8
1 (8) PEMERINTAH KABUPATEN MALANG Jalan Trunojoyo Kav. VI (0341) 391 679, Fax. (0341) 391 678 K E P A N J E N 6 5 1 6 3 KERANGKA ACUAN KERJA ( K A K ) PROGRAM : Pengembangan Kinerja Pembangunan Air Minum dan Air Limbah KEGIATAN : Perencanaan dan Pengawasan Teknis Penyediaan Prasarana dan Sarana Air Bersih dan PLP PEKERJAAN : Perencanaan Penanganan Daerah Rawan Air di Kabupaten Malang I. LATAR BELAKANG Kekeringan yang kini melanda beberapa daerah di Indonesia termasuk di Kabupaten Malang tidak hanya disebabkan karena musim kemarau tetapi juga disebabkan perilaku manusia. Sebab sejak dulu kemarau selalu dating bergantian dengan musim hujan sebagai konsekuensi dari posisi Indonesia sebagai negara tropis. Jika dulu jarang sekali di jumpai kasus kekeringan,sekarang gejala ini selalu dating dan berulang dari tahun ke tahun. Banyak sekali actor yang terkait di sini yang kemudian memunculkan kompleksitas masalah sehingga tidak mudah untuk mengatasinya secara tepat dan permanen. Padahal pada musim penghujan air bersih yang sebelumnya menjadi barang yang tersedia melimpah atau dirasa kurang berharga. Namun beberapa daerah masyarakat harus rela berjalan berkilo – kilo meter atau menunggu atau menunggu berjam-jam di sumber air yang mulai mongering hanya untuk mendapatkan air bersih atau membeli air bersih dengan harga yang tidak murah. Kondisi ini tentunya akan semakin memperberat beban hidup masyarakat. Hal ini terjadi karena pada umumnya daerah yang mengalami rawan air adalah daerah – daerah yang tertinggal.Fakta menunjukkan bahwa kemarau yang terjadi terus meningkat besarnya (magnitude) baik intensitas periode ulang da lamanya. Karena itu dampak dan resiko yang di timbulkan cenderung meningkat menurut ruang (spatial) maupun waktu (temporal). Salah satu upaya yang sangat penting untuk mengatasi kekeringan adalah pengenalan wilayah yang rawan terhadap kekeringan dan potensi air baku di wilayah tersebut. Pengenalan daerah rawan air ini merupakan pendekatan strategis yang bertujuan untuk menyusun upaya antisipasi dan penanggulangan kekeringan dengan memanfaatkan berbagai potensi air baku yang ada.Penanganan kekeringan di daerah rawan air yang telah terpetakan memerlukan suatu perencanaan yang terintegrasi karena umumnya daerah rawan air tidak memiliki potensi air baku yang memadai untuk pembenahan SPAM di wilayah tersebut.Hal tersebut mendasari perencanaan penanganan daerah rawan air di Kabupaten Malang untuk melaksanakan peningkatan layanan air bersih di daerah rawan air baik melalui pendanaan lintas sektor dari pemerintah Kabupaten Malang, Pemerintah produksi maupun Pemerintah Pusat.

KAK 2015

  • Upload
    akyanti

  • View
    226

  • Download
    12

Embed Size (px)

DESCRIPTION

KAK 2015

Citation preview

  • 1 (8)

    PEMERINTAH KABUPATEN MALANG

    Jalan Trunojoyo Kav. VI (0341) 391 679, Fax. (0341) 391 678 K E P A N J E N 6 5 1 6 3

    KERANGKA ACUAN KERJA ( K A K )

    PROGRAM : Pengembangan Kinerja Pembangunan Air Minum dan Air Limbah

    KEGIATAN : Perencanaan dan Pengawasan Teknis Penyediaan Prasarana dan Sarana Air

    Bersih dan PLP

    PEKERJAAN : Perencanaan Penanganan Daerah Rawan Air di Kabupaten Malang

    I. LATAR BELAKANG

    Kekeringan yang kini melanda beberapa daerah di Indonesia termasuk di Kabupaten Malang tidak

    hanya disebabkan karena musim kemarau tetapi juga disebabkan perilaku manusia. Sebab sejak dulu

    kemarau selalu dating bergantian dengan musim hujan sebagai konsekuensi dari posisi Indonesia

    sebagai negara tropis. Jika dulu jarang sekali di jumpai kasus kekeringan,sekarang gejala ini selalu

    dating dan berulang dari tahun ke tahun. Banyak sekali actor yang terkait di sini yang kemudian

    memunculkan kompleksitas masalah sehingga tidak mudah untuk mengatasinya secara tepat dan

    permanen.

