114
LAPORAN AKHIR KAJIAN TERHADAP UPAYA PENINGKATAN PENDAPATAN ASLI DAERAH MELALUI SEKTOR PARIWISATA DI KABUPATEN KUNINGAN KERJA SAMA BAPPEDA KABUPATEN KUNINGAN DENGAN LEMBAGA PENELITIAN UNSWAGATI CIREBON JUNI 2012

KAJIAN TERHADAP UPAYA PENINGKATAN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127169... · memiliki potensi yang cukup besar dalam PAD-nya, ... Pengumpulan data dilakukan

  • Upload
    lyngoc

  • View
    221

  • Download
    1

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: KAJIAN TERHADAP UPAYA PENINGKATAN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127169... · memiliki potensi yang cukup besar dalam PAD-nya, ... Pengumpulan data dilakukan

LAPORAN AKHIR

KAJIAN TERHADAP UPAYA PENINGKATANPENDAPATAN ASLI DAERAH MELALUI SEKTOR

PARIWISATA DI KABUPATEN KUNINGAN

KERJA SAMA BAPPEDAKABUPATEN KUNINGAN DENGAN

LEMBAGA PENELITIAN UNSWAGATICIREBONJUNI 2012

Page 2: KAJIAN TERHADAP UPAYA PENINGKATAN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127169... · memiliki potensi yang cukup besar dalam PAD-nya, ... Pengumpulan data dilakukan

ABSTRAK

Kabupaten Kuningan merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Barat yangmemiliki potensi yang cukup besar dalam PAD-nya, khususnya dari sektor pariwisata.Peningkatan PAD Kabupaten Kuningan dari sektor pariwisata sangat dimungkinkan karenaketersediaan berbagai potensi pariwisata yang ada serta dukungan pemerintah daerah dalambentuk regulasi. Namun potensi pariwisata yang besar tersebut akan tetap merupakan potensiapabila tidak dikelola secara profesional dan optimal.

Masalah yang akan diteliti dalam penelitian ini dirumuskan dalam bentuk pertanyaanmasalah (problem questions) sebagai berikut :1. Bagaimana potensi PAD dari sektor pariwisata di Kabupaten Kuningan ?2. Seberapa besar kontribusi pendapatan dari sektor pariwisata terhadap PAD Kabupaten

Kuningan ?3. Strategi apa yang dilakukan untuk meningkatkan PAD dari sektor pariwisata di Kabupaten

Kuningan ?Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey. Survey

dilakukan di 20 obyek wisata yang diambil secara random dari 38 obyek wisata di KabupatenKuningan. Pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner, wawancara, observasi, studidokumentasi, dan Focus Group Discussion (FGD). Metode analisis data menggunakan analisisdeskriptif untuk menginterpretasikan hasil penelitian dari data primer hasil kuesioner maupundari data sekunder.

Kesimpulan penelitian yaitu :1. Potensi PAD dari sektor pariwisata di Kabupaten Kuningan cukup besar tetapi belum tetapi

belum seluruhnya dikelola secara profesional dan optimal dalam rangka menunjang PAD.Kepuasan pengunjung obyek wisata sudah baik meskipun belum optimal yaitu sebesar 74,9%. Meskipun demikian, masih terdapat beberapa kelemahan dalam sarana dan prasarana diobyek wisata, akses transportasi menuju obyek wisata, kualitas pelayanan, dan keterbatasaninformasi tentang obyek wisata.

2. Kontribusi pendapatan dari sektor pariwisata terhadap PAD selama 11 tahun terakhir (2001-2011) berfluktuasi tetapi baru berada di kisaran 1 % dengan rata-rata sebesar 1,32 %.Potensi wisata yang ada di Kabupaten Kuningan sesungguhnya sangat besar tetapi belumsemua potensi wisata tersebut tergali dengan baik. Kontribusi terendah terjadi tahun 2011yaitu hanya 0,92 %. Hal ini terjadi karena adanya pengalihan pengelolaan beberapa obyekwisata dari Disparda Kabupaten Kuningan dan pihak ketiga kepada PD. Aneka UsahaKabupaten Kuningan.

3. Strategi pengembangan pariwisata di Kabupaten Kuningan telah ditetapkan dalam RencanaInduk Pengembangan Pariwisata Daerah (RIPPDA) Tahun 2009 yang meliputi StrategiPengembangan Produk Wisata, Strategi Pemasaran dan Promosi, Strategi PengembanganAksesibilitas, Strategi Pengembangan Prasarana, dan Strategi Pengembangan Usaha.Meskipun demikian, strategi-strategi tersebut belum optimal dalam meningkatkan PAD.

Page 3: KAJIAN TERHADAP UPAYA PENINGKATAN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127169... · memiliki potensi yang cukup besar dalam PAD-nya, ... Pengumpulan data dilakukan

KATA PENGANTAR

Kebijakan Kabupaten Kuningan telah menempatkan pariwisata sebagai salah satu

penggerak pembangunan maka secara prinsip tidak ada hambatan bagi akselerasi

pengembangan pariwisata di Kabupaten Kuningan, sehingga prioritas dan dukungan

bagi pengembangan wisata akan menempati tempat utama dalam kebijakan

pembangunan daerah.

Hal tersebut didukung dengan adanya Rencana Strategis Pembangunan Pariwisata

Kabupaten Kuningan 2009-2013 melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata. Fokus

kajian ini adalah memunculkan kajian pariwisata terhadap peningkatan pendapatan asli

daerah (PAD) yang tujuan akhirnya diharapkan dapat menjadi penggerak bagi

percepatan peningkatan kapasitas ekonomi masyarakat.

Kuningan, Juni 2012Kepala BAPPEDA Kab. Kuningan,

Drs. Dian Rachmat Yanuar, M.SiNIP. 19680120 199303 1 005

Page 4: KAJIAN TERHADAP UPAYA PENINGKATAN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127169... · memiliki potensi yang cukup besar dalam PAD-nya, ... Pengumpulan data dilakukan

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadiran Allah SWT karena berkat rahmat-Nya,

kami dapat menyusun Laporan Akhir berjudul “Kajian Terhadap Upaya Peningkatan

Pendapatan Asli Daerah dari Sektor Pariwisata di Kabupaten Kuningan” ini.

Laporan Akhir ini disusun sebagai realisasi dari kerjasama di bidang penelitian

antara Bappeda Kabupaten Kuningan dengan Lembaga Penelitian Unswagati Cirebon

sebagai tindak lanjut dari kerjasama antara Pemerintah Kabupaten Kuningan dengan

Unswagati Cirebon. Laporan akhir ini merupakan penyempurnaan dari Laporan Antara

yang telah disusun sebelumnya.

Atas selesainya Laporan Akhir ini, kami mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bupati Kuningan.

2. Rektor Unswagati Cirebon.

3. Kepala Bappeda Kabupaten Kuningan.

4. Segenap unsur pimpinan dan staf di Bappeda Kabupaten Kuningan.

5. Segenap unsur pimpinan dan staf Disparda dan Dispenda Kabupaten Kuningan.

6. Anggota Tim Peneliti.

7. Para responden yang telah memberikan data.

8. Semua pihak yang telah membantu penelitian ini.

Semoga Laporan Akhir ini dapat bermanfaat bagi pihak-pihak terkait yang

memerlukannya.

Cirebon, Juni 2012

Tim PenelitiLembaga Penelitian Unswagati Cirebon1. Dr. Hj. Ida Rosnidah, SE., MM., Ak.2. Moh. Taufik Hidayat, Drs., M.Si.3. Ratu Mawar Kartina, SH., MH.

Page 5: KAJIAN TERHADAP UPAYA PENINGKATAN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127169... · memiliki potensi yang cukup besar dalam PAD-nya, ... Pengumpulan data dilakukan

DAFTAR ISI

Hlm.

KATA PENGANTAR KEPALA BAPPEDA KAB. KUNINGAN ……….. i

KATA PENGANTAR TIM PENELITI LEMBAGA PENELITIAN

UNSWAGATI CIREBON …………………………………………………. ii

DAFTAR ISI ……………………………………………………………….. iii

DAFTAR TABEL ………………………………………………………….. v

BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………. 1

1.1. Latar Belakang …………………………………………...... 1

1.2. Rumusan Masalah …………………………………………. 3

1.3. Tujuan Penelitian …………………………………………. 3

1.4. Manfaat Penelitian …………………………………………. 4

BAB II KAJIAN PUSTAKA ……………………………………………. 5

2.1. Pendapatan Asli Daerah …………………………………… 5

2.2. Potensi Peningkatan PAD dari Pariwisata ………………… 9

2.3. Konsep Pariwisata …………………………………………. 10

2.4. Prinsip Dasar Kebijakan Pengelolaan Pariwisata ………….. 14

2.5. Potensi Sumber Daya Pariwisata …………………………... 20

2.6. Dampak Positif Pariwisata Bagi Perekonomian …………… 27

BAB III METODE PENELITIAN ……………………………………….. 31

3.1. Metode Penelitian ………………………………………….. 31

3.2. Lokasi Penelitian …………………………………………... 31

3.3. Jenis Data Penelitian ………………………………………. 31

3.4. Sumber Data Penelitian ………………………………….. 32

3.5. Teknik Pengumpulan Data ………………………………… 32

3.6. Metode Penarikan Sampel …………………………………. 32

3.7. Teknik Analisis Data ………………………………………. 34

3.8. Waktu dan Tahapan Penelitian …………………………….. 35

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN …………………. 37

4.1. Gambaran Umum Kabupaten Kuningan ………………… 37

Page 6: KAJIAN TERHADAP UPAYA PENINGKATAN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127169... · memiliki potensi yang cukup besar dalam PAD-nya, ... Pengumpulan data dilakukan

4.2. Potensi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Dari Sektor

Pariwisata di Kabupaten Kuningan ………………………... 40

4.2.1. Potensi Sektor Pariwisata di Kabupaten Kuningan .... 40

4.2.2. Hasil Kuesioner Kepuasan Pengunjung Obyek Wisata

di Kabupaten Kuningan .............................................. 47

4.3. Kontribusi Pendapatan dari Sektor Pariwisata Terhadap

Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Kuningan ……. 50

4.4. Strategi Peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Dari

Sektor Pariwisata di Kabupaten Kuningan ………………… 53

BAB V KESIMPULAN …………………………………………………. 60

5.1. Kesimpulan …………………………………………………. 60

5.2. Saran ………………………………………………………... 61

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………… 66

LAMPIRAN

Page 7: KAJIAN TERHADAP UPAYA PENINGKATAN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127169... · memiliki potensi yang cukup besar dalam PAD-nya, ... Pengumpulan data dilakukan

DAFTAR TABEL

Hlm.

Tabel 2.1 Beberapa Konsep Dalam Pariwisata ....................................... 12

Tabel 2.2 Aspek Kebijakan Pariwisata .................................................. 16

Tabel 2.3 Sumberdaya Pariwisata Minat Khusus .................................... 26

Tabel 3.1 Populasi dan Sampel Penelitian ........................................... 33

Tabel 3.2 Skor Alternatif Jawaban Dalam Instrumen .......................... 35

Tabel 3.3 Agenda Penelitian ................................................................ 36

Tabel 4.1 Jumlah Penduduk Kabupaten Kuningan Tahun 2010 .......... 38

Tabel 4.2 Indikator Keberhasilan Pembangunan Kabupaten

Kuningan ………………………………………………….. 39

Tabel 4.3 Obyek Wisata di Kabupaten Kuningan ................................ 40

Tabel 4.4 Situs dan Seni Budaya Tradisional Kabupaten Kuningan ... 44

Tabel 4.5 Kuliner Khas dan Cinderamata Kabupaten Kuningan ……. 44

Tabel 4.6 Sarana Pendukung Pariwisata di Kabupaten Kuningan …... 45

Tabel 4.7 Kunjungan Wisatawan Ke Obyek Wisata di Kabupaten

Kuningan Tahun 2009 – 2011 .............................................. 45

Tabel 4.8 Identitas Responden ............................................................. 47

Tabel 4.9 Hasil Kuesioner .................................................................... 48

Tabel 4.10 Analisis Statistik Deskriptif ................................................. 49

Tabel 4.11 Target dan Realisasi PAD Dari Sektor Pariwisata Tahun

2001 – 2011 ……………………………………………….. 51

Tabel 4.12 Kontribusi Sektor Pariwisata Terhadap PAD Kabupaten

Kuningan Tahun 2001-2011 ………………………………. 52

Page 8: KAJIAN TERHADAP UPAYA PENINGKATAN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127169... · memiliki potensi yang cukup besar dalam PAD-nya, ... Pengumpulan data dilakukan

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Era baru otonomi daerah yang ditandai dengan lahirnya Undang-Undang Nomor

22 Tahun 1999 yang kemudian diubah dengan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004

tentang Pemerintahan Daerah, telah memberikan keleluasaan kepada daerah kabupaten/

kota untuk mengurus rumah tangganya sendiri. Dengan adanya otonomi yang lebih luas

yang diberikan oleh Undang-Undang tersebut, daerah memiliki kewenangan yang lebih

besar untuk menyelenggarakan berbagai urusan pemerintahan dan pembangunan dalam

rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat sebagai tujuan dan sekaligus roh

otonomi daerah.

Penyerahan urusan pemerintahan dan pembangunan kepada daerah kabupaten/kota

disertai juga dengan penyerahan kewenangan kepada daerah dalam mencari sumber-

sumber pembiayaan untuk menyelenggarakan urusan-urusan tersebut. Sumber-sumber

pembiayaan itu berasal dari Pendapatan Asli Daerah (PAD), bantuan pemerintah pusat

dan sumber-sumber lain yang sah. Di antara berbagai sumber pembiayaan tersebut,

PAD merupakan sumber yang mempunyai arti penting karena mencerminkan

kemandirian daerah dalam menyelenggarakan otonomi daerah.

Kenyataan menunjukkan banyak daerah yang masih tergantung pada bantuan

pemerintah pusat dalam pembiayaannya karena minimnya PAD. Padahal banyak daerah

kabupaten/kota yang memiliki potensi PAD yang cukup besar, tetapi potensi-potensi

tersebut belum dapat digali dengan baik. Hal ini memberikan tantangan kepada daerah

kabupaten/kota untuk meningkatkan PAD dari sektor-sektor potensial melalui kebijakan

intensifikasi maupun ekstensifikasi penggalian PAD dari berbagai sektor yang

potensial.

Kabupaten Kuningan merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Barat

yang memiliki potensi yang cukup besar dalam PAD-nya. Salah satu potensi PAD

Kabupaten Kuningan adalah dari sektor pertanian dan pariwisata yang merupakan

keunggulan kompetitif Kabupaten Kuningan karena letak dan kondisi geografisnya di

daerah dataran tinggi dengan iklim yang sejuk dan tanah yang subur. Secara geoggrafis

Page 9: KAJIAN TERHADAP UPAYA PENINGKATAN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127169... · memiliki potensi yang cukup besar dalam PAD-nya, ... Pengumpulan data dilakukan

Kabupaten Kuningan berada di Region III dengan Cirebon sebagai Pusat Kegiatan

Nasional (PKN). Oleh karena itu arah pembangunan Kabupaten Kuningan dalam posisi

ini akan berperan sebagai buffer zone, yang secara global akan memberikan daya

dukung berupa catchment area, penyedia air bersih, pereduksi polusi/karbon, jasa

pariwisata dan alternatif hunian yang nyaman.

Salah satu potensi besar yang dapat menjadi modal pembangunan di Kabupaten

Kuningan adalah kekayaan potensi pariwisata berbasis alam. Sektor pariwisata

merupakan salah satu sektor andalan Kabupaten Kuningan dalam meningkatkan PAD,

sehingga dalam rencana pembangunan menempatkan pariwisata sebagai komponen

pembangunan yang utama. Di dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP)

2005-2025 dan sesuai dengan Peraturan Daerah Nomor 13 Tahun 2010, Pemerintah

Kabupaten Kuningan telah menargetkan menjadi “Kabupaten Agropolitan dan Wisata

Termaju di Jawa Barat Tahun 2027”. Target tersebut dijabarkan dalam Rencana

Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) tahun 2009-2013 dengan menetapkan tujuan

pembangunan selama 5 tahun seperti yang dimuat dalam visi RPJM yaitu “Kuningan

Lebih Sejahtera Berbasis Pertanian dan Pariwisata Yang Maju Dalam Lingkungan Yang

Lestari dan Agamis Tahun 2013”. Prioritas dan dukungan bagi pengembangan

pariwisata akan menempati tempat utama dalam kebijakan dan perencanaan

pembangunan daerah. Hal tersebut didukung pula dengan adanya Rencana Strategis

Pembangunan Pariwisata Kabupaten Kuningan 2009-2013 melalui Dinas Kebudayaan

dan Pariwisata.

Pariwisata yang dikembangkan di Kabupaten Kuningan sebagian besar merupakan

wisata alam dan saat ini Kabupaten Kuningan memiliki 38 obyek wisata, 5 diantaranya

masih merupakan potensi yang belum dikembangkan. Beberapa obyek wisata di

Kabupaten Kuningan sudah dikenal di tingkat regional dan nasional seperti Linggajati,

Cibulan, Waduk Darma, Sangkanhurip, dan Curug Sidomba. Obyek-obyek wisata

tersebut diharapkan dapat memberikan kontribusi pendapatan yang optimal sehingga

dapat meningkatkan PAD Kabupaten Kuningan.

Page 10: KAJIAN TERHADAP UPAYA PENINGKATAN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127169... · memiliki potensi yang cukup besar dalam PAD-nya, ... Pengumpulan data dilakukan

1.2. Rumusan Masalah

Secara yuridis formal, peningkatan PAD Kabupaten Kuningan dari sektor

pariwisata sangat dimungkinkan karena ketersediaan berbagai potensi pariwisata yang

ada serta dukungan pemerintah daerah dalam bentuk regulasi. Namun potensi pariwisata

yang besar tersebut akan tetap merupakan potensi apabila tidak dikelola dengan baik.

Peningkatan PAD dari sektor pariwisata tidak mungkin dapat diwujudkan apabila

Pemerintah Kabupaten Kuningan tidak melakukan langkah-langkah yang proaktif, baik

melalui kebijakan intensifikasi maupun ekstensifikasi penggalian PAD dari sektor

pariwisata.

Masalah yang akan diteliti dalam penelitian ini dirumuskan dalam bentuk

pertanyaan masalah (problem questions) sebagai berikut :

4. Bagaimana potensi PAD dari sektor pariwisata di Kabupaten Kuningan ?

5. Seberapa besar kontribusi pendapatan dari sektor pariwisata terhadap PAD

Kabupaten Kuningan ?

6. Strategi apa yang dilakukan untuk meningkatkan PAD dari sektor pariwisata di

Kabupaten Kuningan ?

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini yaitu untuk :

1. Mengetahui dan menganalisis potensi PAD dari sektor pariwisata di Kabupaten

Kuningan.

2. Mengetahui dan menganalisis kontribusi pendapatan dari sektor pariwisata terhadap

PAD Kabupaten Kuningan.

3. Mengetahui strategi yang dilakukan untuk meningkatkan PAD dari sektor pariwisata

di Kabupaten Kuningan.

1.4. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini yaitu memberikan masukan kepada Pemerintah Daerah

khususnya Bappeda Kabupaten Kuningan mengenai strategi pengembangan pariwisata

di Kabupaten Kuningan dalam rangka meningkatkan PAD.

Page 11: KAJIAN TERHADAP UPAYA PENINGKATAN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127169... · memiliki potensi yang cukup besar dalam PAD-nya, ... Pengumpulan data dilakukan

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1. Pendapatan Asli Daerah

Menurut UU Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara

pemerintah Pusat dan Daerah, pendapatan asli daerah adalah penerimaan yang diperoleh

dari sektor pajak daerah, retribusi daerah, hasil perusahaan milik daerah, hasil

pengeloalaan kekayaan daerah yang dipisahkan, dan lain-lain pendapatan asli daerah

yang sah. Pendapatan daerah adalah semua hak daerah yang diakui sebagai penambahan

nilai kekayaan bersih dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan.

Dalam rangka memenuhi prinsip otonomi yang nyata dan bertanggungjawab,

kepada daerah diberikan sumber-sumber keuangan untuk membiayai berbagai tugas dan

tanggungjawabnya sebagai daerah otonom. Klasifikasi PAD yang terbaru berdasarkan

Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 terdiri dari pajak daerah, retribusi daerah, hasil

pengelolaan daerah yang dipisahkan, dan lain-lain pendapatan asli daerah yang sah.

Jenis pajak daerah dan retribusi daerah dirinci menurut objek pendapatan sesuai dengan

undang-undang tentang pajak daerah dan retribusi daerah. Jenis hasil pengelolaan

kekayaan daerah yang dipisahkan dirinci menurut objek pendapatan yang mencakup

bagian laba atas penyertaaan modal pada perusahaan milik daerah/BUMD, bagian laba

atas penyertaan modal pada perusahaan milik pemerintah/BUMN, dan bagian laba atas

penyertaan modal pada perusahaan milik swasta atau kelompok usaha masyarakat.

2.1.1. Pajak Daerah

Berdasarkan UU Nomor 34 Tahun 2000 tentang perubahan atas UU Nomor 18

Tahun 1997 tentang pajak daerah dan retribusi daerah dalam Saragih (dalam Koswara

Kertapraja, 2010 : 61), yang dimaksud dengan pajak daerah adalah iuran wajib yang

dilakukan oleh orang pribadi dan badan kepada daerah tanpa imbalan langsung yang

seimbang, yang dapat dipaksakan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang

berlaku, yang digunakan untuk membiayai penyelenggaraan pemerintah daerah dan

pembangunan daerah.

Page 12: KAJIAN TERHADAP UPAYA PENINGKATAN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127169... · memiliki potensi yang cukup besar dalam PAD-nya, ... Pengumpulan data dilakukan

Jenis-jenis pajak daerah untuk kabupaten/kota menurut Kadjatmiko (dalam

Koswara Kertapraja, 2010 : 77) antara lain ialah:

1. Pajak hotel,

2. Pajak restoran,

3. Pajak hiburan,

4. Pajak reklame,

5. Pajak penerangan jalan,

6. Pajak pengambilan bahan galian golongan C, dan

7. Pajak parkir

Jenis hasil pengelolaan kekayaan Daerah yang dipisahkan sebagaimana dirinci

menurut obyek pendapatan yang mencakup:

1. Bagian laba atas penyertaan modal pada perusahaan milik Daerah/BUMD,

2. Bagian laba atas penyertaan modal pada perusahaan milik pemerintah/BUMN, dan

3. Bagian laba atas penyertaan modal pada perusahaan milik swasta atau kelompok

usaha masyarakat.

Jenis lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang dirinci menurut obyek pendapatan

yang mencakup:

1. Hasil penjualan kekayaan Daerah yang tidak dipisahkan,

2. Jasa Giro,

3. Pendapatan Bunga,

4. Penerimaan atas Tuntutan Ganti Kerugian Daerah,

5. Penerimaan Komisi, potongan ataupun bentuk lain sebagai akibat dari penjualan

dan/atau pengadaan barang dan/atau jasa oleh Daerah,

6. Penerimaan keuntungan dari selisih nilai tukar Rupiah terhadap Mata Uang Asing,

7. Pendapatan denda atas keterlambatan pelaksanaan pekerjaan,

8. Pendapatan denda pajak,

9. Pendapatan denda retribusi,

10. Pendapatan hasil eksekusi atas jaminan,

11. Pendapatan dari pengembalian,

12. Fasilitas sosial dan fasilitas umum,

13. Pendapatan dari penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan, dan

Page 13: KAJIAN TERHADAP UPAYA PENINGKATAN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127169... · memiliki potensi yang cukup besar dalam PAD-nya, ... Pengumpulan data dilakukan

14. Pendapatan dari angsuran/cicilan penjualan.

Dana perimbangan dibagi menurut jenis pendapatan.

1. Dana Bagi Hasil. Jenis Dana Bagi Hasil dirinci menurut objek pendapatan yang

mencakup:

a. Bagi Hasil Pajak,

b. Bagi Hasil Bukan Pajak,

2. Dana Alokasi Umum.

3. Dana Alokasi Khusus.

2.1.2. Retribusi Daerah

Retribusi menurut Saragih (dalam Koswara Kertapraja, 2010 : 65) adalah

pungutan daerah sebagai pembayaran atas jasa atau pemberian izin tertentu yang khusus

disediakan dan atau diberikan oleh Pemda untuk kepentingan orang pribadi atau badan.

Retribusi untuk kabupaten/kota dapat dibagi menjadi 2, yaitu:

1. Retribusi untuk kabupaten/kota ditetapkan sesuai kewenangan masing-masing

daerah, terdiri dari: 10 jenis retribusi jasa umum, 4 jenis retribusi perizinan tertentu,

2. Retribusi untuk kabupaten/kota ditetapkan sesuai jasa/pelayanan yang diberikan

oleh masing-masing daerah, terdiri dari: 13 jenis retribusi jasa usaha. (Kadjatmiko

dalam Koswara Kertapraja, 2010 : 78).

