Jurnal Irigasi - Revie O F Wantalangie (090211047)

Embed Size (px)

Citation preview

PENDAHULUAN Irigasiadalahsuatuusahauntuk memanfaatkan atau mengendalikanair dengan membuatbangunan-bangunandansaluran saluranuntukmengalirkanairyangberguna untukpertanian,airmandi,pembersihan kota/penggelontorandanlain-lainyang berguna untuk kehidupan manusia. Irigasipertanianmerupakansalahsatu inputataumasukandalampengelolaan lahan sebagai bagian dari budidayapertanian. Sistem irigasi untuk pertaiantelah dikenal oleh masyarakat Indonesiasejakjamankerajaankuno.TidakhanyadiIndonesia, beberapa bangsa pun telahmengenal irigasi sebagai bagianpengelolaan lahan untuk mengaturhidrologi sejak jaman atau tahun sebelum masehi. Dalam perencanaan dan perancangantidaklah mudah atau dalam kata lain perludiperhatikan segala aspek yag menyangkutMODEL PERENCANAAN SISTEM IRIGASI PADA DAERAH SUNGAI KALIGAWE SEMARANG Oleh: Revie O F Wantalangie (090211047) FAKULTAS TEKNIK JURUSAN SIPIL UNIVERSITAS SAM RATULANGI MANADO ABSTRAK Sistem irigasi yang baik bertolak ukur dari sebuah perencanaan irigasi yang baik pula. Perencaan irigasiyangbaikharuslahsesuaidenganstandarperencanaanyangada.Sepertiyangtelahkita ketahuibersama,perencaansistemirigasibertujuanuntukmembuatpengairanyangbisa digunakandalampertaniandanperkebunan,yangberdampakpadakeadaanekonomidansosial masyarakat itu sendiri untuk menunjang tingkat hidup mereka. Berikut akan direncanakan sistem pengairan irigasi pada darah sungai kaligawe, yang dibuat dengan menentukan petak-petak tersier besertasaluran-saluranirigasiyangakandigunakanbesertaperencanaanbangunanirigasiyang akan digunakan. Adapun perencaan yang dilakukan telah sesuai dengan standar perncanaan yang ada dengan sedikit perubahan agar dapat mengairi seluruh daerah irigasi yang telah di tentukan. Kata kunci: sistem irigasi, perencanaan irigasi baikyangberkaitanlangsungmaupuntidaklangsung khususnya yang mempunyai dampak besar. Pada jaman modern, perencanaan danperancangansuatusistemirigasiseringkalimelupakandampaktidaklangsungsehinggaseringkali dalam pelaksanaannya hanyamenguntungkan di awal saja, bahkanmungkin biasmenjadi sia-sia. Untuk itudalam perencanaan dan perancangan perlumelibatkan seluruh ahli dari berbagaikomponenyangterkaitdenganirigasi,baikkomponen materi maupun bukan materi atau sosial. DaerahIrigasisungaikaligawe mempunyai lahan yang sangat luas, yang harus dibagimenjadibeberapapetakyaitu,petak sekunder, kemudian petak-petak ini dibagi lagi menjadipetak-petaktersier.Pembagianpetak-petakinidimaksudkanuntukmemudahkan pembagianataupengontrolandalamhal pemberianair,sehinggaairtersebutdapat sampaipadapetakyangpalingakhiratau bagian-bagian yang paling bawah. MAKSUD DAN TUJUAN Untuk mempersiapkan suatu rencanadan rancangan harus didasari dari tujuan pembuatan irigasi karena tujuan ini yang menentukan sistem irigasi. Suatu sistemjaringan irigasi jangan saja tertuju pada pemenuhan kebutuhan air secara kuantitas. Secara kualitas air irigasi seringkali dilupakan sehingga saat ini perlu juga diperhatikantujuan irgasi untuk menjagakualitas air atau lebih dikenal sebagai tindakankonservasi air. Tujuanpembuatanirigasisaatini jugatelah mengalami pergeseran khususnya di Jawayang semula hanya bertujuan untuk memenuhikebutuhanairuntuktanaman padi sawah, namun beberapa tempat telah memanfaatkan atau membangun jaringan irigasi sebagai