jurnal bagus

Embed Size (px)

DESCRIPTION

jurnal jurnal

Citation preview

  • KaPaNG ENDOfIt DarI taMaN NasIONaL GUNUNG HaLIMUN sEBaGaI PENGHaMBat PErtUMBUHaN MIKrOBa PatOGEN

    Salmonella thypi DaN Candida albicans

    ruth Melliawati dan Puspita suci Wulandari Pusat Penelitian Bioteknologi LIPI, Cibinong 16911

    Bogor

    ABSTRACT

    Endophytic fungi live inside plants without harming the host. The purpose of this research was to screen endophytic fungi which could inhibit Salmonella thypi and Candida albicans, as well as characterizing of endophytic fungi, and antimicrobial compound produced by endophytic fungi. Some methods were used on this research. Diffusion agar plate methode was used to screen endophytic fungi which could produce antimicrobial compound against Salmonella thypi and Candida albicans. Standard plate count was used to measure fungi growth. Antimicrobial compound produced by endophytic fungi was analized by TLC and HPLC technique, compared with standard antibiotic, chloramphenicol and nystatin. The result showed 5 kinds of endophytic fungi produced antimicrobial compounds against Salmonella thypi. The largest zone of inhibition was 115 mm2 shown by Hl.25F.112. Two kinds of endophytic fungi were able to inhibit Candida albicans with the largest inhibiting zone was 164 mm2 shown by Hl.108F.481. The morphology of Hl.108F.481 indicated that this fungus had vertical hypha with sporangium at the end of the hypha and Hl.25F.112 had partioned hypha and oval-shape ascus. TLC and HPLC analysis showed that water extract of Hl.25F.112 (1s), chloroform extract of Hl.25F.112 (1c) and chloroform ectract of Hl.108F.481 (2c) contained anti-microbial compound with retention time (RT) closed to chloramphenicol and water phase of Hl.25F.112 (1s) closed to nystatin.

    Key words: endophytic fungi, screening, antimicrobial compound, TLC, HPLC

    PENGaNtar

    Indonesiamemilikikuranglebih30.000jenistumbuhan,25%diantaranyaadalahtumbuhanobat(PraptiwidanHarapini, 2005). Kapang endofit merupakan mikroba yang hidupdidalamjaringantanaman,tanpamerugikantanamaninangnya(Petrini,1991).Tumbuhanmerupakaninangbagikapang endofit dan diketahui bahwa kapang endofit dapat menghasilkanzatbioaktif(StrobeldanDaisy,2003).Zatbioaktifmerupakanmetabolitsekunderdaritumbuhanyangdapatdigunakansebagaibahanuntukterapisuatujenispenyakit(Billet al.,1994).

    Salah satukawasan IndonesiayangmempunyaikeanekaragamanhayatiyangtinggiadalahTamanNasionalGunungHalimun.TamanNasionalinimerupakansumberdayaalamdansumberdayamikrobayangbelumbanyakdigalidandimanfaatkan.DilaporkanolehMelliawatidkk.(2003)bahwadari126sampeltumbuhanyangtelahdiisolasidariTamanNasionalGunungHalimun,diperoleh532isolatkapangdan238isolatbakteri.Penemuanmikroorganismetersebutmerupakanpeluangbesaruntukmendapatkanisolatbaruyangmenghasilkansenyawabioaktifyangmungkinbergunabaikuntukindustri,pertanianmaupunkedokteran.

