahukan harga asal barangnya serta
besarnya kenaikan harga tersebut secara jujur
dan transparan.
13
Aplikasinya di bank syariah: biasanya diterapkan
pada produk pembiayaan konsumtif.
g. Musyarakah
Musyarakah atau syirkah adalah kerjasama usaha
antara dua orang atau lebih di mana masing-
masing anggota berkontribusi dalam modal dan
kerja sekaligus, keuntungan akan dibagi sesuai
dengan kesepakatan dan kerugian pun akan
ditanggung bersama sesuai kesepakatan.
Jenis-jenis syirkah menurut fikih adalah:
i. Syirkah ‘inan
ii. Syirkah mufawadah
iii. Syirkah ‘abdan
iv. Syirkah wujuh.
Dalam perbankan syariah akad ini biasa
digunakan untuk produk pembiayaan produktif.
Bersama dengan mudarabah kedua akad ini biasa
disebut dengan akad kerjasama bagi hasil yang
dalam konteks ekonomi dan keuangan Islam
dianggap sebagai alternatif pengganti bunga.
h. Mudarabah
Mudarabah adalah kerjasama usaha antara dua
pihak di mana salah satu pihak sebagai penyedia
modal (sahib al-mal/rabb al-mal) sementara
pihak lain sebagai pengelola (mudarib),
keuntungan akan dibagi sesuai kesepakatan dan
kerugian akan ditanggung oleh sahib al-mal,
sepanjang kerugian itu bersifat wajar sebagai
resiko dari usaha.
Mudarabah ada 2 macam:
i. Mudarabah mutlaqah
ii. Mudarabah muqayyadah
Dalam perbankan syariah akad ini biasanya
digunakan sebagai produk pembiayaan produktif.
14
i. Rahn
Rahn adalah menjadikan benda berharga sebagai
jaminan hutang yang mana benda tersebut dapat
digunakan untuk melunasi hutangnya manakala
hutang tersebut tidak terlunasi.
Akad rahn merupakan akad taba’i (turunan),
yakni akad yang tidak berdiri sendiri, sebab akad
ini hanya mungkin ada manakala ada akad
hutang piutang yang menyertainya.
Dalam konteks LKS akad rahn termanifestasikan
dalam dua keadaan:
i. Sebagai produk pelengkap, yakni sebagai
akad tambahan (jaminan) terhadap produk
lain, seperti pembiayaan murabahah,
mudarabah, dan sebagainya.
ii. Sebagai produk yang berdiri sendiri yang
terepresentasikan dalam lembaga Pegadaian
Syariah.
j. Ijarah
Ijarah adalah akad pengambilan manfaat dengan
imbalan, baik manfaat barang maupun manfaat
jasa (pekerjaan). Oleh karena itu ijarah dalam
fikih dibedakan menjadi dua:
i. Ijarah al-a’yan: obyeknya manfaat
benda/barang
ii. Ijarah al-a’mal: obyeknya adalah manfaat
jasa.
Aplikasinya perbankan syariah:
i. Transaksi sewa beli dalam bentuk ijarah
muntahiyah bi al-tamlik (IMBT)
ii. Ijarah multi jasa.
15
6. Terangkan prinsip-prinsip produksi dalam
ekonomi Islam!
Prinsip-prinsip produksi dalam ekonomi Islam adalah:
a. Motivasi perintah Agama dalam melakukan
produksi, sehingga kejujuran, amanah kebersamaan
sangat dikedepankan dalam pelaksanaannya.
b. Berproduksi berdasarkan azas manfaat dan maslahat
c. Mengoptimalkan kemampuan akalnya
d. Adanya tawazun antara kepentingan umum dan
pribadi
e. Mempunyai sifat optimis
f. Menghindari praktik produksi yang haram
7. Terangkan prinsip konsumsi dalam ekonomi
Islam!
Ada beberapa prinsip dalam berkonsumsi bagi seorang
muslim yang membedakannya dengan perilakau
konsumsi non-muslim, yaitu:
a. Prinsip syariah yang meliputi:
Memperhatikan tujuan konsumsi
Perilaku konsumsi seorang muslim tidak hanya
untuk kepuasan dari menkonsumsi suatu barang,
tetapi dalam rangka untuk melaksanakan
ketaatan Allah dan sebagai amal shaleh.
Memperhatikan kaidah illmiah
Dalam berkonsumsi, seorang muslim harus
mengedepankan prinsip kebersihan dan keadilan.
Prinsip kebersihan di sini mengandung arti
barang yang dikonsumsi harus bebas dari kotoran
maupun penyakit, menyehatkan, bergizi dan
memberikan manfaat. Sedangkan, prinsip
keadilan mengandung arti barang yang
dikonsumsi tidak membahayakan fisik dan
sipiritualitas manusia.
16
b. Prinsip kuantitas yang meliputi kesederhanaan dan
kesesuaian antara pemasukan dan konsumsi.
c. Prinsip prioritas
d. Prioritas atau urutan konsumsi alokasi harta
menurut Islam, antara lain:
Nafkah untuk diri sendiri, keluarga dan saudara
Untuk memperjuangkan Agama Allah
e. Prinsip moralitas
Prinsip ini mengandung arti ketika seorang muslim
berkonsumsi, maka ia harus berbeda dengan
makhluk Allah lainnya. Ia harus menjaga adab dan
etika yang dicontohkan oleh Rasulullah saw, seperti
makan menggunakan tangan kanan, membaca doa
dan tidak mencela makanan.
8. Sebutkan dan jelaskan instrumen-instrumen
distribusi pendapatan dalam ekonomi Islam!
Instrumen-instrumen distribusi pendapatan dalam
ekonomi Islam adalah:
a. Zakat. Pendistribusiannya diberikan kepada delapan
golongan, yaitu:
Fakir, yaitu seorang yang tidak memiliki harta
benda dan kemampuan untuk mencara nafkah.
Miskin, yaitu seseorang yang penghasilannya
tidak dapat mencukupi kebutuhannya.
Amil, yaitu petugas pengumpul zakat dan
pengelolanya.
Muallaf, yaitu orang yang baru masuk Islam.
Pemberian zakat kepadanya dalam rangkan
memantapkan keislamannya.
Budak. Pemberian zakat kepada budak dalam
rangka membantunya dalam memerdekakn
dirinya.
17
Gharim, yaitu seseorang yang kurang yang
mempunyai hutang dan ia tidak mempu
membayar hutangnya.
Pejuang di jalan Allah, yaitu orang-orang yang
berjuang untuk menegakkan agama Islam dan
termasuk didalamnya orang-orang yang perang
dijalan Allah. Mereka berhak mendapatkan zakat
walaupun orang kaya sebagai dorongan dalam
berjuang.
Ibnu sabil, yaitu seseorang yang bepergian bukan
untuk tujuan maksiat dan mengalami kekurangan
bekal.
b. Infak dan sedekah. Distribusi infak dan sedekah
pada dasarnya sama dengan distribusi zakat yaitu
menyangkut delapan golongan. Namun, pada
shadaqah lebih diutamakan pada orang yang lebih
membutuhkan dan yang tekun beribadah.
c. Ghanimah
d. Fai, yaitu semua harta yang didapatkan kaum
muslimin dari orang-orang kafir tanpa melalui
pertempuran. Pendistribusian harta fai merujuk
kepada surat al-Hasyr ayat 7 yang artinya : “Apa
saja harta rampasan (fai) yang diberikan Allah
kepada Rasul-Nya yang berasal dari penduduk
kota-kota, maka adalah untuk Allah, Rasul, kerabat
Rasul, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan
orang-orang yang ada dalam perjalanan”.
e. Kharaj
f. Jizyah
g. Ushr
9. Jelaskan bunyi hukum permintaan dan penawaran;
teori permintaan dan penawaran; faktor yang
mempengaruhi permintaan dan penawaran; gambar
kurva permintaan penawaran!
18
Jawaban:
a. Hukum permintaan: jika faktor lain ceteris
paribus harga naik maka jumlah barang yang
diminta (permintaan) turun, begitu juga sebaliknya
jika harga turun jumlah barang yang diminta
(permintaan) naik. Harga berbanding terbalik
dengan tingkat permintaan (quantity).
b. Teori permintaan: jika barang yang diminta
banyak (permintaan naik) maka harga akan naik
(meningkat), sebaliknya jika barang yang diminta
sedikit (permintaan turun) maka harga akan turun.
c. Faktor yang mempengaruhi permintaan:
pendapatan, selera, usia, psikologis (kejiwaan),
lingkungan, budaya, cuaca, geografis, dll.
d. Kurva permintaan:
e. Hukum penawaran: jika faktor lain ceteris paribus
harga naik maka jumlah barang yang ditawarkan
(penawaran) naik, begitu juga sebaliknya jika harga
turun maka jumlah barang yang ditawarkan (
penawaran) akan turun. Harga berbanding lurus
dengan tingkat penawaran (quantity)
19
f. Teori penawaran: jika barang yang ditawarkan
banyak (penawaran naik) maka harga akan turun,
sebaliknya jika barang yang ditawarkan sedikit
(penawaran turun) maka harga akan naik.
g. Faktor yang mempengaruhi penawaran: bahan
baku, teknologi, tenaga kerja, kebijakan pemerintah
(pajak, peraturan pemerintah tentang produksi dan
perekonomian), politik, pesaing, dll.
h. Kurva penawaran:
10. Jelaskan hukum “the law of diminishing marginal
utility” (hukum gossen) dalam teori konsumsi, dan the
law of diminishing marginal product (return) dalam
teori produksi dan gambarkan kurvanya!
a. Hukum “ the law of diminishing marginal utility”
(hukum gossen): Nilai Guna Tambahan yang Terus
Menurun”. “Setiap penambahan barang yang sama
dan sejenis, akan memberikan tambahan kepuasan
20
(marginal) yang diperoleh dari penggunaan barang
tersebut (utility) dan jika terus menerus ditambah
maka kepuasan tersebut akan terus menurun
nilainya (diminishing)
b. Kurva “ the law of diminishing marginal utility”:
c. Hukum the law of diminishing marginal product
(return) Hasil yang semakin menurun ( hasil tambahan yang
semakin menurun); jika seorang produsen
menambah satu input (faktor produksi) secara terus
menerus sedangkan input lain tetap maka tambahan
output (product/ return) akan semakin menurun.
d. Kurva the law of diminishing marginal product
(return)
21
11. Sebutkan jenis-jenis pasar berdasar strukturnya
dan jelaskan karakteristik masing-masing!
a. Pasar persaingan sempurna adalah pasar di mana
penjual dan pembeli sangat banyak sehingga harga
tidak dapat ditentukan oleh seseorang melainkan
oleh kekuatan penawaran dan permintaan.
b. Pasar oligopoli adalah suatu pasar di mana hanya
terdapat beberapa penjual yang saling bersaing
dengan jumlah pembeli yang banyak.
c. Pasar duopoli adalah suatu pasar di mana
penawaran suatu barang dikuasai oleh dua
perusahaan
d. Pasar monopoli adalah suatu pasar di mana hanya
terdapat satu penjual yang menguasai perdagangan
22
barang atau jasa. Satu penjual tersebut menguasai
penjualan sehingga mereka bebas menentukan harga
dan barang yang dijualnya.
e. Pasar monopsoni adalah pasar di mana hanya
terdapat satu pembeli sehingga memiliki
kemampuan untuk menetapkan harga.
f. Pasar oligopsoni adalah suatu pasar di mana
pembelian suatu barang dipegang oleh beberapa
perusahaan.
g. Pasar persaingan monopolistik adalah pasar yang
di dalamnya terdapat persaingan antara pedagang
yang melakukan monopoli barang-barang yang
diperjualbelikan pada dasarnya sama, tetapi
jenisnya beraneka ragam.