tujuan untuk pemenuhan perikAnan. Dengan memperhatikan tujuan irigasi juga diperhitungkan mengenai kebutuhan airirigasi yang akan menentukan bentuk darisaranadanprasaranajaringanirigasi.Untukmengetahui tujuan ini, seorang ahli teknisperlu berkoordinasi dengan penentukebijakan serta komponen lain seperti ahli tanah dan lingkungan. Namunpadaumumnyamaksuddan tujuanperencanaanirigasiitusendiriadalah untukmendatangkanairgunakepentingan pertanianmaupunperkebunan,denganjalan membuatsaluran-saluranataubangunanair yangpengadaannyauntukmenunjangsektor pertanian.Denganirigasiyangbaikdapat meningkatkansektorpertaniandalamhal produksipertanianitusendiri,sehingga meningkatkantingkatperekonomian masyarakat daerah kaligawe. METODE PELAKSANAANDAN PEMBAHASAN Langkah-langkahperncanaansistem irigasi yang akan dibuat: 1.PersiapanpetaTopografidengancara memberi warna untuk membedakan antara sungai dan kampung 2.Penentuan Trace Saluran Dalam menentukan trace saluran, hal yang penting adalah: -SaluranPrimerjangandibuatterlalu terjal,karenadebityangdihasilkan akanterlalubesarsehinggaterjadi aliranyangsangatcepatyangdapat menggerus saluran. -Tracesalurandiusahakantidak memotongperkampungan,relkereta apimaupunjalanrayakarenaakan menimbulkan biaya yang besar dalam pembuatannya. -Saluransekunderdiusahakan mengikutijalandanpunggungkontur agarmemudahkandalam pemeliharaan. -Saluransekunderdiusahakandapat memberi air pada saluran tersier. 3.Penentuan Petak Jarak Denganskalayangsudahditentukan selanjutnyadibuatpetak-petakuntuk membagi daerah pengairan. -Dibuat berdasarkan medan -Luas petak tersier diantara 50-150 ha -Petak dibuat berdasarkan: 1)Tiaptanahdalamperakharus mudahmenerimadanmembuang air yang tidak dipakai. 2)Tiappetakharusmempunyai saluranpembuanganuntuk mengantisipasimeluapnyaair pada musim hujan. 3)Alangkahlebihbaikjikatiap petakmempunyailuasdan bentuk yang hampir sama. 4)Tiappetakdiberitandabatas yang sama. 5)Sedapatmungkinsatupetak meliputitanahdarisatudesauntuk memudahkan perawatan. 4.Perhitungan Kebutuhan Air Irigasi: Perhitungankebutuhanairirigasiatau debitrencanadilakukanpadasetiap saluranirigasi.Mula-mulasalurantersier duluyangdihitungkemudianberlanjut padasaluransekunderdanyangterakhir saluranprimer.Rumusyangdigunakan untuk menghitung debit rencana. eA NFR cQ. .= dimana, Q= Debit rencana (l/det) c=koefisienpenguranganrotasiteknis (0,85) NFR=kebutuhanairbersih(netto)air di sawah (1,15 L/det.ha) A= luas daerah yang diairi (ha) e= efisiensi irigasi 80% untuk saluran tersier 90% untuk saluran sekunder 90% untuk saluran primer Berikutperhitungandebitrencanasaluran setiap saluran Tabel 4.1Perhitungan Debit Saluran Tersier No NamaLuasNFRe C QQ Saluran(Ha)(ltr/det/ha)(0,8 %)(ltr/det)(m3/det) 1S. Ter. 1135,941,150,80,85166,1020,166 2S. Ter. 280,471,150,80,8598,3240,098 3S. Ter. 3112,51,150,80,85137,4610,137 4S. Ter. 492,191,150,80,85112,6450,113 5S. Ter. 51251,150,80,85152,7340,153 6S. Ter. 6121,091,150,80,85147,9570,148 7S. Ter. 7121,881,150,80,85148,9220,149 8S. Ter. 8131,251,150,80,85160,3710,160 9S. Ter. 9106,251,150,80,85129,8240,130 10S. Ter. 10103,911,150,80,85126,9650,127 11 S. Ter. 1163,281,150,80,8577,3200,077 12S. Ter. 1290,631,150,80,85110,7390,111 13S. Ter. 13142,191,150,80,85173,7380,174 14S. Ter. 14117,971,150,80,85144,1450,144 15S. Ter. 1597,661,150,80,85119,3280,119 16S. Ter. 16126,951,150,80,85155,1170,155 