11
LHS 2.1.4 Fisik Dasar dan Sumber Daya Alam Karakteristik fisik dasar dan sumber daya alam terdiri dari sumber daya tanah dan geologi, hidrologi, klimatologi dan flora fauna. Aspek tersebut sebagai dasar dalam menganalisis aspek dasar fisik yang berada di Kecamatan Danurejan. 2.1.4.1. Tanah dan Geologi Kondisi tekstur tanah pada daerah perencanaan masuk dalam golongan grumusol. Selain itu secara morfologi bentang alam Kecamatan Danurejan masuk kategori landai. Hal tersebut dipengaruhi kemiringan lahan, yang sebagian besar berada dalam kelerengan 0-2 % selebihnya wilayah yang terletak di sepanjang Sungai Code mempunyai kemiringan 25- 100%. Hal tersebut dipengaruhi oleh ketinggian wilayah yang berada pada 110 m diatas permukaan air laut dan adanya sungai yang membentuk kemiringan yang curam. 2.1.4.2. Hidrologi Kecamatan Danurejan dilewati oleh Sungai Code yang terletak di tengah Kota Yogyakarta. Luas area pengairan dari Sungai Code dimulai dari utara sampai selatan yaitu Kecamatan Gondomanan, Kecamatan Danurejan, Kecamatan Kraton, Kecamatan Gondokusuman, Kecamatan Pakualaman, Kecamatan Mantrijeron dan Kecamatan Mergangsan. Panjang area pengaliran dari Sungai Code yang melalui Kecamatan Danurejan sekitar 808 m yang membelah Kelurahan Tegal Panggung dan Kelurahan Suryatmajan. Selain itu potensi air tanah pada Kecamatan Danurejan dengan kedalaman antara 7-15 m. 2.1.4.3. Klimatologi Berdasarkan data monografi kelurahan menunjukkan bahwa Kecamatan Danurejan tidak merata dalam aspek klimatologi pada setiap kelurahan yang dinaunginya. Dengan suhu rata-rata 29 o C maka masuk dalam kategori panas yang sesuai dengan iklim rata-rata Indonesia. Hal tersebut kurang didukung dengan keberadaan perindang seperti pepohonan/taman yang dapat mengurangi suhu wilayah tersebut. Faktor yang dapat mempengaruhi tingginya suhu udara Kecamatan Danurejan yaitu tingkat kepadatan wilayah yang tinggi dan sistem kegiatan wilayah yang tinggi pula. Tabel XX Klimatologi Kecamatan Danurejan No. Kelurahan Suhu (C) Curah Hujan (mm/th) 1 Suryatmajan 32 758 2 Tegal Panggung 30 2000 3 Bausasran 24 200 Sumber: Monografi Kelurahan, 2011

job desk LHS FA

Embed Size (px)

Citation preview

5/16/2018 job desk LHS FA - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/job-desk-lhs-fa 1/11

 

LHS

2.1.4 Fisik Dasar dan Sumber Daya Alam

Karakteristik fisik dasar dan sumber daya alam terdiri dari sumber daya tanah dan

geologi, hidrologi, klimatologi dan flora fauna. Aspek tersebut sebagai dasar dalam

menganalisis aspek dasar fisik yang berada di Kecamatan Danurejan.

2.1.4.1. Tanah dan Geologi

Kondisi tekstur tanah pada daerah perencanaan masuk dalam golongan grumusol.

Selain itu secara morfologi bentang alam Kecamatan Danurejan masuk kategori landai. Hal

tersebut dipengaruhi kemiringan lahan, yang sebagian besar berada dalam kelerengan 0-2 %

selebihnya wilayah yang terletak di sepanjang Sungai Code mempunyai kemiringan 25-

100%. Hal tersebut dipengaruhi oleh ketinggian wilayah yang berada pada 110 m diatas

permukaan air laut dan adanya sungai yang membentuk kemiringan yang curam.

2.1.4.2. Hidrologi

Kecamatan Danurejan dilewati oleh Sungai Code yang terletak di tengah Kota Yogyakarta.

