Upload
aqil-fahimul
View
65
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
5/16/2018 job desk LHS FA - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/job-desk-lhs-fa 1/11
LHS
2.1.4 Fisik Dasar dan Sumber Daya Alam
Karakteristik fisik dasar dan sumber daya alam terdiri dari sumber daya tanah dan
geologi, hidrologi, klimatologi dan flora fauna. Aspek tersebut sebagai dasar dalam
menganalisis aspek dasar fisik yang berada di Kecamatan Danurejan.
2.1.4.1. Tanah dan Geologi
Kondisi tekstur tanah pada daerah perencanaan masuk dalam golongan grumusol.
Selain itu secara morfologi bentang alam Kecamatan Danurejan masuk kategori landai. Hal
tersebut dipengaruhi kemiringan lahan, yang sebagian besar berada dalam kelerengan 0-2 %
selebihnya wilayah yang terletak di sepanjang Sungai Code mempunyai kemiringan 25-
100%. Hal tersebut dipengaruhi oleh ketinggian wilayah yang berada pada 110 m diatas
permukaan air laut dan adanya sungai yang membentuk kemiringan yang curam.
2.1.4.2. Hidrologi
Kecamatan Danurejan dilewati oleh Sungai Code yang terletak di tengah Kota Yogyakarta.
Luas area pengairan dari Sungai Code dimulai dari utara sampai selatan yaitu Kecamatan
Gondomanan, Kecamatan Danurejan, Kecamatan Kraton, Kecamatan Gondokusuman,
Kecamatan Pakualaman, Kecamatan Mantrijeron dan Kecamatan Mergangsan. Panjang area
pengaliran dari Sungai Code yang melalui Kecamatan Danurejan sekitar 808 m yang
membelah Kelurahan Tegal Panggung dan Kelurahan Suryatmajan. Selain itu potensi air
tanah pada Kecamatan Danurejan dengan kedalaman antara 7-15 m.
2.1.4.3. Klimatologi
Berdasarkan data monografi kelurahan menunjukkan bahwa Kecamatan Danurejan
tidak merata dalam aspek klimatologi pada setiap kelurahan yang dinaunginya. Dengan suhu
rata-rata 29oC maka masuk dalam kategori panas yang sesuai dengan iklim rata-rata
Indonesia. Hal tersebut kurang didukung dengan keberadaan perindang seperti
pepohonan/taman yang dapat mengurangi suhu wilayah tersebut. Faktor yang dapat
mempengaruhi tingginya suhu udara Kecamatan Danurejan yaitu tingkat kepadatan wilayah
yang tinggi dan sistem kegiatan wilayah yang tinggi pula.
Tabel XX Klimatologi Kecamatan Danurejan
No. KelurahanSuhu
(C)
Curah Hujan
(mm/th)
1 Suryatmajan 32 758
2 Tegal Panggung 30 2000
3 Bausasran 24 200Sumber: Monografi Kelurahan, 2011
5/16/2018 job desk LHS FA - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/job-desk-lhs-fa 2/11
2.1.4.4. Flora dan Fauna
Keberadaan flora dan faunan penting peranannya dalam mendukung sebuah
ekosistem yang berkelanjutan. Flora dan fauna dalam wilayah perencanaan rata berupa jenis
budidaya dari masyarakat.
2.1.4.4.1 Flora
Jenis vegetasi yang diusahakan oleh masyarakat di Kecamatan Danurejan yaitu
berjenis buah-buahan dengan 21 macam tanaman dan tanaman hias sejumlah 4 jenis. Jenis
vegetasi yang spesifik yang mewakili keistimewaan dari daerah tidak ada, hal tersebut
menunjukkan bahwa tingkat keragaman dari flora Kecamatan Danurejan sangat tinggi dengan
daerah lainnya di Indonesia. Hal tersebut diakibatkan berbagai faktor seperti tekstur tanah
dan iklim. Jenis vegetasi terutama buah-buahan dapat menjadi sumber bahan baku pertanian
dalam skala mikro/rumahan untuk memenuhi konsumsi secara lokal. Pengelolaan
pengembangan yang tersistematis dapat dilakukan untuk mendukung hal tersebut. Selain itu
juga sebagai bentuk upaya dalam mendukung kebijakan tata ruang dengan alokasi RTH
sebesar 30%.
