4
HASIL TELAAH JURNAL 1 DAN JURNAL 2 METODE TRANSPLANTASI ORGAN Pengertian transplantasi (pencangkokan) ialah pemindahan organ tubuh yang mempunyai daya hidup yang sehat untuk menggantikan organ tubuh yang tidak sehat dan tidak berfungsi dengan baik, yang apabila diobati dengan prosedur medis biasa, harapan penderita untuk bertahan hidupnya tidak ada lagi. Dalam pelaksanaan transplantasi organ tubuh ada tiga pihak yang terkait dengannya : Pertama , Donor, yaitu orang yang menyumbangkan organ tubuhnya yang masih sehat untuk dipasangkan pada orang lain yang organ tubuhnya menderita sakit atau terjadi kelainan. Kedua , Resipien, yaitu orang yang menerima organ tubuh dari donor yang karena satu dan lain hal, organ tubuhnya harus diganti. Ketiga , Tim ahli, yaitu para dokter yang menangani operasi transplantasi dari pihak donor kepada resipien. Berkenaan dengan donor, transplantasi dapat dikategorikan ke dalam tiga tipe, yaitu : 1. Donor dalam keadaan hidup sehat. Dalam tipe ini perlu adanya seleksi yang cermat dan harus dilakukan general check up (pemeriksaan kesehatan yang lengkap menyeluruh), baik terhadap donor maupun terhadap resipien (penerima), demi menghindari kegagalan transplantasi yang disebabkan penolakan tubuh resipien dan sekaligus menghindari dan mencegah resiko bagi donor. Sebab menurut data statistik, 1 dari 1000 donor meninggal, dan si donor juga merasa was-was dan merasa tidak aman, karena dia menyadari, misalnya bila dia donor ginjal, dia tak akan memperoleh kembali ginjalnya seperti sedia kala. 2. Donor dalam keadaan koma. Apabila donor dalam keadaan koma atau diduga kuat akan meninggal segera, maka dalam pengambilan organ tubuh donor memerlukan alat kontrol dan penunjang kehidupan, misalnya dengan bantuan alat pernafasan khusus. Kemudian alat-alat penunjang kehidupan tersebut dicabut setelah selesai proses pengambilan organ tubuhnya. Hanya, kriteria meninggal secara medis/klinis dan yuridis

jurnal telaah

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: jurnal telaah

HASIL TELAAH JURNAL 1 DAN JURNAL 2

METODE TRANSPLANTASI ORGAN

Pengertian transplantasi (pencangkokan) ialah pemindahan organ tubuh yang mempunyai daya hidup yang sehat untuk menggantikan organ tubuh yang tidak sehat dan tidak berfungsi dengan baik, yang apabila diobati dengan prosedur medis biasa, harapan penderita untuk bertahan hidupnya tidak ada lagi.

Dalam pelaksanaan transplantasi organ tubuh ada tiga pihak yang terkait dengannya :Pertama, Donor, yaitu orang yang menyumbangkan organ tubuhnya yang masih sehat untuk dipasangkan pada orang lain yang organ tubuhnya menderita sakit atau terjadi kelainan.Kedua, Resipien, yaitu orang yang menerima organ tubuh dari donor yang karena satu dan lain hal, organ tubuhnya harus diganti.Ketiga, Tim ahli, yaitu para dokter yang menangani operasi transplantasi dari pihak donor kepada resipien.

