Upload
others
View
10
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
i
JURNAL PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA KESEHATAN
Volume 4 no 1, Januari-Juni 2014
ISSN: 2088-0324
DAFTAR ISI
PENGARUH MENONTON PERTANDINGAN SEPAK BOLA DI
TELEVISI TERHADAP PRESTASI SEPAK BOLA SISWA
PUTRA KELAS VIII MTs SILA BOLOTAHUN PELAJARAN
2012/2013
FURKAN. M.Or & RAMLI
PENGARUH LATIHAN KELINCAHAN TERHADAP
KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA DALAM
PERMAINAN SEPAK BOLA
ARIF BUDIMAN DAN SAMSUDIN
STUDI PERBANDINGAN PASSING BOLA ANTARA KAKI
BAGIAN DALAM DENGAN KAKI BAGIAN LUAR PADA KLUB
SEPAK BOLA SMA NEGERI 2 DOMPU KABUPATEN DOMPU
TAHUN PELAJARAN 2014/2015
DRS. M.SAUD YASIN & MAGFIRATUL MUQARRAMAH
HUBUNGAN KEKUATAN OTOT LENGAN TERHADAP
JAUHNYA LEMPARAN KE DALAM PADA PERMAIANAN
SEPAK BOLA SISWA PUTRA KELAS X SMA NEGERI 2
DOMPU SEMESTER I TAHUN PELAJARAN 2014/2015
HAERLY BURHAN, S.PD & MAHDIN
STUDI KOMPARATIF KETETAPAN SERVICE DALAM
PERMAINAN BOLA VOLI ANTARA TEKNIK SERVICE
TANPA MELOMPAT DENGAN TEKNIK SERVICE
MELOMPAT PADA SISWA KELAS VIII PUTRA SMP NEGERI
4WERA KABUPATEN BIMA TAHUN PELAJARAN
2014/2015
ABDUL AZIS
PENGARUH LATIHAN MENGGIRING BOLA DENGAN
LENGAN KANAN KIRI BERGANTIAN TERHADAP
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA
BASKET PADA SISWA KELAS IX SMP NEGERI 2 WAWO
KABUPATEN BIMA TAHUN PELAJARAN 2011/2012
ISMAIL
HUBUNGAN ANTARA KELENTUKAN TUBUH DENGAN
ii
KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA PADA PERMAINAN
SEPAK BOLA SISWA PUTRA KELAS VIII SMPN 2 WOHA
TAHUN PELAJARAN 2012/2013
SYARIFUDDIN, S.PD.& HERMANSYAH
PENGARUH LATIHAN SKIPPING TERHADAP TINGGI
LOMPATAN PADA KEMAMPUAN MEMASUKKAN BOLA DALAM
PERMAINAN BOLA BASKET PADA SISWA PUTRA KELAS XI
SMK NEGERI 6 BIMA TAHUN PELAJARAN 2013/2014
SUHERMAN, S.PD. & IRFANHUSEN
KORELASI ANTARA FLEKSIBILITAS TUBUH TERHADAP
KEMAMPUAN TEKNIK SERVICE YANG TEPAT PADA
PERMAINAN SEPAK TAKRAW SISWA PUTRA KELAS VIII SMPN
7 DONGGO SATAP KABUPATEN BIMA TAHUN PELAJARAN
2012/2013
AGUSTINUS & SUHERMAN, S.PD
PENGARUH LATIHAN SQUAT JUMPTERHADAP TINGGI
LOMPATAN SMASHDALAM PERMAINAN BOLA VOLLY
PADA SISWA PUTRA KELAS VIII SMP NEGERI 14 KOTA
BIMA TAHUN PELAJARAN 2013/2014
Drs. JASMAN M. TAHIR & AMIRUDDIN
3
PENGARUH MENONTON PERTANDINGAN SEPAK BOLA DI TELEVISI
TERHADAP PRESTASI SEPAK BOLA SISWA PUTRA
KELAS VIII MTs SILA BOLO
TAHUN PELAJARAN 2012/2013
FURKAN & RAMLI
Dosen STKIP TS Bima
ABSTRAK
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh menonton
pertandingan sepak bola di televisi terhadap prestasi sepak bola siswa putra kelas viii MTS
Sila bolo tahun pelajaran 2012/2013
penelitian ini menggunakan teknik populasi sampel yaitu mengambil secara keseluruhan
jumlah populasi yang ada untuk dijadikan sampel penelitian. Penelitian ini menggunakan
dua variabel, maka untuk menganalisis dengan regresi linier sederhana
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan
bahwa menonton pertandingan sepakbola di televisi berpengaruh terhadap prestasi
sepakbola siswa, hal tersebut dapat dibuktikan dalam persamaan regresi sebagai berikut: Y
= 0,633 + 32,034X. Persamaan tersebut menunjukan bahwa prestasi sepakbola siswa
dipengaruhi oleh menonton pertandingan sepakbola di televisi. Hasil pengujian hipotesis
dengan uji t memperoleh nilai thitung 1,889 > ttabel 1,706 maka H0 ditolak dan Ha
diterima. Artinya terdapat pengaruh yang signifikan dari menonton pertandingan sepakbola
di televisi terhadap prestasi sepakbola siswa. Bahwa semakin tinggi menonton
pertandingan sepakbola di televisi maka akan semakin tinggi prestasi sepakbola siswa.
Dengan demikian hipotesis yang menyatakan bahwa “Ada pengaruh menonton
pertandingan sepakbola di televisi terhadap prestasi sepakbola siswa putra kelas VIII MTs
Sila Bolo Tahun Pelajaran 2012/2013” dapat diterima.
Kata kunci: menonton pertandingan sepak bola di televisi, prestasi
A. PENDAHULUAN Media televisi sebagai proses
penyampaian berita, hiburan, melalui
sarana teknis untuk kepentingan umum
dan kelompok, dimana peneliti dapat
menjawab dan merespon tayangan
televisi dan menjawab secara langsung
apa yang mereka lihat dapat langsung
diutarakan. Ungkapan media massa
mengandung komunikasi umum dan tetap
memungkinkan umpan balik yang selalu
terbatas. Bagaimanapun juga umpan balik
semacam ini tetap akan mengena pada
penonton dan akan menimbulkan suatu
respon.
Dengan semakin berkembang
pesatnya industri tersebut, akibatnya
orang semakin sibuk bekerja sehingga
orang cenderung beristirahat di rumah,
karena itu mereka membutuhkan hiburan,
sarana hiburan yang memadai dan televisi
menjadi sarananya. Salah satunya media
hiburan tayangan sepakbola Liga Super
Indonesia di televisi menjadi salah satu
hiburan yang paling disukai. Hal itu
disebabkan oleh karena televisi sebagai
media massa sangat dirasakan
manfaatnya, karena dalam waktu yang
relatif singkat dapat menjangkau wilayah
dan jumlah penonton yang tidak terbatas.
Bahkan peristiwa yang terjadi saat ini
dapat segera dilihat sepenuhnya oleh
penonton di belahan bumi yang lain. Oleh
karena itu banyak orang menyebutkan
bahwa abad ini sebagai abad teknologi.
Dalam era pembangunan
sekarang ini semakin dirasakan
pentingnya informasi yang disampaikan
4
oleh media televisi sebagai salah satu
media hiburan. Karena itulah acara-acara
siaran televisi selalu diupayakan agar
menjadi suguhan yang menarik dan
menyegarkan sehingga bukan saja
menjadikan penonton betah duduk di
depan pesawat televisi, tetapi juga yang
paling penting adalah tontonan yang
disaksikan dapat menjadi tuntunan.
Keunikan televisi terletak pada
kombinasi dari unsur suara dan gambar
bergerak, dengan televisi masyarakat
banyak disuguhkan berbagai macam jenis
hiburan, baik itu acara lagu-lagu, berita,
infotainment, sinetron, film, olahraga dan
program acara yang lain. Televisi
menggunakan efek-efek khusus yang
mendukung suara dan gambar sehingga
membuat penonton dapat menikmati
setiap acara yang digemarinya.
Salah satu program acara televisi
adalah sepak bola. Banyak sekali liga-
liga di dunia yang ditayangkan di televisi,
Liga Italia, Liga Spanyol, Liga Inggris,
Liga Belanda dan juga Liga Indonesia
yang masing-masing disiarkan oleh
stasiun televisi swasta yang mengudara di
Indonesia. Dari program acara tersebut
diharapkan mampu membawa hiburan ke
pemirsa televisi atau bahkan juga mampu
menumbuhkan minat untuk lebih giat
berlatih terhadap sepak bola. Dengan
demikian diharapkan akan mampu
berprestasi dalam olahraga sepak bola,
karena menjadi seorang pemain sepak
bola sekarang ini sudah mampu
digunakan untuk menjadi pegangan
hidup.
MTs Sila Bolo merupakan salah
satu sekolah yang memiliki club sepak
bola, dimana sekolah ini mengasuh anak-
anak sekolah untuk berlatih sepak bola
serta mengembangkan bakat dan minat
dari siswa tersebut. Sekolah ini juga
mempunyai banyak prestasi baik di
tingkat kecamatan maupun tingkat
daerah, untuk itu tidak salah jika sekolah
ini punya beberapa siswa berbakat di
bidang sepak bola.
Di sekolah ini terdapat pelatih
sekaligus guru olahraga yang
berpengalaman, dengan pelatih yang
berpengalaman ini diharapkan dapat
membantu para siswa untuk dapat
bermain bola dengan benar. Peranan
pelatih di sini cukup besar karena selain
sebagai guru, pelatih dituntut untuk dapat
memberikan motivasi kepada para siswa
untuk tetap termotivasi dalam berlatih
sepak bola dalam rangka meningkatkan
prestasi sepakbola. Cara yang diberikan
pelatih untuk dapat meningkatkan
prestasi sepak bola siswanya adalah
dengan cara mencontohkan beberapa
pengalaman yang pernah dialami pelatih
sendiri, selain itu pelatih juga menyuruh
siswanya untuk menonton Indonesia
Super Liga(ISL) maupun tayangan
langsung sepak bola lainnya di televisi.
Dengan harapan setelah menonton acara
siaran langsung dengan melihat di televisi
terlebih lagi jika yang disiarkan adalah
tim kesayangan dari siswa tersebut
ataupun bintang kesayangan dari siswa
tersebut diharapkan tontonan langsung
(live) sepak bola di televisi mampu
membangkitkan motivasi siswa untuk
berprestasi dalam olahraga sepak bola.
Apabila seorang siswa
mempunyai motivasi yang tinggi dan
ditunjang dengan kemampuan individu
yang baik, maka siswa tersebut dapat
berprestasi dengan lebih baik, untuk
menambah kemampuan dari siswa maka
salah satunya adalah melihat televisi, di
mana informasi melalui media massa ikut
menentukan aspek-aspek kemampuan
seorang pemain dunia sehingga dapat
dipraktikkan saat latihan. Kita sekarang
tahu bahwa tayangan sepak bola di
televisi merupakan acara yang digemari
setiap orang tidak hanya lelaki tetapi
bahkan saat ini juga wanita menggemari
tayangan ini. Setiap orang yang akan
menonton acara tertentu pasti ada dasar
suka dan ingin tahu. Setiap menonton
tayangan sepak bola dapatlah mendorong
seseorang untuk melakukan hal yang
sama seperti bintang pujaan mereka
dengan cara yang sama seperti mereka,
dengan cara giat berlatih sepak bola
perlahan-lahan tercapai cita-cita yang
5
mereka idam-idamkan. Hal ini berarti
keberadaan televisi terutama adanya
siaran sepak bola Indonesia Super
Liga(ISL) telah menumbuhkan minat
dalam hal ini adalah siswa MTs Sila Bolo
untuk melihat teknik pemain dunia
sekaligus sistem permainan yang
digunakan sebagai bahan pengetahuan
bagi siswa tersebut.
