Upload
lamkhanh
View
252
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
KARYA TULIS ILMIAH
ANALGESIK KOMPRES DINGIN DAN RELAKSASI MUROTAL
AL-QUR’AN UNTUK MENGURANGI NYERI JAHITAN
PERINEUM PADA NY. N DI BPM MUNJIAH
KECAMATAN KEBUMEN KABUPATEN
KEBUMEN
Diajukan Untuk Memenuhi Jenjang Pendidikan
Diploma III Kebidanan
Disusun Oleh :
Dina Fransiska Putri
B1301038
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
MUHAMMADIYAH GOMBONG
2016
KARYA TULIS ILMIAH
ANALGESIK KOMPRES DINGIN DAN RELAKSASI MUROTAL
AL-QUR’AN UNTUK MENGURANGI NYERI JAHITAN
PERINEUM PADA NY. N DI BPM MUNJIAH
KECAMATAN KEBUMEN KABUPATEN
KEBUMEN1)
Dina Fransiska Putri2)
, Eni Indrayani, S.Si.T.,M.P.H.3)
INTISARI
Latar Belakang : Berdasarkan data WHO tahun 2011 hampir 90% proses
persalinan normal itu mengalami robekan perineum baik dengan atau tanpa
episiotomi. Pada tahun 2009 di Asia ruptur perineum merupakan masalah yang
cukup banyak dalam masyarakat. Ruptur perineum 50% di Asia, prevalensi ibu
bersalin yang mengalami ruptur perineum di Indonesia pada golongan umur 25-30
tahun yaitu 24%. Pada ibu bersalin dengan usia 31-39 tahun sebesar 62%. Ketidak
nyamanan berupa nyeri yang dialami ibu post partum dengan ruptur perineum
spontan tergantung dari derajat ruptur yang dialami. Metode sederhana yang dapat
digunakan untuk mengurangi nyeri yang secara alamiah yaitu dengan memberikan
kompres dingin pada luka. Selain kompres dingin cara lain dengan
terapi murotal Al-Qur’an.
Tujuan : Untuk mengurangi nyeri luka perineum dengan analgesik kompres
dingin dan relaksasi murotal Al-Qur’an pada Ny. N umur 25 tahun di BPM
Munjiah, Desa Mengkowo, Kecamatan Kebumen, Kabupaten Kebumen.
Metode : Jenis penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif kualitatif dengan
pendekatan studi kasus. Studi kasus yang dilakukan peneliti dengan cara meneliti
Ny. N umur 25 tahun dengan melakukan terapi analgesik kompres dingin terhadap
luka nyeri perineum dengan relaksasi murotal Al-Qur’an pada 6 jam post partum
sampai 3 hari post partum.
Hasil : Setelah dilakukan analgesik kompres dingin dengan relaksasi murotal Al-
Qur’an sangat berpengaruh terhadap luka nyeri perineum pada Ny. N umur 25
tahun pada 6 jam post partum sampai 3 hari post partum sebelum dilakukan terapi
skala nyeri mencapai 4-6 dan setelah dilakukan terapi skala nyeri berkurang
menjadi 1-3.
Kesimpulan : Analgesik kompres dingin dan relaksasi murotal Al-Qur’an dapat
mengurangi nyeri jahitan perineum pada ibu nifas.
Kata Kunci : Post Partum, Nyeri, Kompres dingin, Murotal Al-Qur’an
Kepustakaan : 31 literatur (2007-2015)
Jumlah halaman : x + 66 + 3 lampiran
1. Judul
2. Mahasiswa prodi DIII Kebidanan
3. Dosen STIKES Muhammadiyah Gombong
vii
SCIENTIFIC PAPER
THE USE OF ANALGESICS COLD COMPRESS AND RELAXATION
MUROTAL QUR'AN TO REDUCE PAIN PERINEUM SEAM OF
MRS . N IN PRIVATE MIDWIFERY CLINIC OF MIDWIFE
MUNJIAH AT MENGKOWO, KEBUMEN1)
Dina Fransiska Putri2)
, Eni Indrayani, S.Si.T.,M.P.H.3)
ABSTRACT
Background : Based on the data of WHO in 2011, nearly 90% of the normal birth
process acompaied with perineal seam, either with or without episiotomy. In 2009
the perineum is a problem that quite a lot in the community of Asia. 50 % of the
rupture of the perineum in the world occur in Asia. The prevalence of mothers in
Indonesia who have a ruptured perineum in the age of 25-30 years old is 24 %.