    Padahal pada musim penghujan air bersih yang sebelumnya menjadi barang yang tersedia melimpah

    atau dirasa kurang berharga. Namun beberapa daerah masyarakat harus rela berjalan berkilo kilo

    meter atau menunggu atau menunggu berjam-jam di sumber air yang mulai mongering hanya untuk

    mendapatkan air bersih atau membeli air bersih dengan harga yang tidak murah.

    Kondisi ini tentunya akan semakin memperberat beban hidup masyarakat. Hal ini terjadi karena pada

    umumnya daerah yang mengalami rawan air adalah daerah daerah yang tertinggal.Fakta

    menunjukkan bahwa kemarau yang terjadi terus meningkat besarnya (magnitude) baik intensitas

    periode ulang da lamanya. Karena itu dampak dan resiko yang di timbulkan cenderung meningkat

    menurut ruang (spatial) maupun waktu (temporal).

    Salah satu upaya yang sangat penting untuk mengatasi kekeringan adalah pengenalan wilayah yang

    rawan terhadap kekeringan dan potensi air baku di wilayah tersebut. Pengenalan daerah rawan air ini

    merupakan pendekatan strategis yang bertujuan untuk menyusun upaya antisipasi dan

    penanggulangan kekeringan dengan memanfaatkan berbagai potensi air baku yang ada.Penanganan

    kekeringan di daerah rawan air yang telah terpetakan memerlukan suatu perencanaan yang

    terintegrasi karena umumnya daerah rawan air tidak memiliki potensi air baku yang memadai untuk

    pembenahan SPAM di wilayah tersebut.Hal tersebut mendasari perencanaan penanganan daerah

    rawan air di Kabupaten Malang untuk melaksanakan peningkatan layanan air bersih di daerah rawan

    air baik melalui pendanaan lintas sektor dari pemerintah Kabupaten Malang, Pemerintah produksi

    maupun Pemerintah Pusat.

  • 2 (8)

    II. MAKSUD DAN TUJUAN

    2.1. Maksud

    Kegiatan perencanaan ini dimaksudkan untuk menyusun rencana penanganan kekeringan di daerah

    rawan air yang teridentifikasi di wilayah perencanaan dan untuk membuat perencanaan teknis (DED)

    pembangunan sarana prasarana penyediaan air minum untuk wilayah yang menjadi prioritas utama.

    2.2. Tujuan

    Tujuan dari studi ini adalah untuk menyusun rencana penyediaan air minum di daerah rawan air yang

    teridentifikasi di wilayah perencanaan dan untuk membuat perencanaan teknis (DED) pembangunan

    sarana prasarana air minum untuk wilayah yang menjadi prioritas utama.

    III. LANDASAN HUKUM

    Berikut ini adalah landasan hokum yang terkait dengan kegiatan Perencanaan Penanganan Daerah

    rawan Air di Kab. Malang.

    1. Undag undang nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan

    Ekosistemnya.

    2. Undang Undang Nomor 7 Tahun 2007 tentang Sumber Daya Air;

    3. Undang Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang penataan ruang;

    4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No 82 Tahun 2001 tentag Pengelolaan Kualitas Air dan

    Pengendalian Pencemaran Air;

    5. Peraturan Pemerintah No 16 Tahun 2005 tentang Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum

    (SPAM)

    6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 42 Tahun 2008tentag Pengelolaan Sumber Daya

    Air;

    7. Kepmen KIMPRASWIL No 534 Tahun 2001 tentang; Pedoman Penentuan SPAM Bidang

    Penataan Ruang dan Permukiman Standar Nasional Indonesia (SNI) Bidang Kimpraswil

    8. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 492/MENKES/PER/IV/2010, tentang Persyaratan Kualitas

    Air Minum;

    9. Permen PU Nomor 01 Tahun 2014, tentang standar Pelayanan Minimal;

    10. Peraturan Daerah Propinsi Jawa Timur No 2 tahun 2008 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan

    Pengendalian Pencemaran Air di Jawa Timur.