    Dalambidangkedokteran,penyakitinfeksimerupakanmasalahyangcukupseriusyangseringmenyebabkankematian (Madigan et al., 2000). Sampai saat inipenanggulanganpenyakitinfeksiyangcukupefektifadalahdenganantibiotik.Penggunaanantibiotikdalamwaktuyanglamaakanmenyebabkanbakteripatogenmenjadiresisten.Namunseiringdenganperkembangandanperubahankondisilingkungan,menimbulkanberbagaimasalahsepertiyangdikemukakanSanglard(2001)danBonjaret al.(2004)bahwajumlahdanjenispenyakitinfeksimenjadiluas(1),zatantimikrobasemakinberspektrumsempitsehinggahanyaefektifuntukjenispatogentertentu(2),danadakecenderunganmikrobaresistenterhadapzatantimikrobatertentu(3).Haliniyangmendorongparaahlikesehatan,mencarisumberbahanobatbaruuntukmengatasimikrobapatogen,salahsatunyaadalahmenggunakanpotensidarimikroba endofit. Diketahui bahwa bakteri S. thypipenyebabinfeksibagiandalamtubuh,terutamasaluranpencernaansedangC. albicanspenyebabkeputihan(infeksialatkelaminwanita).MakatujuanpenelitianiniadalahmenyeleksikapangendofityangmenghasilkansenyawabioaktifantimikrobapatogenS. thypidanC. albicans.

    Berk. Penel. Hayati: 13 (101107), 2008

  • Kapang Endofit dari Taman Nasional Gunung Halimun102

    BaHaN DaN Cara KErJa

    Mikroba

    Kapang endofit yang digunakan sebanyak 30 isolat yangberasaldariTamanNasionalGunungHalimun(TNGH)JawaBarat(Melliawatidkk.,2003).IsolattersebutmerupakankoleksiPuslitBioteknologiLIPICibinong.MikrobapatogenS. thypidanC. albicans diperolehdariLaboratoriumMikrobiologiFakultasKedokteranUniversitasSebelasMaretSurakarta.

    seleksi Kapang Potensial

    Seleksi kapang endofit penghasil senyawa antimikroba dilakukandenganmetodedifusiagarpadat(Diffusion Agar Plate Methode).MetodeseleksidiambildariMelliawatidkk. (2007). Pengamatan dilakukan dengan mengukur diameter zona hambat di sekitar kapang endofit. (Desriani danLestari,2004;Strobelet al.,2001).LuaszonahambatdihitungdenganrumusdalamSukaraet al.(1992).

    Pola Pertumbuhan Kapang Endofit terseleksi

    Kapang endofit terseleksi diinokulasikan ke dalam Erlenmeyer500mlyangberisimediumcairPotato Dextrose Broth(PDB)100ml.Diinkubasikandalamincubator shakerpada suhu ruang selama 57 hari. Pengamatan dilakukan setiap24jamterhadappertumbuhanselkapangdanpHmedium.Penghitunganjumlahselkapangdilakukandenganmetodepengenceranbertingkat.Polapertumbuhankapangendofit, penting dipelajari untuk mengetahui pertumbuhan kapangsecaramaksimalkarenadiperkirakansenyawabioaktifdiperolehsecaramaksimalpadapertumbuhankapangyangmaksimal.Setelahdiketahuipolapertumbuhanseldarikapangterseleksi,makadilanjutkanmemproduksisenyawaaktiftersebutmelaluifermentasicair.Kedalam

    Erlenmeyer1 literyangberisimediumPDB300ml,diinokulasikan 3% (v/v) suspensi kapang endofit, kemudian diinkubasikandalaminkubatoryangdilengkapipengocokdengankecepatan150rpm.Inkubasidilakukanpadasuhuruang,selama5hariuntukisolatkapangHL.25F.112dan2hariuntukisolatkapangHL.108F.481(lamainkubasimasing-masingpadafase stasioner).

    analisis

    Analisis dilakukan menggunakan Kromatografi Lapis Tipis(KLT),spotyangterdeteksiditentukannilaiRf-nyadenganrumusdalamKhopkar(1990),nilairfadalah

    JaraktitikpusatspotzatterlarutRf =

    Jarakyangditempuhfasegerak

    dan analisis ekstrak hasil kolom menggunakan Kromatografi CairKinerjaTinggi(KCKT)menurutGritteret al.(1991)

