14
BAB I Pembukaan A. Latar Belakang Masalah Karna pancasila sebagai dasar suatu bangsa atau negara, maka pancasila haruslah memiliki sifat yang terbuka, tetap dan tidak dapat berubah dan jangan sampai pancasila memiliki sifat yang tertutup. Banyak negara di dunia yang menggunakan sistem pancasila sebagai ideologi tertutup, namun malah mengalami suatu kegagalan atau mungkin masa kejayaan bangsa atau negara itu tidak berlangsung lama. Meskipun pancasila memiliki sifat yang terbuka namun dalam praktek sehari-hari pancasila dapat mengikuti perkembangan zaman tanpa harus mengubah kandungannya. Apabila pancasila sebagai dasar negara bersifat tertutup maka bangsa Indonesia akan tertinggal dari perkembangan zaman dan peradaban dunia. Akibatnya Indonesia akan terkucilkan dari pergaulan internasional. Oleh karena itu, sebagai ideologi terbuka pancasila haruslah memberikan suatu kemajuan dan perkembangan bagi bangsanya. Dan bangsanya pun juga

Karya ilmiah PANCASILA SEBAGAI IDIOLOGI TERBUKA

Embed Size (px)

DESCRIPTION

PANCASILA SEBAGAI IDIOLOGI TERBUKA

Citation preview

Page 1: Karya ilmiah PANCASILA SEBAGAI IDIOLOGI TERBUKA

BAB I

Pembukaan

A. Latar Belakang Masalah

Karna pancasila sebagai dasar suatu bangsa atau negara, maka pancasila

haruslah memiliki sifat yang terbuka, tetap dan tidak dapat berubah dan jangan

sampai pancasila memiliki sifat yang tertutup.

Banyak negara di dunia yang menggunakan sistem pancasila sebagai

ideologi tertutup, namun malah mengalami suatu kegagalan atau mungkin masa

kejayaan bangsa atau negara itu tidak berlangsung lama.

Meskipun pancasila memiliki sifat yang terbuka namun dalam praktek

sehari-hari pancasila dapat mengikuti perkembangan zaman tanpa harus

mengubah kandungannya.

Apabila pancasila sebagai dasar negara bersifat tertutup maka bangsa

Indonesia akan tertinggal dari perkembangan zaman dan peradaban dunia.

Akibatnya Indonesia akan terkucilkan dari pergaulan internasional.

Oleh karena itu, sebagai ideologi terbuka pancasila haruslah

memberikan suatu kemajuan dan perkembangan bagi bangsanya. Dan

bangsanya pun juga harus selalu menyadari apa yang dihadapinya sekarang dan

apa yang dihadapinya pada masa yang akan datang, apalagi dalam menghadapi

globalisasi dan era keterbukaan internasional dalam segala bidang.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah di uraikan, dapat dirumuskan

masalah yang akan dibahas pada karya tulis kali ini. Masalah yang dimaksud

adalah sebagai berikut :

Page 2: Karya ilmiah PANCASILA SEBAGAI IDIOLOGI TERBUKA

1. Apa itu pancasila sebagai ideologi terbuka ?

2. Apa saja faktor- faktor yang mendorong pemikiran pancasila sebagai

ideologi terbuka ?

3. Apakah nilai-nilai yang tekandung dalam Pancasila sebagai ideologi

terbuka ?

4. Bagaimana perbedaan antara ideologi terbuka dan ideologi tertutup ?

C. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan dari karya tulis ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk memenuhi tugas mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan kelas

XII semester ganjil.

2. Mendeskripsikan pancasila sebagai ideologi terbuka.

3. Mengetahui tentang faktor- faktor yang mendorong pemikiran pancasila

sebagai ideologi terbuka.

4. Menjelaskan tentang nilai-nilai yang tekandung dalam Pancasila sebagai

ideologi terbuka.

5. Mengetahui perbedaan antara ideologi terbuka dan ideologi tertutup.

Page 3: Karya ilmiah PANCASILA SEBAGAI IDIOLOGI TERBUKA

BAB II

Pembahasan

PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA DAN

PERBEDAAN IDEOLOGI TERBUKA DAN TERTUTUP

Pancasila sebagai Idiologi terbuka.

a. Pengertian Pancasila sebagai idiologi terbuka.

Pancasila menjadi pedoman dan acuan bangsa Indonesia dalam

menjalankan aktivitas di segala bidang sehingga sifatnya harus terbuka,

luwes, fleksibel dan tidak tertutup.           

Ciri khas dari ideologi terbuka adalah nilai-nilai atau cita-citanya

tidak dipaksakan dari pihak luar melainkan digali dan diambil dari harta

kekayaan nurani, moral, dan budaya masyarakat Indonesia sendiri yang

berdasarkan hasil musyawarah dan konsensus dari masyarakat.

Pancasila sebagai dasar Negara Indonesia merupakan ideologi yang

terbuka. Artinya pancasila memiliki nila-nilai yang bersifat tetap dan tidak

dapat berubah, namun dalam praktek sehari-hari pancasila dapat mengikuti

perkembangan zaman tanpa harus mengubah kandungannya.

