13

JURNAL ILMIAH SATYA NEGARA INDONESIAportal.kopertis3.or.id/bitstream/123456789/2131/1/TAGOR.pdflengkap untuk pemuatan artikel dan petunjuk penulisan artikel tersedia pada halaman terakhir

  • Upload
    vodat

  • View
    245

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: JURNAL ILMIAH SATYA NEGARA INDONESIAportal.kopertis3.or.id/bitstream/123456789/2131/1/TAGOR.pdflengkap untuk pemuatan artikel dan petunjuk penulisan artikel tersedia pada halaman terakhir
Page 2: JURNAL ILMIAH SATYA NEGARA INDONESIAportal.kopertis3.or.id/bitstream/123456789/2131/1/TAGOR.pdflengkap untuk pemuatan artikel dan petunjuk penulisan artikel tersedia pada halaman terakhir

18

JURNAL ILMIAH SATYA NEGARA INDONESIA merupakan Jurnal Ilmiah

yang menyajikan artikel original tentang pengetahuan dan informasi penelitian

atau aplikasi penelitian dan pengembangan terkini yang berhubungan dengan

bidang yang ada di Universitas Satya Negara Indonesia yang memiliki empat

Fakultas yaitu Fakultas Teknik, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Fakultas

Ekonomi dan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Jurnal ini merupakan sarana

publikasi dan ajang berbagi karya riset dan pengembangannya di Universitas

Satya Negara Indonesia (USNI).

Pemuatan artikel di Jurnal ini dapat dikirim ke alamat Penerbit. Informasi lebih

lengkap untuk pemuatan artikel dan petunjuk penulisan artikel tersedia pada

halaman terakhir yakni pada Pedoman Penulisan Jurnal Ilmiah atau dapat dibaca

pada setiap terbitan. Artikel yang masuk akan melalui proses seleksi editor atau

mitra bestari.

Jurnal ini terbit secara berkala sebanyak dua kali dalam setahun yakni Juni dan

Desember. Pemuatan naskah tidak dipungut biaya. Jurnal Ilmiah Satya Negara

Indonesia merupakan peningkatan dari Jurnal USNI sebelumnya.

Alamat Penerbit / Redaksi

Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat (LPPM)

Universitas Satya Negara Indonesia

Jl. Arteri Pondok Indah No.11 Kebayoran Lama Utara

Jakarta Selatan 12240 – Indonesia

Telp. (021) 7398393/7224963. Hunting, Fax 7200352/7224963

Homepage : http://www.usni.ac.id

E-mail : [email protected]

Frekuensi Terbit

2 kali setahun : Juni dan Desember

Page 3: JURNAL ILMIAH SATYA NEGARA INDONESIAportal.kopertis3.or.id/bitstream/123456789/2131/1/TAGOR.pdflengkap untuk pemuatan artikel dan petunjuk penulisan artikel tersedia pada halaman terakhir

Edisi Khusus September 2012 ISSN : 1979-5246

JURNAL ILMIAH

SATYA NEGARA INDONESIA

Pelindung

Prof. Dr. Lijan P. Sinambela, MM, M.Pd

(Rektor)

Penanggung Jawab

Dr. Yusriani Sapta Dewi, MSi

(Ketua LPPM)

Penasehat

Prof. Dr. Ir. Supriyono Eko Wardoyo, M.Aq

Dewan Redaksi

Prof. Dr. Ir. Wilson H. Limbong, M.S

Ir. Semuel AM. Littik, M.Sc, Ph.D

Dr. Ir. Jupiter Sitorus, M.Eng

Dr. Ir. Mustahal, M.Sc

Dr. Yusriani Sapta Dewi, M.Si

Ir. Urip Rahmani, M.Si

Meifida Ilyas, SE, M.Si

Ir. Nunung Nurhayati, M.Si

Mitra Bestari

Prof. Dr. Irwan Abdullah, M.Sc (UGM)

Prof. Dr. Ronald Z. Titahelu, SH, M.S (UNPATTI)

Prof. Dr. Ir. Rosmawati Paranginangin, M.S (Balai Riset DKP)

Dr. Dedi Setia Permana, M.Sc (LIPI)

Penyunting Pelaksana

Istiqomah Sumadikarta, ST

Supriadi, ST

Page 4: JURNAL ILMIAH SATYA NEGARA INDONESIAportal.kopertis3.or.id/bitstream/123456789/2131/1/TAGOR.pdflengkap untuk pemuatan artikel dan petunjuk penulisan artikel tersedia pada halaman terakhir

20

DAFTAR ISI

Pengembangan Aplikasi Penerimaan Mahasiswa Baru Menggunakan Metode Extreme

Programming 1 - 4

Istiqomah Sumadikarta

Pengaruh Kualitas Bahan Baku Dan Tenaga Kerja Terhadap Peningkatan Kualitas

Produk

(Studi Empirik Pada Pt. Trimoda Uptodate) 5 - 16

Indira Shinta Dewi

Evaluasi Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Tunai Guna Meningkatkan Penerimaan

Kas Pada Pt.Mitrasys Bisnis Sinergi 17 - 25

Tagor Sidahuruk

Kompresi dan Dekompresi citra digital menggunakan metode lossles dengan Algoritma

Huffman 26 - 33

Safrizal

Peranan Izin Mendirikan Bangunan (Imb) Dan Pajak Bumi Dan Bangunan (Pbb) Dalam

Mengendalikan Ruang Terbuka Hijau (Rth) Di Kota Tangerang 34 - 47

Hendri Jopanda

Kecenderungan Headline Tabloid Media Umat 48 - 56

Sandra Olivia

Page 5: JURNAL ILMIAH SATYA NEGARA INDONESIAportal.kopertis3.or.id/bitstream/123456789/2131/1/TAGOR.pdflengkap untuk pemuatan artikel dan petunjuk penulisan artikel tersedia pada halaman terakhir

Jurnal Ilmiah Universitas Satya Negara Indonesia Edisi Khusus, September 2012, Hal.:17-25 17

EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN TUNAI GUNA MENINGKATKAN

PENERIMAAN KAS PADA PT.MITRASYS BISNIS SINERGI

TAGOR DARIUS SIDAURUK

ANGELINA KARMILA ZAGOTO

Abstrak

Penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi sistem informasi akuntansi penjualan tunai guna

meningkatkan penerimaan kas. Untuk mengetahui bagaimana penerapan sistem informasi akuntansi

penjualan tunai dan penerimaan kas yang diterapkan sudah dipatuhi dan dijalankan dengan baik dan benar

oleh karyawan. Bagaimana sistem informasi akuntansi penjualan tunai yang diterapkan, apakah SIA

penjualan tersebut dapat meningkatkan penerimaan kas. Penelitian yang dilakukan meliputi penelitian

kepustakaan dan penelitian lapangan.

