13
Laporan Analisis Anion Disusun Oleh : CHO MEITA BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tujuan Percobaan Menentukan jenis Anion yang terdapat pada sampel dengan Analisis Kimia Kualitatif Anorganik. 1.2 Prinsip Percobaan Anion merupakan unsur non logam yang bermuatan negatif. Metode yang digunakan untuk mengidentifikasi Anion ini adalah Analisis Kimia Kualitatif anorganik. Ion-ion diidentifikasi menurut sifat fisika dan kimianya. 1.3 Teori Percobaan Kimia analisis secara garis besar dibagi dalam dua bidang yang disebut analisis kualitatif dan analisis kuantitatif. Analisis kualitatif membahas identifikasi zat-zat. Urusannya adalah unsur atau senyawaan apa yang terdapat dalam suatu sampel atau contoh. Pada pokoknya tujuan analisis kualitatif adalah memisahkan dan mengidentifikasi sejumlah unsur Analisis kuantitatif berurusan dengan penetapan banyak suatu zat tertentu yang ada dalam sampel atau contoh. (Underwood, 1986) Banyak pendekatan yang dapat digunakan untuk melakukan analisis kualitatif. Ion-ion dapat diidentifikasi berdasarkan sifat fisika dan kimianya. Beberapa metode analisis kualitatif modern menggunakan sifat fisika seperti warna, spektrum absorpsi, spektrum emisi, atau medan magnet untuk mengidentifikasi ion pada tingkat konsentrasi yang rendah. Namun demikian kita juga dapat menggunakan sifat fisika dan kimia untuk mengembangkan suatu metode analisis kualitatif menggunakan alat-alat yang sederhana yang dipunyai hampir semua laboratorium. Sifat fisika yang dapat diamati langsung seperti warna, bau, terbentuknya gelembung gas atau pun endapan merupakan informasi awal yang berguna untuk analisis selanjutnya. (Svehla, 1990) Cara identifikasi anion tidak begitu sistematik seperti pada identifikasi kation. Salah satu cara penggolongan anion

jurnal Analisis Anion

Embed Size (px)

DESCRIPTION

smoga

Citation preview

Page 1: jurnal  Analisis Anion

Laporan Analisis Anion

Disusun Oleh : CHO MEITA

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Tujuan PercobaanMenentukan jenis Anion yang terdapat pada sampel dengan Analisis Kimia

Kualitatif Anorganik.

1.2 Prinsip PercobaanAnion merupakan unsur non logam yang bermuatan negatif. Metode yang

digunakan untuk mengidentifikasi Anion ini adalah Analisis Kimia Kualitatif anorganik. Ion-ion diidentifikasi menurut sifat fisika dan kimianya.

1.3 Teori PercobaanKimia analisis secara garis besar dibagi dalam dua bidang yang disebut

analisis kualitatif dan analisis kuantitatif. Analisis kualitatif membahas identifikasi zat-zat. Urusannya adalah unsur atau senyawaan apa yang terdapat dalam suatu sampel atau contoh. Pada pokoknya tujuan analisis kualitatif adalah memisahkan dan mengidentifikasi sejumlah unsur Analisis kuantitatif berurusan dengan penetapan banyak suatu zat tertentu yang ada dalam sampel atau contoh. (Underwood, 1986)

Banyak pendekatan yang dapat digunakan untuk melakukan analisis kualitatif. Ion-ion dapat diidentifikasi berdasarkan sifat fisika dan kimianya. Beberapa metode analisis kualitatif modern menggunakan sifat fisika seperti warna, spektrum absorpsi, spektrum emisi, atau medan magnet untuk mengidentifikasi ion pada tingkat konsentrasi yang rendah. Namun demikian kita juga dapat menggunakan sifat fisika dan kimia untuk mengembangkan suatu metode analisis kualitatif menggunakan alat-alat yang sederhana yang dipunyai hampir semua laboratorium.Sifat fisika yang dapat diamati langsung seperti warna, bau, terbentuknya gelembung gas atau pun endapan merupakan informasi awal yang berguna untuk analisis selanjutnya. (Svehla, 1990)

Cara identifikasi anion tidak begitu sistematik seperti pada identifikasi kation. Salah satu cara penggolongan anion adalah pemisahan anion berdasarkan kelarutan garam-garam perak, garamgaram kalsium, barium dan seng. Selain itu ada cara penggolongan anion menurut Bunsen, Gilreath dan Vogel.