While for maternity in the age of 31-39 years is 62 % . Discomfort, such as pain
experienced by mothers with post partum perineal rupture that spontaneously
depends on the degree of rupture suffered. The simple method that can be used
naturally to reduce pain is by giving a cold compress on the wound. In addition to
cold compresses, there is another way, that is murotal Qur'an therapy .
Objective : To reduce perineal wound and pain using analgesic cold compresses
and relaxation murotal Qur'an towards Mrs. N, 25 year-old mother in private
midwifery clinic of Midwife Munjiah at Mengkowo, Kebumen.
Method:This scientific paper uses descriptive qualitative method with case study
approach. The case study was conducted by examining Mrs. N, 25 year-old
mother. That was done by giving a cold compress and analgesic therapy for the
wound by using murotal perineal relaxation during 6 hours post partum up to 3
days post partum .
Result: A cold compress analgesic by murotal Qur'an relaxation greatly affect
wound perineal pain of Mrs. N during 6 hours post partum up to 3 days post
partum prior therapy pain scale at 4-6 and after therapy pain scale was decreasing
up to tion-3 .
Conclusion: Analgesics cold compresses and murotal Qur'an relaxcan can reduce
pain in the perineal sutures post partum mothers.
Keywords : Post Partum post partum Pain, cold compresses, murotal
Qur'an
Literature : 31 literaturs (2007-2015)
Number of Pages : x + 66 + 3 appedices
1. Title
2. Student of DIII Program of Midwifery Dept
3. Lecturer of Muhammadiyah Health Science Institute of Gombong
viii
KATA PENGANTAR
Segala puja dan puji syukur senantiasa saya panjatkan kepada Allah
Subhanallah Wa Taala (SWT) yang telah memberikan Rahmat serta Hidayahnya
sehingga dalam penulisan karya ilmiah ini saya tidak mengalami kendala yang
berarti hingga terselesaikannya karya tulis ilmiah yang saya beri judul Analgesik
Kompres Dingin dan Relaksasi Murottal Al-Qur’an Untuk Mengurangi Nyeri
Jahitan Perineum pada Ny. N Di BPM Munjiah,Amd.Keb. di Desa Mengkowo,
Kecamatan Kebumen, Kabupaten Kebumen.
Pada kesempatan ini, dalam penulisan karya tulis ilmiah ini saya
mendapatkan banyak bantuan dari berbagai pihak, oleh karenanya dari hati yang
terdalam saya juga ingin mengungkapkan rasa terimakasih kepada :
1. Madkhan Anis, S,Kep.,Ns. selaku ketua STIKES Muhammadiyah Gombong.
2. Hastin Ika Indriyastuti,S.SiT.,M.P.H. selaku ketua prodi DIII Kebidanan.
3. Eni Indrayani, S.SiT.,M.P.H. selaku pembimbing akademik yang telah
memberikan banyak masukan dan saran dalam penyusunan karya tulis ilmiah
ini.
4. Munjiah,Amd.Keb. selaku pembimbing lahan yang telah memberikan banyak
masukan dan saran dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini.
5. Ny. N dan keluarga yang telah bersedia menjadi pasien.
6. Penghargaaan yang khusus penulis sampaikan kepada kedua orang tua yang
selalu memberikan suport baik moral maupun materi sehingga penulis dapat
menyelesaikan karya tulis ilmiah ini.
7. Teman-teman seperjuangan yang juga selalu memberikan motifasi baik berupa
pendapat, motifasi dalam hal-hal lainya dalam rangka menyelesaikan
pembuatan karya tulis ilmiah ini.
8. Pihak-pihak terkait lainnya yang juga turut serta membantu saya dalam
pembuatan karta tulis ilmiah ini.