Jenis pendapatan retribusi untuk kabupaten/kota meliputi objek pendapatan

berikut:

1. Retribusi pelayanan kesehatan,

2. Retribusi pelayanan persampahan/kebersihan,

3. Retribusi pergantian biaya cetak KTP,

4. Retribusi pergantian cetak akta catatan sipil,

5. Retribusi pelayanan pemakaman,

6. Retribusi pelayanan pengabuan mayat,

7. Retribusi pelayanan parkir ditepi jalan umum,

8. Retribusi pelayanan pasar,

9. Retribusi pengujian kendraan bermotor,

10. Retribusi pemeriksaan alat pemadam kebakaran,

11. Retribusi penggantian biaya cetak peta,

Page 14: KAJIAN TERHADAP UPAYA PENINGKATAN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127169... · memiliki potensi yang cukup besar dalam PAD-nya, ... Pengumpulan data dilakukan

12. Retribusi pengujian kapal perikanan,

13. Retribusi pemakaian kekayaan daerah,

14. Retribusi jasa usaha pasar grosir atau pertokoan,

15. Retribusi jasa usaha tempat pelelangan,

16. Retribusi jasa usaha terminal,

17. Retribusi jasa usaha tempat khusus parkir,

18. Retribusi jasa usaha tempat penginapan/pesanggrahan/villa,

19. Retribusi jasa usaha penyedotan kakus,

20. Retribusi jasa usaha rumah potong hewan,

21. Retribusi jasa usaha pelayaran pelabuhan kapal,

22. Retribusi jasa usaha tempat rekreasi dan olah raga,

23. Retribusi jasa usaha penyebrangan diatas air,

24. Retribusi jasa usaha pengolahan limbah cair,

25. Retribusi jasa usaha penjualan produksi usaha daerah,

26. Retribusi izin mendirikan bangunan,

27. Retribusi izin tempat penjualan minuman beralkohol,

28. Retribusi izin gangguan,

29. Retribusi izin trayek.

2.1.3. Hasil Perusahaan Milik Daerah dan Hasil Pengelolaan Kekayaan Milik

Daerah yang Dipisahkan

Menurut Halim (dalam Syamsudin Haris, 2005 : 68), “Hasil perusahaan milik

Daerah dan hasil Pengelolaan kekayaan milik Daerah yang dipisahkan merupakan

penerimaan Daerah yang berasal dari hasil perusahaan milik Daerah dan pengelolaan

Kekayaan Daerah yang dipisahkan”. Menurut Halim (dalam Syamsudin Haris, 2004 :

68), jenis pendapatan ini meliputi objek pendapatan berikut: “1) bagian laba Perusahaan

milik Daerah, 2) bagian laba lembaga keuangan Bank, 3) bagian laba lembaga keuangan

non Bank, 4) bagian laba atas penyertaan modal/investasi”.

2.1.4. Lain-Lain PAD yang Sah

Menurut Halim (dalam Syamsudin Haris, 2005 : 69), pendapatan ini merupakan

penerimaan Daerah yang berasal dari lain-lain milik pemerintah Daerah. Jenis

Page 15: KAJIAN TERHADAP UPAYA PENINGKATAN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127169... · memiliki potensi yang cukup besar dalam PAD-nya, ... Pengumpulan data dilakukan

pendapatan ini meliputi objek pendapatan berikut, “1) hasil penjualan aset Daerah yang

tidak dipisahkan, 2) penerimaan jasa giro, 3) penerimaan bunga deposito, 4)

denda keterlambatan pelaksanaan pekerjaan, 5) penerimaan ganti rugi atas

kerugian/kehilangan kekayaan Daerah”.

2.2. Potensi Peningkatan PAD dari Pariwisata

Dalam melakukan perjalanan wisata, seorang wisatawan memerlukan bermacam

jasa dan produk wisata yang dibutuhkannya. Berbagai macam jasa dan produk wisata

inilah yang disebut dengan Komponen Pariwisata. Komponen pariwisata ini dapat

disediakan oleh pihak pengusaha, masyarakat atau siapapun yang berminat untuk

menyediakan jasa pariwisata. Komponen pariwisata ini bisa meliputi:

1. Objek dan daya tarik wisata

2. Akomodasi

3. Angkutan Wisata

4. Sarana dan fasilitas wisata

5. Prasarana wisata.

Dengan mengetahui komponen pariwisata diatas, maka arah pengembangan

pembangunan pariwisata bisa terarah dengan baik. Banyak sekali manfaat yang bisa

didapat jika pembangunan pariwisata ini terarah dan bisa memancing minat wisatawan

untuk berkunjung.

Beberapa manfaat dalam pembangunan pariwisata ini antara lain:

1. Manfaat Ekonomi:

- Adanya penerimaan penerimaan devisa atau Pendapatan Asli Daerah (PAD)

- Adanya kesempatan untuk berusaha

- Terbukanya lapangan kerja

- Meningkatnya Pendapatan masyarakat dan pemerintah

- Mendorong pembangunan daerah

2. Manfaat Sosial Budaya

- Pelestarian budaya dan adat istiadat

- Meningkatkan kecerdasan masyarakat

- Mengurangi konflik sosial.

Page 16: KAJIAN TERHADAP UPAYA PENINGKATAN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127169... · memiliki potensi yang cukup besar dalam PAD-nya, ... Pengumpulan data dilakukan

3. Manfaat dalam berbangsa dan bernegara

- Mempererat persatuan

- Menumbuhkan rasa memiliki

- Memelihara hubungan baik internasional dalam hal pengembangan pariwisata.

4. Manfaat Bagi Lingkungan

Arah pembangunan pariwisata agar dapat memenuhi keinginan wisatawan seperti

bersih, jauh dari populasi, santai, dan sejuk akan memberikan upaya dalam

pengembangan untuk melestarikan lingkungan supaya hijau dan bersih.

Sasaran yang akan dicapai dalam rangka otonomi daerah seperti yang tertuang

dalam UU Nomor 32 Tahun 2004, pemerintah daerah dalam pelaksanaan pembangunan

dalam meningkatkan kesejahteraan rakyat harus dapat menggali potensi-potensi yang

ada di daerah. Dalam hal ini potensi-potensi yang ada di daerah berkenaan dengan

pariwisata yang bertujuan dapat peningkatan PAD.

2.3. Konsep Pariwisata

Menurut Undang-undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2009, pariwisata

adalah berbagai macam kegiatan wisata dan didukung berbagai fasilitas serta layanan yang

disediakan oleh masyarakat, pengusaha, pemerintah dan pemerintah daerah. Sedangkan

kepariwisataan adalah keseluruhan kegiatan yang terkait dengan pariwisata yang bersifat

multidimensi serta multi disiplin yang muncul sebagai wujud kebutuhan setiap orang dan

Negara serta interaksi antara wisatawan dengan masyarakat setempat, sesama wisatawan,

pemerintah, pemerintah daerah dan pengusaha.

Kepariwisataan bertujuan untuk:

1. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi

2. Meningkatkan kesejahteraan rakyat

3. Menghapus kemiskinan

4. Mengatasi pengangguran

5. Melestarikan alam, lingkungan dan sumber daya

6. Memajukan kebudayaan

7. Mengangkat citra bangsa

Page 17: KAJIAN TERHADAP UPAYA PENINGKATAN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127169... · memiliki potensi yang cukup besar dalam PAD-nya, ... Pengumpulan data dilakukan

8. Memperkukuh jati diri dan persatuan bangsa.

9. Memupuk rasa cinta tanah air, mempererat persahabatan antar bangsa.

Menurut UN-WTO (dalam I Gde Pitana dan I Ketut Surya Diarta, 2009 : 18-19), ada

tiga elemen dasar dalam pengertian pariwisata secara holistik yaitu :

1. domestic tourism (residen/penduduk yang mengunjungi/mengadakan perjalanan

wisata dalam wilayah negaranya).

2. inbound tourism (non-residen/bukan penduduk yang mengadakan perjalanan

wisata, masuk ke negara tertentu).

3. outbound tourism (residen/penduduk yang melakukan perjalanan wisata ke negara

lain).

Ketiga bentuk pariwisata ini dapat dikombinasikan sedemikian rupa sehingga

dapat diturunkan tiga kategori lagi, yaitu:

1. internal tourism (termasuk domestic tourism dan inbound tourism).

2. national tourism (termasuk domestic tourism dan outbound tourism).

3. international tourism (termasuk inbound dan outbound tourism).

Baron (dalam I Gde Pitana dan I Ketut Surya Diarta, 2009 : 17) mengkompilasi

beberapa definisi mengenai wisatawan dan pariwisata seperti yang terlihat dalam

tabel:

Page 18: KAJIAN TERHADAP UPAYA PENINGKATAN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127169... · memiliki potensi yang cukup besar dalam PAD-nya, ... Pengumpulan data dilakukan

Tabel 2.1Beberapa Konsep Dalam Pariwisata

No. Konsep Keterangan1. Visitor (V) Setiap orang yang melakukan perjalanan ke suatu

tempat tertentu selain ke tempat biasanya sehari-hari dengan tujuan utama untuk leisure, bisnis,perjalanan religius/agama, kesehatan, dansebagainya kecuali karena orang tersebut dibayaratau mendapatkan upah dari perjalanan tersebut.Transport crew dan commercial travelers (walauperjalanan tersebut ke beberapa tujuan berbedasampai setahun bahkan lebih) dikategorikansebagai perjalanan ke usual environment dan tidakdiperhitungkan sebagai visitor. Demikian juga bagimereka yang melakukan perjalanan sepanjangtahun antara dua tempat di daerah sekitar tempatasalnya (residence) seperti weekend homes, danresidential study dikeluarkan dari pengertian visitor.

2. Tourist (T) : Stay-over/overnight

Visitor yang tinggal paling tidak semalam (overnight)di tempat yang dikunjunginya (tidak harus ditempat akomodasi komersial).

3. Same-day visitor(SD) : Excursionist,Day-visitor

Visitor yang tidak bermalam (overnight) di tempatyang dikunjunginya, terdiri atas: a. Cruise Visitor(CV): seseorang yang melakukan perjalanan selamasehari atau lebih, tetapi tinggal dan mungkinbermalam dalam kapalnya (termasuk awakangkatan laut negara lain yang sedang bertugasdi suatu negara) b. Border Shopper (BS): seseorangyang melakukan pembelian dalam jumlah besarterhadap barang-barang tertentu dan melintasiwilayah perbatasan suatu negara lain tetapi tidaktermasuk pekerja yang memang bertugas diperbatasan.

4. Traveller Visitor dan : a. Direct transit traveler (DT), yaitusaat di airport, dan antara dua pelabuhanberdekatan. b. Commuters, yaitu perjalananrutin ke tempat kerja, studi, atau belanja,dan sebagainya. c. Other noncommuting travel(ONT), yaitu berupa perjalanan khusus, awaktransport atau awak perusahaan travelkomersial, buruh migran (termasuk pekerjatidak tetap), diplomat (ke dan dari tempattugas).

Page 19: KAJIAN TERHADAP UPAYA PENINGKATAN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127169... · memiliki potensi yang cukup besar dalam PAD-nya, ... Pengumpulan data dilakukan

No. Konsep Keterangan5. Passanger atau

penumpang (PAX,Revenue)

Traveller kecuali dan tidak termasuk crew (awak)transport, non-revenue (low revenue) travelerseperti bayi, perjalanan cuma-cuma (gratis) ataudengan potongan harga 25 % atau lebih.

6. Tourism (pariwisata) Aktivitas dari visitor, orang yangmelakukan perjalanan ke dan tinggal di tempat diluar tempat tinggalnya (residen) sehari-hariuntuk periode tidak lebih dari 12 bulan untukberagam kegiatan leisure, bisnis, agama, danalasan pribadi lainnya tetapi tidak mendapatupah/gaji dari perjalanannya tersebut.

7. Tourism industry Bisnis atau perusahaan penyedia layanandan barang kepada visitor, termasuk: a. Hospitality(hotel dan restoran, dll.) b. Transportasi c. Turoperator dan biro perjalanan, atraksi wisata, dll. d.Usaha-usaha ekonomi lain yang mendukungkebutuhan visitor (beberapa darinya termasukpenyedia layanan dan barang yang signifikanbagi visitor maupun non-visitor)

8. The travel andtourism industry(TTI)

Tourism industry dan usaha/bisnispenyediaan jasa/layanan dan barang kepadaother non-communiting traveler

Cohen (dalam I Gde Pitana dan I Ketut Surya Diarta, 2009 : 20) mengklasifikasikan

wisatawan atas dasar tingkat familiarisasi dari daerah yang akan dikunjungi, serta tingkat

pengorganisasian perjalanan wisatanya. Atas dasar ini, Cohen menggolongkan

wisatawan menjadi empat, yaitu:

1. Drifter, yaitu wisatawan yang ingin mengunjungi daerah yang sama sekali belum

diketahuinya, yang bepergian dalam jumlah kecil.

2. Explorer, yaitu wisatawan yang melakukan perjalanan dengan mengatur

perjalanannya sendiri, tidak mau mengikuti jalan-jalan wisata yang sudah umum

melainkan mencari hal yang tidak umum (off the beaten track). Wisatawan seperti

ini bersedia memanfaatkan fasilitas dengan standar lokal dan tingkat interaksinya

dengan masyarakat lokal juga tinggi.

3. Individual Mass Tourist, yaitu wisatawan yang menyerahkan pengaturan

perjalanannya kepada agen perjalanan, dan mengunjungi daerah tujuan wisata yang

Page 20: KAJIAN TERHADAP UPAYA PENINGKATAN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127169... · memiliki potensi yang cukup besar dalam PAD-nya, ... Pengumpulan data dilakukan

sudah terkenal.

4. Organized-Mass Tourist, yaitu wisatawan yang hanya mau mengunjungi daerah

tujuan wisata yang sudah dikenal, dengan fasilitas seperti yang dapat ditemuinya di

tempat tinggalnya, dan perjalanannya selalu dipandu oleh pemandu wisata.

Wisatawan seperti ini sangat terkungkung oleh apa yang disebut sebagai

environmental bubble.

Mill dan Morrison (dalam I Gde Pitana dan I Ketut Surya Diarta, 2009 : 22) juga

mengembangkan sebuah model sistem pariwisata, yang terdiri dari empat komponen

utama berikut:

1. market (reaching the marketplace),

2. travel (the purchase of travel products), .

3. destination (the shape of travel demand),

4. marketing (the selling of travel).

2.4. Prinsip Dasar Kebijakan Pengelolaan Pariwisata

Pengelolaan pariwisata haruslah mengacu pada prinsip-prinsip pengelola-an yang

menekankan nilai-nilai kelestarian lingkungan alam, komunitas, dan nilai sosial yang

memungkinkan wisatawan menikmati kegiatan wisatanya serta bermanfaat bagi

kesejahteraan komunitas lokal. Menurut Cox (dalam I Gde Pitana dan I Ketut Surya

Diarta, 2009 : 30), pengelolaan pariwisata harus memperhatikan prinsip-prinsip berikut:

1. Pembangunan dan pengembangan pariwisata haruslah didasarkan pada kearifan

lokal dan special local sense yang merefleksikan keunikan peninggalan budaya dan

keunikan lingkungan.

2. Preservasi, proteksi, dan peningkatan kualitas sumber daya yang menjadi basis

pengembangan kawasan pariwisata.

3. Pengembangan atraksi wisata tambahan yang mengakar pada khasanah budaya

lokal.

4. Pelayanan kepada wisatawan yang berbasis keunikan budaya dan

lingkungan lokal.

5. Memberikan dukungan dan legitimasi pada pembangunan dan pengembangan

Page 21: KAJIAN TERHADAP UPAYA PENINGKATAN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127169... · memiliki potensi yang cukup besar dalam PAD-nya, ... Pengumpulan data dilakukan

pariwisata jika terbukti memberikan manfaat positif,

tetapi sebaliknya mengendalikan dan/atau menghentikan aktivitas

pariwisata tersebut jika melampaui ambang batas (carrying capacity) lingkungan

alam atau akseptabilitas sosial walaupun di sisi lain mampu meningkatkan

pendapatan masyarakat.

Menurut UN-WTO, peran pemerintah dalam menentukan kebijakan pariwisata

sangat strategis dan bertanggung jawab terhadap beberapa hal berikut:

1. Membangun kerangka (framework) operasional di mana sektor publik dan swasta

terlibat dalam menggerakkan denyut pariwisata.

2. Menyediakan dan memfasilitasi kebutuhan legislasi, regulasi, dan kontrol yang

diterapkan dalam pariwisata, perlindungan lingkungan, dan pelestarian budaya serta

warisan budaya.

3. Menyediakan dan membangun infrastruktur transportasi darat, laut dan udara

dengan kelengkapan prasarana komunikasinya.

4. Membangun dan memfasilitasi peningkatan kualitas sumber daya manusia

dengan menjamin pendidikan dan pelatihan yang professional untuk menyuplai

kebutuhan tenaga kerja di sektor pariwisata.

5. Menerjemahkan kebijakan pariwisata yang disusun ke dalam rencana kongkret yang

mungkin termasuk di dalamnya : (a) evaluasi kekayaan aset pariwisata, alam dan

budaya serta mekanisme perlindungan dan pelestariannya; (b) identifikasi

dan kategorisasi produk pariwisata yang mempunyai keunggulan kompetitif dan

komparatif; (c) menentukan persyaratan dan ketentuan penyediaan infrastruktur dan

suprastruktur yang dibutuhkan yang akan berdampak pada keragaan (performance)

pariwisata, dan; (d) mengelaborasi program untuk pembiayaan dalam

aktivitas pariwisata, baik untuk sektor publik maupun swasta.

Untuk mencapai kesuksesan dalam pembangunan pariwisata diperlukan

pemahaman baik dan sisi pemerintah selaku regulator maupun dari sisi pengusaha

selaku pelaku bisnis. Pemerintah tentu harus memperhatikan dan memastikan bahwa

pembangunan pariwisata itu akan mampu memberikan keuntungan sekaligus menekan

biaya sosial ekonomi serta dampak lingkungan sekecil mungkin. Di sisi lain, pebisnis

yang lebih terfokus dan berorientasi keuntungan tentu tidak bisa seenaknya

Page 22: KAJIAN TERHADAP UPAYA PENINGKATAN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127169... · memiliki potensi yang cukup besar dalam PAD-nya, ... Pengumpulan data dilakukan

melakukan segala sesuatu demi mencapai keuntungan, tetapi harus menyesuaikan

dengan kebijakan dan regulasi dari pemerintah. Misalnya melalui peraturan tata ruang,

perijinan, lisensi, akreditasi, dan perundang-undangan.

Liu (dalam I Gde Pitana dan I Ketut Surya Diarta, 2009 : 218) membuat

kerangka implementasi kebijakan pariwisata yang paling tidak menyentuh empat

aspek, yaitu:

1. Pembangunan dan pengembangan infrastuktur;

2. Aktivitas pemasaran;

3. Peningkatan kualitas budaya dan lingkungan; serta

4. Pengembangan sumber daya manusia.

Penjabaran detail dari keempat aspek kebijakan pariwisata tersebut menurut Liu

(1994) dapat dilihat dalam tabel berikut ini.

Tabel 2.2Aspek Kebijakan Pariwisata

No. Aspek Implementasi1 Penentuan tujuan

pembangunanpariwisata

a. Tentukan tujuan pembangunan danpengembangan pariwisata denganmempertimbangkan aspek ekonomi,lingkungan dan faktor sosial budaya.

b. Konsultasikan tujuan tersebut kepadakomunitas lokal terutama kepada pemilik lokasipembangunan dan pengembangan.

c. Rancang area pembangunan dan pengembanganbeserta aktivitas yang diperlukan untukmemperlancar proses keberhasilannya.

d. Identifikasi kepentingan secara individualdan kolektif dari pernangku kepentingansehingga dapat diakomodasi dalam aktivitas danbisnis pariwisata tersebut.

Page 23: KAJIAN TERHADAP UPAYA PENINGKATAN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127169... · memiliki potensi yang cukup besar dalam PAD-nya, ... Pengumpulan data dilakukan

No. Aspek Implementasi2 Inventarisasi a. Lakukan survai dan analisis karakteristik

kawasan pembangunan dan pengembangantermasuk lingkungan, sejarah, budaya,masyarakat, ekonomi, sumber daya, polapenguasaan dan pemilikan tanah dan perairan.

b. Lakukan identifikasi dan evaluasi atraksi danaktivitas pariwisata yang potensial untukdikembangkan.

c. Lakukan identifikasi dan evaluasi sarana danprasarana akomodasi yang tersedia dan fasilitasserta pelayanan pariwisata.

d. Evaluasi akses transportasi ke kawasanpengembangan pariwisata termasuk kondisiinfrastruktur pendukungnya saat ini danpengembangannya di masa depan.

e. Review dan pastikan kebijakan dan rencanapembangunan kawasan dari pemerintahsetempat baik jangka pendek maupun jangkapanjang terutama cetak biru programpengembangan pariwisata.

3 Infrastruktur danfasilitas

a. Sediakan infrastruktur dan fasilitas untukpembangunan dan pengembangan pariwisata.

b. Bangun mekanisme untuk membantu sektorinformal membangun usaha yang terkait denganpengembangan pariwisata dan cari caramembantu mereka agar bisa memenuhi standarbaru yang ditetapkan.

4 Pasar a. Analisis kondisi pasar pariwisata nasionaldan internasional, tetapkan tujuan dan targetpemasaran, analisis akomodasi, fasilitas,pelayanan yang dibutuhkan.

b. Ketahui target pasar sehingga harapan dantujuan realistis dapat diwujudkan. Targetpasar harus bisa diakses oleh fasilitaskomunikasi dan transportasi.

c. Bantu usaha perseorangan denganmenyediakan riset pasar yang berpotensimembantu pemasaran dan program promosi.

Page 24: KAJIAN TERHADAP UPAYA PENINGKATAN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127169... · memiliki potensi yang cukup besar dalam PAD-nya, ... Pengumpulan data dilakukan

No. Aspek Implementasi5 Daya dukung a. Tentukan batas ambang (carrying capacity)

kawasan pengembangan pariwisata melaluianalisis lingkungan, ekonomi dan sosial budaya.

b. Tentukan batas standar yang dapat ditoleransiuntuk aktivitas dan kegiatan ekonomi olehoperator pariwisata, termasuk di dalamnyaadalah batas maksimal pengunjung dan wilayahyang dapat dijelajahi.

c. Implementasikan prosedur yang dapatmenentukan kapan kawasan pengembangandan dalam kondisi mengalami perusakanbagaimana kondisi tersebut dapat dipulihkan.

6 Pengembangan a. Buat rencana pengembangan strukturpariwisata di kawasan tersebut termasukatraksi dan aktivitas utama, pengembangannyasecara regional, disertai akses dan jaringantransportasinya.

b. Buat rekomendasi yang dibutuhkan untukperbaikan fasilitas, pelayanan, dan infrastukturterkait.

c. Bantu pemodal dan pengembang lokalmengenai apa yang dibutuhkan agarmemenuhi kelayakan menurut standar yangtelah ditentukan.

d. Buat rencana kontingensi untuk tantanganpotensial di masa depan untuk menjagastabilitas pemasaran termasuk kemungkinanpengaruh bencana alam.

7 Ekonomi a. Lakukan analisis ekonomi untuk kondisisekarang dan perkiraan masa depan daripengembangan pariwisata.

b. Buat strategi untuk meningkatkan keuntunganekonomi dari kegiatan pariwisata.

c. Pastikan manajemen finansial bekerjadengan baik sehingga pengusaha lokaldapat memperoleh keuntungan, pengunjungmembayar kewajibannya, penduduk lokalmendapat pembagian keuntungan secara adil.

8 Lingkungan a. Evaluasi dampak pariwisata terhadaplingkungan dan cari cara untuk menurunkanatau mencegah dampak negatif tersebut danmendorongnya ke arah yang positif.

b. Buat sinergi antara pembangunan danpengembangan pariwisata dengan usahakonservasi lainnya, termasuk pembangunan

Page 25: KAJIAN TERHADAP UPAYA PENINGKATAN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127169... · memiliki potensi yang cukup besar dalam PAD-nya, ... Pengumpulan data dilakukan

No. Aspek Implementasiwilayah lindung, manajemen kawasan lindung,pengelolaan limbah, energi, air, zone pesisir,terumbu karang, bencana alam dan sebagainya.

9 Budaya a. Evaluasi dampak sosial budaya pariwisata,cari cara untuk menurunkan atau mencegahdampak negatif tersebut dan mendorong kearah dampak positif.

b. Berdayakan komunitas lokal sebagaipemilik dan pemangku kepentingan pariwisatadengan menerapkan manajemen yang konsistendengan nilai lokal.

c. Buat audit sosial dalam hal bagaimanakomunitas lokal, penduduk desa danmasyarakat sekitarnya dipengaruhi olehpariwisata.