Berkenaan dengan donor, transplantasi dapat  dikategorikan ke dalam tiga tipe, yaitu :1.      Donor dalam keadaan hidup sehat. Dalam tipe ini perlu adanya seleksi yang cermat dan harus dilakukan general check up (pemeriksaan kesehatan yang lengkap menyeluruh), baik terhadap donor maupun terhadap resipien (penerima), demi menghindari kegagalan transplantasi yang disebabkan penolakan tubuh resipien dan sekaligus menghindari dan mencegah resiko bagi donor. Sebab menurut data statistik, 1 dari 1000 donor meninggal, dan si donor juga merasa was-was dan merasa tidak aman, karena dia menyadari, misalnya bila dia donor ginjal, dia tak akan memperoleh kembali ginjalnya seperti sedia kala.2.      Donor dalam keadaan koma. Apabila donor dalam keadaan koma atau diduga kuat akan meninggal segera, maka dalam pengambilan organ tubuh donor memerlukan alat kontrol dan penunjang kehidupan, misalnya dengan bantuan alat pernafasan khusus. Kemudian alat-alat penunjang kehidupan tersebut dicabut setelah selesai proses pengambilan organ tubuhnya. Hanya, kriteria meninggal secara medis/klinis dan yuridis perlu ditentukan dengan tegas dan tuntas, apakah kriteria itu ditandai dengan berhentinya denyut jantung dan pernafasan, atau ditandai dengan berhentinya fungsi otak.3.      Donor dalam keadaan meninggal. Dalam tipe ini, organ tubuh yang akan dicangkokkan diambil ketika donor telah meninggal berdasarkan ketentuan medis dan yuridis, juga harus diperhatikan daya tahan organ yang akan diambil untuk transplantas, apakah masih ada kemungkinan untuk bisa berfungsi bagi resipien atau apakah sel-sel jaringannya telah mati, sehingga tidak berguna lagi bagi resipien.

Begitu banyak penyakit yang menyerang organ dalam tubuh kita. Jika pengobatan sudah tidak dimungkinkan lagi, biasanya pasien dianjurkan untuk transplantasi organ atau cangkok organ melalui operasi. Operasi biasanya dilakukan dengan cara mengambil organ tubuh yang rusak dan di gantikan dengan organ tubuh yang baru.Tapi ini semua tidak mudah karena harus melalui proses pemeriksaan yang panjang karena untuk pemasangan organ yang baru ini tubuh harus benar-benar bisa menerima organ tersebut dan harus benar-benar di pastikan organ tubuh yang baru tersebut bisa berfungsi dengan baik terhadap organ tubuh resipien yang lain. Organ tubuh yang baru ini harus dalam keadaan yang sehat dan bebas dari

Page 2: jurnal telaah

penyakit terutama penyakit bawaan dari si donor, karena di khawatirkan kalau seandainya organ tubuh ini tidak baik maka nanti akan tertular penyakit dari organ tubuh yang baru ini. Misal : Anda mempunyai masalah dengan ke dua ginjal anda dan memang ginjal anda sudah tidak bisa bekerja dengan baik lagi dan dokter menyarankan anda untuk transplantasi ginjal untuk memperpanjang hidup anda. Di sini anda perlu seorang donor ginjal yang mempunyai spesifikasi sesuai dengan tubuh anda. Contoh yang paling mudah si donor itu memiliki golongan darah yang sama dengan anda ( itu hanya contoh kecil yang paling mudah ).

Transplantasi paling aman jika jaringan atau organ yang ditransplantasikan berasal dari tubuh sendiri. Transplantasi semacam ini paling banyak dilakukan pada kulit. Contohnya, seorang yang kulit tangannya terbakar dapat ditransplantasikan dari kulit paha. Setelah proses transplantasi berlangsung akan terbentuk jaringan baru yang menutup luka dan selanjutnya diikuti proses vaskulerisasi, yaitu proses munculnya pembuluh darah baru yang menyusup ke jaringan baru dan akhirnya menyatu dengan jaringan lama. Jika kulit berasal dari donor orang lain maka proses vaskulerisasi membutuhkan waktu kurang lebih 5 sampai 7 hari, sebab banyak sel-sel limfosit dan makrofag yang masuk ke jaringan yang ditransplantasikan. Sel makrofag dan limfosit berfungsi menolak organ asing dengan cara sel limfosit mengeluarkan antibodi dimana sel makrofag memakan organ yang ditransplantasikan. Akibat dari penolakan itu adalah kegagalan transplantasi dan pasien meninggal.