Tabel XX Jenis Vegetasi Kecamatan Danurejan
No. Kelompok Jenis Flora Jumlah
1.
Buah-buahan
Alpokat 32
2. Belimbing 413. Nangka 15
4. Melinjo 7
5. Jambu Air 20
6. Jambu Biji 27
7. Sirsak 19
8. Sawo 21
9. Pisang 219
10. Pepaya 130
11. Sukun 2
12. Mangga 540
13. Rambutan 375
14. Duku 2
15. Jeruk Siam 15
16. Durian 2
17. Kelengkeng 11
18. Duwet 10
19. Dondong 3
20. Kepel 2
21. Klengkeng 11
Jumlah 1504
1. Tanaman hias Anggrek 17172. Kuping Gajah 5
5/16/2018 job desk LHS FA - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/job-desk-lhs-fa 3/11
3. Heliconia 360
4. Melati 11
Jumlah 2138Sumber: Kecamatan Dalam Angka,2010
2.1.4.4.2 Fauna
Keberadaan beberapa jenis binatang diantaranya memberikan kontribusi jumlah
keseluruhan fauna yang hidup di Kecamatan Danurejan. Jenis unggas merupakan hewan
peliharaan yang dipelihara oleh masyarakat baik untuk keperluan pangan atau kesenangan.
Jumlah unggas sekitar 1610 ekor yang sebagian besar berjenis ayam buras. Pengembangan
sektor peternakan unggas merupakan salah satu peranan dalam mendukung sektor ekonomi
masyarakat.
Tabel XX Jenis Fauna Kecamatan Danurejan
No. Jenis Fauna Jumlah
1. Lele 5
2. Ayam Buras 1540
3. Itik 70
4. Sapi potong 3
Jumlah 1618Sumber: Kota Yogyakarta Dalam Angka,2009
5/16/2018 job desk LHS FA - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/job-desk-lhs-fa 4/11
FA
Analisis Sumber Daya Air
Analisis ini dipergunakan untuk mendapatkan bentuk dan pola kewenangan, pola
pemanfaatan, dan pola kerjasama pemanfaatan sumber daya air yang ada dan yang sebaiknya
dikembangkan di dalam BWP. Berdasarkan identisifikasi terhadap kebijkan dan karakteristik
wilayah menyangkut sistem tata air terdapat bentuk pengelolaan yang dapat dikembangkan
pada nantinya. Pada dasarnya dalam sistem tata air telah diatur lewat peraturan perundangan
dari tingkat atas sampai bawah yaitu negara sampai BUMD. Sistem pengelolaan air berada di
bawah kendali PDAM Tirtamarta sebagai pengambil alih wewenang dari Pemerintah Kota
Yogyakarta yang berperan dalam hal pelayanan air bersih bagi masyarakat dan penetapan
kebijkan. Sedangkan pada pada sumber daya air berbentuk sungai berada dibawah kendali
dari Dinas Pengairan Kota Yogyakarta untuk menangani berbagai macam sumber daya air.
Gambar XX Diagram Bentuk dan Pola Pengelolaan Air
Tabel dibawah ini merupakan identisifikasi sumber daya air yang ada di Kecamatan
Danurejan.
Tabel XX Identisifikasi Kebijakan dan Karakteristik Sumber Daya Air
KategoriJenis
Air Permukaan (Sungai) Air Artesis (Air Tanah)Kebijakan Kewenangan Wilayah sungai merupakan Sistem kelembagaan secara langsung
Pemerintah Kota
Yogyakarta
PDAM Tirtamarta
LSM/Ormas
DPRD Kota
Yogyakarta
Masyarakat/
Pelanggan
Kebijakan
Pengelolaan dalam sistem produksi
dan distribusi. Penetapan tarif
Pengembangan pelayanan
Sistem Produksi Sistem Distribusi
Pengaturan
Pembinaan
Pembangunan
Pengawasan
Sungai
Mata air
Air tanah
Pemerintah
Pemerintah
Provinsi
Dinas Terkait
5/16/2018 job desk LHS FA - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/job-desk-lhs-fa 5/11
bagian dari penguasaan negara
yang dialihkan lewat para
stakeholder
dibawah wewenang dari Pemkot
Yogyakarta dan PDAM Tirtamarta
(sistem jaringan)
Pola
Pemanfaatan
Diatur oleh Peraturan
Perundang-Undangandalam pengelolaan sungai.
