21
PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK 1 PERCOBAAN IX PEMBUATAN KALIUM MERKURI IODIDA K 2 HgI 4 .2H 2 O OLEH : NAMA : JENUS SARA’ BAHARI STAMBUK : F1C1 13 017 KELOMPOK : IX ( SEMBILAN ) ASISTEN : WULAN PURNAMASARI JURUSAN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

kalium mercury iodida

Embed Size (px)

DESCRIPTION

percobaan ix praktikum kimia anorganik 1. jurusan kimia fakultas matematika dan ilmu pengetahuan alam universitas halu oleo kendari yang dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 16 oktober 2014 pukul 07.30 - 10.00 WITA

Citation preview

PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK 1PERCOBAAN IXPEMBUATAN KALIUM MERKURI IODIDAK2HgI4.2H2O

OLEH :NAMA :JENUS SARA BAHARISTAMBUK:F1C1 13 017KELOMPOK:IX ( SEMBILAN )ASISTEN:WULAN PURNAMASARI

JURUSAN KIMIAFAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAMUNIVERSITAS HALU OLEOKENDARI2014I. PENDAHULUANA. Latar BelakangAir raksa atau merkuri (Hg) merupakan suatu bahan kimia yang diperlukan dan dipakai oleh banyak industri seperti industri cat, pestisida, farmasi serta dipakai sebagai bahan campuran tumpatan gigi yaitu amalgam. Amalgam sebagai bahan tumpatan gigi geligi terutama gigi bagian posterior masih banyak dipergunakan, baik di dalam maupun di luar negeri karena mempunyai berbagai keuntungan yang tidak dipunyai bahan tumpatan lain-nya antara lain dalam hal kekuatan menahan daya kunyah, ekonomis, mempunyai masa kadaluarsa yang panjang serta teknik manipulasi yang mudah. Meskipun demikian, pemakaian amalgam sebagai bahan tumpatan gigi mempunyai risiko terjadinya pencemaran air raksa terutama bila cara penanganannya kurang baik. Selain itu merkuri juga banyak digunakan di bidang fisika untuk membuat termometer, pengatur tekanan gas dan alat-alat listrikKalium Iodida sebagai bahan aktif lebih stabil terhadap lingkungannya, sehingga dapat mencegah pengurangan konsentrasi Iod yang terjadi apabila sediaan itu disimpan atau dipanaskan. Mikrokapsul dibuat dengan mencampurkan amilum beras dengan larutan Kalium Iodida 5%, dan kemudian disalut dengan protein putih telur dengan konsentrasi yang bervariasi dari 15%, 20% dan 25%. Kemudian ditambahkan 10,0 ml aquades pada mikrokapsul dan disimpan selama 15 menit pada suhu kamar dan pada suhu 45o C, 60o C dan 100o C. Konsentrasi iodium yang terjadi dianalisis secara spektrofotometer dengan panjang gelombang 420 nm. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa semakin besar kadar protein putih telur yang ditambahkan maka semakin tinggi iodium yang terjerat, dan mikrokapsul yang dibuat dengan 20% dan 25% protein putih telur dapat mencegah penurunan kadar iodium selama penyimpanan. Oleh karena iu berdasarkan uraian latar belakang di atas maka dilakukanlah percobaan untuk membuat Kalium Merkuri Iodida (K2HgI4).

B. Rumusan MasalahRumusan masalah dari percobaan Pembuatan Kalium Merkuri Iodida adalah bagaimana cara pembuatan kalium merkuri iodida.

C. TujuanTujuan dilakukannya percobaan pembuatan kalium merkuri iodida adalah untuk mengetahui tehnik dan cara pembuatan kalium merkuri iodida (K2HgI4.2H2O).

D. ManfaatManfaat dari percoban pembuatan kalium iodida adalah agar praktikan dapat mengetahiu tehknik dan cara pembuatan merkuri kalium iodida.

