10
Prosiding Seminar dan Diskusi Panel Nasional Fisika 2018 ISSN : XXXXXXXXXX Inovasi Media Pembelajaran Fisika untuk Meningkatkan Mutu Pembelajaran Dasmo Universitas Indraprasta PRGI Jl. Raya Tengah, Kelurahan Gedong, Pasar Rebo, Jakarta Timur. E-mail: [email protected] Abstrak Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni yang sangat pesat menjadikan tuntutan dalam dunia pendidikan semakin tinggi. Kondisi inilah yang kemudian secara derivatif menuntut pendidik dan peserta didik untuk meningkatkan dan mengembangkan kualitas pembelajaran sehingga menghasilkan luaran yang bermutu. Dalam rangka mewujudkan hal tersebut, inovasi produk pembelajaran fisika dalam hal ini pengembangan media pembelajaran fisika merupakan salah satu solusi untuk mendukung pembelajaran yang berkualitas. Inovasi media pembelajaran fisika mutlak diperlukan untuk meningkatkan mutu pembelajaran. Seiring dengan kemajuan jaman, pendidik dalam bidang fisika dapat memanfaatkan teknologi yang ada untuk mempermudah proses pembelajaran. Media pembelajaran yang dapat dikembangkan dapat berupa media pembelajaran berbasis android, alat peraga atau pun modul pembelajaran yang dapat membuat proses belajar mengajar lebih efektif dan efisien serta indicator pembelajaran dapat tercapai secara maksimal Kata kunci : Inovasi, Media Pembelajaran, Fisika I. Pendahuluan Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni yang sangat pesat menjadikan tuntutan dalam dunia pendidikan semakin tinggi. Tuntutan dan tantangan itu semakin nyata dengan bergulirnya revolusi industri 4.0, dimana perkembangan yang ada mengarah kepada sistem siber-fisik, internet untuk segala, komputasi awan, dan komputasi kognitif. Pendidikan sebagai ujung tombak untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia dalam mengelola sumber daya yang ada harus mampu menjawab dan memenuhi kebutuhan tersebut. Kondisi inilah yang kemudian secara derivatif menuntut pendidik dan peserta didik untuk meningkatkan dan mengembangkan kualitas pembelajaran sehingga 1

Jurnal Materi dan Pembelajaran Fisika (JMPF) · Web viewAlat peraga merupakan alat bantu yang digunakan dalam proses belajar mengajar. Alat peraga digunakan agar peserta didik tidak

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Jurnal Materi dan Pembelajaran Fisika (JMPF) · Web viewAlat peraga merupakan alat bantu yang digunakan dalam proses belajar mengajar. Alat peraga digunakan agar peserta didik tidak

Prosiding Seminar dan Diskusi Panel Nasional Fisika 2018ISSN : XXXXXXXXXX

Inovasi Media Pembelajaran Fisika untuk Meningkatkan Mutu Pembelajaran

Dasmo

Universitas Indraprasta PRGIJl. Raya Tengah, Kelurahan Gedong, Pasar Rebo, Jakarta Timur.

E-mail: [email protected]

Abstrak

Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni yang sangat pesat menjadikan tuntutan dalam dunia pendidikan semakin tinggi. Kondisi inilah yang kemudian secara derivatif menuntut pendidik dan peserta didik untuk meningkatkan dan mengembangkan kualitas pembelajaran sehingga menghasilkan luaran yang bermutu. Dalam rangka mewujudkan hal tersebut, inovasi produk pembelajaran fisika dalam hal ini pengembangan media pembelajaran fisika merupakan salah satu solusi untuk mendukung pembelajaran yang berkualitas. Inovasi media pembelajaran fisika mutlak diperlukan untuk meningkatkan mutu pembelajaran. Seiring dengan kemajuan jaman, pendidik dalam bidang fisika dapat memanfaatkan teknologi yang ada untuk mempermudah proses pembelajaran. Media pembelajaran yang dapat dikembangkan dapat berupa media pembelajaran berbasis android, alat peraga atau pun modul pembelajaran yang dapat membuat proses belajar mengajar lebih efektif dan efisien serta indicator pembelajaran dapat tercapai secara maksimal