12. Sebutkan instrumen kebijakan moneter dan
aplikasinya dalam kebijakan moneter di Indonesia!
a. Operasi Pasar Terbuka (Open Market
Operation): Operasi pasar terbuka adalah cara
mengendalikan uang yang beredar dengan menjual
atau membeli surat berharga pemerintah
(government securities).
b. Fasilitas Diskonto (Discount Rate): Fasilitas
diskonto adalah pengaturan jumlah uang yang
beredar dengan memainkan tingkat bunga bank
sentral pada bank umum.
c. Rasio Cadangan Wajib (Reserve Requirement
Ratio): Rasio cadangan wajib adalah mengatur
jumlah uang yang beredar dengan memainkan
jumlah dana cadangan perbankan yang harus
disimpan pada pemerintah (Bank central). Untuk
menambah jumlah uang, pemerintah menurunkan
rasio cadangan wajib. Untuk menurunkan jumlah
uang beredar, pemerintah menaikkan rasio. RR di
23
Indonesia menggunakan GWM (giro wajib
minimum)
d. Imbauan Moral (Moral Persuasion): Himbauan
moral adalah kebijakan moneter untuk mengatur
jumlah uang beredar dengan jalan memberi
imbauan kepada pelaku ekonomi.
13. Sebutkan dan jelaskan pendekatan dalam teknik
perhitungan pendapatan nasional!
a. Pendekatan Pendapatan: metode pendapatan
memandang nilai output perekonomian sebagai nilai
total balas jasa atas faktor produksi yang digunakan
dalam proses produksi. Kemampuan entrepreneur
ialah kemampuan dan keberanian mengombinasikan
tenaga kerja, barang modal, dan uang untuk
menghasilkan barang dan jasa yang dibutuhkan
masyarakat. Balas jasa untuk tenaga kerja adalah
upah atau gaji. Untuk barang modal adalah
pendapatan sewa. Untuk pemilik uang/aset finansial
adalah pendapatan bunga. Sedangkan untuk
pengusaha adalah keuntungan. Total balas jasa atas
seluruh faktor produksi disebut Pendapatan
Nasional (PN).
Y = R + W + I + P Ket :
Y = pendapatan nasional
R = rent = sewa
W = wage = upah/gaji
I = interest = bunga modal
P = profit = laba
b. Pendekatan Pengeluaran: menurut metode
pengeluaran, nilai PDB merupakan nilai total dalam
24
perekonomian selama periode tertentu. Menurut
metode ini ada beberapa jenis agregat dalam suatu
perekonomian:
Konsumsi Rumah Tangga (Household
Consumption): Pengeluaran sektor rumah tangga
dipakai untuk konsumsi akhir, baik barang dan
jasa yang habis dalam tempo setahun atau kurang
(durable goods) maupun barang yang dapat
dipakai lebih dari setahun/barang tahan lama
(non-durable goods).
Konsumsi Pemerintah (Government
Consumption): Yang masuk dalam perhitungan
konsumsi pemerintah adalah pengeluaran-
pengeluaran pemerintah yang digunakan untuk
membeli barang dan jasa akhir (government
expenditure). Sedangkan pengeluaran-
pengeluaran untuk tunjangan-tunjangan sosial
tidak masuk dalam perhitungan konsumsi
pemerintah.
Pengeluaran Investasi (Investment Expenditure):
Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto
(PMTDB) merupakan pengeluaran sektor dunia
usaha. Yang termasuk dalam PMTDB adalah
perubahan stok, baik berupa barang jadi maupun
barang setengah jadi.
Ekspor Neto (Net Export): Yang dimaksud
dengan ekspor bersih adalah selisih antara nilai
ekspor dengan impor. Ekspor neto yang positif
menunjukkan bahwa ekspor lebih besar daripada
impor. Perhitungan ekspor neto dilakukan bila
perekonomian melakukan transaksi dengan
perekonomian lain (dunia).
Y = C + I + G + (X - M) Ket :
25
Y = Pendapatan Nasional
C = konsumsi masyarakat
I = investasi
G = pengeluaran pemerintah
X = ekspor
M = impor
c. Pendekatan Produksi: Menurut metode ini, PDB
adalah total output (produksi) yang dihasilkan oleh
suatu perekonomian. Cara penghitungan dalam
praktik adalah dengan membagi-bagi perekonomian
menjadi beberapa sektor produksi (industrial
origin). Jumlah output masing-masing sektor
merupakan jumlah output seluruh perekonomian.
Hanya saja, ada kemungkinan bahwa output yang
dihasilkan suatu sektor perekonomian berasal dari
output sektor lain. Atau bisa juga merupakan input
bagi sektor ekonomi yang lain lagi. Dengan kata
lain, jika tidak berhati-hati akan terjadi
penghitungan ganda (double counting) atau bahkan
multiple counting. Akibatnya angka PDB bisa
menggelembung beberapa kali lipat dari angka yang
sebenarnya. Untuk menghindari hal tersebut, maka
dalam perhitungan PDB dengan metode produksi,
yang dijumlahkan adalah nilai tambah (value
added) masing-masing sektor.
Y = (PXQ)1 + (PXQ)2 +.....(PXQ)n Ket:
Y = Pendapatan Nasional
P = harga
Q = kuantitas
14. Sebutkan dan jelaskan madzhab pemikiran
ekonomi Islam kontemporer.
26
a. Mazhab Baqir As-Sadr
Ide dasar yang pertama dari mazhab ini adalah
bahwa terdapat perbedaan yang mendasar antara
ilmu ekonomi dengan islam, keduanya merupakan
sesuatu yang berbeda sekali. Ilmu ekonomi adalah
ilmu ekonomi sedangkan islam adalah islam, tidak
ada yang disebut ekonomi islam. Menurut mereka
islam tidak mengenal konsep sumber daya ekonomi
yang terbatas, sebab alam semesta ini maha luas.
Sehingga jika manusia bisa memanfaatkannya
niscaya tidak akan pernah habis.
Untuk itu mazhab ini mengusulkan istilah lain
pengganti ekonomi yaitu iqtishad yang berarti
setara, selaras dan seimbang.implikasi lebih lanjut
mereka menyusun teori ekonomi yang sama sekali
baru. Teori ini didasarkan pada Al Qur’an dan
Hadits sebagai sumber hukum islam tertinggi.
Meskipun menganggap perlunya perombakan
mendasar dalam ilmu ekonomi, bukan berarti tidak
perlu sama sekali mempelajari ilmu ekonomi.
b. Mazhab Mainstream
Mazhab mainstream memiliki anggapan bahwa
perbedaan utama antara ilmu ekonomi konvensional
dengan ekonomi islam adalah dalam hal cara
mencapai tujuan. Mereka menyetujui tentang
pandangan konvensional bahwa masalah ekonomi
muncul karena adanya keterbatasan sumber daya
ekonomi untuk memenuhi kebutuhan manusia yang
tidak terbatas. Dengan tetap memberikan pandangan
kritis terhadap aspek – aspek normative dalam ilmu
ekonomi, mahzab mainstream memfokuskan pada
cara mengelola sumber daya yang terbatas dan
keinginan manusia yangtidak terbatas.
Sesuai dengan namanya, maka mazhab mainstream
mendominasi khasanah pemikiran ekonomi islam
27
dikarenakan pemikiran mereka lebih moderat serta
ide– ide mereka banyak ditampilkan dengan cara –
cara ekonomi konvensional sehingga lebih mudah
diterima masyarakat. Selain itu kebanyakan tokoh
merupakan staf, peneliti, penasehat, atau setidaknya
memiliki jaringan erat dengan lembaga – lembaga
regional dan internasional yang telah mapan
sehingga dapat mensosialisasikan gagasan ekonomi
dengan baik.
c. Mazhab Alternative
Mahzhab alternative mengajak umat islam untuk
bersikap kritis tidak saja pada kapitalisme dan
sosialisme, tetapi juga terhadap ekonomi islam yang
saat ini berkembang. Terhadap pemikiran Baqir As
sadr mereka mengkritik bahwa langkah mereka
justru tidak konstruktif dan esensial, sebab mereka
berusaha menemukan sesuatu yang baru yang
seringkali sebenarnya sudah ditemukan oleh orang
lain, menghancurkan teori lama kemudian
membangun teori baru. Demikian pula mazhab
mainstream, ia tidak lebih dari pada pemikiran
neoklasik dengan beberapa modifikasi, seperti
menghilangkan riba, menambahkan zakat serta
memperbaiki niat.
15. Jelaskan hukum konsumsi dan produksi menurut
ekonomi Islam.
a. Hukum konsumsi:
Wajib: hukumnya wajib ketika seseorang sudah
sangat lemah dan mendekati kematian karena
tidak mengkonsumsi.
Sunnah: hukumnya sunnah jika orang tidak
mengkonsumsi dia tidak mampu (kuat) untuk
melakukan ibadah
28
Mubah: hukumnya mubah ketika seseorang
merasa dirinya sangat lapar, dalam keadaan ini
dia masih mampu untuk beribadah.
Makruh: hukumnya mubah ketika dia sudah tidak
lapar (sebatas kenyang)
Haram : hukumnya haram ketika orang sudah
sangat kenyang dan sama sekali tidak
membutuhkan untuk mengkonsumsi barang
tersebut, bahkan jika dia mengkonsumsi akan
terjadi madharat pada dirinya dan orang lain.
b. Hukum produksi: fardhu kifayah
16. Bagaimana pengaruh zakat terhadap kebijakan
fiskal?
