31
KALIMAT DALAM BAHASA INDONESIA Disusun oleh: Nina Widyaningsih, M.Hum I.PENGERTIAN KALIMAT Sekurang-kurangnya kalimat dalam ragam resmi, baik lisan maupun tertulis, harus memiliki subjek (S) dan predikat (P). kalau tidak memiliki unsur subjek dan unsur predikat, pernyataan itu bukanlah kalimat. Dengan kata yang seperti itu hanya dapat disebut sebagai frasa. Inilah yang membedakan kalimat dengan frasa. Kalimat adalah satuan bahasa terkecil, dalam wujud lisan atau tulisan yang mengungkapkan pikiran yang utuh. Dalam wujud lisan kalimat diucapkan dengan suara naik turun, dan keras lembut, disela jeda, dan diakhiri dengan intonasi akhir. Dalam wujud tulisan berhuruf latin kalimat dimulai dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik. (.), tanda tanya (?) dan tanda seru (!). II.POLA KALIMAT DASAR Setelah membicarakan beberapa unsur yang membentuk sebuah kalimat yang benar, kita telah dapat menentukan pola kalimat dasar itu sendiri. Berdasarkan penelitian para ahli, pola kalimat dasar dalam bahasa Indonesia adalah sebagai berikut. 1. KB + KK : Mahasiswa berdiskusi. 2. KB + KS : Dosen itu ramah. 3. KB + KBil : Harga buku itu sepuluh ribu rupiah. 4. KB + (KD + KB) : Tinggalnya di Palembang. 5. KB1 + KK + KB2 : Mereka menonton film. 6. KB1 + KK + KB2 + KB3 : Paman mencarikan saya pekerjaan. 7. KB1 + KB2 : Rustam peneliti. Ketujuh pola kalimat dasar ini dapat diperluas dengan berbagai keterangan dan dapat pula pola-pola dasar itu digabung-gabungkan sehingga kalimat menjadi luas dan kompleks. III.JENIS KALIMAT MENURUT STRUKTUR GRAMATIKALNYA Menurut strukturnya, kalimat bahasa Indonesia dapat berupa kalimat tunggal dan dapat pula

kalimat efektif

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: kalimat efektif

KALIMAT DALAM BAHASA INDONESIADisusun oleh: Nina Widyaningsih, M.HumI.PENGERTIAN KALIMATSekurang-kurangnya kalimat dalam ragam resmi, baik lisan maupun tertulis, harus memilikisubjek (S) dan predikat (P). kalau tidak memiliki unsur subjek dan unsur predikat, pernyataan itubukanlah kalimat. Dengan kata yang seperti itu hanya dapat disebut sebagai frasa. Inilah yangmembedakan kalimat dengan frasa.Kalimat adalah satuan bahasa terkecil, dalam wujud lisan atau tulisan yang mengungkapkanpikiran yang utuh. Dalam wujud lisan kalimat diucapkan dengan suara naik turun, dan keras lembut,disela jeda, dan diakhiri dengan intonasi akhir. Dalam wujud tulisan berhuruf latin kalimat dimulaidengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik. (.), tanda tanya (?) dan tanda seru (!).II.POLA KALIMAT DASARSetelah membicarakan beberapa unsur yang membentuk sebuah kalimat yang benar, kitatelah dapat menentukan pola kalimat dasar itu sendiri. Berdasarkan penelitian para ahli, polakalimat dasar dalam bahasa Indonesia adalah sebagai berikut.1. KB + KK : Mahasiswa berdiskusi.2. KB + KS : Dosen itu ramah.3. KB + KBil : Harga buku itu sepuluh ribu rupiah.4. KB + (KD + KB) : Tinggalnya di Palembang.5. KB1 + KK + KB2 : Mereka menonton film.6. KB1 + KK + KB2 + KB3 : Paman mencarikan saya pekerjaan.7. KB1 + KB2 : Rustam peneliti.Ketujuh pola kalimat dasar ini dapat diperluas dengan berbagai keterangan dan dapat pula pola-poladasar itu digabung-gabungkan sehingga kalimat menjadi luas dan kompleks.III.JENIS KALIMAT MENURUT STRUKTUR GRAMATIKALNYAMenurut strukturnya, kalimat bahasa Indonesia dapat berupa kalimat tunggal dan dapat pulaberupa kalimat mejemuk. Kalimat majemuk dapat bersifat setara (koordinatif0, tidak setara(subordinatif), ataupun campuran (koordiatif-subordinatif). Gagasan yang tunggal dinyatakan dalamkalimat tunggal; gagasan yang bersegi-segi diungkapkan dengan kalimat majemuk.A. Kalimat TunggalKalimat tunggal terdiri atas satu subjek dan satu predikat. Pada hakikatnya, kalau dilihat dari

Page 2: kalimat efektif

unsur-unsurnya, kalimat-kalimat yang panjang-panjang dalam bahasa Indonesia dapat dikembalikankepada kalimat-kalimat dasar yang sederhana. Kalimat-kalimat tunggal yang sederhana itu terdiriatas satu subjek dan satu predikat. Sehubungan dengan it, kalimat-kalimat yang panjang itu dapatpula ditelusuri pola-pola pembentukannya. Pola-pola itulah yang dimaksud dengan pola kalimatdasar. Mari kita lihat sekali lagi pola-pola kalimat dasar tersebut.11. Mahasiswa berdiskusiS: KB + P: KK2. Dosen t ramahS: KB + P: KS3. Harga buku itu sepuluh ribu rupiah.S: KB + P: KBilPola-pola kalimat dasar ini masing-masing hendaklah dibaca sebagai berikut.Pola 1 adalah pola yang mengandung subjek (S) kata benda (mahasiswa) dan predikat (P)kata kerja (berdiskusi).Kalimat itu menjadi Mahasiswa berdiskusiS PContoh lain:1. Pertemuan APEC sudah berlangsung.S P2. Teori itu dikembangkan.S PPola 2 adalah pola kalimat yang bersubjek kata benda (dosen itu) dan berpredikat kata sifat(ramah). Kalimat itu menjadiDosen itu ramah.S PContoh lain:1. Komputernya rusak.S P2. Suku bunga bank swasta tinggi.S PPola 3 adalah pola kalimat yang bersubjek kata benda (harga buku itu) dan berpredikat katabilangan (sepuluh ribu rupiah). Kalimat selengkapnya ialahHarga buku itu sepuluh ribu rupiah.S PContoh lain:1. Panjang jalan tol Cawang-TanjungPriok tujuh belas kilometer.S P