    IV. SASARAN

    Sasaran yang ingin dicapai adalah tersusunnya rencana awal penyediaan air minum di daerah rawan

    air yang teridentifikasi di wilayah perencanaan dan tersedianya dokumen perencanaan teknis (DED)

    pembangunan sarana prasarana penyediaan air minum untuk wilayah yang menjadi prioritas utama.

    V. PENGGUNA JASA dan SUMBER PENDANAAN

    Pengguna Jasa untuk Pekerjaan ini adalah Pejabat Pembuat Komitmen Kepala Seksi Air Bersih

    Bidang Permukiman pada Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya Kabupaten Malang.

    Pekerjaan ini dialokasikan dari Dana APBD Kabupaten Malang tahun 2015 pada Dinas Pekerjaan

    Umum Cipta Karya Kabupaten Malang dengan pagu dana sebesar Rp. 500.000.000 (Lima ratus juta

    rupiah).

  • 3 (8)

    VI. RUANG LINGKUP BIDANG PERMUKIMAN

    5.1 Lokasi Kegiatan

    Lokasi kegiatan perencanaan ini adalah :

    Kecamatan Singosari

    Desa Wonorejo

    Kecamatan Poncokusumo

    Desa Pandansari

    Kecamatan Sumbermanjing Wetan

    Desa Hargokuncaran

    Desa Ringinsari

    Desa Sumbermanjing Wetan

    Desa Druju

    Desa Klepu

    Desa Kedungbanteng

    Desa Sumberagung

    Kecamatan Gondanglegi

    Desa Ganjaran

    Kecamatan Pagak

    Desa Pagak

    Desa Sumberejo

    Kecamatan Kalipare

    Desa Kaipare

    Desa Arjosari

    Kecamatan Donomulyo

    Desa Donomulyo

    Desa Sumberoto

    Kecamatan Gedangan

    Desa Gedangan

    Desa Tumpakrejo

    Desa Gajahrejo

    Kecamatan Bantur

    Desa Wonokerto

    5.2 Lingkup Kegiatan

    Ruang lingkup kegiatan untuk pekerjaan ini adalah merencanakan tindak lanjut penanganan

    kekeringan daerah rawan air di Kabupaten Malang, meliputi:

    1. Identifikasi daerah rawan air berdasarkan data dari SKPD terkait seperti BPBD dan

    PDAM,ESDM, Cipta Karya dan Tata Ruang;

    2. Identifikasi potensi air baku di daerah rawan air yang secara teknis, ekonomis dan sosial dapat

    dimanfaatkan untuk melayani kebutuhan air bersih di daerah rawan air,baik sumber permukaan air

    di bawah atau air dalam tanah;

    3. Merencanakan alternatif penanganan daerah rawan air tersebut berikut dengan perumusan prioritas

    penanganan;

    4. Membuat perencanaan teknis secara detail serta penyiapan dokumen lelang untuk lokasi

    kekeringan yang menjadi prioritas utama agar siap untuk dilaksanakan pembangunan fisiknya;

    5. Apabila rencana penyediaan air minum akan memanfaatkan air bawah tanah, maka harus

    dilakukan test geolistrik terlebih dahulu. Sedangkan apabila akan memanfaatkan air permukaan

    maka harus dilakukan analisa laboratorium atas kualitas air bakunya;

  • 4 (8)

    5.3 Referensi Data

    Beberapa studi terdahulu atau data dari berbagai macam sumber dapat digunakan sebagai referensi

    untuk penyusunan studi ini, baik yang berasal dari Pemerintah Pusat, Provinsi atau Kabupaten / Kota

    serta sumber lainnya.

