21
ANALISIS PENERAPAN PENUH PERATURAN PEMERINTAH NO. 71 TAHUN 2010 TENTANG STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN (SAP) BERBASIS AKRUAL (KASUS PADA PEMERINTAH KOTA MEDAN) DINI RAHMI HASIBUAN ISKANDAR MUDA ABSTRACT This study aims to analyze the full implementation of accrual based government accounting standard at Local Government of Medan. This study was motivated by the issuence of PP No. 71 Tahun 2010 about government accounting standard which implemented in 2015. The variable used in the study are, namely ; Human Resources, Organizational Commitment, Resistance To The Changes, Comunication, IT Quality and Professional Consultant is used as dependent variabel and both full implementation of accrual based government accounting standard is the independent variables. Meanwhile, the population involves Local Government of Medan with a number of 114 people selected as the sample using the purposive sampling method. The returned questionnaires were 110 questionnaires. The analysis techniques used is path analysis with the help AMOS versi 22 and SPSS versi 22 programs. This study is a mixture of quantitative and qualitatif studies. The result of the study showed that Organizational Commitment and Profesional Consultant have positive and significant affect to Full Implementation of Accrual Based Government Accounting Standard, Human Resources and Resistance to The Changes have positive but its does not significant to the Full Implementation of Accrual Based Government Accounting Standard, but Communication and IT Quality have negative and significant affect to Full Implementation of Accrual Based Government Accounting Standard. Keyword : Human Resources, Organizational Commitment, Resistance to The Changes, Communication, IT Quality, Profesional Consultant, And Full Implementation of Accrual Based Government Accounting Standard. 1. PENDAHULUAN Dalam rangka menciptakan tata kelola pemerintahan yang baik (Good Governance), pemerintah Indonesia terus melakukan berbagai usaha untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan negara, salah satunya adalah dengan melakukan pengembangan kebijakan akuntansi pemerintah berupa Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) yang bertujuan memberikan pedoman pokok dalam penyusunan dan penyajian Laporan Keuangan baik di Pemerintah Pusat maupun

Jurnal Dini Rahmi Hasibuan 130522044

Embed Size (px)

DESCRIPTION

jurnal akuntansi

Citation preview

Page 1: Jurnal Dini Rahmi Hasibuan 130522044

ANALISIS PENERAPAN PENUH PERATURAN PEMERINTAH NO. 71 TAHUN 2010 TENTANG STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN (SAP) BERBASIS AKRUAL

(KASUS PADA PEMERINTAH KOTA MEDAN)

DINI RAHMI HASIBUANISKANDAR MUDA

ABSTRACTThis study aims to analyze the full implementation of accrual based government accounting standard at Local Government of Medan. This study was motivated by the issuence of PP No. 71 Tahun 2010 about government accounting standard which implemented in 2015. The variable used in the study are, namely ; Human Resources, Organizational Commitment, Resistance To The Changes, Comunication, IT Quality and Professional Consultant is used as dependent variabel and both full implementation of accrual based government accounting standard is the independent variables. Meanwhile, the population involves Local Government of Medan with a number of 114 people selected as the sample using the purposive sampling method. The returned questionnaires were 110 questionnaires. The analysis techniques used is path analysis with the help AMOS versi 22 and SPSS versi 22 programs. This study is a mixture of quantitative and qualitatif studies. The result of the study showed that Organizational Commitment and Profesional Consultant have positive and significant affect to Full Implementation of Accrual Based Government Accounting Standard, Human Resources and Resistance to The Changes have positive but its does not significant to the Full Implementation of Accrual Based Government Accounting Standard, but Communication and IT Quality have negative and significant affect to Full Implementation of Accrual Based Government Accounting Standard.

Keyword : Human Resources, Organizational Commitment, Resistance to The Changes, Communication, IT Quality, Profesional Consultant, And Full Implementation of Accrual Based Government Accounting Standard.

1. PENDAHULUAN

Dalam rangka menciptakan tata kelola pemerintahan yang baik (Good Governance), pemerintah Indonesia terus melakukan berbagai usaha untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan negara, salah satunya adalah dengan melakukan pengembangan kebijakan akuntansi pemerintah berupa Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) yang bertujuan memberikan pedoman pokok dalam penyusunan dan penyajian Laporan Keuangan baik di Pemerintah Pusat maupun di Pemerintah Daerah. Pemerintah selanjutnya mengamanatkan tugas penyusunan standar tersebut kepada suatu komite standar independen yang ditetapkan dengan suatu keputusan presiden tentang Komite Standar Akuntansi Pemerintah (KSAP).

Pemerintah kemudian menetapkan paket Perundang-Undangan negara yaitu Undang-Undang (UU) Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, UU Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara dan UU Nomor 15 Tahun 2005 tentang Pemeriksaan dan Tanggung jawab Pengelolaan Keuangan Negara. Dalam perjalanan reformasi pengelolaan keuangan negara di bidang akuntansi, pemerintah telah menetapkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 24 Tahun 2005 yang kemudian telah diganti dengan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 71 tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan.

Lazimnya, akuntansi sektor publik telah menggunakan akuntansi berbasis kas untuk menyajikan Laporan Keuangannya, Laporan Keuangan pemerintah mencakup anggaran tahunan yang dimodifikasi dengan basis kas untuk disajikan kepada pemangku kepentingan Laporan

Page 2: Jurnal Dini Rahmi Hasibuan 130522044

Keuangan (stakeholders), akuntansi berbasis akrual dianggap dapat memberikan informasi yang lebih berguna untuk pengambilan keputusan dibanding akuntansi berbasis kas, di dalam akuntansi berbasis kas, transaksi diakui pada saat kas diterima atau dicairkan, sedangkan dalam akuntansi berbasis akrual, transaksi diakui pada saat diterimanya pendapatan atau telah terjadinya beban (Tickell & Geoffrey, 2010).