10 Standar kualitas a. Buat desain untuk pengukuran standar kualitasbagi fasilitas dan akomodasi untuk memenuhipersyaratan pariwisata.

b. Lakukan penilaian standar kualitas untukakomodasi dan fasilitas pariwisata.

c. Mediasi dan pacu komponen pendukungpariwisata yang belum memenuhi standarkualitas dengan menyediakan insentif finansialdan pajak serta akses kepada spesialis.

11 Sumber dayamanusia

a. Rencanakan kebutuhan sumber daya manusiadengan promosi dan degradasi jabatan sertakewirausahaan di bidang pariwisata.

b. Sediakan pendidikan dan latihan yangcukup untuk penyelenggara pariwisatatermasuk sertifikasi dan program pelatihan,serta transfer teknologi dan skill.

c. Jalankan program kepedulian/kesadaranmasyarakat sehingga turut berperan positifterhadap kesuksesan pariwisata.

12 Organisasi Bangun hubungan kerjasama antara organisasipublik, swasta, dan pemerintah untuk menjaminkoordinasi yang efektif.

13 Investasi Sediakan insentif investasi bagi pemodal luarsehingga merangsang keterlibatan investor lokaldalam meningkatkan kualitas pelayanan danfasilitas pariwisata.

Page 26: KAJIAN TERHADAP UPAYA PENINGKATAN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127169... · memiliki potensi yang cukup besar dalam PAD-nya, ... Pengumpulan data dilakukan

No. Aspek Implementasi14 Regulasi dan

pengawasana. Bangun mekanisme legislasi dan regulasi

untuk mendorong pengembangan pariwisatamelalui dukungan organisasi pariwisatanasional, agen biro perjalanan, akomodasidan sektor-sektor lain dalam pariwisata.

b. Buat standar fasilitas, insentif investasi, danzoning,

c. Buat prosedur penilaian dan pengawasan.

15 Sistem data danInformasi

Bangun sistem data dan informasi pariwisata secaraterintegrasi untuk menjamin kontinuitasoperasional yang juga berfungsi sebagai informasipasar.

16 Implementasi a. Identifikasi berbagai teknik untuk mengimple-mentasikan berbagai perencanaan pariwisata.

b. Kolaborasikan dengan dunia industri dan duniaakademik untuk menjamin pertanggungjawabanimplementasi tersebut.

2.5. Potensi Sumber Daya Pariwisata

2.5.1. Sumberdaya Alam

Elemen dari sumber daya, misalnya air, pepohonan, udara, hamparan pegunungan,

pantai, bentang alam, dan sebagainya tidak akan menjadi sumber daya yang berguna bagi

pariwisata kecuali semua elemen tersebut dapat memuaskan dan memenuhi kebutuhan

manusia. Oleh karenanya, sumber daya memerlukan intervensi manusia untuk

mengubahnya agar menjadi bermanfaat.

Menurut Damanik dan Weber (dalam I Gde Pitana dan I Ketut Surya Diarta, 2009:

42), sumber daya alam yang dapat dikembangkan menjadi atraksi wisata alam adalah:

1. Keajaiban dan keindahan alam (topografi),

2. Keragaman flora,

3. Keragaman fauna,

4. Kehidupan satwa liar,

5. Vegetasi alam,

6. Ekosistem yang belum terjamah manusia,

7. Rekreasi perairan (danau, sungai, air terjun, pantai),

8. Lintas alam (trekking, rafting, dan Iain-lain),

9. Objek megalitik,

Page 27: KAJIAN TERHADAP UPAYA PENINGKATAN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127169... · memiliki potensi yang cukup besar dalam PAD-nya, ... Pengumpulan data dilakukan

10. Suhu dan kelembaban udara yang nyaman.

Menurut Fennel (dalam I Gde Pitana dan I Ketut Surya Diarta, 2009 : 68), sumber

daya alam yang dapat dikembangkan menjadi sumber daya pariwisata di antaranya

adalah sebagai berikut:

1. Lokasi geografis. Hal ini menyangkut karakteristik ruang yang

menentukan kondisi yang terkait dengan beberapa variabel lain,

misalnya untuk wilayah Eropa yang dingin dan bersalju seperti Swiss

mungkin cocok dikembangkan untuk atraksi wisata ski es.

2. Iklim dan cuaca. Ditentukan oleh latitude dan elevation diukur dari

permukaan air laut, daratan, pegunungan, dan sebagainya. Bersama

faktor geologis, iklim merupakan penentu utama dari lingkungan fisik

yang memengaruhi vegetasi, kehidupan binatang, angin, dan

sebagainya.

3. Topografi dan landforms. Bentuk umum dari permukaan bumi (topografi) dan

struktur permukaan bumi yang membuat beberapa areal geografis menjadi

bentang alam yang unik (landform). Kedua aspek ini menjadi daya tarik tersendiri

yang membedakan kondisi geografis suatu wilayah/benua dengan wilayah/benua

lainnya sehingga sangat menarik untuk menjadi atraksi wisata.

4. Surface materials. Menyangkut sifat dan ragam material yang menyusun

permukaan bumi, misalnya formasi bebatuan alam, pasir, mineral, minyak, dan

sebagainya, yang sangat unik dan menarik sehingga bisa dikembangkan menjadi

atraksi wisata alam.

5. Air. Air memegang peran sangat penting dalam menentukan tipe dan level dari

rekreasi outdoor, misalnya bisa dikembangkan jenis wisata pantai/bahari, danau,

sungai, dan sebagainya {sailing, cruises, fishing, snorkeling, dan sebagainya).

6. Vegetasi. Vegetasi merujuk pada keseluruhan kehidupan tumbuhan yang menutupi

suatu area tertentu. Kegiatan wisata sangat tergantung pada kehidupan dan formasi

tumbuhan seperti misalnya ekowisata pada kawasan konservasi alam/hutan

lindung.

7. Fauna. Beragam binatang berperan cukup signifikan terhadap aktivitas wisata

baik dipandang dari sisi konsumsi (misalnya wisata berburu dan mancing)

Page 28: KAJIAN TERHADAP UPAYA PENINGKATAN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127169... · memiliki potensi yang cukup besar dalam PAD-nya, ... Pengumpulan data dilakukan

maupun non-konsumsi (misalnya birdwat-ching).

2.5.2. Sumber Daya Manusia

Sumber daya manusia diakui sebagai salah satu komponen vital dalam

pembangunan pariwisata. Hampir setiap tahap dan elemen pariwisata memerlukan

sumber daya manusia untuk menggerakkannya. Singkatnya, faktor sumber daya

manusia sangat menentukan eksistensi pariwisata. Sebagai salah satu industri jasa,

sikap dan kemampuan staff akan berdampak krusial terhadap bagaimana pelayanan

pariwisata diberikan kepada wisatawan yang secara langsung akan berdampak pada

kenyaman-an, kepuasan dan kesan atas kegiatan wisata yang dilakukannya.

Berkaitan dengan sumber daya manusia dalam pariwisata, Mclntosh, et al.

(dalam I Gde Pitana dan I Ketut Surya Diarta, 2009 : 54-65), memberikan gambaran

atas berbagai peluang karir dalam industri pariwisata yang memanfaatkan dan

digerakkan oleh sumber daya manusia, seperti di bidang transportasi,

akomodasi, pelayanan makanan dan minuman (F & B), shopping, travel, dan

sebagainya.

Secara garis besar, karir yang dapat ditekuni di sektor pariwisata adalah

sebagai berikut:

1. Airlines (maskapai penerbangan), merupakan salah satu industri perjalanan yang

menyerap dan menggunakan sumber daya manusia dalam jumlah paling besar. Bagi

masyarakat lokal, airlines menyediakan berbagai level pekerjaan, mulai dari level

pemula sampai manajer. Contohnya, agen pemesanan tiket, awak pesawat, pilot,

mekanik, staf pemeliharaan, penanganan bagasi, pelayanan makan dan minum di

pesawat (catering), pemasaran, ahli komputer, staf pelatihan, pekerjaan administrasi

kantor, agen tiket, peneliti, satpam, sampai tenaga pembersih (cleaning service), dan

sebagainya.

2. Bus companies, memerlukan manajer sumber daya manusia, agen

tiket, agen pemasaran, petugas informasi, pengemudi bus, staf pelatihan,

administrasi, akuntansi, dan sebagainya.

3. Cruise companies. Peluang karir terbuka untuk posisi kantor perwakilan dan

penjualan, agen tiket, tenaga administrasi, peneliti pasar, direktur rekreasi,

akuntansi, dan sebagainya.

Page 29: KAJIAN TERHADAP UPAYA PENINGKATAN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127169... · memiliki potensi yang cukup besar dalam PAD-nya, ... Pengumpulan data dilakukan

4. Railroad. Diperlukan tenaga pelayanan penumpang, penjualan tiket, tenaga

reservasi, masinis, petugas pengatur lalu lintas kereta, mekanik, manajer

regional/wilayah, dan sebagainya.

5. Rental car companies. Agen penjualan/reservasi, agen penyewaan,

mekanik, pengemudi, administrasi, pelatihan, manajer wilayah/regional, dan

sebagainya.

6. Hotel, motel, resort. Memerlukan tenaga general manager, resident manager,

controller, akuntan, management trainee, direktur penjualan, direktur riset, direktur

SDM, room clerk, reservasi clerk, front office manager, housekeeper, bellboy,

lobby porter, washer, waiter, waitress, bartender, enginer, dan seterusnya.

7. Travel agencies. Tenaga administrasi, penasihat travel, peneliti,

pemasaran, konsultan, akuntan, reservasi, ahli komputer, dan seterusnya.

8. Tour companies. Tenaga tour manager, tour coordinator, tour planner, pemasaran,

reservasi, akuntan, agen penjualan, group tour specialist, hotel coordinator, dan

sebagainya.

9. Food service. Tenaga waiter dan waitress, chef, cooks, bartender, ahli gizi, agen

penjualan, tenaga penjualan, pemasaran, kasir, dan seterusnya.

10. Tourism education, memerlukan tenaga administrasi, pengajar, profesor,

dosen, guru, peneliti, litbang, penerbit, pemasaran, dan seterusnya.

11. Tourism research, memerlukan tenaga analis untuk melakukan riset pasar, survai

konsumen, dan tenaga peneliti di masing-masing sektor seperti tenaga litbang di

airlines, departemen pariwisata, dan sebagainya.

12. Travel journalism, misalnya sebagai editor, staf penulis, penulis paruh

waktu, humas, public speaking, kampanye perusahaan, dan sebagainya.

13. Recreation and leisure. Misalnya direktur aktivitas, ski instructor,

penjaga taman wisata, museum guide, tenaga penjaga hutan, camping

director, lifeguards, golf and tennis instructor, manajemen,

supervisory, clerk, administrasi, dan sebagainya.

14. Attractions. Atraksi wisata seperti Sea World, Disney Land, dan yang

lainnya, memerlukan tenaga mulai dari klerikal sampai top manager,

Page 30: KAJIAN TERHADAP UPAYA PENINGKATAN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127169... · memiliki potensi yang cukup besar dalam PAD-nya, ... Pengumpulan data dilakukan

akuntan, pemandu, trainer, tenaga keamanan, reservasi, agen

penjualan tiket, dan sebagainya.

15. Tourist offices and information centre. Peluang karirnya, misal, sebagai direktur,

asisten direktur, economic development specialist, analis, peneliti, humas,

marketing coordinator, travel editor, media coordinator, photographer,

administrasi, dan sebagainya.

16. Convention and visitor bureaus, memerlukan tenaga manajer, asisten

manajer, riset, pemasaran, information specialist, marketing manager,

humas, sales, sekretaris, clerk, keamanan, transportasi, dan sebagainya.

17. Meeting planners, bertanggung jawab untuk mempersiapkan, merencanakan, dan

menyelenggarakan pertemuan.

18. Gaming, memerlukan tenaga managerial, humas, pemasaran, promosi,

reservasi, akuntan, pengamanan, dan sebagainya.

19. Other opportunities. Seperti club manajemen, percetakan dan penerbitan, asosiasi

profesional, dan sebagainya.

2.5.3. Sumber Daya Budaya

Budaya sangat penting perannya dalam pariwisata. Salah satu hal yang

menyebabkan orang ingin melakukan perjalanan wisata adalah adanya keinginan untuk

melihat cara hidup dan budaya orang lain di belahan dunia lain serta keinginan untuk

memelajari budaya orang lain tersebut. Industri pariwisata mengakui peran budaya

sebagai faktor penarik dengan mempromosikan karakteristik budaya dari destinasi.

Sumber daya budaya

dimungkinkan untuk menjadi faktor utama yang menarik wisatawan

untuk melakukan perjalanan wisatanya.

Istilah 'budaya' bukan saja merujuk pada sastra dan seni, tetapi juga pada

keseluruhan cara hidup yang dipraktikkan manusia dalam kehidupan

sehari-hari yang ditransmisikan dari satu generasi ke generasi berikutnya,

serta mencakup pengertian yang lebih luas dari lifestyle dan folk heritage.

Dalam pariwisata, jenis pariwisata yang menggunakan sumber daya

budaya sebagai modal utama dalam atraksi wisata sering dikenal sebagai

pariwisata budaya. Jenis pariwisata ini memberikan variasi yang luas

Page 31: KAJIAN TERHADAP UPAYA PENINGKATAN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127169... · memiliki potensi yang cukup besar dalam PAD-nya, ... Pengumpulan data dilakukan

menyangkut budaya mulai dari seni pertunjukan, seni rupa, festival,

makanan tradisional, sejarah, pengalaman nostalgia, dan cara hidup yang

lain.

Pariwisata budaya dapat dilihat sebagai peluang bagi wisatawan untuk mengalami,

memahami, dan menghargai karakter dari destinasi, kekayaan dan keragaman

budayanya. Pariwisata budaya memberikan kesempatan kontak pribadi secara langsung

dengan masyarakat lokal dan kepada individu yang memiliki pengetahuan khusus

tentang sesuatu objek budaya. Tujuannya adalah memahami makna suatu budaya

dibandingkan dengan sekedar mendeskripsikan atau melihat daftar fakta yang ada

mengenai suatu budaya.

Sumber daya budaya yang bisa dikembangkan menjadi daya tarik wisata di

antaranya adalah sebagai berikut:

1. Bangunan bersejarah, situs, monumen, museum, galeri seni, situs budaya kuno

dan sebagainya.

2. Seni dan patung kontemporer, arsitektur, tekstil, pusat kerajinan tangan dan seni,

pusat desain, studio artis, industri film dan penerbit, dan sebagainya.

3. Seni pertunjukan, drama, sendratari, lagu daerah, teater jalanan, eksibisi foto,

festival, dan even khusus lainnya.

4. Peninggalan keagamaan seperti pura, candi, masjid, situs, dan sejenisnya.

5. Kegiatan dan cara hidup masyarakat lokal, sistem pendidikan, sanggar,

teknologi tradisional, cara kerja, dan sistem kehidupan setempat.

6. Perjalanan {trekking) ke tempat bersejarah menggunakan alat transportasi unik

(berkuda, dokar, cikar, dan sebagainya).

7. Mencoba kuliner (masakan) setempat. Melihat persiapan, cara membuat,

menyajikan, dan menyantapnya merupakan atraksi budaya yang sangat menarik bagi

wisatawan.

2.5.4. Sumberdaya Pariwisata Minat Khusus

Salah satu penyebab terjadinya segmentasi atau spesialisasi pasar pariwi-sata

adalah karena adanya kecenderungan wisatawan dengan minat khusus baik dalam

jumlah wisatawan maupun area minatnya. Hal ini sangat berbeda dari jenis pariwisata

Page 32: KAJIAN TERHADAP UPAYA PENINGKATAN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127169... · memiliki potensi yang cukup besar dalam PAD-nya, ... Pengumpulan data dilakukan

tradisional karena calon wisatawan memilih sebuah destinasi wisata tertentu

sehingga mereka dapat mengikuti minat khusus dan spesifik yang diminati. Pariwisata

dengan minat khusus ini diperkirakan akan menjadi trend perkembangan pariwisata

ke depan sebab calon wisatawan telah menginginkan jenis pariwisata yang fokus, yang

mampu memenuhi kebutuhan spesifik wisatawan.

Jenis-jenis sumber daya pariwisata minat khusus yang bisa dijadikan atraksi

wisata dapat diklasifikasikan sebagaimana dalam Tabel 5.1 (Richardson dan Fluker

dalam I Gde Pitana dan I Ketut Surya Diarta, 2009 : 71).

Tabel 2.3Sumberdaya Pariwisata Minat Khusus

No. Klasifikasi Contoh

1. Active adventure(petualanganaktif)

- Caving- Parachute jumping.- Trekking.- Off-road adventure.- Mountain climbing.

2. Nature and wildlife - Birdwatching.- Ecotourism.- Geology.- National parks.- Rainforest.

3. Affinity - Artist's workshop.- Senior tour.- Tour for the handicapped.

4. Romance - Honeymoon.- Island vacation.- Nightlife.- Single tour.- Spalhot spring.

5. Family - Amusemen park.- Camping.- Shopping trips.- Whalewatching.

6. Soft adventure - Backpacking.- Bicycle touring.- Canoing/kayaking.- Scuba diving/snorkelling.- Walking tours.

Page 33: KAJIAN TERHADAP UPAYA PENINGKATAN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127169... · memiliki potensi yang cukup besar dalam PAD-nya, ... Pengumpulan data dilakukan

No. Klasifikasi Contoh

7. History/culture - Agriculture.- Art/architecture.- Art festival.- Film/film history.

8. Hobby - Antique.- Beer festival.- Craft tour.- Gambling.- Videography tour.

9. Spiritual - Pilgrimage/mythology. Religion/spiritual.- Yiga and spiritual tours.

10. Sports - Basket ball.- Car racing.- Olympic games.- Soccer.

2.6. Dampak Positif Pariwisata Bagi Perekonomian

Ada banyak dampak positif pariwisata bagi perekonomian, diantaranya adalah

sebagai berikut (Leiper dalam I Gde Pitana dan I Ketut Surya Diarta, 2009 : 70) :

1. Pendapatan dari penukaran valuta asing

Hal ini terjadi pada wisatawan asing. Walau di beberapa Negara pendapatan dari

penukaran valuta asing tidak begitu besar, namun beberapa Negara, missal New

Zealand dan Australia, pendapatan dari penukaran valuta asing ini sangat besar

nilainya dan berperan secara sangat signifikan. Bahkan untuk New Zealand pada

tahun 90-an menempati peringkat pertama sumbangannya, yaitu 2.277 miilyar

NZD dibandingkan sumbangan industri daging (2.195 milyard NZD), wool (1.811

milyard NZD), susu dan turunannya (1.733 milyard NZD) (Leiper, 1990 : 228).

2. Menyehatkan neraca perdagangan luar negeri

Surplus dari pendapatan penukaran valuta asing akan menyebabkan neraca

perdagangan menjadi semakin sehat. Hal ini akan mendorong suatu negara mampu

mengimpor beragam barang, pelayanan dan modal untuk meningkatkan taraf

hidup dan kesejahteraan masyarakatnya.

3. Pendapatan dari usaha atau bisnis pariwisata

Page 34: KAJIAN TERHADAP UPAYA PENINGKATAN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127169... · memiliki potensi yang cukup besar dalam PAD-nya, ... Pengumpulan data dilakukan

Pengeluaran dari wisatawan secara langsung ataupun tidak langsung

merupakan sumber pendapatan dari beberapa perusahaan, organisasi, atau

masyarakat perorangan yang melakukan usaha di sektor pariwisata. Jumlah

wisatawan yang banyak merupakan pasar bagi produk lokal. Masyarakat secara

perorangan juga mendapat penghasilan jika mereka bekerja dan mendapat upah dari

pekerjaan tersebut. Pekerjaan di sektor pariwisata sangat beragam, seperti

pengusaha pariwisata, karyawan hotel dan restoran, karyawan agen perjalanan,

penyedia jasa transportasi, pemandu wisata, penyedia souvenir, atraksi wisata, dan

seterusnya.

Pendapatan dari hasil kerja di usaha pariwisata merupakan dampak sekunder

sedangkan dampak primernya berupa pendapatan bisnis organisasi atau perusahaan

serta pendaparan devisa negara. Bagi perusahaan, pendapatan primer inilah yang

dipakai untuk membayar gaji dan upah pekerjanya, serta berupa deviden bagi pemilik

usaha.

4. Pendapatan pemerintah

Pemerintah memperoleh pendapatan dari sektor pariwisata dari bebe

rapa cara. Beberapa negara di dunia, termasuk Indonesia, telah membuktikan

sumbangan sektor pariwisata terhadap pendapatan pemerintah. Oleh karena itu,

pemerintah negara manapun menaruh perhatian besar untuk berusaha menarik

sebanyak-banyaknya wisatawan asing untuk berlibur ke negaranya.

Sumbangan pendapatan terbesar dari pariwisata bersumber dari pengenaan

pajak. Sebagai contoh, pengenaan pajak hotel dan restoran yang "merupakan bagian

dari keuntungan usaha pariwisata hotel dan restoran tersebut. Sumber lain bisa

berupa usaha pariwisata yang dimiliki oleh pemerintah sendiri. Pemerintah juga

mengenakan pajak secara langsung kepada wisatawan jika mereka melakukan

transaksi yang tergolong kena pajak. Biasanya di banyak negara dikenal sebagai

service tax, yang umumnya sebesar 10% untuk transaksi di hotel dan restoran.

Pajak ini berbeda dari pajak yang sumbernya dari keuntungan hotel dan restoran

yang diuraikan sebelumnya.

5. Penyerapan tenaga kerja

Page 35: KAJIAN TERHADAP UPAYA PENINGKATAN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127169... · memiliki potensi yang cukup besar dalam PAD-nya, ... Pengumpulan data dilakukan

Banyak individu menggantungkan hidupnya dari sektor pariwisata. Pariwisata

merupakan sektor yang tidak bisa berdiri sendiri tetapi memerlukan dukungan dari

sektor lain. Baik sektor pariwisata maupun sektor-sektor lain yang berhubungan

dengan sector pariwisata tidak dapat dipungkiri merupakan lapangan kerja yang

menyerap begitu banyak tenaga kerja.

6. Multiplier effects

Efek multiplier merupakan efek ekonomi yang ditimbulkan kegiatan ekonomi

pariwisata terhadap kegiatan ekonomi secara keseluruhan suatu wilayah (daerah,

negara) tertentu. Jika seorang wisatawan mengeluarkan 1 USD atau mungkin 1.000

USD, uang tersebut akan menjadi pendapatan bagi penerimanya, misalnya

pemilik toko souvenir. Pemilik toko souvenir tersebut memakai uang tersebut

seluruhnya atau sebagian untuk membeli bahan-bahan kerajinan souvenir-nya

untuk dijual kembali di tokonya, membayar gaji karyawan tokonya, membayar

pajak, listrik, air dan seterusnya.

Penerima uang dari pemilik toko souvenir ini kembali menjadi sumber

pendapatan bagi pihak lain. Ini adalah perputaran uang yang ketiga setelah

wisatawan - pemilik toko - pemilik bahan kerajinan, karyawan, dan lainnya.

Semakin panjang perjalanan uang tersebut, jumlahnya akan semakin mengecil

karena mungkin sebagaian dari pendapatan tersebut disimpan atau ditabung oleh

masing-masing pihak, atau bahkan mungkin keluar dari perputaran aktivitas

ekonomi di wilayah tersebut. Sebagai contoh, pemilik hotel dan restoran dengan

jaringan internasional seringkali tidak berasal dari warga negara di tujuan wisata

tetapi berasal dari luar negeri sehingga hal ini menimbulkan kebocoran ekonomi

(economic leakage).

Rasio antara total pengeluaran dari setiap putaran ekonomi dibanding dengan

jumlah asli atau permulaan yang dikeluarkan oleh wisatawan dinamakan

multiplier. Dari contoh di atas, jika pengeluaran wisatawan yang 1.000 USD

mampu mendorong berputarnya mesin ekonomi sejauh tiga tahapan seperti di atas,

dengan total pengeluaran dari ketiga tahap tersebut 1.250 USD, maka dikatakan

memiliki efek multiplier sebesar 1,25. Terdapat beragam efek multiplier yang dapat

Page 36: KAJIAN TERHADAP UPAYA PENINGKATAN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127169... · memiliki potensi yang cukup besar dalam PAD-nya, ... Pengumpulan data dilakukan

dihitung dari kegiatan pariwisata, yaitu expenditure, employment, income, dan

sebagainya.

