jurnal emulgator

Embed Size (px)

Citation preview

  • 5/9/2018 jurnal emulgator

    1/5

    Majalah Farmasi dan Farmakologi Vol. 12, No.2 - Ju/i 2008 (ISSN: 1410-7031) 37

    STABIUTAS FISIK EMUlSI GANDA TIPE AIR DAlAMMINYAK DALAM AIR (A/M/A) MENGGUNAKANEMULGATOR SORBITAN MONOOLEAT DANPOUSORBAT 80

    Ermina Pakki 1, Mirawati 2, dan Muhammad Darwis Hafid 21 Fakultas Farmasi Universitas Hasanuddin

    2 Fakultas Farmasi Universitas Muslim IndonesiaABSTRAKTe/ah di/akukan pene/itian tentang stabilitas fisik emu/si ganda tipe air da/amminyak dalam air (AIM/A) menggunakan emu/gator sorbitan monoo/eat danpolisorbat-BO. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kestabilan fisik emulsiganda tipe air dalam minyak dalam air (AIM/A) menggunakan emu/gator sorbitanmonooleat dan polisotbal BO. Pada penelitian ini dirancang tiga formula denganvariasi konsetrasi sorbitan monooleal 2%,3%, dan 4%. Evaluasi kestabilan dilakukansesudah pembuatan dan sesudah kondisi dipaksakan untuk emulsi primersedangkan pada emulsi ganda penyimpanan di suhu kamar (35 "C ) selama 4 minggudengan parameter pengujian yaitu pengamatan tetes terdispersi, volume kriming,viskositas dan' sifat aliran. Hasil penelitian menunjukkan tidak terjadi kriming,sedangkan pada pengamatan tetes terdispersi menunjukkan perubahan tetesterdispersi pada semua formula baik emu/si primer maupun emulsi ganda. Hasilanalisis statistik terhadap viskositas menunjukkan bahwa fomula / tidak terdapatperbedaan nyata pada taraf 5% dan 1% balk pada emulsi primer sebe/um dansesudah kondisi dipaksakan maupun pada emulsl ganda selama penyimpanan 4minggu.Kata kunci : emulsi ganda, stabilitas fisik, emulgator, sorbitan monooleat, polisorbatPENDAHULUAN

    Emulsi merupakan suatu sis-tem yang tidak stabil secara termo-dinamika yang mengandung palingsedikit dua fase cair yang tidak salingbercampur, yang satu di antaranyaterdispersi sebagai globul atautetesan-tetesan kecil dalam fase cairlainnya, dan sistem ini dibuat stabildengan adanya suatu zat pengemulsi.Salah satu inovasi terbaru dalam tek-nologi emulsi adalah pengembanganemulsi ganda yakni emu lsi yang faseterdispersinya mengandung tetesan-tetesan kecil atau qlobul. Emulsiganda terbagi atas dua tipe emulsiyakni emulsi tipe M/AJM artinya faseminyak terdispersi pada fase airemulsi AJM, dan tipe emulsi AJM/Ayaitu fase air terdispersi pada faseminyak emu lsi MIA (Gennaro, 1990)

    Penggunaan emu lsi ini me-miliki keuntungan yakni menutupi rasayang tidak enak, meningkatkan ab-sorbs! obat, memperpanjang pele-pasan obat serta dapat pula memi-sahkan dua bahan hidrofilik yang tidaksaling bercampur (incompatibel) yaknipada fase air internal dan fase aireksternal yang dipisahkan oleh fasepertengahan minyak atau emu lsi gan-da tipe AJM/A (Gennaro,1990). Pem-bentukan emu lsi ganda dipengaruhioleh pemilihan emulgator/pengemulsiyaitu mempengaruhi kekuatan lapis-an antarmuka dari fase minyak de-ngan surfaktan hidrofobik maupunlapisan antarmuka pada fase air de-ngan surfaktan hidrofilik, juga dipe-ngaruhi oleh gradien tekanan osmotikdi dalam globul atau tetesan-tetesanfase internal dan fase eksternal(Tirnaksiz, 2005).