Salah satu faktor yang mempengaruhi penerapan SAP berbasis akrual adalah kualitas sumber daya manusia. Menurut Simanjuntak (2010) suatu tantangan yang mempengaruhi keberhasilan penerapan SAP berbasis akrual adalah tersedianya sumber daya manusia yang kompeten dan andal di bidang akuntansi, oleh karena itu Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah perlu secara serius menyusun perencanaan dan penempatan SDM di bidang akuntansi pemerintah.

Faktor lain yang tak kalah penting adalah komitmen dari organisasi/ instansi, dalam hal ini yang berwenang dalam pengambilan keputusan adalah pimpinan organisasi itu sendiri. Simanjuntak (2010) juga menyatakan dukungan

kuat dari pimpinan merupakan kunci dari suatu perubahan, salah satu penyebab kelemahan penyusunan Laporan Keuangan pada beberapa kementrian / lembaga adalah lemahnya pimpinan komitmen Satuan Kerja khususnya SKPD penerima dana dekonsentrasi/ tugas pembantuan.Faktor selanjutnya adalah sarana pendukung berupa teknologi informasi berupa hardware dan software yang berkaitan dengan kebutuhan dalam penerapan SAP berbasis akrual. Selain ketiga faktor diatas juga diperlukan komunikasi yang berkesinambungan dari Pemerintah Pusat maupun Daerah.

Terdapat alasan mengapa penelitian mengenai penerapan akuntansi akrual pada pemerintahan ini perlu dilakukan, terutama karena konsep akuntansi akrual di lingkungan pemerintah masih sangat baru, dan juga amanat Undang-Undang agar pemerintah segera menggunakan SAP berbasis akrual. Di sisi lain, hasil penelitian sebelumnya mengenai kesiapan penerapan akuntansi akrual di Pemerintah Daerah dan Kota belum menyediakan bukti yang cukup meyakinkan mengenai kesiapan penerapan akuntansi berbasis akrual.

2. TELAAH LITERATUR DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

2.1 Hubungan Sumber Daya Manusia dan Penerapan Penuh SAP Berbasis Akrual

Menurut Wibowo (2007), kompetensi SDM adalah kompetensi SDM yang berhubungan dengan pengetahuan, keterampilan, kemampuan, dan karakteristik yang mempengaruhi secara langsung terhadap kinerjanya. Sebab implementasi kebijakan publik dalam praktik, memerlukan kapasitas SDM yang memadai dari segi jumlah dan keahlian (kompetensi, pengalaman, serta informasi yang memadai). Disamping pengembangan kapasitas organisasi (Insani: 2010). Menurut Nazier (2009) 76,77 % unit pengelola keuangan di lingkungan Pemerintahan Pusat dan Daerah diisi oleh pegawai yang tidak memiliki latar belakang pendidikan akuntansi sebagai pengetahuan dasar yang

diperlukan dalam pengelolaan keuangan, selain itu, juga ditemukan juga bahwa masih sulit bagi aparatur negara untuk menyampaikan laporan keuangan pemerintah secara transparan dan akuntabel, tepat waktu, dan disusun mengikuti Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP). Hal ini terutama disebabkan oleh kurangnya staf yang memiliki keahlian dalam melaksanakan pertanggungjawaban anggaran, khususnya dibidang akuntansi (zetra: 2009).

Penelitian yang dilakukan Kusuma (2013) menunjukkan Sumber Daya Manusia (SDM) berpengaruh positif terhadap kesiapan pemerintah dalam menerapkan Standar Akuntansi Pemerintahan berbasis akrual. Selain itu penelitian yang juga dilakukan oleh Herlina (2013) menunjukkan ketidakpastian dan terdapatnya kendala utama terhadap Kompetensi SDM dikarenakan oleh penempatan pegawai dalam suatu posisi

Page 3: Jurnal Dini Rahmi Hasibuan 130522044

jabatan yang sebagian besar tidak didasarkan pada kompetensi pendidikannya. Dari penjelasan diatas, maka hipotesis penelitian adalah:

H1: Sumber Daya Manusia Berpengaruh Positif Terhadap Penerapan Penuh SAP Berbasis Akrual 2.2 Hubungan Komitmen Organisasi dan

Penerapan Penuh SAP Berbasis Akrual

Menurut Robins (2006: 310) Komitmen Organisasi adalah suatu keadaan dimana karyawan mengaitkan dirinya ke organisasi tertentu dan sasaran-sasarannya serta berharap mempertahankan keanggotaan dalam organisasi itu. Komitmen organisasi sering diartikan sebagai keinginan kuat untuk tetap sebagai anggota organisasi tertentu, keinginan untuk berusaha keras sesuai keinginan organisasi, keyakinan tertentu, dan penerimaan nilai dan tujuan organisasi (Luthans,2006:249).

Penelitian terdahulu yang mendukung hipotesa ini, diungkapkan oleh Ardiansyah (2013) yang menyebutkan komitmen tidak berpengaruh terhadap kesiapan penerapan SAP berbasis akrual, kerana dalam hal ini dimungkinkan komitmen organisasi akan mempunyai pengaruh pada saat penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) berbasis akrual akan dilaksanakan pada tahun anggaran 2015. Hipotesis yang dikembangkan dari teori diatas adalah:

H2: Komitmen Organisasi Berpengaruh Positif Terhadap Penerapan Penuh SAP Berbasis Akrual

2.3 Hubungan Resistensi Terhadap Perubahan dan Penerapan Penuh SAP Berbasis Akrual

Resistensi Terhadap Perubahan adalah kecenderungan terhadap karyawan untuk tidak berjalan seiring dengan perubahan organisasi, baik disebabkan oleh ketakuatan individual atau sesuatu yang

tidak diketahui atau kesulitan operasional. Biasanya bila orang tidak menyetujui perubahan akan memperlihatkan resistensinya dengan cara-cara, yaitu: (1) menurunkan produktivitas, (2) memperlambat perubahan, (3) tidak ada antusias untuk belajar dan berlatih atas prosedur baru, dan (4) absensi meningkat.