17S. Ter. 17139,841,150,80,85170,8670,171 18S. Ter. 18107,031,150,80,85130,7770,131 19S. Ter. 19110,161,150,80,85134,6020,135 20S. Ter. 2064,841,150,80,8579,2260,079 21S. Ter. 2186,721,150,80,85105,9610,106 22 S. Ter. 2286,721,150,80,85105,9610,106 23S. Ter. 23117,191,150,80,85143,1920,143 24S. Ter. 24119,141,150,80,85145,5740,146 25S. Ter. 25100,391,150,80,85122,6640,123 26S. Ter. 26149,611,150,80,85182,8050,183 27S. Ter. 2759,381,150,80,8572,5550,073 28S. Ter. 2864,061,150,80,8578,2730,078 29S. Ter. 29106,251,150,80,85129,8240,130 30S. Ter. 30105,081,150,80,85128,3950,128 31S. Ter. 31111,721,150,80,85136,5080,137 32S. Ter. 3281,641,150,80,8599,7540,100 33S. Ter. 3396,881,150,80,85118,3750,118 34S. Ter. 3487,51,150,80,85106,9140,107 35S. Ter. 3575,781,150,80,8592,5940,093 5.MenghitungDimensiSalurandengan Rumus Strickler: 2132. . S R k v = PAR = A v Q . = Luas bentuk Trapezium, maka: ( )y my b A + = 21 2 m y b P + + = Tabel 4.2 Perhitungan Debit Saluran Sekunder No NamaeQ Tabel 4.3 Perhitungan Debit Saluran Primer Saluran(0,9 %)(m3/det) No Nama Saluran eQ 1Ss 10,92,045 (0,9 %)(m3/det) 2Ss 20,91,936 1S. Primer 10,9 5,490 3Ss 30,91,783 4Ss 40,91,658 5Ss 50,91,488 6Ss 60,91,324 7Ss 70,91,158 8Ss 80,90,980 9Ss 90,90,836 10Ss 100,90,695 11Ss 110,90,609 12Ss 120,90,486 13Ss 130,90,293 14Ss 140,90,133 15Ss 150,92,711 16Ss 160,92,539 17Ss 170,92,349 18Ss 180,92,204 19Ss 190,92,054 20Ss 200,91,966 21Ss 210,91,848 22Ss 220,91,730 23Ss 230,91,571 24Ss 240,91,410 25Ss 250,91,273 26Ss 260,90,203 27Ss 270,91,070 28Ss 280,90,990 29Ss 290,90,526 30Ss 300,90,439 31Ss 310,90,294 32Ss 320,90,152 33Ss 330,90,464 34Ss 340,90,353 35Ss 350,90,222 36Ss 360,90,103 PAR = dengan: v= kecepatan air Q= Debit rencana k= koefisien kekasaran Strickler R= Jari-jari Hidrolis S= kemiringan A= luas penampang basah P= keliling penampang basah Penampangsalurandidesainberbentuk Trapezium Langkah-langkahperhitunganuntuk mendesain dimensi saluran, yaitu : a.Menentukan Parameter Yang Diketahui Q= Debit saluran rencana (m3/det) Kemudiandaridebitsaluranakan diketahui : b/h=Perbandinganlebardantinggi saluran m= Kemiringan talud Vijin=Kecepatanairyangdiizinkan [(diambil Vmax) (m/det)] Denganketentuanhargab/hdanm diperolehdaritabeldibawahinidimana nilainyatergantungdarinilaiDebit(Q) pada saluran tersebut. Debit (m3/s) Kemiringan Talud 1: m b/hk 0.15 - 0.301.01.035 0.30 - 0.501.01.0 - 1.235 0.50 - 0.751.01.2 -1.335 0.75 - 1.001.01.3 - 1.535 1.00 - 1.501.01.5 - 1.840 1.50 - 3.001.51.8 - 2.340 3.00 - 4.501.52.3 - 2.740 4.50 - 5.001.52.7 - 2.940 5.00 - 6.001.52.9 - 3.142.5 6.00 - 7.501.53.1 - 3.542.5 7.50 - 9.001.53.5 - 3.742.5 9.00 - 10.001.53.7 - 3.942.5 10.00 - 11.002.03.9 - 4.245 11.00 - 15.002.04.2 - 4.945 15.00 - 25.002.04.9 - 6.545 25.00 - 40.002.06.5 - 9.045 Q (m3/s) vijin untuk tanah lempung (m/s) 0.00min 0.25 0.05 - 0.150.25 - 0.30 0.15 - 0.300.30 - 0.35 0.30 - 0.400.35 - 0.40 0.40 - 0.500.40 - 0.45 0.50 - 0.750.45 - 0.50 0.75 - 1.500.50 - 0.55 1.50 - 3.000.55 - 0.60 3.00 - 4.500.60 - 0.65 4.50 - 6.000.65 - 0.70 6.00 - 7.500.70 7.50 - 9.000.70 9.00 - 11.000.70 11.00 - 15.000.70 15.00 - 25.000.70 25.00 - 40.000.75 40.00 - 80.000.80 b y m Fb b.MenentukanLuasMinimum(Amin), TinggiAirAwal(h),danLebarDasar Saluran Awal (b) - maxminVQA = diambilVmaxuntuk memperoleh Amin (m2) -Tinggiairdiperolehdarirumus penurunanluaspenampang trapezium, yaitu : |.|