Page 3: kalimat efektif

2. Masalahnya seribu satu.S PKetiga pola kalimat di atas masing-masing terdiri atas satu kalimat tunggal. Setiap kalimattunggal di atas dapat diperluas dengan menambahkan kata-kata pada unsur-unsurnya. Denganmenambahkan kata-kata pada unsur-unsurnya itu, kalimat akan menjadi panjang (lebih panjangdaripada kalimat asalnya), tetapi masih dapat dikenali unsur utamanya.Kalimat Mahasiswa berdiskusi dapat diperluas menjadi kalimatMahasiswa semester III sedang berdiskusi di aula.S P KPerluasan kalimat itu adalah hasil perluasan subjek mahasiswa dengan semester III.Perluasan predikat berdiskusi dengan sedang, dengan menambahkan keterangan tempat di akhir2kalimat.Kalimat 2, yaitu Dosen itu ramah dapat diperluas menjadiDosen itu selalu ramah setiap hari.S P KKalimat 3, yaitu Harga buku itu sepulu ribu rupiah dapat diperluas pula dengan kalimatHarga buku besar itu sepuluh ribu rupiah per buah.S PMemperluas kalimat tunggal tidak hanya terbatas seperti pada contoh-contoh di atas. Tidaktertutup kemungkinan kalimat tunggal seperti itu diperluas menjadi dua puluh kata atau lebih.Perluasan kalimat itu, antara lain, terdiri atas:1. keterangan tempat, seperti di sini,dalam ruangan tertutup, lewatYogyakarta, dalam republik it, dansekeliling kota;2. keterangan waktu, seperti setiap hari,pada pukul 19.00, tahun depan,kemarin sore, dan minggu kedua bulanini;3. keterangan alat seperti dengan linggis,dengan undang-undang itu, dengansendok dan garpu, dengan wesel pos,dan dengan cek;4. keterangan modalitas, seperti harus,barangkali, seyogyanya,sesungguhnya, dan sepatutnya;5. keterangan cara, seperti dengan hatihati,

Page 4: kalimat efektif

seenaknya saja, selakas mungkin,dan dengan tergesa-gesa;6. keterangan aspek, seperti akan, sedang,sudah, dan telah.7. keterangan tujuan, seperti agarbahagia, supaya tertib, untuk anaknya,dan bagi kita;8. keterangan sebab, seperti karena tekun,sebab berkuasa, dan lantaran panik;9. frasa yang, seperti mahasiswa yang IPnya3 ke atas, para atlet yang sudahmenyelesaikan latihan, dan pemimpinyang memperhatikan takyatnya;310. keterangan aposisi, yaitu keteranganyang sifatnya saling menggantikan,seperti penerima Kalpataru, AbdulRozak, atau Gubernur DKI Jakarta,Sutiyoso.Perhatikan perbedaan keterangan alat dan keterangan cara berikut ini.Dengan + kata benda = keterangan alatDengan + kata kerja/kata sifat = keterangan cara.Contoh kemungkinan perluasan kalimat tercantum di bawah ini.1. Gubernur/memberikan/kelonggaran/kepada pedagang/.2. Gubernur DKI Jakarta/memberikan/kelonggaran/kepada pedagang/.B. Majemuk Majemuk SetaraKalimat majemuk setara terjad dari dua kalimat tunggal atau lebi. Kalimat majemuk setaradikelompokkan menjadi empat jenis, sebagai berikut.1. Dua kalimat tunggal atau lebih dapat dihubungkan oleh kata dan atau serta jika kedua kalimattunggal atau lebih itu sejalan, dan hasilnya disebut kalimat majemuk setara penjumlahan.Contoh:Kami membacaMereka menulisKami membaca dan mereka menulis.Tanda koma dapat digunakan jika kalimat yang digabungkan itu lebih dari dua kalimat tunggal.Contoh:Direktur tenang.Karyawan duduk teratur.Para nasabah antre.Direktur tenang, karyawan duduk teratur, dan para nasabah antre.2. Kedua kaltunggal yang berbentuk kalimat setara itu dapat dihubungkan oleh kata tetapi jika

Page 5: kalimat efektif

kalimat itu menunjukkan pertentangan, dan hasilnya disebut kalimat majemu setarapertentangan.Contoh:Amerika dan Jepang tergolong negara maju.Indonesia dan Brunei Darussalam tergolong negara berkembang.Amerika dan Jepang tergolong negara maju, tetapi Indonesia dan Brunei Darussalamtergolong negara berkembang.Kata-kata penghubung lain yang dapat digunakan dalam menghubungkan dua kalimat tunggaldalam kalimat majemuk setara pertentangan ialah kata sedangkan dan melainkan sepertikalimat berikut.Puspiptek terletak di Serpong, sedangkan Industro Pesawat Terbang Nusantara terletak diBandung.Ia bukan peneliti, melainkan pedagang.43. Dua kalimat tunggal ata lebih dapat dihubungkan oleh kata lalu dan kemudian jika kejadianyang dikemukakannya berurutan.Contoh:Mula-mula disebutkan nama-nama juara MTQ tingkat remaja, kemudian disebutkan namanamajuara MTQ tingkat dewasa.Upacara serah terima pengurus koperasi sudah selesai, lalu Pak Ustaz membacakan doaselamat.4. Dapat pula dua kalimat tunggal atau lebih dihubungkan oleh kata atau jika kalimat itumenunjukkan pemilihan, dan hasilnya disebut kalimat majemuk setara pemilihan.Contoh:Para pemilik televisi membayar iuran televisinya di kantor pos yang terdekat, atau parapetugas menagihnya ke rumah pemilik televisi langsung.C. Kalimat Majemuk tidak SetaraKalimat majemuk tidak setara terdiri atas satu suku kalimat yang bebas dan satu sukukalimat atau lebih yang tidak bebas. Jalinan kalimat ini menggambarkan taraf kepentingan yangberbeda-beda di antara unsur gagasan yang majemuk. Inti gagasan dituangkan ke dalam indukkalimat, sedangkan pertaliannya dari sudut pandangan waktu, sebab, akibat, tujuan, syarat, dan

