Upload
agam-gilang-abdul-hakim
View
56
Download
4
Embed Size (px)
DESCRIPTION
KARAKTERISTIK.docx
Citation preview
LAPORAN KE-9
KARAKTERISTIK TRANSISTOR COMMON BASIS
AGAM GILANG ABDUL HAKIM
RIZKY DWI PUTRA
SARTIKA RATNASARI
TT3D
Jurusan Teknik ElektroProgram Studi Teknik Telekomunikasi
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA2012
PERCOBAAN 9
KARAKTERISTIKTRANSISTOR COMMON BASIS
1. TUJUAN
Mempelajari karakteristik input transistor dalam konfigurasi common basis.
Mempelajari karakteristik output transistor dalam konfigurasi common
basis.
Mempelajari ciri-ciri harga dan resistansi input, resistansi output, dan
penguatan arus transistor dalam konfigurasi common basis.
2. DASAR TEORI
Pada konfigurasi common base, basis dari transistor terhibung dengan
ground dari input dan output. Umumnya, pada transistor npn, input berada pada
emitter, sedangkan outputnya pada kolektor. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat
pada gambar berikut.
Gambar 1. Konfigurasi Common Base Transistor NPN
Karakteristik input yang menggambarkan hubungan antara arus input (IE)
dengan tegangan input (VBE) untuk tegangan output (VCB) yang bervariasi dapat
digambarkan sebagai berikut.
Gambar 2. Karakteristik Input Amplifier dengan Konfigurasi CB
Sementara karakteristik output yang menjelaskan hubungan antara arus
output (IC) dengan tegangan output (VCB) terhadap arus input (IE) yang
bervariasi. Bagian output memiliki tiga daerah yang dikenal sebagai daerah
kerja, yaitu daerah aktif, saturasi, dan cutoff. Berikut penggambarannya.
Gambar 3. Karakteristik Output Amplifier dengan Konfigurasi CB
Agar bekerja pada daerah aktif, kolektor-basis dibias reverse, sedang basis-
emitter dibias forward. Pada daerah cutoff, kolektor-basis dan basis-emitter
dibias reverse, sementara pada daerah saturasi junction tadi dibias forward. Jika
transistor ON, maka diasumsikan tegangan antara basis dan emitter (VBE) adalah
sekitar 0,7 V.
Active Region
Di dalam daerah ini, junction kolektor mendapat bias mundur dan junction
emitor mendapat bias maju. Misalkan arus emitor bernilai nol. Dalam keadaan
ini, arus kolektor kecil dan sama dengan arus saturasi balik IC0 (microampere
untuk germanium dan nanoampere untuk silicon) dan junction ini berlaku untuk
diode. Di dalam daerah aktif (active region), arus kolektor independen terhadap
tegangan kolektor dan hanya tergantung pada arus emitor. Namun demikian,
karena efek Early, terdapat pengaruh berupa ׀VCB׀ kenaikan walaupun ׀IC׀
hanya 0,5 persen. Karena lebih kecil dari satu (tetapi mendekati satu), arusα
kolektor sedikit lebih kecil dari arus emitor.
Daerah Saturasi (Saturation Region)
Daerah dimana junction emitor maupun kolektor mendapat bias maju
(forward biased) dinamakan daerah saturasi. Daerah ini terdapat di bagian kiri
ordinat, dinamakan VCB = 0 dan diatas karakteristik IE = 0. Disini dapat dikatakan
terjadi proses “bottoming” karena tegangan akan merosot drastic hingga
mendekati dasar, pada saat VCB ≈ 0. Sebenarnya VCB bernilai positif (untuk pnp,
walau nilainya kecil), dan bias maju pada kolektor ini menimbulkan perubahan
arus kolektor yang besar melalui perubahan tegangan kolektor yang kecil. Dalam
keadaan terbias maju, IC naik secara eksponensial terhadap tegangan mengikuti
hubungan diode.
Daerah Cutoff
Karakteristik untuk kondisi dimana IE = 0 melewati titik origin, namun dalam
hal lain sama seperti karakteristik-karakteristik lain. Karakteristik ini
sebenarnya tidak berhimpitan dengan sumbu tegangan, namun hal ini sulit
untuk diperlihatkan mengingat IC0 bernilai hanya beberapa nano- atau
microampere. Daerah di bawah IE = 0, dimana junction emitor dan kolektor sama-
sama terbias mundur dinamakan cutoff region.
