168
Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi Maluku Agustus 2018

Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi … · Web viewKAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2018 KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU 55

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi … · Web viewKAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2018 KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU 55

Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional

Provinsi Maluku

Agustus 2018

KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU

Page 2: Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi … · Web viewKAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2018 KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU 55
Page 3: Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi … · Web viewKAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2018 KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU 55
Page 4: Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi … · Web viewKAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2018 KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU 55

Visi Bank Indonesia

Menjadi Bank Sentral yang berkontribusi secara nyata terhadap perekonomian Indonesia dan terbaik di antara negara emerging markets.

Misi Bank Indonesia1. Mencapai dan memelihara stabilitas nilai Rupiah melalui efektivitas

kebijakan moneter dan bauran kebijakan Bank Indonesia.2. Turut menjaga stabilitas sistem keuangan melalui efektivitas kebijakan

makroprudensial Bank Indonesia dan sinergi dengan kebijakan mikroprudensial Otoritas Jasa Keuangan.

3. Turut mengembangkan ekonomi dan keuangan digital melalui penguatan kebijakan sistem pembayaran Bank Indonesia dan sinergi dengan kebijakan Pemerintah serta mitra strategis lain.

4. Turut mendukung stabilitas makroekonomi dan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan melalui sinergi bauran kebijakan Bank Indonesia dengan kebijakan fiskal dan reformasi struktural Pemerintah serta kebijakan mitra strategis lain.

5. Memperkuat efektivitas kebijakan Bank Indonesia dan pembiayaan ekonomi, termasuk infrastruktur, melalui akselerasi pendalaman pasar keuangan.

6. Turut mengembangkan ekonomi dan keuangan syariah di tingkat nasional hingga di tingkat daerah.

7. Memperkuat peran internasional, organisasi, sumber daya manusia, tata kelola, dan sistem informasi Bank Indonesia.

Kami sangat mengharapkan komentar, saran dan kritik demi perbaikan buku ini

Alamat Redaksi :Tim Advisory dan Pengembangan EkonomiKantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi MalukuJl. Raya Pattimura No. 7AMBON, 97124

Telp : 0911-352762-63 ext. 8350Fax : 0911-356517e-mail : [email protected]

[email protected]@[email protected]

Homepage

: www.bi.go.id

Page 5: Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi … · Web viewKAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2018 KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU 55
Page 6: Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi … · Web viewKAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2018 KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU 55

KATA PENGANTAR

Perekonomian Maluku pada triwulan II 2018 tumbuh lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya. Ekonomi Maluku tumbuh 5,47% (yoy), lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan pada triwulan I 2018 sebesar 5,34% (yoy). Angka pertumbuhan pada triwuan II 2018 tersebut juga lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,27% (yoy). Selain itu, inflasi Maluku terpantau terkendali, yaitu deflasi sebesar 0,11% (yoy) pada triwulan II 2018. Pencapaian tersebut tidak terlepas dari peran Tim Pemantauan dan Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Maluku, terutama dalam menjaga stabilitas harga pangan yang bergejolak. Ke depan, kami optimis bahwa perekonomian Maluku dapat terus tumbuh positif dengan tetap memperhatikan kestabilan harga, khususnya didukung oleh peningkatan koordinasi dan kerjasama antarinstansi dalam upaya pengendalian harga.Buku Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional (KEKR) Provinsi Maluku ini disusun secara rutin triwulanan sebagai salah satu perwujudan pencapaian sasaran strategis Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Maluku, yaitu pengoptimalan hasil kajian dan penyediaan informasi ekonomi di wilayah kerja. Buku ini merupakan asesmen terhadap perkembangan ekonomi Maluku terkini yang berisi informasi mengenai ekonomi makro, keuangan pemerintah, inflasi, stabilitas keuangan daerah, pengembangan akses keuangan dan UMKM, sistem pembayaran, serta ketenagakerjaan dan kesejahteraan yang diharapkan dapat berguna untuk perumusan kebijakan di kantor pusat Bank Indonesia dan pihak terkait (stakeholders) di daerah.Penyusunan buku ini tidak terlepas dari kerjasama yang baik dengan Pemerintah Provinsi Maluku, Badan Pusat Statistik Provinsi Maluku, Kantor Perwakilan Kementerian Keuangan di Provinsi Maluku, perbankan, responden survei, civitas akademika, dan berbagai pihak terutama masyarakat di wilayah kerja Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Maluku. Dalam rangka meningkatkan kualitas buku ini, saran dan masukan dari berbagai pihak sangat diharapkan sehingga dapat memberikan manfaat yang lebih besar bagi kita semua khususnya masyarakat Maluku.Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penyusunan buku ini dan semoga Tuhan memberikan berkah-Nya kepada kita semua dalam mengupayakan kinerja yang lebih baik.

Ambon, 24 Agustus 2018KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA

PROVINSI MALUKU

Ttd

Bambang PramasudiKepala Perwakilan

Page 7: Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi … · Web viewKAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2018 KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU 55
Page 8: Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi … · Web viewKAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2018 KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU 55

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI..........................................................................................................III

DAFTAR TABEL....................................................................................................VII

DAFTAR GRAFIK...................................................................................................IX

DAFTAR SUPLEMEN............................................................................................XIII

TABEL INDIKATOR EKONOMI...............................................................................XIII

RINGKASAN EKSEKUTIF.........................................................................................1

BAB I. PERKEMBANGAN MAKRO EKONOMI REGIONAL..............................................8

1.1 PERKEMBANGAN MAKRO EKONOMI PROVINSI MALUKU.....................................................................................................8

1.2. PERKEMBANGAN PDRB SISI PERMINTAAN....................................................................................................................10

1.2.1. Konsumsi.............................................................................................................................................................11

1.2.2. Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto (PMTDB)........................................................................................14

1.2.3. Ekspor dan Impor................................................................................................................................................16

1.3. PERKEMBANGAN PDRB SISI PENAWARAN.....................................................................................................................18

1.3.1. Pertanian, Kehutanan dan Perikanan..................................................................................................................20

1.3.2. Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor...................................................................22

1.3.3. Administrasi Pemerintahan, Pertahanan, dan Jaminan Sosial Wajib...................................................................24

BAB II. KEUANGAN PEMERINTAH...........................................................................27

2.1. GAMBARAN UMUM..................................................................................................................................................27

2.2. APBD PROVINSI MALUKU TAHUN 2018......................................................................................................................28

2.2.1. Anggaran dan Realisasi Pendapatan APBD Provinsi Maluku................................................................................28

2.2.2. Anggaran dan Realisasi Belanja APBD Provinsi Maluku.......................................................................................31

2.3. APBD 2-KOTA DI MALUKU TAHUN 2018.....................................................................................................................33

2.3.1. Anggaran dan Realisasi Pendapatan APBD 2-Kota di Maluku..............................................................................34

2.3.2. Anggaran dan Realisasi Belanja APBD 2-Kota di Maluku......................................................................................34

2.4. APBN DI MALUKU....................................................................................................................................................35

2.4.1. Anggaran Belanja APBN di Maluku Tahun 2018...................................................................................................36

2.4.2. Realisasi Belanja APBN di Maluku Triwulan II 2018.............................................................................................36

BAB III. PERKEMBANGAN INFLASI DAERAH............................................................39

3.1. PERKEMBANGAN INFLASI PROVINSI MALUKU..................................................................................................................39

3.2. PERKEMBANGAN INFLASI KOTA-KOTA DI MALUKU..........................................................................................................43

3.2.1 Inflasi Kota Ambon........................................................................................................................................................43

3.2.2 Inflasi Kota Tual.............................................................................................................................................................45

3.3.ANALISIS DISAGREGASI INFLASI PROVINSI MALUKU........................................................................................................47

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2018KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU

iii

Page 9: Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi … · Web viewKAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2018 KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU 55

3.3.1 Komponen Inflasi Inti....................................................................................................................................................48

3.3.2 Komponen Volatile Food (VF)........................................................................................................................................49

3.3.3 Komponen Administered Prices (AP).............................................................................................................................50

3.4. REALISASI INFLASI TRIWULAN II 2018 DIBANDINGKAN POLA HISTORIS................................................................................51

3.5. KEGIATAN PENGENDALIAN INFLASI DI PROVINSI MALUKU.................................................................................................53

BAB IV. STABILITAS KEUANGAN DAERAH, PENGEMBANGAN AKSES KEUANGAN DAN UMKM.................................................................................................................57

4.1. KONDISI UMUM.......................................................................................................................................................57

4.2. STABILITAS KEUANGAN DAERAH DI MALUKU..................................................................................................................58

4.2.1. Asesmen Sektor Korporasi...................................................................................................................................58

4.2.2. Asesmen Sektor Rumah Tangga...........................................................................................................................68

4.3. KINERJA PERBANKAN.................................................................................................................................................83

4.3.1. Bank Umum (BU) Secara Umum..........................................................................................................................83

4.3.2. Bank Perkreditan Rakyat (BPR)............................................................................................................................87

4.3.3. Perkembangan Perbankan Syariah......................................................................................................................88

4.4. AKSES KEUANGAN DAN UMKM..................................................................................................................................90

4.4.1. Akses Keuangan kepada UMKM..........................................................................................................................90

4.4.2. Pengembangan Akses Keuangan dan UMKM......................................................................................................91

4.4.3. Akses Keuangan Penduduk..................................................................................................................................92

BAB V. PENYELENGGARAAN SISTEM PEMBAYARAN DAN PENGELOLAAN UANG RUPIAH...............................................................................................................95

5.1. PERKEMBANGAN SISTEM PEMBAYARAN TUNAI DAN KEGIATAN PERKASAN DI BANK INDONESIA................................................95

5.1.1. Perkembangan Pemusnahan Uang......................................................................................................................96

5.1.2. Kegiatan Kas Keliling Bank Indonesia dan Kegiatan Lainnya................................................................................97

5.2. PERKEMBANGAN SISTEM PEMBAYARAN NON-TUNAI.......................................................................................................98

BAB VI. KETENAGAKERJAAN DAN KESEJAHTERAAN............................................102

6.1. PERKEMBANGAN KETENAGAKERJAAN..........................................................................................................................102

6.2. PERKEMBANGAN KESEJAHTERAAN DAERAH..................................................................................................................104

BAB VII. PROSPEK PEREKONOMIAN DAERAH.......................................................109

7.1. PROSPEK PERTUMBUHAN EKONOMI...........................................................................................................................109

7.2. PROSPEK INFLASI.....................................................................................................................................................110

DAFTAR ISTILAH................................................................................................113

iv

iv KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2018KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU

Page 10: Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi … · Web viewKAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2018 KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU 55

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2018KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU

v

Page 11: Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi … · Web viewKAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2018 KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU 55

DAFTAR TABEL

TABEL 1. PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) PROVINSI MALUKU SISI PERMINTAAN.......................................................11

TABEL 2. PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) PROVINSI MALUKU SISI PENAWARAN TAHUN DASAR 2010...........................19

TABEL 3. PERKEMBANGAN ANGGARAN APBD PEMERINTAH PROVINSI MALUKU............................................................................33

TABEL 4. SERIES INFLASI PROVINSI DI KTI (KALIMANTAN-SULAMPUA-BALINUSRA) (DALAM % YOY)...................................................40

TABEL 5. KOMODITAS PENYUMBANG INFLASI KOMPONEN VF....................................................................................................41

TABEL 6. KOMODITAS PENYUMBANG INFLASI KOMPONEN AP....................................................................................................41

TABEL 7. PERKEMBANGAN INFLASI KOTA AMBON, KOTA TUAL, PROVINSI MALUKU, DAN NASIONAL.................................................43

TABEL 8. KOMODITAS PENYUMBANG INFLASI KOMPONEN VF....................................................................................................44

TABEL 9. KOMODITAS PENYUMBANG INFLASI KOMPONEN AP....................................................................................................45

TABEL 10. KOMODITAS PENYUMBANG INFLASI KOMPONEN INTI.................................................................................................45

TABEL 11. KOMODITAS PENYUMBANG INFLASI KOMPONEN VF..................................................................................................46

TABEL 12. KOMODITAS PENYUMBANG INFLASI KOMPONEN AP KOTA TUAL..................................................................................47

TABEL 13. KOMODITAS PENYUMBANG INFLASI KOMPONEN INTI.................................................................................................47

TABEL 14. KEGIATAN TPID TRIWULAN I 2018........................................................................................................................55

TABEL 8. KOMPOSISI KONSUMSI, CICILAN, DAN TABUNGAN BERDASARKAN PENDAPATAN PER BULAN................................................73

TABEL 9. KOMPOSISI KREDIT RUMAH TANGGA TIAP DATI II DI MALUKU......................................................................................78

TABEL 10. PERTUMBUHAN DAN NPL KREDIT PEMILIKAN RUMAH (KPR) DI MALUKU.....................................................................79

TABEL 11. PERTUMBUHAN DAN NPL KREDIT PEMILIKAN APARTEMEN (KPA) DI MALUKU...............................................................79

TABEL 12. PERTUMBUHAN DAN NPL KREDIT PEMILIKAN RUKO/RUKAN DI MALUKU......................................................................80

TABEL 13. PERTUMBUHAN DAN NPL KREDIT KENDARAAN BERMOTOR (KKB) DI MALUKU..............................................................81

TABEL 14. PROPORSI KREDIT MULTIGUNA BERDASARKAN BESAR PINJAMAN DAN JANGKA WAKTU...................................................81

TABEL 15. NPL KREDIT MULTIGUNA BERDASARKAN BESAR PINJAMAN DAN JANGKA WAKTU...........................................................82

TABEL 16. PERKEMBANGAN INDIKATOR UTAMA BANK UMUM DI MALUKU..................................................................................83

TABEL 17. PERKEMBANGAN INDIKATOR UTAMA BANK PERKREDITAN RAKYAT (BPR) DI MALUKU.....................................................87

TABEL 18. PERKEMBANGAN INDIKATOR UTAMA BANK SYARIAH/UNIT USAHA SYARIAH DI MALUKU..................................................88

TABEL 1 REKAPITULASI KEGIATAN PERKASAN KPW BI PROV. MALUKU........................................................................................95

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2018KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU

vii

Page 12: Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi … · Web viewKAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2018 KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU 55

DAFTAR GRAFIK

GRAFIK 1. PERKEMBANGAN PERTUMBUHAN EKONOMI MALUKU & NASIONAL................................................................................9

GRAFIK 2. PERKEMBANGAN PDRB RIIL MALUKU.......................................................................................................................9

GRAFIK 3. KONSUMSI RUMAH TANGGA PROVINSI MALUKU.......................................................................................................11

GRAFIK 4. INDEKS TENDENSI KONSUMEN PROVINSI MALUKU.....................................................................................................11

viii KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2018KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU

Page 13: Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi … · Web viewKAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2018 KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU 55

GRAFIK 5. ARUS KARGO BANDARA PATTIMURA.......................................................................................................................12

GRAFIK 6. JUMLAH PETI KEMAS PELABUHAN YOS SUDARSO.......................................................................................................12

GRAFIK 7. PERKEMBANGAN KREDIT KONSUMSI DI PROVINSI MALUKU.........................................................................................12

GRAFIK 8. KONSUMSI PEMERINTAH PROVINSI MALUKU............................................................................................................13

GRAFIK 9. REALISASI BELANJA APBN....................................................................................................................................14

GRAFIK 10. REALISASI BELANJA NON MODAL APBD MALUKU...................................................................................................14

GRAFIK 11. PEMBENTUKAN MODAL TETAP DOMESTIK BRUTO MALUKU......................................................................................15

GRAFIK 12. PERKEMBANGAN IMPOR BARANG MODAL PROVINSI MALUKU...................................................................................15

GRAFIK 13. KREDIT INVESTASI PROVINSI MALUKU....................................................................................................................15

GRAFIK 14. PERKEMBANGAN INVESTASI DUNIA......................................................................................................................15

GRAFIK 15. PDRB EKSPOR LUAR NEGERI PROVINSI MALUKU....................................................................................................17

GRAFIK 16. PDRB IMPOR LUAR NEGERI PROVINSI MALUKU......................................................................................................17

GRAFIK 17. PERKEMBANGAN EKSPOR NON-MIGAS KOMODITAS.................................................................................................17

GRAFIK 18. EKPOR-IMPOR ANTAR DAERAH PROVINSI MALUKU..................................................................................................17

GRAFIK 19. PDRB KATEGORI PERTANIAN, KEHUTANAN DAN PERIKANAN.....................................................................................20

GRAFIK 20. PRODUKSI IKAN DI PPN AMBON DAN PPN TUAL....................................................................................................21

GRAFIK 21. HARGA IKAN TUNA INTERNASIONAL......................................................................................................................21

GRAFIK 22. NILAI EKSPOR PALA PROVINSI MALUKU.................................................................................................................21

GRAFIK 23. NILAI TUKAR PETANI (NTP) MALUKU...................................................................................................................21

GRAFIK 24. PERKEMBANGAN USAHA PERTANIAN & PERIKANAN MALUKU....................................................................................22

GRAFIK 25. KREDIT SEKTOR PERTANIAN MENURUT LOKASI PROYEK............................................................................................22

GRAFIK 26. PDRB PERDAGANGAN BESAR DAN ECERAN PROVINSI MALUKU.................................................................................23

GRAFIK 27. KREDIT KATEGORI PERDAGANGAN BESAR DAN ECERAN...........................................................................................23

GRAFIK 28. ARUS BARANG DI PELABUHAN YOS SUDAHSO.........................................................................................................23

GRAFIK 29. ARUS KARGO DI BANDARA PATTIMURA.................................................................................................................23

GRAFIK 30. PDRB SEKTOR KONSTRUKSI PROVINSI MALUKU......................................................................................................24

GRAFIK 31. PDRB SEKTOR KONSTRUKSI PROVINSI MALUKU......................................................................................................25

GRAFIK 32. KREDIT SEKTOR BANGUNAN DI BANK UMUM MENURUT LOKASI PROYEK....................................................................25

GRAFIK 33. SURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA BANK INDONESIA.................................................................................................25

GRAFIK 34. PERKEMBANGAN ANGGARAN PROVINSI MALUKU....................................................................................................27

GRAFIK 35. PERKEMBANGAN DPK PEMERINTAH MALUKU DI PERBANKAN....................................................................................27

GRAFIK 36. PERBANDINGAN REALISASI PENDAPATAN DAERAH PROVINSI MALUKU.........................................................................29

GRAFIK 37. PERKEMBANGAN REALISASI PENDAPATAN DAERAH PROVINSI MALUKU SETIAP TAHUNNYA..............................................29

GRAFIK 38. PERBANDINGAN REALISASI PENDAPATAN ASLI DAERAH PROVINSI MALUKU TAHUN 2017 DAN 2018...............................30

GRAFIK 39. PERKEMBANGAN REALISASI PENDAPATAN ASLI DAERAH PROVINSI MALUKU SETIAP TAHUNNYA.......................................30

GRAFIK 40. PERTUMBUHAN KKB RUMAH TANGGA TRIWULAN II 2018 DI MALUKU.......................................................................30

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2018KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU

ix

Page 14: Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi … · Web viewKAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2018 KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU 55

GRAFIK 41. PERBANDINGAN REALISASI DANA PERIMBANGAN PROVINSI MALUKU TAHUN 2017 DAN 2018.......................................31

GRAFIK 42. PERKEMBANGAN REALISASI DANA PERIMBANGAN PROVINSI MALUKU SETIAP TAHUNNYA...............................................31

GRAFIK 43. PERBANDINGAN REALISASI BELANJA APBD PROVINSI MALUKU..................................................................................32

GRAFIK 44. PERKEMBANGAN REALISASI BELANJA APBD PROVINSI MALUKU SETIAP TAHUNNYA.......................................................32

GRAFIK 45. PERBANDINGAN REALISASI BELANJA APBN DI MALUKU............................................................................................36

GRAFIK 46. PERKEMBANGAN REALISASI BELANJA APBN DI MALUKU SETIAP TAHUNNYA.................................................................36

GRAFIK 47. DISAGREGASI INFLASI PROVINSI MALUKU...............................................................................................................39

GRAFIK 48. PERBANDINGAN INFLASI MALUKU DAN NASIONAL...................................................................................................40

GRAFIK 49. INFLASI KOMPONEN VOLATILE FOOD (VF) MALUKU.................................................................................................41

GRAFIK 50. INFLASI KOMPONEN ADMINISTERED PRICES (AP) MALUKU........................................................................................41

GRAFIK 51. INFLASI KOMPONEN INTI MALUKU........................................................................................................................42

GRAFIK 52. SURVEI KONSUMEN KPWBI PROVINSI MALUKU......................................................................................................42

GRAFIK 53. DISAGREGASI INFLASI KOTA AMBON.....................................................................................................................44

GRAFIK 54. INFLASI KOMPONEN VOLATILE FOOD (VF) KOTA AMBON..........................................................................................44

GRAFIK 55. INFLASI KOMPONEN ADMINISTERED PRICES (AP) KOTA AMBON.................................................................................45

GRAFIK 56. INFLASI KOMPONEN INTI KOTA AMBON................................................................................................................45

GRAFIK 57. DISAGREGASI INFLASI PROVINSI KOTA TUAL............................................................................................................46

GRAFIK 58. INFLASI KOMPONEN VOLATILE FOOD (VF) KOTA TUAL.............................................................................................46

GRAFIK 59. INFLASI KOMPONEN AP KOTA TUAL......................................................................................................................47

GRAFIK 60. INFLASI KOMPONEN INTI KOTA TUAL....................................................................................................................47

GRAFIK 61. ANDIL DISAGREGASI INFLASI MALUKU TRIWULAN II 2018........................................................................................48

GRAFIK 62. ANDIL KOMODITAS VOLATILE FOOD PROVINSI MALUKU TW II 2018..........................................................................48

GRAFIK 63. ANDIL INFLASI TAHUNAN KOMPONEN INFLASI INTI..................................................................................................48

GRAFIK 64. PERKEMBANGAN KEYAKINAN KONSUMEN KOTA AMBON...........................................................................................48

GRAFIK 65. CURAH HUJAN MALUKU.....................................................................................................................................50

GRAFIK 66. PERKEMBANGAN HARGA MINYAK DUNIA...............................................................................................................50

GRAFIK 67. PERKEMBANGAN KURS RUPIAH TERHADAP US DOLLAR (JISDOR)..............................................................................50

GRAFIK 68. EVENT ANALYSIS INFLASI PROVINSI MALUKU..........................................................................................................52

GRAFIK 69. TREN INFLASI TAHUN KALENDER (YTD) PROVINSI MALUKU.........................................................................................53

GRAFIK 70. TREN INFLASI BULANAN (MTM) PROVINSI MALUKU.................................................................................................53

GRAFIK 31. PERKEMBANGAN PENJUALAN DOMESTIK BADAN USAHA DI MALUKU DIBANDING PERTUMBUHAN PDRB...........................62

GRAFIK 32. KONDISI KEUANGAN DAN AKSES KREDIT BADAN USAHA DI MALUKU...........................................................................62

GRAFIK 33. PANGSA KREDIT KORPORASI (USAHA NON-UMKM) TERHADAP SELURUH PENYALURAN KREDIT DI MALUKU......................65

GRAFIK 34. PERKEMBANGAN INVESTASI BADAN USAHA MALUKU DIBANDING PERTUMBUHAN KREDIT KORPORASI...............................65

GRAFIK 35. PERTUMBUHAN TAHUNAN (YOY) KREDIT KORPORASI SEKTOR UTAMA DI MALUKU........................................................66

GRAFIK 36. PERKEMBANGAN NON-PERFORMING LOAN (NPL) KREDIT KORPORASI SEKTOR UTAMA DI MALUKU.................................66

GRAFIK 37. KONTRIBUSI KONSUMSI RT PADA EKONOMI MALUKU..............................................................................................69

GRAFIK 38. PERKEMBANGAN KEYAKINAN KONSUMEN MALUKU..................................................................................................69

x KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2018KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU

Page 15: Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi … · Web viewKAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2018 KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU 55

GRAFIK 39. EKSPEKTASI KONSUMEN MALUKU TERHADAP INFLASI TRIWULANAN............................................................................70

GRAFIK 40. EKSPEKTASI KONSUMEN MALUKU TERHADAP KENAIKAN HARGA TRIWULANAN TIAP KELOMPOK KOMODITAS.....................70

GRAFIK 41. PERSEPSI RUMAH TANGGA MALUKU TERHADAP KONDISI EKONOMI SAAT INI...............................................................71

GRAFIK 42. EKSPEKTASI RUMAH TANGGA MALUKU TERHADAP KONDISI EKONOMI 6 BULAN MENDATANG........................................71

GRAFIK 43. PENGGUNAAN PENGHASILAN MASYARAKAT MALUKU...............................................................................................71

GRAFIK 44. PERKEMBANGAN RASIO KEUANGAN MASYARAKAT MALUKU.....................................................................................71

GRAFIK 45. PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PROVINSI MALUKU........................................................................................72

GRAFIK 46. PERKEMBANGAN UPAH MINIMUM PROVINSI MALUKU.............................................................................................72

GRAFIK 47. KOMPOSISI NOMINAL DPK PROVINSI MALUKU.......................................................................................................74

GRAFIK 48. PERKEMBANGAN PENGHIMPUNAN DPK DI PROVINSI MALUKU...................................................................................74

GRAFIK 49. KOMPOSISI DPK PERSEORANGAN PROVINSI MALUKU..............................................................................................75

GRAFIK 50. PERKEMBANGAN DPK PERSEORANGAN DI PROVINSI MALUKU...................................................................................75

GRAFIK 51. KOMPOSISI KREDIT BERLOKASI PROYEK DI PROVINSI MALUKU....................................................................................75

GRAFIK 52. KOMPOSISI KREDIT RUMAH TANGGA (KONSUMSI) MALUKU......................................................................................75

GRAFIK 53. PERTUMBUHAN KREDIT RUMAH TANGGA BERDASARKAN JENIS PENGGUNAANNYA DI MALUKU........................................77

GRAFIK 54. PERKEMBANGAN NPL KREDIT RT DAN SUKU BUNGA TERTIMBANG RT DI MALUKU.......................................................77

GRAFIK 55. PERTUMBUHAN TAHUNAN (YOY) ASET BANK UMUM DI MALUKU...............................................................................84

GRAFIK 56. TREN PERTUMBUHAN DPK TAHUN BERJALAN (YTD) BANK UMUM DI MALUKU.............................................................84

GRAFIK 57. TREN PERTUMBUHAN KREDIT TAHUN BERJALAN (YTD) BANK UMUM DI MALUKU..........................................................85

GRAFIK 58. PERKEMBANGAN RASIO PROFITABILITAS DAN EFISIENSI BANK UMUM DI MALUKU.........................................................86

GRAFIK 59. PERKEMBANGAN ASET PERBANKAN SYARIAH DI MALUKU..........................................................................................88

GRAFIK 60. PANGSA PERBANKAN SYARIAH DAN KONVENSIONAL DI PROVINSI MALUKU...................................................................88

GRAFIK 61. PERKEMBANGAN PENGHIMPUNAN DPK PERBANKAN SYARIAH...................................................................................89

GRAFIK 62. PERKEMBANGAN PENYALURAN PEMBIAYAAN PERBANKAN SYARIAH.............................................................................89

GRAFIK 63. PERKEMBANGAN KREDIT UMKM DI MALUKU........................................................................................................90

GRAFIK 64. PERKEMBANGAN NPL KREDIT UMKM DI MALUKU.................................................................................................90

GRAFIK 65. RASIO REKENING DANA PIHAK KETIGA PERSEORANGAN BANK UMUM DIBANDING JUMLAH PENDUDUK.............................93

GRAFIK 66. RASIO REKENING KREDIT PERSEORANGAN BANK UMUM DIBANDING JUMLAH PENDUDUK...............................................93

GRAFIK 1. PERPUTARAN UANG KARTAL KPWBI PROV. MALUKU................................................................................................96

GRAFIK 2. PERTUMBUHAN UANG KARTAL KPWBI PROV. MALUKU.............................................................................................96

GRAFIK 3. PEMUSNAHAN UANG TIDAK LAYAK EDAR (UTLE)......................................................................................................96

GRAFIK 4. TRANSAKSI RTGS DI PROVINSI MALUKU..................................................................................................................98

GRAFIK 5. PERTUMBUHAN TRANSAKSI RTGS DI MALUKU.........................................................................................................98

GRAFIK 6. TRANSAKSI KLIRING DI PROVINSI MALUKU................................................................................................................99

GRAFIK 7. PERTUMBUHAN TRANSAKSI KLIRING DI MALUKU.......................................................................................................99

GRAFIK 8. TRANSAKSI KLIRING KREDIT DI PROVINSI MALUKU...................................................................................................100

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2018KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU

xi

Page 16: Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi … · Web viewKAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2018 KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU 55

GRAFIK 9. PERTUMBUHAN TRANSAKSI KLIRING KREDIT DI MALUKU..........................................................................................100

GRAFIK 10. TRANSAKSI KLIRING DEBIT DI PROVINSI MALUKU...................................................................................................100

GRAFIK 11. PERTUMBUHAN TRANSAKSI KLIRING DEBIT DI MALUKU..........................................................................................100

GRAFIK 75. TINGKAT PENGANGGURAN PROVINSI MALUKU......................................................................................................102

GRAFIK 76. PANGSA TENAGA KERJA BERDASARKAN SEKTOR....................................................................................................103

GRAFIK 77. KETENAGAKERJAAN DALAM SURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA..................................................................................103

GRAFIK 78. NILAI TUKAR PETANI (NTP) GABUNGAN..............................................................................................................104

GRAFIK 79. NILAI TUKAR PETANI PER SUB-SEKTOR................................................................................................................104

GRAFIK 80. JUMLAH PENDUDUK MISKIN DAN GARIS KEMISKINAN.............................................................................................106

GRAFIK 81. INDEKS HARGA KONSUMEN DAN GARIS KEMISKINAN..............................................................................................106

xii KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2018KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU

Page 17: Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi … · Web viewKAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2018 KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU 55

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2018KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU

xiii

Page 18: Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi … · Web viewKAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2018 KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU 55

DAFTAR SUPLEMEN

BOKS 1 PERANAN COLD STORAGE DALAM STABILISASI HARGA IKAN...........ERROR! BOOKMARK NOT DEFINED.

Page 19: Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi … · Web viewKAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2018 KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU 55
Page 20: Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi … · Web viewKAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2018 KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU 55

TABEL INDIKATOR EKONOMI

I II III IV I II III IV I IIEkonomi Makro RegionalProduk Domestik Regional Bruto ADHK Tahun Dasar 2010 (%, yoy) 5.61 6.06 5.53 5.74 6.62 5.75 5.83 5.11 5.34 5.47

Berdasarkan Sektor

1 Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 1.79 2.80 6.36 7.99 8.74 6.38 4.69 4.29 2.06 3.272 Pertambangan dan Penggalian 5.99 4.07 2.65 3.05 5.21 6.74 (1.56) (8.81) (9.72) (9.40)3 Industri Pengolahan 8.49 7.42 7.45 4.94 4.48 4.19 4.74 5.57 7.23 11.044 Pengadaan Listrik dan Gas (25.72) 43.67 34.85 7.38 3.55 (6.23) (5.58) (1.32) (0.11) 3.505 Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang 1.95 2.01 4.63 7.64 4.93 3.56 7.44 5.72 6.23 5.146 Konstruksi 5.50 7.58 4.51 2.63 4.46 3.03 7.46 7.60 8.76 8.817 Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 5.11 5.56 4.43 8.46 8.21 8.86 12.67 6.85 7.89 5.798 Transportasi dan Pergudangan 4.36 4.49 4.01 3.23 4.63 3.60 3.79 2.95 4.36 5.609 Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 7.35 0.14 (2.20) (5.41) 1.35 3.66 6.02 6.09 4.67 3.62

10 Informasi dan Komunikasi 6.67 6.55 9.43 8.94 10.23 7.14 4.63 2.66 4.61 5.0611 Jasa Keuangan dan Asuransi 8.11 16.95 6.44 6.02 2.35 3.91 4.04 7.00 7.46 4.0212 Real Estate 1.85 1.83 2.27 3.06 2.83 2.81 2.86 2.24 2.39 1.9313 Jasa Perusahaan 1.30 1.23 2.09 4.13 4.04 4.60 5.61 5.44 5.40 5.7414 Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib 10.00 8.73 5.18 3.22 6.22 5.26 5.14 6.86 7.79 7.8915 Jasa Pendidikan 6.69 7.64 8.71 8.76 6.29 5.78 4.63 5.82 6.98 6.2516 Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 5.44 5.54 4.87 6.24 5.07 4.72 4.01 3.91 6.43 4.9617 Jasa lainnya 4.72 4.83 5.34 6.87 6.10 4.93 3.63 2.63 6.39 6.13

Berdasarkan Permintaan

- Konsumsi Rumah Tangga 8.41 7.90 5.43 2.43 4.20 4.76 6.35 6.28 3.06 3.27- Konsumsi Nirlaba 7.36 8.07 9.74 8.08 9.93 7.39 3.59 0.25 5.47 9.37- Konsumsi Pemerintah 12.11 7.47 5.80 5.34 7.55 8.34 3.58 0.48 10.67 8.90- PMTB 9.54 7.16 7.25 5.63 5.97 6.12 5.64 2.26 10.59 10.42- Perubahan Stok 5.88 4.14 1.72 4.16 4.33 4.45 7.35 7.51 6.56 8.34- Ekspor (3.03) (6.88) 0.96 0.25 4.25 9.73 3.28 0.26 4.23 4.83- Impor (1.02) (3.87) 1.43 0.33 1.63 6.95 10.85 10.05 11.83 9.61

Ekspor

- Nilai Ekspor Non Migas (USD Juta) 4.43 7.12 8.76 11.10 11.15 13.22 11.44 8.43 11.80 9.15 - Volume Ekspor Non Migas (Ribu Ton) 0.63 1.94 2.04 3.61 4.89 5.57 4.58 4.57 4.46 2.24

Impor

- Nilai Impor Non Migas (USD juta) - 0.02 0.36 12.70 0.60 0.27 92.44 9.51 22.41 - - Volume Impor Non Migas (ribu ton) - 0.03 0.38 10.14 0.18 0.18 5.50 0.88 5.59 -

Indeks Harga Konsumen Tahun Dasar 2012

- Kota Ambon 121.97 122.93 123.93 125.85 126.67 129.63 127.74 125.79 127.25 129.27 - Kota Tual 135.79 137.60 137.15 140.13 142.83 150.91 153.62 153.31 150.50 153.19 - Provinsi Maluku 123.07 124.09 124.98 126.98 127.95 131.32 129.79 127.97 129.10 131.17

Laju Inflasi Tahunan (%, yoy)

- Kota Ambon 2.07 1.70 2.92 3.28 3.85 5.45 3.07 (0.05) 0.46 (0.28)- Kota Tual 3.79 3.02 2.63 2.97 5.18 9.67 12.01 9.41 5.37 1.51 - Provinsi Maluku 2.22 1.82 2.90 3.26 3.97 5.82 3.85 0.78 0.89 (0.11)

Perbankan

Aset Perbankan (Rp Triliun) 16.59 17.14 16.32 15.47 16.28 18.01 18.01 17.06 18.11 18.96

- Bank Pemerintah 6.67 6.87 6.94 7.27 7.01 7.53 7.77 8.47 8.11 8.40 - Bank Swasta 3.83 3.73 3.64 3.84 3.70 3.79 3.86 4.01 3.90 3.89 - BPD 6.08 6.54 5.73 4.37 5.57 6.68 6.38 4.58 6.09 6.68

Dana Pihak Ketiga - Lokasi Bank Pelapor (Rp Triliun) 12.43 12.60 11.96 11.51 11.82 12.71 12.76 12.16 12.62 13.02

- Giro 2.78 2.85 2.40 1.62 2.46 2.61 2.45 1.45 2.25 2.31 - Tabungan 5.86 5.80 5.71 6.43 5.73 6.05 6.16 7.05 6.42 6.57 - Deposito 3.79 3.95 3.85 3.46 3.63 4.05 4.15 3.66 3.95 4.14

Kredit Berdasarkan Jenis Penggunaan - Lokasi Proyek (Rp Triliun) 8.88 9.29 9.41 9.97 10.20 10.62 11.10 11.46 11.56 11.69

- Modal Kerja 2.88 3.19 3.23 3.28 3.31 3.33 3.61 3.56 3.54 3.73 - Investasi 0.86 0.79 0.76 0.98 1.06 1.22 1.25 1.31 1.29 1.15 - Konsumsi 5.14 5.31 5.42 5.71 5.84 6.07 6.23 6.59 6.73 6.81

Kredit UMKM - Lokasi Proyek (Rp Triliun) 2.48 2.67 2.73 2.74 2.71 2.89 3.00 3.07 3.18 3.41

- Modal Kerja 1.85 2.03 2.11 2.08 2.06 2.23 2.31 2.32 2.37 2.58 - Investasi 0.63 0.64 0.61 0.65 0.64 0.66 0.70 0.76 0.81 0.82 - Konsumsi - - - - - - - - - -

Loan to Deposit Ratio (%) 71.45 73.73 78.70 86.59 86.27 83.57 86.99 94.22 91.61 89.74

NPL Gros (%) 1.76 1.60 1.66 1.45 1.50 1.46 1.41 1.37 1.34 1.30

Sistem Pembayaran

Transaksi Kliring

- Rata-rata Harian Nominal Transaksi (Rp Triliun) 2.33 2.30 1.83 1.91 1.67 1.31 1.49 1.62 1.42 1.39 - Rata-rata Harian Volume Transaksi (Ribu) 34.30 36.69 35.96 38.05 33.68 31.12 34.73 36.64 32.81 32.06

Transaksi RTGS

- Rata-rata Harian Nominal Transaksi (Rp Triliun) 2.31 2.97 3.24 4.07 2.54 3.25 4.06 4.64 3.38 3.14 - Rata-rata Harian Volume Transaksi (Ribu) 1.31 1.42 3.61 5.18 3.33 3.83 4.52 5.78 3.49 3.91

201820172016Indikator

Page 21: Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi … · Web viewKAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2018 KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU 55

xiv KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2018KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU

Page 22: Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi … · Web viewKAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2018 KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU 55

RINGKASAN EKSEKUTIF

Kinerja ekonomi Maluku di triwulan II 2018 tumbuh sebesar 5,47% (yoy), menguat dibandingkan triwulan I 2018 yang sebesar 5,34% (yoy).

Asesmen Perkembangan Ekonomi MakroPerekonomian Provinsi Maluku pada triwulan II 2018 tercatat mengalami percepatan pertumbuhan. Pertumbuhan ekonomi Provinsi Maluku pada triwulan II 2018 mencapai 5,47% (yoy), lebih tinggi dibandingkan triwulan I 2018 yang tumbuh sebesar 5,34% (yoy). Pertumbuhan ekonomi Maluku pada triwulan II 2018 juga lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi nasional yang tercatat 5,27% (yoy). Secara nominal pada triwulan II 2018, Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) Provinsi Maluku tercatat sebesar Rp10,59 triliun, sedangkan PDRB Atas Dasar Harga Konstan (ADHK) tercatat sebesar Rp7,25 triliun.Dari sisi permintaan, pertumbuhan ekonomi Maluku didorong oleh komponen Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto (PMTDB) yang tumbuh sebesar 10,42% (yoy), komponen LNPRT yang tumbuh 9,37% (yoy), ekspor luar negeri yang tumbuh sebesar 4,83% (yoy), dan komponen konsumsi RT yang tumbuh 3,27% (yoy). Tingginya pertumbuhan PMTDB bangunan ini sejalan dengan tingginya pertumbuhan LU konstruksi sejalan dengan realisasi beberapa proyek strategis di Maluku. Kinerja Komponen LNPRT ditopang oleh penyelenggaraan Pilkada serentak serentak Provinsi dan Kabupaten/Kota di Provinsi Maluku. Komponen Konsumsi RT menunjukan peningkatan kinerja pada triwulan II 2018. Konsumsi RT meningkat terutama pada bulan Ramadhan dan Idul Fitri.Dari sisi penawaran, pertumbuhan ekonomi Maluku ditopang oleh LU Industri Pengolahan yang tumbuh 11,04% (yoy), LU konstruksi yang tumbuh 8,81% (yoy), dan LU Administrasi Pemerintahan yang tumbuh 7,89% (yoy). Pengolahan ikan merupakan salah satu industri pengolahan terbesar di Maluku. Sebagian ikan segar hasil olahan di ekspor ke luar negeri. Sementara itu, dari LU konstruksi, Maluku memiliki beberapa proyek strategis konstruksi yang sedang menjadi fokus Pemerintah Daerah. Dari LU administrasi pemerintahan, pembayaran Tunjangan Hari Raya (THR) dan realisasi Dana Desa Tahap II menjadi faktor pendorong utama.

Total anggaran belanja pemerintah di Maluku tahun 2018 mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2017.

Asesmen Keuangan PemerintahTotal anggaran belanja pemerintah di Maluku tahun 2018 mencapai Rp13,36 triliun, meningkat 7,65% (yoy) dibandingkan tahun 2017. Anggaran APBN di Maluku mendominasi dengan pangsa 59,94% (Rp8,01 triliun), disusul APBD Provinsi Maluku dengan pangsa 26,08% atau sebesar Rp3,48 triliun, dan terendah adalah APBD 2-Kota (Ambon dan Tual) dengan pangsa 13,98% atau sebesar Rp1,87 triliun.Pada triwulan II 2018, persentase realisasi tertinggi terjadi pada APBD Provinsi Maluku sebesar 35,58% dari pagu anggaran, disusul oleh APBD 2-Kota sebesar 32,23%, dan terendah adalah APBN untuk Maluku

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2018KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU

1

Page 23: Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi … · Web viewKAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2018 KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU 55

Realisasi APBD Provinsi Maluku tercatat lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Realisasi APBD 2-Kota di Maluku juga tercatat lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Realisasi APBN di Maluku tercatat lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

sebesar 32,21%. Realisasi tersebut lebih tinggi dibandingkan triwulan II 2017 yang tercermin dari arus dana milik pemerintah di perbankan. Pada triwulan II 2018, DPK sektor pemerintah secara tahunan turun 15,06% (yoy) dibandingkan realisasi triwulan II 2017.Realisasi belanja APBD Provinsi Maluku sampai dengan triwulan II 2018 mencapai Rp1,24 triliun atau sebanyak 35,58% dari pagu anggaran. Pencapaian ini lebih tinggi dibandingkan realisasi triwulan II 2017 yang sebesar 30,26% dari pagu anggaran dengan nominal Rp965,16 miliar. Kondisi tersebut dididorong oleh meningkatnya realisasi komponen Belanja Pegawai Tidak Langsung. Realisasi komponen Belanja Pegawai Tidak Langsung pada triwulan II 2018 mencapai 42,84% dengan nominal Rp425,66 miliar, lebih tinggi dibandingkan triwulan II 2017 yang sebesar 26,60% dengan nominal Rp261,58 miliar.Realisasi belanja APBD 2-Kota di Maluku sampai dengan triwulan II 2018 mencapai Rp602,14 miliar atau sebanyak 32,23% dari pagu anggaran. Pencapaian ini lebih tinggi dibandingkan realisasi triwulan II 2017 yang sebesar 30,12% dari pagu anggaran dengan nominal Rp596,04 miliar. Kondisi tersebut dididorong oleh meningkatnya realisasi komponen Belanja Barang, Belanja Modal, dan Belanja Pegawai Tidak Langsung. Pada triwulan II 2018 realisasi komponen Belanja Barang mencapai 27,89% dengan nominal Rp166,28 miliar, realisasi komponen Belanja Modal mencapai 18,54% dengan nominal Rp67,61 miliar, dan realisasi komponen Belanja Pegawai Tidak Langsung mencapai 15,55% dengan nominal Rp71,11 miliar.Realisasi belanja APBN di Maluku Maluku sampai dengan triwulan II 2018 mencapai Rp2,58 triliun atau sebanyak 32,21% dari pagu anggaran. Pencapaian ini lebih rendah dibandingkan realisasi triwulan II 2017 yang sebesar 32,99% dari pagu anggaran dengan nominal Rp2,39 triliun. Kondisi dimaksud dipengaruhi oleh menurunnya realisasi komponen Belanja Barang dan Belanja Modal. Pada triwulan II 2018 realisasi komponen Belanja Barang mencapai 27,05% dengan nominal Rp843,92 miliar dan realisasi komponen Belanja Modal mencapai 22,57% dengan nominal Rp503,69 miliar.