Page 6: kalimat efektif

sebagainya dengan aspek gagasan yang lain diungkapkan dalam anak kalimat.Contoh:1. a. Komputer itu dilengkapi dengan alat-alat modern. (tunggal)b. Mereka masih dapat mengacaukan data-data komputer. (tunggal)c. Walaupun komputer itu dilengkapi dengan alat-alat modern, mereka masih dapatmengacaukan data-data komputer itu.2. a. Para pemain sudah lelahb. Para pemain boleh beristirahat.c. Karena para pemain sudah lelah, para pemain boleh beristirahat.d. Karena sudah lelah, para pemain boleh beristirahat.Sudah dikatakan di atas bahwa kalimat majemuk tak setara terbagi dalam bentuk anak kalimat daninduk kalimat. Induk kalimat ialah inti gagasan, sedangkan anak kalimat ialah pertalian gagasandengan hal-hal lain.Mari kita perhatikan kalimat di bawah ini.Apabila engkau ingin melihat bak mandi panas, saya akan membawamu ke hotel-hotel besar.Anak kalimat:Apabila engkau ingin melihat bak mandi panas.Induk kalimat:Saya akan membawamu ke hotel-hotel besar.Penanda anak kalimat ialah kata walaupun, meskipun, sungguhpun, karena, apabila, jika, kalau,sebab, agar, supaya, ketika, sehingga, setelah, sesudah, sebelum, kendatipun, bahwa, dansebagainya5D. Kalimat Majemuk CampuranKalimat jenis ini terdiri atas kalimat majemuk taksetara (bertingkat) dan kalimat majemuksetara, atau terdiri atas kalimat majemuk setara dan kalimat majemuk taksetara (bertingkat).Misalnya:1. Karena hari sudah malam, kami berhenti dan langsung pulang.2. Kami pulang, tetapi mereka masih bekerja karena tugasnya belum selesai.PenjelasanKalimat pertama terdiri atas induk kalimat yang berupa kalimat majemuk setara, kami pulang,tetapi mereka masih bekerja, dan anak kalimat karena tugasnya belum selesai. Jadi, susunankalimat kedua adalah setara + bertingkat.IV.JENIS KALIMAT MENURUT BENTUK GAYANYA (RETORIKANYA)

Page 7: kalimat efektif

Tulisan akan lebih efektif jika di samping kalimat-kalimat yang disusunnya benar, jugagaya penyajiannya (retorikanya) menarik perhatian pembacanya. Walaupun kalimat-kalimat yangdisusunnya sudah gramatikal, sesuai dengan kaidah, belum tentu tulisan itu memuaskanpembacanya jika segi retorikanya tidak memikat. Kalimat akan membosankan pembacanya jikaselalu disusun dengan konstruksi yang monoton atau tidak bervariasi. Misalnya, konstruksi kalimatitu selalu subjek-predikat-objek-ketengan, atau selalu konstruksi induk kalimat-anak kalimat.Menurut gaya penyampaian atau retorikanya, kalimat majemuk dapat digolongkan menjaditiga macam, yaitu (1) kalimat yang melepas (induk-anak), (2) kalimat yang klimaks (anak-induk),dan (3) kalimat yang berimbang (setara atau campuran).A. Kalimat yang MelepasJika kalimat itu disusun dengan diawali unsur utama, yaitu induk kalimat dan diikuti olehunsur tembahan, yaitu anak kalimat, gaya penyajian kalimat itu disebut melepas. Unsur anakkalimat ini seakan-akan dilepaskan saja oleh penulisnya dan kalaupun unsur ini tidak diucapkan,kalimat itu sudah bermakna lengkap.Misalnya:a. Saya akan dibelikan vespa oleh Ayah jika saya lulus ujian sarjana.b. Semua warga negara harus menaati segala perundang-undangan yang berlaku agarkehidupan di negeri ini berjalan dengan tertib dan aman.Anda buatlah lima buah kalimat lainnya.B. Kalimat yang KlimaksJika kalimat itu disusun dengan diawali oleh anak kalimat dan diikuti oleh induk kalimat,gaya penyajian kalimat itu disebut berklimaks. Pembaca belum dapat memahami kalimat tersebutjika baru membaca anak kalimatnya. Pembaca akan memahami makna kalimat itu setelah membacainduk kalimatnya. Sebelum kalimat itu selesai, terasa bahwa ada sesuatu yang masih ditunggu, yaituinduk kalimat. Oleh karena itu, penyajian kalimat yang konstruksinya anak-induk terasa berklimaks,6dan terasa membentuk ketegangan.Misalnya:a. Karena sulit kendaraan, ia datang terlambat ke kantornya.

Page 8: kalimat efektif

b. Setelah 1.138 hari disekap dalam sebuah ruangan akhirnya tiga sanderawarga negara Prancis itu dibebaskan juga.Anda buatlah lima buah contoh lainnya.C. Kalimat yang BerimbangJika kalimat itu disusun dalam bentuk majemuk setara atau majemuk campuran, gayapenyajian kalimat itu disebut berimbang karena strukturnya memperlihatkan kesejajaran yangsejalan dan dituangkan ke dalam bangun kalimat yang bersimetri.Misalnya :1. Bursa saham tampaknya semakin bergairah, investor asing dan domestik berlombamelakukan transaksi, dan IHSG naik tajam.2. Jika stabilitas nasional mantap, masyarakat dapat bekerja dengan tenang dan dapatberibadat dengan leluasa.Silakan Anda buat lima buah contoh lainnya.Ketiga gaya penyampaian tadi terdapat pada kalimat majemuk. Adapun kalimat padaumumnya dapat divariasikan menjadi kalimat yang panjang-pendek, aktif-pasif, inversi, danpengedepanan keterangan.V.JENIS KALIMAT MENURUT FUNGSINYAMenurut fungsinya, jenis kalimat dapat dirinci menjadi kalimat pernyataan, kalimatpertanyaan, kalimat perintah, dan kalimat seruan. Semua jeis kalimat itu dapat disajikan dalambentuk positif dan negatif. Dalam bahasa lisan, intonasi yang khas menjelaskan kapan kitaberhadapan dengan salah satu jenis itu. Dalam bahasa tulisan, perbedaannya dijelaskan olehbermacam-macam tanda baca.A. Kalimat Pernyataan (Deklaratif)Kalimat pernyataan dipakai jika penutur ingin menyatakan sesuatu dengan lengkap padawaktu ia ingin menyampaikan informasi kepada lawan berbahasanya. (Biasanya, intonasi menurun;tanda baca titik).Misalnya:Positif1. Presiden Gus Dur mengadakan kunjungan ke luar negeri.2. Indonesia menggunakan sistem anggaran yang berimbang.7Negatif1. Tidak semua bank memperoleh kredit lunak.2. Dalam pameran tersebut para pengunjung tidak mendapat