    KondisiKCKTyangdigunakan: Pompa : Jasco,PU-980 Detektor : Jasco, UV-970 MD-910 multiwavelenght Pencetak : Jasco, 807-PT Integrator Kolom : mBondapakTMC1810mm 1235A(3,9300mm) Suhukolom : SuhuRuang Fasegerak : Kloroform:Metanol=1:4 Lajuair : 1ml/menit Panjanggelombang : 319nm Tekanan : 98100kg/cm2 Volumeinjeksistandart: 5ml Volumeinjeksicontoh: 20ml Sistem : Isokratik

    HasIL

    tabel 1. Hasil seleksi kapang endofit terhadap mikroba patogen C. albicans dan S. typhi (7 isolat kapang terseleksi dari 30 isolat yang diuji)

    No.Isolat

    asal tanaman Kode Isolat Luas Zona Hambat (mm2)

    C. albicans S. thypi

    9 Altingia exelca Noronha HL.20F.90 - 79

    11 Saurauia pendula Bl. HL.25F.112 - 115

    23 Mallotus paniculatus HL.65F.293 - 80

    26 Bridellia glauca Blume HL.66F.302 - 90

    28 Begonia robusta Blume HL.103F.465 79 -

    29 Laportea stimulans (L.F.) gaud. Ex. Mig HL.108F.476 - 90

    30 Laportea stimulans (L.F.) gaud. Ex. Mig HL.108F.481 164 -

  • MelliawatidanWulandari 103

    c c

    b b

    aa

    A BGambar 1. Zona yang dibentuk oleh kapang HL.25F.112 terhadap S. thypi (A) dan oleh kapang HL.108F.481 terhadap C. albicans (B) pada medium NA. a. Kapang endofit b. Mikroba patogen a. Kapang endofit b. Mikroba patogen c. Zona hambat

    A B C

    c

    ba

    Gambar 2. Morfologi kapang HL.25F.112 pada medium PDA umur 5 hari. Secara makroskopis dalam cawan Petri (A) dan mikroskopis pada perbesaran 100 (B). Pada perbesaran 1000 (C). a. Askus b. Sekat c. Hifa

    c

    b

    a b

    A B CGambar 3. Morfologi kapang HL.108F.481 pada medium PDA umur 5 hari secara makroskopis dalam cawan petri (A), penampakan mikroskopis kapang pada perbesaran 100 (B), dan sporangium yang sudah pecah pada perbesaran 1000 (C) a. Sporangium yang belum pecah b. Sporangiofor c. Kolumela

  • Kapang Endofit dari Taman Nasional Gunung Halimun104

    tabel 2. Hasil KLT pada silica gel 60 F254, dengan eluen Kloroform:Metanol = 1:4 (Gambar 6)

    Kode sampel C : M rf UV 254 nm Pereaksi Warna

    Cf Kloramfenikol 1 : 4 0,78 fluoresense tidak berwarna

    1c HL.25 F.112Ekstrak dlm kloroform

    1 : 4 0,70 fluoresense coklat pink

    1s HL.25 F.112Ekstrak dlm air

    2 : 3 0.82 fluoresense kuning ungu

    2s HL.108 F.481Ekstrak dlm air

    5 : 2 0.70 fluoresense kuning ungu

    2c HL.108 F.481Ekstrak dlm kloroform

    1 : 4 0,80 fluoresense coklat ungu

    Nt Nistatin 1 : 4 0.74 fluoresense ungu tua

    tabel 3. Hasil analisis KCKT dengan eluen Kloroform:Metanol = 1:4

    No. Kode sampel rt sampel Luas area

    (%)senyawa Pembanding

    rt senyawa Pembanding

    Deviasi %

    1. HL.108F.481 2c (A2)

    3,245 72,2 kloramfenikol 3,122 3,94

    2. HL.25F.112 1c (A3)

    3,200 81,4 kloramfenikol 3,122 2,49

    3. HL.25F.112 1s (B2)

    3,205 68,7 kloramfenikol 3,122 2,66

    2,193 1,9 nistatin 2,122 3,35

    Gambar 4. Pola pertumbuhan dan kondisi pH kapang HL.25F112 selama proses fermentasi, pada medium PDB selama 7 hari, suhu ruang, 150 rpm