Penelitian yang dilakukan oleh Herlina (2013) menunjukkan resistensi terhadap perubahan berpengaruh positif terhadap kesiapan pemerintah dalam implementasi Peraturan Pemerintah (PP) No. 71 Tahun 2010. Dari penjelasan diatas, maka hipotesis penelitian adalah

H3: Resistensi Terhadap Perubahan Berpengaruh Positif Terhadap Penerapan Penuh SAP Berbasis Akrual

2.4 Hubungan Komunikasi dan Penerapan Penuh SAP Berbasis Akrual

Komunikasi memegang peran yang sangat penting dalam suatu interaksi sosial, oleh karena itu berpengaruh dalam dunia kerja. Tempat kerja merupakan suatu komunitas sosial yang memfokuskan pada peran dan komunikasi, sehingga aktifitas kerja dapat dioptimalkanBarnard (1983) dalam Luthans (2006:370) meyakini bahwa komunikasi merupakan kekuatan pembentuk utama organisasi. Barnard menempatkan komunikasi sebagai tujuan dan keinginan untuk bertindak, sebagai salah satu dari elemen organisasi. Namun hal ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Ardiansyah (2013) yang menyimpulkan bahwa komunikasi berpengaruh terhadap kesiapan penerapan SAP berbasis akrual. Dari penjelasan diatas, maka hipotesis penelitian adalah:

H4: Komunikasi Berpengaruh Positif Terhadap Penerapan Penuh SAP Berbasis Akrual.

Page 4: Jurnal Dini Rahmi Hasibuan 130522044

2.5 Hubungan Kualitas Teknologi Informasi dan Penerapan Penuh SAP Berbasis Akrual

Konsisten dengan sistem informasi dan model perubahan manajemen akuntansi, survei di sektor swasta, melaporkan bahwa inefisiensi sistem informasi dan keterbatasan data, seperti ketidakmampuan sistem informasi yang ada untuk menyediakan data yang dapat dipercaya, akurat, dan up-to-date secara efektif, merupakan hambatan utama untu pelaksanaan dan kegunaan sistem manajemen akuntansi (Krumwiede, 1998; McGowan dan Klammer, 1997; Kwon dan Zmud, 1987; Shields dan Young, 1989). Krumwiede (1998), menunjukkan bahwa organisasi dengan teknologi informasi yang lebih maju mungkin lebih dapat menerapkan sistem akuntansi manajemen baru daripada organisasi dengan sistem informasi yang kurang canggih karena biaya pengolahan dan pengukuran yang lebih rendah.

Penelitian sebelumnya oleh Kusuma (2013) yang memperlihatkan terdapat hubungan positif dan signifikan antara sistem informasi dengan kesiapan pemerintah untuk menerapkan SAP berbasis akrual. Namun dalam penelitian yang dilakukan oleh Kusuma (2013) memperlihatkan terdapat hubungan negatif antara kualitas Teknologi Informasi dengan tingkat penerapan akuntansi

akrual. Studi ini menunjukkan bahwa teknologi informasi akan diminta untuk memfasilitasi dan mendukung pengenalan akuntansi akrual di sektor publik. Dari penjelasan diatas, maka hipotesis penelitian adalah:H5: Kualitas Teknologi Informasi Berpengaruh Positif Terhadap Penerapan Penuh SAP Berbasis Akrual.

2.6 Hubungan Dukungan Konsultan dan Penerapan Penuh SAP Berbasis Akrual

Terdapat sejumlah besar literatur akuntansi pemerintahan yang menggambarkan konsultan manajemen sebagai komunitas epistemis dari pengetahuan khusus dan keahlian, bantuan dan dukungan mereka dianggap diperlukan dalam iklim reformasi NPM saat ini. Jadi, konsultan manajemen telah diidentifikasi sebagai pengungkit utama dalam proses reformasi praktek manajemen di sektor publik dan memfasilitasi proses pelaksanaan sebagai dukungan teknis pelaksanaan dan juga sebagai "sumber pengetahuan" (Arnaboldi dan Lapsley, 2003; Hood, 1995; Lapsley dan Oldfield, 2001; Laughlin dan Pallot, 1998; Ouda, 2008). Argumen ini mengarah pada perumusan hipotesis berikut:

H6: Dukungan Konsultan Berpengaruh Positif Terhadap Penerapan SAP Berbasis Akrual.

3. METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian, Populasi dan Sampel, Jenis Data, Metode Pengumpulan Data

Jenis penelitian ini adalah penelitian asosiatif kausal. Populasi penelitian ini adalah satuan kerja Pemerintah Kota Medan. Sampel dipilih dengan menggunakan metode purposive sampling dengan sampel sebanyak 114 responden, Jenis data yang digunakan dalam penelitian adalah data primer, Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah

melakukan survey lapangan. Teknik pengumpulan data yang digunakan metode survey dalam penelitian ini adalah kuesioner. Dalam penelitian ini, kuesioner diantar langsung ke unit kerja pemerintah kota medan, yaitu Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD), dinas pendapatan dan dinas kependudukan dan catatan sipil.

