17
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM PASANG SURUT MODUL II WORLTIDE FAUSTINUS RUDOLF (26020210130096) 1 1 FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS DIPONEGORO ABSTRACT (INGGRIS) Tidal calculations are not only calculated using the method of admiralty alone. One calculation is to use the program world tides. World tide is a computer program to analyze and predict the water level in tidal. Tide can be used world program to analyze and predict the water level in tidal. With the tide of this world use the program in June of 2009 obtained the following values tides, O1, K1, N2, M2, S2, K2, M4 and MS4 are as follows 10 010, 26.366, 2.632, 4.026, 6.662, 6.109, 0.119 , 0.169. ABSTRAK (INDONESIA) Perhitungan pasang surut tidak hanya di hitung menggunakan metode admiralty saja. Salah satu perhitungannya adalah dengan menggunakan program world tides. World tide merupakan program komputer untuk menganalisa dan memprediksi level air dalam pasang surut. Program world tide dapat digunakan untuk menganalisa dan memprediksi level air dalam pasang surut. Dengan menggunakan program world tide ini pada bulan juni tahun 2009 didapatkan nilai nilai pasang surut sebagai berikut, O1, K1, N2, M2, S2, K2, M4 dan

Jurnal pasut 2

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Jurnal pasut 2

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM PASANG SURUT

MODUL II WORLTIDE

FAUSTINUS RUDOLF (26020210130096)1

1 FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

UNIVERSITAS DIPONEGORO

ABSTRACT (INGGRIS)

Tidal calculations are not only calculated using the method of admiralty

alone. One calculation is to use the program world tides. World tide is a computer

program to analyze and predict the water level in tidal. Tide can be used world

program to analyze and predict the water level in tidal. With the tide of this world

use the program in June of 2009 obtained the following values tides, O1, K1, N2,

M2, S2, K2, M4 and MS4 are as follows 10 010, 26.366, 2.632, 4.026, 6.662,

6.109, 0.119 , 0.169.

ABSTRAK (INDONESIA)

Perhitungan pasang surut tidak hanya di hitung menggunakan metode

admiralty saja. Salah satu perhitungannya adalah dengan menggunakan program

world tides. World tide merupakan program komputer untuk menganalisa dan

memprediksi level air dalam pasang surut. Program world tide dapat digunakan

untuk menganalisa dan memprediksi level air dalam pasang surut. Dengan

menggunakan program world tide ini pada bulan juni tahun 2009 didapatkan nilai

nilai pasang surut sebagai berikut, O1, K1, N2, M2, S2, K2, M4 dan MS4 adalah

sebagai berikut 10.010, 26,366, 2,632, 4,026, 6,662, 6,109, 0,119, 0,169.

KEYWORD

Pasang surut, Worldtide

Page 2: Jurnal pasut 2

PENDAHULUAN

Matlab merupakan bahasa

pemrograman yang hadir dengan fungsi

dan karakteristik yang berbeda dengan

bahasa pemrograman lain yang sudah

ada lebih dahulu seperti Delphi, Basic

maupun C++. Matlab merupakan

bahasa pemrograman level tinggi yang

dikhususkan untuk kebutuhan

komputasi teknis, visualisasi dan

pemrograman seperti komputasi

matematik,analisis data, pengembangan

algoritma, simulasi dan pemodelan dan

grafik-grafik perhitungan.

Matlab hadir dengan membawa

warna yang berbeda. Hal ini karena

matlab membawa keistimewaan dalam

fungsi-fungsi matematika, fisika,

statistik, dan visualisasi. Matlab

dikembangkan oleh MathWorks, yang

pada awalnya dibuat untuk

memberikan kemudahan mengakses

data matrik pada proyek LINPACK

dan EISPACK. Saat ini matlab

memiliki ratusan fungsi yang dapat

digunakan sebagai problem solver

mulai dari simple sampai masalah-

masalah yang kompleks dari berbagai

disiplin ilmu.

Pasang surut merupakan output

gaya tarik gravitasi dan efek sentrifugal

(dorongan ke arah luar pusat rotasi).

Pasang surut laut adalah gelombang

yang dibangkitkan oleh adanya

interaksi antara laut, matahari, dan

bulan. Puncak gelombang disebut

pasang tinggi dan lembah gelombang

disebut pasang rendah. Periode pasang

surut adalah waktu antara puncak atau

lembah gelombang ke puncak atau

lembah gelombang berikutnya.