Bunsen menggolongkan anion dari sifat kelarutan garam perak dan garam bariumnya, warna, kalarutan garam alkali dan kemudahan menguapnya. Gilreath menggolongkan anion berdasarkan pada kelarutan garam-garam Ca, Ba, Cd dan garam peraknya. Sedangkan Vogel menggolongkan anion berdasarkan pada proses yang digunakan dalam identifikasi anion yang menguap bila diolah dengan asam dan identifikasi anion berdasarkan reaksinya dalam larutan. Identifikasi anion yang menguap bila diolah dengan asam dibagi dua lagi yaitu anion membentuk gas bila diolah dengan HCl encer atau H2SO4 encer, dan anion yang membentuk gas atau uap bila diolah dengan H2SO4 pekat. Demikian pula identifikasi anion berdasarkan reaksi dalam larutan dibagi dua yaitu anion yang diidentifikasi dengan reaksi pengendapan dan dengan reaksi redoks.

Page 2: jurnal  Analisis Anion

Berikut adalah reaksi-reaksi sampel dengan asam sulfat dingin. Anion lainnya tidak memberikan reaksi dengan asam sulfat pekat dalam keadaan dingin, tetapi nitrat bereaksi menghasilkan uap coklat dari NO2 yang dihasilkan, dan asetat memberikan bau khas cuka jika direaksikan dengan asam sulfat pekat. Identifikasi anion meliputi analisis pendahuluan, analisis anion dari zat asal dan analisis anion dengan menggunakan larutan ekstra soda. Dari hasil analisis sebelumnya (data kelarutan) dan pengetahuan tentang kation yang ada, dapat memberikan petunjuk tentang anion yang mungkin ada atau tak ada dalam larutan sampel. Sebagai contoh, zat asal larut dalam air panas, kation yang ditemukan Pb2+, anion yang mungkin ada adalah klorida karena PbCl2 larut dalam air panas. Tidak mungkin nitrat karena timbal nitrat mudah larut dalam air dingin.

Analisis kualitatif menggunakan dua macam uji, yaitu reaksi kering dan reaksi basah. Reaksi kering dapat digunakan pada zat padat dan reaksi basah untuk zat dalam larutan. Untuk Reaksi Kering pemeriksaan Anion dalam sampel yang masih berbentuk zat biasanya dilakukan dengan menggunakan larutan Ekstrak Soda (ES). Larutan ekstrak soda dibuat dengan memasak cuplikan dalam larutan jenuh natrium karbonat selama 10 menit, lalu disaring. Filtrat yang diperoleh disebut ekstrak soda (ES). Karena ES suasana basa maka larutan ES ini tidak dipergunakan tanpa pengaturan suasana yang tepat. Biasanya sebelum digunakan ditambahkan dulu asam. Fungsi larutan ekstrak soda adalah untuk mengendapkan kation logam berat dan untuk mempertinggi kelarutan anion.. Pada pemanasan dengan penambahan Na2CO3 ion-ion logam diendapkan dalam bentuk oksida, hidroksida, karbonat dan karbonat basa. Bila Na2CO3 yang ditambahkan banyak maka CrO42- yang dapat larut makin banyak.

BAB II

ALAT DAN BAHAN

2.1 ALAT Tabung reaksi Pipet tetes Erlenmeyer 100 mL Rak tabung Hot Plate Penangas Air Penjepit Tabung Kertas Isap

2.2 BAHAN Sampel Anion (E, F, G, H) Aquades Larutan HCl Larutan H2SO4 Larutan FeCl3 Larutan Amilum Larutan I2 Larutan Fe(SO4)2 Larutan NaSCN Larutan HNO3 Larutan H2O2