    01020304050607080

    0 1 2 3 4 5 6 7

    Waktu (Hari)

    Sel kapang 106 CFU/ml pH Media

    8

    67

    0

    54321

    Gambar 5. Pola pertumbuhan dan kondisi pH dari kapang HL.108F.481 selama proses fermentasi, pada medium PDB selama 7 hari, suhu ruang,150 rpm

    01020304050607080

    0 1 2 3 4 5Waktu (Hari)

    Sel Kapang 104 CFU/ml pH media

    123

    0

    45678

    Gambar 6. Hasil KLT senyawa antimikroba kapang endofit pada silica gel 60 F254 dengan senyawa pembanding antibiotik kloramfenikol dan nistatin pada UV 254 nm (A) dan setelah pewarnaan dengan serium sulfat 1% (B).a. Spot antibiotik kloramfenikol (Cf).b. Spot fase kloroform kapang HL.25 F.112 (1c). c. Spot fase air kapang HL.25 F.112 (1s).d. Spot fase air kapang HL.108 F.481 (2s).e. Spot fase kloroform kapang HL.108 F.481 (2c).f. Spot antibiotik nistatin (Nt).

    abcdef

    A B

  • MelliawatidanWulandari 105

    PEMBaHasaN

    seleksi kapang endofit terhadap mikroba patogen

    Hasil seleksi terhadap 30 isolat kapang endofitdiperoleh 7 isolat kapang potensial yang menghasilkan senyawabioaktifantimikrobapatogen.LimaisolatkapangmenghambatpertumbuhanS. typhidan2isolatkapangmenghambatpertumbuhanC. albicans.LuasdayahambatkapangendofitdiperlihatkanpadaTabel1.Duaisolatdiantaranyamemperlihatkanzonahambatyangcukuptinggi,yaituisolatkapangHL.25F.112menghasilkanzonahambatdenganluas115mm2terhadapS. thypi (Gambar1A)danisolatkapangHL.108F.481denganluaszonahambat164mm2terhadapC. albicans (Gambar1B).Keduaisolatinimampumenghasilkanzonahambatlebihbesardariisolatyanglainnya.Zonahambatmenunjukkankemampuankapangtersebutmensekresikansenyawabioaktifkedalammediumdengantujuanmempertahankanhidupdenganmenghambatpertumbuhanmikrobalainyangadadisekitarnya.

    Pengamatan mikroskopis kapang endofit

    HasilpengamatanterhadapisolatkapangHL.25F.112yangditumbuhkanpadamediumPDA,secaravisualmemilikimiseliumyanglebatberwarnaputihkeunguan.Secaramikroskopiskapang inimemilikiaskusyangberbentukbulatmemanjang,sertahifayangbercabangdanbersekat,sepertipadaGambar2Bdan2C.KapangHL.25F.112diisolasidaribatangtumbuhanSaurauia pendula Bl.ataudikenaldengannamakileho(Melliawatiet al., 2004). Secara tradisional daun tanaman inidimanfaatkanmasyarakatsebagaiobattetesmata(Haradaet al.,2002).HasilujiseleksimenunjukkanbahwaisolatkapangHL.25F.112potensialmenghambatpertumbuhanbakteriS. thypi.