Gravitasi berbanding terbalik terhadap

jarak. Sehingga meskipun ukuran bulan

lebih kecil dari matahari, gaya tarik

gravitasi bulan dua kali lebih besar

daripada gaya tarik matahari dalam

membangkitkan pasang surut laut

karena jarak bulan ke bumi lebih dekat

daripada jarak matahari ke bumi.

TINJAUAN PUSTAKA

Pengetahuan mengenai pasang

surut tentunya sangat diperlukan dalam

transportasi, laut, pembangunan di

daerah pesisir pantai, kegiatan di

pelabuhan, dan sebagainya. Pasang

surut mempunyai sifat periodik

(berulang-ulang). Oleh karena itu

pasang surut menjadi dapat diramalkan

terlebih dahulu. Untuk dapat

meramalkan pasang surut, diperlukan

data amplitudo dan beda fase dari

masing-masing komponen pembangkit

pasang surut. Seperti yang telah

Page 3: Jurnal pasut 2

disebutkan di atas, komponen-

komponen utama pasang surut terdiri

dari komponen tengah harian dan

harian. Namun demikian, karena

interaksinya dengan bentuk (morfologi)

pantai, superposisi antar komponen

pasang surut utama, dan faktor-faktor

lainnya akan mengakibatkan

terbentuknya komponen-komponen

pasang surut yang baru.

Pengetahuan mengenai pasang

surut tentunya sangat diperlukan dalam

transportasi, laut, pembangunan di

daerah pesisir pantai, kegiatan di

pelabuhan, dan sebagainya.Pasang

surut mempunyai sifat periodik

(berulang-ulang).Oleh karena itu

pasang surut menjadi dapat diramalkan

terlebih dahulu. Untuk dapat

meramalkan pasang surut, diperlukan

data amplitudo dan beda fase dari

masing-masing komponen pembangkit

pasang surut. Seperti yang telah

disebutkan di atas, komponen-

komponen utama pasang surut terdiri

dari komponen tengah harian dan

harian. Namun demikian, karena

interaksinya dengan bentuk (morfologi)

pantai, superposisi antar komponen

pasang surut utama, dan faktor-faktor

lainnya akan mengakibatkan

terbentuknya komponen-komponen

pasang surut yang baru.

Tide Analysis (Analisa Pasut)

Metode yang digunakan oleh

WORLD TIDES untuk menganalisa

ketinggian air kurun waktu tertentu

yang secara umum diketahui sebagai

Analisa Harmonik, Metode Least

Square (HAMELS). Ini mencapai laju

reduksi yang beragam (deviasi pangkat

rata-rata dari rata-rata) dengan

menambahkan kondisi harmonic

dengan spesifikasi frekuensi astronomi

menjadi model least square dalam

bentuk umum dari tipe yang digunakan

untuk perkalian regresi. Sebuah

deskripsi singkat dari HAMELS

disajikan dalam Appendiks A. untuk

sebuah deskripsi yang lengkap pada

kwadrat harmoni terakhir metode

analisis yang dikerjakan diini

(Boon,2004).

Tide Prediction (Prediksi Pasut)

Pada halaman sebelumnya t

dengan rentang WORLD TIDE klik

pada ‘Tide Prediction’. Ini akan

menampilkan kembali pada halaman

Prediction ( Appendiks B, gambar 5)

dengan keterangan lain pada bagian

sudut kanan atas dengan nama tidal

yang dipilih dari file yang berjenis .mat

Page 4: Jurnal pasut 2

yang seharusnya ditampilkan dari

analisa Ballyheige dan Chesapeake Bay

yang di deskripsikan pada bagiab ke 5.

Klik dua kali pada bagian yang lain

untuk memulai.

Setelah klik dua kali dari file,

analisis data (tahun dan Julian day

dimulai ) adalah tampilan pada

databoks. Jika kamu ingin melihat

symbol dari konstituen yang

digunakan, klik pada bagian ‘Tidal

Constituent’ pada menu bar diatas.

Pilihan selanjutnya adalah mengatur

bulan dan tahun dari prediksi yang

diinginkan dengan satuan yang

diinginkan – satuan dapat dibedakan

dari data kenaikan air yang dianalisis

untuk memperoleh konstanta pasang

surut. Tombol lain yang dihidupkan

untuk memulai kotak plotan dan

memulai sebuah perubahan dari waktu

local standart (LST) kedalam waktu

local harian (LDT) - ini diasumsikan

bahwa LST telah digunakan selama

analisa. Penekanan tombol prediksi

besar dari bulan dan tahun yang

dipilih. akan lebih menetap pada

kalender matriks pada bagian kiri

dengan Harian, mingguan atau bulanan

yang diplotkan telah ditampilkan

setelah penekanan tombol yang tepat.