Inflasi Maluku pada triwulan II 2018 tetap terkendali yang mengalami deflasi 0,11% (yoy).

Asesmen Inflasi DaerahInflasi tahunan Provinsi Maluku pada triwulan II 2018 tetap terkendali. Pada triwulan II 2018, inflasi tahunan Maluku tercatat mengalami deflasi 0,11% (yoy), lebih rendah dibandingkan triwulan I 2018 yang tercatat inflasi sebesar 0,89% (yoy). Realisasi inflasi tersebut cukup terkendali dan masih berada dalam rentang sasaran inflasi Maluku tahun 2018 berdasarkan roadmap Pengendalian inflasi yang disusun oleh Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Maluku, yaitu sebesar 4±1%.Menurunnya inflasi tahunan Provinsi Maluku pada triwulan II 2018 dibandingkan triwulan sebelumnya dipicu oleh menurunnya tekanan inflasi dari kelompok volatile food (VF) dan komponen administered prices (AP). Deflasi pada Dari komponen VF didorong oleh rendahnya harga pada subkelompok ikan segar, sayur-sayuran, serta lemak dan

2 KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2018KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU

Page 24: Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi … · Web viewKAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2018 KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU 55

minyak. Panen ikan segar di wilayah perairan Maluku dan hasil koordinasi antara Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Maluku dengan perusahaan ikan tangkap untuk mengalokasikan 10% dari volume tangkapan ikan ke pasar tradisional Maluku membuat pasokan ikan segar melimpah. Selain itu, penurunan harga juga terjadi pada subkelompok bumbu-bumbuan, terutama komoditas cabai. Deflasi pada kelompok AP didorong oleh penurunan harga tiket angkutan udara yang disebabkan oleh kebijakan beberapa maskapai penerbangan untuk memperpanjang periode promosi harga tiket pesawat udara. Selain itu, Dinas Perhubungan Provinsi Maluku juga melakukan pengawasan terhadap maskapai penerbangan agar tidak menjual harga tiket pesawat melebihi Harga Eceran Tertinggi (HET) yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Pusat. Sementara itu, inflasi inti pada triwulan Ii 2018 tetap terkendali.

Stabilitas keuangan Maluku tetap terjaga di tengah terbatasnya kinerja sektor rumah tangga dan korporasi.

Kinerja perbankan relatif menurun yang tercermin dari

Stabilitas Keuangan Daerah serta Pengembangan Akses Keuangan dan UMKMStabilitas sistem keuangan di Provinsi Maluku pada triwulan II 2018 tetap terjaga. Proporsi penyaluran kredit di Maluku pada triwulan II 2018 masih didominasi oleh sektor rumah tangga sebesar 58,25%, sedangkan korporasi dan UMKM masing-masing sebesar 12,62% dan 29,13%. Kinerja sektor rumah tangga dan sektor korporasi tercermin pada tingkat pertumbuhan PDRB lapangan usaha Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan yang membaik. Di samping itu, risiko kredit masih terjaga dengan non-performing loan (NPL) di bawah threshold.Kinerja korporasi sektor utama Maluku pada triwulan II 2018 masih tumbuh positif. Pertumbuhan kinerja korporasi pada triwulan II 2018 didukung oleh menguatnya kinerja sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan, sektor konstruksi, dan sektor administrasi pemerintah. Namun, hal tersebut tertahan oleh kontraksi yang terjadi pada sektor perdagangan besar dan eceran. Dari sisi risiko, kualitas kredit korporasi terpantau sedikit meningkat dari 0,29% menjadi 0,30%, namun masih berada jauh di bawah threshold sebesar 5%.Kinerja sektor rumah tangga di triwulan II 2018 relatif terjaga. Hal ini sejalan dengan meningkatnya pertumbuhan PDRB dari komponen Konsumsi Rumah Tangga meskipun penyaluran kredit terpantau melambat. Pada triwulan II 2018, kredit rumah tangga tumbuh 12,14% (yoy), lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh 15,42% (yoy). Sementara itu, pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) sektor rumah tangga tercatat menurun, dari 10,64% (yoy) di triwulan sebelumnya menjadi 8,09% (yoy) pada triwulan II 2018. Hal ini sejalan dengan Hari Raya Idul Fitri dan periode libur sekolah selama triwulan II 2018 yang membutuhkan pengeluaran dalam bentuk tunai. Namun demikian, kredit pemilikan rumah (KPR) tumbuh sebesar 22,86% (yoy) yang antara lain didorong oleh kebijakan pelonggaran loan to value (LTV) ratio Bank Indonesia. Selain itu, kredit kendaraan bermotor (KKB) juga meningkat sebesar 29,33% (yoy). Di sisi lain, tingkat risiko kredit rumah tangga yang tercatat sebesar 0,72% masih di bawah ambang

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2018KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU

3

Page 25: Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi … · Web viewKAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2018 KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU 55

menurunnya aset dan DPK di tengah perlambatan pada kredit. Meskipun demikian, risiko kredit masih terjaga di bawah threshold.

batas.Fungsi intermediasi perbankan Provinsi Maluku pada triwulan II 2018 menurun dibandingkan triwulan sebelumnya. Aset tumbuh sebesar 5,30% (yoy) atau lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 11,23% (yoy). Selain itu, pertumbuhan DPK pada triwulan II 2018 tercatat 2,48% (yoy), lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh 6,70% (yoy). Sementara itu, penyaluran kredit perbankan tercatat tumbuh sebesar 10,05% (yoy), juga lebih rendah dari triwulan sebelumnya sebesar 13,31% (yoy). Rasio Intermediasi Makroprudensial (RIM) tercatat meningkat dari 91,30% di triwulan sebelumnya menjadi 92,33%. Secara spasial, penyaluran terbesar kredit perbankan masih terkonsentrasi di Kota Ambon sebesar 47,22%, diikuti oleh Kabupaten Maluku Tenggara sebesar 13,93%, dan Kabupaten Maluku Tengah sebesar 13,45%.Dari sisi pengembangan akses keuangan dan UMKM, proporsi kredit UMKM perbankan di Maluku pada triwulan II 2018 mencapai 29,13% dari total kredit. Pertumbuhan kredit UMKM di triwulan II 2018 terpantau meningkat menjadi 18,02% (yoy), lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh 17,42% (yoy). Hal ini dikarenakan peningkatan pada kredit modal kerja di tengah melambatnya kredit investasi selama triwulan II 2018. Beberapa upaya telah dilakukan untuk meningkatkan akses keuangan dan daya saing UMKM, di antaranya melalui pembentukan klaster, monitoring rasio kredit UMKM, pelatihan program kewirausahaan, dan pengembangan komoditas unggulan.

Arus kas uang kartal pada triwulan II 2018 menunjukkan net inflow.

Penyelenggaraan Sistem Pembayaran dan Pengelolaan Uang RupiahPerkembangan sistem pembayaran tunai di Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Maluku selama triwulan II 2018 menunjukan net outflow sebesar Rp260,10 miliar. Angka net outflow tersebut lebih tinggi dibandingkan triwulan yang sama pada tahun sebelumnya yang juga mengalami net outflow sebesar Rp697,0 miliar, namun lebih rendah dibandingkan triwulan I 2018 yang tercatat mengalami net inflow sebesar Rp615,54 miliar. Kondisi net outflow selama triwulan II 2018 sesuai dengan pola tahunan masyarakat Maluku yang pada umumnya melakukan lebih banyak transaksi tunai sejalan dengan adanya Hari Raya Idul Fitri dan periode libur sekolah.Arus uang masuk ke Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Maluku secara tahunan tercatat mengalami peningkatan. Peningkatan tersebut terlihat dari penerimaan setoran uang kartal yang tumbuh sebesar 89,79% (yoy) dengan nominal Rp476,63 pada triwulan II 2018, lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh 2,15% (yoy) dengan nominal Rp682,17 miliar. Sementara itu, arus uang kartal yang keluar dari Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Maluku tercatat mengalami kontraksi. Tarikan uang kartal selama triwulan II 2018 terkontraksi sebesar 22,30% (yoy) dengan nominal Rp736,73 miliar, lebih baik dibandingkan triwulan sebelumnya yang terkontraksi 57,15%

4 KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2018KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU

Page 26: Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi … · Web viewKAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2018 KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU 55

Pada triwulan II 2018 perkembangan transaksi RTGS terpantau menurun, sedangkan transaksi kliring terpantau meningkat.

(yoy) dengan nominal Rp66,63 triliun (Grafik 2). Kondisi ini tercermin pada peningkatan PDRB Konsumsi Rumah Tangga selama triwulan II 2018 seiring dengan meningkatnya pembelanjaan masyarakat, terutama pada periode Hari Raya Idul Fitri dan libur sekolah.Transaksi RTGS secara nominal pada triwulan II 2018 mengalami kontraksi sebesar 3,35% (yoy), lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh 33,36% (yoy) dengan nominal transaksi sebesar Rp3,39 triliun. Sejalan dengan nominal, pertumbuhan jumlah transaksi RTGS juga mengalami penurunan. Pada triwulan II 2018 jumlah transaksi RTGS tumbuh 2,25% (yoy), lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 4,92% (yoy) dengan jumlah transaksi sebanyak 3.494 transaksi.Transaksi kliring, baik secara nominal maupun jumlah transaksi, tumbuh lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya. Secara nominal, transaksi kliring pada triwulan II 2018 tumbuh 6,08% (yoy), lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya yang terkontraksi 14,68% (yoy) dengan nominal sebesar Rp1,42 triliun. Sementara dari jumlah transaksi, transaksi dengan menggunakan kliring pada triwulan II 2018 tumbuh 3,03% (yoy), lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya yang terkontraksi 2,57% (yoy) dengan jumlah transaksi sebanyak 32,81 ribu transaksi.

Pengangguran Maluku tercatat menurun dengan adanya peningkatan penyerapan tenaga kerja, terutama pada lapangan usaha pertanian, kehutanan, dan perikanan.

Ketenagakerjaan dan KesejahteraanAngka pengangguran Maluku pada Februari 2018 menurun secara signifikan. Jumlah pengangguran Provinsi Maluku pada Februari 2018 mencapai 56.958 orang atau sebesar 7,38% terhadap total angkatan kerja yang tercatat sebanyak 772.174 orang. Jumlah tersebut lebih rendah dibandingkan bulan Agustus 2017 yang tercatat sebesar 65.735 atau 9,29% terhadap total angkatan kerja yang tercatat sebanyak 707.796. Tingkat pengangguran tersebut juga mengalami penurunan dibandingkan tingkat pengangguran pada Februari 2017, yang tercatat sebanyak 59.745 orang atau 7,77% dari total angkatan kerja yang sebesar 769.108 orang. Penurunan angka pengangguran ini didorong oleh peningkatan penyerapan tenaga kerja, terutama pada lapangan usaha pertanian, kehutanan, dan perikanan serta jasa kemasyarakatan, sosial, dan perseorangan.Dari sisi pendapatan masyarakat, Nilai Tukar Petani mengalami peningkatan pada triwulan II 2018. Nilai Tukar Petani (NTP) Provinsi Maluku pada Triwulan II 2018 tercatat sebesar 101,79, lebih tinggi dibandingkan triwulan I 2018 yang tercatat sebesar 100,43. Peningkatan terjadi pada indeks terima, dari 131,76 pada triwulan I 2018 menjadi 135,63 pada triwulan II 2018. Di sisi lain, indeks bayar juga mengalami peningkatan, tercatat sebesar 131,20 pada triwulan I 2018, menjadi 133,25 pada triwulan II 2018. Beberapa faktor yang mempengaruhi penguatan indeks terima adalah musim panen ikan segar yang terjadi pada bulan Juni 2018 dan meningkatnya permintaan masyarakat menjelang dan saat Idul Fitri. Sementara itu, perkembangan kesejahteraan penduduk Maluku

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2018KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU

5

Page 27: Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi … · Web viewKAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2018 KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU 55

tercatat mengalami peningkatan. Peningkatan kesejahteraan tersebut terlihat dari berkurangnya jumlah penduduk miskin yang terdapat di Provinsi Maluku. Penduduk miskin di Maluku pada bulan Maret 2018 sebanyak 320.080 jiwa lebih rendah dibandingkan bulan Maret 2017 yang sebanyak 320.510 jiwa. Penurunan penduduk miskin terbesar terjadi di kota, yaitu sebesar 1.940 orang dari triwulan sebelumnya. Namun jumlah penduduk miskin di daerah pedesaan justru mengalami peningkatan. Sebagian besar penduduk desa di Maluku bekerja pada sektor pertanian, kehutanan dan perikanan. NTP sektor perkebunan yang masih di bawah 100, menunjukkan sebagian petani kebun masih mengalami rugi.

Pertumbuhan ekonomi Maluku pada triwulan III 2018 diperkirakan dalam rentang 5,85% - 6,25% (yoy).

Pertumbuhan ekonomi Provinsi Maluku pada keseluruhan tahun 2018 diperkirakan

Prospek Ekonomi dan InflasiPertumbuhan ekonomi Maluku pada triwulan IV 2018 diperkirakan berada pada rentang 5,57% - 5,97% (yoy). Dari sisi lapangan usaha (LU), kinerja perekonomian triwulan IV 2018 didorong oleh peningkatan kinerja LU Pertanian, Kehutanan, Dan Perikanan, LU Perdagangan Besar dan Eceran, serta LU Industri Pengolahan. Pada LU Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan, Pemerintah Provinsi Maluku masih akan merealisasikan beberapa program untuk meningkatkan produksi tanaman bahan pokok, seperti padi, bawang merah, dan cabai. Hal ini juga bertujuan untuk mengendalikan harga bahan pokok di Maluku. Dari LU Administrasi Pemerintahan, kinerja akan didorong oleh berlanjutnya pembangunan proyek infrastruktur strategis pemerintah dan pengembangan investasi, seperti pembangunan ruas jalan Trans Maluku. Selain itu, akan dilaksanakan beberapa kegiatan internasional seperti Tour de Mollucas dan Pesparani yang diperkirakan akan mendorong konsumsi Pemerintah Daerah. Komitmen pemerintah daerah terhadap realisasi program Dana Desa Tahun Anggaran (TA) 2018, terutama penyaluran Dana Desa tahap III juga akan mendorong pertumbuhan lapangan usaha ini. Dari sisi permintaan, kinerja perekonomian pada triwulan IV 2018 diperkirakan akan didorong oleh Komponen Konsumsi Pemerintah, Pembentukan Modal tetap Domestik Bruto (PMTDB), dan Konsumsi RT. Dari Konsumsi Pemerintah, kinerja diperkirakan masih akan tumbuh positif seiring dengan realisasi proyek infrastruktur strategis seperti pembangunan ruas jalan Trans Maluku, pembangunan infrastruktur persawahan dan irigasi, pembangunan gudang beku, pembangunan rumah sakit, dan lainnya. Komponen PMTDB, utamanya pada PMTDB bangunan, diperkirakan masih menjadi salah satu faktor dominan yang mendorong pertumbuhan ekonomi di Maluku pada triwulan IV 2018. Pelaksanaan kegiatan internasional di Maluku, seperti Tour de Mollucas dan Pesparani diperkirakan mampu mendorong kinerja komponen Konsumsi RT walaupun terbatas. Kinerja komponen ekspor diperkirakan masih tumbuh positif, terutama ekspor hasil industri pengolahan. Beberapa komoditas industri olahan yang produk utama ekspor Provinsi Maluku adalah ikan olahan dan kayu olahan. Di sisi lain, kinerja komponen impor diperkirakan sedikit melemah seiring dengan pelemahan nilai tukar Rupiah terhadap dolar AS.

6 KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2018KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU

Page 28: Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi … · Web viewKAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2018 KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU 55

dalam rentang 5,57% - 5,97% (yoy).

Inflasi pada triwulan IV 2018 diperkirakan berada pada kisaran 3,40% - 3,80% (yoy).

Sementara itu, inflasi keseluruhan tahun 2018 diperkirakan masih tetap terkendali dan berada pada sasaran inflasi Maluku sebesar 4+1% (yoy).

Secara kumulatif, pertumbuhan ekonomi Maluku untuk keseluruhan tahun 2018 diperkirakan dalam rentang 5,57% - 5,97% (yoy). Dari sisi lapangan usaha, pertumbuhan akan didorong oleh LU Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan, dan Administrasi Pemerintahan. Beberapa faktor utama yang dapat menjadi pendorong pertumbuhan tersebut adalah seperti kondisi cuaca yang membaik, musim panen ikan segar dan tanaman hortikultura, meningkatnya ekspektasi masyarakat terhadap kondisi ekonomi, dan berlanjutnya realisasi proyek infrastruktur strategis pemerintah. Sementara itu dari sisi permintaan, terdapat kegiatan internasional yang akan diselenggarakan di Maluku pada semester III 2018, yaitu Tour de Mollucas dan Pesparani. Kedua kegiatan tersebut diprediksi mampu mendorong peningkatan konsumsi masyarakat Maluku pada tahun 2018. Selain itu, perayaan Natal dan Tahun Baru diperkirakan mampu mendorong konsumsi masyarakat Maluku, seiring dengan menurunnya harga BBM nonsubsidi. Beberapa kegiatan tersebut diperkirakan akan mendorong kinerja Konsumsi RT, Konsumi pemerintah, dan Konsumsi LNPRT. Sedangkan dari sisi ekspor, fasilitas ekspor langsung menggunakan angkutan udara diperkirakan juga dapat menjadi faktor mendorong kinerja ekspor Maluku, terutama untuk komoditas ikan, udang, dan mutiara. Namun, kinerja impor diperkirakan akan menurun seiring dengan pelemahan mata uang Rupiah terhadap USD.Inflasi Maluku pada triwulan IV 2018 diperkirakan meningkat atau berada dalam kisaran 3,40% (yoy) – 3,80% (yoy). Komponen volatile food (VF) diperkirakan masih akan mendominasi tekanan inflasi pada triwulan IV 2018 seiring dengan peningkatan kebutuhan jelang dan saat Hari Raya Natal dan Tahun Baru. Tekanan inflasi pada komponen VF akan didominasi oleh kelompok bahan makanan, terutama pada subkelompok padi-padian, ikan segar, daging dan hasilnya, serta bumbu-bumbuan. Ketergantungan Maluku terhadap provinsi lain untuk memenuhi ketersediaan beras, bawang, cabai, dan sayuran menjadi salah satu tantangan dalam pengendalian inflasi. Selain itu, tekanan inflasi pada komoditas daging ayam ras dan telur ayam ras sudah mulai dirasakan sejak memasuki triwulan III 2018. Kenaikan harga pakan ternak yang diimpor dari luar negeri menjadi faktor utama pendorong kenaikan harga pada kedua komoditas tersebut.

Dengan perkembangan tersebut, tingkat inflasi Maluku pada tahun 2018 diperkirakan tetap terkendali dalam sasaran target inflasi sebesar 4±1% (yoy). Sebagian besar inflasi Maluku diperkirakan berasal dari komponen VF, terutama kelompok bahan makanan. Beras dan ikan segar masih menjadi komoditas utama dalam menyumbang inflasi pada komponen tersebut. Di sisi lain, angkutan udara masih menjadi faktor dominan pada komponen AP. Tarif angkutan udara diperkirakan menurun pada akhir tahun 2018. Akan tetapi, kenaikan harga minyak dunia masih menjadi tantangan yang mendorong peningkatan harga BBM non-subsidi di Maluku. Dari komponen inti, sandang dan makanan jadi akan kembali meningkat, terutama menjelang Hari Raya Natal dan Tahun Baru 2019.

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2018KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU

7

Page 29: Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi … · Web viewKAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2018 KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU 55

8 KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2018KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU

Page 30: Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi … · Web viewKAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2018 KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU 55

BAB I PERKEMBANGAN MAKRO EKONOMI REGIONAL

BAB I. PERKEMBANGAN MAKRO EKONOMI REGIONAL

1.1 Perkembangan Makro Ekonomi Provinsi Maluku

Perekonomian Provinsi Maluku pada triwulan II 2018 tercatat mengalami percepatan pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi Provinsi Maluku pada triwulan II 2018 mencapai 5,47% (yoy), lebih tinggi dibandingkan triwulan I 2018 yang tumbuh sebesar 5,34% (yoy). Pertumbuhan ekonomi Maluku pada triwulan II 2018 juga lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan ekonomi nasional yang tercatat 5,27% (yoy). Secara nominal pada triwulan II 2018, Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) Provinsi Maluku tercatat sebesar Rp10,59 triliun, sedangkan PDRB Atas Dasar Harga Konstan (ADHK) tercatat sebesar Rp7,25 triliun.

Sumber pertumbuhan ekonomi Maluku pada triwulan II 2018, dari sisi penawaran, utamanya berasal dari 3 (tiga) lapangan usaha (LU), yaitu LU Industri Pengolahan yang tumbuh 11,04% (yoy), LU konstruksi yang tumbuh 8,81% (yoy), dan LU Administrasi Pemerintahan yang tumbuh 7,89% (yoy). Pengolahan ikan merupakan salah satu industri pengolahan terbesar di Maluku. Sebagian ikan segar hasil olahan diekspor ke luar negeri. Sedangkan dari LU Konstruksi, Maluku memiliki beberapa proyek strategis konstruksi yang sedang menjadi fokus Pemerintah Daerah. Dari LU Administrasi Pemerintahan, penyaluran Tunjangan Hari Raya (THR) dan realisasi Dana Desa Tahap II menjadi faktor pendorong utama.

Gambar 1. Peta Pertumbuhan Ekonomi Kawasan Timur Indonesia

Sumber: Badan Pusat Statistik; diolah

8 KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2018KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU

Page 31: Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi … · Web viewKAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2018 KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU 55

BAB I PERKEMBANGAN MAKRO EKONOMI REGIONAL

Dari sisi permintaan, pertumbuhan ekonomi Maluku didorong oleh komponen Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto (PMTDB) yang tumbuh 10,42% (yoy), komponen Lembaga Non-Pemerintah yang melayani Rumah Tangga (LNPRT) yang tumbuh 9,37% (yoy), ekspor luar negeri yang tumbuh 4,83% (yoy), dan komponen Konsumsi Rumah Tangga (RT) yang tumbuh 3,27% (yoy). Pertumbuhan PMTDB utamanya berasal dari PMTDB Bangunan. Tingginya pertumbuhan PMTDB Bangunan pada triwulan II 2018 tercermin pada tingginya pertumbuhan LU Konstruksi sejalan dengan realisasi beberapa proyek strategis di Maluku. Kinerja Komponen LNPRT ditopang oleh penyelenggaraan Pilkada serentak Provinsi dan Kabupaten/Kota di Provinsi Maluku. Komponen Konsumsi RT menunjukan peningkatan kinerja pada triwulan II 2018. Konsumsi RT meningkat terutama pada bulan Ramadhan dan Idul Fitri.

Perekonomian di Kawasan Timur Indonesia (KTI) pada triwulan II 2018, secara agregat, tumbuh lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya. Pada triwulan II 2018, perekonomian KTI yang terdiri dari Kalimantan, Sulampua (Sulawesi, Maluku, dan Papua), dan Balinusra (Bali dan Nusa Tenggara), tumbuh 6,23% (yoy), lebih tinggi dibandingkan triwulan I 2018 sebesar 6,02% (yoy). Pertumbuhan ekonomi di KTI pada triwulan II 2108, secara umum, didorong oleh meningkatnya pertumbuhan ekonomi di Provinsi Kalimantan Timur, Bali dan Kalimantan Selatan (Gambar 1). Pertumbuhan di Provinsi Kalimantan Timur didorong oleh pertumbuhan LU Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum dan Komponen Net Ekspor Antar Daerah pada sisi permintaan seiring dengan meningkatnya permintaan saat Idul Fitri. Pertumbuhan yang tinggi pada Provinsi Bali didukung oleh LU Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial.

Grafik 1. Perkembangan Pertumbuhan Ekonomi Maluku & Nasional Grafik 2. Perkembangan PDRB Riil MalukuSumber: Badan Pusat Statistik Provinsi Maluku; diolah Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi Maluku; diolah

Memasuki triwulan III 2018, pertumbuhan ekonomi Maluku diperkirakan tumbuh meningkat. Pertumbuhan ekonomi Provinsi Maluku pada triwulan III 2018 diperkirakan tumbuh positif dalam rentang 5,51% - 5,91% (yoy). Kinerja perekonomian Maluku pada triwulan III 2018 diperkirakan didorong oleh Konsumsi Pemerintah dan Investasi PMTDB. Konsumsi Pemerintah pada triwulan III 2018 akan didorong oleh percepatan realisasi program Dana Desa Tahap III. Selain itu, pada triwulan III juga akan dilaksanakan beberapa kegiatan besar seperti Tour de Mollucas dan Pesta Paduan Suara Gerejani yang diikuti oleh beberapa negara di dunia. Tingginya pertumbuhan PMTDB, terutama PMTDB bangunan, sejalan dengan

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2018KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU

9

Page 32: Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi … · Web viewKAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2018 KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU 55

BAB I PERKEMBANGAN MAKRO EKONOMI REGIONAL

tingginya pertumbuhan LU Konstruksi sebagai dampak dari realisasi beberapa proyek strategis di Maluku, seperti pembangunan Tujuh Ruas Jalan Trans Maluku, pembangunan food estate, gudang beku, bandar udara di Pulau Banda, dan pembangunan pelabuhan ekspor di daerah Waai Tulehu. Dari sisi lapangan usaha, peningkatan pertumbuhan ekonomi diperkirakan berasal dari LU Administrasi Pemerintahan, LU Pertanian, Kehutanan dan Perikanan, serta LU Perdagangan Besar dan Eceran. Realisasi beberapa proyek strategis konstruksi oleh Pemerintah Daerah menjadi pendorong utama kinerja pada ketiga LU tersebut. Selain itu, Pemerintah Provinsi Maluku sedang dalam proses untuk meningkatkan kapasitas produksi tanaman bahan makanan seperti beras, dan tanaman hortikultura seperti bawang, cabai, dan sayuran yang juga merupakan program pengendalian inflasi.

Pada triwulan IV 2018, pertumbuhan ekonomi Maluku diperkirakan tetap tumbuh positif. Kinerja ekonomi Maluku pada triwulan IV 2018 diperkirakan berada pada rentang 5,57% - 5,97% (yoy). Tingginya pertumbuhan ekonomi pada triwulan IV 2018 diperkirakan dipicu oleh LU Administrasi Pemerintahan, LU Pertanian, Kehutanan dan Perikanan dan LU Perdagangan Besar dan Eceran. Membaiknya cuaca pada triwulan IV 2018 diprediksi akan mendorong produksi tanaman bahan makanan dan tanaman komoditas ekspor pada LU Pertanian, Kehutanan dan Perikanan. Di sisi lain, keberlangsungan upaya program peningkatan kapasitas produksi tanaman bahan makanan dan hortikultura diperkirakan mampu mendorong kinerja. Dari sisi permintaan, kinerja perekonomian Maluku bersumber dari Komponen Konsumsi Pemerintah, Konsumsi RT dan Investasi PMTDB. Pembangunan infrastruktur yang merupakan program strategis Pemerintah Daerah diperkirakan mampu mendorong kinerja ketiga komponen tersebut. Selain itu, pelaksanaan kegiatan berskala internasional diperkirakan mampu mendorong konsumsi Pemerintah Daerah, termasuk upaya percepatan realisasi program Dana Desa tahap III.

1.2. Perkembangan PDRB Sisi Permintaan

Dari sisi permintaan, pertumbuhhan ekonomi Maluku pada triwulan II 2018 didorong oleh komponen PMTDB yang tumbuh 10,42% (yoy), komponen LNPRT yang tumbuh 9,37% (yoy), komponen Ekspor Luar Negeri yang tumbuh 4,83% (yoy), dan komponen Konsumsi RT yang tumbuh 3,27% (yoy). Kinerja komponen LNPRT tumbuh signifikan dibandingkan dengan triwulan sebelumnya, seiring dengan pelaksanaan Pilkada serentak 2018 di Maluku, sedangkan komponen PMTDB tumbuh sedikit lebih rendah dibandingkan dengan triwulan sebelumnya. Kinerja komponen PTMDB utamanya didorong oleh subkomponen PMTDB Bangunan seiring dengan realisasi pembangunan proyek strategis di Maluku, seperti pembangunan Tujuh Ruas Jalan Trans Maluku, pembangunan food estate, gudang beku, bandar udara di Pulau Banda, dan pembangunan pelabuhan ekspor di Waai Tulehu.

Selain itu, kinerja Ekspor Luar Negeri Maluku juga menunjukkan peningkatan pada triwulan II 2018 yang tumbuh 4,83% (yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang sebesar 4,23% (yoy). Hal ini didorong oleh tingginya permintaan ekspor dari

10 KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2018KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU

Page 33: Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi … · Web viewKAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2018 KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU 55

BAB I PERKEMBANGAN MAKRO EKONOMI REGIONAL

luar negeri dan adanya dukungan positif dari Pemerintah Provinsi dalam peningkatan ekspor ke luar negeri, seperti Australia, Singapura, dan Taiwan. Selain itu, Komponen Konsumsi RT juga tumbuh lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya, seiring dengan peningkatan permintaan pada bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri.

Sementara itu, komponen Konsumsi Pemerintah terpantau tumbuh sedikit melambat walaupun cukup tinggi secara disagregasi. Masih tingginya kinerja komponen Konsumsi Pemerintah dipdorong oleh pembayaran THR kepada pegawai dan realisasi biaya pelaksanaan Pilkada serentak di Maluku. Kinerja komponen Impor Luar Negeri Provinsi Maluku tumbuh melambat, seiring dengan realisasi impor non-migas yang tercatat nihil pada triwulan II 2018. Hal tersebut berlawanan dengan peningkatan kinerja impor migas Maluku yang tercatat sebesar 121,04 juta USD selama triwulan II 2018.

Tabel 1. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Provinsi Maluku Sisi Permintaan

Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi Maluku, diolah *Angka sementara BPS (revisi)** Angka sangat sementara BPS (revisi)

1.1.

1.2.

1.2.1. Konsumsi1.2.1.1. Konsumsi Rumah Tangga (RT)

Kinerja Konsumsi RT pada triwulan II 2018 tumbuh lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya. Konsumsi RT Maluku pada triwulan II 2018 tumbuh 3,27% (yoy), lebih tinggi dibandingkan triwulan I 2018 yang tumbuh 3,06% (yoy). Konsumsi RT merupakan komponen dengan porsi terbesar dalam kinerja perekonomian Maluku di sisi permintaan, dengan pangsa mencapai 64,78% terhadap total perekonomian Maluku pada triwulan II 2018.

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2018KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU

11

Page 34: Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi … · Web viewKAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2018 KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU 55

BAB I PERKEMBANGAN MAKRO EKONOMI REGIONAL

Menguatnya kinerja Konsumsi RT pada triwulan II 2018 sejalan dengan peningkatan pendapatan rumah tangga masyarakat Maluku seiring dengan penerimaan THR dan peningkatan permintaan saat Ramadhan dan Idul Fitri. Hal tersebut juga terlihat pada peningkatan Indeks Tendensi Konsumen (ITK) triwulan II 2018 (Grafik 4).

Grafik 3. Konsumsi Rumah Tangga Provinsi Maluku Grafik 4. Indeks Tendensi Konsumen Provinsi Maluku

Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi Maluku; diolah Sumber: Bank Indonesia; diolah

Grafik 5. Arus Kargo Bandara Pattimura Grafik 6. Jumlah Peti Kemas Pelabuhan Yos Sudarso

Sumber: PT Angkasa Pura Cabang Ambon; diolah Sumber: PT Pelindo IV Cabang Ambon; diolah

Menguatnya kinerja Komponen Konsumsi RT Maluku juga terindikasi dari meningkatnya arus kargo di Bandara Pattimura. Total volume kargo yang tercatat di Bandara Pattimura selama triwulan II 2018 adalah sebesar 2.127 ton, lebih tinggi dibandingkan triwulan I 2018 yang sebesar 2.017 ton. Kondisi tersebut menunjukan bahwa pertumbuhan volume kargo di Bandara Pattimura meningkat, yaitu sebesar 22,68% (yoy), lebih tinggi dibandingkan triwulan I 2018 yang tumbuh 20,33% (yoy). Peningkatan tersebut didorong oleh meningkatnya kinerja ekspor luar negeri, terutama ekspor komoditas hasil laut dan kayu olahan.

Sementara itu, jumlah peti kemas yang masuk ke Pelabuhan Yos Sudarso mengalami penurunan yang signifikan. Jumlah peti kemas di pelabuhan Yos Sudarso pada triwulan II 2018 tercatat sebanyak 21.841 peti, lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya yang tercatat sebanyak 25.270 peti. Hal tersebut menyebabkan kontraksi pertumbuhan jumlah peti kemas sebesar 11,77% (yoy), lebih rendah dibandingkan triwulan I 2018 yang tercatat sebesar 17,20% (yoy). Cuaca buruk dengan gelommbang laut yang tinggi di wilayah perairan Maluku menjadi penghambat transportasi laut.

12 KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2018KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU

Page 35: Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi … · Web viewKAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2018 KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU 55

BAB I PERKEMBANGAN MAKRO EKONOMI REGIONAL

Memasuki triwulan III 2018, kinerja sektor konsumsi rumah tangga diperkirakan tumbuh positif namun terbatas. Perkiraan tersebut terlihat dari perkiraan ITK yang melambat pada triwulan III 2018. ITK Provinsi Maluku pada triwulan III 2018 diperkirakan sebesar 112,61, lebih rendah dibandingkan triwulan II 2018 yang tercatat sebesar 124,92. Pelemahan ITK diperkirakan didorong oleh perilaku masyarakat Maluku yang cenderung

mengurangi konsumsi pada triwulan III 2018 seiring dengan menurnnya permintaan pasca Idul Fitri. Selain itu, Survei Konsumen (SK) Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi Maluku menunjukkan bahwa terdapat tren yang meningkat pada Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) dan Indeks Pembelian Barang Tahan Lama. IEK dan Indeks Pembelian Barang Tahan Lama dapat memberikan gambaran mengenai prospek kondisi ekonomi berdasarkan tingkat keyakinan masyarakat. Tren yang menurun pada IEK dapat memberikan sinyal negatif terhadap perkembangan konsumsi ke depan. Pelaksanaan kegiatan berskala internasional seperti Tour de Mollucas dan Pesta Paduan Suara Gerejani diperkirakan menjadi faktor pendorong komponen Konsumsi RT.

Kinerja komponen Konsumsi RT Pada triwulan IV 2018 diperkirakan menguat. Peningkatan ini didorong oleh peningkatan kebutuhan masyarakat Maluku menjelang Hari Raya Natal dan Tahun Baru 2019. Selain itu, pembelanjaan oleh rumah tangga juga diperkirakan meningkat seiring dengan realisasi program Dana Desa tahap III yang menjadi komitmen Pemerintah Provinsi Maluku untuk mengembangkan industri padat karya di Maluku. Di sisi lain, inflasi 2018 yang diperkirakan tetap terkendali dalam sasaran target TPID 4±1%, akan semakin meningkatkan daya beli masyarakat Maluku.

1.2.1.2. Konsumsi Pemerintah

Kinerja Konsumsi Pemerintah tumbuh positif pada triwulan II 2018. Pertumbuhan Konsumsi Pemerintah pada triwulan II 2018 tumbuh 8,90% (yoy), lebih rendah dibandingkan triwulan I 2018 yang sebesar 10,44% (yoy). Konsumsi Pemerintah didorong oleh adanya realisasi belanja pada APBN maupun APBD yang lebih tinggi dibandingkan triwulan yang sama tahun sebelumnya.

Grafik 7. Perkembangan Kredit Konsumsi di Provinsi Maluku

Sumber : Laporan Bank Umum kepada Bank Indonesia; diolah

Grafik 8. Konsumsi Pemerintah Provinsi Maluku

Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Maluku; diolah

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2018KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU

13

Page 36: Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi … · Web viewKAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2018 KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU 55

BAB I PERKEMBANGAN MAKRO EKONOMI REGIONAL

Realisasi APBN tumbuh lebih tinggi dibandingkan triwulan yang sama tahun sebelumnya. Meningkatnya pertumbuhan realisasi belanja APBN berasal dari komponen Belanja Barang, Belanja Modal, dan Belanja Bantuan Sosial. Belanja Barang tumbuh 11,51% (yoy), lebih tinggi dibandingkan triwulan yang sama tahun sebelumnya. Belanja Modal juga tumbuh positif sebesar 13,38% (yoy), lebih tinggi dibandingkan triwulan yang sama tahun sebelumnya, yang didorong oleh adanya pembelanjaan barang modal, seperti kapal laut, alat-alat listrik, dan lainnya. Selain itu, Belanja Bantuan Sosial juga tumbuh lebih tinggi dibandingkan triwulan yang sama tahun sebelumnya dengan realisasi pelaksanaan Pilkada serentak. Adanya realisasi Dana Desa TA 2018 tahap I dan II juga mendukung meningkatnya pertumbuhan Konsumsi Pemerintah pada triwulan II 2018.

Realisasi belanja non-modal APBD juga tercatat sangat baik, yaitu tumbuh 44,62% (yoy), lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang terkontraksi 0,32% (yoy). Pertumbuhan tersebut didorong oleh peningkatan realisasi komponen Belanja Tidak Langsung yang tumbuh sebesar 70,03% (yoy) pada triwulan II 2018, yang berasal dari komponen Belanja Tidak Langsung dan Belanja Hibah. Peningkatan realisasi Belanja Tidak Langsung didorong oleh pembayaran THR kepada pegawai, sedangkan peningkatan pada Belanja Hibah didorong oleh adanya realisasi untuk persiapan dan pelaksanaan Pilkada serentak.

Grafik 9. Realisasi Belanja APBN Grafik 10. Realisasi Belanja Non Modal APBD Maluku

Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Maluku; diolah Sumber : Bank Indonesia; diolah

Pada triwulan III 2018, kinerja konsumsi pemerintah diperkirakan tetap tumbuh positif. Beberapa hal yang mendorong konsumsi pemerintah pada triwulan III 2018 adalah realisasi pelaksanaan pembangunan proyek strategis, realisasi program Dana Desa TA 2018 tahap III, dan persiapan penyelenggaraan Tour de Mollucas dan Pesta Paduan Suara Gerejani (Pesparani). Selain itu, pagu dana desa Provinsi Maluku pada tahun 2018 juga mengalami peningkatan dibandingkan pada tahun 2017. Hal ini menunjukan bahwa pemerintah pusat optimis akan kinerja penyaluran dana desa di Maluku. Berdasarkan skema penyaluran Dana Desa TA 2018 tahap III, 40% dari total dana desa harus dapat tersalurkan pada semester II 2018, sehingga dapat mendorong konsumsi selama triwulan III 2018. Kinerja Konsumsi Pemerintah diperkirakan juga akan meningkat hingga akhir 2018. Hal tersebut

14 KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2018KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU

Page 37: Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi … · Web viewKAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2018 KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU 55

BAB I PERKEMBANGAN MAKRO EKONOMI REGIONAL

didorong oleh realisasi proyek pembangunan infrastruktur strategis pemerintah, seperti pembangunan Tujuh Ruas Jalan Trans Maluku, pembangunan food estate, gudang beku, bandar udara di Pulau banda, dan pembangunan pelabuhan ekspor di daerah Waai Tulehu.

1.2.2. Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto (PMTDB)Kinerja pengeluaran PMTDB Maluku positif pada triwulan II 2018. Pertumbuhan

PMTDB Provinsi Maluku pada triwulan II 2018 tercatat sebesar 10,42% (yoy), sedikit lebih rendah dibandingkan triwulan I 2018 yang sebesar 10,59% (yoy). Pertumbuhan tersebut didorong oleh pertumbuhan PMTDB Bangunan yang sebesar 11,62% (yoy). Pertumbuhan PMTDB Bangunan sejalan dengan pembangunan infrastruktur yang masih berlangsung, antara lain perbaikan/pembangunan Tujuh Ruas Jalan Trans Maluku, pembangunan food estate, gudang beku, bandar udara di Pulau Banda, dan pembangunan pelabuhan ekspor di daerah Waai Tulehu. Pembangunan gudang beku ditujukan sebagai tempat penyimpanan ikan. Pemerintah Daerah Provinsi Maluku berusaha untuk memenuhi ketersediaan pasokan ikan untuk menjaga kestabilan harga ikan segar yang merupakan salah satu penyumbang terbesar inflasi di Maluku.

Sementara itu, kinerja investasi non-bangunan tercatat sebesar 8,32% (yoy), lebih rendah dibandingkan triwulan I 2018. Pelemahan kinerja investasi non-bangunan tercermin pada penurunan kinerja Impor Luar Negeri, khususnya impor barang modal. Nilai impor barang modal pada triwulan II 2018 tercatat nihil, dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang memiliki realisasi sebesar 22,18 juta USD. Nihilnya nilai impor barang modal tersebut disebabkan oleh tidak adanya impor kapal laut dan alat lainnya, seperti yang dilakukan pada bulan Maret 2018, dengan nilai sebesar 14 juta USD. Selain itu, pada triwulan ini juga tidak terdapat impor barang modal berupa alat listrik, lonceng dan arloji, serta damar tiruan berbahan plastik.

Grafik 11. Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto Maluku Grafik 12. Perkembangan Impor Barang Modal Provinsi Maluku

Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Maluku; diolah Sumber : Bank Indonesia; diolah

Pelemahan kinerja PMTDB tercermin dari kinerja kredit investasi. Pada triwulan II 2018, nilai kredit investasi yang disalurkan perbankan tercatat sebesar Rp1,15 triliun atau mengalami kontraksi sebesar 5,35% (yoy), lebih rendah dari triwulan sebelumnya yang

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2018KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU

15

Page 38: Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi … · Web viewKAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2018 KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU 55

BAB I PERKEMBANGAN MAKRO EKONOMI REGIONAL

sebesar Rp1,27 triliun atau tumbuh 21,68% (yoy). Penurunan kredit investasi ini didorong oleh peningkatan suku bunga kredit bank yang cenderung meningkat.

Grafik 13. Kredit Investasi Provinsi Maluku Grafik 14. Perkembangan Investasi Dunia

Sumber : Laporan Bank Umum; diolah Sumber : Survei Kegiatan Dunia Usaha Bank Indonesia; diolah

Ke depan, kinerja Komponen PMTDB pada triwulan III 2018 diperkirakan tetap tumbuh positif meski sedikit tertahan. Hasil kegiatan liaison KPwBI Provinsi Maluku memperlihatkan tren penurunan investasi hingga triwulan III 2018. Berdasarkan hasil liaison tersebut, terlihat bahwa pelaku usaha cenderung mengambil sikap wait and see terhadap iklim investasi di Maluku pada triwulan III 2018. Namun demikian, realisasi pembangunan proyek strategis diperkirakan mampu mendorong kinerja komponen PMTDB.

Dengan perkembangan tersebut, kinerja investasi PMTDB Provinsi Maluku diperkirakan akan tetap tumbuh positif sepanjang tahun 2018. Hal ini juga didukung oleh berlanjutnya realisasi proyek infrastruktur strategis pemerintah, termasuk pembangunan Tujuh Ruas Jalan Trans Maluku dan Bendungan Way Apu di Kabupaten Buru. Selain itu, PT PLN (Persero) juga telah menetapkan target untuk menambahkan aliran listrik ke seluruh wilayah Maluku pada tahun 2019 yang diprediksi akan meningkatkan investasi bangunan, terutama untuk infrastruktur listrik.

1.2.3. Ekspor dan Impor1.2.3.1. Ekspor dan Impor Luar Negeri dan Dalam Negeri

Pada triwulan II 2018, kinerja Ekspor Luar Negeri Maluku tercatat lebih baik dibandingkan triwulan sebelumnya. Pertumbuhan ekspor Maluku pada triwulan II 2018 tercatat sebesar 4,83% (yoy), lebih tinggi dibandingkan triwulan I 2018 yang tumbuh 4,23% (yoy). Ekspor Maluku pada triwulan II 2018 didominasi oleh komoditas Bahan Bakar Minyak (BBM) dengan total mencapai 23,29 juta USD. Selain itu, Maluku juga mengekspor komoditas laut yang terdiri dari ikan dan lain-lain, udang segar/beku, ikan olahan, dan mutiara dengan total nilai mencapai 9,15 juta USD. Kinerja ekspor yang positif tersebut didorong oleh pertumbuhan ekspor pada komoditas ikan dan lainnya. Adapun komoditas lainnya yang tercatat mengalami peningkatan di antaranya adalah komoditas perkebunan yang terdiri dari

16 KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2018KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU

Page 39: Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi … · Web viewKAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2018 KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU 55

BAB I PERKEMBANGAN MAKRO EKONOMI REGIONAL

biji pala dan komoditas industri, serta komoditas ekspor industri yang terdiri dari komoditas tekstil, kayu olahan dan komoditas industri lainnya.