1. Sepak bola Menurut Soekatamsi (1992:24)
bahwa permainan sepak bola adalah suatu
permainan yang menuntut adanya
kerjasama yang baik dan rapi. Sepak bola
merupakan permainan tim, oleh karena
itu kerja sama tim merupakan kebutuhan
permainan sepak bola yang harus
dipenuhi oleh setiap kesebelasan yang
menginginkan kemenangan. Kemenangan
dalam permainan sepak bola hanya akan
diraih dengan melalui kerjasama dari tim
tersebut. Kemenangan tidak dapat diraih
secara perseorangan dalam permainan
tim, disamping itu setiap individu atau
pemain harus memiliki kondisi fisik yang
bagus, teknik dasar yang baik dan mental
bertanding yang baik pula.
Daya tarik sepak bola secara
umum sebenarnya bukan lantaran
olahraga ini mudah dimainkan. Tetapi,
karena sepak bola lebih banyak
menunutut keterampilan pemain
dibandingkan olahraga lain. Dengan
keterampilan yang dimilikinya, seorang
pemain dituntut bermain bagus, mampu
menghadapi tekanan-tekanan yang terjadi
dalam pertandingan di atas lapangan
dengan waktu yang terbatas, belum
kelelahan fisik dan lawan tanding yang
tangguh. Pengetahuan tentang taktik dan
strategi karena sangat penting.
Kesiagapan pemain dalam mengambil
keputusan harusnya diuji terus-menerus
karena pemain dituntut memiliki
kepekaan yang tinggi terhadap
perubahan-perubahan situasi yang amat
sering terjadi sepanjang permainan.
Meskipun dalam permainan sepak bola
tidak ditentukan berat atau ukuran
pemain secara khusus, semua pemain
harus memiliki tingkat kebugaran yang
tinggi (Soekatamsi, 1992:38).
Di lapangan, pemain dituntut
berlari terus menerus selama
pertandingan berlangsung. Tantangan
fisik dan mental yang dihadapi pemain
benar-benar luar biasa.keberhasilan tim
dan individu dalam bermain pada
akhirnya bergantung sepenuhnya pada
kemampuan pemain dalam menghadapi
tantangan–tantangan yang ada.
Kemampuan demikian tentunya sangat
perlu dikembangkan.
2. Televisi Kata televisi berasal dari bahasa
asing yang terdiri dari kata tele dan visi.
Tele dalam bahasa Yunani berarti jarak,
dan visi dalam bahasa Latin berarti citra
atau gambar. Media televisi merupakan
salah satu bentuk kemajuan teknologi
komunikasi. Menurut Effendy (2003:174)
dalam buku Ilmu Teori dan Filsafat
Komunikasi, memberikan pengertian
televisi adalah paduan radio (broadcast)
dan film (moving picture). Para penonton
di rumah-rumah tidak mungkin
menangkap siaran televisi kalau tidak ada
unsur radio dan tak mungkin dapat
melihat gambar-gambar yang bergerak
pada layar pesawat televisi jika tidak ada
unsur-unsur film.
Definisi televisi dalam Kamus
Besar Bahasa Indonesia adalah pesawat
sistem penyiaran gambar obyek yang
bergerak yang disertai dengan bunyi
(suara) melalui kabel atau melalui
angkasa dengan menggunakan alat yang
mengubah cahaya (gambar) dan bunyi
(suara) menjadi gelombang listrik dan
mengubahnya kembali menjadi berkas
cahaya yang dapat dilihat dan bunyi yang
dapat didengar, digunakan untuk
penyiaran pertunjukan, berita, dan
sebagainya. (Kamisa, 1997:410).
Berdasarkan berbagai pendapat
tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa
televisi adalah salah satu perangkat
komunikasi massa dalam rumpun media
elektronik. Teknologi elektronika
merupakan salah satu pencapaian ilmu
pengetahuan pada saat ini. Teknologi
6
berhasil mengecilkan alam semesta,
memendekkan jarak dan bahkan
menepiskan batas waktu. Ia berkembang
sedemikian rupa sehingga hubungan
antara jarak dan waktu hampir-hampir
tidak terpisahkan lagi. Singkatnya,
kecanggihan teknologi komunikasi
elektronik hampir mempersatukan setiap
manusia di alam semesta ini.
Ada dua aspek pokok yang perlu
dipahami dengan baik dalam lingkup
tugas komunikasi melalui media
elektronik televisi, yakni :
a. Aspek penguasaan atas teknologi peralatan elektronik
b. Aspek penguasaan atas materi komunikasi, pesan komunikasi, yang
berciri kreatif dan bersumber
kemasyarakatan serta kebudayaan.
(Wahyudi, 1996:15).
Dari kedua hal tersebut dapat
disimpulkan bahwa teknologi televisi
secara terus menerus mengalami
perkembangan. Pada mulanya hanyalah
sebuah gambar tanpa suara dan tanpa
warna, yang kemudian secara
menakjubkan dengan bantuan komputer
tercanggih mampu menciptakan dan
memanipulasi gambar beserta efek-
efeknya.
3. Prestasi Prestasi adalah kemampuan yang
diperoleh dari hasil perubahan tingkah
laku yang mengarah kepada kedewasaan
atau pematangan dan juga hasil dari
proses belajar mengajar. Prestasi belajar
di lembaga pendidikan pada umumnya
dinyatakan dengan angka (nilai raport)
sebagai hasil evaluasi yang dilakukan di
masa sebelumnya. Dari gambaran ini
jelas, bahwa nilai raport yang diperoleh
siswa tidak semata-mata ditinjau dari
hasil evaluasi atau tes yang dilakukan
pada waktu tertentu, tetapi diperoleh dari
berbagai aspek kemampuan siswa, baik
aspek kognitif, afektif maupun
psikomotorik (Slameto, 2005:12).
Berdasarkan pengertian tersebut
di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
prestasi adalah menunjukan kepada
kecakapan yang segera didemonstrasikan
dan diuji pada waktu sekarang juga,
karena prestasi itu merupakan hasil usaha
dalam belajar yang bersangkutan dengan
cara bahan dan dalam hal yang telah
dialami.
4. Pengaruh Mengenai pengertian dari
pengaruh, kita dapat menarik kesimpulan
bahwa pengaruh dapat diartikan sebagai
suatu penyebab terjadinya suatu
perubahan atau peningkatan, tergantung
dari sudut mana orang menilainya, seperti
perubahan psikologi pada manusia
muncul antara lain sebagai akibat dari
perubahan fisik (Sarlito, 1991:74).
Perubahan fisik hampir selalu
dibarengi dengan perubahan perilaku dan
sikap. Sedangkan bila dilihat dari
peningkatan prestasi suatu cabang
olahraga, perubahan–perubahan ini dapat
diketahui dengan melakukan bentuk
latihan yang disesuaikan dengan
kebutuhan apa yang menjadi tujuan
latihan tersebut.
Berdasarkan uraian di atas maka
peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa
pengaruh adalah dampak atau sebab
akibat dari suatu keadaan atau kegiatan
yang menyebabkan terjadinya perubahan
atau peningkatan prestasi menjadi lebih
baik.
B. METODE PENELITIAN Adapun penelitian ini bertempat
di MTs Sila Bolo, Jalan Pendidikan Desa
Kananga Kecamatan Bolo Kabupaten
Bima. Penelitian ini dilaksanakan selama
1 (satu) bulan. Dipilihnya MTs Sila Bolo
sebagai lokasi penelitian ini dengan
alasan:
1. Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini tersedia di lokasi ini.
2. Jarak tempuh lokasi penelitian dengan tempat domisili peneliti relatif dekat
sehingga terjadi efisiensi dari sisi
biaya, tenaga, dan waktu.
Populasi dan Sampel
Populasi adalah keseluruhan
subyek penelitian (Arikunto, 2002:32).
Sedangkan menurut Hadi (1988:17)
mengatakan bahwa populasi adalah
7
keseluruhan subyek penelitian yang
terdiri dari manusia, benda-benda,
hewan/ tumbuhan, nilai tes atau peristiwa
sebagai sumber data yang memiliki
karakteristik tertentu di dalam suatu
penelitian.
Sedangkan menurut Sadijono
(1994:324) mengatakan, populasi adalah
sekelompok individu tertentu yang
memiliki satu atau lebih karakteristik
umum yang menjadi pusat perhatian
peneliti. Sehubungan dengan hal di atas,
maka yang menjadi populasi dalam
penelitian ini adalah semua siswa putra
kelas VIII MTs Sila Bolo Tahun
Pelajaran 2012/2013 yang berjumlah 26
siswa.
Mengingat jumlah populasi
kurang dari 100 orang, maka penulis
memutuskan bahwa seluruh populasi
yaitu 26 siswa putra kelas VIII MTs Sila
Bolo akan penulis jadikan sebagai sampel
penelitian ini. Alasan penulis adalah
berdasarkan pada pendapat Arikunto
(2002:13) yang mengatakan “untuk
sekedar penelitiannya apabila subjeknya
kurang dari 100, lebih baik diambil
semuanya sehingga penelitiannya adalah
penelitian populasi”. Jika subjeknya lebih
dari 100 dapat diambil antara 5-10% atau
20-25 %, hal ini tergantung dari subjek.
Dengan demikian penentuan sampel pada
penelitian ini menggunakan teknik
populasi sampel yaitu mengambil secara
keseluruhan jumlah populasi yang ada
untuk dijadikan sampel penelitian. Untuk
lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel
sebagai berikut:
Tabel 3.1 Jumlah Populasi Sampel
Penelitian
No Kelas Populasi
Sampel
1 VIII- A 12
2 VIII- B 14
T O T A L 26
(Sumber data: Daftar hadir siswa kelas
VIII MTs Sila Bolo
Teknik Pengumpulan Data
1. Angket (Kuesioner)
Alat ukur penelitian ini berbentuk
angket. Jenis angket yang dipergunakan
dalam penelitian ini adalah angket
tertutup, yaitu yang sudah disediakan
jawabannya sehingga responden tinggal
memilih. Dipandang dari jawaban yang
diberikan merupakan angket langsung
dan memiliki bentuk silang (X).
Alternatif jawaban tiap item ada 3 dengan
skor s kala Likert’s sebagai berikut :
(a) = diberi skor 3 (b) = diberi skor 2 (c) = diberi skor 1
2. Observasi Observasi yakni teknik
pengumpulan data dimana penyelidik
mengadakan pengamatan secara langsung
(tanpa alat) terhadap subyek yang
diselidiki baik pengamatan itu dilakukan
di dalam situasi buatan yang khusus
diadakan (Arikunto, 2002:43).