    VII. METODOLOGI

    Metodologi untuk pelaksanaan pekerjaan ini dijelaskan dalam tahapan sebagai berikut :

    1. Tahap Persiapan

    Persiapan dasar berupa penyusunan jadwal dan metode pelaksanaan, studi literatur yang

    berkaitan dengan referensi dari literatur-literatur, hasil penelitian, studi kasus, standar-standar,

    peraturan-peraturan yang terkait yang mendukung pekerjaan ini

    Persiapan teknis berupa penyiapan peta dan perlengkapan survei lainnya yang digunakan untuk

    kegiatan pendataan.

    2. Tahap Pendataan dan Identifikasi

    Tahapan ini bertujuan untuk mengidentifikasi kondisi eksisting, permasalahan serta potensi di

    wilayah studi. Pendataan dilakukan melalui data sekunder, kuesioner, diskusi, dan observasi perlu

    juga dilakukan guna mendukung pelaksanaan pekerjaan ini.

    3. Tahap Kompilasi Data

    Yaitu kegiatan pengumpulan dan pengolahan data berdasarkan jenis dan sumber data.

    Kegiatan kompilasi data yang dilakukan antara lain :

    Mencocokkan data atau mengkonfirmasikan dengan sumber data, apabila data yang diperoleh

    diragukan. Hal ini dimaksudkan agar dapat diperoleh data yang cukup akurat.

    Mengelompokkan data sesuai dengan kebutuhan.

    Menyusun data kedalam bentuk tabel, grafik, skema, untuk kemudian dituangkan dalam bentuk

    peta.

    4. Tahap Analisis

    Merupakan analisis terhadap data-data yang telah dikumpulkan dan diolah untuk

    dikelompokkan berdasarkan klasifikasi yang telah ditetapkan.

    Analisa dilakukan untuk mengetahui potensi air baku di wilayah studi yang dapat

    dimanfaatkan untuk penyediaan air bersih di daerah rawan air.

    5. Tahap Perencanaan

    Merumuskan alternatif penanganan kekeringan berdasarkan kondisi eksisting di wilayah

    perencanaan dan alternatif air baku terdekat yang dapat dimanfaatkan.

    Membuat perencanaan detail pembangunan sarana prasarana penyediaan air minum.

    VIII. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN

    Jangka waktu pelaksanaan Pekerjaan ini ditetapkan selama 150 (seratus lima puluh) hari kalender,

    terhitung sejak dikeluarkannya Surat Perintah Mulai Kerja oleh Pejabat Pembuat Komitmen.

  • 5 (8)

    1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

    1 Rapat Koordinasi Awal

    2 Identifikasi wilayah perencanaan dan analisa

    data

    3 Survey lapangan dan penyusunan

    perencanaan detail teknik

    4 Pemetaan daerah rawan air dan sistem

    penanganannya

    5 Pembahasan draft laporan pendahuluan

    6 Penyerahan laporan pendahuluan

    7 Pembahasan draft perencanaan detail teknis

    8 Pembahasan draft laporan akhir

    9 Penyerahan laporan akhir

    JANGKA WAKTU PELAKSANAAN

    NO. URAIAN KEGIATANBULAN I BULAN II BULAN III BULAN IV BULAN V

    IX. TENAGA AHLI & TENAGA PENDUKUNG

    Didalam melaksanakan pekerjaan ini diperlukan tenaga ahli dan tenaga pendukung sebagai

    berikut :

    8.1 Tenaga Ahli

    a) Ketua Tim - 1 (satu) orang x 5 (Lima) Bulan

    Kualifikasi minimal Sarjana S-1 Teknik Lingkungan, memiliki sertifikat keahlian (SKA) Minimal

    Ahli Madya Teknik Air Minum atau Teknik Lingkungan yang diterbitkan oleh asosiasi profesi

    sesuai dengan pendidikannya; dengan pengalaman kerja minimal di bidangnya dan pengalaman

    sebagai Ketua Tim 7 (Tujuh) tahun.