Adanya sinergi antara
pihak yang berkepentingan
dalam pemanfaatan sungai.
Diatur oleh Peraturan
Perundang-Undangan tentangpola pemanfaatan air tanah bagi
produsen dan konsumen.
Sistem pemanfaatan terdiri dari
system produksi dan system
distribusi yang ditangani oleh
pihak PDAM Tirtamarta Kota
Yogyakarta.
Pola
kerjasama
Pola kerjasama yang
diterapkan dengan sistem
terpadu dengan berbagai
stakeholder baik dari
pemerintah, swasta danmasyarakat.
Fisik, pengembangan fasilitas-
fasilitas baik bagi produsen atau
konsumen yang disesuaikan
dengan daya dukung lingkungan
serta adanya Komunikatif, program-program
yang mendukung upaya
penyediaan air bersih bagi warga
dan pelayanan terpadu terkait
informasi, perizinan dan
pengaduan.
Rencana
Pengembangan sumber air
baku selain air artesis di
Kota Yogyakarta selama
20 tahun rencana.
Adanya rencanapengembangan wisata air.
Kebijakan pembatasan mengenai
pemanfaatan air tanah pada jenis
sumur bor dan sumur dangkal.
Peningkatan kapasitas
pemanfaatan air tanah sebagaisumber bahan baku bagi PDAM.
Karakteristik
Potensi
Sungai Code dapat menjadi
sumber air baku yang
memberikan sumber
kehidupan bagi masyarakat
dan ekosistem yang berada
di sekitar sungai tersebut.
Pengembangan lingkungan
berbasiskan pemberdayaan
masyarakat di sekitar
bantaran sungai.
Pengembangan inovasi-inovasi dalam pengelolaan
wilayah sungai.
Kerjasama dalam pengelolaan air
tanah dalam memenuhi
kebutuhan sehari-hari.
Masalah
Sungai Code merupakan
titik pembuangan limbah
cair/padat yang berasal dari
berbagai sektor baik
domestik ataupun non-
domestik.
Aspek penataan ruang
tidak dapat berjalan
sebagaimana mestinyaakibat kurangnya biaya dan
kebijakan yang tegas
Penyediaan air baku berasal dari
air tanah banyak mengandung
kandungan yang berbahaya
dengan tingkat ketercemaran
terhadap E.Coli sebesar 70% dari
total pemanfaan sumur
masyarakat dan adanya
kandungan Fe dan Mn pada air
baku milik PDAM.
Kurangnya RTH sebagai tempat
infiltrasi bagi air tanah.
5/16/2018 job desk LHS FA - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/job-desk-lhs-fa 6/11
terhadap area lahan illegal
di bantaran sungai.
Tingkat kerawanan
bencana pada daerah
bantaran sungai terkait
banjir lahar dingin danlongsor yang tinggi
menjadi faktor penghambat
pemanfaatan lahan.
Kurangnya kepedulian
dalam aspek lingkungan
sehingga menimbulkan
beragam masalah baik
kesehatan, lingkungan, dan
sosial budaya setempat.
Sumber: Hasil Analisis, 2012
Selain analisis kebijakan dan karakteristik, dikembangkan pula analisis GIS dengan mengkaji
aspek kelerengan, geologi dan insensitas hujan Kecamatan Danurejan didapatkan bahwa letak
potensi pemanfaatan air permukaan dan air artesis dapat diidentisifikasi. Pengembangan
analisis ini menghasilkan satuan kemampuan lahan ketersedian air yang berbentuk peta.
PETA KEMAMPUAN KETERSEDIAAN AIR
Analisis Sumber Daya Tanah
Berdsarkan hasil identisifikasi lapangan didapatkan beberapa faktor potensi danmasalah yang berperan dalam pengembangan wilayah, yang disajikan pada tabel di bawah ini
Tabel XX Potensi dan Masalah Sumber Daya Tanah Kecamatan Danurejan
Kelurahan Potensi Masalah
Suryatmajan Pada daerah Malioboro
kondisi kelerengan yang
datar/landai 0% - 8%.