Page 9: kalimat efektif

informasi yang memuaskan tentang bisnis komdominium di kotakotabesar.Silakan Anda buat lima buah contoh lainnya!B. Kalimat Pertanyaan (Interogatif)Kalimat pertanyaan dipakai jika penutur ingin memperoleh informasi atau reaksi (jawaban)yang diharapkan. (Biasanya, intonasi menurun; tanda baca tanda tanya). Pertanyaan seringmenggunakan kata tanya seperti bagaimana, di mana, mengapa, berapa, dan kapan.Misalnya:Positif1. Kapan Saudara berangkat ke Singapura?2. Mengapa dia gagal dalam ujian?Negatif1. Mengapa gedung ini dibangun tidak sesuai denganbestek yang disepakati?2. Mengapa tidak semua fakir miskin di negara kitadapat dijamin penghidupannya oleh nefara?Coba Anda buat lima buah contoh lainnya.C. Kalimat Perintah dan Permintaan (Imperatif)Kalimat perintah dipakai jika penutur ingin “menyuruh” atau “melarang” orang berbuatsesuatu. (Biasanya, intonasi menurun; tanda baca titik atau tanda seru).Misalnya:Positif1. Maukah kamu disuruh mengantarkan buku ini ke PakSahluddin!2. Tolong buatlah dahulu rencana pembiayaannya.Negatif1. Sebaiknya kita tidak berpikiran sempit tentang hakasasi manusia.2. Janganlah kita enggan mengeluarkan zakat kita jikasudah tergolong orang mampu.Coba Anda buat lima buah contoh lainnya!D. Kalimat SeruanKalimat seruan dipakai jika penutur ingin mengungkapkan perasaan “yang kuat” atau yang8mendadak. (Biasanya, ditandai oleh menaiknya suara pada kalimat lisan dan dipakainya tanda seruatau tanda titik pada kalimat tulis).Misalnya:Positif1. Bukan main, cantiknya.2. Nah, ini dia yang kita tunggu.

Page 10: kalimat efektif

Negatif1. Aduh, pekerjaan rumah saya tidak terbawa.2. Wah, target KONI di Asian Games XIII tahun 1998 diBangkok tidak tercapai.Silakan Anda buat lima buah contoh lainnya!VI.KALIMAT EFEKTIFKalimat efektif ialah kalimat yang memiliki kemampuan untuk menimbulkan kembaligagasan-gagasan pada pikiran pendengar atau pembaca seperti apa yang ada dalam pikiranpembicara atau penulis. Kalimat sangat mengutamakan keefektifan informasi itu sehingga kejelasankalimat itu dapat terjamin.Sebuah kalimat efektif mempunyai ciri-ciri khas, yaitu kesepadanan struktur, keparalelanbentuk, ketegasan makna, kehematan kata, kecermatan penalaran, kepaduan gagasan, dankelogisan bahasa.A. KesepadananYang dimaksud dengan kesepadanan ialah keseimbangan antara pikiran (gagasan) danstruktur bahasa yang dipakai. Kesepadanan kalimat ini diperlihatkan oleh kesatuan gagasan yangkompak dan kepaduan pikiran yang baik.Kesepadanan kalimat itu memiliki beberapa ciri, seperti tercantum di bawah ini.1. Kalimat itu mempunyai subjek dan predikat dengan jelas. Ketidakjelasansubjek atau predikat suatu kalimat tentu saja membuat kalimat itu tidakefektif. Kejelasan subjek dan predikat suatu kalimat dapat dilakukan denganmenghindarkan pemakaian kata depan di, dalam bagi untuk, pada, sebagai,tentang, mengenai, menurut, dan sebagainya di depan subjek.Contoh:a. Bagi semua mahasiswa perguruan tinggi ini harus membayar uang kuliah.(Salah)b. Semua mahasiswa perguruan tinggi ini harus membayar uang kuliah. (Benar)2. Tidak terdapat subjek yang gandaCotoh:a. Penyusunan laporan itusaya dibantu oleh paradosen.b. Saat itu saya kurang jelas.

Kalimat-kalimat itu dapat diperbaiki dengan cara berikut.a. Dalam menyusun laporanitu, saya dibantu oleh para

Page 11: kalimat efektif

dosen.b. Saat itu bagi saya kurangjelas.3. Kalimat penghubung intrakalimat tidak dipakai pada kalimat tunggalContoh:a. Kami datang agakterlambat. Sehingga kamitidak dapat mengikutiacara pertama.b. Kakaknya membeli sepedamotor Honda. Sedangkandia membeli sepeda motorSuzuki.Perbaikan kalimat-kalimat ini dapat dilakukan dengan dua cara. Pertama, ubahlah kalimatitu menjadi kalimat majemuk dan kedua gantilah ungkapan penghubung intrakalimat menjadiungkapan penghubung antarkalimat, sebagai berikut.a. Kami datang agak terlambat sehingga kami tidak dapat mengikuti acarapertama.AtauKami datang terlambat. Oleh karena itu, kami tidak dapat mengikuti acara pertama.b. Kakaknya membeli sepeda motor Honda, sedangkan dia membeli sepeda motorSuzuki.AtauKakaknya membeli sepeda motor Honda. Akan tetapi, dia membeli sepeda motor Suzuki.4. Predikat kalimat tidak didahului oleh kata yang.Contoh:a. Bahasa Indonesia yang berasal dari bahasa Melayu.b. Sekolah kami yang terletak di depan bioskop Gunting.Perbaikannya adalah sebagai berikut.a. Bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu.b. Sekolah kami terletak di depan bioskop Gunting.B. KeparalelanYang dimaksud dengan keparalelan adalah kesamaan bentuk kata yang digunakan dalamkalimat itu. Artinya, kalau bentuk pertama menggunakan nomina. Kalau bentuk pertamamenggunakan verba, bentuk kedua juga menggunakan verba.Contoh:10a. Harga minyak dibekukan atau kenaikan secara luwes.