Saya sangat menyadari tidak ada manusia yang sempurna dalam penulisan
karya tulis ilmiah ini, apa bila nantinya terdapat kekurangan, kesalahan dalam
karya tulis ilmiah ini, saya selaku penulis sangat berharap kepada seluruh pihak
agar dapat memberikan kritik dan juga saran seperlunya. Akhir kata semoga karya
tulis ilmiah ini dapat memberikan manfaat dan bahan pembelajaran kepada kita
semua.
Gombong, 27 Mei 2016
Penulis
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ............. .................................................................... i
HALAMAN JUDUL ..................................................................................... ii
HALAMAN PERSETUJUAN .. ................................................................... iii
HALAMAN PENGESAHAN ... ................................................................... iv
LEMBAR PERNYATAAN ...... ................................................................... v
INTISARI ...................................................................................................... vi
ABSTRACT .................................................................................................. vii
KATA PENGANTAR ................................................................................ viii
DAFTAR ISI ................................................................................................. ix
DAFTAR TABEL ......................................................................................... x
DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xi
DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................. xii
BAB I PENDAHULUAN A. Latarbelakang ................................................................................................... 1
B. Tujuan ..................................................................................................... 5
C. Manfaat ................................................................................................... 6 BAB II TINJAUAN TEORI A. Teori Nifas .............................................................................................. 7
B. Teori Nyeri .......................................................................................... 18
C. Ruptur Spontan .................................................................................... 36
D. Kompres Dingin .................................................................................. 39
E. Murottal Al-Qur’an ............................................................................. 43
F. Kerangka Teori .................................................................................... 48
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian .................................................................................... 49
B. Tempat dan Waktu ............................................................................... 50
C. Subjek Penelitian/ Informan ................................................................ 50
D. Instrumen Penelitian ............................................................................ 52
E. Teknik Analisis Data ........................................................................... 56 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian .................................................................................... 58
B. Pembahasan ......................................................................................... 63
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .......................................................................................... 66
B. Saran ................................................................................................... 67
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
x
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Keterangan Skala Nyeri Numeric …………………………………… 32
Tabel 2.2 Keterangan Skala nyeri menurut borbanis ………………………….. 32
Tabel 3.1 Keterangan Skala nyeri menurut borbanis ………………………….. 51
Tabel 4.1 Tingkat Nyeri Sebelum Intervensi dan Suhu Badan ..………..…….. 59
Tabel 4.2 Tingkat Nyeri Setelah Intervensi dan Suhu Badan …………………. 60
Tabel 4.3 Tingkat Nyeri Sebelum Intervensi dan Tingkat Nyeri Setelah
Intervensi dan Suhu Badan ….………………………………………. 61
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Skala intensitas deskriptif....................................................... 21
Gambar 2.2 Skala Intesitas Nyeri Numeric ................................................ 32
Gambar 2.3 Skala nyeri menurut borbanis ................................................. 32
Gambar 2.4 Kerangka Teori ....................................................................... 48
Gambar 2.5 Kerangka Konsep .................................................................... 49
Gambar 3.1 Skala Intessitas Nyeri Numeric .............................................. 51
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1: SOP (Standar Operasional Prosedur)
Lampiran 2: Informed Consen
Lampiran 3: Lembar Konsultasi
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Episiotomi adalah perobekan yang sengaja dibuat di perineum antara
lubang vagina dan anus dibuat untuk mempermudah kelahiran bayi. Prevalensi
tindakan episiotomi dalam persalinan di Indonesia mencapai 30-63 %
persalinan, dan meningkat hingga 93 % pada persalinan anak yang pertama
(Riset Kesehatan Dasar [Riskesdas], 2010). Rahayuningsih (2013) dalam
penelitiannya menuliskan bahwa dari 18 responden yang mengalami
episiotomi, sebanyak 13 responden (72,2%) mengeluhkan nyeri berat.