3.2 Metode Analisis Data

Analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode analisis jalur (path analysis) dengan bantuan

Page 5: Jurnal Dini Rahmi Hasibuan 130522044

Structural Equation Modeling (SEM) yang dioperasikan melalui program AMOS versi 22 dan SPSS versi 22

3.2.1 Uji Validitas

Untuk mengetahui apakah kuesioner yang disusun tersebut itu valid atau sah, maka perlu diuji dengan uji korelasi antara skor (nilai) tiap-tiap butir pertanyaan dengan skor total kuesioner. Nilai patokan untuk uji validitas adalah koefisien korelasi yang mendapat nilai lebih besar dari 0,3 (Augustine dan Kristaung, 2013:70).

3.2.2 Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah indeks yang menujukkan sejauh mana alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Pengujian reliabilitas dilakukan terhadap setiap konstruk atau variabel yang digunakan dalam penelitian (Augustine

dan Kristaung, 2013:70). Alpha Cronbach mengindikasikan apabila kerelasian memiliki nilai yang tinggi, maka instrumen penelitian juga memiliki reliabilitas yang tinggi pada internal consistency dan umumnya Alpha Cronbach digunakan untuk skala interval (Augustine dan Kristaung, 2013:72).

Jika nilai Alpha Cronbach lebih besar dari 0,6, maka kuesioner penelitian bersifat reliabel (Augustine dan Kristaung, 2013:73, Noor, 2011:165).

3.2.3 Analisis Jalur

Dalam penelitian ini digunakan metode estimasi parameter Bayesian Estimation, dengan pertimbangan tidak membutuhkan asumsi normalitas mutlvariat, serta dalam jumlah sampel besar maka metode estimasi Bayes hasilnya akan mendekati metode maximum likelihood.

4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Instrumen Uji Data

4.1.1 Uji ValiditasBerikut hasil dari uji validitas terhadap butir-butir pertanyaan dari variabel Sumber Daya Manusia (X1), Komitmen Organisasi (X2), Resistensi Terhadap Perubahan (X3), Komunikasi (X4), Kualitas Teknologi Informasi (X5), Dukungan Konsultan (X6), dan Penerapan Penuh SAP Berbasis Akrual (Y). Hasil uji validitas dijelaskan pada tabel berikut:

Tabel 4.2Uji Validitas

Korelasi antara Nilai r hitung

Nilai r valid

Valid jika r hitung

> r valid

Pertanyaan 1 dengan total

0.883 0,3 Valid

Pertanyaan 2 dengan total

0.956 0,3 Valid

Pertanyaan 3 dengan total

0.893 0,3 Valid

Pertanyaan 4 dengan total

0.769 0,3 Valid

Pertanyaan 5 dengan total

0.85 0,3 Valid

Pertanyaan 6 dengan total

0.554 0,3 Valid

Pertanyaan 7 dengan total

0.536 0,3 Valid

Pertanyaan 8 dengan total

0.525 0,3 Valid

Pertanyaan 9 dengan total

0.725 0,3 Valid

Pertanyaan 10 dengan total

0.869 0,3 Valid

Sumber: Pengolahan Data dengan SPSS Versi 22.

4.1.2 Uji ReliabilitasPada kriteria internal consistency, pengujian reliabilitas dapat dilakukan

Page 6: Jurnal Dini Rahmi Hasibuan 130522044

dengan menggunakan nilai Alpha Cronbach (Augustine dan Kristaung, 2013:71-72). Jika nilai Alpha Cronbach lebih besar dari 0,6, maka kuesioner penelitian bersifat reliabel (Augustine dan Kristaung, 2013:73, Noor, 2011:165). Berikut hasil dari uji reliabilitas terhadap butir-butir pertanyaan yang valid.

Tabel 4.3Uji Reliabilitas

Variabel Nilai Alpha Cronbach

Nilai Kritis Keterangan

Kesimpulan

Sumber Daya Manusia (X1)

0.957 0.957>0.6

Reliabel

Komitmen Organisasi (X2)

0.892 0.892>0.6

Reliabel

Resistensi Terhadap Perubahan (X3)

0.798 0.798>0.6

Reliabel

Komunikasi (X4)

0.72 0.72>0.6 Reliabel

Kualitas Teknologi Informasi (X5)

0.769 0.769>0.6

Reliabel

Dukungan Konsultan (X6)

0.676 0.676>0.6

Reliabel

Penerapan Penuh SAP Berbasis Akrual (Y)

0.908 0.908>0.6

Reliabel

Sumber: Pengolahan Data dengan SPSS Versi 22

4.1.3 Analisis KorelasiAnalisis korelasi antar variabel Sumber Daya Manusia, Komitmen Organisasi, Resistensi Terhadap Perubahan, Komunikasi, Kualitas Teknologi Informasi, dan Dukungan Konsultan ditunjukkan pada hasil output berikut ini :

Tabel 4.4Correlations

EstimateX5 <--> X6

X4 <--> X6

X3 <--> X6

X2 <--> X6

X1 <--> X6

X4 <--> X5

X3 <--> X5

X2 <--> X5

X1 <--> X5

X3 <--> X4

X2 <--> X4

X1 <--> X4

X2 <--> X3

X1 <--> X3

X1 <--> X2

0,3860,4010,5730,5940,7520,2830,6940,4820,4540,5790,6800,5260,7120,8220,718

Sumber : Pengolahan Data Menggunakan AMOS versi 22

Dari hasil korelasi data diatas nilai estimasi bernilai positif. Hal ini berarti telah terlihat jelas bahwa terdapat korelasi (hubungan) antara dua variabel eksogen (independen).

Gambar 4.1 Model Analisis Jalur Menggunakan AMOS versi 22

Dari hasil output diatas pada total effects memiliki hasil yang sama pada output direct effects, yaitu 0,16 untuk variabel X1, 0,27 untuk variabel X2, 0,06 untuk variabel X3, -1,10 untuk variabel X4, -0,55 untuk

Page 7: Jurnal Dini Rahmi Hasibuan 130522044

variabel X5, dan 2,23 untuk variabel X6

terhadap variabel Y. Dengan demikian hasil dari uji hipotesis di atas dapat dibangun model jalur (Diagram Path) yang menjelaskan hubungan dari ke enam variabel tersebut.