Negara-negara tujuan ekspor Maluku tersebar di Asia, Eropa, Amerika, dan Australia dengan proporsi masing-masing selama triwulan II 2018 sebesar 63,72%, 19,18%, 16,90% dan 0,20%. Untuk wilayah Asia, Amerika, dan Australia ekspor hasil laut didominasi oleh ikan segar dan ikan segar potong. Peningkatan ekspor hasil laut juga didorong oleh fasilitas ekspor langsung yang telah diberlakukan di Kota Ambon. Ekspor langsung tersebut difasilitasi oleh salah satu maskapai yang ada di Indonesia. Ekspor langsung merupakan kegiatan ekspor yang langsung mengantarkan komoditas ekspor ke negara tujuan dari Bandara Pattimura Ambon tanpa dilakukan bongkar muat di bandara lain. Dampak dari pemberlakuan kebijakan ekspor langsung tersebut terlihat dari peningkatan volume kargo di Bandara Pattimura Ambon, yang tumbuh sebesar 22,68% (yoy) selama triwulan II 2018.

Kinerja Komponen Impor Luar Negeri Maluku melambat. Kinerja impor Maluku pada triwulan II 2018 tercatat sebesar 9,61% (yoy), lebih rendah dibandingkan triwulan I 2018 yang tumbuh sebesar 11,83% (yoy). Impor Maluku pada triwulan II 2018 didominasi oleh BBM dengan total nilai impor mencapai 121,04 juta USD. Sebagian BBM yang diimpor oleh Maluku berasal dari Singapura. Besarnya nilai impor Maluku dibandingkan dengan nilai ekspor, menjadikan Maluku sebagai salah satu provinsi yang memiliki net impor. Selain itu, nilai impor yang besar juga terjadi pada aktivitas perdagangan antar provinsi, hal tersebut disebabkan oleh masih bergantungnya Provinsi Maluku pada provinsi lain, terutama untuk pemenuhan komoditas pangan.

.

Grafik 15. PDRB Ekspor Luar Negeri Provinsi Maluku Grafik 16. PDRB Impor Luar Negeri Provinsi Maluku

Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Maluku; diolah Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Maluku; diolah

Kinerja ekspor luar negeri Maluku pada triwulan III 2018 diperkirakan akan tumbuh menguat namun terbatas, sedangkan kinerja impor luar negeri akan tumbuh melambat. Pada triwulan III 2018, kinerja ekspor Maluku diperkirakan akan menguat namun terbatas seiring dengan musim panen komoditas ekspor, yaitu ikan segar dan buah pala. Dari sisi eksternal, pemulihan perekonomian global diperkirakan terus berlanjut dengan motor pertumbuhan dari negara maju dan negara berkembang. Pertumbuhan ekonomi AS

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2018KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU

17

Page 40: Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi … · Web viewKAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2018 KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU 55

BAB I PERKEMBANGAN MAKRO EKONOMI REGIONAL

membaik ditopang oleh tingkat belanja konsumen yang lebih tinggi dan ekspor yang terjaga. Perekonomian Inggris secara perlahan juga membaik yang didukung oleh peningkatan yang signifikan pada konsumsi rumah tangga dan perbaikan pada investasi, di tengah melambatnya ekonomi Uni Eropa. Dari Asia, perekonomian Jepang kembali membaik yang didorong oleh konsumsi rumah tangga dan korporasi. India terus mengalami penguatan yang ditopang oleh investasi terutama dari sektor manufaktur, pertanian, dan konstruksi. Sementara itu, Tiongkok terpantau sedikit melemah sejalan dengan meningkatnya intensitas perang dagang dengan AS dan di tengah upaya untuk mengurangi pinjaman dan risiko finansial. Namun demikian, sejumlah risiko terhadap perekonomian global, seperti normalisasi kebijakan moneter dan faktor geopolitik tetap perlu diwaspadai.

Selain itu, kinerja ekspor-impor antar daerah Maluku diperkirakan akan mengalami penurunan net impor. Hal ini didorong oleh musim panen tanaman bahan makanan yang diperkirakan akan terjadi sepanjang triwulan III 2018. Namun demikian, Maluku masih tetap bergantung terhadap provinsi lain untuk memenuhi ketersediaan pasokan bahan makanan seperti beras dari Sulawesi Selatan dan hortikultura dari Jawa Timur.

Grafik 17. Perkembangan Ekspor Non-Migas Komoditas Asal Provinsi Maluku

Grafik 18. Ekpor-Impor Antar Daerah Provinsi Maluku

Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Maluku; diolah Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Maluku; diolah

1.3. Perkembangan PDRB Sisi Penawaran

Pertumbuhan ekonomi Maluku hampir didukung oleh semua sektor lapangan usaha (LU), kecuali LU Pertambangan dan Penggalian yang mengalami kontraksi 9,40%. Tiga LU utama pendorong pertumbuhan ekonomi Maluku adalah LU Industri Pengolahan yang tumbuh 11,04% (yoy), LU Konstruksi yang tumbuh 8,81% (yoy), dan LU Administrasi Pemerintahan yang tumbuh 7,89% (yoy). Pengolahan ikan merupakan salah satu industri pengolahan terbesar di Maluku. Sebagian ikan segar hasil olahan di ekspor ke luar negeri. Saat ini, Pemerintah Kota Ambon telah bersinergi dengan maskapai penerbangan untuk menyediakan fasilitas kargo ekspor langsung dari Bandara Pattimura menuju ke luar negeri, seperti Australia, Singapura, dan Taiwan. Untuk LU Konstruksi, pertumbuhan Maluku didukung oleh realisasi beberapa proyek strategis, seperti pembangunan Tujuh Ruas Jalan Trans Maluku, pembangunan food estate, gudang beku, bandar udara di Pulau Banda, dan pembangunan pelabuhan ekspor di daerah Waai Tulehu. Dari LU Administrasi Pemerintahan, pertumbuhan ekonomi didorong oleh belanja Pemerintah Daerah dalam pembayaran THR kepada pegawai,

18 KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2018KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU

Page 41: Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi … · Web viewKAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2018 KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU 55

BAB I PERKEMBANGAN MAKRO EKONOMI REGIONAL

belanja untuk persiapan dan pelaksanaan Pilkada, serta belanja pemerintah untuk realisasi penyaluran Dana Desa Tahap II.

Tabel 2. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Provinsi Maluku Sisi Penawaran tahun dasar 2010

Sumber: BPS Provinsi Maluku; diolah*Angka sementara BPS**Angka sangat sementara BPS

Ke depan, kinerja perekonomian Maluku dari sisi penawaran pada triwulan III 2018 diperkirakan akan didorong oleh LU Pertanian, Kehutanan dan Perikanan dan LU Administrasi Pemerintahan. Meningkatnya kinerja LU Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan diperkirakan akan mendorong pertumbuhan ekonomi Maluku pada triwulan III 2018. Musim panen ikan segar di wilayah perairan Maluku dan musim panen hortikultura di Kabupaten Maluku Tenggara diperkirakan mampu mendorong kinerja LU Pertanian, Kahutanan dan Prikanan. Sementara itu, realisasi program Dana Desa Tahun Anggaran (TA) 2018 tahap III dan pelaksanaan kegiatan Tour de Mollucas dan Pesparani diperkirakan akan membuat kinerja LU Administrasi Pemerintahan tetap positif. LU Konstruksi juga

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2018KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU

19

Page 42: Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi … · Web viewKAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2018 KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU 55

BAB I PERKEMBANGAN MAKRO EKONOMI REGIONAL

diperkirakan akan tetap tumbuh positif pada triwulan III 2018, terutama dengan adanya pembangunan proyek infrastruktur strategis pemerintah, seperti pembangunan Tujuh Ruas Jalan Trans Maluku, pembangunan food estate, gudang beku, bandar udara di Pulau Banda, dan pembangunan pelabuhan ekspor di daerah Waai Tulehu.

Secara keseluruhan, kinerja sisi penawaran diperkirakan akan tetap tumbuh positif sepanjang tahun 2018. Selain beberapa hal yang telah disebutkan di atas, pemberlakukan fasilitas ekspor langsung dari Bandara Pattimura Ambon menuju ke negara tujuan juga diperkirakan akan menjadi faktor pendorong, terutama untuk ekspor komoditas ikan dan hasil laut lainnya, komoditas kayu olahan dan komoditas rempah seperti buah pala.

1.1.1.1.2.1.3.

1.1.1.1.2.1.3.

1.3.1.

1.3.

1.3.1. Pertanian, Kehutanan dan Perikanan

Pertumbuhan LU Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan terpantau menguat pada triwulan II 2018. Pertumbuhan LU Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan sebesar 3,27% (yoy) pada triwulan II 2018, lebih tinggi dibandingkan triwulan I 2018 yang tumbuh 2,06% (yoy). Hal ini menunjukan titik balik kinerja sejak triwulan I 2017. Pada triwulan I 2017, pertumbuhan lapangan usaha ini mampu tumbuh hingga 8,74% (yoy). Salah satu faktor penyebab

adanya penurunan hingga triwulan I 2018 adalah iklim yang tidak mendukung dan curah hujan yang cukup tinggi, sehingga komoditas pertanian tidak dapat dipanen sesuai dengan waktunya. Namun pada triwulan II 2018, iklim di Maluku sudah mulai membaik yang dicerminkan dari menurunnya curah hujan.

Penguatan kinerja juga terlihat pada subkategori perikanan, yaitu peningkatan produksi ikan segar oleh PT Perusahaan Perikanan Nusantara (PPN). Pada triwulan II 2018, pertumbuhan produksi ikan oleh PPN tercatat sebesar 11,04% (yoy), lebih tinggi dibandingkan triwulan I

20 KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2018KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU

Grafik 19. PDRB Kategori Pertanian, Kehutanan dan Perikanan

Page 43: Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi … · Web viewKAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2018 KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU 55

BAB I PERKEMBANGAN MAKRO EKONOMI REGIONAL

2018 yang tumbuh 3,44% (yoy). Musim panen ikan segar yang terjadi di hampir seluruh wilayah perairan Maluku menjadi faktor pendorong utama. Selain itu, Pemerintah Kota Ambon telah bersinergi dengan salah satu maskapai penerbangan di Indonesia untuk menyediakan fasilitas kargo ekspor langsung dari Bandara Pattimura menuju ke luar negeri, seperti Australia, Singapura, dan Taiwan. Mendukung hal tersebut, meningkatnya LU Industri Pengolahan yang menghasilkan komoditas ekspor ikan olahan ikut memberikan andil terhadap peningkatan subkategori perikanan. Namun demikian, harga ikan tuna yang menurun sejak triwulan I 2018 menjadi faktor yang menyebabkan pertumbuhan kinerja masih terbatas. Pada triwulan II 2018 harga tuna mencapai 1.600 USD per ton, menurun dibandingkan dengan triwulan sebelumnya sebesar 1.700 USD per ton.

Grafik 20. Produksi ikan di PPN Ambon dan PPN Tual Grafik 21. Harga Ikan Tuna InternasionalSumber: PPN Ambon dan PPN Tual; diolah Sumber: Thai Union

Pada subkategori perkebunan, penguatan kinerja tercermin dari meningkatnya nilai ekspor komoditas pala dari Maluku. Pada triwulan II 2018, nilai ekspor pala yang mencapai 0,20 juta USD, lebih tinggi dibandingkan triwulan I 2018 yang tercatat sebesar 0,15 juta USD. Peningkatan nilai ekspor ini didorong oleh meningkatnya harga rata-rata ekspor biji pala, yaitu sebesar 1,77 USD per kilogram pada triwulan II 2018 dibandingkan triwulan sebelumnya yang sebesar 1,16 USD per kilogram. Selain itu, produksi kopra di Maluku masih menunjukan tren peningkatan yang signifikan sejak triwulan II 2017. Produksi kopra pada triwulan II 2018 sebesar 38,96 ton, atau meningkat 128,98% (qtq) dibandingkan triwulan sebelumnya. Namun di sisi lain, produksi karet di Maluku masih lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya.

Meningkatnya kinerja pada kategori pertanian, kehutanan, dan perikanan terindikasi dari meningkatnya Nilai Tukar Petani (NTP) di Maluku. NTP Gabungan Maluku pada triwulan II 2018 tercatat sebesar 101,79, lebih tinggi dibandingkan triwulan I 2018 yang tercatat sebesar 100,83. Lebih detil, meningkatnya NTP Gabungan Maluku pada triwulan II 2018 didominasi oleh menguatnya NTP Hortikultura serta NTP Peternakan. Musim panen dan iklim yang membaik mendorong peningkatan NTP Hortikultura, sedangkan penguatan NTP Peternakan didorong oleh meningkatnya harga daging ayam ras seiring dengan kenaikan harga pakan ternak.

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2018KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU

21

Page 44: Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi … · Web viewKAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2018 KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU 55

BAB I PERKEMBANGAN MAKRO EKONOMI REGIONAL

Grafik 22. Nilai Ekspor Pala Provinsi Maluku Grafik 23. Nilai Tukar Petani (NTP) MalukuSumber: Bank Indonesia Sumber: Perusahaan Perkebunan; diolah

Grafik 24. Perkembangan Usaha Pertanian & Perikanan Maluku Grafik 25. Kredit Sektor Pertanian Menurut Lokasi Proyek

Sumber: PPN Ambon dan PPN Tual; diolahSumber: Bank Indonesia

Pada triwulan III 2018, LU Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan diperkirakan tumbuh menguat. Perbaikan kinerja lapangan usaha ini diperkirakan berasal dari subkategori perikanan. Musim panen ikan segar dan peningkatan volume ekspor ikan segar diperkirakan akan meningkatkan kinerja lapangan usaha ini. Selain itu, tren peningkatan produksi kopra dan nilai ekspor biji pala akan memberikan kontirbusi cukup besar terhadap kinerja LU Pertanian, Kehutanan dan Perikanan. Namun di sisi lain, produksi karet yang cendurung berfluktuatif diperkirakan akan menjadi salah satu faktor penahan kinerja pada lapangan usaha ini.

Secara akumulasi, kinerja LU Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan pada tahun 2018 akan tetap tumbuh positif dan menguat. Lapangan usaha ini sangat bergantung pada kondisi cuaca dan curah hujan. Namun demikian, Pemerintah Provinsi Maluku melalui jajaran dinas terkait telah memiliki program-program untuk meningkatkan kinerja lapangan usaha ini, khususnya pada subkategori pertanian, salah satunya melalui perluasan lahan tanam padi dan pembangunan saluran irigasi. Sepanjang tahun 2018, Pemerintah Provinsi Maluku telah melakukan rekayasa teknologi untuk meningkatkan kapasitas produksi saat musim hujan, yaitu dengan menggunakan screen house. Namun demikian, kecenderungan tren penurunan harga ikan tuna yang merupakan komoditas ekpsor Maluku diperkirakan akan membatasi pertumbuhan kinerja LU Pertanian, Kehutanan dan Perikanan.

1.3.2. Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor

22 KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2018KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU

Page 45: Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi … · Web viewKAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2018 KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU 55

BAB I PERKEMBANGAN MAKRO EKONOMI REGIONAL

LU Perdagangan Besar dan Eceran tumbuh positif pada triwulan II 2018. Pertumbuhan LU Perdagangan Besar dan Eceran pada triwulan II 2018 tercatat sebesar 5,79% (yoy), lebih rendah dibandingkan triwulan I 2018 yang tumbuh 7,89% (yoy). Terbatasnya pertumbuhan lapangan usaha ini tercermin dari terbatasnya pertumbuhan kredit perdagangan. Kredit perdagangan pada triwulan II 2018 tercatat tumbuh 11,17% (yoy), sama dengan triwulan I 2018 yang juga tercatat sebesar 11,17% (yoy).

Selain itu, terbatasnya pertumbuhan LU Perdagangan Besar dan Eceran tercermin dari menurunnya arus bongkar muat barang di Pelabuhan Yos Sudarso. Arus bongkar muat di Pelabuhan Yos Sudarso pada triwulan II 2018 tercatat sebesar 267.691 ton, lebih rendah dibandingkan triwulan I 2018 yang tercatat sebesar 296.452 ton. Berdasarkan hasil liaison KPwBI Provinsi Maluku bersama dengan pelaku usaha, turunnya kinerja pada lapangan usaha ini dipicu oleh menurunnya permintaan dari masyarakat Maluku, terutama untuk pembelian barang tahan lama dan barang modal. Para pelaku usaha di Maluku cenderung mengambil sikap wait and see terhadap.

Kinerja LU Perdagangan Besar dan Eceran pada triwulan III 2018 diperkirakan tumbuh positif namun terbatas. Pada triwulan III 2018, terbatasnya kinerja LU Perdagangan Besar dan Eceran diperkirakan disebabkan oleh penurunan permintaan oleh masyarakat pasca Idul Fitri. Selain itu, dari tren pertumbuhan kredit sektor perdagangan yang cenderung tetap, menunjukan bahwa masyarakat Maluku diperkirakan masih akan menahan pembelian barang tahan lama. Pelemahan nilai tukar Rupiah terhadap USD diperkirakan juga akan membatasi perdagangan, terutama terhadap komoditas yang impor luar negeri. Di sisi lain, kinerja LU Perdagangan Besar dan Eceran diperkirakan akan didorong oleh pelaksanaan Tour de Mollucas dan Pesparani di Kota Ambon. Selain itu juga terlihat potensi peningkatan perdagangan yang tercermin dari meningkatnya arus kargo di Bandara Pattimura pada awal triwulan III 2018.

Grafik 28. Arus Barang di Pelabuhan Yos Sudahso Grafik 29. Arus Kargo di Bandara Pattimura

Grafik 26. PDRB Perdagangan Besar dan Eceran Provinsi Maluku Grafik 27. Kredit Kategori Perdagangan Besar dan Ecerandi Bank Umum di Provinsi Maluku Menurut Lokasi Proyek

Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi Maluku, diolah Sumber: Bank Indonesia diolah

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2018KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU

23

Page 46: Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi … · Web viewKAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2018 KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU 55

BAB I PERKEMBANGAN MAKRO EKONOMI REGIONAL

Sumber: PT. Pelindo IV Cabang Ambon, diolah

Sumber: Survei Kegiatan Dunia Usaha Bank Indonesia

Secara akumulasi, peningkatan kinerja LU Perdagangan Besar dan Eceran diperkirakan tumbuh positif sepanjang tahun 2018. Peningkatan pada kategori perdagangan terutama akan didorong oleh penyelenggaraan kegiatan berskala internasional, seperti Tour de Mollucas dan Pesparani. Selain itu, pada akhir tahun 2018, kinerja lapangan usaha ini diperkirakan juga akan kembali didorong oleh Hari Raya Natal dan Tahun Baru 2019. Komitmen Pemerintah Maluku untuk merealisasikan program Dana Desa Tahap III akan mendorong aktivitas perdagangan, terutama perdagangan ecaran.

1.3.3.Administrasi Pemerintahan, Pertahanan, dan Jaminan Sosial Wajib

Pertumbuhan LU Administrasi Pemerintahan pada triwulan II 2018 tercatat meningkat. Pertumbuhan LU Administrasi Pemerintahan pada triwulan II 2018 tercatat sebesar 7,89% (yoy), lebih tinggi dibandingkan triwulan I 2018 yang tercatat sebesar 7,79% (yoy). Konsumsi Pemerintah didorong oleh adanya realisasi belanja pada APBN maupun APBD yang lebih tinggi dibandingkan triwulan yang

sama tahun sebelumnya.

Realisasi APBN tumbuh lebih tinggi dibandingkan triwulan yang sama tahun sebelumnya. Meningkatnya pertumbuhan realisasi belanja APBN berasal dari komponen Belanja Barang, Belanja Modal, dan Belanja Bantuan Sosial. Belanja Barang tumbuh 11,51% (yoy), lebih tinggi dibandingkan triwulan yang sama tahun sebelumnya. Belanja Modal juga tumbuh positif sebesar 13,38% (yoy), lebih tinggi dibandingkan triwulan yang sama tahun sebelumnya, yang didorong oleh adanya pembelanjaan barang modal, seperti kapal laut, alat-alat listrik, dan lainnya. Selain itu, Belanja Bantuan Sosial juga tumbuh lebih tinggi dibandingkan triwulan yang sama tahun sebelumnya dengan adanya realisasi untuk persiapan

24 KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2018KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU

Grafik 30. PDRB Sektor Konstruksi Provinsi MalukuSumber: BPS Provinsi Maluku; diolah

Page 47: Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi … · Web viewKAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2018 KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU 55

BAB I PERKEMBANGAN MAKRO EKONOMI REGIONAL

dan pelaksanaan Pilkada serentak. Adanya realisasi Dana Desa TA 2018 tahap I dan II juga mendukung meningkatnya pertumbuhan Konsumsi Pemerintah pada triwulan II 2018.

Realisasi belanja non-modal APBD juga tercatat sangat baik, yaitu tumbuh 44,62% (yoy), lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang terkontraksi 0,32% (yoy). Pertumbuhan tersebut didorong oleh peningkatan realisasi komponen Belanja Tidak Langsung yang tumbuh 70,03% (yoy) pada triwulan II 2018, yang berasal dari komponen Belanja Tidak Langsung dan Belanja Hibah. Peningkatan realisasi Belanja Tidak Langsung didorong oleh pembayaran THR kepada pegawai, sedangkan peningkatan pada Belanja Hibah didorong oleh adanya realisasi untuk persiapan dan pelaksanaan Pilkada serentak.

Kinerja LU Administrasi Pemerintahan pada triwulan III 2018 diperkirakan meningkat. Pada triwulan III 2018, peningkatan kinerja LU Administrasi Pemerintahan diperkirakan disebabkan oleh meningkatnya realisasi belanja Pemerintah pada APBN dan APBD. Komitmen Pemerintah Daerah untuk merealisasikan Program Dana Desa tahap III dan pembangunan infrastruktur strategis diperkirakan mampu mendorong kinerja LU Administrasi Pemerintahan. Selain itu, beberapa program Pemerintah Daerah untuk meningkatkan kapasitas produksi tanaman bahan makanan dan tanaman hortikultura juga akan menjadi faktor pendorong kinerja LU tersebut.

1.3.4. Konstruksi

Grafik 31. PDRB Sektor Konstruksi Provinsi Maluku Grafik 32. Kredit Sektor Bangunan di Bank Umum Menurut Lokasi Proyek

Sumber: BPS Provinsi Maluku; diolah Sumber: Laporan Bank Umum, diolah

Kinerja LU Konstruksi meningkat pada triwulan II 2018. Pertumbuhan LU Konstruksi pada triwulan II 2018 tercatat sebesar 8,81% (yoy), lebih tinggi dibandingkan triwulan I 2018 yang sebesar 8,76% (yoy). Peningkatan pertumbuhan lapangan usaha ini juga tercermin dari kinerja kredit sektor bangunan yang membaik, yaitu tumbuh 30,37% (yoy) pada triwulan II 2018, lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya.

Komitmen Pemerintah Daerah merealisasikan pembangunan infrastruktur strategis seperti Tujuh Ruas Jalan Trans Maluku, food estate, gudang beku, bandar udara di Pulau Banda, dan pembangunan pelabuhan ekspor di daerah Waai Tulehu. Pembangunan ruas jalan Trans Maluku dilaksanakan di Pulau Seram, Pulau Buru, Pulau Ambon, dan Pulau Kei Kecil.

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2018KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU

25

Page 48: Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi … · Web viewKAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2018 KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU 55

BAB I PERKEMBANGAN MAKRO EKONOMI REGIONAL

Sementara itu, pembangunan food estate merupakan pembangunan infrastruktur pangan yang terintegrasi, yakni pertanian, perkebunan dan peternakan yang berada di suatu kawasan lahan dan didukung oleh infrastruktur bendungan dan saluran irigasi, khususnya di Pulau Buru.

Kinerja LU Konstruksi pada triwulan III 2018 diperkirakan tumbuh positif. Beberapa pembangunan proyek infrastruktur strategis pemerintah yang bernilai besar, seperti pembangunan Bendungan Way Apu, diperkirakan mampu mendorong pertumbuhan lapangan usaha ini. Pembangunan bendungan tersebut diperkirakan akan menggunakan anggaran sebesar Rp2,22 triliun dengan masa pembangunan multi years hingga tahun 2022. Meskipun demikian, masih terdapat risiko perkembangan kinerja LU Konstruksi dengan mengacu pada hasil SKDU KPwBI Provinsi Maluku yang menunjukan bahwa kinerja lapangan usaha ini akan cenderung terbatas.

Grafik 33. Survei Kegiatan Dunia Usaha Bank Indonesia

Sumber: Laporan Bank Umum, diolah

26 KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2018KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU

Page 49: Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi … · Web viewKAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2018 KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU 55

BAB I PERKEMBANGAN MAKRO EKONOMI REGIONAL

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2018KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU

27

Page 50: Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi … · Web viewKAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2018 KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU 55

BAB II KEUANGAN PEMERINTAH

BAB II. KEUANGAN PEMERINTAH

2.1. Gambaran Umum

Anggaran Belanja pemerintah di Maluku, yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi, APBD 2-Kota (Ambon dan Tual), dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) di Maluku, pada tahun 2018 secara total mencapai Rp13,36 triliun, meningkat 7,65% (yoy) dibandingkan tahun 2017 yang sebesar Rp12,41 triliun. Kenaikan tersebut berasal dari peningkatan pada APBD Provinsi Maluku dan APBN untuk Maluku di tahun 2018. Faktor yang mendorong kenaikan dimaksud adalah untuk membiayai belanja operasional di Maluku dan mendukung percepatan pembangunan infrastruktur strategis di provinsi ini.

Sementara itu, realisasi anggaran pemerintah di Maluku pada triwulan II 2018 mencapai 33,09% dari target realisasi, lebih baik dibandingkan triwulan II 2017 yang sebesar 31,83%. Lebih tingginya realisasi anggaran pemerintah triwulan II 2018 berasal dari meningkatnya realisasi belanja pada APBD Provinsi Maluku dan APBD 2-Kota seiring dengan adanya pembayaran Tunjangan Hari Raya (THR) kepada pegawai dan pelaksanaan Pilkada serentak di Maluku.

Berdasarkan komponennya anggaran pengeluaran pemerintah Maluku didominasi oleh anggaran APBN untuk Maluku dengan pangsa 59,94% (Rp8,01 triliun), disusul APBD Provinsi Maluku dengan pangsa 26,08% atau sebesar Rp3,48 triliun, dan terendah adalah APBD 2-Kota (Ambon dan Tual) dengan pangsa 13,98% atau sebesar Rp1,87 triliun (Grafik 34). Hal tersebut menunjukkan bahwa APBN yang dialokasikan untuk Maluku memiliki kontribusi yang sangat penting bagi pembangunan provinsi ini.

Grafik 34. Perkembangan Anggaran Provinsi Maluku Grafik 35. Perkembangan DPK Pemerintah Maluku di PerbankanSumber: BPPKAD, Kanwil Ditjen Perbendaharaan Prov. Maluku, diolah

Sumber: LBU, diolah

Sementara itu, berdasarkan persentase realisasi APBD Provinsi Maluku merupakan komponen dengan persentase realisasi tertinggi yaitu tercatat sebesar 35,58% dari pagu

28 KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2018KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU

Page 51: Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi … · Web viewKAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2018 KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU 55

BAB II KEUANGAN PEMERINTAH

anggaran, disusul oleh APBD 2-Kota sebesar 32,23%, dan terendah adalah APBN untuk Maluku sebesar 32,21%. Realisasi tersebut lebih tinggi dibandingkan triwulan II 2017 dan tercermin pada arus dana milik pemerintah di perbankan. Pada triwulan II 2018, dana pihak ketiga (DPK) sektor pemerintah di perbankan secara tahunan turun menjadi 15,06% (yoy) dibandingkan realisasi triwulan II 2017 (Grafik 35). Hal ini mengindikasikan tingginya pengeluaran pemerintah untuk merealisasikan anggarannya.

2.2. APBD Provinsi Maluku Tahun 2018

APBD Provinsi Maluku di tahun 2018 lebih tinggi dibandingkan tahun 2017. Pada tahun 2018, anggaran pendapatan tumbuh 21,11% (yoy) atau sebesar Rp3,46 triliun dan anggaran belanja tumbuh 9,24% (yoy) atau sebesar Rp3,48 triliun. Nilai anggaran pendapatan APBD Provinsi Maluku ini lebih tinggi dibandingkan tahun 2017 dengan nilai anggaran pendapatan sebesar Rp2,86 triliun dan anggaran belanja sebesar Rp3,19 triliun. Peningkatan ini disebabkan oleh meningkatnya kebutuhan anggaran di tahun 2018 seiring dengan telah dimulainya pembangunan infrastruktur strategis, seperti Trans Maluku, Bendungan Way Apu, Rumah Sakit Umum Daerah, dan lain sebagainya. Selain itu, pelaksanaan Pilkada serentak dan beberapa event internasional di Maluku juga mendorong peningkatan tersebut.

2.2.1. Anggaran dan Realisasi Pendapatan APBD Provinsi Maluku

2.2.1.1. Anggaran Pendapatan

Anggaran pendapatan APBD Provinsi Maluku tahun 2018 setelah perubahan ditargetkan sebesar Rp3,46 triliun, naik 21,11% (yoy) dibandingkan tahun 2017. Berdasarkan komponennya, kenaikan terbesar terjadi pada komponen Dana Perimbangan, yang meningkat sebesar Rp304,72 miliar menjadi Rp2,64 triliun di tahun 2018. Selanjutnya, diikuti oleh komponen Pendapatan Asli Daerah (PAD), yang meningkat sebesar Rp288,36 miliar menjadi Rp807,62 miliar dan komponen Pendapatan Lain-Lain yang meningkat sebesar Rp10,75 miliar menjadi Rp18,47 miliar di tahun 2018.

Peningkatan pada komponen Dana Perimbangan didorong oleh meningkatnya target pendapatan dari transfer Pemerintah Pusat, khususnya Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Alokasi Khusus (DAK), sedangkan peningkatan pada komponen PAD didorong oleh meningkatnya target pendapatan yang berasal dari Pajak Daerah. Sementara itu, peningkatan pada komponen Pendapatan Lain-Lain didorong oleh meningkatnya target penerimaan dari Pendapatan Hibah. Peningkatan pada ketiga komponen tersebut bertujuan untuk mendukung kegiatan operasional Pemerintah Provinsi Maluku dan mendorong percepatan pembangunan di Maluku selama tahun 2018.

2.2.1.2. Realisasi Pendapatan

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2018KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU

29

Page 52: Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi … · Web viewKAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2018 KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU 55

BAB II KEUANGAN PEMERINTAH

Sampai dengan triwulan II 2018, anggaran pendapatan APBD Provinsi Maluku terealisasi sebesar Rp1,59 triliun atau 45,83% dari pagu anggaran. Pencapaian ini lebih rendah dibandingkan realisasi triwulan II 2017 yang mencapai 51,12% dari pagu anggaran. Namun demikian, secara nominal, realisasi pendapatan pada triwulan II 2018 lebih tinggi dibandingkan triwulan II 2017, yaitu sebesar 8,59%. Kenaikan pertumbuhan realisasi pendapatan APBD Maluku didorong oleh kenaikan pertumbuhan pada komponen Dana Perimbangan yang tumbuh 37,46% (yoy).

Grafik 36. Perbandingan Realisasi Pendapatan Daerah Provinsi MalukuTahun 2017 dan 2018

Sumber: BPPKAD Provinsi Maluku; diolah

Grafik 37. Perkembangan Realisasi Pendapatan Daerah Provinsi Maluku Setiap Tahunnya

Sumber: BPPKAD Provinsi Maluku; diolah

Realisasi Pendapatan APBD Provinsi Maluku terhadap pagu anggaran pada triwulan II 2018 lebih rendah dibandingkan dengan triwulan yang sama tahun sebelumnya. Realisasi pendapatan APBD Provinsi Maluku pada triwulan II 2018 adalah sebesar 45,83% dari pagu anggaran, lebih rendah dibandingkan triwulan II 2017 yang sebesar 51,12%. Kondisi tersebut dipengaruhi oleh menurunnya realisasi PAD dan Pendapatan Lain-Lain.

Realisasi PAD pada triwulan II 2018 sebesar 23,21% dengan nominal Rp187,44 miliar, lebih rendah dibandingkan triwulan II 2017 sebesar 36,77% dengan nominal Rp190,92 miliar. Realisasi Pendapatan Lain-Lain pada triwulan II 2018 adalah sebesar 50,11% dengan nominal Rp9,26 miliar, lebih rendah dibandingkan triwulan II 2017 dengan nominal Rp259,21 miliar. Sementara itu, realisasi Dana Perimbangan tercatat meningkat dibandingkan triwulan II 2017, dari 43,37% dengan nominal sebesar Rp1,01 triliun menjadi 52,73% dengan nominal Rp1,39 triliun pada triwulan II 2018 (Grafik 36).

Pendapatan Asli Daerah (PAD)

Berdasarkan realisasi dari masing-masing komponen, realisasi PAD pada APBD Provinsi Maluku terhadap pagu anggaran pada triwulan II 2018 lebih rendah dibandingkan dengan triwulan yang sama tahun sebelumnya. Realisasi PAD pada APBD Provinsi Maluku di triwulan II 2018 adalah sebesar 23,21% dari pagu anggaran, lebih rendah

30 KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2018KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU

Page 53: Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi … · Web viewKAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2018 KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU 55

BAB II KEUANGAN PEMERINTAH

dibandingkan triwulan II 2017 yang mencapai 36,77%. Kondisi tersebut dipengaruhi oleh menurunnya realisasi dari ketiga komponen dalam PAD, yaitu Pajak Daerah, Hasil Retribusi Daerah, dan PAD Lainnya (Grafik 38).

Grafik 38. Perbandingan Realisasi Pendapatan Asli Daerah Provinsi Maluku Tahun 2017 dan 2018

Sumber: BPPKAD Provinsi Maluku; diolah

Grafik 39. Perkembangan Realisasi Pendapatan Asli Daerah Provinsi Maluku Setiap Tahunnya

Sumber: BPPKAD Provinsi Maluku; diolah

Realisasi komponen Pajak Daerah pada triwulan II 2018 terhadap pagu anggaran adalah sebesar 42,24%, lebih rendah dibandingkan triwulan II 2017 yang mencapai 42,33%. Sementara itu, realisasi komponen Hasil Retribusi Daerah adalah sebesar 31,56% dengan nominal Rp30,26 miliar, lebih rendah dibandingkan triwulan II 2017 sebesar 43,40% dengan nominal Rp34,69 miliar. Selanjutnya, realisasi komponen PAD Lainnya adalah sebesar 2,61% dengan nominal Rp8,45 miliar, juga lebih rendah dibandingkan triwulan II 2017 sebesar 27,72% dengan nominal Rp13,98 miliar (Grafik 38).

Realisasi komponen Pajak Daerah pada triwulan II 2018 tumbuh 4,64% (yoy) dibandingkan triwulan II 2017 dengan nominal kenaikan sebesar Rp6,59 miliar. Peningkatan tersebut didorong oleh peningkatan pendapatan pajak yang berasal dari penjualan kendaraan bermotor. Hal ini tercermin pada meningkatnya kredit kendaraan bermotor (KKB) yang diajukan oleh rumah tangga, dari 27,86% (yoy) menjadi 29,33% (yoy) pada triwulan II 2018 (Grafik 40). Sementara itu, realisasi komponen Hasil Retribusi Daerah terkontraksi 12,78% (yoy) dibandingkan triwulan II 2017 dengan nominal penurunan sebesar Rp4,43 miliar. Selain itu, realisasi komponen PAD Lainnya juga mengalami kontraksi sebesar 39,56% (yoy) dibandingkan triwulan II 2017 dengan nominal penurunan sebesar Rp5,53 miliar. Penurunan kedua komponen dimaksud disebabkan oleh menurunnya pendapatan dari pungutan daerah atas jasa tertentu dan kegiatan lainnya.

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2018KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU

31

Grafik 40. Pertumbuhan KKB Rumah Tangga Triwulan Ii 2018 di MalukuSumber: LBU, diolah

Page 54: Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi … · Web viewKAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2018 KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU 55

BAB II KEUANGAN PEMERINTAH

Dana Perimbangan

Berdasarkan realisasi dari masing-masing komponen, realisasi Dana Perimbangan pada APBD Provinsi Maluku terhadap pagu anggaran pada triwulan II 2018 lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan yang sama tahun sebelumnya. Realisasi PAD pada APBD Provinsi Maluku di triwulan II 2018 adalah sebesar 52,73% dari pagu anggaran, lebih tinggi dibandingkan triwulan II 2017 sebesar 43,37%. Kondisi tersebut dipengaruhi oleh meningkatnya realisasi dari komponen Dana Alokasi Khusus (DAK). Sementara itu, realisasi komponen Dana Alokasi Umum (DAU) relatif sama dengan triwulan II 2017, sedangkan komponen Bagi Hasil Pajak dan Bukan Pajak tercatat lebih rendah (Grafik 41).

Grafik 41. Perbandingan Realisasi Dana Perimbangan Provinsi Maluku Tahun 2017 dan 2018

Sumber: BPPKAD Provinsi Maluku; diolah

Grafik 42. Perkembangan Realisasi Dana Perimbangan Provinsi Maluku Setiap Tahunnya

Sumber: BPPKAD Provinsi Maluku; diolah

Realisasi komponen DAK pada triwulan II 2018 terhadap pagu anggaran adalah sebesar 43,85% dengan nominal Rp382,53 miliar, lebih tinggi dibandingkan triwulan II 2017 sebesar 14,04% dengan nominal Rp108,80 miliar. Realisasi komponen DAU adalah sebesar 58,33% dengan nominal Rp974,30 miliar, sama dengan triwulan II 2017 yang juga sebesar 58,33% dengan nominal Rp854,96 miliar. Sementara itu, realisasi komponen Bagi Hasil Pajak dan Bukan Pajak adalah sebesar 35,77% dengan nominal Rp34,01 miliar, lebih rendah dibandingkan triwulan II 2017 sebesar 51,92% dengan nominal Rp48,09 miliar (Grafik 41).

Realisasi komponen DAK pada triwulan II 2018 tumbuh 251,58% (yoy) dibandingkan triwulan II 2017 dengan nominal kenaikan sebesar Rp273,73 miliar. Realisasi komponen DAU tumbuh 13,96% (yoy) dibandingkan triwulan II 2017 dengan nominal kenaikan sebesar Rp119,35 miliar. Di sisi lain, realisasi komponen Bagi Hasil Pajak dan Bukan Pajak mengalami

32 KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2018KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU

Page 55: Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi … · Web viewKAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2018 KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU 55

BAB II KEUANGAN PEMERINTAH

kontraksi sebesar 29,28% (yoy) dibandingkan triwulan II 2017 dengan nominal penurunan sebesar Rp14,08 miliar.

2.2.2. Anggaran dan Realisasi Belanja APBD Provinsi Maluku

2.2.2.1. Anggaran BelanjaAnggaran belanja APBD Provinsi Maluku tahun 2018 setelah perubahan mencapai

Rp3,48 triliun, naik 9,24% (yoy) dibandingkan tahun 2017. Berdasarkan nominal, kenaikan terbesar terjadi pada komponen Belanja Modal, yaitu naik sebesar Rp46,87 miliar menjadi Rp752,60 miliar di tahun 2018. Selanjutnya, diikuti oleh komponen Belanja Pegawai Tidak Langsung, yang naik sebesar Rp10,46 miliar menjadi Rp993,68 miliar dan komponen Belanja Barang yang naik sebesar Rp6,02 miliar menjadi Rp817,71 miliar di tahun 2018.

2.2.2.2. Realisasi BelanjaSampai dengan triwulan II 2018, realisasi belanja APBD Provinsi Maluku mencapai

Rp1,24 triliun atau sebanyak 35,58% dari pagu anggaran. Pencapaian ini lebih tinggi dibandingkan realisasi triwulan II 2017 yang sebesar 30,26% dari pagu anggaran dengan nominal Rp965,16 miliar.

Grafik 43. Perbandingan Realisasi Belanja APBD Provinsi MalukuTahun 2017 dan 2018

Sumber: BPPKAD Provinsi Maluku; diolah

Grafik 44. Perkembangan Realisasi Belanja APBD Provinsi Maluku Setiap Tahunnya

Sumber: BPPKAD Provinsi Maluku; diolah

Realisasi Belanja APBD Provinsi Maluku terhadap pagu anggaran pada triwulan II 2018 lebih tinggi dibandingkan triwulan yang sama tahun sebelumnya. Realisasi belanja APBD Provinsi Maluku pada triwulan II 2018 adalah sebesar 35,58% dari pagu anggaran, lebih tinggi dibandingkan triwulan II 2017 yang sebesar 30,26%. Kondisi tersebut dididorong oleh meningkatnya realisasi Belanja Pegawai Tidak Langsung. Realisasi Belanja Tidak Langsung pada triwulan II 2018 adalah sebesar 42,84% dengan nominal Rp425,66 miliar, lebih tinggi dibandingkan triwulan II 2017 yang sebesar 26,60% dengan nominal Rp261,58 miliar. Sementara itu, realisasi Belanja Barang pada triwulan II 2018 adalah sebesar 22,36% dengan nominal Rp182,84 miliar, lebih rendah dibandingkan triwulan II 2017 sebesar 28,02%

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2018KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU

33

Page 56: Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi … · Web viewKAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2018 KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU 55

BAB II KEUANGAN PEMERINTAH

dengan nominal Rp227,41 miliar. Realisasi Belanja Modal juga tercatat lebih rendah dibandingkan triwulan II 2017, dari 22,47% dengan nominal sebesar Rp158,58 miliar menjadi 9,85% dengan nominal Rp74,16 miliar pada triwulan II 2018 (Grafik 43).

Realisasi belanja APBD Provinsi Maluku pada triwulan II 2018 tersebut tumbuh 28,47% (yoy) dibandingkan triwulan II 2017 dengan nominal kenaikan sebesar Rp274,76 miliar. Peningkatan ini tercermin pada menguatnya pertumbuhan PDRB lapangan usaha Administrasi Pemerintahan pada triwulan II 2018. Berdasarkan komponennya, kenaikan pertumbuhan realisasi belanja APBD Maluku berasal dari kenaikan pertumbuhan pada komponen Belanja Pegawai Tidak Langsung yang tumbuh 62,73% (yoy) dibandingkan triwulan II 2017 dengan nominal kenaikan sebesar Rp164,08 miliar. Peningkatan komponen Belanja Pegawai Tidak Langsung didorong oleh pembayaran THR Idul Fitri pada triwulan II 2018. Sementara itu, realisasi komponen Belanja Barang mengalami kontraksi 19,60% (yoy) dengan nominal penurunan sebesar Rp44,57 miliar. Realisasi komponen Belanja Modal juga terkontraksi, yaitu 53,24% (yoy) dengan nominal penurunan sebesar Rp84,43 miliar.