Kestabilan pondasi dan
lereng menjadi berkurang
akibat adanya kepadatan
bangunan yang tinggi. Pengembangan sektor
ekonomi kota berada di
Kecamatan Danurejan.
Tanah berada pada tingkat
kelerengan 0% - >45%
Kurangnya daerah RTH
sebagai tempat infiltrasi.
Pemanfaatan sumur dangkal
sebagai sumber air bersih
warga meningkatkankerentanan terhadap
longsor.
Pemanfaatan telah
mencapai batas daya
dukung
Tegal Panggung Penataan fungsi lahan
terutama daerah sempadan
Sungai Code
Terdapat daerah dengan
kelerengan > 45%
Kurangnya daerah RTH
sebagai tempat infiltrasi.
Pemanfaatan sumur dangkal
sebagai sumber air bersihwarga meningkatkan
kerentanan terhadap
5/16/2018 job desk LHS FA - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/job-desk-lhs-fa 7/11
longsor.
Pemanfaatan telah
mencapai batas daya
dukung
Bausasran Kondisi kelerengan yang
datar/landai 0% - 8%. Sesuai untuk berbagai jenis
fungsi budidaya.
Pemanfaatan telah
mencapai batas dayadukung
Sumber: Hasil Analisis, 2012
1. Analisi Kemampuan Lahan
Berdasarkan hasil analisis didapatkan bahwa kemampuan lahan di Kecamatan
Danurejan rendah akibat adanya kerentanan terhadap bencana alam dan morfologi wilayah.
Dengan adanya fungsi lahan yang telah ada maka kemampuan lahan pada wilayah tersebut
berada pada kondisi yang relatif berkembang. Berdasarkan aspek fungsi lahan tersebut maka
berpotensi sebagai kawasan andalan untuk Kota Yogyakarta. Dalam menerapkan kemampuan
lahan dengan memperhatikan aspek sumber daya fisik lahan yang dapat dilihat pada tabel
dibawah ini
Tabel XX Kriteria Penilaian Terhadap Aspek Sumber Daya Fisik Lahan
SKL
Morfol
ogi
SKL
Kemuda
han
Dikerja
kan
SKL
Kestabi
lan
Lereng
SKL
Kestabi
lan
Pondas
i
SKL
Ketersed
iaan Air
SKL
Kerenta
nan
Erosi
SKL
Drain
ase
SKL
Pembuan
agan
Limbah
SKL
Benca
na
Alam
1 2 3 4 5 6 7 8 9Bencana x o x x x x x x x
Morfologi
(topografi
dan
kelerenga
n)
o o o o o o o o o
Geologi o o o o o o o o o
Klimatolo
gi
(insensita
s hujan)
o x o x o o o o o
Fungsi
Lahan x o o o o o o o o
SKL
Morfologix o o o o o o o o
SKL
Kemudah
an
Dikerjaka
n
x x x x x x x x x
SKL
Kestabila
n Lereng
x x x o o x x x o
SKL
Kestabilan Pondasi x x x x x x x x o
SKL x x x x x x x x x
5/16/2018 job desk LHS FA - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/job-desk-lhs-fa 8/11
Ketersedi
aan Air
SKL
Kerentan
an Erosi
x x x x x x x x o
SKL
Drainasex x x x x o x o x
SKL
Pembuan
agan
Limbah
x x x x x x x x x
SKL
Bencana
Alam
x o o x x x x x x
O : berhubungan X : tidak berhubungan
Dalam analsis tersebut terdapat 9 komponen satuan kemampuan lahan yang terdiri
dari SKL morfologi, kemudahan dikerjakan, kestabilan lereng, kestabilan pondasi,
ketersediaan air, kerentanan erosi, drainase, pembuangan limbah, dan bencana alam. Analisis
tersebut berdasarkan Permen PU No. 20 Tahun 2010, hasilnya terdapat 4 klasifikasi
kemampuan lahan yaitu
Pengambangan kemampuan lahan sangat potensial
Lahan tersebut tergolong berada pada Kelurahan Suryatmajan yang merupakan
kawasan khusus yaitu Malioboro.
