Upload
alifum-themonkeys
View
81
Download
11
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Characteristic Instrumental
Citation preview
KARAKTERISTIK KERJA ALAT UKUR
Mengetahui karakteristik alat ukur adalah penting agar pekerjaan
pengukuran secara menyeluruh (persiapan, pelaksanaan dan analisis) dapat
diandalkan keberhasilannya. Seseorang tidak akan dapat merancang pengukuran
dengan benar tanpa mengetahui arti karakteristik dari alat ukur.
Karateristik daya guna alat ukur secara garis besar, yaitu karakteristik
statis dan dinamis. Secara umum karakteristik statis juga mempengaruhi kualitas
pengukuran di bawah kondisi dinamis. Dalam kenyatannya persamaan-persamaan
diferensial daya guna dinamis mengabaika pengaruh gesekan kering, bolak balik
(backlash), histerisis, sebaran statistik dan sebagainya, walaupun persamaan-
persamaan tersebut mempunyai pengaruh pada tingkah laku dinamis. Tentu saja
pendekatan ini merupakan perkiraan, namun sangat berguna.
1. Karakteristik Statis
Karakteristik statis suatu alat ukur adalah karakteristik yang harus
diperhatikan apabila alat tersebut digunakan untuk mengukur suatu kondisi yang
tidak berubah karena waktu atau hanya berubah secara lambat laun.
2. Karakteristik dinamis
Suatu alat ukur adalah fungsi waktu. Hubungan masukan-keluaran
dinyatakan dalam bentuk persamaan diferensial. Karaketristik utama adalah
kecepatan dalam tanggapan dan kecermatan.
Beberapa karakteristik penting dari alat ukur adalah:
1. Kecepatan tanggapan (respon)
Kecepatan tanggapan (respon) adalah kecepatan alat ukur dalam memberi
tangapan terhadap perubahan kuantitas yang diukur. Keterlambatan dalam
pengukuran yang berkaitan dengan kecepatan tanggapan adalah perlambatan
atau penundaan tanggapan suatu alat ukur terhadap perubahan kontinuitas yang
diukur. Perlambatan demikian merupakan karakteristik yang tidak dikehendaki.
2. Kecermatan atau Keterulangan (Precision/Repeatibility)
Adalah yang menyatakan seberapa jauh alat ukur dapat mengulangi
hasilnya untuk harga yang sama. Atau derajat dekat tidaknya hasil pengukuran
satu terhadap yang lain. Dengan kata lain, alat ukur belum tentu akan dapat
memberikan hasil yang sama jika diulang, meskipun harga besaran yang diukur
tidak berubah. Hal diatas berarti bahwa jika suatu mikrometer menghasilkan
angka 0,0002 mm, dan hasil yang hamper sama akan diperoleh kembali
meskipun pengukuran diulang-ulang, dikatakan bahwa mikrometer tersebut
sangat cermat dan ketepatannya (presisi) tinggi.
3. Ketelitian atau Keseksamaan (Accuracy)
Ketelitian atau accuracy didefenisikan sebagai ukuran seberapa jauh hasil
pengukuran mendekati harga sebenarnya dari pada besaran yang diukur.
Ukuran ketelitian sering dinyatakan dengan dua cara, atas dasar perbedaan atau
kesalahan (error) terhadap harga yang sebenarnya, yaitu :
Contoh :
Sebuah amperemeter menunjukkan arus sebesar 10A sedangkan accuracy 1%
maka kesalahan pengukurannya adalah 1% X 10A = 0,1A sehingga harga
sebenarnya dari hasil pengukurannya adalah (10 + 0,1)A.
4. Resolusi
Adalah kemampuan sistem pengukur termasuk pengamatnya, untuk
membedakan harga-harga yang hampir sama. Resolusi adalah nilai perubahan
terkecil yang dapat dirasakan oleh alat ukur. Contoh : suatu timbangan pada
jarum penunjuk yang menunjukkan perubahan 0,1 gram (terkecil yang dapat
dilihat) maka dikatakan bahwa resolusi dari timbangan tersebut adalah 0,1
gram. Harga resolusi sering dinyatakan pula dalam persen skala penuh.