Kata kunci : Inovasi, Media Pembelajaran, Fisika

I. PendahuluanPerkembangan ilmu pengetahuan,

teknologi, dan seni yang sangat pesat menjadikan tuntutan dalam dunia pendidikan semakin tinggi. Tuntutan dan tantangan itu semakin nyata dengan bergulirnya revolusi industri 4.0, dimana perkembangan yang ada mengarah kepada sistem siber-fisik, internet untuk segala, komputasi awan, dan komputasi kognitif. Pendidikan sebagai ujung tombak untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia dalam mengelola sumber daya yang ada harus mampu menjawab dan memenuhi kebutuhan tersebut. Kondisi inilah yang kemudian secara derivatif menuntut pendidik dan peserta didik untuk meningkatkan dan mengembangkan kualitas pembelajaran sehingga menghasilkan luaran yang bermutu.

Terkait dengan hal tersebut, tampaknya kita belum sepenuhnya siap untuk menghadapi. Zubaidah (2017:1-2) mengutip studi yang dilakukan Trilling dan Fadel (1999) menunjukkan bahwa, tamatan sekolah menengah, diploma dan pendidikan tinggi masih kurang kompeten dalam hal: (1)

komunikasi oral maupun tertulis, (2) berpikir kritis dan mengatasi masalah, (3) etika bekerja dan profesionalisme, (4) bekerja sama secara tim dan berkolaborasi, (5) bekerja di dalam kelompok yang berbeda, (6) menggunakan teknologi, dan (7) manajemen proyek dan kepemimpinan.

Sejalan dengan itu, kemudian muncul konsep pembelajaran abad 21. P21 (Partnership for 21st Century Learning) mengembangkan framework pembelajaran di abad 21 yang menuntut peserta didik untuk memiliki keterampilan, pengetahuan dan kemampuan di bidang teknologi, media dan informasi, keterampilan pembelajaran dan inovasi serta keterampilan hidup dan karir (Wijaya dkk, 2016:266). Adapun penjelasan mengenai framework pembelajaran abad ke-21 adalah sebagai berikut: (1) Kemampuan berpikir kritis dan pemecahan masalah (Critical-Thinking and Problem-Solving Skills), mampu berfikir secara kritis, lateral, dan sistemik, terutama dalam konteks pemecahan masalah; (2) Kemampuan berkomunikasi dan bekerjasama (Communi-cation and Collaboration Skills), mampu

1

Page 2: Jurnal Materi dan Pembelajaran Fisika (JMPF) · Web viewAlat peraga merupakan alat bantu yang digunakan dalam proses belajar mengajar. Alat peraga digunakan agar peserta didik tidak

Prosiding Seminar dan Diskusi Panel Nasional Fisika 2018ISSN : XXXXXXXXXX

berkomunikasi dan berkolaborasi secara efektif dengan berbagai pihak; (3) Kemampuan mencipta dan membaharui (Creativity and Innovation Skills), mampu mengembangkan kreativitas yang dimilikinya untuk meng-hasilkan berbagai terobosan yang inovatif; (4) Literasi teknologi informasi dan komunikasi (Information and Communications Technology Literacy), mampu memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan kinerja dan aktivitas sehari-hari; (5) Kemampuan belajar kontekstual (Contextual Learning Skills), mampu menjalani aktivitas pembelajaran mandiri yang kontekstual sebagai bagian dari pengembangan pribadi, dan (6) Kemampuan informasi dan literasi media, mampu memahami dan menggunakan berbagai media komunikasi untuk menyampaikan beragam gagasan dan melaksanakan aktivitas kolaborasi serta interaksi dengan beragam pihak (BSNP:2010).

Atas dasar itu, beban berat tentunya bukan hanya pada peserta didik, akan tetapi bagi pendidik sebagai fasilitator dalam penyelenggaraan proses belajar mengajar. Pendidik harus mampu mendesain pembe-lajaran yang sesuai dengan framework abad ke-21. Tentunya, hal ini tidak hanya terkait dengan metode dan model yang dilakukan di kelas saja, akan tetapi juga mampu mengembangkan media dan alat peraga berbasiskan teknologi komunikasi dan informasi. Pendidik harus kreatif dan inovatif dalam mengemas pem-belajaran sehingga hasil yang diperoleh dari proses belajar tidak hanya learning to know, akan tetapi menackup learning to do, learning to be, dan learning to live together. Dengan kata lain, untuk menghasilkan peserta didik yang kreatif diperlukan pendidik yang kreatif dan inovatif.

