2
Refleksi Diri Menjadi Kartini Dimasa Kini Tanggal 21 april merupakan hari peringatan pejuang perempuan RA Kartini. Raden Ajeng Kartini adalah sosok pejuang gerakan emansipasi serta pelopor kebangkitan perempuan bermartabat, yang dikala itu masyarakat masih berpikir kolot bahwa perempuan hanyalah kaum terbelakang, kiprah seorang perempuan hanya dibatasi dalam ranah domestik saja. Lain halnya dengan posisi seorang laki- laki yang memiliki kedudukan lebih tinggi dan memiliki ruang gerak yang lebih luas. Pendeskriminasian inilah yang membuat kartini geram dan memiliki semangat juang untuk menjunjung tinggi martabat kaum perempuan agar mendapatkan hak yang sama seperti halnya kaum laki- laki. Perjuangan yang dilakukan tidak bisa dianggap enteng, hingga mampu membuat kaum perempuan memiliki martabat dimata masyarakat. Lalu, bagaimanakah dengan kartini di masa kini? Berbicara tentang kartini di masa kini, tentu hendaklah kita lirik bagaimana peran perempuan tanah air dan juga kontribusi apa yang sudah diberikan kepada negri tercinta ini. Terlebih lagi perempuan masa kini diberikan ruang gerak yang bebas dalam ranah domestik maupun publik, yang semestinya bisa berbuat lebih dari apa yang dilakukan oleh kartini waktu itu. Akan tetapi kita kembali pada kenyataan yang ada saat ini, akankah demikian ataukah justru mengalami pergeseran? Peran perempuan masa kini memang manjadi sorotan dikalangan masyarakat dalam berbagai respon dan juga persepsi yang berbeda. Hingga munculah pendapat, perempuan dimasa kini berusaha untuk membebaskan diri dari belenggu kultur patriakhi yang dulunya mengakar ditengah kebudayaan masyarakat. Namun dengan adanya kebebasan ruang gerak, ide emansipasi, kesetaraan gender dan yang

KARTINI 2

Embed Size (px)

DESCRIPTION

kartini

Citation preview

Refleksi Diri Menjadi Kartini Dimasa KiniTanggal 21 april merupakan hari peringatan pejuang perempuan RA Kartini. Raden Ajeng Kartini adalah sosok pejuang gerakan emansipasi serta pelopor kebangkitan perempuan bermartabat, yang dikala itu masyarakat masih berpikir kolot bahwa perempuan hanyalah kaum terbelakang, kiprah seorang perempuan hanya dibatasi dalam ranah domestik saja. Lain halnya dengan posisi seorang laki- laki yang memiliki kedudukan lebih tinggi dan memiliki ruang gerak yang lebih luas. Pendeskriminasian inilah yang membuat kartini geram dan memiliki semangat juang untuk menjunjung tinggi martabat kaum perempuan agar mendapatkan hak yang sama seperti halnya kaum laki- laki. Perjuangan yang dilakukan tidak bisa dianggap enteng, hingga mampu membuat kaum perempuan memiliki martabat dimata masyarakat.Lalu, bagaimanakah dengan kartini di masa kini? Berbicara tentang kartini di masa kini, tentu hendaklah kita lirik bagaimana peran perempuan tanah air dan juga kontribusi apa yang sudah diberikan kepada negri tercinta ini. Terlebih lagi perempuan masa kini diberikan ruang gerak yang bebas dalam ranah domestik maupun publik, yang semestinya bisa berbuat lebih dari apa yang dilakukan oleh kartini waktu itu. Akan tetapi kita kembali pada kenyataan yang ada saat ini, akankah demikian ataukah justru mengalami pergeseran? Peran perempuan masa kini memang manjadi sorotan dikalangan masyarakat dalam berbagai respon dan juga persepsi yang berbeda. Hingga munculah pendapat, perempuan dimasa kini berusaha untuk membebaskan diri dari belenggu kultur patriakhi yang dulunya mengakar ditengah kebudayaan masyarakat.Namun dengan adanya kebebasan ruang gerak, ide emansipasi, kesetaraan gender dan yang lainnya menjadikan banyak perempuan masa kini yang melebihi batas- batas kodrati sebagai perempuan. Cita- cita luhur kartini dalam menjunjung tinggi mertabat perempuan kini telah mengalami pergeseran. Dalam konteks yang demikian perempuan masa kini sering dihadapkan pada situasi yang delematis, antara mengikuti arus kekinian dengan berbagai polemik yang ada ataukah tetap menjadi sosok yang serba mengalah, sendiko dawuh dan pasrah. Sudah semestinya perempuan masa kini lebih cermat terhadap kondisi yang biasa diistilahkan animie yang mau tidak mau harus dilaluinya, agar figur yang memiliki sentuhan nilai ideal secara normatif tetap melekat pada diri seorang perempuan.Kaum perempuan memang dituntut untuk menjadi sosok yang kreatif, inovatif, dinamis, mandiri, dan cerdas dalam setiap peranya. Meski demikian, bukan berarti seorang perempuan harus meninggalkan nilai budaya dan naluri keibuan serta rasa hormatnya terhadap suami. Lebih dari itu, seorang Kartini masa kini harus mampu memberikan kontribusinya dalam hal ikut andil pembangunan di ranah sektor publik. Selian itu seorang perempuan juga harus mampu mengembangkan kompetensi dirinya sehingga bisa bersaing dengan sehat bersama kaum laki- laki dalam berbagai aspek. Peran perempuan masa kini juga merupakan tolok ukur keberhasilan negara dalam membangun generasi- generasi kartini dimasa mendatang.Kartini dimasa kini adalah sosok yang memiliki semangat tinggi, tanggung jawab, berdirikari dan juga memberikan inspirasi bagi lingkungan sekitarnya. Memiliki semangat juang yang tinggi dalam turut serta membangun bangsa yang lebih baik. Sudahkah kita demikian?