Page 12: kalimat efektif

b. Tahap terakhir penyelesaian gedung itu adalah kegiatan pengecatan tembok,memasang penerangan, pengujian sistem pembagian air, dan pengaturan tata ruang.Kalimat a tidak mempunyai kesejajaran karena dua bentuk kata yang mewakili predikatterdiri dari bentuk yang berbeda, yaitu dibekukan dan kenaikan. Kalimat itu dapat diperbaiki dengancara menyejajarkan kedua bentuk itu.Harga minyak dibekukan atau dinaikkan secara luwes.Kalimat b tidak memiliki kesejajaran karena kata yang menduduki predikat tidak samabentuknya, yaitu kata pengecatan, memasang,pengujian, dan pengaturan. Kalimat itu akan baikkalau diubah menjadi predikat yang nomial, sebagai berikut.Tahap terakhir penyelesaian gedung itu adalah kegiatan pengecatan tembok, pemasanganpenerangan, pengujian sistem pembagian air, dan pengaturan tata ruang.C. KetegasanYang dimaksud dengan ketegasan atau penekanan ialah suatu perlakuan penonjolan pada idepokok kalimat. Dalam sebuah kalimat ada ide yang perlu ditonjolkan. Kalimat itu memberipenekanan atau penegasan pada penonjolan itu. Ada berbagai cara untuk membentuk penekanandalam kalimat.1. Meletakkan kata yang ditonjolkan itu di depan kalimat (di awal kalimat).Contoh:

3. 115. Mempergunakan partikel penekanan (penegasan).Contoh:Saudaralah yang bertanggung jawab.D. KehematanYang dimaksud dengan kehematan dalam kalimat efektif adalah hemat mempergunakankata, frasa, atau bentuk lain yang dianggap tidak perlu. Kehematan tidak berarti harusmenghilangkan kata-kata yang dapat menambah kejelasan kalimat. Peghematan di sini mempunyaiarti penghematan terhadap kata yang memang tidak diperlukan, sejauh tidak menyalahi kaidah tatabahasa.Ada beberapa kriteria yang perlu diperhatikan.2. Penghematan dapat dilakukan dengan cara menghindarkan pemakaian

Page 13: kalimat efektif

superordinat pada hiponimi kata.Kata merah sudah mencakupi kata warna.Kata pipit sudah mencakupi kata burung.Perhatikan:3. Penghematan dapat dilakukan dengan cara menghindarkan kesinonimandalam satu kalimat.Kata naik bersinonim dengan ke atas.Kata turun bersinonim dengan ke bawah.Perhatikan kalimat-kalimat di bawah ini.b. Sejak dari pagi dia bermenung.Kalimat ini dapat diperbaiki menjadib. Sejak pagi dia bermenung.4. Penghematan dapat dilakukan dengan cara tidak menjamakkan kata-kata12yang berbentuk jamak. Misalnya:Bentuk Tidak Baku Bentuk Bakupara tamu-tamu para tamubeberapa orang-orang beberapa orangE. KecermatanYang dimaksud dengan cermat adalah bahwa kalimat itu tidak menimbulkan tafsiran ganda.Dan tepat dalam pilihan kata. Perhatikan kalimat berikut.1. Mahasiswa perguruan tinggi yang terkenal itu menerima hadiah.2. Dia menerima uang sebanyak dua puluh lima ribuan.Kalimat 1 memilikimakna ganda, yaitu siapa yang terkenal, mahasiswa atau perguran tinggi.Kalimat 2 memiliki makna ganda, yaitu berapa jumlah uang, seratus ribu rupiah atau duapuluh lima ribu rupiah.Perhatikan kalimat berikut.Yang diceritakan menceritakan tentang putra-putri raja, para hulubalang, dan paramenteri.Kalimat ini salah pilihan katanya karena dua kata yang bertentangan, yaitu diceritakan danmenceritakan. Kalimat itu dapat diubah menjadiYang diceritakan ialah putra-putri raja, para hulubalang, dan para menteri.F. KepaduanYang dimaksud dengan kepaduan ialah kepaduan ialah kepaduan pernyataan dalam kalimatitu sehingga informasi yang disampaikannya tidak terpecah-pecah.1. Kalimat yang padu tidak bertele-tele dan tidak mencerminkan cara berpikiryang tidak simetris.Oleh karena itu, kita hidari kalimat yang panjang dan bertele-tele.Misalnya:

Page 14: kalimat efektif

Kita harus dapat mengembalikan kepada kepribadian kita orang-orang kota yang telahterlanjur meninggalkan rasa kemanusiaan itu dan yang secara tidak sadar bertindak keluar dari kepribadian manusia Indonesia dari sudut kemanusiaan yang adil dan beradab.Silakan Anda perbaiki kalimat di atas supaya menjadi kalimat yang padu.2. Kalimat yang padu mempergunakan pola aspek + agen + verbal secaratertib dalam kalimat-kalimat yang berpredikat pasif persona.a. Surat itu saya sudah baca.b. Saran yang dikemukakannya kami akan pertimbangkan.Kalimat di atas tidak menunjukkan kepaduan sebab aspek terletak antara agen dan verbal.Seharusnya kalimat itu berbentuka. Surat itu sudah saya baca.b. Saran yang dikemukakannya akan kami pertimbangkan.133. Kalimat yang padu tidak perlu menyisipkan sebuah kata seperti daripad atautentang antara predikat kata kerja dan objek penderita.Perhatikan kalimat inia. Mereka membicarakan daripada kehendak rakyat.b. Makalah ini akan membahas tentang desain interior pada rumah-rumahadat.Seharusnya:a. Mereka membicarakan kehendak rakyat.b. Makalah ini akan membahas desain interior pada rumah-rumah adat.G. KelogisanYang dimaksud dengan kelogisan ialah bahwa ide kalimat itu dapat diterima oleh akal danpenulisannya sesuai dengan ejaan yang berlaku.Perhatikan kalimat di bawah ini.4. Hermawan Susanto menduduki juara pertama Cina Terbuka.5. Mayat wanita yang ditemukan itu sebelumnya sering mondar-mandir di daerahtersebut.Kalimat itu tidak logis (tidak masuk akal). Yang logis adalah sebagai berikut.4. Hermawan Susanto menjadi juara pertama Cina Terbuka.5. Sebelum meninggal, wanita yang mayatnya ditemukan itu sering mondar-mandir didaerah tersebut.VII.KALIMAT SALAH DAN KALIMAT BENARPerhatikan kalimat-kalimat di bawah ini.Bentuk yang Salah Bentuk yang Benar141. Untuk mengetahui baik atau

Page 15: kalimat efektif

buruknya pribadi seseorangdapat dilihat dari tingkahlakunya sehari-hari.2. Semoga dimaklumi.3. Pekerjaan itu dia tidak cocok.4. Perkara yang diajukan kemeja hijau berjumlah 51 buah.Sedangkan perkara yang telahselesai disidang-kanberjumlah 23 buah.5. Halamannya sangat luas,rumah paman saya diCibubur.Baik atau buruknya pribadi seseorang dapatdilihat dari tingkah lakunya sehari-hariSemoga Bapak dapat memakluminya.Pekerjaan itu bagi dia tidak cocok.Perkara yang diajukan ke meja hijauberjumlah 51 buah, sedangkan perkara yangtelah selesai disidangkan berjumlah 23 buah.Halaman rumah pamas saya di Cibubursangat luas.15

http://lecturer.ukdw.ac.id/othie/PengertianKalimat.pdf

Page 16: kalimat efektif

Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mewakili gagasan pembicara atau penulis serta dapat diterima maksudnya/arti serta tujuannya seperti yang di maksud penulis /pembicara.Ciri-ciri kalimat efektif: (memiliki)1. KESATUAN GAGASANMemiliki subyek,predikat, serta unsur-unsur lain ( O/K) yang saling mendukung serta membentuk kesaruan tunggal.