Pemanfaatan fasilitas pariwisata oleh masyarakat lokal Wisatawan dan

masyarakat lokal sering berbagi fasilitas untuk berbagai kepentingan. Dalam

beberapa kasus, keberadaan pariwisata di suatu daerah atau negara tujuan wisata

menjadi perbedaan ktitis dari nilai ekonomi fasilitas pariwisata tersebut. Banyaknya

wisatawan mendatangkan keuntungan yang cukup besar sehingga suatu fasilitas dapat

digratiskan pemanfaatannya bagi masyarakat lokal.

Contohnya adalah wisata bahari Hanauma Bay Hawaii, USA. Hanauman

Bay menyediakan fasilitas konservasi karang laut dengan berbagai jenis ikan, penyu,

fasilitas diving, dan rekreasi perairan yang sangat indah. Hanauma Bay menjadi tujuan

wisata yang sangat favorit bersama Pantai Waikiki. Tempat ini tiap tahunnya

dikunjungi lebih dari lima juta orang (bandingkan dengan jumlah kunjungan

wisatawan asing ke Indonesia yang terdiri dari 33 propinsi, yang bahkan belum

mencapai angka enam juta orang). Bagi wisatawan asing dikenai biaya USD 5

untuk tiket masuk sedangkan bagi wisatawan lokal dan pemegang kartu residen

Hawaii atau pemegang kartu pelajar/mahasiswa untuk sekolah dan universitas di

Hawaii

digratiskan.

Page 37: KAJIAN TERHADAP UPAYA PENINGKATAN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127169... · memiliki potensi yang cukup besar dalam PAD-nya, ... Pengumpulan data dilakukan

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey.

Kerlinger dalam Sugiyono (2006 : 7) mengemukakan bahwa penelitian survey adalah

penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari

adalah data sampel yang diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian-

kejadian relatif, distribusi dan hubungan-hubungan antar variabel sosiologis maupun

psikologis.

Survey dapat memberikan manfaat untuk tujuan-tujuan deskriptif, membantu

dalam hal membandingkan kondisi-kondisi yang ada dengan kriteria yang telah

ditentukan sebelumnya, dan juga untuk pelaksanaan evaluasi. Survey dapat dilakukan

dengan cara sensus maupun sampling terhadap hal-hal yang nyata dan tidak nyata.

3.2. Lokasi Penelitian

Peneliti mengambil lokasi penelitian di 20 obyek wisata di Kabupaten Kuningan

sebagai sampel untuk memperoleh data primer. Selain itu penelitian juga dilakukan di

Bappeda, Disparbud, dan Dispenda Kabupaten Kuningan untuk memperoleh data

sekunder.

3.3. Jenis Data Penelitian

Jenis data penelitian terdiri dari data primer dan data sekunder. Husein Umar

(2005 : 42) mengatakan data primer merupakan data yang didapat dari sumber pertama

baik individu atau perseorangan seperti hasil wawancara atau hasil pengisian kuesioner.

Sedangkan data sekunder merupakan data primer yang telah diolah lebih lanjut dan

disajikan baik oleh pihak pengumpul data primer atau pihak lain.

3.4. Sumber Data Penelitian

Sumber data penelitian terdiri dari :

Page 38: KAJIAN TERHADAP UPAYA PENINGKATAN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127169... · memiliki potensi yang cukup besar dalam PAD-nya, ... Pengumpulan data dilakukan

1. Unsur manusia yaitu peneliti terlibat langsung dalam diskusi interaktif atau Focus

Group Discussion (FGD) yang melibatkan para stakeholder di lingkungan aparatur

pemerintah daerah, unsur informan yang terdiri dari pejabat Dinas Kebudayaan dan

Pariwisata Kabupaten Kuningan, Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Kuningan,

Bagian Ekonomi Setda Kabupaten Kuningan, dan pengunjug obyek wisata di

Kabupaten Kuningan.

2. Unsur non manusia sebagai data pendukung penelitian.

3.5. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dilakukan melalui:

1. Kuesioner melalui penyebaran daftar pertanyaan/pernyataan kepada responden

(pengunjung obyek wisata) dengan harapan memberikan respon atas daftar

pertanyaan tersebut.

2. Wawancara/interview dengan pejabat terkait yaitu dari Dinas Kebudayaan dan

Pariwisata Kabupaten Kuningan, Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Aset Daerah

Kabupaten Kuningan, Bappeda, dan Bagian Ekonomi Setda Kabupaten Kuningan.

3. Observasi, melalui pengamatan langsung dan tidak langsung terhadap obyek

penelitian.

4. Studi Dokumentasi yaitu teknik pengumpulan data di basis data melalui studi

kepustakaan dan browsing di internet.

5. Focus Group Discussion (FGD) melalui diskusi interaktif yang melibatkan para

stakeholder.

3.6. Metode Penarikan Sampel

Metode penarikan sampel yang dilakukan adalah penarikan sampel secara kluster

(cluster sampling). Menurut Jogiyanto (2005 : 70), cluster sampling dilakukan dengan

membagi populasi menjadi beberapa grup bagian. Grup bagian disebut cluster.

Beberapa cluster kemudian dipilih secara random. Item-item data yang berada dalam

cluster yang terpilih merupakan sampelnya.

Page 39: KAJIAN TERHADAP UPAYA PENINGKATAN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127169... · memiliki potensi yang cukup besar dalam PAD-nya, ... Pengumpulan data dilakukan

Populasi dalam penelitian ini adalah semua obyek wisata di Kabupaten Kuningan

sebanyak 38 buah, sedangkan yang diambil sebagai sampel sebanyak 20 obyek

penelitian sebagai berikut :

Tabel 3.1Populasi dan Sampel Penelitian

No. Nama Obyek Wisata Alamat Keterangan1. Cigugur Jl. Raya Cigugur, Kec. Cigugur Sampel 12. Cibulan Desa Maniskidul, Kec. Jalaksana Sampel 23. Balong Dalem Desa Babakan Mulya, Kec.

JalaksanaSampel 3

4. Linggarjati Indah Jl. Linggarjati No. 4 DesaLinggasana, Kec.Ciganda Mekar

Sampel 4

5. Sangkanhurip Alami Jl. Pemandian Air PanasSangkan-hurip, Kec. CigandaMekar

Sampel 5

6. Curug Sidomba Jl. Sidomba No.1 Desa Peusing,Kec. Jalaksana

Sampel 6

7. Situ Musium TamanPurbakala Cipari

Jl. Purbakala Desa Cipari, Kec.Cigugur

Sampel 7

8. Balong KeramatDarmaloka

Desa / Kec. Darma Sampel 8

9. Waduk Darma Desa Jagara, Kec. Darma Sampel 910. Gedung Perundingan

LinggajatiDesa Linggajati, Kec. Cilimus Sampel 10

11. Lembah Cilengkrang Desa Pajambon, Kec.Karamatmulya

Sampel 11

12. Talaga Remis Desa Kaduela, Kec. Pasawahan Sampel 1213. Talaga Nilem (potensi) Desa Kaduela, Kec. Pasawahan14. Taman Rekreasi

SalsabilaDesa Panawuan, Kec. CigandaMekar

Sampel 13

15 Balong KambangPasawahan

Desa / Kec. Pasawahan

16. Sitonjul Desa Sangkan Hurip, Kec.Ciganda Mekar

17. Situ Cicerem Desa Kaduela, Kec. Pasawahan18. Curug Bangkong Desa Kertawirama, Kec. Nusa

HerangSampel 14

19. Curug Landung(potensi)

Desa Cisantana, Kec. Cigugur

20. Ciangir Desa Ciangir, Kec. Cibingbin21. Kolam Renang Tirta

Agung MasDesa Luragung Sampel 15

22. Kolam Renang ABN Desa Cihideung Girang Kec.

Page 40: KAJIAN TERHADAP UPAYA PENINGKATAN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127169... · memiliki potensi yang cukup besar dalam PAD-nya, ... Pengumpulan data dilakukan

Cidahu23. Kolam Renang

SanggariangJl. Siliwangi 75 Kuningan Sampel 16

24. Perkebunan Salak,Durian dan WisataKuliner Bin AmarAgro

Desa Cipondok Kec. Cibingbin

25. Gua Maria FatimahSawer Rahmat

Desa Cisantana Kec. Cigugur

26. Cagar BudayaNasional Paseban TriPanca Tunggal

Desa Sukamulya Kec. Cigugur Sampel 17

27. Gua Indrakila Desa / Kec. Karangkancana28. Pemandian Air Panas

SubangDesa / Kec. Subang

29. Curug Putri Desa Cisantana Kec. Cigugur Sampel 1830. Situ Jangggala Desa Panawuan Kec. Ciganda

MekarSampel 19

31. Bumi PerkemahanCibeureum

Desa Cibeureum Kec. Cilimus

32. Lamping Sibilik Desa Sukasari Kec. Mandirancan33. Buper dan Jalur

Pandakian PalutunganDesa Cisantana Kec. Cigugur

34. Bumi PerkemahanPaniis

Desa Paniis Kec. Pasawahan Sampel 20

35. Buper dan JalurPendakian Cibunar

Desa Linggajati Kec. Cilimus

36. Puteran (potensi) Desa Tundagan Kec. Hantara37. Embah Dalem Cageur

(potensi)DesaCageur Kec. Darma

38. Kebon Balong(potensi)

Desa sangkanhurup Kec.Ciganda Mekar

Sumber : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Kuningan, 2012

3.7. Teknik Analisis Data

Metode analisis data menggunakan analisis statistik deskriptif. Statistik deskriptif

adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskriptifkan

atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud

membuat kesimpulan yang berlaku umum ataupun generalisasi (Sugiyono, 2010 : 208).

Statistik deskriptif dilakukan pada sejumlah populasi dan dari populasi tersebut diambil

sampel. Statistik deskriptif membuat suatu kumpulan data mentah menjadi informasi

Page 41: KAJIAN TERHADAP UPAYA PENINGKATAN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127169... · memiliki potensi yang cukup besar dalam PAD-nya, ... Pengumpulan data dilakukan

yang ringkas dan menjadi lebih dipahami. Untuk memudahkan analisis data, digunakan

alat bantu Software SPSS release 19.

Instrumen yang digunakan untuk mengukur pendapat pengunjung tentang obyek

wisata di Kabupaten Kuningan berbentuk check list dengan skala Likert sebagai berikut

:

STS = Sangat Tidak Setuju

TS = Tidak Setuju

TDM = Tidak Dapat Menentukan

S = Setuju

SS = Sangat Setuju

Setiap alternatif jawaban diberi skor yaitu sebagai berikut :

Tabel 3.2Skor Alternatif Jawaban Dalam Instrumen

No. Alternatif Jawaban S k o rPernyataan Positif Pernyataan Negatif

1. Sangat Setuju (SS) 5 12. Setuju (S) 4 23. Tidak Dapat Menentukan

(TDM)3 3

4. Tidak Setuju (TS) 2 45. Sangat Tidak Setuju (STS) 1 5

Responden adalah pengunjung 20 obyek wisata di Kabupaten Kuningan sebagai

sampel. Dari tiap-tiap obyek wisata diambil secara random 2 orang pengunjung,

sehingga responden seluruhnya sebanyak 40 orang.

3.8. Waktu dan Tahapan Penelitian

Agenda penelitian yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut :

Page 42: KAJIAN TERHADAP UPAYA PENINGKATAN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127169... · memiliki potensi yang cukup besar dalam PAD-nya, ... Pengumpulan data dilakukan

Tabel 3.3Agenda Penelitian

Jenis Kegiatan Minggu keI II III IV V VI VI VIII

Penyusunan dan persetujuan UsulPenelitianPerumusan dan penyempurnaaninstrumen penelitianStudi pendahuluan untukmenentukan lokasi penelitianPengumpulan data di lapanganPengolahan dan analisis dataPenyusunan laporanPublikasi hasil penelitian melaluijurnal ilmiah

Page 43: KAJIAN TERHADAP UPAYA PENINGKATAN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127169... · memiliki potensi yang cukup besar dalam PAD-nya, ... Pengumpulan data dilakukan

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum Kabupaten Kuningan

Kabupaten Kuningan merupakan salah satu kabupaten di Provinsi jawa Barat

bagian timur. Kabupaten Kuningan terletak terletak pada titik koordinat 108° 23' -

108° 47' Bujur Timur dan 6° 47' - 7° 12' Lintang Selatan. Sedangkan ibu kotanya

terletak pada titik koordinat 6° 45' - 7° 50' Lintang Selatan dan 105° 20' - 108°

40' Bujur Timur.

Dilihat dari posisi geografisnya terletak di bagian timur Jawa Barat, Kabupaten

Kuningan berada pada lintasan jalan regional yang menghubungkan kota Cirebon

dengan wilayah Priangan Timur dan sebagai jalan alternatif jalur tengah yang

menghubungkan Bandung-Majalengka dengan Jawa Tengah. Secara administratif

pemerintahan, Kabupaten Kuningan terdiri atas 32 Kecamatan, 15 Kelurahan dan 361

Desa

Kabupaten Kuningan berbatasan dengan :

Sebelah Utara : Kabupaten Cirebon.

Sebelah Timur : Kabupaten Brebes, Provinsi Jawa Tengah.

Sebelah Selatan : Kabupaten Ciamis dan Kabupaten Cilacap, Provinsi Jawa Tengah.

Sebelah Barat : Kabupaten Majalengka.

Visi Kabupaten Kuningan yaitu “Kuningan Lebih Sejahtera Berbasis Pertanian dan

Pariwisata yang Maju dalam Lingkungan Lestari dan Agamis Tahun 2013”. Sedangkan

misinya yaitu :

1. Meningkatkan kualitas sumberdaya manusia dan memantapkan pembangunan

manusia melalui akselerasi peningkatan derajat pendidikan, kesehatan, dan daya

beli.

2. Meningkatkan pengembangan agropolitan dan kepariwisataan daerah melalui

penguatan sarana dan prasarana, sinergitas sektor dan wilayah, serta produktvitas

dengan berorientasi pada pemberdayaan perekonomian rakyat.

3. Meningkatkan kehidupan masyarakat yang agamis, harmonis, dan bersatu.

Page 44: KAJIAN TERHADAP UPAYA PENINGKATAN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127169... · memiliki potensi yang cukup besar dalam PAD-nya, ... Pengumpulan data dilakukan

4. Meningkatkan pelestarian sumberdaya alam dan lingkungan hidup dalam kerangka

Kabupaten Konservasi dengan berorientasi pada perlindungan, pengawetan, dan

pemanfaatan secara lestari.

Jumlah penduduk Kabupaten Kuningan pada tahun 2010 adalah sebanyak

1.145.597 jiwa dengan rincian sebagai berikut :

Tabel 4.1Jumlah Penduduk Kabupaten Kuningan Tahun 2010

No. Kecamatan Jumlah Penduduk JumlahLaki-laki Perempuan

1 Kadugede 12.316 12.269 24.5852 Ciniru 11.282 10.846 22.1273 Subang 8.203 8.430 16.6334 Ciwaru 18.871 17.678 36.5495 Cibingbin 21.822 21.039 42.8616 Luragung 19.891 19.783 39.6747 Lebakwangi 21.537 21.538 43.0758 Garawangi 19.652 20.154 39.8069 Kuningan 43.676 43.002 86.67810 Ciawigebang 48.480 45.572 94.05211 Cidahu 23.872 22.575 46.44712 Jalaksana 21.521 21.086 42.60213 Cilimus 23.747 23.368 47.11514 Mandirancan 12.077 12.204 24.28115 Selajambe 7.352 7.424 14.77616 Kramatmulya 26.001 24.843 50.84417 Darma 29.546 27.932 57.47818 Cigugur 22.136 20.889 43.02519 Pasawahan 12.501 12.021 24.52220 Nusaherang 10.111 10.058 20.16821 Cipicung 14.477 14.221 28.69822 Pancalang 14.839 13.594 28.43323 Japara 10.942 10.466 21.40824 Cimahi 18.952 19.509 38.46125 Cilebak 5.938 5.592 11.53026 Hantara 7.305 7.168 14.47327 Karangkancana 10.446 9.710 20.15628 Cibeureum 11.339 11.046 22.38529 Kalimanggis 11.974 12.314 24.288

Page 45: KAJIAN TERHADAP UPAYA PENINGKATAN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127169... · memiliki potensi yang cukup besar dalam PAD-nya, ... Pengumpulan data dilakukan

30 Maleber 21.466 25.403 46.86931 Sindangagung 20.707 16.213 36.92032 Cigandamekar 17.817 16.855 34.672

Jumlah 580.796 564.801 1.145.597

Sumber : Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Kuningan, 2011

Berdasarkan data pada tabel di atas, diketahui jumlah penduduk paling banyak

adalah di Kecamatan Ciawigebang (94.052 jiwa), sedangkan jumlah penduduk paling

sedikit adalah di Kecamatan Cilebak (11.530 jiwa).

Pemerintah Kabupaten Kuningan terus berusaha meningkatkan pembangunan di

segala bidang dalam rangka meningkatkan kesejahteraan rakyatnya. Keberhasilan

pembangunan di Kabupaten Kuningan dapat dilihat dari indikator sebagai berikut :

Tabel 4.2Indikator Keberhasilan Pembangunan Kabupaten Kuningan

No. Indikator Tahun 20101. LPP (%) 0,482. Angka Harapan Hidup (Tahun) 70,763. Angka Kematian Bayi / AKB (%) 9,654. Angka Melek Huruf / AMH (%) 97,745. Rata-rata Lama Sekolah / RLS 8,486. Daya Beli (Rp.000) 549,107. PDRB Konstan (Rp.juta) 3.967.091,028. PDRB Perkapita (Rp.) 3.729.583,719. Laju Pertumbuhan Ekonomi / LPE (%) 4,9910. Indeks Pembangunan Manusia / IPM 72,6111. Jumlah Kepala Keluarga / KK 315.98912. Jumlah KK Miskin 39.50813. % KK Miskin 12,514. Jumlah Pengangguran (orang) 27.15815. Pengangguran (%) 5,17

Sumber : Bappeda Kabupaten Kuningan, 2011

Berdasarkan data pada tabel di atas, pembangunan di Kabupaten Kuningan selama

ini cukup berhasil.

Page 46: KAJIAN TERHADAP UPAYA PENINGKATAN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127169... · memiliki potensi yang cukup besar dalam PAD-nya, ... Pengumpulan data dilakukan

4.2. Potensi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Dari Sektor Pariwisata di Kabupaten

Kuningan

4.2.1. Potensi Sektor Pariwisata di Kabupaten Kuningan

Kabupaten Kuningan memiliki potensi yang besar dalam PAD-nya, salah satunya

adalah dari sektor pertanian dan pariwisata yang merupakan keunggulan kompetitif

Kabupaten Kuningan karena letak dan kondisi geografisnya di daerah dataran tinggi

dengan iklim yang sejuk dan tanah yang subur. Oleh karena itu arah pembangunan

Kabupaten Kuningan dalam posisi ini akan berperan sebagai buffer zone, yang secara

global akan memberikan daya dukung berupa catchment area, penyedia air bersih,

pereduksi polusi/karbon, jasa pariwisata dan alternatif hunian yang nyaman. Sektor

pariwisata merupakan salah satu sektor andalan Kabupaten Kuningan dalam

meningkatkan PAD, sehingga dalam rencana pembangunan menempatkan pariwisata

sebagai komponen pembangunan yang utama.

Kabupaten Kuningan memiliki 38 obyek wisata yaitu :

Tabel 4.3Obyek Wisata di Kabupaten Kuningan

No. Nama dan Lokasi Obyek Wisata Pengelola

I. Kecamatan Cigugur :1. Obyek Wisata Cigugur PDAU2. Situs Musium Taman Purbakala Cipari Disparbud3. Gua Maria Fatimah Sawer Rahmat Swasta4. Cagar Budaya Nasional Paseban Tri Panca Tunggal Swasta5. Curug Putri Perhutani6. Curug Landung (Potensi) -7. Buper dan Jalur Pandakian Palutungan TNGC

II . Kecamatan Ciganda Mekar :1. Sangkanhurip Alami Swasta2. Taman Rekreasi Salsabila Swasta3. Sitonjul Pemdes4. Situ Jangggala Swasta5. Linggarjati Indah Swasta6. Kebon Balong (Potensi) -

III. Kecamatan Pasawahan :1. Talaga Remis PDAU2. Talaga Nilem (potensi) -

Page 47: KAJIAN TERHADAP UPAYA PENINGKATAN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127169... · memiliki potensi yang cukup besar dalam PAD-nya, ... Pengumpulan data dilakukan

3. Balong Kambang Pemdes4. Situ Cicerem Pemdes5. Bumi Perkemahan Paniis PDAU

IV. Kecamatan Cilimus :1. Gedung Perundingan Linggajati Disparda2. Bumi Perkemahan Cibeureum Pemdes5. Buper dan Jalur Pendakian Cibunar PDAU

V. Kecamatan Jalaksana :1. Cibulan Pemdes2. Balong Dalem PDAU3. Curug Sidomba Swasta

VI. Kecamatan Darma :1. Waduk Darma PDAU2. Balong Keramat Darmaloka Pemdes3. Embah Dalem Cageur (Potensi) -

VII. Kecamatan Cibingbin :1. Perkebunan Salak, Durian dan Wisata

Kuliner Bin Amar AgroSwasta

2. Ciangir SwastaVIII. Kecamatan Kramat Mulya :

1. Lembah Cilengkrang SwastaIX. Kecamatan Luragung :

1. Kolam Renang Tirta Agung Mas SwastaX. Kecamatan Nusa Herang :

1. Curug Bangkong SwastaXI. Kecamatan Cidahu :

1. Kolam Renang ABN SwastaXII. Kecamatan Kuningan :

1. Kolam Renang Sanggariang SwastaXIII. Kecamatan Karangkancana :

1. Gua Indrakila PemdesXIV. Kecamatan Subang :

1. Pemandian Air Panas Subang SwastaXV. Kecamatan Mandirancan :

1. Lamping Sibilik SwastaXVI. Kecamatan Hantara :

1. Puteran (Potensi) -

Sumber : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Kuningan, 2012

Page 48: KAJIAN TERHADAP UPAYA PENINGKATAN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127169... · memiliki potensi yang cukup besar dalam PAD-nya, ... Pengumpulan data dilakukan

Berdasarkan tabel di atas diketahui dari sebanyak 38 obyek wisata di Kabupaten

Kuningan, 5 obyek wisata diantaranya atau 13 % masih merupakan potensi yang perlu

dikembangkan. Jika dilihat dari lokasinya, diketahui bahwa dari 32 kecamatan di

Kabupaten Kuningan, hanya 16 kecamatan atau 50 % yang mempunyai obyek wisata.

Obyek wisata paling banyak adalah di Kecamatan Cigugur yaitu sebanyak 7 obyek

wisata.

Sebelum tahun 2010, dari sebanyak 38 obyek wisata tersebut, Dinas Pariwisata

dan Kebudayaan (Disparda) Kabupaten Kuningan hanya mengelola lima obyek wisata

(satu diantaranya bekerja sama dengan swasta). Adapun obyek-obyek swasta lainnya

dikelola oleh Perhutani, Pemerintah Desa setempat dan swasta. Deskripsi singkat

obyek-obyek wisata itu dapat dilihat pada lampiran.

Selanjutnya berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Kuningan Nomor 8 Tahun

2009, didirikan Perusahaan Daerah Aneka Usaha (PDAU) Darma Putra Kertaraharja.

PDAU mulai beroperasi pada tanggal 22 Maret 2010 dengan ditandai dilantiknya

Dewan Direksi oleh Bupati Kuningan. Sejak saat itu secara bertahap, PDAU mengambil

alih pengelolaan beberapa obyek wisata yang semula dikelola oleh Disparda Kabupaten

Kuningan dan pihak ketiga.

Sejalan dengan visi Kabupaten Kuningan yaitu "Mewujudkan Kuningan Sebagai

Kota Pariwisata dan Konservasi" dan agar pengelolaan obyek wisata lebih profesional,

maka berdasarkan SK Bupati Nomor 180/KPTS.251-Huk/2010, Bupati Kuningan

menunjuk PDAU untuk mengelola dan mengembangkan 9 obyek wisata yang berada di

Kawasan Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC), salah satunya adalah obyek wisata

kolam terapi ikan Cigugur.

PDAU memiliki komitmen untuk menjadi ujung tombak perekonomian

Kabupaten Kuningan dengan dilandasi Spirit C4 yaitu Clean (Bersih), Committed

(Berkomitmen), Capable (Berkemampuan), dan Competitive (Berdayasaing). PDAU

berkomitmen untuk mengembangkan berbagai potensi usaha yang ada di Kabupaten

Kuningan dan Indonesia untuk diproses/diolah menjadi sesuatu produk/jasa yang

memiliki nilai tambah yang tinggi sehingga dapat menciptakan multiplier effect yang

positif dan berkelanjutan. Bidang usaha yang akan digarap oleh PDAU sejalan dengan

Page 49: KAJIAN TERHADAP UPAYA PENINGKATAN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127169... · memiliki potensi yang cukup besar dalam PAD-nya, ... Pengumpulan data dilakukan

Visi dan Misi Kabupaten Kuningan yaitu Agribisnis, Pariwisata, Energi, Kesehatan,

Perdagangan, dan Jasa lainnya.

Visi PDAU sendiri yaitu “Membangun Perusahaan Daerah yang Sehat, Mandiri,

Professional, Berdaya Saing, dan Menjadi Ujung Tombak Perekonomian Kabupaten

Kuningan”. Adapun misi PDAU yaitu :

1. Mengembangkan perekonomian masyarakat Kabupaten Kuningan.

2. Meningkatkan kompetensi sumber daya manusia.

3. Memberikan kontribusi pada Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Kuningan.

4. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

5. Menciptakan peluang usaha dan peluang kerja.

6. Menggali dan mengembangkan potensi lokal sebagai kekuatan bisnis.

Sesuai dengan namanya, PDAU bergerak dalam bidang aneka usaha tetapi yang

dominan adalah usaha di bidang pariwisata. PDAU memiliki 8 unit/sub bagian yang

masing-masing dipimpin oleh seorang manajer dan 6 diantaranya bergerak dalam

bidang pariwisata yang memiliki potensi besar yaitu :

1. Manajer Objek Wisata Cigugur.

2. Manajer Objek Wisata Talaga Remis.

3. Manajer Objek Wisata Paniis.

4. Manajer Objek Wisata Balong Dalem.

5. Manajer Objek Wisata Waduk Darma.

6. Manajer Objek Wisata Cibunar.

7. Manajer Linggarjati Organizer.

8. Manajer Pupuk Organik

Selain 38 obyek wisata yang telah disebutkan di atas, Kabupaten Kuningan juga

memiliki potensi berupa situs (20 buah) dan seni budaya tradisional (14 jenis) yaitu :

Page 50: KAJIAN TERHADAP UPAYA PENINGKATAN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127169... · memiliki potensi yang cukup besar dalam PAD-nya, ... Pengumpulan data dilakukan

Tabel 4.4Situs dan Seni Budaya Tradisional Kabupaten Kuningan

No. Jenis Nama dan Lokasi

1. Situs Adipati Ewangga (Kuningan), Aria Kemuning(Kuningan), Eyang Weri (Kuningan),Cangkuang (Kuningan), Hasan EyangMaolani (Kuningan), Taman Purbakala(Cipari), Pasanggrahan Dipati Ewangga(Cigugur), Gedung Paseban Tri PancaTunggal (Cigugur), Kompleks Arca(Palutungan), Batu Tili (Cigugur), GedungPerundingan Linggarjati (Cilimus), LinggaSagarahiyang (Darma), Untap-untapSanghiyang Panten (Darma), Darmaloka(Darma), Balong Kagungan (Karamatmulya),Monumen Tentara Pelajar (Jalaksana),Patilasan Prabu Siliwangi (Cibulan), BatuYoni (Ciawigebang), Gua Indrakila(Karangkencana), Gunung Gentong (Subang)

2. Seni budaya tradisional Sapton, Seren Taun, Sintren, Kawin Cai,Pesta Dadung, Cingcowong, Babarit Desa,Tari Buyung, Goong Renteng, Gemyung,Tayub, Kuda Lumping, Seni Buroq, PajangJimat.

Sumber : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Kuningan, 2012

Kabupaten Kuningan juga memiliki kuliner khas dan cinderamata yaitu :

Tabel 4.5Kuliner Khas dan Cinderamata Kabupaten Kuningan

No. Jenis Nama

1. Makanan khas Tape ketan/peuyeum, gemblong/ketempling, leupeutdan koecang, kripik gadung, opak baker, kripiksingkong, cuhcur, angling, papais monyong, wajitsubang, emping keripik melinjo, raginang, kupat tahu(hucap), gemet (dage saemet), sop tutut, rujakkangkung.

2. Minuman khas Jeruk nipis, wedang jahe, wedang koneng, cuwing,sirop limus.

3. Cinderamata Peti antik, celengan bamboo, batu cincin, keranglukis, timah putih, pernak-pernik, anyaman bambu,kerajinan kayu

Sumber : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Kuningan, 2012

Page 51: KAJIAN TERHADAP UPAYA PENINGKATAN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127169... · memiliki potensi yang cukup besar dalam PAD-nya, ... Pengumpulan data dilakukan

Pengembangan pariwisata di Kabupaten Kuningan juga didukung oleh sarana

lainnya yaitu:

Tabel 4.6Sarana Pendukung Pariwisata di Kabupaten Kuningan

No. Sarana Pendukung Jumlah

1. Restoran / Rumah Makan 44 buah

2. Hotel / Penginapan 36 buah

3. Tempat Oleh-oleh Khas Kuningan 7 buah

4. Toserba 11 buah

Sumber : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Kuningan, 2012

Situs, seni budaya tradisional, kuliner khas, cinderamata dan sarana pendukung

pariwisata di atas merupakan potensi dalam meningkatkan PAD karena semuanya

memiliki daya tarik bagi wisatawan.

Berikut ini disajikan data kunjungan wisata ke beberapa obyek wisata di

Kabupaten Kuningan tahun 2009 sampai dengan 2011, baik wisatawan domestik

(wisdom) maupun wisatawan mancanegara (wisman) :

Tabel 4.7Kunjungan Wisatawan Ke Obyek Wisata

di Kabupaten Kuningan Tahun 2009 - 2011

No. Obyek Wisata2009 2010 2011

Wisdom Wisman Wisdom Wisman Wisdom Wisman1. Cigugur 17.713 - 58.886 - 92.719 -2. Cibulan 145.220 5 171.458 - 182.379 -3. Balong Dalem 978 - 200 - 6.370 -4. Linggarjati Indah 101.399 - 128.656 - 122.050 -5. Sangkanhurip Alami 46.916 - 58.886 - 64.571 -6. Curug Sidomba 10.298 - 16.802 - 5.047 -7. Taman Purbakala

Cipari8.040 12 11.548 12 9.471 -

8. Balong KeramatDarmaloka

10.180 - 4.090 - - -

9. Waduk Darma 42.750 - 54.000 - 19.522 -10. Gedung Perundi-

ngan Linggajati65.298 262 75.102 255 72.650 208

11. Lembah Cilengkrang 13.110 - 18.210 - 29.641 -12. Talaga Remis 27.510 - 19.072 - 42.617 -13. Talaga Nilem

(potensi)- - - - - -

14. Taman RekreasiSalsabila

- - - - - -

Page 52: KAJIAN TERHADAP UPAYA PENINGKATAN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127169... · memiliki potensi yang cukup besar dalam PAD-nya, ... Pengumpulan data dilakukan

15 Balong KambangPasawahan

- - - - - -

16. Sitonjul - - - - - -17. Situ Cicerem - - - - - -18. Curug Bangkong - - - - - -19. Curug Landung

(potensi)- - - - - -

20. Ciangir - - - - - -21. Kolam Renang Tirta

Agung Mas75.986 - 48.005 - 37.177 -

22. Kolam Renang ABN 17.709 - 9.398 - -23. Kolam Renang

Sanggariang35.831 - 32.632 - 31.192 -

24. Perkebunan salak,durian dan wisatakuliner Bin AmarAgro

- - - - 350 -

25. Gua Maria FatimahSawer Rahmat

- - 3.650 - 5.295 -

26. Cagar BudayaNasional Paseban TriPanca Tunggal

- - 1307 - 1482 -

27. Gua Indrakila - - 472 - 550 -28. Pemandian Air Panas

Subang- - - - - -

29. Curug Putri - - - - - -30. Situ Jangggala - - - - - -31. Bumi Perkemahan

Cibeureum1.599 632 300 -

32. Lamping Sibilik - - - - - -33. Buper dan Jalur

Pandakian Palutungan16.814 - 50.288 - 68.657 -

34. Bumi PerkemahanPaniis

12.028 - 17.522 - 56.918 -

35. Buper dan JalurPendakian Cibunar

10.124 - - - - -

36. Puteran (potensi) - - - - - -37. Embah Dalem

Cageur (potensi)- - - - - -

38. Kebon Balong(potensi)

- - - - - -

Sumber : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Kuningan, 2012

Berdasarkan data di atas diketahui bahwa secara umum kunjungan wisata ke

beberapa obyek wisata cenderung meningkat. Meskipun demikian, kunjungan wisata ke

beberapa obyek wisata yang terkenal justru menurun pada tahun 2011 dibandingkan

tahun 2010 yaitu di Linggarjati Indah, Curug Sidomba, Taman Purbakala Cipari,

Waduk darma, Gedung Perundingan Linggarjati, Kolam renang Tirta Agung Mas, dan

Kolam Renang ABN.

Page 53: KAJIAN TERHADAP UPAYA PENINGKATAN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127169... · memiliki potensi yang cukup besar dalam PAD-nya, ... Pengumpulan data dilakukan

Sebagian besar wisatawan adalah wisatawan domestik, sedangkan wisatawan

mancanegara tercatat hanya mengunjungi Taman Purbakala Cipari dan Gedung

Perundingan Linggarjati. Hal ini sesuai dengan minat wisatawan mancanegara yang

lebih tertarik pada obyek wisata yang bernilai sejarah dan/atau bersifat mendunia seperti

Gedung Perundingan Linggarjati.

4.2.2. Hasil Kuesioner Kepuasan Pengunjung Obyek Wisata di Kabupaten

Kuningan

Penelitian dilakukan juga dengan menyebarkan kuesioner kepada pengunjung di

20 obyek wisata yang terpilih sebagai sampel. Dari tiap-tiap obyek wisata diambil

sampel pengunjung sebanyak 2 orang, sehingga seluruh responden berjumlah 40 orang.

Kuesioner terdiri dari 11 item pernyataan.

Kuesioner disebarkan dengan maksud untuk mengukur kepuasan pengunjung

terhadap obyek wisata. Hasil kuesioner yaitu sebagai berikut :

1. Deskripsi Responden

Identitas responden yaitu sebagai berikut :

Tabel 4.8Identitas Responden

No. IdentitasResponden

Uraian Frekuensi(Orang)

Prosentase(%)

1. Jenis Kelamin Laki-laki 28 70,0Perempuan 12 30,0

Jumlah 40 100,02. Usia < 26 tahun 25 62,5

26 – 35 tahun 11 27,536 – 50 tahun 3 7,5> 50 tahun 1 2,5

Jumlah 40 100,03. Pendidikan SMA 22 55,0

D3 3 7,5S1 14 35,0S2 1 2,5

Jumlah 40 100,0

Sumber : Hasil Penelitian, 2012

Page 54: KAJIAN TERHADAP UPAYA PENINGKATAN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127169... · memiliki potensi yang cukup besar dalam PAD-nya, ... Pengumpulan data dilakukan

Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa responden sebagian besar (70,0 %)

adalah laki-laki dengan usia sebagian besar (62,5 %) kurang dari 26 tahun dan tingkat

pendidikan sebagian besar (55,0 %) adalah SMA.

2. Hasil Kuesioner

Hasil kuesioner yang disebarkan kepada responden dapat dilihat pada tabel

sebagai berikut :

Tabel 4.9Hasil Kuesioner

No. PernyataanFrekuensi dan Prosentase Jawaban Responden

TotalSTS TS TDM S SS

1. Tempat ini merupa-kan salah satu obyekwisata terbaik yangsaya kunjungi.

--

9(22,5 %)

4(10,0 %)

23(57,5 %)

4(10,0 %)

40(100,0 %)

2. Obyek wisata initelah dikelola denganbaik.

--

3(7,5 %)

8(20,0 %)

26(65,0 %)

3(7,5 %)

40(100,0 %)

3. Tempat ini tidaksenyaman sebagai-mana harapan sayasebelumnya.

--

6(15,0 %)

5(12,5 %)

25(62,5 %)

4(10,0 %)

40(100,0 %)

4. Saya puas dengansarana dan prasaranayang tersedia diobyek wisata ini.

--

5(12,5 %)

10(25,0 %)

23(57,5 %)

2(5,0 %)

40(100,0 %)

5. Layanan terhadappengunjung obyekwisata ini telahdilaksanakan denganbaik.

--

4(10,0 %)

11(27,5 %)

24(60,0 %)

1(2,5 %)

40(100,0 %)

6. Lokasi obyek wisataini mudah dicapai,baik dengan kenda-raan pribadi maupunangkutan umum.

2(5,0 %)

7(17,5 %)

3(7,5 %)

19(47,5 %)

922,5 %)

40(100,0 %)

7. Saya sungguh-sungguh menikmatiobyek wisata ini.

--

4(10,0 %)

3(7,5 %)

27(67,5 %)

6(15,0 %)

40(100,0 %)

8. Saya merasa kecewaterhadap keputusansaya untuk mengun-jungi tempat ini.

--

2(5,0 %)

1(2,5 %)

24(60,0 %)

13(32,5 %)

40(100,0 %)

9. Informasi tentangobyek wisata inidengan mudah sayaperoleh dari berbagaimacam sumber.

--

8(20,0 %)

1(2,5 %)

26(65,0 %)

5(12,5 %)

40(100,0 %)

Page 55: KAJIAN TERHADAP UPAYA PENINGKATAN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127169... · memiliki potensi yang cukup besar dalam PAD-nya, ... Pengumpulan data dilakukan

10. Mengunjungi obyekwisata ini merupakanpengalaman yangmembahagiakan.

--

4(10,0 %)

3(7,5 %)

30(75,0 %)

3(7,5 %)

40(100,0 %)

11. Saya yakin mengun-jungi obyek wisataini adalah tindakanyang benar.

--

3(7,5 %)

4(10,0 %)

27(67,5 %)

6(15,0 %)

40(100,0 %)

Total 2 55 53 274 56 -

Sumber : Hasil Penelitian, 2012

Tabel 4.10Analisis Statistik Deskriptif

No.Item

PernyataanHasil Skor Ideal

(Tertinggi) 1)

ProsentaseHasil

Kuesioner 2)Mean Modus Sum

1 Tempat ini merupakan salahsatu obyek wisata terbaik yangsaya kunjungi.

3,55 4 142 200 71,0 %

2 Obyek wisata ini telahdikelola dengan baik.

3,73 4 149 200 74,5 %

3 Tempat ini tidak senyamansebagaimana harapan sayasebelumnya.

3,68 4 147 200 73,5 %

4 Saya puas dengan sarana danprasarana yang tersedia diobyek wisata ini.

3,55 4 142 200 71,0 %

5 Layanan terhadap pengunjungobyek wisata ini telahdilaksanakan dengan baik.

3,55 4 142 200 71,0 %

6 Lokasi obyek wisata inimudah dicapai, baik dengankendaraan pribadi maupunangkutan umum.

3,65 4 146 200 73,0 %

7 Saya sungguh-sungguhmenikmati obyek wisata ini.

3,88 4 155 200 77,5 %

8 Saya merasa kecewa terhadapkeputusan saya untukmengunjungi tempat ini.

4,20 4 168 200 84, 0 %

9 Informasi tentang obyekwisata ini dengan mudah sayaperoleh dari berbagai macamsumber.

3,70 4 148 200 74,0 %

10 Mengunjungi obyek wisata inimerupakan pengalaman yangmembahagiakan.

3,80 4 152 200 76,0 %

11 Saya yakin mengunjungiobyek wisata ini adalahtindakan yang benar.

3,90 4 156 200 78,0 %

Total - - 1647 2200 74,9 % 3)

Sumber : Hasil Penelitian, 2012

Page 56: KAJIAN TERHADAP UPAYA PENINGKATAN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127169... · memiliki potensi yang cukup besar dalam PAD-nya, ... Pengumpulan data dilakukan

Keterangan :1) Jumlah responden x Jumlah Item x Skor Tertinggi = 40 x 1 x 5 = 2002) [ Sum : Skor ideal (tertinggi) ] x 100 %3) (1647 : 2200) x 100 %

Berdasarkan kuesioner yang disebar kepada pengunjung obyek wisata di

Kabupaten Kuningan, diketahui bahwa kepuasan pengunjung sudah baik sebagaimana

terlihat dari nilai mean (rata-rata) yang berkisar antara 3,55 sampai dengan 4,20 dengan

modus 4. Prosentase keseluruhan tingkat kepuasan pengunjung adalah sebesar 74,9 %.

Meskipun demikian, berdasarkan hasil kuesioner masih ditemukan beberapa kelemahan

pada obyek wisata yaitu:

a. Belum optimalnya sarana dan prasarana yang tersedia di obyek wisata.

b. Hambatan dalam akses angkutan umum maupun kendaraan pribadi untuk mencapai

obyek wisata.

c. Kualitas pelayanan yang belum optimal kepada pengunjung obyek wisata.

d. Informasi tentang obyek wisata di Kabupaten Kuningan belum sepenuhnya dengan

mudah dapat diperoleh dari berbagai macam sumber.

4.3. Kontribusi Pendapatan dari Sektor Pariwisata Terhadap Pendapatan Asli

Daerah (PAD) Kabupaten Kuningan

Berdasarkan Laporan Penerimaan Pendapatan Daerah Kabupaten Kuningan Tahun

Anggaran 2001 sampai dengan 2011, diketahui bahwa realisasi pendapatan dari sektor

pariwisata melebihi target yang direncanakan. Kecuali pada tahun 2006, realisasi hanya

99,5 % karena dari sektor ijin pendakian gunung Ciremai yang tidak mencapai target.

Hal ini dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:

Page 57: KAJIAN TERHADAP UPAYA PENINGKATAN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127169... · memiliki potensi yang cukup besar dalam PAD-nya, ... Pengumpulan data dilakukan

Tabel 4.11Target dan Realisasi PAD Dari Sektor Pariwisata Tahun 2001 – 2011

Tahun Target (Rp.) Realisasi (Rp.) Prosentase (%)

2001 204.607.000 231.034.625 112,92

2002 258.180.000 272.178.275 105,42

2003 289.666.000 290.919.900 100,43

2004 302.270.160 314.737.070 104,12

2005 347.849.000 353.309.055 101,57

2006 387.358.600 385.516.060 99,5

2007 471.809.000 478.269.550 101,37

2008 541.348.350 544.002.325 100,49

2009 622.550.600 671.154.260 107,81

2010 1.157.788.000 1.205.655.375 104,13

2011 733.305.000 759.839.200 103,62

Sumber : Dispenda Kabupaten Kuningan, 2012

Tabel di atas menunjukkan target PAD dari sektor pariwisata dari tahun 2001

sampai dengan tahun 2010 terus mengalami kenaikan, bahkan pada tahun 2010

mengalami kenaikan target hampir dua kali lipat dari tahun 2009. Realisasi PAD dari

sektor pariwisata dari tahun 2001 sampai dengan tahun 2010 juga terus mengalami

kenaikan, bahkan pada tahun 2010 realisasi mengalami kenaikan lebih dari dua kali

lipat. Adapun prosentase realisasi berfluktuasi tetapi selalu melebihi target, kecuali pada

tahun 2006, realisasinya hanya 99,5 % karena dari sektor ijin pendakian gunung

Ciremai tidak mencapai target.

Besarnya kontribusi penerimaan dari sektor pariwisata terhadap PAD Kabupaten

Kuningan adalah sebagai berikut:

Page 58: KAJIAN TERHADAP UPAYA PENINGKATAN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127169... · memiliki potensi yang cukup besar dalam PAD-nya, ... Pengumpulan data dilakukan

Tabel 4.12Kontribusi Sektor Pariwisata Terhadap PAD Kabupaten Kuningan

Tahun 2001-2011

Tahun Penerimaan dari SektorPariwisata (Rp)

PAD(Rp.)

Prosentase(%)

2001 231.034.625 12.093.675.538 1,91

2002 272.178.275 16.496.871.043 1,65

2003 290.919.900 20.511.178.117 1,42

2004 314.737.070 24.412.352.859 1,29

2005 353.309.055 31.064.548.152 1,14

2006 385.516.060 35.731.420.985 1,08

2007 478.269.550 43.507.886.549 1,09

2008 544.002.325 42.825.180.706 1,27

2009 671.154.260 63.573.538.311 1,06

2010 1.205.655.375 2.935.375.414 1,65

2011 759.839.200 82.913.615.301 0,92

Rata-rata - 1,32

Sumber : Dispenda Kabupaten Kuningan, 2012

Tabel di atas menunjukkan penerimaan dari sektor pariwisata dari tahun 2001

sampai dengan 2010 terus mengalami kenaikan, bahkan pada tahun 2010 mengalami

kenaikan hampir dua kali lipat. Meskipun demikian, kenaikan penerimaan dari sektor

pariwisata ini tidak berbanding lurus dengan kenaikan prosentase kontribusi sektor

pariwisata terhadap PAD. Prosentase kontribusinya dari tahun 2001 sampai 2011

berfluktuasi, bahkan dari tahun 2001 sampai tahun 2006 terus mengalami penurunan

setiap tahun. Selanjutnya pada tahun 2007 sampai 2011 kembali berfluktuasi.

Prosentase kontribusi terendah terjadi di tahun 2011 yaitu hanya 0,92 %.

Dari tabel di atas terlihat bahwa kontribusi penerimaan dari sektor pariwisata

terhadap PAD selama 11 tahun terakhir (2001-2011) baru berada di kisaran 1 % atau

rata-rata 1,32 %. Dengan demikian, kontribusinya masih terdapat peluang untuk lebih

ditingkatkan lagi.

Kontribusi terendah terjadi pada tahun 2011 yaitu hanya 0,92 %. Hal terjadi

karena adanya pengalihan pengelolaan beberapa obyek wisata dari Disparda Kabupaten

Kuningan dan pihak ketiga kepada PD. Aneka Usaha (PDAU) Kabupaten Kuningan.

Page 59: KAJIAN TERHADAP UPAYA PENINGKATAN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127169... · memiliki potensi yang cukup besar dalam PAD-nya, ... Pengumpulan data dilakukan

Setelah dikelola PDAU, penerimaan dari obyek wisata yang dikelola oleh PDAU tidak

masuk ke dalam komponen PAD dari sektor pariwisata tetapi masuk ke dalam pos

Bagian Laba Perusahaan Daerah. Meskipun demikian, berdasarkan Laporan Penerimaan

Pendapatan Daerah Kabupaten Kuningan tahun 2011, PDAU belum memberikan

kontribusi PAD berupa Bagian Laba Perusahaan Daerah.

4.4. Strategi Peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Dari Sektor Pariwisata

di Kabupaten Kuningan

Sektor pariwisata merupakan salah satu sektor andalan Kabupaten Kuningan

dalam meningkatkan PAD, sehingga dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang

(RPJP) 2005-2025 dan sesuai dengan Peraturan Daerah Nomor 13 Tahun 2010,

Pemerintah Kabupaten Kuningan telah menargetkan menjadi “Kabupaten Agropolitan

dan Wisata Termaju di Jawa Barat Tahun 2027”. Target tersebut dijabarkan dalam

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) tahun 2009-2013 dengan

menetapkan tujuan pembangunan selama 5 tahun seperti yang dimuat dalam visi RPJM

yaitu “Kuningan Lebih Sejahtera Berbasis Pertanian dan Pariwisata Yang Maju Dalam

Lingkungan Yang Lestari dan Agamis Tahun 2013”. Prioritas dan dukungan bagi

pengembangan pariwisata akan menempati tempat utama dalam kebijakan dan

perencanaan pembangunan daerah. Hal tersebut didukung pula dengan adanya Rencana

Strategis Pembangunan Pariwisata Kabupaten Kuningan 2009-2013 melalui Dinas

Kebudayaan dan Pariwisata.

Dalam rangka meningkatan pariwisata di Kabupaten Kuningan, pemerintah daerah

setempat telah menetapkan Peraturan daerah Nomor 7 Tahun 2009 tentang Rencana

Induk pengembangan Pariwisata Daerah (RIPPDA). RIPPDA ini disusun dengan

pertimbangan bahwa potensi kepariwisataan di Kabupaten Kuningan perlu

dikembangkan guna menunjang Pembangunan Daerah dan Pembangunan

Kepariwisataan pada khususnya.

RIPPDA adalah rumusan pokok-pokok kebijaksanaan perencanaan dan

pemanfaatan pembangunan pariwisata di daerah yang didalamnya mencakup aspek

ketataruangan, usaha pariwisata, faktor penunjang dan pengembangan kepariwisataan

secara berlanjut dan berwawasan lingkungan. RIPPDA merupakan landasan bagi semua

Page 60: KAJIAN TERHADAP UPAYA PENINGKATAN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127169... · memiliki potensi yang cukup besar dalam PAD-nya, ... Pengumpulan data dilakukan

kegiatan pemanfaatan potensi pariwisata secara optimal, serasi, selaras, seimbang,

terpadu, tertib, lestari dan berkelanjutan.