Kemudahan pembacaan skala adalah sifat yang tergantung pada instrumen dan
pengamatnya. Ini menyatakan angka yang signifikan (mudah diamati) dan
dapat direkam/dicatat sebagai data. Pada meter analog, ini tergantung pada
ketebalan tanda skala dan jarum penunjuknya. Pada meter digital, digit terakhir
(least significant) dapat dipakai sebagai ukuran kemudahan pembacaan skala.
5. Sensitivitas (Sebsitifity)
Sensitifitas adalah rasio antara perubahan pada output terhadap perubahan
pada input. Pada alat ukur yang linier, sensitivitas adalah tetap. Dalam
beberapa hal harga sensitivitas yang besar menyatakan pula keunggulan dari
alat ukur yang bersangkutan. Alat ukur yang terlalu sensitif adalah sangat
mahal, sementara belum tentu bermanfaat untuk maksud yang kita inginkan.
Kepekaan (sensitivitas) menyatakan berapa besarnya harga pengukuran
untuk setiap satuan harga sinyal input. Sinyal input yang paling kecil yang
memberikan sinyal output dan dapat diukur dinamakan sensitivitas alat ukur.
6. Ketepatan Alat Ukur
Karakteristik lain pada instrumen adalah ketepatan divais/alat.Ketepatan
adalah merupakan kedekatan pengukuran masing-masing yang didistribusikan
terhadap harga rata-ratanya. Maksudnya merupakan ukurankesamaan terhadap
angka yang diukur sendiri dengan alat yang sama, jadi tidakdibandingkan
dengan harga standar/baku.Ketepatan ini, berlainan dengan ketelitian, dan
ketepatan yang tinggi tidak menjamin ketelitian yang tinggi (ketelitian
dibandingkan dengan harga baku).
7. Kalibrasi
Kalibrasi mengacu kepada suatu keadaan dimana semua masukan (yang
dikehendaki, yang mengganggu, yang mengubah) kecuali satu masukan
dipertahankan pada nilai tetap, Masukan yang dipelajari tersebut kemudian
diubah-ubah sepanjang rentang nilai konstanta yang sama, yang menyebabkan
nilai keluaran berubah sepanjang rentang nilai konstanta tertentu. Prosedur
yang sama diulangi secara bervariasi sesuai dengan setiap masukan yang teliti
berdasarkan minat, sehingga mengembangkan satu kumpulan hubungan
masukan-keluaran statis. Jumlah data yang sedikit dapat dihitung secara
statistik untuk memeperoleh nilai spesifik dari suatu tes signifikansi. Hubungan
masukan-keluaran harus disajikan dengan grafik yang menyatakan keadaan
ketika hubungan tersebut dibuat. Curve fitting yang dibuat nampaknya
memegang peranan penting dalam menggambarkan hubungan masukan-
keluaran alat ukur. Metode kuadrat terkecil dari suatu curve fitting digunakan
untuk tujuan ini dalam penggunaaan yang luas.
Tidak mungkin melakukan kalibrasi suatu alat ukur dengan ketepatan
lebih besar dari standar kalibrasi pembanding. Suatu aturan yang sering diikuti
adalah suatu standar kalibrasi yang paling sedikit mempunyai ketepatan 10 kali
alat ukur yang dikalibrasi. Jadi adalah amat penting bahwa orang yang
melakukan kalibrasi alat ukur harus yakin bahwa standar kalibrasi mempunyai
ketepatan yang memadai sebagai pembanding.
Pada penggunaan yang berkesinambungan, mungkin terjadi bahwa setelah
beberapa waktu alat ukur mengalami kesalahan nilai nol. Jadi bagi semua jenis
alat ukur kalibrasi angka nol dan jangka waktunya perlu dilakukan. Penting
pula bagi pemakai untuk mengetahui bagaimana kalibrasi dilakukan.
http://diaryfisika.blogspot.com/2012/01/karakteristik-alat-ukur.html?m=1
http://infokitabersama123.blogspot.com/2012/10/karakteristik-dasar-alat-
ukur.html?m=1