    b) Ahli Perencanaan Air Minum - 2 (Dua) orang x 5 (Lima) Bulan

    Kualifikasi minimal Sarjana S-1 Teknik Lingkungan, memiliki sertifikat keahlian (SKA) minimal

    Ahli Madya Teknik Lingkungan yang diterbitkan oleh asosiasi profesi sesuai dengan

    pendidikannya; dengan pengalaman kerja minimal di bidang perencanaan penyediaan air minum

    selama 7 (Tujuh) tahun dan

    Asisten Ahli Perencanaan Air Minum - 2 (Dua) orang x 5 (Lima) Bulan

    Kualifikasi minimal Sarjana (D-3) Teknik Lingkungan, memiliki sertifikat keahlian (SKA)

    minimal Ahli Muda Teknik Lingkungan.

    c) Ahli Mekanikal Elektrikal 1 (satu) orang x 3 (Tiga) Bulan

    Kualifikasi minimal Sarjana (S-1) Teknik Mesin / Teknik Elektro, memiliki sertifikat keahlian

    (SKA) minimal Ahli Madya Mekanikal atau Elektrikal atau Tenaga Listrik yang diterbitkan oleh

    asosiasi profesi sesuai dengan pendidikannya, dan memiliki pengalaman kerja di bidang instalasi

    pompa air bersih minimal selama 4 (Empat) tahun dan

    Asisten Ahli Mekanikal Elektrikal 1 (satu) orang x 3 (Tiga) Bulan

    Kualifikasi minimal Sarjana D-3 Teknik Mesin / Teknik Elektro.

    d) Ahli Geohidrologi - 1 (satu) orang x 4 (Empat) Bulan

  • 6 (8)

    Kualifikasi minimal Sarjana (S-1) Teknik Geodesi, memiliki sertifikat keahlian (SKA) minimal

    Ahli Madya Geodesi yang diterbitkan oleh asosiasi profesi sesuai dengan pendidikannya, dan

    memiliki pengalaman kerja di bidangnya minimal selama 7 (tujuh) tahun dan

    Asisten Ahli Geohidrologi - 1 (satu) orang x 4 (Empat) Bulan

    Kualifikasi minimal Sarjana (D-3) Teknik Geodesi.

    e) Ahli Teknik Sipil - 1 (satu) orang x 3 (Tiga) Bulan

    Kualifikasi minimal Sarjana (S-1) Teknik Sipil, memiliki sertifikat keahlian (SKA) minimal Ahli

    Madya Teknik Sipil atau di bidangnya yang diterbitkan oleh asosiasi profesi sesuai dengan

    pendidikannya, memiliki pengalaman kerja di bidangnya minimal selama 7 (tujuh) tahun dan

    Asisten Ahli Teknik Sipil - 2 (Dua) orang x 3 (Tiga) Bulan

    Kualifikasi minimal Sarjana (D-3) Teknik Sipil.

    f) Ahli Cost Estimator - 1 (satu) orang x 3 (Tiga) Bulan

    Kualifikasi minimal Sarjana (S-1) Teknik Sipil / Air Minum / Teknik Lingkungan, memiliki

    sertifikat keahlian (SKA) minimal Ahli Madya Teknik Sipil / Teknik Air Minum / Teknik

    Lingkungan yang diterbitkan oleh asosiasi profesi sesuai dengan pendidikannya, memiliki

    pengalaman kerja di bidangnya minimal selama 7 (Tujuh) tahun dan

    Asisten Ahli Cost Estimator - 2 (Dua) orang x 3 (Tiga) Bulan

    Kualifikasi minimal Sarjana (D-3) Teknik Sipil / Teknik Lingkungan.

    g) Ahli Sosial Ekonomi - 1 (satu) orang x 4 (Empat) Bulan

    Kualifikasi minimal Sarjana (S-1) Ekonomi / Sosial / Akuntansi, memiliki pengalaman kerja di

    bidangnya minimal selama 7 (Tujuh) tahun.

    h) Ahli Planologi - 1 (satu) orang x 4 (Empat) Bulan

    Kualifikasi minimal Sarjana (S-1) Planologi / Perencanaan Wilayah, memiliki sertifikat keahlian

    (SKA) minimal Ahli Madya Planologi / Perencanaan Wilayah dan Kota yang diterbitkan oleh

    asosiasi profesi sesuai dengan pendidikannya memiliki pengalaman kerja di bidangnya minimal

    selama 7 (Tujuh) tahun.

