Upload
others
View
1
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Jl. Jenderal Sudirman No. 644 Bandung 40183Telp. (022) 603 2008 Fax. (022) 603 7850
Website: www.jabar.kemenag.go.id
Pengarah:A. Buchori
Ketua:Ahmad Handiman Romdony
SekretarisU. Permana
Anggota:1. Yulita Tria Hernawati2. Iwan Ridwan3. Gumilang4. Pipit Wahyudin5. Arief Lukman6. Iswadi Abdullah7. Hendra Gunawan8. Hari Teguh Prasetya9. Irwan Nurjaman10.Miftah Fahmi11.Muplih Faridz Rodjikin12.Tayubi13.Lili Ramli14.Arif Wajdi15.Hamidah Midrawati Lubis16.Grasia Setya Widiasrini17.Ema Yuliana Panggabean18.Yekti Mahanani19.Suharti
TIM PENYUSUNLAPORAN KINERJAKANWIL KEMENAG
PROV. JAWA BARATTAHUN 2019
i
LAPORAN KINERJA KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA BARAT 2019
KATA PENGANTAR
Segenap puji dan syukur senantiasa kita
panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan Rahmat dan Hidayah-Nya
sehingga Laporan Kinerja Kantor Wilayah
Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat
Tahun 2019 ini dapat tersusun dan
diselesaikan.
Penyusunan Laporan Kinerja Kantor
Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa
Barat Tahun 2019 ini merupakan amanat dari Peraturan Pemerintah Nomor
8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi
Pemerintah, Peraturan Menteri PAN RB Nomor 53 Tahun 2014 tentang
Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu
atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, serta Keputusan Menteri Agama
Republik Indonesia Nomor 702 Tahun 2016 tentang Pedoman Perjanjian
Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja pada
Kementerian Agama.
Laporan ini disusun sebagai wujud pertanggungjawaban atas kinerja
Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat selama tahun
2019 yang tertuang dalam pelaksanaan program dan kegiatan sebagai
upaya pencapaian visi dan misi Kementerian Agama. Selain itu, laporan ini
juga merupakan upaya perbaikan serta hasil kerja keras dari seluruh
jajaran Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat.
Pelaksanaan Reformasi Birokrasi yang selalu digaungkan saat ini
menuntut kami untuk melakukan perubahan dalam 8 area perubahan yang
telah ditetapkan untuk mempercepat implementasi Reformasi Birokrasi
pada Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat, salah
satunya dalam penataan akuntabilitas. Dengan jumlah ASN sekitar 24.121
orang serta kondisi politik dan budaya yang dimiliki Provinsi Jawa Barat,
membuat tantangan tersendiri bagi kami dalam peningkatan kinerja dan
ii
LAPORAN KINERJA KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA BARAT 2019
kualitas pelayanan bagi masyarakat. Melalui laporan kinerja Kantor
Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat Tahun 2019 ini
diharapkan publik dapat mengetahui kinerja yang telah kami lakukan
dengan sumber daya dan anggaran yang telah diamanahkan.
Atas diselesaikannya laporan ini, kami mengucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam proses penyusunan.
Semoga Laporan Kinerja Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa
Barat Tahun 2019 ini dapat memberikan gambaran/informasi kepada
seluruh pihak yang terkait, sehingga dapat memberikan umpan balik guna
peningkatan kinerja pada tahun berikutnya, serta menjadi pemicu
peningkatan kinerja organisasi dengan melakukan langkah-langkah
perbaikan melalui pelayanan yang lebih profesional dan transparan yang
berguna bagi masyarakat.
Bandung, Februari 2020Plt. Kepala,
Ahmad Handiman RomdonyNIP. 197011081991031002
iii
LAPORAN KINERJA KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA BARAT 2019
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI iiiDAFTAR TABEL VDAFTAR GRAFIK ViiIKHTISAR EKSEKUTIF ViiiBAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 2
1.2 Maksud dan Tujuan 5
1.3 Kedudukan, Tugas dan Fungsi 6
1.4 Struktur Organisasi 7
1.5 Aspek Strategis 8
1.6 Indikator Kinerja Utama 11
1.7 Permasalahan Utama (Strategic Issued) 13
1.8 Faktor Kunci Keberhasilan 15
1.9 Sistematika Penyajian 16
BAB II PERENCANAAN KINERJA 172.1 Rencana Strategis 21
2.2 Perjanjian Kinerja 22
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 283.1 Capaian Kinerja Organisasi 29
3.1.1 Perbandingan Target dan Realisasi
Tahun 2019
36
3.1.2 Perbandingan Target dan Realisasi
Tahun 2019 dengan 2018 dan 2017
49
3.1.3 Perbandingan Realisasi Kinerja
Tahun 2019 dengan Target Jangka
Menengah Sesuai dengan Renstra
53
3.1.4 Perbandingan Realisasi Kinerja 56
iv
LAPORAN KINERJA KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA BARAT 2019
dengan Standar Nasional
3.1.5 Analisis Penyebab
Keberhasilan/Kegagalan
60
3.1.6 Analisis Efisiensi Penggunaan
Sumber Daya
64
3.1.7 Analisis Program/Kegiatan
Penunjang Keberhasilan/Kegagalan
68
3.2 Capaian Anggaran 70
BAB IV PENUTUP 744.1 Kesimpulan 75
4.2. Upaya Tindak Lanjut 76
LAMPIRAN1. SK Tim Penyusun Laporan Kinerja
2. Perjanjian Kinerja Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi
Jawa Barat
3. Tabel Pengukuran Capaian Kinerja Kantor Wilayah Kementerian
Agama Provinsi Jawa Barat Tahun 2019
4. Capaian Kinerja Eselon III dan IV di Lingkungan Kantor Wilayah
Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat
5. Keputusan Menteri Agama Nomor 702 Tahun 2016 tentang Pedoman
Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan Tata Cara Reviu atas
Laporan Kinerja pada Kementerian Agama
v
LAPORAN KINERJA KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA BARAT 2019
DAFTAR TABEL
NO NOMOR KETERANGAN HAL.
1 TABEL 1.6.1 Indikator Kinerja Utama (IKU) Kanwil
Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat
Tahun 2019
12
2 TABEL 2.2.1 Perjanjian Kinerja Kantor Wilayah
Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat
Tahun 2019
23
3 TABEL 2.2.2 Perjanjian Kinerja Kantor Wilayah
Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat
Tahun 2019 (Revisi)
25
4 TABEL 2.2.3 Daftar Anggaran Kantor Wilayah
Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat
Tahun 2019
26
5 TABEL 2.2.4 Daftar Perubahan Pagu Anggaran Kantor
Wilayah Kementerian Agama Provinsi
Jawa Barat Tahun 2019
27
6 TABEL 3.1.1 Capaian Kinerja Kantor Wilayah
Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat
Tahun 2019
30
7 TABEL 3.1.2 Nilai Capaian Kinerja Per Sasaran
Strategis Tahun 2015 s.d. 2019
35
8 TABEL 3.1.3 Jumlah Sarana Rumah Ibadah yang
Memenuhi Standar
41
9 TABEL 3.1.4 Jumlah Penyuluh Agama yang Memenuhi
Kompetensi
43
10 TABEL 3.1.5 APM dan APM Tingkat RA s.d. MA 47
11 TABEL 3.1.6 APK Tingkat Ula s.d. Ma’had Aly 47
12 TABEL 3.1.7 APM Tingkat Ula s.d. Ma’had Aly 47
13 TABEL 3.1.8 Perbandingan Target dan Realisasi Tahun
2019 dengan 2018 dan 2017
50
vi
LAPORAN KINERJA KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA BARAT 2019
14 TABEL 3.1.9 Perbandingan Capaian Kinerja Tahun
2019 dengan 2018 dan 2017
52
15 TABEL 3.1.10 Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun
2019 dengan Target Jk. Menengah
54
16 TABEL 3.1.11 Capaian Anggaran Per Sasaran Strategis 65
17 TABEL 3.1.12 Capaian Kinerja Per Sasaran Strategis 65
18 TABEL 3.1.13 Analisis Efisiensi Penggunaan Sumber
Daya
67
19 TABEL 3.2.1 Realisasi Anggaran Per 31 Desember 2019
Satker Kantor Wilayah Kementerian
Agama Provinsi Jawa Barat
71
20 TABEL 3.2.2 Realisasi Anggaran Per 31 Desember 2019
Kantor Wilayah Kementerian Agama
Provinsi Jawa Barat (Tingkat Wilayah)
72
vii
LAPORAN KINERJA KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA BARAT 2019
DAFTAR GRAFIK
NO NOMOR KETERANGAN HAL.
1 GRAFIK 3.1.1 Tren Capaian Kinerja Tahun 2019 33
2 GRAFIK 3.1.2 Nilai Rata-rata Capaian Kinerja Tahun
2015 - 2018
34
3 GRAFIK 3.1.3 Jumlah Umat yang Aktif pada Rumah
Ibadah
37
4 GRAFIK 3.1.4 Jumlah Rumah Ibadah yang
Melaksanakan Kegiatan Sosial
Keagamaan
37
5 GRAFIK 3.1.5 Indeks Kerukunan Umat Beragama Per
Provinsi
39
6 GRAFIK 3.1.6 Skor Dimensi Toleransi Per Provinsi 39
7 GRAFIK 3.1.7 Skor Dimensi Kesetaraan Per Provinsi 40
8 GRAFIK 3.1.8 Skor Dimensi Kerjasama Per Provinsi 40
9 GRAFIK 3.1.9 Perbandingan Indeks Kerukunan dengan
Tingkat Nasional
57
10 GRAFIK 3.1.10 Perbandingan APK Jawa Barat dan
Capaian Nasional
58
11 GRAFIK 3.1.11 Perbandingan APM Jawa Barat dan
Capaian Nasional
58
12 GRAFIK 3.1.12 Perbandingan Rerata Nilai Ujian Sekolah 59
13 GRAFIK 3.1.13 Perbandingan Indeks Integritas Siswa 60
viii
LAPORAN KINERJA KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA BARAT 2019
IKHTISAR EKSEKUTIF
ebagai bagian dari manajemen kinerja, kedudukan evaluasi kinerja
menjadi suatu issue strategis yang harus diperhatikan dan
dilaporkan oleh pimpinan instansi sebagai manajer dan pemimpin
yang mengarahkan instansinya kepada arah pelaksanaan misi dan
pencapaian visi organisasi. Evaluasi kinerja juga merupakan tahap penting
dalam mengevaluasi pelaksanakan renstra yang akan menuntun
manajemen dan seluruh komponen organisasi pada capaian kinerja yang
diinginkan, dengan didasarkan pada perencanaan kinerja yang baik, maka
pelaksanaan kinerja juga dapat diukur tingkat pencapaiannya secara
operasional, serta dengan melihat berbagai kemungkinan dan alternatif
untuk meningkatkan dan memacu pencapaian tujuan dan sasaran
organisasi secara lebih cepat dan tepat.
Seiring dengan telah
ditetapkannya Keputusan Menteri
Agama Republik Indonesia Nomor
702 Tahun 2016 tentang Pedoman
Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja,
dan Tata Cara Reviu atas Laporan
Kinerja pada Kementerian Agama,
Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat berusaha
membangun dan menata akuntabilitas publik yaitu dengan membuat
Laporan Kinerja Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat.
Secara umum, penyelenggaraan kegiatan dan pelayanan pada Kantor
Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat berjalan dengan baik dan
dapat mencapai target yang telah ditetapkan. Didasarkan pada hasil
pengukuran kinerja, nilai rata-rata capaian kinerja Kantor Wilayah
Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat Tahun 2019 sebesar 99,05% dari
target 100%.
Berdasarkan hasil analisis, hambatan/kendala dalam pencapaian
kinerja diantaranya:
S
KANWIL KEMENTERIAN AGAMAPROV. JAWA BARAT
TAHUN 2019
CAPAIAN KINERJA : 99,05%
CAPAIAN ANGGARAN: 84,57 %
ix
LAPORAN KINERJA KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA BARAT 2019
1. Sulitnya mencari data valid terkait jumlah umat yang
dikategorikan sebagai umat yang aktif dalam suatu majelis ta'lim
atau kajian di rumah ibadah;
2. Masih perlunya peningkatan kualitas manajemen sekolah serta
efektifitas sistem kegiatan belajar mengajar;
3. Sulitnya memperoleh data indeks kepuasan haji, hal ini
disebabkan karena belum adanya survey indeks kepuasan pada
tingkat provinsi oleh Badan Litbang dan Diklat Kementerian
Agama RI;
4. Khusus indikator APK Ma’had Aly, capaian kinerja indikator
tersebut sampai dengan tahun 2019 ini masih belum bernilai
signifikan karena jumlah Ma’had Aly yang baru terbentuk di
Provinsi Jawa Barat ini sebanyak 6 (enam) Ma’had Aly sehingga
jumlah peserta didiknya masih sangat minim.
