160
KAJIAN PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN DAN PRODUK SOP DURIAN PADA SOP DUREN KEPO Skripsi Yulia Sukma Asri 1113092000021 PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019 M/1440 H

KAJIAN PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN DAN PRODUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Kajian Peningkatan Kualitas Pelayanan

  • Upload
    others

  • View
    7

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: KAJIAN PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN DAN PRODUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Kajian Peningkatan Kualitas Pelayanan

KAJIAN PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN

DAN PRODUK SOP DURIAN PADA SOP DUREN KEPO

Skripsi

Yulia Sukma Asri

1113092000021

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2019 M/1440 H

Page 2: KAJIAN PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN DAN PRODUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Kajian Peningkatan Kualitas Pelayanan

KAJIAN PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN

DAN PRODUK SOP DURIAN PADA SOP DUREN KEPO

Skripsi

Yulia Sukma Asri

1113092000021

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2019 M/1440 H

Page 3: KAJIAN PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN DAN PRODUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Kajian Peningkatan Kualitas Pelayanan

KAJIAN PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN

DAN PRODUK SOP DURIAN PADA SOP DUREN KEPO

Yulia Sukma Asri

1113092000021

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pertanian pada

Program Studi Agribisnis

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS SAIN DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2019 M/1440 H

Page 4: KAJIAN PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN DAN PRODUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Kajian Peningkatan Kualitas Pelayanan

LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi yang berjudul Kajian Peningkatan Kualitas Pelayanan Dan Produk Sop Durian

Pada Sop Duren Kepo yang ditulis oleh Yulia Sukma Asri, NIM 1113092000021 telah

diuji dan dinyatakan lulus dalam sidang Munaqosah Fakultas Sains dan Teknologi,

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada hari Rabu, 15 Mei 2019. Skripsi

ini telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Satu (S1) Program

Studi Agribisnis.

Menyetujui,

Penguji I

Dr. Ujang Maman, M.Si

NIP. 19620716 200003 1 001

Penguji II

Dr. Ir. Edmon Daris, MS

NIP. 19580429 198803 1 001

Pembimbing I

Rizki Adi Puspita Sari, SP., MM

NIP. 19780329 200701 2 015

Pembimbing II

Dr. Iwan Aminudin, M.Si

NIP. 19700209 201411 1 001

Mengetahui,

Dekan

Fakultas Sains dan Teknologi

Prof. Dr. Lily Surayya Eka Putri, M.Env.Stud

NIP. 19690404 200501 2 005

Ketua

Program Studi Agribisnis

Dr. Ir. Edmon Daris, MS

NIP. 19580429 198803 1 001

Page 5: KAJIAN PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN DAN PRODUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Kajian Peningkatan Kualitas Pelayanan

PERNYATAAN

DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI BENAR-BENAR

HASIL KARYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH DIAJUKAN SEBAGAI

SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI ATAU

LEMBAGA MANAPUN.

Jakarta, Mei 2019

Yulia Sukma Asri

NIM. 1113092000021

Page 6: KAJIAN PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN DAN PRODUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Kajian Peningkatan Kualitas Pelayanan

iv

Pendidikan Formal

2000-2001 : Taman Kanak-kanak Ketilang

2001-2007 : MI Pembangunan UIN Jakarta

2007-2010

2010-2013

:

:

Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Sukaraja Kab.

Sukabumi

Sekolah Menengah Atas Negeri 3 Kota Sukabumi

Riwayat Pekerjaan

2016 : Praktek Kerja Lapang bagian produksi dan QC pada CV.

Sakana Indo Prima, Depok

2017-2018 : Konfirmator Polling Harian Kompas Gramedia Jakarta

2018 : Freelancer Dompet Dhuafa

Prestasi

2008 : Peserta Olimpiade Sains Matematika Tingkat Kabupaten

Sukabumi

2009 : Peserta Lomba Sains Grup Tingkat Kabupaten Sukabumi

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Data Diri

Nama : Yulia Sukma Asri

Tempat Tanggal Lahir : Jakarta, 31 Juli 1995

Jenis Kelamin : Perempuan

Kewarganegaan : Indonesia

Agama : Islam

Tinggi : 150 cm

Berat : 38 kg

Alamat Asal : Jl. Purnawarman Komp. Lestari Jl. Lestari III Blok G No.

57, RT 004/002, Kel. Pisangan, Kec. Ciputat Timur, Kota

Tangerang Selatan

Alamat Sekarang : Jl. Purnawarman Komp. Lestari Jl. Lestari III Blok G No.

57, RT 004/002, Kel. Pisangan, Kec. Ciputat Timur, Kota

Tangerang Selatan

Telpon/Handphone : (021) 7490203/085723330890

Email : [email protected]/

IPK Sementara : 3,79

Page 7: KAJIAN PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN DAN PRODUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Kajian Peningkatan Kualitas Pelayanan

v

2016 : Berpartisipasi dalam Rekor Muri 6600 Penari Ratoeh

Jaroe di TMII

Riwayat Organisasi

2008-2009 : Pengurus Palang Merah Remaja SMPN 1 Sukaraja

2008-2009 : Koordinator Seksi Bidang 10 OSIS SMPN 1 Sukaraja

2008-2010 : Kader Kesehatan Remaja SMPN 1 Sukaraja

2007-2010 : Anggota Ekstrakulikuler Paduan Suara SMPN 1 Sukaraja

2010 : Anggota Ekstrakulikuler Paduan Suara SMAN 3

Sukabumi

2010-2011 : Anggota Palang Merah Remaja SMAN 3 Sukabumi

2010 : Anggota Science Club SMAN 3 Sukabumi

2010-2011 : Anggota Seksi Bidang 2 OSIS SMAN 3 Sukabumi

2011-2012 : Koordinator Seksi Bidang 2 SMAN 3 Sukabumi

2014-2015 : Anggota Divisi Pengawasan Senat Mahasiswa Fakultas

Sains dan Teknologi

2014 : Bendahara Departemen Komunikasi dan Informasi

Himpunan Mahasiswa Jurusan Agribisnis UIN Jakarta

2015 : Ketua Lembaga Semi Otonom Saman Agribisnis UIN

Jakarta

Page 8: KAJIAN PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN DAN PRODUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Kajian Peningkatan Kualitas Pelayanan

RINGKASAN

Yulia Sukma Asri. 1113092000021. Kajian Peningkatan Kualitaas Pelayanan dan

Produk Sop Durian Pada Sop Duren Kepo. (Di bawah bimbingan Rizki Adi Puspita

Sari dan Iwan Aminudin)

Penelitian ini berjudul Kajian Peningkatan Kualitaas Pelayanan dan Produk Sop

Durian Pada Sop Duren Kepo bertujuan untuk 1) Mengetahui apa saja persyaratan

pelanggan untuk peningkatan kualitas pelayanan dan produk sop durian pada Sop

Duren Kepo yang perlu diperbaiki. 2) Mengetahui persyaratan teknik perusahaan apa

yang sesuai dengan persyaratan pelanggan. 3) Memberikan rekomendasi peningkatan

kualitas pelayanan dan produk berdasarkan urutan prioritas pelanggan dan teknik

dengan menggunakan Quality Function Deployment (QFD) pada Sop Duren Kepo.

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder.

Metode penentuan sampel yang digunakan adalah dengan menggunakan teknik non-

propability sampling, yaitu insidental sampling. Sampel pada penelitian ini adalah 100

orang dengan kriteria-kriteria responden yang cocok dijadikan sampel dalam

penelitian. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan metode IPA, dan Quality

Function Deployment melalui matriks House of Quality, dengan alat bantu Microsoft

Office Excel 2013 dan SPSS versi 20.

Hasil penelitian menunjukan persyaratan pelanggan adalah atribut-atribut pada

gambar diagram kartesius yang menjadi prioritas perbaikan bagi Sop Duren Kepo

dalam perhitungan IPA yaitu konsistensi rasa buah durian; penyajian produk sop

durian, kecepatan dalam pembuatan pesanan pelanggan; keramahan karyawan dalam

melayani pelanggan; etika karyawan dalam melayani pelanggan; kemudahan untuk

melakukan pemesanan; fasilitas tambahan untuk menambah kenyamanan pelanggan;

area parkir yang cukup menampung kendaraan pelanggan.. Sementara persyaratan

teknik yang diperoleh diantaranya memesan durian kualitas terbaik sebanyak-

banyaknya sesuai kemampuan perusahaan; menata penampilan sop durian menjadi

lebih menarik; penambahan karyawan; pelatihan bagi karyawan dan dilakukan

pengawasan; pemberitahuan tatacara pemesanan produk; pemberitahuan fasilitas Wifi

dan pemasangan Air Conditioner; serta menyewa tempat terbuka ruko lain untuk area

parkir. Rekomendasi peningkatan kualitas berdasarkan prioritas persyaratan pelanggan

dan prioritas persyaratan teknik yang dapat dilakukan oleh Sop Duren Kepo adalah

mengadakan/mengikuti pelatihan untuk karyawan dan melakukan pengawasan

karyawan; merekrut karyawan baru untuk kegiatan operasional; membuat desain

penampilan produk sop durian yang menarik; membuat perencanaan pemesanan buah

durian dengan supplier pertahun; menambah dan memperbaiki fasilitas penunjang

Page 9: KAJIAN PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN DAN PRODUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Kajian Peningkatan Kualitas Pelayanan

vii

untuk menambah kenyamanan pengunjung; membuat papan informasi dengan desain

menarik; serta menggunakan tempat terbuka area lain untuk area parkir.

Kata Kunci: Peningkatan Kualitas, Kualitas Pelayanan dan Produk, IPA

(Importance Performance Analysis), Quality Function Deployment, dan House of

Quality

Page 10: KAJIAN PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN DAN PRODUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Kajian Peningkatan Kualitas Pelayanan

KATA PENGANTAR

بسم هللا الر حمن الر حيم

Assalamu’alaikum Wr Wb

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT, karena atas berkah, rahmat, dan

hidayah-Nya yang sungguh melimpah, sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi yang berjudul “Kajian Peningkatan Kualitas Pelayanan Dan Produk

Sop Durian Pada Sop Duren Kepo” dengan baik. Shalawat serta salam semoga

senantiasa tercurah kepada Nabi Besar Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat

serta para pengikutnya hinga akhir zaman.

Penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan skripsi ini tidak terlepas dari

bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, perkenankanlah penulis untuk dapat

mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Ibu Rizki Adi Puspita Sari, SP., MM sebagai Dosen Pembimbing I yang

telah memberikan bimbingan, dan arahan kepada penulis selama proses

penyelesaian skripsi ini. Terima kasih banyak untuk seluruh waktu, tenaga,

kesediaan menjawab setiap pertanyaan penulis dan senantiasa memberikan

motivasi serta membagikan banyak pengetahuan agar penulis bisa

menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

2. Bapak Dr. Iwan Aminudin, M.Si sebagai Dosen Pembimbing II yang selalu

sabar dalam membimbing penulis, selalu memberi masukkan yang positif,

serta memberikan arahan dalam memperkuat argumen sehingga penulis bisa

menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

Page 11: KAJIAN PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN DAN PRODUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Kajian Peningkatan Kualitas Pelayanan

ix

3. Bapak Dr. Ir. Akhmad Riyadi Wastra, M.M selaku Dosen Pembimbing

Akademik yang telah memberikan motivasi dalam menyelesaikan studi.

4. Bapak Dr. Ir. Edmon Daris, MS selaku Ketua Program Studi Agribisnis

Fakultas Sains dan Teknologi beserta seluruh Dosen Program Studi

Agribisnis yang penulis tidak bisa sebutkan satu persatu, terima kasih telah

membagikan ilmunya kepada penulis selama proses perkuliahan.

5. Ibu Prof. Dr. Lily Surayya Eka Putri, M.Env.Stud selaku Dekan Fakultas

Sains dan Teknologi beserta jajaran dan staf yang telah banyak membantu

penulis dalam perkuliahan, terutama dalam menyelesaikan administrasi

yang berkaitan dengan skripsi.

6. Pak Ismet dan seluruh karyawan Sop Duren Kepo yang telah bersedia

membantu dalam pengambilan data.

7. Kedua orang tua penulis, Ibu Titi Subawati (Alm) dan Bapak Masri Zein.

Terima kasih untuk mama dan papa yang telah membesarkan dan mendidik

penulis dari lahir hingga saat ini, terima kasih untuk seluruh cinta dan kasih

yang selalu diberikan untukku. Terima kasih untuk doa-doa yang selalu

mengiri langkahku, saat senang maupun sedih.

8. Saudara kandung penulis, Kak Indah, Bang Adi dan Bang Ade. Terima

kasih untuk telah memeberi dukungan dan semangat untuk penulis. Terima

kasih pula untuk doa-doa yang selalu mengiri langkah penulis.

9. M Mirza Maulana, yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan

skripsi ini, terima kasih sebesarnya penulis ucapkan.

Page 12: KAJIAN PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN DAN PRODUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Kajian Peningkatan Kualitas Pelayanan

x

10. Seluruh teman-teman Agribsnis 2013 yang telah mewarnai dunia

perkuliahan penulis, teirma kasih untuk segala kenangannya, semangat yang

diberikan sehingga penulis bisa menyelesaikan skripsi ini.

Penulis memohon kepada Allah SWT agar seluruh dukungan, bantuan, dan

bimbingan dari semua pihak dibalas pahala yang berlipat ganda. Selain itu, penulis

menyadari dalam penyusunan skripsi ini masih terdapat kekurangan dan jauh dari

kata sempurna sehingga saran dan kritik yang membangun sangat penulis harapkan

dan dapat disampaikan melalui [email protected]. Akhir kata, semoga

penelitian ini dapat memberikan manfaat dan sekaligus menambah ilmu bagi kita

semua. Aaamiin Ya Rabbal ‘Alamin.

Wassalamu’alaikum wr.wb.

Jakarta, Mei 2019

Yulia Sukma Asri

Page 13: KAJIAN PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN DAN PRODUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Kajian Peningkatan Kualitas Pelayanan

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ................................................................................................. xi

DAFTAR TABEL......................................................................................... xiii

DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xv

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1

1.1. Latar Belakang ............................................................................... 1

1.2. Rumusan Masalah .......................................................................... 8

1.3. Tujuan Penelitian ........................................................................... 9

1.4. Manfaat Penelitian ......................................................................... 9

1.5. Ruang Lingkup Penelitian ............................................................. 10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................................. 11

2.1. Kualitas .......................................................................................... 11

2.1.1. Kualitas Produk ................................................................... 13

2.1.2. Kualitas Pelayanan .............................................................. 16

2.2. Manajemen Kualitas ...................................................................... 18

2.2.1. Evolusi Manajemen Kualitas ............................................... 19

2.2.2. Total Quality Management (TQM) ..................................... 22

2.3. Quality Function Deployment (QFD) ............................................ 24

2.4. Importance Performance Analysis (IPA) ...................................... 34

2.5. Penelitian Terdahulu ...................................................................... 37

2.6. Kerangka Pemikiran ...................................................................... 41

BAB III METODE PENELITIAN ............................................................. 44

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian ......................................................... 44

3.2. Jenis dan Sumber Data .................................................................. 44

3.3. Metode Pengumpulan Data ........................................................... 45

Page 14: KAJIAN PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN DAN PRODUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Kajian Peningkatan Kualitas Pelayanan

xii

3.4. Metode Penentuan dan Pengambilan Sampel ................................ 48

3.5. Metode Pengolahan dan Analisis Data .......................................... 50

3.5.1. Uji Validitas ......................................................................... 51

3.5.2. Uji Reliabilitas ..................................................................... 54

3.5.3. Importance Performance Analysis (IPA) ............................ 55

3.5.4. Analisis Quality Fuction Deployment (QFD) ...................... 58

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ...................................... 68

4.1. Sejarah Perusahaan ........................................................................ 68

4.2. Visi dan Misi Perusahaan .............................................................. 69

4.3. Struktur dan Organisasi Perusahaan .............................................. 69

4.4. Produk Perusahaan ........................................................................ 71

4.5. Perkembangan Perusahaan ............................................................ 74

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN ....................................................... 75

5.1. Analisis IPA (Importance Performance Analysis) ........................ 75

5.2. Rancangan Peningkatan Kualitas .................................................. 81

5.2.1. Persyaratan Pelanggan ......................................................... 81

5.2.2. Persyaratan Teknik .............................................................. 84

5.2.3. Hubungan Persyaratan Teknik dan Persyaratan Pelanggan 86

5.2.4. Hubungan Antar Persyaratan Teknik .................................. 90

5.2.5. Mengembangkan Matriks Perencanaan ............................... 92

5.2.6. Mengembangkan Matriks Teknik ........................................ 106

5.2.7. Rekomendasi Peningkatan Kualitas .................................... 112

BAB VI PENUTUP ...................................................................................... 117

6.1. Kesimpulan .................................................................................... 117

6.2. Saran .............................................................................................. 118

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 120

LAMPIRAN .................................................................................................. 123

Page 15: KAJIAN PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN DAN PRODUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Kajian Peningkatan Kualitas Pelayanan

xiii

DAFTAR TABEL

No. Halaman

1. Daftar Usaha di Bidang Olahan Durian Berskala Kecil dan Mikro di

Tangerang Selatan ................................................................................... 3

2. Penjualan Sop Durian pada Sop Duren Kepo Tahun 2016-2017 .......... 4

3. Keluhan Konsumen pada Sop Duren Kepo ........................................... 6

4. Simbol Hubungan Persyaratan Pelanggan dan Persyaratan Teknik ....... 31

5. Simbol Hubungan Antar Persyaratan Teknik ........................................... 32

6. Penelitian Terdahulu .............................................................................. 37

7. Pengambilan Sampel .............................................................................. 49

8. Hasil Uji Validitas .................................................................................. 52

9. Indikator Reliabilitas .............................................................................. 54

10. Contoh Matriks Hubungan Persyaratan Teknik dan Pelanggan ............ 60

11. Contoh Matriks Hubungan Antar Persyaratan Teknik ........................... 61

12. Atribut-atribut Uji Analisis IPA ................................................................. 75

13. Persyaratan Pelanggan................................................................................. 82

14. Persyaratan Teknik ...................................................................................... 85

15. Matriks Hubungan Persyaratan Pelanggan dengan Persyaratan Teknik 89

16. Matriks Hubungan Antar Persyaratan Teknik .......................................... 91

17. Tingkat Kepentingan Pelanggan Sop Duren Kepo .................................. 93

18. Tingkat Kinerja Sop Duren Kepo .............................................................. 95

19. Penilaian Kompetitif Pelanggan ................................................................. 98

20. Nilai Target ................................................................................................... 99

21. Faktor Skala Kenaikan/Rasio Perbaikan ................................................... 101

22. Poin Penjualan .............................................................................................. 102

23. Bobot Absolut Persyaratan Pelanggan ...................................................... 104

24. Penilaian Kompetitif Teknik ...................................................................... 106

25. Nilai Sasaran Persyaratan Teknik .............................................................. 108

26. Derajat Kesulitan ......................................................................................... 109

27. Bobot Absolut Persyaratan Teknik ............................................................ 111

28. Rekomendasi Peningkatan Kualitas........................................................... 116

Page 16: KAJIAN PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN DAN PRODUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Kajian Peningkatan Kualitas Pelayanan

xiv

DAFTAR GAMBAR

No. Halaman

1. House of Quality ................................................................................... 27

2. Importance Performance Matric............................................................ 36

3. Kerangka Pemikiran Operasional .......................................................... 43

4. Hasil Uji Reliabilitas .............................................................................. 55

5. Struktur Organisasi Sop Duren Kepo ..................................................... 70

6. Hasil Diagram Kartesius ........................................................................ 77

Page 17: KAJIAN PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN DAN PRODUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Kajian Peningkatan Kualitas Pelayanan

xv

DAFTAR LAMPIRAN

No. Halaman

1. Kuesioner Pelanggan .............................................................................. 124

2. Kuesioner Perusahaan ............................................................................ 128

3. Matriks House of Quality ....................................................................... 135

Page 18: KAJIAN PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN DAN PRODUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Kajian Peningkatan Kualitas Pelayanan
Page 19: KAJIAN PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN DAN PRODUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Kajian Peningkatan Kualitas Pelayanan

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Perkembangan bisnis di era Abad ke-21 telah berkembang sangat pesat dan

mengalami metamorfosis yang berkesinambungan. Setiap pelaku usaha di tiap

kategori bisnis dituntut untuk memiliki kepekaan terhadap setiap perubahan yang

terjadi dan menempatkan orientasi kepada kepuasan pelanggan sebagai tujuan

utama. Secara umum kepuasan adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang

muncul setelah membandingkan kinerja (hasil) produk yang dipikirkan terhadap

kinerja yang diharapkan (Kotler dan Keller, 2007:156). Tidak terkecuali usaha

dalam penyajian makanan dan minuman (food service) yang dimulai dari skala kecil

seperti warung-warung dan kafe tenda, bisnis makanan berskala menengah seperti

rumah makan dan café, sampai dengan bisnis makanan yang berskala besar seperti

restoran-restoran besar dan makanan cepat saji. Salah satu usaha yang sedang

berkembang adalah usaha dari olahan buah.

Buah-buahan merupakan bahan pangan sumber vitamin. Buah cepat sekali

rusak oleh pengaruh mekanis, kimia, dan mikrobiologi sehingga buah cepat

membusuk. Salah satu cara menanganinya adalah dengan diolah menjadi bentuk

lain. Selain memperlama waktu pembusukan, pengolahan buah juga dapat

menambah nilai tambah dari buah-buahan. Buah yang dijual langsung tanpa

pengolahan akan lebih rendah nilainya daripada buah yang dijual melalui proses

pengolahan.

Page 20: KAJIAN PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN DAN PRODUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Kajian Peningkatan Kualitas Pelayanan

2

Indonesia merupakan Negara tropis yang kaya akan buah-buahan. Salah

satu buah yang berkembang di Indonesia adalah durian. Durian merupakan varietas

buah yang telah diuji dan dipastikan, serta dilepas dengan Surat keputusan Menteri

Pertanian Nomor 476/KPTS/Um/8/1977 sebagai buah yang bervarietas unggul di

Indonesia. Durian memiliki ciri khas yaitu kulit yang dilapisi oleh duri dan aroma

serta rasa yang khas. Buah durian yang dijual langsung tanpa diolah mempunyai

harga jual lebih rendah daripada buah durian yang diolah kembali menjadi makanan

atau minuman lain. Selain menambah nilai buah durian tersebut, pengolahan juga

dapat menambah jumlah tersedianya lapangan pekerjaan. Sehingga saat ini tumbuh

bisnis-bisnis pengolahan buah khususnya olahan buah durian.

Indonesia memiliki berbagai macam varietas durian yang bisa berbuah

sepanjang tahun. Selain itu terdapat juga buah durian impor salah satunya dari

Thailand. Dapat dikatakan ketersedian buah durian di Indonesia banyak, sehingga

olahan durian menjadi salah satu peluang bisnis yang bagus. Buah durian dapat

diolah menjadi berbagai macam makanan atau minuman. Contohnya seperti dodol

durian, pancake durian, es krim durian, sop durian, dan lainnya.

Besarnya peluang untuk membuka bisnis membuat banyak usaha kecil dan

mikro yang mulai berdiri di kota-kota besar dan sekitarnya, tak terkecuali di

Tangerang Selatan. Kota Tangerang Selatan adalah kota yang berbatasan dengan

Jakarta Selatan, Depok, dan Bogor yang dimana merupakan kota besar. Sehingga

wajar apabila banyak bisnis-bisnis baru bermunculan di Kota Tangerang Selatan

yang semakin ramai. Bisnis olahan durian salah satunya. Berikut ini adalah daftar

usaha di bidang olahan durian berskala kecil dan mikro di Tangerang Selatan.

Page 21: KAJIAN PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN DAN PRODUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Kajian Peningkatan Kualitas Pelayanan

3

Tabel 1. Daftar Usaha di Bidang Olahan Durian Berskala Kecil dan Mikro di

Tangerang Selatan

No Nama Usaha Tahun Berdiri

1 Sop Duren Kepo 2013

2 Sop Duren Lodaya (Cirendeu) 2014

3 Sop Duren daerah Menjangan (Gerobak) 2017

4 Steak Durian Jurang Mangu Timur 2015

5 Durian 911 2013

6 Es Cendol Durian 2016

7 All you can eat 2016

8 Kedai Aha 2015

9 Sop Duren Mas Rere 2014

10 Surabi Duren 2015

11 Kedai Medan Durian 2016 Sumber: Data Primer (2017)

Salah satu olahan durian yang semakin berkembang adalah sop durian. Sop

durian adalah minuman yang bahan baku utamanya durian diberi berbagai macam

topping. Karena peluang bisnis olahan durian termasuk sop durian yang bagus

menyebabkan terjadinya persaingan antar usaha yang bergerak di bidang olahan

durian khususnya sop durian. Salah satu usaha yang bergerak di bidang olahan

durian adalah Sop Duren Kepo. Sop Duren Kepo menawarkan berbagai macam

varian topping sop durian. Selain menawarkan sop durian, Sop Duren Kepo juga

menawarkan makanan lainnya seperti nasi, mie dan berbagai minuman. Sop Duren

Kepo berdiri pada tahun 2013 karena pemilik ingin mendirikan usaha berbasis

durian dengan kualitas baik namun harga yang ditawarkan murah. Sasaran

konsumen yang dituju adalah mahasiswa, dimana lokasi yang ditempati Sop Duren

Kepo dekat dengan Kampus Universitas Islam Negeri Syahid Jakarta. Sehingga

pemilik menginginkan menyediakan sop durian yang enak dengan harga yang

terjangkau oleh mahasiswa.

Page 22: KAJIAN PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN DAN PRODUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Kajian Peningkatan Kualitas Pelayanan

4

Pada awalnya Sop Duren Kepo hanya menyajikan menu sop durian saja,

namun seiring dengan bertambahnya konsumen yang banyak menyarankan untuk

menambah memu lain maka Sop Duren Kepo kini menyajikan menu tambahan

lainnya. Menu tersebut terus ditambah hingga kini terdapat 10 variasi menu sop

durian, kemudian juga menyediakan 31 menu tambahan makanan, serta 15 varian

menu minuman. Menu makanan tambahan yang tersedia di Sop Duren Kepo di

antara lain ayam bakar, aneka mi, kentang, aneka bakso, aneka sosis, rolade dan

lainnya. Sedangkan minuman yang tersedia di antara lain air mineral, milkshake

berbagai rasa, coklat panas, minuman jeruk, teh dan es krim.

Walaupun terdapat banyak varian menu makanan tambahan dan minuman

lain, Sop Duren Kepo tetap mengutamakan penjualan menu sop durian. Menjadi

menu utama tentu saja membuat pemilik menaruh harapan penuh terhadap menu

sop durian. Namun, penjualan sop durian tidak stabil dan terus berfluktuasi dan

tidak sesuai harapan perusahaan seperti yang disajikan pada Tabel 2.

Tabel 2. Penjualan Sop Durian pada Sop Duren Kepo Tahun 2016-2017

Bulan Penjualan

(porsi)

Target

(porsi) Bulan

Penjualan

(porsi)

Target

(porsi)

2016 2017

Februari 3.508 5.600 Januari 9.509 12.000

Maret 8.242 11.200 Februari 7.277 11.200

April 8.003 12.000 Maret 8.724 12.000

Mei 8.388 12.400 April 8.086 12.000

Juni 5.532 12.400 Mei 7.264 10.800

Juli 4.591 7.200 Juni 4.051 7.200

Agustus 9.263 12.400 Juli 9.730 12.000

September 8.134 10.000 Agustus 9.585 12.000

Oktober 8.972 12.400 September 10.621 11.600

November 6.616 10.800 Oktober 9.419 12.400

Desember 9.934 12.400 November 7.591 12.000

Desember 10.401 12.400

Sumber: Buklet Kepo, 2018 (diolah)

Page 23: KAJIAN PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN DAN PRODUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Kajian Peningkatan Kualitas Pelayanan

5

Tabel 2 menyajikan jumlah penjualan sop durian pada Sop Duren Kepo pada

Bulan Februari 2016 sampai Bulan Desember 2017 yang fluktuatif. Menurut

pernyataan Pak Ismed pemilik Sop Duren Kepo dalam wawancara bahwa penjualan

sop durian menurun pada tahun 2016. Penjualan sop durian pada tahun 2015 lebih

banyak daripada tahun 2016. Pada tahun 2015 penjualan rata-rata perhari mencapai

500 porsi. Namun pada tahun 2015 belum ada pencatatan yang terorganisir seperti

saat ini. Sehingga data tidak dapat dilihat secara detail namun didapatkan melalui

wawancara pemilik Sop Duren Kepo sekaligus penanggung jawab data-data

perusahaan.

Pada awal Tahun 2016 Sop Duren Kepo mengeluarkan kebijakan kenaikan

harga produk sop durian yang bertujuan untuk menyesuaikan dengan biaya bahan

baku yang naik. Pada Bulan Februari 2016 tiga menu sop durian belum diluncurkan

oleh Sop Durian Kepo dan baru diluncurkan pada Maret 2016, karena itu penjualan

meningkat kembali. Pada Bulan April sampai Desember 2016 penjualan

berfluktuasi, hingga puncak penjualan pada Bulan Desember 2016 yaitu sebanyak

9934 porsi. Pada Januari 2017 sampai dengan Juni 2017 penjualan sop durian

cenderung mengalami penurunan dan mengalami kenaikan kembali pada Juli 2017

sampai Desember 2017, walaupun pada Bulan November 2017 penjualan

mengalami penurunan. Selain itu sop durian juga mempunyai target penjualan.

Penetapan target penjualan ditentukan oleh pemilik berdasarkan rata-rata penjualan

dan ketersediaan durian. Target penjualan sop durian pada tahun 2016 sampai

dengan 2017 adalah 400 porsi perhari. Target tersebut lebih rendah dari target

penjualan tahun sebelumnya yang mencapai 500 porsi perhari. Hal tersebut

Page 24: KAJIAN PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN DAN PRODUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Kajian Peningkatan Kualitas Pelayanan

6

dikarenakan tahun 2016 penjualan sop durian menurun serta bahan baku mengalami

kenaikan harga, sehingga target penjualan diturunkan 100 porsi.

Seperti yang dapat dilihat pada Tabel 2, target penjualan sop durian pada Sop

Duren Kepo perbulannya tidak terpenuhi. Menurut perusahaan, target perhari

penjualan untuk sop durian pada Sop Duren Kepo adalah 400 porsi. Target

penjualan perbulan selalu berubah-ubah sesuai dengan jumlah hari operasional Sop

Duren Kepo. Awalnya target 500 perhari tersebut ditetapkan karena penjualan pada

tahun 2015 kurang lebih mencapai 500 porsi. Namun hal itu terjadi sebelum

perubahan harga baru sop durian pada tahun 2016.