34 KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2018KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU

Page 57: Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi … · Web viewKAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2018 KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU 55

BAB II KEUANGAN PEMERINTAH

Tabel 3. Perkembangan Anggaran APBD Pemerintah Provinsi Maluku

2017-P 2018 2017 20181. Pendapatan Daerah 3,155,180,777,731 3,463,861,350,568 14.95 9.78

1. Pendapatan Asli Daerah 698,911,904,799 807,617,106,568 16.33 15.55 1. Pajak Daerah 336,088,052,287 351,843,783,547 (2.80) 4.69 2. Hasil Retribusi Daerah 86,143,335,500 95,860,228,477 (18.47) 11.28 3. Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan 53,388,500,000 35,725,794,440 1.50 (33.08) 4. Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah 223,292,017,012 324,187,300,104 130.78 45.19

2. Dana Perimbangan 2,440,519,272,932 2,637,770,204,000 19.06 8.08 1. Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak 103,878,571,932 95,081,192,000 77.33 (8.47) 2. Dana Alokasi Umum (DAU) 1,555,603,048,000 1,670,234,402,000 23.37 7.37 3. Dana Alokasi Khusus (DAK) 781,037,653,000 872,454,610,000 6.93 11.70

3. Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah 15,749,600,000 18,474,040,000 (83.30) 17.30 1. Hibah 249,600,000 224,040,000 (99.55) (10.24) 2. Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus 7,500,000,000 18,250,000,000 (80.84) 143.33 3. Bantuan Keuangan dari Pemda Lain 8,000,000,000 - - -

2. Belanja (3,181,139,106,131) (3,484,402,054,434) 13.66 9.53 1. Belanja Tidak Langsung (1,635,256,512,840) (1,914,096,372,338) 32.66 17.05

1. Belanja Pegawai (974,811,905,167) (993,679,051,393) 93.92 1.94 2. Belanja Bunga (237,999,560) - (57.34) (100.00) 3. Belanja Subsidi 1.00 1.00 4. Belanja Hibah (465,129,459,148) (707,235,579,182) (6.27) 52.05 5. Belanja Bantuan Sosial (1,000,000,000) (2,000,000,000) (92.47) 100.00 6. Belanja Bagi Hasil kpd Prov/Kab/Kota, Pemdes (181,888,068,965) (186,781,741,763) (9.54) 2.69 7. Belanja Bantuan Keuangan kpd Prov/Kab/Kota, Pemdes & parpol (7,650,000,000) (16,900,000,000) (32.28) 120.92 8. Belanja Tidak Terduga (4,539,080,000) (7,500,000,000) (39.48) 65.23

2. Belanja Langsung (1,545,882,593,291) (1,570,305,682,096) (1.30) 1.58 1. Belanja Pegawai (23,343,582,829) - - 2. Belanja Barang dan Jasa (812,062,389,927) (817,709,979,979) 10.60 0.70 3. Belanja Modal (710,476,620,535) (752,595,702,117) (14.61) 5.93 4. Bantuan Keuangan dari Provinsi atau Pemda lain - - - -

Surplus/Defisit (25,958,328,399) (20,540,703,866) (51.91) (20.87) 3. Pembiayaan 26,030,433,399 28,040,703,866 (51.77) 7.72

1. Penerimaan Pembiayaan Daerah 30,541,318,831 29,740,703,866 (64.78) (2.62) 1. Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Daerah Tahun Sebelumnya 28,766,318,831 28,040,703,866 32.51 (2.52) 2. Pencairan Dana Cadangan - - - -3. Penerimaan Kembali Pemberian Pinjaman Dana Bergulir 1,775,000,000 1,700,000,000 - -

2. Dana PerimbanganPengeluaran Pembiayaan Daerah (4,510,885,431) (1,700,000,000) (86.22) (62.31) 1. Pembentukan Dana Cadangan - - - -2. Penyertaan Modal (Investasi) Pemerintah Daerah - (1,700,000,000) 3. Pembayaran Pokok Utang (2,735,885,431) - - -4. Pembentukan Dana Bergulir Pemda (1,775,000,000) - - -

Sisa Kurang/Lebih Pembiayaan - -

Uraian Pagu % Growth Pagu

2.3. APBD 2-Kota di Maluku Tahun 2018

Secara kumulatif, APBD 2-Kota di Maluku, yang mencakup Kota Ambon dan Kota Tual, di tahun 2018 lebih tinggi dibandingkan tahun 2017. Pada tahun 2018 anggaran pendapatan dan anggaran belanja APBD 2-Kota di Maluku mengalami penurunan dibandingkan tahun 2017 dengan nilai anggaran pendapatan sebesar Rp1,76 triliun, lebih rendah 6,59% (yoy) dibandingkan tahun 2017 sebesar Rp1,88 triliun. Sementara itu, nilai anggaran belanja APBD 2-Kota di Maluku adalah sebesar Rp1,87 triliun, lebih rendah 5,61% (yoy) dibandingkan tahun 2017 sebesar Rp1,98 triliun.

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2018KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU

35

Page 58: Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi … · Web viewKAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2018 KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU 55

BAB II KEUANGAN PEMERINTAH

2.3.1. Anggaran dan Realisasi Pendapatan APBD 2-Kota di Maluku

2.3.1.1. Anggaran PendapatanAnggaran pendapatan APBD 2-Kota di Maluku tahun 2018 setelah perubahan

ditargetkan sebesar Rp1,76 triliun, turun 6,59% (yoy) dibandingkan tahun 2017. Berdasarkan komponennya, penurunan terbesar terjadi pada komponen Pendapatan Lain-Lain, yaitu turun sebesar Rp154,31 miliar menjadi Rp175,85 miliar di tahun 2018. Sementara itu, komponen Dana Perimbangan ditargetkan meningkat di tahun 2018, meningkat sebesar Rp87,26 miliar menjadi Rp1,42 triliun.

2.3.1.2. Realisasi PendapatanSampai dengan triwulan II 2018, anggaran pendapatan APBD 2-Kota di Maluku

terealisasi sebesar Rp689,31 miliar atau sebanyak 39,28% dari pagu anggaran. Pencapaian ini lebih rendah dibandingkan realisasi triwulan II 2017 yang mencapai 46,59% dari pagu anggaran, dengan nominal sebesar Rp875,21 miliar.

Realisasi Pendapatan APBD 2-Kota di Maluku terhadap pagu anggaran pada triwulan II 2018 lebih rendah dibandingkan dengan triwulan yang sama tahun sebelumnya. Realisasi pendapatan APBD 2-Kota di Maluku pada triwulan II 2018 adalah sebesar 39,28% dari pagu anggaran, lebih rendah dibandingkan triwulan II 2017 yang sebesar 46,59%. Kondisi tersebut dipengaruhi oleh menurunnya realisasi dari ketiga komponen pendapatan, yaitu PAD, Dana Perimbangan, dan Pendapatan Lain-Lain. Realisasi PAD pada triwulan II 2018 adalah sebesar 26,64% dengan nominal Rp46,85 miliar, lebih rendah dibandingkan triwulan II 2017 yang sebesar 28,75% dengan nominal Rp66,84 miliar. Realisasi Dana Perimbangan pada triwulan II 2018 adalah sebesar 43,58% dengan nominal Rp617,62 miliar, lebih rendah dibandingkan triwulan II 2017 yang sebesar 51,98% dengan nominal Rp691,32 miliar. Selain itu, realisasi Pendapatan Lain-Lain pada triwulan II 2018 adalah sebesar 15,35% dengan nominal Rp24,83 miliar, lebih rendah dibandingkan triwulan II 2017 yang sebesar 37,04% dengan nominal Rp117,05 miliar.

Realisasi pendapatan APBD Provinsi Maluku pada triwulan II 2018 tersebut tumbuh 8,59% (yoy) dibandingkan triwulan II 2017 dengan nominal kenaikan sebesar Rp125,56 miliar. Kenaikan pertumbuhan realisasi pendapatan APBD Maluku lebih berasal dari kenaikan pertumbuhan pada komponen Dana Perimbangan yang tumbuh 37,46% (yoy) dibandingkan triwulan II 2017 dengan nominal kenaikan sebesar Rp378,99 miliar. Sementara itu, realisasi PAD mengalami kontraksi 1,82% (yoy) dengan nominal penurunan sebesar Rp3,48 miliar. Realisasi Pendapatan Lain-Lain juga terkontraksi, yaitu 96,43% (yoy) dengan nominal penurunan sebesar Rp249,95 miliar.

2.3.2. Anggaran dan Realisasi Belanja APBD 2-Kota di Maluku

36 KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2018KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU

Page 59: Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi … · Web viewKAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2018 KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU 55

BAB II KEUANGAN PEMERINTAH

2.3.2.1. Anggaran BelanjaAnggaran belanja APBD 2-Kota di Maluku tahun 2018 setelah perubahan mencapai

Rp1,87 triliun, turun 5,61% (yoy) dibandingkan tahun 2017. Berdasarkan komponennya, penurunan terbesar terjadi pada komponen Belanja Modal, yaitu turun sebesar Rp92,64 miliar menjadi Rp364,62 miliar di tahun 2018. Penurunan berikutnya diikuti oleh komponen Belanja Pegawai Tidak Langsung, yaitu turun sebesar Rp72,65 miliar menjadi Rp631,97 miliar. Sementara itu, komponen Belanja Barang naik sebesar Rp13,51 miliar menjadi Rp596,09 miliar di tahun 2018.

2.3.2.2. Realisasi BelanjaSampai dengan triwulan II 2018, realisasi belanja APBD 2-Kota di Maluku mencapai

Rp602,14 miliar atau sebanyak 32,23% dari pagu anggaran. Pencapaian ini lebih tinggi dibandingkan realisasi triwulan II 2017 yang sebesar 30,12% dari pagu anggaran dengan nominal Rp596,04 miliar.

Realisasi Belanja APBD 2-Kota di Maluku terhadap pagu anggaran pada triwulan II 2018 lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan yang sama tahun sebelumnya. Realisasi belanja APBD 2-Kota di Maluku pada triwulan II 2018 adalah sebesar 32,23% dari pagu anggaran, lebih tinggi dibandingkan triwulan II 2017 yang sebesar 30,12%. Kondisi tersebut dipengaruhi oleh meningkatnya realisasi komponen Belanja Barang, Belanja Modal, dan Belanja Pegawai Tidak Langsung. Realisasi komponen Belanja Barang pada triwulan II 2018 adalah sebesar 27,89% dengan nominal Rp166,28 miliar, lebih tinggi dibandingkan triwulan II 2017 sebesar 19,79% dengan nominal Rp115,28 miliar. Realisasi komponen Belanja Modal pada triwulan II 2018 adalah sebesar 18,54% dengan nominal Rp67,61 miliar, lebih tinggi dibandingkan triwulan II 2017 yang sebesar 15,55%, meskipun nominalnya lebih tinggi, yakni Rp71,11 miliar. Selanjutnya, realisasi komponen Belanja Pegawai Tidak Langsung juga tercatat lebih tinggi dibandingkan triwulan II 2017, dari 43,54% dengan nominal sebesar Rp306,76 miliar menjadi 44,97%, meskipun dengan nominal yang lebih rendah sebesar Rp284,21 miliar pada triwulan II 2018.

Realisasi belanja APBD 2-Kota di Maluku pada triwulan II 2018 tersebut tumbuh 1,02% (yoy) dibandingkan triwulan II 2017 dengan nominal kenaikan sebesar Rp6,10 miliar. Peningkatan ini tercermin pada menguatnya pertumbuhan PDRB lapangan usaha Administrasi Pemerintahan pada triwulan II 2018. Berdasarkan komponennya, kenaikan pertumbuhan realisasi belanja APBD 2-Kota di Maluku berasal dari kenaikan pertumbuhan pada komponen Belanja Barang yang tumbuh 44,23% (yoy) dibandingkan triwulan II 2017 dengan nominal kenaikan sebesar Rp51,00 miliar. Peningkatan komponen Belanja Barang didorong oleh pembelian pasokan bahan makanan dalam rangka periode bulan puasa dan Hari Raya Idul Fitri dan peningkatan belanja operasional pada triwulan II 2018. Sementara itu, realisasi komponen Belanja Modal mengalami kontraksi 4,92% (yoy) dengan nominal penurunan sebesar Rp3,50

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2018KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU

37

Page 60: Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi … · Web viewKAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2018 KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU 55

BAB II KEUANGAN PEMERINTAH

miliar. Realisasi komponen Belanja Pegawai Tidak Langsung juga terkontraksi, yaitu 7,35% (yoy) dengan nominal penurunan sebesar Rp22,55 miliar.

2.4. APBN di Maluku

Alokasi belanja APBN di Maluku pada tahun 2018 mencapai Rp8,01 triliun atau meningkat 10,58% (yoy) dibandingkan tahun 2017. Peningkatan terbesar terjadi pada komponen anggaran Belanja Barang sebesar 23,86% (yoy).

Pemerintah Pusat mengalokasikan sejumlah anggaran APBN untuk direalisasikan di Maluku. Anggaran penerimaan APBN dimaksud berasal dari penerimaan dalam negeri yang bersumber dari pajak, Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP), dan hibah. Sementara itu, belanja APBN disalurkan melalui Belanja Pemerintah Pusat dan Transfer ke pemerintah daerah, baik pemerintah provinsi maupun kota/kabupaten di Maluku. Belanja Pemerintah Pusat digunakan untuk membayar gaji pegawai kementerian atau instansi Pemerintah Pusat yang berada di Maluku, proyek-proyek infrastruktur strategis yang dicanangkan oleh Pemerintah Pusat, serta program-program kementerian yang dilaksanakan di Maluku. Anggaran yang dibahas selanjutnya pada kajian ini merupakan Belanja Pemerintah Pusat, tidak termasuk Pengeluaran Pemerintah Pusat melalui Transfer ke pemerintah daerah.

2.4.1. Anggaran Belanja APBN di Maluku Tahun 2018

Alokasi anggaran belanja APBN di Maluku tahun 2018 meningkat 10,58% (yoy) dibandingkan anggaran belanja tahun 2017. Berdasarkan komponennya, pangsa terbesar anggaran belanja APBN adalah komponen Belanja Barang sebesar 38,96%. Selain itu, kenaikan terbesar anggaran juga terjadi pada komponen Belanja Barang, yaitu 23,86% (yoy) dibandingkan tahun 2017. Hal ini didorong oleh meningkatnya kebutuhan alokasi APBN untuk merealisasikan proyek-proyek strategis pemerintah pusat di Maluku, seperti Pembangunan Trans Maluku, dan beberapa proyek lainnya yang akan diselesaikan di tahun 2018. Anggaran komponen lainnya, seperti Belanja Pegawai dan Belanja Modal, masing-masing meningkat sebesar 3,75% (yoy) dan 3,44% (yoy) dibandingkan tahun 2017. Sementara itu, anggaran komponen Belanja Bantuan Sosial dari APBN di Maluku turun sebanyak 22,84% (yoy) dibandingkan tahun 2017.

2.4.2. Realisasi Belanja APBN di Maluku Triwulan II 2018

Sampai dengan triwulan II 2018, realisasi belanja APBN di Maluku mencapai Rp2,58 triliun atau sebanyak 32,21% dari pagu anggaran. Pencapaian ini lebih rendah dibandingkan realisasi triwulan II 2017 yang sebesar 32,99% dari pagu anggaran dengan nominal Rp2,39 triliun.

38 KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2018KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU

Page 61: Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi … · Web viewKAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2018 KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU 55

BAB II KEUANGAN PEMERINTAH

Grafik 45. Perbandingan Realisasi Belanja APBN di MalukuTahun 2017 dan 2018

Sumber: Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Maluku; diolahGrafik 46. Perkembangan Realisasi Belanja APBN di Maluku Setiap

TahunnyaSumber: Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Maluku; diolah

Realisasi Belanja APBN di Maluku terhadap pagu anggaran pada triwulan II 2018 lebih rendah dibandingkan triwulan yang sama tahun sebelumnya. Realisasi belanja APBN di Maluku pada triwulan II 2018 adalah sebesar 32,21% dari pagu anggaran, lebih rendah dibandingkan triwulan II 2017 yang sebesar 32,99%. Kondisi ini dipengaruhi oleh menurunnya realisasi komponen Belanja Barang dan Belanja Modal.

Realisasi komponen Belanja Barang pada triwulan II 2018 adalah sebesar 27,05% dengan nominal Rp843,92 miliar, lebih rendah dibandingkan triwulan II 2017 sebesar 29,55% dengan nominal Rp744,30 miliar. Realisasi komponen Belanja Modal pada triwulan II 2018 adalah sebesar 22,57% dengan nominal Rp503,69 miliar, lebih rendah dibandingkan triwulan II 2017 sebesar 24,47% dengan nominal Rp527,80 miliar. Sementara itu, Realisasi komponen Belanja Pegawai dan Belanja Bantuan Sosial di triwulan II 2018 terhadap pagu anggaran tercatat meningkat. Realisasi komponen Belanja Pegawai pada triwulan II 2018 mencapai 46,46% dengan nominal Rp1,23 triliun, lebih rendah dibandingkan triwulan II 2017 sebesar 43,86% dengan nominal Rp1,12 triliun. Realisasi komponen Belanja Bantuan Sosial pada triwulan II 2018 juga tercatat lebih tinggi dibandingkan triwulan II 2017, dari 0,69% dengan nominal sebesar Rp133,50 juta menjadi 27,92% dengan nominal Rp4,17 miliar pada triwulan II 2018 (Grafik 45).

Realisasi belanja APBN di Maluku pada triwulan II 2018 tersebut tumbuh 7,95% (yoy) dibandingkan triwulan II 2017 dengan nominal kenaikan sebesar Rp190,01 miliar. Peningkatan ini tercermin pada menguatnya pertumbuhan PDRB lapangan usaha Administrasi Pemerintahan pada triwulan II 2018. Berdasarkan komponennya, kenaikan pertumbuhan realisasi belanja APBN di Maluku ditopang oleh hampir seluruh komponen, kecuali komponen Belanja Modal.

Realisasi komponen Belanja Pegawai pada triwulan II 2018 tumbuh 9,89% (yoy) dibandingkan triwulan II 2017 dengan nominal kenaikan sebesar Rp110,48 miliar. Peningkatan komponen Belanja Pegawai didorong oleh pembayaran Tunjangan Hari Raya (THR) Idul Fitri kepada pegawai kementerian atau instansi Pemerintah Pusat yang berada di Maluku pada triwulan ini. Realisasi komponen Belanja Barang pada triwulan II 2018 tumbuh 13,38% (yoy) dibandingkan triwulan I 2017 dengan nominal kenaikan Rp99,62 miliar. Peningkatan tersebut

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2018KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU

39

Page 62: Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi … · Web viewKAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2018 KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU 55

BAB II KEUANGAN PEMERINTAH

didorong dengan adanya self blocking terhadap penggunaan anggaran selama tahun 2017 membuat realisasi pada tahun tersebut menjadi lebih terbatas. Selanjutnya, realisasi komponen Belanja Bantuan Sosial pada triwulan II 2018 tumbuh sebanyak 30 kali dari triwulan II 2017 dengan nominal kenaikan sebesar Rp4,04 miliar. Hal ini didorong oleh realisasi belanja dalam rangka pelaksanaan Pilkada serentak di Maluku pada triwulan ini. Sementara itu, realisasi komponen Belanja Modal pada triwulan II 2018 tercatat lebih rendah dibandingkan triwulan II 2017, yaitu turun 4,57% (yoy) dengan nominal penurunan sebesar Rp24,13 miliar.

40 KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2018KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU

Page 63: Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi … · Web viewKAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2018 KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU 55

BAB III PERKEMBANGAN INFLASI DAERAH

BAB III. PERKEMBANGAN INFLASI DAERAH1.

1.

3.1. Perkembangan Inflasi Provinsi Maluku

Inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) Provinsi Maluku pada triwulan II 2018 tetap terkendali atau berada dalam kisaran sasaran 4±1%. Pada triwulan II 2018, IHK Maluku tercatat mengalami deflasi sebesar 0,11% (yoy), lebih rendah dibandingkan triwulan I 2018 yang tercatat mengalami inflasi sebesar 0,89% (yoy) (Grafik 47). IHK pada bulan laporan juga tercatat lebih rendah dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2017 yang tercatat mengalami inflasi sebesar 5,82% (yoy). Deflasi IHK pada Juni 2018 terutama dipengaruhi oleh deflasi kelompok volatile food dan deflasi kelompok administered prices. Sementara, inflasi inti tercatat cukup rendah dan terkendali. Dengan perkembangan tersebut, sampai dengan Juni 2018, inflasi IHK Provinsi Maluku tercatat 2,50% (ytd), atau berada dalam kisaran sasaran pengendalian inflasi yang disusun oleh Tim Pemantauan dan Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Maluku yaitu sebesar 4±1%.

Grafik 47. Disagregasi Inflasi Provinsi Maluku Sumber: BPS; diolah

Realisasi inflasi IHK Provinsi Maluku pada triwulan II 2018 lebih rendah dibandingkan rata-rata inflasi Kawasan Timur Indonesia (KTI) maupun inflasi nasional. Realiasasi IHK Provinsi Maluku yang tercatat deflasi sebesar 0,11% (yoy) merupakan yang paling rendah di wilayah KTI (meliputi Kalimantan, Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua) dan berada di bawah rata-rata inflasi di kawasan tersebut yang tercatat sebesar

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2018KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU

41

Page 64: Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi … · Web viewKAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2018 KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU 55

BAB III PERKEMBANGAN INFLASI DAERAH

3,14% (yoy) (Tabel 4). Inflasi Provinsi Maluku pada triwulan II 2018 juga tercatat lebih rendah dibandingkan inflasi nasional yang tercatat sebesar 3,12% (yoy) (Grafik 48).

Tabel 4. Series Inflasi Provinsi di KTI (Kalimantan-Sulampua-Balinusra) (dalam % yoy)

Sumber: BPS; diolah

Grafik 48. Perbandingan Inflasi Maluku dan Nasional

Sumber: BPS; diolah

Kelompok volatile food pada triwulan II 2018 tercatat mengalami deflasi. Pada triwulan II 2018, kelompok volatile food Provinsi Maluku tercatat mengalami deflasi sebesar 1,64% (yoy), lebih rendah dari triwulan I 2018 yang tercatat mengalami inflasi sebesar 3,06% (yoy) (Grafik 49). Deflasi kelompok volatile food didorong oleh rendahnya harga pada subkelompok ikan segar, sayur-sayuran, serta lemak dan minyak. Panen ikan segar di wilayah perairan Maluku dan hasil koordinasi antara Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Maluku dengan perusahaan ikan tangkap untuk mengalokasikan 10% dari volume tangkapan ikan ke

42 KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2018KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU

Page 65: Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi … · Web viewKAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2018 KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU 55

BAB III PERKEMBANGAN INFLASI DAERAH

pasar tradisional Maluku, menyebabkan pasokan ikan segar melimpah. Selain itu, penurunan harga juga terjadi pada subkelompok bumbu-bumbuan, terutama komoditas cabai. Deflasi yang terjadi pada kelompok volatile food tertahan oleh peningkatan harga pada komoditas lemon dan beras (Tabel 5).

Grafik 49. Inflasi Komponen Volatile Food (VF) Maluku Tabel 5. Komoditas Penyumbang Inflasi Komponen VF

Sumber: BPS Provinsi Maluku; diolah Sumber: BPS Provinsi Maluku; diolah

Kelompok administered prices juga tercatat mengalami deflasi. Pada triwulan II 2018 kelompok administered prices masih mengalami deflasi sebesar 3,89% (yoy), sedikit meningkat dibandingkan deflasi pada triwulan I 2018 sebesar 4,87% (yoy) (Grafik 50). Deflasi kelompok administered prices pada triwulan II 2018 ini terutama didorong oleh penurunan harga tiket angkutan udara yang disebabkan oleh kebijakan beberapa maskapai penerbangan untuk memperpanjang periode promosi harga tiket pesawat udara. Selain itu, Dinas Perhubungan Provinsi Maluku juga melakukan pengawasan terhadap maskapai penerbangan agar tidak menjual harga tiket pesawat melebihi Harga Eceran Tertinggi (HET) yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Pusat. Deflasi pada kelompok administered prices tertahan oleh meningkatnya harga bensin, mobil, dan sepeda motor seiring dengan meningkatnya permintaan terhadap kendaraan baru saat bulan Ramadhan (Tabel 6).

Grafik 50. Inflasi Komponen Administered Prices (AP) Maluku Tabel 6. Komoditas Penyumbang Inflasi Komponen AP

Sumber: BPS Provinsi Maluku; diolah Sumber: BPS Provinsi Maluku; diolah

Inflasi inti pada triwulan II 2018 relatif cukup rendah dan terkendali. Inflasi inti pada triwulan I 2018 tercatat sebesar 2,14% (yoy), lebih rendah dibandingkan triwulan I 2018 sebesar 2,30% (yoy) (Grafik 51). Relatif terjaganya inflasi kelompok inti pada triwulan II 2018 didorong oleh rendahnya harga pada komoditas kelompok sandang dan komoditas makanan jadi. Terkendalinya inflasi inti hingga akhir triwulan II 2018 tidak terlepas dari konsistensi kebijakan Bank Indonesia dalam mengarahkan ekspektasi inflasi, termasuk dalam menjaga pergerakan nilai tukar sesuai fundamentalnya. Sementara itu, dari sisi ekspektasi konsumen

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2018KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU

43

Page 66: Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi … · Web viewKAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2018 KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU 55

BAB III PERKEMBANGAN INFLASI DAERAH

terlihat mengalami peningkatan, didorong oleh membaiknya persepsi konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini maupun ekspektasi terhadap kondisi ekonomi ke depan (Grafik 52).

Grafik 51. Inflasi Komponen inti Maluku Grafik 52. Survei Konsumen KPwBI Provinsi Maluku

Sumber: BPS Provinsi Maluku; diolah Sumber: BPS Provinsi Maluku; diolah

Pada triwulan III 2018, inflasi IHK Provinsi Maluku diperkirakan tetap terkendali. Dengan mencermati perkembangan inflasi sampai dengan Juli 2018, tekanan inflasi pada triwulan III 2018 diprakirakan masih akan didorong oleh kelompok volatile food dan kelompok administered prices. Peningkatan inflasi pada kelompok volatile food diprakirakan akan didominasi oleh kelompok bahan makanan, terutama terkait dengan persediaan pasokan bahan makanan utama, seperti beras, ikan segar, sayur-sayuran, dan bumbu-bumbuan. Ketergantungan Provinsi Maluku terhadap Provinsi Sulawesi Selatan dan Jawa Timur masih menjadi tantangan utama dalam pengendalian inflasi komoditas beras dan cabai rawit.

Inflasi kelompok administered prices pada triwulan III 2018 diprakirakan juga akan meningkat. Peningkatan tersebut didorong oleh subkelompok angkutan udara yang menunjukkan tren peningkatan inflasi, terutama menjelang pelaksanaan beberapa kegiatan besar seperti Tour de Mollucas, lomba yacht internasional, dan Pesta Paduan Suara Gerejani (Pesparani) yang akan mendatangkan peserta dari Indonesia maupun luar negeri. Seiring dengan hal tersebut, terkoreksinya harga minyak dunia yang memicu penurunan harga bahan Bakar Minyak (BBM) di Indonesia diprakirakan akan menahan laju inflasi pada kelompok ini.

Sementara itu, kelompok inflasi inti pada triwulan III 2018 diperkirakan tetap terkendali meski terdapat sedikit tekanan pada kelompok sandang dan makanan jadi, terutama ikan diawetkan. Hal tersebut dipicu oleh peningkatan permintaan pada saat pelaksanaan kegiatan besar. Konsistensi kebijakan Bank Indonesia dalam mengarahkan ekspektasi inflasi, termasuk dalam menjaga pergerakan nilai tukar sesuai fundamentalnya diprakirakan menjadi faktor utama dalam terjaganya inflasi inti pada triwulan III 2018.

Inflasi Provinsi Maluku pada triwulan IV 2018 (tahun 2018 secara keseluruhan) diperkirakan lebih tinggi dibandingkan triwulan III 2018. Peningkatan tersebut diperkirakan terutama didorong oleh kelompok volatile food dan kelompok administered prices. Meningkatnya konsumsi bahan makanan oleh masyarakat menjelang dan pada saat Hari Raya Natal serta menjelang perayaan tahun Baru menjadi salah satu pemicu meningkatnya inflasi volatile food pada triwulan IV 2018. Sementara itu, peningkatan inflasi pada komponen

44 KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2018KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU

Page 67: Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi … · Web viewKAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2018 KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU 55

BAB III PERKEMBANGAN INFLASI DAERAH

administered prices, diperkirakan akan dipicu oleh meningkatnya tekanan inflasi pada subkelompok angkutan udara jelang libur Hari Raya Natal dan Tahun Baru. Inflasi Maluku pada triwulan IV 2018 diprakirakan berada pada kisaran 3,40% - 3,80% (yoy).

Dengan perkembangan tersebut, inflasi Maluku untuk keseluruhan tahun 2018 diperkirakan masih berada dalam kisaran sasaran inflasi TPID Provinsi Maluku, yaitu 4%±1% (yoy). Proyeksi inflasi tahun 2018 tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan tahun 2017 yang sebesar 0,78% (yoy). Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Maluku senantiasa siap berkoordinasi dan bersinergi dengan Pemerintah Provinsi Maluku dan seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Maluku, TPID Provinsi Maluku, TPID Kota/Kabupaten se-Maluku, Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU), Satgas Pangan, dan pihak terkait lainnya untuk melaksanakan program dan strategi pengendalian inflasi di Provinsi Maluku.

3.2. Perkembangan Inflasi Kota-Kota di Maluku

Secara umum, inflasi kota-kota di Provinsi Maluku terkendali dan berada dalam kisaran sasaran 4%±1% (yoy). Terkendalinya inflasi di kota-kota tersebut tidak terlepas dari semakin kuatnya peran koordinasi pengendalian inflasi melalui TPID Kabupaten/Kota Provinsi Maluku (Tabel 7).

Tabel 7. Perkembangan Inflasi Kota Ambon, Kota Tual, Provinsi Maluku, dan Nasional

Sumber: BPS; diolah

3.2.1 Inflasi Kota Ambon

Indeks Harga Konsumen (IHK) Kota Ambon, secara tahunan atau year-on-year (yoy), pada triwulan II 2018 tercatat mengalami deflasi. Pada triwulan II 2018 Kota Ambon mengalami deflasi sebesar 0,28% (yoy), lebih rendah dibandingkan triwulan I 2018 yang tercatat mengalami inflasi sebesar 0,46% (yoy) (Grafik 53). Dalam triwulan II 2018, tekanan inflasi bulanan tertinggi tercatat pada bulan Mei 2018 dengan inflasi sebesar 1,68% (yoy), sementara yang terendah terjadi pada bulan Juni 2018, yaitu deflasi sebesar 0,28% (yoy). Deflasi Kota Ambon pada triwulan II 2018 terutama didorong oleh deflasi yang terjadi pada kelompok volatile food. Dengan perkembangan tersebut, sampai dengan akhir triwulan II 2018, inflasi IHK kota Ambon tercatat 2,77% (ytd) masih berada dalam sasaran target pengendalian inflasi yang disusun oleh TPID Provinsi Maluku yaitu sebesar 4%±1%.

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2018KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU

45

Page 68: Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi … · Web viewKAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2018 KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU 55

BAB III PERKEMBANGAN INFLASI DAERAH

Grafik 53. Disagregasi Inflasi Kota AmbonSumber: BPS; diolah

Komponen volatile food tercatat mengalami deflasi seiring dengan panen ikan segar. Komponen volatile food (VF) pada triwulan II 2018 mencatatkan deflasi sebesar 1,81% (yoy), lebih rendah dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang mencatatkan inflasi sebesar 2,22% (yoy) (Grafik 54). Deflasi pada komponen VF dipengaruhi oleh menurunnya tekanan inflasi terutama pada subkelompok sayur-sayuran, subkelompok lemak dan minyak, dan subkelompok ikan segar (Tabel 8). Deflasi ikan segar dan bumbu-bumbuan di Kota Ambon dipicu oleh musim panen ikan segar dan tanaman bumbu. Selain itu juga dilakukan koordinasi antara Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Maluku dengan perusahaan perikanan tangkap untuk mengalokasikan 10% hasil tangkapan kepada pasar tradisional Kota Ambon sehingga pasokan ikan segar yang ada di kota Ambon melimpah. Selain itu, menjelang Idul Fitri, Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Maluku juga melaksanakan kegiatan pasar murah ikan segar yang bertujuan untuk menekan harga ikan segar di pasar selama periode Idul Fitri.

Grafik 54. Inflasi Komponen Volatile Food (VF) Kota Ambon Tabel 8. Komoditas Penyumbang Inflasi Komponen VF

Sumber: BPS Provinsi Maluku; diolah Sumber: BPS Provinsi Maluku; diolah

Komponen administered price pada triwulan II 2018 juga tercatat deflasi. Pada triwulan II 2018 komponen administered price (AP) masih mencatatkan deflasi sebesar 4,54% (yoy), sedikit lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya yang juga deflasi sebesar 5,63% (yoy) (Grafik 55). Deflasi pada kelompok AP kota Ambon pada triwulan II 2018 terutama didorong oleh subkelompok transportasi khususnya transportasi angkutan udara seiring dengan perpanjangan periode promosi oleh beberapa maskapai penerbangan. Selain itu,

46 KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2018KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU

Page 69: Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi … · Web viewKAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2018 KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU 55

BAB III PERKEMBANGAN INFLASI DAERAH

terkoreksinya harga minyak dunia memicu penurunan biaya operasional yang berujung pada menurunnya harga tiket angkutan udara (Tabel 9).

Grafik 55. Inflasi Komponen Administered Prices (AP) Kota Ambon Tabel 9. Komoditas Penyumbang Inflasi Komponen AP

Sumber: BPS Provinsi Maluku; diolah Sumber: BPS Provinsi Maluku; diolah

Inflasi inti Kota Ambon pada triwulan II 2018 tercatat cukup rendah dan terkendali. Pada triwulan II 2018, komponen inflasi inti mencatatkan inflasi sebesar 2,13% (yoy), lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 2,17% (yoy) (Grafik 56). Komoditas utama penyumbang inflasi kelompok inti kota Ambon adalah subkelompok ikan diawetkan dan subkelompok penyelenggaraan rumah tangga (Tabel 10). Terkendalinya inflasi inti hingga Juni 2018 tidak terlepas dari konsistensi kebijakan Bank Indonesia dalam mengarahkan ekspektasi inflasi melalui rapat TPID, termasuk dalam mengkomunikasikan pergerakan nilai tukar dan respon kebijakan Bank Indonesia untuk menjaga nilai tukar sesuai fundamentalnya.

Grafik 56. Inflasi Komponen inti Kota Ambon Tabel 10. Komoditas Penyumbang Inflasi Komponen inti

Sumber: BPS Provinsi Maluku; diolah Sumber: BPS Provinsi Maluku; diolah

3.2.2 Inflasi Kota Tual

Inflasi Kota Tual, secara year-on-year (yoy), pada triwulan II 2018 lebih rendah dibandingkan triwulan I 2018. Inflasi Kota Tual pada triwulan II 2018 tercatat 1,51% (yoy), lebih rendah dibandingkan triwulan I 2018 yang tercatat 5,37% (yoy) (Grafik 57). Pada periode laporan, tekanan inflasi bulanan tertinggi tercatat pada bulan Mei 2018 dengan inflasi sebesar 3,76% (yoy), sementara inflasi bulanan terendah terjadi pada bulan Juni 2018, dimana terjadi inflasi sebesar 1,51% (yoy). Rendahnya inflasi Kota Tual pada triwulan II 2018 terutama didorong oleh deflasi yang terjadi pada kelompok volatile food dan rendahnya inflasi kelompok administered prices. Dengan perkembangan tersebut, sampai dengan akhir triwulan II 2018, IHK kota Tual tercatat mengalami deflasi sebesar 0,08% (ytd) masih berada dalam

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2018KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU

47

Page 70: Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi … · Web viewKAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2018 KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU 55

BAB III PERKEMBANGAN INFLASI DAERAH

sasaran target pengendalian inflasi yang disusun oleh TPID Provinsi Maluku yaitu sebesar 4%±1%.

Grafik 57. Disagregasi Inflasi Provinsi Kota Tual Sumber: BPS; diolah

Komponen volatile food kota Tual pada triwulan II 2018 tercatat mengalami deflasi seiring dengan panen ikan segar dan sayur-sayuran. Pada triwulan II 2018, komponen volatile food (VF) mencatatkan deflasi sebesar 0,14% (yoy), jauh lebih rendah dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang tercatat inflasi sebesar 10,64% (yoy) (Grafik 58). Rendahnya tekanan inflasi pada komponen VF dipengaruhi oleh rendahnya tekanan inflasi terutama pada subkelompok ikan segar, subkelompok sayur-sayuran, dan subkelompok bumbu-bumbuan. Rendahnya tekanan inflasi ikan segar di Kota Tual disebabkan musim panen ikan segar dan panen sayur-sayuran yang terjadi selama bulan Juni. Selain itu, kegiatan yang dilakukan oleh Satgas Pangan selama bulan Ramadhan dengan melakukan pengawasan yang ketat terhadap pedagang pengumpul untuk menghindari gejolak harga pada bulan Ramadhan. Deflasi komponen VF di kota Tual pada triwulan II 2018 tertahan oleh tingginya tekanan inflasi pada subkelompok padi-padian (Tabel 11).

Grafik 58. Inflasi Komponen Volatile Food (VF) Kota Tual Tabel 11. Komoditas Penyumbang Inflasi Komponen VF

Sumber: BPS Provinsi Maluku; diolah Sumber: BPS Provinsi Maluku; diolah

Komponen administered prices Kota Tual pada triwulan II 2018 juga tercatat lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya. Pada triwulan II 2018, komponen administered prices (AP) mencatatkan inflasi hingga 2,59% (yoy), lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 3,38% (yoy) (Grafik 59). Rendahnya tekanan inflasi pada komponen AP di kota Tual terutama dipengaruhi oleh rendahnya tekanan inflasi terutama pada

48 KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2018KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU

Page 71: Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi … · Web viewKAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2018 KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU 55

BAB III PERKEMBANGAN INFLASI DAERAH

kelompok perumahan, listrik, gas dan bahan bakar seiring dengan menurunnya harga minyak mentah dunia.

Grafik 59. Inflasi Komponen AP Kota Tual Tabel 12. Komoditas Penyumbang Inflasi Komponen AP Kota Tual

Sumber: BPS Provinsi Maluku; diolah Sumber: BPS Provinsi Maluku; diolah

Sementara, inflasi inti Kota Tual pada triwulan II 2018 tercatat cukup rendah dan terkendali. Komponen inflasi inti mencatatkan inflasi sebesar 2,54% (yoy), meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 1,77% (yoy) (Grafik 60). Kelompok komoditas sandang dan subkelompok ikan diawetkan menjadi faktor utama yang mempengaruhi peningkatan inflasi untuk komponen inflasi inti (Tabel 13). Relatif terkendalinya inflasi inti di kota Tual hingga Juni 2018 tidak terlepas dari konsistensi kebijakan Bank Indonesia dalam mengarahkan ekspektasi inflasi melalui rapat TPID, termasuk dalam mengkomunikasikan pergerakan nilai tukar dan respon kebijakan Bank Indonesia untuk menjaga nilai tukar sesuai fundamentalnya.

Grafik 60. Inflasi Komponen inti Kota Tual Tabel 13. Komoditas Penyumbang Inflasi Komponen inti

Sumber: BPS Provinsi Maluku; diolah Sumber: BPS Provinsi Maluku; diolah

3.3. Analisis Disagregasi Inflasi Provinsi Maluku

Secara tahunan, komponen inti menjadi faktor pendorong utama peningkatan inflasi Maluku pada triwulan II 2018. Komponen inti memberikan andil inflasi sebesar 2,86% (yoy) pada triwulan II 2018, meningkat dibandingkan triwulan I 2018 yang tercatat 1,15% (yoy). Selain itu, komponen volatile food memberikan andil deflasi sebesar 0,96% (yoy), lebih rendah dibandingkan andil triwulan I 2018 yang tercatat inflasi sebesar 0,66% (yoy). Sementara itu, komponen administered prices mengalami deflasi sebesar 2,02% (yoy), terpantau mengalami penurunan dari deflasi sebesar 0,91% (yoy) pada triwulan I 2018.

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2018KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU

49

Page 72: Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi … · Web viewKAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2018 KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU 55

BAB III PERKEMBANGAN INFLASI DAERAH

Grafik 61. Andil Disagregasi Inflasi Maluku Triwulan II 2018 Grafik 62. Andil Komoditas Volatile Food Provinsi Maluku Tw II 2018

Sumber: BPS Provinsi Maluku; diolah Sumber: BPS Provinsi Maluku; diolah

3.3.1 Komponen Inflasi Inti

Inflasi komponen inflasi inti tercatat sebesar 2,14% (yoy) pada triwulan II 2018, atau lebih rendah dibandingkan triwulan I 2018 yang tercatat sebesar 2,30% (yoy). Menurunnya tekanan inflasi dari komponen ini didorong utama oleh penurunan tekanan pada kelompok subkelompok ikan diawetkan dan subkelompok penyelenggaraan rumah tangga yang masing-masing menurun dari 25,03% (yoy) dan 2,72% (yoy) pada triwulan I 2018 menjadi -0,14% (yoy) dan 2,11% (yoy). Menurunnya tekanan inflasi pada komoditas ikan diawetkan dipicu oleh rendahnya harga ikan segar yang menjadi bahan baku utama. Selain itu, terkendalinya permintaan masyarakat terhadap komoditas ikan diawetkan telah memicu penurunan harga ikan diawetkan.

Grafik 63. Andil Inflasi Tahunan Komponen Inflasi Inti Grafik 64. Perkembangan Keyakinan Konsumen Kota AmbonSumber: BPS Provinsi Maluku; diolah Sumber: Survei Konsumen Bank Indonesia

Di sisi lain, komoditas penyumpang inflasi pada komponen inti adalah kelompok sandang dan kelompok pendidikan. Andil inflasi kelompok sandang pada triwulan II 2018 tercatat sebesar 0,38% (yoy), lebih tinggi dibandingkan triwulan I 2018 yang tercatat sebesar 0,29% (yoy). Peningkatan tekanan inflasi pada kelompok sandang utamanya terjadi pada subkelompok sandang anak-anak dan sandang wanita seiring dengan meiningkatnya permintaan jelang dan saat Idul Fitri. Selain itu, kelompok pendidikan memiliki

50 KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2018KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU

Page 73: Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi … · Web viewKAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2018 KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU 55

BAB III PERKEMBANGAN INFLASI DAERAH

andil inflasi sebesar 0,05% (yoy) seiring dengan meningkatnya kebutuhan peralatan sekolah jelang berakhirnya periode libur semester.

Hasil Survei Konsumen (SK) Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi Maluku menunjukan adanya peningkatan pada triwulan II 2018. Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini menunjukan peningkatan pada triwulan II 2018, yaitu sebesar 121,33, lebih tinggi dibandingkan triwulan I 2018 yang sebesar 114,83. Hal ini menunjukan bahwa masyarakat meyakini kondisi ekonomi Maluku pada triwulan II 2018 lebih baik daripada triwulan I 2018. Namun, dari sisi ketersediaan lapangan pekerjaan mengalami penurunan. SK menunjukan bahwa pada triwulan II 2018 ketersediaan lapangan kerja memiliki indeks 90,00 dari triwulan I 2018 yang sebesar 99,50. Peningkatan kondisi ekonomi ditunjukan juga oleh peningkatan indeks penghasilan saat ini yang tercatat sebesar 130 pada triwulan II 2018, lebih tinggi dari triwulan I 2018 yang sebesar 115.

Pada triwulan III 2018, inflasi Maluku dari komponen inti diperkirakan sedikit meningkat dan tetap terjaga. Dengan mencermati perkembangan inflasi sampai dengan Juli 2018, komoditas utama penyumbang inflasi kelompok inti pada triwulan III 2018 berasal dari kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau. Kenaikan inflasi pada kelompok tersebut akan tertahan oleh adanya penurunan tekanan inflasi yang berasal dari kelompok perumahan, listrik, air, gas, dan bahan bakar.

Dengan mempertimbangkan perkembangan tersebut, inflasi inti untuk keseluruhan tahun 2018 diperkirakan berada dalam kisaran 2,81% - 3,21% (yoy). Sejalan untuk mengendalikan inflasi inti dalam kisaran sasarannya, Bank Indonesia Provinsi Maluku juga secara konsisten mengarahkan ekspektasi inflasi melalui rapat TPID, termasuk dalam mengkomunikasikan pergerakan nilai tukar dan respon kebijakan Bank Indonesia untuk menjaga nilai tukar sesuai fundamentalnya. Dengan tingkat inflasi inti yang terkendali, diharapkan dapat mendukung pencapaian sasaran inflasi Maluku tahun 2018 dalam rentang 4,0%±1%.