    IsolatkapangHL.108F.481dalammediumPDApadacawanpetri,memperlihatkankoloniberwarnacoklatkehijauandanbeberapawaktukemudianmenjadicoklattua.Secaramikroskopis,memilikihifategakyangpadaujungnyaberbentukbulatberwarnacoklatkehitaman,bagianiniadalahsporangiumyangberisispora(Gambar3Bdan3C).Hasilpengamatanterhadapkapangtersebutmenunjukkan tanda-tandakearahgenusAspergillus,namunmasihperluditeliti lebihlanjut.IsolatkapangHL.108F.481diisolasidaribatangtumbuhanLaportea stimulans(L.F.)Gaud. Ex. Mi. atau dikenal dengan namaGaud.Ex.Mi.ataudikenaldengannamapulus(Melliawatiet al,2004).Daun tumbuhan ini biasaDauntumbuhaninibiasadimanfaatkanmasyarakatsekitaruntukmengatasipenyakit

    batuk,menggigil,dansakitmata(Haradaet al.,2002).IsolatkapangHL.108F.481mampumenghambatkhamirC. albicansdenganmemperlihatkanzonajernihyangluas.

    Pola pertumbuhan kapang endofit terseleksi

    PolapertumbuhanisolatkapangHL.25F112(Gambar4),memperlihatkanpopulasimaksimaldicapaipadaharike-5dengan populasi sel tertinggi dicapai 7 107CFU/mldanpH medium 5,57. Sementara untuk HL.108F.481 (Gambar 5)memperlihatkanpertumbuhanmaksimalpadaharike-2dengan populasi tertinggi diperoleh 7,3 105CFU/mldengankondisipHsangatrendah(2,52).TurunnyapHdisebabkankarenaterjadiproseskatabolismesumberkarbonoleh kapang endofit yang menyebabkan terakumulasinya sejumlahasamdalammedium.KhususnyaisolatkapangHL.108F.481mengalamimasaeksponensialsangatsingkatdemikianjugafasestationer.Penentuanfasepertumbuhanpentinguntukdilakukankarenaberkaitandenganketepatanwaktusuatuselkapangmenghasilkanmetabolitsekunder.PenelitianSimanjuntaket al.(2002)membuktikanbahwaprodukmetabolitsekundermulaidihasilkankapangdenganintensitasterbesarpadaakhirfaseeksponensialatauawalfasestasioner(saatbeberapasumbernutrisimulaiterbatas)hinggaakhirfasekematian.

    Fasestasionerdimulaiketikasel-selkapangtidaklagi menunjukkan pertambahan jumlah yang signifikan. Penurunankecepatantumbuhterjadikarenaketerbatasanunsur-unsurpertumbuhansetelahdigunakanpadafasesebelumnya.Saraswatiet al.(2003)menginformasikanbahwasuasanakekuranganO2akanmengurangiproduksienergi untuk pertumbuhan, sekaligusmengalihkanpenggunaan substrat untuk pemeliharaan sel danpembentukanmetabolitsekunder.

    Proses fermentasi dan ekstraksi

    Prosesfermentasidilakukanterhadapkeduakapangtersebut.IsolatkapangHL.25F.112dipanenpadaharikelima(Gambar4)sedangisolatkapangHL.108F.481pemanenandilakukanpadaharikedua(Gambar5).Filtratdarimasing-masingkapangdiekstrakdengankloroformsebagaipelarutnonpolarsebabdimungkinkanadajenissenyawayanglarutdalampelarutpolarmaupunnonpolar.Hasilekstraksiberupasampeldalamfaseairyangdiuapkandenganevaporator(kuranglebih100 C)sedangfasekloroformdikeringanginkanuntukmendapatkanekstrakyangpekat.Sampelfaseairdilarutkandenganmetanolsebagaipelarutpolardanekstrakkloroformtetapdilarutkandengankloroformsebagaipelarutnonpolar.