Persamaan struktur untuk model diatas adalah sebagai berikut:

Y = 0,16 X1 + 0,27 X2 + 0,66 X3 – 1,10 X4– 0,55 X5 + 2,23 X6 + €

4.1.4 Pengujian Hipotesis

Gambar 4.2 Estimasi Parameter dengan Metode Bayes

Berdasarkan hasil AMOS pada Gambar 4.2, diketahui nilai koefisien regresi untuk pengaruh Sumber Daya Manusia (X1) terhadap Penerapan Penuh SAP Berbasis Akrual (Y ) adalah 0,151. Diketahui Sumber Daya Manusia (X1) memiliki pengaruh yang positif terhadap Penerapan Penuh SAP Berbasis Akrual (Y ). Untuk mengetahui pengaruh positif tersebut signifikan atau tidak, maka perhatikan nilai credible interval lower bound -0,083 dan upper bound 0,327. Ghozali (2014:349) menyatakan jika dalam range literval lower bound dan upper bound memuat angka 0, maka pengaruh tidak signifikan secara statistik. Perhatikan bahwa pengaruh Sumber Daya Manusia (X1) terhadap Penerapan Penuh SAP Berbasis Akrual (Y ) tidak signifikan secara statistik pada tingkat signifikansi 5%. Tidak signifikannya Sumber Daya Manusia terhadap Penerapan Penuh SAP Berbasis Akrual menurut penulis disebabkan karena sekitar 35% dari jumlah responden masih

kurang memahami dan kurang memiliki kemampuan yang sesuai untuk melaksanakan SAP berbasis akrual. Berdasarkan hasil AMOS pada Gambar 4.2 diketahui nilai koefisien regresi untuk pengaruh Komitmen Organisasi (X2) terhadap Penerapan Penuh SAP Berbasis Akrual (Y ) adalah 0,274. Diketahui Komitmen Organisasi (X2) memiliki pengaruh yang positif terhadap Penerapan Penuh SAP Berbasis Akrual (Y ). Untuk mengetahui pengaruh positif tersebut signifikan atau tidak, maka perhatikan nilai credible interval lower bound 0,028 dan upper bound 0,527. Perhatikan bahwa Komitmen Organisasi (X2) memiliki pengaruh yang signifiikan secara statistik terhadap Penerapan Penuh SAP Berbasis Akrual (Y ), hal ini menunjukkan pada taraf 5% Komitmen organisasi berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap Penerapan Penuh SAP Berbasis Akrual. Hasil penelitian ini tidak konsisten dengan hasil penelitian yang dilakukan

Page 8: Jurnal Dini Rahmi Hasibuan 130522044

oleh Ardiansyah (2013) yang menyebutkan komitmen organisasi tidak berpengaruh terhadap kesiapan penerapan SAP berbasis akrual karena dalam hal ini dimungkinkan komitmen organisasi akan mempunyai pengaruh pada saat pelaksanaan pada tahun 2015, dari kesimpulan atas perbandingan penelitian yang dilakukan maka pada tahun 2015 ini Komitmen Organisasi telah memiliki pengaruh secara positif dan signifikan terhadap Penerapan Penuh SAP Berbasis Akrual.

Berdasarkan hasil AMOS pada Gambar 4.2 diketahui nilai koefisien regresi untuk pengaruh Resistensi Terhadap Perubahan (X3) terhadap Penerapan Penuh SAP Berbasis Akrual (Y ) adalah 0,069. Diketahui Resistensi Terhadap Perubahan (X3) memiliki pengaruh yang positif terhadap Penerapan Penuh SAP Berbasis Akrual (Y ). Untuk mengetahui pengaruh positif tersebut signifikan atau tidak, maka perhatikan nilai credible interval lower bound -0,433 dan upper bound 0,572. Perhatikan bahwa pengaruh Resistensi Terhadap Perubahan (X3) terhadap Penerapan Penuh SAP Berbasis Akrual (Y) tidak signifikan secara statistik pada tingkat signifikansi 5%, hal ini menunjukkan resistensi terhadap perubahan berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap Penerapan Penuh SAP Berbasis Akrual. Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Herlina (2013) yang menyebutkan Resistensi Terhadap Perubahan ditunjukkan oleh keengganan dari pegawai bagian keuangan sebagai implementator untuk menyesuaikan diri dari kompetensinya dengan tuntutan perubahan sistem tersebut. Tidak signifikannya resistensi terhadap perubahan ini disebabkan oleh sekitar 40% dari responden telah menerima perubahan Standar Akuntansi Pemerintah berbasis akrual dan juga peran pemerintah pusat yang telah memberikan sosialisasi dan pelatihan kepada beberapa pegawai bagian

keuangan agar penerapan terhadap SAP berbasis akrual berjalan dengan baik.