Page 3: jurnal  Analisis Anion

Larutan KMnO4 Larutan PbOAc Larutan NaOH Larutan AgNO3 Larutan K2CrO4

BAB III

PROSEDUR

3.1 Identifikasi Sianida (CN-)A. Uji dengan Perak Nitrat1. Larutan sampel dituangkan kedalam tabung reaksi2. Ditambahkan larutan AgNO3 ke dalam tabung tersebut tetes demi tetes3. Perubahan yang terjadi diamati dan ditentukan reaksinyaB. Uji dengan Asam Sulfat Pekat1. Sedikit garam sianida dipanaskan dengan asam sulfat pekat2. Uji nyala dilakukan terhadap karbon monoksida yang dihasilkan3. Perubahan yang terjadi diamati dan ditentukan reaksinyaC. Uji Biru Prusia1. Larutan sampel dituangkan kedalam tabung reaksi2. Sampel dibasakan dengan larutan NaOH3. Ditambahkan beberapa mL Larutan Fe(SO4)24. Campuran dididihkan5. Campuran yang telah dingin diasamkan dan ditambahkan larutanFeCl36. Perubahan yang terjadi diamati dan ditentukan reaksinya3.2 Uji TiosulfatA. Uji dengan HCl encer1. Larutan sampel dituangkan kedalam tabung reaksi2. Ditambahkan HCl encer, lalu dipanaskan3. Uji dilakukan dengan kertas saring yang telah dibasahi dengan larutan K2CrO44. Perubahan yang terjadi diamati dan ditentukan reaksinyaB. Uji dengan Larutan Iod1. Larutan sampel dituangkan kedalam tabung reaksi2. Ditambahkan larutan iod3. Perubahan yang terjadi diamati dan ditentukan reaksinyaC. Uji dengan Larutan PbOAc1. Larutan sampel dituangkan kedalam tabung reaksi2. Ditambahkan larutan Timbal secara berlebih3. Campuran dipanaskan hingga terbentuk endapan4. Perubahan yang terjadi diamati dan ditentukan reaksinya3.3 Uji NitritA. Uji dengan HCl encer1. Larutan sampel dituangkan kedalam tabung reaksi2. Ditambahkan HCl encer sehingga diperoleh warna dan uap3. Perubahan yang terjadi diamati dan ditentukan reaksinyaB. Uji dengan Kalium Iodida1. Larutan sampel dituangkan kedalam tabung reaksi2. Ditambahkan larutan Kalium Iodida

Page 4: jurnal  Analisis Anion

3. Campuran tersebut diasamkan dengan asam asetat/asam sulfat encer4. Ditambahkan beberapa tetes amilum5. Perubahan yang terjadi diamati dan ditentukan reaksinyaC. Uji dengan Kalium Permanganat1. Larutan Kalium Permanganat yang sebelum telah diasamkandituangkan kedalam tabung reaksi2. Kemudian ditambahkan Larutan sampel3. Perubahan yang terjadi diamati dan ditentukan reaksinya3.4 Uji Kromat dan DikromatA. Uji dengan larutan Perak Nitrat1. Larutan sampel dituangkan kedalam 3 tabung reaksi2. Kemudian ditambahkan larutan AgNO3 sehingga terbentuk endapan3. Kedalam 3 tabung tersebut ditambahkan masing-masing asam nitrat encer,ammonia dan asam asetat.4. Kemudian ditambahkan HCl dan dipanaskan5. Perubahan yang terjadi diamati dan ditentukan reaksinyaB. Uji dengan Timbal Asetat1. Larutan sampel dituangkan kedalam 3 tabung reaksi2. Ditambahkan larutan Timbal3. Kedalam 3 tabung tersebut ditambahkan masing-masing asam nitrat encer,ammonia dan NaOH4. Perubahan yang terjadi diamati dan ditentukan reaksinyaC. Uji dengan H2O21. Larutan sampel dituangkan kedalam tabung reaksi2. Sampel diasamkan dengan larutan HCl3. Ditambahkan amil alcohol4. Ditambahkan larutan H2O2 tetes pertetes5. Perubahan yang terjadi diamati dan ditentukan reaksinya3.5 Uji PermanganatA. Uji dengan H2O21. Larutan sampel dituangkan kedalam tabung reaksi2. Sampel diasamkan dengan larutan HCl3. Ditambahkan amil alcohol4. Ditambahkan larutan H2O2 tetes pertetes5. Perubahan yang terjadi diamati dan ditentukan reaksinyaB. Uji dengan NaOH1. Larutan sampel dituangkan kedalam tabung reaksi2. Ditambahkan larutan NaOH3. Perubahan yang terjadi diamati dan ditentukan reaksinyaC. Uji dengan H2SO4 encer1. Larutan sampel dituangkan kedalam tabung reaksi2. Ditambahkan larutan H2SO4 encer3. Perubahan yang terjadi diamati dan ditentukan reaksinya3.6 Uji AsetatA. Uji dengan H2SO4 encer1. Larutan sampel dituangkan kedalam tabung reaksi2. Ditambahkan larutan H2SO4 encer, kemudian campuran tersebut dipanaskan.3. Perubahan yang terjadi diamati dan ditentukan reaksinyaB. Uji dengan AgNO31. Larutan sampel dituangkan kedalam tabung reaksi