  • Kapang Endofit dari Taman Nasional Gunung Halimun106

    analisis dengan KLt

    Senyawa pembanding digunakan antibiot ikkloramfenikolyangdilarutkandalamairdannistatindilarutkandalampelarutmetanol.Keduaantibiotiktersebutdigunakansebagaisenyawapembanding,karenasampaisaatiniantibiotiktersebutmasihdipakaiuntukmengobatipenyakityangdisebabkanolehS. thypidanC. albicans. Selainituantibiotiktersebutmempunyaispektrumyangluas.

    HasilanalisisKLTdiperlihatkanpadaTabel2danGambar6.BerdasarkandatainidapatdiketahuibahwasampelHL.25F.112fasekloroform(1c)padaC:M=1:4diperoleh Rf = 0,7, sedangkan pada fase air (1s) terangkat baikpadaperbandinganC:M=2:3denganRf=0,82.SampelHL.108F.481faseair(2s)tidakdapatmenunjukkanspotyangbaikpadatiapperbandinganeluen,namunterlihatcukup baik pada C:M = 5:2 dengan Rf = 0,7, sedangkan fasekloroform(2c)menunjukkanspotyangjelaspadaC:M=1:4denganRf=0,8.

    analisis KCKt

    Berdasarkanhasilanalisis,dapatdiketahuibahwasebagianbesarsenyawaantimikrobayangdihasilkanolehmikroba endofit memiliki RT yang mendekati antibiotik kloramfenikol (Tabel 3).Kloramfenikolmerupakanantibiotiksintetisyangmemilikiaktivitasmenghambatpertumbuhanmikroba patogenmelaluimekanismepenghambatansintesisprotein.Kloramfenikolmampumelekatpadasubunit50Sribosom,danmampumelakukanpengikatanasamaminobarupadarantaipeptidayangmulaitimbulsehinggamengganggusintesisproteinmikrobapatogen,sedangkannistatinmenghambatpertumbuhanmikrobapatogenmelaluimekanismepenghambatansintesis membran sel (Katzung, 1997). Untuk antibiotik pembandingnistatinhanyaditemukansatujenissenyawasajayangmendekatiRTnistatin.

    Selainsenyawa-senyawayangmemilikiRTmendekatiRTsenyawapembanding,masihbanyakpulasenyawalain hasil produksi kapang endofit yang belum diketahui jenisnya.Untukmengetahuijenissenyawayangterbentuk,perludiadakananalisislebihlanjutdenganmenggunakanpembandingantibiotikyangberanekaragam.

    Kesimpulan penelitian ini adalah kapang endofit asal TamanNasionalGunungHalimunmempunyaipotensiuntukdikembangkanmenjadi sumberdayamikrobauntukkeperluanprodukfarmasi(antibiotik).Tujuhisolatkapangendofit terseleksimenghambatpertumbuhanmikrobapatogen(5isolatterhadapS. typhidan2isolat

    terhadapC. albicans).HasilanalisisKCKTterhadapekstrakHl.108F.481menunjukkanRTyangmendekatikloramfenikolsedangekstrakHL.25F.112menghasilkanRTyangmendekatikloramfenikoljuganistatin.PenelitianinimasihperludilanjutkandenganmenggunakanGC,NMRuntukmengetahuiidentitassenyawadanstruktursenyawabioaktiftersebut.

    UCaPaN tErIMa KasIH

    UcapanterimakasihdisampaikankepadaPimpinanProyekPenelitianBioteknologiLIPIyangtelahmemberidanadankesempatanuntukmelakukanpenelitianini.Disampaikanpulaucapanterimakasihkepadasdr.Nuryatidansdr.Bustanyangmembantupenelitianinisehinggapenelitianinidapatberjalandenganlancar.

    KEPUstaKaaN

    BillGFF,RelaezJD,PolishookMT,Diez-MatasGA,HorrvsWH,ClappC,DufresneKM,BymeM,Nallin-OmsteadRG,JenkinsM,MojinaL,Huang,danBergstromJD,1994.Distributionofzarogozicacid (sualestatins)among filamentous ascomycetes. Mycological Research98: 733739.