\|+ =+ =+ =mhbh Amh bh Ah mh b A22) ( ( ) mhbAh+=2 -Setelahhdiperoleh,makalebar dasarsaluran(b)dapatdicarilewat perbandingan b : h b/h = xNilaixadalahrasio perbandinganbdanhberdasarkan debit, nilai ini berkisar 1; 1,5; atau 2 c.Mencarihdesain,bdesain,danAdesainuntuk Memperoleh Vdesain berdasarkan Vijin Dariperhitungansebelumnya,akan diperolehh(tinggiair),b(lebardasar saluran), dan luas saluran. Selanjutnya dihitung kecepatan air : jinViAQV < =

Bilakecapatanairyangdirencanakan lebihbesaratausamadengankecepatan yang diizinkan, maka nilai b dan h dapat diubahsehingganilaikecepatanair beradadalamrangekecepatanizin, sehingga akan diperoleh :hdesain, bdesain, Adesain, dan Vdesain d.MenentukanTinggiJagaan(F),Keliling BasahSaluran(P),danJari-jariHidrolis (R) -Nilai F diperoleh lewat rumus : h c F = C=koefisien Chezy= 0.46 (Q 0.85 m3/s) = 0.76 (Q > 0.85 m3/s) Tapi untuk lebih memudahkan dapat dilihat dari tabel berdasarkan debit. - 21 2 m h b P + + = - PARdesain= e.Menghitung Kemiringan Dasar Saluran (I) Untukmenghitungkemiringandasar saluran (I), digunakan Rumus Strickler: 2132. . I R k v = Q (m3/s)Tinggi Jagaan (m) < 0.50.4 0.5 - 1.50.5 1.5 - 5.00.6 5.0 - 10.00.75 10.0 - 15.00.85 > 15.01.00 ( ) mhbAh+= h x b =Danberdasarkandebitakandiperoleh angka koefisien kekasaran Strickler. 2132. . I R k v = 3221R kvI= 232 ||.|