Selanjutnya bila dilihat dari sisi anggaran, pada tahun 2019 ini
realisasi capaian anggaran per 3 Februari 2020 telah mencapai 84,57% dari
target realisasi anggaran sebesar 100% (pagu senilai Rp.279.751.322.000,-
dengan realisasi senilai Rp. 236.573.074.094,-). Minimnya capaian
anggaran disebabkan karena Program Pendidikan Islam masih dalam
proses revisi penyelesaian pagu minus di lingkungan Kantor Wilayah
Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat.
Semoga laporan ini dapat menjadi bahan evaluasi dan pertimbangan
dalam pengambilan kebijakan. Prestasi dalam kinerja yang telah berhasil
dilaksanakan merupakan hasil dari kerjasama dan semangat tim dalam
memberikan pelayanan terbaik, namun kekurangan dalam pencapaian
target kinerja semoga menjadi kekuatan dan motivasi untuk lebih baik
dalam melakukan kinerja dan pelayanan.
1
LAPORAN KINERJA KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA BARAT 2019
BAB IPENDAHULUAN
2
LAPORAN KINERJA KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA BARAT 2019
1.1. Latar Belakang
alah satu tantangan utama pembangunan saat ini adalah terkait
dengan tata kelola organisasi yaitu implementasi birokrasi yang
efektif dan efisien. Kualitas tata kelola pemerintahan diharapkan
dapat memberikan kontribusi yang optimal untuk mendukung keberhasilan
pembangunan dan peningkatan daya saing nasional. Tantangan utama
dalam hal ini yaitu meningkatkan integritas, akuntabilitas, efektifitas, dan
efisiensi birokrasi dalam penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan,
dan pelayanan publik.
Dalam mewujudkan visi pembangunan nasional, Kementerian Agama
mengemban misi dalam mewujudkan masyarakat berakhlak mulia,bermoral, beretika, berbudaya dan beradab berdasarkan falsafahPancasila dengan memperkuat jati diri dan karakter bangsa melalui
pendidikan yang bertujuan membentuk manusia yang bertaqwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, mematuhi aturan hukum, memelihara kerukunan
internal dan antarumat beragama, melaksanakan interaksi antarbudaya,
mengembangkan modal sosial, menerapkan nilai-nilai luhur budaya
bangsa, dan memiliki kebanggaan sebagai bangsa Indonesia sebagai
landasan spiritual, moral dan etika pembangunan bangsa.
Arah kebijakan dalam mewujudkan misi yang diemban Kementerian
Agama sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional
(RPJMN) Tahun 2015-2019 (yang disahkan melalui Peraturan Presiden
Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Nasional Tahun 2015-2019), yaitu:
1. Meningkatkan pemahaman, penghayatan, pengamalan dan
pengemban nilai-nilai keagamaan, sehingga agama berfungsi dan
berperan sebagai landasan moral dan etika dalam pembangunan,
melalui:
a. Peningkatan kapasitas dan kualitas penyuluh agama, peran
tokoh agama, lembaga sosial keagamaan dan media massa
dalam melakukan bimbingan keagamaan masyarakat;
S
3
LAPORAN KINERJA KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA BARAT 2019
b. Peningkatan kegiatan pembinaan dan pemberdayaan umat
beragama.
2. Meningkatkan kerukunan umat beragama, melalui:
a. Penyelenggaraan dialog antarumat beragama untuk
memperoleh pemahaman agama berwawasan multikultur;
b. Pembentukan dan pemberdayaan FKUB di provinsi dan
kabupaten/kota;
c. Peningkatan kerjasama dan kemitraan antara pemerintah,
pemerintah daerah, tokoh agama, lembaga sosial keagamaan,
dan masyarakat dalam pencegahan dan penanganan konflik;
d. Penguatan peraturan perundang-undangan mengenai
kerukunan umat beragama.
Berdasarkan arah dan kebijakan tersebut, maka pembangunan
Bidang Agama dan Bidang Pendidikan dalam kurun waktu lima tahun
mengacu pada upaya pencapaian tujuan Kementerian Agama, mencakup 7
(tujuh) hal, yaitu:
1. Peningkatan kualitas pemahaman dan pengamalan ajaran agama;
2. Peningkatan kualitas pelayanan kehidupan beragama;
3. Peningkatan pemanfaatan dan kualitas pengelolaan potensi
ekonomi keagamaan;
4. Peningkatan kualitas kerukunan umat beragama;
5. Peningkatan kualitas penyelenggaraan ibadah haji dan umrah;
6. Peningkatan dan pemerataan akses dan mutu pendidikan agama
dan pendidikan keagamaan; serta
7. Peningkatan kualitas tatakelola pembangunan bidang agama.
(Lampiran Keputusan Menteri Agama Nomor 39 Tahun 2015 tentang
Rencana Strategis Kementerian Agama Tahun 2015-2019).
Pencapaian tujuan Kementerian Agama akan lebih mudah dicapai
jika terjalin kerjasama dari semua pihak termasuk stakeholder. Selain itu
sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang
Keterbukaan Informasi Publik, bahwa keterbukaan informasi publik dalam
4
LAPORAN KINERJA KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA BARAT 2019
penyelenggaraan negara atau pemerintahan merupakan perwujudan tata
pemerintahan yang baik (Good Governance), dan jaminan kepastian hukum
terhadap hak masyarakat untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan
serta untuk turut serta dalam mengontrol penyelenggaraan negara dan
pemerintahan. Pemerintah harus menyiapkan sarana dan prasarana,
sumber daya manusia yang mempunyai kemampuan dan kemauan serta
komitmen dari seluruh penyelenggara pemerintahan untuk
melaksanakannya, sehingga apa yang diharapkan dapat terwujud dengan
baik.
Perwujudan tata pemerintahan yang baik (Good Governance) memiliki
10 prinsip, yaitu:
1. Akuntabilitas;
2. Pengawasan;
3. Daya Tanggap;
4. Profesionalisme;
5. Efisiensi dan Efektivitas;
6. Transparansi;
7. Kesetaraan;
8. Wawasan ke Depan;
9. Partisipasi; serta
10. Penegakan Hukum.
Berkaitan dengan hal tersebut, maka Kementerian Agama dalam hal
ini Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat sebagai
penyelenggara pelayanan publik dituntut untuk membuat suatu
pertanggungjawaban secara periodik agar pelaksanaan kegiatannya lebih
transparan, efektif dan akuntabel. Sesuai dengan Instruksi Presiden Nomor
7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, bahwa
pelaksanaan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah merupakan wujud
pertanggungjawaban instansi pemerintah dalam mencapai misi dan tujuan
organisasi. Selanjutnya penataan akuntabilitas diperkuat dengan
diterbitkannya Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang
Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu
5
LAPORAN KINERJA KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA BARAT 2019
atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Sebagai bahan acuan bagi
pimpinan satuan organisasi/kerja dan unit pelaksana teknis pada
Kementerian Agama untuk menyusun Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja,
dan melakukan Reviu atas Laporan Kinerja, maka diterbitkan Keputusan
Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 702 Tahun 2016 tentang
Pedoman Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan Tata Cara Reviu
Laporan Kinerja pada Kementerian Agama.
Sebagai bagian dari manajemen kinerja, kedudukan evaluasi kinerja
menjadi suatu issue strategis yang harus diperhatikan dan dilaporkan oleh
pimpinan instansi sebagai manajer dan pemimpin yang mengarahkan
instansinya kepada arah pelaksanaan misi dan pencapaian visi organisasi.
Evaluasi kinerja juga merupakan tahap penting dalam mengevaluasi
pelaksanakan renstra yang akan menuntun manajemen dan seluruh
komponen organisasi pada capaian kinerja yang diinginkan, dengan
didasarkan pada perencanaan kinerja yang baik, maka pelaksanaan kinerja
juga dapat diukur tingkat pencapaiannya secara operasional, serta dengan
melihat berbagai kemungkinan dan alternatif untuk meningkatkan dan
memacu pencapaian tujuan dan sasaran organisasi secara lebih cepat dan
tepat.
Berkaitan dengan hal tersebut, Kantor Wilayah Kementerian Agama
Provinsi Jawa Barat berusaha membangun dan menata akuntabilitas
publik yaitu dengan membuat Laporan Kinerja Kantor Wilayah Kementerian
Agama Provinsi Jawa Barat Tahun 2019.
1.2. Maksud dan Tujuan
Laporan Kinerja Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa
Barat Tahun 2019 adalah media pertanggungjawaban Kantor Wilayah
Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat yang didalamnya termuat
informasi mengenai kinerja Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi
Jawa Barat untuk tahun 2019. Dalam laporan ini diuraikan hasil evaluasi
berupa analisis akuntabilitas kinerja sasaran dalam rangka mewujudkan
tujuan, misi dan visi yang telah ditetapkan.
6
LAPORAN KINERJA KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA BARAT 2019
Maksud dan tujuan penyusunan laporan ini adalah untuk
memberikan kontribusi dalam pengambilan keputusan manajemen sebagai
upaya peningkatan kinerja. Evaluasi terhadap capaian kinerja ditujukan
untuk:
1. Memberikan informasi capaian kinerja Kantor Wilayah
Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat dalam melaksanakan
tugas dan tanggung jawab yang diembannya;
2. Memberikan bahan evaluasi sebagai masukan untuk peningkatan
akuntabilitas Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa
Barat;
3. Umpan balik (feed back) bagi peningkatan kinerja Kantor Wilayah
Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat;
4. Peningkatan kredibilitas terhadap pemberi wewenang;
5. Mengetahui tingkat keberhasilan dan kegagalan dalam
melaksanakan tugas, sehingga penyelenggaraan pelayanan dapat
berlangsung lebih efektif, efisien dan responsif.
1.3. Kedudukan, Tugas dan Fungsi
Berdasarkan Peraturan Menteri Agama nomor 13 tahun 2012 pasal 3,
4 dan 5, maka kedudukan, tugas dan fungsi, susunan organisasi dan tata
kerja Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat adalah
sebagai berikut:
1. KedudukanKantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat
berkedudukan di Provinsi Jawa Barat, berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Menteri Agama.
2. TugasKantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat
mempunyai tugas melaksanakan tugas dan fungsi Kementerian
Agama dalam wilayah provinsi berdasarkan kebijakan Menteri
Agama dan ketentuan peraturan perundang-undangan.
7
LAPORAN KINERJA KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA BARAT 2019
3. FungsiDalam melaksanakan tugasnya, Kantor Wilayah Kementerian
Agama Provinsi Jawa Barat menyelenggarakan fungsi:
a. Perumusan dan penetapan visi, misi, dan kebijakan teknis di
bidang pelayanan dan bimbingan kehidupan beragama kepada
masyarakat di provinsi;
b. Pelayanan, bimbingan, dan pembinaan di bidang haji dan
umrah;
c. Pelayanan, bimbingan, dan pembinaan di bidang pendidikan
madrasah, pendidikan agama dan keagamaan;
d. Pembinaan kerukunan umat beragama;
e. Perumusan kebijakan teknis di bidang pengelolaan administrasi
dan informasi;
f. Pengkoordinasian perencanaan, pengendalian, pengawasan,
dan evaluasi program; dan
g. Pelaksanaan hubungan dengan pemerintah daerah, instansi
terkait, dan lembaga masyarakat dalam rangka pelaksanaan
tugas kementerian di provinsi.
1.4. Struktur Organisasi
Berdasarkan Peraturan Menteri Agama nomor 13 tahun 2012 pasal
360, susunan organisasi Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa
Barat adalah sebagai terdiri atas:
1. Bagian Tata Usaha;
2. Bidang Pendidikan Madrasah;
3. Bidang Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren;
4. Bidang Pendidikan Agama Islam;
5. Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah;
6. Bidang Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah;
7. Bidang Penerangan Agama Islam, Zakat dan Wakaf;
8. Pembimbing Masyarakat Kristen;
9. Pembimbing Masyarakat Katolik;
8
LAPORAN KINERJA KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA BARAT 2019
10. Pembimbing Masyarakat Hindu;
11. Pembimbing Masyarakat Buddha; dan
12. Kelompok Jabatan Fungsional.
Jika digambarkan dalam suatu bagan struktur, maka struktur
organisasi Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat adalah
sebagai berikut:
1.5. Aspek Strategis
Perencanaan strategis merupakan serangkaian tindakan dan kegiatan
mendasar yang disusun untuk diimplementasikan dengan suatu strategi
yang mencakup sejumlah langkah yang digunakan dalam rangka
pencapaian tujuan. Dengan perencanaan strategis tersebut, Kantor Wilayah
Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat diharapkan mampu membangun
strategi sebagai bagian penting organisasi yang berorientasi pada hasil yang
diharapkan dimasa mendatang. Selain itu, dengan penetapan visi, misi dan
strategi yang jelas dan tepat, Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi
Jawa Barat diharapkan akan dapat menyelaraskan dengan potensi, peluang
9
LAPORAN KINERJA KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA BARAT 2019
serta kendala yang akan dihadapi. Berikut ini adalah penjabaran visi dan
misi Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat:
Tujuan Kantor Wilayah Kementerian Agama mengacu pada
pencapaian tujuan Kementerian Agama, yang meliputi:
1. Peningkatan kualitas pemahaman dan pengamalan ajaran agama
serta ketersediaan bimbingan dan fasilitasi keagamaan;
2. Peningkatan kualitas kerukunan intra dan antarumat beragama;
3. Peningkatan kualitas pelayanan kehidupan beragama;
VISI
“Terwujudnya Masyarakat Jawa Barat yang Taat
Beragama, Rukun, Cerdas, dan Sejahtera Lahir
Batin dalam Rangka Mewujudkan Indonesia yang
Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian
Berlandaskan Gotong Royong”
MISI
1. Meningkatkan pemahaman dan pengamalan ajaran agama di wilayah Provinsi
Jawa Barat;
2. Memantapkan kerukunan intra dan antar umat beragama di wilayah Provinsi Jawa
Barat;
3. Menyediakan pelayanan kehidupan beragama yang merata dan berkualitas di
wilayah Provinsi Jawa Barat;
4. Meningkatkan pemanfaatan dan kualitas pengelolaan potensi ekonomi keagamaan
di wilayah Provinsi Jawa Barat;
5. Mewujudkan penyelenggaraan ibadah haji dan umrah yang berkualitas dan
akuntabel di wilayah Provinsi Jawa Barat;
6. Meningkatkan akses dan kualitas pendidikan umum berciri agama, pendidikan
agama pada satuan pendidikan umum, dan pendidikan keagamaan di wilayah
provinsi Jawa Barat;
7. Mewujudkan tatakelola pemerintahan yang bersih, akuntabel dan terpercaya di
wilayah Provinsi Jawa Barat.