Pada Akhir tahun 2017, Sop Duren Kepo mengadakan survei konsumen dan

menerima keluhan dari konsumen. Berikut ini adalah beberapa keluhannya:

Tabel 3. Keluhan Konsumen pada Sop Duren Kepo No. Keluhan Persentase

1. Produk dan kualitas 29,9%

2. Pelayanan 25,2%

3. Fasilitas 15,6%

4. Harga 9,4%

5. Kebersihan 4,8%

6. Lokasi dan akses 5,4%

7. Lainnya 9,7 %

Sumber: Buklet Kepo, 2018 (diolah)

Pada Tabel 3 disajikan beberapa keluhan konsumen yang diterima Sop Duren

Kepo dan dirangkum oleh manajemen. Diantara keluhan-keluhan tersebut yang

memiliki persentase paling tinggi adalah produk dan kualitas, yaitu sebesar 29,9%.

Page 25: KAJIAN PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN DAN PRODUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Kajian Peningkatan Kualitas Pelayanan

7

Produk dan kualitas yang dimaksud adalah varian produk sop durian, kualitas

produknya apakah sesuai dengan ekspektasi konsumen atau tidak baik dari segi

porsi maupun dari segi penampilan. Selain itu keluhan dengan persentase terbanyak

kedua sebanyak 25.4% yaitu pelayanan. Pelayanan yang dimaksud disini adalah

segala hal yang berkaitan dengan cara perusahaan melayani konsumennya, seperti

kecepatan penyajian, etika karyawan dalam melayani, serta kesigapan pelayan.

Keluhan lainnya adalah fasilitas yaitu sebesar 15,6%. Fasilitas yang dimaksud

adalah toilet, tempat ibadah, serta fasilitas lain yang mendukung kenyamanan

konsumen dalam melakukan proses pembelian seperti kipas angin dan ketersdiaan

internet. Keluhan lainnya adalah harga dengan banyaknya persentase 9,4%, yaitu

harga yang diberikan konsumen apakah sesuai dengan kualitas produk yang

ditawarkan. Kemudian keluhan lainnya adalah lokasi dan akses sebesar 5,4%, yaitu

mencakup kemudahan akses dan luasnya outlet. Kemudian 4,8% konsumen

mengeluhkan kebersihan, serta keluhan lainnya sebesar 9,7%.

Persaingan yang semakin ketat antar usaha dalam bidang industri makanan

dengan atribut yang relatif hampir sama satu dengan yang lain salah satunya yaitu

atmosfer tempat, menu yang ditawarkan, harga yang bersaing membuat para

produsen harus memiliki sesuatu yang dapat menarik minat konsumen. Selain itu

produk yang ditawarkan harus yang berkualitas sesuai dengan ekspektasi

konsumen, ditunjang dengan kualitas pelayanan yang baik.

Kualitas merupakan salah satu indikator penting bagi perusahaan untuk dapat

eksis di tengah ketatnya persaingan dalam dunia industri. Adapun beberapa definisi

kualitas adalah suatu kondisi dinamis yang berkaitan dengan produk, pelayanan,

Page 26: KAJIAN PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN DAN PRODUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Kajian Peningkatan Kualitas Pelayanan

8

orang, proses dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi apa yang diharapkan

(Goetsch dan David, 2002). Konsumen mengharapkan suatu produk yang

berkualitas disertai dengan kualitas pelayanan yang baik pula. Apabila harapan

konsumen tersebut terpenuhi, maka konsumen akan merasa puas. Bila tidak sesuai

harapan konsumen, maka konsumen akan merasa tidak puas dan akan melakukan

komplain atau keluhan.

Masih banyaknya keluhan dari pelanggan ke pihak Sop Duren Kepo

menunjukkan adanya ketidakpuasan pelanggan. Ketidakpuasan tersebut dapat

mempengaruhi keputusan pembelian ulang konsumen terhadap Sop Duren Kepo.

Adanya ketidakpuasan konsumen tersebut dapat diketahui bahwa sistem

manajemen yang telah dijalankan oleh pihak Manajemen Sop Duren Kepo saat ini

belum optimal dan harus ditingkatkan. Pihak manajemen harus bisa mengevaluasi

sistem yang telah ada agar Sop Duren Kepo dapat mencapai apa yang diinginkan

konsumen. Oleh karena itu peningkatan kualitas harus dilakukan agar apa yang

diinginkan konsumen dapat terpenuhi. Berdasarkan hal tersebut penulis

berkeinganan melakukan penelitian dengan judul “Kajian Peningkatan Kualitas

Pelayanan dan Kualitas Produk Sop Durian pada Sop Duren Kepo”.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan peneliti di atas, maka

rumusan masalah penelitian ini adalah:

1. Apa saja persyaratan pelanggan untuk peningkatan kualitas pelayanan dan

produk sop durian pada Sop Duren Kepo yang perlu diperbaiki?

Page 27: KAJIAN PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN DAN PRODUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Kajian Peningkatan Kualitas Pelayanan

9

2. Apa saja persyaratan teknik perusahaan yang sesuai dengan persyaratan

pelanggan?

3. Apa saja rekomendasi peningkatan kualitas pelayanan dan produk berdasarkan

urutan prioritas pelanggan dan teknik dengan menggunakan Quality Function

Deployment (QFD) pada Sop Duren Kepo?

1.3. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang dikemukakan peneliti di atas, maka

tujuan penelitian ini adalah:

1. Mengetahui apa saja persyaratan pelanggan untuk peningkatan kualitas

pelayanan dan produk sop durian pada Sop Duren Kepo yang perlu diperbaiki.

2. Mengetahui persyaratan teknik perusahaan apa yang sesuai dengan persyaratan

pelanggan.

3. Memberikan rekomendasi peningkatan kualitas pelayanan dan produk

berdasarkan urutan prioritas pelanggan dan teknik dengan menggunakan

Quality Function Deployment (QFD) pada Sop Duren Kepo.

1.4. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian yang bisa didapatkan adalah:

1. Bagi penulis, penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dalam

menganalisis persoalan berdasarkan teori yang telah diperoleh di bangku kuliah

dengan kenyataan yang ada.

Page 28: KAJIAN PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN DAN PRODUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Kajian Peningkatan Kualitas Pelayanan

10

2. Bagi perusahaan, penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan

dan masukan dalam menetapkan kebijakan dan peningkatan kulitas pelayanan

dan produk untuk mengembangkan bisnis.

3. Bagi pembaca, penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan acuan penelitian

selanjutnya yang berhubungan peningkatan kualitas pelayanan dan produk.

1.5. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini hanya meneliti kualitas/mutu yang berdasarkan perspektif

konsumen Sop Duren Kepo, bukan mutu yang berdasarkan standarisasi kriteria

tertentu yang telah ditetapkan. Penelitian ini menggunakan metode Quality

Function Deployment (QFD) hanya sampai pada fase pertama, yaitu House of

Quality karena pada fase pertama sudah dapat menjawab tujuan. Perusahaan

pesaing yang dilibatkan dalam penelitian ini adalah Sop Durian Lodaya Cirendeu

karena berada di wilayah yang sama serta bentuk usaha yang sama, yaitu UKM.

Selain itu usaha Sop Durian Lodaya telah banyak dikenal oleh masyarakat luas

karena memiliki cabang yang tersebar di Jabodetabek.

Page 29: KAJIAN PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN DAN PRODUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Kajian Peningkatan Kualitas Pelayanan
Page 30: KAJIAN PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN DAN PRODUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Kajian Peningkatan Kualitas Pelayanan

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Kualitas

Menurut Crosby dalam Prihantoro Rudi (2012:3), kualitas atau mutu berarti

kesesuaian terhadap persyaratan-persyaratan. Persyaratan-persyaratan perlu

dispesifikasikan secara jelas sehingga semua orang tahu apa yang diharapkannya.

Mutu menurut Suryadi Prawirosentono (2007:6) adalah keadaan fisik, fungsi, dan

sifat suatu produk bersangkutan yang dapat memenuhi selera dan kebutuhan

konsumen dengan memuaskan sesuai nilai uang yang telah dikeluarkan. Menurut

Ahyari dalam Prihantoro Rudi (2012:3), secara umum mutu atau kualitas adalah

jumlah dari sifat-sifat produk seperti daya tahan, kenyamanan pemakaian, daya

guna dan lain sebagainya. Mutu atau kualitas selalu diidentikkan dan dihubungkan

dengan kegunaan khusus, seperti panjang, lebar, warna, berat dan karakter produk

lainnya.

Pengertian Mutu atau kualitas mencakup segala keistimewaan atau

keunggulan yang memberikan kepuasan total kepada konsumen, meliputi

keunggulan dalam kualitas produk, harga, ketepatan waktu, pelayanan, keamanan

dan pertimbangan moral.

Prihantoro Rudi (2012:4) merangkum beberapa pengertian mutu/kualitas

menurut pakar berdasarkan sudut pandang masing-masing, sebagai berikut:

1. Menurut Gravi dan Davis (1994) mutu merupakan suatu kondisi dinamis yang

berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses dan lingkungan yang

memenuhi atau melebihi harapan.

Page 31: KAJIAN PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN DAN PRODUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Kajian Peningkatan Kualitas Pelayanan

12

2. Menurut Gasperz (2003), definisi konvensional dari kualitas biasanya

menggambarkan karakteristik langsung dari suatu produk, seperti performansi,

keandalan, mudah dalam penggunaan dan estetika. Sedangkan difinisi strategik

menyatakan bahwa kualitas adalah segala sesuatu yang mampu memenuhi

keinginan atau kebutuhan pelanggan (meeting the needs of customers).

3. Quality Vocabulary (ISO 8402): kualitas didefinisikan sebagai totalitas dari

karakteristik suatu produk yang menunjang kemampuannya untuk memuaskan

kebutuhan yang dispesifikasikan atau ditetapkan. Kualitas sering diartikan

sebagai kepuasan pelanggan atau konformansi terhadap kebutuhan atau

persyaratan.

Meskipun tidak ada definisi yang bisa diterima secara universal mengenai

kualitas, namun dasar pengertiannya terdapat persamaan yaitu dalam unsurnya

sebagai berikut:

1. Kualitas/mutu meliputi usaha memenuhi atau melebihi harapan pelanggan.

2. Kualitas/mutu mencakup produk, jasa, manusia, proses dan lingkungan.

Kualitas merupakan suatu kondisi yang selalu berubah (misalnya apa yang

dianggap merupakan kualitas saat ini mungkin dianggap kurang berkualitas pada

masa mendatang). Pada umumnya terdapat dua jenis kualitas, yaitu (Supriyono,

1994):

1. Kualitas Rancangan (Quality of Design); yaitu merupakan fungsi dari berbagai

desain produk.

Page 32: KAJIAN PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN DAN PRODUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Kajian Peningkatan Kualitas Pelayanan

13

2. Kualitas Kesesuaian (Quality of Conformance); yaitu ukuran mengenai

bagaimana suatu produk memenuhi berbagai persyaratan atau spesifikasi.

Berdasarkan kedua jenis kualitas tersebut, kualitas kesesuaian harus

mendapat perhatian yang lebih besar karena berdampak langsung pada konsumen.

ketidaksesuaian untuk memenuhi persyaratan dapat menimbulkan masalah bagi

perusahaan karena akan menimbulkan kekecewaan bagi konsumen. Kualitas

memiliki sifat berkelanjutan dan selalu diperbaiki guna memenuhi harapan

pelanggan.

2.1.1. Kualitas Produk

Di dalam menjalankan suatu bisnis, produk maupun jasa yang dijual harus

memiliki kualitas yang baik atau sesuai dengan harga yang ditawarkan. Agar suatu

usaha atau perusahaan dapat bertahan dalam menghadapi persaingan, terutama

persaingan dari segi kualitas, perusahaan perlu terus meningkatkan kualitas produk

atau jasanya. Produk harus diproduksi sesuai dengan spesifikasi rancangannya, dan

memenuhi persyaratan minimal dari kualitas. Jika kualitas produk tidak baik maka

rancangannya harus diubah sesuai persyaratan yg diharapkan.

Menurut Kotler dan Keller (2007:18) produk dalam arti yang lebih luas

mencakup segala sesuatu yang diberikan kepada seseorang guna memuaskan suatu

kebutuhan atau keinginan. Konsep produk berpendapat bahwa para konsumen akan

menyukai produk-produk yang memberikan kualitas, penampilan dan ciri-ciri yang

terbaik. Manajemen dalam organisasi yang berorientasi pada produk demikian

Page 33: KAJIAN PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN DAN PRODUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Kajian Peningkatan Kualitas Pelayanan

14

memusatkan energi mereka untuk membuat produk yang baik dan terus-menerus

meningkatkan mutu produk tersebut.

Persepsi konsumen terhadap kualitas produk, dapat dipengaruhi oleh harga

produk. Konsumen memiliki persepsi, apabila semakin tinggi harga suatu produk

maka semakin tinggi pula kualitas dari produk tersebut. Konsumen dapat

mempunyai persepsi seperti itu ketika mereka tidak memiliki petunjuk atau acuan

lain dari kualitas produk, selain harga produk. Namun sebenarnya persepsi kualitas

suatu produk dapat dipengaruhi pula oleh reputasi toko, iklan, dan variabel-variabel

lainnya.

Pemahaman kualitas diperluas menjadi ”fitness for use” serta ”conformance

to spesifications” menurut Tjiptono dan Diana (1997:24). Kualitas mencerminkan

semua dimensi penawaran produk yang menghasilkan manfaat bagi pelanggan.

Istilah nilai (value) sering kali digunakan untuk mengacu pada kualitas relatif suatu

produk dikaitkan dengan harga produk bersangkutan. Dampak kualitas terhadap

pangsa pasar biasanya tergantung pada definisi tentang kualitas. Jika kualitas

didefinisikan sebagai keandalan, estetika tinggi (bagaimana produk terlihat atau

terasakan), atau konformansi (tingkat dimana produk memenuhi standar yang

ditentukan) maka hubungannya dengan pangsa pasar adalah positif. Jika kualitas

produk didefinisikan dalam konteks penampilan yang sangat baik atau lebih

menarik, maka produk cenderung lebh mahal untuk diproduksi dan mungkin dijual

dalam jumlah yang lebih sedikit karena harga yang lebih tinggi.

Hal ini membuat beberapa produk yang bernilai lebih mahal dari

kompetitornya cenderung dipersepsikan oleh konsumen sebagai produk atau jasa

Page 34: KAJIAN PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN DAN PRODUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Kajian Peningkatan Kualitas Pelayanan

15

yang berkualitas lebih tinggi. Sebaliknya, ada beberapa produk yang berkualitas

sama (dengan barang yang harganya lebih mahal) tetapi harganya murah cenderung

dipersepsikan pelanggan sebagai produk atau jasa yang memiliki kualitas lebih

rendah. Ada beberapa dimensi yang mencerminkan kualitas menurut Garvin dalam

Tjiptono dan Diana (2000:28):

1. Kinerja (performance), karakteristik operasi pokok dari produk inti yang dibeli.

2. Tampilan (feature), yaitu karakteristik sekunder atau pelengkap.

3. Keandalan (reliability), yaitu kemungkinan kecil akan mengalami kerusakan

atau gagal dipakai.

4. Kesesuaian dengan spesifikasi (conformance to spesifications), yaitu sejauh

mana karakteristik desain dan operasi memenuhi standard-standar yang telah

ditetapkan sebelumnya.

5. Daya tahan (durability), berkaitan dengan berapa lama produk tersebut dapat

terus digunakan.

6. Kemampuan pelayanan (service ability), meliputi kecepatan, kompetensi,

kenyamanan, mudah direparasi, serta penanganan keluhan yang memuaskan.

Pelayanan yang diberikan tidak terbatas hanya sebelum penjualan, tetapi juga

selama proses penjualan hingga purna jual yang juga mencakup pelayanan

reparasi dan ketersediaan komponen yang dibutuhkan.

7. Estetika (aesthetic), yaitu daya tarik produk terhadap panca indera, misalnya

desain artistik, warna, dan sebagainya.

8. Persepsi kualitas (perception of quality) yaitu citra dan reputasi produk serta

tanggung jawab perusahaan terhadapnya.

Page 35: KAJIAN PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN DAN PRODUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Kajian Peningkatan Kualitas Pelayanan

16

Ketika konsumen akan mengambil suatu keputusan pembelian, variabel

produk merupakan pertimbangan paling utama, karena produk adalah tujuan utama

bagi konsumen untuk memenuhi kebutuhannya. Jika konsumen merasa cocok

dengan suatu produk dan produk tersebut dapat memenuhi kebutuhannya, maka

konsumen akan mengambil keputusan untuk membeli produk tersebut terus

menerus. Produk yang merupakan kebutuhan pokok seperti makanan dan minuman,

konsumen sangat mempertimbangkan kualitasnya. Karena merupakan kebutuhan

pokok dan sangat berhubungan dengan kesehatan manusia, maka kualitas produk

sangat mempengaruhi konsumen dalam mengambil keputusan pembelian produk.

Apabila kualitas produk ditingkatkan, perilaku konsumen untuk melakukan

pembelian juga akan meningkat.

2.1.2. Kualitas Pelayanan

Modernitas dengan kemajuan teknologi akan mengakibatkan persaingan

yang sangat ketat untuk memperoleh dan mempertahankan pelanggan. Kualitas

pelayanan menjadi suatu keharusan yang harus dilakukan perusahaan supaya

mampu bertahan dan tetap mendapat kepercayaan pelanggan. Pola konsumsi dan

gaya hidup pelanggan menuntut perusahaan mampu memberikan pelayanan yang

berkualitas. Keberhasilan perusahaan dalam memberikan pelayanan yang

berkualitas dapat ditentukan dengan pendekatan service quality yang telah

dikembangkan oleh Parasuraman, Berry dan Zenthaml (1980).

Pada penelitian Parasuraman, Zeithaml, dan Berry (1985) menemukan

adanya overlapping di antara beberapa dimensi. Oleh sebab itu, mereka

Page 36: KAJIAN PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN DAN PRODUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Kajian Peningkatan Kualitas Pelayanan

17

menyederhanakan sepuluh dimensi tersebut menjadi lima dimensi pokok.

Kompetensi, kesopanan, kredibilitas, dan keamanan disatukan menjadi jaminan

(assurance). Sedangkan akses, komunikasi, dan kemampuan memahami pelanggan

diintegrasikan menjadi empati (empathy). Dengan demikian, terdapat lima dimensi

utama yang disusun sesuai urutan tingkat kepentingan relatifnya, yaitu:

1. Reliabilitas (reliability), berkaitan dengan kemampuan perusahaan untuk

memberikan layanan yang akurat sejak pertama kali tanpa membuat kesalahan

apapun dan menyampaikan jasanya sesuai dengan waktu yang disepakati.

2. Daya tanggap (responsiveness), berkenaan dengan kesediaan dan kemampuan

para karyawan untuk membantu para pelanggan dan merespons permintaan

mereka, serta menginformasikan kapan jasa akan diberikan dan kemudian

memberikan jasa secara cepat.

3. Jaminan (assurance), yakni perilaku para karyawan mampu menumbuhkan

kepercayaan pelanggan terhadap perusahaan dan perusahaan bisa menciptakan

rasa aman bagi para pelanggannya. Jaminan juga berarti bahwa para karyawan

selalu bersikap sopan dan menguasai pengetahuan dan keterampilan yang

dibutuhkan untuk menangani setiap pertanyaan atau masalah pelanggan.

4. Empati (empathy), berarti perusahaan memahami masalah para pelanggannya

dan bertindak demi kepentingan pelanggan, serta memberikan perhatian

personal kepada para pelanggan dan memiliki jam opearsi yang nyaman.

5. Bukti fisik (tangibles), berkenaan dengan daya tarik fasilitas fisik,

perlengkapan, dan material yang digunakan perusahaan, serta penampilan

karyawan.

Page 37: KAJIAN PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN DAN PRODUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Kajian Peningkatan Kualitas Pelayanan

18

Sejauh mana kesesuaian dimensi-dimensi kualitas jasa pelayanan diatas

dengan kondisi Indonesia khususnya sektor perbankan, merupakan suatu bahan

kajian tersendiri sebagaimana dilakukan dalam penelitian ini.

Dalam usaha penyajian makanan dan minuman, kualitas pelayanan

memainkan peranan penting dalam memberi nilai tambah terhadap pengalaman

service secara keseluruhan. Sama seperti halnya kualitas produk, seorang pelanggan

akan mengevaluasi kualitas layanan berdasarkan persepsi mereka. Dapat dikatakan

dalam merumuskan strategi dan program pelayanan, setiap pelaku usaha harus

berorientasi pada kepentingan pelanggan dan sangat memperhatikan dimensi

kualitasnya Hal ini sangat penting agar pelanggan tidak mengurungkan niatnya

ketika akan melakukan keputusan pembelian.

2.2. Manajemen Kualitas

Prinsip dari manajemen kualitas sebagaimana yang dikemukakan Masaake

Imae (1971) yang ditulis dalam bukunya berjudul 10 QC Maxims dalam Prihantoro

(2012:47) yang kemudian juga menjadi acuan dalam ISO 9001 yang intisarinya

adalah sebagai berikut:

1. Terapkan PDCA dalam setiap tindakan

2. Kendalikan kegiatan sejak awal

3. Jangan menyalahkan orang lain

4. Bertindak berdasarkan prinsip prioritas

5. Proses berikutnya adalah pelanggan

6. Setiap tindakan perbaikan diikuti pencegahan

Page 38: KAJIAN PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN DAN PRODUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Kajian Peningkatan Kualitas Pelayanan

19

7. Berbicara berdasarkan data

8. Perbaikan diawali dengan penetapan sasaran

9. Konsep pasar

10. Membiasakan membuat catatan, membuat prosedur, dan menetapkan standar

2.2.1. Evolusi Manajemen Kualitas

Pendekatan terhadap kualitas telah ber-evolusi melalui rangkaian

penyempurnaan bertahap yang melintasi abad terakhir (Yuri dan Nurcahyo,

2013:14).

1. Era Permulaan Revolusi Industri

Pada masa ini, jumlah produsen jauh lebih sedikit disbanding dengan

permintaan pasar. Produsen mengatakan, “biarkan konsumen yang meneliti”

produsen hanya memasok produk mereka ke pasar tanpa memperdulikan aspek

kualitas. Pada saat itu produsen dapat membuat keuntungan yang besar.

2. Era Inspeksi

Sampai dengan abad ke-19, para pengrajin memproduksi barang-barang

dalam volume kecil. Namun, karena keuntungan besar yang menjanikan. Dunia

bisnis menarik lebih banyak orang untuk melakukan hal yang sama. Maka

lahirlah kompetisi. Selain itu, pertumbuhan populasi dan industrialisasi yang

pesat membawa ke volume produksi yang lebih besar sehingga pasokan barang

meningkat dan konsumen mempunyai lebih banyak pilihan.

Para pemasok mulai melakukan inspeksi untuk memisahkan produk yang

rusak dari yang bagus. Inspeksi ini khususnya lebih diterapkan ke barang jadi.

Page 39: KAJIAN PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN DAN PRODUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Kajian Peningkatan Kualitas Pelayanan

20

Selama masa ini, penyaringan dilakukan terhadap barang jadi, dan yang rusak

diperbaiki jika memungkinkan. Penyebab kerusakan diidentifikasi dan

tindakan koreksi dilakukan agar tidak mengulangi kesalahan serupa.

Biaya penyaringan dan perbaikan ditambahkan ke biaya produksi,

sehingga mengakibatkan berkurangnya keuntungan. Perbaikan kualitas

bersifat reaktif, bukan proakti, tetapi didasarkan pada kerusakan atau masalah

yang sudah ditemukan.

3. Era Kualitas Statistik

Pada 1931, Walter A. Shewhart memberikan pijakan kualitas melalui

penerbitan bukunya yang berjudul Economic Control of Quality of

Manufactured Product. Shewhart ialah salah seorang anggota grup pada Bell

Laboratories yang menginvestigasi masalah kualitas. Pendekatan statistical

quality control yang didukung Shewhart ialah berdasarkan pandangannya

terhadap kualitas. Statistical quality control memerlukan perhitungan yang

diturunkan dari pengukuran proses atau produk yang akan dianalisis sesuai

teori variasi yang berhubungan dengan keluaran yang dihasilkan.

4. Era Penjaminan Kualitas

Selama era penjaminan kualitas, konsep kualitas di Amerika Serikat

berevolusi dari disiplin sempit yaitu manufacturing-based menuju ke sesuatu

dengan implikasi bagi manajemen melalui perusahaan. Statistik dan

manufacturing control masih penting, tetapi koordinasi dengan bidang lainnya,

seperti desain, teknik, perencanaan dan aktivitas pelayanan, juga menjadi

penting untuk kualitas. Sementara kualitas berfokus pada pencegahan defect.

Page 40: KAJIAN PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN DAN PRODUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Kajian Peningkatan Kualitas Pelayanan

21

Empat elemen pada era penjaminan kualitas ialah cost of quality, total quality

control, reliability engineering, dan zero defects.

5. Era Penjaminan Kualitas Terpadu (Total Quality Management, TQM)

Era ini masih terus berkembang hingga saat ini dan “continuous

improvement” merupakan tema utamanya. Pemahaman bahwa persyaratan

konsumen merupakan sasaran yang selalu bergerak sejalan dengan

bertambahnya pengalaman dan pengetahuan konsumen, kualitas perlu

dikembangkan sepanjang waktu. Pengalaman dan pengetahuan konsumen

secara bersamaan akan membentuk persepsi konsumen tertentu yang disebut

dengan “costumer mindset”. Customer mindset juga dipengaruhi oleh

pendidikan, pesaing, pengalaman, dan lainnya. Akibatnya, harapan konsumen

juga akan berubah sepanjang waktu. Untuk merespon hal ini, produsen juga

harus meningkatkan mutunya. Proses ini tidak akan pernah berakhir sepanjang

otak manusia masih bisa belajar.

Untuk mencapai pengembangan secara terus-menerus, dalam setiap

proses, pemasok hingga pelanggan harus dilibatkan. Aspek-aspek non-

produksi seperti pemasaran, keuangan dan sumber daya manusia harus dikelola

secara simultan.

Kualitas merupakan hasil kolektif dari semua proses yang berlangsung

secara interaktif. Model-model manajemen kualitas dan standar kualitas telah

dikembangkan dengan pendekatan Total Quality Management (TQM).

Malcom Baldridge National Quality Award (MBNQA) di Amerika dan

Page 41: KAJIAN PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN DAN PRODUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Kajian Peningkatan Kualitas Pelayanan

22

“Excellence Model” European Foundation for Quality Management (EFQM)

di Eropa merupakan contoh terbaik upaya-upaya TQM.

2.2.2. Total Quality Management (TQM)

Menurut Edward Deming dalam Soewarso (1997:2), Total Quality

Management (TQM) atau manajemen mutu terpadu adalah penerapan metode

kuantitatif dan pengetahuan kemanusiaan untuk memperbaiki material dan jasa

yang menjadi masukan organisasi, memperbaiki semua proses penting dalam

organisasi, dan memperbaiki upaya guna memenuhi kebutuhan para pemakai

produk dan jasa pada masa kini dan masa yang akan datang. Setiap tugas yang

dilakukan anggota organisasi baik bagian front office maupun back office akan

berhubungan dengan kualitas. Keseluruhan konsep ini dituangkan dalam Total

Quality Management (Tony Wijaya, 2018:6).

Total ini mempunyai konotasi seluruh sistem, yaitu seluruh proses, seluruh

personil termasuk pemakai produk dan jasa, serta supplier. Quality berarti

karakteristik yang memenuhi kebutuhan pemakai, sedangkan Management

mengandung arti proses komunikasi vertikal dan horizontal, top-down dan bottom-

up, untuk mencapai mutu dan produktivitas. Tujuan penerapan manajemen mutu

terpadu adalah memberikan peluang kepada produksi dan jasa sehingga berada

pada tingkat paling ekonomis yang memungkinkan kepuasan konsumen penuh.

Pendapat lainnya yaitu menurut Ishikawa (1993) dalam Tjiptono dan Diana

(1997:4) TQM diartikan sebagai perpaduan semua fungsi perusahaan ke dalam

Page 42: KAJIAN PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN DAN PRODUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Kajian Peningkatan Kualitas Pelayanan

23

falsafah holistik yang dibangun berdasarkan konsep kualitas, teamwork,

produktivitas, dan pengertian serta kepuasan pelanggan.

Menurut Goetsch dan Davis (1994) dalam Prihantoro (2012:77) yang

membedakan TQM dengan pendekatan lain terdapat 10 unsur utama komponen

yang akan tercapai apabila memperhatikan karakteristik TQM sebagai berikut:

1. Fokus pada pelanggan (internal dan eksternal)

2. Memiliki obsesi yang tinggi terhadap kualitas

3. Mengunakan pendekatan ilmiah alam membuat keputusan dan meyelesaikan

masalah

4. Memiliki komitmen jangka panjang

5. Membutuhkan kerjasama tim

6. Memperbaiki proses secara berkesinambungan

7. Mengadakan pendidikan dan pelatihan

8. Memberikan kebebasan yang terkendali

9. Memiliki kesatuan tujuan

10. Adanya keterlibatan dan pemberdayaan karyawan

TQM digunakan sebagai konsep manajemen organisasi yang memperhatikan

dan mengutamakan suara pelanggan. QFD merupakan alat untuk menerapkan TQM

menggunakan manajemen dan tim lintas fungsi yang terintegrasi secara horisontal

sehingga semua departemen dapat bekerja bersama-sama untuk mencapai sasaran

yaitu kepuasan pelanggan. (Santosa, 1992 dalam Tjiptono dan Diana, 1997:5).

Page 43: KAJIAN PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN DAN PRODUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Kajian Peningkatan Kualitas Pelayanan

24

2.3. Quality Function Deployment (QFD)

Perusahaan harus mampu memproduksi atau menghasilkan produk yang

sesuai dengan keinginan konsumen untuk tetap dapat bertahan dalam persaingan

yang semakin ketat. Hal yang perlu diketahui sebelum suatu produk mulai

diproduksi adalah apakah produk tersebut dapat memenuhi kebutuhan para

pelanggan. Hal ini merupakan alasan utama perlunya dilakukan riset untuk

mengidentifikasi kebutuhan pelanggan. Konsep QFD dikembangkan untuk

menjamin bahwa produk yang memasuki tahap produksi benar-benar akan dapat

memuaskan kebutuhan para pelanggan. Fokus utama QFD adalah melibatkan

pelanggan pada proses pengembangan produk sedini mungkin. QFD merupakan

sebuah penerjemahan yang sistematis dari produk yang diinginkan oleh konsumen

(voice of the customer) menjadi sebuah produk yang nyata yang diciptakan oleh

perusahaan. Berikut ini definisi yang dikemukakan oleh beberapa pakar:

1. ASI (2003) dalam Tony Wijaya (2018:42) mendefinisikan QFD adalah proses

sistematis yang membantu perusahaan secara cepat memahami dan

mengintegrasikan kebutuhan klien ke dalam produk atau layanan mereka.