Sistem informasi akuntansi penjualan tunai yaitu penjualan dengan cara melakukan pembayaran

langsung pada saat diterimanya pesanan atau barang yang dibeli. Penjualan tunai merupakan sumber utama

pendapatan dan meningkatkan penerimaan kas bagi perusahaan.

Jadi sistem informasi akuntansi penjualan tunai yang diterapkan berjalan baik dan meningkatkan

penerimaan kas. Serta menghasilkan informasi keuangan yang diperlukan oleh pimpinan perusahaan dalam

mengambil keputusan berperan menunjang pengelolaan penjualan.

Kata kunci: sistem informasi akuntansi, penjualan tunai, penerimaan kas.

Abstract

This study was conducted to evaluate the cash sales accounting information systems in order to

increase cash receipts. To find out how the application of the accounting information system of cash sales

and cash receipts are applied to already adhered to and properly executed by employees. How do cash sales

accounting information system are applied, whether cash sales accounting information system can improve

cash receipts. The study was conducted on the research literature and field research.

Accounting information system of cash sales are sales by way of direct payment upon receipt of the

order or items purchased. Cash sales are the main source of income and increase cash receipts for the

company.

So cash sales accounting infomation system implemented works well and improves cash receipts.

And produce financial information that is required by the company in making decisions to support the role of

sales management.

Keywords: accounting information system, cash sales, cash receipts.

Pendahuluan

1.1. Latarbelakang

Di era globalisasi dimana informasi

menjadi sumber daya yang berharga bagi

perusahaan. Setiap perusahaan memerlukan suatu

laporan keuangan untuk mengetahui kondisi

keuangannya. Untuk menghasilkan laporan

keuangan perusahaan memerlukan sistem

akuntansi yang baik.

Perusahaan-perusahaan pada umumnya

saat ini dalam upaya mempertahankan

kelangsungan hidupnya selalu mengandalkan dari

tingkat penjualan. Karena penjualan merupakan

faktor utama yang mempengaruhi kelangsungan

hidup perusahaan. Oleh karena itu, diperlukan

suatu sistem yang baik dalam pemrosesan data-

data dari hasil penjualan, hingga data-data

penjualan tersebut akan membentuk suatu sistem

informasi akuntansi penjualan.

Penjualan dan penerimaan kas

merupakan dua hal yang saling berkaitan karena

terjadi transaksi penjualan, pada akhirnya akan

menimbulkan penerimaan kas. Sehingga apabila

terdapat kelemahan pengendalian internal pada

penjualan, maka akan memberikan pengaruh pada

proses penerimaan kas untuk itu diperlukan

adanya pengendalian internal yang baik dan

mendukung untuk keduanya yang bertujuan untuk

meminimalkan risiko terjadinya penyalagunaan

dana pada perusahaan.

Berdasarkan latarbelakang diatas, maka

peneliti mengambil judul sebagai berikut:

“Evaluasi Sistem Informasi Akuntansi Penjualan

Tunai Guna Meningkatkan Penerimaan Kas Pada

PT.Mitrasys Bisnis Sinergi.

1.2. Perumusan Masalah

Adapun yang menjadi perumusan

masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana peranan sistem informasi

akuntansi penjualan tunai, pada PT Mitrasys

Bisnis Sinergi?

2. Apakah sistem informasi akuntansi penjualan

tunai dapat meningkatkan penerimaan kas?

Page 6: JURNAL ILMIAH SATYA NEGARA INDONESIAportal.kopertis3.or.id/bitstream/123456789/2131/1/TAGOR.pdflengkap untuk pemuatan artikel dan petunjuk penulisan artikel tersedia pada halaman terakhir

18 Jurnal Ilmiah Universitas Satya Negara Indonesia Edisi Khusus, September 2012, Hal.:17-25

1.3. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui sistem informasi akuntansi

penjualan tunai yang diterapkan PT Mitrasys

Bisnis Sinergi.

2. Untuk mengetahui pengaruh sistem informasi

akuntansi penjualan tunai untuk meningkatkan

penerimaan kas pada PT Mitrasys Bisnis

Sinergi.

1.4. Kegunaan penelitian

Adapun kegunaan penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Kegunaan teoritis: sebagai sarana bagi

peneliti untuk mengembangkan dan

menerapkan ilmu pengetahuan yang

diperoleh peneliti, memberi tambahan

informasi bagi calon peneliti sebagai

referensi dalam melakukan penelitian.

2. Kegunaan praktis: bagi perusahaan dapat

dijadikan masukan bagi manajemen

khususnya dalam mengoptimalkan

sistem informasi akuntansi

LANDASAN TEORI

2.1. Sistem Informasi Akuntansi

Suatu perusahaan dikatakan baik jika

mampu membentuk organisasi yang telah

memiliki sistem yang memadai. Penggunaan

sistem yang tepat dapat mendukung kelancaran

operasional perusahaan.

Menurut Bodnar, sistem adalah

kumpulan sumber daya yang berhubungan untuk

mencapai tujuan tertentu. Krismiaji

mendefenisikan sistem sebagai serangkaian

komponen yang dikoordinasikan untuk mencapai

serangkaian tujuan.

Informasi yang dibutuhkan perusahaan

adalah informasi intern dan informasi ekstern.

Menurut Bodnar, informasi adalah data yang

berguna yang diolah sehingga dapat dijadikan

dasar untuk mengambil keputusan. Menurut

Jogiyanto, syarat yang harus dipenuhi agar suatu

informasi dikatakan berkualitas yaitu akurat, tepat

waktu, relvan.

Bodnar mendefenisikan SIA sebagai

berikut kumpulan sumber daya, seperti manusia

dan peralatan yang dirancang untuk mengubah

data menjadi informasi.

2.2. Fungsi Utama Sistem Informasi

Akuntansi

SIA mempunyai peran penting dalam

menyediakan informasi bagi perusahaaan. Sistem

informasi dalam dunia bisnis menurut Krismiaji,

2005, mempunyai enam tujuan utama:

1. Mengidentifikasi dan mencatat seluruh

transaksi yang valid dan sah.

2. Menggolongkan transaksi secara tepat.

3. Mencatat transaksi sesuai dengan nilai

moneternya.

4. Mencatat transaksi dalam periode akuntansi

yang tepat.

5. Menyajikan transaksi dan informasi lainnya

secara tepat dalam laporan keuangan.

Hall menyatakan (2001) menyatakan

SIA memiliki tujuan sebagai berikut:

a. Mendukung fungsi kepengurusan dari

manajemen untuk mengatur sumber daya

perusahaan secara benar.

b. Mendukung proses pengambilan

keputusan para manajer.

c. Mendukung kegiatan operasi perusahaan

dari hari demi hari.

2.3. Sistem Informasi Akuntansi Penjualan

Tunai

Penjualan adalah pengalihan atau

penyerahan barang atau jasa dari pihak penjual

kepada pihak pembeli dengan pembayaran dari

pihak pembeli sebagai imbalannya. Perbedaan

waktu penyerahan imbalan dari pihak pembeli ini

menjadi faktor penting yang membedakan

penjualan secara tunai dengan penjualan secara

kredit.

Dalam penjualan produk, fungsi siklus

pendapatan umumnya meliputi pencarian pesanan

dari pelanggan, pemeriksaan kredit pelanggan,

pemasukan, pemrosesan pesanan penjualan,

perakitan barang untuk dikirimkan, pengiriman

barang, penagihan kepada pelanggan, penerimaan

dan penyimpanan uang tunai yang dibayarkan,

menyelenggarakan catatan piutang, pembukuan

transaksi ke buku besar umum, dan penyiapan

laporan keuangan serta keluaran-keluaran lain

yang dibutuhkan.

Menurut Mulyadi, jaringan prosedur

yang membentuk sistem penjualan tunai adalah

(a) prosedur order penjualan, (b) prosedur

penerimaan kas, (c) prosedur penyerahan barang,

(d) prosedur pencatatan harga pokok penjualan.

Fungsi-fungsi yang terkait dalam sistem

penjualan tunai adalah (a) fungsi order penjualan,

(b) fungsi kas, (c) fungsi gudang, (d) fungsi

pengiriman, (e) fungsi akuntansi.

Dokumen yang digunakan dalam sistem

penjualan tunai menurut Mulyadi adalah (1)

faktur penjualan, (2) pita register kas, (3) bukti

setor bank, (4) rekapitulasi harga pokok

penjualan.

2.4. Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan

Kas

Page 7: JURNAL ILMIAH SATYA NEGARA INDONESIAportal.kopertis3.or.id/bitstream/123456789/2131/1/TAGOR.pdflengkap untuk pemuatan artikel dan petunjuk penulisan artikel tersedia pada halaman terakhir

Jurnal Ilmiah Universitas Satya Negara Indonesia Edisi Khusus, September 2012, Hal.:17-25 19

Kas terdiri dari uang tunai, pos wesel,

certified check, cashiers check, cek pribadi, dan

bank draft, serta dana yang disimpan di bank yang

pengambilannya tidak dibatasi oleh bank atau

perjanjian lain. Kas mempunyai 2 unsur, yaitu:

(1) kas ditangan perusahaan, (2) kas di bank,

berupa simpanan di bank berbentuk rekening giro.

Sistem penerimaan kas manual adalah

sebagai berikut:

1. Prosedur ruang penerimaan dokumen

Ruang penerimaan dokumen menerima cek

dari pelanggan bersama dengan bukti

pembayaran. Dokumen ini berisi informasi

kunci yang diperlukan untuk keperluan

transaksi rekening pelanggan.

2. Departemen penerimaan kas mencocokkan

kebenaran dan kelengkapan antara cek dengan

bukti pembayaran. Setiap cek yang hilang dan

salah dikirimkan dari ruang penerimaan

dokumen dan departemen penerimaan kas

seharusnya dapat diidentifikasi pada proses

ini.

3. Departemen piutang

Petugas departemen piutang melakukan proses

posting pembayaran pada rekening pelanggan

di buku besar pembantu piutang. Setelah

proses posting, bukti pembayaran diarsipkan

untuk jejak audi.

4. Departemen buku besar

Secara berkala, departemen buku besar

menerima dokumen jurnal dari departemen

penerimaan tunai dan ringkasan rekening dari

departemen piutang.

5. Departemen pengawasan

Secara berkala, petugas pengawasan

mencocokkan penerimaan tunai dengan

membandingkan dokumen salinan dari bukti

pembayaran, slip setoran bank yang diterima

dari bank, serta dokumen jurnal dari

departemen penerimaan tunai dan departemen

piutang.

Pada sistem penerimaan kas, dokumen

yang digunakan adalah: (1) surat pengantar yang

menyebutkan bahwa piutang telah dilunasi, (2)

bukti penerimaan kas yang telah diberi nomor

urut sebelumnya, (3) pita register kas yang

dilampirkan dalam bukti penerimaan kas, (4)

daftar penjualan dari para salesman setiap hari

yang ditandatangani baik oleh salesman maupun

debitur, (5) rekening koran.

Fungsi-fungsi yang terlibat dalam sistem

penerimaan kas adalah: bagian kasir, bagian

pembukuan. Kasir yang menyimpan uang dari

hasil penjualan. Setiap hari kasir menyetorkan

penerimaan uang ke bank. Bagian pembukuan

merupakan bagian yang memegang peran

penting, karena bagian ini menerima tembusan

bukti setor ke bank, membandingkan data

penerimaan kas dengan kartu piutang atau

pembayaran lainnya, membukukan daftar

penerimaan kas dengan kartu piutang yang sesuai

dengan nama masing-masing pelanggan,

menjurnal ke dalam jurnal penerimaan kas,

membandingkan kolom setoran dengan tembusan

bukti setoran yang diterima dari kasir,

menyimpan semua arsip yang ada pada bagian

pembukuan.

2.5. Sistem Pengendalian Internal

Defenisi pengendalian intern menurut

SPAP, IAI, 2001 adalah suatu proses yang

dijalankan oleh dewan komisaris, manajemen dan

personel lain entitas yang didesain untuk

memberikan keyakinan memadai tentang

pencapaian tiga golongan tujuan berikut

keandalan laporan keuangan, efektivitas efisiensi

operasi dan kepatuhan terhadap hukum dan

peraturan yang berlaku.

Tujuan sistem pengendalian internal

adalah sebagai berikut:

a. Melindungi harta milik perusahaan.

b. Menjamin kecermatan dan keandalan data

akuntansi.

c. Meningkatkan efisiensi dan efektivitas usaha.

d. Mendorong ditaatinya kebijakan manajemen

yang telah ditetapkan.

Unsur-unsur pengendalian internal adalah:

1. Struktur organisasi.

Struktur organisasi yang tepat bagi perusahaan

belum tentu baik bagi perusahaan yang lain.

Hal ini dapat disebabkan oleh beberapa hal,

seperti jenis perusahaan, luas perusahaan,

banyaknya cabang dan lain-lain. Suatu dasar

yang berguna dalam menyusun struktur

organisasi adalah pertimbangan bahwa

organisasi itu harus fleksibel, memungkinkan

adanya penyesuaian tanpa harus mengadakan

perubahan. Selain itu, organisasi yang disusun

dapat memperlihatkan garis wewenang dan

tanggung jawab yang jelas, jangan sampai

adanya perangkapan fungsi masing-masing

bagian yang terkait.

2. Sistem otorisasi dan prosedur pencatatan

Sistem otorisasi dan prosedur keuangan dalam

suatu perusahaan merupakan alat bagi

manajemen untuk mengadakan pengawasan

terhadap operasi dan transaksi-transaksi yang

terjadi dan juga untuk mengklasifikasikan data

akuntansi yang tepat. Klasifikasi data

akuntansi ini dapat dilakukan dalam rekening-

rekening buku besar.

3. Praktik yang sehat

Praktik sehat yang dimaksud adalah setiap

pegawai melaksanakan tugasnya sesuai

dengan prosedur yang telah ditetapkan.

Apabila semua pegawai melakukan pekerjaan

Page 8: JURNAL ILMIAH SATYA NEGARA INDONESIAportal.kopertis3.or.id/bitstream/123456789/2131/1/TAGOR.pdflengkap untuk pemuatan artikel dan petunjuk penulisan artikel tersedia pada halaman terakhir

20 Jurnal Ilmiah Universitas Satya Negara Indonesia Edisi Khusus, September 2012, Hal.:17-25

sesuai dengan prosedur, maka diharapkan

terdapat suatu sistem pengendalian internal

yang baik.

4. Mutu karyawan

Mutu karyawan mempengaruhi sukses

tidaknya suatu sistem. Untuk mendapatkan

karyawan yang memiliki mutu yang baik,

harus dimulai sejak penerimaan pegawai baru

yaitu dengan melakukan seleksi untuk

menentukan apakah calon karyawan itu

memenuhi kriteria yang diinginkan.apabila

karyawan itu sudah diterima bekerja dalam

perusahaan, hendaknya perlu diadakan

pelatihan-pelatihan agar dapat meningkatkan

mutu dari karyawan itu sendiri.

2.6. Pengendalian Internal Atas Penjualan

Penjualan harus dikendalikan agar dapat

dicapai hasil pengembalian sebaik-baiknya atas

investasi. Laba operasi yang optimum akan dapat

direalisasikan hanya bila terdapat hubungan yang

wajar antara faktor investasi dalam modal kerja

dan fasilitas-fasilitas, volume penjualan, biaya

operasi dan laba kotor.

Oleh karena itu pengendalian akuntansi

terhadap penjualan adalah laporan-laporan yang

menganalisa kegiatan penjualan yang

mengungkapkan hubungan-hubungan atau

penyimpangan-penyimpangan yang tidak

dikehendaki dari tujuan, anggaran yang telah

dihitung dengan cara yang tepat agar ada tindakan

perbaikan.

Pengendalian atas penjualan adalah

sebagai berikut:

a. Analisis terhadap prestasi pelaksanaan

penjualan di masa lampau dalam

hubungannya dengan harga dan volumen

guna menemukan perkembangan,

kelemahan, tendensi yang tidak

memuaskan.

b. Memberikan bantuan kepada manajemen

penjualan dalam menetapkan anggaran

penjualan menyeluruh yang sesuai dan

melaporkan persesuaian pelaksanaan

dengan rencana.

c. Memberikan bantuan kepada manajemen

penjualan dalam menetapkan standar

pelaksanaan penjualan.

d. Penyiapan analisa yang sehat mengenai

biaya dan investasi untuk digunakan

dalam menetapkan harga produk.

2.7. Pengendalian Internal Atas Penerimaan

Kas

Adanya pengendalian yang memadai

terhadap kas merupakan syarat utama untuk

melindungi keamanan kas, sehingga menjamin

bahwa kas digunakan sesuai dengan tujuan

perusahaan.

Prinsip-prinsip pengendalian internal

penerimaan kas adalah:

a. Menetapkan tanggung jawab

pengelolaan dan pengawasan fisik.

b. Semua surat masuk harus dibuka dengan

pengawasan yang cukup.

c. Harus segera dibuat catatan oleh yang

membuka surat tentang cek atau uang

yang diterima, dari siapa, jumlahnya dan

untuk tujuan apa.

d. Semua penjualan tunai harus dibuat nota

penjualan yang sudah diberi nomor urut

atau dicatat dalam mesin cash register.

e. Daftar penerimaan uang harus

dicocokkan dengan jurnal penerimaan

uang.

f. Tembusan nota penjualan tunai

dikirimkan ke kasir dengan dan bagian

pengiriman

g. Bukti setoran ke bank setao hari

diccocokan dengan daftar penerimaan

uang harian dan catatan dalam jurnal

uang

h. Kasir tidak boleh merangkap

mengerjakan buku pembantu hutang dan

piutang dan sebaliknya

i. Semua penerimaan uang harus

disetorkan pada hari itu juga atau pada

awal hari kerja berikutnya

j. Rekonsiliasi laporan bank harus

dilakukan oleh orang yang tidak

berwenang menerima uang maupun yang

menukis cek

k. Kunciiiii cash register dipegang oleh

orang yang tidak mengelola kas

l. Diadakan rotasi pegawai agar tidak

timbul kerjasama untuk berbuat

kecuarangan

m. Kasir, sebaiknya meyerahkan uang

jaminan

3.1. Gambaran umum perusahaan

PT Mitrasys Bisnis Sinergy didirikan

pada tahun 1995 di Jakarta dengan bidang utama

sebagai perusahaan konsultasi untuk bisnis

hospitality. PT Mitrasys Bisnis Sinergy memiliki

customer di perhotelan, di restaurant. Jenis

usahanya adalah software business, hardware

business, service business.

Fungsi-fungsi dalam struktur organisasi

PT Mitrasys Bisnis Sinergy adalah Direktur,

Marketing, Kepala Gudang, Admin Gudang,

Manager Support (IT Support, Keuangan, Adm

keuangan, Accounting).

Page 9: JURNAL ILMIAH SATYA NEGARA INDONESIAportal.kopertis3.or.id/bitstream/123456789/2131/1/TAGOR.pdflengkap untuk pemuatan artikel dan petunjuk penulisan artikel tersedia pada halaman terakhir

Jurnal Ilmiah Universitas Satya Negara Indonesia Edisi Khusus, September 2012, Hal.:17-25 21

3.2. Metode Penelitian

1. Waktu dan tempat penelitian

Penelitian ini dilakukan selama dua bulan

yaitu sejak bulan Mei 2013 sampai Juli

2013. Penelitian ini dilaksanakan pada PT

Mitrasys Bisnis Sinergy yang berlokasi di

gedung berca Lt.5 No. 501, Slipi Jakarta

Barat 11480.

2. Desain penelitian

Desain penelitian yang digunakan adalah

penelitian deskriptif yang memberikan

gambaran atau menganalisis suatu hasil

penelitian tetapi tidak digunakan untuk

membuat kesimpulan yang lebih luas.

3. Metode pengumpulan data

Ada dua jenis metode pengumpulan data

dalam penelitian ini yaitu (a) metode

penelitian lapangan, (b) metode penelitian

kepustakaan. Teknik pengumpulan data

yang digunakan adalah dengan melakukan

wawancara, observasi, dan survei dokumen

secara langsung kegiatan yang berhubungan

dengan SIA penjualan tunai dan penerimaan

kas pada PT Mitrasys Bisnis Sinergi.

4. Jenis data

Jenis data yang digunakan adalah data primer

yang diambil langsung dari perusahaan,

seperti hasil wawancara. Data primer karena

peneliti langsung ke tempat di mana data itu

berada atau ke perusahaan yang dijadikan

objek penelitian dengan wawancara,

observasi, dan survei dokumen. Jenis data

yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah

data penjualan tunai dan data penerimaan

kas yang ada di PT Mitrasys Bisnis Sinergi.

5. Metode analisis data

Dalam penelitian deskriptif ini teknik

pengolahan data dengan menggunakan

metode analisis data kualitatif, yaitu teknik

pelaksanaan yang digunakan untuk

mengelola data yang berupa teori-teori yang

akan disajikan berdasarkan ketentuan teoritis

yang ada.

PEMBAHASAN

4.1. Sistem Informasi Akuntansi Penjualan

PT Mitrasys Bisnis Sinergi

PT Mitrasys Sinergi adalah perusahaan

yang bergerak di bidang konsultasi untuk bisnis

hospitality. Mempunyai produk andalan yang

telah digunakan di beberapa restoran dan hotel.

Sumber penghasilan berasal dari penjualan

perangkat lunak dan perangkat keras secara tunai

dan kredit. Penelitian ini hanya membahas

penjualan tunai dari perangkat keras-nya saja.

Fungsi-fungsi yang terkait pada PT

Mitrasys Bisnis Sinergi adalah bagian order

penjualan, bagian keuangan, bagian gudang,

bagian akuntansi. Bagian order penjualan

bertugas: (1) menerima order dari langganan,

order dari langganan diterima dalam bentuk

purchases order dari langganan melalui fax atau

secara langsung yang kemudian dicatat dalam

order form. (2) memverifikasi order langganan

mencakup data pelanggan secara lengkap

termasuk alamat penyerahan barang yang

diinginkan customer, quantity, dan merawat

validasi data tersebut melalui waorkstation yang

ada pada bagian penerimaan order untuk

mengecek pemenuhan order. (3) mencatat order

langganan ke sistem komputer dan menerbitkan

dokumen order penjualan. Dokumen ini

selanjutnya berfungsi sebagai surat permintaan

pengadaan barang. Bila barang yang dipesan tidak

tersedia atau persediaan di gudang tidak

mencukupi, maka akan direkam sebagai back

order (order yang belum terpenuhi). Order

penjualan di print out melalui printer di bagian

penerimaan order.

Bagian keuangan menerima FPT, DO, dan

kwitansi dari bagian order penjualan. Fungsi ini

juga melakukan penagihan dengan mengeluarkan

surat penagihan/ invoice dan juga menerima uang

dari customer sebesar yang tercantum dalam FPT

atau kwitansi dan membubuhkan cap ‘lunas’.

Fungsi selanjutnya adalah menyetorkan uang

pembayaran yang diterima dari customer ke bank

sesuai dengan jumlah yang diterima.

Bagian gudang melakukan fungsi: (1) menerima

surat perintah atau permintaan barang berupa PO,

(2) melakukan pengecekan barang-barang di

gudang sesuai dengan surat perintah/ permintaan

barang atau purchases order, (3) menyiapkan

pesanan barang untuk dikriim ke pelanggan dan

melakukan pengeluaran barang di gudang, (4)

mencatata pengeluaran pada kartu persediaan dan

melakukan pengurangan pada stock barang yang

ada di gudang, (4) membuat surat jalan atau surat

pengiriman barang berupa delivery order tiga

rangkap, lembar pertama diberikan kepada

pelanggan sebagai tanda terima pesanan, lembar

kedua diberikan ke bagian keuangan sebagai

bukti penagihan, lembar ketiga untuk dokumen

bagian gudang.

Bagian akuntansi bertanggung jawab: (1)

menerima bukti setor bank dari bagian kasir, (2)

membuat jurnal penjualan dan jurnal penerimaan

kas ke dalam slip jurnal berdasarkan bukti setor

bank yang diterima dari bagian kasir, (3)

mengarsipkan bukti setor bank sesuai dengan

tanggal.