\|=R kvI Berikuttabelperhitungandimensisaluran yangdilakukan.Dimensisaluranyang dihitunghanyapadasaluranyangtelah ditentukan. Tabel5.1 Perhitungan Dimensi Saluran NamaDebitVijinb/h 1/m VmaxAminhb Saluran(m3/det)(m /det)(m)(m/det)(m)(m)(m) S.Tr 12 0,110739 0.25-0.30110,300,36910,42960,4296 S.Sc 11 0,608833 0.45-0.501,310,501,21770,72760,9459 S.Tr 11 0,077320 0.25-0.30110,300,25770,35900,3590 S.Sc 10 0,694745 0.45-0.501,310,501,38950,77731,0104 S.Tr 10 0,126965 0.25-0.30110,300,42320,46000,4600 S.Sc 9 0,835817 0.50-0.551,510,551,51970,77971,1695 S.Tr 9 0,129824 0.25-0.30110,300,43270,46520,4652 S.Sc 8 0,980066 0.50-0.551,810,551,78190,79781,4360 S.Tr 8 0,160371 0.30-0.35110,350,45820,47860,4786 S.Sc 7 1,158256 0.50-0.551,810,552,10590,86721,5610 S.Tr 7 0,148922 0.25-0.30110,300,49640,49820,4982 S.Sc 6 1,323725 0.50-0.551,810,552,40680,92711,6688 S.Tr 6 0,147957 0.25-0.30110,300,49320,49660,4966 S.Sc 5 1,488122 0.50-0.551,810,552,70570,98301,7694 S.Tr 5 0,152734 0.30-0.35110,350,43640,46710,4671 S.Sc 4 1,657826 0.55-0.602,31,50,602,76300,85271,9612 S.Tr 4 0,112645 0.25-0.30110,300,37550,43330,4333 S.Sc 3 1,782987 0.55-0.602,31,50,602,97160,88432,0339 S.Tr 3 0,137461 0.25-0.30110,300,45820,47860,4786 S.Sc 2 1,935722 0.55-0.602,31,50,603,22620,92142,1192 S.Tr 2 0,098324 0.25-0.30110,300,32770,40480,4048 S.Sc 1 2,044971 0.55-0.602,31,50,603,40830,94712,1782 S.Tr 1 0,166102 0.30-0.35110,350,47460,48710,4871 SP 1 5,489522 0.65-0.703,11,50,707,84221,30574,0476 .3422R kvI= 6.Menghitung Tinggi Muka Air Hal-halyangperludiperhatikandalam menghitung tinggi muka air adalah: -Tentukan kemiringan saluran (S) -Tentukan panjang saluran -Hitungbedatinggi=Sxpanjang saluran -Tentukantinggimukaairdisawah dan kehilangan tekanan pada saluran -Hitung tinggi muka air pada: 1)Hilir=elevasitanahasli ditambahtinggimukaairdan kehilangantekananpada saluran 2)Hulu=Tinggimukaairdi bagian hilir + beda tinggi Contoh perhitungan : 1.Saluran tersier 1 (ST1) Kemiringan dasar saluran (ST1): 0.00053955 Letak bangunan sadap: 335 m Tinggimuka air di sawah : elevasi + 0.1: 335 + 0,1 : 335.1 m Kehilangan tekanan pada saluran: 0.1 m Tinggimuka air pada saluran: tinggimuka air di sawah + 0.1 : 335.1 + 0.1 : 335.2 m Jarak sawah tertinggi: 0 hdbdAdVdFbPR k I (m)(m)(m2)(m/det)c(m)(m)(m)Kemiringan 0,4500,4500,40500,2730,400,42431,7230,2351350,00042065 0,7500,9751,29380,4710,500,61243,0960,4178350,00057874 0,3750,3750,28130,2750,400,38731,4360,1959350,00054226 0,8001,0401,47200,4720,500,63253,3030,4457350,00053414 0,4750,4750,45130,2810,400,43591,8190,2481350,00041444 0,8001,2001,60000,5220,500,63253,4630,4621350,00062361 0,5000,5000,50000,2600,400,44721,9140,2612350,00032961 0,8251,4851,90580,5140,500,64233,8180,4991350,00054534 0,5000,5000,50000,3210,400,44721,9140,2612350,00050296 