8

Click here to load reader

Kasus 2 Prak Audit

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Praktikum Auditing

Citation preview

Page 1: Kasus 2 Prak Audit

Nama : Gadis Cornelia A.

NIM : 125020300111005

Kelas : Praktikum Audit - CG

Pertanyaan Diskusi

1. Mengacu pada SA Seksi 312, bagaimanakah seharusnya seorang auditor

mengevaluasi materialitas suatu hal dalam perikatan audit yang spesifik ?

Dalam SA Seksi 312 mengenai risiko audit dan materialitas dalam pelaksanaan

audit di jelaskan bahwa perrtimbangan auditor mengenai materialitas merupakan

pertimbangan profesional dan dipengaruhi oleh persepsi auditor. Pertimbangan mengenai

materialitas yang digunakan oleh auditor dihubungkan dengan keadaan sekitarnya dan

mencakup pertimbangan kuantitatif maupun kualitatif. Penaksiran risiko salah saji

material (yang disebabkan oleh kekeliruan atau kecurangan) harus dilakukan dalam

perencanaan.

Tiap audior memiliki tingkat ukuran materialitas yang berbeda-beda. Dalam

mengurangi resiko audit yang berdasarkan prinsip kehati-hatian, apabila terdapat suatu

hal yang belum bisa meyakinkan auditor (dalam kasus ini adalah penurunan nilai aset) ,

maka auditor boleh menyewa jasa appraisal karena hal tersebut diluar kemampuan auditor.

Apakah saudara bisa meyakini bahwa penurunan nilai dari bangunan toko ke-enam

milik PT Maju Makmur di Sidoarjo berdampak material pada posisi Laporan

Keuangan PT Maju Makmur ?

Pada umumnya tingkat materialitas pada perusahaan akan dihitung berpengaruh bila

presentasenya adalah diatas 5%. Dan yang terjadi pada PT Maju Makmur, kerugian

materialitas yang terjadi adalah di atas 10%. Maka menurut saya, dapat dikatakan bahwa

PT Maju Makmur mengalami kerugian yang cukup material.

Page 2: Kasus 2 Prak Audit

2. Jika Langgeng Santoso tidak memberikan izin kepada Adi Susilo untuk melakukan

diskusi dengan auditor terdahulu, tindakan apa yang dapat dilakukan oleh Adi

Susilo ?

Menurut PSA No. 16 Seksi 315 disebutkan bahwa pada dasarnya auditor pengganti

dianjurkan untuk menjalin komunikasi terlebih dahulu dengan auditor sebelumnya

mengenai proses audit yang dilakukan oleh auditor terdahulu. Hal ini penting karena dapat

memberikan informasi yang bermanfaat kepada auditor pengganti dalam

mempertimbangkan penerimaan atau penolakan perikatan.

Berkenaan dengan permasalahan diatas, bila Langgeng Santoso tidak memberikan

izin kepada auditor pengganti untuk memperoleh informasi dari auditor sebelumnya,

menurut SA 315.2 auditor pengganti (KAP Adi Susilo & Rekan) harus menyelidiki

alasan-alasan dan mempertimbangkan pengaruh penolakan atau pembatasan tersebut

dalam memutuskan penerimaan atau penolakan perikatan dari calon klien tersebut.

3. Jika Adi Susilo telah mendapat informasi dari KAP Umar dan Rekan bahwa

Langgeng Santoso dan staffnya kurang memiliki integritas, tindakan apa yang

kemudian seharusnya dilakukan dan alasan mengapa tindakan tersebut yang

dilakukan ?

Penting bagi auditor untuk menerima suatu perikatan audit hanya apabila terdapat

keyakinan yang memadai bahwa manajemen klien dapat dipercaya. Ketika manajemen

kurang memiliki integritas , terdapat kemungkinan yang lebih besar bahwa kekeliruan

yang material dan ketidakberesan akan terjadi dalam proses akuntansi dimana laporan

keuangan dibuat.

4. Apa tujuan dilakukannya peer review ?

Menguji kepatuhan KAP terhadap sistem pengendalian kualitasnya untuk

menentukan serta melaporkan apakah KAP telah menyusun kebijakan dan prosedur yang

memadai bagi kelima elemen pengendalian kualitas serta mempraktekkannya.

Mengapa peer review penting untuk dilakukan?

Agar output yang dihasilkan (dalam hal ini jasa audit) dapat mencapai standar

kualitas yang tinggi.

Page 3: Kasus 2 Prak Audit

Apa yang diperiksa oleh tim yang melakukan peer review ?

Yang diperiksa oleh tim peer review adalah penerapan sistem pengendalian mutu

KAP yang mengatur tentang kebijakan independensi, penugasan personal, konsultasi,

supervisi, pemekerjaan, pengembangan profesional, promosi, penerimaan, dan

keberlanjutan klien, dan inspeksi.

5. Apa tujuan dari dokumentasi audit, dan data umum apa yang harus ada pada (a)

berkas permanen dan (b) berkas tahun berjalan ?