Pengambangan kemampuan lahan cukup potensial
Lahan yang berada pada daerah tersebut yaitu di Kelurahan Bausasran dan Kelurahan
Tegal Panggung.
Pengambangan kemampuan lahan kurang potensial
Lahan yang berada pada daerah tersebut yaitu di area rawan bencana baik yang
terletak di Kelurahan Suryatmajan dan Kelurahan Tegalpanggung.
Pengembangan kemampuan lahan tidak potensial
Lahan yang berada pada kawasan tersebut yaitu di sempadan Sungai Code yang
bersisi 5 m dari tanggul terluar.
PETA KEMAMPUAN LAHAN
2. Analisis Kesesuaian Lahan
Kesesuaian lahan merupakan analsiis untuk mendapatkan lahan yang sesuai
peruntukannya dengan menimbang faktor pembatas dan faktor pendukung dalam usaha
pengembangan BWP Danurejan. Analisis ini terbagi dalam 2 zona yaitu zona budidaya dan
zona lindung sebagai hasil keluaran analisis tersebut. Dalam pengembangannya zona
budidaya tersebut terbagi dalam dalam zona budidaya bersyarat akibat faktor kerawanan
bencana serta zona budidaya tanpa syarat yang dapat dikembangkan untuk berbagai macam
5/16/2018 job desk LHS FA - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/job-desk-lhs-fa 9/11
guna lahan. Persyaratan tersebut berupa penerapan fungsi lahan dan bangunan yang mampu
memenuhi keamanan dalam kerentanan terhadap resiko bencana yang terjadi di Kecamatan
Danurejan. Selain itu juga terhadap daya dukung lingkungan terutama wilayah sungai. Pada
zona lindung terdapat sempadan sungai sebagai faktor penghambat terhadap pengembangan
lahan pada zona tersebut yang berjarak 5 m dari sisi tanggul terluar.
Kesesuaian Lahan Kecamatan Danurejan
NO. KELURAHAN FUNGSI LAHANLUAS
(m2)
1 SuryatmajanPermukiman 3361,395
Perdagangan 261,7328
Jumlah 3623,13
2 TegalpanggungPermukiman 3375,373
Perdagangan 265,132Jumlah 3640,50
Sumber: Hasil Analsisis, 2012
PETA KESESUAIAN LAHAN
Analisis Topografi Dan Kelerengan
Berdasarkan hasil analisis dengan mengacu Permen PU No 20 Tahun 2010 dengan
mempertimbangkan kondisi topografi dan kelerengan terdapat 4 kelas yaitu
Kelas 1 dengan lereng 0% - 8%
Kelas 2 dengan lereng 8% - 15%
Kelas 3 dengan lereng 15% - 25%
Kelas 5 dengan lereng > 45%
Analsisis ini menunjukkan bahwa Kelurahan Bausasran yang mempunyai tingkat
kelerengan paling rendah ketimbang kelurahan lainnya. Sedangkan pada Kelurahan
Suryatmajan mempunyai luas wilayah dengan tingkat kelerengan terbesar dengan nilai
>45% dengan luas 13,05 ha. Pada Kelurahan Tegal Panggung lahan dengan kelerengan
yang berada pada kelas 5 seluas 10,29 ha, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tablediwah ini
Tabel XX Karakteristik Topografi dan Kelerengan Kecamatan Danurejan
KelurahanLereng
(%)Skor Kelas
Potensi dan
MasalahMorfologi
Luas
(ha)
Suryatmajan
0-8 20 1 Lahan terbangunMorfologi sangat
rendah7,35
15-45 180 3 Lahan terbangun Morfologi cukup 7,58
>45 500 5Sempadan sungai dan
lahan terbangun
Morfologi sangat
tinggi13,05
Total Luas 27,98Tegalpangg
ung0-8 20 1 Lahan terbangun
Morfologi sangat
rendah0,03
5/16/2018 job desk LHS FA - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/job-desk-lhs-fa 10/11
8-15 80 2 Lahan terbangun Morfologi rendah 8,37
15-25 180 3 Lahan terbangun Morfologi cukup 16,31
>45 500 5Sempadan sungai dan
lahan terbangun
Morfologi sangat