2. Menurut Behara dan Chase (1992) dalam Tony Wijaya (2018:43) QFD

didefinisikan sebagai sistem untuk menerjemahkan kebutuhan pelanggan ke

dalam persyaratan perusahaan yang memadai pada setiap tahap, dari riset ke

desain dan pengembangan produksi, pabrikasi, distribusi, instalasi, dan

pemasaran, penjualan, dan layanan.

3. Menurut Benner, et. al. (2002), Quality Function Deployment (QFD) adalah

sebuah adaptasi dari beberapa perangkat yang digunakan dalam Total Quality

Page 44: KAJIAN PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN DAN PRODUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Kajian Peningkatan Kualitas Pelayanan

25

Management (TQM). QFD adalah sebuah metode untuk mendorong anggota

tim pengembangan produk untuk dapat berkomunikasi secara lebih efektif

dengan anggota yang lain dengan menggunakan seperangkat data yang

kompleks.

4. QFD menerjemahkan apa yang dinginkan pelanggan serta bagaimana cara

organisasi menghasilkannya. Hal tersebut memungkinkan organisasi

memprioritaskan kebutuhan pelanggan, mencari inovasi untuk menanggapi

kebutuhan pelanggan, merubah proses agar lebih efektif. QFD adalah

penerapan penting untuk proses perbaikan sehingga organisasi memungkinkan

untuk memenuhi atau melebihi harapan pelanggan (Goetsch and David, 2002).

Manfaat dari penerapan QFD dapat menurunkan waktu desain produk

sampai dengan 40 persen dan menurunkan biaya desain produk sampai dengan 60

persen. Hal ini dapat terwujud karena QFD dapat meningkatkan komunikasi lebih

awal diantara tim yang terlibat dalam proses pengembangan (Eldin, 2002 dalam

Tony Wijaya, 2018:43). Terdapat tiga manfaat utama yang dapat diperoleh

perusahaan bila menggunakan metode QFD, yaitu:

1. Mengurangi biaya; hal ini dapat terjadi karena produk yang dihasilkan benar-

benar sesuai dengan kebutuhan dan harapan pelanggan, sehingga tidak ada

pengulangan pekerjaan dan pemborosan (waste).

2. Meningkatkan pendapatan; dengan pengurangan biaya, maka hasil yang kita

terima akan lebih meningkat. Dengan QFD, produk atau jasa yang dihasilkan

akan lebih dapat memenuhi kebutuhan dan harapan pelanggan.

Page 45: KAJIAN PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN DAN PRODUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Kajian Peningkatan Kualitas Pelayanan

26

3. Mengurangi waktu produksi; terdapat beberapa cara dimana QFD dapat

mengurangi perubahan-perubahan dan QFD membantu mengurangi biaya

pelaksanaan produksi karena pengulangan kegiatan.

Metodologi QFD dalam proses perancangan dan pengembangan produk

dikategorikan ke dalam empat jenis tahapan, yaitu masing-masing adalah:

1. Tahap Perencanaan Produk (House of Quality)

Tahap ini dikenal juga dengan Matriks Kualitas. Tahap ini dimulai dari

persyaratan pelanggan, untuk setiap persyaratan pelanggan harus ditentukan

persyaratan desain yang dibutuhkan, dimana jika memuaskan akan membawa

hasil dalam pemenuhan persyaratan pelanggan.

2. Tahap Perencanaan Komponen (Part Deployment)

Persayaratan desain dari matriks pertama dibawa ke matriks kedua untuk

menentukan karakteristik kualitas bagian.

3. Tahap Perencanaan Proses (Proses Deployment)

Operasi proses kunci ditentukan oleh karakteristik kualitas bagian dari matriks

sebelumnya.

4. Tahap Perencanaan Produksi (Manufacturing/ Production Planning)

Persyaratan produksi ditentukan dari operasi proses kunci. Pada fase ini

dihasilkan prototipe dari peluncuran produk.

Perusahaan yang menerapkan QFD biasanya hanya sampai pada tahap

pertama saja, yaitu tahap HOQ. (Yuri dan Nurcahyo, 2013:82). Analogi yang paling

sering digunakan untuk menggambarkan struktur QFD adalah suatu matriks yang

berbentuk rumah. Istilah yang paling sering digunakan adalah House of Quality.

Page 46: KAJIAN PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN DAN PRODUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Kajian Peningkatan Kualitas Pelayanan

27

Secara garis besar matriks ini adalah upaya untuk mengkorversi voice of costumer

secara langsung terhadap persyaratan teknik atau spesifikasi teknik dari produk atau

jasa yang dihasilkan. Perusahaan akan berusaha mencapai persyaratan spesifikasi

teknik yang sesuai dengan target yang telah ditetapkan. Gambar House of Quality

(HOQ) ditampilkan pada Gambar 1.

Gambar 1. House of Quality

Sumber: Yuri dan Nurcahyo (2013)

Tembok sebelah kiri (A) berisikan data atau informasi yang diperoleh dari

penelitian pasar atas kebutuhan dan keinginan konsumen. “Suara konsumen” ini

merupakan input dalam HOQ. Metode identifikasi kebutuhan konsumen yang biasa

digunakan dalam suatu penelitian adalah wawancara, baik secara grup atau

perorangan. Melalui wawancara, perancang dapat dengan bebas mengetahui lebih

jauh kebutuhan konsumen. Wawancara secara perorangan dapat dianggap

mencukupi.

Page 47: KAJIAN PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN DAN PRODUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Kajian Peningkatan Kualitas Pelayanan

28

Tembok rumah sebelah kanan (B) adalah matriks perencanaan. Matriks ini

merupakan komponen yang digunakan untuk menerjemahkan persyaratan

pelanggan menjadi rencana-rencana untuk memenuhi atau melebihi persyaratan

yang ditentukan pelanggan. Matriks ini meliputi tiga langkah data seperti

menggambarkan persyaratan pelanggan pada suatu matriks dan proses

pemanufakturan pada matriks lainnya, memprioritaskan persyaratan pelanggan,

dan mengambil perbaikan yang dibutuhkan dalam proses pemanufakturan.

Perusahaan harus mengusahakan spesifikasi kinerja tertentu dan

mensyaratkan pemasoknya untuk melakukan hal yang sama untuk memenuhi

persyaratan pelanggan. Langkah tersebut terdapat pada bagian langit-langit rumah

(C). Pada bagian tengah rumah (D) adalah tempat di mana persyaratan pelanggan

dikonversikan ke dalam aspek-aspek pemanufakturan. Pada bagian atap (E),

langkah yang dilakukan adalah mengidentifikasi pertukaran yang berhubungan

dengan persyaratan manufaktur. Pertanyaan yang akan dijawab dalam bagian E

adalah apa yang terbaik yang dapat dilakukan organisasi dengan

mempertimbangkan persyaratan pelanggan dan kemampuan pemanufakturan

organisasi. Pada bagian bawah rumah (Bagian F) merupakan daftar prioritas

persayaratan proses manufaktur.

Seperti yang dijelaskan di subbab sebelumnya bahwa proses QFD dimulai

dari riset segmentasi pasar untuk mengetahui siapa pelanggan produk kita dan

karakteristik serta kebutuhan pelanggan kemudian mengevaluasi tingkat persaingan

pasar. Hasil dari riset pasar diterjemahkan kedalam desain produk secara teknis

yang sesuai atau cocok dengan apa yang dibutuhkan pelanggan. Setelah desain

Page 48: KAJIAN PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN DAN PRODUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Kajian Peningkatan Kualitas Pelayanan

29

produk dilanjutkan dengan desain proses yaitu merancang bagaimana proses

pembuatan produk sehingga diketahui karakteristik dari setiap bagian atau tahapan

proses produksi. Kemudian ditentukan proses operasi atau produksi dan arus proses

produksi. Akhirnya disusun rencana produksi dan pelaksanaan produksi yang

menghasilkan produk sesuai dengan kebutuhan pelanggan (Yuri dan Nurcahyo,

2013:83).

Berikut ini adalah langkah-langkah penyusunan House of Quality (Matriks

Kualitas) yang dirangkum oleh Omachonu dan Ross (2005) sebagai berikut:

1. Perancangan Customer Table

Langkah-langkah perancangan customer table terdiri atas penentuan

customer requirements (persyaratan pelanggan), level of importance (tingkat

kepentingan), dan customer rating (Yuri dan Nurcahyo, 2013:87). Pada

penyusunan matriks HOQ langkah pertama dimulai dari penyusunan

persyaratan pelanggan. Untuk mengetahui persyaratan pelanggan terhadap

suatu produk dimulai dengan membuat daftar tujuan. Daftar ini disebut sebagai

apa yang konsumen butuhkan atau harapkan dalam sebuah produk. Daftar

persyaratan pelanggan terdiri atas dua yaitu persyaratan pelanggan primer dan

persyaratan pelanggan sekunder. Daftar persyaratan pelanggan ini biasanya

bersifat umum. Definisi lebih jauh dilakukan dengan mendefinisikan

persyaratan pelanggan sekunder baru dan lebih detail yang dibutuhkan untuk

mendukung persyaratan pelanggan primer, dengan kata lain sebuah persyaratan

pelanggan primer mungkin meliputi banyak persyaratan pelanggan sekunder.

Page 49: KAJIAN PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN DAN PRODUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Kajian Peningkatan Kualitas Pelayanan

30

Analisis yang termasuk ke dalam langkah ini adalah analisis tingkat

kepentingan dan tingkat kinerja. Analisis tingkat kepentingan bertujuan untuk

mengetahui tingkat kepentingan pelanggan terhadap pelayanan yang diberikan

perusahaan. Analisis tingkat kinerja bertujuan untuk mengetahui sejauh mana

pelanggan merasakan apakah kualitas pelayanan yang diharapkan pelanggan

telah terpenuhi sehingga dapat diketahui tingkat kinerjanya (Besterfield, 1999).

Analisis tingkat perbaikan bertujuan untuk mengevaluasi atribut-atribut

Customer Requirements yang nantinya bisa diidentifikasi seperti atribut-atribut

mana yang belum memenuhi syarat, serta berapa tingkat perbaikan yang perlu

dilakukan manajemen untuk mencapai kualitas yang diharapkan.

2. Penentuan Technical Response

Technical Response atau persyaratan teknik adalah langkah yang

dilakukan perusahan untuk memenuhi keinginan pelanggan, sehingga dapat

memuaskannya. Tujuan pembuatan HOQ adalah untuk mendesain atau

mengubah desain dari sebuah produk agar memenuhi atau melebihi harapan

pelanggan. Dalam Technical Response ini, dapat mengidentifikasi fungsi atau

proses yang mempengaruhi keinginan pelanggan dan menerjemahkan sesuatu

yang menjadi kebutuhan pelanggan tersebut. Setelah persyaratan pelanggan

dibuat, selanjutnya adalah penyusunan karateristik teknik.

3. Penentuan Technical Correlation

Technical Correlation adalah hubungan dan saling keterkaitan antar

persyaratan teknik dan persyaratan pelanggan, serta hubungan antar

persyaratan teknik yang dibuat ke dalam matriks. Mencari hubungan antara

Page 50: KAJIAN PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN DAN PRODUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Kajian Peningkatan Kualitas Pelayanan

31

persyaratan teknik bisa menjadi sangat membingungkan karena setiap

persyaratan pelanggan mungkin mempengaruhi lebih dari satu persyaratan

teknik dan sebaliknya. Dalam menentukan hubungan antara persyaratan teknik

dengan persyaratan pelanggan digunakan matriks hubungan yang di susun oleh

Tim QFD perusahaan. Matriks hubungan digunakan untuk menunjukkan

dengan grafik derajat pengaruh antara setiap persyaratan teknik dan

persyaratan pelanggan (Besterfield, 1999).

Pada penyusunan matriks hubungan digunakan simbol untuk

menyatakan derajat hubungan antara persayaratan pelanggan dan persyaratan

teknik. Simbol dapat diganti sesuai dengan kebutuhan peneliti, namun dengan

jumlah nilai yang sama. Berikut ini pada Tabel 4 disajikan simbol hubungan

antara persayaratan pelanggan dan persyaratan teknik dengan keterangannya.

Tabel 4. Simbol Hubungan Persyaratan Pelanggan dan Persyaratan Teknik

Sumber: Omachonu dan Ross (2005)

Matriks hubungan antar persyaratan teknik digunakan untuk

mengidentifikasi persyaratan teknik mana saja yang saling mendukung dan

saling bertentangan satu sama lain. Untuk menunjukan kekuatan yang terjadi

Simbol Keterangan

Sebuah lingkaran penuh menunjukkan hubungan yang

kuat, bernilai 9

Sebuah lingkaran kosong menunjukkan sebuah hubungan

medium bernilai 3

Sebuah segitiga menunjukkan sebuah hubungan yang

lemah, bernilai 1

Sebuah kotak dibiarkan kosong menunjukkan tidak ada

hubungan bernilai 0

Page 51: KAJIAN PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN DAN PRODUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Kajian Peningkatan Kualitas Pelayanan

32

antar persyaratan teknik digunakan simbol seperti yang telah disajikan pada

Tabel 5.

Tabel 5. Simbol Hubungan Antar Persyaratan Teknik

Sumber: Omachonu dan Ross (2005)

Simbol-simbol tersebut dapat diganti sesuai dengan keinginan peneliti,

namun dengan jumlah nilai yang sama.

4. Penilaian Kompetitif

Penilaian kompetitif merupakan tabel bobot (atau grafik) yang

melukiskan penilaian produk kompetitor. Tabel penilaian kompetitif

dipisahkan menjadi dua kategori, yaitu penilaian kompetitif pelanggan dan

penilaian kompetitif teknik. Penilaian kompetitif pelanggan membuat sebuah

blok kolom berhubungan dengan setiap persyaratan pelanggan dalam HOQ di

sisi kanan matriks hubungan. Sedangkan penilaian kompetitif teknik membuat

sebuah blok baris berhubungan dengan setiap persyaratan teknik dalam HOQ

dibawah matriks hubungan. Untuk penilaian kompetitif pelanggan dan

kompetitif teknik digunakan skala Likert Lima tingkat.

Simbol Keterangan

Hubungan positif kuat, bernilai (+9)

Hubungan positif lemah, bernilai (+3)

XX Hubungan negatif lemah, bernilai (-3)

X Hubungan negatif kuat, bernilai (-9)

Tidak ada hubungan, bernilai (0)

Page 52: KAJIAN PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN DAN PRODUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Kajian Peningkatan Kualitas Pelayanan

33

5. Penentuan Absolut

Penentuan absolut dapat digunakan untuk penentuan prioritas. Adapun

prioritas persyaratan pelanggan terdiri dari kolom untuk kepentingan bagi

pelanggan, nilai sasaran, faktor skala kenaikan, poin penjualan dan bobot

absolut. Setiap persyaratan pelanggan diberi rating berdasarkan tingkat

kepentingannya bagi pelanggan. Rating kepentingan berguna untuk

memprioritaskan usaha dan membuat keputusan.

Nilai sasaran ditentukan dengan mengevaluasi penilaian dari setiap

persyaratan pelanggan dan membuat penilaian baru, atau untuk memutuskan

apakah mereka ingin mempertahankan produk mereka agar tidak berubah,

memperbaiki produk atau membuat produk mereka lebih baik dari kompetitor.

Faktor skala kenaikan merupakan rasio antara nilai sasaran dengan rating

produk dalam penilaian kompetitif pelanggan. Semakin tinggi nilainya

semakin banyak usaha yang harus dilakukan untuk pengembangan produk.

Poin penjualan menunjukkan seberapa baik persyaratan pelanggan akan

menjual. Bobot absolut diperoleh dari perkalian antara kepentingan bagi

pelanggan, faktor skala kenaikan dan poin penjualan untuk setiap persyaratan

pelanggan. Setelah menjumlahkan semua bobot absolut, kemudian dihitung

persentase ranking untuk setiap persyaratan pelanggan.

Prioritas persyaratan teknik terdiri atas derajat kesulitan teknik, nilai

sasaran serta bobot absolut. Derajat kesulitan membantu mengevaluasi

kemampuan untuk mengimplementasikan setiap persyaratan teknik yang

ditunjukkan dalam pertama dari prioritas teknik. Derajat kesulitan dibuat

Page 53: KAJIAN PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN DAN PRODUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Kajian Peningkatan Kualitas Pelayanan

34

dengan menggunakan Lima skala Likert dari sangat sulit (nilai 1) sampai

sangat mudah (nilai 5).

2.4. Importance Perfomance Analysis (IPA)

John A. Martilla dan John C. James mengembangkan sebuah konsep

Importance Performance Analysis (IPA) yang sebenarnya berasal dari konsep

Satisfaction Quality. Konsep ini berisi bagaimana menterjemahkan apa yang

diinginkan oleh pelanggan diukur dalam kaitannya dengan apa yang harus

dilakukan oleh penyedia jasa agar menghasilkan produk berkualitas, baik yang

berwujud maupun tidak berujud (Supranto, 2006). Bila pada konsep Satisfaction

Quality hanya menganalisa tentang kesenjangan atau gap yang terjadi antara

keinginan atau harapan pelanggan dengan kinerja yang telah diberikan badan usaha,

pada Importance Performance Analysis kita menganalisa tentang tingkat

kepentingan dari suatu variabel dimata pelanggan dengan kinerja badan usaha

tersebut. Dengan demikian badan usahaakan lebih terarah dalam melaksanakan

strategi bisnisnya sesuai dengan prioritas kepentingan pelanggan yang paling

dominan. Analisa diawali dengan sebuah kuisioner yang disebarkan kepada

pelanggan. Responden diminta untuk menilai tingkat kepentingan/harapan berbagai

atribut dan kepuasan tingkat kinerja penyedia jasa pada masing-masing atribut

tersebut. Dalam penelitian ini digunakan dua variabel X dan Y, dimana X

merupakan tingkat kinerja terhadap layanan yang memberikan kepuasan pelanggan

dan Y merupakan tingkat kepentingan/harapan pelanggan. Dalam hal ini digunakan

Page 54: KAJIAN PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN DAN PRODUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Kajian Peningkatan Kualitas Pelayanan

35

lima tingkat Skala Likert untuk penilaian tingkat kepentingan pelanggan, yang

terdiri dari:

1. Sangat penting, diberi bobot 5

2. Penting, diberi bobot 4

3. Cukup penting, diberi bobot 3

4. Kurang penting, diberi bobot 2

5. Tidak penting, diberi bobot 1

Sedangkan Skala Likert untuk kinerja perusahaan yaitu lima kriteria

penilaian dengan bobot sebagai berikut:

1. Sangat baik diberi bobot 5, yang berarti pelanggan sangat puas

2. Baik diberi bobot 4, yang berarti pelanggan puas

3. Cukup baik diberi bobot 3, yang berarti pelanggan cukup puas

4. Kurang baik diberi bobot 2, yang berarti pelanggan kurang puas

5. Tidak baik diberi bobot 1, yang berarti pelanggan tidak puas

Kemudian nilai rata-rata tingkat kepentingan dan kinerja perusahaan akan

dianalisis di Importance Performance Matrix. Berdasarkan hasil penilaian tingkat

kepentingan dan hasil penilaian kinerja maka akan dihasilkan suatu perhitungan

mengenai tingkat kesesuaian. Berikut ini disajikan matriks Importance

Performance:

IMPORTANCE/

Page 55: KAJIAN PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN DAN PRODUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Kajian Peningkatan Kualitas Pelayanan

36

Prioritas Utama

(I)

Pertahankan Prestasi

(II)

Prioritas Rendah

(III)

Berlebihan

(IV)

PERFORMANCE/KINERJA

Gambar 2. Importance Performance Matrix Sumber: Supranto (2006)

Berdasarkan Gambar 2 dapat dilihat kuadran I, II, III, dan IV dengan

penjelasan sebagai berikut:

1. Kuadran pertama (I), memerlukan penanganan yang perlu diprioritaskan oleh

tingkat manajemen karena kepentingan tinggi, sedangkan tingkat kepuasan

rendah.

2. Kuadran kedua (II), menunjukan daerah yang harus dipertahankan karena

tingkat kepentingan tinggi, sedangkan tingkat kinerja juga tinggi.

3. Kuadran ketiga (III), sebagai daerah prioritas rendah karena tingkat

kepentingan rendah sedangkan tingkat kepuasan kinerja juga rendah. Pada

kuadran ini terdapat beberapa faktor yang kurang penting pengaruhnya bagi

pelanggan. Namun perusahaan harus selalu menampilkan sesuatu yang lebih

baik di antara kompetitor yang lain.

4. Kuadran keempat (IV), dikategorikan sebagai daerah berlebihan karena

terdapat faktor yang bagi pelanggan tidak penting, akan tetapi oleh perusahaan

IMPORTANCE /

KEPENTINGAN

Rendah

Tinggi

Page 56: KAJIAN PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN DAN PRODUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Kajian Peningkatan Kualitas Pelayanan

37

dilaksanakan dengan sangat baik. Selain itu dikarenakan tingkat kepentingan

rendah sedangkan tingkat kepuasan kinerja tinggi sehingga bukan menjadi

prioritas yang dibenahi.

2.5. Penelitian Terdahulu

Beberapa penelitian terdahulu yang menjadi acuan penulis dalam

melaksanakan penelitian, yaitu antara lain:

Tabel 6. Penelitian Terdahulu

No Nama

Peneliti

Tujuan Metode Hasil

1. Risenasari

(2009)

Menganalisis atribut

yang dapat menjadi

acuan bagi persyaratan

pelanggan dan

meningkatkan mutu

layanan jasa restoran

taman Pringjajar.

Quality

Function

Deployment

(QFD)

Berdasarkan bobot absolut

persyaratan pelanggan,

persyaratan pelanggan yang

perlu diprioritaskan adalah rasa

yang memiliki bobot absolut

tertinggi kemudian

kenyamanan tempat dan

kebersihan ruangan. Sedangkan

untuk persyaratan teknik,

prioritas persyaratan teknik

yang paling perlu diperbaiki

pemasakan kemudian

pelayanan. Bobot relative

persyaratan teknik

menghasilkan urutan prioritas

yang sama dengan bobot

absolut.

2. Pratama

(2014)

Menentukan kebutuhan

pelanggan sehingga

setiap area fungsional

dan level organisasi /

perusahaan dapat

bertindak terhadap

layanan fungsional

yang ada.

Quality

Function

Deployment

(QFD)

Suatu penetapan target

dilakukan dengan berdasarkan

perhitungan kepentingan

teknik. Setiap respon teknik

dapat dijadikan sebagai

masukan bagi perusahaan

untuk meningkatkan kualitas

pelayanannya. Respon teknik

tersebut meliputi: (1)

Pelayanan, (2) Pembersihan

ruang, (3) Revisi lampu

lapangan, Penambahan Bulir

karet lapangan, pengeleman

rumput, pergantian bola, (4)

Pemeliharaan kipas angin dan

ventilasi, (5) Pembersihan

lapangan.

Page 57: KAJIAN PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN DAN PRODUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Kajian Peningkatan Kualitas Pelayanan

38

3. Nur Alifah

(2017)

Merancang strategi

peningkatan kualitas

berdasarkan prioritas

persyaratan pelanggan

dan persyaratan teknik

pada CV. Bumidaya

Utama

Quality

Function

Deployment

(QFD)

Rancangan strategi yang dapat

dilakukan perusahaan terkait

adalah membentuk tim QC

(Quality Control), melakukan

pelatihan karyawan, membuat

dan menerapkan SOP sortasi,

perlunya perpanjangan waktu

pelayanan, mengaplikasikan

SOP pengiriman buah,

menambah relasi petani

pemasuk, penekanan margin

harga dari petani ke palanggan,

perluasan warehouse agar tata

letak buah lebih rapi, serta

pemberian pengaman dalam

pengemasan

4. Siti Munipah

(2018)

Membuat rancangan

strategi peningkatan

kualitas berdasarkan

urutan prioritas yang

sesuai dengan

persyaratan pelanggan

dan persyaratan teknik

pada Agrowisata

D’Kandang Farm.

SERVQUAL,

IPA

(Importance

Performance

Analysis),

Quality

Function

Deployment

(QFD)

Rancangan strategi yang dapat

dilakukan oleh Agrowisata

D’Kandang Farm adalah

menyusun strategi operasional

pengembangan wahana wisata

Agrowisata D’Kandang Farm

dengan atraksi wisatanya

sebagai andalan, penambahan

papan informasi yang terpasang

dengan baik dengan membuat

papan penyuluhan dan papan

petunjuk arah, strategi melalui

pembenahan jalan menuju

objek wisata dan peningkatan

infrastruktur penunjang wisata

yang dibutuhkan, menambah

fasilitas penunjang dalam

berwisata, menjalin kerjasama

dengan penyedia jasa angkutan

umum, penambahan papan

penunjuk arah, meningkatkan

standar minimal sarana berupa

pemasangan penguat sinyal.

Penelitian oleh Risenasari (2009) mengenai upaya peningkatan kualitas

pelayanan Restoran Pringjajar Kabupaten Pemalang. Metode yang digunakan

adalah dengan menganalisis atribut yang dapat menjadi acuan bagi persyaratan

pelanggan dan meningkatkan mutu layanan jasa restoran taman Pringjajar melalui

implementasi QFD. Hasil dari penelitian tersebut yaitu berdasarkan bobot absolut

persyaratan pelanggan, persyaratan pelanggan yang perlu diprioritaskan adalah rasa

Page 58: KAJIAN PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN DAN PRODUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Kajian Peningkatan Kualitas Pelayanan

39

yang memiliki bobot absolut tertinggi kemudian kenyamanan tempat dan

kebersihan ruangan. Sedangkan untuk persyaratan teknik, prioritas persyaratan

teknik yang paling perlu diperbaiki pemasakan kemudian pelayanan. Bobot relatif

persyaratan teknik menghasilkan urutan prioritas yang sama dengan bobot absolut.

Pratama (2014) melakukan penelitian mengenai peningkatan kualitas

layanan. Penelitian ini membahas penerapan metode Quality Function Deployment

(QFD), yang bertujuan untuk menentukan kebutuhan pelanggan sehingga setiap

area fungsional dan level organisasi / perusahaan dapat bertindak terhadap layanan

fungsional yang ada. Data dalam penelitian ini dikumpulkan dengan metode survey

dengan alat bantu kuesioner, baik kuesioner terbuka dan tertutup terhadap 50

responden. Hasil dari penelitian ini adalah suatu penetapan target berdasarkan

perhitungan kepentingan teknik. Setiap respon teknik dapat dijadikan sebagai

masukan bagi perusahaan untuk meningkatkan kualitas pelayanannya. Respon

teknik tersebut meliputi:(1) Pelayanan, (2) Pembersihan ruang, (3) Revisi lampu

lapangan, Penambahan Bulir karet lapangan, pengeleman rumput, pergantian bola,

(4) Pemeliharaan kipas angin dan ventilasi, (5) Pembersihan lapangan.

Nur Alifah (2017) melakukan penelitian mengenai strategi peningkatan

kualitas produk dan layanan pada CV. Bumidaya Utama yang dilator belakangi oleh

komplain pelanggan karena kondisi produk yang tidak sesuai dengan yang

diinginkan pelanggan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persyaratan

pelanggan terhadap kualitas dan untuk mengetahui atribut apa saja yang harus

diperbaiki perusahaan, mengetahui persyaratan teknik yang sesuai dengan

persyaratan pelanggan, serta merancang strategi peningkatan kualitas berdasarkan

Page 59: KAJIAN PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN DAN PRODUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Kajian Peningkatan Kualitas Pelayanan

40

prioritas persyaratan pelanggan dan teknik. Penelitian ini menggunakan pendekatan

TQM dan data yang diperoleh menggunakan metode QFD melalui matriks HOQ.

Hasil yang diperoleh adalah rancangan strategi yang dapat dilakukan perusahaan

terkait adalah membentuk tim QC (Quality Control); melakukan pelatihan

karyawan; membuat dan menerapkan SOP sortasi; perlunya perpanjangan waktu

pelayanan; mengaplikasikan SOP pengiriman buah; menambah relasi petani

pemasuk; penekanan margin harga dari petani ke palanggan; perluasan warehouse

agar tata letak buah lebih rapi; serta pemberian pengaman dalam pengemasan.

Penelitian Siti Munipah (2018) berjudul Strategi Peningkatan Kualitas Jasa

Agrowisata D’Kandang Farm Desa Pasir Putih, Sawangan, Kota Depok bertujuan

untuk mengidentifikasi atribut-atribut layanan jasa yang dibutuhkan dan perlu

diperbaiki oleh Agrowisata D’Kandang Farm, mengidentifikasi atribut-atribut

dalam persyaratan pelanggan yang menjadi prioritas yang perlu ditingkatkan

kualitasnya dan mengidentifikasi persyaratan teknik yang sesuai dengan

persyaratan pelanggan, serta merancang strategi peningkatan kualitas berdasarkan

urutan prioritas pelanggan dan teknik dengan menggunakan Quality Function

Deployment (QFD) pada Agrowisata D’Kandang Farm. Pengolahan data dilakukan

dengan menggunakan metode Serviqual, IPA, dan Quality Function Deployment

melalui matriks House of Quality, dengan alat bantu Microsoft Office Excel 2007

dan spss versi 22. Hasil penelitiannya bahwa masing-masing dimensi, memiliki

kesenjangan rata-rata yang diperoleh dari lima dimensi kualitas jasa Reliability,

Assurance, Tangible, Responsiveness dan Emphaty sebesar -0.82 yang menunjukan

bahwa pelayanan jasa Agrowisata D’Kandang Farm belum memuaskan para

Page 60: KAJIAN PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN DAN PRODUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Kajian Peningkatan Kualitas Pelayanan

41

pengunjung. Rancangan strategi didapatkan berdasarkan prioritas persyaratan

pelanggan dan teknik adalah menyusun strategi operasional pengembangan wahana

wisata Agrowisata D’Kandang Farm dengan atraksi wisatanya sebagai andalan;

penambahan papan informasi yang terpasang dengan baik dengan membuat papan

penyuluhan dan papan petunjuk arah; strategi melalui pembenahan jalan menuju

objek wisata dan peningkatan infrastruktur penunjang wisata yang dibutuhkan;

menambah fasilitas penunjang dalam berwisata; menjalin kerjasama dengan

penyedia jasa angkutan umum; penambahan papan penunjuk arah; dan

meningkatkan standar minimal sarana berupa pemasangan penguat sinyal.

