Upload
kashwiniy
View
233
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
kkk
Citation preview
WAWANCARA (ANAMNESIS) DAN PEMERIKSAAN PSIKIATRI
D I S U S U N O L E H :
KA S H W I N I Y N A I D U
EMPAT URUTAN DASAR UNTUK MEMASTIKAN SUATU GANGGUAN JIWA.
1. O (Observasi): observasi secara deskriptif – fenomenologis dari gejala atau
keluhan pasien2. I (Interview): Interview (dengan
berempati untuk membina rapport) termasuk observasi yang sensitif dan mendengar aktif dilakukan secara interaktif
3. A (Assessment): simpulkan pelbagai data yang ada untuk evaluasi multi aksial
4. D (Diagnosis): dijabarkan secara Multi Aksial
JENIS-JENIS PEMERIKSAAN 1. Pemeriksaan tidak langsung (indirect examination)AutoanamesisAlloanamnesis2. Pemeriksaan langsung (direct examination)Pemeriksaan Fisik (status internus dan neurologis)Pemeriksaan Khusus Psikik
- penampilan umum- bidang emosi, afek- bidang pikiran- bidang motorik
3. Pemeriksaan tambahan atau penunjang
RIWAYAT PSIKIATRIKAdalah catatan tentang riwayat
penyakit, gangguan jiwa, dan riwayat hidup pasien yang diperlukan untuk memahami siapa pasien, dari mana pasien berasal dan perkiraan akan kearah mana pasien selanjutnya pada masa mendatang.
ANAMNESIS PSIKIATRII. Data PribadiII. Keluhan UtamaIII. Riwayat Gangguan Sekarang
a. Awitanb. Faktor Presipitasi
IV. Penyakit atau Gangguan Sebelumnyaa. Psikiatrikb. Medikc. Penggunaan Zat
ANAMNESIS PSIKIATRIV. Riwayat Hidup
a. Prenatal dan Perinatalb. Masa kanak awal (sampai 3 tahun)c. Masa kanak pertengahan (3-11 tahun)d. Masa Remajae. Masa Dewasa i. Riwayat pekerjaan, perkawinan/berpasangan/pacaran ii. Riwayat pendidikan iii. Riwayat militer
iv. Riwayat agama/kehidupan beragama v. Aktivitas sosial dan situasi kehidupan sekarang vi. Riwayat pelanggaran hukumf. Riwayat Psikoseksualg. Riwayat Keluargah. Impian, Fantasi dan Nilai-nilai
Lama wawancara :
30 menit sd 1 jam tergantung situasi
Psikotik akut, gaduh gelisah, derilium, penyakit
medik akut / terminal : lebih singkat
Prinsip Wawancara Psikiatrik:
Bina Rapporto Salamo Identitaso Suasana tenang dan nyaman
Tanyakan keluhan utama Onsetnya Gejala-gejala lain DD/ D/
o Psikotik, Mood (depresi, manik, bipolar, cemas)
Cara mengatasi gejala-gejala Faktor organik (penyakit fisik akut / kronis, obat,
penyalahgunaan) singkirkan faktor organik
Stressor psikososial (Perkawinan, pekerjaan, relasi keluarga,dll)
Biarkan pasien berbicara bebas observasi komunikasi verbal & non verbal pasien
Pendengar aktif, bicara bahasa yang jelas & mudah dimegerti
Teknik wawancara spesifik (fasilitasi, kejelasan, refleksi, interpretasi, keheningan,dll)
Buat kesimpulan, informasi & edukasi, janji pertemuan berikutnya
Teknik wawancara
Fasilitasi (verbal / non verbal)
Refleksi isi (mengulang & menyimpulkan)
Keheningan (normal, autistic thingking, halusinasi auditorik)
Konfrontasi (waham)
Interprestasi (jangan terburu-buru tetap seperti pada awal wawancara, pasien depresi, cemas)
Menentramkan hati ( verbal / non-verbal)
Nasehat (akhir wawancara + sudah terbina raport)
Kejelasan (mengulang)
Jangan malu / enggan bertanya ( hal-hal pribadi : seks, perkawinan, ekonomi, bunuh diri : ide / usaha)
Komunikasi verbal &non-verbal (melakukan & observer)
Pendengar & Obeserver yang baik
Status mental (kesadaran, sikap, perilaku / psikomotor, mood/afek, bentuk & isi pikiran, persepsi, bahasa, kognitif)
Pertanyaan terbuka >> tertutup
Teknik wawancara (fasilitasi, refleksi isi, kejelasan,keheningan, dll)
Kehadiran keluarga ( tanya) Empati
EMPATIMemahami / merabarasakan perasaan, pikiran, keinginan pasien
tanpa mempengaruhi penilaian objektivitas
Tidak mengkritik, menghakimi, memotong pembicaraan, mencela, menghargai
Menempatkan diri ditempat pasien sesuai usia, jenis kelamin, pikiran, persepsi, budaya
Komunikasi 2 arah (verbal & non-verbal)
Kontak mata • Pasien bicara jujur dan nyaman• Psikopatologi muncul• Problem muncul
Nancy Anderson dan Donald Black telah menuliskan 11 teknik yang sering pada sebagian
besar situasi wawancara psikiatrik.1. Dapatkan rapport seawal mungkin pada
wawancara2. Tentukan keluhan utama pasien3. Gunakan keluhan utama untuk mengembangkan
diagnosis banding sementara4. Singkirkan atau masukkan berbagai
kemungkinan diagnostic dengan menggunakan
pertanyaan yang terpusat dan terperinci5. Ikuti jawaban yang samar-samar atau tak jelas
dengan cukup gigih untuk menentukan dengan akurat jawaban atas pertanyaan
6. Biarkan pasien berbicara dengan cukup bebas untuk mengamati bagaimana kuatnya
pikiran berkaitan7. Gunakan campuran pertanyaan terbuka dan
tertutup8. Jangan takut untuk menanyakan tentang topic
yang anda atau pasien rasakan sulit ataumemalukan 9. Tanyakan tentang pikiran atau ide bunuh diri10. Berikan pasien kesempatan untuk
menanyakan pertanyaan pada akhir wawancara11. Simpulkan wawancara awal dengan
mendapatkan rasa kepercayaan, dan jika mungkin
harapan.