Luas area pengairan dari Sungai Code dimulai dari utara sampai selatan yaitu Kecamatan

Gondomanan, Kecamatan Danurejan, Kecamatan Kraton, Kecamatan Gondokusuman,

Kecamatan Pakualaman, Kecamatan Mantrijeron dan Kecamatan Mergangsan. Panjang area

pengaliran dari Sungai Code yang melalui Kecamatan Danurejan sekitar 808 m yang

membelah Kelurahan Tegal Panggung dan Kelurahan Suryatmajan. Selain itu potensi air

tanah pada Kecamatan Danurejan dengan kedalaman antara 7-15 m.

2.1.4.3. Klimatologi

Berdasarkan data monografi kelurahan menunjukkan bahwa Kecamatan Danurejan

tidak merata dalam aspek klimatologi pada setiap kelurahan yang dinaunginya. Dengan suhu

rata-rata 29oC maka masuk dalam kategori panas yang sesuai dengan iklim rata-rata

Indonesia. Hal tersebut kurang didukung dengan keberadaan perindang seperti

pepohonan/taman yang dapat mengurangi suhu wilayah tersebut. Faktor yang dapat

mempengaruhi tingginya suhu udara Kecamatan Danurejan yaitu tingkat kepadatan wilayah

yang tinggi dan sistem kegiatan wilayah yang tinggi pula.

Tabel XX Klimatologi Kecamatan Danurejan

No. KelurahanSuhu

(C)

Curah Hujan

(mm/th)

1 Suryatmajan 32 758

2 Tegal Panggung 30 2000

3 Bausasran 24 200Sumber: Monografi Kelurahan, 2011

5/16/2018 job desk LHS FA - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/job-desk-lhs-fa 2/11

 

2.1.4.4. Flora dan Fauna

Keberadaan flora dan faunan penting peranannya dalam mendukung sebuah

ekosistem yang berkelanjutan. Flora dan fauna dalam wilayah perencanaan rata berupa jenis

budidaya dari masyarakat.

2.1.4.4.1 Flora

Jenis vegetasi yang diusahakan oleh masyarakat di Kecamatan Danurejan yaitu

berjenis buah-buahan dengan 21 macam tanaman dan tanaman hias sejumlah 4 jenis. Jenis

vegetasi yang spesifik yang mewakili keistimewaan dari daerah tidak ada, hal tersebut

menunjukkan bahwa tingkat keragaman dari flora Kecamatan Danurejan sangat tinggi dengan

daerah lainnya di Indonesia. Hal tersebut diakibatkan berbagai faktor seperti tekstur tanah

dan iklim. Jenis vegetasi terutama buah-buahan dapat menjadi sumber bahan baku pertanian

dalam skala mikro/rumahan untuk memenuhi konsumsi secara lokal. Pengelolaan

pengembangan yang tersistematis dapat dilakukan untuk mendukung hal tersebut. Selain itu

 juga sebagai bentuk upaya dalam mendukung kebijakan tata ruang dengan alokasi RTH

sebesar 30%.

Tabel XX Jenis Vegetasi Kecamatan Danurejan

No. Kelompok Jenis Flora Jumlah

1.

Buah-buahan

Alpokat 32

2. Belimbing 413. Nangka 15

4. Melinjo 7

5. Jambu Air 20

6. Jambu Biji 27

7. Sirsak 19

8. Sawo 21

9. Pisang 219

10. Pepaya 130

11. Sukun 2

12. Mangga 540

13. Rambutan 375

14. Duku 2

15. Jeruk Siam 15

16. Durian 2

17. Kelengkeng 11

18. Duwet 10

19. Dondong 3

20. Kepel 2

21. Klengkeng 11

Jumlah 1504

1. Tanaman hias Anggrek 17172. Kuping Gajah 5

5/16/2018 job desk LHS FA - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/job-desk-lhs-fa 3/11

 

3. Heliconia 360

4. Melati 11

Jumlah 2138Sumber: Kecamatan Dalam Angka,2010

2.1.4.4.2 Fauna

Keberadaan beberapa jenis binatang diantaranya memberikan kontribusi jumlah

keseluruhan fauna yang hidup di Kecamatan Danurejan. Jenis unggas merupakan hewan

peliharaan yang dipelihara oleh masyarakat baik untuk keperluan pangan atau kesenangan.