2.6. Kerangka Pemikiran

Berdasarkan uraian latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian,

penelitian terdahulu, teori tentang kualitas produk dan jasa layanan, dapat

disimpulkan bahwa yang menjadi pemikiran penelitian disini adalah melihat

bagaimana meningkatkan kualitas pelayanan dan produk sop durian pada Sop

Duren Kepo sesuai keinginan dan kebutuhan pelanggan.

Sop Duren Kepo merupakan usaha di bidang kuliner yang menyediakan

menu utama sop durian. Sop Duren Kepo masih dalam tahap pengembangan usaha

sehingga sampai saat ini masih terus memperbaiki manajemen kualitas pelayanan

untuk menjaring konsumen baru dan mempertahankan konsumen yang sudah ada.

Sop Duren Kepo perlu mendengarkan suara pelanggan atau yang sering disebut

dengan listening to the voice of customer. Keberhasilan suatu produk tergantung

produk dan jasa layanan tersebut memenuhi kebutuhan pelanggan. Salah satu cara

Page 61: KAJIAN PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN DAN PRODUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Kajian Peningkatan Kualitas Pelayanan

42

yang dapat dilakukan untuk menghasilkan layanan jasa yang dapat memenuhi

keinginan pelanggan adalah dengan melalui pendekatan Quality Function

Deployment (QFD). QFD merupakan alat dalam pengembangan produk. Alat ini

merupakan alat perencanaan yang digunakan untuk memenuhi keinginan

konsumen. Alat bantu QFD yang digunakan dalam penelitian ini adalah House of

Quality (HOQ) yang dintegrasikan dengan metode IPA. Matriks HOQ yang telah

disusun untuk memberikan rekomendasi peningkatan kualitas pelayanan dan

produk yang dapat digunakan sebagai bahan masukan dan evaluasi. Kerangka

pemikiran operasional dapat dilihat pada Gambar 3.

Page 62: KAJIAN PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN DAN PRODUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Kajian Peningkatan Kualitas Pelayanan

43

Gambar 3. Kerangka Pemikiran Operasional

Keluhan dari pelanggan Sop Duren Kepo

Tingkat Kepentingan

Sop Duren Kepo perlu meningkatkan kualitas produk dan pelayanan

Dimensi Kualitas Pelayanan:

1. Berwujud

2. Keandalan

3. Ketanggapan

4. Keyakinan/jaminan

5. Empati

Dimensi Kualitas Produk:

1. Performa

2. Keistimewaan

3. Kesesuaian Spesifikasi

4. Daya tahan

5. Estetika

6. Persepsi kualitas

Tingkat Kinerja

Tingkat Kinerja Kualitas Pelayanan dan Produk

Matriks HOQ

QFD: 1. Menyusun persyaratan pelanggan

2. Menyusun persyaratan teknik

3. Mengembangkan matriks hubungan antara

persyaratan teknik dengan persyaratan

pelanggan

4. Mengembangkan matrik hubungan antara

persyaratan teknik

5. Penilaian kompetitif

6. Mengembangkan prioritas persyaratan

pelanggan

7. Mengembangkan prioritas persyaratan teknik

Rekomendasi Peningkatan Kualitas Produk dan Pelayanan

IPA

Page 63: KAJIAN PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN DAN PRODUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Kajian Peningkatan Kualitas Pelayanan
Page 64: KAJIAN PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN DAN PRODUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Kajian Peningkatan Kualitas Pelayanan

BAB III

METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan desain deskriptif yang menggambarkan tahapan

untuk meningkatkan kualitas produk dan layanan di Sop Duren Kepo. Metode

penelitian ini menggunkan metode survei karena menggunkan instrumen berupa

kuesioner yang ditunjukan langsung kepada pelanggan.

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Sop Duren Kepo yang beralamat di Jl. W.R.

Supratman No 12 G, Ciputat, Tangerang Selatan. Pemilihan lokasi dilakukan

secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan Sop Duren Kepo merupakan

salah satu usaha di bidang kuliner yang menyajikan olahan durian yang belum

melakukan survei mengenai kualitas produk dan layanan ke pelanggan.

Penelitian dilaksanakan pada November 2018 - April 2019.

3.2. Jenis dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data primer dan data

sekunder, baik yang bersifat kualitatif dan kuantitatif, serta berasal dari sumber

internal dan eksternal perusahaan. Data Primer diperoleh oleh peneliti melalui

wawancara langsung oleh pihak pemilik Sop Duren Kepo, pengamatan langsung,

serta melalui hasil kuesioner dengan responden yaitu pelanggan Sop Duren Kepo.

Data primer yang peneliti dapat dari pelanggan Sop Duren Kepo adalah atribut

persyaratan pelanggan, penilaian tingkat persyaratan pelanggan terhadap kualitas

pelayanan dan produk, penilaian tingkat kepuasan dari produk kompetitor. Data

Page 65: KAJIAN PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN DAN PRODUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Kajian Peningkatan Kualitas Pelayanan

45

primer yang peneliti dapatkan dari pihak Sop Duren Kepo adalah persyaratan

teknik, hubungan antar persyaratan teknik, derajat kesulitan tiap persyaratan teknik,

serta nilai sasaran setiap persyaratan pelanggan dan persyaratan teknik.

Sedangkan data sekunder yang merupakan data pelengkap dari data primer

diperoleh melalui data dan literatur instansi terkait, jurnal, buku, internet dan artikel

yang berhubungan dengan penelitian. Data sekunder yang diperoleh yaitu data

perusahaan seperti gambaran umum perusahaan serta data-data penjualan yang

didapatkan dari buklet Sop Duren Kepo, dan konsep Quality Function Deployment

yang bersumber dari buku-buku yang terkait.

3.3. Metode Pengumpulan Data

Dalam melakukan penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan

adalah sebagai berikut:

1. Wawancara; pada penelitian ini wawancara dilakukan secara terstruktur dan

langsung dengan pihak manajemen Sop Duren Kepo yaitu pimpinan perusahaan

merangkap pemilik yaitu orang yang memahami situasi perusahaan.

Wawancara sendiri yaitu teknik pengumpulan data dimana pewawancara dalam

mengumpulkan data mengajukan pertanyaan kepada yang diwawancarai

(Sugiyono, 2014:224). Wawancara langsung untuk mengetahui tentang

gambaran umum perusahaan seperti visi, misi, tujuan, serta sasaran perusahaan

yang berhubungan dengan peningkatan kualitas produk dan pelayanan sop

durian. Peneliti juga melakukan wawancara mengenai bagaimana respon respon

Page 66: KAJIAN PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN DAN PRODUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Kajian Peningkatan Kualitas Pelayanan

46

Sop Duren Kepo terhadap hasil kuesioner yang telah didapatkan dari konsumen,

terutama mengenai persyaratan teknik.

2. Observasi; penelitian ini berawal dari adanya keluhan pelanggan mengenai

kualitas pelayanan dan produk pada Sop Duren Kepo. Peneliti kemudian

melakukan pengamatan langsung untuk melihat kegiatan operasional secara

Sop Duren Kepo. Sehingga peneliti dapat membuat kuesioner berdasarkan hasil

observasi, teori, dan keluhan pelanggan yang telah ada. Observasi dalam arti

sempit adalah suatu proses penelitian dengan mengamati situasi serta kondisi

dari bahan pengamatan (Sugiyono, 2014).

3. Kuesioner; kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari kuesioner

untuk pelanggan Sop Duren Kepo dan kuesioner untuk pihak Sop Duren Kepo.

Kuesioner sendiri yaitu merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan

dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada

responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2014:230). Kuesioner yang disebarkan

kepada pelanggan terkait dengan atribut produk serta atribut pelayanan Sop

Duren Kepo yang diharapkan atau diinginkan oleh pelanggan. Sedangkan

kuesioner yang diberikan untuk pihak Sop Duren Kepo terkait dengan rencana

manajemen yang berhubungan dengan atribut produk dan atribut pelayanan Sop

Duren Kepo. Berikut ini adalah penjelasan mengenai kuesioner yang

digunakan:

a. Kuesioner Pelanggan

Penyebaran kuesioner untuk pelanggan terdiri dari dua tahap, yaitu

kuesioner tahap pertama dan kuesioner tahap kedua. Kuesioner tahap

Page 67: KAJIAN PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN DAN PRODUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Kajian Peningkatan Kualitas Pelayanan

47

pertama dilakukan untuk mengidentifikasi atribut pelayanan dan atribut

produk sop durian pada Sop Duren Kepo yang diharapkan oleh pelanggan.

Sedangkan kuesioner tahap kedua ditujukan untuk memperoleh sejumlah

penilaian dari atribut produk dan pelayanan Sop Duren Kepo yang sudah

teridentifikasi pada kuesioner pertama. Penilaian atribut tersebut

mencakup tingkat kepentingan pelanggan dan tingkat kinerja terhadap

atribut pelayanan dan atribut produk Sop Duren Kepo, serta atribut

penilaian kompetitor.

b. Kuesioner Pihak Sop Duren Kepo

Kuesioner untuk pihak perusahaan juga terdapat dua tahap kuesioner.

Tahap pertama kuesioner yaitu kuesioner untuk membuat persyaratan

teknik. Untuk kuesioner tahap kedua, yaitu kuesioner untuk memperoleh

nilai sasaran setiap atribut pelayanan dan atribut produk Sop Duren Kepo,

kuesioner untuk mengetahui hubungan antara atribut produk serta atribut

pelayanan dengan rencana perusahaan, kuesioner untuk mengetahui

hubungan antar rencana manajemen, kemudian kuesioner untuk

memperoleh rencana manajemen yang telah teridentifikasi pada kuesioner

tahap pertama.

4. Studi Pustaka; pengumpulan data yang dilakukan melalui jurnal dan penelitian

terdahulu, maupun dokumen dari instansi berkaitan dengan penelitian yang

sedang dilakukan, salah satunya adalah data-data dari pihak Sop Duren Kepo.

Page 68: KAJIAN PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN DAN PRODUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Kajian Peningkatan Kualitas Pelayanan

48

3.4. Metode Penentuan dan Pengambilan Sampel

Sampel pada penelitian ini adalah konsumen Sop Duren Kepo yang

ditentukan menggunakan teknik non-probability sampling yaitu teknik

pengambilan sampel yang tidak memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur

atau anggota populasi untuk diplih menjadi sampel (Suliyanto, 2006). Penelitian ini

menggunakan non-probability sampling dengan teknik insidental sampling yang

merupakan teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, siapa saja yang secara

kebetulan atau incidental bertemu dengan peneliti serta dipandang orang tersebut

cocok sebagai sumber data, maka dapat dijadikan sampel (Sugiyono, 2014:85).

Sampel yang dibutuhkan harus memiiki kriteria yang sudah ditetapkan

sebelumnya, agar cocok untuk dijadikan sampel. Adapun kriterianya yaitu:

1. Konsumen Sop Duren Kepo yang berusia lebih dari 17 tahun

2. Konsumen Sop Duren Kepo yang sudah pernah melakukan pembelian

langsung; hal tersebut dimaksudkan penulis agar responden sudah bisa

memberi penilaian untuk Sop Duren Kepo.

3. Pernah melakukan pembelian untuk Sop Duren Lodaya

Jumlah sampel yang akan diwawancarai pada penelitian ini berdasarkan

rumus Slovin (Umar, 2003:78) yaitu:

𝑛 =𝑁

1 + 𝑁𝑒2

Keterangan:

n = ukuran sampel

N = ukuran populasi

e = kesalahan dalam pengambilan keputusan (ditetapkan 10 persen)

Page 69: KAJIAN PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN DAN PRODUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Kajian Peningkatan Kualitas Pelayanan

49

Pada penelitian ini populasi yang digunakan adalah konsumen yang pernah

membeli produk sop durian pada Sop Duren Kepo lebih dari sekali. Berdasarkan

data konsumen yang dimiliki Sop Duren Kepo yang tercatat telah melakukan

pembelian lebih dari sekali yaitu 1534 orang, yang juga menjadi jumlah populasi

untude09awsk penentuan responden. Sehingga, jumlah responden yang didapatkan

adalah:

𝑛 =1534

1+1534(0.1)2 = 93.88 ≈ 94 orang responden (dibulatkan menjadi 100 orang)

Penyebaran kuesioner dilakukan dengan menggunakan metode convenience

sampling, dimana setiap responden dipilih berdasarkan atas ketersediaan dan

kemudahan untuk mendapatkannya (berada di tempat dan waktu yang tepat) serta

memenuhi syarat yang telah ditentukan. Adapun pembagian jumlah penyebaran

kuesioner ditentukan berdasarkan rata-rata jumlah pengunjung perminggu. Berikut

ini adalah pembagiannya:

Tabel 7. Pengambilan Sampel

No. Hari Jumlah Responden

1. Senin 12 Responden

2. Selasa 12 Responden

3. Rabu 11 Responden

4. Kamis 14 Responden

5. Jumat 13 Responden

6. Sabtu 20 Responden

7. Minggu 18 Responden

Page 70: KAJIAN PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN DAN PRODUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Kajian Peningkatan Kualitas Pelayanan

50

Berdasarkan Tabel 7 dapat dilihat bahwa jumlah pengambilan data

kuesioner pada hari senin dan selasa diambil data 12 responden, sedangkan pada

hari rabu diambil jumlah responden paling sedikit yaitu 11 responden karena rata-

rata pengunjung paling sedikit di hari Rabu. Pada hari Kamis diambil 14 responden,

hari jumat 13 responden. Jumlah data yang paling banyak diambil adalah pada hari

Sabtu dengan jumlah 20 responden, serta hari Minggu 18 responden. Karena pada

akhir pekan jumlah pengunjung Sop Duren Kepo paling banyak, yaitu Sabtu.

3.5. Metode Pengolahan dan Analisis Data

Data yang telah diperoleh dikumpulkan untuk selanjutnya dianalisis.

Menurut kamus Bahasa Indonesia analisis yaitu uraian, kupasan dan data yaitu fakta

atau fenomena yang sifatnya mentah belum dianalisis, seperti angka, nama dan

sebagainya. Data merupakan kumpulan dari nilai-nilai yang mencerminkan

karakteristik dari individu-individu dari suatu populasi. Data bisa berupa angka,

huruf, suara maupun gambar. Beradasarkan data tersebut diharapkan akan

memperoleh informasi sebesar-besarnya tentang populasi. Sedangkan menurut

Sugiyono (2014:402) analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara

sistematis data yang diperoleh dari hasil observasi, wawancara, catatan lapangan,

dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori,

menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola,

memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan

sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri dan orang lain. Dengan demikian,

Page 71: KAJIAN PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN DAN PRODUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Kajian Peningkatan Kualitas Pelayanan

51

diperlukan pengetahuan dan penguasaan metode analisis sebagai upaya untuk

mengeluarkan informasi yang terkandung dalam data yang dimiliki.

3.5.1. Uji Validitas

Valid memiliki arti bahwa instrumen tersebut digunakan untuk mengukur

apa yang seharusnya diukur (Sugiyono, 2014:203). Menurut Simamora (2004)

dalam Istijanto (2009:63) menyatakan bahwa uji validitas merupakan suatu ukuran

yang menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Uji validitas

digunakan untuk mengukur apakah instrumen yang disajikan telah sesuai dengan

kebutuhan peneliti. Rumus yang digunakan untuk uji validitas adalah sebagai

berikut:

𝑟 =n ∑ XY − (∑ X Y)

√(𝑛 ∑ X2 − ∑ X)2) − √(𝑛 ∑ Y2 − ∑ Y)2)

Dimana:

r = Angka korelasi

n = Jumlah contoh dalam penelitian

X = Skor pertanyaan

Y = Skor total responden n dalam menjawab seluruh pertanyaan

Sebelum digunakan untuk penelitian, dilakukan uji validitas dan uji

reliabilitas untuk pengujian kuesioner yang telah dibuat. Uji validitas dan uji

reliabilitas terhadap kuesioner bertujuan untuk mengetahui apakah kuesioner yang

telah disiapkan benar-benar mengukur apa yang ingin diukur. Hal ini juga bertujuan

agar hasil riset yang diperoleh memiliki validitas dan reliabilitas yang tinggi serta

dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Uji validitas dilakukan terhadap 30

Page 72: KAJIAN PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN DAN PRODUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Kajian Peningkatan Kualitas Pelayanan

52

responden. Dalam penelitian ini uji validitas dilakukan dengan menggunakan taraf

signifikansi 5%, sehingga jika diperoleh korelasi product moment rhitung yang lebih

besar dari rtabel pada taraf signifikasi 0,05 berarti butir pertanyaan tersebut valid.

Berdasarkan hasil olah data yang telah dilakukan, dapat dikatakan bahwa hasil uji

validitas kuesioner atribut produk dan pelayanan valid dan dapat melanjutkan

penelitian tahap selanjutnya. Pada proses pelaksanaan uji validitas penulis

menggunakan software SPSS 20.0. Berikut ini adalah hasil uji validitas yang telah

dilakukan.

Tabel 8. Hasil Uji Validitas

Dimensi No. Atribut r hitung Keterangan

Performa

1. Rasa yang lezat 0,354 Tidak Valid

2. Porsi sesuai dengan ekspektasi 0,435 Valid

3. Rasa buah durian dalam setiap porsi 0,405 Valid

Keistimewaan

4. Banyaknya jumlah menu sop durian

yang ditawarkan

0,498 Valid

5. Kesesuaian harga dengan rasa 0,513 Valid

6. Kualitas produk yang disajikan sesuai dengan harga

0,551 Valid

Daya Tahan 7. Daya tahan produk apabila take-away 0,612 Valid

8. Daya tahan buah durian 0,634 Valid

Kesesuaian

Spesifikasi

9. Kematangan buah durian sesuai standar 0,655 Valid

10. Konsistensi kematangan buah durian 0,678 Valid

Estetika

11. Penampilan produk yang menarik 0,370 Valid

12. Komposisi produk yang sesuai dalam

satu porsi

0,360 Valid

Persepsi

Kualitas

13. Konsistensi perusahaan dalam memberikan citra produk yang diinginkan

0,535 Valid

14. Kesesuaian citra produk sop durian yang

diberikan perusahaan

0,541 Valid

Reliabilitas

15. Ketepatan jam operasional 0,598 Valid

16. Pelayanan yang diberikan sesuai Standar Operasional Perosedur

0,622 Valid

17. Perusahaan bertanggung jawab atas pelanggan apabila terdapat kesalahan

0,658 Valid

Page 73: KAJIAN PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN DAN PRODUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Kajian Peningkatan Kualitas Pelayanan

53

Sumber: Data Primer, 2019 (diolah)

Berdasarkan hasil uji validitas yang diperoleh terdapat atribut yang valid

dan atribut yang tidak valid. Atribut yang tidak valid berjumlah delapan atribut yang

kemudian dihilangkan karena tidak terpakai untuk kuesioner selanjutnya.

Sedangkan atribut yang valid berjumlah 28 atribut yang digunakan kembali untuk

kuesioner tahap selanjutnya.

Tabel 8. Lanjutan

Dimensi No. Atribut r hitung Keterangan

Daya Tanggap

18. Daya tanggap karyawan dalam melayani

pelanggan

0,348 Tidak Valid

19. Kecepatan dalam pembuatan pesanan

pelanggan

0,516 Valid

20. Penyambutan pelanggan oleh karyawan 0,595 Valid

21. Kesediaan karyawan dalam melayani pelanggan

0,818 Valid

Jaminan

22. Keramahan karyawan dalam melayani 0,562 Valid

23. Etika karyawan dalam melayani 0,680 Valid

24. Kesesuaian informasi menu dengan fakta 0,354 Tidak Valid

25. Kepercayaan pelanggan terhadap Sop Duren Kepo

0,361 Valid

Empati

26. Adanya penerima keluhan pelanggan

yang aktif setiap saat

0,514 Valid

27. Kemudahan akses mencapai lokasi 0,711 Valid

28. Kemudahan untuk melakukan pemesanan

0,673 Valid

29. Memiliki komunikasi yang baik dengan pelanggan

0,428 Valid

Bukti Fisik

30. Kebersihan Toilet 0,269 Tidak Valid

31. Kenyamanan Kedai 0,297 Tidak Valid

32. Kenyamanan Tempat Ibadah 0,90 Tidak Valid

33. Kebersihan Kedai memenuhi standar 0,173 Tidak Valid

34. Dekorasi ruangan yang menarik untuk

dipandang

0,332 Tidak Valid

35. Fasilitas tambahan untuk menambah

kenyamanan pelanggan

0,416 Valid

36. Area parkir yang cukup menampung kendaraan pelanggan

0,667 Valid

Page 74: KAJIAN PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN DAN PRODUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Kajian Peningkatan Kualitas Pelayanan

54

3.5.2. Uji Reliabilitas

Menurut Nugroho (2005:72) Uji reliabilitas merupakan ukuran suatu

kestabilan dan konsistensi responden dalam menjawab hal yang berada dalam

pertanyaan dalam kuisioner. Terdapat beberapa teknik dalam mengukur reabililitas

yaitu Test Retest, Spearman-Brown, K-R 20, K-R 21, Cronbach’s Alpha,

Observasi. Dalam menguji tingkat reliabilitas penelitian ini menggunakan teknik

Cronbach Alpha karena dalam penelitian ini menggunakan skala Likert (1-5). Alat

bantu dalam uji reliabilitas dalam penelitian ini adalah SPSS versi 20.0. Indikator

reliabilitas variabel–variabel adalah sebagai berikut:

Tabel 9. Indikator Reliabilitas

Interval Kriteria

Alpha 0.00 – 0.20 tidak reliabel

Alpha 0.21 – 0.50 kurang reliabel

Alpha 0.51 – 0.60 cukup reliabel

Alpha 0.61 – 0.80 Reliabel

Alpha 0.81 – 1.00 sangat reliabel

Sumber: Nugroho (2005)

Jika tidak reliabel, maka variabel yang memiliki nilai Alpha if Item Deleted

terbesar harus dihilangkan dan tidak ditanyakan kepada responden pada saat

pengambilan data penelitian. Dalam penelitian ini uji reliabilitas dilakukan dengan

Software SPSS 20.0 dengan hasil seperti pada Gambar 4.

Page 75: KAJIAN PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN DAN PRODUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Kajian Peningkatan Kualitas Pelayanan

55

Gambar 4. Hasil Uji Reliabilitas

Sumber: Data primer, 2019 (diolah)

Berdasarkan hasil uji reliabilitas yang telah dilakukan, maka diperoleh nilai

Cronbach’s Alpha sebesar 0,902 yang berarti masuk ke dalam kategori sangat

reliabel.

3.5.3. Importance Performance Analysis (IPA)

Importance Performance Analysis (IPA) merupakan suatu teknik penerapan

yang mudah untuk mengukur atribut dari tingkat kepentingan (importance) dan

tingkat pelaksanaan atau kinerja (performance) yang berguna untuk pengembangan

program pemasaran yang efektif. Analisis ini membandingkan antara nilai

kepentingan (importance) pelanggan dengan nilai kepuasan yang dirasakan

pelanggan terhadap kinerja (performance) produk. Skala yang digunakan untuk

memperoleh penilaian tingkat kepentingan dan tingkat kinerja adalah Skala Likert.

Pertanyaan yang diberikan adalah pertanyaan tertutup dimana konsumen diminta

untuk memilih jawaban dari pilihan yang ada. Penilaian tingkat kepentingan dibuat

berjenjang mulai dari intensitas paling rendah diberi angka 1 (sangat tidak penting)

sampai paling tinggi diberi angka 5 (sangat penting), dan penilaian tingkat kinerja

juga dibuat berjenjang mulai dari intensitas paling rendah diberi angka 1 (sangat

tidak baik) sampai paling tinggi diberi angka 5 (sangat baik).

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.902 36

Page 76: KAJIAN PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN DAN PRODUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Kajian Peningkatan Kualitas Pelayanan

56

Hasil perhitungan akan digambarkan dalam diagram kartesius. Masing–masing

atribut diposisikan dalam diagram tersebut berdasarkan skor rata–rata, di mana skor

rata – rata penilaian kerja (X) menunjukan posisi suatu atribut pada sumbu X,

sedangkan posisi atribut pada sumbu Y ditunjukan oleh skor rata – rata tingkat

kepentingan responden (Y). Rumus yang digunakan menurut Supranto (2006) adalah:

X =Σxi

n Yi =

Σyi

n

Keterangan:

xi = Skor rata-rata tingkat kinerja

yi = Skor rata-rata tingkat persepsi kepentingan

Xi = Total skor tingkat persepsi kinerja

Yi = total skor tingkat kepentingan

n = jumlah responden

Diagram kartesius merupakan suatu bangun yang dibagi atas empat bagian

yang dibatasi oleh dua garis yang berpotongan tegak lurus pada titik-titik (a, b). Dalam

penelitian ini, titik a diperoleh dari nilai rata – rata keseluruhan harapan konsumen,

sedangkan titik b diperoleh dari nilai rata – rata keseluruhan tingkat kinerja dengan

rumus:

a =Σz

k b =

Σy

k

Keterangan:

a = skor rata-rata dari skor rata-rata tingkat kinerja (garis tengah sumbu)

b = skor rata-rata dari skor rata-rata tingkat kepentingan (garis tengah sumbu)

z = nilai rata-rata harapan konsumen

y = nilai rata-rata kinerja atribut

k = banyak atribut yang mempengaruhi kepuasan

Page 77: KAJIAN PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN DAN PRODUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Kajian Peningkatan Kualitas Pelayanan

57

Selanjutnya setiap atribut-atribut tersebut dijabarkan dalam diagram kartesius.

Masing – masing kuadran menunjukkan keadaan yang berbeda, yaitu:

1. Kuadran I

Kuadran yang memuat atribut–atribut yang dianggap penting tetapi

kenyataannya kinerja dari atribut–atribut tersebut belum sesuai dengan harapan

konsumen. Pada kuadran ini kepuasan konsumen masih rendah sehingga

atribut–atribut yang masuk kuadran ini harus ditingkatkan kinerjanya.

2. Kuadran II

Kuadran yang memuat atribut yang dianggap penting oleh konsumen dan

bekerja sesuai dengan harapan konsumen sehingga tingkat kepuasan konsumen

relatif tinggi. Atribut yang masuk kuadran ini dianggap sebagai faktor

penunjang bagi kepuasan konsumen sehingga harus tetap dipertahankan.

3. Kuadran III

Kuadran ini memuat atribut – atribut yang dianggap kurang penting

pengaruhnya oleh konsumen dan kenyataan kinerjanya tidak terlalu baik

dengan tingkat kepuasan yang relatif rendah. Atribut yang masuk kuadran ini

memberikan pengaruh yang kecil terhadap manfaat yang dirasakan oleh

konsumen sehingga perbaikkan atau peningkatan kinerja atribut yang terdapat

dalam kuadran ini dapat dipertimbangkan.

4. Kuadran IV

Kuadran yang memuat atribut – atribut yang dianggap kurang penting oleh

konsumen tetapi telah dijalankan oleh perusahaan dengan baik. Atribut pada

kuadran ini dapat dikurangi sehingga perusahaan dapat menghemat biaya.

Page 78: KAJIAN PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN DAN PRODUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Kajian Peningkatan Kualitas Pelayanan

58

3.5.4. Analisis Quality Function Deployment (QFD)

Quality Function Deployment merupakan sebuah alat perencanaan yang

digunakan untuk memenuhi harapan konsumen terhadap produk. Alat perencanaan

utama dalam matriks Quality Function Deployment adalah House of Quality

(HOQ). HOQ menerjemahkan suara konsumen ke dalam persyaratan teknik

bagaimana cara organisasi agar dapat memenuhi persyaratan tersebut. Langkah-

langkah dalam penyusunan matriks HOQ adalah sebagai berikut:

1. Mendaftarkan Persyaratan Pelanggan (What)

Pada penyusunan matriks HOQ langkah pertama dimulai dari

penyusunan persyaratan pelanggan. Dimulai dengan membuat daftar tujuan

untuk mengetahui persyaratan pelanggan terhadap suatu produk. Daftar ini

disebut sebagai apa yang konsumen butuhkan atau harapkan dalam sebuah

produk khusus. Daftar ini sering disebut apa yang dibutuhkan oleh pelanggan

terhadap suatu produk. Dalam penelitian ini daftar persyaratan pelanggan

merupakan kuadran prioritas utama atribut produk dan pelayanan yang

dinginkan pelanggan dari hasil perhitungan menggunakan analisis IPA. Pada

langkah ini digunakan kuesioner yang harus diisi oleh responden (konsumen).

2. Mendaftarkan Persyaratan Teknik (How)

Tujuan pembuatan HOQ adalah untuk mendesain atau mengubah desain

dari sebuah produk agar memenuhi atau melebihi harapan pelanggan. Setelah

persyaratan pelanggan dibuat, selanjutnya adalah penyusunan karateristik

teknik. Tim QFD harus menyusun karakteristik teknik atau persyaratan teknik

(bagaimana) yang akan mempengaruhi satu atau lebih persyaratan pelanggan.

Page 79: KAJIAN PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN DAN PRODUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Kajian Peningkatan Kualitas Pelayanan

59

Persyaratan teknik ini akan menempati bagian atap rumah dari matriks House

of Quality. Cara memperoleh persyaratan teknik dilakukan wawancara

terkendali dengan pihak perusahaan dengan mengacu pada standar mutu

pelayanan.

3. Mengembangkan Matriks Hubungan Antara Persyaratan Pelanggan Dengan

Persyaratan Teknik

Langkah selanjutnya adalah membandingkan persyaratan pelanggan

dengan persyaratan teknik, dan menentukan hubungannya masing-masing.

Mencari hubungan antara persyaratan teknik bisa menjadi sangat

membingungkan karena setiap persyaratan pelanggan mungkin mempengaruhi

lebih dari satu persyaratan teknik dan sebaliknya. Menentukan hubungan

antara persyaratan teknik dengan persyaratan pelanggan digunakan matriks

hubungan yang di susun oleh Tim QFD perusahaan. Matriks hubungan

digunakan untuk menunjukkan dengan grafik derajat pengaruh antara setiap

persyaratan teknik dan persyaratan pelanggan.

Pada penyusunan matriks hubungan digunakan simbol untuk

menyatakan derajat hubungan antara persayaratan pelanggan dan persyaratan

teknik. Contoh simbol yang digunakan adalah sebagai berikut:

= Sebuah lingkaran penuh menunjukkan hubungan yang kuat, bernilai

9

= Sebuah lingkaran kosong menunjukkan sebuah hubungan medium

bernilai 3.

= Sebuah segitiga menunjukkan sebuah hubungan yang lemah,

bernilai 1.

= Sebuah kotak dibiarkan kosong menunjukkan tidak ada hubungan

bernilai 0.