Membuat Catatan:• Untuk alasan medis & hukum• Bantu ingatan terapis tentang pasien• Jangan dilakukan jika ganggu kelancaran wawancara
PEMERIKSAAN STATUS MENTAL
Bagian dari pemeriksaan status klinis yang menggambarkan jumlah total observasi pemeriksa dan kesan tentang pasien psikiatrik saat wawancara.
GARIS BESAR PEMERIKSAAN STATUS MENTALI. Deskripsi umum
a.Penampilanb.Perilaku dan aktivitas psikomotorc.Sikap terhadap pemeriksa
II. Mood dan Afeka.Moodb.Afekc.Keserasian
III. PembicaraanIV. Persepsi
...LANJUTAN V. Pikiran
a. Proses dan bentuk pikirb. Isi pikiran
VII. Sensorium dan Kognisia. Kesadaranb. Orientasi dan daya ingatc. Konsentrasi dan perhatiand. Kemampuan untuk membaca dan menulise. Kemampuan visuospasialf. Pikiran abstrakg. Intelegensi dan kemampuan informasih. Bakat kreatifi. Kemampuan menolong diri sendiri
...LANJUTAN VII. Pengendalian impulsVIII. Pertimbangan dan tilikanIX. Reliabilitas
I. GAMBARAN UMUMa. PENAMPILAN kesan fisik pasien
secara keseluruhan.
Contoh : jenis tubuh, postur, ketegangan, pakaian, dandanan, rambut, kuku.
Istilah yg digunakan untuk menggambarkan penampilan tampak sehat, sakit, seimbang, kelihatan tua, kelihatan muda, kusut, seperti anak- anak, dan kacau.
Tanda kecemsan : tangan yang lembab, keringat pada dahi, postur tegang, mata lebar.
b. Perilaku dan aktivitas psikomotorContoh : manerisme, tiks, gerakan isyarat, kedutan, perilaku stereotipik, echopraxia, hiperaktivitas, agitasi, melawan, fleksibilitas, rigiditas, cara berjalan, dan ketangkasan, kegelisahan, meremas-remas tangan dan melangkah.
c. Sikap terhadap pemeriksaContoh : bekerjasama, bersahabat, penuh perhatian, tertarik, datar, bertahan, merendahkan, kebingungan, apatis,hostile bermusuhan, bermain-main, menyenangkan, mengelak atau berlindung.
II. MOOD DAN AFEK
a. Mood suasana perasaan yang bersifat pervasif dan bertahan laman, yang mewarnai persepsi seseorang mengenai kehidupan.Contoh : depresi, berputus-asa, cemas, irritable, cemas, euforik, kosong, bersalah, terpesona, merendahkan diri-sendiri, ketakutan dan membingungkan.
b. Afek respon emosional saat sekarang yang dapat dinilai melalui ekspresi wajah, pembicaraan, sikap dan bahasa tubuh pasien. Afek digambarkan : dalam rentang normal, terbatas, tumpul dan datar.
c. KeserasianKeserasian respons pasien terhadap topik yang sedang didiskusikan dalam wawancara.Contoh: pasien mengekspresikan kemarahan atau ketakutan ketika menceritakan waham kejar.Contoh: pasien skizofrenia yang menceritakan tentang keinginan unutk membunuh dengan akspresi yang datar
III. BICARA
Menggambarkan karakteristik fisik dari berbicara baik kuantitas, kecepatan produksi bicara dan kualitasnya. Contoh : senang berbicara, suka mengomel, fasih, pendiam, tidak spontan atau berespon normal terhadap pewawancara.
Bicara mungkin cepat atau lambat, tertekan, ragu-ragu, emosional, dramatik, monoton, keras, berbisik, dll.
IV. GANGGUAN PERSEPSI
Halusinasi dan ilusi apakah pasien mendengar suara atau melihat bayangan?, apa yang dilihat atau didengar?, dalam keadan bagimana keadaan itu terjadi?
