25
Sistem Pemerintahan Tradisional Lampik Empat Merdike Duwe Besemah Pagar Alam Pada Masa Orde Lama SKRIPSI Oleh: Putri Ayu Lestari NIM. 1654300031 Diajukan untuk melengkapi salah satu syarat akademik guna memperoleh gelar Sarjana Sosial (S.sos) Program Studi Politik Islam Jurusan Politik Islam Fakultas Adab Dan Humaniora Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang 2020 ABSTRAK

Jurusan Politik Islam Fakultas Adab Dan Humaniora

  • Upload
    others

  • View
    12

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Jurusan Politik Islam Fakultas Adab Dan Humaniora

Sistem Pemerintahan Tradisional Lampik Empat Merdike Duwe Besemah

Pagar Alam Pada Masa Orde Lama

SKRIPSI

Oleh:

Putri Ayu Lestari

NIM. 1654300031

Diajukan untuk melengkapi salah satu syarat akademik

guna memperoleh gelar Sarjana Sosial (S.sos)

Program Studi Politik Islam

Jurusan Politik Islam

Fakultas Adab Dan Humaniora

Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang

2020

ABSTRAK

Page 2: Jurusan Politik Islam Fakultas Adab Dan Humaniora

Penelitian ini membahas tentang sistem pemerintahan yang pernah diterapkan dan

bertahan cukup lama dalam memimpin pemerintahan masyarakat setempat. Penelitian ini

bertujuan untuk mengkaji sistem pemerintahan tradisional besemah Pagar Alam lampik empat

merdike duwe yang diterapkan pada masa orde lama.

Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah pertama, bagaimana sejarah

terbentuknya sistem pemerintahan tradisional lampik empat merdike duwe. kedua, bagaimana

bentuk pemerintahan tradisional lampik empat merdike duwe dan dinamika pemilihan kepala

sumbay diwilayah besemah dalam memimpin seluruh masyarakat besemah pagar alam. Ketiga,

bagaimana sistem pemerintahan lampik empat merdike duwe berpengaruh pada dinamika politik

pada saat ini di pagar alam.

Metode dalam penelitian ini menggunakan pendekatan studi pustaka dan studi kasus

untuk menjawab rumusan masalah. Tekhnik pengumpulan data dilakukan dengan buku yang

relevan dengan penelitian dan dengan wawancara yang dilakukan kepada salah satu anggota

sejarawan kebudayaan pagar alam.

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa, 1). Sejarah sistem pemerintahan lampik empat

merdike duwe telah diterapkan pada abad ke 18 sampai masa orde lama untuk memimpin

pemerintahan besemah di pagar alam, 2). Bentuk pemerintahan tersebut memiliki pemimpin

yang disebut kepala sumbay dan dinamika pemilihan sumbay dengan cara garis keturunan

pendiri dusun besemah yang memiliki anak laki-laki tertua, 3). Sistem pemerintahan tradisional

tersebut tidak berpengaruh dalam sistem pemerintahan saat ini di pagar alam, hanya saja masih

dihormatinya keturunan-keturunan kepala sumbay pada daerah yang pernah dipimpinnya.

Kata Kunci : Sistem, Pemerintahan, Tradisional.

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDULi

ABSTRAKiii

DAFTAR ISIviii

KATA PENGANTARix

Page 3: Jurusan Politik Islam Fakultas Adab Dan Humaniora

DAFTAR TABELxi

DAFTAR LAMPIRANxii

BAB I : PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah1

Rumusan Masalah4

Batasan Masalah4

Tujuan Penelitian5

Kegunaan Penelitian .......................................................................................6

Tinjauan Pustaka ..............................................................................................7

Kerangka Teori .........................................................................................................9

Metode Penelitian...................................................................................................15

Jenis Penelitian ............................................................................................15

Sumber Data ..........................................................................................................16

Tekhnik Pengumpulan Data ............................................................................17

Analisis Data .....................................................................................................19

Lokasi Penelitian...................................................................................................21

Sistematika

Penulisan...............................................................

................. 22

BAB II : Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Sejarah Jagat Besemah ...................................................................................23

Letak Geografis.................................................................................................25

Bahasa, Budaya, Dan Pengaruh Islam Pada Karya Sastra Besemah 30

Peninggalan Prasejarah Karya Seni Megalitikum Di Besemah...................36

Bentuk Kepemimpinan Tradisional Dan Hubungan Dengan Subjek Yang Diteliti

...................................................................................................................................

BAB III : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Deskripsi Hasil Penelitian

Pembahasan

Sejarah Terbentuknya Sistem Pemerintahan Tradisional Lampik Empat

Merdike Duwe Dibesemah Pagar Alam ........................................................39

Bentuk Sistem Pe38merintahan Tradisional Lampik Empat Merdike Duwe

...................................................................................................................................43

Dinamika Pemilihan Sumbay Dalam Memimpin Masyarakat Besemah Pada Masa

Orde Lama ..............................................................................................................49

Page 4: Jurusan Politik Islam Fakultas Adab Dan Humaniora

Pengaruh Sistem Pemerintahan Tradisional Dengan Sistem Politik Pada Saat

Ini ............................................................................................................................50

BAB V : PENUTUP

Simpulan 52

Saran53

Daftar Pustaka

Lampiran

Page 5: Jurusan Politik Islam Fakultas Adab Dan Humaniora

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta

anugerah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

“sistem pemerintahan tradisional lampik empat merdike duwe besemah pagaralam

pada masa orde lama”.

Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar

Sarjana Sosial (S.Sos) pada Program Studi Politik Islam, Universitas Islam

Negeri Raden Fatah Palembang.

Dalam penyusunan Skripsi ini, penulis banyak memperoleh bantuan dari

berbagai pihak yang telah membimbing serta memberikan kemudahan dalam

pengurusan administrasi selama penulisan Skripsi ini, oleh karena itu penulis

mengucapakan banyak terima kasih kepada:

Prof. Dr Nyayu Khodijah, S.AG.,M.SI, selaku Rektor UIN Raden Fatah

Palembang.

Ibu Dr. Endang Rochmiatun , M.Hum, selaku dekan fakultas Adab dan

Humaniora.

Bapak Otoman, S.S., M. Hum selaku Ketua Prodi studi Politik Islam.

Bapak Dr.Mohammad Syawaludin,M.Ag dan bapak Nico Oktario Adytya,M.A ,

sebagai pembimbing I dan II yang telah banyak meluangkan waktu dan

Page 6: Jurusan Politik Islam Fakultas Adab Dan Humaniora

pemikirannya dalam membimbing penulis sehingga penulisan Tesis ini dapat

diselesaikan dengan baik.

Bapak dan Ibu Staf Administrasi serta karyawan Universitas Islam Negeri

Raden Fatah Palembang

Kepada perpustakaan daerah kota Pagar Alam yang telah memberi izin

penelitian dan membantu peneliti dalam memberi informasi yang dibutuhkan.

Anggota sejarawan kota pagar alam bapak Dahuli telah bersedia untuk

diwawancarai dalam pengambilan data yang dibutuhkan.

Kepada kedua orang tua, keluarga, teman dekat telah mendukung dan

menyemangati dalam pembuatan skripsi.

Rekan-rekan seperjuangan Prodi Politik Islam angkatan 2016.

Semoga Allah SWT senantiasa membalas semua amal baik mereka dan

mendapatkan pahala. Kritik dan saran sangat diharapkan dalam membangun skripsi

ini agar menjadi lebih baik lagi dan sempurna. Demikianlah skripsi ini saya

buat, semoga skripsi ini dapat bermanfaat untuk pembelajaran dan pengembangan

ilmu pengetahuan bagi kita semua.

Palembang, agustus 2020

Penulis,

Page 7: Jurusan Politik Islam Fakultas Adab Dan Humaniora

Putri Ayu Lestari

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1: Letak Geografis Kota Pagar Alam26

Tabel 2.2: Jumlah Penduduk Kota Pagar Alam27

Page 8: Jurusan Politik Islam Fakultas Adab Dan Humaniora

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Penelitian ini muncul dari sebuah kerangka pikir kebudayaan tradisional bahwa

tidak ada di dunia ini sesuatu yang muncul tanpa ada kaitanya dengan sejarah pada masa

lalu. Penelitian ini merupakan suatu kajian mengenai kedudukan kepemimpinan pada

suatu pemerintahan tradisional yang telah lama dijalani masyarakat Besemah pada masa

orde lama. Namun jarang sekali masyarakat Besemah pada masa reformasi saat ini

mengetahui akan adanya sistem pemerintahan tradisional yang pernah dijalani para nenek

moyang dahulu di masa orde lama pada seluruh wilayah Besemah Pagar Alam.

Fokus penelitian ini akan mengkaji tentang sistem pemerintahan tradisional yang

dijalankan oleh masyarakat Besemah Pagar Alam pada masa orde lama. Sistem

tradisional dalam konteks ini yaitu sistem kepemimpinan tradisional yang bernama

“lampik Empat Merdike Duwe” yang dijalankan diseluruh wilayah Pagar Alam

khususnya masyarakat Besemah.

Sistem Pemerintahan adalah suatu tatanan utuh yang terdiri atas berbagai

komponen pemerintahan yang bekerja saling bergantungan dan mempengaruhi dalam

Page 9: Jurusan Politik Islam Fakultas Adab Dan Humaniora

mencapaian tujuan dan fungsi. Begitupun sistem pemerintahan tradisional yang pernah

diterapkan diwilayah besemah pagar Alam pada masa orde lama. sistem pemerintahan

tradisional merupakan sistem pemerintahan yang digunakan masyarakat pada wilayah

tertentu dengan mengikuti aturan adat istiadat pada suatu daerah dan memiliki tujuan

yang sama pada lingkungan tersebut.

Harusnya sistem pemerintahan tradisional dapat dilihat sebagai suatu sistem

politik yang berlaku di lingkungan yang cocok. dalam hal ini adalah di wilayah Besemah

kota Pagar Alam. Yang diMaksud sistem politik di sini adalah suatu tatacara yang

mengatur kekuasaan dan hubungan-hubungan kekuatan yang diterapkan pada orang-

orang atau pihak-pihak yang terlibat. Karena itu mengkaji sistem politik termasuk pula

mengkaji lembaga-lembaga yang ada kaitannya dengan kekuatan dan kekuasaan .

Lampek Empat Merdike Duwe merupakan sistem pemerintahan yang mengusung

semangat musyawarah mufakat. Keberadaan sistem ini menunjukan bahwa demokrasi

sudah dikenal baik oleh masyarakat Besemah sejak dahulu. Sistem pemerintahan

tradisional ini terjadi pada masa orde lama. Sistem pemerintahan tradisional “Lampik

Empat Merdike Duwe” yang diketuai oleh ketua sumbay. Besemah waktu itu merupakan

suatu “republik” yang sangat demokratis. Tanggung-jawab dan kesetiaan sangat ketat

dibina oleh orang Besemah. Rasa loyalitas dan solidaritas yang sangat tinggi itulah yang

menyebabkan prajurit-prajurit Besemah dapat melakukan perlawanan terhadap

Kolonialisme. Hal yang mengiringi rasa solidaritas dan loyalitas yang tinggi itu, baik di

dalam keluarga batih, keluarga luas virilokal maupun pada suku Besemah. Masyarakat di

tanah Besemah sejak dulu sudah memiliki aturan dan tatanan masyarakat yang bernama

Page 10: Jurusan Politik Islam Fakultas Adab Dan Humaniora

“Lampik Empat, Merdike Due” yakni, "Perwujudan Demokrasi Murni", yang muncul,

berkembang, dan diterapkan sepenuhnya, oleh semua komponen masyarakat setempat.

Orang Besemah sebagai entitas dan sekelompok masyarakat dengan segala atribut

budaya yang dimilikinya. Identitas khas, jika kita berbicara tentang budaya orang

Besemah, antara lain seperti bentuk rumah Baghi dan Sumbay, yakni sistem

pemerintahan tradisional demokratis dengan merujuk pada istilah ‘Lampik Empat

Merdike Duwe.

Sistem pemerintahan tradisional tersebut sangat mengedepankan nilai keislaman

yang telah dibina oleh semua masyarakat yang telah diajarkan oleh pendiri dusun seperti

menyeleseaikan masalah dengan mengedepankan kesejahteraan masyarakat dan

menggunakan pedoman manusia yaitu alqur’an dan hadist sehingga tujuan yang akan

dicapai merupakan tujuan yang di inginkan seluruh masyarakat. Seperti mengadakan

pengajian terlebih dahulu saat akan dimulainya musyawarah penyelesaian masalah atau

diskusi yang akan dilaksanakan seluruh sumbay dan seluruh masyarakat.

Maka dari latar belakang diatas peneliti tertarik untuk mengkaji dan membedah

sistem pemerintahan tradisional yang dijalankan masyarakat diseluruh wilayah Besemah

Pagar Alam pada masa orde lama.

Rumusan masalah

Berdasarkan uraian diatas maka peneliti merumuskan masalah yang perlu diteliti,

sebagai berikut:

Page 11: Jurusan Politik Islam Fakultas Adab Dan Humaniora

Bagaimana sejarah terbentuknya sistem pemerintahan tradisional “Lampik Empat

Merdike Duwe” yang pernah ada dijalankan diwilayah Besemah Pagar Alam pada masa

orde lama?

Bagaimana bentuk pemerintahan tradisional“Lampik Empat Merdike Duwe” dan

dinamika pemilihan kepala sumbay di wilayah besemah dalam memimpin seluruh

masyarakat Besemah Pagar Alam ?

Apakah sistem pemerintahan “ Lampik Empat Merdike Duwe” berpengaruh pada

dinamika pemerintahan pada saat ini di Pagar Alam ?

Batasan Masalah

Supaya hasil penelitian ini berjalan dengan baik dari hasil pembahasan, maka dari

itu harusnya peeliti membuat batasan masalah. Batasan masalah didalam penelitian ini

sangat berpengaruh supaya pnelitian ini mempunyai arah. Di dalam judul yang akan

membahas memiliki arah dalam pencarian data dan membahas masalah tersebt. Dari

rumusan masalah yang telah dijelaskan, peneliti membuat batasan dimulai dari asal mula

dibentuknya dan struktu pemerintahan tradisional serta pengaruh pemerintahan tersebut

dibesemah pagaralam pada era orde lama.

Tujuan Penelitian

Penelitian yang dilakukan bertujuan sebagai berikut

Agar dapat memperjelaskan asal mula pemerintahan yang telah diterapkan penduduk

masyarakat besemah di era orde lama.

Page 12: Jurusan Politik Islam Fakultas Adab Dan Humaniora

Agar dapat mengetahui bagaimana struktur pemerintahan tersebut dan agar dapat

memperjelas bagaimana pemilihan sumbay untuk memimpin masyarakat pada era orde

lama.

Agar dapat mengetahui bagaimana pengaruh sistem pemerintahan tradisional lampi mpat

merdike duwe tersebut dengan sistem politik pada masa kini dipagaralam.

Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian merupakan penjelasan tentang pemanfaatan yang didapat dari

penelitian tersebut. Pada dasarnya penelitian ini memiliki dua macam yakni manfaat

teoris dan manfaat praktis.

Menurut manfaat teoritis, penelitian yang diinginkan ini bertujuan untuk

memperbanyaj keilmuan, difokuskan kepada prodi politik islam. Contohnya agar bisa

dipahami dan dimengerti penjelasan dan teorikonsep permaslahan yang dijalani. Pada

penelitian ini yaitu sistem pemerintahan tradisional yang diterapkan masyarakat besemah

Menurut manfaat praktis, yang diharapkan dari hasil penelitian tersebut yaitu agar

dapat dipergunakan oleh aktivis,l lembaga pemerintahan, lembaga politik dan masyarakat

besemahdalam mengerti dan dapat masyarakat dipahami pada bentuk pemerintahan yang

pernah ada pada ea orde lama di semua tanah besemah tanpa terkecuali. Kemudian agar

dapat menjadi referensi untuk ,asyarakat untuk penghidupan sosial dan politik.

Tinjauan Pustaka

Page 13: Jurusan Politik Islam Fakultas Adab Dan Humaniora

Penelitian ini merupakan penelitian yang pernah dibahas oleh peneliti peneliti lain,

namun pusat pada penelitian yang akan dibahas pada penelitian ini mempunyai titik fokus

yang berbeda dari penelitian yang pernah dibahas. Berikut adalah beberapa penelitian

yang berhubungan dengan yang dibahas., dan diperbuganakan agar dapat membantu

penulis untuk menyusun skripsi yang diteliti, yaitu :

Buku yang diteliti oleh Jamhari Hariadi, “ Identitas Khas Masyarakat Besemah

Diwilaya Besemah” memperjelaskan jika kuatnya pemerintahan diranah besemah

disebabkan oleh masyarakat besemah yang memiliki identitas kebudayaan sebagai

pengenal yang diberlakukan.

Penelitian yang diteliti oleh Tito Adonis Djoko, “Sistem Pemerintahan Di

NTT”adanya perubahan budaya yang terjadi pada masyrakat tradisional nusa tenggara

timur ini yang biasanya sangat merespon saudaranya kini berubah dan disebabkan

karena adanya pihak yang berasal dari daerah lain dan memiliki kontak dengan

masyarakat asli dari Ntt.

Jurnal yang diteliti oleh Yoiles Enembe Tentang “Kepemimpinan Ketua Adat

Pada Suku Lani Didaerah Dowo Distrik Kembu Kabupaten Tolikara” memberi

penjelasan bahwa kepemimpinan yang berada dikampung yowo memiliki bermacam

konsep yang lain dengan konsep yang dijalani. Suku lani dibagi bebrapa macam yaitu :

dani, yani, nduga. Dan yang menjadi pemimpinnya disebut kepala karet yang mempunyai

sifat otonomi, syarat yang ditentukan untuk pemilihan karet dengan memakai syrata

orang yang berasal asli dari lani.

Page 14: Jurusan Politik Islam Fakultas Adab Dan Humaniora

Jurnal yang diteliti oleh pawenari hijjang “ membahas sistem kepemerintaan

tradisional masyarakat adan dan pengolahan sumber daya alam” memberi penjelasan

bahwa bentuk kehidupan didaerah yang tertutup dan memiliki keterbatasan mewajibkan

warganya untuk melakukan respon yang telah dibentuk. Warga ammatoa mempercayai

patuntung itu sebagai pelstarian hutan, pelajaran patuntung yang diajarkan yaitu tentang

manfaat hutan untuk dipertahankannya pelestarian hutan agar dapat meyakini bahwa

hutan adalah bentuk yang tidak bisa dipisahkan dari warga ammatoa.

Jurnal yang diteliti oleh Zaenal Arifin, “ Pemerintahan Tradisional Dipesantren”

memberi penjelasan bahwa tindakan pimpinan pesantren dapat dikelompokan pada

kepemimpinan yang terfokus pada kebahagiaan pesantren. Kyai yang selalu menganggap

bawahannya sebagai kerabatnya dan memiliki prinsip dan tipe kepemimpinan yaitu,

ikhlas, berkah, dan keeibadahan.

Jurnal yang diteliti oleh Mustofa Mansur, “ Kepemimpinan Dan Letimasi

Kedudukan Kepemimpinan Tradisional Diloloda Maluku Utara” Memberi penjelasan

bahwa kedudukan kepemimpinan itu terjadi sebelum indonesia mendapat pergejolakn

dengan iringan politik yang sedang dialami. Kedudukan kekuasaan loloda mempengaruhi

pertahanan kerajaan. Usaha untuk mempertahankan seseorang raja dengan kharismatik

untuk penguasa loloda.

Jurnal yang diteliti oleh Leo Agustrino “Politik Lokal Indonesia” memberi

penjelasan bahwa bentuk pemerintahan lokal indonesia selalu berubah. Dan berakibat

pada separuh warga yang hanya dikaui menjadi hamba bukan sebagai pencetus berdirinya

indonesia pada masa lalu.

Page 15: Jurusan Politik Islam Fakultas Adab Dan Humaniora

Jurnal yang diteliti oleh Muhammad Inam” Rekatulasi Pemimpin Klasik Pada

Masa Demokratis Deliberatif” memberi penjelasan bahwa sumber daya pemimpin klasik

pada era itu membuat pemimpin klasik berdiri. Penjelasan tersebut memiliki fakta jika

mayoritas yang telah dirai namun dengan cara bagaimana menanggapi semua dengann

cara baik.

Kerangka Teori

Kerangka yakni analisis pemikiran yang dapat membuat kuatnya kejelasan untuk

judul yang dibahas oleh peneliti. Kerangka Teori ini dibuat untuk membantu

memecahkan masalah dan memiliki hubungan dengan variabell subjek penelitian.

Kemudian untuk pengertian teori yakni konseptual yang abstrak yang bisa

mengidentifikasi dan dapat mempermudah peneliti menghubungkan teori tersebut dengan

fenomena yang sedang dibahas.

Suatu sistem pemerintahan berawal dari penggabungan kata sistem dan

pemerintahan. Sistem berasal dari kata system yang artinya suatu tatanan atau cara.

Sistem yaiu perkumpulan ohjek atau komponen yang tidak sama dan terjalin

hubungannya. Terjalin bersama-sama untuk menggapai tujuan yang telah direncanakan

didalam wilayah tertentu. Selanjutnya pemerintahan berawal dari kata perintah.

Perintah didalam KBBI yang memiliki maksud :

Perintah yakni ucapan yang mempunyai arti suruhan agar berbuat sesuatu

Pemerintahan yaitu penguasa yang menguasai suatu wilayah atau daerah

Pemerintahan yaitu suatu hal atau suatu cara untuk memimpin pemerintahan.

Page 16: Jurusan Politik Islam Fakultas Adab Dan Humaniora

Yang harus dipahami dari arti pemerintahan antara lain : dalam arti luas

pemerintahan merupakan suatu perintah yang dilakukan lembaga pemerintahan dan

memiliki tujuan atau cita-cita mendirikan suatu negara. Untuk itu pemerintah dalam arti

sempit yaitu suatu perilaku permerintah yang diberlakukan lembaga ataupun bawahannya

untuk menjalankan tujuan diselenggarakan nya negara.

Untuk itu, arti sistem pemerintahan yakni aturan yang utuh yang beridiri karena

adanya struktur pekerja yang saling mempengaruhi untuk pencapaian tujuan. Pendapat

dari anton praptono, kata sistem pemerintahan yaitu penggabungan 2 kata sistem dam

pemerintahan. Sistem yang memiliki arti semua yang memiliki relevansi dan fungsi yang

bagus diantara bagian ataupun dengan keseluruhan, maka relevansi itu mendatangkan

suatu keterkaitan diantara bagian yang berakibat seluruhnya jika salah satu idak bekerja

dengan baik.

Sistem pemerintahan yaitu semua urusan yang diberlakukan oleh negara untuk

mngadakan kesejahteraan rakyat untuk kepentingan negara tersebut. Maka secara khusus

sistem pemerintahan diberi arti sesuatu objek yang berhubungan dengan lembaga negara

untuk mengadakan kekuasaan negara demi untuk kepentingan negara tersebut dan

mewujudkan kesejahteraan rakyat.

Sistem pemerintahan dimaksudkan (pendapat konsep trias politika pada suatu

negara) sebagai komponen yang berdiri utuh dan bekerja saling membantu dan saling

mempengaruhi untuk penggapaian tujuan pemerintah. Kekuasaan di suatu negara dibagi

menjadi 3, yakni kekuasaan eksekutif yang artinya kekuasaan yang berfungsi untum

menjalankan UUD atau menjalankan suatu pemerintahan.

Page 17: Jurusan Politik Islam Fakultas Adab Dan Humaniora

Tradisi daalm arti terminologi yaitu merupakan product yang dihasilkan dari suatu

prlawanan sosial politik yang kemunculannya berkaitan dengan manusia. Atau bisa

disimpulkan tradisi merupakan semua yang dilakukan secara turun temurun interaksi

diantara masyarakat dengan masyarakat yang lain dan memunculkan kebiasaan satu

dengan lainnya sehingga bercampur jadi satu kebiasaan.

Dan bila hubungan tersebut semakin menyebar maka akan menjadi tradisi atau

budaya didalam masyrakata dan dibuat menjadi kebanggannya. Tradisi yaitu semua hal

yang berupa adat istiadat, kepercayaan, kebiasan yang nantinya akan menjadi pelajaran

atau pemahaman yang diturunkan dari pendahulu kepada generasi setelah mereka

didasarkan oleh mitos yang diciptakan oleh rutinitas yang terus di terapkan oleh orang-

orang yang bergabung didalam suatu masyarakat.

secara jelas, tradisi muncul dengan bersamman lahirnya manusia di dunia. Tradisi

berkembang menjadi kebudayaan. Itulah yang menyebabkan keduanya dijadikan personil.

Budaya merupakan suatu cara kehidupan yang dituruti oleh anggotanna dengan

kesepakatan secara bersama. Dua kata tersebut adalah semua penggaagasan dan karya

sastra manusia untuk mewujudkan pemikiran, norma, nilai dan hukum agar menjadi dwi

tunggal. Tradisi merupakan suatu cara untuk memonitoring suatu perlakuan dengan cara

menata ruang dan waktu. Sehingga nanti akan menjadi suatu adat atau turun temurun

yang keberlanjutanya akan selalu dilakukan sampai masa depan dilingkungan sekitar.

Kepemimpinan merupakan suatu perlakuan yang bertujuan untuk suatu kelompok

bertindak dengan cara bersama-sama sesuai peraturan yang memiliki tujuan yang sama.

Bukan hanya itu pengertian kepemimpinan adalah perkumpulan suatu sifat kepribadian

Page 18: Jurusan Politik Islam Fakultas Adab Dan Humaniora

yang diharapkan menjadi prasarana untuk meyakinkan masyarakat yang dipimpin mau

dan ingin melaksanakan kewajiban yang telah ditetapkan dengan lapang dada atau ikhlas.

Seorang peneliti sosiolog yang menciptakan teori tentang otoritas bernama max

webber yang berasal dari kota jerman dan tumbuh di keluarga biasa . ia pernah mencari

ilmu di universitas heidelbegr. Dan menjadi sukses dan terkenal pada saat dia di usulkan

menjadi frofeso ekonomi di universitas freiburg pada tahun 1984.

Ia menciptakan tiga kriteria otoritas dalam pemerintahan yaitu otoritas legal yang

muncul dari peraturan yang telah ditetapkan, kemudian otoritas tradisional yaitu otoritas

yang muncul dari suatu yang tindakan yang dilakukan berulang-ulang dan berpedoman

pada adat istiadat., selanjutnya otoritas kharismatik yang berasal dari adanya aura

kharisma yang diperlihatkan oleh pemimpin sehingga masyarakat percaya atas

kepemimpinannya tersebut.

Otoritas legal

Pengertian otoritas legal yaitu sesuatu yang diberikan kewenangannya yang

bersumber pada hukum atau UU. Kriteria otoritas ini diterapkan pada suatu negara

modern dan memiliki badan hukum milik sendiri atau persrrikatan. Tapi suatu pimpinan

pada otoritas legal ini juga bisa mmempunyai kharismatik agar mencapai kecukupan

yang berbeda.

Otoritas tradisional

Pengertian otoritas tradisional yaitu suatu otoritas yang didasarkan oleh tradisi

yang berkembang dan didasarkan oleh tradisi dan berjalan lama di penghidupan

Page 19: Jurusan Politik Islam Fakultas Adab Dan Humaniora

masyarakat. Peraturan yang berasal dari kepercayaan yang telah di jalani lama dan

bersifat turun temurun.

Otoritas kharismatik

Otoritas kharismatik dinyatakan oleh max webber yakni sesuatu yang diakui

memiliki keistimewaan atau keuinikan yang diakui oleh pengikut yang dipimpin. Otoritas

ini memiliki kriteria yaitu istimewa, memiliki keunggulan dan terjamin

kepemimpinannya.

Kekerabatan yang berlangsung oleh tokoh otoritas dan anggotanya selamanya

hubungan yang terfokus dan berarah kepada struktur yang menghubungkan anggota

keluarga. Timbulnya rasa sadar aiantara pemimpin agar bisa menjalankan tugas dan

untuk anggotanya agar menjadi gambaran akan kesetiaan kepada pemimpin.

Antara kriteria otoritas yang telah dijelaskan mempunyai konsekuensi yang

berbeda didepan hukum. Kalau pada pengamatan, tipe otoritas yang digunakan oleh

otoritas legal yang muncul dari sebuah hukun maka kelegalannya atau dinamikannya

bersifat pasti atau tidak dapat diubah karena wewenang tersebut telah melekat pada

pemimpin tersebut. Tipe hukum yang ditimbulkan dari otoritas legal ini jika dipahami

akan merujuk pada product hukum yang memiliki khas hukum rasional dan materil.

Yakni, semua keputusan timbul dari pedoman kitab suci yang telah menjadikannya

pemimpin.

Beda dengan hukum yang ditimbulkan dari pemimpin yang digunakan oleh

otoritas tradisional, ia lebih terfokus pada irasional.yang berarti, pimpinan yang membuat

hukum terpacu pada kaidah diluar pemikiran, namun didasarkan oleh ramalan atau

Page 20: Jurusan Politik Islam Fakultas Adab Dan Humaniora

wahyu. Sedangkan hukum yang digunakan oleh otoritas kharismatik merupakan hukum

yang dari irasional dan materil, yang artinya yang pembentukan hukumnya diambil dai

emosional dan tidak tefokus pada kaidah apapun.

Metode Penelitian

Metodologi penelitian muncul dari kata metode yang berarti cara yang tepat

melakukan sesuatu dan logos yang berarti ilmu atau ilmu pengetahuan. Jadi, metedologi

penelitian adalah mengemukakan secara jelas hasil penelitian dengan metode yang

digunakan peneliti dalam penelitiannya..

Metedologi yang dipergunakan oleh penulis dalam penelitian ini yaitu mix atau

metode campuran, yaitu penggabungan antara dua pendekatan study pustaka dan study

kasus. Metode ini dilakukan dengan cara kombinasi antara data yang didapat dari

kepustakaan dan data yang didapat dilapangan.

Metodologi diatas diharapkan agar penulis mendapat data yang diperlukan dan

bersifat akurat.

Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif. Yang memiliki tujuan agar

nanti permaslahan tersebut bisa dijelaskan dan diuraikan dengan teori dan konsep.

Deskriptif adalah merangkum semua catatan secara cermat dari berbagai kejadian yang

didengar atau dilihat. Ilmiahh didalam KBBI berarti keilmuann yang telah dipenuhi oleh

pedoman ilmu pengetahuan dan bisa dipertanggungjwabkan kebenaran.. peneliti

Page 21: Jurusan Politik Islam Fakultas Adab Dan Humaniora

memakai jenis penelitian ini memiliki tujuan agar dapat diperoleh jawaban untuk

permasalahn yang diamati dan dapat dirangkai dengan kata-kata. .

Sumber Data

Data primer

Data primer yaitu data yang pertama didapat dari buku yang telah diterbitkan.

biasanya data primer lebih rinci dari pada data sekunder. Data utama yang didapat dalam

penelitian ini dengan mencari arsip ataupun dokumen sejaman, pencarian data yang

dilakukan melalaui perpustakaan yang dimiliki masyarakat besemah yaitu peppustakaan

pusat daerah pagaralam.

Data sekunder

Data sekunder yaitu data yang dikembangkan oleh kelompok yang bukan

pengolahnya. Data sekunder adalah data yang didapat agar dapat menjadi data tambahan

penulis seperti wawancara dengan orang yang mengerti atau yang memahami atas judul

yang menjadi permasalahan. Narasumber pada penelitian ini yaitu sejarawan atau

anggota lembaga adat besemah yang berada dipagaralam. Data itu juga penting untuk

bisa melengkapi data yang didapat pada data primer.

Tekhnik pengumpulan data

Sugiono berpendapat, tekhnik pengumpulan data yaitu suatu strategi yang baik

untuk mencari dan mngumpulkan data dan menjadi sesuatu yang pening pada penelitian.

Peneliti memakai tekhnik pengumpulan data yaitu, study kepustakaan,wawncara, dan

dokumtasi.

Page 22: Jurusan Politik Islam Fakultas Adab Dan Humaniora

Study pustaka

Yang dimaksud study pustaka yaitu tekhnik pencarian data dengan menggunakan

sumber yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. Dengan pengertian lain study

pustaka ini merupakan data primer.

Wawancara

Wawancara yaitu pengumpulan dengan cara bertanya langsung atau

mewawancarai narasumber yang telah disiapkan. Wawancara yang diadkan bersifat

terbuka. Wawancara dilakukan berulang kali sampai didapat data yang akurat. Sebelum

melaksanakan wawancara penulis harus menyiapkan beberapa pertanyaan agar pada saat

terjadinya wawancara tidak kehabisan pertanyaan.Wawancara yang dilakukan dalam

penelitian ini dengan mencari narasumber yang mengerti dan paham yaitu lembaga adat

atau sejarawan besemah. Wawancara tersebut dilakukan agar dapat dipastikan bahwa

sistem pemerintahan tradisional tersebut pernah dijalani masyarakat besemah pada era

orde lama.

Dokumentasi

Dokumentasi yaitu pencarian data dengan ditingkatkan referensi yang

berhubungan dengan penelitian. Dokumen yang dipergunakan antara lain, jurnal, internet,

blogspot dan yang lain-lain yang berhubungan dengan kajian yang diteliti. Upaya tersebut

dilakukan agar dapat menambah referensi yang telah didapat penulis.

Page 23: Jurusan Politik Islam Fakultas Adab Dan Humaniora

Analisis data

Data yang didapat kemudian diolah. Mengelolah data pada penelitian ini memakai

data deskriptif. Ada 3 proses yang harus dihadapi penulis dalam menganalisis data antara

lain yaitu pengumpulan data, reduksi data, dan penyajian data.

Pengumpulan data

Pengumpulan data pada penelitian ini yaitu mencatat seluruh data secara cermat

yang sesuai pada hasil penelitian yang sebenarnya terjadi dilapangan. Penulis

melaksanakan wawancara dengan lembaga adat , tokoh masyarakat di besemah

pagaralam. Data peneliti juga didapat dari dokumen dan foto di lapangan

Reduksi data

Reduksii yang didapat pada penelitian ini penulis harus bisa mempergunakan

penajaman, penggolongan, pengarahan dan dapat memilah mana data yang harus siambil

dan dapat disimpulkan dengan memakai cara sedemekian rupa sehingga didapatkan

kesimpulanyang bisa diambil dan diverifikasikan. Data yang didapat dari wawancara

didapat dari lembaga adat tersebut lalu dipilah yang mana data yg diperoleh dan penting

ataupundata yang bisa disimpan terlebih dahulu dan jika dibutuhkan bisa dicantumkan

Penyajian data

Penyajian data pada peneliti ini merupakan data yang didapat dari informasi dan

data yang didapat seluruhnya dipilih kemudian dibuat kesimpulan yang fokus dan dibuat

sebagai laporan data.

Page 24: Jurusan Politik Islam Fakultas Adab Dan Humaniora

Lokasi Penelitian

Pada penelitian ini akan memaparkan peneliti dalam menentukan lokasi penelitian

dengan cara membuat pertimbangan substnntif dan menelusuri agar didapat lokasi yang

diperlukan. Untuk saat penelitian pembatasan waktu, biaya menjadi pertimbangan dalam

menentukan tempat penelitian. Dari itu, penelitian ini dilakukan di perpustakaan pusat

pagaralam karena merupakan tempat menyimpan arsip-arsip atau buku yang

berhubungan dengan permasalahan yang diteliti yaitu sistem pemerintahan tradisional

lampik empat merdike duwe.

Sistematika Penulisan

Kerangka penulisan dalam penelitian ini penulis membagi menjadi 4 bab dan

beberapa sub bab, yaitu :

Bab I Pendahuluan

Bab ini meliputi latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah,

tujuan penelitian, manfaat penelitian,, tinjauan pustaka, kerangka teori, metodologi

penelitian, dan sistematika penulisan.

Bab II Profil Tempat Penelitian

Page 25: Jurusan Politik Islam Fakultas Adab Dan Humaniora

Bab ini menjelaskan tentang profil tempat penelitian serta. Keadaan masyarakat,

karya sastra masyarakat, dan kondisi politik.

Bab III Hasil Penelitian Dan Pembahasan

Pada bab ini menjelaskan tentang pembahasan hasil penelitian yang didapat dan

penguraian mengenai sistem pemerintahan tradisional dan menganalisa hasil dengan teori

yang dipakai peneliti.

Bab IV Penutup yang meliputi kesimpulan dan saran.