Kebijakan Fiskal adalah suatu kebijakan ekonomi
dalam rangka mengarahkan kondisi perekonomian
untuk menjadi lebih baik dengan jalan mengubah
penerimaan dan pengeluaran pemerintah. Zakat
merupakan salah satu harta yang wajib dikeluarkan
oleh muslim yang mampu (muzakki), dan ini bisa
dijadikan sebagai salah satu instrumen kebijakan fiskal
pendapatan dan belanja negara. Zakat dapat digunakan
untuk pembangunan ekonomi yang hasilnya dapat
dinikmati oleh seluruh masyarakat tanpa harus
mengurangi esensi kekhususan manfaat zakat bagi
mustahiq.
17. Jelaskan konsep mekanisme pasar menurut Ibnu
Taimiyyah!
a. Harga di pasar ditentukan oleh permintaan dan
penawaran yang adil
b. Naik turunnya harga di pasar tidak selalu terjadi
karena ketidak adilan (dzulm), hal ini terjadi karena
produksi dan ekspor impor barang.
29
c. Kenaikan harga disebabkan oleh penurunan
komoditi atau peningkatan populasi penduduk.
d. Faktor yang mempengaruhi permintaan dan harga
yang ditimbulkan: keinginan seseorang (ar-
raghabah), jumlah permintaan (thullab), al
mu’awidh (pelanggan), jenis mata uang yang
digunakan sesuai dengan nilai tukarnya, akad
(kontrak), dll.
18. Jelaskan perbedaan konsep dan fungsi uang
menurut ekonomi konvensional dan ekonomi Islam
No Ek.Konvensional Ek.Islam
1 Uang = modal Uang tidak
identik dengan
modal; uang
public goods
modal private
goods; uang
flow concept
modal stock
concept.
2 Uang merupakan komoditi Uang bukan
sebagai
komoditi
3 Fungsi uang sebagai: alat tukar
(medium of axchange), standar
nilai (unit of account) dan
penyimpan kekayaan (nilai)
(store of value)
Fungsi uang
sebagai: alat
tukar dan
standar nilai
19. Jelaskan pengertian bank?
Secara bahasa, bank berakar dari bahasa italia banco.
Dalam bahasa arab, bank sering disebut (البنك )ج: البنوك
dan ( ج: المصارفالمصرف ). Banco merupakan bahasa
30
Italia yang berarti kepingan papan tempat buku, atau
sejenis meja. Dalam bahasa Indonesia dan Melayu
terdapat istilah yang relatif sama yaitu ”bangku”.
B. N. Ajuha mendefinisikan bank sebagai berikut:
Bank provide means by which capital is
transferred from those who cannot use it
profitable to those who can use itu productively
for the society as whole. Bank provide which
channel to invest without any risk and at a good
rate of interest.
Bank diartikan sebagai modal yang ditransfer dari
pemilik yang tidak dapat menggunakan dana tersebut
menjadi keuntungan (profitable) kepada pihak-pihak
yang dapat menggunakan sehingga produktif bagi
masyarakat banyak. Bank juga sebagai mediasi
(intermediary, channel) untuk investasi tanpa resiko
dengan suku bunga yang bijak. Sebelum populer bank
Islam, penyebutan bank hanya terdapat Commercial
Bank (bank umum) yang dapat dimiliki oleh pribadi
dan publik, serta Central Bank yang dimiliki
pemerintah.
Setelah populer bank Islam, berkembang istilah
perbankan yang berkonotasi Islam dan konvensional.
Dalam bahasa arab terkenal المصرفية اإلسالمية
(perbankan Islam) dan الربوية المصرفية (perbankan
konvensional).
Dalam istilah internasionalsering disebut Islamic
Banking atau interest-free banking. Yaitu lembaga
keuangan yang operasional dan berbagai produknya
dikembangkan berlandaskan syari’ah Islam, khususnya
berkaitan pelarangan praktik riba (bunga), maisir
(spekulasi), dan gharar (ketidakjelasan).
Menurut H.M. Sadeq, bank Islam bukan hanya sebagai
tipe yang berbeda dengan bank konvensional, atau
sebagai financial intermediary.Tapi bank Islam
31
berpartisipasi nyata dalam bisnis dan mobilisasi dalam
pendanaan dalam prinsip profit and loss sharing
(PLS)yang berbeda dengan bank konvensional yang
berbasis bunga.
20. Jelaskan Pengerian Pasal Modal?
Pasar Modal sering disebut capital market atau stock
exchange.Pasar modal adalah kegiatan yang
bersangkutan dengan penawaran umum dan
perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan
dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan
profesi yang berkaitan dengan efek.
Dalam arti sempit, pasar modal dapat diartikan sebagai
suatu pasar yang diperuntukkan untuk
memperdagangkan saham, obligasi, dan jenis surat
berharga lainnya dengan memakai jasa para perantara
pedagang efek. Pasar modal merupakan pasar untuk
berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang
bisa diperjualbelikan, dalam bentuk utang ataupun
moda sendiri.
Dalam Undang-Undang Pasar Modal No. 8 Tahun
1995, pengertian pasar modal dijelaskan lebih spesifik
sebagai kegiatan yang berhubungan dengan penawaran
umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang
berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta
lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek.
21. Apa yang disebut dengan saham?
Saham merupakan surat bukti kepemilikan atas sebuah
perusahaan yang melakukan penawaran umum (go
public)dalam nominal atau pun presentase tertentu.
Menurut Subagyo, salam merupakan tanda penyerahan
mdal pada suatu perseroan terbatas (PT). Hal yang
sama juga diungkapkan oleh Alma (1997), yang
32
mendefinisikan saham sebagai surat keterangan tanda
turut serta dalam perseroan.
Beberapa keuntungan pemegang sahama (stock
holder) suatu perusahaan:
a. Mendapatkan keuntungan (dividen) perusahaan
sebanding dengan modal yang disetorkannya.
b. Para pemegang saham dapat mendapatkan nilai
keuntungan (capital gain) yang merupakan selisih
positif harga beli dan harga jual saham merupakan
benefit selanjutnya yang dapat dinikmati oleh para
pemegang saham.
c. Memiliki keuntungan yang bersifat non-finansial
yaitu hak suara dalam aktifitas perusahaan.
22. Apa yang disebut dengan obligasi?
Obligasi adalah surat berharga atau sertifikat yang
berisi kontrak pengakuan hutang atas pinjaman yang
diterima oleh penerbit obligasi dari pemberi pinjaman
(pemodal).
Obligasi adalah bagian dari Efek. Dalam Bab 1, Pasal
1, Angka 5, UU RI No. 8 1995 tentang Pasar Modal
disebutkan:
Efek adalah suatu surat berharga, yang dapat
berupa surat pengakuan utang, surat berharga
komersial, saham, obligasi, tanda bukti utang, unit
penyertaan kontrak investasi kolektif, kontrak
berjangka atas efek, dan setiap derivatif dari efek
Dengan demikian, berinvestasi (membeli) obligasi
berarti “meminjamkan uang”, sedangkan
menerenerbitkan Obligasi berarti “berhutang uang”.
Jenis Obligasi Dari sisi penerbit:
Corporate bond yaitu obligasi yang
diterbitkan oleh perusahaan;
33
Government bond yaitu obligasi yang
diterbitkan oleh Pemerintah Pusat;
Municipal bond yaitu obligasi yang
diterbitkan oleh Pemda.
Sistem pembayaran:
Zero coupon bond, yaitu obligasi yang tidak
mewajibkan penerbitnya membayar coupon
(bungan) kepada pemegangnya.
Coupon bond (fixed coupun bond & Floating
coupon bond), yaitu obligasi yang mewajibkan
penerbit untuk membayar coupon (bunga) baik
tetap (fixed coupon bond) maupun bungan
mengambang (floating coupon bond)
Dari sisi Hak penukaran:
Convertible bond, yaitu obligasi yang dapat
ditukar dengan saham penerbitnya (ditukar
saham emiten)
Exchangable bond, yaitu obligasi yang dapat
ditukar dengan saham afiliasi milik
penerbit/emiten
Callable bond, yaitu obligasi yang memberi hak
kepada penerbitnya untuk melakukan
penarikan/pelunasan pada waktu tertentu(waktu
penarikan biasanya sudah diatur dalam perjanjian
waktu penerbitan obligasi)
Putable bond, yaitu obligasi yang memberikan
hak kepada pemilik/pemegang untuk
menukarkan/meminta pelunasan kepada
penerbit/emiten.
Dari sisi Jaminan:
Secure bond, yaitu obligasi yang dijamin
pelunasannya dengan assets tertentu.
34
Guaranteed bond, jika penjaminnya adalah pihak
III
Mortgage bond, jika dijamin dengan real
properties (gedung)
Collateral trust bond, jika dijamin dengan surat
berharga (sekuritas, receivables)
Unsecured bond (Debentures), yaitu obligasi yang
tidak dijamin oleh assets tertentu.
23. Jelaskan pengertian manajemen dalam perspektif
Islam ?
Jawaban: Ruang dan waktu niat, ikhtiar dan tawakal
24. Jelaskan fungsi manajemen dan tantangan
manajer pada masa yang akan datang?
Jawaban: Fungsi manajemen antara lain:
a. Perencanaan (Planning),
b. Pengorganisasian (Organizing),
c. Koordinasi (Coordinating)
d. Pengarahan (Actuating/Directing),
e. Pengawasan (Controlling)
25. Jelaskan tentang sarana/unsur manajemen?
Jawaban: Unsur manajemen ada enam
a. Man, tenaga yang dimanfaatkan;
b. Money, anggaran yang dibutuhkan;
c. Materials, bahan atau material yang diperlukan;
d. Machines, mesin atau alat yang dipergunakan dalam
berproduksi;
e. Methode, cara yang dipergunakan dalam bekerja;
f. Market/marketing, pasar dan pemasaran hasil
produksi yang dihasilkan
g. Communication memperkuat team dalam mencapai
tujuan
35
h. Information media untuk mempertegas pilihan
perubahan.
26. Jelaskan apa yang dimaksud dengan TQM?
Jawaban: TQM (Total Quality Management)
merupakan salah satu strategi manajemen yang
ditujukan untuk menanamkan kesadaran tentang
pentingnya kualitas pada semua proses produksi dalam
organisasi. TQM dalam bisnis adalah merupakan
upaya secara terus menerus untuk mengajak seluruh
anggotanya agar selalu berupaya meningkatkan
kualitas dalam seluruh proses bisnis yang dijalankan
sehingga menghasilkan barang yang berkualitas tinggi.