Page 80: KAJIAN PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN DAN PRODUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Kajian Peningkatan Kualitas Pelayanan

60

Setelah matriks hubungan lengkap, dilakukan evaluasi terhadap baris dan

kolom kosong. Sebuah baris kosong mengindikasikan bahwa sebuah

persyaratan pelanggan tidak dituju oleh persyaratan teknik. Oleh karena itu,

harapan konsumen tidak terpenuhi. Persyaratan teknik tambahan harus

dipertimbangkan untuk memuaskan persyaratan pelanggan tersebut. Sebuah

kolom kosong mengindikasikan bahwa sebuah persyaratan pelanggan teknik

tidak mempengaruhi setiap pelanggan dan setelah dilakukan penyelidikan

secara hati-hati mungkin dihilangkan dari HOQ. Matriks hubungan antara

hubungan antara persyaratan teknik dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 10. Contoh Matriks Hubungan Persyaratan Teknik dan Pelanggan

Persyaratan Teknik

Persyaratan Pelanggan

Primer Primer

Sek

und

er

Sek

und

er

Sek

und

er

Sek

und

er

Sek

und

er

Sek

und

er

Primer

Sekunder

Sekunder

Sekunder

Primer

Sekunder

Sekunder

Sekunder

Sumber: Tjiptono, Fandy dan Anastasia Diana (2000)

Page 81: KAJIAN PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN DAN PRODUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Kajian Peningkatan Kualitas Pelayanan

61

4. Mengembangkan matriks hubungan antar persyaratan teknik

Matriks hubungan antar persyaratan teknik digunakan untuk

mengidentifikasi persyaratan teknik mana saja yang saling mendukung dan

saling bertentangan satu sama lain. Terdapat berbagai simbol yang digunakan

untuk menunjukan hubungan yang terjadi antar persyaratan teknik, yaitu

sebagai berikut:

: Hubungan positif kuat, bernilai (+9)

: Hubungan positif lemah, bernilai (+3)

XX : Hubungan negatif lemah, bernilai (-3)

X : Hubungan negatif kuat, bernilai (-9)

: Menunjukkan tidak ada hubungan, bernilai (0)

Matriks hubungan antar persyaratan teknik dapat dilihat pada di bawah ini.

Tabel 11. Contoh Matriks Hubungan Antar Persyaratan Teknik

Persyaratan Teknik

Persyaratan Teknik

Primer Primer

Sek

und

er

Sek

und

er

Sek

und

er

Sek

und

er

Sek

und

er

Sek

und

er

Primer

Sekunder

Sekunder

Sekunder

Primer

Sekunder

Sekunder

Sekunder

Sumber: Tjiptono, Fandy dan Anastasia Diana (2000)

Page 82: KAJIAN PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN DAN PRODUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Kajian Peningkatan Kualitas Pelayanan

62

5. Mengembangkan Matriks Perencanaan

Pengembangan matriks perencanaan dengan membuat sebuah blok

kolom berhubungan dengan setiap persyaratan pelanggan dalam HOQ di sisi

kanan penilaian kompetitif pelanggan untuk membuat prioritas persyaratan

pelanggan. Terdiri dari kolom untuk kepentingan bagi pelanggan, nilai sasaran,

faktor skala kenaikan, poin penjualan dan bobot absolut.

Analisis kepentingan pelanggan merupakan tindak lanjut dari Customer

Requirements yang bertujuan untuk mengetahui tingkat kepentingan pelanggan

terhadap pelayanan yang diberikan Sop Duren Kepo. Atribut-atribut

persyaratan yang telah diolah selanjutnya disusun dalam bentuk kuesioner

dengan menggunakan skala likert, yaitu skala yang digunakan untuk

menentukan bobot kepentingan dari masing-masing atribut yang berhubungan

erat dengan masalah yang diteliti. Skala Likert digunakan untuk mengukur

sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang

fenomena sosial (Sugiyono, 2014:168). Dalam penelitian, fenomena sosial

tersebut telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti, yang selanjutnya disebut

sebagai variabel penelitian. Penilaian skala Likert tingkat kepentingan yang

digunakan pada penelitian ini sebagai berikut:

1 = Sangat Tidak Penting

2 = Tidak Penting

3 = Cukup Penting

4 = Penting

5 = Sangat Penting

Page 83: KAJIAN PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN DAN PRODUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Kajian Peningkatan Kualitas Pelayanan

63

Hasil kuesioner yang diberikan ke responden, kemudian diolah dengan

program Microsoft Excell untuk mengambil modus mengenai tingkat

kepentingan dari atribut-atribut tersebut.

Kemudian analisis tingkat kepuasan bertujuan untuk mengetahui sejauh

mana pelanggan Sop Duren Kepo merasakan apakah kualitas pelayanan yang

diharapkan pelanggan telah dipenuhi oleh Sop Duren Kepo, sehingga dapat

diketahui kinerjanya. Pada analisis ini peneliti juga menggunakan Skala Likert.

Penilaian Skala Likert tingkat kinerja adalah sebagai berikut:

1 = Sangat Tidak Baik

2 = Tidak Baik

3 = Cukup Baik

4 = Baik

5 = Sangat Baik

Hasil kuesioner yang diberikan ke responden, kemudian data tersebut

diolah dengan program Microsoft Excell untuk mengambil modus mengenai

tingkat kinerja dari atribut-atribut tersebut.

Setelah itu analisis perbaikan bertujuan untuk mengevaluasi atribut-

atribut Customer Requirements yang nantinya bisa diidentifikasi seperti atribut-

atribut manakah yang belum memenuhi syarat, serta berapa tingkat perbaikan

yang perlu dilakukan manajemen untuk mencapai kualitas yang diharapkan.

Adapun untuk menghitung tingkat perbaikan dengan cara membagi hasil dari

nilai kinerja standar (5) dengan hasil dari tingkat kinerja yang dinilai oleh

pelanggan (Tki).

Kemudian penilaian kompetitif merupakan tabel bobot (atau grafik) yang

melukiskan penilaian produk kompetitor. Tabel penilaian kompetitif

Page 84: KAJIAN PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN DAN PRODUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Kajian Peningkatan Kualitas Pelayanan

64

dipisahkan menjadi dua kategori, yaitu penilaian kompetitif pelanggan dan

penilaian kompetitif teknik. Penilaian kompetitif pelanggan membuat sebuah

blok kolom berhubungan dengan setiap persyaratan pelanggan dalam HOQ di

sisi kanan matriks hubungan. Sedangkan penilaian kompetitif teknik membuat

sebuah blok baris berhubungan dengan setiap persyaratan teknik dalam HOQ

dibawah matriks hubungan. Penilaian kompetitif pelanggan dan kompetitif

teknik digunakan skala Likert Lima tingkat dengan bobot sebagai berikut:

1 = Sangat Tidak Baik

2 = Tidak Baik

3 = Cukup Baik

4 = Baik

5 = Sangat Baik

Setiap persyaratan pelanggan diberi rating berdasarkan tingkat

kepentingannya bagi pelanggan. Rating kepentingan berguna untuk

memprioritaskan usaha dan membuat keputusan trade-off. Kolom kepentingan

pelanggan disusun menggunakan Skala Likert lima tingkat, yaitu:

1 = Sangat Tidak Penting

2 = Tidak Penting

3 = Cukup Penting

4 = Penting

5 = Sangat Penting

Nilai sasaran ditentukan dengan mengevaluasi penilaian dari setiap

persyaratan pelanggan dan membuat penilaian baru, atau untuk memutuskan

apakah mereka ingin mempertahankan produk mereka agar tidak berubah,

memperbaiki produk atau membuat produk mereka lebih baik dari competitor.

Nilai sasaran menggunakan skala Likert lima tingkat, yaitu:

Page 85: KAJIAN PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN DAN PRODUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Kajian Peningkatan Kualitas Pelayanan

65

1 = Sangat Tidak Ingin

2 = Tidak Ingin

3 = Cukup Ingin

4 = Ingin

5 = Sangat Ingin

Faktor skala kenaikan merupakan rasio antara nilai sasaran dengan rating

produk dalam penilaian kompetitif pelanggan. Semakin tinggi nilainya

semakin banyak usaha yang harus dilakukan untuk pengembangan produk.

Poin penjualan menunjukkan seberapa baik persyaratan pelanggan akan

menjual. Nilai yang digunakan untuk point penjualan yaitu:

1,0 = Tidak menolong dalam penjualan produk

1,2 = Cukup menolong dalam penjualan produk

1,5 = Menolong dalam penjualan produk

Bobot absolut diperoleh dari perkalian antara kepentingan bagi

pelanggan, faktor skala kenaikan dan poin penjualan untuk setiap persyaratan

pelanggan. Setelah menjumlahkan semua bobot absolut, kemudian dihitung

persentase ranking untuk setiap persyaratan pelanggan.

6. Mengembangkan Matriks Teknik

Mengembangkan matriks teknik dilakukan dengan membuat blok baris

berhubungan untuk setiap persyaratan teknik dalam HOQ dibawah penilaian

kompetitif teknik. Prioritas persayaratan teknik terdiri atas derajat kesulitan

teknik, nilai sasaran serta bobot absolut relatif. Derajat kesulitan membantu

mengevaluasi kemampuan untuk mengimplementasikan setiap persyaratan

teknik yang ditunjukkan dalam pertama dari prioritas teknik. Derajat kesulitan

dibuat dengan menggunakan Skala Likert yaitu:

Page 86: KAJIAN PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN DAN PRODUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Kajian Peningkatan Kualitas Pelayanan

66

1 = Sangat Sulit

2 = Sulit

3 = Cukup Mudah

4 = Mudah

5 = Sangat Mudah

Nilai sasaran persyaratan teknik ditentukan oleh tim QFD pengembangan

produk dan dimasukkan di bawah derajat kesulitan teknik. Hal ini merupakan

ukuran objektif yang mendefinisikan nilai yang harus diperoleh untuk

mencapai persyaratan teknik. Nilai sasaran persyaratan teknik ditentukan

menggunakan Skala Likert lima tingkat, yaitu:

1 = Sangat Tidak Baik

2 = Tidak Baik

3 = Cukup Baik

4 = Baik

5 = Sangat Baik

Baris terakhir dari prioritas persyaratan teknik adalah bobot absolut.

Bobot absolut untuk persyaratan teknik ditentukan dengan mengalikan nilai

simbol pada matriks hubungan antara persyaratan pelanggan dengan

persyaratan teknik, dengan kepentingan pelanggan untuk setiap persyaratan

pelanggan, kemudian dijumlahkan lalu ditentukan prioritasnya. Bobot absolut

berada diatas bobot relatif pada prioritas persyaratan teknik. Dengan cara yang

sama, bobot relatif untuk persyaratan teknik diberikan dengan mengganti

derajat kepentingan untuk persyaratan pelanggan dengan bobot absolut untuk

persyaratan pelanggan. Rating absolut dan relative yang lebih tinggi

mengidentifikasi area dimana usaha teknik butuh untuk dikonsentrasikan.

Perbedaan utama antara kedua bobot ini adalah bobot relatif juga mencakup

Page 87: KAJIAN PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN DAN PRODUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Kajian Peningkatan Kualitas Pelayanan

67

informasi faktor skala kenaikan dan poin penjualan. Bobot ini menunjukan

dampak dari karakteristik teknik pada persyaratan pelanggan. Sejalan dengan

derajat kesulitan teknik, keputusan dapat dibuat dengan memperhatikan

dimana mengalokasikan sumber daya untuk perbaikan kualitas.

Page 88: KAJIAN PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN DAN PRODUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Kajian Peningkatan Kualitas Pelayanan
Page 89: KAJIAN PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN DAN PRODUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Kajian Peningkatan Kualitas Pelayanan

BAB IV

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

4.1. Sejarah Perusahaan

Sop Duren Kepo merupakan sebuah perusahaan perseorangan yang

bergerak dalam produk olahan hortikultura yaitu buah durian. Usaha ini didirikan

oleh Ahmad Ismatullah Basyari atau biasa dipanggil Ismet bersama rekannya pada

tahun 2013. Pada awal berdiri, usaha ini hanya usaha kecil yang memiliki satu

gerobak bertempat di wilayah Ciputat, Tangerang Selatan. Produk yang dijual

merupakan olahan buah durian yaitu sop durian.

Pada tahun yang sama, perusahaan terus mengembangkan usahanya melalui

peminjaman modal kepada teman dan menyewa kios kecil di Jl. W.R. Supratman

No 12 G (Samping UIN) Ciputat, Tangerang Selatan. Awalnya usaha ini memiliki

target penjualan per hari minimal 50 porsi. Lalu sebagai upaya untuk meningkatkan

penjualan, pada tahun 2015 perusahaan memperluas kios, menambah menu, dan

memperbanyak jumlah karyawan. Pada tahun 2017 perusahaan membuka cabang

di wilayah Pamulang, Tangerang Selatan, hanya saja cabang tersebut tidak bertahan

lama dan ditutup secara permanen. Hingga saat ini, Sop Duren Kepo memiliki 6

karyawan dan telah memperoleh omzet per bulan kurang lebih sebanyak Rp.

150.000.000-, dan sedang merencanakan pengembangan usahanya seperti

penambahan cabang baru di beberapa wilayah dengan tujuan untuk memperluas

pangsa pasar Sop Duren Kepo.

Page 90: KAJIAN PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN DAN PRODUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Kajian Peningkatan Kualitas Pelayanan

69

4.2. Visi dan Misi Perusahaan

Sop Duren Kepo dalam menjalankan usahanya telah menetapkan visi dan

misi perusahaan. Adapun visi dari Sop Duren Kepo adalah menjadi wisata kuliner

durian terbesar di Indonesia. Demi mewujudkan visi yang ditetapkan, Sop Duren

Kepo menetapkan misi yang akan dijalani perusahaan. Misinya adalah menciptakan

pelanggan setia; menjadikan tim sehat, pintar, dan sukses; mengutamakan kualitas

dan kreatifitas; memberdayakan orang-orang yang tidak mampu serta bisnis lancar

dan jaya.

4.3. Struktur Organisasi Perusahaan

Sop Duren Kepo memiliki struktur organisasi yang dijadikan dasar dalam

aktivitas perusahaan dengan tujuan agar uraian tugas, perintah, wewenang, dan

tanggung jawab masing-masing tenaga kerja atau karyawan di setiap unit kerja

menjadi lebih jelas dan terarah. Pada awal berdirinya usaha, perusahaan dipimpin

langsung oleh tiga orang yang bertindak sebagai direksi. Hanya saja saat ini kondisi

sudah berubah, dan perusahaan hanya dipimpin oleh satu orang pemilik saja.

Pemilik memiliki tanggung jawab untuk memimpin, mengkoordinasikan, dan

mendelegasikan tugas kepada unit-unit kerja di bawahnya. Bagan Struktur

Organisasi Sop Duren Kepo tersaji pada Gambar 5.

Page 91: KAJIAN PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN DAN PRODUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Kajian Peningkatan Kualitas Pelayanan

70

Gambar 5. Struktur Organisasi Sop Duren Kepo Sumber: Sop Duren Kepo (2018:3)

Adapun beberapa unit kerja yang di bawahi oleh pemilik terdiri dari:

1. Keuangan

Unit keuangan bertugas untuk mengelola bagian keuangan dan administrasi

yang berhubungan dengan keuangan Sop Duren Kepo. Unit keuangan saat

ini 2 orang.

2. Produksi

Unit kerja ini bertugas untuk memastikan bahan baku, pembuatan, hingga

penyajian makanan dan minuman yang tersedia disajikan dengan rasa dan

kualitas yang baik. Unit kerja produksi saat ini 1 orang.

3. Koki

Unit kerja ini bertugas untuk memproduksi makanan dan minuman yang

dijual. Saat ini unit kerja koki terdiri dari 1 orang.

4. Kasir

Unit kerja ini bertugas untuk menerima pemesanan dan pembayaran

pelanggan serta pembukuan, dokumentasi, dan sebagainya. Saat ini unit kerja

kasir terdiri dari 1 orang.

Page 92: KAJIAN PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN DAN PRODUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Kajian Peningkatan Kualitas Pelayanan

71

5. Pramusaji

Unit kerja ini bertugas untuk mengantarkan makanan dan minuman yang

telah di produksi kepada pelanggan dan melayani pelanggan. Saat ini unit

kerja pramusaji terdiri dari 1 orang.

6. Operasional

Unit kerja ini bertugas untuk mendata dan memastikan seluruh kegiatan

operasional baik pembelian bahan baku, hingga sarana prasarana dapat

berfungsi dan berjalan dengan baik. Unit kerja operasional saat ini terdiri dari

1 orang.

7. Admin Marketing

Unit kerja ini bertanggung jawab penuh atas proses pemasaran, baik

pemasaran online maupun offline dan melakukan rekap data terkait informasi

pelanggan seperti nomor handphone pelanggan. Unit ini merupakan unit

yang terakhir dibentuk. Unit kerja ini terdiri dari 1 orang.

4.4. Produk Perusahaan

Produk yang dihasilkan oleh Sop Duren Kepo terdiri dari sop durian,

pancake durian, makanan camilan, dan minuman. Produk sop duren yang dimiliki

Sop Duren Kepo terdiri dari 12 jenis varian produk, yaitu

Page 93: KAJIAN PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN DAN PRODUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Kajian Peningkatan Kualitas Pelayanan

72

Sop Duren Original Sop Duren Dungo (Durian+Tango)

Sop Durian Duet (Durian+Chocolate) Sop Durian Cuco (Durian+Nata de Coco)

Sop Durian Kopling (Kopyor+kolang

kaling)

Sop Durian Cinyor (Cincau+Kopyor)

Page 94: KAJIAN PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN DAN PRODUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Kajian Peningkatan Kualitas Pelayanan

73

Sop Durian Rotan (Roti+Ketan) Sop Durian Dorr (Durian+Oreo)

Sop Durian Lola (Stlobeli+ Rumput Laut) Sop Durian Toyor (Stroberi+Kopyor)

Sop Durian Tablo (Stlawbeli+Blownies) Sop Durian Stroger (Stroberi+Ager)

Produk unggulan dari varian menu sop durian adalah Sop Duren Originial.

Bagi pengunjung yang bukan penikmat durian bisa menikmati berbagai menu

makanan lainnya seperti otak-otak goreng, mie, baso, sosis, nasi, hingga ayam

bakar. Terdapat pula varian menu minuman dari milkshake, susu, dan jus buah.

Page 95: KAJIAN PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN DAN PRODUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Kajian Peningkatan Kualitas Pelayanan

74

4.5. Perkembangan Perusahaan

Sejak awal berdirinya, pemilik mematok target penjualan yang harus dicapai

setiap harinya, akan tetapi belum mampu mencapai target tersebut. Hal itu

dikarenakan pemahaman dari pelanggan yang menganggap bahwa produk yang

ditawarkan oleh Sop Duren Kepo rasanya sama saja dengan produk pesaing

lainnya. Sehingga pemilik mencoba untuk mengembangkan dan memperbarui dari

pemasaran terlebih dahulu, seperti melakukan promosi melalui social media

(Facebook dan Instagram) dan penyebaran brosur, serta membuat positioning

perusahaan dengan tag line “Kalo Gak Enak? 100% Uang Kembali!” dengan tujuan

untuk meyakinkan pelanggan bahwa kualitas rasa yang ditawarkan pada produk

Sop Duren Kepo memiliki rasa yang enak.

Sop Duren Kepo terus berusaha mengembangkan usahanya. Bersaing

dengan usaha yang menawarkan menu sejenis namun dengan kualitas yang baik

dan harga yang lebih terjangkau. Sehingga Sop Duren Kepo mampu mendapatkan

pangsa pasar dan penjualan. Di wilayah Ciputat, Sop Duren Kepo telah dikenal luas

masyarakat, sehngga Sop Duren Kepo berusaha terus memperbaiki baik dari segi

produk, pelayanan, hingga fasilitas kedai. Semakin berkembangnya bisnis tersebut

membuat pemiliki berkeinginan untuk mengembangkan pasar lebih luas hingga

menjadi perusahaan olahan durian terbesar di Indonesia. Beberapa tujuan yang

ingin dicapai oleh Sop Duren Kepo pada waktu dekat ini adalah membuka cabang

baru di beberapa wilayah.

Page 96: KAJIAN PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN DAN PRODUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Kajian Peningkatan Kualitas Pelayanan
Page 97: KAJIAN PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN DAN PRODUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Kajian Peningkatan Kualitas Pelayanan

75

BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1. Analisis IPA (Importance Performance Analysis)

Berdasarkan hasil uji validasi, terdapat 28 atribut yang dinyatakan valid

yang kemudian dianalisis menggunakan metode IPA. Atribut-atribut tersebut

beserta hasil pengolahan data tingkat kepentingan dan kinerjanya adalah sebagai

berikut:

Tabel 12. Atribut-atribut Uji Analisis IPA

Dimensi No. Atribut

Tingkat

Kepentingan

(TKe)

Tingkat

Kinerja

(TKi)

Performa

1. Porsi sesuai dengan ekspektasi 4,126 3,893

2. Rasa buah durian terasa dalam

setiap porsi 4,36 3,961

Keistimewaan

3. Jumlah menu sop durian yang

ditawarkan 4,165 3,912

4. Kesesuaian harga dengan rasa 4,33 3,99

5. Kesesuaian harga dengan

kualitas produk 4,35 3,98

Daya Tahan 6. Daya tahan produk take-away 3,941 3,582

7. Daya tahan buah durian 4,126 3,815

Kesesuaian

Spesifikasi

8. Kematangan buah durian sesuai

standar 4,271 3,922

9. Konsistensi kematangan buah

durian 4,223 3,766

Estetika

10. Penyajian produk sop durian

menarik 4,136 3,737

11. Komposisi warna menarik 3,902 3,689

Persepsi

Kualitas

12. Konsistensi perusahaan dalam

memberikan citra produk yang

diinginkan

4,291 3,932

13. Kesesuaian citra produk sop

durian yang diberikan

perusahaan

4,291 3,941

Page 98: KAJIAN PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN DAN PRODUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Kajian Peningkatan Kualitas Pelayanan

76

Sumber: Data Primer, 2019 (diolah)

Atribut-atribut dalam Tabel 12 merupakan atribut hasil validasi yang

kemudian dilakukan uji analisis dengan metode IPA. Metode tersebut sebagai

bagian tahap pra pembuatan matriks rumah kualitas yang berfungsi mengetahui

prioritas utama untuk dilakukan perbaikan dari atribut-atribut hasil uji validasi.

Hasilnya diinterpretasikan ke dalam empat kuadran seperti pada Gambar 6.

Tabel 12. Lanjutan

Dimensi No. Atribut

Tingkat

Kepentingan

(TKe)

Tingkat

Kinerja

(TKi)

Reliabilitas

14. Ketepatan jam operasional 4,038 3,834

15. Pelayanan yang diberikan sesuai

Standar Operasional Prosedur 4,135 3,844

16. Perusahaan bertanggung jawab

atas pelanggan apabila terdapat

kesalahan

4,223 3,844

Daya

Tanggap

17. Kecepatan dalam pembuatan

pesanan pelanggan 4,135 3,737

18. Penyambutan pelanggan oleh

karyawan 3,66 3,174

19. Kesediaan karyawan dalam

melayani pelanggan 4,058 3,592

Jaminan

20. Keramahan karyawan dalam

melayani pelanggan 4,135 3,533

21. Etika karyawan dalam melayani

pelanggan 4,184 3,65

22. Kepercayaan pelanggan

terhadap Sop Duren Kepo 4,194 3,941

Empati

23. Adanya penerima keluhan

pelanggan yang aktif setiap saat 3,796 3,407

24. Kemudahan akses mencapai

lokasi 4,116 4,038

25. Kemudahan untuk melakukan

pemesanan 4,194 3,766

26. Memiliki komunikasi yang baik

dengan pelanggan 4,038 3,669

Bukti Fisik

27. Fasilitas tambahan untuk

menambah kenyamanan

pelanggan

4,145 3,669

28.

Area parkir yang cukup

menampung kendaraan

pelanggan

4,135 3,757

�̿� 4.132

Page 99: KAJIAN PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN DAN PRODUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Kajian Peningkatan Kualitas Pelayanan

77

Gambar 6. Hasil Diagram Kartesius

Sumber: Data Primer, 2019 (diolah)

Dalam penelitian ini, garis tengah diagram kartesius diambil dari nilai rata-

rata keseluruhan kinerja yang dinyatakan dengan �̿� = 3.771; dan nilai rata-rata

kepentingan pelanggan yang dinyatakan dengan �̿� = 4.132. Diagram kartesius pada

Gambar 6 terbagi menjadi empat kuadran untuk memetakan hasil perhitungan IPA.

Sumbu X menunjukkan tingkat kinerja dan sumbu Y menunjukkan tingkat

kepentingan. Berdasarkan diagram kartesius yang tersaji pada Gambar 6 dapat

diuraikan penjelasan sebagai berikut:

1. Kuadran I

Kuadran I merupakan kuadran prioritas utama. Kuadran tersebut

menunjukan nilai tingkat kepentingan atribut yang di atas nilai rata-rata tingkat

kepentingan, namun nilai tingkat kinerja di bawah nilai rata-rata tingkat

Kuadran I Kuadran II

Kuadran III Kuadran IV

�̿� 3.771

Page 100: KAJIAN PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN DAN PRODUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Kajian Peningkatan Kualitas Pelayanan

78

kinerja. Hal tersebut menunjukkan bahwa pelanggan merasa atribut tersebut

sangat penting, namun merasa tidak puas dengan kinerja Sop Duren Kepo

terhadap atribut tersebut. Kuadran ini merupakan kuadran yang diprioritaskan

untuk dilakukan perbaikan. Hasil pengolahan data menunjukkan delapan

atribut yang termasuk ke dalam Kuadran I.

Atribut yang termasuk dalam kuadran ini adalah adalah atribut konsistensi

kematangan buah durian (9), penyajian produk sop durian (10), kecepatan

dalam pembuatan pesanan pelanggan (17), keramahan karyawan dalam

melayani pelanggan (20), etika karyawan dalam melayani pelanggan (21),

kemudahan untuk melakukan pemesanan (25), fasilitas tambahan untuk

menambah kenyamanan pelanggan (27), serta area parkir yang cukup

menampung kendaraan pelanggan (28). Kedelapan atribut tersebut merupakan

atribut yang akan dilanjutkan ke tahapan analisis selanjutnya.

2. Kuadran II

Kuadran II menunjukan nilai tingkat kepentingan atribut yang di atas nilai

rata-rata tingkat kepentingan, dan memiliki nilai tingkat kinerja yang juga di

atas nilai rata-rata tingkat kinerja. Hal tersebut menunjukkan bahwa pelanggan

merasa atribut tersebut sangat penting dan merasa puas dengan kinerja Sop

Duren Kepo terhadap atribut tersebut. Kuadran ini merupakan kuadran yang

harus dipertahankan karena atribut yang termasuk di kuadran ini sudah

memenuhi harapan pelanggan. Sehingga atribut-atribut yang termasuk ke

dalam kuadran ini tidak akan penulis ikut sertakan ke tahap analisis

Page 101: KAJIAN PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN DAN PRODUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Kajian Peningkatan Kualitas Pelayanan

79

selanjutnya. Hasil pengolahan data menunjukkan sepuluh atribut yang

termasuk ke dalam Kuadran II.

Atribut-atribut yang termasuk ke dalam kuadran ini adalah atribut rasa

buah durian terasa dalam setiap porsi (2), jumlah menu sop durian yang

ditawarkan (3), kesesuaian harga dengan rasa (4), kesesuaian harga dengan

kualitas produk (5), kematangan buah durian sesuai standar (8), konsistensi

perusahaan dalam memberikan citra produk (12), kesesuaian citra produk sop

durian yang diberikan perusahaan (13), pelayanan yang diberikan sesuai

Standar Operasional Prosedur (15), perusahaan bertanggung jawab atas

pelanggan apabila terdapat kesalahan (16), serta atribut kepercayaan pelanggan

terhadap Sop Duren Kepo (22).

3. Kuadran III

Kuadran III merupakan kuadran prioritas rendah. Kuadran ini menunjukan

nilai tingkat kepentingan atribut yang di bawah nilai rata-rata tingkat

kepentingan, dan memiliki nilai tingkat kinerja yang juga di bawah nilai rata-

rata tingkat kinerja. Hal tersebut menunjukkan bahwa pelanggan merasa atribut

tersebut tidak penting dan juga tidak merasa puas dengan kinerja Sop Duren

Kepo terhadap atribut tersebut. Kuadran ini merupakan kuadran yang

disarankan untuk tidak diprioritaskan atau terlalu diperhatikan oleh manajemen

perusahaan. Sehingga atribut-atribut yang termasuk ke dalam kuadran III tidak

akan penulis ikut sertakan ke tahap analisis selanjutnya.

Hasil pengolahan data menunjukkan enam atribut yang termasuk ke dalam

Kuadran III. Atribut-atribut tersebut yaitu daya tahan produk take-away (6),

Page 102: KAJIAN PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN DAN PRODUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Kajian Peningkatan Kualitas Pelayanan

80

komposisi warna menarik (11), penyambutan pelanggan oleh karyawan (18),

kesediaan karyawan dalam melayani pelanggan (19), adanya penerima keluhan

pelanggan yang aktif setiap saat (23), serta atribut memiliki komunikasi yang

baik dengan pelanggan (26).

4. Kuadran IV

Kuadran IV merupakan kuadran yang terlalu berlebihan. Kuadran ini

menunjukan nilai tingkat kepentingan atribut yang di bawah nilai rata-rata

tingkat kepentingan, namun memiliki nilai tingkat kinerja yang di atas nilai

rata-rata tingkat kinerja. Hal tersebut menunjukkan atribut tersebut tidak

penting dan tidak terlalu diharapkan. Sehingga pihak manajemen perlu

mengalokasikan sumber daya yang terkait dengan atribut tersebut kepada

atribut lain yang memiliki prioritas penanganan lebih tinggi. Kuadran ini

merupakan kuadran yang disarankan untuk tidak diprioritaskan atau terlalu

diperhatikan oleh manajemen perusahaan. Sehingga atribut-atribut yang

termasuk ke dalam kuadran IV tidak akan penulis ikut sertakan ke tahap

analisis selanjutnya.

Hasil pengolahan data menunjukkan empat atribut yang termasuk ke

dalam Kuadran IV. Kuadran ini memuat atribut yang dianggap kurang penting

oleh pengunjung dan dirasakan berlebihan. Atribut yang termasuk dalam

kuadran ini adalah porsi sesuai dengan ekspektasi (1), daya tahan buah durian

(7), ketepatan jam operasional (14), dan atribut kemudahan akses mencapai

lokasi (24).

Page 103: KAJIAN PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN DAN PRODUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Kajian Peningkatan Kualitas Pelayanan

81

5.2. Rancangan Peningkatan Kualitas

Analisis peningkatan kualitas pada tahap pertama yaitu diperoleh hasil dari

pembentukan rumah kualitas melalui pengembangan persyaratan pelanggan,

pengembangan persyaratan teknik, hubungan persyaratan teknik dengan

persyaratan pelanggan, analisis antar hubungan persyaratan teknik, pengembangan

matriks perencanaan, dan pengembangan matriks teknik.