Memasukkan Data Dengan Excel

File inputan WORLD TIDE

terdiri dari array data ketinggian muka

air yang dimasukkan pada lembar kerja

pertama dari Microsoft Excel

workbook dengan ekstensi file .xls.

Hanya ini tipe file yang diijinkan pada

listbox direktori file ditampilkan pada

pojok atas kanan dari halaman Analisis.

Dua format terpisah yang sesuai untuk

entri data :

A. Kolom 1 – Nomor perekaman,

nomor stasiun atau Julian Day

(tidak dipergunakan pada

kalkulasi)

Kolom 2 – Data dalam format

bulan-hari-tahun Excel (3/14/01

13:30)

Kolom 3 – Ketinggian muka air

dalam kaki atau meter (kolom >

3 harus dikosongkan)

B. Kolom 1 – Nomor perekaman,

nomor stasiun atau Julian Day

(tidak dipergunakan dalam

kalkulasi)

Kolom 2 – Tanggal dalam

format bulan-hari-tahun Excel

(3/14/01)

Kolom 3 – Waktu local standar

dalam format 24 jam Excel

(13.:30)

Page 5: Jurnal pasut 2

Kolom – 4 Ketinggian muka air

dalam meter atau kaki

Komponen Pasut

Komponen-komponen pasang surut:

M2 : pasang surut semi

diurnal yang dipengaruhi oleh

bulan

S2 : pasang surut semi

diurnal yang dipengaruhi oleh

gaya tarik matahari

N2 : pasang surut semi

diurnal karena pengaruh

perubahan jarak akibat lintasan

bulan yang elips

K2 : pasang surut semi

diurnal yang dipengaruuhi oleh

perubahan jarak revolusi bumi

terhadap matahari

K1 : pasang surut diurnal

yang dipengaruhi perubahan

deklinasi bulan dan matahari

O1 : pasang surut diurnal

yang dipengaruhi perubahan

deklinasi bulan

P1 : pasang surut diurnal

yang dipengaruhi oleh

perubahan deklinasi matahari

M4 : kecepatan sudutnya

dua kali M2 dan termasuk

kelompok perairan dangkal

MS4 : hasil interaksi S2 dan

M2 dimana kecepatan sudutnya

sama dengan sudut S2 dan M2

dan termasuk kelompok

perairan dangkal.

(Mata Kuliah Pasang Surut,

2012)

MATERI METODE

1. Buka program wordtide

2. Klik pada Tide anaysis,

maka akan muncul window berikut

3. Sebelumnya siapkan data berupa

excel dengan format kolom

pertama berupa lokasi data pasut

di ambil (49 untuk indonesia),

kolom 2 berupa waktu

Page 6: Jurnal pasut 2

pengambilan data (tanggal dan

jam) dan kolom 3 berupa

ketinggian muka air (dalam

meter). Kemudian simpan data

tersebut satu folder dengan

program wordtide.

4. Pada program word tide,

double klik data yang sudah

di persiapkan tadi. Tunggu

hingga muncul tulisan File

ready for analysis.

5. Klik komponen pasut apa

saja yang akan di hitung,

yaitu O1, P1, K1, N2, M2,

S2, K2, M4, MS4.

6. Pada bagian pojok kanan

bawah, centang enable print

to file dan compute Datums.

7. Klik ANALYZE, maka akan

muncul data perhitungan

program dan grafik

ketinggian muka air.

8. Pada dialog box isi nama

file untuk di simpan

kemudian klik save

Page 7: Jurnal pasut 2

9. Close program, dan pada window awal klik Tide predition

10. Double klik pada data yang

sebelumnya di simpan di

tide anaysis.

11. Set tanggal dan bulan yang

akan di ramal, centang

meters, enable to print dan

histogram

12. Klik PREDICT maka akan

muncul tampilan berikut

dan grafik LAT

Page 8: Jurnal pasut 2

HASIL Tide Analysis

Analisa Data dengan Worldtides

Tide Prediction

Hasil Peramalan bulan Juni 2015 PEMBAHASAN

Dengan menggunakan program

world tide ini pada bulan juni tahun

2009 didapatkan nilai nilai pasang

surut sebagai berikut, O1, K1, N2, M2,

S2, K2, M4 dan MS4 adalah sebagai

berikut 10.010, 26,366, 2,632, 4,026,

6,662, 6,109, 0,119, 0,169. Nilai nilai

yang didapatkan ini dapat membantu

kita unutuk memnentukan tipe pasang

surut yang berada di wilayah tersebut.