3.3.2 Komponen Volatile Food (VF)

Komponen volatile food mengalami deflasi sebesar 1,64% (yoy) pada triwulan II 2018. Angka tersebut mengalami penurunan dibandingkan triwulan I 2018 yang tercatat mengalami inflasi sebesar 3,06% (yoy). Rendahnya tekanan inflasi komponen VF didorong oleh menurunnya tekanan inflasi pada kelompok bahan makanan terutama subkelompok ikan segar, sayur-sayuran dan bumbu-bumbuan yang memberikan andil inflasi sebesar 0,05% (yoy), -0,52% (yoy) dan -0,16% (yoy). Musim panen ikan segar yang terjadi pada bulan Juni mendorong meningkatnya ketersediaan pasokan ikan segar di pasar tradisional, terutama komoditas ikan cakalang dan ikan kembung. Selain itu, Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Maluku telah berkoordinasi dengan perusahaan perikanan tangkap untuk mengalokasikan 10% hasil tangkapan ke pasar tradisional Maluku. Mendukung hal tersebut, DKP juga melaksanakan pasar murah ikan segar jelang Idul Fitri yang berhasil mengendalikan harga ikan segar di pasar

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2018KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU

51

Page 74: Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi … · Web viewKAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2018 KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU 55

BAB III PERKEMBANGAN INFLASI DAERAH

tradisional. Harga sayur dan bumbu yang terkendali juga didorong oleh pelaksanaan pasar murah sembako yang dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan.

Pada triwulan III 2018, inflasi Maluku dari komponen volatile food diperkirakan akan cenderung meningkat namun tetap berada dalam tingkat yang terkendali. Dengan mencermati perkembangan inflasi sampai dengan Juli 2018, tekanan inflasi dari komponen volatile food pada triwulan III 2018 masih akan dipengaruhi oleh permintaan bahan makanan, seperti ikan segar, sayur-sayuran, dan bumbu-bumbuan seiring dengan pelaksanaan beberapa kegiatan besar di Maluku, yaitu Tour de Mollucas, Pesta Teluk Ambon, dan Pesparani. Namun demikian, peningkatan ini diperkirakan tidak lebih tinggi dibandingkan tahun 2017. Konsumsi rumah tangga diperkirakan akan meningkat cukup tinggi selama pelaksanaan kegiatan tersebut.

Dengan mempertimbangkan perkembangan tersebut, inflasi Maluku dari komponen volatile food untuk keseluruhan tahun 2018 diperkirakan akan lebih tinggi dibandingkan tahun 2017 atau berada dalam kisaran 5,13% - 5,53% (yoy). Meski demikian, kenaikan inflasi volatile food diperkirakan akan tertahan oleh persediaan pasokan bahan makanan yang cukup sampai akhir tahun. Selain itu, koordinasi yang baik antara Bank Indonesia Provinsi Maluku dengan TPID Provinsi Maluku dan Satgas Pangan dalam pelaksanaan inspeksi harga bahan pokok diperkirakan mampu mengendalikan laju inflasi komponen VF. Dengan tingkat inflasi volatile food yang terkendali, diharapkan dapat mendukung pencapaian sasaran inflasi Maluku tahun 2018 dalam rentang 4%±1%.

April Mei Juni

Sumber: BMKGGrafik 65. Curah Hujan Maluku

3.3.3 Komponen Administered Prices (AP)

Rendahnya inflasi komponen administered prices menjadi salah satu komponen penahan inflasi pada triwulan II 2018. Inflasi komponen AP pada triwulan II 2018 tercatat deflasi sebesar 3,89% (yoy), walaupun sedikit lebih tinggi dibandingkan triwulan I 2018 yang juga tercatat deflasi sebesar 4,87% (yoy). Deflasi yang terjadi pada komponen ini terutama didorong oleh penurunan pada subkelompok transpor dan kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar, terutama pada subkelompok bahan bakar. Meskipun permintaan terhadap tiket angkutan udara cukup tinggi jelang dan saat Idul Fitri, namun beberapa maskapai memperpanjang periode promosi selama bulan Ramadhan.

52 KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2018KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU

Page 75: Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi … · Web viewKAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2018 KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU 55

BAB III PERKEMBANGAN INFLASI DAERAH

Grafik 66. Perkembangan Harga Minyak Dunia Grafik 67. Perkembangan Kurs Rupiah terhadap US Dollar (JISDOR)Sumber: Bloomberg Sumber : Bank Indonesia

Berlawanan arah dengan deflasi yang terjadi pada komponen administered prices, harga minyak dunia masih menunjukan tren peningkatan secara perlahan pada triwulan II 2018. Kenaikan harga minyak dunia ini menyebabkan harga bahan bakar minyak jenis Pertamax di Maluku masih berada pada level Rp 10.250,-/liter pada triwulan II 2018.

Selain itu, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika (USD) juga cenderung mengalami pelemahan sejak bulan Januari 2018 hingga akhir triwulan II 2018. Nilai tukar rupiah terhadap USD tercatat sebesar Rp 13.756,- per USD pada akhir triwulan I 2018, dan mengalami pelemahan menjadi Rp 14.404,- per USD pada akhir triwulan II 2018. Pelemahan nilai tukar Rupih tersebut meningkatkan biaya ekspor bahan bakar minyak dari luar negeri yang menyebabkan naiknya harga BBM nonsubsidi di Indonesia.

Pada triwulan III 2018, inflasi Maluku dari komponen administered prices diperkirakan akan sedikit meningkat namun tetap dalam tingkat yang terkendali. Dengan mencermati perkembangan inflasi sampai dengan Juli 2018, tekanan inflasi dari komponen administered prices pada triwulan III 2018 diperkirakan akan dipengaruhi terutama oleh harga tiket angkutan udara dan harga bbm non subsidi. Pelaksanaan beberapa kegiatan besar berskala internasional di Maluku pada triwulan III 2018, seperti Tour de Mollucas dan Pesta Paduan Suara Gerejani akan mendorong maskapai penerbangan untuk menaikan harga tiket pesawat seiring dengan meningkatnya permintaan. Namun di sisi lain, harga minyak mentah dunia pada bulan Juli 2018 cenderung lebih rendah, dan hal ini telah menyebabkan menurunnya harga BBM nonsubsidi jenis Pertamax di Maluku, yaitu sebesar Rp 9.700,- per liter, dari Rp 10.250,- pada bulan Juni 2018. Hal tersebut diperkirakan dapat menjadi faktor yang penahan inflasi AP.

Dengan mempertimbangkan perkembangan tersebut komponen administered prices untuk keseluruhan tahun 2018 diperkirakan berada dalam kisaran 2,07% - 2,47% (yoy). Berdasarkan data inflasi sampai dengan Juli 2018, inflasi administered prices berdasarkan tahun kalender Maluku mengalami inflasi sebesar 2,81% (ytd) atau secara tahunan mengalami deflasi sebesar 3,89% (yoy). Angka ini lebih tinggi dibandingkan inflasi administered prices tahun kalender periode yang sama tahun 2017 yang mengalami inflasi

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2018KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU

53

Page 76: Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi … · Web viewKAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2018 KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU 55

BAB III PERKEMBANGAN INFLASI DAERAH

sebesar 0,69% (ytd). Dengan tingkat inflasi administered prices yang terkendali, diharapkan dapat mendukung pencapaian sasaran inflasi Maluku tahun 2018 dalam rentang 4% ± 1%.

3.4. Realisasi Inflasi Triwulan II 2018 dibandingkan Pola Historis

Mencermati pola historis inflasi Provinsi Maluku, faktor cuaca, tingginya ketergantungan terhadap daerah lain dan adanya pengaruh kebijakan dari pemerintah merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi tingginya inflasi di Maluku. Pola inflasi yang terjadi pada triwulan II 2018 sedikit berbeda dengan pola historis yang terjadi pada tahun sebelumnya, terutama saat bulan Ramadhan. Pada triwulan II 2018, IHK Maluku cenderung rendah, bahkan mengalami deflasi, yaitu sebesar 0,11% (yoy). Peningkatan kelompok bahan makanan dan subkelompok transportasi pada periode Ramadhan sebelumnya tidak ditemukan pada Ramadhan 2018. Terkendalinya harga komoditas ikan segar di Maluku didorong oleh musim panen ikan yang terjadi selama bulan Juni 2018. Di sisi lain, Maluku masih sangat mengandalkan impor bumbu-bumbuan dari Jawa Timur. Hal ini yang menjadi tantangan Pemerintah Maluku dalam melakukan pengendalian harga. Namun, Pemerintah Daerah Maluku telah berusaha untuk melakukan optimalisasi penggunaan jalur tol laut untuk mengendalikan harga bawang yang didatangkan dari Jawa Timur. Selain itu, Maluku masih mengandalkan Sulawesi Selatan dalam pemenuhan pasokan beras. Komoditas angkutan udara merupakan salah satu yang terkena dampak kenaikan harga saat bulan Ramadhan. Namun kenaikan harga tersebut dapat dikendalikan dan masih lebih rendah dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2017.

Grafik 68. Event Analysis Inflasi Provinsi MalukuSumber: BPS Provinsi Maluku; diolah

Sejak triwulan I 2018 terjadi kenaikan ketela pohon, daging ayam ras dan telur ayam ras yang merupakan bahan makanan pokok di Maluku. Kondisi ini terjadi akibat kelangkaan pasokan beras kualitas medium yang terjadi di Kota Tual. Kelangkaan dipicu oleh menurunnya produksi beras kualitas medium selama triwulan I 2018. Dampak lanjutan dari kelangkaan ini adalah perpindahan pola konsumsi sebagian penduduk Maluku ke ketela pohon. Perubahan ini meningkatkan permintaan terhadap ketela pohon yang berdampak pada peningkatan harga komoditas tersebut. Selain itu, Maluku masih bergantung kepada Jawa

54 KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2018KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU

Page 77: Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi … · Web viewKAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2018 KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU 55

BAB III PERKEMBANGAN INFLASI DAERAH

Timur untuk memenuhi kebutuhan daging ayam ras dan telur ayam ras. Pada triwulan II 2018, harga ayam ras dan telur ayam ras di Jawa Timur meningkat. Hal tersebut dipicu oleh meningkatnya harga pakan ternak ayam ras yng harus diimpor dari luar negeri.

Pergerakan inflasi tahun kalender Maluku periode triwulan II 2018 cenderung menurun. Tingkat inflasi tahun kalender pada triwulan II 2018 tercatat sebesar 2,50% (ytd), lebih rendah dibandingkan rata-rata inflasi tahun kalender di triwulan II selama 5 tahun terakhir yang sebesar 3,15% (ytd). Inflasi tahun berjalan pada triwulan II 2018 masih lebih rendah dibanding triwulan II-2017 yang tercatat sebesar 3,41% (yoy). Realisasi yang rendah dan terkendali tersebut disebabkan oleh penurunan tekanan komponen volatile food terutama pada komoditas ikan segar dan sayur-sayuran dan komponen administered prices pada komoditas tarif angkutan udara.

Grafik 69. Tren Inflasi tahun kalender (ytd) Provinsi Maluku Grafik 70. Tren Inflasi Bulanan (mtm) Provinsi Maluku

Sumber: BPS Provinsi Maluku, diolah Sumber: BPS Provinsi Maluku; diolah

Pergerakan inflasi bulanan pada triwulan II 2018 masih sesuai dengan pola historis 5 tahun terakhir, dimana inflasi bulanan pada triwulan II cenderung meningkat dari triwulan I. Hal ini disebabkan oleh tren peningkatan tekanan inflasi yang terjadi pada komponen administered prices dan komponen inti. Namun inflasi bulanan pada triwulan II 2018 masih lebih tinggi dibandingkan rata-rata inflasi bulanan selama 5 tahun terakhir yang sebesar 0,63% (yoy).

3.5. Kegiatan Pengendalian Inflasi di Provinsi Maluku

Sesuai dengan fase Pengendalian Inflasi dalam Road Map Pengendalian Inflasi, TPID Provinsi Maluku terus memfokuskan program pengendalian inflasi pada ketersediaan pasokan bahan pangan jelang dan saat Idul Fitri. Pada triwulan II 2018, TPID Provinsi Maluku melakukan penajaman, implementasi dan pengawasan program pengendalian inflasi.

Bulog Divre Maluku dan Maluku Utara menjaga pasokan beras kualitas medium. TPID Provinsi Maluku berkoordinasi dengan Bulog Divre Maluku dan Maluku Utara untuk memastikan harga jual beras kualitas medium tidak melebihi Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp10.250,-/kg. Bulog juga selalu berusaha mendatangkan beras untuk memenuhi kebutuhan di Maluku, salah satunya dengan mendatangkan beras dari Provinsi Sulawesi Selatan sebanyak 300 ton untuk Kota Tual. Selain itu, Bulog juga telah mendatangkan 1000 ton beras untuk kebutuhan beras Maluku selama bulan April 2018.

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2018KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU

55

Page 78: Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi … · Web viewKAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2018 KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU 55

BAB III PERKEMBANGAN INFLASI DAERAH

Focus Group Disscussion dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Ambon, Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Ambon dan Unit Pelaksana Teknis Dinas Metrologi Kota Ambon dalam upaya untuk menyelenggarakan gerakan penggunaan alat ukur timbangan di pasat tradisional Kota Ambon. Ketiga Dinas/Lembaga tersebut mendukung rencana ini dan selanjutnya akan dilakukan sosialisasi awal terkait dengan program ini. Saat ini, sebagian besar pedagang di pasar tradisional Kota Ambon tidak menggunakan timbangan dalam proses transaksi jual beli, terutama untuk komoditas ikan segar dan bumbu-bumbuan. Hal ini menjadi salah satu pemicu inflasi, karena pedagang dapat menentukan harga dengan tidak wajar hanya berdasarkan ukuran visual.

Rapat Koordinasi TPID Provinsi Maluku. Pada tanggal 23 Mei 2018, TPID melakukan rapat yang berfokus pada aktivitas penyediaan bahan pokok menjelang Ramadhan. Rapat tersebut dipimpin oleh Plt. Gubernur Maluku dan dihadiri oleh Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Maluku dan kepala dinas terkait seperti Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Dinas Ketahanan Pangan, Dinas Kelautan dan Perikanan, Dinas Pertanian dan Perum Bulog Divre Maluku-Maluku Utara. Beberapa komoditas bahan pokok seperti beras, tepung terigu, minyak goreng, daging ayam ras, telur ayam ras dan gula telah dijamin ketersediaannya, dengan ketahanan hingga 3 bulan ke depan.

Safari Rapat TPID di Kabupaten Seram Bagian Timur dan Kabupaten Maluku Tengah. Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Seram Bagian Timur telah melakukan pengawasan harga bahan pokok di pasar tradisional. Pantauan harga bahan pokok tersebut juga telah dipublikasikan melalui media sosial Dinas Ketahanan Pangan. Selain itu, TPID Kabupaten Seram Bagian Timur telah berkoordinasi dengan PT Pertamina untuk mencegah pembelian BBM dalam jumlah yang besar. TPID Kabupaten Maluku Tengah juga telah melakukan beberapa aktivitas pengendalian inflasi pada bulan Ramadhan 2018, salah satunya adalah penambahan frekuensi pelayaran kapal ferry untuk meningkatkan frekuensi pendistribusian bahan pokok.

Inspeksi pasar bersama Satgas Pangan. Pemantauan harga bahan pokok ke pasar tradisional yang dipimpin oleh Direktorat Reserse Kriminal Khusus Kepolisian Daerah Provinsi Maluku (Direskrimsus Polda Maluku) dilakukan setiap hari mulai pukul 08.00 WIT. Inspeksi ini dilakukan untuk memastikan harga jual bahan pokok pada tingkat pedagang eceran tidak melebihi Harga Eceran Tertinggi (HET) yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Pusat. Selain itu, Satgas Pangan juga memastikan tidak ada aktivitas penimbunan yang dilakukan oleh pedagang, yang menyebabkan kelangkaan bahan pokok menjelang Ramadhan 2018.

Talk show di TVRI yang dipimpin oleh Plt. Gubernur Maluku. Kegiatan ini juga dihadiri oleh Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Maluku, kepala Dinas Pertanian, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan dan Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan. Dalam talk show tersebut disampaikan bahwa jumlah stok bahan makanan di Provinsi Maluku tercukupi hingga ketahanan 3 bulan ke depan. Plt. Gubernur Maluku menghimbau agar masyarakat Maluku dapat berbelanja secara bijak dan tidak berlebihan. Kepala Dinas Kelautan

56 KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2018KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU

Page 79: Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi … · Web viewKAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2018 KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU 55

BAB III PERKEMBANGAN INFLASI DAERAH

dan Perikanan juga menyampaikan bahwa pihaknya akan memastikan alokasi 10% dari total tangkapan ikan segar perusahaan perikanan kepada pasar Maluku.

Pelaksanaan pasar murah sembako dan pasar murah ikan pada minggu pertama bulan Juni 2018. Pelaksanaan pasar murah sembako yang diprakarsai oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan dan Bulog ditujukan untuk menahan kenaikan harga bahan pokok di pasar. Sedangkan pelaksanaan pasar murah ikan yang diprakarsai oleh Dinas Kelautan dan Perikanan bertujuan untuk mengendalikan harga ikan segar di pasar agar tidak meningkat secara signifikan.

Tabel 14. Kegiatan TPID Triwulan I 2018

No Waktu Kegiatan Pelaksana Agenda1 April 2018 Pengendalian pasokan

beras kualitas medium1. Perum Bulog Divre Maluku - Maluku Utara2. Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Maluku

1. Bulog juga selalu berusaha mendatangkan beras untuk memenuhi kebutuhan di Maluku, salah satunya dengan mendatangkan beras dari Provinsi Sulawesi Selatan sebanyak 300 ton untuk Kota Tual.2. Selain itu, Bulog juga telah mendatangkan 1000 ton beras untuk kebutuhan beras Maluku selama bulan April 2018.

2 April 2018 Focus Group Disscussion Program Daerah dan Pasar Tertib Ukur Melalui Penggunaan Timbangan

1. Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Maluku2. Unit Pelaksana Teknis Dinas Metrologi Kota Ambon3. Dinas Perindustrian dan perdagangan Kota Ambon4. UPTD Pasar Tradisional Kota Ambon

1. Menentukan rencana sosialisasi program penggunaan timbangan kepada pedagang pengumpul dan pedagang eceran.2. Menentukan spesifikasi timbangan yang digunakan oleh pedagang di pasar tradisional, yaitu timbangan pegas.

3 Mei 2018 Rapat Koordinasi TPID Provinsi Maluku

1. Dipimpin oleh Plt. Gubernur Maluku2. TPID Provinsi Maluku3. Polda Maluku

1. Fokus pada aktivitas penyediaan bahan pokok menjelang Ramadhan, terutama beras, tepung terigu, minyak goreng, daging ayam ras, telur ayam ras dan gula.2. Perencanaan pelaksanaan kegiatan pasar murah sembako oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Maluku dan pasar murah ikan segar oleh Dinas Kelautan dan Perikanan Maluku.3. Perencanaan inspeksi bersama yang akan dipimpin oleh Kementerian Perdagangan, dan bersinergi antara Satgas Pangan dan TPID Maluku.

4 Mei 2018 Safari Rapat TPID di Kabupaten Seram Bagian Timur dan Kabupaten Maluku Tengah

1. TPID Kabupaten Seram Bagian Timur2. TPID Kabupaten Maluku Tengah

1. Fokus pada pengendalian harga jual eceran bahan bakar minyak melalui kelancaran distribusi.3. Fokus pada pengendalian harga bahan pokok pada bulan Ramadhan, melalui penambahan frekuensi pelayaran kapal ferry.3. Selain itu juga, akan dilakukan koordinasi dan pengawasan terhadap penggunaan jalur tol laut.

5 Mei 2018 Inspeksi pasar bersama Satgas Pangan.

1. Direktorat Reserse Kriminal Khusus Kepolisian Daerah Provinsi Maluku (Direskrimsus Polda Maluku)2. Satgas Pangan3. TPID Provinsi Maluku

1. Inspeksi ini dilakukan untuk memastikan harga jual bahan pokok pada tingkat pedagang eceran tidak melebihi Harga Eceran Tertinggi (HET) yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Pusat.2. Satgas Pangan juga memastikan tidak ada aktivitas penimbunan yang dilakukan oleh pedagang, yang menyebabkan kelangkaan bahan pokok menjelang Ramadhan 2018.

6 Juni 2018 Talk show di TVRI yang dipimpin oleh Plt. Gubernur Maluku

1. Plt. Gubernur Provinsi Maluku2. Dinas Perindustrian dan perdagangan Provinsi Maluku3. Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Maluku4. Dinas Pertanian Provinsi Maluku5. Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Maluku

1. Disampaikan bahwa jumlah stok bahan makanan di Provinsi Maluku tercukupi hingga ketahanan 3 bulan ke depan. Plt. Gubernur Maluku menghimbau agar masyarakat Maluku dapat berbelanja secara bijak dan tidak berlebihan.2. Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan juga menyampaikan bahwa pihaknya akan memastikan alokasi 10% dari total tangkapan ikan segar perusahaan perikanan kepada pasar Maluku.

7 Juni 2018 Pelaksanaan pasar murah sembako dan pasar murah ikan pada minggu pertama bulan Juni 2018

1. Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Maluku2. Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Maluku

1. Pasar murah stay : di Kantor Disperindag (4-6 Juni 2018) dan Desa Tulehu (7 Juni 2018).2. Pasar murah mobile : di Desa Wakasihu & Desa Larike (5 Juni 2018) dan Desa Tial, Tenga-Tenga & Liang (6 Juni 2018)

8 Juni 2018 Inspeksi pasar bersama Kementerian Perdagangan dan Satgas Pangan

1. Kementerian Perdagangan RI2. Satgas Pangan3. Dinas Perindustrian dan Perdagangan Maluku4. Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Maluku5. Dinas Ketahanan Pangan

1. Inspeksi dilakukan di pasar tradisional dan pasar swalayan di Kota Ambon dan sekitarnya.2. Inspeksi ini dilakukan untuk memastikan harga jual bahan pokok pada tingkat pedagang eceran tidak melebihi Harga Eceran Tertinggi (HET) yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Pusat.3. Selain itu, dalam inspeksi ini juga kembali dilakukan sosialisasi terkait dengan peraturan pemerintah yang mengatur tindak pidana penimbunan bahan makanan.

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2018KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU

57

Page 80: Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi … · Web viewKAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2018 KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU 55

BAB III PERKEMBANGAN INFLASI DAERAH

58 KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2018KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU

Page 81: Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi … · Web viewKAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2018 KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU 55

BAB IV STABILITAS KEUANGAN DAERAH

BAB IV. STABILITAS KEUANGAN DAERAH, PENGEMBANGAN AKSES KEUANGAN DAN

UMKM

4.1. Kondisi Umum

Stabilitas sistem keuangan Maluku triwulan II 2018 masih terjaga di tengah terbatasnya kinerja sektor rumah tangga dan sektor korporasi. Di sisi lain, kinerja Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) terpantau mengalami peningkatan. Proporsi penyaluran kredit di Maluku pada triwulan II 2018 masih didominasi oleh sektor rumah tangga sebesar 58,25%, sedangkan korporasi dan UMKM masing-masing sebesar 12,62% dan 29,13%. Perlambatan kinerja tersebut dipengaruhi oleh menurunnya pertumbuhan kredit pada sektor rumah tangga dan korporasi. Hal ini tercermin pada pertumbuhan yang terbatas pada PDRB lapangan usaha (LU) Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan sebagai salah satu lapangan usaha yang memiliki proporsi terbesar di Maluku. Meskipun demikian, risiko kredit masih terjaga dengan nilai non-performing loan (NPL) di bawah threshold.

Secara umum, kinerja korporasi sektor utama Maluku masih tumbuh positif meskipun melambat dibandingkan periode sebelumnya yang disebabkan oleh terbatasnya kinerja sektor perdagangan selama periode laporan. Dilihat dari penyaluran kredit, pada triwulan II 2018, kredit korporasi mengalami kontraksi sebesar 11,40% (yoy), lebih dalam dibandingkan triwulan sebelumnya yang terkontraksi 0,83% (yoy). Kondisi ini tercermin dari pertumbuhan kredit sektor perdagangan besar dan eceran yang masih mengalami kontraksi di triwulan II 2018. Meskipun demikian, kinerja korporasi sektor utama lainnya terpantau tumbuh lebih baik. Kondisi ini terlihat dari pertumbuhan sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan, sektor konstruksi, dan sektor administrasi pemerintahan yang menguat dibandingkan periode sebelumnya. Dilihat dari risikonya, kualitas kredit korporasi terpantau sedikit meningkat sejalan dengan menurunnya nominal NPL di tengah menurunnya jumlah nominal kredit yang disalurkan di triwulan II 2018.

Sementara itu, perkembangan sektor rumah tangga di triwulan II 2018 masih cukup baik sejalan dengan meningkatnya pertumbuhan PDRB dari komponen Konsumsi Rumah Tangga (RT) meskipun penyaluran kredit terpantau melambat. Pada triwulan II 2018, kredit RT tumbuh 12,14% (yoy), lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh 15,42% (yoy) di tengah meningkatnya pertumbuhan PDRB Konsumsi RT dari 3,06% (yoy) menjadi 3,27% (yoy). Kondisi ini lebih lanjut tercermin dari adanya alokasi pengeluaran rumah tangga yang lebih rendah untuk konsumsi dan tabungan di tengah meningkatnya alokasi untuk cicilan selama triwulan II 2018. Namun demikian, peningkatan alokasi pada cicilan belum dapat mendorong pertumbuhan kredit rumah tangga selama triwulan ini. Selain itu, penurunan

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2018KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU

59

Page 82: Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi … · Web viewKAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2018 KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU 55

BAB IV STABILITAS KEUANGAN DAERAH

alokasi pada tabungan juga belum dapat mendorong pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) perseorangan pada triwulan II 2018. Pada triwulan II 2018, pertumbuhan DPK perseorangan tercatat menurun, dari yang tumbuh 10,64% (yoy) di triwulan sebelumnya menjadi 8,09% (yoy) di triwulan ini. Kondisi ini mengindikasikan bahwa peningkatan konsumsi yang dilakukan rumah tangga lebih banyak dilakukan melalui transaksi tunai. Hal dimaksud sejalan dengan adanya periode Hari Besar Keagamaan Nasional (HKBN) Idul Fitri dan periode libur sekolah selama triwulan II 2018. Meskipun demikian, alokasi yang lebih tinggi untuk cicilan tercermin dari peningkatan pertumbuhan pada kredit pemilikan rumah dan kredit kendaraan bermotor. Secara umum, tingkat risiko dari kredit rumah tangga juga masih terjaga jauh di bawah batas threshold.

Selanjutnya, kinerja perbankan di Maluku relatif menurun dibandingkan triwulan sebelumnya. Pertumbuhan total aset, DPK, maupun kredit tercatat menurun. Namun demikian, risiko kredit tetap terjaga di bawah batas threshold dan intermediasi perbankan tetap tumbuh tinggi. Pada triwulan II 2018, total aset perbankan tercatat tumbuh 5,30% (yoy), lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 11,23% (yoy). DPK tumbuh 2,48% (yoy), lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh 6,70% (yoy). Selain itu, pertumbuhan total kredit yang disalurkan di Maluku pada triwulan II 2018 tercatat sebesar 10,05% (yoy), lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 13,31% (yoy). Secara spasial, penyaluran terbesar kredit perbankan masih terkonsentrasi di Kota Ambon sebesar 47,22%, diikuti oleh Kabupaten Maluku Tenggara sebesar 13,93%, Kabupaten Maluku Tengah sebesar 13,45%, Kabupaten Maluku Tenggara Barat sebesar 7,50%, dan Kabupaten Kepulauan Aru sebesar 5,58%. Sementara itu, pertumbuhan kredit yang tertinggi pada triwulan II 2018 dicapai oleh Kabupaten Makuku Barat Daya, yaitu 27,20% (yoy), diikuti oleh Kabupaten Seram Bagian Barat sebesar 22,09% (yoy). Dari tingkat risiko, risiko kredit terpantau lebih baik dan di bawah threshold dengan NPL sebesar 1,30%, lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya yang sebesar 1,34%.

Dari sisi pengembangan akses keuangan dan UMKM, proporsi kredit UMKM secara agregat terhadap total kredit perbankan di Maluku telah mencapai 29,13%. Selain itu, pertumbuhan kredit UMKM di triwulan II 2018 juga terpantau meningkat menjadi 18,02% (yoy), lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh 17,42% (yoy). Hal ini ditopang oleh peningkatan pada kredit modal kerja di tengah melambatnya kredit investasi selama triwulan laporan. Beberapa upaya telah dilakukan untuk meningkatkan akses keuangan dan daya saing UMKM, di antaranya melalui pembentukan klaster, monitoring rasio kredit UMKM, sosialisasi program kewirausahaan, identifikasi dan pengembangan potensi usaha unggulan, dan penyelenggaraan diskusi dengan dinas terkait serta kelompok masyarakat.

4.2. Stabilitas Keuangan Daerah di Maluku

4.2.1. Asesmen Sektor Korporasi

60 KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2018KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU

Page 83: Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi … · Web viewKAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2018 KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU 55

BAB IV STABILITAS KEUANGAN DAERAH

4.2.1.1. Sumber Kerentanan Sektor Korporasi

Dalam sistem keuangan, korporasi atau badan usaha cenderung memiliki peran sebagai penerima dana. Korporasi akan mencari dana dari institusi keuangan atau pemilik modal yang akan dimanfaatkan untuk melakukan kegiatan produksi maupun operasional lainnya. Hasil dari kegiatan produksi tersebut nantinya akan dikonsumsi oleh sektor rumah tangga. Semakin besar hubungan antara korporasi dengan sektor lainnya, semakin tinggi pula keterkaitan interconnectivity badan usaha dimaksud dengan stakeholders. Atas hal ini, maka penting bagi Bank Indonesia untuk memantau kondisi ketahanan sektor korporasi demi menjaga stabilitas keuangan daerah. Faktor eksternal seperti perkembangan perekonomian global dan domestik seperti tingkat permintaan, ketersediaan pasokan atau produksi, perkembangan harga bahan baku, jumlah tenaga kerja, dan lain sebagainya merupakan beberapa faktor yang dapat mempengaruhi ketahanan sektor korporasi.

Kinerja korporasi Maluku triwulan II 2018 dipengaruhi oleh perkembangan sektor eksternal maupun domestik. Dari sisi eksternal, pemulihan perekonomian global diperkirakan terus berlanjut dengan motor pertumbuhan dari negara maju dan negara berkembang. Pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat (AS) membaik ditopang oleh tingkat belanja konsumen yang lebih tinggi dan ekspor yang terjaga. Perekonomian Inggris secara perlahan juga membaik yang didukung oleh peningkatan yang signifikan pada konsumsi rumah tangga dan perbaikan pada investasi, di tengah melambatnya ekonomi Uni Eropa. Dari Asia, perekonomian Jepang kembali membaik yang didorong oleh konsumsi rumah tangga dan korporasi. India terus mengalami penguatan yang ditopang oleh investasi terutama dari sektor manufaktur, pertanian, dan konstruksi. Sementara itu, Tiongkok terpantau sedikit melemah sejalan dengan meningkatnya intensitas perang dagang dengan AS dan di tengah upaya untuk mengurangi pinjaman dan risiko finansial. Namun demikian, sejumlah risiko terhadap perekonomian global, seperti normalisasi kebijakan moneter dan faktor geopolitik tetap perlu diwaspadai.

Dilihat dari sisi domestik, stimulus fiskal oleh pemerintah pusat untuk percepatan pembangunan proyek infrastruktur juga mempengaruhi aktivitas perekonomian di Maluku. Selain itu, adanya penyelenggaraan Pilkada serentak di Maluku, pembayaran Tunjangan Hari Raya (THR), dan periode libur panjang juga dinilai mampu meningkatkan aktivitas ekonomi. Meskipun demikian, masih terdapat tantangan yang bersumber dari terbatasnya konsumsi masyarakat dan kinerja ekspor yang belum kuat.

Korporasi di Maluku, dengan demikian, juga terekspos risiko, baik dari sisi eksternal maupun domestik, yang dapat memengaruhi perkembangan kinerja. Beberapa faktor yang dapat memberikan tekanan terhadap kinerja korporasi di Maluku adalah:

1. Potensi perlambatan permintaan negara mitra dagang utama Maluku

Kinerja korporasi Maluku dalam melakukan aktivitas usahanya tidak terlepas dari kegiatan ekspor untuk memenuhi permintaan eksternal. Negara mitra dagang utama Maluku antara lain adalah AS, Uni Eropa, Hong Kong, dan Vietnam. Perkembangan perekonomian keempat

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2018KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU

61

Page 84: Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi … · Web viewKAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2018 KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU 55

BAB IV STABILITAS KEUANGAN DAERAH

negara/wilayah tersebut, oleh karena itu, dapat memengaruhi tingginya permintaan ekspor korporasi di Maluku.

Pada triwulan II 2018, kinerja ekonomi AS membaik, dari tumbuh 2,6% (yoy) di triwulan sebelumnya menjadi 2,8% (yoy) yang didukung oleh meningkatnya belanja konsumen dan ekspor komoditas non-migas di tengah melemahnya belanja korporasi. Sementara itu, pertumbuhan ekonomi Uni Eropa, Hong Kong, dan Vietnam terpantau menurun pada triwulan ini. Jerman sebagai negara dengan pangsa PDB terbesar di Uni Eropa tercatat mengalami pelemahan yang disebabkan oleh menurunnya konsumsi pemerintah dan kinerja ekspor, di tengah menguatnya perekonomian Inggris sebagai negara dengan PDR terbesar kedua di Uni Eropa. Pertumbuhan ekonomi Hong Kong juga terpantau melemah yang dipengaruhi oleh menurunnya konsumsi swasta dan investasi. Selain itu, pertumbuhan ekonomi Vietnam yang melemah dipengaruhi oleh menurunnya kinerja ekspor selama triwulan II 2018.

Pada triwulan III 2018, kinerja ekspor Maluku diperkirakan akan menghadapi tantangan seiring perlambatan kinerja ekonomi Uni Eropa dan Hong Kong. Ekonomi Uni Eropa diperkirakan melemah dengan kapasitas produksi yang terbatas dikarenakan kurangnya tenaga kerja di tengah tekanan harga yang masih tinggi. Perekonomian Hong Kong diperkirakan melambat seiring adanya potensi penurunan pada investasi di tengah perlambatan pembangunan sektor konstruksi dan transportasi.

Selain pertumbuhan ekonomi mitra dagang utama, masih terdapat beberapa hal yang berpotensi menjadi sumber kerentanan korporasi, khususnya terkait kinerja ekspor luar negeri. Hal tersebut meliputi berbagai pergerakan nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing, kebijakan anti dumping, penetapan tarif bea masuk yang lebih tinggi untuk beberapa komoditas, dan beberapa kebijakan proteksi lainnya.

2. Perlambatan kinerja ekspor komoditas unggulan Maluku dan peningkatan impor Maluku

Komposisi nilai ekspor Maluku, khususnya non-migas, pada triwulan II 2018 didominasi oleh komoditas kayu olahan (27,35%), ikan dan lain-lain (23,09%), ikan olahan (21,18%), mutiara (20,07%), udang segar/beku (2,60%), rempah-rempah (2,46%), serta ganggang laut (1,42%). Kinerja ekspor komoditas unggulan Maluku secara umum tumbuh lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya, kecuali ikan dan lain-lain dan rempah-rempah. Pada triwulan II 2018, pertumbuhan ekspor kayu olahan mengalami kontraksi sebesar 30,32% (yoy). Selain itu, pertumbuhan ekspor ikan olahan dan mutiara masing-masing terkontraksi sebesar 25,94% (yoy) dan 10,42% (yoy).

Kinerja ekspor komoditas utama tersebut, beberapa di antaranya dipengaruhi oleh tingkat curah hujan yang tinggi dan pergerakan harga komoditas internasional. Curah hujan yang tinggi akan memengaruhi hasil penangkapan ikan/hasil laut nelayan dan hasil perkebunan petani rempah. Di sisi lain, kenaikan harga komoditas internasional akan mendorong kenaikan nilai ekspor domestik, begitu pula sebaliknya. Ke depan, perlu diwaspadai

62 KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2018KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU

Page 85: Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi … · Web viewKAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2018 KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU 55

BAB IV STABILITAS KEUANGAN DAERAH

penurunan harga komoditas internasional khususnya ikan dan udang yang keduanya terkontraksi sebesar 15,79% (yoy) pada triwulan II 2018.

Sementara itu, pada triwulan II 2018 realisasi impor di Maluku hanya berasal dari komoditas migas. Meskipun demikian, perlu diwaspadai tren penguatan harga minyak dunia sampai dengan triwulan ini. Pada triwulan II 2018, kenaikan harga minyak dunia WTI mencapai 49,49% (yoy).

3. Perlambatan konsumsi domestik di MalukuKinerja korporasi, khususnya bagi yang tidak berorientas ekspor, sangat dipengaruhi oleh penjualan domestik. Tingginya tingkat penjualan ditentukan oleh permintaan atau konsumsi masyarakat. Pada triwulan II 2018, Konsumsi Rumah Tangga pada PDRB Maluku menguat dari tumbuh 3,06% (yoy) menjadi 3,27% (yoy). Komponen konsumsi rumah tangga pada umumnya didominasi oleh produk-produk yang dihasilkan oleh korporasi, seperti makanan dan minuman, pakaian dan alas kaki, perumahan dan perlengkapan rumah tangga, serta transportasi dan komunikasi. Untuk itu, apabila konsumsi melambat, penjualan domestik korporasi juga akan terpengaruh.

4.2.1.2. Kinerja dan Risiko Sektor Korporasi

Kinerja Korporasi Secara Umum

Secara umum, kinerja korporasi sektor utama Maluku tetap positif meskipun terdapat beberapa risiko. Kondisi tersebut tercermin dari:

1. Peningkatan kinerja beberapa lapangan usaha dalam PDRB Maluku dibandingkan triwulan I 2018, yaitu LU Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan dari 2,06% (yoy) menjadi 3,27% (yoy), LU Administrasi Pemerintahan dari 7,79% (yoy) menjadi 7,89% (yoy), LU Konstruksi dari 8,76% (yoy) menjadi 8,81% (yoy), dan LU Industri Pengolahan dari 7,23% (yoy) menjadi 11,04% (yoy). Penguatan kinerja korporasi yang lebih tinggi tertahan oleh melemahnya kinerja LU Perdagangan Besar dan Eceran selama periode laporan, dari 7,89% (yoy) menjadi 5,79% (yoy).

2. Berdasarkan hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) Bank Indonesia, terdapat peningkatan nilai Saldo Bersih Tertimbang (SBT) realisasi kegiatan usaha pada sektor Perdagangan, Hotel, dan Restoran, dari 0,30 menjadi 0,55, dan sektor Keuangan, Persewaan, dan Jasa Perusahaan, dari 0,10 menjadi 1,89. Sementara itu, adanya penurunan pada sektor Industri Pengolahan, dari 0,00 menjadi -7,05, menjadi faktor penahan kinerja korporasi untuk lebih tinggi.

3. Perlambatan pertumbuhan ekspor Maluku dari 5,85% (yoy) menjadi terkontraksi 30,75% (yoy), terutama didorong oleh penurunan ekspor hampir di seluruh komoditas utama

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2018KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU

63

Page 86: Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi … · Web viewKAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2018 KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU 55

BAB IV STABILITAS KEUANGAN DAERAH

Maluku, seperti kayu olahan, ikan dan lain-lain, ikan olahan, mutiara, udang segar/beku, rempah-rempah, serta ganggang laut. Hal ini dipengaruhi oleh menurunnya kinerja ekonomi dari negara mitra dagang utama Maluku, seperti Uni Eropa, Hong Kong, dan Vietnam pada triwulan II 2018.

4. Melemahnya pertumbuhan kredit korporasi dari yang terkontraksi 0,83% (yoy) menjadi terkontraksi lebih dalam, 11,40% (yoy). Penyaluran kredit yang menurun mempengaruhi kualitas kredit korporasi yang disalurkan, tercermin dari Non-Performing Loan (NPL) yang sedikit meningkat dari 0,29% menjadi 0,30%. Hal ini mengindikasikan bahwa kinerja korporasi yang melambat berdampak pada kinerja keuangan dan kemampuan membayar korporasi.

Kinerja Keuangan Korporasi

Perkembangan penjualan domestik tahunan korporasi di Maluku pada triwulan II 2018 terpantau tumbuh lebih baik. Berdasarkan hasil liaison pada triwulan II 2018, beberapa korporasi Maluku memiliki hasil penjualan domestik yang meningkat. Peningkatan penjualan terjadi pada sektor perhotelan dan restoran, alat angkut, serta perikanan, sehingga mendorong kinerja korporasi tetap positif.

Peningkatan penjualan pada sektor perhotelan dan restoran berasal dari tingginya intensitas kegiatan atau acara yang diselenggarakan baik oleh pemerintah maupun swasta. Hal ini sejalan dengan meningkatnya rata-rata tingkat penghunian kamar hotel di Maluku selama triwulan II 2018 sebesar 36,56 dari yang sebelumnya sebesar 35,67 di triwulan I 2018. Peningkatan penjualan pada sektor perhotelan dan restoran dimaksud selanjutnya menjadi faktor penahan turunnya pertumbuhan PDRB LU Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum lebih dalam. Pada triwulan II 2018, LU Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum tumbuh 3,62% (yoy), lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 4,67% (yoy).

Selanjutnya, peningkatan penjualan pada sektor alat angkut didorong oleh periode Hari Besar Keagamaan Nasional (HKBN) Idul Fitri dan libur sekolah sehingga meningkatkan permintaan terhadap alat angkut, terutama angkutan udara. Kondisi ini tercermin dari meningkatnya pertumbuhan arus penumpang di Bandara Pattimura selama triwulan II 2018 sebesar 19,63% (yoy), lebih tinggi dari triwulan sebelumnya sebesar 16,47% (yoy). Selain itu, pertumbuhan arus penumpang di Pelabuhan Yos Sudarso juga menunjukkan peningkatan dari 12,99% (yoy) menjadi 28,35% (yoy). Peningkatan penjualan pada sektor alat angkut tersebut selanjutnya menjadi faktor pendorong naiknya pertumbuhan PDRB LU Transportasi dan Pergudangan. Pada triwulan II 2018, LU Transportasi dan Pergudangan tumbuh sebesar 5,60% (yoy), lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 4,36% (yoy).

Lebih lanjut, peningkatan penjualan pada sektor perikanan didorong oleh kondisi curah hujan yang lebih baik, sehingga meningkatkan hasil produksi perikanan. Selain itu, kondisi curah hujan yang membaik juga meningkatkan hasil produksi perkebunan. Pertumbuhan hasil

64 KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2018KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU

Page 87: Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi … · Web viewKAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2018 KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU 55

BAB IV STABILITAS KEUANGAN DAERAH

produksi perikanan menunjukkan peningkatan, dari 3,44% (yoy) menjadi 11,04% (yoy). Pertumbuhan hasil produksi kopra dan kelapa hibrida juga mengalami peningkatan. Hasil produksi kopra dari yang sebelumnya tumbuh hampir empat kali lipat sebesar 392,27% (yoy), menjadi tumbuh 12 kali lipat sebesar 1.200,73% (yoy). Di sisi lain, hasil produksi kelapa hibrida dari yang sebelumnya tumbuh hampir dua kali lipat sebesar 191,77% (yoy), menjadi tumbuh sekitar tiga kali lipat sebesar 336,83% (yoy). Peningkatan penjualan pada sektor perikanan dan perkebunan dimaksud selanjutnya menjadi faktor pendorong naiknya pertumbuhan PDRB LU Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan. Pada triwulan II 2018, LU Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan tumbuh sebesar 3,27% (yoy), lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 2,06% (yoy).

Grafik 71. Perkembangan Penjualan Domestik Badan Usaha di Maluku dibanding Pertumbuhan PDRB

Grafik 72. Kondisi Keuangan dan Akses Kredit Badan Usaha di Maluku

Sumber: Liaison Bank Indonesia dan BPS, diolah Sumber: Survei Kegiatan Dunia Usaha Bank Indonesia, diolah

Risiko Korporasi

Pada triwulan II 2018, risiko korporasi di Maluku dari sisi perbankan terpantau sedikit menguat. Rasio NPL korporasi di perbankan secara keseluruhan naik dari 0,29% menjadi 0,30%. Secara sektoral, peningkatan ini terjadi di sektor konstruksi dan sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan, namun masih di bawah threshold. NPL sektor konstruksi naik dari 0,47% di triwulan sebelumnya menjadi 2,02% di triwulan ini. Peningkatan NPL dimaksud disebabkan oleh subsektor konstruksi gedung perkantoran dan subsektor konstruksi khusus selama triwulan laporan.