RIPPDA berfungsi sebagai :

1. Pedoman pembinaan dan pengembangan kawasan pariwisata, obyek dan daya tarik

wisata, sarana dan prasarana wisata, pemasaran wisata, promosi, kelembagaan

kepariwisataan, sumber daya manusia kepariwisataan, serta investasi pembangunan

di bidang kepariwisataan.

2. Pedoman bagi pengawasan dan pengendalian pengembangan pariwisata,obyek dan

daya tarik wisata.

3. Pedoman penyusunan rencana pembangunan Daerah sub sektor pariwisata.

4. Penjabaran pemanfaatan ruang sub sektor kepariwisataan berdasarkan Rencana Tata

Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Kuningan.

Ruang Lingkup RIPPDA terdiri atas :

1. Ruang Lingkup wilayah RIPPDA adalah Daerah dengan batas yang ditentukan

bedasarkan aspek administratif mencakup wilayah daratan seluas 111.857,55 Ha.

Batas-batas wilayah adalah sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Cirebon,

sebelah timur dengan Kabupaten Brebes Provinsi Jawa Tengah, sebelah selatan

dengan Kabupaten Ciamis dan sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten

Majalengka.

2. Ruang lingkup Pekerjaan RIPPDA memfokuskan pada perencanaan satu atau

beberapa obyek wisata yang menjadi atau akan menjadi unggulan Daerah.

3. Ruang lingkup Substansi RIPPDA, meliputi :

a. Kebijaksanaan makro dan mikro pariwisata Daerah;

b. Obyek dan Daya Tarik Wisata(ODTW);

c. Sarana dan Prasarana pendukung wisata;

d. Karakteristik Pasar Wisatawan;

e. Kawasan wisata unggulan dan prioritas pengembangan wisata;

f. Kebijaksanaan, strategi dan program pengembangan kepariwisataan.

Kebijaksanaan sektor pariwisata Daerah menurut RIPPDA, meliputi:

1. peningkatan mutu sarana dan prasarana serta pelayanan jasa pariwisata dan jasa

penunjang dengan tetap memelihara kebudayaan Daerah;

Page 61: KAJIAN TERHADAP UPAYA PENINGKATAN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127169... · memiliki potensi yang cukup besar dalam PAD-nya, ... Pengumpulan data dilakukan

2. Pembinaan pelestarian peninggalan sejarah dan promosi obyek-obyek pariwisata

yang dilakukan sesuai dengan perkembangan kepariwisataan;

3. Kegiatan kepariwisataan diarahkan untuk penggalian obyek wisata baru.

Sasaran pembangunan pariwisata Daerah menurut RIPPDA, yaitu:

1. Terkelolanya seluruh potensi pariwisata secara lebih profesional dengan melibatkan

peran aktif masyarakat dan pengusaha yang sejalan dengan kepentingan penataan

ruang, peningkatan pendapatan asli daerah, pengembangan seni dan budaya Daerah

serta pelestarian lingkungan;

2. Menjadikan Daerah menjadi daerah tujuan wisata regional Jawa Barat;

3. Memperluas kesempatan berusaha dan lapangan kerja, mendorong penggunaan

produk lokal;

4. Menjadikan kegiatan pariwisata menjadi kegiatan masyarakat dan pemerintah.

5. Menjaga kelestarian serta memupuk rasa cinta alam dan budaya serta

memperhatikan nilai-nilai agama.

RIPPDA juga menetapkan strategi kebijaksanaan dalam pengembangan

pariwisata, yaitu:

1. Pengembangan dan penataan obyek serta daya tarik wisata dan menggali obyek dan

daya tarik wisata baru.

2. Membangun, mengembangkan sarana dan prasarana pendukung kepariwisataan.

3. Meningkatkan promosi kepariwisataan untuk mewujudkan Daerah sebagai tujuan

wisata.

4. Meningkatkan pendidikan dan latihan kepariwisataan guna lebih terampil dan

mampu bagi tenaga usaha pariwisata dan aparat terkait.

5. Menggali, melestarikan dan mengembangkan seni budaya Daerah serta memelihara

dan melestarikan benda-benda purbakala sebagai peninggalan sejarah dan aset

Daerah.

6. Meningkatkan peranan sektor pariwisata sebagai lapangan kerja, sumber

Pendapatan Daerah dan masyarakat.

7. Melestarikan dan menertibkan sarana transportasi berciri khas Daerah (delman)

yang berdimensi wisata.

Adapun strategi pengembangan pariwisata menurut RIPPDA yaitu:

Page 62: KAJIAN TERHADAP UPAYA PENINGKATAN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127169... · memiliki potensi yang cukup besar dalam PAD-nya, ... Pengumpulan data dilakukan

1. Strategi Pengembangan Produk Wisata, meliputi:

a. Menata dan mengembangkan produk wisata secara teratur sesuai dengan pasar

wisatawan, terutama wisatawan nusantara.

b. Mengoptimalkan produk wisata yang mempunyai selling point (nilai jual) secara

khusus, untuk pasar wisatawan mancanegara.

c. Menata event-event pariwisata secara teratur untuk ditingkatkan menjadi event

regional dan nasional.

d. Usaha penganekaragaman produk/daya tarik wisata.

e. Menata dan mengembangkan produk wisata yang berwawasan lingkungan.

f. Menjaga kelokalan dan keaslian, mengatur dan menetapkan agar setiap obyek

wisata mempunyai kekhasan sendiri.

g. Menggabungkan obyek wisata menjadi satu kesatuan kawasan dan menyatukan

kawasan menjadi satu kesatuan daerah tujuan.

2. Strategi pemasaran dan promosi pariwisata, meliputi :

a. Meningkatkan dan mengembangkan sistem informasi serta kualitas promosi

yang efektif dan kemudahan wisatawan untuk memperoleh semua hal tentang

produk wisata yang ada dan siap jual.

b. Meningkatkan citra produk wisata Daerah agar mampu bersaing dengan daerah-

daerah wisata lainnya yang sudah berkembang di Jawa Barat.

c. Meningkatkan peran serta biro perjalanan di Cirebon dan Majalengka untuk

menjual produk wisata Daerah.

d. Meningkatkan “sadar wisata“ dan sapta pesona di kalangan para pejabat,

pengusaha dan masyarakat, agar tumbuh kegiatan wisata yang berwawasan

lingkungan.

3. Strategi Pengembangan Aksesibilitas, meliputi:

a. Meningkatkan akses antara daerah-daerah yang memiliki potensi wisatawan,

khususnya jalur Bandung- Majalengka- Kuningan –Cirebon.

b. Menata sistem penunjuk jalan/rambu-rambu lalu-lintas yang mempermudah para

wisatawan untuk mencapai obyek dan daya tarik wisata yang terdapat di Daerah.

c. Terintegrasi dengan sektor yang lain.

4. Strategi pengembangan prasarana untuk menunjang kegiatan pariwisata meliputi:

Page 63: KAJIAN TERHADAP UPAYA PENINGKATAN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127169... · memiliki potensi yang cukup besar dalam PAD-nya, ... Pengumpulan data dilakukan

a. Perencanaan kebutuhan prasarana pariwisata yang meliputi : jalan, jembatan, air

bersih, listrik, telepon disesuaikan dengan arah perkembangan objek dan daya

tarik wisata.

b. Pemenuhan kebutuhan prasarana pariwisata secara bertahap diusahakan pada

objek-objek dan daya tarik wisata unggulan atau yang sudah berkembang yang

seterusnya menyebar ke setiap objek dan daya tarik wisata lainnya.

c. Penetapan legalitas kewenangan dan pungutan.

5. Strategi pengembangan usaha, meliputi:

a. Mewujudkan iklim yang menguntungkan bagi dunia usaha kepariwisataan dan

memberikan kemudahan-kemudahan bagi pengusaha yang akan menanamkan

modalnya dalam bidang pariwisata.

b. Membina pengusaha pariwisata menengah dan kecil dalam upaya peningkatan

kualitas jasa usaha pariwisata.

c. Menumbuhkan dan mengembangkan profesionalisme.

d. Bertahap dan konsisten (tahap eksplorasi, pengembangan, konsolidasi dan

stagnat).

e. Pola pariwisata inti rakyat dan kemitraan.

Pelaksanaan RIPPDA berbentuk program pembangunan pariwisata daerah yang

diselenggarakan oleh pemerintah, perseorangan, kelompok masyarakat, atau badan

usaha swasta yang harus memperhatikan aspirasi yang berkembang di masyarakat.

Program pembangunan pariwisata Daerah meliputi beberapa tahapan, yaitu:

1. Prioritas Rencana Tindak, meliputi:

a. Rencana Tindak Pengembangan Sarana dan Prasarana.

b. Pentahapan Insentif dan disinsentif Program Investasi.

c. Pentahapan Program Investasi.

d. Prosedur Kemitraan.

2. Prioritas Program, meliputi:

a. Prioritas Program Penanganan.

b. Prioritas Penanganan Kawasan

3. Tahapan Pelaksanaan Program, meliputi:

b. Indikasi Program.

Page 64: KAJIAN TERHADAP UPAYA PENINGKATAN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127169... · memiliki potensi yang cukup besar dalam PAD-nya, ... Pengumpulan data dilakukan

c. Indikasi Program Pembangunan Sektoral.

d. Indikasi Program Pembangunan.

RIPPDA ditetapkan pada tahun 2009 dan mulai efektif diimplementasikan pada

tahun 2010. Oleh karena itu, keberhasilan strategi pengembangan pariwisata yang

ditetapkan dalam RIPPDA dapat dilihat dari realisasi penerimaan PAD dari sektor

pariwisata tahun 2010 dan 2011 (sesudah RIPPDA dilaksanakan) dengan

membandingkannya dengan tahun 2009 (sebelum RIPPDA dilaksanakan). Mengenai

hal tersebut, dengan berdasarkan data pada tabel 4.4 dan 4.5 di muka, maka dapat

diketahui bahwa :

1. Berdasarkan data pada Tabel 4.11, nilai nominal realisasi PAD dari sektor

pariwisata dibandingkan dengan targetnya, dari tahun ke tahun memang terus

meningkat tetapi tidak berbanding lurus dengan prosentasi realisasinya. Pada tahun

2009 (sebelum RIPPDA dilaksanakan), persentase realisasinya adalah sebesar

107,81 %. Tetapi pada tahun 2010 dan 2011 (setelah RIPPDA dilaksanakan),

prosentase realisasinya justru terus menurun yaitu sebesar 104,13 % pada tahun

2010 dan 103,62 % pada tahun 2011. Hal ini disebabkan oleh adanya pengalihan

pengelolaan beberapa obyek wisata dari Disparda Kabupaten Kuningan dan pihak

ketiga kepada PD. Aneka Usaha.

2. Berdasarkan data pada Tabel 4.12, nilai nominal kontribusi sektor pariwisata

terhadap PAD memang terus mengalami kenaikan, tetapi tidak berbanding lurus

dengan prosentase kontribusinya. Pada tahun 2009 (sebelum RIPPDA dilaksanakan)

prosentase kontribusinya adalah sebesar 1,06 %, tetapi pada tahun 2010 dan 2011

(setelah RIPPDA dilaksanakan) kontribusinya berfluktuasi yaitu meningkat menjadi

1,65 % pada tahun 2010 tetapi menurun menjadi 0,92 % pada tahun 2011. Hal ini

juga disebabkan oleh adanya pengalihan pengelolaan beberapa obyek wisata dari

Disparda Kabupaten Kuningan dan pihak ketiga kepada PD. Aneka Usaha (PDAU),

tetapi PDAU sendiri pada tahun 2011 belum memberikan kontribusi berupa Bagian

Laba Perusahaan Daerah terhadap PAD.

Page 65: KAJIAN TERHADAP UPAYA PENINGKATAN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127169... · memiliki potensi yang cukup besar dalam PAD-nya, ... Pengumpulan data dilakukan

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan sebagai

berikut :

1. Potensi PAD dari sektor pariwisata di Kabupaten Kuningan relatif besar karena di

Kabupaten Kuningan terdapat 38 obyek wisata ditambah sarana dan prasarana

pendukung pariwisata lainnya. Jika dibandingkan dengan daerah-daerah lain di Jawa

Barat pada umumnya dan di wilayah Cirebon pada khususnya, potensi PAD dari

sektor pariwisata di Kabupaten Kuningan memiliki keunggulan kompetitif dan

komparatif yang lebih baik. Meskipun demikian, potensi wisata yang ada di

Kabupaten Kuningan belum seluruhnya dikelola secara profesional dan optimal

dalam rangka menunjang PAD dan meningkatkan taraf hidup masyarakat setempat.

Berdasarkan hasil kuesioner diketahui bahwa kepuasan pengunjung obyek wisata

sudah baik meskipun belum optimal yaitu sebesar 74,9 %. Meskipun demikian,

masih terdapat beberapa kelemahan dalam pengelolaan obyek wisata yaitu :

a. Belum optimalnya sarana dan prasarana yang tersedia di obyek wisata.

b. Hambatan dalam akses angkutan umum maupun kendaraan pribadi untuk

mencapai obyek wisata.

c. Kualitas pelayanan yang belum optimal kepada pengunjung obyek wisata.

d. Informasi tentang obyek wisata di Kabupaten Kuningan belum sepenuhnya

dengan mudah dapat diperoleh dari berbagai macam sumber.

2. Kontribusi pendapatan dari sektor pariwisata terhadap PAD selama 11 tahun

terakhir (2001-2011) berfluktuasi tetapi baru berada pada kisaran 1 % dengan rata-

rata sebesar 1,32 % per tahun. Dengan demikian, kontribusi pendapatan dari sektor

pariwisata terhadap PAD belum optimal jika dibandingkan dengan potensi

pariwisata yang relative besar di Kabupaten Kuningan. Setelah pengelolaan

beberapa obyek wisata diserahkan kepada PD. Aneka Usaha (PDAU), kontribusi

pendapatan dari sektor pariwisata terhadap PAD pada tahun 2011 menurun menjadi

0,92 % karena pendapatan dari obyek wisata tidak masuk ke dalam pos PAD dari

Page 66: KAJIAN TERHADAP UPAYA PENINGKATAN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127169... · memiliki potensi yang cukup besar dalam PAD-nya, ... Pengumpulan data dilakukan

sektor pariwisata tetapi masuk ke dalam Bagian Laba Perusahaan Daerah. PDAU

sendiri pada tahun 2011 belum memberikan kontribusi dalam Bagian Laba

Perusahaan Daerah tersebut.

3. Strategi pengembangan pariwisata di Kabupaten Kuningan telah ditetapkan dalam

Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Daerah (RIPPDA) Tahun 2009 yang

meliputi Strategi Pengembangan Produk Wisata, Strategi Pemasaran dan Promosi,

Strategi Pengembangan Aksesibilitas, Strategi Pengembangan Prasarana, dan

Strategi Pengembangan Usaha. Strategi-strategi tersebut relatif sudah baik dan

komprehensif tetapi belum optimal dalam meningkatkan PAD dari sektor pariwisata

sebagaimana terlihat dari prosentase realisasi PAD dari sektor pariwisata yang justru

menurun setelah RIPPDA dilaksanakan. Strategi lainnya yang dilakukan oleh

Pemerintah Kabupaten Kuningan adalah dengan mendirikan PD. Aneka Usaha

(PDAU) untuk mengelola beberapa obyek wisata yang potensial. Meskipun

demikian, keberadaan PDAU sendiri banyak dinilai kontroversial dan belum

menampakkan hasil dalam meningkatkan PAD tahun 2011 karena Perusahaan

Daerah tersebut baru beroperasi tahun 2010.

5.2. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, maka tim peneliti menyarankan sebagai berikut :

1. Perlu perbaikan dan peningkatan dalam implementasi strategi pengembangan

pariwisata di Kabupaten Kuningan, yaitu :

a. Strategi Pengembangan Produk Wisata :

Peningkatan manajemen pengelolaan pariwisata secara lebih profesional.

Pengelola dan pelaku usaha wisata perlu melakukan diversifikasi atau

pengembangan usaha produk wisata secara beragam yang inovatif dan

kreatif dengan melibatkan masyarakat di sekitar obyek wisata.

Perlu peningkatan koordinasi dari berbagai instansi dan pihak terkait dalam

pengembangan pariwisata.

b. Strategi Pemasaran dan Promosi :

Peningkatan pemasaran dan promosi melalui penyebaran informasi di

berbagai media, baik media cetak maupun elektronik.

Page 67: KAJIAN TERHADAP UPAYA PENINGKATAN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127169... · memiliki potensi yang cukup besar dalam PAD-nya, ... Pengumpulan data dilakukan

Perlu diadakan upaya pemberian insentif misalnya melalui lomba pengelola

obyek wisata terbaik untuk memotivasi pengelola obyek wisata dalam

meningkatkan pengelolaan obyek wisata.

Meningkatkan “sadar wisata“ dan “sapta pesona” di kalangan para pejabat,

pengusaha dan masyarakat agar semua pihak yang berkepentingan

mempunyai rasa memiliki sehingga terwujud langkah yang sinergis dalam

pengembangan pariwisata.

c. Strategi Pengembangan Aksesibilitas :

Meningkatkan kemudahan akses angkutan umum maupun kendaraan pribadi

untuk mencapai obyek wisata.

Meningkatkan kemudahan akses informasi agar obyek wisata di Kabupaten

Kuningan dapat diakses dengan mudah dari berbagai macam sumber.

d. Strategi Pengembangan Prasarana :

Perlu perbaikan dan peningkatan sarana dan prasarana yang ada di obyek

wisata.

e. Strategi Pengembangan Usaha :

Peningkatan kualitas pelayanan kepada pengunjung obyek wisata.

Pengembangan obyek wisata yang masih berupa potensi menjadi obyek

wisata yang riil dalam mendukung PAD.

2. Pengembangan pariwisata di Kabupaten Kuningan tidak hanya sebatas dalam

tataran normatif dalam bentuk berbagai regulasi tetapi harus bersifat implementatif.

Oleh karena itu, pengembangan pariwisata perlu didukung oleh semua pihak yaitu

pejabat Pemerintah Daerah, DPRD, pengusaha dan juga masyarakat. Dalam hal ini

diperlukan kerja sama, koordinasi, integrasi dan sinkronisasi secara sinergis antara

berbagai pihak tersebut, sehingga dapat dihindari konflik yang akan berdampak

negatif terhadap pengembangan pariwisata di Kabupaten Kuningan.

3. Pengembangan pariwisata di Kabupaten Kuningan perlu didukung oleh political will

yang kuat dari kalangan elit pemerintah daerah dan DPRD dalam bentuk regulasi,

program, alokasi anggaran yang memadai, dan debirokratisasi atau kemudahan

dalam perijinan usaha pariwisata bagi investor. Selain itu, pengembangan pariwisata

juga harus dirasakan sebagai kebutuhan di kalangan grass root yaitu masyarakat,

Page 68: KAJIAN TERHADAP UPAYA PENINGKATAN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127169... · memiliki potensi yang cukup besar dalam PAD-nya, ... Pengumpulan data dilakukan

khususnya masyarakat di sekitar lokasi obyek wisata. Dalam hal ini diperlukan

pengembangan pariwisata yang berbasis masyarakat, sehingga di kalangan

masyarakat akan tumbuh ”sadar wisata”. Masyarakat harus menyadari potensi

wisata di daerahnya yang besar dan harus mempunyai rasa memiliki, sehingga

tumbuh budaya “sapta pesona’ yang positif di kalangan masyarakat. Hal ini dapat

diupayakan melalui pembentukan komunitas-komunitas sadar wisata dan forum-

forum pertemuan bersama yang dilakukan secara rutin, intensif dan

berkesinambungan.

4. Pemerintah Kabupaten Kuningan perlu memiliki sistem informasi dan database

kepariwisataan yang benar-benar akurat yang harus di-update secara rutin, sehingga

dapat diketahui potensi riil pariwisata di daerahnya beserta kelemahan, hambatan,

tantangan dan peluang yang dihadapi. Sistem informasi dan database ini penting

bagi Pemerintah Daerah sebagai dasar dalam menetapkan kebijakan, pengambilan

keputusan dan perumusan strategi pengembangan pariwisata yang tepat. Sistem

informasi dan database ini juga penting bagi pihak investor, pengusaha, peneliti,

wisatawan dan pihak-pihak lain yang memerlukannya.

5. PD. Aneka Usaha (PDAU) agar mengelola obyek wisata secara lebih profesional

dan optimal. Dalam hal ini yang diperlukan bukan hanya strategi intensifikasi atau

eksploitasi dengan cara meningkatkan pengelolaan obyek wisata yang sudah ada dan

yang masih berupa potensi, tetapi juga strategi ekstensifikasi atau eksplorasi yaitu

mencari dan mengembangkan obyek wisata baru di luar obyek wisata yang sudah

ada. Dalam tahap ini, potensi pariwisata yang dimiliki merupakan modal dasar yang

masih dapat dikembangkan secara lebih optimal, sehingga dirasakan belum perlu

membangun obyek wisata yang spektakuler dengan modal yang sangat besar.

Dengan demikian, PDAU akan benar-benar dirasakan eksistensi dan peranannya

sebagai leading sector dalam mengembangkan pariwisata di Kabupaten Kuningan.

6. Perlu renegosiasi atau negosiasi ulang yang berkaitan dengan penyerahan atau

pengalihan obyek wisata yang sekiranya akan merugikan Pemerintah Kabupaten

Kuningan. Hal ini juga penting dilakukan untuk menghindari masalah hukum yang

tidak diinginkan di kemudian hari serta konflik dengan warga masyarakat di sekitar

obyek wisata. Keberadaan obyek wisata pertama-tama harus dirasakan manfaatnya

Page 69: KAJIAN TERHADAP UPAYA PENINGKATAN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127169... · memiliki potensi yang cukup besar dalam PAD-nya, ... Pengumpulan data dilakukan

oleh masyarakat sekitar dalam bentuk peningkatan taraf hidup dan kesejahteraan.

Oleh karena itu, masyarakat sekitar obyek wisata perlu diberi kesempatan yang

seluas-luasnya untuk membuka usaha yang menunjang keberadaan obyek wisata

tersebut.

7. Untuk ke depan perlu dipikirkan dan dipertimbangkan keberadaan Disparbud

Kabupaten Kuningan yang selama ini menjadi leading sector bidang pariwisata dan

kebudayaan. Hal ini perlu dilakukan setelah pengelolaan beberapa obyek wisata

diserahkan dari Disparbud kepada PDAU, sementara di tingkat pusat urusan

kebudayaan kembali diintegrasikan ke dalam Kementerian Pendidikan. Dalam hal

ini perlu dipertimbangkan apakah Disparbud Kabupaten Kuningan tetap

dipertahankan atau dibubarkan. Hal itu perlu dikaji secara komprehensif oleh

Pemerintah Daerah dan DPRD dengan melakukan analisis jabatan dan analisis

beban kerja secara akurat dan obyektif.

8. Sesuai dengan Term of Reference (ToR) yang ditetapkan Bappeda Kabupaten

Kuningan, penelitian ini tidak mengkaji kontribusi sektor pariwisata terhadap PDRB

(Produk Domestik Regional Bruto) Kabupaten Kuningan. BPS sendiri tidak

melakukan kajian ini, sehingga tidak diketahui sampai sejauh mana peranan

pemerintah daerah dalam menunjang perekonomian daerah. Oleh karena itu, perlu

dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai kontribusi sektor pariwisata terhadap

PDRB Kabupaten Kuningan. Melalui penelitian ini akan diketahui kontribusi jasa

pariwisata yang memiliki multiplier effect terhadap PDRB.

9. Sesuai dengan ToR yang ditetapkan Bappeda Kabupaten Kuningan, penelitian ini

tidak mengkaji kinerja PDAU dalam mengelola obyek wisata di Kabupaten

Kuningan. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai hal

tersebut. Kinerja PDAU dalam mengelola obyek wisata antara lain akan nampak

dari kontribusi Bagian Laba PDAU terhadap PAD, di mana pada tahun 2011 PDAU

belum memberikan kontribusi Bagian Labanya terhadap PAD.