Untuk mengurangi ketidakcocokan antarorgan dalam transplantasi dapat dilakukan dengan mencari donor dari saudara dekat atau saudara kembarnya. Namun, teknologi transplantasi telah berkembang pesat dengan munculnya rekayasa genetika yang disebut dengan kloning. Dengan teknik kloning itu dimungkinkan organ yang akan ditransplantasikan dapat ditumbuhkan terlebih dahulu dari sel hingga menjadi organ. Teknik itu menjamin tidak terjadinya penolakan organ transplantasi dan tingkat keberhasilan transplantasi menjadi sangat tinggi.

PANDANGAN TRANSPLANTASI ORGAN TUBUH MENURUT PANDANGAN ISLAM

Dalam islam berkenaan dengan hubungan antara donor dengan resipien yang menyangkut pahala atau dosa maka dalam hal ini mereka masing-masing akan mempertanggungjawabkan segala amal perbuatan mereka sendiri-sendiri. Mereka tidak akan dibebani dengan pahala atau dosa, kecuali yang dilakukan oleh masing-masing mereka. Yang perlu diingat, bahwa yang salah bukan organ tubuh, tetapi pusat pengendali, yaitu pusat urat syaraf. Oleh sebab itu, tidak perlu khawatir dengan organ tubuh yang disumbangkan, karena tujuannya adalah untuk kemanusiaan dan dilakukan dalam keadaan darurat. Hal ini sama dengan hukum tranfusi darah. Namun alangkah baiknya dan sangat diharapkan demi kemaslahatan, jika organ tubuh itu kita dapatkan dari seorang muslim juga, demi ketenangan kita dalam menjalankan kehidupan untuk ibadah, dengan dasar :

� �م �ح�ر�ي �ل� ع�لى� الت �ي �د�ل� الد�ل �ح�ة� ح�تى� ي �با �إل �ء� ا يا ش�� �أل ص�ل� في� ا

� �أل ا

Page 3: jurnal telaah

Selanjutnya, bertalian dengan transplantasi dengan organ tubuh hewan diharamkan yang dicangkokkan kepada manusia, seperti katup jantung babi atau ginjalnya, dalam hal ini haram hukumnya, dengan dasar qaidah fiqh :

�م� �ح�ر�ي �ء� الت يا �ش� �أل ص�ل� في� ا� �أل ا

“Pada dasarnya segala sesuatu itu adalah haram”.

PANDANGAN TRANSPLANTASI ORGAN TUBUH MENURUT HUKUM

Dalam hukum, transplantasi tidak dilarang jika dalam keadaan darurat dan ada alasan medis, tidak dilakukan secara ilegal, dilakukan oleh profesional dan dilakukan secara sadar. Dari segi etika keperawatan asalkan tidak melanggar prinsip-prinsip etik seperti otonomi (Autonomy), Tidak merugikan (Nonmaleficience), Berbuat baik (Beneficience), Keadilan (Justice), Kejujuran (Veracity) dan Menepati janji (Fidelity) transplantasi organ diperbolehkan. Proses transplantasi organ ini harus melalui tahap-tahap tertentu dan tidak bisa semua orang melakukannya. Dalam proses transplantasi diperlukan kecocokan gen antara organ dari donor dengan resipien agar organ tubuh yang baru tersebut bisa berfungsi dengan baik terhadap organ tubuh resipien yang lain. Apabila tidak terjadi kecocokan, akan terjadi penolakan dan menyebabkan kegagalan dalam transplantasi.Jika terjadi penolakan tubuh penderita terhadap organ tersebut maka hal ini bisa berakibat fatal bagi penderita. Selanjutnya baik pendonor maupun penderita harus melalui perawatan pra-operasi dan pasca operasi agar semua berjalan sesuai yang diharapkan bagi pendonor maupun bagi penderita.