II. PembahasanInovasi merupakan padanan kata dari

‘pengembangan’ atau dapat pula diartikan sebagai ‘pembaruan’. Inovasi lahir dari sebuah proses kreatif dan kemandirian. Dengan kata lain, manusia yang mandiri biasanya memiliki kreativitas yang baik dan menghasilkan inovasi dari kegiatan yang digelutinya. Jika ketiganya dirangkai maka akan menghasilkan manusia

yang adaptif, manusia yang mudah menye-suaikan diri.

Pembelajaran kreatif dan inovatif men-jadi tuntutan guru dan dosen untuk menghasil-kan peserta didik yang memiliki daya saing dan kualitas yang baik. Demikian pula dalam pembelajaran fisika. Inovasi dalam pembe-lajaran perlu terus dikembangkan sehingga output proses pembelajaran tidak hanya berupa hasil belajar, tetapi juga diarahkan kepada produk yang dihasilkan. Seperti telah diungkap-kan pada latar belakang bahwa, tantangan ke depan peserta didik tidak hanya sekedar tahu, akan tetapi harus paham bagaimana melakukan, bagaimana membuat, dan mengaplikasikannya di masyarakat.

Dalam rangka mewujudkan hal tersebut, inovasi produk pembelajaran fisika dalam hal ini pengembangan media pembelajaran fisika merupakan salah satu solusi untuk mendukung pembelajaran yang berkualitas. Inovasi Media Pembelajaran Fisika Berbasis Android

Setyono dkk (2013:120) menyatakan bahwa, “...media pembelajaran adalah media yang digunakan sebagai alat bantu dalam proses pembelajaran serta sarana pembawa pesan dari sumber belajar ke penerima pesan belajar (siswa), sehingga dapat merangsang perhatian, minat, pikiran, dan perasaan siswa dalam kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan belajar.” Media pembelajaran merupakan sarana/alat bantu yang digunakan dalam pembelajaran dalam rangka menyampaikan informasi. Media pembelajaran memiliki peran penting sebagai jembatan penghubung antara guru dan siswa dalam mentransfer ilmu pengetahuan.

Seiring dengan berkembangnya zaman, sudah banyak buku cetak yang bertransformasi menjadi buku elektronik yang lebih praktik. Jika buku pada umumnya terdiri dari kumpulan kertas yang dapat berisikan teks atau gambar, maka buku elektronik berisikan informasi digital yang juga dapat berwujud teks atau gambar. Physics mobile pocket seperti halnya buku saku fisika yang dikemas sedemikian rupa yang pembelajarannya dapat dilakukan dengan m-learning (dalam bentuk pembelajaran digital elektronik) sehingga efektif dan mudah dibawa kemana-mana oleh mahasiswa. Physics mobile

2

Page 3: Jurnal Materi dan Pembelajaran Fisika (JMPF) · Web viewAlat peraga merupakan alat bantu yang digunakan dalam proses belajar mengajar. Alat peraga digunakan agar peserta didik tidak

Prosiding Seminar dan Diskusi Panel Nasional Fisika 2018ISSN : XXXXXXXXXX

pocket merupakan aplikasi pembelajaran berbasis android yang berbeda dari biasanya karena didalamnya terdapat konten yang sangat menarik untuk digunakan. Perbedaan dari aplikasi pembelajaran smartphone berbasis android pada umumnya adalah terletak dari segi isi aplikasinya (Dasmo dkk, 2017:73).

Dalam pengembangannya, pembuatan media pembelajaran ini bisa menggunakan banyak macam aplikasi. Adobe flash, video scrab, appy pie, flip book maker, powton, dan yang lainnya adalah salah satu aplikasi yang sering digunakan. Pemanfaan aplikasi ini dalam pengembangan media pembelajaran diharapkan mampu menjawab perkembangan yang ada dimana belajar yang biasanya memerlukan buku, sekarang dapat diakses melalui telepon genggang yang hampir semua orang memilikinya. Berikut adalah contoh pengem-bangan media pembelajaran fisika berbasis android dengan menggunakan adobe flash yang telah dikembangkan.