Sebanyak 5 responden (27,8%) mengeluhkan nyeri sedang. Penelitian yang
dilakukan Leman (2010) mendapatkan hasil 36% dari 96 ibu post partum
dengan episiotomi melaporkan tingkat nyeri yang berat. Kerancam (2007)
menuliskan hasil penelitianya ibu post partum dengan episiotomi mempunyai
tingkat nyeri yang lebih berat dibandingkan dengan ruptur spontan, dengan
jumlah responden dengan nyeri berat 38 % pada ibu post partum episiotomi
dan 16,8 % pada ibu post partum ruptur spontan.
Menurut World Health Organization (WHO) (2011) hampir 90%
proses persalinan normal itu mengalami robekan perineum baik dengan atau
tanpa episiotomi. Pada tahun 2009 di Asia ruptur perineum merupakan
masalah yang cukup banyak dalam masyarakat, 50% dari kejadian ruptur
perineum di dunia terjadi di Asia, prevalensi ibu bersalin yang mengalami
1
2
ruptur perineum di Indonesia pada golongan umur 25-30 tahun yaitu 24%
sedangkan pada ibu bersalin dengan usia 31-39 tahun sebesar 62%.
Hasil studi dan Pusat Penelitian dan Pengembangan (Puslitbang)
Bandung, yang melakukan penelitian dari tahun 2009-2010 pada beberapa
provinsi di Indonesia didapatkan bahwa satu dari lima ibu bersalin yang
mengalami luka robekan perineum akan meninggal dunia dengan persentase
(21,74%) yang diakibatkan karena perdarahan dan infeksi (Siswono, 2011).
Imamah (2009) melakukan survei awal yang dilakukan pada 10 responden ibu
post partum dengan jahitan perineum di Rumah Sakit Muhammadiyah
Lamongan mengalami nyeri luka jahitan perineum yaitu sebanyak 5 orang
atau 50% mengalami nyeri berat 3 orang atau 30% nyeri sedang dan 2 orang
atau 20% mengalami nyeri ringan.
Episiotomi rutin tidak boleh dilakukan karena menyebabkan
meningkatnya jumlah darah yang hilang dan resiko hematoma, meningkatkan
resiko infeksi dan meningkatkan nyeri pasca persalinan. Episiotomi dalam
persalinan hanya boleh dilakukan atas indikasi tertentu misalnya perineum
kaku, distosia bahu, fetal distress, persalinan preterm dan persalinan dengan
tindakan vacum maupun forsep (Saifudin, 2010).
Ruptur perineum sendiri merupakan bagian dari laserasi jalan lahir
apabila tidak dilakukan tindakan penjahitan akan menyebabkan ibu kehilangan
darah serta dapat mengakibatkan timbulnya infeksi dan kematian. Ruptur
perineum adalah robekan pada daerah perineum antara vagina dan anus yag
terjadi pada kala II persalinan tanpa tindakan pembedahan. Ruptur perineum
3
ini dibedakan menjadi ruptur perineum derajat satu, dua, tiga dan empat.
Ruptur perineum spontan dan episiotomi dapat memberikan rasa
ketidaknyamanan (nyeri) pada ibu paska persalinan (Saifudin, 2010).
Nyeri post partum pada ibu seringkali dipengaruhi oleh beberapa
faktor antara lain adalah usia, paritas, jenis kelamin, budaya makna nyeri,
perhatian, pengalaman masa lalu, pola koping, suport keluarga (Tamsuri,
2007). Nyeri post partum juga bisa disebabkan oleh adanya robekan jalan lahir
baik secara spontan ataupun disengaja (Saifudin, 2010).
Ketidak nyamanan berupa nyeri yang dialami ibu post partum dengan
ruptur perineum spontan tergantung dari derajat ruptur yang dialami. Ruptur
derajat satu yang hanya mengenai mukosa vagina jarang menimbulkan nyeri
sedang sampai berat, pada ibu dengan nyeri perineum derajat dua tentunya
menimbulkan nyeri yang lebih berat. Pada ibu post partum dengan ruptur
spontan derajat tiga dan empat terdapat keluhan nyeri yang berat, hal ini
karena adanya kerusakan jaringan yang lebih luas bahkan sampai mengenai
spingter ani dan anus. Nyeri pada ruptur perineum derajat tiga dan empat di
perburuk dengan adanya gangguan BAB dan BAK (Sayiner, 2009).