2. KESEJAJARANMemiliki kesamaan bentukan/imbuhan. Jika bagian kalimat itu menggunakan kata kerja berimbuhan di-, bagian kalimat yang lainnya pun harus menggunakan di- pula.

3. KEHEMATANKalimat efektif tidak boleh menggunakan kata-kata yang tidak perlu. Kata-kata yang berlebih. Penggunaan kata yang berlebih hanya akan mengaburkan maksud kalimat.Bunga-bunga mawar, anyelir, dan melati sangat disukainya.

Pemakaian kata bunga-bunga dalam kalimat di atas tidak perlu. Dalam kata mawar,anyelir,dan melati terkandung makna bunga.Kalimat yang benar adalah:Mawar,anyelir, dan melati sangat disukainya.

4. PENEKANANKalimat yang dipentingkan harus diberi penekanan.Caranya:• Menggunakan partikel; penekanan bagian kalimat dapat menggunakan partikel –lah, -pun, dan –kah.Contoh :1. Saudaralah yang harus bertanggung jawab dalam soal itu.2. Kami pun turut dalam kegiatan itu.3. Bisakah dia menyelesaikannya?• Menggunakan repetisi, yakni dengan mengulang-ulang kata yang dianggap penting.Contoh :Dalam membina hubungan antara suami istri, antara guru dan murid, antara orang tua dan anak, antara pemerintah dan rakyat, diperlukan adanya komunikasi dan sikap saling memahami antara satu dan lainnya.

• Menggunakan pertentangan, yakni menggunakan kata yang bertentangan atau berlawanan makna/maksud dalam bagian kalimat yang ingin ditegaskan.Contoh :1. Anak itu tidak malas, tetapi rajin.2. Ia tidak menghendaki perbaikan yang sifatnya parsial, tetapi total dan menyeluruh.

5. KELOGISANKalimat efektif harus mudah dipahami. Dalam hal ini hubungan unsur-unsur dalam kalimat harus memiliki hubungan yang logis/masuk akal.

Page 17: kalimat efektif

Contoh :

Kalimat ini tidak logis/tidak masuk akal karena waktu dan tempat adalah benda mati yang tidak dapat dipersilakan. Kalimat tersebut harus diubah misalnya ;Bapak penceramah, saya persilakan untuk naik ke podium.PELATIHANUbahlah kalimat-kalimat di bawah ini menjadi kalimat efektif!1. Seluruh siswa-siswa diharapkan harus mengikuti kerja bakti.2. Para siswa-siswa diharuskan hadir di sekolah.3. Dalam musyawarah itu menghasilkan lima ketetapan.4. Kegagalan proyek itu karena perancangan yang tidak mantap5. Yaitu tenun ikat yang khas Timor Timur.

http://readone82.blogdetik.com/2009/08/26/kalimat-efektif/

2. Dosen Bahasa Indonesia mengatakan ¬kalau kalimat yang sempurna harus memilikisubjek, predikat dan objek.Jawab:Dosen Bahasa Indonesia mengatakan kalimat bahwa yang sempurna harus memilikisubjek, predikat dan objek.

3. Semua rumah-rumah yang terletak di jalan Kedoya terbakar tadi malam.Jawab:Semua rumah yang terletak di jalan Kedoya terbakar tadi malam.

4. Adi meminjami uangnya kepada Budi tadi siang.Jawab:Adi meminjamkan uangnya kepada Budi tadi siang.

Page 18: kalimat efektif

5. Pasangan pengantin itu saling bertatap-tatapan saat mengucapkan janji pernikahan.Jawab:Pasangan pengantin itu saling bertatapan saat mengucapkan janji pernikahan.

6. Presiden berhak menyampuri urusan yang berhubungan dengan Negara.Jawab:Presiden berhak mencampuri urusan yang berhubungan dengan Negara.

7. Dalam sehari Ani bisa membaca buku sebanyak itu sehari.Jawab:Dalam sehari Ani bisa membaca buku sebanyak itu.

8. Kepada mereka yang berhalangan hadir diharapkan membawa surat pernyataan besok.Jawab:Mereka yang berhalangan hadir diharapkan membawa surat pernyataan besok.

9. Anak-anak itu sangat menyintai orangtuanyaJawab:Anak-anak itu sangat mencintai orangtuanya.

10. Semua orang-orang beramai-ramai datang ke acara pemakaman Michael Jackson.Jawab:Semua orang beramai-ramai dating ke acara pemakaman Michael Jackson.

http://fentyoktafiana.blogspot.com/2009/10/contoh-kalimat-efektif.html

1. Pleonastis

Pleonastis atau pleonasme adalah pemakaian kata yang mubazir (berlebihan), yang sebenarnya tidak perlu. Contoh-contoh kalimat yang mengandung kesalahan pleonastis antara lain:

Banyak tombol-tombol yang dapat Anda gunakan.

Kalimat ini seharusnya: Banyak tombol yang dapat Anda gunakan.

Kita harus saling tolong-menolong.

Kalimat ini seharusnya: Kita harus saling menolong, atau Kita seharusnya tolong-menolong.

2. Kontaminasi

Page 19: kalimat efektif

Contoh kalimat yang mengandung kesalahan kontaminasi dapat kita lihat pada kalimat berikut ini:

Fitur terbarunya Adobe Photoshop ini lebih menarik dan bervariasi.

Kalimat tersebut akan menjadi lebih efektif apabila akhiran –nya dihilangkan.

Fitur terbaru Adobe Photoshop ini lebih menarik dan bervariasi.

3. Salah pemilihan kata

Contoh kalimat yang mengandung kesalahan pemilihan kata dapat kita lihat pada kalimat berikut ini:

Saya mengetahui kalau ia kecewa.

Seharusnya: Saya mengetahui bahwa ia kecewa.