Selain sektor konstruksi, terdapat peningkatan risiko kredit korporasi di sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan. Peningkatan ini dipicu oleh adanya pertambahan NPL pada subsesktor pertanian hortikultura sayuran yang dipanen lebih dari sekali, subsektor perkebunan tanaman rempah pala, subsektor penangkapan ikan lainnya, dan subsektor budidaya biota laut rumput laut. Meskipun mengalami peningkatan, rasio NPL sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan masih berada di bawah threshold, yaitu 0,01%.

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2018KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU

65

Page 88: Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi … · Web viewKAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2018 KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU 55

BAB IV STABILITAS KEUANGAN DAERAH

Beberapa faktor yang berpotensi meningkatkan risiko kredit korporasi ke depan, di antaranya adalah:1. Perlambatan ekspor

Berdasarkan hasil liaison pada triwulan II 2018, potensi perlambatan ekspor terutama masih terjadi pada subsektor perhotelan yang disebabkan oleh banyaknya kompetitor di tengah jumlah wisatawan yang belum meningkat secara signifikan. Menurut informasi kontak liaison KPwBI Provinsi Maluku, penurunan ini dipicu oleh minimnya event internasional yang dilaksanakan di Maluku sejak akhir triwulan II 2018. Di lain pihak, potensi perlambatan ekspor juga berasal dari subsektor perikanan seiring dengan pelemahan permintaan global. Perlambatan permintaan pada negara tujuan ekspor utama, yaitu Hong Kong dan Vietnam berpotensi menurunkan kinerja korporasi di sektor ini.

2. Kenaikan upahBerdasarkan Surat Keputusan Gubernur Maluku No. 254.a tahun 2017 tentang penetapan Upah Minimum Provinsi (UMP) tahun 2018, UMP di Maluku ditetapkan naik sebesar 15,44% menjadi Rp2,22 juta per bulan di tahun 2018. Hal ini akan meningkatkan beban operasional perusahaan, sehingga dapat mengurangi profitabilitas.

3. Kenaikan harga minyak duniaPeningkatan harga minyak dunia yang merupakan komoditas impor utama di Maluku berpotensi meningkatkan biaya, sehingga menurunkan perolehan margin korporasi ke depan.

Di sisi lain, tedapat beberapa faktor yang berpotensi meningkatkan kinerja korporasi, sehingga dapat menurunkan risiko korporasi, yakni sebagai berikut:

1. Proyeksi perbaikan pertumbuhan ekonomi AS sebagai salah satu mitra dagang utama Maluku. Pertumbuhan ekonomi dunia dan AS diperkirakan meningkat di tahun 2018, sehingga dapat membuka peluang peningkatan ekspor.

2. Perkiraan peningkatan harga komoditas utama Maluku, seperti ikan dan udang, emas dan mutiara, serta kayu olahan.

3. Konsumsi masyarakat yang cukup kuat diperkirakan dapat menopang perbaikan kegiatan usaha. Kondisi ini tercermin dari hasil Survei Konsumen KPwBI Provinsi Maluku bahwa mayoritas rumah tangga memperkirakan akan terjadi peningkatan penghasilan dan peningkatan kegiatan usaha pada periode mendatang.

4. Pembangunan infrastruktur di Maluku yang masih berlanjut, diperkirakan mampu menstimulus kinerja korporasi khususnya yang begerak di bidang konstruksi. Beberapa proyek infrastruktur strategis yang sedang berlangsung, di antaranya meliputi pembangunan jalan Trans Maluku ruas Ibra-Danar-Tetoat, ruas Lingkar Barat Pulau Seram, ruas Lingkar Pulau Ambon, ruas Lingkar Selatan dan Timur Pulau Seram, ruas Leksuka-Namrole, dan ruas Tual-Ngadi-Tamedan-Ohoitu, pembangunan kapal berkapasitas 300 GT ke atas untuk Trans Maluku, pembangunan kapal berkapasitas 30 GT ke bawah dan sarana prasarana lainnya untuk mendukung perikanan, pelabuhan perikanan, pembangunan fisik

66 KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2018KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU

Page 89: Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi … · Web viewKAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2018 KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU 55

BAB IV STABILITAS KEUANGAN DAERAH

Bendungan Way Apu, pembangunan Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Maluku, pengembangan Bandara Banda, pembangunan Pasar Terpadu Mardika Kota Ambon, pembangunan Rumah Sakit Siloam Ambon, serta pembangunan Hotel Santika Ambon.

4.2.1.3. Eksposur Sektor Korporasi pada Perbankan

Pada triwulan II 2018, pertumbuhan kredit korporasi menurun dari yang terkontraksi 0,83% (yoy) di triwulan sebelumnya menjadi terkontraksi lebih dalam di 11,40% (yoy). Penurunan ini disertai menurunnya pangsa kredit korporasi terhadap total kredit di Maluku dari 14,21% di triwulan sebelumnya menjadi 12,62%. Berkurangnya aktivitas korporasi yang tercermin dari menurunnya kredit modal kerja dan kredit investasi meskipun tingkat suku bunga kredit korporasi masih stabil di 13,17% terindikasi menjadi salah satu faktor penurunan kredit korporasi.

Penyaluran kredit di Maluku masih didominasi pada sektor rumah tangga dengan pangsa 58,25%, sedangkan kredit kepada sektor produktif masih lebih banyak disalurkan kepada debitur kategori Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dengan pangsa 29,13% dari keseluruhan kredit yang disalurkan. Kredit korporasi pada triwulan II 2018 sebesar Rp1,48 triliun, lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar Rp1,64 triliun (12,62% dari total kredit Maluku). Berdasarkan sektor lapangan usaha utama di Maluku, kredit korporasi pada sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan memiliki pangsa terbesar yaitu 45,32% dengan nominal Rp668,45 miliar, sedangkan sektor perdagangan besar dan eceran memiliki pangsa 24,75% atau Rp364,99 miliar. Sementara itu, sektor pertambangan dan penggalian memiliki pangsa kredit 11,93% dengan nominal Rp175,96 miliar, sedangkan sektor konstruksi memiliki pangsa kredit 9,91% dengan nominal sebesar Rp146,13 miliar.

Penurunan pangsa kredit korporasi pada triwulan II 2018 sejalan dengan penurunan pertumbuhan penyaluran kredit korporasi pada periode ini. Pada triwulan II 2018, kredit korporasi terkontraksi sebesar 11,40% (yoy), lebih dalam dibandingkan triwulan sebelumnya yang terkontraksi 0,83% (yoy). Berdasarkan sektoral, penurunan kredit korporasi tersebut dipicu oleh penurunan pertumbuhan kredit pada sektor pertambangan dan penggalian, sektor industri pengolahan, sektor listrik, gas, dan air, dan sektor real estate.

Kredit korporasi pada sektor pertambangan dan penggalian terkontraksi sebesar 57,67% (yoy) di triwulan II 2018, lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh 12,56% (yoy). Hal ini dipengaruhi oleh belum terdapat pembiayaan baru pada pertambangan bijih tembaga dan berkurangnya kredit yang disalurkan untuk pertambangan bijih nikel. Kredit korporasi pada sektor industri pengolahan terkontraksi sebesar 44,62% (yoy), lebih rendah dibandingkan triwulan I 2018 yang tumbuh 1,70% (yoy). Turunnya pertumbuhan kredit industri pengolahan dipicu oleh menurunnya kinerja industri minuman dan industri roti dan sejenisnya pada triwulan II 2018. Kredit korporasi pada sektor real estate juga mengalami penurunan, dari yang semula terkontraksi sebesar 40,10% (yoy) di triwulan sebelumnya menjadi terkontraksi

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2018KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU

67

Page 90: Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi … · Web viewKAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2018 KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU 55

BAB IV STABILITAS KEUANGAN DAERAH

lebih dalam sebesar 42,83% (yoy) di triwulan II 2018. Penurunan kredit dimaksud utamanya berasal dari menurunnya kredit pada subsektor perumahan sederhana selain perumnas s.d. tipe 21 dan subsektor persewaan mesin lainnya dan peralatannya yang tidak diklasifikasikan di tempat lain. Sementara itu, turunnya kredit korporasi pada sektor listrik, gas, dan air dipicu oleh penurunan kredit korporasi pada ketiga sektor tersebut. Hal ini dapat menjadi indikasi bahwa aktivitas operasional korporasi dari ketiga sektor dimaksud mengalami penurunan pada triwulan II 2018 sehingga memengaruhi kredit korporasi pada sektor listrik, gas, dan air.

Grafik 73. Pangsa Kredit Korporasi (usaha non-UMKM) Terhadap Seluruh Penyaluran Kredit di Maluku

Grafik 74. Perkembangan Investasi Badan Usaha Maluku dibanding Pertumbuhan Kredit Korporasi

Sumber: Laporan Bank Umum, diolah Sumber: Survei Kegiatan Dunia Usaha dan Laporan Bank Umum,

diolah

Dilihat dari kualitas kredit, risiko kredit korporasi di Maluku mengalami sedikit peningkatan dengan meningkatnya NPL pada triwulan II 2018. NPL kredit korporasi terpantau mengalami peningkatan menjadi 0,30% dari triwulan sebelumnya yang sebesar 0,29%. Hampir seluruh sektor lapangan usaha utama Maluku mengalami peningkatan NPL, kecuali sektor perdagangan besar dan eceran. NPL pada sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan tercatat meningkat dari 0,00% di triwulan I 2018 menjadi 0,01%. NPL pada sektor konstruksi juga terpantau meningkat dari 0,47% menjadi 2,02% pada triwulan ini. Kondisi demikian dapat disimpulkan bahwa kualitas kredit korporasi di Maluku sedikit menurun selama triwulan II 2018 dengan meningkatnya NPL, baik secara umum maupun dari sektor-sektor utama.

68 KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2018KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU

Page 91: Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi … · Web viewKAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2018 KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU 55

BAB IV STABILITAS KEUANGAN DAERAH

Grafik 75. Pertumbuhan Tahunan (yoy) Kredit Korporasi Sektor Utama di Maluku

Grafik 76. Perkembangan Non-Performing Loan (NPL) Kredit Korporasi Sektor Utama di Maluku

Sumber: Laporan Bank Umum, diolah Sumber: Laporan Bank Umum, diolah

Kredit Berdasarkan Jenis Penggunaan

Kredit Modal Kerja

Pada triwulan II 2018, proporsi terbesar penyaluran kredit korporasi adalah Kredit Modal Kerja (KMK) yang mencapai 77,65%. Lebih lanjut, berdasarkan sektor ekonomi, mayoritas KMK disalurkan untuk sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan sebesar 57,89%, sektor perdagangan besar dan eceran sebesar 28,60%, dan sektor konstruksi sebesar 11,49%.

Penurunan kredit korporasi pada triwulan II 2018 dapat tertahan oleh meningkatnya KMK yang terkontraksi 5,97% (yoy) di triwulan sebelumnya menjadi 3,79% (yoy). Secara sektoral, peningkatan pertumbuhan KMK ditopang oleh peningkatan pertumbuhan kredit pada sektor konstruksi dan sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan. Sementara itu, pertumbuhan KMK pada sektor perdagangan besar dan eceran masih mengalami kontraksi selama triwulan II 2018 sejalan dengan menurunnya penjualan domestik di sektor ini dibandingkan tahun sebelumnya.

KMK sektor konstruksi tumbuh 84,82% (yoy) pada triwulan II 2018, lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 22,68% (yoy). Peningkatan pertumbuhan KMK dimaksud didorong oleh peingkatan pada subsektor konstruksi gedung lainnya, subsektor bangunan jalan raya, dan subsektor bangunan sipil lainnya. Peningkatan KMK pada ketiga subsektor tersebut sejalan dengan masih berlanjutnya pembangunan proyek infrastruktur strategis di Maluku selama periode laporan. Banyaknya aktivitas pembangunan infrastruktur mendorong permintaan KMK oleh korporasi.

Di sisi lain, KMK sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan tumbuh 12,28% (yoy) pada triwulan II 2018, lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 7,63% (yoy). Peningkatan pertumbuhan KMK dimaksud berasal dari peningkatan pada subsektor pertanian hortikultura sayuran yang dipanen sekali lainnya, subsektor perkebunan kelapa, subsektor

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2018KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU

69

Page 92: Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi … · Web viewKAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2018 KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU 55

BAB IV STABILITAS KEUANGAN DAERAH

penangkapan ikan lainnya, dan subsektor pembenihan biota laut. Peningkatan KMK pada keempat subsektor tersebut tercermin dari meningkatnya pertumbuhan hasil produksi komoditas kopra dan kepala hibrida, serta hasil produksi ikan selama triwulan II 2018. Kondisi dimaksud didukung oleh curah hujan yang cenderung membaik selama periode laporan sehingga mendorong aktivitas korporasi di sektor ini.

Kredit Investasi

Pada triwulan II 2018, proporsi penyaluran Kredit Investasi (KI) terhadap total kredit korporasi yang disalurkan adalah sebesar 22,35%. Berdasarkan sektor ekonomi, mayoritas KI disalurkan untuk sektor pertambangan dan penggalian sebesar 53,37%, sektor real estate, usaha persewaan, dan jasa perusahaan sebesar 16,55%, dan sektor perdagangan besar dan eceran sebesar 11,36%.

Penurunan kredit korporasi pada triwulan II 2018 dipicu oleh menurunnya KI yang tumbuh 14,63% (yoy) di triwulan sebelumnya menjadi terkontraksi sebesar 41,25% (yoy). Secara sektoral, penurunan pertumbuhan KI berasal dari penurunan pertumbuhan kredit pada sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan, sektor pertambangan dan penggalian, sektor industri pengolahan, dan sektor listrik, gas, dan air selama triwulan laporan.

KI sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan terkontraksi 89,05% (yoy) pada triwulan II 2018, lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya yang terkontraksi 88,57% (yoy). Penurunan tersebut berasal dari subsektor pertanian buah-buahan musiman lainnya seiring dengan telah selesainya masa panen untuk beberapa buah-buahan musiman, seperti durian dan sukun di Maluku. Selain itu, subsektor penangkapan ikan di perairan umum juga menjadi pemicu turunnya KI sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan yang lebih disebabkan karena tingkat investasi yang masih rendah terkait kapal dan peralatan untuk penangkapan ikan. Kondisi ini mengindikasikan bahwa faktor musiman masih memiliki peranan signifikan terhadap kegiatan sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan sehingga KI dapat menurun meskipun KMK meningkat pada periode yang sama.

KI sektor pertambangan dan penggalian terkontraksi 53,61% (yoy) pada triwulan II 2018, lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 57,14% (yoy). Penurunan dimaksud berasal dari subsektor pertambangan bijih nikel. Hal ini terindikasi dari dampak kelanjutan kebutuhan investasi untuk aktivitas tambang di Pulau Wetar dan Pulau Seram yang sebagian sudah terpenuhi dari triwulan sebelumnya. Selain itu, hal ini juga tercermin dari hasil SKDU Bank Indonesia yang menunjukkan nilai realisasi investasi yang relatif stabil pada triwulan II 2018.

Selanjutnya, pada triwulan II 2018, KI sektor industri pengolahan terkontraksi lebih dalam dari yang semula 1,58% (yoy) di triwulan sebelumnya menjadi 1,75% (yoy). Penurunan tersebut dipengaruhi oleh penurunan pada subsektor industri roti dan sejenisnya, subsektor

70 KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2018KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU

Page 93: Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi … · Web viewKAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2018 KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU 55

BAB IV STABILITAS KEUANGAN DAERAH

industri anyam-anyaman, kerajinan, ukiran dari kayu, dan industri barang lain, dan subsektor industri furnitur. Selain itu, subsektor industri pengolahan lainnya juga menjadi pemicu menurunnya KI pada sektor dimaksud.

Lebih lanjut, sektor listrik, gas, dan air terkontraksi 99,43% (yoy) pada triwulan II 2018, lebih dalam dibandingkan triwulan sebelumnya yang terkontraksi 88,60% (yoy). Kondisi ini sejalan dengan menurunnya KI pada ketiga sektor sebelumnya, yakni sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan, sektor pertambangan dan penggalian, dan sektor industri pengolahan sehingga kebutuhan investasi baru terhadap listrik, gas, dan air juga tidak setinggi triwulan yang sama tahun sebelumnya.

4.2.2. Asesmen Sektor Rumah Tangga

Sebagai salah satu komponen dalam sistem keuangan, sektor rumah tangga dapat berfungsi sebagai penerima dan penyedia dana. Peran sektor rumah tangga sebagai penerima dana dilakukan dengan meminjam dana dari pelaku ekonomi lainnya yang berada dalam keadaan surplus secara keuangan yang kemudian digunakan untuk kegiatan konsumsi. Sebaliknya, sektor rumah tangga juga berperan sebagai penyedia atau penyalur dana dengan melakukan penempatan surplus dananya kepada lembaga keuangan atau instrumen keuangan yang selanjutnya akan dimanfaatkan oleh pelaku ekonomi lainnya sebagai sumber dana. Semakin tinggi peran sektor rumah tangga dalam aktivitas perekonomian suatu daerah, maka semakin penting untuk menjaga ketahanan sektor tersebut.

Lebih lanjut, konsumsi swasta yang terdiri atas Konsumsi RT dan Konsumsi Lembaga Non-Profit Rumah Tangga (LNPRT), merupakan komponen utama penopang perekonomian Maluku dengan kontribusi mencapai Rp4,88 triliun atau sebesar 67,21% dari PDRB Maluku. Kontribusi konsumsi swasta triwulan II 2018 tersebut meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya yang sebesar 66,24% atau senilai Rp4,69 triliun. Terkait hal tersebut, Konsumsi RT memiliki proporsi yang lebih besar terhadap konsumsi swasta, yaitu 96,39%, dibandingkan Konsumsi LNPRT yang sebesar 3,61%.

4.2.2.1. Sumber Kerentanan dan Kondisi Sektor Rumah TanggaKinerja sektor rumah tangga di Maluku dipengaruhi antara lain oleh beberapa

komponen sebagai berikut:1. Kinerja Konsumsi RT Maluku

Kinerja PDRB Konsumsi RT Maluku pada triwulan II 2018 meningkat dari 3,06% (yoy) di triwulan sebelumnya menjadi 3,27% (yoy). Kondisi ini turut terkonfirmasi dari hasil Survei Konsumen KPwBI Provinsi Maluku yang menyatakan bahwa Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) pada triwulan II 2018 meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya, yang semula 114,80 menjadi 121,3. Hal ini didukung oleh meningkatnya pendapatan masyarakat

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2018KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU

71

Page 94: Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi … · Web viewKAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2018 KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU 55

BAB IV STABILITAS KEUANGAN DAERAH

dengan adanya pembayaran THR dan meningkatnya konsumsi seiring dengan adanya HBKN Idul Fitri dan periode libur sekolah. Pada triwulan laporan, rata-rata Indeks Penghasilan Saat Ini naik dari 118,57 menjadi 122,33. Selain itu, rata-rata Indeks Pembelian Barang Tahan Lama juga meningkat dari 123,37 menjadi 140,33. Sejalan dengan hal tersebut, kredit RT untuk pemilikan rumah dan kendaraan bemrotor juga meningkat meskipun secara total kredit RT mengalami penurunan.

Kondisi menguatnya konsumsi RT tercermin dari alokasi pengeluaran masyarakat untuk cicilan yang meningkat, dan menurunnya alokasi pengeluaran untuk tabungan. Namun demikian, alokasi pengeluaran masyarakat untuk konsumsi justru mengalami penurunan. Kondisi meningkatnya alokasi pengeluaran untuk cicilan mengonfirmasi adanya peningkatan pada kredit pemilikan rumah dan kredit kendaraan bermotor tersebut, serta adanya peningkatan pada rata-rata Indeks Pembelian Barang Tahan Lama selama triwulan II 2018. Sementara itu, kondisi menurunnya alokasi masyarakat untuk konsumsi menjelaskan fenomena menurunnya total kredit RT dan kinerja LU Perdagangan Besar dan Eceran pada PDRB Maluku di tengah meningkatnya PDRB Konsumsi RT selama triwulan II 2018.

Grafik 77. Kontribusi Konsumsi RT pada Ekonomi Maluku Grafik 78. Perkembangan Keyakinan Konsumen Maluku

Sumber: BPS, diolah Sumber: Survei Konsumen Bank Indonesia, diolah

2. Tingkat Inflasi

Peningkatan inflasi dapat mendorong laju konsumsi masyarakat, dan sebaliknya. Pada triwulan II 2018, inflasi di Maluku tercatat menurun dari 0,89% (yoy) di triwulan sebelumnya menjadi deflasi sebesar 0,11% (yoy). Penurunan tersebut didorong oleh menurunnya tekanan inflasi pada komponen volatile food yang mengalami deflasi sebesar 1,64% (yoy) dan komponen inti yang mengalami inflasi sebesar 2,14% (yoy). Penurunan pada komponen volatile food berasal dari komoditas bahan makanan, khususnya pada subkelompok ikan segar, daging, dan padi-padian, sedangkan menurunnya komponen inti dipengaruhi oleh penurunan pada subkelompok ikan diawetkan dan sandang wanita. Sementara itu, tekanan inflasi pada komponen administered prices juga tercatat masih

72 KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2018KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU

Page 95: Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi … · Web viewKAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2018 KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU 55

BAB IV STABILITAS KEUANGAN DAERAH

sangat rendah hingga mengalami deflasi sebesar 3,89% (yoy) yang dipicu oleh rendahnya harga tiket angkutan udara dan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) non-subsidi.

Pada triwulan III 2018, tekanan inflasi diperkirakan tetap terkendali walaupun akan sedikit mengalami tekanan, yang berasal dari komponen volatile food pada kelompok bahan makanan, terutama subkelompok ikan segar, daging, dan sayur-sayuran. Peningkatan permintaan menjelang dan saat Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia diprediksi akan menarik inflasi ke atas. Selain itu, potensi kenaikan tekanan inflasi juga akan didorong oleh beberapa kegiatan internasional di Maluku, seperti Pesta Teluk Ambon, Tour de Moluccas, dan Festival Paduan Suara Gerejani. Namun, peningkatan tekanan inflasi tersebut diperkirakan masih dapat terkendali melalui ketersediaan pasokan dan kelancaran distribusi.

Grafik 79. Ekspektasi Konsumen Maluku Terhadap Inflasi Triwulanan

Grafik 80. Ekspektasi Konsumen Maluku Terhadap Kenaikan Harga Triwulanan Tiap Kelompok Komoditas

Sumber: Bank Indonesia dan BPS, diolah Sumber: Survei Konsumen Bank Indonesia, diolah

3. Kinerja sektor ekonomi utama Maluku

Kinerja sektor ekonomi utama diperkirakan meningkat pada triwulan II 2018. Peningkatan ini diperkirakan tetap akan berasal dari LU Administrasi Pemerintahan seiring dengan meningkatnya realisasi belanja pemerintah, termasuk untuk pembiayaan pembangunan infrastruktur, realisasi Dana Desa, dan pembayaran gaji ke-13 bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS). LU Konstruksi diperkirakan juga akan meningkat sejalan dengan berlanjutnya kegiatan pembangunan infrastruktur strategis di Maluku. Selain itu, kinerja LU Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan diperkirakan juga akan tumbuh membaik seiring dengan kondisi curah hujan yang lebih baik pada triwulan III 2018.

Berdasarkan hasil Survei Konsumen KPwBI Provinsi Maluku, mayoritas rumah tangga menilai adanya perbaikan kondisi ekonomi pada triwulan mendatang. Hal ini tercermin dari meningkatnya Indeks Ekspektasi Konsumen dari 150,7 di triwulan sebelumnya menjadi 153,3. Peningkatan tersebut didukung oleh adanya peningkatan ekspektasi konsumen terhadap penghasilan dan kegiatan usaha selama triwulan III 2018. Ekspektasi ini sejalan

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2018KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU

73

Page 96: Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi … · Web viewKAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2018 KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU 55

BAB IV STABILITAS KEUANGAN DAERAH

dengan adanya perkiraan peningkatan pada penjualan dan harga jual berdasarkan hasil liaison Bank Indonesia.

Grafik 81. Persepsi Rumah Tangga Maluku Terhadap Kondisi Ekonomi Saat Ini

Grafik 82. Ekspektasi Rumah Tangga Maluku Terhadap Kondisi Ekonomi 6 Bulan Mendatang

Sumber: Survei Konsumen Bank Indonesia, diolah Sumber: Survei Konsumen Bank Indonesia, diolah

4.2.2.2. Kinerja Keuangan Rumah Tangga

Grafik 83. Penggunaan Penghasilan Masyarakat Maluku Grafik 84. Perkembangan Rasio Keuangan Masyarakat Maluku

Sumber: Survei Konsumen Bank Indonesia, diolah Sumber: Survei Konsumen Bank Indonesia, diolah

Peningkatan kinerja konsumsi pada triwulan II 2018 tercermin dari hasil Survei Konsumen KPwBI Provinsi Maluku yang mengindikasikan adanya kenaikan alokasi pengeluaran untuk pembayaran pinjaman/cicilan atau debt to service ratio (DSR) dan penurunan alokasi pengeluaran untuk tabungan atau saving to income ratio (STIR). DSR terpantau meningkat dari 6,70% di triwulan sebelumnya menjadi 9,30% di triwulan II 2018. Hal ini seiring dengan peningkatan kredit pemilikan rumah dan kredit kendaraan bermotor pada triwulan laporan. Meskipun meningkat, angka rasio DSR tersebut masih berada di bawah batas atas yang biasanya digunakan perbankan untuk melakukan evaluasi terhadap risiko kredit RT, yaitu sebesar 30-40% (berdasarkan kajian dari Bank of International Settlement). Sementara itu, STIR terpantau menurun dari 18,54% di triwulan sebelumnya menjadi 17,55% di triwulan II 2018.

Peningkatan kinerja konsumsi RT sedikit tertahan dengan menurunnya alokasi pengeluaran untuk konsumsi atau marginal propensity to consume (MPC). Pada triwulan II

74 KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2018KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU

Page 97: Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi … · Web viewKAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2018 KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU 55

BAB IV STABILITAS KEUANGAN DAERAH

2018, alokasi pengeluaran RT untuk konsumsi sebesar 73,15%, lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya yang sebesar 74,75%. Hal tersebut sejalan dengan menurunnya pertumbuhan PDRB LU Perdagangan Besar dan Eceran, dari yang tumbuh 7,89% (yoy) di triwulan sebelumnya menjadi 5,79% (yoy) di triwulan ini.

Penurunan alokasi pengeluaran untuk konsumsi dan meningkatnya alokasi untuk cicilan pada triwulan II 2018 terindikasi bahwa masyarakat Maluku cenderung meningkatkan pembelanjaannya terhadap barang tahan lama atau yang lebih bersifat pasiva tetap. Hal ini sejalan dengan meningkatnya Indeks Pembelian Barang Tahan Lama di triwulan II 2018 menjadi 140,33, lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 123,37. Selain itu, peningkatan rasio cicilan tersebut juga sejalan dengan meningkatnya Nilai Tukar Petani (NTP) Maluku selama periode laporan. NTP pada triwulan II 2018 tercatat sebesar 101,79, lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya yang sebesar 100,43. Hal ini kemudian menunjukkan bahwa adanya peningkatan pada UMP Maluku di tahun 2018 sebesar 15,4% (yoy) menjadi Rp2,22 juta per bulan dibandingkan tahun sebelumnya mulai memberikan stimulus terhadap peningkatan barang tahan lama oleh masyarakat di triwulan II 2018.

Grafik 85. Perkembangan Nilai Tukar Petani Provinsi Maluku Grafik 86. Perkembangan Upah Minimum Provinsi Maluku

Sumber: BPS, diolah Sumber: Surat Keputusan Gubernur, diolah

Pada triwulan II 2018, penurunan alokasi pengeluaran untuk konsumsi terjadi pada kelompok pendapatan Rp2,1-3 juta dan >Rp5 juta. RT dengan pendapatan Rp2,1 – 3 juta memiliki alokasi pengeluaran terbesar untuk konsumsi dibandingkan kelompok yang lain, yaitu 79,74%. Selanjutnya, peningkatan alokasi pengeluaran untuk cicilan terjadi pada hampir seluruh kelompok pendapatan RT, kecuali untuk pendapatan Rp1-2 juta. RT dengan pendapatan >Rp5 juta memiiki alokasi pengeluaran terbesar untuk cicilan, yaitu 11,56%. Lebih lanjut, penurunan alokasi pengeluaran untuk tabungan juga terjadi pada hampir seluruh kelompok pendapatan RT, kecuali untuk pendapatan Rp1-2 juta. RT dengan pendapatan Rp4,1 – 5 juta memiliki alokasi pengeluaran terbesar untuk tabungan dibandingkan kelompok lain, yaitu 22,22%.

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2018KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU

75

Page 98: Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi … · Web viewKAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2018 KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU 55

BAB IV STABILITAS KEUANGAN DAERAH

Tabel 15. Komposisi Konsumsi, Cicilan, dan Tabungan Berdasarkan Pendapatan per Bulan

Rp 1-2 Juta Rp 2,1-3 Juta Rp 3,1-4 Juta Rp 4,1-5 Juta >Rp 5 Juta Rata-rata

Konsumsi 77.69 79.31 71.89 66.36 70.25 74.75 Cicilan 6.04 5.19 8.57 7.08 4.33 6.70 Tabungan 16.27 15.50 19.54 26.56 25.42 18.54

TW I-2018Penggunaan Pendapatan

Berdasarkan Kelas Pengeluaran

Rp 1-2 Juta Rp 2,1-3 Juta Rp 3,1-4 Juta Rp 4,1-5 Juta >Rp 5 Juta Rata-rata

Konsumsi 79.74 75.42 72.40 66.92 66.70 73.15 Cicilan 3.86 10.55 9.12 10.86 11.56 9.30 Tabungan 16.40 14.03 18.48 22.22 21.74 17.55

TW II-2018Penggunaan PendapatanBerdasarkan Kelas

Pengeluaran

Sumber: Survei Konsumen Bank Indonesia, diolah

4.2.2.3. Dana Pihak Ketiga Perseorangan di PerbankanDana Pihak Ketiga (DPK) yang dihimpun perbankan, khususnya bank umum di

Maluku, masih didominasi oleh sektor rumah tangga. Pada triwulan II 2018, DPK yang bersumber dari sektor rumah tangga atau perseorangan mencapai 74,07% atau sebesar Rp9,65 triliun dari seluruh DPK yang terhimpun di Maluku, sedangkan DPK yang bersumber dari non-perseorangan tercatat 25,93% atau sebesar Rp3,38 triliun. Meskipun dominan, posisi DPK perseorangan tersebut masih lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya yang mencapai 74,74% atau Rp9,43 triliun. Penurunan ini dipicu oleh menurunnya proporsi deposito pada triwulan laporan.

Berdasarkan komposisinya dibandingkan triwulan lalu, proporsi deposito perseorangan mengalami penurunan, giro meningkat, sedangkan tabungan stabil. Pada triwulan II 2018, proporsi deposito perseorangan tercatat 78,44% atau sebesar Rp3,25 triliun, lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya, yaitu 81,05% dengan nilai Rp3,20 triliun. Proporsi giro perseorangan tercatat 11,96% atau sebesar Rp276,71 miliar, lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya dengan proporsi 10,86% atau sebesar Rp243,93 triliun. Sementara itu, proporsi tabungan perseorangan pada triwulan ini tercatat 93,19% atau sebesar Rp6,12 triliun, secara proporsi sama dengan triwulan sebelumnya, yaitu 93,19% atau sebesar Rp5,99 triliun.

Bila dibandingkan dengan total DPK dalam bentuk tabungan, proporsi tabungan perseorangan mencapai 93,19%. sedangkan dalam bentuk deposito mencapai 78,44%. Melihat hal tersebut, dapat disimpulkan bahwa peran sektor rumah tangga sebagai penyedia dana masih tinggi.

76 KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2018KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU

Page 99: Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi … · Web viewKAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2018 KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU 55

BAB IV STABILITAS KEUANGAN DAERAH

Grafik 87. Komposisi Nominal DPK Provinsi Maluku Grafik 88. Perkembangan Penghimpunan DPK di Provinsi Maluku

Sumber: Laporan Bank Umum (LBU), diolah Sumber: Laporan Bank Umum (LBU), diolah

Pada triwulan II 2018, pertumbuhan DPK perseorangan di Maluku mengalami penurunan. DPK perseorangan mencatatkan pertumbuhan 8,09% (yoy), menurun dibandingkan triwulan lalu yang sebesar 10,64% (yoy). Penurunan ini selanjutnya menjadi salah satu komponen pendorong penurunan pertumbuhan DPK total bank umum di Provinsi Maluku yang tercatat sebesar 2,48% (yoy), lebih rendah dibandingkan pertumbuhan triwulan sebelumnya, yaitu 6,70% (yoy). Penurunan posisi DPK perseorangan tersebut terjadi pada seluruh komponen DPK, yaitu giro, tabungan, dan deposito. Meskipun secara proporsi mengalami peningkatan, komponen giro pada triwulan II 2018 terkontraksi sebesar 19,81% (yoy), lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya yang sebesar 0,31% (yoy). Komponen tabungan tumbuh 9,34% (yoy), lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh 11,35% (yoy). Sementara itu, komponen deposito tumbuh 8,99% (yoy), lebih rendah dibandingkan triwulan lalu yang tumbuh 10,18% (yoy). Adanya penurunan pada pertumbuhan DPK perseorangan tersebut sejalan dengan meningkatnya kinerja konsumsi RT Maluku selama triwulan II 2018. Hal ini mengkonfirmasi bahwa RT cenderung meningkatkan pengeluarannya seiring dengan adanya periode HBKN Idul Fitri dan periode libur sekolah di triwulan laporan.

Grafik 89. Komposisi DPK Perseorangan Provinsi Maluku Grafik 90. Perkembangan DPK Perseorangan di Provinsi Maluku

Sumber: Laporan Bank Umum (LBU), diolah Sumber: Laporan Bank Umum (LBU), diolah

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2018KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU

77

Page 100: Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi … · Web viewKAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2018 KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU 55

BAB IV STABILITAS KEUANGAN DAERAH

4.2.2.4. Kredit Perseorangan di PerbankanSama halnya dengan DPK, sektor rumah tangga juga memiliki peran yang

besar dalam penyaluran kredit di Maluku. Pada triwulan II 2018, proporsi kredit yang disalurkan untuk sektor rumah tangga mencapai Rp6,81 triliun atau sebesar 58,25% dari keseluruhan kredit yang disalurkan di Maluku. Sementara itu, proporsi kredit yang disalurkan untuk sektor produktif adalah sebesar Rp4,88 triliun atau 41,75% dari keseluruhan kredit yang disalurkan. Sejalan dengan penurunan proporsi DPK perseorangan selama triwulan II 2018, pada triwulan ini proporsi kredit RT tersebut juga sedikit menurun dibandingkan triwulan sebelumnya yang tercatat sebesar 58,27%, sedangkan proporsi kredit produktif, dengan demikian, meningkat setelah pada triwulan sebelumnya tercatat sebesar 41,73% dari keseluruhan kredit yang disalurkan.

Grafik 91. Komposisi Kredit Berlokasi Proyek di Provinsi Maluku Grafik 92. Komposisi Kredit Rumah Tangga (Konsumsi) Maluku

Sumber: Laporan Bank Umum (LBU), diolah Sumber: Laporan Bank Umum (LBU), diolah

Sejalan dengan proporsinya yang menurun, pertumbuhan kredit sektor rumah tangga juga mengalami penurunan pada triwulan II 2018. Kredit rumah tangga tumbuh 12,14% (yoy), lebih rendah dibandingkan triwulan lalu sebesar 15,42% (yoy). Penurunan ini sejalan dan menjadi salah satu komponen utama pemicu menurunnya pertumbuhan keseluruhan kredit yang disalurkan bank umum di Maluku selama triwulan II 2018. Pertumbuhan kredit bank umum pada triwulan ini tercatat 10,05% (yoy), lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh 13,31% (yoy).

Berdasarkan jenis penggunaannya, kredit multiguna, yang memiliki proporsi terbesar dalam kredit rumah tangga Maluku, mencatatkan pertumbuhan sebesar 12,43% (yoy) pada triwulan laporan, lebih rendah dibandingkan pertumbuhan pada triwulan sebelumnya sebesar 14,55% (yoy). Kredit RT lainnya dengan proporsi terbesar kedua juga mencatatkan pertumbuhan yang menurun, dari 16,69% (yoy) di triwulan sebelumnya menjadi 9,05% (yoy). Namun demikian, pada triwulan II 2018, pertumbuhan KPR dan KKB terpantau meningkat. KPR, yang memiliki proporsi ketiga terbesar di kredit RT, tumbuh sebesar 22,86% (yoy)

78 KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2018KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU

Page 101: Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi … · Web viewKAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2018 KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU 55

BAB IV STABILITAS KEUANGAN DAERAH

dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh 18,77% (yoy). Sementara itu, KKB tumbuh 29,33% (yoy), lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 27,86% (yoy).

Tekanan risiko kredit RT relatif meningkat dengan adanya peningkatan pada nilai NPL di tengah menurunnya nominal kredit RT yang disalurkan pada triwulan II 2018, meskipun masih jauh di bawah threshold. NPL kredit rumah tangga pada triwulan II 2018 tercatat sebesar 0,72%, lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya, yakni 0,65%. Peningkatan nilai NPL tersebut dipengaruhi oleh peningkatan yang terjadi pada hampir seluruh komponen, kecuali KKB.

NPL KPR meningkat dari 0,72% pada triwulan sebelumnya menjadi 0,78%. NPL kredit pemilikan ruko/rukan meningkat dari 5,91% menjadi 6,25% di triwulan ini. Di sisi yang sama, NPL kredit peralatan juga meningkat dari 0,51% pada triwulan sebelumnya menjadi 1,24%. NPL kredit multiguna meningkat dari 0,50% menjadi 0,60% di triwulan ini. NPL kredit RT lainnya juga meningkat dari 0,68% menjadi 0,77% di triwulan laporan. Namun demikian, meskipun nilai NPL kredit RT secara keseluruhan meningkat, tingkat suku bunga tertimbang kredit RT di Maluku selama triwulan II 2018 justru menurun menjadi 14,95%, setelah pada triwulan sebelumnya tercatat sebesar 15,04%. Hal ini terindikasi dipengaruhi oleh adanya sentimen perbankan terhadap tingkat risiko penyaluran kredit RT yang cenderung masih aman dengan nilai NPL di bawah 1% selama 3 (tiga) tahun terakhir. Kondisi tersebut tercermin dari adanya tren tingkat suku bunga kredit RT yang menurun secara gradual dari triwulan awal 2017 hingga saat ini.

I II III IV I II III IV I IIKPR 21.19 18.00 12.53 13.45 12.26 19.52 21.47 23.05 18.77 22.86 KPA (61.93) (51.60) (57.34) (11.77) (24.41) (26.72) (27.15) (7.60) (18.51) (53.53) Kredit Ruko/Rukan (0.22) (0.22) (3.66) (10.08) (8.97) (12.87) (16.09) (14.67) (14.21) (45.53) KKB (14.42) (12.16) (5.66) 8.77 13.52 18.00 12.77 19.92 27.86 29.33 Kredit Peralatan (72.05) (28.40) 133.80 368.27 387.59 108.31 (21.08) (46.79) (56.95) (40.24) Kredit Multiguna 14.73 16.27 14.80 16.38 15.92 14.02 13.58 13.90 14.55 12.43 Kredit RT Lainnya 5.58 5.19 5.27 11.33 11.14 14.36 17.51 16.95 16.69 9.05 Total RT 10.97 11.59 10.50 13.80 13.57 14.30 14.97 15.41 15.42 12.14

201820172016Jenis Kredit RT

Grafik 93. Pertumbuhan Kredit Rumah Tangga Berdasarkan Jenis Penggunaannya di Maluku

Sumber: Laporan Bank Umum (LBU), diolah

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2018KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU

79

Page 102: Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi … · Web viewKAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2018 KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU 55

BAB IV STABILITAS KEUANGAN DAERAH

Grafik 94. Perkembangan NPL Kredit RT dan Suku Bunga Tertimbang RT di Maluku

Sumber: Laporan Bank Umum (LBU), diolah

Secara spasial, penyaluran kredit rumah tangga di Maluku terkonsentrasi di Kota Ambon. Kredit rumah tangga yang disalurkan ke Kota Ambon pada triwulan II 2018 memiliki proporsi mencapai 48,96% atau sebesar Rp3,33 triliun, dengan pertumbuhan mencapai 13,77% (yoy). Pertumbuhan tersebut lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 17,63% (yoy). Berdasarkan jenis penggunaannya, mayoritas kredit rumah tangga Kota Ambon digunakan untuk kredit multiguna, sama seperti kabupaten/kota lainnya, kecuali Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT), Kabupaten Kepulauan Aru, Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD), dan Kabupaten Buru Selatan. Pertumbuhan kredit rumah tangga tertinggi dicapai oleh Kabupaten MBD sebesar 27,96% (yoy), diikuti oleh Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB). Meskipun pangsa kreditnya masih tergolong kecil, namun pertumbuhan kredit di Kabupaten MBD cukup tinggi seiring dengan meningkatnya akses kredit di daerah tersebut.

Tabel 16. Komposisi Kredit Rumah Tangga Tiap Dati II di Maluku

Baki Debet Pertumbuhan Pangsa(Rp Miliar) (% yoy) (%) KPR KKB Peralatan Multiguna Lainnya

Maluku Tengah 1,070.98 12.44 15.73 2,327 409 29 7,562 4,205 Maluku Tenggara 674.25 5.22 9.90 454 134 13 4,962 2,113 Maluku Tenggara Barat 639.08 12.54 9.39 1,265 104 11 3,432 1,958 Buru 267.03 11.83 3.92 159 108 11 1,766 1,150 Seram Bagian Barat 233.47 26.66 3.43 649 112 12 1,323 1,028 Seram Bagian Timur 149.58 (11.98) 2.20 43 56 4 305 1,245 Kepulauan Aru 233.58 8.05 3.43 309 - 4 514 1,492 Maluku Barat Daya 109.97 27.96 1.62 23 3 22 192 911 Buru Selatan 51.16 7.36 0.75 - - - 76 504 Kota Ambon 3,333.67 13.77 48.96 1,670 6,369 89 22,794 10,276 Kota Tual 45.79 23.14 0.67 36 53 4 235 181 Maluku 6,808.58 12.14 100.00 6,935 7,348 199 43,161 25,063

Jumlah RekeningDaerah

Sumber: Laporan Bank Umum, diolah

Menurut jenis penggunaannya, kredit RT yang disalurkan di Maluku mayoritas digunakan untuk kredit multiguna. Pada triwulan II 2018, kredit multiguna untuk RT di Maluku tercatat sebesar Rp3,76 triliun, dengan proporsi sebanyak 55,21% dari keseluruhan kredit RT yang disalurkan. Selain multiguna, penyaluran kredit RT di Maluku juga digunakan untuk KPR dengan proporsi 12,56% atau sebesar Rp854,95 miliar, kredit pemilikan apartemen dengan proporsi 0,03% atau sebesar Rp1,94 miliar, kredit pemilikan ruko/rukan dengan proporsi 0,70% atau sebesar Rp47,33 miliar, kredit kendaraan bermotor dengan proporsi 2,84% atau sebesar Rp193,05 miiar, kredit peralatan dengan proporsi 0,03% atau sebesar Rp2,23 miliar, dan kredit RT lainnya dengan proporsi 28,64% atau sebesar Rp1,95 triliun.

Kredit Pemilikan Rumah (KPR)

80 KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2018KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU

Page 103: Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi … · Web viewKAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2018 KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU 55

BAB IV STABILITAS KEUANGAN DAERAH

Pertumbuhan KPR pada triwulan II 2018 meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya, dari 18,77% (yoy) atau sebesar Rp778,22 miliar menjadi 22,86% (yoy) atau sebesar Rp854,95 miliar. Peningkatan pertumbuhan KPR ditopang oleh peningkatan yang terjadi pada kelompok KPR tipe 22-70 dan KPR tipe >70.