27. Apa yang dimaksud dengan Bisnis ?
Jawaban: Bisnis adalah aktifitas yang berkenaan
dengan penjualan dan pembelian barang dan atau jasa
secara konsisten dan berulang
Ciri-ciri Bisnis :
a. Kegiatan Individu dan atau kelompok;
b. Mendapatkan keuntungan
c. Adanya barang dan jasa
d. Adanya transaksi/akad
e. Adanya harga
f. Adanya Manfaat
Steinhoff berpendapat bahwa fungsi bisnis:
a. Mencari bahan mentah (acquiring raw
material)
b. Mengubah bahan mentah menjadi barang jadi
(manufacturing raw materials into product)
c. Menyalurkan barang pada konsumen
(distributing products to consumenrs).
36
MATERI UJIAN KOMPREHENSIF JURUSAN DAN
PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH
1. Sebut dan jelaskan landasan hukum ekonomi Islam!
Landasan hukum ekonomi Islam adalah:
a. Al Qur’an
b. Hadits
c. Ijtihad
d. Ijma’
e. Qiyas
2. Terangkan prinsip-prinsip produksi dalam ekonomi
Islam!
Prinsip-prinsip produksi dalam ekonomi Islam
adalah:
a. Motivasi perintah Agama dalam melakukan
produksi, sehingga kejujuran, amanah
kebersamaan sangat dikedepankan dalam
pelaksanaannya.
b. Berproduksi berdasarkan azas manfaat dan
maslahat
c. Mengoptimalkan kemampuan akalnya
d. Adanya tawazun antara kepentingan umum dan
pribadi
e. Mempunyai sifat optimis
f. Menghindari praktik produksi yang haram
3. Sebut dan jelaskan bentuk-bentuk bisnis yang
dilarang dalam Islam!
Bentuk-bentuk bisnis yang dilarang dalam Islam
adalah:
a. Riba
Riba secara bahasa artinya adalah tambahan. Arti
lain dari riba secara bahasa adalah tumbuh dan
membesar. Yang dimaksud dengan riba adalah
37
penambahan pendapatan secara tidak sah antara
lain dalam transaksi pertukaran barang sejenis
yang tidak sama kualitas, kuantitas, dan waktu
penyerahan atau dalam transaksi pinjam-
meminjam yang mempersyaratkan nasabah
penerima fasilitas mengembalikan dana yang
diterima melebihi pokok pinjaman karena
berjalannya waktu.Secara garis besar riba
dikelompokkan menjadi dua macam, yaitu riba
dalam hutang-piutang dan riba dalam jual beli.
Riba dalam hutang-piutang terbagi menjadi riba
qardh dan riba jahiliyyah. Adapun riba jual beli,
terbagi menjdai riba fadhl dan riba nasi’ah.
a. Riba Qordh yaitu suatu manfaat atau tingkat
kelebihan tertentu yang disyaratkan terhadap
yang berutang (muqtaridh)
b. Riba Jahiliyyah yaitu utang dibayar lebih dari
pokoknya karena si peminjam tidak mampu
membayar utangnya pada waktu yang
ditetapkan.
c. Riba Fadl yaitu pertukaran antarbarang
sejenis dengan kadar atau takaran yang
berbeda, sedangkan barang yang
dipertukarkan itu termasuk dalam jenis barang
ribawi.
d. Riba Nasi’ah yaitu penangguhan penyerahan
atau penerimaan jenis barang ribawi yang
dipertukarkan dengan jenis barang ribawi
lainnya. Riba dalam nasi’ah muncul karena
adanya perbedaan, perubahan, atau tambahan
antara yang diserahkan saat ini dan yang
diserahkan kemudian.
b. Mengurangi takaran dan timbangan
Al-Qur’an secara tegas tidak membenarkan
dan membenci perilaku ini dengan
38
menyebutnya sebagai orang-orang yang
curang seperti tersebut dalam surat al-
Muthaffifin ayat 1-3. Larangan bisnis ini
dikarenakan terdapat unsur penipuan dengan
sengaja mengurangi hak orang lain.
c. Gharar dan maisir
Arti gharar secara bahasa adalah tidak jelas.
Dalam fikih, gharar adalah transaksi yang
objeknya tidak jelas, tidak ada atau tidak
dimiliki, tidak diketahui keberadaannya, atau
tidak dapat diserahkan. Qal’aji dan Qunaibi
berpendapat bahwa suatu jual beli yang
mengandung gharar adalah suatu jual beli
yang dalam transaksinya terdapat unsur
ketidakjelasan dalam barang yang
ditransaksikan, harganya, penyerahannya
ataupun waktu penyerahannya. Yang
termasuk ke dalam jual beli secara gharar
adalah membeli ikan dalam kolam dan
membeli buah-buahan yang buahnya masih
kecil dipohon. Jual beli ini dilarang karena
dapat menyebabkan munculnya perselisihan
di antara dua pihak.
Sedangkan maisir dalam bahasa Arab adalah
qimar yang berarti judi. Maisir adalah suatu
transaksi yang digantungkan kepada suatu
keadaan yang tidak pasti dan bersifat untung-
untungan.
d. Penimbunan
Penimbunan adalah pengumpulan dan
penimbunan barang-barang tertentu yang
dilakukan dengan sengaja sampai batas waktu
untuk menunggu naiknya harga barang-
barang tersebut. Menimbun dilarang karena
dapat mengakibatkan kesusahan dan
39
kemudharatan bagi masyarakat. Dari sudut
pandang ekonomi, menimbun tidak dapat
dibenarkan karena menyebabkan kekacauan
harga dan menyulitkan pengendalian pasar.
Bila suatu barang tidak ditimbun, tentu akan
ikut andil dalam usaha-usaha produktif yang
akan memberikan kesempatan-kesempatan
baru, seperti menyelesaikan kekurangan
pangan, menambah pendapatan, mendorong
penigkatan produksi, menstabilkan harga dan
menictakan lapangan kerja.
e. Penipuan (al-ghibn dan tadlis)
Ghabn artinya adalah mengurangi dan mengubah
harga. Ghabn adalah membeli sesuatu dengan
harga yang lebih tinggi atau lebih rendah dari
harga rata-rata. Sedangkan, tadlis adalah
menyembunyikan kecacatan suatu barang pada
saat transaksi. Dalam bisnis modern perilaku
ghabn atau tadlis bisa terjadai pada proses mark
up yang melampaui batas kewajaran atau wan-
prestasi.
4. Bagaimana pengaruh zakat terhadap kebijakan
fiskal?
Kebijakan Fiskal adalah suatu kebijakan ekonomi
dalam rangka mengarahkan kondisi perekonomian
untuk menjadi lebih baik dengan jalan mengubah
penerimaan dan pengeluaran pemerintah. Zakat
merupakan salah satu harta yang wajib dikeluarkan
oleh muslim yang mampu (muzakki), dan ini bisa
dijadikan sebagai salah satu instrumen kebijakan
fiskal pendapatan dan belanja negara. Zakat dapat
digunakan untuk pembangunan ekonomi yang
hasilnya dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat
40
tanpa harus mengurangi esensi kekhususan manfaat
zakat bagi mustahiq.
5. Jelaskan konsep mekanisme pasar menurut Ibnu
Taimiyyah!
a. Harga di pasar ditentukan oleh permintaan dan
penawaran yang adil
b. Naik turunnya harga di pasar tidak selalu terjadi
karena ketidakadilan (dzulm), hal ini terjadi
karena produksi dan ekspor impor barang.
c. Kenaikan harga disebabkan oleh penurunan
komoditi atau peningkatan populasi penduduk.
d. Faktor yang mempengaruhi permintaan dan harga
yang ditimbulkan: keinginan seseorang (ar-
raghabah), jumlah permintaan (thullab), al
mu’awidh (pelanggan), jenis mata uang yang
digunakan sesuai dengan nilai tukarnya, akad
(kontrak), dll.
6. Jelaskan perbedaan konsep dan fungsi uang menurut
ekonomi konvensional dan ekonomi Islam
No Ek.Konvensional Ek.Islam
1 Uang = modal Uang tidak identik
dengan modal;
uang public goods
modal private
goods; uang flow
concept modal
stock concept.
2 Uang merupakan
komoditi
Uang bukan
sebagai komoditi
3 Fungsi uang sebagai: alat
tukar (medium of
Fungsi uang
sebagai: alat tukar
41
axchange), standar nilai
(unit of account) dan
penyimpan kekayaan
(nilai) (store of value)
dan standar nilai
7. Jelaskan apa yang dimaksud dengan pemasaran
menurut Philip Kotler.
Pemasaran adalah proses kemasyarakatan yang
dilakukan oleh kelompok atau individu untuk
memenuhi apa yang mereka butuhkan dan inginkan
melalui penciptaan, penawaran, dan pertukaran
produk dan pelayanan secara bebas satu sama lain.
8. Sebutkan unsur-unsur bauran pemasaran dan berikan
contohnya.!
a. Produk, contohnya karakteristik produk, kualitas
desain, nama merek, kemasan, ukuran dan
garansi.
b. Harga, contohnya harga catalog, diskon produk,
kartu kredit.
c. Promosi, contohnya promosi penjualan, iklan,
pemasaran langsung.
d. Distribusi, contohnya jarak toko, transportasi,
letak toko, jumlah oulet.
9. Apakah yang dimaksud dengan utilitas? Sebutkan
dan jelaskan beserta contohnya macam-macam
utilitas.
Utilitasa dalah kemampuan suatu produk untuk
memuaskan kebutuhan konsumen.
Macam-macamutilitas :
a. Utilitas bentuk, yaitu manfaat yang dirasakan
konsumen karena perubahan bentuk produk.
42
Contohnya bank menyediakan ATM untuk
memudahkan nasabah.
b. Utilitas tempat, yaitu manfaat yang dirasakan
konsumen karena dapat menikmati produk di
tempat yang diinginkan. Contohnya ATM
ditempatkan di berbagai tempat yang strategis.
c. Utilitas waktu, yaitu tambahan manfaat yang
dirasakan konsumen karena dapat menikmati
produk pada saat yang dibutuhkan.
Contohnya, pelayanan ATM selama 24 jam.
d. Utilitas kepemilikan produk dan jasa, yaitu
produk memberikan manfaat yang optimal
jika telah terjadi perpindahan kepemilikan.
Pemsaran membantu perpindahan produk.
Contohnya :nasabah dapat mengambil sendiri
jumlah uang yang dibutuhkan.
10. Sebut dan jelaskan fungsi-fungsi pemasaran.!
a. Fungsi pertukaran, merupakan proses
menyampaikan produk pada pemakai atau
konsumen yang dimaksud. . Konsumen dapat
melakukan pembelian untuk digunakan sendiri
atau dijual kembali.
b. Fungsi distribusi fisik, merupakan aktivitas
yang meliputi pengangkutan dan penyimpanan
barang. Fungsi ini menempatkan produk padat
empat yang diinginkan konsumen.
c. Fungsi perantara, merupakan aktivitas yang
menghubungkan pelaksanaan fungsi
pertukaran dan fungsi distribusi fisik pada
perusahaan, aktivitas ini meliputi pembiayaan,
pengurangan risiko, mencari informasi pasar,
dan system stadarisasi.
43
11. Sebut dan jelaskan jenis-jenis pasar berdasarkan jenis
konsumen dan penggunaan produknya.!
a. Pasar konsumen, merupakan pasar yang terdiri
dari individu yang membeli produk untuk
digunakan sendiri. Produk tersebut dinamakan
barang konsumsi.
b. Pasar industry, merupakan pasar yang terdiri
dari organisasi bisnis, pemerintah, institusi
lain yang membeli produk dan digunakan
untuk kegiatan mereka atau untuk kegiatan
produksi denganmembuat produk lain.
12. Apa yang sodara ketahui tentang segmenting,
targetting, dan positioning?
a. Segmenting adalah kegiatan yang dilakukan
pemasar untuk membagi pasar kedalam
kelompok-kelompok kecil yang memiliki
karakteristik dan kebutuhan produk yang
sama.
b. Targetting adalah kegiatan memilih satu atau
lebih segmen pasar untuk dimasuki.
c. Positioning adalah kegiatan mendesain
penawaran dan citra perusahaan sehingga
dapat menempati posisi kompetitif yang
bermanfaat dan berbeda dalam benak
pelanggan.
44
MATERI UJIAN KOMPREHENSIF JURUSAN DAN
PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARI’AH
1. Apa yang dimaksud dengan pendanaan (funding) dan
pembiayaan (financing) di bank syariah?
Jenis dan usaha bank syariah sebagai lembaga
keuangan perantara(intermediary) secara simpel dapat
dijalankan ke dalam pendanaan (funding, تمويل
atau(إدخار المالية ,financing) dan pembiayaan(المالية
lending, serta jasa(الخدمات).
Pendanaan disebut juga dengan sisi liability atau beban
kewajiban yang harus dibayarkan oleh pihak bank
kepada pihak lainnya (nasabah) penabung atau
investor pada produk deposito. Dana pendanaan
tersebut sering disebut dengan DPK (Dana Pihak
Ketiga).
Pembiayaan disebut juga dengan assets, dikarenakan
dana yang dipergunakan untuk pembiayaan merupakan
assets (kekayaan) bank tersebut. Walaupun bisa jadi
dari dana yang digunakan pembiayaan tersebut juga
bersumber dari Dana Pihak Ketiga (DPK).
2. Apa saja produk yang dikembangkan dalam pendanaan
(funding) dan akad apa saja yang dipergunakan dalam
pendanaan?
Dalam pengumpulan dana bank syariah
mempraktikkan produk tabungan dan giro (saving and
current accounts) dan deposito (investment accounts).
Dalam kedua produk tersebut, akad dasar yang
dikembangkan adalah wadi’ah dan mudharabah.
3. Produk apa saja yang dipaktikkan dalam pembiayaan
(financing) di bank syariah?
45
Pembiayaan (financing) merupakan istilah yang
dipergunakan dalam bank syariah, sebagaimana dalam
bank konvensional disebut dengan kredit (lending).
Dalam kredit keuntungan berbasis pada bunga
(interest based), sedangkan dalam pembiayaan
(financing) berbasis pada keuntungan riil yang
dikehendaki (margin) atau pun bagi hasil (profit
sharing).
Dalam pasal 1 angka 25 Undang-undang No. 21 Tahun
2008 tentang Perbankan Syariah disebutkan:
Pembiayaan adalah penyediaan dana atau tagihan yang
dipersamakan dengan itu berupa:
a. transaksi bagi hasil dalam bentuk mudharabah dan
musyarakah;
b. transaksi sewa-menyewa dalam bentuk ijarah atau
sewa beli dalam bentuk ijarah muntahiya bittamlik;
c. transaksi jual beli dalam bentuk piutang
murabahah, salam, dan istishna’;
d. transaksi pinjam meminjam dalam bentuk piutang
qardh; dan
e. transaksi sewa-menyewa jasa dalam bentuk ijarah
untuk transaksi multijasaberdasarkan persetujuan
atau kesepakatan antara Bank Syariah dan/atau
UUS dan pihak lain yang mewajibkan pihak yang
dibiayai dan/atau diberi fasilitas dana untuk
mengembalikan dana tersebut setelah jangka waktu
tertentu dengan imbalan ujrah, tanpa imbalan, atau
bagi hasil.
Merujuk pada pasal di atas, maka pembiayaan bank
syariah dari aspek alur keuangan dapat
diklasifikasikan dalam dua aktiva, earning assets dan
non earning assets. Secara bahasa earning berarti
pendapatan, sama dengan pendapatan neto atau
keuntungan bersih setelah pajak, pendapatan yang
46
diterima oleh individu seperti kompensasi dan
pendapatan pasif.
Earning assets yaitu aktiva yang menghasilkan profit,
biasanya berupa investasi dalam bentuk pembiayaan:
- bagi hasil (mudharabah, musyarakah).
- sewa-menyewa(ijarah),
- sewa beli (ijarah muntahiya bittamlik)
- jual beli piutang (murabahah, salam, dan istishna’)
Pembiayaan non earning assets yaitu aktiva yang tidak
bertujuan untuk mencari keuntungan. Dalam bank
syariah, non non earning assets berupa investasi dalam
bentuk qord, atau investasi sosial yang lain.
Jenis-jenis pembiayaan juga dapat diklasifikasikan
pada aspek karakter proyeksi/bisnis dalam transaksi
tersebut. Transaksi bagi hasil (mudharabah,
musyarakah) merupakan natural uncertainty contracts
atau karakter bisnis yang secara umum/alamiah tidak
bisa ditentukan aspek pendapatannya. Karakter ini
kemudian berdampak pada model akuntansi case
basis. Sedangkan transaksi sewa menyewa dan jual
beli merupakan karakter bisnis yang natural certainty
contracts. Atau kontrak bisnis bank yang secara
umum, bank syariah dapat menentukan keuntungan
dari kontrak-kontrak tersebut dari awal. Karakter ini
kemudian berdampak pada model akuntansi accrual
basis.
4. Apa yang saudara ketahui tentang prinsip kehatian-
hatian dalam pembiayaan?
Prinsip kehatian-hatian atau disebutprudential banking
principles bertujuan untuk mengamankan dana yang
akan disalurkan sebagai pinjaman kepada calon
debitur agar bisa kembali sesuai dengan jadwal dan
nominal yang telah ditetapkan. Banyak faktor yang
menjadi landasan perbankan untuk menilai kelayakan
47
calon debitur yang dikelompokkan dalam lima besar
dan disebut 5C.
Character Berhubungan dengan pribadi si calon debitur atau para
pengambil keputusan untuk debitur berbentuk badan
usaha. Penilaian karakter ini erat kaitannya dengan
reputasi calon debitur di masyarakat dan track record-
nya di kalangan para pengusaha atau pihak-pihak yang
sering menjalin relasi dengannya, apakah calon debitur
itu termasuk yang bisa dipercaya atau tidak dan lain
sebagainya. Hal lain yang juga turut diperhatikan bank
untuk kategori karakter ini adalah komitmen usaha
yang dibangun, rekaman bisnis seperti pemasok,
pelangga dan sejarah perbankan. Bank akan melihat
apakah bisnis calon debitur memiliki sejarah pinjaman
yang bermasalah atau tidak.
Capital Berhubungan dengan kemampuan debitur untuk
menyediakan modal sendiri dalam suatu proyek atau
bisnis. Bank tidak bisa 100 persen memberikan
pembiayaan ke usaha yang mengajukan permodalan.
Calon debitur harus memiliki self financingatau modal
sendiri yang bisa berasal dari modal disetor atau laba
yang terakumulasi menjadi modal. Modal tersebut
antara lain dilihat dari komposisi kepemilikan, siapa
yang paling dominan dan siapa pengurus modal itu.
Hal ini dinilai penting karena dengan mengetahuinya
sosok yang mengendalikan modal tersebut, bank dapat
mengetahui bagaimana keberlangsungan bisnis yang
dijalankan di masa depan.
48
Capacity Berhubungan dengan kapasitas atau kemampuan calon
debitur dalam mengelola serta mengembangkan
usahanya sehingga ia mampu membayar kembali
pinjaman sesuai dengan jadwal dan jumlah yang telah
ditetapkan. Capacity di sini juga berkaitan dengan
kapasitas usaha seperti hasil penjualan, struktur biaya,
arus kas, perputaran tagihan, biaya terhadap
pendapatan dan lain sebagainya.
Condition Berhubungan dengan kemampuan calon debitur dalam
menghadapi perubahan kondisi lingkungan, baik yang
menyangkut kondisi perekonomian dan kondisi sosial
masyarakat serta politik, di mana usaha atau proyek
berada. Kondisi ini juga berkaitan dengan perizinan.
Misalnya, untuk usaha mikro, izin tersebut dapat
berasal dari kelurahan atau kecamatan, dan
sebagainya.
Collateral
Berhubungan dengan jaminan utaman dalam
pembiayaan yakni sumber pengembalian kredit dari
proyek atau usaha yang dibiayai. Jenis jaminan terbagi
menjadi dua yaitu jaminan berwujud dan tidak
berwujud. Jaminan berwujud misalnya peralatan,
mesin, kendaraan, bangunan, tanah dan sebagainya,
sedangkan yang tak berwujud antara lain garansi
personal atau perusahaan dan sebagainya
5. Apa yang saudara ketahui tentang CAMEL dalam
analisis likuiditas di bank?