Beberapa cara untuk membebaskan nyeri yaitu dengan masase kulit,
stimulasi kontrolateral, pijat refleksi, distraksi, relaksasi (Tamsuri,2007).
Metode sederhana yang dapat digunakan untuk mengurangi nyeri yang secara
alamiah yaitu dengan memberikan kompres dingin pada luka, ini merupakan
alternatif pilihan yang alamiah dan sederhana yang dengan cepat mengurangi
rasa nyeri selain dengan memakai obar-obatan. Terapi menimbulkan efek
1
4
analgesik dengan memperlambat kecepatan hantaran saraf sehingga impuls
nyeri yang mencapai otak lebih sedikit (Price, 2006).
Terapi murotal dapat mempercepat penyembuhan, hal ini telah
dibuktikan oleh berbagai ahli seperti yang telah dilakukan Ahmad Al Khadi
direktur utama Islamic Medicine Institute for Education and Research di
Florida, Amerika Serikat. Dalam konferensi tahunan ke XVII Ikatan Dokter
Amerika, dengan hasil penelitian bahwa mendengarkan ayat suci Al-Qur’an
memiliki pengaruh yang signifikan dalam menurunkan ketegangan urat saraf
refleksi dan hasil ini tercatat dan terukur secara kuantitatif dan kualitatif oleh
alat berbasis komputer (Remolda, 2009).
Bidan Munjiah, merupakan salah satu Bidan Praktik Mandiri (BPM) di
Desa Mengkowo Kecamatan Kebumen Kabupaten Kebumen. Berdasarkan
data di BPM Munjiah, terdapat ibu nifas pada bulan Maret 2015 sampai
dengan bulan Maret tahun 2016 sesuai dengan jumlah persalinan mencapai
102 orang. Jumlah cakupan ibu nifas yang mengalami masalah nyeri perineum
pada luka laserasi di BPM Munjiah sekitar 90 orang laserasi derajat dua 11
orang laserasi derajat satu dan 1 orang tidak mengalami laserasi. Pasien
bernama (Nyonya) Ny. N merupakan salah satu ibu bersalin yang melakukan
persalinan di BPM Munjiah. Ny. N umur 25 tahun bersalin yang pertama,
belum pernah keguguran, selalu memeriksakan kehamilannya secara teratur di
BPM Munjiah. Ibu mengalami rupture perineum karena partus presipitatus
dan merupakan ibu primipara. Alasan penulis mengkaji pasien Ny. N karena
sosial ekonomi rendah, pendidikan rendah, pengetahuan tentang mengatasi
5
nyeri perineum belum tahu, mengalami rupture perineum derajat dua dan
tinggal bersama mertua yang pengetahuan kesehatannya lebih didominasi oleh
kebudayaan. Hal itulah yang membuat penulis tertarik untuk memberikan
asuhan kebidanan terhadap Ny.N P1A0Ah1 dengan masalah pada nyeri luka
perineum pada masa nifas.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mampu melakukan asuhan kebidanan pada ibu nifas dengan penerapan
analgesik kompres dingin dan relaksasi murottal Al-Qur’an pada luka nyeri
jahitan perineum pada Ny. N P1A0Ah1 di BPM Munjiah Desa Mengkowo
Kecamatan Kebumen
2. Tujuan Khusus
a. Mampu mengetahui skala nyeri sebelum dilakukan analgesik kompres
dingin dan relaksasi murottal Al-Qur’an terhadap jahitan nyeri
perineum pada Ny. N P1A0Ah1 di BPM Munjiah Desa Mengkowo
Kecamatan Kebumen
b. Mampu mengetahui skala nyeri setelah dilakukan analgesik kompres
dingin dan relaksasi murottal Al-Qur’an terhadap jahitan nyeri
perineum pada Ny. N P1A0Ah1 di BPM Munjiah Desa Mengkowo
Kecamatan Kebumen
6
C. Manfaat
1. Manfaat Teoritis
a. Bagi Institusi
Studi kasus ini bisa dijadikan sebagai bahan pustaka tambahan bagi
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Muhammadiyah Gombong
khususnya program studi DIII Kebidanan dengan menitikberatkan pada
pentingnya kesejahteraan ibu dan anak.