Berdasarkan hasil AMOS pada Gambar 4.2, diketahui nilai koefisien regresi untuk pengaruh Komunikasi (X 4) terhadap Penerapan Penuh SAP Berbasis Akrual (Y) adalah -1,147. Diketahui Komunikasi (X 4

) memiliki pengaruh yang negatif terhadap Penerapan Penuh SAP Berbasis Akrual (Y). Untuk mengetahui pengaruh negatif tersebut signifikan atau tidak, maka perhatikan nilai credible interval lower bound -2,049 dan upper bound -0,227. Perhatikan bahwa Komunukasi (X 4) memiliki pengaruh yang signifikan secara statistik terhadap Penerapan Penuh SAP Berbasis Akrual (Y ). Hal ini menunjukan Komunikasi memiliki pengaruh yang negatif dan signifikan terhadap Penerapan Penuh SAP Berbasis Akrual. Hasil penelitian ini berbeda dengan yang dihipotesiskan, hal ini menunjukkan tidak ada pengaruh Komunikasi terhadap Penerapan Penuh SAP Berbasis Akrual. Hasil penelitian ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan Ardiansyah (2013) yang menyatakan Komunikasi berpengaruh positif signifikan terhadap Kesiapan Penerapan SAP Berbasis Akrual. Perbedaan hasil penelitian ini, menurut penulis adalah karena kurang efektifnya komunikasi pimpinan terhadap bawahannya yang ditunjukkan pada pengisian kuesioner penelitian dimana sebanyak 45% pegawai yang menyatakan cukup siap terhadap pengisian pada parameter komunikasi.

Berdasarkan hasil AMOS pada Gambar 4.2, diketahui nilai koefisien regresi untuk pengaruh Kualitas Teknologi Informasi (X5) terhadap Penerapan Penuh SAP Berbasis Akrual (Y ) adalah -0,554. Diketahui Kualitas Teknologi Informasi (X5) memiliki pengaruh yang negatif terhadap Penerapan Penuh SAP Berbasis Akrual (Y ). Untuk mengetahui pengaruh negatif tersebut signifikan atau tidak, maka

Page 9: Jurnal Dini Rahmi Hasibuan 130522044

perhatikan nilai credible interval lower bound -0,950 dan upper bound -0,162. Perhatikan bahwa Kualitas Teknologi Informasi (X5) memiliki pengaruh yang signifikan secara statistik terhadap Penerapan Penuh SAP Berbasis Akrual (Y). Hal ini menunjukan Kualitas Teknologi Informasi memiliki pengaruh yang negatif dan signifikan terhadap Penerapan Penuh SAP Berbasis Akrual. Hasil penelitian ini berbeda dengan yang dihipotesiskan, hal ini menunjukkan tidak ada pengaruh Kualitas Teknologi Informasi terhadap Penerapan Penuh SAP Berbasis Akrual. Hasil penelitian ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan Kusuma (2013) yang menyatakan Sistem Informasi berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap Pelaksanaan SAP. Perbedaan hasil penelitian ini, menurut penulis adalah Kualitas Teknologi Informasi yang masih belum memadai atau belum dapat mengakomodasi perubahan terkait penerapan akuntansi berbasis akrual, selain itu ada 36 % responden yang menyatakan pemerintah belum didukung oleh sistem dalam perangkat lunak SAP yang implementatif dan sistem informasi manajemen yang dilaksanakan secara cermat, tepat, akurat, presisi di tingkat pemerintah provinsi sampai kabupaten.

Berdasarkan hasil AMOS pada Gambar 4.2, diketahui nilai koefisien regresi untuk

pengaruh Dukungan Konsultan (X6) terhadap Penerapan Penuh SAP Berbasis Akrual (Y ) adalah 2,236. Diketahui Dukungan Konsultan (X6) memiliki pengaruh yang positif terhadap Penerapan Penuh SAP Berbasis Akrual (Y ). Untuk mengetahui pengaruh positif tersebut signifikan atau tidak, maka perhatikan nilai credible interval lower bound 1,504 dan upper bound 2,953. Perhatikan bahwa Dukungan Konsultan (X6) memiliki pengaruh yang signifikan secara statistik terhadap Penerapan Penuh SAP Berbasis Akrual (Y ). Hasil penelitian ini menunjukkan peran Dukungan Konsultan yang memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap Penerapan Penuh SAP Berbasis Akrual, dilihat dari sisi Sumber daya Manusia dimana sebagian pegawai yang masih belum memahami dan kurang memiliki kemampuan yang sesuai untuk melaksanakan SAP berbasis akrual, masih terdapat resistensi terhadap perubahan, komunikasi yang kurang efektif, serta Kualitas Teknologi Informasi yang masih belum memadai atau belum dapat mengakomodasi perubahan terkait penerapan akuntansi berbasis akrual, maka peran dukungan konsultan diperlukan untuk membangun atau meningkatkan kompetensi dari aparatur pemerintahan yang bertugas menyiapkan, menyusun, dan mengaudit laporan keuangan pemerintah.

5. KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:1. Variabel Sumber Daya Manusia (X1)

dan Resistensi Terhadap Perubahan (X3) berpengaruh positif, tetapi tidak terbukti berpengaruh signifikan secara statistik, hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian Herlina (2013).

2. Variabel Komitmen Organisasi (X2) dan Dukungan Konsultan (X6) berpengaruh positif dan terbukti berpengaruh signifikan secara statistik, hasil

penelitian ini tidak konsisten dengan penelitian Ardiansyah (2013).

3. Variabel Komunikasi (X4) dan Kualitas Teknologi Informasi (X5) berpengaruh negatif dan terbukti berpengaruh signifikan secara statistik, hasil penelitian ini tidak konsisten dengan penelitian Ardiansyah (2013) dan Kusuma (2013).

KETERBATASAN PENELITIAN

Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan, antara lain:

Page 10: Jurnal Dini Rahmi Hasibuan 130522044

1. Metode pengumpulan data menggunakan metode survey melalui kuesioner, kuesioner dibagikan hanya kepada satu lingkup satuan kerja Pemerintah Kota Medan yaitu Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD), Dinas Pendapatan, dan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, sehingga hasil penelitian ini tidak dapat digeneralisasi pada lingkup yang lebih luas.

2. Penelitian ini hanya menggunakan enam variabel independen (eksogen), yang merupakan faktor-faktor dari internal satuan kerja dan tidak mempertimbangkan faktor-faktor institusional lain atau faktor sosial lainnya yang lebih luas dan mungkin memiliki pengaruh signifikan terhadap tingkat penerapan akuntansi akrual.