Dokumen-dokumen yang digunakan

pada PT Mitrasys Bisnis Sinergi adalah purchases

order, surat jalan, invoice, kwitansi, bukti

pembayaran, faktur penjualan, bukti setor bank.

Page 10: JURNAL ILMIAH SATYA NEGARA INDONESIAportal.kopertis3.or.id/bitstream/123456789/2131/1/TAGOR.pdflengkap untuk pemuatan artikel dan petunjuk penulisan artikel tersedia pada halaman terakhir

22 Jurnal Ilmiah Universitas Satya Negara Indonesia Edisi Khusus, September 2012, Hal.:17-25

Purchase order adalah surat pesanan pembelian

yang dibuat oleh konsumen sebagai surat

permintaan/ pemesanan barang. PO dibuat

manual ataupun dengan cetakan komputer oleh

customer setiap ingin melakukan pemesanan

barang. Didalam PO biasanya tertulis no PO,

tanggal PO, nama supplier, nama barang,

kuantitas, harga, jumlah, dan tanggal pengiriman.

Surat jalan merupakan surat pengantar atas

barang yang didalamnya tercantum nama barang,

jumlah barang dan keterangan atas barang

tersebut dan ditujukan kepada pelanggan. Invoice

adalah dokumen yang digunakan sebagai

pernyataan tagihan yang harus dibayar oleh

konsumen. Invoice dapat juga diartikan sebagai

faktur atau bon.

Bukti pembayaran berupa bukti transfer atau

bukti slip pembayaran yang diperoleh dari

konsumen apabila sudah melakukan pembayaran.

Bukti pembayaran ini biasanya berupa cetakan

komputer atau fax dari konsumen yang akan

diberikan ke bagian akuntansi untuk di arsip.

Kwitansi adalah bukti pembayaran yang dibuat

oleh pihak penerima dana uang atau cek untuk

suatu transaksi, kemudian diserahkan ke pihak

yang melakukan pembayaran. Kwitansi ini

menjadi bukti transaksi yang dilakukan secara

tunai. Faktur penjualan merupakan bukti

pelunasan pajak oleh pelanggan yang berisi

spesifikasi keperluan perpajakan berupa nominal

beban pajaknya. Bukti setor bank digunakan

sebagai bukti penyetoran kas dari penjualan tunai

ke bank. Bukti setor bank ini digunakan oleh

bagian akuntansi salah satu dokumen sumber

pencatatan transaksi penerimaan kas atas

penjualan tunai.

Catatan akuntansi yang digunakan oleh

perusahaan adalah jurnal penjualan, invoice, surat

pengiriman atau delivery order. Jurnal penjualan

berfungsi untuk mencatat penjualan barang

dagangan yang dilakukan dengan pembayaran

tunai maupun kredit. Invoice merupakan buku

untuk merekam atau mencatat transaksi penjualan

tunai antara penjual dengan pembeli yang

memuat rincian barang atau jasa yang dibeli oleh

konsumen, tanggal transaksi, nomor invoice,

jumlah barang yang dibeli, harga satuan dan

jumlah pembelian.

Surat pengiriman atau delivery oder merupakan

tempat pencatatan pergerakan transaksi keluar

masuk barang, yang dilengkapi dengan jam

transaksi, jumlah barang, keterangan tujuan

barang.

Jaringan prosedur yang membentuk

sistem adalah prosedur order penjualan, prosedur

penerimaan kas, prosedur penyerahan barang,

prosedur pencatatan penjualan tunai, prosedur

penyetoran kas ke bank, prosedur pencatatan

penerimaan kas. Dalam prosedur penerimaan kas,

bagian kasir menerima pembayaran harga barang

dari konsumen berupa uang tunai, cek atau

transfer dan memberikan tanda pembayaran.

Dalam Prosedur penyerahan barang, bagian

gudang menyiapkan barang yang akan dikirim

sesuai dengan PO customer. Sebelum dikirim,

terlebih dahulu barang diperiksa kuantitas dan

nama barang oleh staff gudang agar sesuai dengan

dokumen yang telah disiapkan oleh bagian

administrasi yaitu berupa surat jalan, faktur

penjualan tunai dan kwitansi dan faktur

penjualan. Setelah barang diterima oleh

konsumen, maka konsumen akan menerima bukti

penerimaan barang berupa fotocopy surat jalan

berwarna merah dan surat jalan asli yang

berwarna putih dibawa kembali oleh bagian

pengiriman barang untuk diarsipkan oleh bagian

administrasi.

Prosedur pencatatan penjualan tunai, fungsi

akuntansi melakukan pencatatan transaksi

penjualan tunai ke dalam jurnal dengan

menggunakan slip jurnal. Dalam prosedur

penyetoran kas ke bank, bagian kasir

menyetorkan kas yang diterima dari penjualan

tunai ke bank dalam jumlah penuh. Dalam

prosedur pencatatan penerimaan kas, bagian kasir

mencatatat penerimaan kas ke dalam jurnal

berdasarkan bukti setot bank.

4.2. Pengendalian Intern Penjualan Tunai

1. Struktur organisasi

Struktur organisasi adalah kerangka antar

hubungan dari orang-orang atau unit-unit

organisasi yang memiliki tugas, dan tanggung

jawab, dan wewenang tertentu. Dalam

menjalankan kegiatan perusahaan diperlukan

struktur organisasi serta uraian tugas yang

jelas dari setiap orang karyawan.

2. Jaringan prosedur yang membentuk sistem

informasi akuntansi penjualan tunai

Fungsi-fungsi yang terkait dalam SIA

penjualan tunai pada PT Mitrasys bisnis

sinergi dalam praktiknya dijalankan dengan

baik di lihat dari masing-masing fungsi dan

tugas masing-masing fungsi dan masing-

masing staf saling bekerja sama di dalam

menjalankan pekerjaannya. Namun terdapat

penumpukan tugas yaitu pada bagian gudang

yang juga merangkap sebagai bagian

pengiriman. Ini merupakan salah satu

kelemahan karena mengakibatkan fungsi

gudang tidak dapat bekerja maksimal karena

adanya penumpukan tugas dan tanggung

jawab. Dan untuk di bagian kas diambil alih

oleh bagian keuangan yang juga merangkap

sebagai kasir dimana menerima pembayaran

atas penjualan barang yang di setor ke bank,

Page 11: JURNAL ILMIAH SATYA NEGARA INDONESIAportal.kopertis3.or.id/bitstream/123456789/2131/1/TAGOR.pdflengkap untuk pemuatan artikel dan petunjuk penulisan artikel tersedia pada halaman terakhir

Jurnal Ilmiah Universitas Satya Negara Indonesia Edisi Khusus, September 2012, Hal.:17-25 23

atau pembayaran yang diterima dalam bentuk

cek atau giro. Yang seharusnya bagian ini

dipegang oleh kasir, namun dalam hal ini

tidak ada kasir. Dan ini juga merupakan salah

satu kelemahan karena penumpukan tugas

pada bagian keuangan.