4. Salah nalar

Contoh kalimat yang mengandung kesalahan nalar dapat kita lihat pada kalimat berikut ini:

Bola gagal masuk gawang.

Seharusnya: Bola tidak masuk gawang.

5. Pengaruh bahasa asing atau daerah (interferensi)

Bahasa asing

Contoh kalimat yang mengandung kesalahan karena terpengaruh bahasa asing terlihat pada kalimat berikut:

Saya tinggal di Semarang di mana ibu saya bekerja.

Kalimat ini bisa jadi mendapatkan pengaruh bahasa Inggris, lihat terjemahan kalimat berikut:

I live in Semarang where my mother works.

Dalam bahasa Indonesia sebaiknya kalimat tersebut menjadi:

Saya tinggal di Semarang tempat ibu saya bekerja.

Bahasa daerah

Contoh kalimat yang mengandung kesalahan karena terpengaruh bahasa daerah dapat kita lihat pada kalimat berikut:

Page 20: kalimat efektif

Anak-anak sudah pada datang.

Dalam bahasa Indonesia sebaiknya kalimat tersebut menjadi:

Anak-anak sudah datang.

Contoh lain pengaruh bahasa daerah, khususnya bahasa Jawa, juga dapat kita lihat pada kalimat berikut. Penulis menemukan contoh ini dari sebuah rubrik di tabloid anak-anak Yunior.

Masuknya keluar mana? (Jawa: Mlebune metu endi?)

Kita sebaiknya mengganti kalimat tersebut dengan: Masuknya lewat mana?

6. Kata depan yang tidak perlu

Sering kali kita membuat kalimat yang mengandung kata depan yang tidak perlu seperti pada kalimat berikut:

Di program ini menyediakan berbagai fitur terbaru.

Agar menjadi efektif, sebaiknya kita menghilangkan kata depan di, sehingga kalimatnya menjadi:

Program ini menyediakan berbagai fitur terbaru.

Ada beberapa hal yang mengakibatkan suatu tuturan menjadi kurang efektif, antara lain:

1. Kurang padunya kesatuan gagasan.

Setiap tuturan terdiri atas beberapa satuan gramatikal. Agar tuturan itu memiliki kesatuan gagasan, satuan-satuan gramatikalnya harus lengkap dan mendukung satu ide pokoknya. Kita bisa melihat pada contoh berikut:

Program aplikasi MS Word dapat Anda gunakan sebagai pengolah kata. Dengan program ini Anda dapat melakukan berbagai aktivitas perkantoran seperti mengetik surat atau dokumen. MS Word adalah produk peranti lunak keluaran Microsoft.

Kalimat-kalimat pada contoh tersebut tidak mempunyai kesatuan gagasan. Seharusnya setelah diungkapkan gagasan tentang “fungsi MS Word” pada kalimat pertama, diungkapkan gagasan lain yang saling bertautan.

2. Kurang ekonomis pemakaian kata.

Ekonomis dalam berbahasa berarti penghematan pemakaian kata dalam tuturan. Sebaiknya kita menghindari kata yang tidak diperlukan benar dari sudut maknanya, misalnya:

membicarakan tentang transmigrasi

Seharusnya: membicarakan transmigrasi

Page 21: kalimat efektif

sudah pada tempatnya apabila

Seharusnya: sudah selayaknya apabila

Depresi ekonomi bukan hanya dirasakan oleh kaum pribumi lapisan bawah, tetapi juga dirasakan oleh kelompok elite pribumi.

Seharusnya: Depresi ekonomi dirasakan oleh kaum pribumi lapisan bawah dan kelompok elite.

Atau: Depresi ekonomi dirasakan kaum pribumi di semua lapisan.

3. Kurang logis susunan gagasannya.

Tulisan dengan susunan gagasan yang kurang logis dapat kita lihat pada contoh berikut:

Karena zat putih telurnya itulah maka telur dan dagingnya ayam itu sangat bermanfaat untuk tubuh kita. Semua makhluk dalam hidupnya memerlukan zat putih telur, manusia untuk melanjutkan hidupnya perlu akan zat putih telur.

Kita dapat membuat tulisan itu menjadi efektif seperti berikut:

Semua makhluk hidup memerlukan zat putih telur yang berasal dari telur dan daging ayam. Manusia adalah makhluk hidup. Jadi, manusia memerlukan zat putih telur yang berasal dari telur dan daging ayam untuk melanjutkan hidupnya. Dapat dikatakan bahwa telur dan daging ayam sangat bermanfaat bagi tubuh.

4. Pemakaian kata-kata yang kurang sesuai ragam bahasanya.

Pemakaian bahasa tidak baku hendaknya dihindari dalam ragam bahasa keilmuan.

Penulis menghaturkan terima kasih kepada Bapak Prof. Dr. Gatot A.S atas bimbingannya dalam menyelesaikan buku ini.

Sehubungan dengan hal itu Takdir Alisyahbana bilang bahwa hal bahasa Indonesia dapat menjadi bahasa internasional.

Pemakaian kata menghaturkan dan bilang tidak tepat untuk ragam bahsa keilmuan, sehingga kata-kata tersebut sebaiknya diganti dengan mengucapkan dan mengatakan.

5. Konstruksi yang bermakna ganda.

Suatu kalimat dipandang dari sudut tata bahasanya mungkin tidak salah, namun kadang-kadang mengandung tafsiran ganda (ambigu) sehingga tergolong kalimat yang kurang efektif. Kalimat yang memiliki makna ganda dapat kita lihat pada kalimat-kalimat:

Istri kopral yang nakal itu membeli sepatu.

Page 22: kalimat efektif

Unsur yang nakal itu menerangkan istri atau kopral ? Jika yang dimaksud nakal adalah istri, maka kalimat itu seharusnya menjadi:

Istri yang nakal kopral itu membeli sepatu.

Penyuluh menerangkan cara beternak ayam baru kepada para petani.

Kata baru pada kalimat itu menerangkan kata ayam atau cara beternak? Jika kata baru menerangkan cara beternak, kalimat itu menjadi lebih baik seperti kalimat berikut:

Penyuluh menerangkan cara baru beternak ayam kepada para petani.

6. Penyusunan kalimat yang kurang cermat.

Penyusunan yang kurang cermat dapat mengakibatkan nalar yang terkandung di dalam kalimat tidak runtut sehingga kalimat menjadi kurang efektif.

Tugas kemanusiaan dalam suatu jabatan ialah untuk mengelola sejumlah manusia memerlukan keprihatinan serta dedikasi yang tangguh.

