4
1 2 3 4 5 ONSEP RANCANGAN Analisa Site P N K Kasus Perancangan TEMPAT EDUKASI DAN TERAPI ANAK AUTIS FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERANCANAAN JURUSAN ARSITEKTUR DOSEN PEMBIMBING: Ir. M. Salatoen. P, MT DOSEN KOORDINATOR : Ir. M. Salatoen. P, MT RA 091381 TUGAS AKHIR SEMESTER II 2011/2012 NAMA MAHASISWA: MEFITA NRP: 320810053 NO LEMBAR 01 1 2 3 4 5 Zoning Konsep vertical garden dan healing garden Pada vertical garden menggunakan tanaman Ficus Pumila dan tanaman hias untuk elemen pada entrance dan fasade bangunan. Sedangkan pada healing garden menggunakan tanaman herbal. Healing garden sebagai penunjang aktivitas terapi Jalan ini memiliki tingkat kebisingan dan kemacetan tinggi. Site di Jl Arief Rahmad Hakim. Tampak Barat TampakTimur Tampak Utara Tampak Selatan Fasilitas pengelola Fasilitas terapi & edukasi

K ONSEP RANCANGAN - digilib.its.ac.id fileKonsep vertical garden dan healing garden Pada vertical garden menggunakan tanaman Ficus Pumila dan tanaman hias untuk elemen pada entrance

  • Upload
    others

  • View
    45

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

1

2

3

4 5

ONSEP RANCANGAN

Analisa Site

ONSEP RANCANGAN

K

Kasus Perancangan

TEMPAT EDUKASI DAN TERAPI ANAK AUTIS

FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERANCANAAN

JURUSAN ARSITEKTUR

DOSEN PEMBIMBING: Ir. M. Salatoen. P, MT

DOSEN KOORDINATOR : Ir. M. Salatoen. P, MT

RA 091381 TUGAS AKHIR

SEMESTER II 2011/2012

NAMA MAHASISWA: MEFITA

NRP: 320810053

NO LEMBAR

01

1

2

3

4

5

Zoning

Konsep vertical garden dan

healing garden

Pada vertical garden menggunakan tanaman Ficus Pumila dan tanaman hias untuk elemen pada entrance dan fasade bangunan. Sedangkan pada healing garden menggunakan tanaman herbal.

Healing garden sebagai penunjang aktivitas terapi

Jalan ini memiliki tingkat kebisingan dan kemacetan tinggi.

Site di Jl Arief Rahmad Hakim.

Tampak Barat

TampakTimur

Tampak Utara

Tampak Selatan

Fasilitas pengelola

Fasilitas terapi & edukasi

Sekolah dan terapi autis adalah bangunan atau lembaga pendidikan yang diperuntukkan bagi anak-anak yang memiliki kelainan perkembangan neurologisnya yang mengakibatkan penderita mengalami keterlambatan dalam perkembangan bahasa, komunikasi, dan interaksi.

Menurut tesis Clare L. Vogel, 2008 terdapat beberapa kriteria bangunan untuk anak autis yang disesuaikan dengan karakteristik anak autis yaitu: • Fleksibel dan mudah beradaptasi (Flexible dan Adaptable) • Tidak bersifat mengancam (Non-Threatening) • Tidak membingungkan atau mengacaukan (Non-Distracting) • Mudah dikenali dan diprediksi (Predictable) • Terkontrol (Controllable) • Disesuaikan dengan syaraf motorik anak (Sensory-Motor Attuned) •Aman (Safe) • Non-Institutional

Fasilitas terapi :

Standar ruang pada sekolah dan terapi anak autis

Fasilitas pengelola : Fasilitas Umum Fasilitas Servis Ruang Genset Ruang ME Ruang Penjaga Dapur Janitor Toilet Gudang Tempat parkir Ruang Pompa Ruang alat peraga

Fasilitas Ruang meliputi:

Definisi Objek Rancang Tema Naturally diaplikasikan pada bangunan dengan dua cara yaitu intangible

(tidak teraga) dan tangible (teraga). Secara tangible, naturally diaplikasikan

dengan penggunaan vertical garden dan green roof sebagai salah satu

penunjang fasilitas yang ada di dalam objek rancang yaitu sebagai tempat

penyembuhan anak autis. Sedangkan intangible yang diaplikasikan pada objek

rancang adalah melalui bentuk bangunan dasar yang diselimuti vertical garden.