V. PIKIRANContoh gangguan pikiran :a. proses berpikir atau bentuk pikiran
o pengendoran asosiasi atau keluar dari jaluro flight of ideaso pikiran berpacuo tangensialitaso sirkumstansialitaso inkoherensio neologismeo asosiasi bunyio Miskin ideo penghambatan pikirano pikiran samara-samar.
b. Isi pikiran Waham Gagasan bunuh diri dan membunuh Paranoid Preokupasi Gagasan menyangkut diri sendiri Obsesi dan konvulsi Kemiskinan isi.
Mencari petunjuk fungsi organ organik, intelegensia pasien, kapasitas untuk berpikir abstrak, tingkat tilikan dan pertimbangan.
MMSE: instrumen singkat untuk menilai kognitif, orientasi, daya ingat, kalkulasi, kemampuan membaca dan menulis, kemampuan visuospasial dan berbahasa.
VI. SENSORIUM DAN KOGNISI
a. Kewaspadaan dan tingkat kesadaranGangguan kesadaran biasanya menyatakan gangguan otak organik.
Tingkat kesadaran pasien : berkabut, somnolen, stupor, koma, letargi, melupakan identitas lama seringkali disertai perjalanan dan mengembara kelingkungan baru.
b. Orientasi• Waktu : perhatikan apakah pasien
mampu mengidentifikasikan hari, waktu, lamanya pasientelah berada di rumah sakit. Apakah perilakunya sesuai dengan orientasi waktu.
• Tempat : perhatikan apakah pasien tahu dimana ia berada.
• Orang : perhatikan apakah pasien tahu siapa pemeriksa dan peranan orang-orang yang berhubungan dengannya disekitarnya.
c. Daya ingat
Fungsi daya ingat (memory) biasanya dibagi menjadi empat bidang :
Daya ingat jauh (remote memory) data masa anak-anak, peristiwa penting yang diketahui telah terjadi saat pasien masih muda atau bebas dari penyakit, masalah pribadi.
Daya ingat masa lalu yang belum lama (recent past memory) dalam beberapa bulan yang lalu.
Daya ingat yang baru saja (recent memory) beberapa hari yang lalu, apa yang pasien lakukan kemarin, hari sebelumnya, apa yang pasien makan untuk sarapan, makan siang dan makan malam.
Penyimpanan dan daya ingat segera (immediate retention reccal) pengukuran rentang angka, kemampuan untuk mengulang tiga kata segera dan 3-5 menit kemudian.
d. Konsentrasi dan perhatianKonsentrasi pasien dapat terganggu karena berbagai alasan. Misalnya : gangguan kognitif, kecemasan, depresi dan stimulasi in ternal.Perhatian dinilai dengan kemampuan berhitung atau meminta pasien mengeja kata secara mundur.
e. Kemampuan membaca dan menulisPasien diminta untuk bereaksi terhadap suatu kalimat dan selanjutnya melakukan apa yang diperintahkan kalimat tersebut.Pasien juga diminta untuk menulis kalimat sederhana tapi lengkap.
f. Kemampuan visuospasialPasien diminta mencontoh suatu gambar seperti jam atau segilima yang berpotongan.
g. Berpikir abstrakKemampuan pasien untuk berhadapan dengan konsep.
h. Sumber informasi dan intelegensiaIntelegensia berhubungan dengan perbendaharaan kata dan sumber pengetahuan umum.
VII. PENGENDALIAN IMPULSPemeriksaan pengendalian impuls
penting dalam memastikan kesadaran pasien tentang perilaku yang sesuai secara sosial dan suatu pengukuran tentang kemungkinan bahaya pasien bagi dirinya sendiri atau orang lain, misalnya : impuls seksual, agresif dan lainnya.
VIII. DAYA NILAI DAN TILIKAN Daya nilai menilai aspek
kemampuan pasien dalam daya nilai sosial.
Apakah pasien mengerti kemungkinan akibat dari perilakunya?
Dapatkah pasien memperkirakan apa yang akan dilakukannya didalam situasi imaginer?
Tilikan derajat kesadaran dan pengertian pasien mengenai gangguan kesehatan jiwa yang dialami.
TINGKAT TILIKAN 1. Penyangkalan penuh terhadap penyakit.2. Mempunyai sedikit pemahaman terhadap
penyakit tetapi juga sekaligus menyangkalnya pada waktu yang sama.
3. Sadar akan penyakitnya tapi menyalahkan orang lain, faktor luar atau faktor organik.
4. Pemahaman bahwa dirinya sakit, tapi tidak mengetahui penyebabnya.
5. Tilikan intelektual : mengakiu bahwa dirinya sakit dan tahu penyebabnya adalah peraaan irasional atau gangguan-gangguan yang dialami, tapi tidak memakai pengetahuan tersebut untuk pengalaman di masa datang.
6. Tilikan emosional sejati: pemahaman emosional terhadap motif dan perasaan-perasaan pada diri pasien dan penting dalam kehidupan pasien yang dapat membawa perubahan mendasar pada perilaku pasien
IX. REALIBILITAS
Perkiraan kesan dokter psikiatri pada kebenaran atau kejujuran pasien.
Terima kasih…