  • 5/9/2018 jurnal emulgator

    2/5

    Universitas Hesenuddin, Makassar 38Emulgator nonionik merupa-kan emulgator yang memiliki kesetim-bangan hidrofilik-lipofilik yang seim-bang di dalam molekulnya. Tidak

    seperti emulgator anionik dan kationik,emulgator nonionik tidak mudah di-pengaruhi . oleh perubahan pH dan.adanya elektrolit (Gennaro,1990).Ester asam lemak sorbitan monoolet(Span-80) merupakan emulgator non-ionik yang larut dalam minyak yangmenunjang terbentuknya emu lsi NM,karena memiliki nilai HLB yang rendah(HLB=4,3), Ester-ester asam lemakpolioksietilen sorbitan monooleat (poli-sorbat-30) merupakan emulgator larutdalam air membantu terbentuknyaemulsi M IA karena memiliki nilai HLByang tinggi (HLB=15). Selain ltu ke-duanya sering digunakan dalam kos-metik, produk makanan dan sediaanfarrnasl .oral, parenteral dan topikaldan secara umum merupakan bahanyang tidak toksik dan tidak mengiritasi.(Ansel, 1989). Untuk menentukan .ke-stabilan fisik emulsi ganda, maka di-lakukan pengujian kestabilan. Metodeevaluasi kestabilan fisik emulsi gandasangat terbatas, berbeda halnya de-ngan emulsi biasa karena untuk me-tode analisis kestabilan dipercepat(suhu, siklus membeku I mencair, dansentrifugasi) tidak dapat memprediksiwaktu kestabilan dari emulsi gandakarena dapat menyebabkan destabil-isasi dari emulsi ganda tersebut, se-hingga metode eva1uasi kestabilanemulsi ganda hanya berupa peng-amatan mikroskopik yakni pengukuranukuran globul, pengukuran volume

    kriming, pengukuran vikositas sertapengukuran sifat aliran atau rheologi.(Jimjao,2002)Maksud penelitian ini adalahmembuat emu1si ganda tipe air dalamminyak dalam air (NM/A) mengguna-kan emulgator sorbitan monooleat danpolisorbat-80, dengan tujuan meng-evaluasi kestabilan fisik emulsi gandatipe air dalam minyak dalam air(NM/A) menggunakan emulgator sor-bitan monooleat dan polisorbat-30.Penelitian ini diharapkan memberikandata ilmiah mengenai kestabilan fisikemu lsi ganda tipe air dalam minyal

  • 5/9/2018 jurnal emulgator

    3/5

    Maja/ah Farmasi dan Farmakologi Vol. 12, No.2 - Juli 2008 (ISSN: 1410-7031) 39

    Tabel 2. Formula emulsi_ganda tipe air dalam minvak dalam air (AlM/A)Komponen Komposisi FormulaI II III

    Fase minyak Emulsi primer AlM 80% 80% 80%2% 2% 2%ase air Polisorbat 80eksternal Aquadest 18 % 18% 18%

    b.Pembuatan emu/si ganda(AIM/A)Emulsi primer sebanyak 80 bagiandiemulsikan ke dalam fase airsebanyak 20 bagian yang mengan-dung larutan 2% polisorbat-80 dandiaduk selama 5 menit dengankecepatan yang lebih rendah daritahap pertama (emulsifikasi AIM).Hal ini bertujuan agar globul atautetesan terdispersi tidak pecahatau keluar dari sistem emu lsiganda A/M/A Komposisi emu lsiganda terlihat pada tabel 2.c. PerlakuanEmulsi primer yang telah terbentuk,disimpan pada kondisi dipaksakanyaitu suhu SoC dan 3SoC selama 10siklus. Sedangkan emulsi gandayang telah terbentuk, disimpan padasuhu kamar yaitu suhu kamar(3SC) selama 4 minggu .Pengujian tipe emu lsi

    Emulsi primer maupun emulsiganda yang telah dibuat dimasuk~anke dalam gelas kimia, kernudiandihubungkan dengan alat multitester,apabila jarum bergerak pada alattersebut berarti terjadi penghantaranlistrik, maka fase terluarnya adalah airatau tipe emulsi adalah minyak dalamair (MIA).Evaluasi kestabilan

    Kestabilan emulsi yang telahdibuat ditentukan dengan berbagaimetode sebagai berikut :a.Pengukuran volume krimingSebanyak 2S ml emulsi primer di-tempatkan di dalam gelas ukur laluditutup kemudian disimpan padakondisi dipaksakan yaitu suhu SoCdan 3SoC secara bergantian selamamasing-masing 12 jam. Volumekriming diamati setiap satu siklushingga siklus ke 10. Sementara itu

    sebanyak 2S ml emu lsi ganda di-tempatkan dalam gelas ukur danditutup, lalu disimpan pada suhukamar (3SC) selama 4 minggu.Volume kriming diamati setiap hari.Volume kriming dihitung dalampersen dengan rumus :

    VuFu =~x100%VoDengan Vu = Volume fase yang me.-misah, dan Vo =Volume total ernulsi

    b. Pengamatan mikroskopikEmulsi diteteskan pada kaca obyek,la!u ditutup dengan kaca penutup,kemudian diamati di bawah mikro-skop pada perbesaran 40x10. Datagambar diambil dari emu lsi sesudahpembuatan dan sesudah kondisi di-paksakan pada emu lsi primer se-dangkan pada emulsi ganda di-amati fase terdispersi pada minggupertama dan minggu keempat .

    c. Uji Viskositas dan Tipe AliranPengukuran dilakukan dengan vis-kometer Brookfield pada kecepatan2, 4, 10, 20, 50, 100 rpm. Data yangdiperoleh diplot terhadap tekanangeser (dyne/cm2) dan kecepata~geser (detik-1) sehingga akan di-dapat sifat aliran (rheology).

    HASIL DAN PEMBAHASANPengujian tipe emulsi dengan

    menggunakan metode daya hantarlistrik menunjukkan bahwa tipe emulsiyang terbentuk pada emulsi primeradalah emu lsi AIM sebelum dansesudah kondisi dipaksakan dan tipeemulsi pada emulsi ganda adalahAlM/A sebelum dan sesudah penyim-panan selama 4 minggu. Kriming tidakterjadi sebelum maupun sesudah

  • 5/9/2018 jurnal emulgator

    4/5

    Universitas Hasanuddin, Makassar 40kondisi dipaksakan untuk semuaformula pada emu lsi primer.

    Pengukuran vlskositas de-ngan viskometer Brookfield pad akecepatan 50 rpm denqan mengguna-kan spindle nO.5 untuk emulsi primermenunjukkan nilai viskositas setelahpembuatan, masing-masing untukformula I = 26,8 Poise, formula II =30,8 Poise, dan formula III = 45,2Poise. Nilai viskositas emulsi primersetelah kondisi dipaksakan padasiklus ke-10 masing-masing untukformula I = 26,4 Poise, formula II =28,4 Poise, dan formula III =39,6Poise. Sedangkan pada pengukuranviskositas emulsi ganda dengan spin-dle No 2 diperoleh nilai viskositassetelah pembuatan untuk formula I =0,24 Poise, formula II = 0,48 Poise,dan formula III = 0,82 Poise. Nilaiviskositas setelah minggu keempatuntuk formula I = 0,14 Poise, formulaII = 0,26 Poise, dan formula III = 0,46

    Hasil pengukuran aliran de-ngan menggunakan viskometer brook-field pada kecepatan 2, 4, 10, 20, 50,dan 100 rpm pada spindel No 2menunjukkan aliran yang tetap yaknialiran pseudoplastis karena kurvadimulai dari titik (0,0), dan tidakmemiliki yield value.Berdasarkan hasil penqarnat-an mikroskop pada perbesaran 40x1 0,tetes terdispersi pada emulsi primersebelum dan setelah kondisi dipaksa-kan selama 10 siklus mengalami per-ubahan, begitu pula pada emulsi gan-da sebelum dan setelah penyimpananselama 4 minggu pada suhu kamarmengalami perubahan.

    Pembentukan emulsi gandadipengaruhi oleh besarnya kekuatanlapisan antar muka pada setiap fase,gradien tekanan osmotik serta ukuranglobul atau tetesan terdispersi padaemulsi Kekuatan lapisan antar mukapada setiap fase emulsi ini dipenga-ruhi oleh emulgator yang digunakan.Emulgator yang digunakan adalahemulgator nonionik polisorbat-80 dansorbitan monooleat. Pemilihan ernul-gator terse but karena sifatnya netral,

    tidak toksik dan mudah bercampurdengan bahan lain serta tidak di-pengaruhi oleh perubahan pH. Peng-gunaan polisorbat-80 dan sorbitanmonooleat dipilih karena dapat menu-runkan tegangan antar permukaandan menghasilkan viskositas yang cu-kup sehingga dapat mencegah terjadi-nya kriming.Pembentukan emulsi gandamelalui 2 tahap yakni pembentukanemulsi primer dan tahap mengemulsi-kan kembali emulsi primer ke fase ter-luarnya. Pada tahap pertama emulga-tor yang digunakan untuk emulsi(NM) adalah sorbitan monooleat ka-rena memiliki nilai HLB rendah (4,3)dibandingkan dengan sorbitan mono-stearat (4,7) dan sorbitan monolaurat(8,6), dimana semakin rendah nilaiHLB maka semakin besar kecende-rungannya untuk membentuk emulsiNM. Selanjutnya pada tahap pem-bentukan emu lsi ganda emu lsi primerdiemulsikan kembali ke fase luar.Emulgator yang digunakan adalahpolisorbat-80 (HLB 15) dibandingkandengan polisorbat-60 (14,9). Peng-gunaan emulgator ini dikarenakansemakin tinggi nilai HLB maka akansemakin besar kecenderungan untukmembentuk emulsi MIA.Metode evaluasi kestabilanemulsi ini sangat terbatas. Berbedahalnya dengan emulsi biasa, karenauntuk metode analisis kestabilan di-perce pat (suhu, siklus membeku/men-cair, dan sentrifugasi) tidak dapatmemprediksi waktu kestabilan dariemulsi ganda karena dapat menye-babkan destabilisasi dari emulsi gan-da tersebut, sehingga metode evalua-si kestabilan emulsi ganda hanya be-rupa pengamatan mikroskopik, peng-ukuran ukuran globul, pengukuran vo-lume kriming, pengukuran viskositas,serta pengukuran sifat.KESIMPULAN

    Emulsi ganda formula I denganemulgator sorbitan monooleat 2%memiliki kestabilan fisik yang palingstabil.

  • 5/9/2018 jurnal emulgator

    5/5

    Maja/ah Permesi dan Farmakologi Vol. 12, No.2 - Juli 2008 (ISSN: 1410-7031) 41DAFTAR PUSTAKAAnsel, H.C., 1989, Pengantar BentukSediaan Farmasi, edA, UI press,

    Jakarta.519.Banker and Rhodes, CT, 1979,Modern Pharmaceutics, Volume 7,Marcell Dekker, Inc, New York,

    Bassel, 352, 355.Ditjen Pengawasan Obat dan Makan-an, 1979, Farmakope Indonesia,ed.3, Departemen Kesehatan Re-publik Indonesia. Jakarta,

    Gennaro, A.R, 1990, Remin~ton'sPharmaceutical Science, 18t Ed.,Mack Publishing Company, Penn-sylvania. 320-327, 303, 306, 1308,1315.Jenkins G.L., Francke D.E., BrechtEA, Sperandio G.l., 1957, TheArt Of Compounding, 9th ed., McGraw Hill Book Co., Inc New York,Toronto, London, 317, 337.Jim,J., and Diane, J.B .. 2004. Stabilitystudy of Wlo'lW viscosified multipleemulsions (Online). [email protected]/-rhodes/jiao.pdf. diakses 21 Januari 2007)Jim J., David, G.R., and Diane J.B.2002. Multiple emulsion stability:preaseru balance and interfacialfilm strength. (Online). www.sp.uconn.edu/-rhodes/jiao.pdf diak-ses 24 januari 2007)

    Lachman L., Lieberman HA, KaningJ.L., 1986, The Theory and Prac-

    tice of Industrial Pharmacy, 2nd ed,Lea and Febiger Philadelphia. 136,137, 486, 504, 506, 508, 509, 517,1033- 1041.

    Kibbe, A.H., 2000. Handbook Pharma-ceutical Excipients, 3rd ed., Depart-ment of Pharmaceutical School ofPharmacy, Wilkes-Barre, Pennsyl-vania. 340,416.Martin, E.L., Warrbrick, J., CammarataA., 1983, Physical Pharmachy, 3nded., Lea and Febiger Philadel-phia.556,629.Parrot, E . L. 1971, PharmaceuticalTechnology Fundamental Pharma-ceutics, Burgess Publishing Com-pany, Minneapois,313Rosen, M.J., 1976, Surfactan and In-tetfaeial Phenomena, A Wiley Inter-science Publication, John WileyAnd Sons Inc,231,246.Sprowl, J.B., 1970, Prescription ofPharmachy, 2nd ed., J.B. LippincottCo., Philadelphia, Toronto,215.Sprowl, J.B., 1970, American Phar-macy, s" ed., J.B. Lippincott Co.,Philadelphia, Toronto, 138,310Tirnaksiz, F. and Ozlem, K. 2005. ATopical WIO/w Multiple EmulsionsPrepared With Tetronic 908 AsHydrofilik Sutfactant ; FormulationCharacterization And RealeaseStudy. (Online) [email protected]. Diakses 21 januari2007).

    mailto:[email protected]/-rhodes/jiao.mailto:@yahoo.com.mailto:@yahoo.com.mailto:[email protected]/-rhodes/jiao.