Berdasarkan pada pendapat di
atas, maka teknik ini digunakan untuk
mengumpulkan data tentang prestasi
sepak bola. Instrumen yang digunakan
dalam penelitian ini adalah lembar
pengamatan.
3. Dokumentasi Dokumentasi adalah data
mengenai hal-hal atau variabel yang
berupa catatan, transkip buku, surat
kabar, majalah prasasti, notulen rapat,
agenda dan sebagainya (Indrakusuma,
1998:89). Teknik ini digunakan untuk
mengumpulkan data yang berkaitan
dengan jumlah dan nama-nama siswa
putra kelas VIII MTs Sila Bolo Tahun
Pelajaran 2012/2013. Instrumen yang
digunakan adalah daftar isian.
Teknik Analisis Data
Dalam tahap analisa data ini,
peneliti menggunakan analisis regresi.
Analisis regresi diartikan sebagai studi
ketergantungan satu variabel terikat pada
satu atau beberapa variabel bebas yang
dapat mempengaruhinya. Fungsi regresi
adalah aturan yang menentukan besarnya
pengaruh perubahan variabel bebas (X)
terhadap variabel terikat (Y). Penelitian
ini menggunakan dua variabel, maka
8
untuk menganalisis regresi linier
sederhana digunakan rumus:
Y = a + b X
Dimana, Y : Prestasi sepak
bola
X : Menonton pertandingan sepak
bola di televisi
a : Konstanta
b : Koefisien regresi (Sugiyono,
2008:218)
Dalam Penganalisaan uji ini
menggunakan bantuan SPSS versi
12.0
Definisi Operasional Variabel
Agar tidak terjadi salah
pengertian mengenai istilah-istilah yang
terkandung dalam judul tersebut di atas,
maka peneliti menjelaskan arti serta
maksud dari beberapa istilah secara
operasional antara lain:
1. Menonton televisi Dalam menonton langsung siaran
sepak bola di televisi, diharapkan para
siswa sekolah sepak bola dapat melihat
langsung pertandingan sepak bola untuk
dijadikan tontonan yang bermanfaat bagi
dirinya diharapkan dengan menonton
sepak bola di televisi siswa sekolah sepak
bola dapat termotivasi, mungkin setelah
menonton sepak bola di televisi terjadi
perubahan dari para siswa untuk meniru
para pemain idolanya, mulai dari gaya
bermain, teknik bermain, pola permainan
dan lain-lain. Setelah menonton tersebut
apakah terjadi perubahan perilaku untuk
termotivasi dalam berlatih sepak bola.
Televisi merupakan media audio visual
yang berfungsi untuk memperlihatkan
gambar dan suara yang bersifat informasi
berbentuk program-program acara, untuk
dinikmati oleh para pemirsanya.
Tayangan sepak bola yang ditayangkan di
beberapa stasiun televisi seperti RCTI,
Trans-7, Anteve dan TV One. Kesukaan
menonton tayangan sepak bola bagi siswa
selain dapat menambah pengetahuan
mereka tentang sepak bola juga dapat
menjadi sebuah hobi bagi siswa tersebut.
Di dalam menonton tayangan sepak bola
tersebut, siswa memperhatikan teknik
permainan, gaya pemain dan juga
komentar dari presenter dan komentator
guna menambah wawasan mereka.
Indikatornya adalah sebagai berikut :
a. Kesukaan menonton acara tayangan sepak bola di televisi.
b. Keseringan menonton acara tayangan sepak bola di televisi.
c. Tayangan siaran sepak bola yang ditayangkan televisi.
d. Manfaat yang diperoleh dari adanya siaran langsung sepak bola.
e. Komentar dari presenter di dalam menambah pengetahuan.
2. Prestasi sepak bola Kemampuan siswa mulai dari teknik
passing, dribling, shooting, heading,
control sesuai dengan apa yang dilihat di
televisi sesuai dengan gaya pemain oleh
siswa tersebut. Dalam hal ini siswa dapat
mempraktekkan hasil menonton tayangan
langsung sepak bola dalam berlatih dan
bemain sepak bola.
C. HASIL PENELITIAN
Penelitian ini memperoleh data
menonton pertandingan sepakbola di
televisi dengan menggunakan instrumen
angket yang diisi oleh siswa putra kelas
VIII (lampiran 02). Sedangkan data
prestasi sepakbola siswa putra kelas VIII
diambil dari dokumentasi nilai praktek
sepakbola semester ganjil Tahun
Pelajaran 2011/2012.
Uji coba dilakukan untuk
memperoleh validitas dan reliabilitas
angket. Dalam menentukan validitas,
peneliti menggunakan rumus korelasi
Product Moment, sedangkan uji
reliabiltas menggunakan rumus Alpha
dengan bantuan komputer program SPSS
versi 12.0. Nilai rtabel dengan N = 26
dan taraf signifikan 5 % adalah + 0,388.
Item angket dinyatakan valid apabila
harga rxy lebih besar dari rtabel. Hasil
perhitungan uji validitas angket
menonton pertandingan sepakbola di
televisi dapat dilihat pada lampiran 04.
Sedangkan uji reliabilitas
menggunakan rumus Alpha dengan
bantuan komputer program SPSS versi
9
12.0. Hasil uji reliabilitas angket
memperoleh koefisien reliabilitas sebesar
0,721 karena r11 > rtabel (0,721 >
0,388), maka instrumen tersebut
reliabel/bersifat tetap atau ajeg. Hasil
perhitungan reliabilitas angket menonton
pertandingan sepakbola di televisi dapat
dilihat sebagai berikut:
Tabel 4.2 Reliabilitas Angket Menonton
Pertandingan Sepak bola di Televisi
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based
on
Standardized
Items
N of
Items
.722 .721 10
Berdasarkan hasil perhitungan di
atas dapat disimpulkan bahwa instrumen
angket menonton pertandingan sepakbola
di televisi cukup valid dan reliabel untuk
menjadi instrumen pengumpul data.
Pengujian Prasyarat Analisis
Uji prasyarat analisis merupakan
pengujian terhadap sampel sebagai syarat
keperluan analisis data, sehingga
kebenaran dapat dipertanggung
jawabkan. Jadi sebelum dianalisis,
terlebih dahulu dilakukan uji normalitas
dan linieritas.
1. Uji Normalitas Uji normalitas adalah pengujian
terhadap normal tidaknya sebaran data
yang dianalisis. Uji ini menggunakan
teknik Kolmogorov-Smirnov dengan taraf
signifikan 5 % dengan ukuran N = 26.
Data dikatakan normal apabila Lhitung <
Ltabel. Perhitungan dilakukan dengan
bantuan komputer program SPSS versi
12.0. Rangkuman hasil uji normalitas
dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 4.3 Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-
Smirnov Test
Menonton
pertandingan
sepakbola di
televisi
Pre
stas
i
sep
akb
ola
N 26 26
Normal
Paramet
ers(a,b)
Mean
25.27 75.
58
Std.
Deviatio
n
3.899 5.9
12
Most
Extreme
Differen
ces
Absolut
e .062
.12
8
Positive .049
.08
2
Negativ
e -.062
-
.12
8
Kolmogorov-
Smirnov Z .104
.06
0
Asymp. Sig. (2-
tailed) .990
.38
5
a Test distribution is Normal.
b Calculated from data.
Berdasarkan hasil perhitungan
ternyata Lhitung dalam menonton
pertandingan sepakbola di televisi pada
Kolmogorov-Smirnov = 0,104 memiliki
nilai lebih kecil dari Ltabel = 0,990 maka
dinyatakan bahwa variabel menonton
pertandingan sepakbola di televisi
memiliki distribusi normal. Sedangkan
Lhitung dalam prestasi sepakbola pada
Kolmogorov-Smirnov = 0,060 memiliki
nilai lebih kecil dari nilai Ltabel = 0,385
maka data prestasi sepakbola dapat
dinyatakan memiliki distribusi normal.
2. Uji Linieritas Uji linieritas digunakan untuk
mengetahui apakah model hubungan
variabel bebas dengan variabel terikat
merupakan hubungan garis lurus
(hubungan linier). Hasil perhitungannya
dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :
Tabel 4.4 Uji Linieritas Variabel Fhitung Ftabel 5
%
Kete
rang
an
Menonton
pertandingan
sepakbola di televisi
dengan Prestasi
sepakbola
0,842 0,959 Linie
r
10
Berdasarkan uji linieritas
menonton pertandingan sepak bola di
televisi dengan prestasi sepak bola di
atas, maka perbandingan dengan Ftabel
sebesar 0,959. hasilnya adalah Fhitung <
Ftabel = 0,842 < 0,959, maka regresi
antara menonton pertandingan sepak bola
di televisi dengan prestasi sepak bola
merupakan regresi linier atau memiliki
hubungan garis lurus. Artinya semakin
tinggi menonton pertandingan sepak bola
di televisi akan diikuti dengan
peningkatan prestasi sepak bola siswa.
Analisis Data Tahap akhir dari analisa data ini
adalah pengujian regresi linear yang
digunakan untuk memberikan kesimpulan
pada variabel X (menonton pertandingan
sepakbola di televisi) dan variabel Y
(prestasi sepakbola) terhadap hipotesis
yang diajukan. Analisis ini untuk
mengetahui sejauh mana pengaruh
menonton pertandingan sepakbola di
televisi terhadap prestasi sepakbola siswa
putra kelas VIII MTs Sila Bolo, maka
digunakan persamaan regresi linier
sederhana sebagai berikut:
Y = a + bX
Berdasarkan hasil analisa data
dengan menggunakan bantuan program
komputer SPSS versi 12.0, maka dapat
dilihat perhitungan regresi pada tabel
berikut ini.
Tabel 4.5 Regresi
Coefficients(a)
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardi
zed
Coefficie
nts t Sig.
B
Std.
Error Beta
1 (Constant
) 9.188 13.143 .699 .488
Prestasi
sepakbola .824 .146 .633 5.660 .000
a Dependent Variable: Menonton
pertandingan sepakbola di televisi
ANOVA(b)
Mo
del
Sum
of
Squar
es df
Mean
Squar
e F Sig.
1 Regress
ion
1162.
417 1
1162.
417
32.0
34
.000(a
)
Residua
l
1741.
763 24
36.28
7
Total 2904.
180 25
a Predictors: (Constant), Prestasi
sepakbola
b Dependent Variable: Menonton
pertandingan sepakbola di televisi
Berdasarkan hasil analisis data
pada tabel di atas, maka dapat diperoleh
persamaan regresi sebagai berikut:
Konstanta (a) = 0,633
Koefisien b = 32,034
Sehingga dapat disusun persamaan garis
regresi sebagai berikut:
Y = 0,633 + 32,034X
Ini berarti kenaikan nilai X akan diikuti
pula dengan kenaikan nilai Y atau
semakin tinggi menonton pertandingan
sepakbola di televisi berpengaruh pula
terhadap prestasi sepakbola siswa.
