12
PEDOMAN PENANGGULANGAN BANJIR DI KAMPUS UNIVERSITAS TRISAKTI DISUSUN OLEH: Penasihat : 1. Prof. Dr. H.A. Prayitno, Sp.KJ(K) 2. Prof. Dr. Itjang D.Gunawan, Ak, MBA 3. Ir. Asri N. I Adjidarmo, MS, PhD Ketua : Dr. Ir. Hardi Utomo MS Sekretaris : Dr. Wiratno, SH, MH Anggota : 1. H. Sofan, SH 2. Budi Rahardjo, SE 3. Hj. Muriani, SH, MH 4. dr. Hans Utama Sutanto, Sp.KK 5. Dr. Muhadi, SH, MM, MH 6. Ir. Wahyu Hasinanta 7. Djoko Pramono, SH

K3 Pedoman BANJIR (27-4-2016) - trisakti.ac.idtrisakti.ac.id/uploads/default/downloads/pedoman-penanggulangan-banjir... · 3(1'$+8/8$1 .dwd ³%dqmlu´ phpdqj whodk phqmdgl kdo eldvd

  • Upload
    phungtu

  • View
    212

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

PEDOMAN PENANGGULANGAN BANJIR

DI KAMPUS UNIVERSITAS TRISAKTI

DISUSUN OLEH:

Penasihat : 1. Prof. Dr. H.A. Prayitno, Sp.KJ(K) 2. Prof. Dr. Itjang D.Gunawan, Ak, MBA 3. Ir. Asri N. I Adjidarmo, MS, PhD Ketua : Dr. Ir. Hardi Utomo MS Sekretaris : Dr. Wiratno, SH, MH Anggota : 1. H. Sofan, SH 2. Budi Rahardjo, SE 3. Hj. Muriani, SH, MH 4. dr. Hans Utama Sutanto, Sp.KK 5. Dr. Muhadi, SH, MM, MH 6. Ir. Wahyu Hasinanta 7. Djoko Pramono, SH

KATA PENGANTAR

Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1970 mengenai Kesehatan dan Keselamatan Kerja, dan mengingat bahwa Universitas Trisakti memiliki komitmen yang tinggi untuk mewujudkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja bagi sivitas akademika dan para komunitas kampus pada seluruh aktivitas di kampus Universitas Trisakti melalui penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yang terintegrasi.

Sebagaimana diketahui salah satu ruang lingkup Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah resiko terjadinya kebakaran. Oleh sebab itu sebagai upaya mengatasi bahaya kebakaran tentunya diperlukan prosedur yang jelas secara tertulis untuk diketahui, dan dipelajari serta dilaksanakan oleh seluruh warga kampus di lingkup Universitas Trisakti

Berkaitan dengan hal tersebut, maka diperlukan Pedoman Sistem Pengamanan Kebakaran di lingkup Universitas Trisakti maupun penyediaan sarana dan prasarananya. Pedoman ini disusun dan ditujukan khususnya untuk kepentingan Karyawan, Mahasiswa, dan Komunitas Kampus dengan tujuan untuk memastikan komitmen Universitas Trisakti dalam hal penerapan K3 dapat terlaksana secara rutin dan berkelanjutan.

Untuk itu seluruh dosen, mahasiswa dan karyawan maupun pihak-pihak terkait diwajibkan melaksanakan dan mentaati ketentuan-ketentuan standar K3 yang disyaratkan dalam buku pedoman ini, dengan demikian pencegahan terhadap hal-hal yang tidak diinginkan dapat dihindari.

Atas perhatian dan kerjasama semua pihak, saya ucapkan terima kasih. Jakarta, 25 April 2016

Rektor

Prof. Dr. Thoby Mutis

BAB I

PENDAHULUAN

Kata “Banjir” memang telah menjadi hal biasa buat masyarakat Indonesia.Tidak dapat dipungkiri hampir setiap tahun Indonesia selalu mendapatkan masalah banjir dan sampai saat ini belum ada solusi yang dapat menanggulangi permasalahan ini secara tuntas. Ketidaksadaran akan bahayanya banjir dan penyebab-penyebab terjadinya banjir menjadi penyebab kenapa banjir tersebut setiap tahun melanda Indonesia.Menurut Nicholas Stern, pengarang "The Stern Report" (2006) mengenai perubahan iklim:Negara kepulauan sangat rawan terhadap peningkatan air laut dan badai, di mana Indonesia termasuk negara yang amat rawan terhadap masalah tersebut.