Pada triwulan II 2018, KPR tipe 22-70, yang memiliki proporsi 42,55% dari total KPR, tumbuh 12,26% (yoy) atau sebesar Rp363,76 miliar, lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh 12,10% (yoy) atau sebesar Rp348,20 miliar. KPR tipe >70, yang memiliki proporsi 22,28% dari total KPR, tumbuh signifikan 59,39% (yoy) atau sebesar Rp190,48 miliar, lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh 18,13% (yoy) atau sebesar Rp133,90 miliar. Di sisi lain, KPR tipe <21, yang memiliki proporsi 35,17% dari total KPR, tumbuh 19,18% (yoy) atau sebesar Rp300,71 miliar, lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh 28,05% (yoy) atau sebesar Rp296,12 miliar. Peningkatan pada pertumbuhan KPR tersebut menjadi faktor penahan menurunnya pertumbuhan pada keseluruhan kredit yang disalurkan di Maluku dan kredit RT selama triwulan II 2018. Peningkatan dimaksud juga mengonfirmasi meningkatnya alokasi pengeluaran RT untuk cicilan dan terjadinya peningkatan pada PDRB konsumsi RT selama periode laporan.

Tekanan risiko KPR selama triwulan II 2018 relatif meningkat dengan meningkatnya NPL KPR dibandingkan triwulan sebelumnya. NPL KPR pada triwulan ini tercatat 0,78%, lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya, yaitu 0,72%. Peningkatan NPL tersebut dipicu oleh meningkatnya NPL untuk KPR tipe <21 dari 0,06% menjadi 0,23% dan KPR tipe >70 dari 1,34% menjadi 1,36%.

Tabel 17. Pertumbuhan dan NPL Kredit Pemilikan Rumah (KPR) di Maluku

Tw I-2018 Tw II-2018 Tw I-2018 Tw II-2018 Tw I-2018 Tw II-2018KPR Tipe <21 38.05 35.17 28.05 19.18 0.06 0.23 KPR Tipe 22-70 44.74 42.55 12.10 12.26 1.05 0.92 KPR Tipe >70 17.21 22.28 18.13 59.39 1.34 1.36 KPR 100.00 100.00 18.77 22.86 0.72 0.78

Jenis KPR Proporsi (%) Pertumbuhan (% yoy) % NPL

Sumber: Laporan Bank Umum, diolah

Kredit Pemilikan Apartemen (KPA)

Pertumbuhan KPA kembali mengalami kontraksi pada triwulan II 2018 dan meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya, dari terkontraksi 18,51% (yoy) atau sebesar Rp3,69 miliar menjadi terkontraksi 53,53% (yoy) atau sebesar Rp1,94 miliar. Kontraksi yang lebih dalam pada KPA dipicu oleh penurunan yang terjadi pada ketiga kelompok KPA, yakni KPA tipe <21, KPA tipe 22-70, dan KPA tipe >70. Terkait risiko, tingkat risiko KPA di Maluku selama triwulan II 2018 masih tergolong rendah yang tercermin dari belum adanya NPL pada periode ini.

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2018KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU

81

Page 104: Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi … · Web viewKAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2018 KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU 55

BAB IV STABILITAS KEUANGAN DAERAH

Pada triwulan II 2018, KPA tipe <21, yang memiliki proporsi 46,24% dari total KPA, tumbuh 1,40% (yoy) atau sebesar Rp0,90 miliar, lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh 14,44% (yoy) atau sebesar Rp1,07 miliar. KPA tipe 22-70, yang memiliki proporsi 43,35% dari total KPA, terkontraksi 59,79% (yoy) atau sebesar Rp0,84 miliar, lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya yang terkontraksi 12,16% (yoy) atau sebesar Rp2,04 miliar. Sementara itu, KPA tipe >70, yang memiliki proporsi 10,41% dari total KPA, terkontraksi 83,14% (yoy) atau sebesar Rp0,20 miliar, lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya yang terkontraksi 54,24% (yoy) atau sebesar Rp0,58 miliar. Fenomena pertumbuhan KPA yang terkontraksi ini dipengaruhi oleh belum adanya pembangunan apartemen atau flat yang baru di Maluku sampai dengan triwulan II 2018.

Tabel 18. Pertumbuhan dan NPL Kredit Pemilikan Apartemen (KPA) di Maluku

Tw I-2018 Tw II-2018 Tw I-2018 Tw II-2018 Tw I-2018 Tw II-2018KPA Tipe <21 28.95 46.24 14.44 1.40 - - KPA Tipe 22-70 55.25 43.35 (12.16) (59.79) - - KPA Tipe >70 15.79 10.41 (54.24) (83.14) - - KPA 100.00 100.00 (18.51) (53.53) - -

Jenis KPA Proporsi (%) Pertumbuhan (% yoy) % NPL

Sumber: Laporan Bank Umum, diolah

Kredit Pemilikan Ruko/Rukan

Pertumbuhan kredit pemilikan ruko/rukan kembali mengalami kontraksi pada triwulan II 2018 dan lebih dalam dibandingkan triwulan sebelumnya, dari terkontraksi 14,21% (yoy) atau sebesar Rp78,78 miliar menjadi kontraksi 45,53% (yoy) atau sebesar Rp47,33 miliar. Sementara itu, tingkat risiko dari kredit pemilikan ruko/rukan menurun, dari 4,65% di triwulan sebelumnya menjadi 2,96% di triwulan ini. Fenomena terjadinya kontraksi dan menurunnya NPL dari kredit pemilikan ruko/rukan terindikasi dipengaruhi oleh belum adanya pembangunan ruko/rukan baru yang signifikan di Maluku selama triwulan I 2018. Hal tersebut diperkirakan juga sejalan dengan sikap wait and see dunia usaha untuk melakukan ekspansi. Kondisi ini juga tercermin dari pertumbuhan kredit investasi dari korporasi pada lapangan usaha Real Estate, Usaha Persewaan, dan Jasa Perusahaan yang masih terkontraksi selama triwulan ini.

Tabel 19. Pertumbuhan dan NPL Kredit Pemilikan Ruko/Rukan di Maluku

Tw I-2018 Tw II-2018 Tw I-2018 Tw II-2018Kredit Ruko/Rukan (14.21) (45.53) 5.91 6.25

Pertumbuhan (% yoy) % NPL

Sumber: Laporan Bank Umum, diolah

82 KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2018KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU

Page 105: Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi … · Web viewKAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2018 KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU 55

BAB IV STABILITAS KEUANGAN DAERAH

Kredit Kendaraan Bermotor (KKB)

Pertumbuhan KKB pada triwulan II 2018 meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya, dari 27,86% (yoy) atau sebesar Rp179,08 miliar menjadi 29,33% (yoy) atau sebesar Rp193,05 miliar. Peningkatan pertumbuhan KKB di triwulan ini didorong oleh peningkatan pada pertumbuhan kredit pemilikan mobil roda empat, sedangkan kelompok kredit yang lain cenderung menurun.

Pada triwulan II 2018, KKB pemilikan mobil roda empat, yang memiliki proporsi paling tinggi (67,34%) dari total KKB, tumbuh 28,59% (yoy) atau sebesar Rp130,01 miliar, lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh 24,25% (yoy) atau sebesar Rp119,13 miliar. Di sisi lain, KKB pemilikan sepeda bermotor, yang memiliki proporsi 25,45% dari total KKB, tumbuh 25,88% (yoy) atau sebesar Rp49,12 miliar, lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh 30,25% (yoy) atau sebesar Rp46,84 miliar. KKB pemilikan truk dan kendaraan bermotor roda enam atau lebih, yang memiliki proporsi 6,87% dari total KKB, tumbuh 59,03% (yoy) atau sebesar Rp13,25 miliar, lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh 72,33% (yoy) atau sebesar Rp12,61 miliar. Selanjutnya, KKB pemilikan kendaraan bermotor lainnya, yang memiliki proporsi 0,34% dari total KKB, terkontraksi 17,65% (yoy) atau sebesar Rp0,66 miliar, lebih baik dibandingkan triwulan sebelumnya yang terkontraksi 45,01% (yoy) atau sebesar Rp0,49 miliar. Peningkatan pada pertumbuhan KKB menjadi faktor penahan menurunnya pertumbuhan seluruh kredit yang disalurkan di Maluku dan kredit RT selama triwulan II 2018. Peningkatan tersebut sejalan dengan meningkatnya alokasi pengeluaran RT untuk cicilan pada periode ini.

Tekanan risiko KKB selama triwulan II 2018 terpantau menurun dengan adanya penurunan pada NPL KKB dibandingkan triwulan sebelumnya. NPL KKB pada triwulan ini tercatat 0,81%, lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya, yaitu 0,90%. Penurunan NPL tersebut dipicu oleh menurunnya NPL untuk KKB pemilikan mobil roda empat, dari 0,89% menjadi 0,66% dan KKB pemilikan kendaraan bermotor lainnya, dari 0,65% menjadi 0,08%. Nilai NPL KKB pada triwulan ini masih tergolong rendah dan jauh di bawah threshold.

Tabel 20. Pertumbuhan dan NPL Kredit Kendaraan Bermotor (KKB) di Maluku

Tw I-2018 Tw II-2018 Tw I-2018 Tw II-2018 Tw I-2018 Tw II-2018Mobil 66.53 67.34 24.25 28.59 0.89 0.66 Motor 26.16 25.45 30.25 25.88 1.19 1.43 Truk 7.04 6.87 72.33 59.03 - 0.04 Lainnya 0.28 0.34 (45.01) (17.65) 0.65 0.08 KKB 100.00 100.00 27.86 29.33 0.90 0.81

Proporsi (%) Pertumbuhan (% yoy) % NPLJenis KKB

Sumber: Laporan Bank Umum, diolah

Kredit Multiguna

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2018KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU

83

Page 106: Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi … · Web viewKAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2018 KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU 55

BAB IV STABILITAS KEUANGAN DAERAH

Kredit multiguna memiliki proporsi terbesar dalam kredit rumah tangga di Maluku. Kredit multiguna pada triwulan II 2018 mencapai 55,21% dari total kredit RT di Maluku, atau sebesar Rp3,76 triliun. Proporsi kredit multiguna tersebut mengalami peningkatan dibandingkan triwulan sebelumnya yang sebesar 55,13% dari total kredit RT di Maluku. Namun demikian, pertumbuhan kredit multiguna pada triwulan laporan justru mengalami penurunan, yaitu sebesar 12,43% (yoy), setelah pada triwulan sebelumnya tercatat 14,55% (yoy).

Tabel 21. Proporsi Kredit Multiguna Berdasarkan Besar Pinjaman dan Jangka Waktu

< 1

tahu

n

1 - 3

tahu

n

3 - 4

tahu

n

4-5

tahu

n

> 5

tahu

n

Tota

l

< 1

tahu

n

1 - 3

tahu

n

3 - 4

tahu

n

4-5

tahu

n

> 5

tahu

n

Tota

l

<10 juta 0.06 1.10 0.07 0.12 1.18 2.53 1.13 13.58 0.66 1.17 1.20 17.74 10 - 50 juta 0.10 4.64 0.36 0.63 1.05 6.77 0.49 24.75 1.53 2.75 3.39 32.92 50 - 100 juta 0.05 2.36 1.17 2.47 8.78 14.84 0.10 3.58 1.84 4.02 11.98 21.52 100 - 500 juta 0.23 4.13 1.75 2.68 37.34 46.13 0.09 2.13 1.03 1.76 21.52 26.52 500 juta - 1 miliar 0.23 1.70 0.14 0.46 1.65 4.18 0.03 0.25 0.02 0.07 0.26 0.64 > 1 miliar 2.30 11.44 2.01 1.61 8.19 25.54 0.07 0.35 0.02 0.06 0.16 0.66 Total 2.97 25.37 5.51 7.96 58.18 100.00 1.91 44.65 5.11 9.84 38.50 100.00

Besar PinjamanMultiguna

% Proporsi Berdasarkan Nominal % Proporsi Berdasarkan Rekening

Sumber: Laporan Bank Umum, diolah

Kredit multiguna pada triwulan II 2018 masih didominasi oleh kredit dengan nominal Rp100-500 juta dengan proporsi secara nominal sebesar 46,13% dan cicilan >5 tahun sebesar 37,34%. Berdasarkan jumlah rekening, kredit dengan nominal Rp100-500 juta memiliki proporsi kedua tertinggi sebesar 26,52%. Jumlah rekening tertinggi berada pada kredit dengan nominal Rp10-50 Juta dengan proporsi mencapai 32,92%, meskipun secara nominal proporsinya sebesar 6,77%.

Risiko kredit multiguna pada triwulan II 2018 terpantau relatif aman dengan nilai NPL di bawah threshold, yaitu sebesar 1,33%. Secara umum, seluruh besaran pinjaman multiguna masih tergolong aman, kecuali untuk kredit multiguna <Rp10 juta. NPL kredit multiguna dengan nominal <Rp10 Juta memiliki tingkat NPL yang melebihi batas aman di atas 5%, yaitu sebesar 12,72%. Tingkat NPL yang sudah melebihi batas aman dimaksud terjadi di semua kategori jangka waktu pinjaman, yakni jangka waktu <1 tahun sebesar 17,10%, jangka waktu 1-3 tahun sebesar 12,88%, jangka waktu 3-4 tahun sebesar 21,79%, jangka waktu 4-5 tahun sebesar 31,48%, dan jangka waktu >5 tahun sebesar 9,79%. Namun meskipun tingkat risiko meningkat, kredit multiguna di bawah Rp10 juta memiliki proporsi tidak terlalu besar, yaitu 2,53%. Dengan demikian ke depan, risiko kredit multiguna secara umum masih dapat dikelola sesuai dengan batas yang aman.

84 KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2018KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU

Page 107: Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi … · Web viewKAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2018 KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU 55

BAB IV STABILITAS KEUANGAN DAERAH

Tabel 22. NPL Kredit Multiguna Berdasarkan Besar Pinjaman dan Jangka Waktu

< 1

tahu

n

1 - 3

tahu

n

3 - 4

tahu

n

4-5

tahu

n

> 5

tahu

n

Tota

l

<10 juta 17.10 12.88 21.79 31.48 9.79 12.72 10 - 50 juta 1.10 1.04 3.12 2.49 3.03 1.59 50 - 100 juta 8.75 1.06 0.71 0.71 0.67 0.77 100 - 500 juta 8.17 1.42 1.01 1.99 0.33 0.59 500 juta - 1 miliar 3.01 5.60 - 2.79 1.90 3.50 > 1 miliar 1.64 1.55 2.85 - 1.14 1.43 Total 2.68 2.15 2.00 1.74 0.78 1.33

Besar PinjamanMultiguna

% NPL

Sumber: Laporan Bank Umum, diolah

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2018KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU

85

Page 108: Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi … · Web viewKAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2018 KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU 55

BAB IV STABILITAS KEUANGAN DAERAH

4.3. Kinerja Perbankan

4.3.1. Bank Umum (BU) Secara Umum

Tabel 23. Perkembangan Indikator Utama Bank Umum di Maluku

II III IV I II II III IV I IIAset 18,008.54 18,011.32 17,058.42 18,106.56 18,962.31 5.09 10.40 10.27 11.23 5.30

DPK 12,709.35 12,759.11 12,163.85 12,615.69 13,024.68 0.86 6.66 5.66 6.70 2.48Giro 2,612.05 2,454.16 1,447.15 2,245.52 2,314.53 (8.50) 2.28 (10.84) (8.62) (11.39)Tabungan 6,045.90 6,158.63 7,053.75 6,423.77 6,570.35 4.22 7.87 9.69 12.09 8.67Deposito 4,051.39 4,146.33 3,662.96 3,946.40 4,139.81 2.69 7.59 5.91 8.58 2.18

Kredit (Lokasi Proyek) 10,621.35 11,099.57 11,460.28 11,557.43 11,688.60 14.33 17.91 14.96 13.31 10.05Modal Kerja 3,331.54 3,611.54 3,561.01 3,536.98 3,726.86 4.45 11.72 8.65 6.92 11.87Investasi 1,218.39 1,253.71 1,310.46 1,285.82 1,153.17 54.52 65.24 33.47 21.68 (5.35)Konsumsi 6,071.43 6,234.32 6,588.81 6,734.64 6,808.58 14.30 14.97 15.41 15.42 12.14

% LDR 83.57 86.99 94.22 91.61 89.74

% NPL 1.46 1.41 1.37 1.34 1.30

% BOPO 69.50 68.52 68.08 67.04 68.56

% NIM 9.19 8.85 8.85 8.16 8.53

Pertumbuhan (% yoy)20182017Indikator

Nominal (dalam Rp Miliar)2017 2018

Sumber: Laporan Bank Umum, diolah

Aset

Pertumbuhan aset Bank Umum (BU) di Maluku tercatat menurun dibandingkan triwulan sebelumnya. Pada triwulan II 2018, aset BU tumbuh sebesar 5,30% (yoy), lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 11,23% (yoy). Penurunan ini dipicu oleh menurunnya kinerja ketiga kelompok bank, yaitu bank persero, bank swasta nasional, dan Bank Pemerintah Daerah (BPD) pada triwulan II 2018. Aset bank persero, yang memiliki proporsi 44,28% dari total aset BU di Maluku, tumbuh sebesar 11,44% (yoy) pada triwulan laporan, lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh 15,74% (yoy). Aset bank swasta nasional, yang memiliki proporsi 20,50%, tumbuh 2,54% (yoy), lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh 5,38% (yoy). Selain itu, pertumbuhan aset BPD, yang memiliki proporsi 35,22%, juga terpantau menurun, yaitu dari 9,45% (yoy) pada triwulan lalu menjadi terkontraksi 0,06% (yoy).

86 KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2018KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU

Page 109: Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi … · Web viewKAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2018 KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU 55

BAB IV STABILITAS KEUANGAN DAERAH

Grafik 95. Pertumbuhan Tahunan (yoy) Aset Bank umum di Maluku

Sumber: Laporan Bank Umum, diolah

Penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK)

Pertumbuhan penghimpunan DPK BU tercatat mengalami penurunan. Pada triwulan II 2018, penghimpunan DPK tumbuh 2,48% (yoy), lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 6,70% (yoy). Penurunan ini dipengaruhi oleh penurunan pertumbuhan pada seluruh komponen DPK selama triwulan laporan, yaitu tabungan, deposito, dan giro. Pada triwulan II 2018, tabungan tumbuh 8,67% (yoy), lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh 12,09% (yoy). Deposito tumbuh 2,18% (yoy), lebih rendah dibandingkan triwulan lalu yang tumbuh 8,58% (yoy). Selain itu, kinerja giro juga menurun, yaitu terkontraksi 11,39% (yoy), lebih dalam dibandingkan triwulan sebelumnya yang terkontraksi 8,62% (yoy). Menurunnya pertumbuhan penghimpunan DPK BU pada triwulan II 2018 sejalan dengan meningkatnya pertumbuhan PDRB dari komponen konsumsi RT dan adanya alokasi pengeluaran yang lebih rendah untuk tabungan dari sektor RT.

Grafik 96. Tren Pertumbuhan DPK Tahun Berjalan (ytd) Bank umum di Maluku

Sumber: Laporan Bank Umum, diolah

Kredit

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2018KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU

87

Page 110: Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi … · Web viewKAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2018 KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU 55

BAB IV STABILITAS KEUANGAN DAERAH

Pertumbuhan kredit BU tercatat mengalami penurunan. Pada triwulan II 2018, kredit yang disalurkan BU tumbuh 10,05% (yoy), lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh 13,31% (yoy). Penurunan ini dipengaruhi oleh penurunan yang terjadi pada kredit investasi (KI) dan kredit konsumsi (KK). Selama triwulan ini, KK tumbuh 12,14% (yoy), lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh 15,42% (yoy). Sementara itu, KI mengalami kontraksi 5,35% (yoy), jauh lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh 21,68% (yoy). Di sisi lain, Kredit Modal Kerja (KMK) tercatat mengalami peningkatan, dari 6,92% (yoy) menjadi 11,87% (yoy) pada triwulan laporan. Berdasarkan komponen penggunanya, penurunan pertumbuhan kredit tersebut dipengaruhi oleh adanya penyaluran kredit yang melemah dari sektor RT dan korporasi. Lebih lanjut, penurunan pada pertumbuhan kredit RT dipicu oleh menurunnya permintaan masyarakat terhadap kredit seiring dengan adanya periode HBKN Idul Fitri dan periode libur sekolah. Sementara itu, penurunan pada pertumbuhan kredit korporasi dipengaruhi oleh melemahnya kinerja PDRB LU Perdagangan Besar dan Eceran di triwulan laporan sebagai salah satu lapangan usaha utama di Maluku.

Grafik 97. Tren Pertumbuhan Kredit Tahun Berjalan (ytd) Bank umum di Maluku

Sumber: Laporan Bank Umum, diolah

Secara spasial, penyaluran kredit perbankan di Maluku terkonsentrasi di Kota Ambon. Kredit yang disalurkan ke Kota Ambon pada triwulan II 2018 memiliki proporsi mencapai 47,22% atau sebesar Rp5,52 triliun, diikuti oleh Kabupaten Maluku Tenggara dengan proporsi 13,93%, Kabupaten Maluku Tengah dengan proporsi 13,45%, Kabupaten Maluku Tenggara Barat (MTB) dengan proporsi 7,50%, dan Kabupaten Kepulauan Aru dengan proporsi 5,58%. Pertumbuhan kredit di Kota Ambon sebesar 13,98% (yoy), lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh 14,72% (yoy). Sementara itu, pertumbuhan kredit tertinggi pada triwulan II 2018 dicapai oleh Kabupaten MBD, yaitu 27,20% (yoy), diikuti oleh Kabupaten SBB sebesar 22,09% (yoy).

88 KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2018KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU

Page 111: Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi … · Web viewKAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2018 KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU 55

BAB IV STABILITAS KEUANGAN DAERAH

LDR dan NPL

Tingkat intermediasi perbankan di Maluku terpantau menurun. Pada triwulan II 2018, loan to deposit (LDR) ratio atau rasio pinjaman terhadap simpanan di BU tercatat sebesar 89,74%, lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya, yaitu 91,61%. Hal ini dipicu oleh peningkatan jumlah total DPK yang dihimpun secara nominal lebih besar dibandingkan jumlah total kredit yang disalurkan BU selama triwulan II 2018. Namun demikian, tingkat LDR tersebut tergolong cukup baik mengingat sudah berada dalam batas optimal yang ditetapkan Bank Indonesia yaitu minimal sebesar 80%. Kondisi ini menunjukkan bahwa ruang untuk melakukan ekspansi kredit bagi BU sudah cukup optimal pada triwulan laporan.

Risiko kredit di Maluku terpantau menurun yang tercermin pada niai NPL yang lebih rendah. Rasio kredit bermasalah terhadap total kredit atau nilai NPL pada triwulan II 2018 tercatat sebesar 1,30%, lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 1,34%. Hal ini terutama dipengaruhi oleh berkurangnya kredit yang disalurkan atau tingkat intermediasi BU yang tercermin dari menurunnya LDR selama triwulan laporan. Nilai NPL tersebut masih berada dalam batas aman (threshold) untuk kredit bermasalah yang ditetapkan Bank Indonesia, yaitu 5%.

NIM dan BOPO

Profitabilitas BU terpantau meningkat di tengah efisiensi kinerja yang tercatat menurun. Peningkatan profitabilitas tercermin pada meningkatnya rasio net interest margin (NIM) selama triwulan laporan. Pada triwulan II 2018, NIM tercatat sebesar 8,53%, lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya yang tercatat 8,16%. Sementara itu, efisiensi kinerja perbankan mengalami penurunan yang tercermin dari rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) yang meningkat. BOPO BU tercatat 68,56% pada triwulan II 2018, lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya yang tercatat sebesar 67,04%. Hal ini mengindikasikan bahwa meskipun efisiensi kinerja menurun, perbankan masih dapat meningkatkan margin keuntungan yang diperoleh. Hal ini didorong oleh meningkatnya pendapatan operasional BU selama periode laporan. Kondisi ini sejalan dengan menurunnya tingkat NPL atas kredit yang disalurkan kepada masyarakat meskipun pertumbuhan kredit terpantau menurun.

Grafik 98. Perkembangan Rasio Profitabilitas dan Efisiensi Bank Umum di Maluku

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2018KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU

89

Page 112: Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi … · Web viewKAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2018 KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU 55

BAB IV STABILITAS KEUANGAN DAERAH

Sumber: Laporan Bank Umum, diolah

90 KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2018KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU

Page 113: Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi … · Web viewKAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2018 KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU 55

BAB IV STABILITAS KEUANGAN DAERAH

4.3.2. Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

Tabel 24. Perkembangan Indikator Utama Bank Perkreditan Rakyat (BPR) di Maluku

II III IV I II II III IV I IIAset 1532.21 1657.57 1785.83 1779.72 1826.04 11.42 17.72 21.24 17.87 19.18

DPK 640.24 627.92 633.46 695.66 754.84 38.55 23.47 14.22 16.13 17.90Tabungan 110.20 110.49 122.02 125.56 127.04 22.86 17.12 22.67 19.66 15.29Deposito 530.04 517.43 511.44 570.11 627.80 42.33 24.92 12.37 15.38 18.44

Pasiva Antar Bank 722.50 828.86 947.76 866.02 864.96 (8.10) 10.88 25.38 19.43 18.44

Kredit (Lokasi Proyek) 1386.49 1427.53 1494.07 1524.65 1594.26 15.50 15.84 17.25 14.46 14.99Modal Kerja 3.42 3.06 3.29 3.30 2.80 5.19 0.07 (6.22) (17.48) (18.18)Investasi 5.53 5.25 4.66 4.25 2.94 37.95 33.52 (2.19) (22.50) (46.94)Konsumsi 1377.53 1419.21 1486.12 1517.10 1588.52 15.45 15.82 17.39 14.71 15.32

% LDR 216.56 227.34 235.86 219.16 211.20

% NPL 0.37 0.35 0.31 0.37 0.40

20182017Pertumbuhan (% yoy)

Indikator 2017Nominal (dalam Rp Miliar)

2018

Sumber: Laporan Berkala BPR, diolah

Kinerja BPR terpantau menguat yang ditunjukkan oleh pertumbuhan aset, DPK, dan kredit yang meningkat. Pada triwulan II 2018, aset BPR tumbuh sebesar 19,18% (yoy), lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh 17,87% (yoy). DPK juga tercatat mengalami peningkatan pada triwulan laporan, dari yang sebelumnya tumbuh 16,13% (yoy) menjadi 17,90% (yoy). Selain itu, penyaluran kredit BPR di Maluku juga meningkat, dari 14,46% (yoy) di triwulan sebelumnya menjadi 14,99% (yoy). Adanya peningkatan pada aset didorong oleh meningkatnya kredit yang disalurkan kepada masyarakat, sedangkan peningkatan kredit tersebut didukung oleh meningkatnya permintaan untuk konsumsi selama triwulan II 2018. Sementara itu, pertumbuhan DPK yang meningkat didukung oleh meningkatnya pertumbuhan deposito yang dimiliki masyarakat selama triwulan laporan.

Tingkat intermediasi BPR terpantau menurun, yang tercermin dari menurunnya LDR BPR selama periode laporan. Pada triwulan II 2018, LDR BPR tercatat sebesar 211,20%, lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya yang tercatat 219,16%. Hal ini dipicu oleh pertumbuhan penyaluran kredit ke masyarakat yang lebih rendah dibandingkan meningkatnya pertumbuhan DPK. Selain LDR, penurunan tingkat intermediasi BPR juga tercermin dari menurunnya pertumbuhan pasiva antar bank, dari 19,43% (yoy) menjadi 18,44% (yoy).

Sementara itu dari sisi risiko, risiko kredit BPR relatif meningkat dengan adanya peningkatan NPL. Pada triwulan I 2018, NPL BPR tercatat sebesar 0,37%, lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya yang tercatat 0,31%. Penurunan NPL tersebut dipicu oleh menurunnya tingkat intermediasi BPR selama periode laporan yang tercermin dari menurunnya LDR. Meskipun meningkat, tingkat risiko BPR di Maluku pada triwulan I 2018 masih tergolong aman dengan nilai NPL yang rendah dan masih di bawah threshold.

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2018KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU

91

Page 114: Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi … · Web viewKAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2018 KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU 55

BAB IV STABILITAS KEUANGAN DAERAH

4.3.3. Perkembangan Perbankan Syariah

Tabel 25. Perkembangan Indikator Utama Bank Syariah/Unit Usaha Syariah di Maluku

II III IV I II II III IV I IIAset 493.65 370.02 372.45 380.50 386.69 6.26 (21.34) (24.67) 2.46 (21.67)

DPK 340.85 347.60 357.01 384.47 384.75 5.52 7.29 0.61 4.11 12.88Giro 39.74 43.11 12.55 10.77 10.65 (40.97) (36.88) (81.66) (84.30) (73.20)Tabungan 211.44 199.84 233.15 234.06 235.38 16.10 5.41 22.26 17.11 11.32Deposito 89.67 104.65 111.31 139.64 138.73 21.83 58.36 16.24 38.48 54.71

Kredit (Lokasi Proyek) 315.41 328.37 345.88 355.03 373.00 (1.54) 1.78 16.23 20.43 18.26Modal Kerja 18.16 15.91 14.26 13.80 13.34 (90.74) (91.72) (92.57) (92.53) (26.55)Investasi 177.35 177.56 177.92 179.71 186.92 275.67 261.73 1,314.46 1,497.79 5.40Konsumsi 119.91 134.90 153.69 161.52 172.73 55.85 65.69 65.32 63.37 44.06

% LDR 92.54 94.47 96.88 92.34 96.94

% NPL 0.70 0.53 0.46 0.44 0.61

IndikatorNominal (dalam Rp Miliar) Pertumbuhan (% yoy)

2017 2018 2017 2018

Sumber: Laporan Bank Umum, diolah

Aset

Pertumbuhan aset Bank Syariah di Maluku tercatat mengalami penurunan dibandingkan triwulan sebelumnya. Pada triwulan II 2018, aset Bank Syariah, terkontraksi sebesar 21,67% (yoy), lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh 2,46% (yoy). Berdasarkan proporsinya, aset Bank Syariah memiliki proporsi 2,04% dari keseluruhan total aset BU di Maluku. Nilai proporsi tersebut lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya yang tercatat 2,10%. Kondisi menurunnya proporsi dimaksud mengonfirmasi terjadinya penurunan pada pertumbuhan aset Bank Syariah pada triwulan laporan. Hal ini dikarenakan mayoritas kegiatan ekonomi utama di Maluku masih dijalankan melalui fasilitas Bank Konvensional.

92 KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2018KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU

Page 115: Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi … · Web viewKAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2018 KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU 55

BAB IV STABILITAS KEUANGAN DAERAH

Grafik 99. Perkembangan Aset Perbankan Syariah di Maluku Grafik 100. Pangsa Perbankan Syariah dan Konvensional di Provinsi Maluku

Sumber: Laporan Bank Umum, diolah Sumber: Laporan Bank Umum, diolah

Penghimpunan DPK

Pertumbuhan penghimpunan DPK Bank Syariah tercatat mengalami peningkatan. Pada triwulan II 2018, penghimpunan DPK Bank Syariah tumbuh 12,88% (yoy), lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 4,11% (yoy). Peningkatan ini didorong oleh adanya peningkatan pertumbuhan pada komponen deposito. Pada triwulan II 2018, deposito tumbuh sebesar 54,71% (yoy), lebih tinggi dibandingkan triwulan lalu yang tumbuh 38,48% (yoy). Sementara itu, dua komponen lainnya, yaitu giro dan tabungan, mengalami penurunan pertumbuhan selama triwulan laporan. Membaiknya kinerja penghimpunan DPK Bank Syariah pada triwulan II 2018 mencerminkan adanya pengalihan penempatan dana masyarakat, khususnya deposito, dari bank konvensional ke bank syariah. Hal ini sejalan dengan menurunnya pertumbuhan DPK bank konvensional di triwulan laporan, dari 6,79% (yoy) menjadi 2,19% (yoy).

Grafik 101. Perkembangan Penghimpunan DPK Perbankan Syariah

Grafik 102. Perkembangan Penyaluran Pembiayaan Perbankan Syariah

Sumber: Laporan Bank Umum, diolah Sumber: Laporan Bank Umum, diolah

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2018KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU

93

Page 116: Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi … · Web viewKAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2018 KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU 55

BAB IV STABILITAS KEUANGAN DAERAH

Kredit , LDR, dan NPL

Pertumbuhan kredit Bank Syariah tercatat mengalami penurunan. Pada triwulan II 2018, kredit yang disalurkan Bank Syariah tumbuh 18,26% (yoy), lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh 20,43% (yoy). Penurunan ini dipicu oleh penurunan pada kredit investasi dan kredit konsumsi.

Sementara itu, tingkat intermediasi Bank Syariah justru meningkat di tengah menurunnya pertumbuhan kredit. LDR Bank Syariah di triwulan II 2018 tercatat sebesar 96,94%, lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya yang tercatat 92,34%. Hal ini dipengaruhi oleh adanya peningkatan nilai kredit yang lebih tinggi secara triwulan ke triwulan, yaitu Rp17,97 miliar, dibandingkan peningkatan pada nilai DPK, yaitu Rp0,28 miliar dari triwulan sebelumnya.

Di tengah meningkatnya tingkat intermediasi, tingkat risiko kredit Bank Syariah juga meningkat. Hal ini tercermin dari nilai NPL yang tercatat 0,61% pada triwulan II 2018, lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya yang tercatat 0,44%. Kondisi ini dipengaruhi oleh pingkatan nilai NPL yang lebih tinggi dibandingkan peningkatan pada nilai kredit yang disalurkan Bank Syariah selama periode laporan. Selain itu, nilai NPL tersebut juga masih tergolong aman yang masih berada di bawah threshold.

4.4. Akses Keuangan dan UMKM

4.4.1. Akses Keuangan kepada UMKM

4.4.1.1. Kredit UMKM Secara Umum

Pertumbuhan kredit UMKM di Maluku tercatat mengalami peningkatan. Penyaluran Kredit UMKM di Maluku tumbuh 18,02% (yoy) dengan nominal kredit sebesar Rp3,41 triliun, lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh 17,42% (yoy) dengan nominal sebesar Rp3,18 triliun. Kondisi ini menjadi faktor penghambat menurunnya pertumbuhan kredit secara keseluruhan oleh perbankan selama triwulan II 2018.

Grafik 103. Perkembangan Kredit UMKM di Maluku Grafik 104. Perkembangan NPL Kredit UMKM di Maluku

Sumber: Laporan Bank Umum, diolah Sumber: Laporan Bank Umum, diolah

94 KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2018KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU

Page 117: Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi … · Web viewKAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2018 KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU 55

BAB IV STABILITAS KEUANGAN DAERAH

Berdasarkan lapangan usaha utama, komposisi kredit UMKM Maluku pada triwulan II 2018 didominasi oleh LU Perdagangan Besar dan Eceran dengan proporsi 62,12% senilai Rp2,12 triliun. Selanjutnya, LU Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan memiliki proporsi 9,20% dengan nominal Rp313,28 miliar dan LU Konstruksi dengan proporsi 6,97% senilai Rp237,42 miliar. Peningkatan kredit UMKM Maluku selama triwulan II 2018 salah satunya didorong oleh pertumbuhan dari LU Konstruksi, sedangkan kedua LU lainnya menurun. Kredit LU Konstruksi tumbuh 12,32% (yoy), lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya yang terkontraksi 7,13% (yoy). Peningkatan ini sejalan dengan meningkatnya pertumbuhan PDRB dari LU Konstruksi selama triwulan II 2018. Sementara itu, kredit LU Perdagangan Besar dan Eceran tumbuh 13,47% (yoy), lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 14,25% (yoy). Kredit LU Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan pada triwulan ini juga menurun, yaitu 26,67% (yoy), lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 34,79% (yoy). Kondisi ini sejalan dengan melemahnya pertumbuhan PDRB LU Perdagangan Besar dan Eceran selama triwulan laporan.

Berdasarkan jenis penggunaan, komposisi kredit UMKM Maluku pada triwulan II 2018 terdiri atas kredit modal kerja (KMK) sebesar 75,82% dan sisanya untuk kredit investasi (KI) sebesar 24,18%. Peningkatan pertumbuhan kredit UMKM juga dipengaruhi oleh peningkatan pertumbuhan KMK di tengah menurunnya pertumbuhan KI selama triwulan laporan. Pada triwulan II 2018, KMK UMKM tumbuh 15,87% (yoy), lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh 14,69% (yoy). Di sisi lain, KI UMKM tumbuh 25,30% (yoy), lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 26,19% (yoy).

Berdasarkan kualitasnya, tingkat risiko kredit UMKM di Maluku tercatat menurun. Pada triwulan II 2018, NPL kredit UMKM tercatat sebesar 2,88%, lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya yang tercatat 3,34%. Penurunan tersebut didorong oleh peningkatan nilai kredit UMKM yang lebih tinggi dibandingkan penurunan nilai NPL. Nilai NPL dimaksud masih berada di bawah threshold.

4.4.2. Pengembangan Akses Keuangan dan UMKM

Dalam rangka menjaga stabilitas sistem keuangan dan mencapai pertumbuhan ekonomi yang stabil dan berkelanjutan, Bank Indonesia senantiasa mendorong peningkatan akses keuangan, di antaranya kepada usaha mikro, kecil, dan menengah. Peningkatan akses keuangan UMKM terhadap layanan jasa keuangan perbankan ditujukan untuk mengatasi kesenjangan informasi antar kedua institusi tersebut. Perbankan memiliki keterbatasan informasi mengenai kelayakan UMKM. Di lain pihak, pelaku UMKM memiliki keterbatasan informasi mengenai produk bank serta prosedur dan persyaratan yang harus dipenuhi dalam upaya mengakses layanan perbankan.

Upaya untuk meningkatkan akses keuangan UMKM khususnya terhadap fasilitas kredit perbankan tercermin dalam Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 14/12/PBI/2012. Berdasarkan ketentuan dimaksud, target proporsi kredit UMKM perbankan adalah 15% dari total kredit yang

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2018KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU

95

Page 118: Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi … · Web viewKAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2018 KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU 55

BAB IV STABILITAS KEUANGAN DAERAH

disalurkan untuk tahun 2017, sedangkan untuk tahun 2018 minimal sebesar 20%. Sampai dengan triwulan II 2018, proporsi kredit UMKM terhadap total kredit perbankan yang disalurkan di Maluku telah mencapai 29,13%, lebih tinggi dari target yang ditetapkan.

Sebagai upaya untuk mendukung peningkatan akses keuangan dan daya saing UMKM di Maluku, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Maluku juga telah melaksanakan beberapa program. Beberapa upaya yang telah dilakukan dimaksud, di antaranya meliputi pembentukan klaster komoditas untuk pengendalian inflasi, monitoring rasio kredit UMKM, sosialisasi program kewirausahaan, identifikasi dan pengembangan potensi usaha unggulan, dan penyelenggaraan diskusi dengan dinas terkait serta kelompok masyarakat.

Dalam konteks pengembangan daya saing UMKM, upaya peningkatan akses keuangan UMKM diimplementasikan dalam satu program pengembangan yang terintegrasi untuk pengendalian inflasi di Maluku. Pengembangan klaster ketahanan pangan dan UMKM mengacu pada komoditas pangan hortikultura yang menjadi sumber tekanan inflasi, yaitu bawang merah dan cabai.

Beberapa program klaster ketahanan pangan dan klaster UMKM yang dikembangkan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Maluku adalah sebagai berikut:

1. Pembentukan Klaster Hortikultura (Bawang Merah), Langgur, Kabupaten Maluku Tenggara

Pada tahun 2017, Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi Maluku melakukan kerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara untuk mengembangkan klaster hortikultura dengan komoditas bawang merah. Hal ini untuk membantu memenuhi kebutuhan pasokan masyarakat Kabupaten Maluku Tenggara dan Kota Tual terhadap bawang merah. Dalam program ini, KPwBI Provinsi Maluku juga memberikan bantuan berupa bibit tanaman bawang untuk kemudian ditanam oleh Kelompok Tani Binaan.

2. Pemberian Bantuan Irigasi, Sarana dan Prasarana Pertanian, serta Penerapan Teknik Pola Tanam Cabai, Klaster Bukit Barisan, Taeno, Kota Ambon

Dalam upaya meningkatkan produktivitas petani cabai dan menjaga pasokan di wilayah Kota Ambon, KPwBI Provinsi Maluku melakukan penerapan teknik pola tanam kepada Kelompok Tani binaan di Desa Taeno agar ritme panen dapat terbagi merata setiap bulan. Hal ini untuk menghindari terjadinya kelebihan pasokan di suatu periode tertentu yang menyebabkan menurunnya harga cabai di masyarakat. Program ini berhasil menciptakan pola tanam yang teratur, sehingga dapat membantu memasok kebutuhan cabai di Kota Ambon secara berkelanjutan. Melalui program ini, KPwBI Provinsi Maluku juga memberikan bantuan berupa sarana irigasi untuk mengatasi kesulitan air dan sarana dan prasana pertanian, serta sebuah Triseda kepada kelompok tani untuk digunakan secara bersama-sama.

3. Penguatan Kelompok Tani: Dalam Menghadapi Kondisi Perubahan Cuaca

96 KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2018KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU

Page 119: Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi … · Web viewKAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2018 KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU 55

BAB IV STABILITAS KEUANGAN DAERAH

Memasuki musim timur dengan karakteristik hujan lebat menjadi tantangan bagi petani hortikultura khususnya sayuran hijau di Kota Ambon. Potensi gagal panen yang semakin tinggi perlu disiasati dengan penerapan teknologi screen house dan antisipasi hama penyakit yang dapat timbul. Untuk itu, KPwBI Provinsi Maluku menyelenggarakan kegiatan Penguatan Kelompok Tani yang bekerja sama dengan Dinas Pertanian Kota Ambon, Balai Proteksi Pertanian dan Peternakan Maluku, dan BMKG Kota Ambon untuk memberikan sosialisasi dan diskusi terkait persiapan menghadapi kondisi cuaca ekstrim.

4.4.3. Akses Keuangan Penduduk

Akses keuangan di masyarakat Maluku terpantau mengalami peningkatan. Peningkatan tersebut tercermin dari adanya peningkatan pada sisi DPK dan kredit yang disalurkan. Pada triwulan II 2018, rasio kepemilikian rekening DPK meningkat menjadi 89,24%, lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 87,44%. Selain itu, rasio kepemilikan rekening kredit juga terpantau meningkat, yaitu sebesar 4,66%, lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya yang tercatat 4,62%. Rasio penyaluran dana maupun kredit bank umum berada dalam tren yang menguat. Kondisi ini dapat menjadi indikasi bahwa akses keuangan yang diberikan kepada masyarakat semakin luas, namun masih dapat dioptimalkan lebih lanjut sehingga pelayanan keuangan dapat dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat Maluku.

Grafik 105. Rasio Rekening Dana Pihak Ketiga Perseorangan Bank Umum dibanding Jumlah Penduduk

Grafik 106. Rasio Rekening Kredit Perseorangan Bank Umum dibanding Jumlah Penduduk

Sumber: Laporan Bank Umum, diolah Sumber: Laporan Bank Umum, diolah

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2018KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU

97

Page 120: Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi … · Web viewKAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2018 KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU 55

BAB IV STABILITAS KEUANGAN DAERAH

.

98 KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2018KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU

Page 121: Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi … · Web viewKAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2018 KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU 55

BAB V PENYELENGGARAAN SISTEM PEMBAYARANDAN PENGELOLAAN UANG RUPIAH

BAB V. PENYELENGGARAAN SISTEM PEMBAYARAN DAN PENGELOLAAN UANG

RUPIAH

5.1. Perkembangan Sistem Pembayaran Tunai dan Kegiatan Perkasan di Bank Indonesia

Perkembangan sistem pembayaran tunai di Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi Maluku selama triwulan II 2018 menunjukan net outflow sebesar Rp260,10 miliar (Tabel 1). Angka net outflow tersebut lebih tinggi dibandingkan triwulan yang sama pada tahun sebelumnya yang juga mengalami net outflow sebesar Rp697,0 miliar, namun lebih rendah dibandingkan triwulan I 2018 yang tercatat mengalami net inflow sebesar Rp615,54 miliar (Grafik 1). Kondisi net outflow selama triwulan II 2018 sesuai dengan pola tahunan masyarakat Maluku yang pada umumnya melakukan lebih banyak transaksi tunai sejalan dengan adanya Hari Raya Idul Fitri dan periode libur sekolah.