b. Bagi BPM
Menambah pengetahuan bidan dalam memberikan asuhan ibu nifas yaitu
cara mengurangi nyeri luka perineum.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Penulis
Mahasiswa dapat dengan langsung melakukan pemantauan asuhan
kebidanan pada Ny. N secara langsung dengan menerapkan teori yang
telah didapat di dalam perkuliahan.
b. Bagi Pasien Ny. N
Menambah pengetahuan dan informasi tentang asuhan kebidanan secara
lengkap pada ibu nifas untuk mengurangi nyeri luka perineum.
DAFTAR PUSTAKA
Abdurochman, 2010. Suara Bacaan Al-Qur’an Memiliki Relaksasi Terbaik
urunkan Stres. http://www.unpad.ac.id/profil/dr-andri-abdurochman-s-si-
m-t-suara-bacaan-al-quran-miliki-efek-relaksasi-terbaik-turunkan-stres.
Accessed 27 Mei 2015.
Ambarwati. 2010. Asuhan Kebidanan Nifas. Jogjakarta : Nuha Medika.
Chaweewan, Y. 2007. Relief Perineal Pain After Perineorrhaphy by Cold
Gel Pack Pad: A Randomized Controlled Trial, Thai J Nurs Res.
Faradisi, F. 2012. Efektifitas Terapi Murotal dan Terapi Musik Klasik Terhadap
Penurunan Tingkat Kecemasan Pasien Pra Operasi di Pekalongan. Vol.
V. Jurnal Ilmiah Kesehatan.
Herdiansyah, H. 2010. Metode Penelitian Kualitatif Untuk Ilmu-Ilmu Sosial.
Jakarta : Salemba Humanika.
Heru. 2008. Manajemen Bangsal Keperawatan. Jakarta : EGC.
Hidayat, A.A. 2009. Metode Penelitian dan Teknik Analisis Data. Jakarta :
Salemba Medika.
Imamah, E.N. 2009. Pengaruh Teknik Relaksasi Terhadap Penurunan Nyeri
Luka Jahitan Perineum pada Ibu Post Partum di Rumah Sakit
Muhammadiyah Lamongan. Vol. 02 (6). SURYA.
Judha, M. 2012. Teori Pengukuran Nyeri dan Nyeri Persalinan. Yogyakarta :
Nuha Medika.
Kerancam, Z. 2007. Prevalence of episiotomy in primiparas, related conditions,
and effects episiotomy on perineal pain, wound healing.Iranian Journal of
Nursing and Midwifery Research.
Leeman, L, F. 2010. Post Partum Perineal Pain in A Low Episotomy Setting,
Association with Severity of Genital Trauma, Labor Care, and Birth
Variabels. Departement of family and community medicine,
University of New Mexico Schol of medicine, MSC09 5040, 2400 Tucker
NW, Albuquerque, NM 87131, USA.
Manuaba. 2010. Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan. Jakarta: EGC.
Notoatmodjo. (2012). Metodologi Penelitian Kesehatan. Yogyakarta :PT Rineka
Cipta.
Prawirohardjo, S. 2008. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo.
Perry, A.G. (2006). Buku Ajar Fundamental Keperawatan : konsep, proses, dan
dan praktik. Jakarta : EGC.
Price, S.A. 2006. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Jakarta:
EGC.
Rahayuningsih. 2013. Pengaruh Nyeri Episiotomi Ibu Nifas Terhadap
Psikologis Ibu Nifas di Wilayah Kecamatan Sukodono Sragen. Journal.
ISBN :978-979-98438-8-3.
Remolda, P. 2009. Pengaruh Al-Qur’an Pada Manusia dalam Perspektif
Fisiologi dan Psikologi. http://www.theedc.com. Accessed 10 Februari
2016.
Riskesdas. 2010. Balitbang Kesehatan Kementrian Kesehatan RI. Jakarta.