Sehubungan dengan hal tersebut dalam upaya mengatasi banjir, khususnya di kampus Universitas Trisakti diperlukan prosedur yang jelas secara tertulis dapat diketahui, dan dipelajari serta dilaksanakan oleh seluruh karyawan di lingkup Universitas Trisakti.

Berdasarkan hal tersebut dan dari pengalaman terjadinya banjir, maka Panitia P2K3 memandang perlu menyusun Buku Pedoman Penanggulangan Banjir di Kampus Universitas Trisakti.

Buku ini dimaksudkan untuk memberikan arahan yang jelas bagi seluruh karyawan, mahasiswa, dan komunitas kampus lainnya dalam pencegahan terjadinya banjir dan pada saat terjadinya banjir secara terorganisir dan terpadu dalam bertindak sesuai ketentuan dan peraturan yang berlaku.

Dengan memahani buku ini diharapkan dapat tercapai keterpaduan langkah dari semua unsur terkait dalam penanganan banjir di Universitas Trisakti.

Sebagaimana kita ketahui bersama, bahwa dalam upaya mengatasi bahaya banjir diperlukan prosedur yang jelas secara tertulis untuk diketahui, dan dipelajari serta dilaksanakan oleh seluruh warga kampus di lingkup Universitas Trisakti. Hal ini untuk meningkatkan kesadaran bersama dalam menghadapi kondisi banjir, dengan tetap mengutamakan keselamatan karyawan, mahasiswa, dan komunitas kampus lainnya.

Banjir yang terjadi di Universitas Trisakti sebagai contoh di Kampus A Grogol, secara garis besar disebabkan oleh intensitas dan curah hujan yang tinggi, derasnya aliran permukaan (run off) akibat semakin sedikitnya kawasan peresapan air dan semakin bertumbuhnya gedung/bangunan baru di kawasan Grogol, Tomang dan sekitarnya, serta kondisi kontur/titik ketinggian tanah yang memang semakin menurun kearah kampus yang amat berdekatan dengan pintu air bawah jalan layang (fly over) Grogol. Sebagaimana diketahui lokasi kampus A juga berada di bawah tinggi rata-rata permukaan jalan, dilewati oleh saluran (kali), terjadinya pedangkalam sungan (lumpur), terhambatnya aliran/penyumbatan oleh sampah, serta masih lemahnya penanganan.

Di dalam area kampus sendiri juga penting untuk ditata kembali sistem drainase secara komprehensif/menyeluruh, perbaikan sistem pemompaan terutama area basement, peninggian lantai dasar bangunan/gedung, perbaikan talang air dan kebocoran atap

gedung, penataan kebersihan (bebas sampah), dan bila diperlukan dibuat system polder di dalam kawasan. Hal ini perlu dilakukan karena lingkungan kampus yang baik, aman dan terbebas dari genangan banjir merupakan kebutuhan dasar bagi warga kampus.

Buku pedoman ini memberikan panduan bagi fakultas atau unit mengenai pelaksanaan penanganan dan tindakan teknis yang dilakukan dalam mencegah dan menghadapi terjadinya banjir. Selain itu buku pedoman ini juga diharapkan dapat menjadi panduan bagi pengelola kampus untuk memperbaiki kinerjanya dalam menerapkan kebijakan, melakukan perencanaan, pengkoordinasikan dan tindakan teknis sesuai prosedur yang telah ditetapkan.

Dengan memahami pedoman ini diharapkan dapat tercapai keterpaduan langkah secara menyeluruh dari semua unit dan fakultas di lingkup Usakti dalam rangka mengantisipasi dn melakukan penanganan sebelum banjir, saat terjadi banjir dan setelah banjir reda (pasca-banjir).