Kalimat tersebut dapat diperbaiki seperti berikut:

Tugas kemanusiaan dalam suatu jabatan, yakni pengelolaan sejumlah manusia, memerlukan keprihatinan serta dedikasi yang tangguh.

Tugas kemanusiaan dalam suatu jabatan ialah pengelolaan sejumlah manusia. Hal ini memerlukan keprihatinan dan dedikasi yang tangguh.

7. Bentuk kata dalam perincian yang tidak sejajar.

Dalam kalimat yang berisi perincian, satuan-satuan dalam perincian itu akan lebih efektif jika diungkapkan dalam bentuk sejajar. Jika dalam suatu kalimat perincian satu diungkapkan dalam bentuk kerja, benda, frasa, maupun kalimat, perincian lainnya juga diungkapkan dalam bentuk kerja, benda, frasa, maupun kalimat juga (sejajar). Contoh kalimat yang perinciannya tidak sejajar:

Kegiatan penelitian meliputi pengumpulan data, mengklasifikasikan data, dan menganalisis data.

Seharusnya:

Kegiatan penelitian meliputi pengumpulan data, pengklasifikasian data, dan penganalisisan data.

Dengan penghayatan yang sunguh-sungguh terhadap nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, kita akan dapat hidup bermasyarakat dengan selaras, serasi, dan seimbang.

Seharusnya:

Page 23: kalimat efektif

Dengan menghayati secara sunguh-sungguh terhadap nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, kita akan dapat hidup bermasyarakat dengan selaras, serasi, dan seimbang.

Atau:

Dengan penghayatan yang sungguh-sungguh terhadap nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, kita akan dapat hidup bermasyarakat dengan selaras, serasi, dan seimbang.

http://just-drop-by.blogspot.com/2007/03/membuat-kalimat-efektif.html

tidak efektif:Kita harus saling tolong-menolong.kalimat efektif:Kita harus saling menolong.

tidak efektif:Fitur terbarunya Adobe Photoshop ini lebih menarik dan bervariasi.kalimat efektif:Fitur terbaru Adobe Photoshop ini lebih menarik dan bervariasi.

tidak efektif:Saya mengetahui kalau ia kecewa.kalimat efektif:Saya mengetahui bahwa ia kecewa.

tidak efektif:Bola gagal masuk gawang.kalimat efektif:Bola tidak masuk gawang.

tidak efektif:Anak-anak sudah pada datang.kalimat efektif:Anak-anak sudah datang.

tidak efektif:membicarakan tentang transmigrasikalimat efektif:membicarakan transmigrasi.

Page 24: kalimat efektif

tidak efektif:Tugas kemanusiaan dalam suatu jabatan ialah untuk mengelola sejumlah manusia memerlukan keprihatinan serta dedikasi yang tangguh.kalimat efektif:Tugas kemanusiaan dalam suatu jabatan, yakni pengelolaan sejumlah manusia, memerlukan keprihatinan serta dedikasi yang tangguh.

http://suwanto-design.blogspot.com/2009/11/contoh-kalimat-efektif-dan-tidak.html

2. Penyusunan laporan itu saya dibantu oleh para dosen ( tidak efektif )Seharusnys :Dalam menyusun laporan itu, saya di bantu oleh para dosen.

3. Soal itu saya kurang jelas ( tidak efektif )Seharusnya :Soal itu bagi saya kurang jelas.

5. Bahasa Indonesia yang berasal dari bahasa Melayu ( tidak efektif )Seharusnya : Bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu.

6. Sekolah kami yang terletak di depan bioskop Gunting ( tidak efektif )Seharusnya : Sekolah kami terletak di depan bioskop Gunting.

7. Harga minyak dibekukan atau kenaikan secara luwes ( tidak efektif )Seharusnya : Harga minyak dibekukan atau dinaikan secara luwes.

10. Dia hanya membawa badannya saja ( tidak efektif )Seharusnya : Dia hanya membawa badannya.

11. Sejak dari pagi dia bermenung ( tidak efektif )Seharusnya : Sejak pagi dia bermenung.

12. Surat itu sudah saya baca ( tiak efektif )Seharusnya : Surat itu sudah saya baca.

13. Saran yang di kemukakannya kami akan pertimbangkan ( tidak efektif )Seharusnya : Saran yang dikemukakannya akan kami pertimbangkan.

14. Mereka membicarakan dari pada kehendak rakyat ( tidak efektif )Seharusnya : Mereka membicarakan kehendak rakyat.

Page 25: kalimat efektif

15. Pekerjaan itu dia tidak cocok ( tidak efektif )Seharusnya : Pekerjaan itu bagi dia tidak cocok

http://v4z4.wordpress.com/2009/10/29/tugas-bahasa-indonesia-4/

Kalimat dikatakan efektif apabila berhasil menyampaikan pesan, gagasan, perasaan, maupun pemberitahuan sesuai dengan maksud si pembicara atau penulis. Untuk itu penyampaian harus memenuhi syarat sebagai kalimat yang baik, yaitu strukturnya benar, pilihan katanya tepat, hubungan antarbagiannya logis, dan ejaannya pun harus benar.

Kesatuan (Unity) : Contoh : umum.", kalimat ini tidak memiliki kesatuan karena tidak didukung subyek. unsur "Di dalam keputusan itu" bukanlah subyek, melainkan keterangan. ciri bahwa unsur itu merupakan keterangan ditandai oleh keberadaan frase depan "Di dalam" (ini harus dihilangkan)

Contoh lain :- “Berapa, Bang, ke pasar Rebo?” Kalimat tersebut jelas lebih efektif daripada kalimat lengkap, “Berapa saya harus membayar, Bang, bila saya menumpang becak Abang ke pasar Rebo?”

- Kepada yang bersalah harus dijatuhi hukuman setimpal.(Yang bersalah harus dijatuhi hukuman setimpal.)

- Kepada yang bersalah harus dijatuhi hukuman setimpal.(Yang bersalah harus dijatuhi hukuman setimpal.)

- Operasi yang dijalankan Chiriko memberi dampak buruk.(Operasi yang dijalani Chiriko berdampak buruk)

- Saya menyukainya di mana sifat-sifatnya sangat baik.(Saya menyukainya karena sifat-sifatnya sangat baik.)

- Bukunya ada di saya.(Bukunya ada pada saya.)

- Dokter itu mengatakan kalau penyakit AIDS sangat berbahaya.(Dokter itu mengatakan bahwa penyakit AIDS sangat berbahaya.)