Gambar 1. Tampilan Pembuka

Gambar 2. Tampilan Menu Materi Pembahasan

Gambar 3. Tampilan Menu Materi

Gambar 4. Tampilan Menu Eksperimen

Gambar 5. Tampilan Menu Evaluasi

Gambar 6. Tampilan Menu Hasil Evaluasi

3

Page 4: Jurnal Materi dan Pembelajaran Fisika (JMPF) · Web viewAlat peraga merupakan alat bantu yang digunakan dalam proses belajar mengajar. Alat peraga digunakan agar peserta didik tidak

Prosiding Seminar dan Diskusi Panel Nasional Fisika 2018ISSN : XXXXXXXXXX

Gambar 7. Tampilan Menu Diskusi

Berdasarkan hasil analisis respon mahasiswa terhadap media pembelajaran diperoleh rata-rata total sebesar 4,0 dan persentase respon mahasiswa sebesar 80%, dengan kategori “kuat”. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran physics mobile pocket berbasis android layak untuk digunakan dan hampir semua mahasiswa menanggapi respon positif.Inovasi Media Pembelajaran Alat Peraga Fisika

Alat peraga merupakan alat bantu yang digunakan dalam proses belajar mengajar. Alat peraga digunakan agar peserta didik tidak hanya paham materi secara konsep, akan tetapi juga bagaimana materi yang dipelajari tersebut nyata bentuknya. Prasetyarini dkk (2013:7) menya-takan bahwa, “alat peraga dapat memperjelas bahan pengajaran yang diberikan guru kepada siswa sehingga siswa lebih mudah memahami materi atau soal yang disajikan guru. Alat peraga juga menarik perhatian siswa dan dapat menumbuhkan minat untuk mengikuti pembelajaran IPA”. Contoh alat peraga yang dikembangkan oleh Delia Achadina Putri dkk adalah mesin atwood.

Mesin Atwood merupakan alat mekanika yang digunakan untuk menjelaskan hubungan antara tegangan, energi potensial dan energi kinetik dengan menggunakan dua pemberat yang berbeda dan dihubungkan dengan seutas tali pada katrol. Saat ini, mesin Atwood digunakan untuk tujuan mendemonstrasikan gerakan percepatan yang seragam dengan akselerasi yang lebih kecil dari percepatan gravitasi g (Tarnopolski, 2015). Parameter mesin Atwood masih diukur secara manual hanya dengan menggunakan alat bantu stopwatch.

Gambar 8. Desain Mesin Atwood dengan Sensor Timer

Seiring dengan kemajuan teknologi yang ada, mesin atwood ini telah dikembangkan berbasis sensor (light dependent resistor) LDR. Dari hasil eksperimen, mesin atwood berbasis sensor LDR memiliki keunggulan dalam efektivitas dan efisiensi waktu pelaksanaan praktikum serta akurasi data yang dihasilkan dari pengukuran (Putri dkk, 2018).

4

Page 5: Jurnal Materi dan Pembelajaran Fisika (JMPF) · Web viewAlat peraga merupakan alat bantu yang digunakan dalam proses belajar mengajar. Alat peraga digunakan agar peserta didik tidak

Prosiding Seminar dan Diskusi Panel Nasional Fisika 2018ISSN : XXXXXXXXXX

Gambar 9. Mesin Atwood Berbasis Sensor LDR

Inovasi Modul Pembelajaran FisikaSelain media pembelajaran berbasis

android dan alat peraga, salah satu media yang juga bisa dikembangkan adalah modul pembelajaran. Daryanto (2013:9) menyatakan bahwa, “modul adalah bahan ajar yang dikemas secara utuh dan sistematis, didalamnya memuat seperangkat pengalaman belajar yang terencana dan didesain untuk membantu peserta didik menguasai tujuan belajar yang spesifik Modul minimal memuat tujuan pembelajaran, materi atau substansi belajar dan evaluasi. Modul berfungsi sebagai sarana belajar yang bersifat mandiri, sehingga peserta didik dapat belajar secara mandiri seusai dengan kecepatan masing-masing. Berikut adalah salah satu modul hasil pengembangan yang dilakukan oleh Indra Yahdi Putra.