10
LAPORAN KINERJA KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA BARAT 2019
4. Peningkatan pemanfaatan dan kualitas pengelolaan potensi
ekonomi keagamaan;
5. Peningkatan kualitas dan akuntabilitas penyelenggaraan ibadah
haji dan umrah;
6. Peningkatan akses dan mutu pendidikan agama dan pendidikan
keagamaan; serta
7. Peningkatan kualitas tatakelola organisasi dan dukungan
manajemen Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa
Barat.
Dengan mempertimbangan kondisi, potensi dan permasalahan yang
ada serta sinergi antara visi, misi dan tujuan jangka panjang yang telah
ditetapkan, maka Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat
telah menetapkan sasaran strategis yang akan dicapai. Sasaran strategis
Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dengan sasaran strategis Kementerian Agama.
Kementerian Agama memiliki 2 (dua) bidang sasaran yaitu sasaran bidang
agama dan sasaran bidang pendidikan, dengan rincian sebagai berikut:
1. Sasaran stategis bidang agama terkait:
a. Meningkatnya kualitas dan ketersediaan bimbingan dan
fasilitasi keagamaan;
b. Meningkatnya harmoni sosial dan kerukunan antar umat
beragama;
c. Meningkatnya kualitas pelayanan kehidupan beragama;
d. Meningkatnya kualitas dan akuntabilitas pengelolaan potensi
ekonomi keagamaan;
e. Meningkatnya kualitas penyelenggaraan ibadah haji dan
umrah yang transparan dan akuntabel;
f. Terselenggaranya tatakelola pembangunan bidang agama yang
efektif, efisien, transparan dan akuntabel.
2. Sedangkan sasaran strategis bidang pendidikan terkait:
a. Meningkatnya akses bagi masyarakat tidak mampu terhadap
Program Indonesia Pintar pada pendidikan dasar-menengah
melalui manfaat kartu Indonesia Pintar;
11
LAPORAN KINERJA KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA BARAT 2019
b. Meningkatnya angka partisipasi pendidikan dasar dan
menengah;
c. Menurunnya jumlah siswa yang tidak melanjutkan
pendidikan;
d. Meningkatnya jaminan kualitas pelayanan pendidikan;
e. Meningkatnya proporsi pendidik yang kompeten dan
profesional pada pendidikan umum berciri khas agama;
f. Meningkatnya proporsi guru agama yang profesional;
g. Meningkatnya akses pendidikan keagamaan sesuai aspirasi
umat beragama.
1.6. Indikator Kinerja Utama
Visi dan Misi Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat
yang telah dirumuskan dan dijelaskan dalam tujuan serta sasarannya
tersebut perlu dipertegas dengan upaya atau cara untuk mencapainya agar
kinerja yang dilakukan sesuai dengan arah dan kebijakan untuk mencapai
visi misi yang diemban tersebut. Berkaitan dengan hal ini, Kanwil
Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat perlu menetapkan suatu ukuran
keberhasilan dari pencapaian tujuan dan sasaran strategis agar kinerja
yang dilakukan dapat dievaluasi sebagai bahan pertimbangan/pengambilan
kebijakan pimpinan.
Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat menetapkan
Indikator Kinerja Utama (IKU) yang merupakan ukuran keberhasilan dari
pencapaian tujuan dan sasaran strategis serta dapat dijadikan sebagai
dasar untuk menyusun rencana kinerja jangka menengah, rencana kinerja
tahunan, rencana kerja dan anggaran, perjanjian kinerja, laporan kinerja,
dan evaluasi pencapaian kinerja Kantor Wilayah Kementerian Agama
Provinsi Jawa Barat.
Indikator Kinerja Utama (IKU) Kantor Wilayah Kementerian Agama
tidak terlepas dari Indikator Kinerja Utama (IKU) Kementerian Agama.
Berdasarkan Surat Keputusan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama
Provinsi Jawa Barat Nomor 1510 Tahun 2018 tanggal 31 Desember 2018
tentang Indikator Kinerja Utama Kantor Wilayah Kementerian Agama
12
LAPORAN KINERJA KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA BARAT 2019
Provinsi Jawa Barat, maka Indikator Kinerja Utama (IKU) Kantor Wilayah
Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat pada tahun 2019 ini dapat
dijelaskan pada tabel berikut ini:
TABEL 1.6.1Indikator Kinerja Utama (IKU)
Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat Tahun 2019No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan
1 Meningkatnya kualitas
kehidupan umat beragama
Jumlah umat beragama yang aktif
pada rumah ibadah
Orang
Jumlah rumah ibadah yang
melaksanakan kegiatan sosial
keagamaan
Lembaga
2 Meningkatnya harmoni sosial
dan kerukunan antar umat
beragama
Jumlah penyelesaian konflik antar
umat beragama
Konflik
Indeks Kerukunan Umat Beragama
Tingkat Provinsi
Angka
3 Meningkatnya kualitas
pelayanan keagamaan
Jumlah Sarana Rumah Ibadah yang
memenuhi standar
Lembaga
Jumlah Penyuluh Agama yang
memenuhi kompetensi
Orang
Jumlah KUA yang memenuhi standar Lembaga
Jumlah Penghulu yang memenuhi
kompetensi
Orang
Indeks Kepuasan Layanan Jamaah
Haji Dalam Negeri Tingkat Provinsi
Angka
4 Meningkatnya akses layanan
pendidikan
APK RA/Pratama Widya Pasraman %
APK MI/Ula/SDTK/Adhi Widya
Pasraman
%
APK MTs/Wustha/SMPTK/Madyama
Widya Pasraman
%
APK MA/Ulya/Utama Widya
Pasraman
%
APM MI/Ula/SDTK/Adhi Widya %
13
LAPORAN KINERJA KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA BARAT 2019
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan
Pasraman
APM MTs/Wustha/SMPTK %
APM MA/Ulya/Utama Widya
Pasraman
%
APK PTK/Ma’had Aly/PTK %
5 Meningkatnya mutu
pendidikan agama dan
keagamaan
Rerata nilai ujian sekolah MTs Angka
Rerata nilai ujian sekolah MA Angka
Indeks Integritas Siswa Angka
1.7. Permasalahan Utama (Strategic Issued)
Tantangan dan permasalahan strategis yang dihadapi Kantor Wilayah
Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat dalam menjalankan tugas dan
fungsinya tidak terlepas dari isu-isu yang terjadi di wilayah Provinsi Jawa
Barat. Tantangan dan permasalahan yang dapat mempengaruhi
pelaksanaan tugas dan fungsi Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi
Jawa Barat tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pertumbuhan penduduk dan persebarannya yang tidak merataJawa Barat menghadapi tekanan jumlah penduduk yang semakin
tinggi. Pada tahun 2025 Jawa Barat diperkirakan memiliki jumlah
penduduk sekitar 52,7 juta jiwa. Tingginya jumlah penduduk dengan
persebarannya yang tidak merata mengakibatkan wilayah cakupan
pembinaan keagamaan menjadi lebih luas dan kuantitasnya lebih
tinggi dibandingkan dengan wilayah lainnya.
2. Kualitas dan aksesibilitas pendidikanPersebaran penduduk yang tidak merata antara kabupaten dan kota
yang ada dapat berpengaruh juga pada aksesibilitas masyarakat
terhadap pendidikan, hal ini terlihat dari perbandingan APM dan APK
setiap jenjang pendidikan. Selain itu, angka putus sekolah pada
14
LAPORAN KINERJA KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA BARAT 2019
Provinsi Jawa Barat juga masih relatif tinggi. Dalam hal ini Kanwil
Kementerian Agam Provinsi Jawa Barat memiliki tanggung Jawab
untuk lebih meningkatkan akses pendidikan masyarakat melalui
lembaga-lembaga pendidikan agama dan keagamaan yang dimiliki
dengan keterbatasan tenaga pendidik, sarana dan prasarana
pendidikan di madrasah pada saat ini.
3. Masih terdapat kesenjangan antara nilai-nilai agama denganperilaku sosial masyarakatJawa Barat merupakan daerah penyangga ibu kota negara dan
lintasan Jawa Sumatera, hal ini menyebabkan tingkat kriminalitas,
kasus-kasus asusila dan pelanggaran hukum masih cukup tinggi.
Dengan jumlah penduduk yang besar dan heterogen dapat berpotensi
menimbulkan berbagai masalah/konflik sosial yang dapat mengganggu
ketentraman dan ketertiban masyarakat. Oleh karena itu Kantor
Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat harus berupaya
meminimalisir permasalahan-permasalahan sosial tersebut dengan
pendekatan pelayanan agama atau pendidikan agama dan keagamaan.
4. Rendahnya sumber daya manusia yang dapat mendukungprogram kerukunan dan berkembangnya kelompok yangmengganggu ketertiban umum dan kerukunan umat beragamaProtes ketidakpuasan yang berujung pada pengrusakan fasilitas umum
masih kerap terjadi, keragaman budaya dan agama serta kondisi
politik yang ada juga dapat berpotensi menimbulkan banyaknya
konflik sosial dan disintegrasi.
5. Permasalahan lembaga penyelenggaran haji dan UmrahBelum seluruhnya penyelenggaran haji dan umrah yang terbina serta
maraknya kasus penipuan terkait penyelenggara haji dan umrah di
wilayah Provinsi Jawa Barat mengakibatkan turunnya tingkat
kepercayaan masyarakat pada profesionalitas/kinerja pelayanan haji
15
LAPORAN KINERJA KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA BARAT 2019
dan umrah yang dilakukan oleh ASN yang ada di lingkungan Kantor
Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat.
6. Kualitas kinerja yang masih belum memadaiRendahnya penerapan Standar Pelayanan Minimal (SPM) dan Standar
Operasioanl Prosedur (SOP) dalam bidang pelayanan keagamaan, serta
kurangnya profesionalitas aparatur yang dimiliki berdampak pada
turunnya tingkat kepercayaan masyarakat pada Kantor Wilayah
Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat.
1.8. Faktor Kunci Keberhasilan
Faktor pendukung atau kunci keberhasilan pencapaian tujuan Kantor
Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat, diantaranya:
1. Keharmonisan dan kerukunan umat beragama ditengah
keberagaman agama dan kepercayaan yang dianut masyarakat di
lingkungan Provinsi Jawa Barat;
2. Tingginya tingkat partisipasi masyarakat dalam upaya
peningkatan kualitas pemahaman dan pengamalan ajaran agama.
3. Terbentuknya Forum Kerukunan Umat Beragama dan banyaknya
tokoh-tokoh agama yang memberikan edukasi kepada
masyarakat;
4. Optimalisasi struktur Kementerian Agama pada tingkat paling
kecil dalam pemerintahan;
5. Berkembangnya lembaga-lembaga keagamaan dan tingginya
pastisipasi masyarakat dalam mendukung pengelolaan potensi
ekonomi keagamaan;
6. Berkembangnya jaringan teknologi informasi yang mempermudah
masyarakat dalam mendapatkan informasi penyelenggaraan
ibadah haji dan umrah serta tingginya peran masyarakat dalam
penyelenggaraan ibadah haji dan umrah;
16
LAPORAN KINERJA KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA BARAT 2019
7. Tingginya dukungan masyarakat terhadap penyelenggaraan
pendidikan di madrasah serta meningkatnya jumlah madrasah
yang dapat bersaing dengan sekolah umum;
8. Adanya perbaikan sistem dan penerapan teknologi informasi di
berbagai aspek dalam peningkatan kualitas tata kelola
pembangunan bidang agama.
1.9. Sistematika Penyajian
Pada dasarnya Laporan Kinerja Kantor Wilayah Kementerian Agama
Provinsi Jawa Barat ini menyampaikan capaian kinerja Kantor Wilayah
Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat pada tahun 2019. Capaian kinerja
tersebut diperbandingkan dengan perjanjian/penetapan kinerja yang
ditargetkan tahun 2019 sebagai tolok ukur keberhasilan kinerja Kantor
Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat. Analisis capaian kinerja
terhadap perencanaan kinerja yang sudah ditetapkan ini akan diketahui
masalah atau kendala demi perbaikan kinerja di masa datang.
Sesuai dengan Keputusan Menteri Agama Nomor 702 Tahun 2016
tentang Pedoman Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan Tata Cara
Reviu Laporan Kinerja pada Kementerian Agama, maka sistematika
penyajian Laporan Kinerja Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi
Jawa Barat Tahun 2019 adalah sebagai berikut:
BAB IV – Penutup, menjelaskan kesimpulan menyeluruh dari Laporan Kinerja Kantor WilayahKementerian Agama Provinsi Jawa Barat tahun 2018 dan menguraikan rekomendasi yang diperlukan
untuk perbaikan kinerja di masa datang
BAB III – Akuntabilitas Kinerja, menjelaskan analisis pencapaian kinerja Kantor Wilayah KementerianAgama Provinsi Jawa Barat dikaitkan dengan pertanggungjawaban publik terhadap pencapaian sasaran
strategis untuk Tahun 2018 yang dikaitkan dengan dukungan anggaran/ keuangan.
BAB II Perencanaan Kinerja, menjelaskan secara ringkas Perjanjian Kinerja Tahun 2018 yang menjadidasar pelaksanaan program, kegiatan dan anggaran Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa
Barat Tahun 2018
BAB I – Pendahuluan, menjelaskan secara ringkas latar belakang, aspek strategis dan strukturorganisasi Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat.
17
LAPORAN KINERJA KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA BARAT 2019
BAB IIPERENCANAAN KINERJAPelaksanaan
PenandatangananPerjanjian Kinerja diLingkungan Kantor WilayahKementerian AgamaProvinsi Jawa Baratdilaksanakan pada tanggal06 s.d. 08 Februari 2019bertempat di Hotel LorinSentul Bogor, dan dalamrangkaian Kegiatan Ra[atKerja Kantor WilayahKementerian AgamaProvinsi Jawa Barat
Penandatanganandilakukan oleh KepalaKantor WilayahKementerian AgamaProvinsi Jawa Barat Bpk.Drs. H. A. Buchori, MMbeserta Sekretaris JenderalKementerian Agama RI Bpk.Prof. DR. Phil. Nur KholisSetiawan, MA
Kegiatan PenandatangananPerjanjian Kinerjadisaksikan oleh seluruhjajaran eselon III dan IVKantor WilayahKementerian AgamaProvinsi Jawa Barat sertaperwakilan ASN diLingkungan Kantor WilayahKementerian AgamaProvinsi Jawa Barat sertatamu undangan lainnya
18
LAPORAN KINERJA KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA BARAT 2019
2.1. Rencana Strategis
engacu pada UUD 1945 dan Undang-Undang Nomor 17 Tahun
2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional
(RPJN) Tahun 2005-2025 dan Peraturan Presiden Nomor 2
Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional
(RPJMN) Tahun 2015-2019, maka disusunlah Rencana Strategis
Kementerian Agama melalui Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia
Nomor 39 Tahun 2015 tentang Rencana Strategis Kementerian Agama
Tahun 2015-2019. Berpayung pada peraturan perundang-undangan
tersebut, maka disusunlah Rencana Strategis Kantor Wilayah Kementerian
Agama Provinsi Jawa Barat Tahun 2015-2019 sebagai acuan dalam
penyusunan perencanaan kinerja, pengukuran serta pelaporan kinerja
Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat.
Berdasarkan pasal 4 ayat (1) Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun
2015 tentang Organisasi Kementerian Negara, Kementerian Agama
mempunyai tugas menyelenggarakan urusan tertentu dalam pemerintahan
untuk membantu Presiden dalam menyelenggarakan pemerintahan negara.
Selanjutnya pada pasal (2) disebutkan bahwa tugas kementerian
sebagaimana dimaksud ayat (1) disesuaikan dengan upaya pencapaian
tujuan Kementerian sebagai bagian dari tujuan pembangunan nasional,
sehingga secara spesifik tugas Kementerian Agama terdistribusikan
kedalam upaya “Peningkatan Kualitas Kehidupan Beragama, Penciptaan
Tata Pemerintahan yang Bersih dan Berwibawa serta Peningkatan Akses
Masyarakat terhadap Pendidikan yang Berkualitas”.
Sebagai dukungan terhadap pencapaian program yang menjadi tugas
dan fungsi Kementerian Agama, sebagaimana tercantum dalam Peraturan
Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Tata
Kerja Kementerian Negara serta Susunan Organisasi Tugas dan Fungsi
Eselon I Kementerian Negara Pasal 473 menyebutkan bahwa “Kementerian
Agama mempunyai tugas menyelenggarakan urusan di bidang keagamaan
dalam pemerintahan untuk membantu Presiden dalam menyelenggarakan
pemerintahan negara”. Sesuai dengan Rencana Strategis (Renstra)
M
19
LAPORAN KINERJA KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA BARAT 2019
Kementerian Agama Tahun 2015-2019, visi Kementerian Agama adalah
“Terwujudnya Masyarakat Indonesia yang Taat Beragama, Rukun, Cerdas,
dan Sejahtera lahir batin dalam rangka mewujudkan Indonesia yang
Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong”.
Penentuan visi Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa
Barat tidak terlepas dari visi Kementerian Agama, oleh karena itu
ditetapkan visi Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat
adalah “Terwujudnya Masyarakat Jawa Barat yang Taat Beragama,Rukun, Cerdas, dan Sejahtera Lahir Batin dalam Rangka MewujudkanIndonesia yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian BerlandaskanGotong Royong”.
Secara luas pengetian visi tersebut adalah mewujudkan masyarakat
Jawa Barat yang mampu menjalankan agamanya sesuai dengan ajaran
agama masing-masing dengan baik dan damai sehingga tercipta kerukunan
antar umat beragama dengan mengembangkan sikap toleransi antar umat
beragama, saling menghormati, bersikap gotong royong yang menjadi ciri
khas, kekuatan serta kepribadian bangsa Indonesia yang dijamin oleh
Undang-Undang negara dan perangkat regulasi lainnya.
Untuk mewujudkan visi tersebut, maka misi yang diemban Kantor
Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat (sesuai dengan tujuh misi
Kementerian Agama RI Tahun 2015-2019) adalah:
1. Meningkatkan pemahaman dan pengamalan ajaran agama di
wilayah Provinsi Jawa Barat;
2. Memantapkan kerukunan intra dan antar umat beragama di
wilayah Provinsi Jawa Barat;
3. Menyediakan pelayanan kehidupan beragama yang merata dan
berkualitas di wilayah Provinsi Jawa Barat;
4. Meningkatkan pemanfaatan dan kualitas pengelolaan potensi
ekonomi keagamaan di wilayah Provinsi Jawa Barat;
5. Mewujudkan penyelenggaraan ibadah haji dan umrah yang
berkualitas dan akuntabel di wilayah Provinsi Jawa Barat;
20
LAPORAN KINERJA KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA BARAT 2019
6. Meningkatkan akses dan kualitas pendidikan umum berciri
agama, pendidikan agama pada satuan pendidikan umum, dan
pendidikan keagamaan di wilayah provinsi Jawa Barat;
7. Mewujudkan tatakelola pemerintahan yang bersih, akuntabel dan
terpercaya di wilayah Provinsi Jawa Barat.
Berdasarkan misi tersebut, maka ditetapkan tujuan Kantor Wilayah
Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat, yaitu:
1. Meningkatkan pemahaman dan pengamalan ajaran agama di
wilayah Provinsi Jawa Barat;
2. Memantapkan kerukunan intra dan antar umat beragama di
wilayah Provinsi Jawa Barat;
3. Menyediakan pelayanan kehidupan beragama yang merata dan
berkualitas di wilayah Provinsi Jawa Barat;
4. Meningkatkan pemanfaatan dan kualitas pengelolaan potensi
ekonomi keagamaan di wilayah Provinsi Jawa Barat;
5. Mewujudkan penyelenggaraan ibadah haji dan umrah yang
berkualitas dan akuntabel di wilayah Provinsi Jawa Barat;
6. Meningkatkan akses dan kualitas pendidikan umum berciri
agama, pendidikan agama pada satuan pendidikan umum, dan
pendidikan keagamaan di wilayah provinsi Jawa Barat;
7. Mewujudkan tatakelola pemerintahan yang bersih, akuntabel dan
terpercaya di wilayah Provinsi Jawa Barat.
Demi tercapainya visi, misi, dan tujuan tersebut diatas, maka
ditetapkan sasaran strategis Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi
Jawa Barat sebagai berikut:
1. Sasaran stategis bidang agama terkait:
a. Meningkatnya kualitas dan ketersediaan bimbingan dan
fasilitasi keagamaan;
b. Meningkatnya harmoni sosial dan kerukunan antar umat
beragama;
c. Meningkatnya kualitas pelayanan kehidupan beragama;
d. Meningkatnya kualitas dan akuntabilitas pengelolaan potensi
ekonomi keagamaan;
21
LAPORAN KINERJA KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA BARAT 2019
e. Meningkatnya kualitas penyelenggaraan ibadah haji dan
umrah yang transparan dan akuntabel;
f. Terselenggaranya tatakelola pembangunan bidang agama yang
efektif, efisien, transparan dan akuntabel.
2. Sedangkan sasaran strategis bidang pendidikan terkait:
a. Meningkatnya akses bagi masyarakat tidak mampu terhadap
Program Indonesia Pintar pada pendidikan dasar-menengah
melalui manfaat kartu Indonesia Pintar;
b. Meningkatnya angka partisipasi pendidikan dasar dan
menengah;
c. Menurunnya jumlah siswa yang tidak melanjutkan
pendidikan;
d. Meningkatnya jaminan kualitas pelayanan pendidikan;
e. Meningkatnya proporsi pendidik yang kompeten dan
profesional pada pendidikan umum berciri khas agama;
f. Meningkatnya proporsi guru agama yang profesional;
g. Meningkatnya akses pendidikan keagamaan sesuai aspirasi
umat beragama.
Pada pertengahan tahun 2018, Kantor Wilayah Kementerian Agama
Provinsi Jawa Barat mendapatkan informasi terkait perubahan strategi
untuk Kantor Kementerian Agama tingkat Wilayah Povinsi menjadi 5 (lima)
sasaran strategis yang lebih sederhana namun mencakup tugas dan fungsi
Kementerian Agama, sasaran strategis yang dimaksud, yaitu:
1. Meningkatnya kualitas kehidupan umat beragama;
2. Meningkatnya harmoni sosial dan kerukunan antar umat
beragama;
3. Meningkatnya kualitas pelayanan keagamaan;
4. Meningkatnya akses layanan pendidikan;
5. Meningkatnya mutu pendidikan agama dan keagamaan.
Kelima sasaran tersebut yang selanjutnya diuraikan kedalam
beberapa Indikator Kinerja Utama (IKU) Kantor Wilayah Kementerian Agama
Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (sesuai dengan tabel 1.6.2) dan sekaligus
22
LAPORAN KINERJA KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA BARAT 2019
menjadi sasaran strategis dalam perjanjian kinerja serta pengukuran
kinerja.
2.2. Perjanjian Kinerja
Penyusunan Perjanjian Kinerja merupakan salah satu tahapan dalam
Sistem Akuntabilitas Kinerja Intansi Pemerintah yang termuat dalam
Peraturan Presiden Nomor 29 tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah. Menurut Keputusan Menteri Agama Republik
Indonesia Nomor 702 Tahun 2016 tentang Pedoman Perjanjian Kinerja,
Pelaporan Kinerja, dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja pada
Kementerian Agama, Perjanjian kinerja merupakan lembar/dokumen yang
berisikan penugasan dari pimpinan instansi yang lebih tinggi kepada
pimpinan instansi yang lebih rendah untuk melaksanakan
program/kegiatan yang disertai dengan indikator kinerja. Melalui perjanjian
ini maka terwujudlah komitmen dan kesepakatan antara Sekretaris
Jenderal sebagai pemberi amanah dan Kepala Kantor Wilayah Kementerian
Agama Provinsi Jawa Barat sebagai penerima amanah atas kinerja terukur
tertentu berdasarkan tugas, fungsi dan wewenang serta sumber daya yang
tersedia.
Kinerja yang disepakati tidak dibatasi pada kinerja yang dihasilkan
atas kegiatan tahun bersangkutan, termasuk kinerja outcome yang
seharusnya terwujud akibat kegiatan tahun-tahun sebelumnya. Dengan
demikian target kinerja yang diperjanjikan juga mencakup outcome yang
dihasilkan dari kegiatan tahun-tahun sebelumnya, sehingga terwujud
kesinambungan kinerja setiap tahunnya.
Tujuan penyusunan perjanjian kinerja adalah sebagai wujud nyata
komitmen antara Sekretaris Jenderal Kementerian Agama dan Kepala
Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat untuk
meningkatkan integritas, akuntabilitas, transparansi, dan kinerja aparatur.
Selain itu juga menciptakan tolok ukur kinerja sebagai dasar evaluasi
kinerja aparatur, sebagai dasar penilaian
keberhasilan/kegagalanpencapaian tujuan dan sasaran organisasi serta
23
LAPORAN KINERJA KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA BARAT 2019
sebagai dasar pemberian penghargaan dan sanksi. Selain itu juga, sebagai
dasar bagi Sekretaris Jenderal Kementerian Agama untuk melakukan
monitoring, evaluasi dan supervisi atas perkembangan/kemajuan kinerja
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat.
Perjanjian kinerja harus disusun oleh Kepala Kantor Wilayah
Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat palig lambat 35 (tiga puluh lima)
hari kalender setelah DIPA Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi
diterima oleh masing-masing pimpinan Kanwil .
Di dalam perjanjian kinerja menyajikan indikator, Indikator Kinerja
Utama yang menggambarkan hasil-hasil yang utama dan konsisi yang
seharusnya, tanpa mengesampingkan indikator lain yang relevan. Untuk
unit eselon II dan eselon III sasaran yang digunakan menggambarkan
outcome dan output pada bidangnya serta menggunakan Indikator Kinerja
Utama (IKU) dan indiaktor kinerja lain yang relevan.
Pada tahun 2019 ini, Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi
Jawa Barat terus melakukan evaluasi dan perbaikan terhadap seluruh
dokumen perencanaan dan evaluasi kinerja termasuk dokumen perjanjian
kinerja yang telah disahkan pada bulan Februari tahun 2019. Adapun
perjanjian kinerja tahun 2019 Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi
Jawa Barat yang ditandatangani pada Bulan Februari 2019 adalah sebagai
berikut:
TABEL 2.2.1Perjanjian Kinerja
Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa BaratTahun 2019
No Sasaran Indikator Kinerja Target
1 Meningkatnya kualitaskehidupan umatberagama
a. Jumlah umat beragama yangaktif pada rumah ibadah
378.203 Orang
b. Jumlah rumah ibadah yangmelaksanakan kegiatan sosialkeagamaan
947 Lembaga
2 Meningkatnya harmonisosial dan kerukunanantar umat beragama
a. Jumlah penyelesaian konflikantar umat beragama
15 Konflik
b. Indeks Kerukunan UmatBeragama Tingkat Provinsi
70 Angka
24
LAPORAN KINERJA KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA BARAT 2019
No Sasaran Indikator Kinerja Target3 Meningkatnya kualitas
pelayanan keagamaana. Jumlah Sarana Rumah Ibadah
yang memenuhi standar89.083 Lembaga
b. Jumlah Penyuluh Agama yangmemenuhi kompetensi
6.226 Orang
c. Jumlah KUA yang memenuhistandar
626 Lembaga
d. Jumlah Penghulu yangmemenuhi kompetensi
1.878 Orang
e. Indeks Kepuasan LayananJamaah Haji Dalam NegeriTingkat Provinsi
72 Angka
4 Meningkatnya akseslayanan pendidikan
a. APK RA/Pratama WidyaPasraman
7,70 %
b. APK MI/Ula/SDTK/Adhi WidyaPasraman
13,75 %
c. APKMTs/Wustha/SMPTK/MadyamaWidya Pasraman
26,46 %
d. APK MA/Ulya/Utama WidyaPasraman
7,83 %
e. APM MI/Ula/SDTK/Adhi WidyaPasraman
10,55 %
f. APM MTs/Wustha/SMPTK 13,60 %
g. APM MA/Ulya/Utama WidyaPasraman
4,45 %
h. APK PTK/Ma’had Aly/PTK 0,1 %
5 Meningkatnya mutupendidikan agama dankeagamaan
a. Rerata nilai ujian sekolah MTs 8,02 Angka
b. Rerata nilai ujian sekolah MA 7,02 Angka
c. Indeks Integritas Siswa 63 Angka
Berdasarkan hasil rapat evaluasi triwulanan yang dilakukan oleh Tim
Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) Kantor Wilayah
Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat, terdapat beberapa penyesuaian
indikator kinerja diantaranya indikator Jumlah Umat Beragama yang Aktif
pada Rumah Ibadah, Jumlah Rumah Ibadah yang Melaksanakan Kegiatan
Sosial Keagamaan, Jumlah Penyelesaian Konflik Antar Umat Beragama,
Jumlah Sarana Rumah Ibadah yang Memenuhi Standar serta Jumlah
25
LAPORAN KINERJA KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA BARAT 2019
Penyuluh Agama yang Memenuhi Kompetensi. Oleh karena itu, pada Bulan
Juli 2019 dilakukan revisi Perjanjian Kinerja, sebagaimana tabel berikut:
TABEL 2.2.2Perjanjian Kinerja
Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa BaratTahun 2019 (Revisi)
No Sasaran Indikator Kinerja Target
1 Meningkatnya kualitaskehidupan umatberagama
a. Jumlah umat beragama yangaktif pada rumah ibadah
398.568 Orang
b. Jumlah rumah ibadah yangmelaksanakan kegiatan sosialkeagamaan
770 Lembaga
2 Meningkatnya harmonisosial dan kerukunanantar umat beragama
a. Jumlah penyelesaian konflikantar umat beragama
2 Konflik
b. Indeks Kerukunan UmatBeragama Tingkat Provinsi
70 Angka
3 Meningkatnya kualitaspelayanan keagamaan
a. Jumlah Sarana Rumah Ibadahyang memenuhi standar
89.142 Lembaga
b. Jumlah Penyuluh Agama yangmemenuhi kompetensi
6.250 Orang
c. Jumlah KUA yang memenuhistandar
626 Lembaga
d. Jumlah Penghulu yangmemenuhi kompetensi
1.878 Orang
e. Indeks Kepuasan LayananJamaah Haji Dalam NegeriTingkat Provinsi
72 Angka
4 Meningkatnya akseslayanan pendidikan
a. APK RA/Pratama WidyaPasraman
7,70 %
b. APK MI/Ula/SDTK/Adhi WidyaPasraman
13,75 %
c. APKMTs/Wustha/SMPTK/MadyamaWidya Pasraman
26,46 %
d. APK MA/Ulya/Utama WidyaPasraman
7,83 %
e. APM MI/Ula/SDTK/Adhi WidyaPasraman
10,55 %
f. APM MTs/Wustha/SMPTK 13,60 %
26
LAPORAN KINERJA KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA BARAT 2019
No Sasaran Indikator Kinerja Targetg. APM MA/Ulya/Utama Widya
Pasraman4,45 %
h. APK PTK/Ma’had Aly/PTK 0,1 %
5 Meningkatnya mutupendidikan agama dankeagamaan
a. Rerata nilai ujian sekolah MTs 8,02 Angka
b. Rerata nilai ujian sekolah MA 7,02 Angka
c. Indeks Integritas Siswa 63 Angka
Dalam realisasinya pencapaian perjanjian kinerja didukung oleh
anggaran yang direalisasikan kedalam beberapa program, Daftar anggaran
sesuai dengan perjanjian Kinerja Kantor Wilayah Kementerian Agama
Provinsi Jawa Barat Tahun 2019 (Revisi) adalah sebagai Berikut:
TABEL 2.2.3DAFTAR ANGGARAN
KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA BARATTAHUN 2019
No Program Kode Pagu Anggaran (Rp.)1 Dukungan Manajemen (Setjen) 01 18.655.080.0002 Bimbingan Masyarakat Islam 03 25.855.703.0003 Pendidikan Islam 04 281.990.534.0004 Bimbingan Masyarakat Kristen 05 8.872.090.0005 Bimbingan Masyarakat Katolik 06 8.662.386.0006 Bimbingan Masyarakat Hindu 07 4.932.124.0007 Bimbingan Masyarakat Buddha 08 6.149.095.0008 Penyelenggara Haji dan Umrah 09 25.552.965.000
Total 380.669.977.000
Pada tahun 2019, pagu anggaran Kantor Wilayah Kementerian Agama
Provinsi Jawa Barat mengalami beberapa kali perubahan yang disebabkan
oleh adanya relokasi anggaran pada beberapa program baik relokasi
anggaran dari pusat maupun relokasi pada intern Kantor Wilayah
Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat. Perubahan pagu anggaran Kantor
Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat pada tahun 2019 ini
diantaranya dapat dijelaskan pada tabel dibawah ini:
27
LAPORAN KINERJA KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA BARAT 2019
TABEL 2.2.4DAFTAR PERUBAHAN PAGU ANGGARAN
KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA BARATTAHUN 2019
No Kode Pagu AnggaranTW I (Rp.) TW II (Rp.) TW III (Rp.) TW IV (Rp.)
1 01 16.765.680.000 18.655.080.000 18.655.080.000 19.297.118.0002 03 25.855.703.000 25.855.703.000 17.455.907.000 13.363.841.0003 04 281.990.534.000 281.990.534.000 162.330.701.000 174.439.235.0004 05 8.872.090.000 8.872.090.000 8.872.090.000 9.941.287.0005 06 8.662.386.000 8.662.386.000 8.636.386.000 8.954.663.0006 07 4.932.124.000 4.932.124.000 4.932.124.000 5.166.140.000
7 08 5.915.925.000 6.149.095.000 6.147.795.000 7.052.533.0008 09 25.552.965.000 25.552.965.000 25.552.965.000 41.536.505.000
Total 378.547.407.000 380.669.977.000 252.583.048.000 279.751.322.000
28
LAPORAN KINERJA KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA BARAT 2019
Evaluasi kinerja pada Kantor WilayahKementerian Agama Provinsi Jawa Baratdilakukan melalui mekanisme RapatEvaluasi Capaian Kinerja yang dilakukansetiap triwulanan
Rapat evaluasi capaian kinerja selamatahun 2019 dilaksanakan pada:
1. Triwulan I : 11 April 2019
2. Triwulan II : 08 Juli 2019
3. Triwulan III : 09 Oktober 2019
4. Triwulan IV : 12 Desember 2019
5. Evaluasi Tahunan : 13 Desember 2019
Rapat evaluasi dihadiri oleh pimpinandan Tim SAKIP Kantor WilayahKementerian Agama Provinsi Jawa Baratyang merupakan perwakilan darimasing-masingbidang/pembimas/subbagian
BAB IIIAKUNTABILITAS KINERJA
29
LAPORAN KINERJA KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA BARAT 2019
3.1. Capaian Kinerja Organisasi
engukuran kinerja adalah proses sistematis dan berkesinambungan
untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan
sesuai dengan program, kebijakan, sasaran dan tujuan yang telah
ditetapkan dalam mewujudkan visi, misi dan strategi Instansi Pemerintah.
Proses ini dimaksudkan untuk menilai setiap pencapaian indikator kinerja
guna memberikan gambaran tentang keberhasilan dan kegagalan
pencapaian tujuan dan sasaran. Selanjutnya dilanjutkan pula analisis
akuntabilitas kinerja yang menggambarkan keterkaitan pencapaian kinerja
kegiatan dengan program dan kebijakan dalam rangka mewujudkan
sasaran, tujuan, visi dan misi sebagaimana ditetapkan dalam rencana
strategis.
Kunci keberhasilan dalam pelaksanaan tugas dapat dilihat dari
berbagai faktor berikut ini:
1. Meningkatnya kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) dengan
memanfaatkan kesempatan pengembangan kompetensi yang
tersedia;
2. Optimalisasi pemanfaatan anggaran untuk melaksanakan
kebijakan pemerintah terhadap percepatan pemberantasan
korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN);
3. Terealisasinya program-program yang telah disusun dan dapat
dipertanggungjawabkan;
4. Terselenggaranya kegiatan dan pelayanan kepada masyarakat
dengan baik, efektif dan efisien sesuai dengan pedoman kerja yang
tersedia didukung oleh aparatur pemerintah yang profesional dan
kompeten dibidangnya masing-masing;
5. Terciptanya kerjasama dan sinkronisasi dengan Pemerintah
Daerah Provinsi Jawa Barat dan lembaga terkait lainnya;
6. Terwujudnya tim kerja yang solid untuk mendukung partisipasi
masyarakat terhadap fungsi agama dan pendidikan keagamaan
dalam rangka mewujudkan Kantor Wilayah Kementerian Agama
Provinsi Jawa Barat sebagai wilayah bebas korupsi.