Tabel 26 Rekapitulasi Kegiatan Perkasan KPw BI Prov. Maluku

Kegiatan(Rp Miliar) I II III IV I II III IV I II

Inflow 882.71 354.26 609.36 227.65 667.83 251.14 452.13 301.12 682.17 476.63Outflow (138.31) (916.24) (696.36) (1243.30) (155.49) (948.16) (422.25) (1208.18) (66.63) (736.73)Net Inflow (Outflow) 744.40 (561.97) (87.00) (1015.65) 512.34 (697.03) 29.88 (907.07) 615.54 (260.10)Penukaran Melalui Kas Keliling 10.39 21.41 12.14 14.65 12.18 15.92 13.38 12.41 13.96 8.95Remise (Pengiriman Uang) 51.40 716.09 24.42 1714.35 39.39 0.00 311.81 1001.26 429.03 40.15Inflow/Hari 14.71 5.63 11.60 3.75 11.13 4.10 7.54 2.98 11.37 7.94Outflow/Hari 2.31 14.30 12.75 20.52 2.59 15.70 7.04 20.14 1.11 12.28Setoran/Hari 14.53 5.25 11.36 3.45 10.88 3.76 7.29 2.71 11.09 7.73Penarikan/Hari 2.12 13.92 12.52 20.22 2.34 15.35 6.79 19.87 0.81 14.38Penukaran/Hari 0.02 0.06 0.02 0.07 0.07 0.13 0.06 0.09 0.09 0.15

2017 20182016

Sumber: Bank Indonesia, diolah

Arus uang masuk ke KPwBI Provinsi Maluku secara tahunan tercatat mengalami peningkatan. Peningkatan tersebut terlihat dari penerimaan setoran uang kartal yang tumbuh sebesar 89,79% (yoy) dengan nominal Rp476,63 pada triwulan II 2018, lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh 2,15% (yoy) dengan nominal Rp682,17 miliar. Sementara itu, arus uang kartal yang keluar dari KPwBI Provinsi Maluku tercatat mengalami kontraksi. Tarikan uang kartal selama triwulan II 2018 terkontraksi sebesar 22,30% (yoy) dengan nominal Rp736,73 miliar, lebih baik dibandingkan triwulan sebelumnya yang terkontraksi 57,15% (yoy) dengan nominal Rp66,63 triliun (Grafik 2). Kondisi ini tercermin pada peningkatan PDRB Konsumsi Rumah Tangga selama triwulan II 2018 seiring dengan meningkatnya pembelanjaan masyarakat, terutama pada periode Hari Raya Idul Fitri dan libur sekolah.

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2018KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU

99

Page 122: Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi … · Web viewKAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2018 KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU 55

BAB V PENYELENGGARAAN SISTEM PEMBAYARANDAN PENGELOLAAN UANG RUPIAH

Grafik 107. Perputaran Uang Kartal KPwBI Prov. Maluku Grafik 108. Pertumbuhan Uang Kartal KPwBI Prov. MalukuSumber: Bank Indonesia, diolah Sumber: Bank Indonesia, diolah

5.1.1. Perkembangan Pemusnahan Uang

Salah satu kegiatan pengelolaan uang Rupiah yang dilakukan oleh KPwBI Provinsi Maluku adalah menjaga kualitas uang kartal yang beredar dalam kondisi layak edar, melalui kegiatan pemusnahan Uang Tidak Layak Edar (UTLE). Sesuai dengan kebijakan clean money policy, KPwBI Provinsi Maluku memprioritaskan penerimaan UTLE dari perbankan, selain dari masyarakat. Pemusnahan UTLE yang dilakukan selama triwulan II 2018 mencapai Rp119,71 miliar atau sebanyak 25,12% dari jumlah inflow. Secara tahunan, pemusnahan UTLE pada triwulan II 2018 tumbuh sebesar 15,98% (yoy), lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 266,66% (yoy) (Grafik 3).

Grafik 109. Pemusnahan Uang Tidak Layak Edar (UTLE)Sumber: Bank Indonesia, diolah

100 KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2018KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU

Page 123: Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi … · Web viewKAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2018 KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU 55

BAB V PENYELENGGARAAN SISTEM PEMBAYARANDAN PENGELOLAAN UANG RUPIAH

5.1.2. Kegiatan Kas Keliling Bank Indonesia dan Kegiatan Lainnya

Kegiatan kas keliling merupakan upaya KPwBI Provinsi Maluku untuk menarik UTLE dan mengedarkan Uang Layak Edar (ULE) kepada masyarakat di wilayah Maluku. Kondisi geografis Maluku yang terdiri dari kepulauan dan didominasi oleh wilayah perairan menjadi tantangan tersendiri bagi KPwBI Provinsi Maluku dalam menajaga kualitas uang beredar. Selain menerapkan clean money policy, kegiatan kas keliling juga bertujuan untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat yang memerlukan uang pecahan kecil tanpa harus datang ke KPwBI Provinsi Maluku yang berlokasi di Kota Ambon.

Pada triwulan II 2018, KPwBI Provinsi Maluku telah melakukan kegiatan kas keliling sebanyak 13 kali, antara lain di dalam Kota Ambon sebanyak 5 (lima) kali dan di luar Kota Ambon sebanyak 8 (delapan) kali (Gambar 1). Kegiatan kas keliling di Kota Ambon pada umumnya dilaksanakan di Ambon Plaza pada hari Kamis dan sesekali di daerah Batu Merah dan Pasar Mardika. Sementara itu, kegiatan kas keliling di luar Kota Ambon selama triwulan II 2018 dilakukan melalui ekspedisi di beberapa daerah di antaranya Kabupaten Maluku Tengah, yaitu di daerah Liang dan Tulehu; Kota Tual, yakni di daerah kota; Kabupaten Maluku Tenggara, yaitu di daerah Langgur; Kabupaten Seram Bagian Barat, yaitu di daerah Gemba; Kabupaten Seram Bagian Timur, yaitu di daerah Bula; Kabupaten Seram Bagian Timur, yaitu di daerah Bula; Kabupaten Buru Selatan, yakni di daerah Namrole; dan Kepulauan Aru.

Selain itu, pada triwulan II 2018, KPwBI Provinsi Maluku juga telah melakukan distribusi uang ke kas titipan sebanyak 6 (enam) kali, yaitu di Langgur di Kabupaten Maluku Tenggara, Namlea di Kabupaten Buru, dan Saumlaki di Kabupaten Maluku Tenggara Barat, serta di Fakfak, Papua Barat. Dalam periode ini, KPwBI Provinsi Maluku sekaligus melakukan kegiatan pemeriksaan kas titipan di Saumlaki yang bertujuan untuk memastikan kegiatan operasional kas titipan dapat berjalan dengan baik sesuai ketentuan yang berlaku.

Dengan dilakukannya kas keliling dan penyediaan kas titipan dimaksud, diharapkan masyarakat lebih mudah untuk menukarkan uang lusuh/tidak layak edar dan memperoleh uang layak edar, khususnya di daerah-daerah dengan akses yang sangat terbatas terhadap perbankan. Kegiatan tersebut juga diharapkan dapat membantu masyarakat memperoleh uang pecahan kecil yang layak edar untuk mendukung kegiatan transaksi sehari-hari. Selain itu, KPwBI Provinsi Maluku secara berkala melaksanakan kegiatan sosialisasi mengenai ciri keaslian uang rupiah (CIKUR) di beberapa tempat/daerah yang diharapkan dapat membantu masyarakat setempat untuk mengenal ciri keaslian uang rupiah, termasuk uang Tahun Edaran 2016, dan juga sebagai upaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat setempat mengenai tugas dan wewenang Bank Indonesia, khususnya di bidang pengelolaan dan pengedaran uang Rupiah.

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2018KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU

101

Page 124: Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi … · Web viewKAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2018 KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU 55

BAB V PENYELENGGARAAN SISTEM PEMBAYARANDAN PENGELOLAAN UANG RUPIAH

Gambar 1. Kegiatan Kas Keliling Triwulan II 2018

5.2. Perkembangan Sistem Pembayaran Non-Tunai

Perkembangan sistem pembayaran non-tunai dapat ditinjau dari perkembangan transaksi RTGS dan kliring. Selama triwulan II 2018, total transaksi RTGS mencapai Rp3,14 triliun dengan jumlah transaksi sebanyak 3.911 transaksi (Grafik 4). Secara nominal, transaksi RTGS pada triwulan II 2018 mengalami kontraksi sebesar 3,35% (yoy), lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh 33,36% (yoy) dengan nominal transaksi sebesar Rp3,39 triliun. Sejalan dengan nominal, pertumbuhan jumlah transaksi RTGS juga mengalami penurunan. Pada triwulan II 2018 jumlah transaksi RTGS tumbuh 2,25% (yoy), lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 4,92% (yoy) dengan jumlah transaksi sebanyak 3.494 transaksi (Grafik 5). Kondisi ini dipengaruhi oleh pola masyarakat yang cenderung melakukan transaksi dengan nominal yang lebih rendah, baik secara tunai maupun melalui sistem pembayaran lain selain Sistem BI-RTGS, seiring dengan adanya periode Hari Raya Idul Fitri.

Grafik 110. Transaksi RTGS di Provinsi Maluku Grafik 111. Pertumbuhan Transaksi RTGS di MalukuSumber: Bank Indonesia, diolah Sumber: Bank Indonesia, diolah

102 KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2018KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU

Page 125: Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi … · Web viewKAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2018 KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU 55

BAB V PENYELENGGARAAN SISTEM PEMBAYARANDAN PENGELOLAAN UANG RUPIAH

Sementara itu, total transaksi kliring di Maluku selama triwulan II 2018 tercatat sebesar Rp1,39 triliun dengan jumlah transaksi sebanyak 32,06 ribu transaksi (Grafik 6). Transaksi tersebut terdiri atas Kliring Kredit sebanyak 20,90 ribu transaksi dengan nominal sebesar Rp821,94 miliar (Grafik 8) dan Kliring Debit sebanyak 11,16 ribu transaksi dengan nominal sebesar Rp567,56 miliar (Grafik 10). Transaksi kliring, baik secara nominal maupun jumlah transaksi, tumbuh lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya. Secara nominal, transaksi kliring pada triwulan II 2018 tumbuh 6,08% (yoy), lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya yang terkontraksi 14,68% (yoy) dengan nominal sebesar Rp1,42 triliun. Sementara dari jumlah transaksi, transaksi dengan menggunakan kliring pada triwulan II 2018 tumbuh 3,03% (yoy), lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya yang terkontraksi 2,57% (yoy) dengan jumlah transaksi sebanyak 32,81 ribu transaksi (Grafik 7). Kondisi ini didorong oleh pola masyarakat yang lebih banyak melakukan transaksi dengan nominal rendah, yang salah satunya difasilitasi melalui SKNBI, seiring dengan adanya periode Hari Raya Idul Fitri.

Grafik 112. Transaksi Kliring di Provinsi Maluku Grafik 113. Pertumbuhan Transaksi Kliring di MalukuSumber: Bank Indonesia, diolah Sumber: Bank Indonesia, diolah

Berdasarkan jenisnya, apabila dilihat dari jumlah transaksi, baik transaksi kliring kredit maupun kliring debit tumbuh lebih tinggi pada triwulan II 2018 dibandingkan triwulan sebelumnya. Transaksi dengan menggunakan kliring kredit pada triwulan II 2018 tumbuh 10,00% (yoy), lebih tinggi dibandingkan triwulan I 2018 sebesar 8,12% (yoy) dengan jumlah transaksi sebanyak 21,25 ribu transaksi (Grafik 9). Transaksi dengan menggunakan kliring debit pada triwulan II 2018 juga meningkat, dari yang terkontraksi 17,54% (yoy) dengan jumlah transaksi sebanyak 11,56 ribu transaksi menjadi terkontraksi 7,90% (yoy). Secara nominal, transaksi kliring kredit pada triwulan II 2018 tetap tumbuh positif sebesar 13,25% (yoy). Transaksi kliring debit juga membaik pada triwulan II 2018, yaitu terkontraksi 2,84% (yoy) dari yang terkontraksi 36,75% (yoy) dengan nominal sebesar Rp609,01 miliar pada triwulan sebelumnya (Grafik 11). Pertumbuhan transaksi kliring kredit dan kliring debit yang lebih baik pada triwulan II 2018 selanjutnya menjadi faktor pendorong meningkatnya pertumbuhan transaksi kliring secara umum, seiring dengan adanya periode Hari Raya Idul Fitri tersebut.

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2018KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU

103

Page 126: Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi … · Web viewKAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2018 KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU 55

BAB V PENYELENGGARAAN SISTEM PEMBAYARANDAN PENGELOLAAN UANG RUPIAH

Grafik 114. Transaksi Kliring Kredit di Provinsi Maluku Grafik 115. Pertumbuhan Transaksi Kliring Kredit di MalukuSumber: Bank Indonesia, diolah Sumber: Bank Indonesia, diolah

Grafik 116. Transaksi Kliring Debit di Provinsi Maluku Grafik 117. Pertumbuhan Transaksi Kliring Debit di MalukuSumber: Bank Indonesia, diolah Sumber: Bank Indonesia, diolah

104 KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2018KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU

Page 127: Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi … · Web viewKAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2018 KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU 55

BAB V PENYELENGGARAAN SISTEM PEMBAYARANDAN PENGELOLAAN UANG RUPIAH

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2018KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU

105

Page 128: Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi … · Web viewKAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2018 KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU 55

BAB VI KETENAGAKERJAAN DAN KESEJAHTERAAN

BAB VI. KETENAGAKERJAAN DAN KESEJAHTERAAN

6.1. Perkembangan Ketenagakerjaan

Angka pengangguran Maluku pada Februari 2018 menurun secara signifikan. Jumlah pengangguran Provinsi Maluku pada Februari 2018 mencapai 56.958 orang atau sebesar 7,38% terhadap total angkatan kerja sebanyak 772.174 orang, lebih rendah dibandingkan bulan Agustus 2017 yang tercatat sebesar 65.735 atau 9,29% terhadap total angkatan kerja sebanyak 707.796. Tingkat pengangguran tersebut juga mengalami penurunan dibandingkan tingkat pengangguran pada Februari 2017, yang tercatat sebanyak 59.745 orang atau 7,77% dari total angkatan kerja yang sebesar 769.108 orang. Penurunan angka pengangguran ini didorong oleh peningkatan penyerapan tenaga kerja, terutama pada lapangan usaha pertanian, kehutanan, dan perikanan serta jasa kemasyarakatan, sosial, dan perseorangan. Pada bulan Februari 2018, jumlah penduduk bekerja tercatat sebanyak 715.216 orang atau 92,62% dari total angkatan kerja. Jumlah tersebut lebih tinggi dibandingkan bulan Agustus 2017 yang tercatat sebesar 642.061 atau 90,71%.

Grafik 118. Tingkat Pengangguran Provinsi MalukuSumber : BPS Provinsi Maluku; diolah

Pertumbuhan Setengah Penganggur (Pekerja tidak penuh dengan jam kerja di bawah 35 jam dalam satu minggu) pada Februari 2018 lebih tinggi dibandingkan Agustus 2017. Jumlah setengah pengangguran pada Februari 2018 tercatat sebanyak 94.337 orang atau 13,19% dari seluruh penduduk bekerja, angka ini lebih tinggi dibandingkan dengan Agustus 2017 yang tercatat sebesar 79.197 orang atau 12,33%. Sejalan dengan itu, terdapat peningkatan jumlah angkatan kerja yang bekerja, hal ini mencerminkan terjadi pergeseran

106 KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2018KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU

Page 129: Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi … · Web viewKAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2018 KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU 55

BAB VI KETENAGAKERJAAN DAN KESEJAHTERAAN

pengangguran setengah bekerja menjadi penduduk bekerja sepenuhnya, atau penduduk bekerja.

Penyerapan tenaga kerja pada bulan Februari 2018 didorong oleh sektor pertanian, kehutanan dan perikanan dan sektor jasa kemasyarakatan, sosial dan perorangan. Sebagian tenaga kerja di Provinsi Maluku berada pada sektor pertanian, kehutanan dan perikanan, dengan total serapan tenaga kerja mencapai 42,95%, atau sebanyak 307.151 orang pada bulan Februari 2018, atau tumbuh sebesar 27,54% dari periode Agustus 2017. Jumlah serapan tenaga kerja pada sektor tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan serapan tenaga kerja pada bulan Agustus 2017 yang tercatat sebanyak 240.829 orang. Peningkatan penyerapan tenaga kerja pada susektor perikanan ini didukung oleh peningkatan kinerja ekspor perikanan di Provinsi Maluku. Selain itu, juga terdapat beberapa program Pemerintah Daerah Maluku yang bertujuan untuk mendorong subsektor pertanian, seperti perluasan lahan tanam padi dan tanaman bawang dan pembangunan infrastruktur irigasi turut mendorong penyerapan tenaga kerja pada sektor ini.

Sementara itu, penyerapan tenaga kerja pada sektor kemasyarakatan, sosial dan perorangan pada Februari 2018 juga mengalami peningkatan, tumbuh sebesar 2,55% (yoy) dibanding dengan bulan Feburari 2017. Realisasi penyaluran dana program desa tahap 1 dan 2 menjadi salah satu pendorong tumbuhnya penyerapan tenaga kerja pada sektor ini.

Grafik 119. Pangsa Tenaga Kerja Berdasarkan Sektor Grafik 120. Ketenagakerjaan dalam Survei Kegiatan Dunia UsahaSumber : BPS Provinsi Maluku; diolah Sumber : Bank Indonesia; diolah

Berdasarkan Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) Bank Indonesia, terjadi peningkatan realisasi kegiatan dunia usaha dan realisasi tenaga kerja. SKDU menunjukan bahwa peningkatan realisasi kegiatan dunia usaha terbesar terdapat pada sektor pertanian, kehutanan dan perikanan. Hal ini searah dengan peningkatan serapan tenaga kerja oleh sektor tersebut.

Penyerapan tenaga kerja Provinsi Maluku pada tahun 2018 diperkirakan tetap meningkat. Serapan tenaga kerja sepanjang tahun 2018 diperkirakan masih bersumber dari sektor pertanian, kehutanan dan perikanan, sektor jasa kemasyarakatan, sosial dan perorangan dan sektor industri. Dinas Pertanian Provinsi Maluku memiliki program untuk peningkatan produksi bawang dan cabai, sehingga mampu menyerap tenaga kerja lebih

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2018KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU

107

Page 130: Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi … · Web viewKAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2018 KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU 55

BAB VI KETENAGAKERJAAN DAN KESEJAHTERAAN

banyak. Selain itu, realisasi program dana desa tahap 3 diperkirakan akan menghasilkan lapangan kerja baru, pada ketiga sektor tersebut.

Pada subsektor perikanan, Pemerintah Maluku sedang menggiatkan program budidaya ikan, dan program bantuan kepada nelayan. Hal ini tentu akan menciptakan lapangan pekerjaan dan menyerap tenaga kerja. Selain itu, pemerintah Provinsi Maluku dan Pemerintah Pusat, melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, juga telah menandatangani kesepakatan pembangunan bendungan Way Apo senilai Rp2,22 trilun. Pembangunan bendungan di area seluas 581 hektar dengan jangka waktu hingga 2022 ini diperkirakan mampu menyerap tenaga kerja yang besar.

6.2. Perkembangan Kesejahteraan Daerah

Dari sisi pendapatan masyarakat, Nilai Tukar Petani mengalami peningkatan pada triwulan II 2018. Nilai Tukar Petani (NTP) Provinsi Maluku pada Triwulan II 2018 tercatat sebesar 101,79, lebih tinggi dibandingkan triwulan I 2018 yang tercatat sebesar 100,43. Peningkatan terjadi pada indeks terima, dari 131,76 pada triwulan I 2018 menjadi 135,63 pada triwulan II 2018. Di sisi lain, indeks bayar juga mengalami peningkatan, tercatat sebesar 131,20 pada triwulan I 2018, menjadi 133,25 pada triwulan II 2018. Beberapa faktor yang mempengaruhi penguatan indeks terima adalah musim panen ikan segar yang terjadi pada bulan Juni 2018 dan meningkatnya permintaan masyarakat menjelang dan saat Idul Fitri.

Grafik 121. Nilai Tukar Petani (NTP) Gabungan Grafik 122. Nilai Tukar Petani Per Sub-sektorSumber : BPS Provinsi Maluku; diolah Sumber : BPS Provinsi Maluku; diolah

NTP perkebunan mengalami peningkatan tertinggi. NTP sektor perkebunan meningkat hingga 2,62%, dari 86,91 pada triwulan I 2018 menjadi 89,19 pada triwulan II 2018. Namun, NTP perkebunan masih berada di bawah 100 yang menunjukkan bahwa sebagian petani kebun masih mengalami kerugian. Meningkatnya kinerja NTP sektor perkebunan terlihat dari nilai ekspor biji pala yang mengalami peningkatan pada triwulan II 2018 yang tercatat sebesar 0,2 juta USD, lebih tinggi dari triwulan sebelumnya yang sebesar 0,15 juta USD. Selain itu, rata-rata harga jual ekspor biji pala pun meningkat, dari 1,16 USD per kilogram pada

108 KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2018KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU

Page 131: Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi … · Web viewKAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2018 KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU 55

BAB VI KETENAGAKERJAAN DAN KESEJAHTERAAN

triwulan I 2018 menjadi 1,77 USD per kilogram pada triwulan II 2018. Hal ini menjadi salah satu faktor yang mendorong meningkatnya NTP perkebunan.

Grafik 113. Nilai Ekspor Biji Pala Maluku Grafik 114. Harga Rata-Rata Biji Pala secara InternasionalSumber : BPS Provinsi Maluku; diolah Sumber : BPS Provinsi Maluku; diolah

Komoditas perkebunan lain yang dihasilkan oleh Maluku adalah kopra. Sama halnya seperti biji pala, produksi kopra di Maluku juga mengalami peningkatan pada triwulan II 2018. Pada triwulan II 2018 produksi kopra tercatat sebesar 38,96 ton, lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya yang hanya 17,01 ton.

Grafik 113. Indeks Harga Kopra Grafik 114. IHK Tabama di Kota AmbonSumber : BPS Provinsi Maluku; diolah Sumber : BPS Provinsi Maluku; diolah

Sektor tanaman bahan makanan (tabama) juga mengalami peningkatan NTP pada triwulan II 2018. Sektor tabama mencatatkan NTP sebesar 108,72 pada triwulan II 2018, lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan I 2018 yang tercatat sebesar 106,25. Salah satu penyebab peningkatan NTP tabama adalah peningkatan harga subkelompok padi-padian, umbi-umbian dan hasilnya di Maluku. Kelangkaan pasokan beras di Kota Tual pada bulan Mei menjadi salah satu faktor pendorong naiknya harga beras. Kelangkaan beras memaksa penduduk Maluku untuk mengkonsumsi ketela pohon sebagai makanan pokok, yang berdampak pada peningkatan harga ketela pohon seiring meningkatnya permintaan. Hal ini terlihat dari tingkat inflasi ketela pohon yang mencapai 25,40% pada triwulan II 2018, lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan I 2018 yang tercatat sebesar 19,76% (yoy).

Perkembangan kesejahteraan penduduk Provinsi Maluku tercatat mengalami peningkatan. Peningkatan kesejahteraan tersebut terlihat dari berkurangnya jumlah penduduk miskin yang terdapat di Provinsi Maluku. Penduduk miskin di Maluku pada bulan

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2018KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU

109

Page 132: Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi … · Web viewKAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2018 KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU 55

BAB VI KETENAGAKERJAAN DAN KESEJAHTERAAN

Maret 2018 sebanyak 320.080 jiwa lebih rendah dibandingkan bulan Maret 2017 yang sebanyak 320.510 jiwa. Penurunan penduduk miskin terbesar terjadi di kota, yaitu sebesar 1.940 orang dari triwulan sebelumnya. Namun jumlah penduduk miskin di daerah pedesaan justru mengalami peningkatan.

Grafik 115. Perkembangan Penduduk Miskin Maluku Grafik 116. Indeks Tendensi Konsumen

Sumber : BPS Provinsi Maluku; diolah Sumber : BPS Provinsi Maluku; diolah

Indeks Tendensi Konsumen (ITK) Maluku pada triwulan II 2018 menunjukkan adanya peningkatan pendapatan pada penduduk Maluku. Hal ini searah dengan penurunan jumlah penduduk miskin di Maluku secara keseluruhan. Peningkatan NTP sektor tabama menjadi salah satu indikator peningkatan pendapatan pada subsektor pertanian. Namun, ITK memperkirakan akan terjadi penurunan pada triwulan III 2018.

Grafik 123. Jumlah Penduduk Miskin dan Garis Kemiskinan Grafik 124. Indeks Harga Konsumen dan Garis KemiskinanSumber : BPS Provinsi Maluku; diolah Sumber : BPS Provinsi Maluku; diolah

Ketimpangan kesejahteraan di Maluku meningkat. Angka gini ratio Maluku pada bulan Maret 2018 sebesar 0,343, sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan tahun 2017 yang sebesar 0,321. Kondisi ini menunjukan bahwa walaupun penduduk miskin Maluku berkurang, namun ketimpangan kesejateraan antara penduduk miskin dan bukan penduduk miskin meningkat. Sementara itu, dari indeks kedalaman kemiskinan, terlihat indeks kedalaman kemiskinan di desa lebih tinggi dibandingkan di kota. Indeks kedalaman kemiskinan di kota tercatat sebesar 0,94, sedangkan di desa mencapai 5,29. Indeks kedalaman kemiskinan di desa pada triwulan II 2018, lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya.

Nilai PDRB per kapita provinsi Maluku tumbuh meningkat. PDRB per kapita atas dasar harga berlaku berguna untuk mengetahui rata-rata pendapatan penduduk di suatu daerah. PDRB per kapita atas dasar harga berlaku Maluku pada triwulan II (secara akumulasi)

110 KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2018KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU

Page 133: Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi … · Web viewKAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2018 KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU 55

BAB VI KETENAGAKERJAAN DAN KESEJAHTERAAN

adalah Rp 11,70 juta, atau setara dengan Rp 1,95 juta. Nilai tersebut masih berada di bawah Upah Minimum Provinsi (UMP) Maluku yang sebesar Rp 2.22 juta. PDRB per kapita atas dasar harga konstan menunjukan pertumbuhan pendapatan penduduk Maluku setiap tahunnya. PDRB per kapita atas dasar harga konstan Maluku menunjukan tren pertumbuhan yang meningkat. Hal ini mencerminkan bahwa pendapatan penduduk Maluku cenderung meningkat karena peningkatan nilai PDRB Maluku lebih besar dibandingkan penambahan jumlah penduduk di Maluku. Peningkatan pendapatan penduduk tercermin dari berkurangnya jumlah penduduk miskin di Maluku.

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2018KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU

111

Page 134: Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi … · Web viewKAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2018 KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU 55

BAB VI KETENAGAKERJAAN DAN KESEJAHTERAAN

112 KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2018KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU

Page 135: Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi … · Web viewKAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2018 KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU 55

BAB VI KETENAGAKERJAAN DAN KESEJAHTERAAN

BAB VII. PROSPEK PEREKONOMIAN DAERAH6.

7.

7.1. Prospek Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi Maluku pada triwulan IV 2018 diperkirakan berada pada rentang 5,57% - 5,97% (yoy). Dari sisi lapangan usaha (LU), kinerja perekonomian triwulan IV 2018 didorong oleh peningkatan kinerja LU Pertanian, Kehutanan, Dan Perikanan, LU Perdagangan Besar dan Eceran, serta LU Industri Pengolahan. Pada LU Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan, Pemerintah Provinsi Maluku masih akan merealisasikan beberapa program untuk meningkatkan kapasitas produksi tanaman bahan pokok, seperti padi dan hortikultura. Hal ini juga bertujuan untuk mengendalikan harga bahan pokok di Maluku. Di samping itu, kabupaten Maluku Tenggara akan memasuki musim panen bawang merah pada triwulan III 2018 hingga triwulan IV 2018. Selain itu, Pemerintah Provinsi Maluku diperkirakan akan tetap melanjutkan program perluasan lahan tanam untuk tanaman padi dan hortikultura di Kota Ambon, Kab. Buru, Kab. Maluku Tenggara, Kab. Maluku Tengah, Kab. Seram Bagian Barat, Kab. Maluku Barat Daya dan Kab. Maluku Tenggara Barat. Sedangkan pada sub LU perikanan, Pemerintah Maluku sedang menggalakan program budi daya ikan lele di Kab. Maluku Tenggara Barat. Pemerintah Daerah juga berusaha untuk meningkatkan kapasitas produksi ikan segar melalui pemberian alat tangkap ikan kepada nelayan.

Sementara itu kinerja LU Administrasi Pemerintahan akan didorong oleh berlanjutnya pembangunan beberapa proyek infrastruktur strategis pemerintah dan pengembangan investasi, seperti pembangunan ruas jalan Trans Maluku dengan sistem transportasi multimoda. Pembangunan ruas jalan Trans Maluku ini akan menggunakan APBN dan DAK Provinsi Maluku tahun 2018. Selain itu, akan dilaksanakan beberapa kegiatan internasional seperti Tour de Mollucas dan Pesparani yang diperkirakan akan mendorong konsumsi Pemerintah Daerah. Di sisi lain, komitmen pemerintah daerah terhadap realisasi program Dana Desa Tahun Anggaran (TA) 2018, terutama penyaluran Dana Desa tahap III akan mendorong kinerja lapangan usaha ini.

Sementara itu, pertumbuhan LU Perdagangan diperkirakan akan tetap tumbuh positif namun masih terbatas. Terbatasnya kinerja LU perdagangan tercermin dari tren penurunan kredit konsumsi hingga triwulan II 2018. Namun, pelaksanaan kegiatan internasional, realisasi penyaluran dana desa tahap III dan pembangunan beberapa proyek infrastruktur diperkirakan mampu mempertahankan kinerja positif pada LU perdagangan. Aktivitas ekspor yang diperkirakan meningkat, terutama untuk komoditas industri pengolahan ikan dan industri pengolahan kayu diperkirakan akan menjadi faktor peningkatan kinerja pada LU perdagangan.

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2018KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU

113

Page 136: Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi … · Web viewKAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2018 KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU 55

Selain itu, kegiatan perdagangan antar daerah (antar Kota dan Kabupaten di Maluku) akan menjadi faktor positif pendorong LU ini.

LU Konstruksi diperkirakan akan tetap tumbuh positif pada triwulan IV 2018. Hal tersebut didorong oleh berlanjutnya realisasi proyek infrastruktur strategis pemerintah selama triwulan ini, seperti pembangunan ruas jalan trans Maluku, pembangunan infrastruktur persawahan dan irigasi, pembangunan gudang beku, pembangunan rumah sakit dan lainnya. Dari beberapa proyek strategis dimaksud, salah satu proyek besar yang sedang berlangsung saat ini adalah pembangunan Bendungan Way Apu di Kabupaten Buru. Pembangunan Bendungan Way Apu termasuk dalam salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) dengan total anggaran Rp2,22 triliun dengan mekanisme realisasi secara multi years yang akan berakhir pada tahun 2022. Namun pelaksanaannya saat ini masih terkendala masalah pembebasan lahan. Selain itu, terdapat rencana Pemerintah Daerah Maluku untuk melakukan pembangunan dan perbaikan infrastruktur pasar tradisional di Maluku yang akan mendorong LU Konstruksi.

Dari sisi permintaan, kinerja perekonomian pada triwulan IV 2018 diperkirakan akan didorong oleh Komponen Konsumsi Pemerintah, Pembentukan Modal tetap Domestik Bruto (PMTDB), dan Konsumsi RT. Dari Konsumsi Pemerintah, kinerja diperkirakan masih akan tumbuh positif seiring dengan realisasi proyek infrastruktur strategis, seperti pembangunan ruas jalan Trans Maluku, pembangunan infrastruktur persawahan dan irigasi, pembangunan gudang beku, pembangunan rumah sakit, dan lainnya. Komponen PMTDB, utamanya pada PMTDB bangunan, diperkirakan masih menjadi salah satu faktor dominan yang mendorong pertumbuhan ekonomi di Maluku pada triwulan IV. Pelaksanaan kegiatan internasional di Maluku, seperti Tour de Mollucas dan Pesparani diperkirakan mampu mendorong kinerja komponen Konsumsi RT walaupun terbatas. Kinerja komponen ekspor diperkirakan masih tumbuh positif, terutama ekspor hasil industri pengolahan. Beberapa komoditas industri olahan yang produk utama ekspor Provinsi Maluku adalah ikan olahan dan kayu olahan. Di sisi lain, kinerja komponen impor diperkirakan sedikit melemah seiring dengan pelemahan nilai tukar Rupiah terhadap dolar AS.

Secara kumulatif, pertumbuhan ekonomi Maluku untuk keseluruhan tahun 2018 diperkirakan dalam rentang 5,57% - 5,97% (yoy). Dari sisi lapangan usaha, pertumbuhan akan didorong oleh LU Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan, dan Administrasi Pemerintahan. Beberapa faktor utama yang dapat menjadi pendorong pertumbuhan tersebut adalah seperti kondisi cuaca yang membaik, musim panen ikan segar dan tanaman hortikultura, meningkatnya ekspektasi masyarakat terhadap kondisi ekonomi, dan berlanjutnya realisasi proyek infrastruktur strategis pemerintah. Sementara itu dari sisi permintaan, terdapat kegiatan internasional yang akan diselenggarakan di Maluku pada semester III 2018, yaitu Tour de Mollucas dan Pesparani. Kedua kegiatan tersebut diprediksi mampu mendorong peningkatan konsumsi masyarakat Maluku pada tahun 2018. Selain itu, perayaan Natal dan Tahun Baru diperkirakan mampu mendorong konsumsi masyarakat Maluku, seiring dengan menurunnya harga BBM nonsubsidi. Beberapa kegiatan tersebut diperkirakan akan mendorong kinerja Konsumsi RT, Konsumi pemerintah, dan Konsumsi

Page 137: Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi … · Web viewKAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2018 KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU 55

BAB VI KETENAGAKERJAAN DAN KESEJAHTERAAN

LNPRT. Sedangkan dari sisi ekspor, fasilitas ekspor langsung menggunakan angkutan udara diperkirakan juga dapat menjadi faktor mendorong kinerja ekspor Maluku, terutama untuk komoditas ikan, udang, dan mutiara. Namun, kinerja impor diperkirakan akan menurun seiring dengan pelemahan mata uang Rupiah terhadap USD.

7.2. Prospek Inflasi

Inflasi Provinsi Maluku untuk triwulan IV 2018 diperkirakan meningkat, namun tetap berada dalam kisaran sasaran inflasi Provinsi Maluku 2018 sebesar 4±1% (yoy). Inflasi Maluku pada triwulan IV 2018 diperkirakan meningkat atau berada dalam kisaran 3,40% (yoy) – 3,80% (yoy). Komponen volatile food (VF) diperkirakan masih akan mendominasi tekanan inflasi pada triwulan IV 2018 seiring dengan peningkatan kebutuhan jelang dan saat Hari Raya Natal dan Tahun Baru. Tekanan inflasi pada komponen VF akan didominasi oleh kelompok bahan makanan, terutama pada subkelompok padi-padian, ikan segar, daging dan hasilnya, serta bumbu-bumbuan. Ketergantungan Maluku terhadap provinsi lain untuk memenuhi ketersediaan beras, bawang, cabai, dan sayuran menjadi salah satu tantangan dalam pengendalian inflasi. Selain itu, tekanan inflasi pada komoditas daging ayam ras dan telur ayam ras sudah mulai dirasakan sejak memasuki triwulan III 2018. Kenaikan harga pakan ternak yang diimpor dari luar negeri menjadi faktor utama pendorong kenaikan harga pada kedua komoditas tersebut.

Selain itu, komponen administered prices diperkirakan akan mengalami peningkatan inflasi, terutama pada subkelompok angkutan udara seiring dengan peningkatan permintaan menjelang Hari Raya Natal dan Tahun Baru. Subkelompok bahan bakar menjadi salah satu faktor yang menarik inflasi kebawah seiring dengan tren penurunan harga minyak mentah dunia yang menyebabkan turunnya harga BBM nonsubsidi pada sejak awal triwulan III 2018.

Sementara itu, komponen inti diperkirakan cukup stabil dan terkendali, dengan adanya potensi peningkatan tekanan yang berasal dari kelompok sandang yang dipicu oleh peningkatan konsumsi masyarakat saat hari raya Natal dan Tahun Baru. Selain itu, harga subkelompok ikan diawetkan diperkirakan masih menjadi salah satu pemicu utama meningkatnya tekanan inflasi pada komponen inti. Hal ini sejalan dengan hasil Survei Konsumen (SK) Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Maluku menunjukan adanya peningkatan indeks ekspektasi harga 6 (enam) bulan yang akan datang.

Dengan perkembangan tersebut, tingkat inflasi Maluku pada tahun 2018 diperkirakan tetap terkendali dalam sasaran target inflasi sebesar 4% ± 1% (yoy). Jelang akhir tahun 2018, sebagian besar inflasi Maluku diperkirakan berasal dari komponen VF, terutama kelompok bahan makanan. Beras, ketela pohon, ikan segar, bawang, cabai dan daging ayam ras masih menjadi komoditas utama dalam menyumbang inflasi pada komponen tersebut. Di sisi lain, angkutan udara masih menjadi faktor dominan pada komponen AP. Tarif angkutan udara diperkirakan meningkat namun tetap terkendali pada akhir tahun 2018. Penurunan harga minyak dunia yang menyebabkan penurunan harga BBM nonsubsidi jenis

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2018KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU

115

Page 138: Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi … · Web viewKAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2018 KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU 55

Pertamax akan menjadi faktor dominan penahan laju inflasi Maluku pada akhir tahun 2018. Dari komponen inti, sandang dan makanan jadi akan kembali meningkat, terutama menjelang Hari Raya Natal dan Tahun Baru 2019.

Page 139: Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi … · Web viewKAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2018 KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU 55

BAB VI KETENAGAKERJAAN DAN KESEJAHTERAAN

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2018KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU

117

Page 140: Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi … · Web viewKAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2018 KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU 55

DAFTAR ISTILAHAdministered prices

Salah satu disagregasi inflasi, yaitu untuk barang/jasa yang harganya diatur oleh pemerintah, seperti harga bahan bakar minyak dan tarif dasar listrik.

APBD Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah. Rencana keuangan tahunan pemerintah daerah yang dibahas dan disetujui bersama oleh pemerintah daerah bersama DPRD dan ditetapkan dengan peraturan daerah.

Bobot inflasi Besaran yang menunjukkan pengaruh suatu komoditas terhadap tingkat inflasi secara keseluruhan, yang diperhitungkan dengan melihat tingkat konsumsi masyarakat terhadap komoditas tersebut.

Barang Modal (Capital)

Barang-barang yang digunakan untuk keperluan investasi.

Bahan baku (Raw Material)

Barang-barang mentah atau setengah jadi yang akan diproses kembali oleh sektor industri.

BI Rate Suku bunga referensi kebijakan moneter dan ditetapkan dalam Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia setiap bulannya. Sejak Agustus 2016 diubah menjadi BI 7 Days Reverse Repo Rate.

BI-RTGS Bank Indonesia-Real Time Gross Settlement, merupakan suatu penyelesaian kewajiban bayar-membayar (settlement) yang dilakukan secara on-line atau seketika untuk setiap instruksi transfer dana.

Dana Pihak Ketiga (DPK)

Adalah simpanan pihak ketiga bukan bank yang terdiri dari giro, tabungan dan simpanan berjangka.

Ekspor dan Impor Dalam konteks PDRB adalah mencakup perdagangan barang dan jasa antar negara, antar provinsi atau antar suatu wilayah tertentu.

Financing/ Loan to Deposit Ratio (FDR/ LDR)

Rasio pembiayaan atau kredit terhadap dana pihak ketiga yang diterima oleh bank, baik dalam rupiah dan valas. Terminologi FDR untuk bank syariah, sedangkan LDR untuk bank konvensional.

Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK)

Salah satu pembentuk IKK. Indeks yang menunjukkan tingkat ekspektasi konsumen terhadap kondisi ekonomi 6 bulan mendatang.

Indeks Kondisi Ekonomi (IKE)

Salah satu pembentuk IKK. Indeks yang menunjukkan tingkat keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini.

Indeks Keyakinan Konsumen (IKK)

Indeks yang menunjukkan tingkat keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini dan ekspektasi kondisi ekonomi 6 bulan mendatang.

Inflasi IHK Kenaikan harga barang dan jasa dalam satu periode, yang diukur dengan perubahan indeks harga konsumen (IHK), yang mencerminkan perubahan harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh masyarakat luas.

Inflasi inti Salah satu disagregasi inflasi, yaitu Inflasi yang dipengaruhi oleh faktor fundamental. Dihitung berdasarkan inflasi IHK setelah mengeluarkan komponen volatile foods dan administered prices.

118 KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU MEI 2018KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU

Page 141: Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi … · Web viewKAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2018 KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU 55

Inflow Adalah uang yang diedarkan aliran masuk uang kartal ke Bank Indonesia.

Investasi Kegiatan meningkatkan nilai tambah suatu aktivitas produksi melalui peningkatan kapasitas atau teknologi

Kredit penyediaan uang atau tagihan yang sejenis, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam antara pemberi pinjaman (kreditur) dengan penerima pinjaman (debitur) yang mewajibkan peminjam untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga.

Konsumsi (Consumption)

Kategori barang-barang jadi yang digunakan langsung untuk konsumsi, baik habis pakai maupun tidak.

Liaison Kegiatan pengumpulan data/ statistik dan informasi yang bersifat kualitatif maupun kuantitatif secara periodik melalui wawancara langsung kepada pelaku ekonomi mengenai perkembangan dana rah kegiatan ekonomi dengan cara yang sistematis dan didokumentasikan dalam bentuk laporan.

Mtm Month to Month. Perbandingan antara data di bulan tertentu dengan data bulan sebelumnya.

Net Inflow Uang yang diedarkan inflow lebih besar dari outflow. Non Performing Financing/ Loan (NPF/ NPL)

Rasio pembiayaan atau kredit macet terhadap total penyaluran pembiayaan atau kredit oleh bank, baik dalam rupiah dan valas. Terminologi NPF dan pembiayaan untuk bank syariah, sedangkan NPL dan kredit untuk bank konvensional. Kriteria NPF atau NPL adalah: (1) Kurang lancar, (2) Diragukan, dan (3) Macet.

Outflow Adalah aliran keluar uang kartal dari Bank Indonesia.PDRB Produk Domestik Regional Bruto. Mencerminkan agregat/ keseluruhan

hasil kegiatan ekonomi yang ada di suatu wilayah tertentu selama periode tertentu.

Pendapatan Asli Daerah (PAD)

Pendapatan yang diperoleh dari aktivitas ekonomi suatu daerah seperti hasil pajak daerah, retribusi daerah, hasil perusahaan milik daerah dan hasil pengelolaan kekayaan daerah

Qtq Quarter to Quarter. Perbandingan antara data satu triwulan dengan triwulan sebelumnya.

Saldo Bersih Selisih antara persentase jumlah responden yang memberikan jawaban “Meningkat” dengan persentase jumlah responden yang memberikan jawaban “Menurun” dan mengabaikan jawaban “Sama”.

Saldo Bersih Tertimbang (SBT)

Nilai yang diperoleh dari hasil perkalian antara saldo bersih suatu lapangan usaha/ sub kategori usaha dengan bobot lapangan usaha/subsektor yang bersangkutan

Volatile Food Salah satu disagregasi inflasi, yaitu komoditas pangan yang perkembangan harganya sangat bergejolak karena faktor-faktor tertentu.

Yoy Year on Year. Perbandingan antara data di periode tertentu dengan data periode yang sama tahun sebelumnya.

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU MEI 2018KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU

119

Page 142: Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi … · Web viewKAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2018 KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU 55

120 KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI MALUKU MEI 2018KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU