98
i Hubungan Minat Belajar Fikih Dengan Pengamalan Ibadah Siswa Madrasah Tsanawiyah As-Syafi’iyah Bukit Duri Jakarta Selatan Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan Untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S. Pd. I) Disusun oleh : Ade Putri Iriani 106011000052 JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1431 H/2010 M

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3744/1/ADE PUTRI...ii Hubungan Minat Belajar Fikih dengan Pengamalan Ibadah Siswa

  • Upload
    hakien

  • View
    223

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3744/1/ADE PUTRI...ii Hubungan Minat Belajar Fikih dengan Pengamalan Ibadah Siswa

i

Hubungan Minat Belajar Fikih Dengan Pengamalan Ibadah Siswa Madrasah Tsanawiyah As-Syafi’iyah Bukit Duri Jakarta

Selatan

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan Untuk Memenuhi

Syarat-syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S. Pd. I)

Disusun oleh :

Ade Putri Iriani

106011000052

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1431 H/2010 M

Page 2: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3744/1/ADE PUTRI...ii Hubungan Minat Belajar Fikih dengan Pengamalan Ibadah Siswa

ii

Hubungan Minat Belajar Fikih dengan Pengamalan Ibadah Siswa Madrasah Tsanawiyah As-Syafi’iyah Bukit Duri

Jakarta Selatan

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan

Untuk Memenuhi Syarat-syarat

Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S. Pd. I)

Oleh :

Ade Putri Iriani

106011000052

Di bawah Bimbingan

Drs. H. Aminudin Yakub, M. Ag

NIP. 197102141997031001

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1431 H/2010 M

Page 3: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3744/1/ADE PUTRI...ii Hubungan Minat Belajar Fikih dengan Pengamalan Ibadah Siswa

iii

LEMBAR PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama : Ade Putri Iriani No. Induk Mahasiswa : 106011000052 Jurusan : Pendidikan Agama Islam Alamat :Jl. D Asem Baris Rt. 008 Rw. 04 No. 38 Kebon Baru

Jakarta Selatan Judul Skripsi : Hubungan Minat Belajar Fikih Dengan

Pengamalan Ibadah Mahdah Siswa Madrasah Tsanawiyah As-Syafi’iyah Bukit Duri Jakarta Selatan

Dengan ini saya menyatakan bahwa: 1. Skripsi ini merupakan karya asli saya sendiri yang diajukan untuk memenuhi

salah satu persyaratan memperoleh gelar Strata Satu (S1) di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan skripsi ini telah saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan karya asli saya, maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 10 Desember 2010 Ade Putri Iriani

Page 4: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3744/1/ADE PUTRI...ii Hubungan Minat Belajar Fikih dengan Pengamalan Ibadah Siswa

iv

ABSTRAK Nama : Ade Putri Iriani Nim : 106011000052 Fak/jur : Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Judul : Hubungan Minat Belajar Fikih Dengan Pengamalan Ibadah Siswa

Madrasah Tsanawiyah As-Syafi’iyah Bukit Duri Jakarta Selatan

Minat merupakan salah satu faktor psikis yang membantu dan mendorong individu dalam memberi stimuli suatu kegiatan yang dilaksanakan untuk mencapai tujuan yang hendak dicapai. Minat timbul apabila individu tertarik kepada sesuatu karena sesuai dengan kebutuhannya dan merasakan bahwa sesuatu yang sedang dipelajari dirasakan berarti baginya. Sedangkan pengamalan ibadah yakni perbuatan yang dilakukan seorang hamba sebagai usaha menghubungkan dan mendekatkan diri kepada Allah swt dengan taat melaksanakan perintah-Nya serta menjauhi segala larangan-Nya. Maka apabila siswa memiliki minat yang tinggi terhadap bidang studi Pendidikan Agama Islam terutama pada mata pelajaran fiqih, maka kecenderungan siswa untuk selalu mempelajarinya, memperhatikan dan memperdalam pelajaran fiqih yang diberikan guru dikelas untuk menambah khazanah ilmu pengetahuan agar dapat mencukupi kebutuhannya dan mampu mempraktekkan serta mengamalkannya dalam kehidupan mereka sehari-hari

Penelitian ini dilaksanakan di MTs. As-Syafi’iyah Jakarta Selatan Oktober-November 2010 yang dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah siswa/siswi MTs. As-Syafi’iyah Jakarta kelas VII dengan jumlah 40 orang. Ini merupakan sebagian dari populasi yang berjumlah 140 orang siswa/siswi MTs. As-Syafi’iyah Jakarta Selatan.

Data tentang hubungan minat belajar fikih dengan pengamalan ibadah siswa diperoleh berdasarkan angket yang diisi oleh siswa. Metode yang digunakan adalah korelasi product moment dengan taraf 5 %. Dari hasil perhitungan dengan menggunakan rumus korelasi product moment diperoleh r hitung sebesar 0,64. Kemudian hasil tersebut dibandingkan dengan r tabel dengan df = 38 taraf signifikansi 5 % adalah 0,304 berarti r hitung lebih besar dari r tabel. Dengan demikian hipotesis nol yang menyatakan tidak terdapat hubungan positif yang signifikan antara minat belajar fikih dengan pengamalan ibadah siswa ditolak dan sebaliknya hipotesis alternatif yang menyatakan terdapat hubungan yang signifikan antara minat belajar fikih dengan pengamalan ibadah siswa diterima. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pengamalan ibadah siswa Madrasah Tsanawiyah dalam kehidupan sehari-hari salah satunya dapat dipengaruhi oleh minat belajar fikih, sehingga pengamalan ibadah memiliki kaitan yang erat dengan minat belajar fikih.

Page 5: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3744/1/ADE PUTRI...ii Hubungan Minat Belajar Fikih dengan Pengamalan Ibadah Siswa

v

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadira Allah SWT, yang telah

melimpahkan kekuatan lahir dan batin kepada diri penulis, sehingga setelah

melalui proses yang cukup panjang, pada akhirnya skripsi in dapat terselesaikan.

Shalawat dan salam semoga selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad saw

beserta keluarga dan sahabatnya demikian juga para pengikutnya yang setia

mengikuti jejak Rasul.

Selanjutnya, penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang tak

terhingga kepada semua pihak yang membantu kelancaran penulisan skripsi ini,

baik berupa dorongan moril dan materil. Karena penulis yakin tanpa bantuan dan

dukungan tersebut, sulit rasanya bagi penulis untuk menyelesaikan penulisan

skripsi ini.

Disamping itu, izinkan penulis untuk menyampaikan ucapan terima kasih

dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada:

1. Dekan fakultas ilmu tarbiyah dan keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

bapak Prof. Dr. H. Dede Rosyada, M. A, selaku dosen seminar Proposal

beserta seluruh staffnya.

2. Ketua dan sekretaris Jurusan Pendidikan Agama Islam beserta seluruh

staffnya.

3. Bapak Drs. H. Aminudin Yaqub, M.Ag yang telah sabar dan meluangkan

waktunya untuk membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

4. Bapak dan Ibu dosen fakultas ilmu tarbiyah dan keguruan yang telah

memberikan ilmunya kepada penulis, semoga bapak dan ibu dosen selalu

dalam rahmat dan lindungan Allah SWT. Sehingga ilmu yang telah diajarkan

dapat bermanfaat dikemudian hari.

5. Ungkapan terima kasih dan penghargaan yang sangat spesial penulis haturkan

dengan rendah hati dan rasa hormat kepada kedua Orang Tua penulis yang

tercinta, Ayahanda H.Anda.St.Bagindo dan ibunda Hj.Yulmaita serta keluarga

penulis yang dengan segala pengorbanannya yang tak pernah penulis lupakan

atas jasa-jasa mereka. Doa restu, nasihat dan petunjuk dari mereka berdua

Page 6: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3744/1/ADE PUTRI...ii Hubungan Minat Belajar Fikih dengan Pengamalan Ibadah Siswa

vi

kiranya merupakan dorongan moril yang paling efektif bagi kelanjutan studi

penulis hingga saat ini.

6. Kepala sekolah MTs. As-Syafi’iyah Jakarta Selatan beserta staffnya yang

telah memberikan izin, bantuan, dan kerja samanya dalam, penelitian.

7. Bapak pimpinan beserta para staff Perpustakaan Utama, Perpustakaan

Fakulatas Tarbiyah dan Keguruan, atas segala kemudahan yang diberikan

kepada penulis untuk mendapatkan referensi yang mendukung penyelesaian

skripsi ini.

8. Teman-temanku Mahasiswa UIN khususnya anak-anak tarbiyah jurusan

pendidikan agama Islam Kelas B angkatan 2006, teman-teman dekatku Dini,

dahria, ani, dewi, aisyah, aminah, siti, sarifah dll yang selalu memberikan

support yang semangat.

Akhirnya penulis berharap semoga amal baik dari semua pihak yang telah

membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini mendapatkan balasan pahala

dari rahmat Allah SWT. Semoga apa yang telah ditulis dalam skripsi ini dapat

bermanfaat bagi semua pihak. Amin ya Rabbal alamin.

Jakarta, 25 November 2010

Ade Putri Iriani

Page 7: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3744/1/ADE PUTRI...ii Hubungan Minat Belajar Fikih dengan Pengamalan Ibadah Siswa

vii

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN

LEMBAR PERNYATAAN

ABSTRAK.............................................................................................................i

KATA PENGANTAR..........................................................................................ii

DAFTAR ISI.........................................................................................................iv

DAFTAR TABEL ...............................................................................................vi

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah......................................................................1

B. Identifikasi Masalah............................................................................6

C. Pembatasan Masalah...........................................................................6

D. Perumusan Masalah............................................................................7

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian..........................................................7

BAB II : KAJIAN TEORI

A. Minat Belajar Fikih

1 Pengertian Minat Belajar...............................................................9

2 Konsep Pelajaran Fikih.................................................................12

3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengembangan Minat

Belajar...........................................................................................15

4 Pengukuran Minat.........................................................................17

5 Minat Belajar Fikih dalam Pengamalan Ibadah...........................17

B. Pengamalan Ibadah

1. Pengertian Ibadah........................................................................18

2. Pengertian Pengamalan Ibadah...................................................20

3. Ruang Lingkup Ibadah................................................................20

4. Tujuan Ibadah..............................................................................22

5. Dasar Hukum Ibadah...................................................................22

Page 8: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3744/1/ADE PUTRI...ii Hubungan Minat Belajar Fikih dengan Pengamalan Ibadah Siswa

viii

6. Macam-macam Ibadah ...............................................................23

C. Kerangka Berfikir dan Hipotesis......................................................24

D. Perumusan Hipotesis…………………………….………………...25

BAB III : METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian..............................................................................27

B. Tempat dan Waktu Penelitian.......................................................27

C. Variabel Penelitian........................................................................27

D. Populasi dan Sampel.....................................................................28

E. Alat Pengumpulan Data................................................................28

F. Instrument Penelitian.....................................................................29

G. Teknik Pengolahan Data...............................................................30

H. Teknik Analisis Data.....................................................................31

BAB IV : HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Sekolah

1. Sejarah Berdirinya MTs. As-Syafi’iyah…….…………….....34

2. Visi dan Misi Madrasah Tsanawiyah as-Syafi’iyah………....35

3. Keadaan Siswa, Guru, dan Karyawan……………………….37

4. Kurikulum yang digunakan.....................................................40

5. Sarana dan Prasarana di MTs As-Syafi’iyah………………...43

B. Deskripsi Data Hasil Penelitian.....................................................46

C. Analisa Data .................................................................................65

D. Interprestasi Data………………………………………………..68

BAB V : PENUTUP

A. Kesimpulan………………………………………………………71

B. Saran-saran………………………………………………………72

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 9: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3744/1/ADE PUTRI...ii Hubungan Minat Belajar Fikih dengan Pengamalan Ibadah Siswa

ix

DAFTAR TABEL

Daftar Tabel Hal

Tabel 1 Kisi-kisi Intrumen Penelitian 28

Tabel 2 Jawaban dalam Skoring 29

Tabel 3 Jawaban dalam Skoring 30

Tabel 4 Biografi MTs. As-Syafi’iyah 34

Tabel 5 Personal Madrasah 35

Tabel 6 Keadaan Peserta Didik 35

Tabel 7 Jumlah Rombongan Belajar 36

Tabel 8 Data Siswa sesuai usia, kelas dan jenis kelamin 36

Tabel 9 Data Tenaga Pendidik & Kependidikan 37

Tabel 10 Daftar Mata Pelajaran dan jam pelajaran 40

Tabel 11 Struktur Kurikulum KTSP MTs As-Syafi’iyah 41

Tabel 12 Ruangan Madrasah 42

Tabel 13 Sarana Mebel 43

Tabel 14 Sarana Administrasi 43

Tabel 15 Sarana Olah Raga dan Seni 44

Tabel 16 Hasil Perhitungan Angket 45

Tabel 17 Hasil perhitungan Product Moment 64

Page 10: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3744/1/ADE PUTRI...ii Hubungan Minat Belajar Fikih dengan Pengamalan Ibadah Siswa

x

Page 11: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3744/1/ADE PUTRI...ii Hubungan Minat Belajar Fikih dengan Pengamalan Ibadah Siswa

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan cara/jalan untuk mengembangkan dan

mengarahkan diri menjadi sosok manusia yang memiliki kepribadian yang utama

dan sempurna. Dengan pendidikan, manusia dapat mengembangkan kepribadian

baik jasmani maupun rohani ke arah yang lebih baik dalam kehidupannya,

sehingga semakin maju suatu masyarakat maka akan semakin penting pula adanya

pendidikan bagi pertumbuhan dan perkembangan anak. Bersamaan dengan itu

Islam memandang pendidikan sebagai dasar utama seseorang diutamakan dan

dimuliakan. Hal ini sebagaimana firman Allah SWT dalam al-Qur'an Surat al-

Mujadilah ayat 11

......

“Niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman diantaramu dan orang-orang yang diberi pengetahuan beberapa derajat….” (QS.Al Mujadilah:11)1 Pada dasarnya, pendidikan dalam persfektif Islam berupaya untuk

mengembangkan seluruh potensi peserta didik seoptimal mungkin, baik

1 Departemen Agama RI, Al- Quran dan Terjemahannya, (Bandung: CV J-Art, 2007), h.

543.

Page 12: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3744/1/ADE PUTRI...ii Hubungan Minat Belajar Fikih dengan Pengamalan Ibadah Siswa

2

menyangkut aspek jasmaniah maupun rohaniah: akal dan akhlak. Dengan

optimalisasi seluruh potensi yang dimilikinya, Pendidikan Islam berupaya untuk

mengantarkan peserta didik ke arah kedewasaan pribadi secara paripurna, yaitu

yang beriman dan berilmu pengetahuan. Kesemua itu diharapkan saling

mempengaruhi antara satu sama yang lain dalam mencapai perkembangan

pendidikan yang diinginkan.2

Dari pernyataan di atas menjadi jelas bahwa pendidikan dalam persfektif

Islam adalah sebuah upaya mencerdaskan akal membentuk jiwa Islami, sehingga

akan terwujud sosok pribadi muslim sejati yang berbekal pengetahuan dalam

segala aspek kehidupan. Namun pada pelaksanaannya Pendidikan Islam yang

berlangsung masih banyak yang penekanannya pada aspek kognitif semata.

Tanpa mengembangkan pada dua aspek yang lain yakni aspek afektif dan

psikomotor.

Diakui bahwa persoalan-persoalan yang selalu menyelimuti dunia

pendidikan Islam sampai pada saat ini selalu berada dalam lingkaran : tujuan yang

tidak sejalan dengan kebutuhan masyarakat, metode pengajaran yang statis dan

kaku, sikap dan mental pendidik, kurikulum yang tidak progresif dan lain

sebagainya. Padahal pendidikan seyogyanya memiliki landasan-landasan yang

didasarkan pada perbedaan-perbedaan dan orientasi yang ada pada

masyarakatnya.

Ilmu pengetahuan menurut agama Islam bukan saja sangat penting untuk

perbaikan kehidupan dan kemajuan manusia, tetapi juga untuk mengingat dan

mendekatkan diri kepada Allah SWT. Karena pada dasarnya Al-Qur'an pun telah

memberikan suatu dorongan kepada pemeluknya untuk menguasai ilmu

pengetahuan, ini terlihat dari ayat-ayat Al-Qur'an yang mengajak untuk berfikir,

melakukan penalaran, dan bahkan menyanjung orang-orang yang suka

menggunakan akalnya.

Manusia diciptakan Allah selain menjadi hamba-Nya, juga menjadi

penguasa (khalifah) di atas bumi. Selaku hamba dan "khalifah", manusia telah

2 Samsul Nizar, Pengantar Dasar-dasar Pendidikan Islam, (Jakarta : Gaya Media

Pratama, 2001), h. 7

Page 13: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3744/1/ADE PUTRI...ii Hubungan Minat Belajar Fikih dengan Pengamalan Ibadah Siswa

3

diberi kemampuan jasmaniah (fisiologis) dan rohaniah (mental psikologis) yang

dapat ditumbuh-kembangkan seoptimal mungkin, sehingga menjadi alat yang

berdaya guna dalam ikhtiar kemanusiaannya untuk melaksanakan tugas pokok

kehidupan di dunia.

Untuk mengembangkan atau menumbuhkan kemampuan dasar jasmaniah

dan rohaniah tersebut, pendidikan merupakan sarana (alat) yang menentukan

sampai di mana titik optimal kemampuan-kemampuan tersebut dapat dicapai.

Lebih jauh lagi, Zakiah Daradjat mengungkapkan dalam bukunya Ilmu

pendidikan Islam, bahwa manusia adalah makhluk pedagogik yakninya makhluk

Allah yang dilahirkan membawa potensi dapat dididik dan dapat mendidik.3

Dialah yang memiliki potensi dapat dididik dan mendidik sehingga mampu

menjadi khalifah di bumi, pendukung dan pengembang kebudayaan. Ia

dilengkapi dengan fitrah Allah, berupa bentuk atau wadah yang dapat diisi

dengan berbagai kecakapan dan keterampilan yang dapat berkembang, sesuai

dengan kedudukannya sebagai makhluk yang mulia. Pikiran, perasaan dan

kemampuannya berbuat merupakan komponen dari fitrah itu.

Sedangkan tujuan yang hendak dicapai adalah terbentuknya kepribadian

yang utuh, serta hamba Tuhan yang mengabdikan diri kepada-Nya. Firman Allah

dalam surat Az-Zariyat ayat 56, yang berbunyi:

)٥٦: الذاریات( لیعبدون إلا والإنس الجن خلقت وما "Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku". (Q.S. Az-Zariyat: 56)4 Al-Qur'an mengajarkan kepada manusia agar dapat memantau dan

mengatur tata kehidupan serta memanfaatkan perkembangan yang terjadi, sesuai

dengan fungsinya sebagai khalifah di muka bumi. Itulah sebabnya Al-Qur'an

mencela sikap fanatik orang jahiliyah terhadap pandangan kuno yang mereka

pusakai dari peninggalan nenek moyang mereka.

3Zakiah Daradjat, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta : Bumi Aksara, 2000), h. 16 4Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Bandung : Diponegoro, 2004), h.

523

Page 14: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3744/1/ADE PUTRI...ii Hubungan Minat Belajar Fikih dengan Pengamalan Ibadah Siswa

4

Secara tegas Allah SWT memerintahkan manusia untuk beribadah kepada-

Nya dengan Firman-Nya dalam Al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat 21 yaitu:

) ٢١: البقرة ( “Hai manusia, sembahlah Tuhanmu yang telah menciptakanmu dan

orang-orang sebelummu, agar kamu bertakwa”. (Q.S. Al-Baqarah: 21).5 Perintah itu adalah esensi dari semua tugas manusia sehingga tugas

pendidikan juga merupakan salah satu tugas dalam rangka beribadah kepada-

Nya.

Ilmu tentang ibadah dimuat dalam Ilmu Fikih. Ibadah adalah wajib,

mempelajari ilmu tentang ibadah wajib pula, karena tidak mungkin seseorang

melaksanakan ibadah itu hanya mengetahui esensi dari ibadah saja tanpa

mengetahui cara melakukan ibadah tersebut.

Madrasah Tsanawiyah sebagai salah satu lembaga pendidikan islam yang

diakui oleh pemerintah. Di madrasah ini diajarkan teori dan praktek ibadah

sesuai dengan yang termuat dalam kurikulum bidang studi Fikih. Isi dari bidang

studi ini merupakan bahan pengajaran yang berdiri sendiri sebagai mata pelajaran

atau bidang studi pokok.

Tujuan mempelajari materi bidang studi ini yang tercantum didalam

kurikulum Madrasah Tsanawiyah adalah setelah mempelajari materi bidang studi

Fikih, siswa harus mengetahui bagaimana cara melaksanakan ibadah yang baik

dan benar, mereka juga terdorong untuk melaksanakan pengamalan ibadah yang

sesuai dengan materi pelajaran Fikih yang diajarkan kepada mereka di sekolah.

Siswa yang duduk di bangku Madrasah Tsanawiyah, secara umum berusia

13-15 Tahun dan pengamalan ibadah yang dilakukan oleh mereka dalam

kehidupan sehari-hari terutama yang berkaitan dengan pengamalan ibadah wajib

pada umumnya hanya pada shalat lima waktu, zakat serta puasa di bulan

Ramadhan.

5 Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, h. 4

Page 15: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3744/1/ADE PUTRI...ii Hubungan Minat Belajar Fikih dengan Pengamalan Ibadah Siswa

5

Untuk peningkatan kualitas siswa di bidang iman dan takwa, pengajaran

ilmu fikih dijadikan sebagai salah usaha mencapainya. Melalui pembelajaran

Fikih diharapkan dapat meningkatkan iman dan takwa siswa dan

mereka dapat merealisasikannya dalam sikap dan prilaku hidupnya sesuai

dengan tujuan pembelajaran mata pelajaran Fikih. Disamping itu Madrasah

Tsanawiyah as-Syafi’iyah Bukit Duri juga memiliki kegiatan keagamaan yang

rutin dan terprogram seperti pelaksanaan shalat zuhur secara berjamaah. Selain

itu Madrasah Tsanawiyah as-Syafi’iyah Bukit Duri juga memiliki sarana dan

prasana beribadah yang memadai serta kontrol yang baik terhadap pelaksanaan

ibadah siswa-siswinya.

Keberhasilan suatu proses pendidikan sangat dipengaruhi oleh kesiapan

pendidik dan peserta didik (siswa). Jika di antara keduanya atau salah satunya

tidak ada kesiapan, maka keberhasilan suatu proses pendidikan sukar dicapai.

Untuk mengetahui kesiapan peserta didik (siswa) dapat dilihat dari minat

belajarnya.

Dengan adanya minat pada diri peserta didik (siswa) dalam mempelajari

suatu pelajaran khususnya mata pelajaran Fikih akan membantu siswa tersebut

untuk mencapai keberhasilan belajarnya. Keberhasilan belajar yang dicapai

bukan hanya berupa nilai atau prestasi melainkan juga adanya perubahan tingkah

laku.

Dengan demikian jelas bahwa minat memiliki fungsi yang penting dalam

mencapai prestasi belajar. Mustahil apabila siswa yang tekun belajar nilainya

tidak akan memuaskan, demikian pula dengan minat belajar pada mata pelajaran

Fikih. Apabila siswa berminat pada mata pelajaran Fikih maka ia akan terus

tekun mempelajarinya yang pada akhirnya prestasi yang dicapai akan

memuaskan. Prestasi yang diraih bukan hanya dalam bentuk nilai melainkan juga

pengamalan dari isi atau tujuan pembelajaran mata pelajaran Fikih yang

diaktualisasikan dalam bentuk pengamalan ibadah yang ditunjukkan oleh siswa.

Dengan melihat pentingnya pembelajaran Fikih yang diberikan kepada

siswa, maka ada beberapa hal yang mendorong penulis tertarik untuk meneliti

Page 16: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3744/1/ADE PUTRI...ii Hubungan Minat Belajar Fikih dengan Pengamalan Ibadah Siswa

6

permasalahan tersebut yang dituangkan ke dalam bentuk skripsi dengan judul.

“Hubungan Minat Belajar Fikih dengan Pengamalan Ibadah Siswa

Madrasah Tsanawiyah As-Syafi’iyah Bukit Duri”.

B. Identifikasi Masalah

Setelah penulis melakukan penelitian tentang “Hubungan minat belajar

fiqih dengan pengamalan ibadah siswa MTs As-Syafi’iyah” ini ternyata banyak

masalah yang muncul, masalah tersebut di antaranya adalah sebagai berikut:

1. Minat belajar siswa di sekolah pada mata pelajaran fikih.

2. Pengamalan ibadah siswa dalam kehidupan sehari-hari.

3. Minat belajar fiqih dan kaitannya dengan pengamalan ibadah.

4. Pelaksanaan pengajaran Fikih Madrasah Tsanawiyah as-Syafi’iyah.

5. Keteladanan guru di sekolah dalam mempengaruhi pengamalan ibadah

siswa di Madrasah Tsanawiyah As-Syafi’iyah.

C. Batasan Masalah

Untuk memudahkan dalam mencapai sasaran yang ingin dicapai maka

penulis memberikan batasan masalah pada berbagai aspek permasalahan sebagai

berikut :

1. Pelaksanaan pengajaran Fikih Madrasah Tsanawiyah As-Syafi’iyah Bukit

Duri.

2. Pengamalan ibadah dan minat belajar Fikih siswa Madrasah Tsanawiyah

As-Syafi’iyah Bukit Duri.

3. Kendala yang dihadapi guru mengenai minat belajar Fikih dengan

pengamalan ibadah siswa Madrasah Tsanawiyah As-Syafi’iyah Bukit

Duri.

4. Usaha yang dilaksanakan oleh guru mengenai minat belajar Fikih dengan

pengamalan ibadah siswa Madrasah Tsanawiyah As-Syafi’iyah Bukit

Duri.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang penulis paparkan diatas, penulis

mengemukakan rumusan masalah : “Adakah hubungan minat belajar Fikih

Page 17: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3744/1/ADE PUTRI...ii Hubungan Minat Belajar Fikih dengan Pengamalan Ibadah Siswa

7

dengan pengamalan ibadah siswa Madrasah Tsanawiyah As-Syafi’iyah Bukit

Duri”?.

E. Tujuan dan Manfaat Penulisan Skripsi

1. Tujuan Penelitian

Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah :

a. Untuk dapat mengetahui gambaran umum Madrasah Tsanawiyah As-

Syafi’iyah Bukit Duri.

b. Untuk dapat mengetahui pelaksanaan pengajaran Fikih Madrasah

Tsanawiyah As-Syafi’iyah Bukit Duri.

c. Untuk dapat mengetahui Pengamalan ibadah dan minat belajar Fikih

siswa Madrasah Tsanawiyah As-Syafi’iyah Bukit Duri.

d. Untuk dapat mengetahui Kendala yang dihadapi guru mengenai minat

belajar Fikih dengan pengamalan ibadah siswa Madrasah Tsanawiyah

As-Syafi’iyah Bukit Duri.

e. Untuk dapat mengetahui usaha yang dilaksanakan oleh guru mengenai

minat belajar Fikih dengan pengamalan ibadah siswa Madrasah

Tsanawiyah As-Syafi’iyah Bukit Duri.

2. Manfaat Penelitian

Sedangkan kegunaan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Dapat berguna terutama bagi pihak pengelola pendidikan dalam

meningkatkan kegiatan belajar mengajar khususnya dalam bidang studi

fiqih demi peningkatan kualitas pendidikan yang lebih baik di masa

yang akan datang.

b. Menjadi acuan bagi guru dan orang tua dalam meningkatkan minat

belajar Fikih dan pengamalan ibadah siswa sehari-hari.

c. Dengan adanya penelitian ini, di harapkan dapat berguna terutama bagi

diri penulis untuk menambah khasanah ilmu pengetahuan dan dapat

pula menjadi bahan masukan bagi calon guru khususnya bidang studi

Fikih.

Page 18: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3744/1/ADE PUTRI...ii Hubungan Minat Belajar Fikih dengan Pengamalan Ibadah Siswa

8

BAB II

KAJIAN TEORI

Dalam bab II ini akan dijabarkan tentang kajian teori yang terkait dengan

minat belajar dan pengamalan ibadah.

A. Minat Belajar Fiqih

1. Pengertian Minat Belajar

Setiap individu mempunyai kecendrungan dasar untuk berhubungan

dengan sesuatu yang ada di sekitar lingkungannya. Apabila sesuatu itu

memberikan rasa senang, bahagia, dan bermanfaat kepada dirinya, kemungkinan

ia akan berminat terhadap sesuatu tersebut.

Minat timbul apabila individu tertarik kepada sesuatu karena sesuai

dengan kebutuhannya dan merasakan bahwa sesuatu yang sedang dipelajari

dirasakan berarti baginya.

Minat merupakan salah satu faktor psikis yang membantu dan mendorong

individu dalam member stimuli suatu kegiatan yang dilaksanakan untuk mencapai

tujuan yang hendak dicapai.

Di dalam kamus bahasa Indonesia kontemporer dinyatakan bahwa “ minat

berarti kemauan yang terdapat dalam hati atas sesuatu : gairah, keinginan”1

Dari segi bahasa minat dapat diartikan sebagai kecenderungan hati yang

1 Peter Salim dan Yenni Salim, Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer, ( Jakarta: modern English, 1991), h.979

Page 19: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3744/1/ADE PUTRI...ii Hubungan Minat Belajar Fikih dengan Pengamalan Ibadah Siswa

9

tertinggi terhadap sesuatu gairah atau keinginan.2

Berdasarkan pernyataan diatas bahwa minat merupakan kecendrungan

yang terdapat dalam hati yang diharapkan tinggi terhadap sesuatu sehingga

menimbulkan gairah atau keinginan terhadap sesuatu itu. Sesuatu yang dilakukan

penuh minat akan mengahsilkan sesuatu yang baik.

Sedangkan minat menurut istilah yang dikemukakan oleh beberapa ahli

psikologi, diantaranya sebagai berikut:

Menurut Doyles Fryer “ minat atau interest adalah gejala psikis yang

berkaitan dengan objek atau aktivitas yang menstimulir perasaan senang pada

individu”3

Minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada suatu hal atau

aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan

suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri. Semakin kuat atau

dekat hubungan tersebut, semakin besar minat.4 Kegiatan yang diminati

seseorang, diperhatikan terus menerus yang disertai dengan rasa senang. Jadi

berbeda dengan perhatian, karena perhatian sifatnya sementara (tidak dalam

waktu yang lama) dan belum tentu diikuti dengan rasa senang, sedangkan minat

selalu diikuti dengan perasaan senang dan dari situlah diperoleh kepuasan.

Menurut Alisuf Sabri, minat adalah “suatu kecenderungan untuk selalu

memperhatikan dan mengingat sesuatu yang secara terus menerus, minat ini erat

kaitannya dengan perasaan terutama perasaan senang, karena itu dapat dikatakan

minat itu terjadi karena sikap senang kepada sesuatu”.5

Ahmad D. Marimba mengemukakan bahwa, minat ialah kecenderungan

jiwa kepada sesuatu, karena kita merasa ada kepentingan dengan sesuatu itu, pada

2 Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai

Pustaka, 2007), cet. Ke-4, hal. 744. 3 Wayan Nurkencana dan P.P.N Sumartana, Evaluasi Pendidikan, ( Surabaya: Usaha

Nasional, 1986), h.229 4 Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, ( Jakarta: PT. Bina

Aksara, 1988), cet ke-1, h.182. 5 Alisuf sabri, Psikologi Pendidikan, (Jakarta :Pedoman Ilmu Jaya, 1995), cet. Ke-2. Hal.

84.

Page 20: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3744/1/ADE PUTRI...ii Hubungan Minat Belajar Fikih dengan Pengamalan Ibadah Siswa

10

umumnya disertai dengan perasaan senang akan sesuatu itu.6

Elizabeth B.Hurlock juga mengemukakan bahwa, minat merupakan

sumber motivasi yang mendorong orang untuk melakukan apa yang mereka

inginkan bila mereka bebas memilih.

Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa Minat itu

berperan sebagai “motivating force” yaitu sebagai kekuatan yang akan

mendorong siswa untuk belajar. Siswa yang berminat (sikapnya senang) kepada

pelajaran akan tampak terdorong terus untuk tekun belajar.7

Dengan demikian segala aktifitas atau kegiatan bila dilakukan dengan

minat maka akan mendatangkan perasaan senang dan tidak bosan, karena kegiatan

tersebut pada dasarnya tidak bertentangan dengan keinginan seseorang. Termasuk

dalam menjalani kegiatan proses belajar mengajar, sehingga dalam hal ini siswa

dapat memahami materi yang diberikan oleh guru dengan baik tanpa adanya

hambatan yang sifatnya dari dalam diri siswa tersebut. Dan seorang guru harus

berusaha memotivasi siswanya. Karena siswa yang mempunyai motivasi yang

tinggi terhadap belajar, akan mempunyai minat yang tinggi pula terhadap kegiatan

belajar.

Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang sangat

fundamental dalam setiap penyelenggaraan jenis dan jenjang pendidikan.ini

berarti berhasil atau gagalnya pencapaian tujuan pendidikan itu amat tergantung

pada proses belajar yang dialami siswa, baik ketika berada di sekolah maupun di

lingkungan rumah atau keluarganya sendiri.

Menurut Chaplin, yang dikutip oleh Muhibbin Syah mengartikan bahwa

belajar adalah “perolehan perubahan tingkah laku yang relatif menetap sebagai

akibat latihan dan pengalaman.”8

Sedangkan menurut Cronbach belajar yang sebaik-baiknya adalah dengan

mengalami, dan dalam mengalami itu si pelajar mempergunakan pancainderanya.9

6 Ahmad D. Marimba, Pengantar Filsafat Pendidikan Islam, (Bandung: PT. Al-ma’arif,

1992), cet ke-8, h. 73. 7 Alisuf Sabri, Psikologi Pendidikan , (Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1996), cet ke-2, h. 85 8 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2008), h. 90. 9 Sumadi Suryabrata, Psikologi Pendidikan ,(Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2008),

h. 231.

Page 21: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3744/1/ADE PUTRI...ii Hubungan Minat Belajar Fikih dengan Pengamalan Ibadah Siswa

11

Senada dengan pendapat diatas James Wittaker mendefenisikan belajar

sebagai proses dimana tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui latihan atau

pengalaman.10

2. Konsep Pelajaran Fiqih

a. Pengertian pelajaran Fiqih

Fiqih menurut bahasa berarti tahu atau faham. Dalam Al-Qur’an disebutkan :

“Tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya (ke medan perang). Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka Telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya.” (at-Taubah : 122).

Ayat di atas menunjukkan bahwa fiqih berarti tahu, yaitu pengatahuan

yang mendalam tentang agama.

Kata “fiqh”, secara etimologis berarti “paham yang mendalam”.

Sedangkan secara definitif, fikih berarti ilmu tentang hukum-hukum syar’i yang

bersifat amaliyah yang digali dan ditemukan dari dalil-dalil yang tafsili.”11

Quraisy Shihab mengemukakan bahwa fiqih yang pada mulannya

dimaksudkan sebagai pengetahuan yang menyeluruh tentang agama mencakup

hukum, keimanan, akhlak, al-Qur’an dan Hadis, tetapi istilah itu kemudian

dipakai khusus mengenai pengetahuan tentang hukum agama saja.12

Dari sini dapat diketahui, bahwa pembahasan ilmu fikih adalah hukum

yang terinci pada setiap perbuatan manusia, baik halal, haram, makruh atau wajib

10 Fadhilah Suralaga, dkk. Psikologi Pendidikan Dalam Perspektif Islam, (Jakarta: UIN

Jakarta Press, 2005), h. 62. 11 Amir Syarifuddin, Ushul Fiqih Jilid I, (Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 1997), h. 2. 12 M. Quraysi Shihab, Membumikan Al-Qur’an, (Bandung: Mizan, 1992), h.383.

Page 22: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3744/1/ADE PUTRI...ii Hubungan Minat Belajar Fikih dengan Pengamalan Ibadah Siswa

12

beserta dalilnya masing-masing.13

Secara definitif Ibnu Subki dalam kitabnya Jamu al-Jawami “fiqih” berarti

ilmu tentang hukum-hukum syar’i yang bersifat amaliyah yang digali dan

ditemukan dari dalil-dalil tafsili.14

Saefuddin al Amidiy, memberikan definisi fiqih yang berbeda dengan

definisi diatas yaitu: “ilmu tentang seperangkat hukum, hukum syara’ yang

bersifat furu’iyah, yang berhasil didapatkan melalui penalaran atau istidlal”.15

Dari beberapa pengertian diatas dapat diambil kesimpulan sederhana

bahwa fiqih adalah pengetahuan hukum-hukum amalan mukallaf yang diperoleh

dari dalil-dalil yang rinci. Dalam perkembangan selanjutnya fiqih dapat diartikan

dengan sekumpulan hukum syara’ yang berhubungan dengan perbuatan yang

diketahui melalui dalil-dalilnya yang terperinci dan dihasilkan dengan jalan

ijtihad para ulama.

Fiqih merupakan ilmu yang harus dipelajari agar seorang muslim dapat

mengetahui dari apa yang dilakukannya, baik dalam masalah ibadah maupun

dalam perbuatan sehari-hari. Karena dengan mempelajari fiqih, ibadah kita akan

lebih sempurna dan tentu kita akan selamat dari perbuatan-perbuatan yang

dilarang oleh Allah.

Sedangkan ilmu fikih itu sendiri adalah ilmu yang bertugas menentukan

dan menguraikan norma-norma hukum dasar yang terdapat di dalam Al-Qur’an

dan ketentuan-ketentuan umum yang terdapat dalam sunah nabi yang direkam

dalam kitab-kitab hadis.16

Di MTs as-Syafi’iyah mata pelajaran Fiqih memiliki jam pelajaran yang

lebih banyak di bandingkan SMP lain, sehingga mereka dapat mempelajari

materi Fiqih secara lebih luas dan mendalam. Mengenai pengertian pelajaran

fiqih dapat dilihat sebagai berikut :

Mata pelajaran fiqih adalah salah satu bagian mata pelajaran pendidikan

13 Muhammad Abu Zahrah, Ushul Fiqih, (Jakarta: Pustaka Firdaus,2007), cet ke-10, h.3. 14 Amir Syarifuddin, Garis-Garis Besar Fiqih, (Kencana: 2003), h. 5. 15 Amir Syarifuddin, Garis-Garis Besar Fiqih,… h.7. 16 Mohammad Daud Ali, Hukum Islam Pengantar Ilmu Hukum Dan Tata Hukum Islam di

Indonesia, ( Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1990), h. 48.

Page 23: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3744/1/ADE PUTRI...ii Hubungan Minat Belajar Fikih dengan Pengamalan Ibadah Siswa

13

agama islam yang diarahkan untuk menyiapkan peserta didik untuk mengenal,

memahami, menghayati, dan mengamalkan hukum islam, yang kemudian

menjadi dasar pandangan dasar pandangan hidupnya (way of life) melalui

kegiatan bimbingan, pengajaran, latihan, penggunaan pengalaman dan

pembiasaan.17

b. Dasar-dasar fiqih

Mempelajari ilmu fiqih akan membawa manusia mencapai tujuan hidup

yang lebih baik, diantaranya memelihara agama, memelihara diri dan memelihara

keturunan serta kehormatan.

Adapun dasar-dasar fiqih antara lain:

1) Al-Qur’an

2) Hadits

3) Ijma’ mujtahidin

4) Qiyas.18

Dasar-dasar itu ditinjau dari pengambilannya terbagi menjadi empat, yaitu:

1) Hukum yang diambil dari nas yang jelas

2) Hukum yang diambil dari nas yang tidak jelas

3) Hukum yang tidak ada nasnya

Hukum yang tidak ada nas, baik qath’i maupun dzanni dan tidak pula ada

kesepakatan mujtahidin atas hukum itu.19

c. Tujuan dan Ruang Lingkup pelajaran Fiqih

Tujuan diajarkannya mata pelajaran fiqih di Sekolah Menengah Pertama

Islam memiliki tujuan yang sama dengan di madrasah Tsanawiyah, diantaranya

untuk membekali peserta didik agar dapat :

1) Mengetahui dan memahami pokok-pokok hukum islam secara terperinci

dan menyeluruh, baik berupa dalil naqli dan aqli. Pengetahuan dan

pemahaman tersebut diharapkan menjadi pedoman hidup dalam kehidupan

pribadi dan social.

17 Departemen Agama RI, Kurikulum 2004 Standar Kompetensi Madrasah Tsanawiyah, (Jakarta: Direktorat Jendral Kelembagaan Islam, 2004), hal. 46.

18 Sulaiman Rasjid, Fiqih Islam, (Bandung: PT. Sinar Baru Algensido, 2006), cet ke-39, h. 1.

19 Sulaiman Rasjid, Fiqih Islam…, h. 3.

Page 24: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3744/1/ADE PUTRI...ii Hubungan Minat Belajar Fikih dengan Pengamalan Ibadah Siswa

14

2) Melaksanakan dan mengamalkan ketentuan hukum islam dengan benar.

Pengamalan terebut diharapkan dapat menumbuhkan ketaatan dalam

menjalankan hukum islam, disiplin dan tanggung jawab social yang tinggi dalam

kehidupan pribadi maupun sosialnya.20

Berdasarkan tujuan di atas, diharapkan mata pelajaran fiqih mampu

menjadi mata pelajaran Fiqih mampu menjadi mata pelajaran yang diminati

siswa sehingga semua tujuan tersebut dapat tercapai dengan baik agar dapat

menjadi pedoman hidup mereka.

Ruang lingkup pelajaran fiqih di SMP Islam juga sama dengan di MTs,

yang meliputi keserasian, keselarasan, dan keseimbangan antara: hubungan

manusia dengan Allah swt, hubungan manusia dengan sesame manusia dan

hubungna manusia dengan alam (selain manusia) dan lingkungan.

Adapun ruang lingkup mata pelajaran fiqih terfokus pada aspek : fiqih

ibadah, fiqih muamalah, fiqih jinayah, dan fiqih siyasah. Sedangkan ruang

lingkup pelajaran fiqih di SMP dan MTs terfokus pada aspek ibadah saja.

3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengembangan Minat Belajar

Salah satu pendorong dalam keberhasilan belajar adalah minat, terutama

minat yang tinggi. Minat tidak muncul dengan sendirinya akan tetapi banyak

faktor yang dapat menimbulkan pengembangan minat anak terhadap mata

pelajaran yang diajarkan oleh guru bidang studi. Crow & Crow mengemukakan

ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi pengembangan minat belajar,

antara lain:

a. Motivasi

Motivasi seseorang, baik yang bersifat internal maupun eksternal

berhubungan erat dengan bangkitnya minat belajar. Menurut D.P Tampubolon,

bahwa “minat merupakan perpaduan antara keinginan yang dapat berkembang

jika ada motivasi.21

20 Departemen Agama RI, Kurikulum 2004 Standar Kompetensi Madrasah Tsanawiyah,

hal. 47 21 D.P Tampubolon, Mengembangkan Minat Membaca pada Anak, (Bandung: Angkasa,

1993), cet. Ke-1. hal. 41.

Page 25: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3744/1/ADE PUTRI...ii Hubungan Minat Belajar Fikih dengan Pengamalan Ibadah Siswa

15

Motivasi ada dua macam22 yaitu motivasi intrinsik yaitu motivasi yang

timbul dari dalam diri seseorang atau motivasi yang erat hubungannya dengan

tujuan belajarnya, misalnya ingin memahami suatu konsep. Yang kedua motivasi

ekstrinsik yaitu motivasi yang datangnya dari luar individu, atau motivasi yang

tidak ada kaitannya dengan tujuan belajar, misalnya belajar karena takut kepada

guru.

Dengan demikian siswa yang memiliki motivasi yang tinggi kepada

pengetahuan Agama Islam, maka siswa itu akan berkeinginan atau berminat

memperdalam Pengetahuan Agama Islam, dengan tekun belajar, membaca buku

tentang agama islam, mengikuti kegiatan-kegiatan yang islami, berdiskusi, dan

sebagainya.

b. Kebutuhan

Kebutuhan dapat menjadi faktor timbulnya minat, menguti pendapat

Zakiah Daradjat bahwa semakin besar kebutuhan yang dirasakan mereka,

semakin kuat pula minat yang dimiliki.

c. Belajar

Dengan belajar akan bertambah pengetahuan dan pengalaman yang lebih

luas. Dalam proses belajar, siswa yang semula tidak senang terhadap suatu

pelajaran tertentu lama kelamaan dengan bertambahnya pengetahuan mengenai

pelajaran tersebut, maka minat pun akan tumbuh sehingga ia akan lebih giat lagi

mempelajari pelajaran tersebut. Hal ini sejalan dengan yang dikatakan Singgih

Gunarsa dan NY. Singgih Gunarsa, bahwa “minat akan timbul dari sesuatu yang

kita ketahui dan kita dapat mengetahui sesuatu dengan belajar, karena itu

semakin banyak belajar semakin luas pula bidang minat.”23

d. Bahan Pelajaran dan Guru

Minat belajar dapat timbul dari mata pelajaran yang disampaikan oleh

guru terhadap anak didik. Minat tersebut akan muncul apabila pendidik dapat

mengemas pelajaran yang akan disampaikan dengan baik. Baham pelajaran yang

dapat menarik minat belajar anak, maka akan sering dipelajari oleh anak

22 Alisuf Sabri, Psikologi Pendidikan , (Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1996), cet ke-2, h.85 23 Singgih D Gunarsa dan Ny. SInggih D Gunarsa, Psikologi Perawatan, (Jakarta: BPK

Gunung Mulia, 1995), cet. Ke-2. hal. 69.

Page 26: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3744/1/ADE PUTRI...ii Hubungan Minat Belajar Fikih dengan Pengamalan Ibadah Siswa

16

tersebut.

Seorang guru yang pandai, baik, ramah, disiplin serta disenangi siswa

sangat besar pengaruhnya dalam membangkitkan minat belajar siswa. Oleh

karena itu, minat kepada bahan pelajaran dan guru dapat menunjang dalam

belajar. Hal ini sesuai dengan yang dikatakan Alisuf Sabri bahwa “minat yang

dapat menunjang belajar adalah minat kepada bahan/mata pelajaran dan kepada

guru yang mengajarnya. Apabila siswa tidak berminat kepada bahan /mata

pelajaran juga kepada gurunya, maka siswa tidak akan mau belajar. Oleh karena

itu apabila siswa tidak berminat sebaiknya dibangkitkan sikap positif (sikap

menerima) kepada pelajaran dan gurunya, agar siswa mau belajar memperhatikan

pelajaran.

e. Keluarga

Orang tua adalah orang terdekat dalam keluarga. Oleh karenanya keluarga

sangat besar pengaruhnya dalam mengembangkan minat belajar anaknya, karena

tidak semua anak memulai studi baru karena faktor minatnya sendiri. Ada yang

mengembangkan minatnya terhadap bidang pelajaran tersebut karena pengaruh

dari gurunya, teman sekelasnya, atau orangtuanya

4. Pengukuran Minat

Minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal

atau aktifitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat pada dasarnya adalah penerimaan

akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatudi luar diri. Semakin kuat

atau dekat hubungan keduanya tersebut senmakin besar pula minat.

Minat juga dapat diekspresikan melalui pertanyaan yang menunjukkan

bahwa seseorang lebih menyukai suatu hal dari pada hal yang lain, dapat pula

dimanifestasikan melalui partisipasi dalm suatu aktivitas. Seseorang yang

memiliki minat terhadap subjek tertentu cenderung untuk memberikan perhatian

yang lebih besar terhadap subjek tertentu

Adapun indikator yang dapat dijadikan pedoman dalam pengukuran minat

adalah perasaan senang, perhatian, serta kecenderungan hati bersungguh-sungguh

dalam belajar dan juga dalam beribadah.

Page 27: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3744/1/ADE PUTRI...ii Hubungan Minat Belajar Fikih dengan Pengamalan Ibadah Siswa

17

5. Minat Belajar Fiqih Dalam Pengamalan Ibadah

Peran memiliki arti seperangkat tingkat yang diharapkan dimiliki oleh orang

yang berkedudukan dimasyarakat

Menurut W.S.Winkel, “minat diartikan sebagai kecenderungan subyek yang

menetap, untuk merasa tertarik pada bidang studi atau pokok bahasan tertentu

dan merasa senang mempelajari materi itu.24

Penulis berpendapat bahwa minat merupakan kecenderungan hati yang

tinggi terhadap sesuatu yang ada sangkut paut dengan dirinya dan berguna bagi

dirinya, sehingga timbul gairah atau keinginan. Keinginan atau gairah disini yaitu

keinginan belajar fiqih.

Dengan demikian, minat merupakan hal penting yang harus dimiliki oleh

setiap siswa. Minat akan menjadikan siswa lebih giat belajar. Semakin tinggi

minat belajar siswa, semakin tinggi pula kemauan untuk mendalami mata

pelajaran fiqih dan mereka akan mengamalkannya dalam ibadah mereka sehari-

hari.

Dari pengertian-pengertian di atas penulis melihat antara definisi yang satu

dengan yang lainnya memiliki titik persamaan bahwa fikih adalah ilmu yang

menerangkan hukum-hukum syara’ yang berhubungan dengan perbuatan orang

mukallaf yang diistinbatkan dari dalil-dalil yang tafsili.

Jadi yang dimaksud dengan minat belajar fikih adalah kecenderungan

untuk selalu mengingat dan memperhatikan secara terus menerus terhadap ilmu

yang menerangkan tentang segala hak dan kewajiban seorang mukallaf (ilmu

fikih) yang disertai dengan keinginan untuk mengetahui dan mempelajari serta

membuktikannya dalam perubahan tingkah laku atau sikap yang sifatnya

menetap.

B. Pengamalan Ibadah

1. Pengertian Ibadah

24 W.s.Winkel, Psikologi Pengajaran,(Jakarta : PT. Gramedia, 1987), hal. 105

Page 28: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3744/1/ADE PUTRI...ii Hubungan Minat Belajar Fikih dengan Pengamalan Ibadah Siswa

18

Secara etimologi kata “ibadah” diambil dari bahasa arab kata ‘Abada-

ya’budu- ‘ibaadatan yang berarti beribadah atau menyembah.25

Al-Azhari berkata: perkataan ‘abada- ya’budu-‘ibadatan, tidak boleh

dipakai melainkan untuk orang yang menyembah kepada Allah, dan orang yang

menyembah kepada Tuhan selain Allah adalah termasuk orang-orang yang

merugi.26

Yusuf al-Qhardhawi juga menjelaskan bahwa, kata “ibadah” diambil dari

bahasa arab yang secara etimologi berasal dari akar kata “Abada” yang berarti

taat, tunduk patuh,dan merendahkan diri. Kesemuanya itu memiliki makna yang

berdekatan. Seseorang yang tunduk, patuh, merendahkan diri dihadapan yang

disembah disebut ‘abid (yang beribadah). Budak disebut abd, karena dia harus

tunduk dan patuh serta merendahkan diri terhadap majikannya.27

Ahli lughat (ahli bahasa) mengartikan kata ibadah dengan taat, arti ini

dipergunakan dalam firman Allah swt yang berbunyi :

“ Bukankah Aku Telah memerintahkan kepadamu Hai Bani Adam supaya kamu tidak menyembah syaitan? Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi kamu". (Q.S. Yassin : 60).

Menurut Al-Jurjani, ibadah adalah perbuatan yang dilakukan oleh

mukallaf, tidak menurut hawa nafsunya, untuk memuliakan Tuhannya.

Adapun pengertian ibadah secara terminology adalah ibadah itu nama

yang mencakup segala perbuatan yang disukai dan diridhoi oleh Allah, baik

berupa perkataan maupun perbuatan, baik terang-terangan mapun tersembunyi

dalam rangka mengagungkan Allah dan mengharapkan palaha-Nya”.28

Pengertian umum ibadah tersebut termasuk segala bentuk hukum, baik

yang dapat dipahami maknanya (ma’qulat al-ma’na) seperti yang menyangkut

25 Atabik Ali & Ahmad Zuhdi Muhdlor, Kamus Kontemporer Indonesia-Arab,

(Yogyakarta: Multi Karya Grafika), cet. Ke-5. h. 1268. 26 Yusuf Al-Qardlawi, Ibadah Dalam Islam, (Surabaya: PT. Bina Ilmu, 1998), h. 37. 27 Zurinal. Z & Aminuddin, Fiqih Ibadah, (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN, 2008), h.26. 28 Zurinal. Z & Aminuddin, Fiqih Ibadah…, h. 30.

Page 29: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3744/1/ADE PUTRI...ii Hubungan Minat Belajar Fikih dengan Pengamalan Ibadah Siswa

19

dengan muamalat pada umumnya, maupun yang tidak dipahami maknanya

(ghairu ma’qulat al-ma’na), seperti thaharah dan shalat, baik yang berhubungan

dengan anggota badan seperti rukuk dan sujud maupun yang berhubungan dengan

lidah seperti zikir dan yang berhubungan dengan hati seperti niat.

2. Pengertian Pengamalan Ibadah

Pengamalan adalah dari kata amal, yang berarti perbuatan, pekerjaan,

segala sesuatu yang dikerjakan dengan maksud berbuat kebaikan.29

Dari pengertian di atas,pengamalan berarti sesuatu yang dikerjakan dengan

maksud berbuat kebaikan, dari hal di atas pengamalan masih butuh objek

kegiatan.

Menurut kamus istilah fiqih, ibadah yaitu memperhambakan diri kepada

Allah dengan taat melaksanakan segala perintahnya dan anjurannya, serta

menjauhi segala larangan-Nya, baik dalam bentuk kepercayaan, perkataan,

amupun perbuatan. Orang beribadah berusaha melengkapi dirinya dengan

perasaan cinta, tunduk dan patuh kepada Allah swt.30

Dari uraian di atas, menggabungkan pengertian pengamalan dan

pengertian ibadah, maka pengertian pengamalan ibadah yakni perbuatan yang

dilakukan seorang hamba sebagai usaha menghubungkan dan mendekatkan diri

kepada Allah swt dengan taat melaksanakan perintah-Nya serta menjauhi segala

larangan-Nya.

3. Ruang Lingkup ibadah

Ibadah itu mensyukuri nikamt Allah, atas dasar inilah tidak diharuskan

baik oleh syara’, maupun oleh akal beribadah kepada selain Allah, karena Allah

sendiri yang berhak menerimanya, lantaran Allah sendiri yang memberikan

nikmat yang paling besar kepada kita yaitu hidup, wujud, dan segala yang

29 W.J.S. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1985), cet. ke-8, hal. 33.

30 M. Abdul Majieb et. El, Kamus Istilah Fiqih, (Jakarta: PT. Pustaka Firdaus, 1995), cet. ke-2, hal. 109.

Page 30: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3744/1/ADE PUTRI...ii Hubungan Minat Belajar Fikih dengan Pengamalan Ibadah Siswa

20

berhubungan dengan-Nya.

Untuk meyakini ruang lingkup ibadah ini tidak terlepas dari pemahaman

terhadap pengertian itu sendiri. Oleh sebab itu menurut ibnu Taimiyah (661-728

H/1262-1327 M) seperti yang telah dikuti oleh Ahmad Ritonga, ibadah mencakup

semua bentuk cinta dan kerelaan kepada Allah swt, baik dalam perkataan maupun

perbuatan, lahir dan batin, maka yang termasuk ke dalam hal ini adalah shalat,

zakat, puasa, haji, benar dalam pembicaraan, menjalankan amanah, berbuat baik

kepada orang tua, menhubung tali silaturahmi, memneuhi janji, amar ma’ruf nahi

munkar, dan lain sebagainya.

Ruang lingkup ibadah yang dikemukakan ibnu Taimiyah di atas

cakupannya sangat luas, bahkan menurut beliau seluruh ajaran agama itu termasuk

ibadah. Bila mana diklasifikasikan kesemuanya dapat menjadi beberapa

kelompok, yaitu :

a. Kewajiban-kewajiban atau rukun-rukun syariat seperti shalat, puasa, zakat,

dan haji

b. Yang berhubungan dengan (tambahan dari) kewajiban-kewajiban di atas

dalam bentuk ibadah-ibadah sunnah, seperti zikir, membaca al-qur’an, doa

dan istigfar.

c. Semua bentuk hubungan social yang baik serta pemenuhan hak-hak

manusia, baik seperti berbuat baik kepada orang tua, menjalin silaturahmi,

berbuat baik kepada sesame.

d. Akhlak insaniyah, (bersifat kemanusiaan), seperti benar dalam berbicara,

menjalankan amanah, dan menepati janji.

e. Akhlak Rabbaniyah (bersifat ketuhanan), seperti mencintai Allahswt, dan

rasul-rasul-Nya, takut kepada-Nya, ikhlas dan sabar terhadap hukuman-

Nya.31

Lebih khusus lagi ibadah dapat diklasifikasikan menjadi ibadah umum

dan ibadah khusus. Ibadah umum mempunyai ruang lingkup yang amat luas,

yaitu mencakup segala amal kebajikan yang dilakukan dengan niatb ikhlas dan

31 A. Rahman Ritonga, Fiqh Ibadah, (Jakarta : Gaya Media Pratama, 2002), cet, ke-2,

hal. 6.

Page 31: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3744/1/ADE PUTRI...ii Hubungan Minat Belajar Fikih dengan Pengamalan Ibadah Siswa

21

sulit untuk mengemukakan sistematikanya. Tetapi ibadah khusus ditentukan oleh

syara’ (nash), bentuk dan caranya. Oleh Karen aitu dapat dikemukakan

sistematikannya secara garis besar sebagai berikut :

1) Thaharah

2) Shalat

3) Penyelenggaraan jenazah

4) Zakat

5) Puasa

6) Haji dan umrah

7) Iktikaf

8) Sumpah dan kafarat

9) Nazar, qurban dan aqiqah

4. Tujuan Ibadah

Ibadah mempunyai tujuan pokok dan tujuan tambahan. Tujuan

pokoknya adalah menghadapkan diri kepada Allah yang Maha Esa dan

mengkonsentrasikan niat kepada-Nya dalam setiap keadaan. Dengan adanya

tujuan itu seseorang akan mencapai derajat yang tinggi di akhirat.

Sedangkan tujuan tambahan adalah agar terciptanya kemaslahatan diri

manusia dan terwujudnya usaha yang baik. Shalat umpamanya, disyari’atkan

pada dasarnya bertujuan untuk menundukkan diri kepada Allah swt dengan

ikhlas, mengingatkan diri dengan berzikir. Sedangkan tujuan tambahannya antara

lain adalah untuk menghindarkan diri dari perbuatan keji dan munkar,

sebagaiman dipahami dalam firman Allah swt :

“ Bacalah apa yang Telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al Kitab (Al Quran) dan Dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan- perbuatan) keji dan mungkar. dan Sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang

Page 32: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3744/1/ADE PUTRI...ii Hubungan Minat Belajar Fikih dengan Pengamalan Ibadah Siswa

22

lain). dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (al-Ankabut : 45). 5. Dasar Hukum Ibadah

Jika kita renungi hakikat ibadah, kita pun yakin bahwa perintah beribadah itu

pada hakikatnya berupa peringatan, memperingatkan kita menunaikan kewajiban

terhadap Allah yang telah melimpahkan karunianya.

Firman Allah swt dalam surat Al-Baqarah : 21

“Hai manusia, sembahlah Tuhanmu yang Telah menciptakanmu dan orang-orang yang sebelummu, agar kamu bertakwa,”32

Ibadah itulah ghayah (tujuan) dijadikannya jin, manusia dan makhluk lainnya.

Firman Allah swt :

”Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.”

6. Macam-macam Ibadah

Dalam kaitan dengan maksud dan tujuan persyariatannya ulam fiqih

membaginya kepada tiga macam, yakni: ibadah mahdah, ibadah ghair mahdah

dan ibadah zi al-wajhain.33

a. Ibadah mahdah adalah ibadah yang mengandung hubungan dengan Allah

swt semata-mata, yakni hubungan vertical. Ibadah ini hanya sebatas pada-

pada khusus. Cirri-ciri ibadah mahdah adalah semua ketentuan dan aturan

pelaksanaanya telah ditetapkan secara rinci melalui penjelasan-penjelasan

Al-Qur’an dan hadits. Ibadah mahdah dilakukan semata-mata bertujuan

untuk mendekatkan diri kepada Allah swt.

32 Depag RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya, (Jakarta : CV Penerbit J-Art, 2005), hal.5 33 Ensiklopedi Hukum Islam, (Jakarta: Ichtiar Baru van Hoeve,1999), cet. ke-3, jilid II.

hal. 592.

Page 33: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3744/1/ADE PUTRI...ii Hubungan Minat Belajar Fikih dengan Pengamalan Ibadah Siswa

23

b. Ibadah ghair mahdah ialah ibadah yang tidak hanya sekedar menyangkut

hubungan kepada Allah swt, tetapi juga berkaitan dengan sesame makhluk

(habl minallah wa habl mi an-nas), Di samping hubungan vertikal juga ada

hubungan horizontal. Hubungan sesama makhluk ini tidak hanya terbatas

pada hubungan antar manusia, tetapi juga hubungan manusia dengan

lingkungannya, seperti ayat yang artinya : “dan janganlah kamu membuat

kerusakan di muka bumi sesudah (Allah) memperbaikinya…” (Q.A 7 :

56).

c. Ibadah zi al-wajhain ibadah yang memiliki dua sifat sekaligus, yaitu

mahdah dan ghairu mahdah. Maksudnya adalah sebagian dari maksud dan

tujuan persyariatannya dapat diketahui dan sebagian lainnya tidak dapat

diketahui, seperti nuikah dan iddah.

Dari segi ruang lingkupnya ibadah dapat di bagi kepada dua macam, yaitu:

1) Ibadah khassah, yakni ibadah yang ketentuan dan cara pelaksanaannya

secara khusus ditetapkan oleh nash, seperti shalat, zakat, puasa, haji dan

lain sebagainya.

2) Ibadah ‘ammah, yakni semua perbuatan baik yang dilakukan dengan niat

yang baik dan semata-mata karena Allah swt (ikhlas), seperti makan dan

minum, bekerja, maar ma’ruf nahi munkar, berlaku adil berbuat baik

kepada orang lain dan sebagainya.34

C. Kerangka Berfikir

Berdasarkan kajian teoritis di atas, maka penulis dapat merumuskan

kerangka berfikir.

Minat adalah rasa suka dan perhatian seseorang terhadap sesuatu maupun

manusia, benda atau kegiatan yang membuat orang tersebut merasa terikat dan

memberikan perhatian penuh terhadap suatu objek yang disukainya tanpa adanya

perintah atau paksaan dari luar.

Siswa yang memiliki minat terhadap suatu pelajaran, maka sudah pasti ia

A. Rahman Ritonga, Fiqih Ibadah, (Jakarta : Gaya Media Pratama, 2002), cet, ke-2,

hal. 6.

Page 34: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3744/1/ADE PUTRI...ii Hubungan Minat Belajar Fikih dengan Pengamalan Ibadah Siswa

24

akan memberikan perhatian penuh terhadap pelajaran tersebut, perasaan senang,

rasa tertarik, giat belajar, mengerjakan tugas dan mentaati peraturan pada proses

pelajaran tersebut agar proses belajarnya berjalan dengan baik dan tidak

terganggu dengan apapun yang dapat merusak proses belajar. Minat dan belajar

tidak dapat dipisahkan, karena keduanya adalah satu kesatuan. Belajar tanpa

minat, maka proses tersebut tidak akan berjalan dengan baik.

Pengamalan adalah sesuatu pekerjaan yang bermaksud berbuat kebaikan.

Pengamalan ibadah yakni perbuatan yang dilakukan seorang hamba sebagai

usaha menghubungkan dan mendekatkan diri kepada Allah swt dengan taat

melaksanakan perintah-Nya serta menjauhi segala larangan-Nya.

Minat yang dapat menunjang belajar adalah minat kepada bahan atau mata

pelajaran. Apabila siswa tidak berminat kepada bahan atau mata pelajaran, maka

siswa tidak akan mau belajar. Adapun minat belajar yang dimaksud disini adalah

minat belajar terhadap bahan atau mata pelajaran fiqih. Mata pelajaran fiqih

merupakan unsur dari mata pelajaran Pendidikan Agama Islam yang ada pada

Madrasah Tsanawiyah, karena itu apabila siswa tidak berminat sebaiknya

dibangkitkan sikap positif (sikap menerima) kepada pelajaran tersebut, agar

siswa mau belajar memperhatikan pelajaran.

Dengan demikian yang menjadi dasar pemikiran penulis adalah bahwa

apabila siswa memiliki minat yang tinggi terhadap bidang studi Pendidikan

Agama Islam terutama pada mata pelajaran fiqih, maka kecenderungan siswa

untuk selalu mempelajarinya, memperhatikan dan memperdalam pelajaran fiqih

yang diberikan guru dikelas untuk menambah khazanah ilmu pengetahuan agar

dapat mencukupi kebutuhannya dan mampu mempraktekkan serta

mengamalkannya dalam kehidupan mereka sehari-hari. Seperti melakukan

ibadah shalat, zakat, puasa serta haji jika mampu.

D. Perumusan Hipotesis

Setelah penulis melakukan teknik pengumpulan data melalui observasi,

wawancara dan angket, data yang berhasil diperoleh oleh penulis kemudian

diolah melalui tahapan editing, scoring, dan tabulating. Kemudian untuk

Page 35: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3744/1/ADE PUTRI...ii Hubungan Minat Belajar Fikih dengan Pengamalan Ibadah Siswa

25

mengetahui koefisien korelasi antara dua variabel yang digunakan dalam

penelitian ini penulis memasukkan hasil penjumlahan skor angket kedalam

rumus “r” product moment. Setelah angka korelasinya diketahui penulis

kemudian mencocokkannya dengan tabel nilai “r” product moment sehingga

dapat diketahui apakah terdapat hubungan yang signifikan antara variabel

pengamalan ibadah siswa dan variabel minat belajar fikih, atau tidak terdapat

hubungan yang signifikan antara variabel pengamalan ibadah siswa dan variabel

minat belajar fikih.

Berdasarkan uraian di atas, penulis merumuskan kedalam suatu hipotesis

sebagai berikut:

Ho: Tidak terdapat korelasi yang signifikan antara minat belajar fiqih dengan

pengamalan ibadah siswa di Madrasah Tsanawiyah as-Syafi’iyah Bukit

Duri.

Ha: Terdapat korelasi yang signifikan antara minat belajar fiqih dengan

pengamalan ibadah siswa di Madrasah Tsanawiyah as-Syafi’iyah Bukit

Duri.

Page 36: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3744/1/ADE PUTRI...ii Hubungan Minat Belajar Fikih dengan Pengamalan Ibadah Siswa

26

Page 37: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3744/1/ADE PUTRI...ii Hubungan Minat Belajar Fikih dengan Pengamalan Ibadah Siswa

26

BAB III

METODELOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian lapangan (Field Research) yang bersifat

Deskriptif Kuantitatif (Usaha menggambarkan kegiatan di lapangan). Penelitian

ini dilakukan untuk dapat menggambarkan kenyataan yang ada serta bagaimana

sebetulnya hubungan minat belajar Fikih dengan pengamalan ibadah siswa

Madrasah Tsanawiyah as-Syafi’iyah Bukit Duri.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Sesuai dengan judul skripsi ini maka penelitian akan dilakukan di lokasi

Madrasah Tsanawiyah As-Syafi’iyah Jalan Bali Matraman No.17 Bukit Duri

Jakarta Selatan 12860.

Penelitian ini akan dilaksanakan di pada tanggal 22 sampai 30 Oktober 2010.

C. Variabel Penelitian

Variabel adalah karakter dari unit observasi yang mempunyai variasi atau

segala sesuatu yang dijadikan objek penelitian. Sedangkan penelitian yang

berjudul “Hubungan Minat Belajar Fikih dengan Pengamalan Ibadah Siswa

Madrasah Tsanawiyah As-Syafi’iyah Bukit Duri”, variabelnya sebagai berikut:

Page 38: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3744/1/ADE PUTRI...ii Hubungan Minat Belajar Fikih dengan Pengamalan Ibadah Siswa

27

- Variabel bebas (independent variable) yakni Minat Belajar Fiqih sebagai

variabel X

- Variabel terikat (dependent variable) yakni Pengamalan Ibadah sebagai

variabel Y

D. Populasi dan Sampel

Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penyusunan penelitian ini,

maka penulis mengadakan penelitian langsung ke Madrasah Tsanawiyah As-

Syafi’iyah Bukit Duri. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa Madrasah

Tsanawiyah As-Syafi’iyah Bukit Duri, sedangkan yang dijadikan populasi dalam

penelitian ini adalah siswa/i kelas VII. Teknik sampling yang digunakan adalah

random sampling, yaitu dengan cara mengambil angka secara acak disetiap kelas

yang dapat mewakilli jumlah keseluruhan.

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII MTs. As-as-Syafi’iyah

tahun ajaran 2009-2010 yang terbagi dari 4 kelas yang berjumlah 140 siswa.

Peneliti mengambil 25 % dari jumlah siswa. Jadi yang menjadi sampelnya adalah

40 siswa dalam penelitian ini

Tabel 1

Populasi dan Sampel

NO Kelas Populasi Sampel

1 A 40 10

2 B 40 10

3 C 40 10

4 D 40 10

Jumlah 160 40

Adapun teknik yang penulis gunakan dalam pengambilan sampel

adalah Random Sampling artinya pengambilan sampel dilakukan dengan

cara acak, dengan teknik itu setiap populasi mempunyai kesempatan yang

sama untuk menjadi anggota sample. Dari penarikan sample dengan teknik

random sampling sebagai berikut:

Page 39: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3744/1/ADE PUTRI...ii Hubungan Minat Belajar Fikih dengan Pengamalan Ibadah Siswa

28

Misalnya kita mempunyai populasi sebanyak 160 orang dan sampelnya kita

tentukan 40 orang. Setelah seluruh subjek diberi nomor, yaitu nomor 1 sampai

dengan 160, maka sampel random kita lakukan dengan salah satu cara yaitu

undian atau untung-untungan1 maksudnya pada kertas kecil-kecil kita tuliskan

nomor subjek, satu nomor untuk setiap kertas. Kenudian kertas itu digulung.

Kemudian kita mengambil 40 gulungan kertas, sehingga nomor-nomor yang

tertera pada gulungan kertas yang terambil itulah yang merupakan nomor subjek

sampel penelitian kita.

E. Alat Pengumpulan Data

Dalam pengumpulan data yang diperlukan dalam penelitian ini, dipergunakan

kiat dan teknik untuk mengumpulkan data, Caranya sebagai berikut :

1. Wawancara

Wawancara penulis lakukan terhadap kepala sekolah serta guru mata

pelajaran fikih Madrasah Tsanawiyah As-Syafi’iyah Bukit Duri tentang

hubungan minat belajar Fikih dengan pengamalan ibadah siswa Madrasah

Tsanawiyah As-Syafi’iyah Bukit Duri.

2. Observasi

Dengan cara melakukan pengamatan secara langsung dan memperhatikan

keadaan atau situasi yang penulis jadikan masalah

3. Angket.

Digunakan untuk memperoleh data tentang siswa Madrasah Tsanawiyah

As-Syafi’iyah Bukit Duri, dalam bentuk pertanyaan tertulis dan dijawab

oleh para siswa Madrasah Tsanawiyah As-Syafi’iyah Bukit Duri.

F. Instrument Penelitian

Dalam penelitian ini menggunakan variabel minat belajar fiqih dengan

pengamalan ibadah siswa. Adapun kisi-kisi instrumentnya sebagai berikut:

1 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian,(Jakarta: PT.Rineka Cipta, 2006), cet. ke-13,

h. 136.

Page 40: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3744/1/ADE PUTRI...ii Hubungan Minat Belajar Fikih dengan Pengamalan Ibadah Siswa

29

Tabel 2

Kisi-kisi Instrument Penelitian

Variabel Dimensi Variabel Indikator Variabel No. Item

Variabel X

Minat

Belajar

fikih

a. Perasaan senang

b. Perasaan tertarik

c. Perhatian

d. Partisipasi aktif

dalam KBM

e. Ketekunan

1. Mengikuti pelajaran

dengan senang

2. kehadiran siswa dikelas

1. Sikap siswa terhadap

pelajaran fiqih

2. Arti penting materi

pelajaran fikih bagi

siswa

1. Memperhatikan

Penjelasan Guru

1. Terlibat aktif dalam

diskusi kelas.

1. Bertanya

2. Giat Belajar

1,2,3 4 5 6,7,8,9 10,11 12,13 14 15

Variabel Y

Pengamalan

Ibadah

Siswa

a. Ibadah Wajib

b. ibadah Sunnah

1. Melaksanakan shalat

lima waktu dan shalat

berjamaah

2. Zakat fitrah

3. Melaksanakan puasa

di bulan ramadhan

1. Baca Al-qur’an

2. Do’a sehari-hari

3. Shalat sunnah

16,17,18,19

20

21,22

23

24,25

26,27

Page 41: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3744/1/ADE PUTRI...ii Hubungan Minat Belajar Fikih dengan Pengamalan Ibadah Siswa

30

4. Puasa sunnah

5. Shadaqah

28

29,30

Untuk mengukur variabel minat belajar fikih digunakan skala sikap,

dengan menyediakan alternatif jawaban yaitu sangat Setuju (SS), Setuju (S),

Sangat Tidak Setuju (STS).

G. Teknik Pengolahan Data

Setelah semua angket dikumpulkan dengan lengkap, maka penulis mengolah

data dengan teknik :

1. Editing

Hasil angket diperiksa satu persatu

2. Klasifikasi data

Setelah semua angket diperiksa dan diberi tanda selanjutnya data tersebut

dikelompokkan dan diklasifikasiakn sesuai dengan aspek masalah.

3. Skoring yaitu tahap untuk menentukan skor dalam hasil penelitian,

tetapkan bahwa untuk responden yang menjawab diberi bobot nilai sebagai

berikut:

Tabel 2

Skor Dan Alternatif Jawaban Untuk Varibel

Minat Belajar Siswa

Alternatif Jawaban Positif Negatif

Sangat setuju 4 1

Setuju 3 2

Tidak setuju 2 3

Sangat tidak setuju 1 4

Page 42: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3744/1/ADE PUTRI...ii Hubungan Minat Belajar Fikih dengan Pengamalan Ibadah Siswa

31

Tabel 3

Skor Dan Alternatif Jawaban Untuk Varibel

Pengamalan Ibadah Siswa

Alternatif Jawaban Positif Negatif

Selalu 4 1

Sering 3 2

Kadang-kadang 2 3

Tidak Pernah 1 4

4. Tabulasi data

Setelah dihitung persentasenya, selanjutnya adalah memasukkan data

tersebut ke dalam tabel.

5. Prosentase

Prosentase artinya data diprosentasikan setelah ditabulasikan dalam jumlah

frekuensi jawaban responden untuk setiap alternatif jawaban. Rumusnya

adalah :

P = %100NF

Keterangan :

P = Persentase untuk setiap kategori jawaban

F = Frekuensi jawaban responden

N = number of cases

6. Analisa data

Adapun teknik pelaksanaan atau analisanya adalah dengan memeriksa

jawaban-jawaban dari tiap responden, kemudian dijumlah dan menghasilkan

(dibuat tabel), seterusnya data yang didapat dari setiap item pertanyaan akan

dibuat masing-masing satu tabel.

Kemudian dari data presentase tersebut dianalisa menggunakan teknik

analisa korelasi product moment untuk mendapatkan hasil seberapa besar

Page 43: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3744/1/ADE PUTRI...ii Hubungan Minat Belajar Fikih dengan Pengamalan Ibadah Siswa

32

kontribusi minat belajar fiqih terhadap pengamalan ibadah siswa di madrasah

As-Syafi’iyah Bukit Duri. Dengan rumus sebagai berikut :2

rxy= 2222 YYNXXN

YXXYN

rxy =Angka indeks korelasi antara variable X dan variable Y

N =Number of cases

XY =Jumlah hasil perkalian X dan Y

X =Jumlah skor X

Y =Jumlah skor Y

Memberikan interpretasi terhadap rxy, yaitu:

Interprestasi sederhana dengan mencocokkan hasil perhitungan dengan angka

indeks korelasi “r” product moment seperti dibawah ini:

Besar “r” product momen “rxy” interprestasi:

0,00-0,20 : tidak terdapat korelasi

0,20-0,40 : terdapat korelasi yang lemah

0,40-0,70 : terdapat korelasi yang sedang

0,70-0,90 : terdapat korelasi yang tinggi

0,90-1,00 : terdapat korelasi yang sangat tinggi (sempurna)

Setelah diberikan interpretasi terdapat angka indeks korelasi “r”

product moment dengan jalan berkonsultasi pada nilai product moment,

maka prosedur selanjutnya secara berturut-turut adalah sebagai berikut:

1. Merumuskan atau membuat hipotesis alternatif (Ha) dan hipotesis nihil

atau hipotesis nol (Ho).

2. Menguji kebenaran atau kepalsuan dari hipotesis yang diajukan dengan

cara membandingkan besarnya “r” yang telah diperoleh dalam

2 Anas Sujiono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: PT Grafindo, 2006), h.206

Page 44: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3744/1/ADE PUTRI...ii Hubungan Minat Belajar Fikih dengan Pengamalan Ibadah Siswa

33

prosespenghitungan atau “r” observasi (ro) dengan besarnya “r” yang

tercantum dalam tabel nilai “r” product moment (rt), dengan terlebih

dahulu mencari derajat bebasnya (db) atau degrees of freedomnya (d)

yang rumusnya:

Df = N – nr

Df = Degrees of feedom

N = Number of cases

nr = banyaknya variabel yang dikorelasikan

Setelah hasilnya dicocokan dengan pedoman nilai koefisien

korelasi “r” product moment baik pada taraf signifikansi 5 % ataupun

pada taraf signifikansi 1 % kemudian dibuat kesimpulan apakah terdapat

korelasi positif yang signifikan atau tidak

Page 45: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3744/1/ADE PUTRI...ii Hubungan Minat Belajar Fikih dengan Pengamalan Ibadah Siswa

34

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Sejarah Singkat MTs. As-Syafi’iyah

1. Sejarah Berdirinya MTs. As-Syafi’iyah

Madrasah Tsanawiyah as-Syafi’iyah didirikan oleh KH. Abdullah Syafi’i.

beliau adalah anak dari H. Syafi’i bin H. Sairan. Beliau adalah orang yang sangat

cerdas dan aktif dalam setiap pengajian/keagamaan, buktinya ia sering diundang

untuk mengisi ceramah dan mengajar disetiap masjid atau acara di Jakarta dan

sekitarnya.

Sampai akhirnya beliau dapat membangun madrasah-madrasah. Pada

tahun 1957 mendirikan Madrasah Tsanawiyah as-Syafi’iyah, Madrasah

Tsanawiyah as-Syafi’iyah yang terletak di Kampung Balimatrman Jakarta Selatan.

Tidak hanya itu saja, pada tahun 1963 beliau juga mendirikan yayasan

pendidikan islam As-Syafi’iyah yang membangun Akademi Pendidikan Islam

(AKPI). Tahun 1967 didirikan Radio as-Syafi’iayh . AKPI ditingkatkan menjadi

Universitas Islam As-Syafi’iyah (UIA) tahun 1969.

Yayasan perguruan As-syafi’iyah didirikan pada tahun 1971 untuk

mengasuh seluruh kegiatan. Pemberian nama as-Syafi’iyah dilatar belakangi oleh

Page 46: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3744/1/ADE PUTRI...ii Hubungan Minat Belajar Fikih dengan Pengamalan Ibadah Siswa

35

keinginan untuk mengabdikan nama ayahnya Haji Syafi’ie (Nashaban) dan

mazhab yang dianut yaitu mazhab Imam Syafi’ie (Madzhaban).

Yayasan dipimpin langsung oleh K.H Abdullah Syafi’ie. Kegiatan terus

dikembangkan. Berbagai lembaga dibidang pendidikan, dakwah dan usaha social

dibangun untuk menambah atau memperluas yang ada. Sekolah Dasar (SD),

Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA) dibangun

sekaligus tahun 1970. Dibangun pula kompleks pendidikan As-syafi’iyah di Jalan

Bukit Duri Selatan tahun 1974.

Dalam rangka mematuhi Undang-Undang No. 8 tahun1985, dilakukan

penataan kembali perangkat yayasan. Nama yayasan dipertegas dengan

menambahkan perkataan islam menjadi “Yayasan Perguruan Islam As-

Syafi’iyah” peristilahanpun dimantapkan. Bidang dakwah diubah menjadi

Pembina ma’ah, bidang sosial menjadi pembinaan Maslahatul Ummah, sedangkan

bidang pendidikan tetap.

Tabel 4

NAMA MADRASAH MTs As-Syafi’iyah

Tahun Berdiri 1957

Status Terakreditasi A

Tahun Akreditasi 2005

Jumlah Guru 24

Tenaga Kependidikan 5

Jumlah Siswa (2009/2010) 432

2. Visi dan Misi Madrasah Tsanawiyah as-Syafi’iyah

Visi :

Mendidik manusia yang berwawasan IMTAQ dan IPTEK serta mandiri

Misi :

Untuk mewujudkan visi tersebut, maka kami menyusun misi sebagai berikut:

Page 47: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3744/1/ADE PUTRI...ii Hubungan Minat Belajar Fikih dengan Pengamalan Ibadah Siswa

36

a) Mewujudkan lingkungan belajar yang aman, nyaman, bernuansa

agamis dan akademis

b) Menciptakan kultur kreatifitas dan kemandirian siswa dalam kegiatan

belajar mengajar

c) Meningkatkan kualitas SDM baik guru maupun karyawan di

lingkungan MTs As-Syafi’iyah 01

d) Menciptakan kultur penerapan nilai-nilai agama yang menitik beratkan

pada aqidah dan ibadah

Tabel 5

Personal Madrasah

No Personal Jumlah

Lk Pr Total

1 Kepala madrasah 1 - 1

2 Wakil kepala madrasah 1 - 1

3 Guru mata pelajaran umum 2 12 14

4 Guru BK 1 - 1

5 Guru Pendidikan Agama 6 1 7

6 Kepala TU 1 - 1

7 Administrasi (TU) 1 - 1

8 Pustakawan - 1 1

9 Laboran - 1 1

10 Instruktur ekskul 4 - 4

11 Personil lainnya 1 - 1

Total 18 15 33

Page 48: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3744/1/ADE PUTRI...ii Hubungan Minat Belajar Fikih dengan Pengamalan Ibadah Siswa

37

3. Keadaan Siswa, Guru, dan Karyawan

a) Keadaan Siswa

Keadaan siswa pada tahun ajaran 2009/2010

Tabel 6

No Keadaan siswa Kelas VII Kelas VIII Kelas IX

Lk Pr Lk Pr Lk Pr

1. Jumlah siswa 94 75 47 58 31 35

2. Siswa berkebutuhan

khusus - - - - - -

3 Rombel 4 3 2

Jumlah siswa dan Rombongan belajar menurut waktu belajar tahun

pelajaran saat ini

Tabel 7

Uraian Pagi Siang Jumlah

Lk Pr Lk Pr Lk Pr

Jumlah siswa 172 168 - - 172 168

Total 340 - 340

Rombel 9 - 9

Siswa berdasarkan usia, kelas, dan jenis kelamin tahun pelajaran saat

ini

Tabel 8

No Keadaan

siswa

Kelas VII Kelas

VIII Kelas IX Jumlah

Lk Pr Lk Pr Lk Pr Lk Pr Jml

1 <13 Tahun 67 47 9 5 - - 76 52 128

2 13 Tahun 19 19 34 33 5 5 58 57 115

Page 49: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3744/1/ADE PUTRI...ii Hubungan Minat Belajar Fikih dengan Pengamalan Ibadah Siswa

38

3 14 Tahun 6 9 9 14 18 27 33 50 83

4 15 Tahun 2 - 1 5 5 5 8 10 18

5 >15 Tahun - - - - - 1 - 1 1

Total 94 75 53 52 28 34 175 161

169 105 66 340

b) Keadaan Guru dan Karyawan

Madrasah Tsanawiyah As-Syafi’iyah adalah salah satu madrasah yang

dikelola oleh yayasan yang bergerak di bidang pendidikan dan social

keagamaan. Keberadaan guru dan karyawan menjadi tanggung jawab

yayasan sepenuhnya, yang diangkat dan digaji oleh yayasan. Oleh karena

itu semua guru dan karyawan adalah seseorang yang mau mengabdikan

dirinya dengan tulus dan ikhlas untuk mencari ridha Allah semata, untuk

lebih jelasnya, berikut ini penulis cantumkan daftar guru dan karyawan

Madrasah Tsanawiyah As-Syafi’iyah :

Tabel 9

No. Nama Guru/Karyawan Jabatan Pend.

Terakhir

Mulai

Bertugas di

Sekolah ini

1 Drs.Ahmad Kosasi Kepala

Sekolah S1 Januari 1994

2 Dra.Siti Khadijah Guru aqidah S1 Juni 1990

3 Drs. Ali Alhimam Guru PLKJ SM Juni 1974

4 Sugiarti Spd Guru IPS S1 Juli 1995

5 Hj.T.Puji Astuti Guru al-qur’an

hadits SM

September

1996

6 Nurlaela Musa Guru IPA SM Juli 1998

7 Zainal Arifin S.Ag Guru Bhs.Arab S1 April 2002

8 Abdurrahman Nasuha Guru B.Inggris SM Juli 2004

Page 50: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3744/1/ADE PUTRI...ii Hubungan Minat Belajar Fikih dengan Pengamalan Ibadah Siswa

39

9 Wasilatun BA Guru PKN SM Agustus 2002

10 Nury Sobirin Guru TI S1 Agustus 2004

11 Sarinurlita Guru Seni

Budaya S1 Agustus 2004

12 M.Taufik Hidayat Guru penjaskes S1 Sep-04

13 Drs.Maman Chotaman MM Guru S2 Juli 2004

14 Suroyah S,Pd Guru IPA S1 Juli 2005

15 Lestari S,Pd Guru

matematika S1 Juli 2005

16 Nona Eva Nurmala sari S,Pd Guru

Bhs.Indonesia S1 Juli 2005

17 Sholakhudin Spd Guru

Bhs.Indonesia S1 Juli 2005

18 Fitriyanti S,Pd Guru IPS S1 Juli 2005

19 Zulmansyah Guru

Bhs.Inggris SM

September

2005

20 Nurrahmawati FZA S,Pd Guru

matematika S1

September

2005

21 Abdul Aziz R S,Ag Guru BP S1 Juli 2005

22 Firmansyah FZA S.PdI Guru Fiqih S1 Juli 2006

23 Aef Abdullah Guru tahfiz SM Juli 2006

24 Arifin Abdullah LC.MA Guru SKI S1 Juli 2006

25 Zainal Arifin AM BA Karyawan SM September

1983

26 SitiKomariah Karyawan SMEA Juli 2004

27 Hamidah Karyawan SMEA Juli 2005

28 Muhammad Idrus Karyawan ALIYAH Desember

2005

29 Yosep Hardiansyah Karyawan MTS Juli 2006

Page 51: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3744/1/ADE PUTRI...ii Hubungan Minat Belajar Fikih dengan Pengamalan Ibadah Siswa

40

Adapun guru bidang studi mata pelajaran fikih pada Madrasah Tsanawiyah

as-Syafi’iyah Jakarta Selatan adalah 1 orang dan bertugas pada 3 kelas, yaitu

kelas satu, kelas dua, dan kelas tiga.

4. Kurikulum yang Digunakan

Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi,

dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman

penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar.1. isi kurikulum merupakan susunan

dan bahan kajian dan pelajaran untuk mencapai tujuan penyelenggaraan satuan

pendidikan yang bersangkuta, dalam rangka upaya pencapaian tujuan pendidikan

nasional. Oleh karena itu, kurikulum disusun oleh satuan pendidikan untuk

disesuaikan dengan program pendidikan dengan kebutuhan dan potensi daerah.

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) merupakan kurikulum

terbaru di Indonesia yang disarankan untuk dijadikan rujukan oleh para

pengembang kurikulum di tingkat satuan pendidikan.2 KTSP merupakan

kurikulum berorientasi pada pencapaian kompetensi, oleh sebab itu kurikulum ini

merupakan penyempurnaan dari kurikulum berbasis kompetensi atau KBK

(kurikulum 2004).

a. Landasan

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) disusun agar dapat memberi

kesempatan peserta didik

1) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang

Sistem Pendidikan Nasional

2) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang

Standar Nasional Pendidikan mengamanatkan Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan (KTSP) jenjang pendidikan dasar dan menengah disusun oleh

satuan pendidikan dengan mengacu kepada SI, SKL, dan panduan yang

disusun oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP);

3) UU No. 20/2003 dan PP No. 19/2005

1 Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2009),cet. ke-9, h. 18.

2 Wina Sanjaya, Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta: Kencana, 2008), h. 127.

Page 52: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3744/1/ADE PUTRI...ii Hubungan Minat Belajar Fikih dengan Pengamalan Ibadah Siswa

41

b. Tujuan Pendidikan

Tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan dirumuskan mengacu pada

tujuan umum berikut ini.

Tujuan pendidikan dasar adalah meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan,

kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti

pendidikan lebih lanjut.

Sedangkan tujuan pengajaran fikih di Madrasah Tsanawiyah As-syafi’iayah

itu sendiri adalah siswa mengetahui dan memahami tentang hal-hal yang menjadi

bahasan didalam ilmu fikih, serta mendapatkan informasi tentang hukum islam

secara benar, khususnya dalam masalah ubudiyah, sehingga dalam prakteknya

tidak terjadi kesalahan atau pemahaman yang berbeda.3

c. Data Kurikulum dan Kegiatan Belajar

Tabel 10

Tabel daftar mata pelajaran dan jam pelajaran per-minggu (JP) MTs

As-Syafi’iyah

No Mata Pelajaran

Kelas

VII

Kelas

VIII Kelas IX

JP JP JP UAM UAN

1. Pendidikan Agama Islam

a. Al-Qur’an Hadist 2 2 2

b. Aqidah Akhlak 2 2 2

c. Fiqih 2 2 2

d. Bahasa Arab 3 3 3

e. Sejarah Kebudayaan

Islam 2 2 2

2. Pend. Kewarganegaraan 2 2 2

3 Firmansyah Fza, S.Pd.I, Guru Mata Pelajaran Fikih, Wawancara Pribadi, Ruang Guru

Madrasah Tsanawiyah As-Sysfi’iyah, 22 Oktober 2010.

Page 53: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3744/1/ADE PUTRI...ii Hubungan Minat Belajar Fikih dengan Pengamalan Ibadah Siswa

42

3. Bahasa Indonesia 6 6 6

4. Bahasa Inggris 6 6 6

5. Matematika 6 6 6

6. Ilmu Pengetahuan Alam 4 4 4

7. Ilmu Pengetahuan Sosial 4 4 4

8. Seni Dan Budaya 2 2 2

9. Pend. Jasmani & Kesehatan 2 2 2

10. Keterampilan 2 2 2

11. Teknologi informasi &

komunikasi 2 2 2

12. Muatan local 2 2 2

Selain kegiatan formal di MTs As-Syafi’iyah ini juga mengadakan kegiatan

non formal atau yang biasa disebut ekstrakulikuler. Kegiatannya diantaranya

pramuka, kesenian, marawis, baca al-Qur’an (Rohis), dan paskibra. Kegiatan ini

diadakan setelah pelajaran formal.berakhir. Dan MTs As-syafi’iyah juga sering

mengikuti perlombaan dan sering juga mendapatkan juara, prestasi yang diraih

diantaranya:

Juara umum lomba mentari se-DKI Jakarta tahun 2001 (pidato, MTQ, dan

nasyid)

Juara umum LAGANDIKNAS (muratal, kaligrafi, MTQ, dan pidato )

tahun 2003.

Lomba PORSEMA KKM 23 (footsal, pidato, basket ball, dan marawis

juara 1 & 2) tahun 2005

Cerdas cermat bahasa arab tingkat DKI Jakarta

Lomba marawis juara III di MAN VI, tahun 2007

Lomba marawis juara I di SMA 17 Agustus 1945, tahun 2007

Lomba pencak silat juara I, tahun 2007.

Menyelenggarakan kegiatan lomba “Gempita Anak Bangsa” April 2007.

Page 54: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3744/1/ADE PUTRI...ii Hubungan Minat Belajar Fikih dengan Pengamalan Ibadah Siswa

43

Tabel 11

Struktur Kurikulum KTSP MTs As-Syafi’iyah

Tahun Ajaran 2009-2010

No Komponen Kelas dan alokasi waktu

Seharusnya VII VIII IX

Mata pelajaran VII VIII IX

1 Bahasa Arab 2 2 2 3 3 3

2 Al-Qur’an Hadits 2 2 2 2 2 2

3 Aqidah Akhlak 2 2 2 2 2 2

4 Fikih 2 2 2 2 2 2

5 Sejarah Kebudayaan Islam 2 2 2 2 2 2

6 Pendidikan Kewarganegaraan 2 2 2 2 2 2

7 Bahasa Indonesia 4 4 4 6 6 6

8 Bahasa Inggris 4 4 4 6 6 6

9 Matematika 4 4 4 6 6 6

10 Ilmu Pengetahuan Alam 4 4 4 4 4 4

11 Ilmu Pengetahuan Sosial 4 4 4 4 4 4

12 Kesenian 2 2 2 2 2 2

13 Penjaskes 2 2 2 2 2 2

14 Teknologi Informatika &

Komunikasi 2 2 2 2 2 2

Pengembangan diri

Tadarus Al-Qur’an - - - 2 2 2

Tajwidul Qur’an - - - 2 2 2

PLKJ - - - 1 1 1

Jumlah 38 38 38 50 50 50

5. Sarana dan Prasarana di MTs As-Syafi’iyah

Suatu pendidikan dan pengajaran dapat berjalan dengan baik dan lancer jika

semua aspek terpenuhi, termasuk didalamnya sarana dan prasarana, fasilitas-

Page 55: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3744/1/ADE PUTRI...ii Hubungan Minat Belajar Fikih dengan Pengamalan Ibadah Siswa

44

fasilitas dan benda-benda yang ada hubungannya dengan pendidikan dan

pengajaran.

Adapun sarana dan prasarana yang dimiliki Madrasah Tsanawiyah As-

Syafi’iyah sebagai berikut :

a. Data fisik Ruang Belajar (Sarana Prasarana)

1) Tanah Madrasah

Luas tanah seluruhnya : 3000 M2

Status : Sertifikat hak milik

2) Luas Penggunaan Tanah

Bangunan : 2.400 M2

Lapangan Olahraga : 500 M2

Taman : 100 M2

3) Jumlah dan Kondisi Bangunan / Ruangan Madrasah

Tabel 12

Ruangan Madrasah

No Ruangan/Bangunan

Kondisi (unit)

Baik Rusak

ringan

Rusak

berat Jumlah

1 Ruang kelas 12 - - 12

2 Ruang kepala madrasah 1 - - 1

3 Ruang guru 1 - - 1

4 Ruang tata usaha 1 - - 1

5 Laboratorium IPA 1 - - 1

6 Laboratorium computer 1 - - 1

7 Laboratorium bahasa - - - -

8 Perpustakaan 1 - - 1

9 Ruang keterampilan 1 - - 1

10 Ruang BP/BK 1 - - 1

11 Ruang UKS 1 - - 1

Page 56: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3744/1/ADE PUTRI...ii Hubungan Minat Belajar Fikih dengan Pengamalan Ibadah Siswa

45

12 Ruang aula 1 - - 1

13 Masjid 1 - - 1

14 Kantin 1 - - 1

15 Koperasi 1 - - 1

16 WC guru 1 - - 1

17 WC siswa 2 - - 2

Tabel 13

Sarana Mebel

No Mebel

Madrasah

Kondisi (unit)

Baik Rusak

ringan

Rusak

berat Jumlah

1 Meja siswa 200 - - 200

2 Kursi siswa 400 - - 400

3 Papan tulis 10 - - 10

4 Meja pengajar 10 - - 10

5 Kursi pengajar 10 - - 10

6 Lemari pengajar 10 - - 10

Tabel 14

Sarana Administrasi

No Perlengkapan

Tata Usaha

Kondisi (unit)

Baik Rusak

ringan

Rusak

berat Jumlah

1 Mesin tik - 1 - 1

2 Komputer 3 - - 3

3 Pengeras suara 1 - - 1

4 Faksimili 1 - - 1

5 Printer 3 - - 3

6 Meja & kursi 5 - - 5

Page 57: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3744/1/ADE PUTRI...ii Hubungan Minat Belajar Fikih dengan Pengamalan Ibadah Siswa

46

Tabel 15

Sarana olah raga dan seni

No Perlengkapan olah

raga & seni

Kondisi (unit)

Baik Rusak

ringan

Rusak

berat Jumlah

1 Lapangan bola voli 1 - - 1

2 Lapangan bola basket 1 - - 1

3 Lapangan sepak bola 1 - - 1

4 Lapangan badminton 2 - - 2

5 Perlengkapan seni 10 - - 10

B. Deskripsi Data

Mengenai minat belajar fikih dan pengamalan ibadah siswa/siswi Madrasah

Tsanawiyah As-Syafi’yah Jakarta Selatan, berdasarkan angket yang telah

disebarkan dan hasil observasi penulis dilokasi penelitian maka data yang di

peroleh dapat dilihat pada tabel-tabel berikut:

1. Minat belajar fikih siswa/siswi Madrasah Tsanawiyah As-Syafi’iyah

Berdasarkan hasil perhitungan angket yang telah disebarkan kepada

responden, wawancara, dan observasi di tempat penelitian maka data yang

diperoleh penulis mengenai minat belajar siswa/siswi Madrasah

Tsanawiyah As-Syafi’iyah Jakarta Selatan dapat dilihat pada tabel-tabel

berikut:

Tabel 16.1

Pelajaran fikih adalah pelajaran yang sangat menyenangkan

Kategori Responden (F) Persentase (%)

Page 58: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3744/1/ADE PUTRI...ii Hubungan Minat Belajar Fikih dengan Pengamalan Ibadah Siswa

47

Sangat Setuju 23 57,5%

Setuju 17 42,5%

Tidak setuju - -

Sangat tidak setuju - -

Jumlah 40 100%

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa 57,5% siswa

sangat setuju bahwa pelajaran fikih itu menyenangkan dan 42,5% siswa

setuju pelajaran fikih itu menyenangkan, 0% siswa yang tidak setuju. Jadi

dapat disimpulkan bahwa 100% siswa menganggap bahwa pelajaran fikih

itu menyenangkan.

Tabel 16.2

Saya senang mengikuti pelajaran fikih karena saya senang beribadah

Kategori Responden (F) Persentase (%)

Sangat Setuju 24 60%

Setuju 13 32,5%

Tidak setuju 3 7,5%

Sangat tidak setuju - -

Jumlah 40 100%

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa 24 responden

(60%) menjawab sangat setuju (SS) siswa senang belajar fikih karena

mereka senang beribadah, 13 responden (32,5%) menjawab setuju(S)

siswa senang belajar fikih karena mereka senang beribadah, dan 3

responden (7,5%) menjawab tidak setuju(TS), hal tersebut menunjukkan

bahwa perasaan senang siswa terhadap pelajaran fikih positif.

Tabel 16.3

Saya merasa bersemangat ketika pelajaran fikih berlangsung

Kategori Responden (F) Persentase (%)

Page 59: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3744/1/ADE PUTRI...ii Hubungan Minat Belajar Fikih dengan Pengamalan Ibadah Siswa

48

Sangat Setuju 28 70%

Setuju 11 27,5%

Tidak setuju 1 2,5%

Sangat tidak setuju - -

Jumlah 40 100%

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa 28 responden

(70%) menjawab setuju, mereka merasa bersemangat ketika pelajaran fikih

berlangsung dan 11 responden (27,5%) menjawab setuju bahwa siswa

merasa bersemangat ketika pelajaran fikih berlangsung dan 1 responden

(2,5%)menjawab tidak setuju bahwa siswa merasa bersemangat ketika

pelajaran fikih berlangsung. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa

bersemangat ketika pelajaran fikih berlangsung.

Tabel 16.4

Pelajaran fikih wajib diikuti oleh setiap siswa

Kategori Responden (F) Persentase (%)

Sangat Setuju 21 52,5%

Setuju 18 45%

Tidak setuju 1 2,5%

Sangat tidak setuju - -

Jumlah 40 100%

Tabel diatas menunjukkan bahwa sebagian besar siswa MTs As-

syafi’iyah menyatakan pelajaran fikih wajib diikuti oleh setiap siswa.

Dimana sebanyak 52,5% menjawab sangat setuju, dan 45% menjawab

setuju, sedangkan 2,5% menjawab tidak setuju bahwa pelajaran fikih wajib

diikuti oleh setiap siswa.

Page 60: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3744/1/ADE PUTRI...ii Hubungan Minat Belajar Fikih dengan Pengamalan Ibadah Siswa

49

Tabel 16.5

Pada saat guru menjelaskan pelajaran tentang fikih saya

mendengarkan dengan seksama

Kategori Responden (F) Persentase (%)

Sangat Setuju 25 62,5%

Setuju 15 37,5%

Tidak setuju - -

Sangat tidak setuju - -

Jumlah 40 100%

Tabel diatas menunjukkan bahwa sebagian besar siswa MTs As-

syafi’iyah menyatakan disaat guru menjelaskan pelajaran tentang fikih

siswa mendengarkan dengan seksama. Dimana 62,5% % siswa menjawab

sangat setuju dan 37,5% siswa menjawab setuju bahwa saat guru

menjelaskan pelajaran tentang fikih siswa mendengarkan dengan seksama.

Tabel 16.6

Pelajaran fikih sangat diperlukan setiap siswa

Kategori Responden (F) Persentase (%)

Sangat Setuju 22 55%

Setuju 17 42,5%

Tidak setuju 1 2,5%

Sangat tidak setuju - -

Jumlah 40 100%

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa 22 responden

(55%) menjawab sangat setuju bahwa pelajaran fikih sangat diperlukan

setiap siswa dan 17 responden (42,5%) menjawab setuju bahwa pelajaran

fikih sangat diperlukan setiap siswa dan 1 responden (2,5%). Jadi sebagian

besar siswa menganggap bahwa pelajaran fikih itu sangat penting.

Page 61: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3744/1/ADE PUTRI...ii Hubungan Minat Belajar Fikih dengan Pengamalan Ibadah Siswa

50

Tabel 16.7

Ibadah adalah wajib, mempelajari ilmu tentang ibadah (fikih) wajib

pula

Kategori Responden (F) Persentase (%)

Sangat Setuju 20 50%

Setuju 18 45%

Tidak setuju 2 5%

Sangat tidak setuju - -

Jumlah 40 100%

Berdasarkan tabel di atas mengenai ibadah adalah wajib maka

mempelajari fikih wajib pula menunjukkan bahwa 20 responden (50%)

menjawab sangat setuju (SS) dan 18 responden (45%) menjawab setuju

(S) dan 2 responden (5%) menjawab tidak setuju (TS). Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa berpendapat bahwa mempelajari

fikih merupakan suatu keharusan atau kewajiban.

Tabel 16.8

Dengan belajar fikih siswa dapat mengetahui cara beribadah yang

baik dan benar

Kategori Responden (F) Persentase (%)

Sangat Setuju 13 32,5%

Setuju 27 67,5%

Tidak setuju - -

Sangat tidak setuju - -

Jumlah 40 100%

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa 13 responden

(32,5%) menjawab sangat setuju (SS) dengan mempelajari fikih siswa

Page 62: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3744/1/ADE PUTRI...ii Hubungan Minat Belajar Fikih dengan Pengamalan Ibadah Siswa

51

dapat mengetahui cara beribadah yang baik dan benar, dan 27 responden

(67,5%) menjawab setuju (S) dengan mempelajari fikih siswa dapat

mengetahui cara beribadah yang baik dan benar. Dan hal ini menunjukkan

bahwa seluruh siswa setuju bahwasanya dengan mempelajari fikih siswa

dapat mengetahui cara beribadah yang baik dan benar.

Tabel 16.9

Pengetahuan siswa terhadap fikih sangat penting bagi pengamalan

ibadah sehari-hari

Kategori Responden (F) Persentase (%)

Sangat Setuju 14 35%

Setuju 25 62,5%

Tidak setuju 1 2,5%

Sangat tidak setuju - -

Jumlah 40 100%

Berdasarkan tabel di atas mengenai pengetahuan siswa terhadap

fikih sangat penting bagi pengamalan ibadah menunjukkan bahwa 35%

menjawab sangat setuju, 62,5% menjawab setuju dan 2,5 % menjawab

tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa pengetahuan siswa terhadap fikih

sangat penting bagi pengamalan ibadah sehari-hari.

Tabel 16.10

Saya belajar fikih dengan perhatian yang besar sebab fikih

merupakan salah satu pelajaran penting bagi siswa.

Kategori Responden (F) Persentase (%)

Sangat Setuju 16 40%

Setuju 23 57,5%

Tidak setuju 1 2,5%

Sangat tidak setuju - -

Page 63: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3744/1/ADE PUTRI...ii Hubungan Minat Belajar Fikih dengan Pengamalan Ibadah Siswa

52

Jumlah 40 100%

Tabel diatas menunjukkan bahwa sebagian besar siswa MTs As-

syafi’iyah menyatakan bahwa belajar fikih dengan perhatian yang besar

sebab fikih merupakan salah satu pelajaran penting bagi siswa. Dimana

sebanyak 40% menjawab sangat setuju dan 57,5% menjawab setuju bahwa

belajar fikih harus dengan penuh perhatian karena pelajaran fikih

merupakan pelajaran penting bagi siswa dan 2,5% siswa menjawab tidak

setuju bahwa belajar fikih harus dengan penuh perhatian karena pelajaran

fikih merupakan pelajaran penting bagi siswa.

Tabel 16.11

Bertambahnya pengetahuan tentang fikih membuat saya lebih rajin

beribadah

Kategori Responden (F) Persentase (%)

Sangat Setuju 11 27,5%

Setuju 28 70%

Tidak setuju 1 2,5%

Sangat tidak setuju - -

Jumlah 40 100%

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa 11 responden

(27,5%) menjawab sangat setuju (SS) bertambahnya pengetahuan tentang

fikih membuat siswa lebih rajin beribadah, dan 28 responden (70%)

menjawab setuju (S) bertambahnya pengetahuan tentang fikih membuat

siswa lebih rajin beribadah, dan 1 responden (2,5%) menjawab tidak setuju

(TS) bertambahnya pengetahuan tentang fikih membuat siswa lebih rajin

beribadah. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa lebih rajin untuk

beribadah dengan bertambahnya pengetahuan fikih.

Page 64: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3744/1/ADE PUTRI...ii Hubungan Minat Belajar Fikih dengan Pengamalan Ibadah Siswa

53

Tabel 16.12

Dengan aktif diskusi dikelas akan mempermudah pemahaman

siswa tentang materi fikih

Kategori Responden (F) Persentase (%)

Sangat Setuju 9 22,5%

Setuju 29 72,5%

Tidak setuju 2 5%

Sangat tidak setuju - -

Jumlah 40 100%

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa 9 responden

(22,5%) siswa menjawab sangat setuju dengan aktif diskusi dikelas akan

mempermudah pemahaman siswa tentang materi fikih, 29 responden

(72,5%) menjawab setuju dengan aktif diskusi dikelas akan mempermudah

pemahaman siswa tentang materi fikih, dan 2 responden (5%) menjawab

tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa aktif diskusi

dikelas karena akan mempermudah pemahaman siswa tentang materi fikih.

Tabel 16.13

Saya selalu aktif mengikuti kegiatan keagamaan yang dilaksanakan

disekolah

Kategori Responden (F) Persentase (%)

Sangat Setuju 10 25%

Setuju 29 72,5%

Tidak setuju 1 2,5%

Sangat tidak setuju - -

Jumlah 40 100%

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa 10 responden

(25%) menjawab sangat setuju siswa selalu aktif mengikuti kegiatan

Page 65: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3744/1/ADE PUTRI...ii Hubungan Minat Belajar Fikih dengan Pengamalan Ibadah Siswa

54

keagamaan yang dilaksanakan disekolah, 29 responden (72,5%) menjawab

setuju siswa selalu aktif mengikuti kegiatan keagamaan yang dilaksanakan

disekolah, dan 1 responden (2,5%) menjawab tidak setuju siswa selalu

aktif mengikuti kegiatan keagamaan yang dilaksanakan disekolah. Hal ini

menunjukkan bahwa siswa selalu aktif mengikuti kegiatan keagamaan

yang dilaksanakan disekolah.

Tabel 16.14

Siswa bertanya tentang materi fikih yang belum siswa pahami

Kategori Responden (F) Persentase (%)

Sangat Setuju 12 30%

Setuju 26 65%

Tidak setuju - -

Sangat tidak setuju 2 5%

Jumlah 40 100%

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa 12 responden

(30%) menjawab sangat setuju Siswa bertanya tentang materi fikih yang

belum siswa pahami, dan 26 responden (65%) menjawab setuju dan 2

responden (5%) siswa menjawab sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan

bahwa mayoritas siswa sering bertanya tentang materi fikih yang belum

siswa pahami.

Tabel 16.15

Saya selalu mengulang pelajaran fikih dirumah

Kategori Responden (F) Persentase (%)

Sangat Setuju 9 22,5%

Setuju 26 65%

Tidak setuju 3 7,5%

Sangat tidak setuju 2 5%

Page 66: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3744/1/ADE PUTRI...ii Hubungan Minat Belajar Fikih dengan Pengamalan Ibadah Siswa

55

Jumlah 40 100%

Tabel diatas menunjukkan bahwa sebagian besar siswa MTs As-

syafi’iyah menyatakan bahwa siswa selalu mengulang pelajaran dirumah.

Dimana bahwa 22,5% siswa menjawab sangat setuju, 65% siswa

menjawab setuju bahwa siswa selalu mengulang pelajaran dirumah. 7,5%

siswa menjawab tidak setuju bahwa siswa selalu mengulang pelajaran

dirumah dan 5% siswa menjawab sangat tidak setuju bahwa siswa selalu

mengulang pelajaran dirumah.

2. Pengamalan ibadah siswa/siswi Madrasah Tsanawiyah As-Syafi’iyah

Jakarta Selatan.

Berdasarkan perhitungan skor angket yang telah disebarkan oleh

penulis maka data yang diperoleh mengenai pengamalan ibadah siswa

Madrasah Tsanawiyah As-Syafi’iyah dapat dilihat pada tabel-tabel berikut

ini:

Tabel 16.16

Siswa meninggalkan shalat lima waktu ketika sedang asyik

menonton TV

Kategori Responden (F) Persentase (%)

Sangat Sering - -

Sering 2 5%

Kadang-kadang 17 42,5%

Tidak pernah 21 52,5%

Jumlah 40 100%

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa 2 responden (5%)

menjawab sering, 17 responden (42,5%) menjawab kadang-kadang

meninggalkan shalat lima waktu ketika sedang asyik menonton TV, dan 21

Page 67: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3744/1/ADE PUTRI...ii Hubungan Minat Belajar Fikih dengan Pengamalan Ibadah Siswa

56

responden (52,5%) menjawab tidak pernah meninggalkan shalat lima

waktu ketika sedang asyik menonton TV. Hal ini menunjukkan bahwa

sebagian besar siswa tidak meninggalkan shalat lima waktu ketika sedang

asyik menonton TV.

Tabel 16.17

Siswa mengikuti shalat berjamaah yang dilaksanakan di sekolah

Kategori Responden (F) Persentase (%)

Sangat Sering 16 40%

Sering 22 55%

Kadang-kadang 2 5%

Tidak pernah - -

Jumlah 40 100%

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa 16 responden

(40%) siswa menjawab sangat sering mengikuti shalat berjamaah yang

dilaksanakan di sekolah, dan 22 responden (55%) siswa menjawab sering

mengikuti shalat berjamaah yang dilaksanakan di sekolah, dan 2

responden (5%) siswa menjawab kadang-kadang mengikuti shalat

berjamaah yang dilaksanakan di sekolah. Hal ini menunjukkan bahwa

mayoritas siswa suka mengikuti shalat berjamaah yang dilaksanakan di

sekolah.

Tabel 16.18

Siswa lupa mengerjakan shalat tepat pada waktunya

Kategori Responden (F) Persentase (%)

Sangat Sering - -

Sering 1 2,5%

Kadang-kadang 21 52,5%

Tidak pernah 18 45%

Page 68: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3744/1/ADE PUTRI...ii Hubungan Minat Belajar Fikih dengan Pengamalan Ibadah Siswa

57

Jumlah 40 100%

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa 2,5% siswa

menjawab sering lupa mengerjakan shalat tepat pada waktunya, 52,5%

menjawab kadang-kadang lupa mengerjakan shalat tepat pada waktunya,

dan 45% siswa menjawab tidak pernah lupa mengerjakan shalat tepat pada

waktunya. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar siswa tidak lupa

mengerjakan shalat tepat pada waktunya.

Tabel 16.19

Pada waktu istirahat, dan bertepatan dengan waktu shalat dhuha.

Siswa memanfaatkan waktu istirahat untuk shalat dhuha

Kategori Responden (F) Persentase (%)

Sangat Sering 9 22,5%

Sering 8 20%

Kadang-kadang 20 50%

Tidak pernah 3 7,5%

Jumlah 40 100%

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa 22,5% siswa

menjawab sangat sering pada waktu istirahat, dan bertepatan dengan

waktu shalat dhuha. Siswa memanfaatkan waktu istirahat untuk shalat

dhuha, dan 20% siswa menjawab sering memanfaatkan waktu istirahat

untuk shalat dhuha, 50% siswa menjawab kadang-kadang memanfaatkan

waktu istirahat untuk shalat dhuha, dan 7,5% siswa menjawab tidak pernah

memanfaatkan waktu istirahat untuk shalat dhuha. Dan hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa pada waktu istirahat, dan bertepatan

dengan waktu shalat dhuha. Siswa memanfaatkan waktu istirahat untuk

shalat dhuha.

Tabel 16.20

Page 69: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3744/1/ADE PUTRI...ii Hubungan Minat Belajar Fikih dengan Pengamalan Ibadah Siswa

58

Siswa membayar zakat fitrah pada akhir bulan ramadhan

Kategori Responden (F) Persentase (%)

Sangat Sering 21 52.5%

Sering 19 47,5%

Kadang-kadang - -

Tidak pernah - -

Jumlah 40 100%

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa 52,5% siswa

menjawab sangat sering membayar zakat fitrah pada akhir bulan ramadhan

dan 47,5% siswa menjawab sering membayar zakat fitrah pada akhir bulan

ramadhan. Hal ini menunjukkan bahwa seluruh siswa sering membayar

zakat fitrah pada akhir bulan Ramadhan.

Tabel 16.21

Pada bulan ramadhan siswa melaksanakan puasa

Kategori Responden (F) Persentase (%)

Sangat Sering 21 52,5%

Sering 19 47,5%

Kadang-kadang -

Tidak pernah - -

Jumlah 40 100%

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa 52,5% siswa

menjawab sangat sering pada bulan ramadhan siswa melaksanakan puasa,

dan 47,5% siswa menjawab sering pada bulan ramadhan siswa

melaksanakan puasa. Dan hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa

sering pada bulan ramadhan siswa melaksanakan puasa.

Page 70: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3744/1/ADE PUTRI...ii Hubungan Minat Belajar Fikih dengan Pengamalan Ibadah Siswa

59

Tabel 16.22

Siswa membatalkan puasa ketika letih

Kategori Responden (F) Persentase (%)

Sangat Sering - -

Sering 1 2,5%

Kadang-kadang 21 52,5%

Tidak pernah 18 45%

Jumlah 40 100%

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa 2,5% siswa

menjawab sering membatalkan puasa ketika letih, 52,5% siswa menjawab

kadang-kadang membatalkan puasa ketika letih, dan 45% siswa menjawab

tidak pernah membatalkan puasa ketika letih. Dan hal ini menunjukkan

bahwa sebagian kecil siswa pernah membatalkan puasa ketika letih.

Tabel 16.23

Berapa kali siswa membaca Al-Qur’an dalam satu minggu?

Kategori Responden (F) Persentase 30% siswa

menjawab (%)

2 kali 2 5%

3 kali 10 25%

4 kali 8 20%

5 kali 20 50%

Jumlah 40 100%

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa 5% siswa

menjawab 2 kali membaca Al-Qur’an dalam satu minggu, 25% siswa

menjawab 3 kali membaca Al-Qur’an dalam satu minggu, 20% siswa

menjawab 4 kali membaca Al-Qur’an dalam satu minggu, dan 50% siswa

menjawab 5 kali membaca Al-Qur’an dalam satu minggu. Dan hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa senang membaca Al-Qur’an.

Page 71: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3744/1/ADE PUTRI...ii Hubungan Minat Belajar Fikih dengan Pengamalan Ibadah Siswa

60

Tabel 16.24

Menurut ajaran islam setiap mengerjakan sesuatu hendaknya

dimulai dengan membaca basmalah dan diakhiri dengan hamdalah.

Bagaimana dengan kamu?

Kategori Responden (F) Persentase (%)

Sangat Sering 24 60%

Sering 15 37,5%

Kadang-kadang 1 2,5%

Tidak pernah -

Jumlah 40 100%

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa 60% siswa

menjawab sangat sering setiap mengerjakan sesuatu hendaknya dimulai

dengan membaca basmalah dan diakhiri dengan hamdalah, 37,5% siswa

menjawab sering setiap mengerjakan sesuatu hendaknya dimulai dengan

membaca basmalah dan diakhiri dengan hamdalah, dan 2,5% siswa

menjawab kadang-kadang setiap mengerjakan sesuatu hendaknya dimulai

dengan membaca basmalah dan diakhiri dengan hamdalah, Dan hal ini

menunjukkan bahwa sebagian besar siswa setiap mengerjakan sesuatu

dimulai dengan membaca basmalah dan diakhiri dengan hamdalah.

Tabel 16.25

Siswa berdo’a setiap sesudah melaksanakan shalat

Kategori Responden (F) Persentase (%)

Sangat Sering 12 30%

Sering 26 65%

Kadang-kadang 1 2,5%

Tidak pernah 1 2,5%

Jumlah 40 100%

Page 72: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3744/1/ADE PUTRI...ii Hubungan Minat Belajar Fikih dengan Pengamalan Ibadah Siswa

61

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa 30% siswa

menjawab sangat sering berdo’a setiap sesudah melaksanakan shalat, 65%

siswa menjawab sering berdo’a setiap sesudah melaksanakan shalat, 2,5%

siswa menjawab kadang-kadang berdo’a setiap sesudah melaksanakan

shalat, dan hanya 2,5% siswa menjawab tidak pernah berdo’a setiap

sesudah melaksanakan shalat. Dan hal ini menunjukkan bahwa sebagian

besar siswa sering berdo’a setiap sesudah melaksanakan shalat.

Tabel 16.26

Siswa melaksanakan shalat tarawih pada bulan ramadhan

Kategori Responden (F) Persentase (%)

Sangat Sering 17 42,5%

Sering 17 42,5%

Kadang-kadang 6 15%

Tidak pernah - -

Jumlah 40 100%

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa 42,5% siswa

menjawab sangat sering melaksanakan shalat tarawih pada bulan

ramadhan, 42,5% siswa menjawab sering melaksanakan shalat tarawih

pada bulan ramadhan, 15% siswa menjawab kadang-kadang melaksanakan

shalat tarawih pada bulan ramadhan. Dan hal ini menunjukkan bahwa

sebagian besar siswa sering melaksanakan shalat tarawih pada bulan

ramadhan.

Tabel 16.27

Siswa melaksanakan shalat dengan menjamak dan menqodo’

ketika sedang berpergian jauh

Kategori Responden (F) Persentase (%)

Sangat Sering 17 42,5%

Sering 14 35%

Page 73: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3744/1/ADE PUTRI...ii Hubungan Minat Belajar Fikih dengan Pengamalan Ibadah Siswa

62

Kadang-kadang 6 15%

Tidak pernah 3 7,5%

Jumlah 40 100%

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa 42,5% siswa

menjawab sangat sering melaksanakan shalat dengan menjamak dan

menqodo’ ketika sedang berpergian jauh, 35% siswa menjawab sering

melaksanakan shalat dengan menjamak dan menqodo’ ketika sedang

berpergian jauh, 15% siswa menjawab kadang-kadang melaksanakan

shalat dengan menjamak dan menqodo’ ketika sedang berpergian jauh, dan

7,5% siswa menjawab tidak pernah melaksanakan shalat dengan

menjamak dan menqodo’ ketika sedang berpergian jauh. Dan hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa pernah melaksanakan shalat dengan

menjamak dan menqodo’ ketika sedang berpergian jauh.

Tabel 16.28

Siswa melaksanakan puasa sunnah senin & kamis

Kategori Responden (F) Persentase (%)

Sangat Sering 27 67,5%

Sering 12 30%

Kadang-kadang 10 25%

Tidak pernah 1 2,5%

Jumlah 40 100%

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa 67,5% siswa

menjawab sangat sering melaksanakan puasa sunnah senin & kamis, 30%

siswa menjawab sering melaksanakan puasa sunnah senin & kamis, 25%

siswa menjawab kadang-kadang melaksanakan puasa sunnah senin &

kamis, dan 2,5% siswa menjawab tidak pernah melaksanakan puasa

sunnah senin & kamis. Dan hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa

melaksanakan puasa sunnah senin & kamis.

Page 74: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3744/1/ADE PUTRI...ii Hubungan Minat Belajar Fikih dengan Pengamalan Ibadah Siswa

63

Tabel 16.29

Siswa memberikan uang atau sedekah kepada orang yang tidak

mampu

Kategori Responden (F) Persentase (%)

Sangat Sering 23 57,5%

Sering 15 37,5%

Kadang-kadang 2 5%

Tidak pernah - -

Jumlah 40 100%

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa 57,5% siswa

menjawab sangat sering memberikan uang atau sedekah kepada orang

yang tidak mampu, 37,5% siswa menjawab sering memberikan uang atau

sedekah kepada orang yang tidak mampu, 5% siswa menjawab kadang-

kadang memberikan uang atau sedekah kepada orang yang tidak mampu,

dan 2,5% siswa menjawab tidak pernah memberikan uang atau sedekah

kepada orang yang tidak mampu. Dan hal ini menunjukkan bahwa

mayoritas siswa suka memberikan uang atau sedekah kepada orang yang

tidak mampu.

Tabel 16.30

Siswa menyisihkan uang jajannya untuk berinfak/beramal

Kategori Responden (F) Persentase (%)

Sangat Sering 20 50%

Sering 15 37,5%

Kadang-kadang 5 12,5%

Tidak pernah - -

Jumlah 40 100%

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa 50% siswa

Page 75: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3744/1/ADE PUTRI...ii Hubungan Minat Belajar Fikih dengan Pengamalan Ibadah Siswa

64

menjawab sangat sering menyisihkan uang jajannya untuk

berinfak/beramal, 37,5% siswa menjawab sering menyisihkan uang

jajannya untuk berinfak/beramal, dan 12,5% siswa menjawab kadang-

kadang menyisihkan uang jajannya untuk berinfak/beramal. Dan hal ini

menunjukkan bahwa sebagian besar siswa suka menyisihkan uang

jajannya untuk berinfak/beramal.

Berdasarkan hasil observasi, wawancara penulis dengan guru-guru

serta jawaban-jawaban respoden terhadap angket yang disebarkan oleh

penulis diatas, dapat diketahui bagaimana minat belajar fikih serta

pengamalan ibadah siswa/siswi Madrasah Tsanawiyah as-Syafi’iyah

Jakarta Selatan.

Untuk pengamalan ibadah terlihat bahwa sebagian besar

siswa/siswi Madrasah Tsanawiyah as-Syafi’iyah Jakarta Selatan selalu

melaksanakan shalat lima waktu, berpuasa di bulan ramadhan, membayar

zakat, melaksanakan hal-hal yang disunnahkan oleh Nabi. Hal tersebut

menunjukkan bahwa pengamalan ibadah siswa/siswi Madrasah

Tsanawiyah as-Syafi’iyah Jakarta Selatan keaktifannya sangat positif.

Adapun mengenai minat belajar fikih siswa/siswi Madrasah

Tsanawiyah as-Syafi’iyah yang meliputi kehadiran siswa dikelas,

pengetahuan siswa tentang materi fikih, pelaksanaan tugas-tugas dari guru,

keaktifan siswa di kelas dan perasaan senang menunjukkan bahwa

siswa/siswi Madrasah Tsanawiyah as-Syafi’iyah Jakarta Selatan sebagian

besar berminat terhadap mata pelajaran fikih hal tersebut ditunjukkan

dengan sebagian besar dari responden dalam penelitian ini memberikan

jawaban sangat setuju (SS) dan setuju (S) atau sangat sering dan sering

untuk pernyataan positif dan jawaban tidak setuju (TS) dan sangat tidak

setuju (STS) atau kadang-kadang dan tidak pernah untuk penyataan negatif

C. Analisis dan Interpretasi Data

1. Analisis Data

Analisis data adalah proses penyederhanan data kedalam bentuk

Page 76: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3744/1/ADE PUTRI...ii Hubungan Minat Belajar Fikih dengan Pengamalan Ibadah Siswa

65

yang lebih mudah dibaca dan diinterpretasikan, dalam proses ini

digunakan statistik yang salah satu fungsinya adalah untuk

menyederhanakan data penelitian yang besar jumlahnya menjadi informasi

yang lebih sederhana dan mudah dipahami.

Tekhnik analisis data yang digunakan sesuai dengan tujuan yang

hendak dicapai. Berdasarkan jenis data yang dikumpulkan yaitu data

kuantitatif, maka tekhnik yang digunakan adalah analisis statistik sebagai

berikut:

a. Prosentase ialah, data diprosentasekan setelah ditabulasi dalam jumlah

frekuensi jawaban responden untuk setiap alternatif jawaban dengan

rumus:

%100XNFP

Keterangan: P = Prosentase untuk setiap kategori jawaban

F = Frekuensi jawaban responden

N = Number of clases

b. Korelasi

Rumus statistik yang digunakan untuk mencari dan mengetahui ada

tidaknya hubungan antara kedua variabel ialah rumus korelasi “product

moment”, karena dalam penelitian ini terdapat dua variabel yang perlu

mendapat kejelasan, apakah terdapat hubungan antara kedua variabel

atau tidak terdapat hubungan. Kedua variabel tersebut ialah Minat

Belajar Fikih Dan Pengamalan Ibadah.

Tabel 17

Perhitungan Angka Indeks Korelasi antara Variabel X (Minat Belajar Fikih)

dan Variabel Y (Pengamalan Ibadah Siswa ) dalam Bidang Study Fiqih

N X Y XY X2 Y2

1 53 52 2756 2809 2704

2 53 50 2650 2809 2500

3 51 50 2550 2601 2500

Page 77: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3744/1/ADE PUTRI...ii Hubungan Minat Belajar Fikih dengan Pengamalan Ibadah Siswa

66

4 54 49 2646 2916 2401

5 54 50 2700 2916 2500

6 54 53 2862 2916 2809

7 57 47 2679 3249 2209

8 53 49 2597 2809 2401

9 52 48 2496 2704 2304

10 51 49 2499 2601 2401

11 46 48 2208 2116 2304

12 55 55 3025 3025 3025

13 51 52 2652 2601 2704

14 52 51 2652 2704 2601

15 44 47 2068 1936 2209

16 50 50 2500 2500 2500

17 52 45 2340 2704 2025

18 52 53 2756 2704 2809

19 51 52 2652 2601 2704

20 60 55 3300 3600 3025

21 49 46 2254 2401 2116

22 47 49 2303 2209 2401

23 45 45 2025 2025 2025

24 48 46 2208 2304 2116

25 46 45 2070 2116 2025

26 53 50 2650 2809 2500

27 48 51 2448 2304 2601

28 53 51 2703 2809 2601

29 52 50 2600 2704 2500

30 53 55 2915 2809 3025

31 49 48 2352 2401 2304

32 47 48 2256 2209 2304

Page 78: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3744/1/ADE PUTRI...ii Hubungan Minat Belajar Fikih dengan Pengamalan Ibadah Siswa

67

33 51 52 2652 2601 2704

34 52 53 2756 2704 2809

35 47 47 2209 2209 2209

36 47 45 2115 2209 2025

37 45 44 1980 2025 1936

38 50 50 2500 2500 2500

39 54 50 2700 2916 2500

40 51 52 2652 2601 2704

JUMLAH 2032 1982 100936 103686 98540

Dari tabel diatas diketahui data sebagai berikut :

N = 40 XY = 100936

X= 2032 X2 = 103686

Y = 1982 Y2 = 98540

Selanjutnya data di atas akan di uji keabsahannya dengan menggunakan

rumus product moment untuk mengetahui tingkat korelasi variabel, yaitu:

rxy = 2222 YYNXXN

YXXYN

= 22 19829854040203210368640

1982203210093640

xxx

x

= 3928324394160041290244147440

40274244037440

x

= 1327618416

10016x

= 244490816

10016

Page 79: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3744/1/ADE PUTRI...ii Hubungan Minat Belajar Fikih dengan Pengamalan Ibadah Siswa

68

= 20.15636

10016

= 0,64

2. Interpretasi Data

Seperti telah disebutkan di atas pada bab terdahulu, dalam memberikan

interpretasi rxy atau ro dapat ditempuh dengan dua macam cara :

a. Interpretasi secara sederhana

Interprestasi sederhana dari perhitungan diatas ternyata angka korelasi

antara variable X dan variabel Y tidak bertanda negatif, jadi terdapat

korelasi positif rxy sebesar 0,64 ternyata terletak antara 0,40-0,70 maka ini

menunjukkan bahwa korelasi antara variable X dan variable Y termasuk

korelasi sedang atau cukup (lihat rentangan harga “r” product moment).

b. Interpretasi dengan menggunakan tabel nilai “r” product moment.

Untuk melihat apakah ada hubungan antara variabel X dengan variabel

Y yang signifikan atau tidak, dilakukan dengan jalan membandingkan

besarnya r hitung dengan r tabel.

Langkah pertama yang ditempuh yaitu adalah terlebih dahulu

melakukan uji hipotesa. Untuk uji hipotesa maka perlu dibuat rumusan

hipotesa sebagai berikut:

Ho = Tidak ada korelasi positif yang signifikan antara minat belajar fikih

dengan pengamalan ibadah siswa

Ha = Ada korelasi positif yang signifikan antara minat belajar fikih

dengan pengamalan ibadah siswa

Untuk mengetahui apakah koefisien korelasi hasil perhitungan tersebut

signifikan atau tidak, maka perlu dibandingkan dengan r tabel product moment

dengan terlebih dahulu mencari derajat bebas (db), karena dalam penelitian ini

sampelnya berjumlah 40 dan variable yang dikorelasikan ada dua yaitu: minat

belajar fiqih (X) dan pengamalan ibadah (Y), maka derajat bebasnya dapat

dihitung denganl;angkah sebagai berikut:

Db = N- nr

Page 80: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3744/1/ADE PUTRI...ii Hubungan Minat Belajar Fikih dengan Pengamalan Ibadah Siswa

69

= 40-2

=38

Setelah diketahui db sebesar 38, diperoleh “r” product moment pada taraf

signifikan 5% diperoleh rtabel =0,304 dan pada taraf signifikan 1% diperoleh rtabel

= 0,393.

Selanjutnya kita bandingkan “rxy” dengan “rtabel”(rt). Seperti diketahui rxy

yang diperileh adalah 0,64 sedangkan rtabel masing-masing 0,304 dan 0,393.

Dengan demikian ternyata rxy adalah lebih besar dari pada r tabel baik pada taraf

signifikansi 5% maupun pada taraf signifikansi 1%. Maka hipotesa alternative

(Ha) diterima sedangkan hipotesa nihil (Ho) ditolak, dengan demikian berarti

bahwa ada korelasi yang sedang atau cukup yang signifikan (menyakinkan) antara

minat belajar fiqih dan pengamalan ibadah siswa. Hal ini maka semakin besar

minat belajar fiqih siswa semakin besar pula pengamalan ibadahnya, begitu juga

sebaliknya.

Selanjutnya untuk mengetahui seberapa besar konstribusi (sumbangan)

yang diberikan variable X terhadap variable Y, maka harus diketahui terlebih

dahulu suatu koefisien yang disebut dengan “Coefficient Of Determination”

(korelasi penentu). Dengan rumus:

KD = rxy2 x 100%

= 0,642 x 100%

= 0,409

= 40,9%

Dari perhitungan diatas diperoleh hasil KD sebesar 40,9% . ini berarti

variable X (minat belajar fiqih) memberikan kontribusi sebesar 40,9% terhadap

variable Y (pengamalan ibadah siswa) dan ini berarti sekitar 59,1% dipengaruhi

oleh faktor-faktor diluar minat belajar fikih.

Page 81: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3744/1/ADE PUTRI...ii Hubungan Minat Belajar Fikih dengan Pengamalan Ibadah Siswa

70

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian mengenai hubungan minat belajar fikih dan

pengamalan ibadah siswa-siswi Madrasah Tsanawiyah As-Syafi’iyah Bukit

Duri dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Berdasarkan hasil analisis didapat adanya hubungan antara minat

belajar fikih dengan pengamalan ibadah, hal itu dibuktikan dengan

perhitungan dengan menggunakan rumus “r” product moment yaitu

dimana nilai rxy 0,64, jika dibandingkan rxy dan rtabel (rt), rxy lebih

besar dari pada r tabel 0,304 pada taraf signifikansi 5% dan 0,393 pada

taraf signifikansi 1% sehingga hipotesis alternatif (Ha) yang

menyatakan adanya hubungan yang signifikan antara variabel X

dengan variabel Y diterima, sedangkan hipotesa nihil (Ho) yang

menyatakan tidak adanya hubungna yang signifikan antara variabel X

dan variabel Y ditolak.

2. Hubungan antara minat belajar fikih dengan pengamalan ibadah

bersifat sedang atau cukup, hal itu terbukti dimana nilai rxy terletak

diantara angka indeks korelasi “r” product moment 0,40-0,70.

3. Berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan rumus

Page 82: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3744/1/ADE PUTRI...ii Hubungan Minat Belajar Fikih dengan Pengamalan Ibadah Siswa

71

korelasional “r” product moment dan kesimpulan yang didapat,

pengamalan ibadah siswa Madrasah Tsanawiyah dalam kehidupan

sehari-hari salah satunya dapat dipengaruhi oleh minat belajar fikih,

sehingga pengamalan ibadah memiliki kaitan yang erat dengan minat

belajar fikih.

B. Saran-saran

Minat belajar siswa disekolah, khususnya minat belajar pada mata

pelajaran fikih dapat memeberikan pengaruh yang positif terhadap

pengamalan ibadah siswa, oleh karena itu penulis memberikan saran-saran

sebagai berikut:

1. Sebaiknya, guru terus berupaya maksimal dalam meningkatkan

efektifitas pengajarannya, dan juga terus memberi motivasi dan minat

pada siswa agar menyukai pelajaran fiqih. Karena dengan adanya

minat belajar pada diri siswa akan membantu dalam usaha pencapaian

tujuan pembelajaran yang ditandai dengan adanya pengamalan

terhadap materi melalui perubahan sikap dan tingkah laku.

2. Diharapkan kepada lembaga pendidikan yang bersangkutan MTs As-

Syafi’iyah agar lebih dapat menciptakan suasana yang dapat

mendukung tumbuhnya minat belajar siswa terhadap mata pelajaran

fikih, dengan misalnya sering mengadakan kegiatan keagamaan

disekolah.

3. Kepada para orang tua agar dapat memberikan control dan teladan

yang baik terhadap pengamalan ibadah putra-putrinya dirumah.

Page 83: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3744/1/ADE PUTRI...ii Hubungan Minat Belajar Fikih dengan Pengamalan Ibadah Siswa

72

DAFTAR PUSTAKA

Ali Atabik & Muhdlor Ahmad Zuhdi, Kamus Kontemporer Indonesia-Arab, Yogyakarta: Multi Karya Grafika, cet. Ke-V.

Al-Qardhawi, Yusuf, ibadah dalam islam, Terj. Umar Fanani, Surabaya: PT. Biru Ilmu, 1988.

Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian, Jakarta : Bumi Aksara, 1992.

Ash-Shiddiqi, Hasbi, Kuliah Ibadah : Ibadah Ditinjau Dari Segi Hukum Dan Hikmah, Jakarta: Bulan Bintang, cet. Ke-8, 1994.

D Gunarsa Singgih dan Ny. SInggih D Gunarsa, psikologi perawatan, Jakarta: BPK Gunung mulia, cet. Ke-3. 1980.

Daradjat , Zakiah, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta : Bumi Aksara, 2000.

Daud Ali, Mohammad, Hukum Islam Pengantar Ilmu Hukum Dan Tata Hukum Islam di Indonesia, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1990

Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, Bandung : Diponegoro, 2004

Departemen Agama RI, Kurikulum 2004 Standar Kompetensi Madrasah Tsanawiyah, Jakarta : Direktorat jendral kelembagaan Islam, 2004

Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka, 2005.

Ensiklopedi Hukum Islam, Jakarta: Ichtiar Baru van Hoeve, cet. ke-3, jilid II, 1999.

Hamalik, Oemar, Kurikulum dan Pembelajaran, Jakarta: PT. Bumi Aksara, cet. ke-9, 2009.

Marimba, Ahmad D., Pengantar Filsafat Pendidikan Islam, Bandung: PT. Al-ma’arif, 1992.

Mujieb. M. Abdul, Kamus Istilah Fiqh, Jakarta : PT Pustaka Firdaus, 1994.

Nizar, Samsul, Pengantar Dasar-dasar Pendidikan Islam, Jakarta : Gaya Media Pratama, 2001.

Nurkencana Wayan dan P.P.N Sumartana, Evaluasi Pendidikan, Surabaya: Usaha Nasional, 1986.

Poerwadarminta W.J.S, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1985.

Rasjid, Sulaiman, Fiqih Islam, Jakarta, Attahiriyyah, cet. ke-17, 1976.

Ritonga, A. Rahman, Fiqh Ibadah, Jakarta : Gaya Media Pratama, cet, ke-2,

2002.

Sabri, Alisuf, Psikologi Pendidikan, Jakarta :Pedoman Ilmu Jaya, cet. Ke-2, 1995.

Sanjaya,Wina, Kurikulum dan Pembelajaran, Jakarta: Kencana, 2008.

Shihab M. Quraysi, Membumikan Al-Qur’an, Bandung: Mizan, 1992

Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta: PT. Bina Aksara, cet ke-1, 1988.

Page 84: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3744/1/ADE PUTRI...ii Hubungan Minat Belajar Fikih dengan Pengamalan Ibadah Siswa

73

Sujiono, Anas, Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta: PT Grafindo, 2006.

Suralaga, Fadhilah, dkk. Psikologi Pendidikan Dalam Perspektif Islam, Jakarta: UIN Jakarta Press, 2005.

Suryabrata, Sumadi, Psikologi Pendidikan, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2008.

Syah, Muhibbin, Psikologi Pendidikan, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2008

Syarifuddin, Amir, Ushul Fiqih Jilid I, Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 1997.

Syarifuddin, Amir, Garis-Garis Besar Fiqih, Kencana: 2003.

Tampubolon D.P, Mengembangkan Minat Membaca pada Anak, Bandung: Angkasa, cet. Ke-1, 1993.

Tim penyusun kamus pusat pembinaan dan pengembangan bahasa, kamus besar bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, cet. Ke-10, 1999.