3. Dokumen dan catatan akuntansi yang

digunakan

Dalam sistem informasi penjualan tunai

terdapat dokumen-dokumen seperti purchase

order, ini karena terjadi pemesanan barang

atas langganan lewat email atau dikirimkan

lewat fax. Kemudian akan dibuatkan surat

jalan berupa delivery order bersamaan dengan

pengiriman barang pesanan pelanggan. Serta

invoice sebagai surat tagihan yang harus

dibayar oleh pelanggan. Oleh pelanggan akan

memberikan bukti pembayaran yang akan

dikirimkan lewat fax. Sebagai bukti

penerimaan uang atau cek tersebut, maka

kwitansi akan diserahkan kepada pihak

pelanggan. Dalam bukti setor bank yang

digunakan sebagai bukti yang menjadi sumber

pencatatan transaksi penerimaan kas pada

penjualan tunai.

Transaksi penjualan barang dagangan yang

telah dilakukan, baik pembayaran secara tunai

dan kredit. Pencatatan akuntansi atas

penjualan tunai pada PT Mitrasys Bisnis

Sinergi di catat dalam jurnal penerimaan kas

dimana berfungsi sebagai tempat mencatat

transaksi penjualan tunai karena dalam hal ini,

dari transaksi penjualan tunai terdapat

penerimaan kas. Pencatatan buku tersebut

bersumber dari bukti transfer dan faktur

penjualan.

4. Praktik yang sehat

Praktik-praktik yang sehat yang ada pada PT

Mitrasys Bisnis Sinergi adalah (a) faktur

penjualan bernomor urut tercetak dan

pemakaiannya dipertanggungjawabkan oleh

fungsi penjualan. Setiap transaksi hanya akan

terjadi jika telah mendapat otorisasi dari yang

berwenang. Otorisasi dari pejabat yang

berwenang tersebut berupa tanda tangan pad

faktur penjualan tunai, surat jalan, dan

kwitansi. (b) jumlah kas yang diterima dari

penjualan tunai disetor seluruhnya ke bank

pada hari yang sama dengan transaksi

penjualan tunai atau hari kerja berikutnya.

Bagian kasir segera menyetorkan seluruh uang

kas yang diterima dari penjualan tunai ke

bank. Dengan demikian jurnal kas perusahaan

dapat diuji ketelitian dan keandalannya

dengan menggunakan informasi dari bank

yang tercantum dalam rekening koran. Jika

kas yang diterima setiap hari disetor ke bank

seluruhnya pada hari yang sama atau hari

kerja berikutnya, bank akan mencatat setoran

tersebut dalam catatan akuntansinya (dapat

dilakukan rekonsiliasi bank). (c) secara

periodik dilakukan penghitungan fisik barang

dan dibandingkan dengan jumlah yang tertera

pada kartu persediaan barang. Bagian gudang

bertanggung jawab atas setiap pengeluaran

barang. Dimana setiap barang yang keluar

akan dilakukan pencatatan sehingga

memudahkan bagian gudang dalam

melakukan pengecekan atas stok barang yang

ada digudang.

4.3. Evaluasi Sistem Informasi Akuntansi

Penjualan Tunai Guna Meningkatkan

Penerimaan Kas

Fungsi yang terkait dalam sistem

penerimaan kas: (1) fungsi penjualan, (2) fungsi

fungsi kas, (3) fungsi akuntansi. Fungsi penjualan

dalam perusahaan ini bertanggungjawab

menerima order dari pembeli, mengisi faktur

penjualan tunai dan menyerahkan faktur tersebut

kepada pelanggan untuk kepentingan pembayaran

harga barang ke fungsi kas. Fungsi kas

bertanggung jawab sebagai penerima kas dari

pelanggan. Transaksi pembayaran yang dilakukan

oleh pelanggan akan ditangani oleh fungsi kas.

Pembayaran bisa dengan cek/ giro, transfer oleh

pelanggan. Untuk memastikan adanya

pembayaran fungsi ini akan menerima bukti

transfer atau dengan melakukan pengecekan

adanya kas masuk ke rekening bank. Fungsi

akuntansi bertanggung jawab sebagai pencatat

transaksi penjualan, penerimaan kas, dan pembuat

laporan penjualan.

Dokumen yang digunakan dalam sistem

penerimaan kas adalah (1) faktur penjualan, (2)

bukti penerimaan kas, (3) bukti setor bank. Faktur

penjualan digunakan untuk merekam berbagai

informasi yang diperlukan oleh manajemen

mengenai transaksi penjualan tunai. Bukti

penerimaan kas berisi jumlah kas yang diterima

dari pelanggan. Bukti adanya pembayaran oleh

pelanggan dalam bentuk bon pembayaran atau

bukti transfer bank. Bukti setor bank ini dibuat

oleh fungsi kas sebagai bukti penyetoran kas ke

bank. Bukti setor bank dipakai oleh fungsi

akuntansi sebagai dokumen sumber untuk

pencatatan transaksi penerimaan kas dari

penjualan tunai ke dalam jurnal penerimaan kas.

Catatan akuntansi yang digunakan oleh

PT Mitrasys Bisnis Sinergi adalah jurnal

penerimaan kas. Jurnal ini digunakan oleh fungsi

akuntansi untuk mencatat penerimaan kas dari

berbagai sumber, diantaranya dari penjualan tunai

dari produk hardware dan software.