Jika dasar negara bersifat tertutup maka bangsa Indonesia akan

tertinggal dari perkembangan zaman dan peradaban dunia. Akibatnya

Indonesia akan terkucilkan dari pergaulan internasional.

Sebagai Ideologi terbuka, Pancasila memberikan orientasi ke depan,

mengharuskan bangsanya untuk selalu menyadari situasi kehidupan yang

sedang dan akan dihadapinya, terutama menghadapi globalisasi dan era

keterbukaan dunia dalam segala bidang. Ideologi Pancasila menghendaki

agar bangsa Indonesia tetap bertahan dalam jiwa dan budaya bangsa

Indonesia dalam ikatan Negara kesatuan Republik Indonesia.

Page 4: Karya ilmiah PANCASILA SEBAGAI IDIOLOGI TERBUKA

b. Faktor- faktor yang mendorong pemikiran pancasila sebagai ideologi terbuka.

Menurut Moerdiono (1999 : 399) beberapa faktor yang mendorong

pemikiran Pancasila sebagai ideologi terbuka, yaitu :

1. Proses pembangunan berencana, dinamika berkembang cepat sehingga

tidak semua persoalan kehidupan dapat ditemukan jawabannya secara

ideologis.

2. Kenyataan bangkrutnya ideologi seperti marxisme, lenimisme,

komunisme.

3. Pengalaman sejarah politik Indonesia yang dipengaruhi oleh komunis

tertutup sehingga kebijakan pemerintah saat itu bersifat tertutup.

4. Tekad Indonesia yang ingin menjadikan pancasila sebagai alternatif

ideologi dunia.

c. Nilai-nilai dalam Pancasila sebagai ideologi terbuka

1. Nilai dasar

Nilai dasar merupakan esensi dari sila pancasila yang bersifat universal

sehingga dalam nilai dasar terkandung cita-cita, tujuan, serta nilai-nilai

yang baik dan benar.

2. Nilai instrumental

Nilai yang merupakan makana, kebijakan, strategi, sasaran serta

lembaga pelaksanaannya.

3. Nilai praktis

Ideologi selain memiliki aspek yang berupa cita-cita, pemikiran-

pemikiran, serta nilai-nilai yang dianggap baik juga harus memiliki

norma yang jelas karena ideologi harus mampu direalisasikan di dalam

kehidupan praktis yang merupakan bukti konkrit.

Page 5: Karya ilmiah PANCASILA SEBAGAI IDIOLOGI TERBUKA

Perbedaan Ideologi Terbuka Dan Tertutup

A. Pengertian Ideologi Terbuka

Ideologi terbuka hanya berisi orientasi dasar, sedangkan

penerjemahannya ke dalam tujuan-tujuan dan norma norma sosial-politik

selalu dapat dipertanyakan dan disesuaikan dengan nilai dan prinsip moral

yang berkembang di masyarakat. Operasional cita-cita yang akan dicapai

tidak dapat ditentukan secara apriori, melainkan harus disepakati secara

demokratis.

Dengan sendirinya ideologi terbuka bersifat inklusif, tidak totaliter dan

tidak dapat dipakai melegitimasi kekuasaan sekelompok orang. Ideologi

terbuka hanya dapat ada dan mengada dalam sistem yang demokratis.

Ciri khas “Ideologi Terbuka” ialah bahwa nilai-nilai dan cita-citanya

tidak dipaksakan dari luar, melainkan digali dan diambil dari harta kekyaan

rohani, moral, dan budaya masyarakat sendiri. Dasarnya bukan keyakinan

ideologis sekelompok orang, melainkan konsensus masyarakat. Ideologi

terbuka tidak diciptakan, melainkan ditemukan dalam masyarakat sendiri.

Oleh karena itu ideologi terbuka itu adalah milik seluruh rakyat;

masyarakat dapat menemukan dirinya kembali di dalamnya. Ideologi terbuka

itu tidak hanya dapat dibenarkan, melainkan dibutuhkan.

Ciri khas formal ideologi terbuka adalah bahwa isinya tidak langsung

operasional. Pancasila sebagai suatu ideologi tidak bersifat kaku dan tertutup,

namun bersifat reformatif, dinamis dan terbuka. Hal ini dimaksudkan bahwa

ideologi pansila besifat aktual, dinamis, antisifasif dan senentiasa mampu

menyelesaikan dengan perkembangan zaman, ilmu pengetahuan dan teknologi

serta dinamika perkembangan aspirasi masyarakat.

Keterbukaan ideologi pancasila bukan berarti mengubah nilai-nilai dasar

yang terkandung didalamnya, namun mengeksplisitkan wawasannya lebih

kongkrit, sehingga memiliki kemampuan yang reformatif untuk memecahkan

Page 6: Karya ilmiah PANCASILA SEBAGAI IDIOLOGI TERBUKA

masalah-masalah aktual yang senentiasa berkambang seiring dengan aspirasi

rakyat, perkembangan iptek dan zaman.