II. TINJAUAN PUSTAKAMerkuri adalah logam lunak dan merupakan cairan, cenderung terikat pada fosfor atau belerang. Merkuri membentuk senyawa monovalen atau divalen tetapi monovalen merkuri sebenarnya adalah Hg22+. Ion ini mengandung ikatan Hg-Hg, dan merkurinya berkatenasi lebih lanjut menghasilkan misalnya Hg4(AsF6)2. Kadmium dan merkuri bersifat racun, khususnya senyawa merkuri dan kadmium organik sangat beracun dan harus ditangani dengan sangat hati-hati (Saito, 1996).Merkuri merupakan unsur alami yang ditemukan dalam hidrokarbon geoligi di Teluk Thailan. Pengamatan pertama merkuri di bidang minyak dan gas lepas pantai Thailand muncul di akhir 1980-an. Sebuah studi yang dilakukan di sebuah ladang gas Jerman Utara yang terletak di Rotliegand untuk menilai merkuri dalam baja peralatan yang digunakan untuk produksi gas alam mengungkapkan bahwa merkuri kurang dari satui dan lebih dari 80 mg/kg ditemukan dalam tabung dan pipa. Akibatnya potensi deposit merkuri pada baja harus dipertimbangkan ketika mengklasifikasikan produksi dan pengolahan peralatan untuk pembongkarang dan pembuangan (Chaiyasit At all, 2010).Dalam merkuri ditemukan dalam tiga bentuk metalik merkuri(HgO), Merkurius Merkuri (Hg), dan merkurik Merkuri(Hg)2+ . Senyawa merkuri mempunyai karakteristik dapat merusak membran dan menonaktifkan enzim perplasma dan sitoplasma dalam sel. Metil merkuri juga merupakan bentuk yang sangat toksit terhadap organisma hidup. Tidak seperti metil merkuri HgCl2 merupakan merkuri yang relatif kurang toksit pada membran. Reduksi dari Hg (II) menjadi Hg(0) dapat dilakukan oleh bakteri resisten dengan enzim Merkuri Reduktase pada konsentrasai rendah Merkuri. Telah terbukti pula bahwa aktivitas mikroba dapat menghasilkan gas Merkuri (HgO) (Imamuddin, 2010).Stabil iodida (127I-), kalium iodida (KI) atau "yodium", telah diakui selama lebih dari 30 tahun sebagai radioprotectant tiroid praktis bagi orang yang terkena isotop radioaktif iodida. Dalam Akademi Nasional Ilmu laporan terbaru pada distribusi dan administrasi KI dalam hal terjadi kecelakaan nuklir, natrium perklorat direkomendasikan untuk orang dewasa jika pengobatan KI kontraindikasi, seperti pada pasien dengan penyakit tiroid yang sudah ada sebelumnya . Perawatan radioprotectant tiroid sukses, seperti KI atau amonium perklorat (NH4ClO4), dinilai oleh kemampuan mereka untuk memblokir atau membatasi thyroidal penyerapan jumlah jejak iodida radioaktif (misalnya, 131I-), sedangkan penelitian yang terbatas telah difokuskan pada dosis pengobatan mempromosikan ekskresi isotop. Saat ini, Amerika Serikat Food and Drug Administration (US FDA) merekomendasikan tablet KI sebagai pengobatan pencegahan untuk 131I- keracunan kelenjar tiroid (Harris, 2012).Ditinjau dari jenis bahan, maka penggolongan zat padat adalah logam, polimer dan keramik. Logam dapat murni, dapat pula berupa campuran yang dikenal dengan nama paduan. paduan dapat membentuk senyawa, larutan padat atau campuran. Polimer, sebagian besar berupa senyawa organik, namun dikenal juga polimer jenis silikat. Keramik umumnya bahan dasarnya adalah zat anorganik seperti garam atau oksida. Campuran dari garam-garam atau oksida-oksida dapat berupa garam rangkap atau spinel, dapat pula berupa larutan padat. Ditijau dari strukturnya, zat padat kristalan, amort atau semikristal. Contoh zat padat kristalin adalah garam NaCl, zat padat amort adalah arang dan kaca, sedangkan bahansemikristalan adalah serat seperti selulosa. Suatu kristal dapat digambarkan sebagai pola berdimensi tiga dan strukturnya berulang. Polanya dapat berupa atom atau molekul, dapat pula berupa ion-ion. Bagian terkecil dari kristal adalah sel satuan. Kumpulan dari sel satuan yang teratur membentuk kisi kristal (Surdia, 1993).

III. METODOLOGI PRAKTIKUMA. Waktu dan TempatPercobaan Pembuatan Kalium Merkuri Iodida dilaksanakan pada hari kamis, 16 oktober 2014 pukul 07.30 10.00, bertempat di Laboratorium Kimia Anorganik Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Halu Oleo, Kendari.