tinggi10,29
Total Luas 35
Bausasran
0-8 20 1 Lahan terbangun Morfologi sangatrendah
41,63
15-25 180 3 Lahan terbangun Morfologi cukup 0,90
8-15 80 2 Lahan terbangun Morfologi rendah 5,79
Total Luas 48,32
Sumber: Hasil Analisis,2012
PETA SLOPE
Analisis Geologi Lingkungan
Tujuan dalam analisis ini yaitu mendapatkan hasil berupa lahan yang rentan terhadap
bencana. Aspek geologi terbagi dalam 2 jenis yaitu geologi dan geologi permukaan, untuk
geologi Kecamatan Danurejan masuk dalam jenis batuan vulkanik muda sedangkan pada
geologi permukaan masuk dalam struktur tanah regosol. Hasil identisifikasi terhadap kedua
jenis geologi tersebut maka struktur tanah dan batuan tergolong dalam kelas 4 dengan bobot
nilai 60. Kemampuan geologi tersebut dapat diartikan sebagai kerentanan tanah terhadap
aspek erosi dan infiltrasi air berada dalam kategori yang tinggi. Sehingga dalam dapat
diketahui bahwa terdapat potensi dan masalah terkait dengan struktur geologi lingkungan
dalam kawasan tersebut. Berdasarkan hasil analisis terhadap aspek geologi dengan mengikuti
pedoman dari PU yaitu Permen PU No. 20 tahun 2010 maka dapat diketahui bahwa pada
wilayah Kecamatan Danurejan dengan nilai skor antara kelas 1-4. Acuan tersebut tidak hanya
mengedepankan 1 komponen analisis namun juga memberikan kajian terhadap aspek tren
bencana, kelerengan dan guna lahan. Masing-masing aspek tersebut diasumsikan dengan
mengedepankan kerentanan terhadap bencana yang dapat terjadi di wilayah perencanaan.
Berikut merupakn hsil analsisis terhadap aspek geologi lingkungan.
Tabel XX Kerawanan Bencana Kecamatan Danurejan
No. Kelurahan Skor Kelas KeteranganLuas(m
2)
1 Bausasran 1015 2 Sangat aman terhadap longsor 483139,89
Total Luas
1
Suryatmajan
595 1 Sangat aman terhadap longsor 153989,06
2 1615 4
Sangat rentan terhadap banjir lahar dingin dan
longsor 83562,46
3 605 1 Aman terhadap longsor 37656,30
4 595 1 Cukup rentan terhadap longsor 4611,78
Total Luas 279819,61
1Tegalpanggung 1615 4
Sangat rentan dengan kerawanan lahar dingindan gerakan tanah 76196,28
5/16/2018 job desk LHS FA - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/job-desk-lhs-fa 11/11
2 595 1 Cukup rentan terhadap longsor 1792,41
3 1015 2 Sangat aman terhadap longsor 194785,00
4 605 1 Aman terhadap longsor 76986,97
Total Luas 349760,67Sumber: Hasil Analisis, 2012
PETA KERAWANAN BENCANA
Kawasan Khusus
Dalam sistem tata ruang Kota Yogyakarta terdapat golongan kawasan khusus yang
diperuntukkan oleh keberadaan fungsi lahan eksisting yang memberikan pengaruh besar bagi
Kecamatan Danurejan sampai Kota Yogyakarta. Golongan kawasan khusus yang masuk
dalam wilayah Kecamatan Danurejan terletak pada Jalan Malioboro sisi timur kawasankhusus tersebut dipergunakan untuk pejalan kaki dan kawasan wisata. Kawasan tersebut
menjadi kawasan andalan ekonomi. Hal tersebut dimaksudkan untuk mendukung kawasan
Malioboro yang memberikan kontribusi terhadap perekonomian Kota Yogyakarta sampai
tingkat nasional yaitu perdagangan dan jasa serta pariwisata. Selaian di Kecamatan
Suryatmajan pada zona kawasan khusus teridentisifikasi juga di Kelurahan Bausasran berupa
zona militer yang berfungsi sebagai pertahanan keamanaan dengan skala lokal sampai
regional.