0,9001,6202,26800,5110,500,67084,1660,5445400,00036665 0,5250,5250,55130,2700,400,45832,0100,2743350,00033434 0,9501,7102,52700,5240,500,68924,3970,5747400,00035892 0,5250,5250,55130,2680,400,45832,0100,2743350,00033002 1,0001,8002,80000,5310,500,70714,6280,6050400,00034504 0,4750,4750,45130,3380,400,43591,8190,2481350,00059974 0,8752,0132,90940,5700,600,72465,1670,5630400,00043650 0,4500,4500,40500,2780,400,42431,7230,2351350,00043526 0,9002,0703,07800,5790,600,73485,3150,5791400,00043446 0,5000,5000,50000,2750,400,44721,9140,2612350,00036952 0,9502,1853,42950,5640,600,75505,6100,6113400,00038380 0,4250,4250,36130,2720,400,41231,6270,2220350,00044982 0,9752,2433,61240,5660,600,76495,7580,6274400,00037293 0,5000,5000,50000,3320,400,44721,9140,2612350,00053955 1,3504,1858,38350,6550,751,00629,0520,926142,50,00026296 Kehilangantekananpadapintuukur: 0.1 m Tinggi muka air Hilir: 335.2 + 0 = 335.2 m Hulu: 335.2 + 0.1 = 335.3 m 2.Saluran sekunder 1 (SS1) Kemiringan dasar saluran: 0.00037293 Panjang saluran sekunder: 575 m Beda tinggi saluran:0.00037293* 575 = 0.21443683 m Tinggi muka air Hilir: 330.3 + 0 = 330.3 m Hulu:330.3+0.21443683= 330.51444 m 3.Saluran primer (SP1) Kemiringan dasar saluran: 0.00026296Panjang saluran primer: 1000 m Beda tinggi saluran:0.00026296* 1000 = 0.26296485 m Tinggi muka air Hilir: 335.30 + 0 = 335.30 m Hulu:335.30+0.26296485= 335.56296 m 7.LetakBendungan,BangunanBagi, Bangunan Sadap -Letak Bendungan Bendunganharusdibuatpadabagian sungai yang lurus karena pada elevasi bendunganharusdiperhatikan terhadapsawah/daerahyangterjauh (titikhilang).Elevasititiktertinggi yangmungkinadaharusberupatipe pelimpahdaripasanganbatuyang kokohdantenggelamdenganbaik, karenaselamabanjirsungaiitu mengangkut batu-batu. -Bangunan Bagi Adalahbangunanyangdibuatuntuk membagiairkesaluransekunderdan harusdapatmengairiduasisidengan debit yang seimbang. -Bangunan Sadap Adalahbangunanyangdibuatuntuk menyadap / mengalirkan air ke dalam petak tersier. -Gorong-gorong Adalahsuatujeniskonstruksi penyeberangan/persilanganyang palingsederhana,terdiridarisalah satuataulebihpipaberbentuk bundarataupunpersegi.Bahannya bisaterbuatdaribeton,baja,atau paralon.Fungsinyauntuk mengalirkan air melalui bawah jalan kendaraan atau kereta api. 8.Saluran Saluranberfungsimengalirkanairdari sumber(sungai,waduk,mataair, bendungan) menuju ke lahan pertanian. -Saluran Primer Merupakansaluranyangberfungsi mengalirkanairlangsungdari bendung. Saluran ini sebaiknya dibuat sependekmungkinsesuaidengan kontur. -Saluran Sekunder Berfungsimembagialiranairdari saluranindukmenujudaerahirigasi yang direncanakan. -Saluran Tersier Saluranyangmasukkepetaksawah, dalam hal ini petak tersier. -Saluran pembuang Saluranyangberfungsiuntuk mengalirkankelebihanairpadapetak tersierkedaerahyanglebihrendah, biasanya sungai.