Tahap pertama dalam pengembangan rumah kualitas adalah menyusun

persyaratan pelanggan, dalam penelitian ini menggunakan metode IPA dan QFD.

Dalam menyusun output layanan menjadi Voice of Customer (matriks What) dalam

rumah kualitas dilakukan dengan menghitung kesenjangan dan prioritas perbaikan

atribut yang diharapkan memenuhi keinginan pelanggan.

5.2.1. Persyaratan Pelanggan

Persyaratan pelanggan (Customer Requirements) adalah hal-hal apa saja

yang diinginkan dan diharapkan oleh pengunjung Sop Duren Kepo. Berdasarkan

analisis IPA terdapat delapan atribut yang merupakan prioritas utama, yaitu atribut

kualitas pelayanan dan produk yang berada pada kuadran I. Atribut tersebut

kemudian digunakan untuk membuat persyaratan pelanggan. Tabel 13 menyajikan

atribut-atribut apa saja yang menjadi persyaratan pelanggan.

Page 104: KAJIAN PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN DAN PRODUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Kajian Peningkatan Kualitas Pelayanan

82

Tabel 13. Persyaratan Pelanggan

Sumber: Data Primer, 2019 (diolah)

Berdasarkan Tabel 13 terdapat dua dimensi kualitas produk yang terdiri dari

dua atribut, serta empat dimensi kualitas pelayanan yang terdiri dari enam atribut.

Atribut yang termasuk ke dalam dimensi kualitas produk adalah konsistensi rasa

buah dan penyajian produk sop durian. Atribut yang termasuk ke dalam dimensi

kualitas pelayanan adalah kecepatan dalam pembuatan pesanan pelanggan,

keramahan karyawan dalam melayani pelanggan, etika karyawan dalam melayani

pelanggan, kemudahan untuk melakukan pemesanan, fasilitas tambahan untuk

menambah kenyamanan pelanggan, dan atribut area parkir yang cukup menampung

kendaraan pelanggan.

Dimensi No. Atribut Persyaratan Pelanggan

Kesesuaian

Spesifikasi 1. Konsistensi rasa buah durian

Estetika 2. Penyajian produk sop durian

Daya Tanggap 3. Kecepatan dalam pembuatan pesanan pelanggan

Jaminan

4. Keramahan karyawan dalam melayani pelanggan

5. Etika karyawan dalam melayani pelanggan

Empati 6. Kemudahan untuk melakukan pemesanan

Bukti Fisik

7. Fasilitas tambahan untuk menambah kenyamanan

pelanggan (Wifi, Pendingin ruangan)

8. Area parkir yang cukup menampung kendaraan

pelanggan

Page 105: KAJIAN PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN DAN PRODUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Kajian Peningkatan Kualitas Pelayanan

83

Pelanggan Sop Duren Kepo menginginkan konsistensi rasa buah durian

yang disajikan oleh Sop Duren Kepo. Konsistensi rasa buah yang dimaksud adalah

rasa yang berhubungan dengan tingkat kematangan buah durian yang disajikan

yaitu rasa pahit, manis serta hambar dari buah durian. Kemudian pelanggan juga

ingin penyajian sop durian yang lebih menarik. Pelanggan menganggap bahwa

penyajian sop durian kurang menarik dan ingin pihak Sop Duren Kepo

meningkatkannya.

Pada atribut pelayanan pelanggan ingin kecepatan dalam pembuatan

pesanan lebih ditingkatkan terutama saat suasana kedai dalam keadaan ramai.

Selain itu pelanggan juga menginginkan karyawan Sop Duren Kepo yang melayani

pelanggan beretika yang baik serta ramah terhadap pelanggan. Sehingga pelanggan

merasa nyaman berada di kedai Sop Duren Kepo.

Pelanggan juga menginginkan adanya kemudahan melakukan pemesanan.

Sistem pemesanan yang digunakan saat ini adalah dengan memesan melalui kasir

yang berada di depan kedai Sop Duren Kepo melalui buku menu yang telah tersedia

di kasir kemudian membayarnya. Namun realita yang terjadi adalah pelanggan yang

datang langsung menuju ke tempat duduk dan kemudian meminta menu ke pelayan

dengan cara memanggil pelayan, kemudian pelanggan memesannya ke kasir dan

membayarnya. Namun pelanggan merasa cara memesan tersebut kurang

memuaskan karena terkesan tidak efektif terlebih bila pelanggan tidak membawa

uang saat memesan dan harus kembali lagi untuk membawa uang dari tempat duduk

yang dipilihnya.

Page 106: KAJIAN PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN DAN PRODUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Kajian Peningkatan Kualitas Pelayanan

84

Pada era saat ini kedai makan atau restoran tidak hanya menyediakan

makanan atau minuman yang lezat saja, namun harus menyediakan suasana yang

nyaman bagi pelanggan dengan fasilitas-fasilitas yang dipunya. Pelanggan Sop

Duren Kepo merasa kurangnya fasilitas yang didapatkan untuk menambah

kenyamanan selama di kedai. Salah satunya yang paling banyak dikomplain adalah

wifi dan penyejuk ruangan baik itu kipas maupun Air Conditioner. Pelanggan

merasa hal tersebut perlu diperhatikan lebih lanjut oleh pihak Sop Duren Kepo agar

dapat mempertahankan pelanggan yang ada. Selain itu area parkir yang dimiliki

Sop Duren Kepo dirasa kurang luas oleh pelanggan. Karena area parkir yang

dimiliki bersamaan dengan area parkir untuk ruko lain, sehingga saat suasana kedai

dalam keadaan ramai sehingga pelanggan sulit memarkir kendaraannya.

5.2.2. Persyaratan Teknik

Persyaratan teknik merupakan tanggapan manajemen organisasi Sop Duren

Kepo terhadap permintaan pelanggan. Tujuan dari House of Quality adalah untuk

mendesain atau memperbaiki desain yang ada agar memenuhi harapan pelanggan

yaitu kualitas produk dan pelayanan yang ideal. Setelah atribut-atribut yang

diharapkan oleh pelanggan diperoleh, maka langkah selanjutnya pihak Sop Duren

Kepo menterjemahkannya ke dalam persyaratan teknik. Tujuan dari persyaratan

teknik ini adalah untuk memenuhi persyaratan pelanggan. Untuk itu pihak Sop

Duren Kepo perlu memberikan respon yang tepat untuk meningkatkan kualitas

produk dan pelayanan. Berikut ini adalah persyaratan teknik yang tersaji dalam

Tabel 14.

Page 107: KAJIAN PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN DAN PRODUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Kajian Peningkatan Kualitas Pelayanan

85

Tabel 14. Persyaratan Teknik

Sumber: Data Primer, 2019 (diolah)

Persyaratan teknik diperoleh dari kuesioner yang diberikan untuk pihak

perusahaan yaitu Pemilik Sop Duren Kepo serta wawancara. Persyaratan teknik

yang diberikan Sop Duren Kepo tidak banyak namun mencakup dan cukup

menjawab atribut persyaratan pelanggan. Hal ini karena keterbatasan sumber daya

yang dimiliki sehingga perusahaan memprioritaskan beberapa atribut layanan untuk

diperbaiki. Persyaratan teknik yang diperoleh dari Sop Duren Kepo ditanggapi

menjadi tujuh persyaratan guna mengefisiensikan proses kerja dalam memperbaiki

kualitas layanan.

Tabel 14 menyajikan atribut persyaratan teknik yang merupakan tanggapan

pihak perusahaan dari persyaratan pelanggan. Atribut konsistensi rasa buah durian

dengan memesan durian kualitas terbaik sebanyak-banyaknya sesuai kemampuan

perusahaan. Rasa buah durian sendiri bukanlah merupakan kuasa Sop Duren Kepo

untuk merubahnya. Selama ini Sop Duren Kepo telah berusaha memilih durian

dengan kualitas terbaik, namun dikarenakan sifat buah durian yang merupakan buah

musiman sehingga Sop Duren Kepo berusaha mencari daerah pengganti untuk

durian namun tetap menggunakan durian yang berkualitas. Selain itu Sop Duren

No. Persyaratan Teknik

1. Memesan durian kualitas terbaik sebanyak-banyaknya sesuai kemampuan

perusahaan

2. Menata penampilan sop durian menjadi lebih menarik

3. Penambahan karyawan

4. Pelatihan bagi karyawan dan dilakukan pengawasan

5. Pemberitahuan tatacara pemesanan produk

6. Pemberitahuan fasilitas wifi dan pemasangan Air Conditioner

7. Menyewa tempat terbuka ruko lain untuk area parkir

Page 108: KAJIAN PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN DAN PRODUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Kajian Peningkatan Kualitas Pelayanan

86

Kepo akan memperbaiki penampilan sop durian dengan penyajian yang lebih baik

dan menarik. Karena selama ini penyajian yang kurang menarik terutama saat

suasana kedai ramai sehingga menimbulkan kurang puasnya pelanggan.

Persyaratan teknik selanjutnya adalah rencana menambahkan karyawan

untuk membuat pesanan dikarenakan saat suasana ramai pesanan datang terlambat.

Kemudian Sop Duren Kepo juga akan melakukan pelatihan untuk karyawan agar

karyawan yang melayani pelanggan dapat bersikap sesuai etika karyawan serta

dapat ramah terhadap pelanggan. Selain diberikan pelatihan karyawan juga harus

diawasi selama bekerja. Karena selama ini tidak ada pengawasan sehinga karyawan

kurang disiplin dalam melayani pelanggan Sop Duren Kepo.

Sistem pemesanan produk yang dianggap kurang efektif oleh pelanggan

akan diberi tata cara yang menjelaskan sistem pemesanan di Sop Duren Kepo.

Sehingga pelanggan tidak harus bolak-balik dan mempersiapkan sebelum

memesan. Selain itu pelanggan akan diberi tahu pula mengenai wifi yang telah

tersedia dan memperbaiki kembali kualitasnya agar kecepatannya tidak lambat.

Kemudian Sop Duren Kepo akan memasang penyejuk ruangan yaitu Air

Conditioner sebagai bagian dari rencana penambahan fasilitas. Atribut area parkir

yang kurang cukup untuk menampung kendaraan pelanggan ditanggapi oleh pihak

Sop Duren Kepo dengan menyewa parkir di ruko lain yang terdekat.

5.2.3. Hubungan antara Persyaratan Teknik dan Persyaratan Pelanggan

Analisis ini bertujuan untuk mengetahui hubungan atribut-atribut antar

persyaratan pelanggan dengan persyaratan teknik. Apakah antara atribut-atribut

Page 109: KAJIAN PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN DAN PRODUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Kajian Peningkatan Kualitas Pelayanan

87

tersebut memiliki hubungan yang kuat, sedang/medium, lemah, bahkan tidak

memiliki hubungan sama sekali. Hasil kuesioner dengan perusahaan didapatkan 20

hubungan antar atribut persyaratan pelanggan dengan persyaratan teknik. Empat

hubungan diantaranya memiliki hubungan yang kuat (bernilai 9), sembilan

diantaranya memiliki hubungan yang sedang (bernilai 3), serta tujuh hubungan

yang lemah (bernilai 1) dan atribut lainnya tidak memiliki hubungan (bernilai 0).

Matriks hubungan persyaratan teknik dengan persyaratan pelanggan dapat dilihat

pada Tabel 15.

Empat hubungan yang kuat antara lain hubungan antara konsistensi

kematangan buah durian dengan memesan durian kualitas terbaik sebanyak-

banyaknya sesuai kemampuan perusahaan. Lalu atribut persyaratan teknik menata

penampilan sop durian menjadi lebih menarik dengan penampilan produk yang

menarik. Kemudian pelatihan bagi karyawan dan dilakukan pengawasan dengan

etika karyawan dalam melayani pelanggan Sop Duren Kepo. Pemberitahuan

fasilitas wifi dan pemasangan Air Conditioner dengan fasilitas tambahan untuk

menambah kenyamanan pelanggan juga memiliki hubungan yang kuat. Empat

hubungan tersebut memiliki hubungan yang kuat karena atribut-atribut persyaratan

teknik tersebut merupakan solusi yang diberikan Sop Duren Kepo untuk atribut

persyaratan pelanggan yang didapatkan.

Sembilan hubungan sedang antara persyaratan teknik dengan persyaratan

pelanggan yaitu pelatihan bagi karyawan dan dilakukan pengawasan dengan

penampilan produk yang menarik, karena dengan adanya pelatihan dan pengawasan

dapat mendisiplinkan karyawan dalam bekerja sehingga saat menyajikan sop durian

Page 110: KAJIAN PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN DAN PRODUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Kajian Peningkatan Kualitas Pelayanan

88

tidak tergesa-gesa. Lalu atribut persyaratan teknik penambahan karyawan dengan

perysaratan pelanggan kecepatan dalam pembuatan pesanan pelanggan, karena

dengan adanya penambahan karyawan maka SDM untuk membuat pesanan dapat

bertambah sehingga saat jam sibuk pelanggan tidak harus menunggu lebih lama.

Selanjutnya pelatihan bagi karyawan dan dilakukan pengawasan dengan kecepatan

dalam pembuatan pesanan pelanggan. Dengan adanya pelatihan dan pengawasan

dapat membuat karyawan disiplin, dan pekerjaannya lebih terorganisir.

Penambahan karyawan dengan keramahan karyawan dalam melayani juga

memiliki hubungan sedang. Maksud penambahan karyawan yang berhubungan

dengan persyaratan pelanggan ini adalah perekrutan Supervisor yang dapat

mengawasi karyawan Sop Duren Kepo lainnya. Kemudian pelatihan bagi karyawan

dan dilakukan pengawasan dengan keramahan karyawan dalam melayani, dengan

pelatihan dan pengawasan dapat mendisiplinkan karyawan dalam menghadapi

pelanggan. Lalu pelatihan bagi karyawan dan dilakukan pengawasan dengan

kemudahan untuk melakukan pemesanan juga memiliki hubungan sedang. Karena

karyawan dapat memberi tahu pelanggan bagaimana sistem pemesanan di Sop

Duren Kepo, walaupun belum dipasang pemberitahuan cara pemesanan. Kemudian

pemberitahuan tatacara pemesanan produk dengan kemudahan untuk melakukan

pemesanan, penambahan karyawan dengan fasilitas tambahan untuk menambah

kenyamanan pelanggan, pelatihan bagi karyawan dan dilakukan pengawasan

dengan fasilitas tambahan untuk menambah kenyamanan pelanggan, serta

pemberitahuan tatacara pemesanan produk dengan fasilitas tambahan untuk

menambah kenyamanan pelanggan, semua memiliki hubungan sedang/medium.

Page 111: KAJIAN PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN DAN PRODUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Kajian Peningkatan Kualitas Pelayanan

89

Tabel 15. Matriks Hubungan Persyaratan Pelanggan dengan Persyaratan Teknik

Sumber: Data Primer, 2019 (diolah)

Keterangan: Nilai 9 = Hubungan kuat

Nilai 3 = Hubungan medium

Nilai 1 = Hubungan lemah

Nilai 0 = Tidak ada hubungan

Selanjutnya tujuh hubungan lemah antara persyaratan teknik dengan

persyaratan pelanggan yaitu penambahan karyawan dengan penampilan produk

yang menarik. Lalu menata penampilan sop durian menjadi lebih menarik dengan

kecepatan dalam pembuatan pesanan pelanggan. Atribut penambahan karyawan

dengan atribut etika karyawan dalam melayani pelanggan, penambahan karyawan

Persyaratan Pelanggan

Mem

esan

duri

an k

ual

itas

ter

bai

k s

eban

yak

-

ban

yak

nya

sesu

ai k

emam

puan

per

usa

haan

Men

ata

pen

ampil

an s

op d

uri

an m

enja

di

lebih

men

arik

Pen

ambah

an k

aryaw

an

Pel

atih

an b

agi

kar

yaw

an d

an d

ilak

ukan

pen

gaw

asan

Pem

ber

itah

uan

tat

acar

a pem

esan

an p

roduk

Pem

ber

itah

uan

fas

ilit

as w

ifi

dan

pem

asan

gan

Air

Cond

itio

ner

Men

yew

a te

mp

at t

erb

uk

a ru

ko l

ain

un

tuk

are

a

par

kir

Konsistensi kematangan buah durian 9 0 0 0 0 0 0

Penampilan produk yang menarik 0 9 1 3 0 0 0

Kecepatan dalam pembuatan pesanan

pelanggan 0 1 3 3 0 0 0

Keramahan karyawan dalam melayani 0 0 3 3 0 0 0

Etika karyawan dalam melayani 0 0 1 9 0 0 0

Kemudahan untuk melakukan

pemesanan 0 0 1 3 0 0 0

Fasilitas tambahan untuk menambah

kenyamanan pelanggan 0 1 3 3 3 9 1

Area parkir yang cukup menampung

kendaraan pelanggan 0 0 0 0 0 0 1

Page 112: KAJIAN PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN DAN PRODUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Kajian Peningkatan Kualitas Pelayanan

90

dengan kemudahan dalam melakukan pemesanan. Kemudian atribut menata

penampilan sop durian menjadi lebih menarik dengan fasilitas tambahan untuk

menambah kenyamanan pelanggan. Menyewa tempat terbuka ruko lain untuk area

parkir dengan fasilitas tambahan untuk menambah kenyamanan pelanggan.

Kemudian atribut persyaratan teknik menyewa tempat terbuka ruko lain untuk area

parkir dengan area parkir yang cukup menampung kendaraan pelanggan. Selain

hubungan kuat, hubungan medium, hubungan lemah atribut persyaratan teknik

dengan persyaratan pelanggan yang telah disebutkan, atribut lainnya tidak memiliki

hubungan.

5.2.4. Hubungan Antar Persyaratan Teknik

Analisis ini bertujuan untuk mengetahui hubungan atribut antar persyaratan

teknik. Apakah antara atribut-atribut tersebut memiliki hubungan yang kuat positif

(bernilai 9), lemah positif (bernilai 3), lemah negatif (bernilai -3), kuat negatif

(bernilai -9), atau tidak memiliki hubungan sama sekali (bernilai 0). Hasil kuesioner

dengan perusahaan didapatkan hubungan antar atribut persyaratan teknik yang

terdiri dari tiga hubungan kuat positif, dan empat hubungan kuat negatif. Matriks

hubungan antar persyaratan teknik terdapat pada Tabel 16.

Empat hubungan kuat positif yaitu pelatihan bagi karyawan dan dilakukan

pengawasan dengan atribut menata penampilan sop durian menjadi lebih menarik.

Selain itu pelatihan bagi karyawan dan dilakukan pengawasan dengan atribut

penambahan karyawan. Lalu atribut penambahan karyawan dengan Pelatihan bagi

Page 113: KAJIAN PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN DAN PRODUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Kajian Peningkatan Kualitas Pelayanan

91

karyawan dan dilakukan pengawasan. Atribut menata penampilan sop durian

menjadi lebih menarik dengan Pelatihan bagi karyawan dan dilakukan pengawasan.

Tabel 16. Matriks Hubungan Antar Persyaratan Teknik

Sumber: Data Primer, 2019 (diolah)

Keterangan: Nilai +9 = Hubungan positif kuat

Nilai +3 = Hubungan positif lemah

Nilai -3 = Hubungan negatif lemah

Nilai -9 = Hubungan negatf kuat

Nilai 0 = Tidak ada hubungan

Terdapat empat hubungan kuat negatif, yaitu atribut menata penampilan sop

durian menjadi lebih menarik dengan penambahan karyawan Lalu atribut

pemberitahuan tatacara pemesanan produk dengan Pelatihan bagi karyawan dan

Persyaratan Teknik

Mem

esan

duri

an k

ual

itas

terb

aik s

eban

yak

-

ban

yak

nya

sesu

ai k

emam

puan

per

usa

haan

Men

ata

pen

ampil

an s

op d

uri

an m

enja

di

lebih

men

arik

Pen

ambah

an k

aryaw

an

Pel

atih

an

bag

i kar

yaw

an

dan

dil

akukan

pen

gaw

asan

Pem

ber

itah

uan

tat

acar

a pem

esan

an p

roduk

Pem

ber

itah

uan

fas

ilit

as w

ifi

dan

pem

asan

gan

Air

Condit

ioner

Men

yew

a te

mpat

te

rbuka

ruko

lain

untu

k

area

par

kir

Memesan durian kualitas terbaik

sebanyak-banyaknya sesuai

kemampuan perusahaan

Menata penampilan sop durian

menjadi lebih menarik +9

Penambahan karyawan -9 +9

Pelatihan bagi karyawan dan

dilakukan pengawasan +9 +9 -9

Pemberitahuan tatacara pemesanan

produk -9 -9

Pemberitahuan fasilitas wifi dan

pemasangan Air Conditioner -9

Menyewa tempat parkir ruko lain

untuk area parkir

Page 114: KAJIAN PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN DAN PRODUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Kajian Peningkatan Kualitas Pelayanan

92

dilakukan pengawasan. Kemudian atribut penambahan karyawan dengan

pemberitahuan tatacara pemesanan produk. Atribut lainnya adalah antara atribut

Pelatihan bagi karyawan dan dilakukan pengawasan dengan atribut Pemberitahuan

fasilitas wifi dan pemasangan Air Conditioner.

Berdasarkan hasil pengolahan data, hubungan positif lemah dan hubungan

negatif lemah antar atribut persyaratan teknik tidak dimiliki pada penelitian ini.

Sedangkan untuk hubungan antar atribut lainnya selain hubungan positif kuat dan

hubungan negatif kuat yaitu memiliki nilai 0, yaitu tidak ada hubungan.

5.2.5. Mengembangkan Matriks Perencanaan

Pengembangan matriks perencanaan berisi pengukuran tingkat kepentingan

pengunjung, tingkat kepuasan pengunjung, pengukuran nilai kompetitif, penentuan

target, rasio perbaikan, bobot absolut dan normalisasi bobot.

1. Tingkat Kepentingan Pelanggan

Penentuan tingkat kepentingan pelanggan menunjukkan tingkat

kepentingan yang dibutuhkan oleh pelanggan dari atribut persyaratan pelanggan.

Tingkat kepentingan ini peneliti ambil dari metode analisis IPA yang telah

dilakukan sebelumnya. Tingkat kepentingan ini merupakan hasil pengolahan

kuesioner pelanggan mengenai tingkat kepentingan dengan penilaian menggunakan

skala Likert, kemudian dirata-ratakan, lalu diperolehlah hasil seperti pada Tabel 17.

Page 115: KAJIAN PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN DAN PRODUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Kajian Peningkatan Kualitas Pelayanan

93

Tabel 17. Tingkat Kepentingan Pelanggan Sop Duren Kepo

Sumber: Data Primer, 2019 (diolah)

Persyaratan pelanggan yang memiliki nilai kepentingan tertinggi adalah

konsistensi rasa buah durian dengan nilai 4,223. Kemudian kemudahan untuk

melakukan pemesanan berada di posisi kedua dengan nilai tingkat kepentingan

4,194. Atribut etika karyawan dalam melayani pelanggan berada di urutan ketiga

dengan nilai 4,184, lalu ada fasilitas tambahan untuk menambah kenyamanan

pelanggan yang berada di urutan keempat dengan nilai 4,145. Kemudian atribut

persyaratan pelanggan penyajian produk sop durian berada di posisi prioritas

kelima dengan nilai 4,136. Lalu di prioritas keenam terdapat tiga atribut, yaitu

kecepatan dalam pembuatan pesanan pelanggan, keramahan karyawan dalam

melayani pelanggan, dan yang terkahir adalah area parkir yang cukup untuk

menampung kendaraan dengan masing-masing nilai kepentingan 4,135. Dengan

adanya tingkat kepentingan ini diharapkan Sop Duren Kepo dapat memperbaiki apa

yang diinginkan pelanggan.

No. Atribut Persyaratan Pelanggan Tingkat

Kepentingan Prioritas

1. Konsistensi rasa buah durian 4,223 1

2. Penyajian produk sop durian 4,136 5

3. Kecepatan dalam pembuatan pesanan

pelanggan 4,135 6

4. Keramahan karyawan dalam melayani

pelanggan 4,135 6

5. Etika karyawan dalam melayani pelanggan 4,184 3

6. Kemudahan untuk melakukan pemesanan 4,194 2

7.

Fasilitas tambahan untuk menambah

kenyamanan pelanggan (Wifi, Pendingin

ruangan) 4,145 4

8. Area parkir yang cukup menampung

kendaraan pelanggan 4,135 6

Page 116: KAJIAN PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN DAN PRODUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Kajian Peningkatan Kualitas Pelayanan

94

2. Tingkat Kepuasan Pelanggan

Penentuan tingkat kinerja pelanggan menunjukkan hasil tingkat kinerja

yang dilakukan oleh Sop Duren Kepo dari persyaratan pelanggan. Sama seperti

tingkat kepentingan, penentuan tingkat kinerja atau kepuasan pelanggan didapatkan

dari hasil survei menggunakan kuesioner. Tabel 18 menyajikan nilai masing-

masing tingkat kinerja dari Sop Duren Kepo. Kemudian tingkat kinerja tersebut

dibandingkan dengan nilai harapan atau tingkat kepentingan Sop duren Kepo,

sehingga dapat diperoleh gap antara tingkat kinerja dengan harapan. Semakin besar

gap yang diperoleh pada suatu atribut, maka perlu diprioritaskan lebih dahulu.

Tingkat kinerja terendah adalah atribut persyaratan pelanggan keramahan

karyawan dalam melayani pelanggan dengan nilai 3,533, kemudian di posisi kedua

adalah etika karyawan dalam melayani pelanggan dengan 3,65. Lalu atribut dengan

tingkat kinerja terendah ketiga adalah fasilitas tambahan untuk menambah

kenyamanan pelanggan dengan nilai 3,669. Kemudian atribut persyaratan

pelanggan penyajian produk sop durian dan kecepatan dalam pembuatan pesanan

pelanggan memiliki nilai tingkat kinerja terendah keempat yaitu 3,737. Kemudian

tingkat kinerja atribut persyaratan pelanggan area parkir yang cukup menampung

kendaraan pelanggan adalah 3,757 dan berada di posisi kelima. Lalu di posisi

keenam terdapat dua atribut persyaratan pelanggan yaitu konsistensi rasa buah

durian dengan kemudahan untuk melakukan pemesanan yang masing-masing

memiliki tingkat kinerja 3,766.

Page 117: KAJIAN PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN DAN PRODUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Kajian Peningkatan Kualitas Pelayanan

95

Tabel 18. Tingkat Kinerja Sop Duren Kepo

Sumber: Data Primer, 2019 (diolah)

Seperti yang telah dijelaskan di atas, tingkat kinerja atribut persyaratan

pelanggan dibandingan dengan nilai harapan pelanggan atau nilai tingkat

kepentingan pelanggan. Hasil gap terbesar yaitu atribut keramahan karyawan dalam

melayani pelanggan dengan nilai gap -0,602. Lalu di urutan kedua ada etika

karyawan dalam melayani pelanggan dengan gap -0,534. Dapat dilihat bahwa

faktor SDM dalam usaha kuliner memiliki peran penting yang harus diperhatikan

pihak Sop Duren Kepo. Karyawan harus bersikap yang baik dan ramah terhadap

pelanggan sehingga pelanggan merasa nyaman. Sop Duren Kepo perlu

memprioritaskan perhatian kepada sikap, etika, dan kinerja karyawan.

Prioritas ketiga yang perlu diperhatikan adalah atribut fasilitas tambahan

untuk menambah kenyamanan pelanggan dengan nilai gap sebesar -0,476.

Pengunjung yang datang ke Sop Duren Kepo ingin kenyamanan dalam menikmati

No. Atribut Persyaratan Pelanggan Tingkat

Kinerja Harapan Gap

1. Konsistensi rasa buah durian 3,766 4,223 -0,457

2. Penyajian produk sop durian 3,737 4,136 -0,399

3. Kecepatan dalam pembuatan pesanan

pelanggan 3,737 4,135 -0,398

4. Keramahan karyawan dalam melayani

pelanggan 3,533 4,135 -0,602

5. Etika karyawan dalam melayani

pelanggan 3,65 4,184 -0,534

6. Kemudahan untuk melakukan

pemesanan 3,766 4,194 -0,428

7.

Fasilitas tambahan untuk menambah

kenyamanan pelanggan (Wifi,

Pendingin ruangan)

3,669 4,145 -0,476

8. Area parkir yang cukup menampung

kendaraan pelanggan 3,757 4,135 -0,378

Page 118: KAJIAN PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN DAN PRODUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Kajian Peningkatan Kualitas Pelayanan

96

produk Sop Duren Kepo. Karena saat ini era globalisasi, pelanggan memerlukan

fasilitas tambahan seperti wifi untuk mobilitas pelanggan. Kemudian menurut

pelanggan apabila siang hari udara dalam ruangan kedai Sop Duren Kepo terasa

kurang sejuk, sehingga perlunya fasilitas tambahan untuk menunjang kenyamanan

pelanggan.

Prioritas selanjutnya yaitu atribut konsistensi rasa buah durian dengan gap

sebesar -0,457. Pelanggan merasa rasa adalah hal yang terpenting dalam sebuah

makanan, dan rasa durian merupakan rasa yang paling penting dalam produk sop

durian. Sehingga konsistensi rasa durian perlu diperhatikan oleh pihak Sop Duren

Kepo. Kemudian atribut persyaratan pelanggan kemudahan dalam melakukan

pemesanan memiliki gap sebesar -0,428 dan menjadi prioritas selanjutnya.

Pelanggan merasa dalam memesan produk sop durian kurang efektif karena

terkadang pelanggan harus bolak-balik. Pelanggan ingin cara pemesanan yang

mudah dan praktis, sehingga hal tersebut diharapkan menjadi perhatian pihak Sop

Duren Kepo.

Penyajian sop durian memiliki gap sebesar -0,399 dan menjadi prioritas

selanjutnya. Penampilan sop durian yang menarik termasuk penataan yang rapi

dapat menambah keinginan untuk menyantap sop durian. Sehingga hal tersebut

perlu diperhatikan pihak Sop Duren Kepo. Selanjutnya terdapat atribut kecepatan

dalam pembuatan pesanan pelanggan dengan nilai gap sebesar -0,398 dan menjadi

prioritas ketujuh. Kecepatan tentu saja diperlukan dalam membuat pesanan

pelanggan sehingga pelanggan tidak perlu menunggu lama untuk menyantap sop

durian. Kemudian atribut terakhir adalah area parkir yang cukup menampung

Page 119: KAJIAN PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN DAN PRODUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Kajian Peningkatan Kualitas Pelayanan

97

kendaraan pelanggan dengan gap sebesar -0,378. Pelanggan merasa area parkir

tidak cukup menampung kendaraan pelanggan pada jam sibuk kedai terutama pada

akhir pekan.