B. Alat dan Bahan1. AlatAlat yang digunakan dalam percobaan ini adalah erlenmeyer, gelas kimia 100 mL, corong, batang pengaduk, neraca analitik, spatuladan hot plate. 2. BahanBahan yang digunakan adalah kalium iodida (KI), Merkuri(II) Iodida, al uminium foil, kertas saring dan aquades.

C. Prosedur KerjaPadatan KILarutan KI Ditimbang 3 gram dengan teliti Dilarutkan dengan 25 ml aquades dalam gelas kimiaPadatan HgCl2 Ditimbang 3,04 gram dengan teliti Dilarutkan dengan 38 mL aquades dalam gelas kimia Dicampurkan sambil diaduk Disaring dengan kertas saring ke dalam gelas kimia Dicuci dengan air panas

Filtrat Residu Dicampurkan dengan larutan KI Dipanaskan di hotplate selama 20 menit Diaduk sekali-sekali Dipindahkan ke dalam cawan petri Dimasukkan ke dalam desikator Dibiarkan semalaman Dikikis pada cawan petri Dikeringkan

Larutan HgCl2

Kristal berwarna Kuning Pucat Ditimbang Dihitung rendamennya% rendamen kristal K2HgI4.2H2O

IV. HASIL DAN PEMBAHASANA. Hasil PengamatanNo.Perlakuan Hasil PengamatanGambar

13 gram KI1 + 25 mL aquadestLarutan menjadi bening

2.Larutan HgCl2 + Larutan KI1Berubah warna dari bening menjadi orange

3.Campuran HgCl2 dan KI disaringWarna menjadi bening kembali

4.3 gram KI2 + 15 mL aquadestLarutan menjadi bening

5.Larutan KI1+ larutan KI2 + dan HgCl2 dipanaskan tunggu selama 20 menitLarutan menjadi kuning pucat

B. Analisis DataPembuatan Kalium Merkuri Iodida Dik : berat KI= 3 gramBerat HgCl2= 3,04 gramVolume Aquades= 38 mLBerat kertas saring= 1,05 gramMr KI= 166 gram/molMr HgCl2= 271gram/molDit : % rendamennya = ..... ?Penyelesaian :Reaksi yang terjadi :HgCl2Hg2+ + Cl-Hg2+ + 2I-HgCl2Mol HgCl2===0,011 molMol KI===0,078 mol Berat teori K2HgI4.2H2O :