Tujuan dokumentasi audit adalah untuk membantu auditor dalam memberikan

kepastian yang memadai bahwa audit telah sesuai dengan standar audit yang berlaku

umum dan juga membantu auditor dalam melaksanakan dan mensupervisi audit, selain itu

dokumentasi audit juga digunakan oleh auditor untuk menjembatani bukti audit dengan

opininya.

(a) Data Umum yang Harus ada pada Berkas Permanen

Berkas yang berisi data historis atau yang bersifat berkelanjutan mengenai

klien. Contoh: akta notaris, Berita acara kas opname, Rekonsiliasi bank,

Rincian : piutang, persediaan, utang, biaya dan lain lain.

(b) Data Umum yang Harus ada pada Berkas Tahun Berjalan

Seluruh kertas kerja yang berkaitan untuk tahun yang diaudit, yaitu program

audit, informasi umum, neraca saldo, jurnal koreksi / reklasifikasi, dan daftar-

daftar pendukung.

6. KAP Umar dan Rekan menyebutkan bahwa Langgeng Santoso tidak memahami

sepenuhnya tujuan audit yang dilakukan. Menurut SA 311, kewajiban apa yang

dimiliki oleh KAP AS&R untuk memastikan kliennya memahami fungsi audit (lihat

juga dari sudut pandang etika profesi) ?

Menurut SA Seksi 311.04 kewajiban yang dimiliki oleh KAP AS&R untuk

memastikan kliennya memahami fungsi audit adalah Melaksanakan diskusi dengan pihak

pemberi tugas untuk memperoleh tambahan informasi tentang tujuan audit yang akan

dilaksanakan sehingga auditor dapat mengantisipasi dan memberikan perhatian terhadap

hal-hal yang berkaitan yang dipandang perlu.

Page 4: Kasus 2 Prak Audit

Prosedur tambahan audit apa yang harus dilakukan jika PT Maju Makmur menjadi

perusahaan public ?

Jika PT Maju Makmur menjadi perusahaan go public, prosedur tambahan yang

harus dilakukan adalah melakukan prosedur analitis. Menurut PSA No. 22 (SA Seksi

329), prosedur analitik meliputi perbandingan jumlah-jumlah yang tercatat atau

ratioyang dihitung dari jumlah-jumlah yang tercatat, dibandingkan dengan harapan

yang dikembangkan oleh auditor. Ketika menjadi perusahaan public, maka auditor

berkewajiban menghitung rasio-rasio, dengan membandingkan perusahaan tersebut

dengan perusahaan sejenis lainnya.

7. Langgeng Santoso tampaknya tidak suka mengeluarkan uang dalam jumlah yang

besar untuk aktivitas audit. Haruskah Adi Susilo menyarankan untuk melakukan

review atas laporan keuangan saja dibandingkan mengaudit laporan keuangan PT

Maju Makmur ?

Apabila lebih menekankan fee audit, maka lebih baik melakukan review laporan

keuangan. Sedangkan apabila menekankan pada keinginan perusahaan untuk go public,

maka KAP tidak perlu menyarankan untuk review Laporan Keuangan karena syarat

perusahan Go Public sesuai dengan peraturan Bapepam adalah Laporan Kuangan yang

diaudit oleh Auditor yang Independen.

Apakah perbedaan antara review atas laporan keuangan dengan audit ?

Perbedaan antara review atas laporan keuangan dengan audit :

Aspek Pembeda Review Laporan Keuangan Audit Laporan Keuangan

Proses Tidak menguji sampai bukti

(hanya laporan keuangan, buku

besar dan jurnal

Menguji laporan keuangan

sampai bukti transaksi

Keyakinan Terbatas Memadai

Sistem

Pengendalian

Internal

Telaah dan rekomendasi Dasar untuk menilai resiko

audit

Page 5: Kasus 2 Prak Audit

Output Rekomendasi dan dasar

pernyataan manajemen

Opini

Pengguna Internal (manajemen) Internal (manajemen) dan

eksternal (stakeholder)

Apakah yang menjadi dampak finansial dari audit yang dilakukan pada PT Maju

Makmur jika berubah menjadi perusahaan public ?

Fee audit menjadi semakin mahal dikarenakan ruang ligkup dan resiko audit yang

semakin besar.

8. Adi Susilo harus memberikan rekomendasi untuk partner yang menjadi anggota

komite review sebagai bahan pertimbangan perikatan audit antara KAP AS&R

dengan PT Maju Makmur. Jika saudara dimisalkan menjadi Adi Susilo, apa yang

akan saudara rekomendasikan ?

Dalam memutuskan apakah suatu perikatan audit dapat diterima atau tidak, auditor

menempuh suatu proses yang terdiri dari enam tahap:

1. Mengevaluasi integritas manajemen.

2. Mengidentifikasi keadaan khusus dan risiko luar biasa.

3. Menentukan kompetensi untuk melaksanakan audit.

4. Menilai independensi.

5. Menentukan kemampuan untuk menggunakan kemahiran profesionalnya dengan

kecermatan dan kesesakmaan.

6. Membuat surat perikatan audit.