Page 5: jurnal  Analisis Anion

2. Ditambahkan larutan AgNO3 ke dalam tabung tersebut tetes demi tetes3. Perubahan yang terjadi diamati dan ditentukan reaksinyaC. Uji dengan FeCl31. Larutan sampel dituangkan kedalam tabung reaksi2. Ditambahkan larutan FeCl33. Campuran tersebut dipanaskan hingga terbentuk endapan4. Perubahan yang terjadi diamati dan ditentukan reaksinya3.7 Uji KloridaA. Uji dengan H2SO4 pekat1. Larutan dituangkan kedalam 2 tabung reaksi2. Ditambahkan larutan asam sulfat3. Salah satu tabung dimasukkan kedalam penangas4. Perubahan yang terjadi diamati dan ditentukan reaksinyaB. Uji dengan AgNO31. Larutan sampel dituangkan kedalam tabung reaksi2. Ditambahkan larutan AgNO3 ke dalam tabung tersebut hingga terbentukendapan3. Kemudian ditambahkan larutan Ammonia encer, Kalium sianida atautiosulfat4. Perubahan yang terjadi diamati dan ditentukan reaksinyaC. Uji dengan PbOAc1. Larutan sampel dituangkan kedalam tabung reaksi2. Ditambahkan larutan PbOAc ke dalam tabung tersebut3. Perubahan yang terjadi diamati dan ditentukan reaksinya3.7 Uji Sulfida A. Uji dengan HCl atau H2SO4 encer1. Larutan dituangkan kedalam tabung reaksi2. Ditambahkan larutan asam klorida atau asam sulfat3. Hasil diuji dengan kertas saring yang telah dibasahi dengan PbOAc4. Perubahan yang terjadi diamati dan ditentukan reaksinyaB. Uji dengan Perak Nitrat1. Larutan dituangkan kedalam 2 tabung reaksi2. Ditambahkan larutan asam nitrat panas dan dingin kedalam masingmasingtabung3. Perubahan yang terjadi diamati dan ditentukan reaksinyaC. Uji dengan Timbal Asetat1. Larutan sampel dituangkan kedalam tabung reaksi2. Ditambahkan larutan PbOAc ke dalam tabung tersebut3. Perubahan yang terjadi diamati dan ditentukan reaksinya

BAB IV

Page 6: jurnal  Analisis Anion

HASIL PENGAMATAN

4.1 Data PengamatanNo. Kode Sampel Uji Fisik Hasil Warna Bau Kejernihan1 E Bening Tidak berbau Jernih Cl -

2 F Ungu Tidak berbau Berwarna MnO43 G Bening Tidak berbau Jernih S2O32-

4 H Bening Berbau cuka Jernih CH3COO

4.2 Reaksi1. A. Sampel EAnion Klorida, Cl-- Cl- + AgNO3 a AgCl ↓ + NO3-

end.putih1. B. Sampel FAnion Permanganat, MnO4- 2 MnO42- + 5 H2O2 + 6H+ a 5O2 + 2 Mn2+ + 8H2O coklat kehitaman1. C. Sampel GAnion Sulfit, S2O32-- S2O3- + I2 a 2I- + S4O62-1. D. Sampel HAnion Asetat, CH3COO-- CH3COO- + AgNO3 a CH3COOAg ↓ endapan putih- 6 CH3COO- + 3Fe3+ + 2H2O a [Fe3(OH)2(CH3COO)6]+ + 2H+- [Fe3(OH)2(CH3COO)6]+ + 4H2O a 3Fe(OH)2CH3COO ↓ + CH3COOH + H+endapan coklat

BAB V

PEMBAHASAN

Tujuan dari praktikum ini adalah menentukan jenis Anion yang terdapat pada sampel dengan Analisis Kimia Kualitatif Anorganik. Pada setiap sampel dilakukan uji-uji yang menghasilkan reaksi-reaksi spesifik.1. A. Sampel E2. Larutan tidak berbau dan tidak berwana3. Dari keterangan tersebut larutan tidak mungkin mengandung Anion MnO42-, CH3COO-, CrO42-, Cr2O7 2-, Karena anion-anion tersebut merupakan anion yang spesifik dalam hal warna dan bau. 4. Dilakukan uji dengan Larutan Perak Nitrat menghasilkan endapan berwarna putih,kemungkinan Anion adalah Cl-. Dengan reaksi :Cl- + AgNO3 a AgCl ↓ + NO3- end.putihMaka anionnya adalah Cl-.