Pengujian Hipotesis
Uji t digunakan untuk menguji
signifikansi pengaruh variabel
independen secara individual terhadap
variabel dependen. Hasil perhitungan uji t
dirangkum sebagai berikut:
a. Menentukan formulasi H0 H0 : b = 0
H0 : b ≠ 0
b. Level of significance (0,05) c. Kriteria pengujian
H0 diterima apabila = -t(α /2.n-k)
< thitung > t((α /2.n-k)
H0 ditolak apabila = -thitung < -
t(α /2.n-k) atau thitung > t((α /2.n-k)
d. Perhitungan nilai t dengan SPSS versi 12.0
Tabel 4.6 Uji t Variabel thitung ttabel Keterangan
Menonton
pertandingan
sepakbola di televisi
1,889 1,706 H0 ditolak
e. Kesimpulan Berdasarkan hasil pengujian
hipotesis dengan menggunakan uji t-test
tersebut menunjukkan bahwa thitung >
ttabel maka H0 ditolak atau Ha diterima.
11
Dengan demikian hipotesis yang
menyatakan bahwa “Ada pengaruh
menonton pertandingan sepakbola di
televisi terhadap prestasi sepakbola siswa
putra kelas VIII MTs Sila Bolo Tahun
Pelajaran 2012/2013” dapat diterima.
Interpretasi Hasil Penelitian
Berdasarkan perhitungan regresi
linier sederhana, maka diperoleh
persamaan regresi sebagai berikut:
Y = 0,633 + 32,034X
Interpretasi dari persamaan di atas
adalah:
a = 0,633, berarti prestasi
sepakbola akan sama
dengan 0,633 jika
menonton pertandingan
sepakbola di televisi dianggap
tidak ada atau sama dengan 0.
b = 32,034, berarti jika skor
menonton pertandingan
sepakbola di televisi
meningkat satu poin maka
prestasi sepakbola akan
meningkat sebesar 32,034.
D.PEMBAHASAN HASIL
PENELITIAN
Penelitian yang telah dilakukan
memperoleh hasil regresi sebagai berikut:
Y = 0,633 + 32,034X. Persamaan
tersebut menunjukan bahwa prestasi
sepakbola siswa dipengaruhi oleh
menonton pertandingan sepakbola di
televisi.
Hasil pengujian hipotesis dengan
uji t memperoleh nilai thitung 1,889 >
ttabel 1,706 maka H0 ditolak dan Ha
diterima. Artinya terdapat pengaruh yang
signifikan dari menonton pertandingan
sepakbola di televisi terhadap prestasi
sepakbola siswa. Bahwa semakin tinggi
menonton pertandingan sepakbola di
televisi maka akan semakin tinggi
prestasi sepakbola siswa. Dengan
demikian hipotesis yang menyatakan
bahwa “Ada pengaruh menonton
pertandingan sepakbola di televisi
terhadap prestasi sepakbola siswa putra
kelas VIII MTs Sila Bolo Tahun
Pelajaran 2012/2013” dapat diterima.
Media massa baik cetak maupun
elektronik merupakan salah satu bentuk
komunikasi yang dapat menciptakan
berbagai efek di masyarakat. Berangkat
dari kuatnya paradigma bahwa media
massa mempunyai kekuatan luar biasa
dalam mengubah dan membentuk
perilaku khalayak, ternyata paradigma
tersebut tidak mampu menjelaskan
perilaku yang cenderung memilih pesan-
pesan terbentuk dari media tertentu pula,
ketidakmampuan menjelaskan tersebut
merupakan bukti kelemahan paradigma
tersebut.
Televisi merupakan salah satu
bentuk komunikasi massa, di mana
komunikasi massa ini pada hakekatnya
telah menginformasikan bahwa efek yang
paling memungkinkan terjadi akan
berkaitan dengan masalah materi
informasi, atau yang sering disebut
dengan teori agenda setting. Teori ini
berasumsi bahwa membentuk persepsi
khalayak tentang apa yang dianggap
penting dengan teknik pemilihan dan
penonjolan media memberikan test case
tentang isu apa yang lebih penting
(Ardianto, 2005:74).
Sebagai media massa, televisi
merupakan saluran komunikasi massa
yang berbentuk suatu badan atau
organisasi, sumbernya berasal dari
institional, sehingga bersifat institusional.
Sebagai media masa dan sesuai dengan
teori agenda setting maka televisi
mempunyai efek yang terdiri atas efek
langsung dan efek tak langsung
(Ardianto, 2005:74). Efek langsung
berkaitan dengan isu apakah isu itu ada
atau tidak ada dalam agenda khalayak
dan mana yang dianggap paling penting
menuruk khalayak sedangkan efek
lanjutan berupa persepsi (pengetahuan
tentang peristiwa tertentu) dalam hal ini
adalah siaran sepak bola di televisi.
Televisi merupakan media
komunikasi massa yang mampu
menjangkau ke berbagai pelosok, oleh
karena itu televisi merupakan saluran
media yang mampu memberikan
informasi kepada khalayak pada saat
12
yang bersamaan. Seiring dengan tumbuh
dan kembangnya industri pertelevisian
pada saat ini dapat menimbulkan
berbagai dampak baik positif maupun
negatif dengan adanya televisi tersebut.
Salah satu acara yang
ditampilkan di televisi adalah siaran
langsung sepak bola. Seperti diketahui
bahwa sepak bola merupakan olahraga
yang mempunyai penggemar mayoritas
di dunia, dimana industri sepakbola pada
saat ini sudah mampu menjadikan
sandaran hidup bagi pemainnya, dengan
hal ini maka anak-anak sekarang banyak
yang bersekolah sepakbola dengan
harapan menjadi pemain profesional.
Salah satu langkah untuk menjadi pemain
yang baik dengan motivasi dan giat
berlatih, sekaligus diharapkan mampu
menambah referensi berbagai ilmu
sepakbola dengan cara melihat langsung
di televisi, proses transformasi langsung
dengan cara menonton siaran sepak bola
ini dapat membuat siswa berlatih dengan
lebih giat meniru idola-idola mereka yang
disiarkan melalui televisi dan setelah
menonton siaran tersebut, dapat
dipraktekkan berbagai ilmu yang didapat
melalui latihan dengan motivasi yang
tinggi.
E. PENUTUP
Berdasarkan hasil penelitian yang
dilakukan, maka dapat diambil
kesimpulan bahwa menonton
pertandingan sepakbola di televisi
berpengaruh terhadap prestasi sepakbola
siswa, hal tersebut dapat dibuktikan
dalam persamaan regresi sebagai berikut:
Y = 0,633 + 32,034X. Persamaan
tersebut menunjukan bahwa prestasi
sepakbola siswa dipengaruhi oleh
menonton pertandingan sepakbola di
televisi. Hasil pengujian hipotesis dengan
uji t memperoleh nilai thitung 1,889 >
ttabel 1,706 maka H0 ditolak dan Ha
diterima. Artinya terdapat pengaruh yang
signifikan dari menonton pertandingan
sepakbola di televisi terhadap prestasi
sepakbola siswa. Bahwa semakin tinggi
menonton pertandingan sepakbola di
televisi maka akan semakin tinggi
prestasi sepakbola siswa. Dengan
demikian hipotesis yang menyatakan
bahwa “Ada pengaruh menonton
pertandingan sepakbola di televisi
terhadap prestasi sepakbola siswa putra
kelas VIII MTs Sila Bolo Tahun
Pelajaran 2012/2013” dapat diterima.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, Habibie. (2008). Pengaruh
Aktivitas Menonton Siaran
Sepakbola di Televisi terhadap
Peningkatan Motivasi Berlatih
pada siswa SSB Ksatria
Surakarta dengan Lingkungan
Sebagai Variabel Moderating.
Diakses pada tanggal 21
September 2011 dari
http://etd.eprints.unnes.ac.id/pdf.
Ardiyanto, Walyana, (2005). Televisi
dalam Kehidupan Masyarakat.
Bandung: Alumni.
Arikunto, Suharsimi. (2002). Prosedur
Penelitian Suatu Pendekatan
Praktek: Edisi Revisi. Jakarta:
Rineka Cipta.
Effendi, Onong, Uchjana. (2001).
Dimensi-Dimensi Komunikasi.
Bandung: Bina Cipta.
Hadi, Sutrisno. (1988). Metodologi
Research Jilid I. Yogyakarta:
Yayasan Fakultas UGM.
Indrakusuma. (1998). Evaluasi
Pendidikan. Surabaya: Usaha
Nasional.
Kamisa. (1997). Kamus Lengkap Bahasa
Indonesia. Surabaya: CV Kartika.
Masykuri. (2003). Metodologi Penelitian
Kualitatif. Malang: Visipres.
Sadijono, Anas. (1994). Pengantar
Statistik Pendidikan. Jakarta:
Raja Grafindo Persada.
Sarlito. (1991). Pengaruh Latihan
Kondisi Fisik Terhadap
Kecakapan Bermain
Sepak Bola. Semarang: IKIP
Semarang.
http://etd.eprints.unnes.ac.id/pdf
13
Slameto. (2005). Belajar dan Faktor-
faktor yang Mempengaruhinya.
Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Soekatamsi. (1991). Teknik Dasar
Bermain Sepak Bola. Surabaya:
Tiga Serangkai.
Sugiyono. (2008), Metode Penelitian
Administrasi Dilengkapi Dengan
Metode R & D. Bandung:
Alfabeta.
Wahyudi, JB. (1996). Media Komunikasi
Massa Televisi. Bandung: Alumni.
14
PENGARUH LATIHAN KELINCAHAN TERHADAP KETERAMPILAN
MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN SEPAK BOLA
Arif Budiman dan Samsudin
Program Studi Penjaskesrek STKIP Taman Siswa Bima
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui “apakah ada pengaruh latihan kelincahan
terhadap keterampilan menggiring bola dalam permainan sepak bola pada siswa putra
kelas atas SDN 03 Kota Bima Tahun Pelajaran 2012/2013”. Variabel dalam penelitian ini
adalah latihan kelincahan sebagai variabel bebas dan keterampilan menggiring bola
sebagai variabel terikat. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan
pendekatan kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini yaitu siswa putra kelas atas SDN 03
Kota Bima Tahun Pelajaran 2012/2013 yang berjumlah 53 orang siswa. Teknik
pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu tes keterampilan menggiring
bola dalam permainan sepak bola. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian
ini yaitu menggunakan analisis statistik dengan rumus korelasi product moment. Dari
hasil perhitungan ternyata menunjukkan bahwa nilai r hitung yang diperoleh dalam
penelitian ini adalah lebih besar dari nilai r tabel. Maka kesimpulan dari penelitian ini
“Ada pengaruh latihan kelincahan terhadap keterampilan menggiring bola dalam
permainan sepak bola pada siswa putra kelas atas SDN 03 Kota Bima Tahun Pelajaran
2012/2013”.
Kata Kunci : Latihan kelincahan, Keterampilan menggiring bola, Permainan sepak bola
mailto:[email protected]
15
A. Pendahuluan
1. Latar belakang
Permainan sepak bola
merupakan salah satu cabang
olahraga yang digemari oleh
masyarakat dunia disamping
permainan bola basket dan bola
voli, tidak terkecuali di Indonesia.