Jumlah unggas sekitar 1610 ekor yang sebagian besar berjenis ayam buras. Pengembangan

sektor peternakan unggas merupakan salah satu peranan dalam mendukung sektor ekonomi

masyarakat.

Tabel XX Jenis Fauna Kecamatan Danurejan

No. Jenis Fauna Jumlah

1. Lele 5

2. Ayam Buras 1540

3. Itik 70

4. Sapi potong 3

Jumlah 1618Sumber: Kota Yogyakarta Dalam Angka,2009

5/16/2018 job desk LHS FA - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/job-desk-lhs-fa 4/11

 

FA

Analisis Sumber Daya Air

Analisis ini dipergunakan untuk mendapatkan bentuk dan pola kewenangan, pola

pemanfaatan, dan pola kerjasama pemanfaatan sumber daya air yang ada dan yang sebaiknya

dikembangkan di dalam BWP. Berdasarkan identisifikasi terhadap kebijkan dan karakteristik 

wilayah menyangkut sistem tata air terdapat bentuk pengelolaan yang dapat dikembangkan

pada nantinya. Pada dasarnya dalam sistem tata air telah diatur lewat peraturan perundangan

dari tingkat atas sampai bawah yaitu negara sampai BUMD. Sistem pengelolaan air berada di

bawah kendali PDAM Tirtamarta sebagai pengambil alih wewenang dari Pemerintah Kota

Yogyakarta yang berperan dalam hal pelayanan air bersih bagi masyarakat dan penetapan

kebijkan. Sedangkan pada pada sumber daya air berbentuk sungai berada dibawah kendali

dari Dinas Pengairan Kota Yogyakarta untuk menangani berbagai macam sumber daya air.

Gambar XX Diagram Bentuk dan Pola Pengelolaan Air

Tabel dibawah ini merupakan identisifikasi sumber daya air yang ada di Kecamatan

Danurejan.

Tabel XX Identisifikasi Kebijakan dan Karakteristik Sumber Daya Air

KategoriJenis

Air Permukaan (Sungai) Air Artesis (Air Tanah)Kebijakan Kewenangan Wilayah sungai merupakan Sistem kelembagaan secara langsung

Pemerintah Kota

Yogyakarta

PDAM Tirtamarta

LSM/Ormas

DPRD Kota

Yogyakarta

Masyarakat/

Pelanggan

Kebijakan

  Pengelolaan dalam sistem produksi

dan distribusi.  Penetapan tarif 

  Pengembangan pelayanan

Sistem Produksi Sistem Distribusi

  Pengaturan

  Pembinaan

  Pembangunan

  Pengawasan

  Sungai

  Mata air

  Air tanah

Pemerintah

Pemerintah

Provinsi

Dinas Terkait

5/16/2018 job desk LHS FA - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/job-desk-lhs-fa 5/11

 

bagian dari penguasaan negara

yang dialihkan lewat para

stakeholder

dibawah wewenang dari Pemkot

Yogyakarta dan PDAM Tirtamarta

(sistem jaringan)

Pola

Pemanfaatan

  Diatur oleh Peraturan

Perundang-Undangandalam pengelolaan sungai.

  Adanya sinergi antara

pihak yang berkepentingan

dalam pemanfaatan sungai.

  Diatur oleh Peraturan

Perundang-Undangan tentangpola pemanfaatan air tanah bagi

produsen dan konsumen.

  Sistem pemanfaatan terdiri dari

system produksi dan system

distribusi yang ditangani oleh

pihak PDAM Tirtamarta Kota

Yogyakarta.

Pola

kerjasama

Pola kerjasama yang

diterapkan dengan sistem

terpadu dengan berbagai

stakeholder baik dari

pemerintah, swasta danmasyarakat.