Tabel 6.1 Perhitungan Tinggi Muka Air Nama Kemiringan Sawah/ Tanah TertinggiTinggiJarak MukaBeda KehilanganTinggi M-A Dasar Elevasi Tinggi M-A-T Kehilangan M-A-TTekananDekat Pintu Masuk Saluran Saluran Tek.Pd. S.TrSal.Tr TertinggiTinggi Pada PintuHilirHulu

(m)(m)(m)(m)Masuk(m)(m) 1234=3+0.156=4+578=2*7910=6+811=9+10 S.Tr 120,00042065 253,00253,100,10253,20000,10253,20253,30 S.Sc 110,00057874

S.Tr 110,00054226 263,00263,100,10263,20000,10263,20263,30 S.Sc 100,00053414

S.Tr 100,00041444 265,00265,100,10265,20000,10265,20265,30 S.Sc 90,00062361

S.Tr 90,00032961 273,00273,100,10273,20000,10273,20273,30 S.Sc 80,00054534

S.Tr 80,00050296 275,00275,100,10275,20000,10275,20275,30 S.Sc 70,00036665

S.Tr 70,00033434 287,00287,100,10287,20000,10287,20287,30 S.Sc 60,00035892

S.Tr 60,00033002 298,00298,100,10298,20000,10298,20298,30 S.Sc 50,00034504

S.Tr 50,00059974 306,00306,100,10306,20000,10306,20306,30 S.Sc 40,00043650

S.Tr 40,00043526 312,00312,100,10312,20000,10312,20312,30 S.Sc 30,00043446

S.Tr 30,00036952 324,00324,100,10324,20000,10324,20324,30 S.Sc 20,00038380

S.Tr 20,00044982 333,00333,100,10333,20000,10333,20333,30 S.Sc 10,00037293

S.Tr 10,00053955 335,00335,100,10335,20000,10335,20335,30 SP 10,00026296

9.Pembuatan Potongan Saluran Pembuatanpotongansalurandibagiatas potonganmemanjangdanmelintang. Perhitunganuntukpotonganmemanjang danmelintangdisesuaikanberdasarkan perhitungantinggimukaairdandimensi saluran sebelumnya. Gambarpotonganmemanjangdan melintang dilampirkan. KESIMPULAN DAN SARAN Dengan adanya pembuatan sistem irigasi inidiharapkanmasyarakatdaerahsekitar sungaikaligawedapatmemaksimaljaringan irigasiyangadauntukkegiatan-kegiatan pertanian,perkebunan,perikanandan kegiatan-kegiatan lain yang bisa meningkatkan tingkat ekonomi masyarakat itu sendiri. Dalampembuatanperencanaanjaringan irigasiditemukanberbagaimacamkesulitan karenakarenaelevasipermukaantanahyang begitucuramdankonturtanahyangmemiliki perbedaanyangbesar.Sehinggadisepanjang saluranharusdibuattrap-trapataubangunan terjunagarsaluranirigasidapatsesuaidengan standar yang ada. Perencanaanjaringanirigasiinitelah mengikutistandarperencanaanyangadadan telahbisadinyatakandalampelaksanaanagar nantinya bisa berguna sesuai funsinya. DAFTAR PUSTAKA Direktoral, P.U. Jenderal Pengairan, Rumus-rumus merencanakan Saluran Irigasi. Standar Perencanaan Irigasi, Kriteria Perencanaan. Bagian Petak Tersier. (KP. 05) Laporan Perencaan Irigasi, Revie O F Wantalangie, Fakultas Teknik jurusan Sipil UNSRAT. Tabel 6.1 Perhitungan Tinggi Muka Air Panjang Beda tinggi Tinggi M-A Sal. Pr / Sal. Pr / S. Pr atau S. Sk Sal. Sk Sal. SkHilirHulu

(m)(m) 1213=2*121415=13+14 12750,73789970253,30254,04 10250,54749251263,30263,85 8500,53006837265,30265,83 1750,09543536273,30273,40 9250,33914752275,30275,64 9000,32303037287,30287,62 7250,25015699298,30298,55 6500,28372470306,30306,58 9750,42360032312,30312,72 12500,47975388324,30324,78 5750,21443683333,30333,51 1000 0,26296485335,30335,56