Saifudin, A.B. 2007. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan
Neonatus. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirodiharjo.
. 2010. Ilmu Kebidanan. Sarwono Prawirodiharjo. Jakarta :
Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirodiharjo.
Sayiner. 2009. The effect of post partum perineal trauma on the frequencies
perineal pain, urinary incontinence and dyspareunia. Vol 8 (1).
TheInternet Journal of Epidemology. Accessed 10 Mar 2016.
Siswantinah. 2011. Pengaruh Terapi Murotal Terhadap Kecemasan Pasien
Gagal Ginjal Kronik Yang Dilakukan Tindakan Hemodialisa Di RSUD
Kraton Kabupaten Pekalongan. http://www.jtptunimus_gdl_siswantinah.
Accessed 23 Febriari 2016.
Siswono. 2011. Manfaat Perawatan Alat Reproduksi Eksternal. http://creafoft.
wordpress.com/2009/04/161/ perawatan-organ-reproduksi-eksternal-
wanita.pdf. Accessed 10 Mar 2016.
Smeltzer. 2014. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta: EGC.
Sulistyawati. 2015. Buku Ajar Asuhan Kebidanan pada Ibu Nifas. Yogyakarta :
Andi Offset.
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif & RND. Bandung :
Alfabeta.
Suherni. 2009. Perawatan Masa Nifas. Yogyakarta : Fitramaya
Sunarsih. 2011. Asuhan Kebidanan pada Ibu Nifas. Jakarta : Salemba Medika.
Tamsuri, A. 2007. Konsep dan Penatalaksanaan nyeri. Jakarta : EGC .
WHO. 2011. Global Status Report on Noncommunicable Diseases.
http://www.who.int/nmh/publications/ncd report chapter1. pdf. Accessed
10 Mar 2016.
PENGERTIAN Melakukan Analgesik Kompres Dingin Dan Rileksasi Murotal
Al- Qu’an
TUJUAN Mengurangi Rasa Nyeri Pada Nyeri Jahitan Perenium dan
Menenangkan Psikologis Ibu
PETUGAS Bidan
PERALATAN
KOMPRES
DINGIN
Kom berisi es
Perlak Pengalas
Handuk/Waslap
Plastik ½ kg
Garam
PERALATAN
MUROTAL AL –
QUR’AN
Alat pemutar Suara Murotal Al – Qur’an (Heand Phone)
PROSEDUR
PELAKSANAAN
A. SIKAP DAN PERILAKU
1. Memberi salam (5S, Senyum, Salam, Sapa, Sentuh,
Sopan)
2. Menjelaskan maksud dan tujuan
3. Menjelaskan prosedur yang dilakukan
4. Menannyakan kesiapan pasien
5. Menjaga privacy pasien
6. Mengatur posisi pasien
7. Mengawali dengan tasmiah dan mengakhiri dengan
tahmid
ANALGESIK KOMPRES DINGIN DAN RILEKSASI MUROTAL AL- QU’AN
LAMPIRAN 1
B. ISI/CONTENT
1. Bawa alat – alat kedekat pasien
2. Cuci tangan
3. Masukan es kedalam plastik ½ kg kurang lebih
setengah bagian dari kantong plastic tersebut dan
tambahkan 2 sendok makan garam, lalu di tali sampai
kencang
4. Periksa plastik ada kebocoran atau tidak
5. Lalu plastik yang sudah berisi es di bungkus dengan
handuk atau waslap
6. Buka area yang akan di kompres dan atur yang
nyaman pada klien
8. Nyalakan murottal Al – Qur’an
7. Pasang perlak pengalas pada bagian tubuh yang akan
dikompres
8. Letakkan plastik yang sudah di bungkus
handuk/waslap pada bagian yang memerlukan
kompres selama 25 menit
9. Kaji keadaan kulit setiap 5 menit terhadap nyeri, mati
rasa, dan suhu tubuh
10. Angkat pengompres jika sudah selesai
11. Atur posisi klien kembali dalam posisi yang nyaman
12. Bereskan alat setelah selesai melakukan prasat ini
13. Cuci tangan
14. Dokumentasi