BAB II

PENCEGAHAN BANJIR Dalam rangka untuk mengatasi dan mencegah terjadinya banjir, maka diperlukan cara-cara yang efektif , yaitu:

A. Membuat Saluran Air Dibutuhkan adanya sistem irigasi sampai pembuangan akhir yang jelas. Jangan sampai akhir saluran air yang ada berujung pada sebuah sungai mati atau tidak mengalir, sehingga airnya akan meluber. Saluran air yang baik bisa saja berupa kali besar yang bebas dari tumpukan sampah berfungsi menerima limpahan genangan air dari areal perumahan yang over load karena hujan, saluran air ini nantinya akan bermuara ke sungai besar di sekitar daerah tersebut.Saluran air yang baik juga bisa berupa Terowongan Saluran Air di Bawah Tanah, yang menjamin semua air hujan akan disalurkan menuju laut. Sistem yang seperti ini telah lama diterapkan oleh Negara berkembang seperti Jepang.

B. Membuang Sampah pada Tempatnya Dibutuhkan kedisiplinan karyawan, mahasiswa, dan komunitas kampus lainnya untuk membuang sampah di tempat sampah dan berakhir di tempat pembuangan akhir sampah. Pengelolahan sampah di tempat pembuangan akhir sampah juga sangat diperlukan, karena apabila sampah dibuang secara sembarangan dan terkena hujan deras, maka sampah tersebut akan mengikuti aliran air sampai sungai. Ini juga akan menjadi penyebab banjir. Pengelolahan sampah yang tepat bisa membantu mencegah banjir.Tentu saja harus ada pemilahan dan pengelolahan yang tepat.Misalnya, dibedakan antara sampah organik dan sampak anorganik.Sampah organik seperti potongan sayuran, sisa makanan yang dapat dijadikan sebagai pupuk kompos.Sampah anorganik yang dapat didaur ulang seperti sampah plastik, kaleng, dan kertas.

C. Menanam Pohon di Kampus.

Masalah nyata di kota-kota besar adalah sedikitnya jumlah permukaan tanah yang memiliki penyerapan air yang baik, untuk itu diperlukan sesuatu yang dapat menterap air dengan baik. Salah satunya adalah dengan menanam pohon berbatang besar atau tanaman yang memiliki daya serap air tinggi.

D. Membuat Lubang Biopori

Lubang resapan biopori adalah teknologi tepat guna dan ramah lingkungan untuk mengatasi banjir dengan cara meningkatkan daya resapan air, mengubah sampah organik menjadi kompos dan mengurangi emisi gas rumah kaca (CO2 dan metan), memanfaatkan peran aktivitas fauna tanah dan akar tanaman, dan mengatasi masalah yang ditimbulkan oleh genangan air seperti penyakit demam berdarah dan malaria. Cara membuatnya cukup mudah, kita cukup membuat lubang di tanah dengan menggunakan bor tanah. Diameternya cukup 10 cm dengan panjang kira-kira sebesar 100 cm. Semakin banyak lubang biopori di halaman rumah, kita semakin aman dari bahaya banjir.

E. Membuat Sumur Resapan

Sumur resapan adalah sarana untuk penampungan air hujan dan meresapkannya ke dalam tanah. Sumur serapan berfungsi untuk membantu penyerapan air hujan ke dalam tanah dan kembali ke siklus air yang semestinya sehingga tidak menggenang di permukaan dan menyebabkan banjir. Penggalian sumur resapan bisa sampai tanah berpasir atau maksimal dua meter di bawah permukaan air tanah.

F. Pendalaman Sungai di Sekitar Kampus

Kebanyakan kejadian banjir berlaku karena kecetekan sungai.Jika sebelumnya sungai mampu mengalirkan sejumlah air yang banyak dalam sesuatu masa, kini pengaliran telah berkurang. Ini disebabkan proses pemendapan dan pembuangan bahan-bahan buangan.Langkah untuk menangani masalah ini adalah dengan menjalankan proses pendalaman sungai dengan mengorek semua lumpur dan kekotoran yang terdapat di sungai. Bila proses ini dilakukan, sungai bukan saja menjadi dalam tetapi mampu mengalirkan jumlah air hujan dengan banyak.