  Fisik, pengembangan fasilitas-

fasilitas baik bagi produsen atau

konsumen yang disesuaikan

dengan daya dukung lingkungan

serta adanya  Komunikatif, program-program

yang mendukung upaya

penyediaan air bersih bagi warga

dan pelayanan terpadu terkait

informasi, perizinan dan

pengaduan.

Rencana

  Pengembangan sumber air

baku selain air artesis di

Kota Yogyakarta selama

20 tahun rencana.

 Adanya rencanapengembangan wisata air.

  Kebijakan pembatasan mengenai

pemanfaatan air tanah pada jenis

sumur bor dan sumur dangkal.

  Peningkatan kapasitas

pemanfaatan air tanah sebagaisumber bahan baku bagi PDAM.

Karakteristik 

Potensi

  Sungai Code dapat menjadi

sumber air baku yang

memberikan sumber

kehidupan bagi masyarakat

dan ekosistem yang berada

di sekitar sungai tersebut.

  Pengembangan lingkungan

berbasiskan pemberdayaan

masyarakat di sekitar

bantaran sungai.

  Pengembangan inovasi-inovasi dalam pengelolaan

wilayah sungai.

  Kerjasama dalam pengelolaan air

tanah dalam memenuhi

kebutuhan sehari-hari.

Masalah

  Sungai Code merupakan

titik pembuangan limbah

cair/padat yang berasal dari

berbagai sektor baik 

domestik ataupun non-

domestik.

  Aspek penataan ruang

tidak dapat berjalan

sebagaimana mestinyaakibat kurangnya biaya dan

kebijakan yang tegas

  Penyediaan air baku berasal dari

air tanah banyak mengandung

kandungan yang berbahaya

dengan tingkat ketercemaran

terhadap E.Coli sebesar 70% dari

total pemanfaan sumur

masyarakat dan adanya

kandungan Fe dan Mn pada air

baku milik PDAM.

  Kurangnya RTH sebagai tempat

infiltrasi bagi air tanah.

5/16/2018 job desk LHS FA - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/job-desk-lhs-fa 6/11

 

terhadap area lahan illegal

di bantaran sungai.

  Tingkat kerawanan

bencana pada daerah

bantaran sungai terkait

banjir lahar dingin danlongsor yang tinggi

menjadi faktor penghambat

pemanfaatan lahan.

  Kurangnya kepedulian

dalam aspek lingkungan

sehingga menimbulkan

beragam masalah baik 

kesehatan, lingkungan, dan

sosial budaya setempat.

Sumber: Hasil Analisis, 2012

Selain analisis kebijakan dan karakteristik, dikembangkan pula analisis GIS dengan mengkaji

aspek kelerengan, geologi dan insensitas hujan Kecamatan Danurejan didapatkan bahwa letak 

potensi pemanfaatan air permukaan dan air artesis dapat diidentisifikasi. Pengembangan

analisis ini menghasilkan satuan kemampuan lahan ketersedian air yang berbentuk peta.

PETA KEMAMPUAN KETERSEDIAAN AIR

Analisis Sumber Daya Tanah

Berdsarkan hasil identisifikasi lapangan didapatkan beberapa faktor potensi danmasalah yang berperan dalam pengembangan wilayah, yang disajikan pada tabel di bawah ini

Tabel XX Potensi dan Masalah Sumber Daya Tanah Kecamatan Danurejan

Kelurahan Potensi Masalah

Suryatmajan   Pada daerah Malioboro

kondisi kelerengan yang

datar/landai 0% - 8%.

  Kestabilan pondasi dan

lereng menjadi berkurang

akibat adanya kepadatan

bangunan yang tinggi.  Pengembangan sektor

ekonomi kota berada di

Kecamatan Danurejan.

  Tanah berada pada tingkat

kelerengan 0% - >45%

  Kurangnya daerah RTH

sebagai tempat infiltrasi.

  Pemanfaatan sumur dangkal

sebagai sumber air bersih

warga meningkatkankerentanan terhadap

longsor.