Permainan sepak bola saat ini di
negara-negara Eropa, Amerika
Latin bahkan di Asia merupakan
mata pencaharian yang dapat
menjamin masa depan para
pemainnya, oleh karena itu para
pemain berusaha untuk
meningkatkan keterampilan mereka
dalam memainkan si kulit bundar
ini dapat kita saksikan dalam suatu
pertandingan sepak bola di
Indonesia yang dipertandingkan
dalam kompetisi liga sepak bola,
seringkali para penonton datang
memadati tempat pertandingan
dengan bermacam-macam tujuan
tergantung dari kepentingan
masing-masing seperti masa
penonton yang datang sebagai
supporter, penjudi, undangan, yang
datang hanya untuk membuat
sensasi dan membuat keributan dan
lain-lain sehingga hasil
pertandingan bisa saja terjadi bukan
hanya ditentukan oleh kemampuan
fisik dan Teknik para pemainnya
saja namun faktor mental sering
memegang peran penting suatu
kesebelasan memenangkan
perbandingan, karena mental
seorang pemain bisa saja di
pengaruhi oleh supporter lawan,
keputusan wasit ataupun oleh
faktor-faktor yang lainnya.
Meningkatkannya suatu klub sepak
bola tidak dapat dipungkiri
disebabkan oleh bagaimana klub
tersebut dikelola secara profesional
baik oleh badan swasta ataupun
instansi lain yang mempunyai
perhatian terhadap perkembangan
sepak bola.
Untuk menjadi pemain yang
baik, seorang pemain harus
memiliki Teknik dasar yang baik
juga seperti Teknik dasar
menggiring bola dan memasukkan
bola, sebab Teknik dasar ini sangat
menentukan keterampilan bermain
bola dalam upaya melewati pemain
lawan. Untuk meningkatkan
kemampuan menggiring bola yang
dilakukan dengan gerakan
berkelok-kelok, maka seorang
pemain harus melakukan bentuk
latihan kelincahan.
Daya tarik sepak bola secara
umum sebenarnya bukan lantaran
olahraga ini mudah dimainkan.
Tetapi, karena sepak bola lebih
banyak menuntut keterampilan
pemain di bandingkan olahraga
lain. Dengan keterampilan yang
dimilikinya, seorang pemain
dituntut bermain bagus, mampu
menghadapi tekanan-tekanan yang
terjadi dalam pertandingan di atas
lapangan dengan waktu yang
terbatas, belum kelelahan fisik dan
lawan tanding yang tangguh.
Pengetahuan tentang taktik dan
strategi karena sangat penting.
Kesiagapan pemain dalam
mengambil keputusan harusnya
diuji terus-menerus karena pemain
dituntut memiliki kepekaan yang
tinggi terhadap perubahan-
perubahan situasi yang amat sering
terjadi sepajang permainan.
Meskipun dalam permainan sepak
16
bola tidak ditentukan berat atau
ukuran pemain secara khusus,
semua pemain harus memiliki
tingkat kebugaran yang tinggi. Di
lapangan, pemain dituntut berlari
terus-menerus selama pertandingan
berlangsung. Tantangan fisik dan
mental yang dihadapi pemain
benar-benar luar biasa.keberhasilan
tim dan individu dalam bermain
pada akhirnya bergantung
sepenuhnya pada kemampuan
pemain dalam menghadapi
tantangan – tantangan yang
ada.kemampuan demikian tentunya
sangat perlu dikembangkan.
Mereka yang turut
mempopulerkan pemain sepak bola
ini bukan tidak mungkin karena
bakat latihan – latihan keras dan
seriusnya dalam berbagai aspek.
Salah satunya adalah latihan
Segitiga yang nantinya sangat
membantu mereka bergerak dengan
lincah, cepat, dan berkelit dari
penyergapan lawan. Agar dapat
melakukan semua itu dengan baik
dan berhasil seorang pemain bola
hendaklah melakukannya dengan
tekun dan serius. Dengan semakin
meluasnya perkembangan dunia
olahraga, dan seiring dengan
kemajuan IPTEK dewasa ini, maka
semakin komplek pula faktor –
faktor penunjang untuk mencapai
tingkat prestasi yang tinggi dan
cabang olahraga tertentu, terutama
cabang olahraga sepakbola. Untuk
mencapai prestasi dalam setiap
cabang olahraga, tentu mempunyai
standar-standar kriteria latihan–
latihan terhadap cabang olahraga
yang ditekuni, sehingga di dalam
pembinaan dan pengembangan atlet
nantinya tidak menimbulkan
perasaan bosan dan jenuh terhadap
program latihan yang diberikan
terhadap atlet itu sendiri
Sifat dan situasi pemain yang
mengadu kelincahan dan
keterampilan yang mengungguli
lawan, berlari sepanjang permainan
berlangsung, kecepatan,
kelincahan, dan kekuatan
menendang membutuhkan unsur
kondisi fisik yang prima. Seorang
pemain yang memiliki kelincahan
yang baik akan dapat menyesuaikan
diri dengan pergerakan bola yang
selalu berubah ketika si pemain
kehilangan bola, maka dengan
kemampuan dan kelincahannya,
tentu saja dengan usaha dan latihan
yang keras
Berdasarkan uraian tersebut
diatas maka penulis terdorong
untuk melaksanakan penelitian
tentang pengaruh latihan
kelincahan terhadap keterampilan
menggiring bola dalam permainan
sepak bola. Adapun yang
digunakan sebagai subyek dalam
pelaksanaan penelitian ini adalah
siswa putra Kelas atas SDN 03
Kota Bima Tahun Pelajaran
2012/2013.
2. Kajian Pustaka a. Latihan
Prestasi olahraga hanya mungkin
didapatkan melalui latihan yang
intensif dan berkesinambungan
hal ini tidak dapat dipungkiri,
namun demikian banyak pelaku
olahraga yang mengatakan
dirinya sedang menjalankan
latihan tapi sebenarnya belum
melaksanakanya dengan benar
jika dilihat dari pengertian
tentang latihan berdasarkan ciri-
ciri latihan yang benar. Oleh
sebab itu bagi pembina pelatih
dan pelaku olahraga (pemain
atlet) perlu sekali memahami
apa sebenarnya pengertian
latihan? Beberapa ahli
memberikan batasan tentang
latihan sebagai berikut :
(Suharno,67:1993)
17
mengemukakan bahwa berlatih
ialah “suatu proses
penyempurnaan kualitas atlet
secara sadar untuk mencapai
prestasi maksimal dengan diberi
beban-beban fisik dan mental
secara teratur, terarah, bertahap,
meningkat dan berulang-ulang
waktunya.n“selanjutnya,
(Harsono, 94: 1998),
mengemukakan bahwa latihan
atau training adalah “suatu
proses berlatih yang sitematis
yang dilakukan secara berulang-
ulang, dan yang kian hari jumlah
beban latihannya kian
bertambah”. Adapun aspek-
aspek yang perlu mendapatkan
latihan secara teratur dan
berkesinambungan adalah :
aspek fisik, Teknik, taktik dan
mental. Setiap aspek harus
mendapatkan perhatian yang
sama dalam pembinaan karena
aspek yang satu dengan yang
lainnya akan berhubungan erat
dalam pencapaian prestasi
maksimal seorang atlit.
Prinsip-Prinsip Latihan
Latihan merupakan faktor
yang sangat penting dalam
upaya pencapaian prestasi
olahraga, tanpa latihan yang
terarah, terukur, terencana serta
berkesinambungan musthil
prestasi tinggi akan dapat
dicapai. Oleh sebab itu seorang
pelatih harus mengetahui
prinsip-prinsip dalam
pelaksanaan latihan. Beberapa
ahli menyatakan ada beberapa
prinsip yang perlu di perhatikan
dalam proses latihan. (Suharno,
70: 1993) mengatakan bahwa
untuk mempercepat tercapainya
tujuan latihan maka ada
beberapa hal yang perlu
diperhatikan, yaitu : a. Latihan
harus sepanjang tahun, b.
Kenaikan beban latihan secara
teratur, c. Prinsip stress
(tekanan/over load), d. Prinsip
individual, e. Prinsip interval
(repetition), h. Prinsip nutrism
(gizi makanan), i. Prinsip latihan
extensive dan intensif, j. Prinsip
penyempurnaan menyeluruh.
Sedangkan (Harsono, 96: 1993)
mengemukakan ada beberapa
prinsip latihan diketahui oleh
seorang pelatih, yiatu: a.
Pemanasan tubuh, b. Metode
latihan, c. Berfikir positif, d.
Prinsip beban lebih, e. Intensive
latihan, f. Kualitas latihan, g.
prinsip individualisme, h.
Variasi latihan, i. Metode bagian
dan metode keseluruhan, j.
Memperbaiki kesalahan, k.
Perkembangan menyeluruh, l.
Model latihan dan m.
Menetapkan sasaran.
Beban Latihan
Pemberian beban yang
tepat sesuai dengan tujuan
pelaksanaan latihan sangat
penting dilakukan oleh para
pelatih. Menurut (Suharno, 81:
1993) beban latihan adalah suatu
bentuk rangsangan motorik yang
dapat di kontrol oleh pelatih
untuk meningkatkan kualitas
atlet dalam rangka mencapai
prestasi prima. Selanjutnya
dijelaskan bahwa beban latihan
terdiri dari dua macam, yaitu :
1) Beban luar (outer loud) adalah rangsangan motorik
yang dapat diatur/dikontrol
dengan cara memvariasikan
ciri-ciri beban latihan, seperti
volume, intensitas, recovery,
frekuensi, irama dalam suatu
unit latihan.
2) Beban dalam (inner load) adalah perubahan fisiologis
organisme atlet akibat
pengaruh beban luar yang
ditandi dengan kenaikan
frekuensi/denyut
jantung/nadi.
18
Mengenai beban latihan
tersebut, bidang pembinaan
prestasi KONI Pusat (1997)
mengemukakan bahwa yang
dimaksudkan denan beban
latihan adalah berbagai
bentuk gerak yang
menimbulkan rangsangan
pada atlet untuk memperbaiki
kualitas fisik dan mentalnya.
Adapun penetuan beban
latihan tersebut dilakukan
dengan cara sebagai berikut :
1) Cara penentuan dosis beban latihan dengan
repetisi maksimal, bentuk
latihan tunggal untuk
menentukan intensitas
beban latihan berdasarkan
kemampuan maksimal
atlet.
2) Cara kenaikan denyut nadi, beban latihan
dikatakan maksimal
apabila sesuai latihan,
denyut nadi atlet naik
menjadi 3-3,5 kali denyut
nadi.
3) Cara penentuan intensitas beban latihan anaerobik,
dengan gerakan gerakan
maksimal selama 10 detik,
15 detik, 25 detik, 30 detik
dan 35 detik.
4) Denyut nadi maksimal (DNM) = 220-Umur
5) Denyut nadi latihan (training zone) = 80% -
90% X DNM.
b. Kelincahan Kelincahan merupakan
salah satu faktor yang harus di
miliki oleh seorang pemain
sepak bola karena hal ini
berkaitan dengan kemapuan
seorang pemain dalam
menggiring bola. Menurut
(Harsono, 102: 1993) orang
yang lincah adalah orang yang
mempunyai kemampuan untuk
mengubah arah dan posisi tubuh
dengan cepat dan tepat pada
waktu sedang bergerak, tanpa
kehilangan keseimbangan dan
kesadaran akan posisi tubuhnya.