G. Penggunaan Paving Stone di kampus

Pembangunan jalan setapak dengan sistem paving block dapat membuat jalan lebih mudah menyerap air dibandingkan dengan penggunaan aspal, sehingga apabila hujan turun air banjir dapat terserap ke dalam tanah dengan cepat. Di Negara berkembang seperti Amerika serikat telah diluncurkan jalan yang menggunakan photocatalytic cement, sebuah cara paving permukaan terbaru. Jalan inmengandung partikel nano dari titanium dioksida. Dengan partikel ini, jalan tersebut mampu "memakan" asap dan menghapus gas nitrogen oksida dari udara. Selain itu, lebih dari 60 persen sisa kontruksi bisa didaur ulang.

BAB III

TINDAKAN APABILA TERJADI BANJIR

A. Tanda-tanda akan terjadi Banjir 1. Apabila terjadi hujan yang terus-menerus dengan intensitas yang tinggi dan lama. 2. Meningkatnya ketinggian muka air sungai di depan kampus 3. Terjadi genangan air di sekitar Kampus Universitas Trisakti. 4. Satuan Tugas khususnya Satuan Pengamanan (Otorita Kampus)yang sedang bertugas

melaporkan kemungkinan akanterjadinya banjir kepada Pimpinan Universitas/Fakultas/Program Pascasarjana dan Ketua Tim P2K3 Universitas Trisakti.

B. Prinsip Penanggulangan Banjir Unsur Satuan Pengamanan (Otorita Kampus) yang sedang bertugas segera melakukan tindakan yang cepat dan tepat: 1. Mematikan listrik berkoordinasi dengan Baum (Biro Administrasi Umum) 2. Melaporkan terjadinya banjir kepada Pimpinan Universitas/ Fakultas/ Program

Pascasarjana;dan Ketua Tim P2K3 Universitas Trisakti. 3. Berkoordinasi dengan pimpinan universitas untuk mengumumkan terjadinya banjir di

Kampus Universitas Trisaktikepada Karyawan, Mahasiswa, dan Komunitas Kampus lainnya;

4. Seoptimal mungkin melokalisir area terjadinya banjir dibantu oleh MPA Aranyacala Trisakti

5. Melakukan tindakan penyelamatan terhadap manusia, dokumen,dan barang-barang/peralatan penting yang berada di dalam kampus Universitas Trisakti.

C. Banjir pada jam kerja

1. Tim P2K3 berkewajiban mengkoordinasikan dan memimpin penanggulangan banjir di dalam kampus

2. Karyawan, Mahasiswa, dan Komunitas Kampus lainnya yang mengetahui terjadinya banjir segera melapor kepada satuan pengamanan (Otorita Kampus) dan pimpinan unit masing-masing.Apabila banjirsemakin besar dan tidak bisa diatasi, maka satuan pengaman segera melapor kepada Ketua Tim P2K3.

3. Teknisi Biro Administrasi Umum, Subag Umum Fakultas Setelah teknisi mengetahui adanya banjir, segera: a. Mematikan aliran listrik, bersamaan dengan itu petugas yang lain siap

mengoperasikan: 1) Genset 2) Pompa-pompa instalasi

b. Teknisi tersebut harus selalu siap berkoordinasi/berhubungan dengan KetuaTim P2K3dan UPT Otorita Kampus.

c. Menyelamatkan dan mengamankan secepat mungkin manusia, dokumen, peralatan/barang penting terutama yang berada di lantai dasar dan basement ke tempat yang lebih aman.

4. Petugas UPT Otorita Kampus a. Petugas Satpam yang sedang bertugas di dalam gedung segeramembantu dan

mengarahkan karyawan, mahasiswa dan komunitas kampus lainnya dalam melaksanakan evakuasi ke luar gedung/kampus.

b. Ikut membantu menyelamatkan dan mengamankan manusia, dokumen, peralatan/barang penting.

c. Apabila banjir ternyata tidak terkendali, maka evakuasi karyawan secara besar-besaran akan terjadi. Dalam keadaan ini maka petugas Satpam yang sedang bertugas segera: 1) Berkoordinasi dengan MPA(Mahasiswa Pecinta Alam) Aranyacala

menyiapkan perahu karet dan kendaraan besar dalam rangka persiapanevakuasi ketempat yang aman.