  Pemanfaatan telah

mencapai batas daya

dukung

Tegal Panggung   Penataan fungsi lahan

terutama daerah sempadan

Sungai Code

  Terdapat daerah dengan

kelerengan > 45%

  Kurangnya daerah RTH

sebagai tempat infiltrasi.

  Pemanfaatan sumur dangkal

sebagai sumber air bersihwarga meningkatkan

kerentanan terhadap

5/16/2018 job desk LHS FA - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/job-desk-lhs-fa 7/11

 

longsor.

  Pemanfaatan telah

mencapai batas daya

dukung

Bausasran   Kondisi kelerengan yang

datar/landai 0% - 8%.  Sesuai untuk berbagai jenis

fungsi budidaya.

  Pemanfaatan telah

mencapai batas dayadukung

Sumber: Hasil Analisis, 2012

1.  Analisi Kemampuan Lahan

Berdasarkan hasil analisis didapatkan bahwa kemampuan lahan di Kecamatan

Danurejan rendah akibat adanya kerentanan terhadap bencana alam dan morfologi wilayah.

Dengan adanya fungsi lahan yang telah ada maka kemampuan lahan pada wilayah tersebut

berada pada kondisi yang relatif berkembang. Berdasarkan aspek fungsi lahan tersebut maka

berpotensi sebagai kawasan andalan untuk Kota Yogyakarta. Dalam menerapkan kemampuan

lahan dengan memperhatikan aspek sumber daya fisik lahan yang dapat dilihat pada tabel

dibawah ini

Tabel XX Kriteria Penilaian Terhadap Aspek Sumber Daya Fisik Lahan

SKL

Morfol

ogi

SKL

Kemuda

han

Dikerja

kan

SKL

Kestabi

lan

Lereng

SKL

Kestabi

lan

Pondas

i

SKL

Ketersed

iaan Air

SKL

Kerenta

nan

Erosi

SKL

Drain

ase

SKL

Pembuan

agan

Limbah

SKL

Benca

na

Alam

1 2 3 4 5 6 7 8 9Bencana x o x x x x x x x

Morfologi

(topografi

dan

kelerenga

n)

o o o o o o o o o

Geologi o o o o o o o o o

Klimatolo

gi

(insensita

s hujan)

o x o x o o o o o

Fungsi

Lahan x o o o o o o o o

SKL

Morfologix o o o o o o o o

SKL

Kemudah

an

Dikerjaka

n

x x x x x x x x x

SKL

Kestabila

n Lereng

x x x o o x x x o

SKL

Kestabilan Pondasi x x x x x x x x o

SKL x x x x x x x x x

5/16/2018 job desk LHS FA - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/job-desk-lhs-fa 8/11

 

Ketersedi

aan Air

SKL

Kerentan

an Erosi

x x x x x x x x o

SKL

Drainasex x x x x o x o x

SKL

Pembuan

agan

Limbah

x x x x x x x x x

SKL

Bencana

Alam

x o o x x x x x x

O : berhubungan X : tidak berhubungan

Dalam analsis tersebut terdapat 9 komponen satuan kemampuan lahan yang terdiri

dari SKL morfologi, kemudahan dikerjakan, kestabilan lereng, kestabilan pondasi,

ketersediaan air, kerentanan erosi, drainase, pembuangan limbah, dan bencana alam. Analisis

tersebut berdasarkan Permen PU No. 20 Tahun 2010, hasilnya terdapat 4 klasifikasi

kemampuan lahan yaitu

  Pengambangan kemampuan lahan sangat potensial

Lahan tersebut tergolong berada pada Kelurahan Suryatmajan yang merupakan

kawasan khusus yaitu Malioboro.

  Pengambangan kemampuan lahan cukup potensial

Lahan yang berada pada daerah tersebut yaitu di Kelurahan Bausasran dan Kelurahan

Tegal Panggung.

  Pengambangan kemampuan lahan kurang potensial

Lahan yang berada pada daerah tersebut yaitu di area rawan bencana baik yang

terletak di Kelurahan Suryatmajan dan Kelurahan Tegalpanggung.