Bentuk-bentuk latihan
sesuai dengan pengertian
tersebut adalah bentuk-bentuk
latihan yang mengharuskan
orang untuk bergerak dengan
cepat dan mengubah arah
dengan tangkas dalam
melakukan kegiatan tersebut
tidak boleh kehilangan
keseimbangan serta harus tetap
sadar dengan posisinya. Adapun
beberapa bentuk latihan
kelincahan adalah seperti lari
bolak-bolik (sutle run), lari zig-
zag dan lari halang rintang.
c. Teknik Dasar dalam Permainan Bola Voli
Agar menjadi seorang
pemain sepak bola yang baik,
maka selain harus memiliki
fisik, taktik dan mental yang
baik, Teknik dasar merupakan
hal yang tidak kalah pentingnya,
sebab penguasaan Teknik dasar
akan memperlihatkan
keterampilan dan keindahan
seorang pemain sepak bola
dalam memainkan bola.
(Mirman, 68: 1998)
menyebutkan teknik dasar yang
perlu di kuasai oleh seorang
pemain sepak bola adalah :
1) Teknik gerak tanpa bola (Teknik badan)
Teknik gerak tanpa bola
terdiri dari: a) teknik lari, b)
teknik melompak/ meloncat,
c) teknik gerak tipu badan
2) teknik gerak dengan bola Teknik gerak dengan
bola terdiri dari: a) latihan
menendang bola (dengan kaki
bagian dalam, punggung
kaki), b) menerima bola
(dengan soal sepatu, kaki
19
bagian dalam, kaki bagian
luar, kura-kura kaki, paha,
dada dan kepala), c) latihan
menggiring bola (dengan
kura-kura bagian luar, kura-
kura bagian dalam), d) latihan
menembak kearah sasaran
(gawang).
Selanjutnya dikatakan
bawha selain Teknik-Teknik
dasar tersebut, beberapa
Teknik dikatakan bahwa
selain dikembangkan adalah
sebagai berikut: a) teknik
menyundul bola, b) teknik
menggiring bola, c) teknik
mengoper bola, d) teknik
melempar bola, e) teknik
melepas bola, f) teknik
merampas bola, g) teknik
penjaga gawang.
Mengenai berbagai
bentuk teknik dasar yang
perlu dilatih dan
dikembangkan bagi seorang
pemain sepak bola, Dinata
(34: 2003) menyebutkan
beberapa teknik dasar sebagai
berikut: a) teknik
mengumpan/ passing
(dilakukan dengan berbagai
variasi secara berpasangan),
b) teknik menghentikan/
menahan bola (dengan
telapak kaki, punggung kaki,
dada dan kepala), c) teknik
menyepak bola (dengan kaki
bagian dalam, punggung kaki,
kaki bagian luar), d) teknik
melempar bola, e) teknik
menggiring bola (dengan kaki
bagian dalam, bagian luar dan
punggung kaki).
Menurut Soendoro (75:
2004) gerak dasar permainan
sepak bola berkait dengan
keterampilan teknik yang ada
dalam permainan, yang terdiri
dari: a) macam-macam teknik
menendang bola, b) macam-
macam teknik menghentikan
bola, c) macam-macam
teknik menggiring bola, d)
macam-macam teknik
menyundul bola.
Ijatna dan Hasibuan
(54: 2005), menyebut
beberapa teknik dasar yang
harus dikuasai oleh seorang
pemain sepak bola adalah
sebagai berikut:
1) Teknik badan, yang terdiri dari: a) teknik lari, b)
teknik lompat, c) gerak
tipu badan, d) sikap
pertahanan
2) Teknik dengan bola, yang terdiri dari: a) Kicking
(menendang bola), b)
Heading (menyundul
bola), c) checking and
trapping (menerima/
menambah bola), d)
dribling (menggiring
bola), e) tricking opponent
(menipu lawan dengan
bola), f) tackling
(lemparan kedalam), f)
throw in (lemparan
kedalam), g) goal keeping
(mencetak gol).
Selanjutnya Nurhasan
(97: 2001) menjelaskan,
beberapa diantara teknik-
teknik tersebut dilakukan
dengan cara sebagai berikut :
1) Kicking (menendang bola) Beberapa hal yang perlu
diketahui dalam
melakukan latihan teknik
ini adalah: a) dilihat dari
segi arahanya bola yang
ditendang makna
tendangan dibagi atas :
direct kicking (arah bola
yang ditendang menuju
langsung lurus kedalam
sasaran dan sliced kicking
(bola yang ditendang
jalannya merupakan
setengah lingkaran yang
berputar pada sebuah
20
sumbu menuju ke sasaran),
b) dilihat dari segi caranya
menendang, maka
tendangan dapat dilakukan
dengan : instep of the foot
(punggung kaki), inside of
the foot (kaki bagian
dalam), out side of the foot
(kaki bagian luar). Ketiga
cara tersebut sudah lazim
digunakan, sedangkan
yang sekali-kali digunakan
dalah dengan toe (ujung
jari kaki), heel (tumit) dan
sole (telapak kaki), c)
dilihat dari segi tujuan
melakukan tendangan
adalah sebagai berikut :
memberi bola kepada
kawan, menembak ke arah
gawang dan tembakan
clearing (pembersihan)
dari belakang, d) bagian-
bagian badan yang perlu
diperhatikan dalam
melakukan kicking
(tendangan) adalah : kaki
tumpu, kaki penendang,
badan dan pandangan
mata.
2) Heading (Menyundul Bola)
Beberapa hal yang perlu di
ketahui dalam melakukan
latihan Teknik ini adalah :
a) heading dilakukan
dengan seluruh badan, b)
otot leher ditegangkan dan
leher ditarik, c) bola harus
mengenai dahi, d)
pandangna mata mengikuti
bola, e) heading dapat
dilakukan dengan cara :
berdiri, sambil berjalan,
sambil melompak, dari
samping dan berlari, f)
tujuan melakukan heading
adalah untuk ke gawang,
pembersihan (clearing)
dan mengoper kepada
kawan (passing), g)
trapping (manahan bola).
Trapping dapat dilakukan
dengan menggunakan: (a)
kaki, (b) paha, (c) perut,
(d) dada, (e) kepala.
Yang perlu di
perhatikan pada waktu
menahan bola adalah :
kaki tumpu agak terkekuk
dan rileks, bagian badan
yang menerima bola harus
lentur pada saat bola tiba
(perkenaan bola dengan
bagian badan), pandangan
mata tetap ke arah bola
dan badan ditempatkan
diantara bola dan lawan
yang berusaha mendekati.
3) Dribbling (menggiring bola)
Dribbling dapat dilakukan
dengan menggunakan : a)
instep of the foot
(punggung kaki), b) inside
of the foot (kaki bagian
dalam, c) out side of the
foot (kaki bagian luar), d)
inside of instep the foot
(punggung kaki bagian
dalam), e) sole (telapak
kaki).
Yang penting
diketahui sebagai dasar
menggiring bola adalah
sebagai berikut, bola harus
tetap dalam penguasaan,
melahirkan perasaan kaki
pada bola, pandangan
kepada lawan, harus dapat
merubah arah dan
kecepatan menggiring
secara tiba-tiba.
3. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini “Untuk
mengetahui pengaruh latihan
kelincahan terhadap keterampilan
menggiring bola dalam permainan
sepak bola pada siswa putra kelas
atas SDN 03 Kota Bima Tahun
Pelajaran 2012/2013”.
21
B. Metode Penelitian 1. Rancangan Penelitian
Peneltian ini merupakan
penelitian eksperimen, metode ini
dianggap sebagai metode penelitian
yang paling baik untuk
mengungkap hubungan antara dua
variabel atau lebih mencari
pengaruh suatu variabel terhadap
variabel lain.
Rancangan dalam penelitian
ini menggunakan “Paradigma
Sederhana”. Penggunaan
Paradigma Sederhana dengan
tujuan berusaha untuk menentukan
pasangan yang diambil dari subjek-
subjek yang mempunyai
kemampuan dalam batas yang telah
ditentukan. Adapun secara
konseptual rancangan penelitian
tersebut dapat digambarkan sebagai
berikut (Sugiyono, 1999: 5).
Gambar 1. Paradigma Sederhana
Berdasarkan gambar tersebut
diatas maka:
X = latihan Kelincahan
Y = Keterampilan Menggiring Bola
2. Instrumen Penelitian Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini :
a. Tempat tes menggiring bola b. Bendera/garis sebagai tanda
sebagai rintangan
c. Bola sepak sebanyak 3 buah d. Stop watch e. Alat tulis
3. Sumber Data Sumber data dalam penelitian
ini adalah:
a. Data primer atau data utama, yakni jenis data yang berkaitan
langsung dengan obyek
penelitian yang meliputi, latihan
kelincahan dan keterampilan
menggiring bola.
b. Data skunder atau data pendukung, yaitu data yang
diperoleh tentang subyek
penelitian seperti jumlah
keseluruhan siswa kelas V SDN
03 Kota Bima Tahun Pelajaran
2012/2013, bola dan lapangan.
4. Teknik Pengumpulan Data dan Teknik Analisis Data
a. Teknik Pengumpulan Data Teknik atau langkah-
langkah yang dilakukan untuk
pengumpulan data dalam
penelitian ini sebagai berikut :
a. Langkah Persiapan Hal-hal yang dilakukan pada
tahap ini adalah sebagai
berikut :
1) Menentukan sampel penelitian
2) Menyiapkan alat dan fasilitas yang digunakan
untuk melakukan tes
menggiring bola dalam
permainan sepak bola.
3) Menentukan/menyiapkan tenaga pembantu
pelaksanana pengumpulan
data.
b. Tahap pelaksanaan Hal-hal yang dilakukan pada
langkah ini adalah sebagai
berikut :
1) Menjelaskan tentang cara pelaksanaan tes kelincahan
2) Melaksanakan tes kelincahan
3) Menjelaskan tentang cara-cara pelaksanaan tes
menggiring bola dalam
permainan sepak bola
kepada seluruh subyek
penelitian.
4) Melaksanakan tes menggiring bola dengan
cara sebagai berikut:
subyek bersiap mengambil
ancang-ancang di garis
X Y
22
start. Setelah diberikan
aba-aba maka subyek
melakukan gerakan
menggiring bola dengan
melewati rintangan yang
telah di tentukan. Skor tes
menggiring bola adalah
waktu yang ditempuh
dalam melewati rintangan,
selanjutnya waktu tempuh
tersebut dikonversi ke skor
tes yang telah dibekukan.
b. Teknik Analisis Data Sebelum dilakukan
analisis data, peneliti melakukan
uji kualitas tes. Test tersebut
akan di uji validitas dan
reliabilitasnya. Adapun uji
validitas dan reliabilitas tes akan
dipaparkan sebagai berikut:
1. Validitas Tes Uji validitas Tes dapat
didefinisikan sebagai
seberapa jauh tes itu dapat
mengukur apa yang hendak di
ukur. Arikunto (134:2006)
mengatakan bahwa suatu
butir dikatakan mempunyai
validitas tinggi jika skor pada
butir mempunyai kesejajaran
dengan skor total, sehingga
untuk mengetahui validitas
butir digunakan rumus
korelasi product moment
untuk data mentah berikut.
rxy =
22 yx
xy
Keterangan:
rxy = Koefisien korelasi
antara x dan y
xy = Produk dari x kali y
x2 = Deviasi dari nilai pada
varibel x dikuadratkan
y2 = Deviasi dari nilai pada
varibel y dikuadratkan
x = Xi – ^
X
y = Yi - ^
Y
2. Reliabilitas Tes Untuk menentukan koefisien
reliabilitas tes digunakan
rumus koefisien alpha dari
Cronbach (Furqon, 79: 2001),
sebagai berikut.