B. Pengertian Ideologi Tertutup

Ideologi tertutup adalah ajaran atau pandangan dunia atau filsafat yang

menentukan tujuan-tujuan dan norma-norma politik dan sosial, yang

ditasbihkan sebagai kebenaran yang tidak boleh dipersoalkan lagi, melainkan

harus diterima sebagai sesuatu yang sudah jadi dan harus dipatuhi.

Kebenaran suatu ideologi tertutup tidak boleh dipermasalahkan

berdasarkan nilai-nilai atau prinsip-prinsip moral yang lain. Isinya dogmatis

dan apriori sehingga tidak dapat dirubah atau dimodifikasi berdasarkan

pengalaman sosial. Karena itu ideologi ini tidak mentolerir pandangan dunia

atau nilai-nilai lain.

Suatu ideologi tertutup dapat dikenali dari beberapa ciri khas. Ideologi

itu bukan cita-cita yang sudah hidup dalam masyarakat, melainkan berupa

cita-cita sebuah kelompok yang mendasari suatu program untuk mengubah

dan membaharui masyarakat.

Ideologi tertutup adalah musuh tradisi. Kalau kelompok itu berhasil

untuk merebut kekuasaan politik, ideologinya itu akan dipaksakan pada

masyarakat. Pola dan irama kehidupan, norma-norma kelakuan an nilai-nilai

masyarakat akan diubah, sesuai dengan ideologi itu.

Dengan sendirinya ideologi tertutup tersebut harus dipaksakan berlaku

dan dipatuhi masyarakat oleh elit tertentu, yang berarti bersifat otoriter dan

dijalankan dengan cara yang totaliter.

Ideologi tertutup biasanya bersifat totaliter, jadi menyangkut seluruh

kehidupan. Bidang yang segera dikuasai sepenuhnya dan dipergunakan bagi

penyebaran ideologi itu adalah bidang yang mempengaruhi sikap-sikap

masyarakat: bidang informasi dengan media massa dan bidang pendidikan.

Page 7: Karya ilmiah PANCASILA SEBAGAI IDIOLOGI TERBUKA

Pluralisme pandangan dan kebudayaan dalam masyarakat mau dihapus.

Agama-agama sebagai bentuk kesosialan yang membuat kebal terhadap

pengaruh ideologi-ideologi dibatasi dan kalau dapat dihancurkan.

Demi ideologi itu hak-hak asasi manusia tidak dihormati lagi,

sebagaimana dikatakan oleh Rousseau. Demokrasi yang nyata dan pluralistik

tidak akan ditolerir. Ideologi tertutup tidak mengakui institusi lawan yang

merelatifkan tuntutan-tuntutannya. Kekuasaannya selalu condong ke arah

total.

Ideologi tertutup tidak mengakui hak masing-masing orang untuk

memiliki keyakinan dan pertimbangannya sendiri.

Perbedaan Ideologi Terbuka Dan Tertutup

Ideologi Terbuka Ideologi Tertutup

1. Sistem pemikiran yang terbuka. 1. Sistem pemikiran yang tertutup.

2. Nilai-nilai dan cita-citanya tidak

dipaksakan dari luar melankan

digali dan diambil dari

masyarakat.

2. Cenderung untuk memaksakan

mengambil nilai-nilai ideologi dari

luar.

3. Dasar pembentukan ideologi

bukan keyakinan ideologis

sekelompok orang melainkan hasil

musyawarah.

3. Dasar pembentukan berupa cita-

cita atau keyakinan ideologis

sekelompok orang.

4. Tidak diciptakan oleh negara,

melainkan oleh masyarakat.

4. Pada hakekatnya ideologi hanya

dibutuhkan oleh penguasa negara

untuk kekuasaannya.

5. Tidak hanya dibenarkan

melainkan dibutuhkan oleh

seluruh anggota masyarakat.

5. Pada dasarnya ideologi

diciptakan oleh negara dalam hal

penguasaan negara yang mutlak

Page 8: Karya ilmiah PANCASILA SEBAGAI IDIOLOGI TERBUKA

harus diikuti oleh seluruh warga

masyarakat.

6. Nilai-nilai itu sifatnya dasar,

secara garis besar saja sehingga

tidak langsung operasional

6. Isinya terdiri dari tuntutan-tuntutan

konkrit dan operasional yang

bersifat keras yang wajib ditaati

oleh seluruh warga masyarakat.

Page 9: Karya ilmiah PANCASILA SEBAGAI IDIOLOGI TERBUKA

BAB III

Kesimpulan

Pancasila sebagai dasar Negara Indonesia merupakan ideologi yang

terbuka. Artinya pancasila memiliki nila-nilai yang bersifat tetap dan tidak

dapat berubah, namun dalam praktek sehari-hari pancasila dapat mengikuti

perkembangan zaman tanpa harus mengubah kandungannya. Dengan

terbukanya ideologi bangsa Indonesia, Indonesia mampu menerima hal-hal baru

yang berasal dari luar tapi tetap mempertahankan ciri khas Indonesia.