  Pengembangan kemampuan lahan tidak potensial

Lahan yang berada pada kawasan tersebut yaitu di sempadan Sungai Code yang

bersisi 5 m dari tanggul terluar.

PETA KEMAMPUAN LAHAN

2.  Analisis Kesesuaian Lahan

Kesesuaian lahan merupakan analsiis untuk mendapatkan lahan yang sesuai

peruntukannya dengan menimbang faktor pembatas dan faktor pendukung dalam usaha

pengembangan BWP Danurejan. Analisis ini terbagi dalam 2 zona yaitu zona budidaya dan

zona lindung sebagai hasil keluaran analisis tersebut. Dalam pengembangannya zona

budidaya tersebut terbagi dalam dalam zona budidaya bersyarat akibat faktor kerawanan

bencana serta zona budidaya tanpa syarat yang dapat dikembangkan untuk berbagai macam

5/16/2018 job desk LHS FA - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/job-desk-lhs-fa 9/11

 

guna lahan. Persyaratan tersebut berupa penerapan fungsi lahan dan bangunan yang mampu

memenuhi keamanan dalam kerentanan terhadap resiko bencana yang terjadi di Kecamatan

Danurejan. Selain itu juga terhadap daya dukung lingkungan terutama wilayah sungai. Pada

zona lindung terdapat sempadan sungai sebagai faktor penghambat terhadap pengembangan

lahan pada zona tersebut yang berjarak 5 m dari sisi tanggul terluar.

Kesesuaian Lahan Kecamatan Danurejan

NO. KELURAHAN FUNGSI LAHANLUAS

(m2)

1 SuryatmajanPermukiman 3361,395

Perdagangan 261,7328

Jumlah 3623,13

2 TegalpanggungPermukiman 3375,373

Perdagangan 265,132Jumlah 3640,50

Sumber: Hasil Analsisis, 2012

PETA KESESUAIAN LAHAN

Analisis Topografi Dan Kelerengan

Berdasarkan hasil analisis dengan mengacu Permen PU No 20 Tahun 2010 dengan

mempertimbangkan kondisi topografi dan kelerengan terdapat 4 kelas yaitu

  Kelas 1 dengan lereng 0% - 8%

  Kelas 2 dengan lereng 8% - 15%

  Kelas 3 dengan lereng 15% - 25%

  Kelas 5 dengan lereng > 45%

Analsisis ini menunjukkan bahwa Kelurahan Bausasran yang mempunyai tingkat

kelerengan paling rendah ketimbang kelurahan lainnya. Sedangkan pada Kelurahan

Suryatmajan mempunyai luas wilayah dengan tingkat kelerengan terbesar dengan nilai

>45% dengan luas 13,05 ha. Pada Kelurahan Tegal Panggung lahan dengan kelerengan

yang berada pada kelas 5 seluas 10,29 ha, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tablediwah ini

Tabel XX Karakteristik Topografi dan Kelerengan Kecamatan Danurejan

KelurahanLereng

(%)Skor Kelas

Potensi dan

MasalahMorfologi

Luas

(ha)

Suryatmajan

0-8 20 1 Lahan terbangunMorfologi sangat

rendah7,35

15-45 180 3 Lahan terbangun Morfologi cukup 7,58

>45 500 5Sempadan sungai dan

lahan terbangun

Morfologi sangat

tinggi13,05

Total Luas 27,98Tegalpangg

ung0-8 20 1 Lahan terbangun

Morfologi sangat

rendah0,03

5/16/2018 job desk LHS FA - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/job-desk-lhs-fa 10/11

 

8-15 80 2 Lahan terbangun Morfologi rendah 8,37

15-25 180 3 Lahan terbangun Morfologi cukup 16,31

>45 500 5Sempadan sungai dan

lahan terbangun

Morfologi sangat

tinggi10,29

Total Luas 35

Bausasran

0-8 20 1 Lahan terbangun Morfologi sangatrendah

41,63

15-25 180 3 Lahan terbangun Morfologi cukup 0,90

8-15 80 2 Lahan terbangun Morfologi rendah 5,79

Total Luas 48,32

Sumber: Hasil Analisis,2012

 