    8.2. Tenaga Pendukung

    a) Surveyor - 9 (Sembilan) orang x 1 (Satu) bulan

    Kualifikasi minimal Sarjana Muda (D-3) Teknik Sipil / Teknik Lingkungan / Arsitektur, memiliki

    pengalaman kerja sebagai surveyor minimal selama 3 (Tiga) tahun;

    b) Tenaga Geolistrik - 1 (satu) orang x 3 (Tiga) bulan

    Kualifikasi minimal Sarjana Muda (S-1) Teknik Fisika, memiliki keahlian geolistrik, memiliki

    pengalaman kerja minimal selama 1 (Satu) tahun;

    c) Drafter - 7 (Tujuh) orang x 3 (Tiga) bulan

    Kualifikasi minimal Sarjana Muda (D-3) Teknik Sipil/Arsitektur/Informatika, memiliki keahlian

    pengoperasian program Autocad / Corel Draw, memiliki pengalaman kerja sebagai drafter

    minimal selama 3 (Tiga) tahun;

    d) Sekretaris, Administrasi, Keuangan - 3 (Tiga) orang x 5 bulan

    Kualifikasi minimal SMA / sederajat, memiliki pengalaman kerja sebagai sekretaris / tenaga

    administrasi / keuangan minimal selama 3 (Tiga) tahun;

    e) Operator Komputer - 4 (Empat) orang x 5 (Lima) bulan

    Kualifikasi minimal SMA / sederajat, memiliki keahlian mengoperasikan komputer (Program MS

    Word, Excel, Power Point) dengan pengalaman kerja sebagai operator komputer minimal selama

  • 7 (8)

    3 (Tiga) tahun;

    X. KELUARAN

    Keluaran dari kegiatan perencanaan ini adalah tersedianya rencana awal penyediaan air minum di

    daerah rawan air di wilayah studi dan perencanaan detail (DED) pembangunan sarana prasarana

    penyediaan air minum di daerah yang menjadi prioritas utama.

    XI. LAPORAN

    Laporan yang harus disiapkan dan diserahkan Penyedia Jasa kepada Pengguna Jasa terdiri dari :

    1. Laporan Pendahuluan

    Berisikan latar belakang, maksud dan tujuan, sasaran, otorisasi, ruang lingkup pekerjaan, gambaran

    umum wilayah studi, metodologi serta jadwal pelaksanaan kegiatan, data primer / sekunder, analisa

    umum termasuk didalamnya identifikasi masalah dan potensi yang ada, dilengkapi dengan gambar,

    peta, dan foto. Termasuk didalamnya adalah pemetaan daerah rawan air di Kabupaten Malang dan

    sistem penanganan untuk 19 (sembilan belas) lokasi prioritas dan pemilihan 1 (satu) s/d 3 (tiga)

    lokasi atau 1 (satu) s/d 5 (lima) lokasi untuk disusun rencana detailnya.

    Laporan Pendahuluan ini dibuat rangkap 5 (lima) dalam format A4, dan diserahkan kepada Pengguna

    Jasa paling lambat 150 (seratus lima puluh) hari kalender sejak dikeluarkannya SPMK.

    2. Laporan Fakta dan Analisa

    Berisikan latar belakang, maksud dan tujuan, sasaran, otorisasi, ruang lingkup pekerjaan, gambaran

    umum wilayah studi, metodologi serta jadwal pelaksanaan kegiatan, data primer / sekunder, analisa

    umum termasuk didalamnya identifikasi masalah dan potensi yang ada, dilengkapi dengan gambar,

    peta, dan foto. Termasuk didalamnya adalah pemetaan daerah rawan air di Kabupaten Malang dan

    sistem penanganan untuk 19 (sembilan belas) lokasi prioritas dan pemilihan 1 (satu) s/d 3 (tiga)

    lokasi atau 1 (satu) s/d 5 (lima) lokasi untuk disusun rencana detailnya.