3. Penilaian Kompetitif Pelanggan

Penilaian kompetitif pelanggan mencakup penilaian dimana posisi Sop

Duren Kepo dibandingkan dengan pesaing dalam batasan persyaratan pelanggan.

Pesaing yang dijadikan pembanding adalah Sop Duren Lodaya. Sop Duren Lodaya

merupakan perusahaan sejenis yang memiliki beberapa cabang termasuk di

Tangerang Selatan. Lokasi usaha di Tangerang Selatan berjarak sekitar 3 km dari

Sop Duren Kepo. Memiliki beberapa cabang yang tersebar di Jabodetabek membuat

banyak penikmat durian pernah membeli Sop Durian Lodaya, sehingga dapat

dijadikan pembanding untuk Sop Duren Kepo. Hasil penilaian ini berdasarkan

kuesioner dalam hal kinerja masing-masing perusahaan yang disebarkan kepada

pelanggan. Hasil dari penilaian kompetitif pelanggan dapat dilihat pada Tabel 19.

Berdasarkan tabel tersebut dapat dilihat atribut persyaratan pelanggan Sop

Duren Kepo memiliki kinerja lebih rendah dari kompetitornya namun dengan

perbedaan yang sedikit. Atribut konsistensi rasa buah durian pada Sop Duren Kepo

memiliki nilai kinerja 3,766, sedangkan kompetitornya memiliki nilai kinerja 3.889.

Kemudian atribut penyajian produk sop durian pada Sop Duren Kepo memiliki nilai

3,737, sedangkan kompetitornya memiliki nilai 3,864. Kemudian atribut kecepatan

dalam pembuatan pesanan pelanggan pada Sop Duren Kepo memiliki nilai 3,737,

sedangkan kompetitornya memiliki nilai 3,926. Lalu selanjutnya atribut keramahan

karyawan dalam melayani pelanggan pada Sop Duren Kepo memiliki nilai 3,533

Page 120: KAJIAN PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN DAN PRODUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Kajian Peningkatan Kualitas Pelayanan

98

sedangkan kompetitornya memiliki nilai 3,778. Etika karyawan dalam melayani

pelanggan Sop Duren Kepo memiliki nilai kinerja 3,65, dan kompetitor Sop Duren

Kepo memiliki nilai 3,926. Pada atribut kemudahan untuk melakukan pemesanan,

Sop Duren Kepo memiliki nilai sebesar 3,766, sedangkan kompetitornya memiliki

nilai 3,901. Atribut fasilitas tambahan untuk menambah kenyamanan pelanggan,

Sop Duren Kepo memiliki nilai kinerja 3,669, sedangkan kompetitornya memiliki

nilai kinerja 3,753. Lalu atribut area parkir yang cukup menampung kendaraan

pelanggan, Sop Duren Kepo memiliki nilai kinerja 3,757, dimana kompetiitornya

memiliki nilai kinerja 3,963.

Tabel 19. Penilaian Kompetitif Pelanggan

Sumber: Data Primer, 2019 (diolah)

Berdasarkan Tabel 19 dapat dilihat bahwa perbedaan tingkat kinerja antar

kedua usaha tidak berbeda jauh. Atribut konsistensi rasa buah durian memiliki

perbedaan 0,123; atribut penyajian produk memiliki perbedaan 0,127; atribut

kecepatan dalam pembuatan pesanan berbeda 0,189. Kemudian atribut keramahan

No. Atribut Persyaratan Pelanggan Sop Duren

Kepo Kompetitor

1. Konsistensi rasa buah durian 3,766 3,889

2. Penyajian produk sop durian 3,737 3,864

3. Kecepatan dalam pembuatan pesanan

pelanggan 3,737 3,926

4. Keramahan karyawan dalam melayani

pelanggan 3,533 3,778

5. Etika karyawan dalam melayani pelanggan 3,65 3,926

6. Kemudahan untuk melakukan pemesanan 3,766 3,901

7.

Fasilitas tambahan untuk menambah

kenyamanan pelanggan (Wifi, Pendingin

ruangan)

3,669 3,753

8. Area parkir yang cukup menampung

kendaraan pelanggan 3,757 3,963

Page 121: KAJIAN PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN DAN PRODUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Kajian Peningkatan Kualitas Pelayanan

99

karyawan memiliki perbedaan 0,245; lalu etika karyawan memiliki perbedaan

0,276. Kemudahan melakukan pemesanan memiliki perbedaan 0,135; sementara

atribut fasilitas tambahan memiliki perbedaan 0,084; dan yang terakhir adalah area

parkir yang memiliki perbedaan 0,206. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Sop

Duren Kepo mampu melampaui kompetitor-kompetitornya apabila kinerja atribut

yang kurang memuaskan ditingkatkan, dan kinerja yang sudah baik terus

dipertahankan.

4. Nilai Target Persyaratan Pelanggan

Nilai penentuan target dilakukan dengan mengevaluasi penilaian dari setiap

persyaratan pelanggan untuk menyelesaikan masalah yang timbul dari keluhan

pengunjung untuk menghadapi persaingan yang ada secara objektif. Penilaian dari

pengunjung yang belum memenuhi nilai sasaran nantinya perlu dibuat rekomendasi

agar mencapai target. Nilai penetuan target dapat dilihat pada Tabel 20.

Tabel 20. Nilai Target

Sumber: Data Primer, 2019 (diolah)

No. Atribut Persyaratan Pelanggan Kinerja

Sop Duren Kepo

Nilai

Sasaran/Target

1. Konsistensi rasa buah durian 3,766 4

2. Penyajian produk sop durian 3,737 4

3. Kecepatan dalam pembuatan pesanan

pelanggan 3,737 4

4. Keramahan karyawan dalam melayani

pelanggan 3,533 4

5. Etika karyawan dalam melayani

pelanggan 3,65 4

6. Kemudahan untuk melakukan pemesanan 3,766 4

7.

Fasilitas tambahan untuk menambah

kenyamanan pelanggan (Wifi, Pendingin

ruangan)

3,669 4

8. Area parkir yang cukup menampung

kendaraan pelanggan 3,757 4

Page 122: KAJIAN PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN DAN PRODUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Kajian Peningkatan Kualitas Pelayanan

100

Keterangan: 1 = Sangat Tidak Ingin

2 = Tidak Ingin

3 = Cukup Ingin

4 = Ingin

5 = Sangat Ingin

Berdasarkan nilai sasaran setiap persyaratan pelanggan, Sop Duren Kepo

ingin menigkatkan kualitas yang dinilai belum baik. Sop Duren Kepo ingin

meningkatkan konsistensi rasa buah durian dengan memesan sebanyaknya buah

durian dengan kualitas yang baik sesuai dengan kemampuan, lalu meningkatkan

penampilan produk, meningkatkan kecepatan dalam membuat pesanan pelanggan,

meningkatkan kinerja atribut yang bersangkutan dengan karyawan yaitu etika dan

keramahan karyawan, meningkatkan kinerja atribut kemudahan untuk melakukan

pemesanan bagi pelanggan, lalu menmbah fasilitas tambahan untuk meningkatkan

kenyamanan pelanggan, serta memperluas atau menambah area parkir kendaraan

pelanggan.

Secara keseluruhan, dari persyaratan pelanggan yang ada semua atribut

tidak ada yang melebihi nilai sasaran pelanggan, namun memiliki kemungkinan

besar akan tercapai apabila Sop Duren Kepo melakukan tindakan lebih lanjut untuk

melakukan upaya peningkatan kualitas yang dinilai kurang memuaskan.

5. Faktor skala Kenaikan (Rasio Perbaikan)

Berdasarkan nilai target yang selanjutnya dapat diketahui besarnya rasio

perbaikan. Faktor skala kenaikan dihitung dengan membagi nilai sasaran (a) yang

diterapkan manajemen perusahaan dengan kinerja persyaratan pelanggan (b)

sehingga didapatlah nilai rasio perbaikan (c). Persyaratan pelanggan yang memiliki

nilai faktor skala kenaikan lebih dari satu memiliki arti semakin membutuhkan

Page 123: KAJIAN PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN DAN PRODUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Kajian Peningkatan Kualitas Pelayanan

101

perbaikan. Semakin besar nilainya semakin dibutuhkan perhatian untuk perbaikan.

Nilai rasio perbaikan dapat dilihat pada Tabel 21.

Tabel 21. Faktor Skala Kenaikan/Rasio Perbaikan

Sumber: Data Primer, 2019 (diolah)

Tabel 21 menyajikan hasil rasio perbaikan dari atribut persyaratan

pelanggan pada Sop Duren Kepo. Keramahan karyawan menjadi perhatian utama

untuk perbaikan, dengan nilai perbaikan 1,132 yang diikuti dengan etika karyawan

dalam melayani pelanggan dengan nilai perbaikan sebesar 1,095. Kemudian atribut

selanjutnya yang perlu mendapatkan perhatian lebih untuk perbaikan adalah

penyajian produk sop durian dan kecepatan dalam pembuatan pesanan pelanggan

dengan nilai 1,070. Area parkir yang cukup untuk menampung kendaraan

pelanggan berada pada urutan selanjutnya dengan nilai rasio perbaikan 1,064.

Kemudian atribut konsistensi rasa buah durian dan kemudahan untuk melakukan

pemesanan di urutan selanjutnya dengan rasio perbaikan 1,062. Fasilitas tambahan

No. Atribut Persyaratan Pelanggan

Nilai

Sasaran/Target

(a)

Kinerja

Sop Duren

Kepo (b)

Rasio

Perbaikan

(c = a/b)

1. Konsistensi rasa buah durian 4 3,766 1,062

2. Penyajian produk sop durian 4 3,737 1,070

3. Kecepatan dalam pembuatan

pesanan pelanggan 4 3,737 1,070

4. Keramahan karyawan dalam

melayani pelanggan 4 3,533 1,132

5. Etika karyawan dalam melayani

pelanggan 4 3,65 1,095

6. Kemudahan untuk melakukan

pemesanan 4 3,766 1,062

7.

Fasilitas tambahan untuk

menambah kenyamanan

pelanggan (Wifi, Pendingin

ruangan)

4 3,669 1,061

8. Area parkir yang cukup

menampung kendaraan pelanggan 4 3,757 1,064

Page 124: KAJIAN PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN DAN PRODUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Kajian Peningkatan Kualitas Pelayanan

102

untuk menambah kenyamanan pelanggan adalah atribut yang paling rendah nilai

rasio perbaikannya yaitu 1,061. Namun seluruh atribut persyaratan pelanggan

memiliki hasil penilaian faktor skala kenaikan bernilai diatas satu. Hal ini

menunjukan bahwa keseluruhan persyaratan pelanggan perlu diperbaiki karena

dinilai belum cukup baik.

6. Poin Penjualan

Poin penjualan akan memberikan informasi dari pelanggan seberapa baik

suatu persyaratan pelanggan akan membantu penjualan pelayanan yang diberikan

dari Sop Duren Kepo kepada para pelanggan. Nilai yang digunakan untuk mencari

Sales Point (poin penjualan) adalah standar yang sering digunakan dalam analisis

Quality Function Deployment, yaitu nilai 1,0; 1,2; dan 1,5 seperti yang dapat dilihat

pada Tabel 22.

Tabel 22. Poin Penjualan

Sumber: Data Primer, 2019 (diolah)

Keterangan: Nilai 1,0 = Tidak menolong dalam penjualan

Nilai 1,2 = Cukup menolong dalam penjualan

Nilai 1,5 = Menolong dalam penjualan

No. Atribut Persyaratan Pelanggan Poin Penjualan

1. Konsistensi kematangan buah durian 1,5

2. Penyajian produk sop durian menarik 1,5

3. Kecepatan dalam pembuatan pesanan pelanggan 1,5

4. Keramahan karyawan dalam melayani pelanggan 1,5

5. Etika karyawan dalam melayani pelanggan 1,5

6. Kemudahan untuk melakukan pemesanan 1,0

7. Fasilitas tambahan untuk menambah kenyamanan

pelanggan 1,2

8. Area parkir yang cukup menampung kendaraan

pelanggan 1,2

Page 125: KAJIAN PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN DAN PRODUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Kajian Peningkatan Kualitas Pelayanan

103

Berdasarkan Tabel 22 dapat diketahui bahwa terdapat lima atribut yang

memiliki nilai 1,5 poin, dua atribut yang memiliki nilai 1,2 poin, dan satu atribut

yang bernilai 1,0 poin. Sehingga dapat dilihat bahwa sebagian besar atribut

berpengaruh baik besar maupun kecil terhadap kualitas produk dan pelayanan Sop

Duren Kepo.

Seperti data pada Tabel 22, terdapat lima atribut yang memiliki nilai 1,5,

yaitu konsistensi kematangan buah durian, penyajian produk sop durian, kecepatan

dalam pembuatan pesanan pelanggan, keramahan karyawan dalam melayani

pelanggan, serta etika karyawan dalam melayani pelanggan. Artinya atribut-atribut

tersebut memiliki dampak yang baik bagi Sop Duren Kepo, sehingga perubahan

pada atribut-atribut tersebut akan memberikan pengaruh yang besar. Kosistensi

kematangan buah durian yang sesuai dengan ekspektasi pelanggan dan penyajian

sop durian yang menarik dapat menarik perhatian pelanggan untuk membeli sop

durian. Kecepatan pembuatan pesanan pelanggan apabila ditingkatkan dapat

memuaskan pelanggan karena tidak perlu menunggu terlalulu lama. Atribut

keramahan karyawan dan etika karyawan dalam melayani pelanggan apabila

diperbaiki dapat memberikan kepuasan bagi pelanggan makan di kedai Sop Duren

Kepo karena pelanggan merasa nyaman.

Dua atribut yang memiliki nilai 1,2 adalah atribut fasilitas tambahan untuk

menambah kenyamanan pelanggan dan area parkir yang cukup menampung

kendaraan pelanggan. Artinya apabila terdapat perubahan pada atribut tersebut akan

memberikan pengaruh yang kecil terhadap Sop Duren Kepo. Sedangkan atribut

nilai 1,0 memiliki arti tidak menolong atau menarik minat pelanggan untuk

Page 126: KAJIAN PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN DAN PRODUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Kajian Peningkatan Kualitas Pelayanan

104

mengkonsumsi sop durian di Sop Duren Kepo. Atribut tersebut adalah kemudahan

dalam melakukan pemesanan.

Dengan demikian, untuk meningkatkan kualitas produk dan pelayanan,

atribut-atribut yang mempunyai nilai 1,5 lebih diutamakan untuk ditingkatkan. Jika

pihak perusahaan mengelola masukan poin penjualan ini dengan baik, maka pihak

perusahaan akan mendapatkan keuntungan yang lebih banyak dengan menambah

daya tarik pelanggan.

7. Bobot Absolut Persyaratan Pelanggan

Penentuan bobot absolut persyaratan pelanggan berguna sebagai petunjuk

dalam menentukan prioritas kebutuhan pelanggan dari kualitas pelayanan. Nilai

bobot absolut persyaratan pelanggan dapat dilihat pada Tabel 23.

Tabel 23. Bobot Absolut Persyaratan Pelanggan

Sumber: Data Primer, 2019 (diolah)

No. Atribut Persyaratan Pelanggan Bobot Persentase

(%) Prioritas

1. Konsistensi rasa buah durian 6,727239 13,755 3

2. Penyajian produk sop durian 6,63828 13,573 4

3. Kecepatan dalam pembuatan

pesanan pelanggan 6,636675 13,570 5

4. Keramahan karyawan dalam

melayani pelanggan 7,02123 14,356 1

5. Etika karyawan dalam melayani

pelanggan 6,87222 14,051 2

6. Kemudahan untuk melakukan

pemesanan 4,454028 9,107 8

7.

Fasilitas tambahan untuk

menambah kenyamanan pelanggan

(Wifi, Pendingin ruangan)

5,277414 10,790 7

8. Area parkir yang cukup

menampung kendaraan pelanggan 5,279568 10,795 6

Total Bobot 48,90665 100

Page 127: KAJIAN PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN DAN PRODUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Kajian Peningkatan Kualitas Pelayanan

105

Berdasarkan bobot absolut persyaratan pelanggan, prioritas utama

persyaratan pelanggan yang harus dipenuhi oleh Sop Duren Kepo ialah atribut

keramahan karyawan dalam melayani pelanggan dengan persentase 14,356%,

kemudian prioritas kedua yaitu etika karyawan dalam melayani pelanggan dengan

14,051%, lalu prioritas ketiga yaitu konsistensi rasa buah durian dengan 13,755%,

kemudian prioritas keempat adalah penyajian produk sop durian dengan 13,573%,

lalu atribut kecepatan dalam pembuatan pesanan menjadi prioritas kelima dengan

13,570%, prioritas keenam adalah atribut area parkir yang cukup menampung

kendaraan pelanggan dengan persentase 10,795%, lalu prioritas selanjutnya ialah

fasilitas tambahan untuk menambah kenyaman pelanggan dengan persentase

10,790%, kemudian prioritas terkahir dari atribut persyaratan pelanggan adalah

kemudahan untuk melakukan pemesanan dengan jumlah persentase 9,107%.

Analisis prioritas persyaratan pelanggan dapat digunakan untuk mengetahui

langkah awal persyaratan pelanggan apa yang harus diperbaiki demi memenuhi

kebutuhan pelanggan. Berdasarkan hasil analisis yang sudah dilakukan, Sop Duren

Kepo perlu mengutamakan keramahan karyawan dalam melayani pelanggan agar

pelanggan merasa nyaman berada di kedai Sop Duren Kepo. Selain itu atribut yang

diprioritaskan kedua adalah etika karyawan dalam melayani pelanggan. Sop Duren

Kepo perlu meningkatkan seluruh atribut persyaratan pelanggan agar kualitas

produk dan pelayanan pada Sop Duren Kepo menjadi lebih baik dan lebih

memuaskan pelanggan. Namun disarankan untuk memprioritaskan atribut

keramahan karyawan dalam melayani pelanggan sebagai prioritas utama dan juga

Page 128: KAJIAN PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN DAN PRODUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Kajian Peningkatan Kualitas Pelayanan

106

prioritas kedua yaitu etika karyawan dalam melayani pelanggan. Karena keduanya

saling berkaitan, alangkah lebih baik bila keduanya ditingkatkan secara bersamaan.

5.2.6. Mengembangkan Matriks Teknik

Pengembangan matriks teknik dilakukan dengan mengetahui nilai

kompetitif teknik, nilai sasaran teknik, nilai derajat kesulitan, serta menghitung

bobot absolut dan relatif persyaratan teknik.

1. Penilaian Kompetitif Teknik

Penilaian kompetitif teknik dilakukan dengan membandingkan kinerja

persyaratan teknik Sop Duren Kepo dengan perusahaan pesaingnya yang penulis

pilih yaitu Sop Duren Lodaya. Hasil yang didapat terdapat persyaratan teknik yang

dinilai melebihi kompetitor, kemudian terdapat pula atribut yang nilainya di bawah

kompetitor, serta terdapat pula yang memiliki nilai sama dengan kompetitornya.

Hasilnya dapat dilhat pada Tabel 24.

Tabel 24. Penilaian Kompetitif Teknik

No. Persyaratan Teknik Sop Duren

Kepo

Kompetito

r

1. Memesan durian kualitas terbaik sebanyak-

banyaknya sesuai kemampuan perusahaan 5 3

2. Menata penampilan sop durian menjadi lebih

menarik 3 4

3. Penambahan karyawan 3 3

4. Pelatihan bagi karyawan dan dilakukan

pengawasan 3 3

5. Pemberitahuan tatacara pemesanan produk 3 3

6. Pemberitahuan fasilitas wifi dan pemasangan

Air Conditioner 3 1

7. Menyewa tempat terbuka ruko lain untuk area

parkir 2 2

Sumber: Data Primer, 2019 (diolah)

Page 129: KAJIAN PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN DAN PRODUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Kajian Peningkatan Kualitas Pelayanan

107

Keterangan: Nilai 1 = Sangat Tidak Baik

Nilai 2 = Tidak Baik

Nilai 3 = Cukup baik

Nilai 4 = Baik

Nilai 5 = Sangat Baik

Atribut persyaratan teknik memesan durian kualitas terbaik sebanyak-

banyaknya sesuai kemampuan perusahaan serta pemberitahuan fasilitas wifi dan

pemasangan Air Conditioner, Sop Duren Kepo lebih baik daripada kompetitornya.

Persyaratan teknik penambahan karyawan, pelatihan bagi karyawan dan dilakukan

pengawasan, serta pemberitahuan tatacara pemesanan produk memiliki tingkat

kinerja yang sama yakni bernilai tiga yang diartikan cukup baik. Kemudian

persyaratan teknik menyewa tempat terbuka dari ruko lain sebagai area parkir juga

memiliki nilai yang sama. Sedangkan persyaratan teknik menata penampilan

produk, nilai kompetitor lebih tinggi daripada Sop Duren Kepo. Dapat dilihat

bahwa kemampuan untuk menerapkan persyaratan teknik kedua usah tersebut

tidaklah jauh berbeda. Sehingga apabila diterapkan dan dijalankan dengan baik

maka kinerja atribut Sop Duren Kepo akan mampu mengungguli atau menyamai

kinerja atribut kompetitor.

2. Nilai Target Persyaratan Teknik

Persyaratan teknik perusahaan memiliki nilai target yang diartikan sebagai

berapa banyak nilai yang diambil untuk memenuhi atau melebihi harapan

pelanggan yang dijawab dengan mengevaluasi semua informasi yang dimasukan ke

dalam matriks HOQ. Nilai sasaran teknik diperlukan agar diketahui persyaratan

teknik apa saja yang cukup baik sehingga sudah bisa dipertahankan dan persyaratan

teknik apa saya yanng masih perlu ditingkatkan. Nilai sasaran persyaratan teknik

dapat dilihat pada Tabel 25.

Page 130: KAJIAN PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN DAN PRODUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Kajian Peningkatan Kualitas Pelayanan

108

Tabel 25. Nilai Sasaran Persyaratan Teknik

Sumber: Data Primer, 2019 (diolah)

Keterangan: 1 = Sangat Tidak Ingin

2 = Tidak Ingin

3 = Cukup Ingin

4 = Ingin

5 = Sangat Ingin

Tabel 25 menyajikan nilai sasaran persyaratan teknik. Terdapat persyaratan

teknik yang harus ditingkatkan dan ada pula yang harus dipertahankan. Persyaratan

teknik Memesan durian kualitas terbaik sebanyak-banyaknya sesuai kemampuan

perusahaan harus dipertahankan karena sudah nilai maksimal. Kemudian

persyaratan teknik lainnya yakni Menata penampilan sop durian menjadi lebih

menarik, Penambahan karyawan, Pelatihan bagi karyawan dan dilakukan

pengawasan, Pemberitahuan tatacara pemesanan produk, Pemberitahuan fasilitas

wifi dan pemasangan Air Conditioner, serta Menyewa tempat terbuka ruko lain

untuk area parkir perlu ditingkatkan agar menjadi lebih baik.

No. Persyaratan Teknik

Sop

Duren

Kepo

Kompetitor Nilai

Target

1.

Memesan durian kualitas terbaik

sebanyak-banyaknya sesuai

kemampuan perusahaan

5 3 5

2. Menata penampilan sop durian

menjadi lebih menarik 3 4 4

3. Penambahan karyawan 3 3 4

4. Pelatihan bagi karyawan dan

dilakukan pengawasan 3 3 4

5. Pemberitahuan tatacara pemesanan

produk 3 3 4

6. Pemberitahuan fasilitas wifi dan

pemasangan Air Conditioner 3 1 4

7. Menyewa tempat terbuka ruko lain

untuk area parkir 2 2 3

Page 131: KAJIAN PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN DAN PRODUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Kajian Peningkatan Kualitas Pelayanan

109

3. Derajat Kesulitan

Derajat kesulitan berguna sebagai bahan untuk mengevaluasi kemampuan

manajemen mengimplementasikan perbaikan kualitas. Semakin besar nilai derajat

kesulitannya, maka semakin mudah untuk diterapkan. Sebaliknya, semakin rendah

nilai derajat kesulitan maka semakin sulit untuk menerapkannya. Berikut ini besar

derajat kesulitan persyaratan teknik yang diterapkan oleh Sop Duren Kepo yang

dapat dilihat pada Tabel 26.

Tabel 26. Derajat Kesulitan

Sumber: Data Primer, 2019 (diolah)

Keterangan: Nilai 1 = Sangat sulit dalam penerapan

Nilai 2 = Sulit dalam penerapan

Nilai 3 = Cukup mudah dalam penerapan

Nilai 4 = Mudah dalam penerapan

Nilai 5 = Sangat mudah dalam penerapan

Berdasarkan Tabel 26, terdapat dua persyaratan teknik yang dikategorikan

sangat mudah dalam penerapannya (nilai 5), lalu terdapat satu persyaratan teknik

yang dikategorikan mudah dalam penerapannya (nilai 4), terdapat dua persyaratan

teknik yang dikategorikan cukup mudah dalam penerapannya (nilai 3), serta dua

persyaratan teknik yang dikategorikan sulit dalam penerapannya (nilai 2).

Persyaratan Teknik Derajat

Kesulitan

Memesan durian kualitas terbaik sebanyak-banyaknya sesuai

kemampuan perusahaan 3

Menata penampilan sop durian menjadi lebih menarik 4

Penambahan karyawan 2

Pelatihan bagi karyawan dan dilakukan pengawasan 3

Pemberitahuan tatacara pemesanan produk 5

Pemberitahuan fasilitas wifi dan pemasangan Air Conditioner 5

Menyewa tempat terbuka ruko lain untuk area parkir 2

Page 132: KAJIAN PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN DAN PRODUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Kajian Peningkatan Kualitas Pelayanan

110

Sementara itu tidak ada persyaratan teknik yang dikategorikan sangat sulit dalam

penerapannya (nilai 1).

Persyaratan teknik yang sangat mudah dilakukan adalah pemberitahuan

tatacara pemesanan produk serta pemberitahuan fasilitas wifi dan pemasangan Air

Conditioner. Menurut pihak Sop Duren Kepo hal tersebut sangat mudah dilakukan

karena sudah direncanakan untuk dilaksanakan. Persyaratan teknik menata

penampilan sop durian menjadi lebih menarik menurut Sop Duren Kepo mudah

dilakukan. Persyaratan teknik memesan durian kualitas terbaik sebanyak-

banyaknya sesuai dengan kemampuan perusahaan serta persyaratan teknik

pelatihan bagi karyawan dan dilakukan pengawasan termasuk dalam kategori cukup

mudah untuk diterapkan. Sedangkan untuk penambahan karyawan dan menyewa

area tempat lain untuk menbah area parkir Sop Duren Kepo dikategorikan sulit.

Karena Sop Duren kepo harus melihat kondisi perusahaan terlebih dahulu dimulai

dari kondisi keuangan dan manajemen.

4. Bobot Absolut dan Relatif Persyaratan Teknik

Sop Duren Kepo perlu memusatkan perhatian pada persyaratan teknik yang

memiliki bobot absolut dan bobot relatif lebih tinggi. Perbedaan utama bobot

absolut dan bobot relatif adalah bobot relatif juga mencakup informasi tentang

faktor skala kenaikan dan poin penjualan. Sejalan dengan derajat kesulitan

persyaratan teknik, keputusan dapat dibuat dengan memperhatikan dimana

mengalokasikan sumberdaya untuk perbaikan kualitas. Berdasarkan bobot absolut

persayaratan teknik urutan prioritas yang harus dipenuhi Sop Duren Kepo adalah

pelatihan untuk karyawan dan pengawasannya, kemudian penambahan karyawan,

Page 133: KAJIAN PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN DAN PRODUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Kajian Peningkatan Kualitas Pelayanan

111

lalu selanjutnya menata penampilan produk, lalu Memesan durian kualitas terbaik

sebanyak-banyaknya sesuai kemampuan perusahaan, kemudian pemberitahuan

wifi dan pemasangan Air Conditioner, selanjutnya pemberitahuan tatacara

pemesanan produk, lalu yang terakhir adalah menyewa tempat untuk dijadikan area

parkir. Bobot relatif persyaratan teknik tidak berbeda urutan prioritasnya dengan

bobot absolut persyaratan teknik. Implikasi QFD pada peningkatan prioritas

peningkatan kualitas layanan berdasarkan bobot absolut persyaratan teknik tersaji

pada Tabel 27.

Tabel 27. Bobot Absolut Persyaratan Teknik

Sumber: Data Primer, 2019 (diolah)

Analisis prioritas persyaratan teknik dapat digunakan untuk mengetahui

langkah awal persyaratan teknik apa yang harus dilakukan demi menjawab

kebutuhan pelanggan. Berdasarkan hasil analisis yang sudah dilakukan, Sop Duren

No. Persyaratan Teknik Bobot Persentase

(%) Prioritas

1.

Memesan durian kualitas terbaik

sebanyak-banyaknya sesuai

kemampuan perusahaan 38,007 13,052

4

2. Menata penampilan sop durian

menjadi lebih menarik 45,504 15,627 3

3. Penambahan karyawan 49,759 17,088 2

4. Pelatihan bagi karyawan dan

dilakukan pengawasan 99,891 34,305 1

5. Pemberitahuan tatacara pemesanan

produk 12,435 4,270 6

6. Pemberitahuan fasilitas wifi dan

pemasangan Air Conditioner 37,305 12,811 5

7. Menyewa tempat terbuka ruko lain

untuk area parkir 8,28 2,843 7

Total Bobot 291,181 100

Page 134: KAJIAN PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN DAN PRODUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Kajian Peningkatan Kualitas Pelayanan

112

Kepo disarankan melakukan sesuai urutan prioritas, dari Pelatihan bagi karyawan

dan dilakukan pengawasan sampai dengan prioritas ketujuh yaitu menyewa tempat

terbuka ruko lain untuk area parkir

5.2.7. Rekomendasi Peningkatan Kualitas

Upaya akhir dalam peningkatan kualitas pelayanan dan produk pada Sop

Duren Kepo adalah dengan membuat rekomendasi peningkatan kualitas.

Rekomendasi tersebut berdasarkan urutan prioritas persyaratan pelanggan dan

teknik, karena persyaratan teknik (faktor internal) merupakan upaya atas jawaban

dari persyaratan pelanggan yang diberikan oleh pihak Sop Duren Kepo, sehingga

perencanaan rekomendasi yang dihasilkan berasal dari suara pelanggan (faktor

eksternal) seperti pada Tabel 28.