    BonjarGHS,FooladiMH,MahdaviMJdanShahghasiA,2004.Broad-spectrum,ANovelAntibacterialfromStreptomyces sp. Biotechnol. 3(2):126130.

    DesrianiAMdanLestariY,2004.ScreeningofStretomycesspp.Producing-LaktamaseInhibitoryProtein.Hayati11(3):8892.

    GritterRJ,BobbittJM,danSchwartingAE,1991.Pengantarkromatografi. Penerbit ITB, Bandung.

    HaradaK,RahayuM,MuzakkirA,2002.Medicinal Plant of Gunung Halimun National Park, West Java, Indonesia.JICA.PALMediaCitra,Bandung.

    Katzung BG, 1997. Farmakologi Dasar dan Klinik.PenerbitBukuKedokteranECG,Jakarta.

    KhopkarSM,1990.Konsep Dasar Kimia Analitik.PenerbitUI,Jakarta.

    MadiganMTdanMartinkoJM,ParkerJ,2000.Brock Biology of Microorganism.PrenticeHallInc.,NewJersey.

    MelliawatiR,OktovianiDM,ParwatiT,SimanjuntakP,2003.ProduksiSenyawaAktifAntimalariaHasilFermentasiBacilluspolymixtaAT12.J. Biosains dan Tekn. Ind.3(1): 2427.

    Melliawati R, Simanjuntak P, Harmastini, Karsono H, LekatompessyS, WidawatiT,WidyaningrumDN,OktavinaF, IsmawatiE, Febrianti,Nuryati,Nurdjanah,RivaiA,SukmawijayaD,Adang,danMuplih,2004.PengembanganAgensiaBiologis,untukPupukBiodanPengendalianPenyakitTumbuhan.Laporan Teknik Penelitian Puslit Biotek-LIPI

  • MelliawatidanWulandari 107

    Melliawati R, Ismawati E, Octavina F. 2007. Kapang Endofitik PotensialSebagaiPenghasilAntiMikrobaPatogen.Jurnal Berkala Ilmiah Biologi. 6(1) : 917.

    PetriniO,1991.Fungalendophytesoftreeleaves.In:MicrobialEcologyofleaves(Andew,J.andHirano,S.Eds.)Springer-Verlag, New York, 179197.

    Praptiwi,danHarapiniM,2005.AktivitasAntibakteriEkstrakMetanolBuahMbosi (Dysoxylum gaudichandianum(A.Juss)Mi.)danPenapisanSenyawaKimianya.Biota 10(2): 9397.

    SanglardD,2001.IntegratedAntifungalDrugDiscoveryinCandida albicans.Nature Biotechnology19:212213.

    SaraswatiR,SyamsuK,SusilowatiN,LailaB,danAndhayaniRS,2003. ProduksiMasaSelRhizobiumdenganTeknologiBioproses.J. Mikrobiol. Ind. 8(2): 4752.

    SimanjuntakP,MelliawatiR,SoekmantoA,ParwatiT,danBustanussalam,2002.PengembanganBahanBakuZatBioaktif Anti Malaria dari Kapang Endofit Tumbuhan Obat Indonesia.Laporan Teknik Penelitian Puslit Biotek-LIPI.

    StrobelGdanBDaisy, 2003.BioprospectingforMicrobialEndophyteandTheirNaturalProducts.Microbiol. and Mol. Bio. Rev. 67(4): 491502.

    StrobelGA,DirkseE,SearsJ,danMarkworthC,2001.Plant-Microbe InteractionsVolatileAntimicrobials FromMuscodor albus,aNovelEndophyticFungus.Microbiol. 147: 29432950.

    SukaraE, MelliawatiR,SaonoS,1992.AmylasesProductionFromCassavabyanIndigenousYeast.J. Sci. Tech. Develop9(1): 157168.

    Reviewer: Dr. Ni'matuzahroh