Winkel W.s, Psikologi Pengajaran, Jakarta : PT. Gramedia, 1987.

Zahrah Abu, Muhammad, Ushul Fiqih, Jakarta: Pustaka Firdaus,2007, cet ke-10

Zurinal, Z & Aminuddin, Fiqih Ibadah, Jakarta: Lembaga Penelitian UIN, 2008.

Page 85: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3744/1/ADE PUTRI...ii Hubungan Minat Belajar Fikih dengan Pengamalan Ibadah Siswa

74

OUT LINE

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

B. Rumusan dan Batasan Masalah

C. Penjelasan Judul

D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

E. Sitematika Penulisan

BAB II LANDASAN TEORITIS

A. Minat Belajar Fikih

1. Pengertian Minat Belajar

2. Konsep Pelajaran Fiqih

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat

4. Pengukuran Minat

5. Peran Minat Belajar Fikih Dalam Pengamalan Ibadah

6. Kajian Teoritis dan Rumusan Hipotesa

B. Pengamalan Ibadah

1. Pengertian Ibadah

2. Pengamalan Ibadah

3. Ruang Lingkup Ibadah

4. Dasar Hukum Ibadah

5. Macam-macam Ibadah

BAB III METODELOGI PENELITIAN

1. Jenis Penelitian

2. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Sumber Data

2. Alat pengumpulan Data

Page 86: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3744/1/ADE PUTRI...ii Hubungan Minat Belajar Fikih dengan Pengamalan Ibadah Siswa

75

3. Tehnik Pengolahan Data

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Gambaran umum Madrasah Tsanawiyah As-Syafi’iyah Bukit Duri,

serta Tentang Sholat Berjamaah

B. Pelaksanaan pengajaran Fikih Madrasah Tsanawiyah As-Syafi’iyah

Bukit Duri

C. Pengamalan ibadah dan minat belajar Fikih siswa Madrasah

Tsanawiyah As-Syafi’iyah Bukit Duri.

D. Kendala yang dihadapi guru mengenai minat belajar Fikih dengan

pengamalan ibadah siswa Madrasah Tsanawiyah As-Syafi’iyah

Bukit Duri.

E. Usaha yang dilaksanakan oleh guru mengenai minat belajar Fikih

dengan pengamalan ibadah siswa Madrasah Tsanawiyah As-

Syafi’iyah Bukit Duri.

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

B. Saran

DAFTAR PUSTAKA

Page 87: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3744/1/ADE PUTRI...ii Hubungan Minat Belajar Fikih dengan Pengamalan Ibadah Siswa

1

ANGKET PENELITIAN

Angket ini bertujuan untuk memperoleh informasi tentang “Hubungan minat belajar fiqih dengan pengamalan ibadah siswa MTs As-Syafi’iyah”. Data yang diberikan semata-mata untuk keperluan penelitian dan tidak ada hubungannya dengan nama baik siswa dan hal-hal lain yang dapat merugikan siswa. Oleh karena itu peneliti berharap siswa dapat menjawab dan memberikan informasi sesuai dengan keadaan yang sebenarnya dialami oleh siswa.

Data pribadi siswa Nama : Kelas :

Petunjuk pengisian 1. Berilah tanda (X) pada salah satu jawaban yang kamu anggap sesuai

dengan keadaanmu yang sebenarnya 2. Apapun jawaban yang kamu berikan tidak akan mempengaruhi nilai

pelajaranmu. Pernyataan tentang minat belajar fikih

1. Pelajaran fiqih adalah pelajaran yang sangat menyenangkan a. Sangat tidak Setuju c. Setuju b. Tidak setuju d. Sangat setuju

2. Saya senang mengikuti pelajaran fikih karena saya senang beribadah

a. Sangat tidak Setuju c. Setuju b. Tidak setuju d. Sangat setuju

3. Saya merasa bersemangat ketika pelajaran fiqih berlangsung

a. Sangat tidak setuju c. Setuju b. Tidak setuju d. sangat setuju

4. Pelajaran fikih wajib diikuti oleh setiap siswa

a. Sangat tidak setuju c. Setuju b. Tidak setuju d. sangat setuju

5. Pada saat guru menjelaskan pelajaran tentang fiqih saya mendengarkan

dengan seksama a. Sangat tidak setuju c. Setuju b. Tidak setuju d. Sangat setuju

Page 88: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3744/1/ADE PUTRI...ii Hubungan Minat Belajar Fikih dengan Pengamalan Ibadah Siswa

2

6. Pelajaran fikih sangat diperlukan setiap siswa a. Sangat tidak Setuju c. Setuju b. Tidak setuju d. Sangat setuju

7. Ibadah adalah wajib, mempelajari ilmu tentang ibadah yaitu fikih wajib

pula a. Sangat tidak Setuju c. Setuju c. Tidak setuju d. Sangat setuju

8. Dengan belajar fikih siswa dapat mengetahui cara beribadah yang baik dan

benar a. Sangat tidak setuju c. Setuju b. Tidak setuju d. Sangat setuju

9. Pengetahun siswa terhadap fikih sangat sangat penting bagi pengamalan ibadah sehari-hari. a. Sangat tidak setuju c. Setuju b. Tidak setuju d. Sangat setuju

10. Saya belajar fikih dengan perhatian yang besar sebab fikih merupakan salah satu pelajaran penting bagi siswa a. Sangat tidak setuju c. Setuju b. Tidak setuju d. Sangat setuju

11. Bertambahnya pengetahuan tentang fikih membuat saya lebih rajin

beribadah a. Sangat tidak setuju c. Setuju b. Tidak setuju d. Sangat setuju

12. Dengan aktif diskusi dikelas akan mempermudah pemahaman siswa

tentang materi fikih a. Sangat tidak setuju c. Setuju b. Tidak setuju d. Sangat setuju

13. Saya selalu aktif mengikuti kegiatan keagamaan yang dilaksanakan di

sekolah a. Sangat tidak setuju c. Setuju b. Tidak setuju d. sangat setuju

14. Siswa bertanya tentang materi fikih yang belum siswa pahami

a. Sangat tidak setuju c. Setuju b. Tidak setuju d. Sangat setuju

15. Saya selalu mengulang pelajaran fiqih dirumah

a. Sangat tidak setuju c. Setuju

Page 89: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3744/1/ADE PUTRI...ii Hubungan Minat Belajar Fikih dengan Pengamalan Ibadah Siswa

3

b. Tidak setuju d. Sangat setuju Pertanyaan Tentang Pengamalan Ibadah Siswa

16. Apakah kamu meninggalkan salat lima waktu ketika sedang asyik menonton TV a. Sering c. Kadang-kadang b. Selalu d. Tidak pernah

17. Apakah kamu mengikuti shalat berjamaah yang dilaksanakan di sekolah? a. Sering c. Kadang-kadang b. Selalu d. Tidak pernah

18. Apakah kamu pernah lupa mengerjakan shalat tepat pada waktunya?

a. Sering c. Kadang-kadang b. Selalu d. Tidak pernah

19. Apabila ada waktu istirahat, dan bertepatan dengan waktu shalat dhuha. Apakah kamu memanfaatkan waktu istirahat untuk shalat? a. Sering c. Kadang-kadang b. Selalu d. Tidak pernah

20. Apakah kamu membayar zakat fitrah pada akhir bulan ramadhan?

a. Sering c. Kadang-kadang b. Selalu d. Tidak pernah

21. Pada bulan ramadhan apakah kamu melaksanakan puasa?

a. Sering c. Kadang-kadang b. Selalu d. Tidak pernah

22. Apakah kamu pernah membatalkan puasa ketika kamu letih?

a. Sering c. Kadang-kadang b. Selalu d. Tidak pernah

23. Berapa kali kamu membaca Al-Qur’an dalam satu minggu?

a. 2 kali c. 4 kali b. 3 kali d. 5 kali

24. Menurut ajaran islam setiap mengerjakan sesuatu hendaknya dimulai

dengan membaca basmalah dan diakhiri dengan hamdalah. Bagaimana dengan kamu. a. Sering membaca c. Kadang-kadang b. Selalu d. Tidak pernah

25. Apakah setiap sesudah shalat kamu berdo’a?

a. Sering c. Kadang-kadang b. Selalu d. Tidak pernah

Page 90: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3744/1/ADE PUTRI...ii Hubungan Minat Belajar Fikih dengan Pengamalan Ibadah Siswa

4

26. Apakah kamu suka melaksanakan shalat tarawih pada bulan Ramadhan?

a. Sering c. Kadang-kadang b. Selalu d. Tidak pernah

27. Ketika kamu sedang berpergian jauh, apakah kamu melaksanakan shalat

dengan menjamak atau menqodo’? a. Sering c. Kadang-kadang b. Selalu d. Tidak pernah

28. Apakah kamu suka melaksanakan puasa sunah senin & kamis?

a. Sering c. Kadang-kadang b. Selalu d. Tidak pernah

29. Apakah kamu suka memberikan uang atau sedekah kepada orang yang

tidak mampu? a. Sering c. Kadang-kadang b. Selalu d. Tidak pernah

30. Apakah kamu menyisihkan uang jajan mu untuk berinfak/ beramal?

a. Sering c. Kadang-kadang b. Selalu d. Tidak pernah

Page 91: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3744/1/ADE PUTRI...ii Hubungan Minat Belajar Fikih dengan Pengamalan Ibadah Siswa

Variable x

N 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 1 3 4 4 4 3 4 3 4 4 3 3 4 3 4 3 53 2 4 4 4 3 3 4 2 4 4 4 3 4 3 3 4 53 3 3 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 51 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 3 4 4 3 54 5 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 3 3 4 4 3 54 6 4 3 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 3 54 7 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 57 8 4 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 4 53 9 4 3 4 3 4 3 4 4 3 3 4 4 3 3 3 52

10 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 51 11 3 3 2 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 46 12 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 3 4 55 13 4 4 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 51 14 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 52 15 3 2 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 2 4 3 44 16 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 2 50 17 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 52 18 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 52 19 4 4 4 3 3 3 4 4 3 4 4 2 3 3 3 51 20 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 60 21 3 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 49 22 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 47 23 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 45 24 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 48 25 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 46 26 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 2 3 3 4 53 27 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 48 28 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 53 29 4 4 3 3 3 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 52 30 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 53 31 4 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 3 1 2 49 32 3 2 4 3 4 4 3 3 2 4 2 4 3 3 3 47 33 3 2 3 3 4 4 4 4 3 4 3 4 3 3 4 51 34 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 4 3 52 35 4 4 4 3 4 3 2 3 4 2 3 3 3 4 1 47 36 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 47 37 3 3 4 4 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 1 45 38 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 3 3 4 1 2 50

Page 92: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3744/1/ADE PUTRI...ii Hubungan Minat Belajar Fikih dengan Pengamalan Ibadah Siswa

39 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 3 4 3 3 54 40 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 4 3 4 3 4 51

2032

Variable y

N 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 1 3 4 4 2 4 4 3 4 3 3 4 4 2 4 4 52 2 3 3 4 4 4 4 3 2 4 1 4 4 4 4 2 50 3 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3 2 2 3 4 4 50 4 4 4 3 2 3 4 4 4 4 3 2 2 4 3 3 49 5 4 4 4 4 4 4 3 4 2 3 3 3 3 3 2 50 6 4 4 4 2 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 2 53 7 3 3 4 2 4 4 3 2 4 3 3 2 2 4 4 47 8 4 3 4 2 4 4 4 2 3 3 3 3 3 4 3 49 9 3 4 3 2 4 4 4 4 3 3 3 3 2 3 3 48

10 3 3 4 2 3 4 3 3 4 4 3 4 3 3 3 49 11 3 3 3 3 3 3 2 4 4 3 3 4 2 4 4 48 12 4 4 4 2 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 55 13 3 3 3 2 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 52 14 4 4 4 2 4 3 4 2 4 4 4 3 3 2 4 51 15 4 4 4 2 4 4 3 2 4 4 4 1 2 3 2 47 16 3 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 50 17 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 45 18 3 4 3 2 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 53 19 3 3 2 3 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 52 20 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 55 21 4 3 3 2 3 3 4 3 3 3 3 3 2 4 3 46 22 3 4 3 1 4 4 3 3 4 3 4 2 4 4 3 49 23 4 3 4 1 3 4 4 1 3 3 4 3 2 3 3 45 24 2 2 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 2 46 25 4 4 3 2 3 3 3 2 4 3 2 4 2 3 3 45 26 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 4 50 27 2 4 3 3 4 4 4 2 4 4 4 3 4 2 4 51 28 3 4 4 4 4 4 4 2 3 3 3 2 4 4 3 51 29 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 2 3 4 4 50 30 3 3 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 55 31 3 3 3 3 3 3 4 2 3 3 3 4 4 4 3 48 32 4 3 4 2 4 4 3 4 3 3 3 1 2 4 4 48

Page 93: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3744/1/ADE PUTRI...ii Hubungan Minat Belajar Fikih dengan Pengamalan Ibadah Siswa

33 4 4 3 2 4 4 4 2 4 2 4 4 3 4 4 52 34 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 2 4 4 3 4 53 35 4 3 3 1 3 3 3 3 4 4 2 4 2 4 4 47 36 3 3 3 4 3 3 3 1 4 4 4 3 1 3 3 45 37 3 2 3 2 3 3 4 3 3 3 2 1 4 4 4 44 38 3 3 3 2 3 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 50 39 3 3 3 2 3 3 3 4 4 4 4 3 4 4 3 50 40 3 3 3 2 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 52

1982

Page 94: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3744/1/ADE PUTRI...ii Hubungan Minat Belajar Fikih dengan Pengamalan Ibadah Siswa

PEDOMAN WAWANCARA

Hasil wawancara dengan kepala sekolah Madrasah Tsanawiyah As-Syafi’iyah Jakarta Selatan

Tempat Wawancara : MTs. As-Syafi’iyah Bukit Duri

Hari/tanggal : Selasa, 20 Oktober 2010

Responden : Kepala Sekolah MTs. As-Syafi’iyah Bukit Duri

Daftar Pertanyaan!

1. Sejak kapan lembaga ini berdiri dan siapa pendirinya? 2. Bagaimana sejarah berdirinya Madrasah Tsanawiyah ini berada didalam lembaga

atau yayasan As-Syafi’iyah ini?

3. Berapa luas wilayah Madrasah Tsanawiyah As-Syafi’iyah?

4. Bagaimana keadaan pendidik atau tenaga kependidikan disekolah ini?

Jakarta, 20 Oktober 2010

Interviewer Interviewee Kepala sekolah

Ade Putri Iriani Drs. Ahmad Kosasi

Page 95: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3744/1/ADE PUTRI...ii Hubungan Minat Belajar Fikih dengan Pengamalan Ibadah Siswa

Hasil Wawancara

1. Yayasan Madrasah Tsanawiyah As-Syafi’iyah berdiri sejak tahun 1957.

Dan Madrasah Tsanwiyah As-syafi’iyah ini didirikan oleh KH. Abdullah

Syafi’i. Sekolah ini sudah berdiri selama 53 tahun.

2. Sejarah berdirinya Madrasah Tsanawiyah ini pada awalnya KH. Abdullah

Syafi’I adalah orang yang sangat aktif dikalangan masyarakat. Selain

mengajar beliau juga memimpin pengajian di masjid Al-Barkah. Awalnya

beliau hanya membangun sebuah madrasah yang dinamakan madrasah

islamiyah, baik fasilitas maupun pendidikannya. Disediakan asrama

pelajar, perumahan guru dan karyawan. System pendidikan madrasah

dikembangkan. Berdatanglah para siswa-siswi/santri dari berbagai

penjuru terutama dari daerah Jakarta, bahkan ada yang dari singapura dan

Malaysia. Nah dengan berkembangnya waktu dan zaman, beliau akhirnya

membangun yayasan yang diberi nama As-Syafi’iyah, dan pada tahun

1957 didirikan MTs As-syafi’iyah dan MA As-syafi’iyah.

3. Luas bangunan MTs As-syafi’iyah 560 meter.

4. Keadaan pendidik atau tenaga kependidikan sangat baik sampai saat ini

sudah ada kurang lebih 40 orang tenaga kependidikan termasuk karyawan

Page 96: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3744/1/ADE PUTRI...ii Hubungan Minat Belajar Fikih dengan Pengamalan Ibadah Siswa

PEDOMAN WAWANCARA

Wawancara ke : 2

Hari/tanggal : Selasa, 22 Oktober 2010

Tempat Wawancara : MTs. As-Syafi’iyah Bukit Duri

Responden : Guru bidang study fiqih

Pertanyaan

1. Sudah berapa lama bapak mengajar disekolah ini? 2. Kurikulum apa yang diterapkan dalam mengajar mata pelajaran fikih? 3. Metode apa yang bapak gunakan dalam megajarkan mata pelajaran fikih? 4. Apakah menurut bapak pengamalan ibadah siswa MTs As-Syafi’iyah

Bukit Duri memiliki hubungan dengan minat belajar fikih? 5. Menurut bapak, apakah siswa MTs As-Syafi’iyah memiliki minat yang

tinggi terhadap mata pelajaran fikih? 6. Usaha apa yang bapak lakukan untuk meningkatkan minat belajar siswa

terhadap mata pelajaran fikih? 7. Kendala apa yang dihadapi guru mengenai minat belajar dengan

pengamalan ibadah siswa MTs As-Syafi’iyah? 8. Usaha apa yang dilakukan sekolah untuk mengetahui sejauh mana

pengamalan ibadah siswa MTs As-Syafi’iyah?

Jawaban

1. Saya sudah mengajar disekolah ini selama 4 Tahun 2. Kurikulum yang saya pakai dalam pelajaran fikih adalah kurikulum yang

berbasis kompetensi sesuai dengan PERMENAG RI No. 2 Tahun 2008 3. Metode yangb saya gunakan bervariatif, sesuai dengan materi yang akan

disampaikan diantaranya: ceramah, diskusi, Tanya jawab dan terkadang dengan demonstrasi.

4. Di MTs As-Syafi’iyah ini jelas sekali terjadi adanya hubungan yang kuat antara minat siswa mempelajari fikih dengan pengamalan ibadahnya. Hal yang demikian itu dapat dilihat dan diamati dengan sangat antusiasnya mereka mengikuti pelajaran dan banyak teori-teori yang sudah mulai diterapkan didalam kehidupan sehari-hari.

5. Menurut saya siswa MTs As-syafi’iyah memiliki minat yang besar terhadap pelajaran fikih, hal ini terlihat dari semangat mereka ketika

Page 97: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3744/1/ADE PUTRI...ii Hubungan Minat Belajar Fikih dengan Pengamalan Ibadah Siswa

pelajaran fikih dimulai dan dilihat dari nilai pelajaran fikih mereka yang cukup bagus.

6. Usaha yang saya lakukan untuk meningkatkan minat siswa mempelajari fikih diantaranya : Melakukan praktek ibadah Memberikan wawasan yang benar tentang hukum mempelajari

fikih Menjelaskan betapa pentingnya fikih untuk menunjang sahnya

suatu ibadah 7. Kendala yang saya hadapi mengenai minat belajar fikih dengan

pengamalan ibadah siswa, diantaranya: Factor umur/usia yang masih dalam masa peralihan, sehingga

siswa agak sulit untuk diajak berfikir serius. Faktor teman, yang terkadang siswa masih banyak terpengaruh

dengan yang lainnya. 8. Setelah mengetahui sejauh mana tingkat minat belajar siswa terhadap

pelajaran fikih, maka usaha yang akan dilakukan sekolah untuk mengetahui sejauh mana pengamalan ibadah siswa adalah dengan cara mengikut sertakan siswa dalam kegiatan-kegiatan keagamaan seperti: sholat dhuha diwaktu istirahat, shalat zuhur berjamaah, acara-acara santunan kepada anak yatim, mengadakan Qurban dan membentuk panitia qurban.

Jakarta, 22 Oktober 2010

Interwiewer interwiewee

Guru Fikih

Ade Putri Iriani Firmansyah Fza, S,Pd.I

Page 98: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3744/1/ADE PUTRI...ii Hubungan Minat Belajar Fikih dengan Pengamalan Ibadah Siswa