22
11
1i
x
ssk
k dengan:
= koefisien reliabilitas tes
K = banyak butir Tes
si2 = varians skor butir ke-i
sx2 = varians skor total.
Interpretasi koefisien
validitas dan reliabilitas
menggunakan pengkategorian
sebagai berikut.
0, 80 < atau rxy
1,00 :
0, 60 < atau rxy
0,80 :
0, 40 < atau rxy
0,60 :
0, 20 < atau rxy
0,40 :
atau rxy
0,20 :
Sangat tinggi
Tinggi
Cukup
Rendah
Sangat rendah
Selanjutnya, Sesuai dengan
rancangan yang digunakan dalam
pelaksanaan penelitian ini yang
dikaitkan dengan tujuan
penelitiannya, maka analisis
statistik yang digunakan untuk
mengetahui apakah ada pengaruh
latihan kelincahan terhadap
keterampilan menggiring bola
dalam permainan sepak bola pada
subyek penelitian adalah analisis
statistik regresi linear sederhana.
Adapun rumus yang dimaksud
23
adalah sebagai berikut:
Ŷ a bX
Langkah 1. Membuat Ha dan Ho
dalam bentuk
kalimat
Langkah 2. Membuat Ha dan Ho dalam bentuk
statistik
: 0
: 0
Ha r
Ho r
Langkah 3. Membuat tabel
penolong untuk
menghitung angka
statistik
Langkah 4. Masukan angka-
angka statistic dari
tabel penolong
dengan rumus:
1. Menghitung rumus b
2 2
.
( )
n XY X Yb
n X X
2. Menghitung rumus a Y b X
an
3. Menghitung persamaan regresi
sederhana
Ŷ a bX
4. Untuk mengetahui derajad hubungan atau
korelasi antar dua
variabel digunakan
rumus koefisien
korelasi product
moment.
Rumus :
Keterangan :
r = Koofisien
Korelasi antara
variabel X dan Y
x = Lama Belajar
y = Prestasi Belajar
Mata pelajaran
matematika
n = Jumlah Sampel
Setelah diperoleh nilai
r, selanjutnya dikonsultasikan
dengan nilai r tabel sedemikian
sehingga jika :
rhit ≥ r tabel maka H0 ditolak dan Ha diterima
rhit < r tabel maka H0 diterima dan
Ha ditolak
Adapun hipotesis statistiknya
berbunyi:
Ho : Tidak ada pengaruh latihan
kelincahan terhadap
keterampilan menggiring
bola dalam permainan sepak
bola pada siswa siswa putra
Kelas atas SDN 03 Kota
Bima Tahun Pelajaran
2012/2013
Ha : Ada pengaruh latihan
kelincahan terhadap
keterampilan menggiring
bola dalam permainan sepak
bola pada siswa putra Kelas
atas SDN 03 Kota Bima
Tahun Pelajaran 2012/2013.
C. Hasil Penelitian
Dari hasil perhitungan maka
diperoleh nilai rhit Sebesar 0,8766
sedangkan rtabel pada taraf signifikan
5% dan derajat kebebasan n = 53
menunjukkan nilai sebesar 0,266.
Dengan diperoleh nilai tersebut maka
rhit lebih besar dari rtabel (rhit rtabel)
maka Ha diterima dan H0 ditolak.
Diterimanya hipotesis nihil tersebut,
maka dengan sendirinya penelitian ini
menyimpulkan bahwa Ada pengaruh
latihan kelincahan terhadap
keterampilan menggiring bola dalam
permainan sepak bola pada siswa
putra Kelas atas SDN 03 Kota Bima
Tahun Pelajaran 2012/2013.
D. Pembahasan Faktor-faktor yang dapat
dipengaruhi peningkatan prestasi
seorang pemain sangat penting
dilakukan karena akan membantu
upaya pelatih dalam menyiapkan
2222 )().()().(
).().(
yynxxn
yxxynr
24
program latihan yang akan diterapkan
dalam proses pelatihan pada
pemainnya. Dalam permainan sepak
bola ada beberapa faktor tehnik yang
perlu dikuasai oleh seorang pemain,
faktor-faktor tehnik yang dimaksud
antara lain adalah : menggiring bola
dan memasukkan bola ke dalam
gawang. Kedua faktor tersebut tentu
saja berhubungan dengan kemampuan
fisik seorang pemain, oleh sebab itu
untuk meningkatkannya maka latihan-
latihan fisik juga perlu dilakukan. Jadi
kemampuan tehnik berhubungan erat
dengan beberapa kemampuan fisik
yang sesuai dengan gerakan yang
dilakukan.
Penelitian yang bertujuan untuk
mengetahui apakah ada pengaruh
latihan kelincahan terhadap
keterampilan menggiring bola dalam
permainan sepak bola pada Siswa
Putra Kelas atas SDN 03 Kota Bima
tahun pelajaran 2012/2013 ini,
menunjukkan bahwa latihan-latihan
kelincahan tersebut memberikan
pengaruh yang positif terhadap
peningkatan kemampuan menggiring
bola pada subyek penelitian, hal ini
menjadi informasi penting bagi para
guru pendidikan jasmani dan olah raga
serta pelatih dalam melakukan
pemanduan bakat, baik yang
dilakukan dalam kegiatan ekstra
kurikuler maupun dalam memberikan
latihan-latihan di klub sepak bola.
Namun demikian program latihan
yang benar dan terukur perlu di
siapkan karena secara teoritis
dikatakan bahwa latihan yang
dilakukan dengan penambahan beban
yang dilakukan secara teratur akan
meningkatkan prestasi seorang pemain
sepak bola. Penambahan beban dalam
pelaksanaan penelitian ini dilakukan
dengan teratur dengan prinsip-prinsip
latihan yang berlaku.
E. Kesimpulan
Kesimpulan dari penelitian ini
“Ada pengaruh latihan kelincahan
terhadap keterampilan menggiring
bola dalam permainan sepak bola pada
siswa putra kelas atas SDN 03 Kota
Bima Tahun Pelajaran 2012/2013”.
F. Daftar Pustaka
Arikunto, Suharsimi., 2006, Prosedur
Penelitian Suatu Pendekatan
Praktis, Yayasan Fakultas
Psikologi UGM, Yogyakarta.
Dinata, 2003, Olahraga Untuk
Perguruan Tingg, PT. Sastra
Hudaya, Yogyakarta.
Furqon, 2001, Statistik Terapan Untuk
Penelitian. Alfabeta, Bandung.
Hadi, 2000, Statistik Jilid II Cetakan
ke-17, Andi Offset, Yogyakarta.
Harsono, 1998, Sepak Bola Program
Pembinaan Ideal, PT Gramedia,
Jakarta.
Hasibuan, 2005, Sepak Bola Langkah-
Langkah Menuju Sukses Edisi
Ke Kedua, PT. Grapindo
Persada, Jakarta.
Mirman, 1998, Dasar-Dasar Sepak
Bola, Pakar Raya, Bandung.
Nurhasan, 2001, Tes dan Pengukuran
dalam Pendidikan Olahraga
Fakultas Pendidikan Olahraga
dan Kesehatan. Indonesia
Universitas.
Subana dan Sudrajat, 2001,
Metodologi Penelitian
Pendidikan, Aneka Cipta, Jakarta.
Sudjana dan Ibrahim, 2001, Metode
Penelitian, PT. Bumi Aksara,
Jakarta.
25
Sugiyono, 1999, Metode Penelitian
dalam Pendidikan, Alfabeta,
Bandung.
Sugiyono, 2011, Metode Penelitian,
Alfabeta, Bandung.
Suharno, 1993, Latihan Sepak Bola
Metode Baru serangan, Pioner
Jaya, Bandung.
Soendoro, 2004, Pendidkan Jasmani
untuk Mahasiswa Printing.
Jakarta.
26
STUDI PERBANDINGAN PASSING BOLA ANTARA KAKI BAGIAN DALAM DENGAN
KAKI BAGIAN LUAR PADA KLUB SEPAK BOLA SMA NEGERI 2 DOMPU
KABUPATEN DOMPU TAHUN PELAJARAN 2014/2015
DRS. M.SAUD YASIN & MAGFIRATUL MUQARRAMAH
Dosen STKIP Taman Siswa Bima
ABSTRAK
Kata Kunci : passing bola kaki bagian dalam dan passing bola kaki luar,
Dalam permainan sepak bola tentu harus menguasai beberapa teknik dasar terutama dalam
melakukan passing bola baik dengan kaki bagian dalam maupun kaki bagian luar. Hal ini yang
membuat peneliti tertarik melakukan penetian tentang sejauh mana perbandingan passing bola
dengan menggunakan kaki bagian dalam dan kaki bagian luar. Sehingga tujuan yang ingin dicapai
dalam penelitian ini adalah “untuk mengetahui adakah perbandingan passing bola dengan
menggunakan kaki bagian dalam dan kaki bagian luar pada klub sepak bola SMA Negeri 2 Dompu
Kabupaten Dompu Tahun Pelajaran 2014/2015.
Adapun jenis penelitian ini yang digunakan adalah penelitian deskriptif yang bersifat kuasal
komparatif. Penelitian kuasal komparatif merupakan penelitian yang diarahkan untuk menyelidiki
hubungan, perbandingan, sebab akibat berdasarkan pengamatan terhadap akibat yang terjadi dan
mencari faktor yang menjadi penyebab malalui data yang dikumpulkan. Dalam penelitian ini
pendekatan dasarnya adalah memulai dengan adanya perbedaan dua kelompok dan kemudian
mencari faktor yang mungkin menjadi penyebab atau akibat dari perbedaan tersebut. Dalam hai ini
ada unsur membandingkan antara dua atau lebih variabel (Fraenkel dan Wallen, dalam Riyanto,
2001 : 34).
Berdasarkan hasil analisis data maka nilai t-hitung lebih besar daripada t-tabel yaitu 7,097
> 2,110 pada taraf signifikansi 5%. Dengan demikian hipotesis nihil (Ho) ditolak dan hipotesis
alternative (Ha) diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa “Ada perbedaan passing bola dengan
menggunakan kaki bagian dalam dan kaki bagian luar pada klub sepak bola SMA Negeri 2 Dompu
Kabupaten Dompu Tahun Pelajaran 2014/2015”.
A. PENDAHULUAN
Sepak bola merupakan olahraga yang
berbentuk permainan dan dimainkan oleh 11
orang dalam satu tim atau regu. Permainan
ini dapat dimainkan oleh anak-anak, dewasa
dan orang tua baik laki-laki maupun
perempuan.
Olahraga sepak bola ini terdiri dari
bermacam-macam bentuk gerakan dan teknik
dalam bermain. Diantaranya teknik
menggiring bola, teknik menahan bola, dan
yang paling dasar adalah teknik menendang
bola. Teknik menendang tersebut apabila
diperagakan oleh pemain pemula akan
kelihatan seperti asal menendang saja
sedangkan bagi anak-anak masih mengalami
kesulitan dalam teknik menendang tersebut,
masih kelihatan asal menendang bola pada
umumnya tanpa mengetahui apa yang
didapat dari hasil tendangannya itu. Untuk
memperoleh tendangan yang baik dan akurat
dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor
antara lain adalah teknik menendang dengan
menggunakan kaki bagian dalam dan kaki
bagian luar.