Berdasarkan prioritas persyaratan teknik yang didapatkan, prioritas

utamanya adalah pelatihan bagi karyawan dan dilakukan pengawasan, hal tersebut

untuk menjawab persyaratan pelanggan dengan prioritas pertama dan kedua yaitu

keramahan karyawan dalam melayani pelanggan dan etika karyawan dalam

melayani pelanggan. Rekomendasi pertama yaitu mengadakan pelatihan atau

mengikuti pelatihan yang disediakan oleh organisasi/lembaga lain untuk karyawan

Sop Duren Kepo serta melakukan pengawasan untuk karyawan sehingga karyawan

disiplin dalam menghadapi pelanggan. Bersikap ramah dan beretika yang baik dan

wajar kepada pelanggan merupakan salah satu hal yang dapat pengunjung merasa

nyaman. Sehingga pengunjung tak segan akan memilih Sop Duren Kepo kembali

apabila ingin menyantap sop durian. Selain itu rekomendasi lain yang disarankan

Page 135: KAJIAN PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN DAN PRODUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Kajian Peningkatan Kualitas Pelayanan

113

adalah membuat Standard Operational Procedure (SOP) untuk karyawan dalam

bekerja dan menghadapi pelanggan. Karena selama ini Sop Duren Kepo belum

meiliki SOP, disarankan untuk membuat SOP.

Persyaratan teknik penambahan karyawan merupakan solusi dari

perusahaan untuk persyaratan pelanggan kecepatan dalam pembuatan pesanan

pelanggan. Rekomendasinya adalah merekrut karyawan baru untuk kegiatan

operasional. Pelanggan ingin apa yang dipesan datang dengan cepat dan tidak harus

menunggu lama. Sehingga penambahan karyawan untuk kegiatan operasional yaitu

unit koki dan karyawan setara supervisor dapat diterapkan. Unit koki untuk

membantu koki yang saat ini hanya ada satu orang, lalu karyawan setara supervisor

untuk mengawasi kinerja karyawan lainnya agar disiplin dan sigap.

Rekomendasi selanjutnya untuk prioritas persyaratan teknik ketiga yaitu

menata penampilan sop durian menjadi lebih menarik yang menjawab dari

persyaratan pelanggan dengan prioritas keempat, yaitu penyajian produk sop

durian. Rekomendasinya adalah membuat desain penampilan produk sop durian

yang menarik. Agar penampilan sop durian lebih menarik dan terlihat menggugah

selera konsumen.

Rekomendasi selanjutnya yaitu membuat perencanaan pemesanan buah

durian dengan supplier pertahun. Hal tersebut untuk menjawab prioritas

persyaratan teknik keempat yaitu memesan durian kualitas terbaik sebanyak-

banyaknya sesuai kemampuan perusahaan. Persyaratan pelanggan yang termasuk

dalam permasalahan ini adalah konsistensi rasa buah durian yang mempunyai

prioritas ketiga. Pelanggan ingin rasa buah durian yang disajikan konsisten dan

Page 136: KAJIAN PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN DAN PRODUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Kajian Peningkatan Kualitas Pelayanan

114

tidak berubah-ubah, misalnya pada minggu ini rasa buah durian yang disajikan

manis, kemudian minggu selanjutnya sedikit pahit. Pihak Sop Duren Kepo telah

menyiapkan hal tersebut dengan memesan buah durian hanya dengan kualitas

terbaik. Namun karena buah durian termasuk buah musiman, tak jarang buah durian

dengan kualitas terbaik yang berasal dari suatu daerah habis dan hanya ada buah

durian dari daerah lainnya. Oleh karena itu Sop Duren Kepo perlu membuat

perencanaan pemesanan buah durian kepada pemasok pertahun, termasuk jumlah

biaya yang dimiliki dan jumlah pemasok yang terlibat untuk mengatasi hal tersebut.

Persyaratan pelanggan fasilitas tambahan untuk menambah kenyamanan

pelanggan (misal: wifi, Pendingin ruangan) merupakan prioritas ketujuh, sedangkan

persyaratan teknik pemberitahuan fasilitas wifi dan pemasangan Air Conditioner

merupakan prioritas persyaratan teknik kelima. Rekomendasinya adalah menambah

dan memperbaiki fasilitas penunjang untuk menambah kenyamanan pengunjung.

Berdasarkan hasil kuesioner pelanggan, banyak yang menginginkan adanya wifi

dan pendingin ruangan. Sop Duren Kepo telah memiliki fasilitas wifi namun banyak

pelanggan belum mengetahuinya. Karena itu perlu diinformasikan mengenai hal

tersebut kepada pelanggan agar menambah kenyamanan selama di kedai Sop Duren

Kepo. Mengenai pendingin ruangan, Sop Duren Kepo telah memiliki rencana

pemasangan Air Conditioner namun belum terlaksana. Fasilitas lainnya seperti

mushola, kamar mandi, dan televisi yang telah tersedia harap dirawat. Lalu akan

lebih bagus apabila Sop Duren Kepo menambah fasilitas penunjang lainnya dan

menjadikan hal tersebut menjadi daya tarik pengunjung, seperti desain ruangan

yang menarik yang dapat dijadikan photobooth, atau lainnya.

Page 137: KAJIAN PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN DAN PRODUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Kajian Peningkatan Kualitas Pelayanan

115

Rekomendasi selanjutnya adalah membuat papan informasi dengan desain

menarik yang merupakan rekomendasi dari persyaratan teknik pemberitahuan

tatacara pemesanan produk. Pelanggan merasa sistem pemesanan produk kurang

efektif sehingga persyaratan pelanggan yang dihasilkan adalah kemudahan untuk

melakukan pemesanan. Perusahaan disarankan membuat sebuah papan informasi

yang menarik, kemudian diletakan di tempat yang strategis untuk pelanggan.

Sehingga pelanggan mempersiapkan apa yang diperlukan sebelum memesan.

Rekomendasi selanjutnya adalah menggunakan tempat terbuka area lain

untuk area parkir dengan cara menyewa ataupun meminjam. Karena pelanggan

merasa area parkir kurang cukup menampung kendaraan pelanggan terutama pada

jam sibuk di akhir pekan. Namun rekomendasi ini merupakan prioritas terakhir atau

ketujuh. Karena melihat keadaan areal sekitar Sop Duren Kepo, tempat terbuka

terdekat hanyalah ruko minimarket yang dekat dengan lokasi. Namun akan sulit

digunakan untuk area parkir kendaraan pelanggan Sop Duren Kepo.

Page 138: KAJIAN PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN DAN PRODUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Kajian Peningkatan Kualitas Pelayanan

116

Tabel 28. Rekomendasi`Peningkatan Kualitas

Prioritas Persyaratan Teknik Persyaratan Pelanggan dan

Prioritas Rekomendasi

1

Pelatihan bagi karyawan dan

dilakukan pengawasan

Keramahan karyawan dalam

melayani pelanggan (1)

a. Mengadakan/mengikuti pelatihan untuk

karyawan dan melakukan pengawasan

karyawan

b. Membuat SOP karyawan dalam bekerja dan

menghadapi pelanggan

Etika karyawan dalam melayani

pelanggan (2)

2 Penambahan karyawan Kecepatan dalam pembuatan

pesanan pelanggan (5)

Merekrut karyawan baru untuk kegiatan

operasional

3 Menata penampilan sop durian

menjadi lebih menarik

Penyajian produk sop durian (4) Membuat desain penampilan produk sop durian

yang menarik

4

Memesan durian kualitas terbaik

sebanyak-banyaknya sesuai

kemampuan perusahaan

Konsistensi rasa buah durian (3) Membuat perencanaan pemesanan buah durian

dengan supplier pertahun

5

Pemberitahuan fasilitas wifi dan

pemasangan Air Conditioner

Fasilitas tambahan untuk

menambah kenyamanan

pelanggan (Wifi, Pendingin

ruangan) (7)

Menambah dan memperbaiki fasilitas

penunjang untuk menambah kenyamanan

pengunjung

6 Pemberitahuan tatacara

pemesanan produk

Kemudahan untuk melakukan

pemesanan (8)

Membuat papan informasi dengan desain

menarik

7

Menyewa tempat terbuka ruko lain

untuk area parkir

Area parkir yang cukup

menampung kendaraan pelanggan

(6)

Menggunakan tempat terbuka area lain untuk

area parkir

Page 139: KAJIAN PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN DAN PRODUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Kajian Peningkatan Kualitas Pelayanan
Page 140: KAJIAN PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN DAN PRODUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Kajian Peningkatan Kualitas Pelayanan

BAB VI

PENUTUP

Kesimpulan dari penelitian ini akan menjelaskan secara ringkas hasil

penelitian yang dapat menjawab semua rumusan masalah dari penelitian ini. Hasil

selengkapnya adalah sebagai berikut:

6.1. Kesimpulan

1. Berdasarkan hasil kuesioner yang dianalisis dengan metode IPA, dari 28 atribut

kualitas produk dan pelayanan diperoleh delapan atribut persyaratan pelanggan

yang menjadi faktor penilaian pelanggan terhadap kualitas produk dan layanan

pada Sop Duren Kepo yang berada kuadran prioritas utama untuk diperbaiki.

Atribut-atribut tersebut adalah atribut konsistensi rasa buah durian, penyajian

produk sop durian, kecepatan dalam pembuatan pesanan pelanggan,

keramahan karyawan dalam melayani pelanggan, etika karyawan dalam

melayani pelanggan, kemudahan untuk melakukan pemesanan, fasilitas

tambahan untuk menambah kenyamanan pelanggan, area parkir yang cukup

menampung kendaraan pelanggan.

2. Persyaratan teknik yang diperoleh terdapat tujuh atribut, yaitu memesan durian

kualitas terbaik sebanyak-banyaknya sesuai kemampuan perusahaan, menata

penampilan sop durian menjadi lebih menarik, penambahan karyawan,

pelatihan bagi karyawan dan dilakukan pengawasan, pemberitahuan tatacara

pemesanan produk, pemberitahuan fasilitas wifi dan pemasangan Air

Conditioner, serta menyewa tempat terbuka ruko lain untuk area parkir.

Page 141: KAJIAN PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN DAN PRODUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Kajian Peningkatan Kualitas Pelayanan

118

3. Rekomendasi peningkatan kualitas produk dan pelayanan berdasarkan urutan

prioritas pelanggan dan teknik dengan menggunakan Quality Function

Deployment (QFD) yaitu mengadakan/mengikuti pelatihan untuk karyawan

dan melakukan pengawasan karyawan, merekrut karyawan baru untuk kegiatan

operasional, membuat desain penampilan produk sop durian yang menarik,

membuat perencanaan pemesanan buah durian dengan supplier pertahun,

menambah dan memperbaiki fasilitas penunjang untuk menambah

kenyamanan pengunjung, membuat papan informasi dengan desain menarik,

serta menggunakan tempat terbuka area lain untuk area parkir.

6.2. Saran

1. Berdasarkan hasil penelitian, kinerja Sop Duren Kepo masih terdapat

kekurangan karena belum memenuhi harapan dari pengunjung. Sebaiknya

pihak Sop Duren Kepo melakukan upaya perbaikan untuk meningkatkan

kualitas produk dan pelayanan yang lebih baik dengan berdasarkan urutan

prioritas persyaratan teknik dan pelanggan.

2. Berdasarkan prioritas persyaratan pelanggan dan teknik, rekomendasi

mengadakan/mengikuti pelatihan untuk karyawan dan melakukan pengawasan

karyawan menjadi prioritas utama untuk dilaksanakan agar pengunjung merasa

nyaman berada di Sop Duren Kepo.

3. Penelitian ini merupakan tahap awal dari proses Quality Function Deployment

yaitu Product Planning dengan House of Quality maka perlu dilakukan

penelitian lanjutan ke tahap selanjutnya yaitu pada Design Planning

Page 142: KAJIAN PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN DAN PRODUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Kajian Peningkatan Kualitas Pelayanan

119

(perencanan desain), Process Planning (perencanaan proses), dan Production

Planning (perencanaan produksi) sehingga dapat diperoleh produk dan layanan

yang sesuai dengan keinginan pelanggan secara keseluruhan.

Page 143: KAJIAN PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN DAN PRODUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Kajian Peningkatan Kualitas Pelayanan
Page 144: KAJIAN PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN DAN PRODUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Kajian Peningkatan Kualitas Pelayanan

DAFTAR PUSTAKA

Alifah, Nur. 2017. Strategi Peningkatan Kualitas Produk dan Layanan pada

CV.Bumidaya Utama.[Skripsi Agribisnis Fakultas Sains dan Teknologi].

Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Benner, Linnemann, Jongen, and Folstar. 2002. Quality Function Deployment –

Can It Be Used to Develop Food Product [Jurnal Food Quality and

Preference, Vol. 14, Hal. 327-339]. Amsterdam: Elsevier.

Besterfield, Dale H., Besterfield, Carol., Besterfield, Glen H., and Besterfield,

Mary. 1999. Total Quality Management Second Editin. New Jersey:

Prentice-Hall, Inc.

Effendi, Zulman. 2007. Penerapan Quality Function Deployment (QFD) dalam

Upaya Peningkatan Kinerja Industri Kecil Bakso Sapi Berdasarkan

Kepuasan Pelanggan [Jurnal Sains dan Peternakan Indonesia Volume 2 No.

2, Juli Hal. 85-91]. Bengkulu: Universitas Bengkulu.

Goetsch, David L dan Stanley B. Davis. 2002. Pengantar Manajemen Mutu 2 Edisi

Bahasa Indonesia. Jakarta: PT. Prenhalindo.

Hardjosoedarmo, Soewarso. 1997. Dasar-dasar Total Quality Manajemen.

Yogyakarta: Penerbit Andi.

Istijanto. 2009. Aplikasi Gratis Riset Pemasaran. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka

Utama.

Kotler, Phillip dan Keller. 2007. Manajemen Pemasaran, Jilid I Edisi 12. Jakarta:

PT. Indeks.

Munipah, Siti. 2018. Strategi Peningkatan Kualitas Jasa Agrowisata D’kandang

Farm Desa Pasir Putih, Kota Depok. [Skripsi Agribisnis Fakultas Sains dan

Teknologi]. Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Nugroho, Bhuono Agung. 2005. Strategi Jitu Memilih Metode Statistik Penelitian

dengan SPSS. Yogyakarta: Penerbit Andi.

Page 145: KAJIAN PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN DAN PRODUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Kajian Peningkatan Kualitas Pelayanan

121

Omachonu, Vincent K dan Joel E Ross. 2005. Principles Of Total Quality: Third

Edition. Florida: CRC Press.

Pratama, Dery Paksi. 2014. Penerapan Metode Quality Function Deployment

(QFD) Untuk Peningkatan Kualitas Pelayanan Arena Futsal Studi Kasus

Stadium Futsal Center Semarang. [Skripsi Fakultas Ekonomi dan Bisnis].

Semarang: Universitas Diponegoro.

Prawirosentono, Suryadi. 2007. Filosofi Baru Tentang Manajemen Mutu Terpadu

Abad 21 Edisi Kedua. Jakarta: Bumi Aksara.

Prihantoro, Rudi. 2012. Konsep Pengendalian Mutu. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.

Putri, Heninda Ellya, Apriatni, dan Agung. 2015. Pengaruh Kualitas Produk dan

Promosi Terhadap Keputusan Pembelian Sirup Freiss Indofood (Studi

Kasus Konsumen di Kota Semarang). [Jurnal Ilmu Administrasi Bisnis

Volume 4 No. 4. Hal. 50-57]. Semarang: Universitas Diponegoro.

Risenasari, Hepi. 2009. Penerapan Metode Quality Function Deployment (QFD)

dalam Upaya Peningkatan Kualitas Pelayanan Restoran Pringjajar

Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah. [Skripsi Departemen Agribisnis

Fakultas Ekonomi dan Manajemen]. Bogor: Institut Pertanian Bogor.

Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,

dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Suliyanto. 2006. Metode Riset Bisnis. Yogyakarta: Penerbit Andi.

Supranto, 2006. Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan : Untuk Menaikkan

Pangsa Pasar. Jakarta: Rineka Cipta.

Supriyono. 1994. Akuntansi Biaya Pengumpulan Biaya dan Penentuan Harga

Pokok Produksi Buku I Edisi Ke-2. Yogyakarta: BPFE-UGM.

Tjiptono, Fandy dan Anastasia Diana. 1997. Total Quality Management Edisi

Ketiga. Yogyakarta: Penerbit Andi Offset.

Tjiptono, Fandy dan Anastasia Diana. 2000. Prinsip dan Dinamika Pemasaran.

Yogyakarta: J&J Learning.

Page 146: KAJIAN PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN DAN PRODUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Kajian Peningkatan Kualitas Pelayanan

122

Umar, Husein. 2003. Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen. Jakarta: PT.

Gramedia Pustaka.

Wijaya, Tony. 2018. Manajemen Kualitas Jasa. Jakarta: Penerbit PT. Indeks.

Yuri, T dan Rahmat Nurcahyo. 2013. TQM Manajemen Kualitas Total dalam

Perspektif Teknik Industri. Jakarta: Penerbit PT. Indeks.

Page 147: KAJIAN PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN DAN PRODUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Kajian Peningkatan Kualitas Pelayanan
Page 148: KAJIAN PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN DAN PRODUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Kajian Peningkatan Kualitas Pelayanan

LAMPIRAN

Page 149: KAJIAN PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN DAN PRODUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Kajian Peningkatan Kualitas Pelayanan

124

Lampiran 1. Kuesioner Pelanggan

Bapak/Ibu/Sdr/i yang saya hormati,

Saya, Yulia Sukma Asri adalah mahasiswi tingkat akhir Program studi Agribisnis UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta. Saat ini saya sedang melakukan penelitian dalam rangka penyelesaian

skripsi dengan topik Analisis Strategi Peningkatan Kualitas Pelayanan dan Produk Sop Durian

pada Sop Duren Kepo.

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi tingkat kepuasan terhadap kualitas produk dan

pelayanan yang diberikan Sop Duren Kepo. Untuk kelancaran dan kesuksesan penelitian ini

saya mengharapkan partisipasi dari Bapak/Ibu/Sdr/i dan kesediannnya untuk mengisi

kuesioner. Bantuan Bapak/Ibu/Sr/i akan membantu dalam menggambarkan kualitas produk

dan pelayanan yang dibutuhkan dan juga kepuasan kinerja pelanggan Sop Duren Kepo. Atas

bantuan Bapak/Ibu/Sdr/i saya ucapkan terima kasih.

I. SCREENING

Petunjuk: Berikan tanda silang (X) pada pilihan Bapak/Ibu/Sdr/i

1. Apakah Bapak/ibu/Sdr/I sudah berusia ≥ 17 tahun?

a. Ya (Silahkan lanjutkan)

b. Tidak (Berhenti. Terima kasih atas partisipasi Anda)

2. Apakah Bapak/ibu/Sdr/I pernah mengunjungi Sop Duren Kepo dan Sop Duren Lodaya?

a. Ya (Silahkan lanjutkan)

b. Tidak (Berhenti. Terima kasih atas partisipasi Anda)

3. Berapa kali Bapak/ibu/Sdr/I pernah mengunjungi Sop Duren Kepo?

a. 1 kali b. 2-5 kali c. 5-10 kali d. > 10 kali

Nama (*boleh tidak diisi) : ……………………………………………………………….

No. Handphone/Email : ……………………………………………………………….

Usia : ……………………………………………………………….

Pekerjaan : ……………………………………………………………….

Pernah memesan Sop Duren Kepo melalui aplikasi online? : Ya / Tidak

Page 150: KAJIAN PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN DAN PRODUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Kajian Peningkatan Kualitas Pelayanan

125

Lampiran 1. Lanjutan, Kuesioner Pelanggan

II. Petunjuk Pengisian Kuesioner

Pada bagian ini, Bapak/Ibu/Sdr/i diminta untuk menentukan tingkat kepentingan dan tingkat kepuasan

/ kinerja terhadap atribut-atribut produk dan pelayanan yang ada pada Sop Durian Kepo. Tingkat

kepentingan menyatakan seberapa penting menurut anda suatu atribut produk dan pelayanan yang ada.

Tingkat kepentingan diukur mengunakan skala likert 1 sampai 5 sebagai berikut:

1 = Sangat Tidak Penting; jika Anda merasa sangat tidak membutuhkan atribut yang

bersangkutan

2 = Tidak Penting; jika Anda merasa tidak membutuhkan atribut yang bersangkutan

3 = Cukup Penting; jika Anda merasa atribut dibutuhkan namun lebih membutuhkan atribut

lainnya

4 = Penting; jika Anda merasa atribut sangat dibutuhkan namun bila tak ada masih dapat

ditolerir

5 = Sangat Penting; jika Anda merasa atribut tersebut harus ada dan paling dibutuhkan

Tingkat kinerja / kepuasan menyatakan seberapa memuaskan atau seberapa baik menurut anda suatu

atribut produk dan pelayanan tersebut.

Tingkat kinerja diukur menggunakan skala Likert 1 sampai 5 sebagai berikut:

1 = Sangat Tidak Baik

2 = Tidak Baik

3 = Cukup Baik

4 = Baik

5 = Sangat Baik

Penilaian kinerja kompetitor Sop Duren Kepo yang penulis ambil contoh yaitu Sop Duren Lodaya

dibandingkan dengan Sop Duren Kepo.

Tingkat kinerja kompetitor diukur menggunakan skala Likert 1 sampai 5 sebagai berikut:

1 = Sangat Tidak Baik

2 = Tidak Baik

3 = Cukup Baik

4 = Baik

5 = Sangat Baik

Page 151: KAJIAN PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN DAN PRODUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Kajian Peningkatan Kualitas Pelayanan

126

Lampiran 1. Lanjutan, Kuesioner Pelanggan

Atribut Persyaratan Pelanggan Tingkat Kepentingan Tingkat Kinerja Kinerja Pesaing

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

Porsi sesuai dengan ekspektasi

Rasa buah durian terasa dalam setiap porsi

Jumlah menu sop durian yang ditawarkan

Kesesuaian harga dengan rasa

Kesesuaian harga dengan kualitas produk

Daya tahan produk take-away

Daya tahan buah durian

Kematangan buah durian sesuai standar

Konsistensi kematangan buah durian

Penyajian produk sop durian menarik

Komposisi warna menarik

Konsistensi perusahaan dalam memberikan

citra produk yang diinginkan

Kesesuaian citra produk sop durian yang

diberikan perusahaan

Ketepatan jam operasional

Pelayanan yang diberikan sesuai Standar

Operasional Prosedur

Perusahaan bertanggung jawab atas pelanggan

apabila terdapat kesalahan

Kecepatan dalam pembuatan pesanan

pelanggan

Penyambutan pelanggan oleh karyawan

Kesediaan karyawan dalam melayani pelanggan

Keramahan karyawan dalam melayani

pelanggan

Etika karyawan dalam melayani pelanggan

Page 152: KAJIAN PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN DAN PRODUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Kajian Peningkatan Kualitas Pelayanan

127

Lampiran 1. Lanjutan, Kuesioner Pelanggan

Saran Anda untuk Sop Duren Kepo

............................................................................................................................................................................................................................

............................................................................................................................................................................................................................

............................................................................................................................................................................................................................

Terima kasih telah meluangkan waktu Anda untuk mengisi kuesioner ini. Sukses selalu

Kepercayaan pelanggan terhadap Sop Duren

Kepo

Adanya penerima keluhan pelanggan yang aktif

setiap saat

Kemudahan akses mencapai lokasi

Kemudahan untuk melakukan pemesanan

Memiliki komunikasi yang baik dengan

pelanggan

Fasilitas tambahan untuk menambah

kenyamanan pelanggan

Area parkir yang cukup menampung kendaraan

pelanggan

Page 153: KAJIAN PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN DAN PRODUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Kajian Peningkatan Kualitas Pelayanan

Lampiran 2. Kuesioner Perusahaan

KUESIONER PERUSAHAAN

Page 154: KAJIAN PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN DAN PRODUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Kajian Peningkatan Kualitas Pelayanan

129

Lampiran 2. Lanjutan, Kuesioner Perusahaan

Kuesioner Pembuatan Persyaratan Teknik

Atribut Persyaratan Pelanggan Persyaratan Teknik

Konsistensi kematangan buah durian

Penyajian produk sop durian menarik

Kecepatan dalam pembuatan pesanan

pelanggan

Keramahan karyawan dalam melayani

pelanggan

Etika karyawan dalam melayani

pelanggan

Kemudahan untuk melakukan

pemesanan

Fasilitas tambahan untuk menambah

kenyamanan pelanggan

Area parkir yang cukup menampung

kendaraan pelanggan

Page 155: KAJIAN PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN DAN PRODUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Kajian Peningkatan Kualitas Pelayanan

130

Lampiran 2. Lanjutan, Kuesioner Perusahaan

Kuesioner Hubungan Persyaratan Pelanggan dan Persyaratan Teknik

Mohon diisi dengan nilai sebagai berikut:

- Hubungan yang kuat = 9

- Hubungan medium. = 3

- Hubungan yang lemah =1

- Tidak ada hubungan = 0

Persyaratan Pelanggan

Mem

esan

duri

an k

ual

itas

ter

bai

k s

eban

yak

-ban

yak

nya

sesu

ai

kem

ampuan

per

usa

haa

n

Men

ata

pen

ampil

an s

op d

uri

an m

enja

di

lebih

men

arik

Pen

ambah

an k

aryaw

an

Pel

atih

an b

agi

kar

yaw

an d

an d

ilak

ukan

pen

gaw

asan

Pem

ber

itah

uan

tat

acar

a pem

esan

an p

roduk

Pem

ber

itah

uan

fas

ilit

as w

ifi

dan

pem

asan

gan

Air

Condit

ioner

Men

yew

a te

mp

at t

erb

uk

a ru

ko l

ain

un

tuk

are

a p

ark

ir

Konsistensi kematangan buah durian

Penampilan produk yang menarik

Kecepatan dalam pembuatan pesanan pelanggan

Keramahan karyawan dalam melayani

Etika karyawan dalam melayani

Kemudahan untuk melakukan pemesanan Fasilitas tambahan untuk menambah kenyamanan

pelanggan Area parkir yang cukup menampung kendaraan

pelanggan

Page 156: KAJIAN PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN DAN PRODUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Kajian Peningkatan Kualitas Pelayanan

131

Lampiran 2. Lanjutan, Kuesioner Perusahaan

Kuesioner Hubungan Antar Persyaratan Teknik

Mohon diisi dengan nilai sebagai berikut:

- Hubungan kuat positif = +9

- Hubungan positif lemah = +3

- Hubungan negatif lemah = -3

- Hubungan negatif kuat = -9

- Tidak ada hubungan = 0

Persyaratan Teknik

Mem

esan

duri

an k

ual

itas

ter

bai

k s

eban

yak

-ban

yak

nya

sesu

ai

kem

ampuan

per

usa

haa

n

Men

ata

pen

ampil

an s

op d

uri

an m

enja

di

lebih

men

arik

Pen

ambah

an k

aryaw

an

Pel

atih

an b

agi

kar

yaw

an d

an d

ilak

ukan

pen

gaw

asan

Pem

ber

itah

uan

tat

acar

a pem

esan

an p

roduk

Pem

ber

itah

uan

fas

ilit

as w

ifi

dan

pem

asan

gan

Air

Condit

ioner

Men

yew

a te

mpat

ter

buka

ruko l

ain u

ntu

k a

rea

par

kir

Memesan durian kualitas terbaik sebanyak-banyaknya

sesuai kemampuan perusahaan

Menata penampilan sop durian menjadi lebih menarik

Penambahan karyawan

Pelatihan bagi karyawan dan dilakukan pengawasan

Pemberitahuan tatacara pemesanan produk Pemberitahuan fasilitas wifi dan pemasangan Air

Conditioner

Menyewa tempat parkir ruko lain untuk area parkir

Page 157: KAJIAN PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN DAN PRODUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Kajian Peningkatan Kualitas Pelayanan

132

Lampiran 2. Lanjutan, Kuesioner Perusahaan

Kuesioner Poin Penjualan

Mohon Untuk Mengisi Data dengan Benar

Beri penilaian berupa angka (1,0 / 1,2 / 1,5) pada tabel berikut dengan keterangan Angka sebagai

berikut:

1,0 = Tidak menolong dalam penjualan produk

1,2 = Cukup menolong dalam penjualan produk

1,5 = Menolong dalam penjualan produk

Atribut Persyaratan Pelanggan Nilai Sasaran

Konsistensi kematangan buah durian

Penyajian produk sop durian menarik

Kecepatan dalam pembuatan pesanan pelanggan

Keramahan karyawan dalam melayani pelanggan

Etika karyawan dalam melayani pelanggan

Kemudahan untuk melakukan pemesanan

Fasilitas tambahan untuk menambah kenyamanan

pelanggan

Area parkir yang cukup menampung kendaraan pelanggan

Page 158: KAJIAN PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN DAN PRODUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Kajian Peningkatan Kualitas Pelayanan

133

Lampiran 2. Lanjutan, Kuesioner Perusahaan

Kuesioner Kompetitif Teknik

Beri Angka 1-5 Pada Jawaban Yang Anda Kehendaki

Persyaratan Teknik Sop Duren

Kepo Kompetitor

Memesan durian kualitas terbaik sebanyak-banyaknya sesuai

kemampuan perusahaan

Menata penampilan sop durian menjadi lebih menarik

Penambahan karyawan

Pelatihan bagi karyawan dan dilakukan pengawasan

Pemberitahuan tatacara pemesanan produk

Pemberitahuan fasilitas wifi dan pemasangan Air Conditioner

Menyewa tempat terbuka ruko lain untuk area parkir

Keterangan Angka:

Nilai 1 = Sangat Tidak Baik

Nilai 2 = Tidak Baik

Nilai 3 = Cukup baik

Nilai 4 = Baik

Nilai 5 = Sangat Baik

Page 159: KAJIAN PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN DAN PRODUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Kajian Peningkatan Kualitas Pelayanan

134

Lampiran 2. Lanjutan, Kuesioner Perusahaan

Derajat Kesulitan Persyaratan Teknik

Beri Angka 1-5 Pada Jawaban Yang Anda Kehendaki

Persyaratan Teknik Derajat

Kesulitan

Memesan durian kualitas terbaik sebanyak-banyaknya sesuai kemampuan

perusahaan

Menata penampilan sop durian menjadi lebih menarik

Penambahan karyawan

Pelatihan bagi karyawan dan dilakukan pengawasan

Pemberitahuan tatacara pemesanan produk

Pemberitahuan fasilitas wifi dan pemasangan Air Conditioner

Menyewa tempat terbuka ruko lain untuk area parkir

Keterangan Angka:

Nilai 1 = Sangat Sulit

Nilai 2 = Sulit

Nilai 3 = Cukup Mudah

Nilai 4 = Mudah

Nilai 5 = Sangat Mudah

Page 160: KAJIAN PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN DAN PRODUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Kajian Peningkatan Kualitas Pelayanan

Lampiran 3. Matriks House of Quality