PETA SLOPE

Analisis Geologi Lingkungan

Tujuan dalam analisis ini yaitu mendapatkan hasil berupa lahan yang rentan terhadap

bencana. Aspek geologi terbagi dalam 2 jenis yaitu geologi dan geologi permukaan, untuk 

geologi Kecamatan Danurejan masuk dalam jenis batuan vulkanik muda sedangkan pada

geologi permukaan masuk dalam struktur tanah regosol. Hasil identisifikasi terhadap kedua

 jenis geologi tersebut maka struktur tanah dan batuan tergolong dalam kelas 4 dengan bobot

nilai 60. Kemampuan geologi tersebut dapat diartikan sebagai kerentanan tanah terhadap

aspek erosi dan infiltrasi air berada dalam kategori yang tinggi. Sehingga dalam dapat

diketahui bahwa terdapat potensi dan masalah terkait dengan struktur geologi lingkungan

dalam kawasan tersebut. Berdasarkan hasil analisis terhadap aspek geologi dengan mengikuti

pedoman dari PU yaitu Permen PU No. 20 tahun 2010 maka dapat diketahui bahwa pada

wilayah Kecamatan Danurejan dengan nilai skor antara kelas 1-4. Acuan tersebut tidak hanya

mengedepankan 1 komponen analisis namun juga memberikan kajian terhadap aspek tren

bencana, kelerengan dan guna lahan. Masing-masing aspek tersebut diasumsikan dengan

mengedepankan kerentanan terhadap bencana yang dapat terjadi di wilayah perencanaan.

Berikut merupakn hsil analsisis terhadap aspek geologi lingkungan.

Tabel XX Kerawanan Bencana Kecamatan Danurejan

No. Kelurahan Skor Kelas KeteranganLuas(m

2)

1 Bausasran 1015 2 Sangat aman terhadap longsor 483139,89

Total Luas

1

Suryatmajan

595 1 Sangat aman terhadap longsor 153989,06

2 1615 4

Sangat rentan terhadap banjir lahar dingin dan

longsor 83562,46

3 605 1 Aman terhadap longsor 37656,30

4 595 1 Cukup rentan terhadap longsor 4611,78

Total Luas  279819,61

1Tegalpanggung 1615 4

Sangat rentan dengan kerawanan lahar dingindan gerakan tanah 76196,28

5/16/2018 job desk LHS FA - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/job-desk-lhs-fa 11/11

 

2 595 1 Cukup rentan terhadap longsor 1792,41

3 1015 2 Sangat aman terhadap longsor 194785,00

4 605 1 Aman terhadap longsor 76986,97

Total Luas  349760,67Sumber: Hasil Analisis, 2012

PETA KERAWANAN BENCANA

Kawasan Khusus

Dalam sistem tata ruang Kota Yogyakarta terdapat golongan kawasan khusus yang

diperuntukkan oleh keberadaan fungsi lahan eksisting yang memberikan pengaruh besar bagi

Kecamatan Danurejan sampai Kota Yogyakarta. Golongan kawasan khusus yang masuk 

dalam wilayah Kecamatan Danurejan terletak pada Jalan Malioboro sisi timur kawasankhusus tersebut dipergunakan untuk pejalan kaki dan kawasan wisata. Kawasan tersebut

menjadi kawasan andalan ekonomi. Hal tersebut dimaksudkan untuk mendukung kawasan

Malioboro yang memberikan kontribusi terhadap perekonomian Kota Yogyakarta sampai

tingkat nasional yaitu perdagangan dan jasa serta pariwisata. Selaian di Kecamatan

Suryatmajan pada zona kawasan khusus teridentisifikasi juga di Kelurahan Bausasran berupa

zona militer yang berfungsi sebagai pertahanan keamanaan dengan skala lokal sampai

regional.