Dalam kamus Perbankan (Institut Bankir Indonesia),
edisi kedua tahun 1999: CAMEL adalah aspek yang
49
paling banyak berpengaruh terhadap kondisi keuangan
bank, yang mempengaruhi pula tingkat kesehatan
bank, CAMEL merupakan tolok yang menjadi obyek
pemeriksaan bank yang dilakukan oleh pengawas
bank. CAMEL terdiri atas limakriteria yaitu Capital
(modal), Activa (aktiva), Management
(manajemen), Equity (pendapatan), dan Liquidity
(likuiditas). Berdasarkan kamus Perbankan (Institut Bankir
Indonesia), edisi kedua tahun 1999, peringkat CAMEL
dibawah 81memperlihatkan kondisi keuangan yang
lemah yang ditunjukan oleh neraca bank, seperti rasio
kredit tak lancar terhadap total aktiva yang meningkat,
apabila hal tersebut tidak diatasi akan mengganggu
kelangsungan usaha bank, bank yang terdaftar pada
pengawasan dianggap sebagai bank bermasalah dan
diperiksa lebih sering oleh pengawas bank jika
dibandingkan dengan bank yang tidak bermasalah.
Bank dengan peringkat CAMEL diatas 81 adalah bank
dengan pendapatan yang kuat dan aktiva tak lancer
sedikit, peringkat CAMEL tidak pernah
diinformasikan secara luas.
6. Hitung dan susunlah jurnal untuk transaksi di bank
syariah berikut (penguji menentukan atau mahasiswa
diminta memilih salah satu yang dikuasai) :
Transaksi penghimpunan dana
52
7. Sebutkan jenis – jenis dan komponen laporan keuangan
bank syariah
Klasifikasi Jenis Komponen
Umum Neraca Aktiva:
a. Aktiva produktif:
piutang murabahah,
piutang salam,piutang
sewa/ijarah)
b. Aktiva tetap: peralatan
kantor, gedung dsb
Pasiva:
a. Hutang/kewajiban:
tabungan wadiah, giro
wadiah
b. Investasi tidak terikat
(investasi mudharabah
mutlaqah): tabungan
mudharabah &
deposito mudharabah
c. Modal pemilik/ekuitas:
saham, laba ditahan
Laporan
Laba Rugi
Pendapatanoperasiutama
Pendapatandarijualbeli
(murabahah, salam,
ijarah)
Pendapatandarisewa
PendapatandariBagiHasi
l(mudharabah,
musyarakah)
Pendapatanoperasiutama
lainnya
53
Hakpihakketigaatasbagihasil
ITT
PendapatanOperasiLainnya
BebanOperasiLainnya
Pendapatan Non Operasi
Beban Non Operasi
Zakat
Pajak
Laporan
Arus Kas
Laporan
Perubahan
Modal/Ekuit
as
Catatan atas
laporan
keuangan
Khusus Laporan
perubahan
dana
investasi
terikat.
Penerimaan dana investasi
Penyaluran dana untuk
investasi
Keuntungan/kerugian investasi
Biaya administrasi investasi
Fee bank sebagai agen/manajer
investasi
Laporan
rekonsiliasi
pendapatan
54
& bagi hasil
Laporan
sumber dan
penggunaan
dana zakat
Laporan
sumber dan
penggunaan
dana
kebajikan
8. Jelaskan tujuan audit laporan keuangan bank syariah
Audit laporan keuangan bank syariah dilakukan agar
auditor mampu menyatakan pendapat atas kewajaran
laporan keuangan bank syariah secara benar (true)
dan wajar (fair) sesuai aturan dan prinsip syari’ah,
standar AAOIFI, serta standard an praktek akuntansi
nasional yang berlaku.
9. Sebutkan dan jelaskan faktor–faktor apa yang perlu
diperhatikan dalam penganggaran dana di bank syariah
:
Faktor internal: segmen pasar, posisi keuangan,
sumber dana, kualitas aktiva produktif, sarana yg
dimiliki
Faktor eksternal: persaingan antar bank,
perkembangan ekonomi, kondisi sosial politik,
karakteristik usaha nasabah.
10. Uraikan tujuan pengelolaan aktiva dan pasiva (Asset
Liability Management/ ALMA) di bank syariah:
55
• Maksimalisasi laba, dengan menjaga risiko tidak
melampaui batas yang telah ditetapkan.
(RaflusRax)
• Menjaga tingkat kesehatan bank dengan mampu
melakukan antisipasi yang tepat terhadap
terjadinya perubahan-perubahan variable dari
eksternal bank guna memperoleh net income yg
optimal.(Masyhud Ali)
• Menstruktur portfolio asset liabilities bank secara
konsisten, terkordinasi dan terpadu dalam rangka
memaksimalkan keuntungan. (DahlanSiamat)
• Menjaga likuiditas yang memadai dan membentuk
cadangan-cadangan untuk menjaga segala risiko
yang akan timbul dan mendapatkan laba yang
maksimal namun berkembang secara wajar.
(SlametRiyadi).
11. Jelaskan pengertian bank
Secara bahasa, bank berakar dari bahasa italia banco.
Dalam bahasa arab sering disebut (ج: البنوك) البنك dan
Banco merupakan bahasa Italia .(ج: المصارف) المصرف
yang berarti kepingan papan tempat buku, atau
sejenis meja. Dalam bahasa Indonesia dan Melayu
terdapat istilah yang relatif sama yaitu ”bangku”. B.
N. Ajuha mendefinisikan bank:
Bank provide means by which capital is
transferred from those who cannot use it
profitable to those who can use itu productively
for the society as whole. Bank provide which
channel to invest without any risk and at a good
rate of interest.
Bank diartikan sebagai modal yang ditransfer dari
pemilik yang tidak dapat menggunakan dana tersebut
menjadi keuntungan (profitable) kepada pihak-pihak
yang dapat menggunakan sehingga produktif bagi
56
masyarakat banyak. Bank juga sebagai mediasi
(intermediary, channel) untuk investasi tanpa resiko
dengan suku bunga yang bijak.
Sebelum populer bank Islam, penyebutan bank hanya
terdapat Commercial Bank (bank umum) yang dapat
dimiliki oleh pribadi dan publik, serta Central Bank
yang dimiliki pemerintah. Setelah populer bank
Islam, berkembang istilah perbankan yang
berkonotasi Islam dan konvensional. Dalam bahasa
arab terkenal اإلسالميةالمصرفية (bank Islam) dan
الربوية المصرفية (bank konvensional).
Dalam istilah internasionalsering disebut Islamic
Banking atau interest-free banking. Yaitu lembaga
keuangan yang operasional dan berbagai produknya
dikembangkan berlandaskan syari’ah Islam,
khususnya berkaitan pelarangan praktik riba (bunga),
maisir (spekulasi), dan gharar (ketidakjelasan).
Menurut H.M. Sadeq, bank Islam bukan hanya
sebagai tipe yang berbeda dengan bank
konvensional, atau sebagai financial
intermediary.Tapi bank Islam berpartisipasi nyata
dalam bisnis dan mobilisasi dalam pendanaan dalam
prinsip profit and loss sharing (PLS)yang berbeda
dengan bank konvensional yang berbasis bunga.
12. Apakah Pengertian dan Landasan Hukum BMT?
BMT kepanjangan dari bait al-mal dan bait at-
tamwil. Bait artinya rumah atau bangunan,
sedangkan al-mal artinya harta benda atau kekayaan.
Baitul mal dalam istilah fiqh berarti suatu lembaga
atau badan yang bertugas untuk mengurusi kekayaan
negara terutama keuangan, yang berkenaan dengan
soal pemasukan dan pengelolaan, atau yang
berhubungan dengan masalah pengeluaran dan lain-
57
lain. Sedangkan baitut tamwil sebagai usaha
pengumpulan dan dan penyaluran dana komersial.
Dengan demikian, BMT merupakan penggabungan
dua kegiatan yang berbeda sifatnya, laba dan nirlaba,
dalam suatu lembaga.
13. Pengertian Badan Amil Zakat (BAZ) dan Lembaga
Amil Zakat (LAZ)?
Institusi BAZ sebelumnya disebut juga dengan
Badan Amil Zakat, infaq dan shodaqoh (BAZIS).
Sedangkan pengertian BAZIS secara istilah antara
lain ditemukan dalam surat keputusan bersama
(SKB) menteri dalam negeri dan menteri agama no
29 tahun 1991 atau 47 tahun 1991 tentang pembinaan
BAZIS.
Dalam Pasal 1 SKB disebutkan: “BAZIS adalah
lembaga swadaya masyarakat yang mengelola
penerimaan, pengumpulan dan penyaluran dan
pemanfaatan ZIS secara berdaya guna dan berhasil
guna”.
Lembaga Amil Zakat (LAZ) adalah institusi
pengelolaan zakat yang sepenuhnya di bentuk oleh
masyarakat yang bergerak di bidang dakwah,
pendidikan, sosial atau kemasyarakatan umat
Islam, dikukuhkan, dibina dandilindungi oleh
pemerintah. Secara subtansial, pengertian tersebut
dapat ditemukan dalam UU No 38 tahun 1999
tentang pengelolaan zakat. Pengertian itu kemudian
dipertegas lagi dalam keputusan Menteri
AgamaRepublik Indonesia No. 581 Tahun 1999
tentang pelaksanaan UU No 38 Tahun 1999 tentang
pengelolaan zakat.
Dalam pasal 1 ayat 1 Keputusan Menteri No. 581
Tahun 1999 disebutkan:
58
“Badan Amil Zakat itu adalah organisasi pengelola
zakat yang dibentuk oleh pemerintah terdiri dari
unsur masyarakat dan pemerintah dengan tugas
mengumpulkan, mendistribusikan dan
mendayagunakan zakat sesuai dengan ketentuan
agama”.
Namun demikian kedua pengelola zakat itu memilki
tugas dan fungsinya yang sama, yaitu
mengumpulkan, mendistribusikan dan
mendayagunakan harta zakat yang dikumpulkan oleh
umat Islam. Objek yang menjadi sasaran dalam
penerimaan dan pengumpulan oleh BAZIS selain
zakat itu juga adalah infaq dan shadaqah. Zakat ialah
shadaqah wajib yang berupa jumlah tertentu dari
seseorang yang beragama Islam yang telah mencapai
nisaf dan haul, diberikan kepada yang berhak
meneriamanya. Infaq yang menuruit sebagian Ulama
disebut sebagai shadaqah wajib ialah sebagian harta
seseorang yang dikeluarkan untuk kepentingan
umum dengan tidak perlu memperhatikan nosaf dan
haulnya. Shadaqah adalah sebagian harta seseorang
beragama Islam yang dikeluarkan untuk
kemaslahatan umat Islam. Harta-harta yang wajib
dizakati itu terdiri dari harta peternakan, emas dan
perak, harta hasil perniagaan, dan hasil pertanian.
Landasan hukum tentang zakat yaitu Undang-undang
Nomor 38 Tahun 1999 telah diamandem oleh
Undang-Undang Zakat No 23 Tahun 2011.