Dengan latar belakang inilah penulis
tertarik untuk mengadakan penelitian tentang
“Studi perbandingan passing dan stop bola
antara kaki bagian dalam dengan kaki bagian
luar dalam permainan sepak bola pada klub
PS. Batu Kuta Narmada Lombok Barat tahun
2011”.
1. Sejarah Permainan Sepak Bola Sedemikian jauh belum ada kesamaan
pendapat tentang kapan dan dari mana asal
mula permainan sepak bola itu yang
sebenarnya. Jika orang membaca tentang
sejarah persepakbolaan yang ditulis oleh
pengarang dari berbagai Negara, maka ada
kesan bahwa sepak bola itu berasal dari
negaranya sendiri. Seperti contoh: di Jepang
permainan Dakiu (sepak bola) dengan nama
“kemari”, Yunani bernama “Epykyras”,
Romawi bemama “Haspartum”, dan lain-lain.
Namun jika kita berbicara permainan
27
sepak bola yang telah mempunyai peraturan-
peraturannya maka teranglah bahwa sepak
bola itu berasal dari “Inggris”,. Hal ini
menjadi lebih nyata lagi dengan berdirinya
“English Football Association” pada tahun
1863. pada tanggal 8 Desember 1863
tersusunlah suatu peraturan permainan sepak
bola yang disusun oleh The Football
Association, dan lahirlah peraturan
permainan sepak bola yang kita kenal sampai
sekarang.
2. Passing dan Stop Bola
a. Passing bola Passing bola adalah : Menendang bola
dengan salah satu kaki dengan
menggunakan kekuatan serta ketepatan.
Tujuannya adalah untuk memberi umpan
atau operan dan mencetak goal. ( Dinata,
2003 )
b. Stop bola Stop bola adalah : Menahan atau
menghentikan bola. Dalam permainan
sepak bola sering kita menahan atau
menghentikan bola. Hal ini bertujuan
untuk memudahkan kita dalam
mengontrol atau mengarahkan bola
kesasaran yang diinginkan, baik itu bola
yang jatuh ke tanah maupun bola yang
masih di udara, dengan menggunakan
kaki bagian luar, kaki bagian dalam,
punggung kaki, paha, perut, dada, atau
kepala. ( Dinata, 2003 ).
3. Teknik-Teknik Passing atau
Menendang Bola
Untuk melakukan tendangan dengan kaki
yang benar harus memperhatikan teknik-
teknik menendang sebagai berikut :
1. Teknik menendang dengan kaki bagian
dalam (kura-kura dalam).
Tendangan dengan bagian dalam kaki
atau kura-kura dalam kita gunakan
terutama untuk memberi umpan jarak
pendek, yaitu jarak 6 meter sampai 15
meter. (Dinata, 2003). Untuk melakukan
tendangan dengan menggunakan bagian
dalam kaki ada beberapa cara yaitu :
a. Sikap dan Gerakan
1) Kaki tumpu ditekuk dengan memikul
seluruh berat badan sewaktu menendang
2) Pergelangan kaki penendang tidak
bergerak
3) Pandangan mata terarah kearah bola
4) Ayunkan kaki, tendang bola dengan
menyusur tanah dengan menggerakan
kaki bagian dalam kearah bola.
2.Teknik menendang dengan kaki bagian
luar.
Menendang dengan menggunakan kaki
bagian luar dilakukan untuk memperoleh
tendangan melengkung. Jalannya
tendangan ini setengah lingkaran dan
berputar pada sebuah sumbu menuju
kesasaran.( Dinata,2003 ). Cara
menendang bola dengan menggunakan
bagian luar kaki adalah : Sikap dan
gerakan
1) Kaki tumpu ditekuk ringan dengan memikul seluruh berat badan sewaktu
menendang
2) Pergelangan kaki penendang dikunci kuat dan ditekuk ke dalam
3) Badan sedikit tegak dan rileks 4) Pandangan mata diarahkan kearah bola 5) Lepaskan tendangan lurus kearah
depan dengan pergelangan kaki yang
sudah ditekuk ke dalam, sehingga
bagian luar punggung kaki mengenai
bola.
4. Teknik-Teknik Stop Atau Menahan
Bola
a. Menahan bola dengan menggunakan
kaki bagian dalam.
Dalam permainan sepak bola, sering
kita melihat atau bahkan melakukan menahan
atau mengontrol bola, baik itu bola yang
jatuh ke tanah maupun bola yang masih di
udara, hal ini kita gunakan kaki bagian dalam
dan luar. ( Dinata, 2003 ).
Setiap pemain harus mampu menahan
bola dengan menggunakan kaki bagian dalam
karena gerakan ini adalah salah satu gerakan
yang paling sederhana dan mudah yang
pemain harus bisa kuasai. Teknik menahan
bola dengan kaki bagian dalam dapat
dilakukan dengan cara sebagai berikut:
1) Sikap
a) Kaki tumpu agak tegak dan rileks serta
menahan berat badan dan
keseimbangan badan dibantu oleh
lengan.
28
b) Kaki yang menerima bola harus lentur
pada saat bola tiba.
c) Pandangan mata tetap mengikuti bola.
2) Gerakan
Bungkukan badan sedikit, kemudian oper
dengan kaki yang sesuai dengan
keinginan, serta condongkan kearah
bola.
b.Menahan bola dengan menggunakan kaki
bagian luar.
Menahan bola dengan menggunakan
kaki bagian luar dilakukan jika posisi
bola berada agak jauh dari kaki dan
datangnya bola selalu dari samping
badan. Teknik menahan bola dengan
kaki bagian luar adalah :
a) Sikap 1) Kaki tumpu agak ditekuk dan berada
dibelakang kaki yang akan menahan
bola.
2) Badan dimiringkan ke samping. 3) Pandangan mata tertuju kearah bola. b) Gerakan
Bungkukan badan sedikit, kemudian
oper dengan kaki yang diinginkan serta
condongkan badan kearah bola.
B. METODELOGI PENELITIAN
Metode penelitian ialah suatu prosedur
atau cara untuk mengetahui sesuatu, yang
mempunyai langkah-langkah sistematis. Oleh
karena itu ketepatan dalam menggunakan
metode dalam suatu penelitian yang
dilakukan akan memberikan hasil yang lebih
baik. Dalam buku metode penelitian
dijelaskan bahwa ada 2 macam metode
Yaitu: 1.Metode Eksperimen, 2. Metode
Empiris.
Metode eksperimen adalah suatu
pendekatan dimana situasi atau gejala dibuat
dengan sengaja ( Arikunto, 2002: 95 ).
Sedangkan metode empiris adalah suatu
pendekatan dimana gejala-gejala yang akan
diteliti tidak dibuat dengan sengaja (Sutrisno
Hadi, 1976: 36), maka dari itu peneliti
menggunakan metode atau pendekatan
empiris. Metode penelitian ini termasuk
penelitian yang bersifat Expost Facto artinya
data yang terkumpul setelah semua kejadian
yang dipersoalkan berlangsung. Dengan
demikian metode penelitian yang digunakan
adalah expost facto, membandingkan dua
peristiwa yang sudah terjadi melalui
hubungan sebab akibat dengan cara mencari
sebab terjadinya peristiwa berdasarkan
pengamatan akibat-akibat yang tampak dan
teramati. Peneliti tidak mulai proses dari
awal, melainkan langsung melihat hasilnya.
Dalam rancangan penelitian ini
menggunakan rancangan penelitian tindakan
yaitu melalui tes perbuatan untuk
memperoleh data tentang passing dan stop
bola dengan menggunakan kaki bagian dalam
dan kaki bagian luar. Pengertian tindakan ini
berfokus pada hal-hal yang bersifat aplikasi,
bersifat terbatas dan segera, bukan untuk
mengembangkan teori, hasilnya untuk
perbaikan atau penyempurnaan praktek
tertentu. Tindakan ini sebagai permulaan dari
ilmu tingkah laku yang telah ikut
memberikan generalisasi yang diperlukan
tentang tingkah laku dan ciri-ciri individu
serta kelompok yang mempunyai sifat-sifat
yang lebih kompleks, memerlukan informasi
yang lebih mendalam, guna menguji
hipotesis dan menganalisanya secara lebih
cermat.
Populasi dan Sampel Penelitian
1. Populasi penelitian
Populasi adalah seluruh individu yang
menjadi subyek penelitian dan akan
dikenai generalisasi ( Arikunto, 2002 ).
Ahli lain mengatakan bahwa populasi
adalah sekelompok individu yang
memiliki satu atau lebih karakteristik
umum yang menjadi pusat perhatian (
Faisal, 1982 ).
Dari kedua pendapat tersebut di atas, dapat
disimpulkan bahwa yang dimaksud
dengan populasi adalah keseluruhan
individu yang memiliki satu atau lebih
karakteristik umum yang dijadikan pusat
penelitian. Sedangkan yang menjadi
populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh anggota pemain klub PS. Batu
Kuta Narmada Lombok Barat tahun 2011
yang berjumlah sebanyak 18 orang
pemain.
2. Sampel Penelitian
Menurut (Arikunto 2002),
yang dimaksud dengan sampel adalah
sebagian atau wakil dari populasi yang
diteliti. Sedangkan ahli lain mengatakan
sampel adalah sebagian dari populasi serta
29
dipandang sebagai wakil dari populasi
(Netra 1972). Jadi sampel adalah sebagian
dari populasi yang dipandang sebagai
wakil dari populasi yang akan diteliti.
Sesuai pendapat ahli, jika subyeknya
banyak ( lebih dari 100 orang ) dapat
diambil 10 – 15 % atau 20 – 25 %
(Sukarsimi Arikunto: 1992 : 107). Akan
tetapi jika jumlah populasinya sedikit
dapat diambil seluruhnya. Jadi jumlah
sampel yang digunakan adalah 18 orang,
sehingga penelitian ini disebut penelitian
studi populasi.
Instrumen Penelitian
Untuk mendapatkan data yang diperlukan,
dibutuhkan instrumen. Yang dimaksud
dengan instrumen adalah alat bantu pada
waktu penelitian dengan menggunakan
suatu metode. (Arikunto 2002 ). Di
samping itu instrumen harus disusun
sedemikian rupa agar dapat secara tepat
merekam data yang dimaksud. Dengan
kata lain metode tidak dapat memenuhi
fungsinya dengan efektif, apabila
instrumen yang dijadikan alat metode itu
tidak valid.
Sehubungan dengan hal tersebut di atas,
maka instrumen yang digunakan dalam
pelaksanaan pengumpulan data adalah tes
Passing dan Stop bola dengan
menggunakan kaki bagian dalam dan kaki
bagian luar. (Nurhasan, 2001). Adapun
alat yang digunakan untuk mendapat data
adalah: Bola 5 buah, Fluit, Kapur,
Formulir dan alat tulis menulis, Meteran
,Tembok , Stop watch, Daerah tes untuk
pa