Jika kita hitung nilai

Formzahlnya dengan rumus

F = K1+O1 / M2+S2 maka di dapatkan

nilai F nya adalah 3,403 sehingga dapat

disimpulkan pada bulan juni 2009 tipe

pasang surut yang berada diwilayah

tersebut adalah diurnal, dimana hanya

terjadi satu kali pasang dan satu kali

surut pada satu hari.

Page 9: Jurnal pasut 2

Sekarang kita bandingankan

dengan metode admiralty yang

dilakukan pada saat praktikum

sebelumnya, dengan melakukan

inputan data satu satu dan melakukan

perhitungan dengan menggunkan

program excel besar nilai human

errornya akan lebih besar dibandingkan

dengan menggunakan program World

Tides yang perhitungan dilakukan oleh

program. Jadi Metode worldtide lebih

efektif digunakan dibandingkan metode

admiralty.

Program World Tides dan

metode admiralty masing-masing

memiliki kelebihan dan kekurangan.

World Tides merupakan program yang

public domain, memiliki kemampuan

menganalisis data ≥ 15 hari yang dapat

dilakukan dengan menggunakan tujuh

komponen pasang surut (O1, K1, N2,

M2, S2, M4, dan MS4) dan komponen

berdasarkan periode sinodik, dan di

dalamnya juga terdapat program

prediksi. Akan tetapi, World Tides

tidak dapat digunakan untuk

menganalisis data yang memiliki

kekosongan data, programnya tidak

dapat dimodifikasi, hasil prediksi tidak

akurat, dan tidak dapat digunakan

untuk data pendek (< 15 hari).

Sementara, metode admiralty sangat

user friendly dan dapat digunakan

untuk menganalisis data-data pendek;

tetapi dibutuhkan ketelitian lebih dalam

pengolahannya, tidak dapat digunakan

untuk data-data panjang (> 29 hari),

hanya menghasilkan sembilan

komponen pasang surut, dan tidak

dapat menganalisis data yang memiliki

kekosongan data. Walau terdapat

kelebihan dan kekurangan pada

program World Tides dan TAN, dan

metode admiralty, kita dapat

mengetahui yang manakah yang lebih

akurat dengan melihat nilai error

(kesalahan) yang terkecil.

KESIMPULAN

1. Perhitungan nilai pasang surut

dapat dilakukan menggunakan

program komputer yaitu dengan

World Tides.

2. Dengan Worlt tides ini kita

mendapatkan komponen

komponen pasang surut.

3. Komponen pasang surut ada

K1, K2, N2, M2, O1, P1, MS4,

M4, S2

4. Metode worldtide lebih mudah

dibandingkan metode Admiralty

5. Kekurangan metode World

Tides adalah toidak dapat

Page 10: Jurnal pasut 2

menganalisis data yang

mengalami kekosongan data.

6. Pada bulan juni 2009, di

prediksi berupa pasang surut

diurnal.

DAFTAR PUSTAKA

D. Boon, John. 2007. World Tides User

Manual. USA: Gloucester Point

Tim Asisten Praktikum Pasang Surut.

2011. Modul Praktikum Pasang

Surut. Semarang: Undip.

Bloomfield, P., 1976. Fourier Analysis

of Time Series: An

Introduction. John Wiley &

Sons, New York, 258 pp.

Boon, J.D., 2004. Secrets of the Tide:

Tide and Tidal Current analysis

and Predictions, Storm surges

and Sea Level Trends. Horwood

Publishing, Chichester, U.K.

212 pp.

Cartwright, D.E., 2000. Tides:

A scientific history. Cambridge

University Press, 292pp.

Doodson, A.T. and H.D. Warburg,

1944. Admiralty Manual of

Tides. Admiralty Charts and

Publications, London, England,

270 pp.

Munk, W.H. and D.E. Cartwright,

1966. Tidal Spectroscopy and

Prediction. Phil. Trans. Royal

Society of London. Series A,

Mathematical and Physical

Sciences, Vol. 259, No. 1105,

pp. 533-581.

Pugh, David T., 2004. Changing Sea

Levels: Effects of Tides,

Weather and Climate.

Cambridge University Press,

265 pp.

Schureman, P., 1958. Manual of

Harmonic Analysis and

Prediction of Tides. U.S. Dept

of Commerce, Coast and

Geodetic Survey. Special

Publication No. 98,

Washington, D.C., 317 pp.

Page 11: Jurnal pasut 2