Upload
frengky-afrimirza
View
222
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
7/22/2019 kalorimeter kstmbngan
1/9
LaporanPraktikumAnalisis
Instrumen I
Kolorimeter metode Kesetimbangan
Fitri lemi
0920050
KELOMPOK 2-A
Anggota: 1.Alan buana lubis2.Debi setiawan3.Syahril efendi
7/22/2019 kalorimeter kstmbngan
2/9
AKADEMI TEKNOLOGI INDUSTRI PADANG
ATIP
2011
1 Tujuan
Tujuan dari praktikum yang dilakukan adalah
Mengetahui prinsip kerja dari kalorimeter standart seri
Mengetahui berapa konsentrasi dari larutan tugas
Manetapkan metode system silinder herne dan bajrum comparator dalam penentuan
kadar ion Cu
2.Teori Dasar
Kolorimeter visual adalah suatu instrumen yang digunakan untuk menentukan
konsentrasi larutan sampel yang berwarna yang berdasarkan atas kesamaan warna antara
larutan sampel dengan larutan standar dengan menggunakan sinar polikromatis dengan
detektor mata.
Metoda ini dapat diterapkan untuk penentuan komponen zat warna ataupun
komponen yang belum bewarna, namun dengan menggunakan reagen pewarna yang sesuai
dapat menghasilkan senyawa bewarna yang merupakan fungsi dari kandungan
komponennya. Jika telah tercapai kesamaan warna berarti jumlah molekul zat penyerap
yang dilewati sinar pada kedua sisi tersebut telah sama dan ini dijadikan dasar perhitungan.
Cara mengukur jumlah zat dalam larutan sekaligus mengetahui warnanya yaitu dengan caramelewatkan sebuah sinar melalui pelarutnya. Pengamatan dapat kita lakukan dengan cara
melihat perubahannya atau dengan alat yang disebut fotosel.
Pada metode ini jika didapatkan kesamaan warna antara larutan sampel dengan larutan
standard maka konsentrasi kedua larutan tersebut juga akan sama.
2
7/22/2019 kalorimeter kstmbngan
3/9
Syarat yang harus dipenuhi pada metode ini adalah
Larutan harus berwarna, apabila larutan tersebut tidak berwarna maka terlebih
dahulu harus dijadikan berwarna dengan cara menambahkan reagen reagen
tertentu untuk senyawa senyawa tertentu yang disebut dengan reagen pewarna
Warna yang terbentuk harus stabil dalam jangka waktu tertentu
Reaksi antara reagen dengan senyawa tersebut harus selektif artinya reagen tersebut
hanya bereaksi dengan zat tertentu saja.
Reaksi harus sensitif artinya memberikan warna yang sama pada setiap
penggolongan
Kolorimeter visual dapat dilakukan atas beberapa metode yaitu
Metode larutan standar seri (metode Nessler)
Metode kesetimbangan
Metode ini terdiri atas
Silinder Herner
Bajerum Coomparator
Dobousq Kolorimetri
Metode pengenceran
Metode standar sintetik
a. Silinder Herner
Tabung Herner berupa sepasang silinder dengan keran untuk mengeluarkan larutan dari
dalam silinder yang warna larutannya lebih pekat sehingga tingginya berubah, agar
didapatkan warna yang sama pada kedua silinder
Menggunakan sepasang silinder yang terbuat dari kaca dan tiap silinder
mempunyai kran kaca yang terletak disekitar 2,5 cm dari dasar silender, kedua silinder
diberi skala dari 0- 100 ml, alasnya datar terbuat dari kaca bening yang mempunyai
3
7/22/2019 kalorimeter kstmbngan
4/9
diameter yang sama. Dalam sistem ini diamati kesamaan warna dari standar dan sampel
yang dilihat dari atas silinder herner. Pada sistem ini yang diatur adalah ketinggian larutan
untuk mendapatkan kesamaan warna dengan larutan sampel yang mana pada awal
perlakuan volume standar sama dengan volume sampel. Kesamaan warna diperoleh
dengan cara merobah ketinggian larutan. Setelah tercapai kesamaan warna maka dilihat
skala dari kedua silinder tersebut dimasukkan kerumus:
tinggi larutan standarCx = C standar
tinggi larutan sampel
b.Bajerum Comporator
Pada alat ini, untuk mencapai kesamaan warna antara larutan sampel dengan larutan
standar dilakukan dengan cara menggeser larutan sampel disepanjang skala yang berada di
atas bajerum. Bajerum comparator ini merupakan suatu kotak transparan persegi panjang
yang dibagi dua menurut diagonal bidangnya. Bagian depan dimana skala tertera, diisi
dengan larutan standard bagian lainnya diisi dengan blanko..
Menggunakan suatu balok yang terbuat dari kaca dimana salah satu bidang diagonal
disekat dengan kaca, pada balok ini diberi skala 0- 20.