Hal ini menampilkan kesan naturally yaitu kembali ke alam.

Kasus Perancangan

TEMPAT EDUKASI DAN TERAPI ANAK AUTIS

FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERANCANAAN

JURUSAN ARSITEKTUR

DOSEN PEMBIMBING: Ir. M. Salatoen. P, MT

DOSEN KOORDINATOR : Ir. M. Salatoen. P, MT

RA 091381 TUGAS AKHIR

SEMESTER II 2011/2012

NAMA MAHASISWA: MEFITA

NRP: 320810053

BJEK DAN TEMA

NO LEMBAR

02

BJEK DAN TEMA

O

Ruang terapi bermain Ruang terapi okupasi Ruang terapi one on one Ruang terapi wicara Ruang kelas bersama Terapi Air Ruang Audiovisual Ruang Terapi Musik

Ruang Kepala Sekolah Ruang Wakil Kepala Sekolah Ruang adiministrasi Ruang Arsip Ruang Sekretaris Ruang rapat

Kantin Ruang baca Ruang Konsultasi Ruang medis Ruang Serbaguna Musholla

Kasus Perancangan

TEMPAT EDUKASI DAN TERAPI ANAK AUTIS

FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERANCANAAN

JURUSAN ARSITEKTUR

DOSEN PEMBIMBING: Ir. M. Salatoen. P, MT

DOSEN KOORDINATOR : Ir. M. Salatoen. P, MT

RA 091381 TUGAS AKHIR

SEMESTER II 2011/2012

NAMA MAHASISWA: MEFITA

NRP: 320810053

NO LEMBAR

03

EKSTERIOR & INTERIOR

Ksterior &

E

Interior

Interior Ruang

Okupasi

Interior Ruang Terapi

Bermain

Ruang Terapi One on One

Organisasi ruang bangunan

menggunakan sistem one way

circulation. Hal ini terkait dengan sifat

anak autis yang mudah bingung. Sirkulasi ini juga

memudahkan anak untuk mengingat

letak ruang terapi.

Rancangan eksterior dan

interior bangunan mengikuti

karakteristik anak autis.

Penggunaan warna biru sebagai warna yang

menenangkan. Penggunaan warna-

warna pastel sebagai warna yang disukai

anak autis dan sebagai pembelajaran dan

pengenalan berbagai warna

K

a

r

a

k

t

e

r

i

s

i

t

i

k

A

n

a

k

a

u

t

i

s

TILITAS DAN STRUKTUR

TILITAS &

U

Kasus Perancangan

TEMPAT EDUKASI DAN TERAPI ANAK AUTIS

FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERANCANAAN

JURUSAN ARSITEKTUR

DOSEN PEMBIMBING: Ir. M. Salatoen. P, MT

DOSEN KOORDINATOR : Ir. M. Salatoen. P, MT

RA 091381 TUGAS AKHIR

SEMESTER II 2011/2012

NAMA MAHASISWA: MEFITA

NRP: 320810053

NO LEMBAR

04

Menggunakan struktur rigid frame dengan material baja komposit

Saluran air bersih dari PDAM dialirkan ke tandon bawah lalu dipompa ke tandon atas lalu disalurkan ke ruang-ruang.

Menggunakan AC (air conditioning) split

Sistem pengawasan menggunakan CCTV yang dapat dilihat oleh orang tuan anak di ruang baca

Menggunakan atap galvalum dengan struktur atap truss bidang

STRUKTUR