    Laporan Pendahuluan ini dibuat rangkap 5 (lima) dalam format A4, dan diserahkan kepada Pengguna

    Jasa paling lambat 150 (seratus lima puluh) hari kalender sejak dikeluarkannya SPMK.

    3. Laporan Akhir

    Berisikan gambaran umum wilayah studi, rekapitulasi data dan permasalahan, analisa detail, serta

    pemetaan daerah rawan air di Kabupaten Malang dan sistem penanganan, perkiraan biaya untuk

    21(dua puluh satu) lokasi prioritas dan detail perencanaan teknis untuk 1 (satu) s/d 3 (tiga) lokasi

    atau 1 (satu) s/d 5 (lima) lokasi terpilih, yang didalamnya sudah termasuk memo design, rencana

    anggaran biaya, gambar teknis, spesifikasi teknis, dan standart dokumen pelelangan.

    Laporan Akhir ini dibuat rangkap 3 (Tiga) dalam format F4 yang dilengkapi dengan CD, dan

    diserahkan kepada Pengguna Jasa paling lambat 150 (seratus lima puluh) hari kalender sejak

    dikeluarkannya SPMK.

    XII. KETENTUAN TAMBAHAN

    Dalam pelaksanaan pekerjaan ini terdapat beberapa ketentuan yang wajib dipenuhi oleh pihak

    Penyedia Jasa, yaitu :

    1. Penyedia Jasa harus selalu berkonsultasi secara periodik dengan Tim Teknis yang dibentuk oleh

  • 8 (8)

    Pengguna Jasa yang bertugas untuk memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan,

    khususnya dalam kaitannya dengan perencanaan detail pembangunan sarana prasarana penyediaan

    air minum;

    2. Penyedia Jasa juga harus selalu berkonsultasi dengan instansi terkait di kabupaten khususnya

    dalam melakukan analisa terhadap daerah rawan air dan rencana penanganannya.

    3. Penyedia Jasa bertanggung jawab secara penuh terhadap penyelesaian pekerjaan secara tepat

    waktu serta dengan materi teknis sesuai dengan Kerangka Acuan Kerja;

    4. Penyedia Jasa wajib menyerahkan hasil / laporan kegiatan yang sesuai dengan ketentuan yang

    berlaku, baik berupa hard copy maupun soft copy. Seluruh hasil pekerjaan termasuk data yang

    telah dikumpulkan berikut foto-foto dan peta hasil pekerjaan menjadi milik Pengguna Jasa.

    Pengguna Jasa juga memiliki hak cipta atas seluruh hasil pekerjaan;

    5. Keseluruhan laporan diketik dan diolah dengan menggunakan software Microsoft Office

    (Microsoft Word, Microsoft Excel dan Microsoft Power Point) sedangkan keseluruhan peta, Blok

    Plan, Animasi, disajikan secara digital dengan menggunakan software Auto CAD, 3D dan

    Animasi SoftWear;

    6. Dalam menyusun laporan pihak Penyedia Jasa diwajibkan memenuhi persyaratan-persayaratan

    teknis yang akan ditentukan oleh Tim Teknis.

    XIII. PENUTUP

    Setelah mendapatkan Kerangka Acuan Kerja ini Penyedia Jasa yang diundang diminta untuk

    mempelajari secara cermat dan teliti. Hal-hal lain yang dinilai kurang jelas dapat ditanyakan kepada

    Panitia / Tim Teknis yang telah dibentuk.

    Kepala Seksi Air Bersih Bidang Permukiman

    Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang

    Kabupaten Malang

    Selaku

    PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN

    SIDHARTA PAGEHGIRI, ST

    Penata

    NIP. 19790421 200604 1 021

    Mengetahui,

    a/n Kepala Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang

    Kabupaten Malang

    Kepala Bidang Permukiman

    I R I A N T O, ST.

    Penata Tk. I

    NIP. 19621024 199803 1 002