1. B. Sampel F

Page 7: jurnal  Analisis Anion

2. Larutan tidak berbau dan berwarna ungu kehitaman.3. Dari keterangan diatas kemungkinan Larutan mengandung Anion MnO42- karena larutan yang mengandung MnO4 2- akan berwarna ungu kehitaman.4. Untuk memastikan dilakukan dengan uji dengan larutan H2O2 menghasilkan larutan coklat kehitaman. Kesimpulannya anion tersebut adalah MnO4 2- karena MnO42- direaksikan dengan H2O2 menghasilkan larutan Mangan yang berwarna coklat kehitaman dengan reaksi:2 MnO42- + 5 H2O2 + 6H+ a 5O2 + 2 Mn2+ + 8H2Ocoklat kehitamanMaka anionnya adalah Permanganat, MnO42-.1. C. Sampel G2. Larutan tidak berwarna dan tidak berbau3. Dari keterangan tersebut larutan tidak mungkin mengandung Anion MnO42-, CH3COO-, CrO42-, Cr2O72-, Karena anion-anion tersebut merupakan anion yang spesifik dalam hal warna dan bau.4. Dilakukan uji dengan larutan I2, Larutan yang asalnya berwarna coklat ketikaditambahkan larutan sampel maka larutan menjadi jernih. Maka Anion adalah Sulfitkarena tiosulfit tereduksi menjadi tiosulfat. Dengan reaksi :S2O3- + I2 a 2I- + S4O62-lar. tidak berwarnaMaka anion tersebut adalah positif Tiosulfit, S2O3-.1. D. Sampel H1. Larutan tidak berwarna tetapi berbau cuka2. Dari keterangan tersebut larutan tidak mungkin mengandung Anion MnO42-,CrO42-, Cr2O72-, Karena anion-anion tersebut merupakan anion yang spesifik dalam hal warna. Tetapi bau khas cuka dari ion CH3COO- kemungkinan larutan ini mengandung anion CH3COO-.3. Untuk memastikan dilakukan uji terhadap larutan AgNO3 menghasilkan endapan putih. Kemungkinan ion CH3COO- karena ion tersebut menghasilkan endapan putih CH3COOAg ketika direaksikan dengan AgNO3 dengan reaksi : CH3COO- + AgNO3 a CH3COOAg ↓endapan putihKemudian dilakukan uji dengan larutan FeCl menghasilkan endapan berwarna jingga. Ion CH3COO- akan menghasilkan endapan berwarna coklat ketika bereaksi dengan FeCl3. Dengan reaksi :- 6 CH3COO- + 3Fe3+ + 2H2O a [Fe3(OH)2(CH3COO)6]+ + 2H+- [Fe3(OH)2(CH3COO)6]+ + 4H2O a 3Fe(OH)2CH3COO↓ + CH3COOH + H+endapan coklatMaka anion tersebut adalah CH3COO-.

BAB VI

Page 8: jurnal  Analisis Anion

KESIMPULAN

Dari percobaan diatas didapat kesimpulan sebagai berikut :- Sampel E mengandung anion Cl-- Sampel F mengandung anion MnO4- Sampel G mengandung anion S2O3-- Sampel H mengandung anion CH3COO