Dalam Pasal Bab I Ketentuan Umum, Pasal 1 angka
7 disebutkan:
“Badan Amil Zakat Nasional yang selanjutnya
disebut BAZNAS adalah lembaga yang melakukan
pengelolaan zakat secara nasional”.
59
Pasal 1 angka 8 disebutkan:”Lembaga Amil Zakat
yang selanjutnya disingkat LAZ adalah lembaga
yang dibentuk masyarakat yang memiliki tugas
membantu pengumpulan, pendistribusian, dan
pendayagunaan zakat”. dan Pasal 1 angka 9
disebutkan tentang UPZ: “Unit Pengumpul Zakat
yang selanjutnya disingkat UPZ adalah satuan
organisasi yang dibentuk oleh BAZNAS untuk
membantu pengumpulan zakat”.
14. Bagaimana Pengertian Asuransi dan Landasan
Hukum Asuransi?
Pengertian Asuransi
Sebagian ahli mengatakan asuransi berasal
assecurare (Yunani) yang berarti menyakinkan
orang. Beberapa istilah Asuransi yaitu
assurantie (Belanda), assurance (Perancis),
assurance/insurance (Inggris). Assurance berarti
menanggung sesuatu yang pasti terjadi, sedang
Insurance berarti menanggung sesuatu yang mungkin
atau tidak mungkin terjadi. Dalam bahasa Arab
asuransi dikenal dengan at-Takaful, at Tadhamun
atau saling menanggung. Asuransi ini disebut juga
dengan at-Ta’min, berasal dari kata amina, yang
berarti aman, tentram, dan tenang.Lawannya
adalah al-khouf, yang berarti takut dan khawatir.
Asuransi dinamakan at-Ta’min, karena orang yang
melakukan transaksi ini (terutama para peserta) telah
merasa aman dan tidak terlalu takut terhadap bahaya
yang akan menimpanya dengan adanya transaksi ini.
60
Landasan Hukum Asuransi
Asuransi menurut terminologi sebagaimana yang
disebutkan dalam Undang-Undang No. 2 Tahun 1992
tentang Usaha Persuransian, dalam Pasal 1:
“Asuransi atau pertanggungan adalah perjanjian
antara dua pihak atau lebih, dengan mana pihak
penanggung mengikatkan diri pada tertanggung,
dengan menerima premi asuransi untuk memberikan
penggantian pada tertanggung karena kerugian,
kerusakan atau kehilangan keuntungan yang
diharapkan, atau tanggung jawab hukum kepada
pihak ketiga yang mungkin akan diderita
tertanggung, yang timbul dari suatu peristiwa yang
tidak pasti, atau untuk memberikan suatu
pembayaran yang didasarkan atas meninggal atau
hidupnya seseorang yang dipertanggungkan”
15. Bagaimana Pengertian Gadai dan Landasan
HukumGadai?
Gadai adalah kegiatan menjaminkan gadai-dagai
berharga kepada pihak tertentu, guna memperoleh
sejumlah uang dan barang yang akan dijaminkan
akan ditebus kembali sesuai dengan perjanjian antara
nasabah dengan lembaga gadai. Dalam Pasal 1150
Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUHPerd),
disebutkan gadai adalah:
“Suatu hak yang diperoleh seorang berpiutang atas
suatu barang bergerak, yang diserahkan kepadanya
oleh seseorang berutang atau seorang lain atas
namanya, dan yang memberikan kekuasaan kepada si
berpiutang itu untuk mengambil pelunasan dari
barang tersebut secara didahulukan daripada orang-
orang berpiutang lainnya; dengan kekecualian biaya
untuk melelang barang tersebut dan biaya yang telah
dikeluarkan untuk menyelamatkannya setelah barang
61
itu digadaikan, biaya-biaya mana harus
didahulukan.”
Dilihat dari definisi gadai sendiri, yang menjadi
objek dari hak gadai adalah benda bergerak. Benda
bergerak yang dimaksudkan meliputi benda bergerak
yang berwujud (lichamelijke zaken) dan benda
bergerak yang tidak berwujud (onlichamelijke zaken)
berupa hak untuk mendapatkan pembayaran uang
yang berwujud surat-surat berharga.
Ketentuan umum dalam gadai syariah (rahn) adalah
sebagai berikut:
a. Murtahin (penerima barang) mempunyai hak
untuk menahan Marhun (barang) sampai semua
utang rahin (yang menyerahkan barang) dilunasi.
b. Marhun dan manfaatnya tetap milik Rahin. Pada
prinsipnya marhun tidak boleh dimanfaatkan oleh
murtahin kecuali seizin Rahin, dengan tidak
mengurangi nilai marhun dan pemanfaatannya itu
sekedar pengganti biaya pemeliharaan
perawatannya.
c. Pemeliharaan dan penyimpanan marhun pada
dasarnya menjadi kewajiban rahin, namun dapat
dilakukan juga oleh murtahin. Biaya dan
pemeliharaan penyimpanan tetap menjadi
kewajiban rahin.
d. Besar biaya administrasi dan penyimpanan
marhun tidak boleh ditentukan berdasarkan
jumlah pinjaman.
62
MATERI UJIAN KOMPREHENSIF PROGRAM
STUDI
MANAJEMEN ZAKAT DAN WAKAF
1. Jelaskan konsep dasar zakat dan wakaf!
Konsep dasar zakat: Zakat merupakan salah satu
dari rukun Islam yang lima dan hukum
pelaksanaannya adalah wajib. Zakat terbagi dua
jenis, yaitu zakat jiwa (nafs), atau disebut juga
zakat fitrah, dan zakat harta (maal). Zakat fitrah
wajib atas tiap orang, besar-kecil, tua-muda, laki-
perempuan, merdeka-budak, yang memiliki
kelebihan makanan pada Hari Raya Idul Fitri.
Sedangkan zakat harta adalah zakat atas segala
harta benda yang dimiliki dan dapat
dimanfaatkan.
Konsep dasar wakaf: Secara bahasa, wakaf
bermakna “menahan” yaitu menahan harta dan
memberikan manfaatnya di jalan Allah. Dengan
demikian, wakaf diinterpretasikan sebagai aset
yang dialokasikan untuk kesejahteraan umat
dimana pokok aset dipertahankan sedangkan
manfaatnya digunakan untuk kepentingan umum.
Wakaf adalah perbuatan memisahkan dan/atau
menyerahkan sebagian harta benda miliknya
untuk dimanfaatkan selamanya atau untuk jangka
waktu tertentu sesuai dengan kepentingan tertentu
dalam konteks keperluan ibadah dan/atau
kesejahteraan umum (UU No. 41/2004 tentang
Wakaf).
2. Landasan zakat dan wakaf
a. Sebutkan landasan hukum zakat
اكعين كاة واركعوا مع الر وأقيموا الصالة وآتوا الز
63
كوة لوة واتوا الز كنهم فى الر ض اقاموا الص ا لذين ان م
وامروا بالمعروف ونهوا عن المنكر ولله عاقبة المور
b. Sebutkan landasan hukum wakaf
ا تحبون لن تنالوا البر حتى تنفقوا مم
أيها ٱلذين ء ت ما كسبتم و ي ا أنفقوا من طي ب ا امنو مم
موا ٱلخبيث منه ن ٱلرض ول تيم أخرجنا لكم م
أن تغمضوا فيه وٱ ا أن تنفقون ولستم بـاخذيه إل علمو
ٱلله غنى حميد
3. Jelaskan syarat dan rukun zakat
a. Syarat zakat
1. Islam
2. Baligh dan berakal
3. Telah mencapai nishab
4. Merdeka
5. Mencapai haul
6. Kepemilikan yang penuh/sempurna
7. Barangnya produktif/bisa diproduktifkan
8. Selamat dari hutang/bebas hutang
b. Rukun zakat
Rukun zakat ialah mengeluarkan sebagian dari
nishab (harta) dengan melepaskan
kepemilikan terhadapnya, menjadikannya
sebagai milik orang fakir, dan
menyerahkannya kepadanya atau harta
tersebut diserahkan kepada wakilnya, yakni
64
imam atau orang yang bertugas untuk
memungut zakat
4. Jelaskan syarat dan rukun wakaf
a. Rukun wakaf
1. Waqif (orang yang wakaf)
2. Mauquf (barang yang diwakafkan)
3. Sighot (kalimat wakaf)
4. Mauquf ‘alaih (penerima wakaf)
b. Syarat-syarat wakaf
- Syarat Wakif.
Orang yang mewakafkan disyaratkan cakap
bertindak dalam membelanjakan hartanya.
Kecakapan bertindak disini meliputi 3 macam
kriteria, yaitu:
1 Merdeka.
2 Berakal sehat.
3 Baligh atau dewasa
- Syarat Mauquf.
Benda-benda yang diwakafkan dipandang sah
apabila memenuhi syarat-syarat sebagai
berikut:
1. Benda tersebut harus mempunyai nilai.
2. Benda bergerak atau benda tetap yang
dibenarkan untuk diwakafkan.
3. Benda yang diwakafkan harus tertentu
(diketahui) ketika terjadi wakaf.
4. Benda tersebut telah menjadi milik si wakif.
- Syarat Mauquf ‘Alaih.
Mauquf ‘Alaih yaitu orang atau badan hukum
yang berhak menerima harta wakaf. Adapun
syarat-syaratnya ialah:
1. Harus dinyatakan secara tegas pada waktu
65
mengikrarkan wakaf, kepada siapa/apa
ditujukan wakaf tersebut.
2. Tujuan wakaf itu harus untuk ibadah.
- Syarat Shighat.
Shighat akad adalah segala ucapan, tulisan
atau isyarat dari orang yang berakad untuk
menyatakan kehendak dan menjelaskan apa
yang diinginkannya. Adapun syarat sahnya
shighat adalah:
1. Shighat harus munjazah (terjadi seketika).
2. Shighat tidak diikuti syarat bathil. Shigaht
tidak diikuti pembatasan waktu tertentu.
3. Tidak mengandung suatu pengertian untuk
mencabut kembali wakaf yang sudah
dilakukan.
5. Jelaskan proses manajemen Islami?
a. Niat
Niat berarti seni bersatunya kata hati dengan
dimulainya sebuah perbuatan seseorang atau
sekelompok orang. Niat merupakan pondasi
bagi setiap muslim dalam melaksanakan
pekerjaannya baik individu maupun
organisasi.