2) Mengatur dan mengamankan kendaraan untuk segera ke tempat yang lebih tinggi atau ke luar kampus.

3) Menjaga pintu masuk gedung dan melarang orang lain tidak berkepentingan memasuki lokasi banjir di Kampus.

d. Mematuhi instruksi Pimpinan Otorita Kampus dan Tim P2K3 e. Dalam hal ini peralatan yang harus ditambahkan dan disiapkan antara lain:

a) Megaphone b) Handy Talky c) Peluit d) Lampu senter

5. Tim Pusat Medis Trisakti, berkewajiban untuk: a. Menyiapkan personel/tenaga medis dibantu dan berkoordinasi dengan TBMT

(Tim Bantuan Medis Trisakti) b. Menolong dan merawat apabila ada korban yang terluka karena kejadian banjir. c. Menyiapkan obat-obatan yang diperlukan. d. Menyiapkan tandu dan ambulance e. Bilamana diperlukan menghubungi rumah sakit terdekat untuk minta bantuan.

6. UPT Humas dan UPT Multimedia Universitas Trisakti berkewajiban untuk: a. Membantu memberikan informasi tentang terjadinya banjir kepada karyawan,

mahasiswa dan komunitas kampus lainnya b. Melakukan koordinasi dengan Pimpinan Universitas/Fakultas/Program

Pascasarjana dan Tim P2K3 mengenai tindaklanjut atas dampak banjir. 7. UPT Kebersihan dan Pertamanan berkewajiban untuk:

a. Membantu kegiatan pengamanan dan evakuasi bersama dengan Satuan Pengamanan (Otorita Kampus)

b. Membersihkan sampah saat banjir sehingga tidak menyumbat saluran air c. Mengamankan tanaman hias dan lainnya yang berada di dalam kampus

D. Tindakan Banjir di Luar Jam Kerja 1. Satuan Pengaman (Otoritan Kampus) dan Petugas Jaga/Piket di tiap Fakultas segera

melapor secara berjenjang kepada Pimpinan Otorita Kampus, Pimpinan P2K3 dan Pimpinan Universitas.

2. Komandan Regu Satuan Pengaman (Otorita Kampus) bertindak sebagai Kepala Penanggulangan Banjir.

3. Apabila terjadi banjir besar, Satuan Pengaman (Otorita Kampus) segera menghubungi semua petugas yang tercantum dalam organisasi penanggulangan keadaan darurat (Tim P2K3) untuk berkoordinasi dan meminta bantuan

4. Apabila banjirsudah dapat diatasi (telah surut), Satuan Pengaman (Otorita Kampus) membuat Berita Acara.

5. Petugas-petugas jaga lainnya seperti petugas jaga keamanan, teknisi dan karyawan-karyawan yang sedang melaksanakan kerja lembur, diharapkan membantu kelancaran pelaksanaan usaha penanggulangan banjir.

E. Tindakan Pasca Banjir

Dierktur Lembaga Manajemen Kampus selaku Ketua Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3) melaporkan secara tertulis kepada Rektor dengan tembusan kepada Wakil Rektor II Bidang Administrasi Umum dan Keuangan mengenai korban manusia, kerugian harta benda dengan perkiraan biayanya.

F. Pusat Informasi 1. Lembaga Manajemen Kampus (LMK) Usakti: Telp. (021) 5663232 ext 8200,

Email: [email protected] Website: http://blog.trisakti.ac.id/smk3/ Facebook: @MANAJEMEN KAMPUS UNIVERSITAS TRISAKTI

2. Biro Sumber Daya Manusia (BSDM) Usakti: Telp (021) 5663232 ext 8121 Website:http://bsdm.trisakti.ac.id/

3. Biro Administrasi Umum (BAUM) Usakti: Telp (021) 5663232 ext 8148 Website: http://baum.trisakti.ac.id/

4. UPT Otorita Kampus Usakti: Telp (021) 5663232 ext 8169 5. Pusat Medis Trisakti: (021) 56971683 Fax. 56971684 6. Fakultas Arsitektur Lansekap dan Teknologi Lingkungan (FALTL) Usakti

Website: http://www.trisakti.ac.id/faltl/ 7. Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Trisakti