3. ALAT-ALAT YANG DIPERGUNAKAN
No. Alat-alat dan komponen Jumlah
1 DC Power Supply 2
2 Resistor 1 kΩ 2
3 Transistor NPN BC 107 1
4 Multimeter 3
5 Kabel-kabel penghubung seculupnya
4. CARA MELAKUKAN PERCOBAAN
1. Karakteristik Input
Gambar 4. Rangkaian Karakteristik Input Common Basis
1. Hubungkan rangkaian seperti gambar 4.2. Aturlah Vcc sehingga VCB = 0 V. Kemudian atur pula VEE = 0 V. Ukurlah IE dan
VEB, catat hasilnya pada tabel 1.3. Ubah Vcc sehingga VCB = 2 V. Kemudian ukur ulang IE dan VEB.
4. Ulangi pengukuran ini untuk harga VCB dan VEE yang lain.
Tabel 1. Karakteristik Input
VEE
(V)VCB = 0 V VCB = 2 V VCB = 4 V VCB = 6 V VCB = 8 VIE
(mA)VEB
(V)IE
(mA)VEB
(V)IE
(mA)VEB
(V)IE
(mA)VEB
(V)IE
(mA)VEB
(V)0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0-2 1,4 0,6 1,3 0,6 1,35 0,6 1,35 0,6 1,2 0,6-4 3,00 0,6 3,00 0,6 3,00 0,6 3,00 0,6 3,00 0,6-6 5,00 0,6 5,00 0,6 4,9 0,6 5,00 0,6 5,00 0,6-8 6,5 0,6 6,5 0,6 6,52 0,6 6,5 0.6 6,5 0,6
2. Karakterisitik Output
Gambar 5. Rangkaian Karakteristik Output Common Basis
5. Hubungkan rangkaian seperti gambar 5.6. Aturlah Vcc sehingga VCB = 0 V. Kemudian atur pula VEE sehingga IE = 0.
Ukurlah IC dan catat hasilnya pada tabel 2.7. Ubah Vcc sehingga VCB = 2 V. Kemudian atur pula VEE sehingga IE = 0. Ukurlah
IC.8. Ulangi pengukuran ini untuk harga VCB dan IE yang lain.
Tabel 2. Karakteristik Output
VCB = 0 V VCB = 2 V VCB = 4 V VCB = 6 V VCB = 8 VIE
(mA)IC
(mA)IE
(mA)IC
(mA)IE
(mA)IC
(mA)IE
(mA)IC
(mA)IE
(mA)IC
(mA)0 0 0 0 0 0 0 0 0 01 0,55 1 1,05 1 1 1 1,05 1 1,052 0,6 2 2,05 2 2,05 2 2,1 2 2,13 0,6 3 3,00 3 3,00 3 3 3 3,004 0,65 4 4,0 4 4 4 4,25 4 4,0
5. ANALISA DATA
1. Gambarkan pada kertas grafik kurva karakteristik input transistor
konfigurasi common basis dari tabel 1.
2. Gambarkan pada kertas grafik kurva karakteristik output transistor
konfigurasi common basis dari tabel 2.
3. Hitunglah harga resistansi input dari data tabel 1.
4. Hitunglah harga resistansi output dan penguatan arus dari data tabel 2.
Jawab :
1.
Dari grafik di atas dapat diketahui bahwa semakin besar nilai VCB maka
semakin besar pula arus input (IE). Tegangan pada VBE berkisar antara 0,6 V -
0,8 V.
2.
Dari grafik di atas dapat diketahui bahwa saat IE berada di atas 0, arus
collector IC meningkat dengan cepat mendekati nilai IE. Pada daerah aktif,
kenaikan VCB tidak memberi pengaruh terhadap arus collector.
6. KESIMPULAN
Dari percobaan yang telah kami lakukan, dapat disimpulkan bahwa:
1. Pada karakteristik input terdapat tegangan cutin, offset, atau threshold, V ,γ
dimana untuk tegangan dibawah V ,γ arus emitor IE menjadi sangat kecil. Pada
umumnya V , γ bernilai sekitar 0,1 V untuk transistor germanium dan 0,5 V untuk
silicon. Bentuk karakteristik input dapat dipahami dengan adanya peningkatan
nilai tegangan kolektor akan menimbulkan peningkatan arus emitor, sementara
nilai VEB tidak berubah.
2. Pada karakteristik output menjelaskan hubungan antara arus output (IC) dengan
tegangan output (VCB) terhadap arus input (IE) yang bervariasi. Bagian output
memiliki tiga daerah yang dikenal sebagai daerah kerja, yaitu daerah aktif,
saturasi, dan cutoff.