Gambar 10. Cover Modul

Gambar 11. Materi Praktikum

Gambar 12. Peta Konsep

5

Page 6: Jurnal Materi dan Pembelajaran Fisika (JMPF) · Web viewAlat peraga merupakan alat bantu yang digunakan dalam proses belajar mengajar. Alat peraga digunakan agar peserta didik tidak

Prosiding Seminar dan Diskusi Panel Nasional Fisika 2018ISSN : XXXXXXXXXX

Gambar 13. Langkah-langkah PraktikumModul ini juga dilengkapi dengan

penjelasan dan langkah-langkah dari metode saintifik yang digunakan agar peserta didik dan guru dapat lebih mengerti maksud dari langkah-langkah yang akan dilakukan. Pada setiap praktikum disusun secara sistematik metode saintifik yang akan dilakukan, sehingga peserta didik dapat bekerja secara teratur sesuai dengan kaidah yang ada. Modul ini juga memuat praktikum atau eksperimen yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. Gambar, foto dan contoh yang digunakan pada modul ini berkaitan dengan kegiatan sehari-hari. Alat dan bahan yang digunakan dalam modul ini menggunakan alat dan bahan yang relatif mudah untuk didapatkan (Putra, 2018).

III. Simpulan dan SaranSimpulan

Inovasi media pembelajaran fisika mutlak diperlukan untuk meningkatkan mutu pembelajaran. Seiring dengan kemajuan jaman, pendidik dalam bidang fisika dapat memanfaatkan teknologi yang ada untuk mempermudah proses pembelajaran. Media pembelajaran yang dapat dikembangkan dapat berupa media pembelajaran berbasis android, alat peraga atau pun modul pembelajaran yang dapat membuat proses belajar mengajar lebih efektif dan efisien serta indicator pembelajaran dapat tercapai secara maksimal.Saran

Pendidik fisika sudah harus mampu mengembangkan perangkat pembelajaran berbasis teknologi. Hal ini mutlak diperlukan karena teknologi yang berkembang sudah ada dalam genggaman. Pendidik fisika sudah harus melek teknologi dan mampu memanfaatkannya dalam proses pembelajaran.

Daftar PustakaDasmo, IAD Astuti, dan Nurullaeli. (2017).

Pengembangan Pocket Mobile Learning Berbasis Android. Jurnal Riset dan Kajian Pendidikan Fisika (JRKPF), 4 (2):71-77.

Prasetyarini, A, AD Fatmaryanti dan RW Akhdinirwanto. (2013). Pemanfaatan Alat Peraga PA untuk Peningkatan Pemahaman Konsep Fisika pada Siswa SMP Negeri 1 Buluspesantren Kebumen Tahun Pelajaran 2012/2013. Radiasi, 2 (1): 7-10.

Putra, IY. (2018). Pengembangan Digital Book Modul Praktikum Fisika Berbasis Pendekatan Saintifik. Jakarta: Pendidikan Fisika UNINDRA.

Putri, DA, M Yusup, dan DA Triyana. (2018). Rancang Bangun Mesin Atwood Berbasis Sensor LDR (Light Dependent Resistor) untuk Menentukan Percepatan Gravitasi Bumi. Jakarta: Pendidikan Fisika UNINDRA.

Setyono, Y.A. Sukarmin, dan D. Wahyuningsih. (2013). Pengembangan Media Pembelajaran Fisika Berupa Buletin dalam Bentuk Buku Saku untuk Pembelajaran Fisika Kelas VIII Materi Gaya Ditinjau dari Minat Baca Siswa. Jurnal Pendidikan Fisika. I (1): 118-126.

6

Page 7: Jurnal Materi dan Pembelajaran Fisika (JMPF) · Web viewAlat peraga merupakan alat bantu yang digunakan dalam proses belajar mengajar. Alat peraga digunakan agar peserta didik tidak

Prosiding Seminar dan Diskusi Panel Nasional Fisika 2018ISSN : XXXXXXXXXX

Tarnopolski, M. (2015). ‘On Atwood’s Machine with a Nonzero Mass String’. American Association of Physics Teacher, vol 53, doi: 10.1119/1.4933154.

Wijaya, EY. DA Sudjimat dan A Nyoto. (2016). Transformasi Pendidikan Abad 21 Sebagai Tuntutan Pengembangan Sumber Daya Manusia di Era Global. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Matematika 2016 Universitas Kanjuruhan Malang. Vol 1: 263-278.

Zubaidah. S (2016). Keterampilan Abad Ke-21: Keterampilan yang Diajarkan Melalui Pembelajaran. Kalimantan Barat: STKIP Persada Sintang.

7