P
30
LAPORAN KINERJA KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA BARAT 2019
Evaluasi kinerja bertujuan agar diketahui pencapaian realisasi,
kemajuan dan kendala yang dijumpai dalam rangka pencapaian misi, agar
dapat dinilai dan dipelajari guna perbaikan pelaksanaan program/kegiatan
dimasa yang akan datang. Selain itu evaluasi juga dilakukan terhadap
setiap perbedaan kinerja yang terjadi, baik dari sisi penyebab terjadinya
maupun strategi pemecahan masalah untuk masa yang akan datang.
Capaian Kinerja Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa
Barat tahun 2019 tidak terlepas dari dokumen perjanjian kinerja tahun
2019 yang telah ditandatangani oleh Sekretaris Jenderal Kementerian
Agama. Capaian kinerja Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa
Barat tahun 2019 yang telah dilaksanakan adalah sebagai berikut:
TABEL 3.1.1Capaian Kinerja
Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa BaratTahun 2019
No SasaranStrategis Indikator Kinerja
Target
Satuan
RealisasiSatus
Capaian1 Tahun Tahun 2019Jumlah Jumlah %
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1 Meningkatnyakualitaskehidupanumatberagama
a. Jumlah umatberagama yangaktif pada rumahibadah
398.568 Orang 397.018 99,61% Baik
b. Jumlah rumahibadah yangmelaksanakankegiatan sosialkeagamaan
770 Lembaga 767 99,61% Baik
2 Meningkatnyaharmonisosial dankerukunanantar umatberagama
a. Jumlahpenyelesaiankonflik antarumat beragama
2 Konflik 2 100,00% Baik
b. IndeksKerukunanUmat BeragamaTingkat Provinsi
70 Angka 68,50 97,86% Baik
31
LAPORAN KINERJA KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA BARAT 2019
No SasaranStrategis Indikator Kinerja
Target
Satuan
RealisasiSatus
Capaian1 Tahun Tahun 2019Jumlah Jumlah %
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
3 Meningkatnyakualitaspelayanankeagamaan
a. Jumlah SaranaRumah Ibadahyang memenuhistandar
89.142 Lembaga 93.308 104,67% Sangat Baik
b. JumlahPenyuluhAgama yangmemenuhikompetensi
6.250 Orang 6.250 100,00% Baik
c. Jumlah KUAyang memenuhiStandar
626 Lembaga 596 95,21% Baik
d. Penghulu yangmemenuhikompetensi
1.878 Orang 1.430 76,14% Cukup
e. IndeksKepuasanLayananJamaah HajiDalam NegeriTingkat Provinsi
72 Angka 88,44 122,83% Sangat Baik
4 Meningkatnyaakseslayananpendidikan
a. APKRA/PratamaWidyaPasraman
7,70 % 8,17 106,10% Sangat Baik
b. APKMI/Ula/SDTK/Adhi WidyaPasraman
13,75 % 13,16 95,71% Baik
c. APKMTs/Wustha/SMPTK/MadyamaWidyaPasraman
26,46 % 25,83 97,62% Baik
d. APKMA/Ulya/Utama
7,83 % 8,33 106,39% Sangat Baik
32
LAPORAN KINERJA KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA BARAT 2019
No SasaranStrategis Indikator Kinerja
Target
Satuan
RealisasiSatus
Capaian1 Tahun Tahun 2019Jumlah Jumlah %
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
WidyaPasraman
e. APMMI/Ula/SDTK/Adhi WidyaPasraman
10,55 % 12,23 115,92% Sangat Baik
f. APMMTs/Wustha/SMPTK
13,60 % 20,65 151,84% Sangat Baik
g. APMMA/Ulya/UtamaWidyaPasraman
4,45 % 6,75 151,69% Sangat Baik
h. APKPTK/Ma’hadAly/PTK
0,10 % 0,000250 0,25% Kurang
5 Meningkatnyamutupendidikanagama dankeagamaan
a. Rerata nilai ujiansekolah MTs
8,0 Angka 5,42 67,58% Cukup
b. Rerata nilai ujiansekolah MA
7,0 Angka 5,60 79,77% Baik
c. Indeks IntegritasSiswa
63,0 Angka 70,70 112,22% Sangat Baik
Nilai Rata-Rata Capaian Kinerja Tahun 2019 99,05%
Secara umum, penyelenggaraan kegiatan dan pelayanan pada Kantor
Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat berjalan dengan baik
walaupun terdapat beberapa indikator yang masih belum mencapai target
yang ditetapkan pada tahun 2019. Berdasarkan pada hasil pengukuran
kinerja, nilai rata-rata capaian kinerja Kantor Wilayah Kementerian Agama
Provinsi Jawa Barat Tahun 2019 sebesar 99,05% dari target 100%.
Seperti halnya pada tahun 2018, jumlah indikator pada perjanjian
kinerja tahun 2019 ini berjumlah 20 indikator dengan 8 diantaranya telah
mencapai target ≥100%, 2 indikator mencapai target 100%, sedangkan 10
33
LAPORAN KINERJA KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA BARAT 2019
indikator lainnya belum mencapai 100%. Berikut ini adalah Grafik Tren
Capaian Kinerja Tahun 2019 untuk masing-masing sasaran strategis:
GRAFIK 3.1.1Tren Capaian Kinerja Tahun 2019
Pada grafik tersebut terlihat bahwa nilai rata-rata capaian kinerja
tertinggi adalah sasaran “Meningkatnya Akses Layanan Pendidikan”
sedangkan nilai rata-rata capaian yang paling rendah adalah sasaran
“Meningkatnya Mutu Pendidikan Agama dan Keagamaan”. Minimnya nilai
capaian kinerja terkait mutu pendidikan agama dan keagamaan disebabkan
rendahnya nilai rata-rata hasil ujian sekolah MTs dan MA. Oleh sebab itu,
perlu adanya evaluasi dan perbaikan pada kegiatan belajar mengajar agar
dapat meningkatkan nilai mutu pendidikan agama dan keagamaan.
Nilai rata-rata capaian kinerja tahun 2019 ini mengalami penurunan
jika dibandingkan dengan nilai rata-rata capaian kinerja tahun 2018, hal
ini disebabkan adanya nilai capaian kinerja yang sangat tinggi yaitu
357,31% untuk indikator “Jumlah Sarana Rumah Ibadah yang Memenuhi
Standar” pada tahun 2018. Tingginya nilai capaian tersebut diakibatkan
adanya perubahan asumsi pada jumlah rumah ibadah agama Islam
99,61%
98,93%
99,77%
103,19%
86,53%
75,00% 80,00% 85,00% 90,00% 95,00% 100,00% 105,00%
Capaian Kinerja
TREN CAPAIAN KINERJA TAHUN 2019
5 Meningkatnya mutu pendidikan agama dan keagamaan
4 Meningkatnya akses layanan pendidikan
3 Meningkatnya kualitas pelayanan keagamaan
2 Meningkatnya harmoni sosial dan kerukunan antar umat beragama
1 Meningkatnya kualitas kehidupan umat beragama
34
LAPORAN KINERJA KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA BARAT 2019
sehingga terdapat perbedaan yang sangat signifikan antara target dan
realisasinya pada akhir tahun.
Sebagai sebuah organisasi, Kantor Wilayah Kementerian Agama
Provinsi Jawa Barat berusaha melaporkan hasil capaian kinerja setiap
tahunnya. Perbandingan nilai rata-rata capaian kinerja dari tahun 2015
sampai dengan 2019 dapat dilihat dalam grafik berikut ini:
GRAFIK 3.1.2Nilai Rata-rata Capaian Kinerja
Tahun 2015 s.d. 2018
Selama tahun 2015 s.d. 2019, Sasaran Strategis dan Indikator
Kinerja Utama Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat
mengalami beberapa kali perubahan sesuai dengan arahan dan perubahan
rencana strategis Kementerian Agama RI. Perubahan tersebut dapat terlihat
dari jumlah sasaran strategis yang ditetapkan, yaitu:
1. Tahun 2015 : 7 Sasaran Strategis
2. Tahun 2016 : 13 Sasaran Strategis
3. Tahun 2017 : 13 Sasaran Strategis
4. Tahun 2018 : 5 Sasaran Strategis
5. Tahun 2019 : 5 Sasaran Strategis
Perbandingan sasaran strategis dan nilai capaian kinerja masing-
masing sasaran tahun 2015 s.d. 2019 dapat dilihat pada tabel berikut:
113,21
96,51
102,13103,53
99,05
85,00
90,00
95,00
100,00
105,00
110,00
115,00
2015 2016 2017 2018 2019
RAT
A-R
ATA
CAP
AIAN
TAHUN
Capaian Kinerja 2015 s.d. 2019
35
LAPORAN KINERJA KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA BARAT 2019
TABEL 3.1.2Nilai Capaian Kinerja Per Sasaran Stategis
Tahun 2015 s.d. 2019
No Sasaran Capaian Tahun2015 2016 2017 2018 2019
1 Meningkatnya kualitas danketersediaan bimbingan danfasilitasi keagamaan
116,18 94,26 101,00 104,53 99,61%
2 Meningkatnya harmoni sosial dankerukunan antar umat beragama 100 97,62 100,00 95 98,93%
3 Meningkatnya kualitas pelayanankehidupan beragama 100 97,75 120,33 130,93 99,77%
4 Meningkatnya kualitas danakuntabilitas pengelolaan potensiekonomi keagamaan
95 122,17 97,84 - -
5 Meningkatnya kualitaspenyelenggaraan ibadah haji danumrah yang transparan, efisien,dan akuntabel
99,92 99,18 115,71 - -
6 Terselenggaranya tatakelolapembangunan bidang agama yangefektif, efisien, transparan, danakuntabel
108,60 103 73,21 - -
7 Meningkatnya akses masyarakattidak mampu terhadap ProgramIndonesia Pintar pada pendidikandasar-menengah melalui manfaatKartu Indonesia Pintar (KIP)
125,44 47 73,00 - -
8 Meningkatnya Angka PartisipasiPenduduk Usia Pendidikan Dasar,Menengah, dan Pendidikan Tinggi
- 108,70 121,18 106,19 103,19%
9 Menurunnya jumlah siswa yangtidak melanjutkan pendidikan - 104,72 96,44
10 Meningkatnya jaminan kualitaspelayanan pendidikan - 81,03 97,58 55,76 86,53%
11 Meningkatnya proporsi pendidikyang kompeten dan profesionalpada pendidikan umum bercirikhas agama
- 150 94,00 - -
12 Meningkatnya ketersediaan gurupendidikan agama yang telahbersertifikat
- 92,76 98,71 - -
13 Meningkatnya akses pendidikankeagamaan sesuai aspirasi umatberagama
- 92,37 99,62 - -
Rata-Rata Capaian Kinerja 113,21 96,51 102,13 103,53 99,05
Keterangan: Tanda “-“ berarti sasaran strategis yang dimaksud tidak terdapat padapenetapan IKU dalam tahun yang bersangkutan
36
LAPORAN KINERJA KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA BARAT 2019
Adapun rincian penjelasan capaian kinerja masing-masing sasaran
dan indikator Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat
Tahun 2019 dapat dijelaskan sebagai berikut:
3.1.1. Perbandingan Target dan Realisasi Tahun 2019
Pengukuran kinerja dilakukan dengan membandingkan antara target
kinerja yang ditetapkan dalam renstra dan perjanjian kinerja dengan
realisasi kinerja yang diukur per 31 Desember 2019. Perbandingan target
dan realisasi kinerja Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa
Barat dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Meningkatnya Kualitas Kehidupan Umat BeragamaSasaran “Meningkatnya Kualitas Kehidupan Umar Beragama”
memiliki 2 (dua) indikator yang menjadi alat ukur pencapaian
sasaran tersebut, yaitu Jumlah Umat
beragama yang aktif pada rumah
ibadah dan Jumlah rumah
ibadah yang melaksanakan
kegiatan sosial keagamaan.
Perhitungan jumlah
umat yang aktif pada rumah
ibadah memiliki kesulitan tersendiri dalam
pengukurannya karena sulitnya menentukan
indikator umat yang aktif. Berdasarkan hasil konfirmasi dan
evaluasi capaian kinerja, Data jumlah umat beragama yang aktif
pada rumah ibadah diasumsikan sebagai jumlah jamaah yang
aktif menghadiri majelis taklim yang dibina oleh penyuluh
dan/atau menghadiri kegiatan rumah ibadah agama Islam,
kristen, Katolik, Hindu dan Buddha.
Berdasarkan asumsi tersebut di atas, maka diperoleh data
umat yang aktif tahun 2019 sebagai berikut:
37
LAPORAN KINERJA KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA BARAT 2019
GRAFIK 3.1.3Jumlah Umat yang Aktif pada Rumah Ibadah
Pada awal tahun 2019 jumlah umat yang aktif pada rumah
ibadah ditargetkan 398.568 orang, namun berdasarkan hasil
evaluasi jumlah umat yang aktif sebanyak 397.018 orang,
sehingga capaian kinerja untuk indikator “Jumlah Umat
Beragama yang Aktif pada Rumah Ibadah” sebesar 99,61%.