Jaringan prosedur yang membentuk

sistem akuntansi penerimaan kas dari penjualan

Page 12: JURNAL ILMIAH SATYA NEGARA INDONESIAportal.kopertis3.or.id/bitstream/123456789/2131/1/TAGOR.pdflengkap untuk pemuatan artikel dan petunjuk penulisan artikel tersedia pada halaman terakhir

24 Jurnal Ilmiah Universitas Satya Negara Indonesia Edisi Khusus, September 2012, Hal.:17-25

tunai PT Mitrasys Bisnis Sinergi yaitu fungsi

penjualan menerima order dari pelanggan

menyerahkannya ke bagian gudang untuk

mempersiapkan barang sesuai dengan purchase

order. Prosedur pengiriman barang, bagian

gudang akan melakukan pengiriman barang

kepada pelanggan sesuai dengan purchase order

oleh pelanggan. Seiring pengiriman barang

bagian gudang akan membuatkan delivery order

sebagai bukti pengiriman barang. Berdasarkan

surat delivery order itu bagian kas akan

menerbitkan invoice sebagai bukti penagihan

kepada pelanggan. Maka pelanggan akan segera

melakukan pembayaran lewat transfer ke bank

atau cek (giro).

Telah dilakukan pemisahan fungsi dan

tugas antara bagian penjualan, bagian kasir,

bagian akuntansi, bagian gudang, bagian

pengiriman, sehingga mencegah terjadinya

kecurangan:

a. Transaksi penjualan tunai selalu didukung

dengan dokumen yang memadai seperti faktur

penjualan tunai, surat jalan, dan kwitansi

dengan tujuan perusahaan dan pelanggan

memiliki data dan mempermudah penelusuran

jika terjadi kesalahan di kemudian hari.

b. Dokumen yang digunakan dalam transaksi

penjualan tunai telah bernomor urut tercetak,

tujuannya adalah untuk mempermudah proses

pengawasan dan pencarian dataa yang

dibutuhkan.

c. Jumlah kas yang diterima dari customer,

seluruh aset disetor ke bank pada hari yang

sama.

d. Pendistribusian dokumen penjualan tunai telah

dilakukan secara teratur kepada office

manager dan bagian akuntansi. Dokumen

yang digunakan dalam transaksi penjualan

tunai diotorisasi oleh pihak yang berwenang

dan dibuat rangkap untuk diserahkan kepada

pihak-pihak yang membutuhkan.

e. Pelanggan diminta menandatangani surat jalan

rangkap tiga pada saat penyerahan barang.

Tujuan dibuat rangkap tiga adalah untuk

memudahkan proses pengawasan dan

pencarian data yang dibutuhkan.

f. Pembayaran tunai berupa transfer atau cek

atas nama perusahaan. Hal ini mengurangi

risiko kecurangan dalam arti penggelapan

uang.

Terdapat juga kelemahan-kelemahan

sistem informasi akuntansi penjualan tunai pada

PT Mitasys Bisnis Sinergi, yaitu:

a. Pencatatan jurnal oleh bagian akuntansi masih

dilakukan secara manual dengan

menggunakan slip jurnal. Slip jurnal tersebut

tidak hanya berfungsi untuk pembuatan jurnal

saja, namun juga digunakan sebagai bukti kas

keluar dan voucher.

b. Tidak adanya pemeriksaan saldo fisik secara

rutin sehingga hal ini dapat memberikan

peluang dalam penggelapan uang atau

penyalagunaan uang atau penyalagunaan kas

perusahaan.

c. Terdapat faktur penjualan tunai dengan nomor

ganda karena kurangnya ketelitian bagian

penjualan dalam pembuatan faktur penjualan

tunai.

d. Penumpukan dokumen-dokumen yang belum

diarsip oleh bagian administrasi sehingga

banyak dokumen terselip sehingga sulit dalam

pencarian data.

e. Terdapat penumpukan tugas dari bagian

administrasi sehingga menyebabkan

keterlambatan dalam menyelesaikan laporan

penjualan. Karena bagian administrasi

merangkap administrasi penjualan dan

pembelian.

5. PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Kesimpulan dari penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Bahwa SIA penjualan yang diterapkan

perusahaan telah memiliki struktur organisasi

bagian penjualan yang memadai.

2. SIA penjualan yang diterapkan berperan

dalam menunjang pengelolaan penjualan dan

menghasilkan informasi keuangan yang

diperlukan oleh pimpinan perusahaan dalam

mengambil keputusan.

3. Dari SIA penjualan tunai yang sesuai dengan

prosedur dan dijalan dengan baik serta adanya

pengendalian intern atas penjualan tunai yang

diterapkan, ini dapat mempengaruhi

penerimaan kas perusahaan.

5.2. Saran

1. Dalam proses SIA penjualan lebih diteliti

kembali, agar tidak terjadi hal-hal yang bisa

merugikan perusahaan.

2. Penerapan sistem pengendalian intern

terhadap karyawan perusahaan lebih di

tingkatkan lagi, agar kegiatan perusahaan

sesuai dengan tujuan perusahaan begitu pun

dengan kegiatan sistem komputerisasi di

tingkatkan lagi.

Daftar Pustaka

Amsyah, Zulkifli, Manajemen Sistem Informasi,

Edisi Kelima, PT Gramedia Pustaka Utama,

Jakarta, 2005.

Hall, James A, Sistem Informasi Akuntansi, Buku

Dua, Salemba Empat, 2001.

Page 13: JURNAL ILMIAH SATYA NEGARA INDONESIAportal.kopertis3.or.id/bitstream/123456789/2131/1/TAGOR.pdflengkap untuk pemuatan artikel dan petunjuk penulisan artikel tersedia pada halaman terakhir

Jurnal Ilmiah Universitas Satya Negara Indonesia Edisi Khusus, September 2012, Hal.:17-25 25

Bodnar, George H, Hopwood William S, Sistem

Informasi Akuntansi, Salemba Empat, 2000.

Jogiyanto, Sistem Informasi Akuntansi, Edisi

Kedua, Salemba Empat, Jakarta, 2002.

Ikatan Akuntan Indonesia, Standar Profesional

Akuntan Publik, Salemba Empat, Jakarta, 2002.

Mulyadi, Sistem Akuntansi, Edisi Ketiga,

Salemba Empat, Jakarta, 2001.

Skousen, Albrecht, Stice, Akuntansi Keuangan,

Buku Satu, Salemba Empat, Jakarta, 2001.

Harahap, Sofyan Syafri, Teori Akuntansi, Edisi

Ketiga, STIE YKPN, Yogyakarta, 2005.