G. NomorTelepon Penting Lainnya 1. SAR Nasional : 115 (021 3521111/ 5501512 ) 2. Badan SAR Jakarta 550-1111 3. Posko SATKORLAK & SATLAK BANIR 382-2212/ 081-1920203

a. Posko Banjir Propinsi DKI JAKARTA 382-3113/ 350-0000 b. Posko Banjir Jakarta Utara 439-30152/ 439-34751 c. Posko Banjir Jakarta Barat 582-1765/ 582-1725 d. Posko Banjir Jakarta Selatan 727-86646/ 727-86657 e. Posko Banjir Jakarta Timur 487-02443 f. Posko Banjir Jakarta Pusat 384-3066 g. Posko Peduli Banjir Radio Suara Metro 570-8037/ 0812-1111-911 h. FM 107,8 Mhz Polda Metro Jaya 527-3545 i. Posko Banjir& SAR HIPERPALA 7062-2359/ 0888-309184 j. (Himpunan Persaudaraan Pemuda Pelajar Pecinta Alam) PIC : Bp. Ferly

4 . Posko Banjir Komando Armada Barat 424-3000 a. TNI AL (MARINIR) 426-3329 b. Pos Pemantau Pintu Air Katulampa Bogor 0251-344240 c. Pos Pemantau Pintu Air Pesanggrahan 0251-618151 d. Pos Pemantau Pintu Air Angke Hulu 0816-1488-940 e. Pos Pemantau Pintu Air Cipinang Hulu 845-93814 f. Pos Pemantau Pintu Air Sunter Hulu 873-4784 g. Pos Pemantau Pintu Air Pulo Gadung 475-5155 h. Pos Pemantau Pintu Air Sunter Utara 430-3691 i. Pos Pemantau Pintu Air Sunter Selatan 0818-158445 j. Pos Pemantau Pintu Air Depok 770-1484 k. Pos Pemantau Pintu Air Manggarai 390-4004 l. Pos Pemantau Pintu Air Karet 314-3427 m. Pos Pemantau Pintu Air Krukut Hulu 9363-4117 n. Pos Pemantau Pintu Air Pasar Ikan 692-4593

5 . Ambulan : 118 ( PMI DKI Jakarta 390-9422 ) 6 . Polisi : 112

a. Polres Metro Jakarta Barat 530-0330(Pelayanan Masyarakat 548-2371) b. Polsek Metro Tanjung Duren 566-4810 c. Pos Pol Grogol 567-1123 d. Pos Pol Tomang 567-1934 e. Polres Metro Jakarta Selatan 720-6004 (Pelayanan Masyarakat 720-6011)

f. Polsek Metro Setia Budi 525-0072 g. Pos Pol Kuningan 570-3388 h. Polres Metro Jakarta Pusat 390-0440 (Pelayanan Masyarakat 390-9922) i. Polsek Metro Cempaka Putih 424-0963 j. Polres Kabupaten Bekasi 8911-3533 k. Polsek Metro Jagakarsa 786-4446 l. Pos Pol Ciganjur 787-2023

7 . PLN : 123 ( Jakarta : 021 35111191/ 3443036/ 3863813/ 38609606) 8 . PDAM Wilayah Barat ( Palyja ) 579-86555 dan PDAM Wilayah Timur (TPM) 577-

2010 9 . RUMAH SAKIT

a. RS MMC Kuningan 520-3435 b. RS Harapan Kita Slipi 568-2424 c. RS Pertamina Pusat 720-0290 d. RS Pelni Petamburan 548-0608 e. RS Sumber Waras Grogol 568-2011 f. RS ST Carolus 390-4441 g. RS Islam Jakarta 424-4208 h. RSAL. Dr Mintohardjo 570-308

LAMPIRAN A

PEDOMAN MENGHADAPI BANJIR 1. Saat Banjir Terjadi ( Posisi sedang di Dalam Ruangan )

1. Jangan Panik 2. Terus Pantau pengumuman dan berita dari petugas 3. Perhatikan perkembangan cuaca, bila hujan terus terjadi tidak henti-hentinya, dihimbau

waspada dan berhati-hati untuk mengantusipasi hal-hal yang tidak diinginkan . 4. Siap sedia dan ikuti arahan petugas untuk melakukan evakuasi

2. Saat Banjir Terjadi ( Posisi Sedang di Luar Ruangan )

1. Pergilah ke tempat yang tinggi dan aman. 2. Hindari melalui genangan, air yang kotor, arus deras, terspeleset dan terperosok ke

lubang, resiko terkena paku/kayu/besi tajam, mungkin ada binatang liar (seperti ular, kaki seribu, kalajengking) yang ikut hanyut.