Niat merupakan tolok ukur suatu amalan;
diterima atau tidaknya tergantung niat dan
banyaknya pahala yang didapat atau sedikit
pun tergantung niat. Niat adalah perkara yang
sangat penting, seseorang bisa naik ke derajat
shiddiqin dan bisa jatuh ke derajat yang paling
bawah disebabkan karena niatnya. Seseorang
bisa termotivasi juga karena niatnya, sesorang
bisa memiliki komitmen juga karena niatnya,
seseorang tidak korupsi juga karena niatnya,
66
jadi sesungguhnya niat adalah hal paling
utama dalam mencapai tujuan individu
maupun organisasi dalam Islam.
b. Ikhtiar
Ikhtiar adalah proses atau usaha perubahan
yang dilakukan oleh individu maupun
kelompok untuk mencapai tujuan baru yang
lebih baik. Usaha perubahan dimulai dari
komunikasi, perencanaan, pengorganisasian,
pelaksanaan dan pengawasan dalam setiap
perbuatan.
c. Tawakal
Tawakal bermakna memberikan perwakilan
dan penyerahan diri kepada Allah SWT.
Secara istilah, tawakal berarti menyerahkan
diri dan berpegang teguh kepada Allah,
setelah berikhtiar secara maksimal. Orang
yang tawakal akan selalu optimis dan tidak
pernah berputus asa, karena selalu yakin
bahwa suatu saat pasti meraih hasil dari usaha
dan kerja kerasnya. Juga tidak merasakan
lelah dalam berusaha, karena ia yakin bahwa
Allah tidak akan menyia-nyiakan hamba-Nya
yang mau berusaha dan berikhtiar. Juga tidak
pernah merasa khawatir terhadap segala
macam kegagalan, karena ia memahami
dengan baik bahwa setiap usaha memang
berisiko gagal. Namun, hal tersebut diambil
sebagai hikmah bahwa dibalik kegagalan pasti
ada keberkahan.
6. Jelaskan metode dan teknik yang dapat
dilakukan dalam melaksanakan kegiatan
fundraising?
a. Langsung (direct fundraising)
67
Metode langsung adalah metode yang
menggunakan teknik-teknik atau cara-cara
yang melibatkan partisipasi wakif secara
langsung. Yakni bentuk-bentuk
fundraising di mana proses interaksi dan
daya akomodasi terhadap respons waqif
bias seketika (langsung) dilakukan.
Misalnya, melalui direct mail, direct
advertising, telefundraising, dan presentasi
langsung.
b. Tidak langsung (indirect)
Metode fundraising tidak langsung
merupakan suatu metode yang
menggunakan teknik atau cara yang tidak
melibatkan partisipasi waqif secara
langsung. Metode ini dilakukan dengan
metode promosi yang mengarah kepada
pembentukan citra lembaga yang kuat,
tanpa diarahkan untuk transaksi donasi
pada saat itu. Misalnya, advertorial, image
campaign, penyelenggaraan suatu kegiatan
melalui perantara, menjalin relasi, melalui
referensi dan mediasi para tokoh.
7. Jelaskan tiga fase besar pengelolaan wakaf di
Indonesia?
a. Periode Tradisional
Pada fase ini wakaf masih
ditempatkan sebagai ajaran yang murni.
Ajaran wakaf dimasukkan dalam kategori
ibadah mahdah, yaitu benda-benda wakaf
yang kebanyakan untuk pembangunan
fisik, seperti untuk masjid, musala,
pesantren, tanah pekuburan, dan
sebagainya. Pada periode ini keberadaan
68
wakaf belum memberikan kontribusi
social yang lebih luas karena untuk
kepentingan yang bersifat konsumtif.
b. Periode Semi Profesional
Periode ini merupakan masa
pengelolaan wakaf secara umum masih
sama dengan fase tradisional. Namun,
pada masa ini sudah mulai dikembangkan
pola pemberdayaan wakaf produktif,
meskipun belum maksimal. Misalnya,
penambahan fasilitas gedung pertemuan,
pernikahan, toko atau minimarket dan
fasilitas lainnya yang berada dalam
pekarangan masjid yang dibangun di tanah
wakaf.
c. Periode professional
Periode ini ditandai dengan
pemberdayaan potensi wakaf secara
produktif. Keprofesionalan yang dilakukan
meliputi aspek manajemen, SDM nazhir,
pola kemitraan usaha, bentuk wakaf benda
bergerak, seperti uang, saham, surat
berharga lainnya, dukungan political will
pemerintah secara penuh dengan lahirnya
Undang-undang Nomor 41 Tahun 2004
tentang wakaf
8. Jelaskan visi dan misi beserta strategi yang
digunakan untuk merealisasikan visi dan misi
Badan Wakaf Indonesia?
Visi :
Terwujudnya lembaga independen yang
dipercaya masyarakat, mempunyai
69
kemampuan dan integritas untuk
mengembangkan perwakafan nasional dan
internasional.
Misi :
Menjadikan Badan Wakaf Indonesia sebagai
lembaga professional yang mampu
mewujudkan potensi dan manfaat ekonomi
harta benda wakaf untuk kepentingan ibadah
dan pemberdayaan masyarakat.
Strategi yang digunakan:
a. Meningkatkan kompetensi dan jaringan
Badan Wakaf Indonesia, baik nasional
maupun internasional.
b. Membuat peraturan dan kebijakan di
bidang perwakafan.
c. Meningkatkan kesadaran dan kemauan
masyarakat untuk berwakaf
d. Meningkatkan profesionalisme dan
keamanahan nazhir dalam pengelolaan dan
pengembangan harta wakaf.
e. Mengoordinasi dan membina seluruh
nazhir wakaf.
f. Menertibkan pengadministrasian harta
benda wakaf.
g. Mengawasi dan melindungi harta benda
wakaf.
h. Menghimpun, mengelola, dan
mengembangkan harta benda wakaf yang
berskala internasional.
9. Sebutkan tujuan yang ingin dicapai dari
adanya distribusi dana zakat !
70
a. Menciptakan kerja produktif dalam
kehidupan masyarakat sehari-hari ( QS 5:2
)
b. Meningkatan kesejahteraan dan mencegah
kesengsaraan rakyat (QS 9:7 )
c. Mencegah penindasan ekonomi dan
distribusi kekayaan yang tidak merata QS
9:34
d. Melindungi kepentingan golongan
ekonomi lemah
10. Jelaskan konsep wakaf tunai dan
perbedaaannya dengan konsep wakaf lainnya !
Wakaf tunai (Cash Wakaf/waqf al-
nuqud) adalah wakaf yang diberikan oleh
Muwakif/Wakif (orang yang berwakaf) dalam
bentuk uang tunai yang diberikan kepada
lembaga pengelola wakaf (Nadzir) untuk
kemudian dikembangkan dan hasilnya untuk
kemaslahatan umat. Sementara pokok wakaf
tunainya tidak boleh habis sampai kapanpun.
Kebolehan wakaf tunai sudah diatur dalam
UU No 41 tahun 2004 yang belum lama ini
disahkan oleh DPR RI serta berdasarkan fatwa
MUI Indonesia tanggal 11 Mei 2002 yang
berbunyi :
a. Wakaf uang (cash wakaf/ waqf al-nuqud)
adalah wakaf yang dilakukan seseorang,
kelompok orang, lembaga atau badan
hukum dalam bentuk uang tunai.
b. Termasuk ke dalam pengertian uang
adalah surat-surat berharga
c. Waqaf uang hukumnya jawaz (boleh)
d. Wakaf uang hanya boleh disalurkan dan
digunakan untuk hal-hal yang dibolehkan
71
secara syar’i. Nilai pokok wakaf uang
harus dijamin kelestariannya, tidak boleh
dijual, dihibahkan dan atau diwariskan.
Wakaf dalam bentuk tunai (disebut
juga wakaf uang), dipandang sebagai salah
satu pilihan yang tepat untuk menjadikan
wakaf mencapai hasil lebih maksimal. Karena
dalam wakaf uang ini, uang tidak hanya
dijadikan sebagai alat tukar menukar saja.
Lebih dari pada itu uang merupakan komoditi
yang siap menghasilkan dan berguna untuk
pengembangan aktivitas perekonomian yang
lain. Oleh sebab itu sama dengan komoditi
yang lain, wakaf uang juga dipandang dapat
menghasilkan sesuatu hasil yang lebih banyak.
11. Sebutkan tata cara wakaf tunai!
Tata Cara Wakaf Tunai
Sebagaimana diuraikan di muka,
bahwa wakaf tunai merupakan terobosan
dalam Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2004
tentang Wakaf, yaitu pasal 28 sampai pasal
31, yang dapat dijabarkan sebagai berikut:
a. Wakif dapat mewakafkan benda bergerak
berupa uang melalui lembaga keuangan
syariah yang ditunjuk oleh Menteri.
b. Wakaf benda bergerak berupa uang
dilaksanakan oleh wakif dengan pernyataan
kehendak wakif yang dilakukan secara
tertulis.
c. Wakaf benda bergerak berupa uang
diterbitkan dalam bentuk sertifikat wakaf
uang.
d. Sertifikat wakaf uang diterbitkan dan
disampaikan oleh lembaga keuangan
72
syariah(LKS) kepada wakif dan nazhir
sebagai bukti penyerahan harta benda
wakaf.
e. Lembaga keuangan syariah atas nama
nazhir mendaftarkan harta benda wakaf
berupa uang kepada menteri selambat-
lambatnya 7 (tujuh) hari kerja sejak
diterbitkan sertifikat wakaf uang.
12. Bagaimana konsep manajemen zakat dan
wakaf?
a. Perencanaan (planning)
Perencanaan merupakan keputusan
terdepan tentang apa yang akan
dilakukan. Perencanaan merupakan
keputusan tentang apa sasaran yang akan
dicapai selama waktu yang akan datang
dan apa yang akan dilakukan untuk
meningkatkan sasaran tertentu.
b. Pengorganisaian (Organizing)
Pengorganisasian adalah
mempertemukan dan mengoordinasikan
sumber daya manusia, sumber daya fisik,
finansial, informasi, dan sumber daya
lainnya yang dibutuhkan untuk mencapai
tujuan.
c. Kepemimpinan (Leading)
Leading berarti membangkitkan
semangat orang lain untuk menjadi
pelaku organisasi yang lebih baik.
Maksudnya, mengarahkan, memotivasi,
dan mengkomunikasikan dengan
karyawan secara perorangan dan
kelompok.
73
d. Pengawasan (Controlling)
Controlling atau pengawasan adalah
proses untuk memastikan, bahwa
aktivitas sebenarnya sesuai dengan yang
direncanakan. Pengawasan merupakan
proses yang dilakukan untuk memastikan
seluruh rangkaian kegiatan yang telah
direncanakan, diorganisasikan, dan
diimplementasikan agar bias berjalan
sesuai dengan target yang diharapkan
sekalipun terjadi berbagai perubahan.