SARAN

Penelitian ini memberikan beberapa poin saran, antara lain:

1. Kepada Pemerintah Kota Medan disarankan dalam menerapkan peraturan baru yang cukup rumit untuk diimplementasikan maka perlu diadakan pendidikan dan pelatihan yang bermutu sehingga dapat disosialisasikan dalam kegiatan pelaksanaan sehari-hari, sehingga seluruh pegawai bagian keuangan dapat memahami dan menerapkan pelaksanaan penerapan Akuntansi berbasis Akrual dengan baik.

2. Kepada peneliti selanjutnya agar memperluas ruang lingkup penelitian sehingga dapat memberikan kontribusi yang lebih berarti dalam bidang akuntansi pemerintahan. Peneliti selanjutnya juga disarankan untuk mempertimbangkan penggunaan variabel-variabel lain yang lebih luas selain variabel yang diteliti dalam penelitian ini.

REFERENSI

Adhikati, P and Mellamvik, F.,2011, “The Rise and Fall of Nepalese Control Government”. Journal of Accounting In Emerging Economics Vol 1 : 123-143

Ardiansyah, 2013, “ Factors Affecting The Readiness of PP No. 71 Tahun 2010 About Government Accounting Standards (Case Study On Working Units in KPPN Malang’s Working Area)”. Jurnal Ilmiah Mahasiswa FEB 1-17.

Augustine, Y., dan R. Kristaung., 2013, Metodologi Penelitian Bisnis dan Akuntansi, Jakarta , PT Dian Rakyat.

Bovaird, T.Loffer, E., 2013, Public Management and Governance, New York, Routledge.Buhr, N., 2010, From Cash to Accrual and Domestic To International Government Accounting Standard Setting in Last 30 Years, Makalah

disajikan pada Sixth Accounting History Internaional Conferenc, Wellington 19 August.

Damayanti, Ayu Ratna, 2013, “Akuntansi Akrual dan Penerapannya di Sektor Publik : Sebuah Agenda Pembaruan”, Modul BPKP, Universitas Hasanuddin Makassar.

Dalimunthe, J., Fadli And Muda, Iskandar., 2014, “ Study on the Impact of Government Complexity and Reguler Governments Size on Human Development Index in North Sumatera, Indonesia”. Global Journal of Management and Business Research: A Administration and Management Vol 14 issue 10

Diamond, Jack, 2002, Performance Budgetting: Is Accrual Accounting Required?, International Monetary Fund.

Erlina, 2011, Metodologi Penelitian, Medan , USU Press.

Page 11: Jurnal Dini Rahmi Hasibuan 130522044

EQ Mustafa, Zainal & Wijaya, Tony., 2012, Panduan Teknik Statistik SEM & PLS dengan SPSS AMOS, Yogyakarta , Cahaya Atma Pustaka.

_____ , dan Rasdianto, 2013, Akuntansi Keuangan Daerah Berbasis Akrual, Medan, Brama Ardian.

Faradillah, Andi., 2013, “Analisis Kesiapan Pemerintah Daerah Dalam Mnerapkan Standar Akuntansi Pemerintahan (Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010), Skripsi, Dipublikasikan, Universitas Hasanuddin Makassar.

Ghozali, Imam., 2014, Model Persamaan Struktural Konsep dan Aplikasi dengan Program Amos 22.0, Semarang , Badan Penerbit-UNDIP.

Hamid Solaemani, and Hojjat, Solaemani., 2013, “The Necessity of Applying Accrual Accounting In Establishing Performance Budgetting System: Analytical Study”. International Journal Of Accounting and Financial Reporting 2.2.

Harun, Harun., Karren,v and Eggletton,I., 2012, “Instituonalization of Accrual Accounting In The Indonesian Public Sector”. Journal of Accounting And Organizational Change, pp 257-285.

Herlina, Hetti., 2013, “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kesiapan Pemerintahan Daerah Dalam Implementasi PP 71 Tahun 2010 (Studi Empiris : Kabupaten Nias Selatan)”. Journals, pp 1-11.

Ibrahim, Pajaruddin., 2013, “Akuntansi Akrual dan Penerapannya Di Sektor Publik: Telaah Pustaka”, Skripsi, Dipublikasikan, Universitas Hasanuddin Makassar.

Ichsan, Muhammad., 2013, Manfaat Basis Akrual Akuntansi Pemerintahan: Pondasi Manajemen Biaya Entitas Pemerintahan”, Modul BPKP, Program Studi Magister Akuntansi

Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

_______________________, Kajian Variabel-Variabel Kesuksesan Penerapan Basis Akrual Dalam Sistem Akuntansi Pemerintahan”, Modul BPKP, Program Studi Magister Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Janet, V. Dan Robert, B.,2007, The New Public Service, New York: M.E, Sharpe

Khan, Abdul and Mayes, Sthepen., 2009, Transition to Accrual Accounting, Fiscal Affairs Departement, International Monetery Fund, September, 2009.

KSAP, 2010, Implementasi Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual pada Pemerintahan Daerah, Makalah disajikan dalam seminar pentahapan implementasi SAP akrual Pemerintah Daerah, Jakarta, 25 Maret.

KSAP, 2011, Laporan Keuangan Pemerintahan Daerah Menuju Akrual Basis dan Opini Wajar Tanpa Pengecualian. Makalah Disajikan dalam Seminar Nasional Ikatan Akuntan Indonesia Wilayah Sulawesi Selatan, Makassar, 18 Februari.

Kusuma Yudha Indra Muhammad, 2013, “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Penerapan Akuntansi Akrual pada Pemerintah”, Skripsi, Dipubliksikan, Universitas Diponegoro Semarang.