3. Jangan berjalan-jalan/melihat-lihat di area banjir, baik dengan perahu karet maupun berjalan kaki, berbahaya !

4. Jangan sampai menyentuh kabel-kabel yang jatuh atau tiang listrik.

3. Saat Banjir Terjadi ( Posisi sedang di Dalam Kendaraan )

1. Jangan Terus Mengarungi/memaksa diri melalui genangan banjir, segeralah berbalik arah.

2. Jika kendaraan anda terhenti (mogok atau terjebak dalam kemacetan), segera kunci kendaraan anda dan tinggalkanlah.

3. Segeralah pergi ke tempat yang aman. Keselamatan anda jauh lebih berharga. 4. Saat Banjir Terjadi ( Saat Evakuasi )

1. Apabila menerima pengarahan untuk evakuasi, segeralah mengikutinya. 2. Segeralah keluar kampus lebih awal, jauh sebelum air banjir meningkat. 3. Ikuti pengarahan yang diberikan petugas dan posko banjir.

5. Setelah Banjir Reda

1. Dengar pengumuman resmi dari kampus melalui UPT Humas dan UPT Multimedia, Jika diperlukan hubungi petugas atau posko banjir, jangan kembali ke rumah sebelum diperbolehkan atau sebelum keadaan benar-benar aman.

2. Beri bantuan kepada anggota keluarga anda yang lemah ( orang tua, anak-anak, orang-orang sakit atau cacat).

3. Perikasa gedung, lihat jika ada tanda-tanda retakan di dinding atau kerusakan-kerusakan lainnya, mungkin berbahaya.

4. Jangan memasuki gedung yang masih dibanjiri air, berhati-hatilah dengan berbagai bahaya-bahaya yang tersembunyi.

6. Setelah Banjir Reda ( Saat Memasuki Ruangan )

1. Pakai sepatu bot karet. 2. Periksa kerusakan dinding, lantai dan atap 3. Periksa kemungkinan binatang atau serangga beracun dan berbahaya di dalam

gedung ( ular, kalajengking, kelabang dll ) 4. Gunakan batang kayu (kering) untuk memindahkan berbagai kotoran/timbunan

barang yang berserak di lantai gedung anda, untuk menghindari segala risiko seperti tersengat listrik atau digigit binatang beracun.

5. Perhatikan atap/enternit dan plester dinding yang mungkin retak, rusak dan jatuh, agar tidak menimpa anggota keluarga.

7. Setelah Banjir Reda ( Evaluasi )

1. Periksa pipa saluran gas yang mungkin pecah atau bocor. 2. Periksa kabel-kabel listrik yang terendam dalam air. 3. Periksa peralatan listrik yang tenggelam/terendam air. 4. Periksa bahan-bahan yang mudah terbakar yang mungkin mengalir masuk saat

banjir (minyak tanah, bensin, solar dan sebagainya). 5. Buang bahan-bahan makanan yang terendam atau terkena air banjir, termasuk

makanan dalam kaleng. 6. Periksa kerusakan tangki septic tank/ WS

Lampiran B

PERLENGKAPAN STANDAR PENYELAMATAN BANJIR

1. Radio kecil dengan baterai – untuk mendapatkan informasi tentang banjir 2. Handphone dengan baterai full- untuk berkomunikasi 3. Pelampung/perahu karet – untuk evakuasi 4. Senter- alat penerang, tanda bahaya, dan minta pertolongan 5. Peluit – tanda bahaya, dan minta pertolongan 6. Obat-obatan sederhana (diare, masuk angin, flu, demam) 7. P3K – Pertolongan Pertama jika terjadi Kecelakaan 8. Tali – menghindari dari tarikan arus