Terkait indikator “Jumlah rumah ibadah yang melaksanakan
kegiatan sosial keagamaan” pada tahun 2019 ini berjumlah 767
rumah ibadah dari target 770 rumah ibadah, dengan rincian
sebagai berikut:
GRAFIK 3.1.4Jumlah Rumah Ibadah yang Melaksanakan
Kegiatan Sosial Keagamaan
K
287.952
51.626 46.997
5.148 5.295-
50.000
100.000
150.000
200.000
250.000
300.000
350.000
DATA JUMLAH UMAT YANG AKTIF
Islam Kristen Katolik Hindu Buddha
592
78 53 29 15 -
100
200
300
400
500
600
700
RUMAH IBADAH YANG MELAKSANAKANKEGIATAN SOSIAL KEAGAMAAN
Islam Kristen Katolik Hindu Buddha
38
LAPORAN KINERJA KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA BARAT 2019
Kegiatan sosial keagamaan yang dilaksanakan pada rumah
ibadah diantaranya pembagian zakat, infak, shodaqoh, donor
darah, pembagian sembako pada warga, seminar kesehatan, bakti
sosial, mengumpulkan sumbangan untuk korban bencana, dll.
Peningkatan capaian kinerja untuk sasaran stategis ini dapat
didukung oleh adanya anggaran bantuan rehabilitasi atau sarana
dan prasarana rumah ibadah karena bantuan tersebut dapat
meningkatkan kualitas pelayanan rumah ibadah dan mendorong
keaktifan umat pada rumah ibadah itu sendiri.
b. Meningkatnya Harmoni Sosial dan Kerukunan Antar UmatBeragama
Dalam mendukung peningkatan harmoni sosial dan
kerukunan antar umat beragama ditetapkan 2 (dua) indikator
untuk mengukur tingkat ketercapaiannya, yaitu Jumlah
penyelesaian konflik antar umat beragama dan Indeks kerukukan
umat beragama tingkat provinsi.
Selama tahun 2019, konflik yang terjadi berjumlah 2 konflik
dan dari keduanya telah terselesaikan karena didukung oleh
kerjasama yang baik dengan masyarakat. Konflik yang terjadi
selama tahun 2019 ini yaitu terkait konflik pendirian rumah
ibadah yang telah terselesaikan dengan adanya kesepakatan
warga dan konflik penanganan aliran sempalan keagamaan.
Berdasarkan data tersebut, maka capaian kinerja untuk indikator
“Jumlah penyelesaian konflik antar umat beragama” sebesar
100%.
Data untuk Indikator “Indeks Kerukunan Umat Beragama
Tingkat Provinsi” diperoleh dari hasil survey nasional yang
dilakukan oleh Puslitbang Bimas Agama dan Layanan Keagamaan
Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama pada tanggal 8-19
Mei 2019 dan 17-24 Juni 2019.
Berdasarkan hasil survey tersebut, Provinsi Jawa Barat
mendapatkan nilai indeks kerukunan umat beragama sebesar
68,5 dan berada pada kategori tinggi, namun walaupun masuk
39
LAPORAN KINERJA KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA BARAT 2019
dalam kategori tinggi saat ini Provinsi Jawa Barat masih
menduduki 10 Provinsi dengan skor terendah. Berikut ini grafik
indeks kerukunan umat beragama per Provinsi:
GRAFIK 3.1.5Indeks Kerukunan Umat Beragama Per Provinsi
Hasil pengukuran indeks tersebut terdiri dari 3 (tiga) dimensi
Indeks Kerukunan Umat Beragama, yaitu: Kerjasama, Toleransi,
dan Kesetaraan. Berikut ini grafik Skor masing-masing dimensi
per provinsi:
GRAFIK 3.1.6Skor Dimensi Toleransi Per Provinsi
40
LAPORAN KINERJA KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA BARAT 2019
GRAFIK 3.1.7Skor Dimensi Kesetaraan Per Provinsi
GRAFIK 3.1.8Skor Dimensi Kerjasama Per Provinsi
c. Meningkatnya Kualitas Pelayanan KeagamaanSasaran “Meningkatnya Kualitas Pelayanan Keagamaan”
diukur dengan 5 (lima) indikator kinerja yaitu:
41
LAPORAN KINERJA KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA BARAT 2019
Jumlah Sarana Rumah Ibadah yang Memenuhi StandarRumah ibadah yang
memenuhi standar diasumsikan
sebagai rumah ibadah yang
memiliki fasilitas kelengkapan
untuk melaksanakan ritual
ibadah dan fasilitas pendukung
lainnya.
Khusus untuk rumah ibadah
agama Islam, masjid dan
mushalla yang memenuhi kriteria
minimal untuk dijadikan rumah
ibadah adalah masjid dan
mushalla yang terdaftar pada
aplikasi SIMAS (Sistem Informasi
Masjid). Penginputan data aplikasi tersebut dilakukan pada
masing-masing kecamatan (KUA Kecamatan), masjid dan
mushalla yang telah terdaftar akan mendapatkan sticker
tanda daftar masjid.
Nilai capaian kinerja untuk indikator “Jumlah sarana
rumah ibadah yang memenuhi standar” mencapai 104,67%
dengan rincian jumlah rumah ibadah sebagai berikut:
TABEL 3.1.3Jumlah Sarana Rumah Ibadah yang Memenuhi Standar
NO AGAMA TARGET REALISASI1 Islam 88.679 92.8452 Kristen 336 3363 Katolik 53 534 Hindu 29 295 Buddha 45 45
TOTAL 89.142 93.308
42
LAPORAN KINERJA KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA BARAT 2019
Jumlah Penyuluh Agama yang Memenuhi KompetensiPenyuluh agama harus memiliki kompetensi, khususnya
penyuluh agama Islam
sedikitnya ada 4 kompetensi
yang harus dimiliki, yaitu:
a) Kompetensi dalam ilmu
keagamaan:
- Mampu membaca
dan memahami Al-
Qur’an
- Memahami Ilmu
Fiqih
- Memahami Hadits
- Memahami Sejarah Nabi Muhammad SAW
b) Kompetensi komunikasi
- Mampu menyampaikan ceramah agama/khutbah
- Mampu memberikan konsultasi agama
c) Kompetensi Sosial
- Cakap dalam bermasyarakat
- Aktif dalam organisasi keagamaan/kemasyarakatan
d) Kompetensi Moral
- Berakhlaq mulia
- Tidak sedang terlibat dalam masalah hukum
Pada tahun 2019 ini, jumlah
penyuluh agama yang memenuhi
kompetensi berjumlah 6.250
orang sehingga capaian
kinerja untuk indikator ini
sebesar 100%. Rincian jumlah
penyuluh agama yang
memenuhi kompetensi adalah
sebagai berikut:
43
LAPORAN KINERJA KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA BARAT 2019
TABEL 3.1.4Jumlah Penyuluh Agama yang Memenuhi Kompetensi
NO KETERANGAN JUMLAH1 Penyuluh Agama Islam 5.9622 Penyuluh Agama Kristen 1003 Penyuluh Agama Katolik 584 Penyuluh Agama Hindu 305 Penyuluh Agama Buddha 100
TOTAL 6.250
Jumlah KUA yang Memenuhi StandarKUA merupakan penyelenggara pelayanan publik, oleh
karena itu pelayanan yang dilakukan harus berupaya untuk
meningkatkan kepuasan masyarakat. Berdasarkan
Permenpan Nomor 14 Tahun 2017 tentang Pedoman
Penyusunan Survei
Kepuasan
Masyarakat Unit
Penyelenggara
Pelayanan Publik,
KUA yang memenuhi
standar dapat
diukur dari berbagai
aspek diantaranya:
- Persyaratan
- Prosedur
- Kecepatan Waktu
- Kesesuaian Layanan
- Kemampuan/Kompetensi
- Kesopanan/Keramahan
- Kondisi Sarana
- Kondisi Prasarana
- Penerapan Prinsip Kesetaraan dan Keadilan
Jumlah KUA yang memenuhi standar ditargetkan
sebanyak 626 KUA, sedangkan realisasi jumlah KUA yang
44
LAPORAN KINERJA KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA BARAT 2019
memenuhi standar
di lingkungan
Kantor Wilayah
Kementerian Agama
Provinsi Jawa Barat
tahun 2019
sebanyak 596,
sehingga capaian
kinerjanya 95,21%.
Untuk
meningkatkan
kinerja/pelayanan
KUA di seluruh
Jawa Barat, saat ini
Kantor Wilayah
Kementerian Agama
sedang menyusun buku standar pelayanan KUA Kecamatan,
sehingga tolok ukur penilaian kinerja/pelayanan KUA akan
lebih mudah dilakukan.
Penghulu yang Memenuhi KompetensiSesuai dengan Peraturan Direktur Jenderal Bimbingan
Masyarakat Islam Nomor 102 Tahun 2016 tentang Penetapan
Standar Kompetensi Jabatan Penghulu, dikatakan bahwa
penghulu harus memiliki 3 kompetensi:
45
LAPORAN KINERJA KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA BARAT 2019
- Kompetensi Manajerial
- Kompetensi Teknis
- Kompetensi Sosial Kultural
Indikator “Jumlah Penghulu yang Memenuhi
Kompetensi” pada tahun 2019 ini ditargetkan sebanyak
1.878 orang, sedangkan realisasi jumlah penghulu yang
memenuhi kompetensi di lingkungan Kantor Wilayah
Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat sebanyak 1.430
orang sehingga capaian kinerjanya sebesar 76,14%.
Minimnya capaian disebabkan karena adanya 120 orang
calon penghulu yang semula akan mengikuti diklat namun
tidak dapat terealisasi pada tahun 2019 karena adanya
perubahan anggaran.
Indeks Kepuasan Layanan Jamaah Haji Dalam NegeriTingkat Provinsi
Berdasarkan hasil penelitian indeks kepuasan
pelayanan haji di Indonesia tahun 1440H/2019M yang
dilakukan oleh Puslitbang Bimas Agama dan Layanan
Keagamaan Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama
RI, saat ini belum adanya penelitian indeks kepuasan
pelayanan haji untuk tingkat provinsi. Oleh karena itu, data
indeks kepuasan layanan jamaah haji dalam negeri tingkat
provinsi yang dijadikan data realisasi adalah data indeks
kepuasan layanan haji secara nasional karena data diambil
dari rata-rata kepuasan kabupaten/kota.
Nilai indeks kepuasan layanan haji berdasarkan hasil
penelitian adalah sebesar 88,44, sedangkan target pada awal
tahun Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa
Barat adalah 72, sehingga nilai capaian kinerjanya sebesar
122,83%.
46
LAPORAN KINERJA KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA BARAT 2019
d. Meningkatnya Akses Layanan PendidikanIndikator yang digunakan untuk mengukur sasaran
meningkatnya akses layanan pendidikan adalah nilai APK dan
APM untuk setiap jenjang pendidikan agama dan keagamaan di
wilayah Provinsi Jawa Barat.
APK atau Angka Partisipasi Kasar adalah rasio jumlah siswa,
berapapun usianya yang sedang sekolah di tingkat pendidikan
tertentu terhadap jumlah penduduk kelompok usia yang
berkaitan dengan jenjang pendidikan tertentu.