DAFTAR PUSTAKA

c Day, JR dan Underwood. Analisis Kimia Kuantitatif. Jakartac Harjadi, W. 1993. Ilmu Kimia Analitik Dasar. Erlangga. Jakarta.c Svehla, G, 1990, Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro, Edisike-5. PT Kalman Media Pustaka. Jakartac Sukardjo, 1985. Kimia Anorganik .Bina Aksara. Yogyakartac Vogel. 1990. Analisis Anorganik Kualitatif. PT. Kalman Media Pustaka. Jakarta.http://chomeita.wordpress.com/tuu-gaasss/kimia-analitik/laporan-analisis-anion/http://staff.unila.ac.id/sonnywidiarto/files/2011/09/bab-5-analisis-kation-anion.pdfIdentifikasi ion bromine - Br-Ion Br- dengan gas Cl2 menjadikan larutan bewarna kuning. Jika larutan dikocokdengan karbon disulfide, Br2 yang terjadi akan larut dalam karbon disulfide danwarna larutan akan berubah menjadi cokelat.Reaksinya identifikasinya adalah sebagai berikut:Cl2(g) + 2Br-(aq) --> 2Cl-(aq) [kuning] + Br2(g)Br2 larut dalam CS2 à warna cokelatIdentifikasi ion chlorine - Cl-Ion Cl- dengan larutan perak nitrat terjadi endapan putih, yang larut dalam larutanamoniak.Reaksi identifikasinya adalah sebagai berikut:Ag+(aq) + Cl-(aq) --> AgCl(s) [putih]AgCl(s) + 2NH3(aq) --> Ag(NH3)2 + Cl-(aq)Identifikasi ion karbonat - CO32-Ion CO32- dengan larutan asam klorida menghasilkan gas karbon dioksida. Jika gas ini dialirkan ke dalam air kapur Ca(OH)2, dapat mengeruhkan air kapur. Reaksi identifikasinya adalah sebagai berikut:2H+(aq) + CO32-(g) --> H2O(l) + CO2(g)CO2(g) + Ca2+(aq) + 2OH-(aq) --> CaCO3(s) [putih] + H2O(l)Identifikasi ion yodida - IIonI- dengan gas Cl2 menjadikan larutan bewarna kuning. Jika dikocok dengankarbon disulfide, I2 yang terjadi larut dalam karbon disulfide dan warna larutan akan berubah menjadi ungu.Reaksi identifikasinya adalah sebagai berikut:Cl2(g) + 2I-(aq) --> 2Cl-(aq) [kuning] + I2(s)I2 larut dalam CS2 --> warna ungu

Identifikasi ion nitrat - NO3-

Page 9: jurnal  Analisis Anion

Ion NO3- dengan asam sulfat pekat dan larutan besi(II) sulfat pekat akan menghasilkan suatu cincin cokelat. Reaksi identifikasinya adalah sebagai berikut:NO3-(aq) + 4H+(aq) + 3e- --> NO(g) + 2H2O(l)3Fe2+(aq) --> 3Fe3+(aq) + e-----------------------------------------------------------------------------NO3-(aq) + 4H+(aq) + 3Fe2+(aq) --> NO(g) + 2H2O(l) +3Fe3+(aq)NO(g) + Fe2+ (aq) --> FeNO2+(aq) [cokelat]Identifikasi ion pospat - PO43 -Ion PO43 - dengan larutan campuran MgC l2, NH4OH, dan NH4Cl (magnesia mixture) menghasilkan endapan putih. Reaksi identifikasinya adalah sebagai berikut:Mg 2+ (aq) + NH4OH(aq) + PO43 -(aq) --> MgNH4(s) [putih] + OH- (aq)Identifikasi ion sulfide - S 2 -Ion S 2 - dengan larutan HCl terbentuk gas H 2S yang berbau telur busuk. Gas ini jika dikenakan pada kertas saring yang dicelupkan dalam timbale acetate Pb(CH3COO)2 menyebabkan kertas saring berubah menjadi hitam. Reaksi identifikasinya adalah sebagai berikut:2H+ (aq) + S 2 -(aq) --> H2S(g)H2S(g) + Pb 2+ (aq) --> PbS(s) [hitam] + 2H+ (aq)Identifikasi ion sulfite - SO32 -Ion SO32 - dengan larutan asam klorida menghasilkan gas SO 2. Gas ini dikenakan pada kertas saring yang telah dicelupkan ke dalam larutan kalium bikromat K2Cr2O7 dan asam sulfat. Gas SO2 akan mengubah warna kertas saring ini dari jingga menjadi hijau.Reaksi identifikasinya adalah sebagai berikut:2H+ (aq) + SO32 -(aq) --> H2O(l) + SO2(g)SO2(g) + 2H2O(l) --> SO42 -(aq) + 4H+ (aq) + 2e - | x 3Cr2O72 -(aq) + 14H+ (aq) + 6e - --> 2Cr 3+ (aq) + 7H2O(l)-------------------------------------------------------------------------Cr2O72 -(aq) [jingga] + 3SO2(g) + 2H+ (aq) --> 2Cr 3+ (aq) + 3SO42 -(aq) + H2O(l)Identifikasi ion sulfate - SO42 -Ion SO42 - dengan larutan barium klorida dan asam klorida menghasilkan endapanputih.Reaksi identifikasinya adalah sebagai berikut:Ba 2+ (aq) + SO42 -(aq) --> BaSO4(s) [putih]