Reaksi I :Hg2++2I-HgI2Mol awal:0,011 mol0,078 molMol Pereaksi:0,011 mol0,022 mol0,011 molMol setimbang:0.056 mol0,011 molReaksi II :HgI2+2I- Mol awal:0,056 mol+0,078 molMol pereaksi:0,039 mol+0,078 mol0,039 molMol setimbang:0,017 mol+0,039 mol[HgI4]2-=0,039 molBerat teori K2HgI4.2H2O=mol K2HgI4.2H2OxMr K2HgI4.2H2O=0,039 molx786,19 gram/mol=30,66 gram Berat praktek K2HgI4.2H2OC. PembahasanMerkuri adalah logam dengan ikatan metalik terlemah di antara semua logam, dan satu-satunya logam berfase cair pada temperatur kamar. Lemahnya ikatan metalik mengakibatkan tingginya tekanan uap pada temperatur kamar, dan ini sangat berbahaya sebagai racun jika terhisap oleh makhluk hidup. Merkuri banyak digunakan dalam termometer, barometer, panel pengganti listrik, dan lampu pijar raksa. Raksa mempunyai densitas tinggi yaitu 13,6 g/cm3, dan mampu melarutkan logam-logam lain.Percobaan ini dilakukan untuk mengetahui proses pembuatan kalium merkuri iodide dari hasil reaksi antara kalium iodida (KI) dan HgCl2. Kalium iodida mengandung kation K+ dan anion I- dimana kation K+ tetap tidak berubah dalam udara kering tetapi dengan cepat teroksidasi dalam udara lembab. Kalium ini dapat menguraikan zat-zat hidrat terutama air dengan cepat melepaskan higrogen yang terkandung di dalam zat tersebut. Sedangkan HgCl2 mengandung Hg2+ yang mudah tereduksi oleh logam-logam yang mempunyai sifat oksidasi yang kuat seperti logam-logam pada golongan I dan golongan II.Kedua senyawa tersebut bereaksi menghasilkan endapan. Endapan adalah zat yang memisahkan diri sebagai suatu fase padat keluar dari larutan. Endapan yang dihasilkan mungkin adalah kristalin koloid. Endapan yang dihasilkan berwarna jingga yang merupakan warna khas dari merkuri (Hg) ketika direaksikan dengan klorida (Cl). Endapan dicuci dengan air panas dengan tujuan untuk membersikan endapan dari kotoran-kotoran karena ketika mereaksikan bisa jadi terbentuk senyawa-senyawa yang lain. Percobaan ini, larutan sisa penyaringan ditambahkan dengan larutan KI dengan tujuan untuk mendapatkan kristal kuning pucat. Namun setelah menunggu beberapa hari, tdk terbentuk yang ada hanya perubahan warna. Jadi dapat disimpulkan bahwa percobaan yang kami lakukan gagal. Ada beberapa kesalahan yang menyebabkan gagalnya percobaan ini. Kesalahan ada dua macam. Pertama adalah kesalahan yang dapat dideteksi dan dihindari (Determinate error) antara lain seperti kesalahan analis/praktikannya, instrumennya atau metodenya. Kesalahan kedua adalah kesalahan dari luar atau kesalahan yang tidak dapat dihindari serta dideteksi (Indeterminate error) antara lain seperti kesalahan pengukuran dan kesalahan kesalahan acak (random eror). Kesalahan yang kami lakukan termasuk determinate error lebih tepatnya salah metode. Berdasarkan cara kerja yang terdapat pada buku penuntun praktikum kimia anorganik 1 penambahan larutan KI yang kedua ditambahkan dengan endapan merkuri kalium iodida yang telah disaring namun pada saat praktikum kami menambahkan KI pada larutan sisa penyaringan. Faktor lain yang menyebabkan kegagalan percobaan ini adalah pada saat pemanasan hanya dilakukan 20 menit yang seharusnya 30 menit dan pada saat yang sama ada beberapa larutan yang lain yang dipanaskan pada hot plate yang sama dan mungkin larutannya telah terkontaminasi dengan larutan lain yang dipanaskan di hot plate yang sama. Jadi untuk menghindari kesalahan yang dilakukan mungkin kita bisa lakukan dengan cara pada saat melakukan pemanasan, tidak boleh ada larutan lain yang dipanaskan pada hot plate yang sama dan pada saat penambahan larutan KI yang kedua yang ditambahkan adalah endapan kalium merkuri iodida (K2HgI4) yang telah disaring dengan begitu akan didapatkan hasil pengamatan yang tepat.

V. KESIMPULANBerdasarkan hasil pengamatan pada percobaan, dapat disimpulkan bahwa untuk membuat K2HgI4.2H2O dapat diperoleh dari mencampurkan bahan baku HgCl2 dan KI dan akan terbentuk endapan berwarna jingga dan endapan tersebut dan dimasukkan kembali dalam larutan KI panas sehingga diperoleh endapan K2HgI4 yang berwarna kuning pucat.

DAFTAR PUSTAKAAnonim, 2014. Penuntun Praktikum Kimia Anorganik I. Universitas Halu Oleo : Kendari

Chaiyasit, N, 2010. Decontamination of Mercury Contaminated Steel (API 5L-X52) Using Iodine and Iodide Lixiviant. The research is financed by Chevron Thailand Exploration and Production Ltd, Vol. 4, (2).

Harris, C., Cham Dallas, Edward Rollor III, Catherine White, Benjamin Blount, Liza Valentin-Blasini and Jeffrey Fisher. Radioactive Iodide (131I) Excretion Profiles in Response to Potassium Iodide (KI) and Ammonium Perchlorate (NH4ClO4) Prophylaxis. International Journal of Environmental Research and Public Health, ISSN 1660-4601.

Immadium, H., 2010. Pola Pertumbuhan dan Toksisitas Bakteri Resisten HgCl2 Ochrobactrum sp. s79 dari Cikotok, Banten. Jurnal EKOSAINS. Vol. II, (2).

Saito, T., 1996. Kimia Anorganik. Muki Kagaku: Tokyo.

Surdia, M.N., 1993, Ikatan dan Struktur Molekul, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan: Jakarta.