Untuk larutan sampel menggunakan kuvet khusus yang juga berbentuk balok
berukuran kecil yang terbuat dari kaca. Pada sistem ini yang diamati adalah kesamaan
warna antara sampel dengan standar dengan cara mengeser-geser posisi kuvet sampel
sepanjang sekat kaca. Setelah didapatkan persamaan warna, dilihat skala tempat kuvet
berada. Skala yang didapat dimasukkan kerumus:
nilai skala
Cx = C standar
20
4
7/22/2019 kalorimeter kstmbngan
5/9
3.Prosedur Kerja
3.1 Alat
Buret
Standar
Klem
Labu ukur 50 ml
Labu semprot
Labu ukur 250 ml
Pipa u
Slank karet
Gelas ukur
3.2 Bahan
CuSO4 1000 ppm
H2SO4 0,1 N
NH4OH 1: 1
3.3 Cara kerja
a.Untuk standar
-Pipet 25 ml larutan standar 1000 ppm cu kedalam labu ukur 250 ml,tambahkan 25
ml NH4OH 1:1
-Encerkan sampai batas dengan aquadest.siapkan 2 larutan standar ini untuk
masing-masing metoda
-Mintala larutan tugas (Cx) denga menyerahkan labu ukur 50 ml yang diberi label
nama dan bp
- Tamnahkan 5 ml lrutan pewarna NH4OH 1:1, honogenkan seperlunya
b.Untuk colorimetris system silinder herne
5
7/22/2019 kalorimeter kstmbngan
6/9
-siapkan pipa kaca berbentuk U yang disambung dengan slang karet masukkan
slangnya kedalam larutan standar
-isap bagian pipa U nya dan jadikan bentuk system bejana berhubungan antara gelas
ukur dengan dengan labu standar
-Isikan larutan sampel pada skala 25 cc dari gelas ukur ke-2tempatkan diatas benda
bewarna putih bersama sampel
-Lakukan pengamatan secara Vertikal dangan satu mata secara bergantian
-atur posisi labu berisi standar dengan menaikkan atau menurunkannya hingga
dicapai kesamaan warna
-kesamaan pengamatan warna, bewarti jumlah molekul warna yang dilewati kedua
berkas sinar tersebut telah sama
-dengan menggunakan rumus L1x Cstd = L2 x Cx , hitung kadar lar Cx sdr
C.Untuk bajerum comparator
-Isikan larutan standar kebagian depan dari bajerum comparator, dan bahagian
belakangnya dengan larutan blanko
-Isikan sampel 2/3 bahagian pada wadah sampel dari alat bajrum ini.
-Tempatkan tabung sampel diatas bajerum comparator dan denga latar belakang
benda putih
-Lakukan pengamatan secara horizontal, lalu getar sedemikian rupa posisi tabung
sampel sampai didapatkan kesamaan warna.
-Dengan menggunakan rumus Cx= nilai skala/20 x Cstd.
-Tentukan kadar dari tugas saudara
3.4 Gambar Alat
Bajerum Komperator
6
7/22/2019 kalorimeter kstmbngan
7/9
Silinder Herner
4. Pengamatan
CuSO4berwarna biru
NH4OH 1: 1 tak berwarna
CuSO4 ditambahkan dengan NH4OH 1: 1 sebagai reagen pewarna sehingga
warna yang dihasilkan menjadi lebih jelas
5. Data dan Perhitungan
5.1 Data
Pada metode kesetimbangan dengan menggunakan Bajerum Comporator
didapatkan skala = 18
Pada metode kesetimbangan dengan Silinder Herner didapatkan data skala pada
larutan tugas adalah 25 ml dan pada larutan standard 50 ml.
5.2 Perhitungan
Konsentrasi larutan standart
V1 x ppm1ppm2 =
V2
7
7/22/2019 kalorimeter kstmbngan
8/9
25ml x 1000 ppm
=
250 ml=100 ppm
Konsentrasi larutan tugas
Bajerum Comperator
Cx = darsCskalanilai
tan20
18Cx = 100 ppm
20
= 90 ppm
Silinder Herner
tinggi larutan standar
Cx = C standartinggi larutan sampel
25 mlCx = 100 ppm
50 ml
= 50 ppm
6. Hasil dan Pembahasan
Dari paraktikum yang dilakukan didapatkan konsentrasi larutan tugas sebagai berikut
- Konsentrasi larutan standard yang digunakan 100 ppm
8
7/22/2019 kalorimeter kstmbngan
9/9
- Dengan cara Bajerum Comperator didapatkan konsentrasi
sampel 90 ppm
- Dengan cara Silinder Herner didapatkan konsentrasi sampel 50 ppm
Hasil yang didapatkan pada praktikum ini sangat jauh berbeda, karena kosentrasi
satu sampel yang diukur dengan dua alat yang berbeda, mendapatkan 2 konsentrasi larutan
tugas yang sangat jauh berbeda. Hal ini disebabkan karena sulitnya melihat kesamaan
warna antara larutan tugas dengan larutan standard dengan menggunakan alat Bajerum
Comporator, walaupun telah mengunakan latar belakang berwarna putih. Jadi dapat
disimpulkan bahwa kesalahan ini disebabkan oleh Human Error karena kepekaan mata
yang kurang, dalam melihat kesamaan warna.
7. Kesimpulan
Dari praktikum yang dilakukan didapatkan konsentrasi larutan tugas sebagai berikut
- Konsentrasi larutan standard yang digunakan 100 ppm
- Dengan cara Bajerum Comperator didapatkan konsentrasi
sampel 90 ppm
- Dengan cara Silinder Herner didapatkan konsentrasi sampel 50 ppm
Daftar Pustaka
Khopkar,1990. Konsep Dasar Kimia Analitik. Universitas Indonesia. Jakarta
Bassett ,J dkk,1994. Buku Ajar VOGEL Kimia Analitik Kuantitatif Anorganik.
Penerbit buku kedokteran EGC. Jakarta
Darmawangsa. Penuntun Praktikum Analisis Instrumental (Dasar-dasar dan
penggunaan ). Penerbit CV Grayuna. Jakarta
9