Page 70: KAJIAN TERHADAP UPAYA PENINGKATAN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127169... · memiliki potensi yang cukup besar dalam PAD-nya, ... Pengumpulan data dilakukan

DAFTAR PUSTAKA

Djam’an Satori dan Aan Komariah. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung :Alfabeta

Fuad Mas’ud. 2004. Survai Diagnosis Organisasional Konsep & Aplikasi. Semarang: Balai Penerbit UNDIP

Husein Umar. 2005. Metode penelitian Untuk skripsi dan Tesis Bisnis. Jakarta : PT.RajaGrafindo Persada

I Gde Pitana & I Ketut Surya Diarta, 2009. Pengantar Ilmu Pariwisata. Yogyakarta :Andi

Jogiyanto. 2005. Metodologi Penelitian Bisnis. Yogyakarta : BPFE

Koswara Kertapraja. 2010. Pemerintahan Daerah. Jakarta : Inner

Moh. Nazir. 2003. Metode Penelitian. Jakarta : Ghalia Indonnesia

Sugiyono. 2006. Metode Penelitian Administrasi. Bandung : Alfabeta

Syamsuddin Haris, 2005. Desentralisasi dan Otonomi Daerah. Jakarta : LIPI Press

Peraturan Perundang-undangan :

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 tentang PemerintahanDaerah

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2004 tentang PerimbanganKeuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah

Page 71: KAJIAN TERHADAP UPAYA PENINGKATAN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127169... · memiliki potensi yang cukup besar dalam PAD-nya, ... Pengumpulan data dilakukan

DESKRIPSI SINGKATOBYEK WISATA

DI KABUPATEN KUNINGAN

Page 72: KAJIAN TERHADAP UPAYA PENINGKATAN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127169... · memiliki potensi yang cukup besar dalam PAD-nya, ... Pengumpulan data dilakukan

CIGUGUR

Alamat : Jalan Raya Cigugur Kel./Kec. CigugurTelepon : 081324088988Email : -Jarak dari pusat kota : 3 kmDibangun tahun : 1930Luas lahan : 0,42 haStatus tanah :Petunjuk kearah tujuan: AdaPengelola : Dinas Pariwisata & Kebudayaan Kabupaten KuninganHarga Tiket Masuk

Hari Biasa Hari Libur

Dewasa Rp 3.000,00 Rp 3.500,00Anak-anak Rp 2 000,00 Rp 2.500,00

Hari Libur : -Jam Buka : 8.00 s.d 18.00 WIBPemandu Wisata : ada, 1 orangTim Penyelamat : ada, 4 orangKompepar : -Prasarana : AdaSarana : AdaFasilitas : musala, tempat ganti pakaian, kolam renang, WCAksesibilitas : AdaDaya Tarik : Ikan DewaJumlah Tenaga Kerja : 4 orang priaPendidikan : - Lulusan SD : 1 orang

- Lulusan SMA : 3 orang

Page 73: KAJIAN TERHADAP UPAYA PENINGKATAN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127169... · memiliki potensi yang cukup besar dalam PAD-nya, ... Pengumpulan data dilakukan

CIBULAN

Alamat : Desa Maniskidul Kec. JalaksanaTelepon/Fax : (0232) 614045Fax : (0232) 612045Email : [email protected] dari pusat kota : 7 kmDibangun tahun : 1939Luas lahan : 5 haStatus tanah : Milik Desa (tanaman Dishutbun, terdaftar di TNGC)Petunjuk kearah tujuan: - di jalan raya desa Caracas

- 2 buah di pinggir jalan rayaPengelola : Pemerintah Desa ManiskidulHarga Tiket Masuk :

Hari Biasa Hari Libur

Dewasa Rp 4.000,00 Rp 5.500,00Anak-anak Rp 3.000,00 Rp 4.000,00

Kendaraan : Sepeda Motor Rp 1.500,00 Rp 1.500,00Bus/Truk Rp 4.000,00 Rp 4.000,00Non Bus Rp 2.500,00 Rp 2.500,00

Flying Fox Dewasa Rp 10.000,00 Rp 10.000,00Anak-anak Rp 15.000,00 Rp 15.000,00

Hari Libur : -Jam Buka : Hari biasa & libur : 7.30 s.d. 17.30 WIBPemandu Wisata : ada, 1 orangTim Penyelamat : ada , 6 orangKompepar : KOMPEPAR CIBULAN (DENI SUPRIADI)Prasarana : AdaSarana : AdaAksesibilitas : AdaDaya Tarik : Kolam Renang Air Jernih seluas 600 m, Ikan Dewa, Sumur TujuhAktifitatas : Tahunan Kawin Cai (Kamis Wage Bulan Rewah), Olah Raga Renang (Umum

dan Anak Sekolah), Wisata Religi/Ziarah di Sumur TujuhJumlah Tenaga Kerja : - Pria : 6 orang

- Wanita : 2 orangPendidikan : - Lulusan SMA : 6 orang

- Lulusan D3 : 1 orang- Lulusan S1 : 1 orang

Page 74: KAJIAN TERHADAP UPAYA PENINGKATAN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127169... · memiliki potensi yang cukup besar dalam PAD-nya, ... Pengumpulan data dilakukan

BALONG DALEM

Alamat : Desa Babakanmulya Kec. JalaksanaTelepon/Fax : -Email : -Jarak dari pusat kota : 6 kmDibangun tahun : 1948Luas lahan : 6,25 haStatus tanah : Milik DesaPetunjuk kearah tujuan: -Pengelola : Kompepar & DesaHarga Tiket Masuk : Rp 2.000,00Hari Libur : -Jam Buka : -Pemandu Wisata : -Tim Penyelamat : -Kompepar : TIRTA YATRA BALONG DALEMPrasarana : Tidak AdaSarana : Tidak AdaAksesibilitas : Tidak AdaDaya Tarik : 2 Buah Kolam Besar/Balong, Situs Taman Makam Pahlawan Samudra,

BumiPerkemahan (luas 2 ha)Aktifitas : Tahunan Kawin Cai (Kamis Wage Bulan Rewah), Bumi PerkemahanJumlah Tenaga Kerja : 6 orang priaPendidikan : - Lulusan SMP : 4 orang

- Lulusan SMA : 2 orang

Page 75: KAJIAN TERHADAP UPAYA PENINGKATAN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127169... · memiliki potensi yang cukup besar dalam PAD-nya, ... Pengumpulan data dilakukan

LINGGARJATI INDAH

Alamat : Jl. Linggarjati No. 4 Desa Linggasana Kec. CigandamekarTelepon/Fax : (0232) 613188Email :Jarak dari pusat kota : 12 kmDibangun tahun : 1988Luas lahan : 11,5 haStatus tanah : Hak Guna UsahaPetunjuk kearah tujuan: adaPengelola : PT Linggarjati Wigena (Pimpinan: H. TOTO SUPRAPTO, SE)Harga Fasilitas Rekreasi:

Fasilitas RpPintu Masuk Dewasa 5.000,00

Anak-anak 4.000,00Kolam Renang Dewasa 7.500,00

Anak-anak 7.500,00ParkirKendaraan

Motor 4.000,00Bus/Truk 10.000,00Non Bus 5.000,00

Sepeda Air 10.000,00Mainan Anak 3.000,00 /koinOutbond 35.000,00 /5 permainanBilyar 1.500,00 /koinKuda Tunggang 15.000,00 /PenunggangKolam Pancing 16.000,00 /kg ikanSepeda Layang 5.000,00Villa 85.000,00 s.d. 250.000,00

PAKET WISATA HARGA DAN FASILITASAdventure deLinggarjati

Paket A (Menginap) Rp 175.000,00/orang nett3 x makan & 1 x snack, free charge tiket masuk pintu masukgapura & kolam renang, kamar standar 2 orang/kamar family 4orang, maks. 100 orang

Paket B (Rekreasi) Rp 90.000,00/orang nettFree charge tiket masuk pintu masuk gapura & kolam renang,sepeda air, outbond flying fox, makan siang, snack

Paket Outbond Rp 40.000,00/orang nettFree charge tiket masuk pintu masuk gapura, 2 flying fox,Jembatan Elvis, Jembatan V, Spider Wb, Rakit, Snack

Hari Libur : -Jam Buka : 7.00 WIBPemandu Wisata : Ada, 1 orangTim Penyelamat : Ada, 4 orangKompepar : -Prasarana : AdaSarana : AdaAksesibilitas : AdaDaya Tarik : Wisata alam Adventure De Linggarjati, Kolam Renang, Mainan Anak,

Sepeda Air, Kuda Tunggang, Outbond, Kolam Pancing, Kuda Tunggang, dll

Page 76: KAJIAN TERHADAP UPAYA PENINGKATAN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127169... · memiliki potensi yang cukup besar dalam PAD-nya, ... Pengumpulan data dilakukan

Jumlah Tenaga Kerja : 40 orang terdiri dari:- Pria : 39 orang- Wanita : 1 orang

Pendidikan : - Lulusan SD : 17 orang- Lulusan SMP : 10 orang- Lulusan SMA : 11 orang- Lulusan S1 : 2 orang

Page 77: KAJIAN TERHADAP UPAYA PENINGKATAN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127169... · memiliki potensi yang cukup besar dalam PAD-nya, ... Pengumpulan data dilakukan

SANGKANHURIP ALAMI

Alamat : Jl. Pemandian Air Panas Sangkanhurip No. 210Desa Sangkanhurip Kecamatan Cigandamekar

Telepon/Fax : (0232) 613142Email : -Jarak dari pusat kota : 12 kmDibangun tahun : 1986Luas lahan : ± 3400 m3

Status tanah : Pemkab KuninganPetunjuk kearah tujuan : adaPengelola : PT Citra Daya Reksa (Hj. SRI WINARSIH)Harga Tiket Masuk :

Dewasa (Rp) Anak (Rp)Kolam Renang 7.000,00 6.000,00Ruang Tertutup (Utama) 8.000,00 6.000,00Ruang Tertutup (Executive) 30.000,00 20.000,00Parkir Kendaraan Motor 2.000,00

Non Bus 5.000,00Hari Libur : -Jam Buka : 24 jamPemandu Wisata : -Tim Penyelamat : -Kompepar : Ada (AGUS WARDONO)Prasarana : AdaSarana : AdaAksesibilitas : AdaDaya Tarik : Air panasAktifitatas : Berenang, berendamFasilitas : Kantin, Kolam Rendam Air Panas Alami, Kolam Renang Luncuran Naga,

Cenderamata, Panggung Hiburan, Restoran/LesehanJumlah Tenaga Kerja : 20 orang terdiri dari:

- Pria : 18 orang- Wanita : 2 orang

Pendidikan : - Lulusan SMP : 11 orang- Lulusan SMA : 7 orang- Lulusan D3 : 1 orang- Lulusan S1 : 1 orang

Page 78: KAJIAN TERHADAP UPAYA PENINGKATAN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127169... · memiliki potensi yang cukup besar dalam PAD-nya, ... Pengumpulan data dilakukan

CURUG SIDOMBA

Alamat : Jl. Sidomba N0. 1 Desa Peusing Kecamatan JalaksanaTelepon/Fax : (0232) 8617662, 08170468800, 081911397811, 081564745881Website : www.sidomba.co.idEmail : [email protected] dari pusat kota : 18 kmDibangun tahun : 2003, diresmikan 15 Februari 2005Luas lahan : 6 haStatus tanah : hak milikPetunjuk kearah tujuan: AdaPengelola : Yayasan Islam Terpadu Umar Sjarifuddin (ITUS)Harga Tiket Masuk :

Fasilitas Dewasa (Rp) Anak (Rp)

Tiket Masuk 5.000,00 3.500,00Air terjun/Curug 5.000,00 3.500,00Buper 10.000,00Flying Fox 10.000,00Outbond Anak 15.000,00Kolam Renang 10.000,00 7.500,00Ruang Meeting 15.000,00

KendaraanMotor 1.000,00Bus/Truk 5.000,00Non Bus 1.500,00

Hari Libur : -Jam Buka : 8.00 WIBPemandu Wisata : Ada, 1 orangTim Penyelamat : Ada, 2 orangKompepar : Ada, (ANDRI SOFYAN)Prasarana : AdaSarana : AdaAksesibilitas : AdaFasilitas : Kolam Renang, Bumi Perkemahan (4 ha), Kantin, Arena Bermain Anak &

Outbond, Menara At-Tiin (t:36m), Koleksi Hewan, Ikan Hias, Air TerjunJumlah Tenaga Kerja : 20 orang terdiri dari : - Pria : 19 orang

- Wanita : 1 orangPendidikan : - Lulusan SD : 1 orang - Lulusan S1 : 3 orang

- Lulusan SMP : 7 orang- Lulusan SMA : 6 orang- Lulusan D3 : 1 orang

Page 79: KAJIAN TERHADAP UPAYA PENINGKATAN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127169... · memiliki potensi yang cukup besar dalam PAD-nya, ... Pengumpulan data dilakukan

SITE MUSEUM TAMAN PURBAKALA CIPARI

Alamat : Jl. Purbakala Kelurahan Cipari Kecamatan CigugurTelepon/Fax : (0232) 871378Email : -Jarak dari pusat kota : 4,7 kmDibangun tahun : 1976Luas lahan : 7000 m2

Status tanah : Milik Departemen Kebudayaan & Pariwisata ( Pemerintah )Petunjuk kearah tujuan: AdaPengelola : Dinas Pariwisata & Kebudayaan Kabupaten KuninganHarga Tiket Masuk : -Hari Libur : -Jam Buka : Pukul 8.00 s.d. 15.00 WIBPemandu Museum : Ada, 9 orangDaya Tarik : Museum dan peninggalan prasejarahJumlah Koleksi : 121 buahJenis Koleksi : Kapak Batu, Gelang Batu, Kapak Perunggu, Benda dari Gerabah, Jenis

Batuan, Punden, Peti Kubur Batu, Lumpang, DolmenJumlah Tenaga Kerja : 9 orang terdiri dari

- Pria : 7 orang- Wanita : 2 orang

Pendidikan : - Lulusan SMP : 1 orang- Lulusan SMA : 8orang

Page 80: KAJIAN TERHADAP UPAYA PENINGKATAN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127169... · memiliki potensi yang cukup besar dalam PAD-nya, ... Pengumpulan data dilakukan

BALONG KERAMAT DARMALOKA

Alamat : RT 9 RW 2 Dusun Paleben Desa/Kecamatan DarmaTelepon/Fax : -Email : -Jarak dari pusat kota : 13,5 kmDibangun tahun : -Luas lahan : 2,7 haStatus tanah : Tanah DesaPetunjuk kearah tujuan: AdaPengelola : Pemerintah Desa DarmaHarga Tiket Masuk :

Hari Biasa/Libur

Dewasa Rp 3.000,00Anak-anak Rp 2.000,00

Kendaraan : Sepeda Motor Rp 1.000,00Bus/Truk Rp 3.000,00Non Bus Rp 2.000,00

Hari Libur : -Jam Buka : 24 jamPemandu Wisata : Ada, 3 orangTim Penyelamat : Ada, 2 orangKompepar : Ada (Ketua: OMAN SOMANTRI)Daya Tarik : Ikan Langka, Situs Makam KunoFasilitas : Parkir, kolam keramat, gazebo, MCK, kedai, mainan anakJumlah Tenaga Kerja : 12 orang terdiri dari

- Pria : 7 orang- Wanita : 5 orang

Pendidikan : - Lulusan SD : 2 orang- Lulusan SMP : 6 orang- Lulusan SMA : 4 orang

Page 81: KAJIAN TERHADAP UPAYA PENINGKATAN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127169... · memiliki potensi yang cukup besar dalam PAD-nya, ... Pengumpulan data dilakukan

WADUK DARMA

Alamat : Desa Jagara Kecamatan DarmaTelepon : (0232) 8880193,081931144650Email : -Jarak dari pusat kota : 12 kmDibangun tahun : 1958Luas lahan : 4,25 haStatus tanah : Pemkab KuninganPetunjuk kearah tujuan: AdaPengelola : Dinas Pariwisata & Kebudayaan Kabupaten KuninganHarga Tiket Masuk :

Hari Biasa (Rp) Hari Libur (Rp)

Dewasa 4.000,00 5.000,00Anak-anak 2.000,00 3.000,00

Kendaraan : Sepeda Motor 1.000,00 1.000,00Bus/Truk 5.000,00 5.000,00Non Bus 2.500,00 2.500,00Outbond 7.000,00Minitrain 5.000,00Perahu 70.000,00Villa 100.000,00

Hari Libur : -Jam Buka : 24 jamPemandu Wisata : Ada, 2 orangTim Penyelamat : Ada, 1 orangKompepar : Ada (UMAR HIDAYAT)Prasarana : AdaSarana : AdaAksesibilitas : AdaDaya Tarik : Keindahan alam (danau dan pemandangan)Fasilitas : 15 buah warung Asri, 12 buah perahu wisata, 1 buah kios foto digital, 16

buah mainan anak, 10 buah gazebo, 6 buah cottage, arena kemping seluas120x90m, 3 toilet umum, 3 musala, panggung hiburan 14x9m, kolam renanganak

Jumlah Tenaga Kerja : 7 orang priaPendidikan : - Lulusan SD : 1 orang

- Lulusan SMA : 6 orang

Page 82: KAJIAN TERHADAP UPAYA PENINGKATAN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127169... · memiliki potensi yang cukup besar dalam PAD-nya, ... Pengumpulan data dilakukan

GEDUNG PERUNDINGAN LINGGAJATI

Alamat : Jl. Naskah Linggarjati No. 106 Desa Linggarjati CilimusTelepon/Fax : (0232) 615379Email : -Jarak dari pusat kota : 17 kmDibangun tahun : 1930Luas lahan : 20.070 m2

Status tanah : Milik PemerintahPetunjuk kearah tujuan: AdaPengelola : Dinas Pariwisata & Kebudayaan Kabupaten KuninganHarga Tiket Masuk : -Hari Libur : -Jam Buka : 7.30 WIBPemandu Wisata : Ada, 8 orangDaya Tarik : Gedung Perundingan LinggarjatiFasilitas : Auditorium, WC, warung, musala, tempat parkirJumlah Tenaga Kerja : 10 orang terdiri dari

- Pria : 9 orang- Wanita : 1 orang

Pendidikan : - Lulusan SD : 1 orang- Lulusan SMP : 3 orang- Lulusan SMA : 5 orang- Lulusan S1 : 1 orang

Page 83: KAJIAN TERHADAP UPAYA PENINGKATAN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127169... · memiliki potensi yang cukup besar dalam PAD-nya, ... Pengumpulan data dilakukan

LEMBAH CILENGKRANG

Alamat : Desa Pajambon Kec.KaramatmulyaTelepon : 853 0232 0239Email : -Jarak dari pusat kota : 9 kmDibangun tahun : 2000Luas lahan : 30 haStatus tanah : BTNGCPetunjuk kearah tujuan: adaPengelola : KompeparHarga Tiket Masuk : 3.500,-Hari Libur : -Jam Buka : 07.00Pemandu Wisata : Ada, 21 orangTim Penyelamat : -Kompepar : Ada (Ketua: MULYADI)Daya Tarik : Keindahan alam, air terjun, air panasFasilitas : 2 buah air terjun (Curug Sawer & Curug Sabuk), air panas alami, bumi

perkemahan, musala, MCKJumlah Tenaga Kerja : 21 orang priaPendidikan : Lulusan SD : 21 orang

Page 84: KAJIAN TERHADAP UPAYA PENINGKATAN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127169... · memiliki potensi yang cukup besar dalam PAD-nya, ... Pengumpulan data dilakukan

TALAGAREMIS

Alamat : Desa Kaduela Kecamatan PasawahanTelepon : 081395697901Email : -Jarak dari pusat kota : 20 kmDibangun tahun : 1983Luas lahan : 28,80 haStatus tanah : Milik BTNGCPetunjuk kearah tujuan: -Pengelola : PerhutaniHarga Tiket Masuk :

Hari Biasa (Rp) Hari Libur (Rp)

Dewasa 5.000,00 6.000,00Anak-anak 2.500,00 3.000,00

Kendaraan : Sepeda Motor 1.000,00 1.000,00Bus/Truk 5.000,00 5.000,00Non Bus 2.500,00 2.500,00Sepeda Air 2.500,00Perahu Boat 1.500,00Situ Ayu Sauntang 1.000,00

Hari Libur : -Jam Buka : 07.00Pemandu Wisata : Ada, 2 orangTim Penyelamat : Ada, 2 orangKompepar : AdaFasilitas : Permainan air , panggung hiburan, situ ayu sauntang, parkir, MCKDaya Tarik : keindahan alam, air telaga yang jernihJumlah Tenaga Kerja : 7 orang priaPendidikan : - Lulusan SMP : 1 orang

- Lulusan SMA : 6 orang

Page 85: KAJIAN TERHADAP UPAYA PENINGKATAN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127169... · memiliki potensi yang cukup besar dalam PAD-nya, ... Pengumpulan data dilakukan

TALAGA NILEM (Potensi )

Alamat : Desa Kaduela Kecamatan PasawahanTelepon : -Email : -Jarak dari pusat kota : 30 kmDibangun tahun : -Luas lahan : 1 haStatus tanah : Milik BTNGCPetunjuk kearah tujuan: -Pengelola :Harga Tiket Masuk : -Hari Libur : -Jam Buka : -Pemandu Wisata : -Tim Penyelamat : -Kompepar : -Prasarana : -Sarana : -Aksesibilitas : -Daya Tarik : -Potensi : Tempat kemping, sepeda air, kolam renangJumlah Tenaga Kerja : -Pendidikan : -

Page 86: KAJIAN TERHADAP UPAYA PENINGKATAN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127169... · memiliki potensi yang cukup besar dalam PAD-nya, ... Pengumpulan data dilakukan

Taman Rekreasi Salsabila

Alamat : Jl. Panawuan No. 2 RT I RW I Dusun IDesa Panawuan Kec. Cigandamekar

Telepon/Fax : (0232) 613732/(0232)8617085Email : -Jarak dari pusat kota :Dibangun tahun : Januari 2008Luas lahan : 1000 m2

Status tanah : Milik PribadiPetunjuk kearah tujuan: AdaPengelola : H.M. Andaka WidjajaHarga Tiket Masuk :

Hari Biasa Hari Libur

Outbond Rp 5.000,00 Rp 8.000,00Memancing Rp 3.000,00Sepeda Rp 500,00

Hari Libur : JumatJam Buka : 8.00 s.d. 15.00 WIBPrasarana : AdaSarana : AdaAksesibilitas : AdaDaya Tarik : Outbond Anak, KantinJumlah Tenaga Kerja : 16 orang terdiri dari

- Pria : 8 orang- Wanita : 8 orang

Pendidikan : - Lulusan SMP : 6 orang- Lulusan SMA : 10 orang

Page 87: KAJIAN TERHADAP UPAYA PENINGKATAN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127169... · memiliki potensi yang cukup besar dalam PAD-nya, ... Pengumpulan data dilakukan

BALONG KAMBANG PASAWAHAN

Alamat : Desa Pasawahan Kec. PasawahanTelepon/Fax : -Email : -Jarak dari pusat kota : 28 kmDibangun tahun : 2007Luas lahan : 900 m2

Status tanah : Milik DesaPetunjuk kearah tujuan: Ada, sudah rusakPengelola : Pemerintah Desa PasawahanHarga Tiket Masuk : Rp 1.000,00Hari Libur : -Jam Buka : -Pemandu Wisata : -Tim Penyelamat : -Kompepar : -Prasarana : AdaSarana : AdaAksesibilitas : AdaDaya Tarik : Ikan Kancra Bodas (Ikan Dewa), Kolam, Sumur TujuhJumlah Tenaga Kerja : Dikelola oleh Karang tarunaPendidikan : -

Page 88: KAJIAN TERHADAP UPAYA PENINGKATAN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127169... · memiliki potensi yang cukup besar dalam PAD-nya, ... Pengumpulan data dilakukan

SITONJUL

Alamat : Dusun Kliwon & Manis Desa SangkanhuripKec. Cigandamekar

Telepon/Fax : -Email : -Jarak dari pusat kota : 16 kmDibangun tahun : 1999Luas lahan : 4 haStatus tanah : Milik DesaPetunjuk kearah tujuan: AdaPengelola : Pemerintah Desa SangkanhuripHarga Tiket Masuk : -Hari Libur : -Jam Buka : Pukul 8.00Pemandu Wisata : -Kompepar : AdaPrasarana : Tidak AdaSarana : Tidak AdaAksesibilitas : Tidak AdaDaya Tarik : AlamAktifitatas : Jalan SantaiJumlah Tenaga Kerja : 11 orang terdiri dari

- Pria : 9 orang- Wanita : 2 orang

Pendidikan : - Lulusan SMA : 8 orang- Lulusan D3 : 1 orang- Lulusan S1 : 2 orang

Page 89: KAJIAN TERHADAP UPAYA PENINGKATAN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127169... · memiliki potensi yang cukup besar dalam PAD-nya, ... Pengumpulan data dilakukan

SITU CICEREM

Alamat : Desa Kaduela Kec. PasawahanTelepon/Fax : -Email : -Jarak dari pusat kota : 37 kmDibangun tahun : 2006Luas lahan : 5.000 m2

Status tanah : BTNGC (Sewa Rp 5.000.000/th)Petunjuk kearah tujuan: Ada, 1 buahPengelola : Pemerintah Desa KaduelaHarga Tiket Masuk : - Rp 2.000,00/orang

- Rp 1.000,00/kendaraanHari Libur : -Jam Buka : 8.00 s.d. 16.00 WIBPemandu Wisata : -Tim Penyelamat : -Kompepar : -Prasarana : -Sarana : -Aksesibilitas : AdaDaya Tarik : Situ/Talaga, Tempat Kemping, AlamJumlah Tenaga Kerja : 4 orang priaPendidikan : - Lulusan SMP : 3 orang