Likierman, A., 2003, Planning And Controlling UK Public Expenditure On A Resource Basis, Public Money & Management 23, 45-50

Maksum, Azhar., Hamid, Rustam And Muda, Iskandar., 2014, “The Impact of Treasurer’s Experience and Knowledge on the Effectiveness of the Administration and Preparation of the Accountability Reporting System in

Page 12: Jurnal Dini Rahmi Hasibuan 130522044

North Sumatera”. Asian Journal of Finance & Accounting Vol 6 No. 2

Mehrolhassani, Hossien Muhammad., Emami, Moghzan and Mahani., 2015, “Implementation Status Of Accrual Accounting system in Health Sector”, Global Journal Of Health Science Vol 7.

Muda, Iskandar., Erlina And Bukit, Rina., 2014, “ The Effect of Fiscal Potential Fiscal Needs and Internal Control on the Provincial Intergovernmental Transfer Allocation in the District/ Cities in The North Sumatera – Indonesia”. International Journal of Management Sciences and Business Research Vol 3 Issue 10.

____________., Rafiki, Ahmad., 2014, “ Human Resources Development and Performance of Government Province of Employees: A Study in North Sumatera, Indonesia”.Journal of Economics and Behavioral Studies Vol 6 No. 2, pp 152-162

__________________________,And Harahap, Rezeki Martua., 2014, “ Factor Influencing Employees’s Performance: A study on the Islamic Banks in Indonesia”.International Journal of Business and Social Science Vol 5 No. 2.

____________., Rasdianto And Lubis, Safri Muhammad., 2014, “Implementation of the Cash Revenue System: A case Study in the Local Government Task Forces’ Unit of North Sumatera Province, Indonesia”.Information Management and Business Review Vol 6, No. 2, pp 96-108

Mulyana, Budi., 2009. Penggunaan Akuntansi Akrual di Negara-Negara Lain: Tren di Negara-Negara OECD.(http:// Sutaryofe.staff.uns.ac.id/files/2

011/10/akuntansi-berbasis-akrual.pdf)Diakses pada tanggal 23 Januari 2015

Nasution, Nur., 2010, Manajemen Perubahan, Cetakan ke-1, Bogor, Ghalia Indonesia.

Noor, J ., 2011, Metodologi Penelitian Untuk Skripsi, Tesis, Disertasi & Karya Ilmiah, Jakarta, Kencana.

Nurzaimah, Rasdianto And Muda, Iskandar., 2014,” Analysis on the Timelines of the Accountability Report by the Treasurer Spending in Task Force Units in Indonesia”. International Journal of Academic Research in Accounting Finance and Management Science Vol 4, pp 176-190

Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 Tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (Berbasis Akrual).

Pusat Litbang Pembangunan dan Keuangan Daerah Badan Penelitian dan Pengembangan Kementrian Dalam Negeri, 2010. Kesiapan Pemerintah Daerah dalam Implementasi SAP Berbasis Akrual Penuh Berdasarkan PP No. 71 Tahun 2010, Jakarta.

Renyowijoyo, Muindro., 2008, Akuntansi Sektor Publik Organisasi Nonlaba, Edisi Pertama, Jakarta, Mitrawacana Media (STIE Trisakti).

___________________., 2008, Akuntansi Sektor Publik Organisasi Nonlaba, Edisi Pertama, Jakarta, Mitrawacana Media (STIE Trisakti).

Saman Muhammadi, Maher Mohammadi, and Zare Sahar., 2012, Implementation to Full Accrual Basis in Governmental Organizations (Case Study : Shiraz University of Technology Iran)”. Interdiciplinary Journal Of Contemporary Research In Business and Economics. pp. 287-298.

Page 13: Jurnal Dini Rahmi Hasibuan 130522044

Simanjuntak, B., 2010, “Moving Toward Accrual Accounting”. Makalah disajikan pada Regional Public Service Conference, Jakarta, 8 November.

South Asian Federation of Accountants, 2006, A Study Accrual Based Accounting For Governments and Public Sector Entities in SAARC Countries, New Delhi, SAFA.

Stamatiadis, F., Eriotis, N. And Vasiliou, D., 2009, “Assessing Accrual Accounting Reform In Greek Public Hospital: An Empirical Investigation”. International Journal of Economic Science and Applied Research, 4,1, PP 153-184.

Sugiyono, 2012, Metodologi Penelitian Bisnis, Cetakan ke-16. Bandung, Alfabeta.

Sunarto, 2004, Perilaku Organisasi, Yogyakarta, AMUS Yogyakarta.

Tickell Geofrey, 2010, “Cash To Accrual Accounting: One Nation’s Dilemma”. The International Business and Economics Research Journal, pp. 9-11.

Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan Negara

_____________, Nomor 1 Tahun 2004 Tentang Keuangan Negara.

Upping, P.Oliver, J., 2011, ”Accounting Change Model for The Public Sector: Adopting Luder’s Model for Developing Countries”. International Review of Business Resarch Papers Vol 7-1: 364-380.

Wahrmann, Sally A., 2014, A Change In Accounting Methods From Cash To Accrual, Trade Journals, pp 106.

Watskin, A. Edward, C. 2007, “Accounting New Public Management and American Politics”. Theoritical Insights Into The National Performance Research Critical, Perspective on Accounting 18: 33-58.

Wibowo, 2006, Manajemen Perubahan, Edisi 1, Jakarta, PT Raja Grafindo Persada.

Wijaya, Henryanto, 2008, Standar Akuntansi Pemerintahan (PP No. 24 Tahun 2005) Untuk Pengelolaan Keuangan Negara yang Transparan dan Akuntabel. Jurnal Akuntansi / Tahun XII No. 3, 313-323.