- Lulusan SMA : 1 orang

Page 90: KAJIAN TERHADAP UPAYA PENINGKATAN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127169... · memiliki potensi yang cukup besar dalam PAD-nya, ... Pengumpulan data dilakukan

CURUG BANGKONG

Alamat : Desa Kertawirama Kec. NusaherangTelepon/Fax : -Email : -Jarak dari pusat kota : 9 kmDibangun tahun : 2003Luas lahan : 420m2

Status tanah : Tanah Desa (Gege)Petunjuk kearah tujuan: -Pengelola : Enjon (ditugaskan)Harga Tiket Masuk : - Dewasa : Rp 1.500,00

- Anak-anak : Rp 1.000,00Hari Libur : -Jam Buka : 7.00 s.d. 15.00 WIBPemandu Wisata : -Tim Penyelamat : -Kompepar : -Prasarana : -Sarana : -Aksesibilitas : -Daya Tarik : Air terjunJumlah Tenaga Kerja : 1 orang priaPendidikan : -

Page 91: KAJIAN TERHADAP UPAYA PENINGKATAN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127169... · memiliki potensi yang cukup besar dalam PAD-nya, ... Pengumpulan data dilakukan

CURUG LANDUNG ( Potensi )

Alamat : Desa Cisantana Kecamatan CigugurTelepon/Fax : -Email : -Jarak dari pusat kota : 9 kmDibangun tahun : -Luas lahan : 1 haStatus tanah : -Petunjuk kearah tujuan: -Pengelola : -Harga Tiket Masuk : -Hari Libur : -Jam Buka : -Pemandu Wisata : -Tim Penyelamat : -Kompepar : -Prasarana : -Sarana : -Aksesibilitas : -Daya Tarik : Air terjun, Saung Santai, Tempat KempingJumlah Tenaga Kerja : -Pendidikan : -

Page 92: KAJIAN TERHADAP UPAYA PENINGKATAN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127169... · memiliki potensi yang cukup besar dalam PAD-nya, ... Pengumpulan data dilakukan

CIANGIR

Alamat : Desa Ciangir Kecamatan CibingbinTelepon/Fax : -Email : -Jarak dari pusat kota : 25 kmDibangun tahun : 1970Luas lahan : 50 bataStatus tanah : Gege

- Sewa tanah ke desa Rp 400.000,00/th- Listrik Rp 360.000,00/th

Petunjuk kearah tujuan: -Pengelola : RUMINAHHarga Tiket Masuk : Rp 500,00 – Rp 2.000Hari Libur : -Jam Buka : -Pemandu Wisata : -Tim Penyelamat : -Kompepar : -Prasarana : -Sarana : -Aksesibilitas : -Daya Tarik : Air panasJumlah Tenaga Kerja : 2 orang terdiri dari

- Pria : 1 orang- Wanita : 1 orang

Pendidikan : -

Page 93: KAJIAN TERHADAP UPAYA PENINGKATAN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127169... · memiliki potensi yang cukup besar dalam PAD-nya, ... Pengumpulan data dilakukan

KOLAM RENANG TIRTA AGUNG MAS

Alamat : Jl. Raya Luragung No. 5 Desa LuragungTelepon : (0232) 879988Email : -Jarak dari pusat kota : 20 kmDibangun tahun : 2006 (diresmikan 6 September 2006)Luas kolam : - Dewasa : 25 x 50 meter

- Anak-anak : 32 x 12 meterStatus tanah : Milik PribadiPetunjuk kearah tujuan: AdaPengelola : Drs. H. Ade KusmapradjaHarga Tiket Masuk : - Dewasa : Rp 8.000,00

- Anak-anak : Rp 5.000,00Hari Libur : -Jam Buka : 8.00 s.d 17.00 WIBTim Penyelamat : Ada, 4 orangKompepar : -Prasarana : AdaSarana : AdaAksesibilitas : baikFasilitas : Kantor, Tempat Parkir, Fitnes Center/Sanggar Senam, Gazebo/TendaDaya Tarik : -Aktifitas : BerenangJumlah Tenaga Kerja : 10 orang terdiri dari:

- Pria : 7 orang- Wanita : 3 orang

Pendidikan : - Lulusan SD : 1 orang- Lulusan SMP : 5 orang- Lulusan SMA : 4 orang

Page 94: KAJIAN TERHADAP UPAYA PENINGKATAN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127169... · memiliki potensi yang cukup besar dalam PAD-nya, ... Pengumpulan data dilakukan

KOLAM RENANG ABN

Alamat : Jl. Raya Cihideung Girang Desa Cihideung GirangKec. Cidahu

Telepon/Fax : (0232) 879765/(0232) 878689Email : [email protected] dari pusat kota : 15 kmDibangun tahun : 2007 (diresmikan 23 juni 2007)Luas lahan : 200 bata, terdiri dari 5 buah kolam renang

- Dewasa : 25 x 12 meter (2 buah)- Anak-anak : 35 x 35 meter (3 buah)

Status tanah : Milik PribadiPetunjuk kearah tujuan: AdaPengelola : KARYANIHarga Tiket Masuk : - Dewasa : Rp 8.000,00

- Anak-anak : Rp 5.000,00Hari Libur : -Jam Buka : 8.00 s.d. 18.00 WIBTim Penyelamat : Ada, 4 orangKompepar : -Prasarana : AdaSarana : AdaAksesibilitas : BaikDaya Tarik : Waterboom (tinggi 8 m, panjang 60 m)Aktifitas : BerenangFasilitas : Toserba, Cafetaria, Kamar Ganti, Waterboom, Kolam Renang, Arena

Bermain AnakJumlah Tenaga Kerja : 7 orang terdiri dari:

- Pria : 6 orang- Wanita : 1 orang

Pendidikan : - Lulusan SMP : 5 orang- Lulusan SMA : 2 orang

Page 95: KAJIAN TERHADAP UPAYA PENINGKATAN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127169... · memiliki potensi yang cukup besar dalam PAD-nya, ... Pengumpulan data dilakukan

KOLAM RENANG SANGGARIANG

Alamat : Jl. Siliwangi No. 75 Kel. PurwawinangunTelepon : (0232) 871567Email : -Jarak dari pusat kota : 0 kmDibangun tahun : -Luas lahan : 4160 m2, terdiri dari 3 buah kolam renang, dengan ketinggian kolam 60cm,

1m–120cm, dan 180cm–3mStatus tanah : Milik PribadiPetunjuk kearah tujuan: AdaPengelola : PT KUNING AYU (Ir. PUDJA SURASA)

Nomor Izin Usaha : 556.12/KPTS.1459-SIUP/2007Harga Tiket Masuk : - Dewasa : Rp 5.000,00

- Anak-anak : Rp 4.000,00Hari Libur : -Jam Buka : 7.00 WIBTim Penyelamat : Ada, 2 orangKompepar : -Prasarana : AdaSarana : AdaAksesibilitas : AdaDaya Tarik : Kolam Renang dan Gedung PertemuanAktifitatas : BerenangJumlah Tenaga Kerja : 15 orang terdiri dari:

- Pria : 11 orang- Wanita : 4 orang

Pendidikan : - Lulusan SD : 2 orang- Lulusan SMP : 2 orang- Lulusan SMA : 9 orang- Lulusan S1 : 2 orang

Page 96: KAJIAN TERHADAP UPAYA PENINGKATAN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127169... · memiliki potensi yang cukup besar dalam PAD-nya, ... Pengumpulan data dilakukan

PERKEBUNAN SALAK, DURIAN, DAN KULINER BIN AMAR AGRO

Alamat : Kampung Cibodas Desa Cipondok Kecamatan CibingbinTelepon : 081585919791Email : -Jarak dari pusat kota : 40 kmDibangun tahun : 2000Luas lahan : 20 haStatus tanah : hak milikPetunjuk kearah tujuan: AdaPengelola : Drs. KOSIM ALI NUGROHO, MMHarga Tiket Masuk : -Hari Libur : Jumat PagiJam Buka : -Pemandu Wisata : -Tim Penyelamat : -Kompepar : -Prasarana : -Sarana : -Aksesibilitas : -Daya Tarik : -Jumlah Tenaga Kerja : 12 orang terdiri dari

- Pria : 7 orang- Wanita : 5 orang

Pendidikan : - Lulusan SD : 8 orang- Lulusan SMP : 2 orang- Lulusan SMA : 2 orang

Page 97: KAJIAN TERHADAP UPAYA PENINGKATAN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127169... · memiliki potensi yang cukup besar dalam PAD-nya, ... Pengumpulan data dilakukan

GUA MARIA FATIMAH SAWER RAHMAT

Alamat : Desa Cisantana Kecamatan CigugurTelepon : (0232) 873210Email : -Jarak dari pusat kota : 5 kmDibangun tahun : 21 Juli 1990Luas lahan : 6 haStatus tanah : Milik Yayasan Keuskupan BandungPetunjuk kearah tujuan: AdaPengelola : Y. Abukasman, OSCHarga Tiket Masuk : -Hari Libur : -Jam Buka : 24 jamPemandu Wisata : -Tim Penyelamat : -Kompepar : -Prasarana : AdaSarana : AdaAksesibilitas : AdaDaya Tarik : Tempat ziarah umat KatolikJumlah Tenaga Kerja : 2 orang priaPendidikan : - Lulusan SR : 1 orang

- Lulusan SMP : 1 orang

Kunjungan banyak dilakukan pada bulan Mei (bulan Maria) dan Oktober (bulan Rosario)

Page 98: KAJIAN TERHADAP UPAYA PENINGKATAN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127169... · memiliki potensi yang cukup besar dalam PAD-nya, ... Pengumpulan data dilakukan

CAGAR BUDAYA NASIONAL PASEBAN TRI PANCA TUNGGAL

Alamat : Jl. Sukamulya CigugurTelepon/Fax : (0232) 873351Email : [email protected] dari pusat kota : 3 kmDibangun tahun : 1860Luas lahan : 7600 m2

Status tanah : -Petunjuk kearah tujuan: AdaPengelola : Yayasan Trimulya (Gumirat Barna Alam)Harga Tiket Masuk : -Hari Libur : -Jam Buka : -Pemandu Museum : -Jumlah Klasifikasi Koleksi: -Jumlah Koleksi : -Jenis Koleksi : -Jumlah Tenaga Kerja : -Pendidikan : -

Page 99: KAJIAN TERHADAP UPAYA PENINGKATAN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127169... · memiliki potensi yang cukup besar dalam PAD-nya, ... Pengumpulan data dilakukan

GUA INDRAKILA

Alamat : Jalan 11 April Desa/Kec. KarangkancanaTelepon : -Email : -Jarak dari pusat kota : 40 kmDibangun tahun : -Luas lahan : 10 haStatus tanah : Milik KehutananPetunjuk kearah tujuan: Tidak AdaPengelola : Pemerintah Desa KarangkancanaHarga Tiket Masuk : -Hari Libur : -Jam Buka : -Pemandu Wisata : -Tim Penyelamat : -Kompepar : -Prasarana : -Sarana : -Aksesibilitas : -Daya Tarik : 11 gua (berjarak 50m dr jalan raya)Aktifitas : rekreasi, wisata ziarahJumlah Tenaga Kerja : -Pendidikan : -

Page 100: KAJIAN TERHADAP UPAYA PENINGKATAN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127169... · memiliki potensi yang cukup besar dalam PAD-nya, ... Pengumpulan data dilakukan

PEMANDIAN AIR PANAS SUBANG

Alamat : Dusun Kliwon Desa/Kec. SubangNama Sungai : CitiisTelepon/Fax : -Email : -Jarak dari pusat kota : 1,5 kmDibangun tahun : 1980Luas lahan : 0,5 haStatus tanah : DesaPetunjuk kearah tujuan: -Pengelola : SUHARNAHarga Tiket Masuk : - Dewasa : Rp 1.000,00

- Anak-anak : Rp 500,00- Lainnya : Rp 10.000,00

Hari Libur : -Jam Buka : -Pemandu Wisata : -Tim Penyelamat : -Kompepar : -Prasarana : AdaSarana : -Aksesibilitas : -Daya Tarik : Air panasJumlah Tenaga Kerja : 1 orang priaPendidikan : -

Page 101: KAJIAN TERHADAP UPAYA PENINGKATAN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127169... · memiliki potensi yang cukup besar dalam PAD-nya, ... Pengumpulan data dilakukan

CURUG PUTRI

Alamat : Desa Cisantana Kecamatan CigugurTelepon/Fax : -Email : -Jarak dari pusat kota : 9 kmDibangun tahun : 1997Luas lahan : -Status tanah : PerhutaniPengelola : PerhutaniHarga Tiket Masuk : -Hari Libur : -Jam Buka : 24 jamPemandu Wisata : -Tim Penyelamat : -Kompepar :Prasarana : AdaSarana : AdaAksesibilitas : CukupDaya Tarik : Air TerjunJumlah Tenaga Kerja : 4 orang priaPendidikan : lulusan SMA : 4 orang

Page 102: KAJIAN TERHADAP UPAYA PENINGKATAN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127169... · memiliki potensi yang cukup besar dalam PAD-nya, ... Pengumpulan data dilakukan

SITU JANGGALA

Alamat : Jalan Panawuan RT 1 RW 1 Desa PanawuanKec. Cigandamekar

Telepon/Fax : (0232) 615012, 081380623542Email : -Jarak dari pusat kota : 15 kmDibangun tahun : 2007Luas lahan : 1 haStatus tanah : DesaPetunjuk kearah tujuan: -Pengelola : RUSANTIHarga Tiket Masuk : - Memancing : Rp 20.000,00/kg

- Perahu : Rp 5.000,00/setengah jamHari Libur : -Jam Buka : 9.00 s.d. 20.00 WIBPemandu Wisata : -Tim Penyelamat : -Kompepar : -Fasilitas : Kolam Pemancingan, perahu, saung lesehanDaya Tarik : MemancingJumlah Tenaga Kerja : 8 orang terdiri dari

- Pria : 3 orang- Wanita : 5 orang

Pendidikan : - Lulusan SMP : 5 orang- Lulusan SMA : 1 orang- Lulusan S1 : 2 orang

Page 103: KAJIAN TERHADAP UPAYA PENINGKATAN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127169... · memiliki potensi yang cukup besar dalam PAD-nya, ... Pengumpulan data dilakukan

BUMI PERKEMAHAN CIBEUREUM

Alamat : Jalan Raya Cibeureum Desa Cibeureum Kec. CilimusTelepon/Fax : 081911348683Email : -Jarak dari pusat kota : 14 kmDibangun tahun :Luas lahan : 10 haStatus tanah : DesaPetunjuk kearah tujuan: -Pemilik :Pengelola : Karang Taruna Tunas Bangsa CibeureumHarga Tiket Masuk :

Hari Biasa (Rp) Hari Libur (Rp)

Dewasa 2.000,00 2.000,00Anak-anak 2.000,00 2.000,00

Kendaraan : Sepeda Motor 1.000,00 1.000,00Non Bus 2.000,00 2.000,00

Perkemahan < 100 orang 200.000,00/paket> 100 orang 2.000,00/orang

Hari Libur : -Jam Buka : 9.00 s.d. 20.00 WIBPemandu Wisata : Ada, 6 orangTim Penyelamat : Ada, 6 orangKompepar : Ada (Tunas Bangsa)Fasilitas : Kedai makan, Bumi PerkemahanDaya Tarik : Mata air, heman hutan (monyet)Jumlah Tenaga Kerja : 10 orang terdiri dari

- Pria : 6 orang- Wanita : 4 orang

Pendidikan : - Lulusan SMA : 9 orang- Lulusan D3 : 1 orang

Page 104: KAJIAN TERHADAP UPAYA PENINGKATAN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127169... · memiliki potensi yang cukup besar dalam PAD-nya, ... Pengumpulan data dilakukan

LAMPING SIBILIK

Alamat : Desa Sukasari Kecamatan MandirancanTelepon/Fax : 081320241130,081324722575Email : -Jarak dari pusat kota : 1-2 km dari Kecamatan MandirancanDibangun tahun :Luas lahan : 3,9 haStatus tanah : Milik SendiriPetunjuk kearah tujuan: -Pemilik : Dra. NANI NUR AHYANI, M.M.PdPengelola :Harga Tiket Masuk :Hari Libur :Jam Buka :Pemandu Wisata :Tim Penyelamat :Kompepar :Fasilitas :Daya Tarik :Jumlah Tenaga Kerja :Pendidikan :

Page 105: KAJIAN TERHADAP UPAYA PENINGKATAN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127169... · memiliki potensi yang cukup besar dalam PAD-nya, ... Pengumpulan data dilakukan

BUPER DAN JALUR PENDAKIAN PALUTUNGAN

Alamat : Desa Cisantana Kecamatan CigugurTelepon/Fax : 081320773999Email : -Jarak dari pusat kota : 9 kmDibangun tahun : 1997Luas lahan : 9,55 ha (yang dipakai 3 ha)Status tanah : BTNGCPengelola : CV Wisata Putri Mustika (A. Kusmadhio) & DiparbudHarga Tiket Masuk : Rp 7.000,00/orang

Biaya Kemah : Rp 5.000,00/malam/orangKendaraan : - Motor : Rp 2.000,00

- Mobil : Rp 2.500,00Sewa Tenda : - Kecil : Rp 10.000,00

- Besar : Rp 400.000,00Hari Libur : -Jam Buka : 8.00 s.d. 17.00 WIBPemandu Wisata : Ada, 2 orangTim Penyelamat : Ada, 4 orangKompepar : Ada (Ustd. ROHMAN)Prasarana : AdaSarana : AdaAksesibilitas : CukupDaya Tarik : Curug Putri, pemandangan ke kota pada malam hariFasiltas : Tenda, saung, curug, camping ground, MCKJumlah Tenaga Kerja : 4 orang terdiri dari

- Pria : 3 orang- Wanita : 1 orang

Pendidikan : Lulusan SMA : 4 orang

Page 106: KAJIAN TERHADAP UPAYA PENINGKATAN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127169... · memiliki potensi yang cukup besar dalam PAD-nya, ... Pengumpulan data dilakukan

BUMI PERKEMAHAN PANIIS / WANA WISATA PANIIS

Alamat : Desa Paniis Kecamata Pasawahan Kabupaten KuninganTelepon : 085 224 148 497Email : -Jarak dari pusat kota : 17 kmDibangun tahun : 1999Luas lahan : 25,35 haStatus tanah : BTNGCPetunjuk kearah tujuan: AdaPemilik : PerhutaniPengelola : PERHUTANINama Perusahaan :Harga Tiket Masuk

Tarif

Bumi Perkemahan Rp 2.000,00Kendaraan : Sepeda Motor Rp 1.500,00

Bus/Truk Rp 5.000,00Non Bus Rp 3.000,00

Hari Libur : -Jam Buka : 07.00Pemandu Wisata : Ada, 1 orangTim Penyelamat : Ada, 1 orangKompepar : Ada (Kompepar Paniis)Prasarana : AdaSarana : AdaAksesibilitas : BaikDaya Tarik : Sungai, bumi perkemahanFasilitas : MCK, bumi perkemahan, parkirJumlah Tenaga Kerja : 2 orang priaPendidikan : Lulusan SMA : 2 orang

Page 107: KAJIAN TERHADAP UPAYA PENINGKATAN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127169... · memiliki potensi yang cukup besar dalam PAD-nya, ... Pengumpulan data dilakukan

BUPER DAN JALUR PENDAKIAN CIBUNAR

Alamat : Desa Linggarjati Kecamatan CilimusTelepon/Fax : 081546742116Email : -Jarak dari pusat kota : 10 kmDibangun tahun : 1990Luas lahan : 10 ha/Perhutani: 60 haStatus tanah :Pengelola : DesaHarga Tiket Masuk : Rp 5.000,00

Pendakian Rp 6.500,00Hari Libur : -Jam Buka : -Pemandu Wisata : Ada, 40 orangTim Penyelamat : Ada, 40 orangKompepar : Ada (SAJEN ZM)Prasarana : AdaSarana : AdaAksesibilitas : BaikDaya Tarik : Curug Ceret, bumi perkemahanFasiltas : Kedai makan, mck, posko penjagaanJumlah Tenaga Kerja :Pendidikan :

Page 108: KAJIAN TERHADAP UPAYA PENINGKATAN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127169... · memiliki potensi yang cukup besar dalam PAD-nya, ... Pengumpulan data dilakukan

PUTERAN (Potensi)

Alamat : Desa Tundagan Kec HantaraTelepon/Fax : -Email : -Jarak dari pusat kota :± 27 km dari Kota KuninganDibangun tahun : -Luas lahan : 5,5 haStatus tanah : Desa dan PerhutaniPengelola : DesaHarga Tiket Masuk : -Hari Libur : -Jam Buka : -Pemandu Wisata : -Tim Penyelamat : -Kompepar : -Prasarana : -Sarana : -Aksesibilitas : -Daya Tarik : Situs dan BuperFasiltas : -Jumlah Tenaga Kerja :Pendidikan :

Page 109: KAJIAN TERHADAP UPAYA PENINGKATAN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127169... · memiliki potensi yang cukup besar dalam PAD-nya, ... Pengumpulan data dilakukan

EMBAH DALEM CAGEUR (Potensi)Alamat : Desa Cageur Kec. DarmaTelepon/Fax : -Email : -Jarak dari pusat kota : -Dibangun tahun : -Luas lahan : haStatus tanah : -Pengelola : -Harga Tiket Masuk : -Hari Libur : -Jam Buka : -Pemandu Wisata : -Tim Penyelamat : -Kompepar : -Prasarana : -Sarana : -Aksesibilitas : -Daya Tarik : -Fasiltas : -Jumlah Tenaga Kerja : -Pendidikan : -

Page 110: KAJIAN TERHADAP UPAYA PENINGKATAN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127169... · memiliki potensi yang cukup besar dalam PAD-nya, ... Pengumpulan data dilakukan

KEBON BALONG (Potensi)

Alamat : Desa Sangkanhurip Kecamatan CigandamekarTelepon/Fax : -Email : -Jarak dari pusat kota : -Dibangun tahun : -Luas lahan : -Status tanah : -Pengelola : -Harga Tiket Masuk : -Hari Libur : -Jam Buka : -Pemandu Wisata : -Tim Penyelamat : -Kompepar : -Prasarana : -Sarana : -Aksesibilitas : -Daya Tarik : -Fasiltas : -Jumlah Tenaga Kerja :Pendidikan :

Page 111: KAJIAN TERHADAP UPAYA PENINGKATAN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127169... · memiliki potensi yang cukup besar dalam PAD-nya, ... Pengumpulan data dilakukan

LAMPIRAN

Page 112: KAJIAN TERHADAP UPAYA PENINGKATAN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127169... · memiliki potensi yang cukup besar dalam PAD-nya, ... Pengumpulan data dilakukan

Lampiran

KUESIONER UNTUK PENGUNJUNG OBYEK WISATADI KABUPATEN KUNINGAN

A. Identitas Responden1. Jenis Kelamin

Laki-lakiPerempuan

2. Usia< 26 tahun26 – 35 tahun36 – 50 tahun> 50 tahun

3. Pendidikan FormalSMAD3S1S2S3

Untuk bagian B digunakan skala berikut ini untuk menunjukkan sejauh mana andasetuju atau tidak setuju.

STS TS TDM S SSSangat Tidak

SetujuTidak Setuju Tidak Dapat

MenentukanSetuju Sangat Setuju

Page 113: KAJIAN TERHADAP UPAYA PENINGKATAN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127169... · memiliki potensi yang cukup besar dalam PAD-nya, ... Pengumpulan data dilakukan

B. Pendapat Responden terhadap Obyek Wisata di Kabupaten Kuningan

No. Pernyataan STS TS TDM S SS1 Tempat ini merupakan salah satu

obyek wisata terbaik yang sayakunjungi.

2 Obyek wisata ini telah dikeloladengan baik.

3 Tempat ini tidak senyamansebagaimana harapan sayasebelumnya.

4 Saya puas dengan sarana danprasarana yang tersedia di obyekwisata ini.

5 Layanan terhadap pengunjungobyek wisata ini telah dilaksanakandengan baik.

6 Lokasi obyek wisata ini mudahdicapai, baik dengan kendaraanpribadi maupun angkutan umum.

7 Saya sungguh-sungguh menikmatiobyek wisata ini.

8 Saya merasa kecewa terhadapkeputusan saya untuk mengunjungitempat ini.

9 Informasi tentang obyek wisata inidengan mudah saya peroleh dariberbagai macam sumber.

10 Mengunjungi obyek wisata inimerupakan pengalaman yangmembahagiakan.

11 Saya yakin mengunjungi obyekwisata ini adalah tindakan yangbenar.

Page 114: KAJIAN TERHADAP UPAYA PENINGKATAN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127169... · memiliki potensi yang cukup besar dalam PAD-nya, ... Pengumpulan data dilakukan