Sedangkan APM atau Angka Partisipasi Murni adalah
perbandingan antara siswa usia sekolah tertentu pada jenjang
pendidikan dengan penduduk usia
yang sesuai dan dinyatakan
dalam persentase. Berdasarkan
hasil konfirmasi, APM dan APK
untuk sekolah Kristen dan
Hindu (Madyama Widya
Pasraman) belum dapat diperoleh
nilai APK dan APM yang signifikasi karena minimnya jumlah
sekolah formal. Target dan realisasi nilai APK dan APM untuk RA
s.d. MA berdasarkan data yang diperoleh dari
47
LAPORAN KINERJA KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA BARAT 2019
http://dapodik.disdik.jabarprov.go.id dan http://apkapm.data.
kemendikbud.go.id adalah sebagai berikut:
TABEL 3.1.5APK dan APM tingkat RA s.d. MA
Target dan realisasi nilai APK dan APM untuk Pendidikan
Formal Ula s.d. Ma’had Aly berdasarkan hasil perhitungan adalah
sebagai berikut:
TABEL 3.1.6APK tingkat Ula s.d. Ma’had Aly
NO JENJANG
JUMLAHSANTRI/SISW
A
JUMLAHPENDUDUK
SESUAI USIA
APK
1 Ula 686 4.883.800 0,000142 Wustho 8.725 2.481.700 0,003523 Ulya 6.201 2.482.200 0,002504 Ma'had
Aly1.030 4.091.162 0,00025
TABEL 3.1.7APM tingkat Ula s.d. Ma’had Aly
Berdasarkan data hasil perhitungan tersebut terlihat bahwa
APK untuk Ma’had Aly sangat kecil, hal ini disebabkan karena
jumlah peserta didik yang masih sangat sedikit di Jawa Barat jika
diperbandingkan dengan jumlah penduduk pada usia 19-24
NO KETERANGAN TARGET REALISASI1 APK RA 7,70 8,172 APK MI 13,75 13,160143 APK MTs 26,46 25,834 APK MA 7,83 8,335 APM MI 10,55 12,236 APM MTs 13,60 20,657 APM MA 4,45 6,75
NO JENJANG JUMLAHSANTRI/SISWA
JUMLAHPENDUDUK
SESUAI USIA
APK
1 Ula 686 4.516.574 0,000152 Wustho 8.725 1.801.954 0,004843 Ulya 6.201 1.634.916 0,003794 Ma'had Aly 1.030 1.050.003 0,00098
48
LAPORAN KINERJA KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA BARAT 2019
tahun. Sampai dengan tahun 2019 ini, jumlah Ma’had Aly yang
terbentuk di Jawa Barat adalah 6 (enam) lembaga, diantaranya:
1. Ma’had Aly Alhikamussalafiyah, Babakan Ciwaringin
Kabupaten Cirebon;
2. Ma’had Aly Kebon Jambu, Kabupaten Cirebon;
3. Ma’had Aly Miftahul Huda, Manonjaya Kabupaten
Tasikmalaya;
4. Ma’had Aly Idrisiyah, Kabupaten Tasikmalaya;
5. Ma’had Aly At-Taqwa, Kabupaten Bekasi;
6. Ma’had Aly Radlatul Muhibbin, Kabupaten Bogor.
e. Meningkatnya Mutu Pendidikan Agama dan KeagamaanUntuk mencapai sasaran “Meningkatnya mutu pendidikan
agama dan keagamaan” ditetapkan 3 (tiga) indikator sebagai alat
ukurnya, yaitu: rerata nilai ujian sekolah MTs, rerata nilai ujian
sekolah MA, dan Rerata nilai ujian sekolah baik tingkat MTs
maupun MA di Provinsi Jawa Barat belum dapat mencapai target
yang diharapkan. Rerata nilai ujian MTs
yang ditargetkan dinilai 8, realisasinya
hanya 5,42 sehingga capaian kinerjanya
67,58%. Sedangkan rerata nilai ujian
sekolah MA yang ditargetnya dinilai 7,
realisasinya hanya 5,60 sehingga
capaian kinerjanya 79,77%. Oleh karena
itu, perlu peningkatan mutu pendidikan
agama dan keagamaan agar nilai rerata
ujian sekolah tingkat MTs dan MA dapat meningkat ditahun-
tahun selanjutnya.
Terkait indeks integritas siswa, perhitungan indeks dilakukan
oleh Puslitbang Pendidikan Agama dan Keagamaan Badan Litbang
dan Diklat Kementerian Agama melalui Kegiatan Survei KarakterPeserta Didik Jenjang Pendidikan Menengah. Indeks karakter
siswa merupakan indeks komposit yang merupakan gabungan
49
LAPORAN KINERJA KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA BARAT 2019
dari beberapa indeks, dimensi penyusunan indeks karakter siswa,
yaitu:
1. Dimensi Relijiusitas;
2. Dimensi Nasionalisme;
3. Dimensi Kemandirian;
4. Dimensi Gotong Royong;
5. Dimensi Integritas.
Dimensi integritas memiliki
beberapa aspek yang dinilai
yaitu:
1. Kejujuran;
2. Amanah;
3. Penghormatan;
4. Tanggungjawab;
5. Keadilan.
Berdasarkan hasil survei tersebut, nilai indeks integritas
siswa Provinsi Jawa Barat mencapai 70,70 dari target yang
ditetapkan sebesar 63, sehingga capaian kinerja untuk indikator
ini adalah 112,22%.
3.1.2. Perbandingan Target dan Realisasi Tahun 2019 dengan 2018 dan2017
Sebagai bahan evaluasi kinerja dan pengambilan keputusan perlu
dilakukan perbandingan target dan realisasi masing-masing indikator
tahun ini dengan tahun-tahun sebelumnya. Peningkatan dan penurunan
capaian kinerja dapat dijadikan bahan pengambilan keputusan pimpinan
untuk menentukan langkah/program/inovasi yang akan dilakukan. Berikut
Perbandingan target, realisasi dan capaian kinerja dengan tahun
sebelumnya dapat dijelaskan sebagai berikut:
50
LAPORAN KINERJA KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA BARAT 2019
TABEL 3.1.8Perbandingan Target dan Realisasi Tahun 2019 dengan 2018 dan 2017
No SasaranStrategis
Indikator Kinerja Target Realisasi2019 2018 2017 2019 2018 2017
1 Meningkatnyakualitaskehidupanumat beragama
a. Jumlah umatberagamayang aktifpada rumahibadah
398.568 274.240 - 397.018 311.454 -
b. Jumlahrumah ibadahyangmelaksanakankegiatansosialkeagamaan
770 732 - 767 699 -
2 Meningkatnyaharmoni sosialdan kerukunanantar umatberagama
a. Jumlahpenyelesaiankonflik antarumatberagama
2 21 - 2 21 -
b. IndeksKerukunanUmatBeragamaTingkatProvinsi
70 73 - 69 66 -
3 Meningkatnyakualitaspelayanankeagamaan
a. JumlahSaranaRumahIbadah yangmemenuhistandar
89.142 24.763 - 93.308 88.481 -
b. JumlahPenyuluhAgama yangmemenuhikompetensi
6.250 5.962 - 6.250 6.215 -
c. Jumlah KUAyangmemenuhiStandar
626 626 626 596 596 626
d. Penghuluyangmemenuhikompetensi
1.878 1.416 - 1.430 1.386 -
51
LAPORAN KINERJA KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA BARAT 2019
No SasaranStrategis
Indikator Kinerja Target Realisasi2019 2018 2017 2019 2018 2017
e. IndeksKepuasanLayananJamaah HajiDalam NegeriTingkatProvinsi
72 70 - 88 - -
4 Meningkatnyaakses layananpendidikan
a. APKRA/PratamaWidyaPasraman
7,70 7,69 7,68 8,17 8,10 10,75
b. APKMI/Ula/SDTK/Adhi WidyaPasraman
13,75 13,64 13,63 13,16 13,61 12,84
c. APKMTs/Wustha/SMPTK/Madyama WidyaPasraman
26,46 26,19 26,18 25,83 25,94 24,68
d. APKMA/Ulya/Utama WidyaPasraman
7,83 7,61 7,60 8,33 8,34 7,94
e. APMMI/Ula/SDTK/Adhi WidyaPasraman
10,55 10,53 10,52 12,23 12,37 11,75
f. APMMTs/Wustha/SMPTK
13,60 13,39 13,38 20,65 20,94 19,98
g. APMMA/Ulya/Utama WidyaPasraman
4,45 4,28 4,27 6,75 6,93 6,59
h. APKPTK/Ma’hadAly/PTK
0,10 3,50 - 0,00 0,000196 -
5 Meningkatnyamutupendidikanagama dankeagamaan
a. Rerata nilaiujian sekolahMTs
8,02 8,01 8 5,42 6,68 5,77
b. Rerata nilaiujian sekolahMA
7,02 7,01 7 5,60 5,88 5,29
c. IndeksIntegritasSiswa
63,00 60 - 70,70 - -
52
LAPORAN KINERJA KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA BARAT 2019
TABEL 3.1.9Perbandingan Capaian Kinerja Tahun 2019 dengan 2018 dan 2017
No SasaranStrategis Indikator Kinerja
Capaian Kinerja2019 2018 2017
1 Meningkatnyakualitaskehidupanumatberagama
a. Jumlah umat beragama yangaktif pada rumah ibadah
99,61% 113,57% 0,00%
b. Jumlah rumah ibadah yangmelaksanakan kegiatan sosialkeagamaan
99,61% 95,49% 0,00%
Rata-Rata Capaian Sasaran 1 99,61% 104,53% 0,00%2 Meningkatnya
harmonisosial dankerukunanantar umatberagama
a. Jumlah penyelesaian konflikantar umat beragama
100,00% 100,00% 0,00%
b. Indeks Kerukunan UmatBeragama Tingkat Provinsi
97,86% 90,00% 0,00%
Rata-Rata Capaian Sasaran 2 98,93% 95,00% 0,00%3 Meningkatnya
kualitaspelayanankeagamaan
a. Jumlah Sarana Rumah Ibadahyang memenuhi standar
104,67% 357,31% 0,00%
b. Jumlah Penyuluh Agama yangmemenuhi kompetensi
100,00% 104,24% 0,00%
c. Jumlah KUA yang memenuhiStandar
95,21% 95,21% 100,00%
d. Penghulu yang memenuhikompetensi
76,14% 97,88% 0,00%
e. Indeks Kepuasan LayananJamaah Haji Dalam NegeriTingkat Provinsi
122,83% 0,00% 0,00%
Rata-Rata Capaian Sasaran 3 99,77% 130,93% 20,00%
4 Meningkatnyaakseslayananpendidikan
a. APK RA/Pratama WidyaPasraman
106,10% 105,33% 139,97%
b. APK MI/Ula/SDTK/Adhi WidyaPasraman
95,71% 99,78% 94,20%
c. APKMTs/Wustha/SMPTK/MadyamaWidya Pasraman
97,62% 99,05% 94,27%
d. APK MA/Ulya/Utama WidyaPasraman
106,39% 109,59% 104,47%
53
LAPORAN KINERJA KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA BARAT 2019
No SasaranStrategis Indikator Kinerja
Capaian Kinerja2019 2018 2017
e. APM MI/Ula/SDTK/Adhi WidyaPasraman
115,92% 117,47% 111,69%
f. APM MTs/Wustha/SMPTK 151,84% 156,39% 149,33%
g. APM MA/Ulya/Utama WidyaPasraman
151,69% 161,92% 154,33%
h. APK PTK/Ma’had Aly/PTK 0,25% 0,01% 0,00%
Rata-Rata Capaian Sasaran 4 103,19% 106,19% 106,03%
5 Meningkatnyamutupendidikanagama dankeagamaan
a. Rerata nilai ujian sekolah MTs 67,58% 83,40% 72,13%
b. Rerata nilai ujian sekolah MA 79,77% 83,88% 75,57%
c. Indeks Integritas Siswa 112,22% 0,00% 0,00%
Rata-Rata Capaian Sasaran 5 86,53% 55,76% 49,23%
Berdasarkan tabel perbandingan tersebut, beberapa indikator
mengalami penurunan capaian dibandingkan dengan tahun 2018, hal ini
disebabkan pada pertengahan tahun 2018 Kantor Wilayah Kementerian
Agama Provinsi Jawa Barat mengalami perubahan indikator kinerja utama
sehingga mengalami kesulitan dalam penentuan target perjanjian kinerja
yang mengakibatkan penentuan target terlalu kecil untuk beberapa
indikator.
3.1.3. Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2019 dengan TargetJangka Menengah Sesuai dengan Renstra
Proses analisis laporan kinerja tidak hanya dilakukan dengan
membandingan antara target dan realisasi tahun berjalan, tetapi akan lebih
baik diperbandingkan pula dengan target jangka menengah sesuai dengan
rencana strategis Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat.
Hal tersebut dilakukan agar pencapaian visi misi sesuai dengan rencana
strataegis akan berjalan berkesinambungan setiap tahunnya. Berikut
54
LAPORAN KINERJA KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA BARAT 2019
adalah rekapitulasi perbandingan realisasi kinerja tahun 2019 dengan
target jangka menengah sesuai dengan rencana strategis (renstra):
TABEL 3.1.10Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2019
dengan Target Jangka Menengah
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Realisasi2019
Target Jk.Menengah
Capaian Jk.Menengah
1 Meningkatnyakualitas kehidupanumat beragama
a. Jumlah umatberagama yangaktif pada rumahibadah
397.018 315.376 125,89%
b. Jumlah rumahibadah yangmelaksanakankegiatan sosialkeagamaan
767 763 100,52%
Rata-Rata Capaian Sasaran 1 113,21%
2 Meningkatnyaharmoni sosial dankerukunan antarumat beragama
a. Jumlahpenyelesaiankonflik antar umatberagama
2 21 9,52%
b. Indeks KerukunanUmat BeragamaTingkat Provinsi
69 74 92,57%
Rata-Rata Capaian Sasaran 2 51,05%
3 Meningkatnyakualitas pelayanankeagamaan
a. Jumlah SaranaRumah Ibadahyang memenuhistandar
93.308 25.134 371,24%
b. Jumlah PenyuluhAgama yangmemenuhikompetensi
6.250 5.962 104,83%
c. Jumlah KUA yangmemenuhi Standar
596 626 95,21%
d. Penghulu yangmemenuhikompetensi
1.430 1.416 100,99%
e. Indeks KepuasanLayanan JamaahHaji Dalam NegeriTingkat Provinsi
88 72 122,83%
Rata-Rata Capaian Sasaran 3 159,02%
55
LAPORAN KINERJA KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA BARAT 2019
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Realisasi2019
Target Jk.Menengah
Capaian Jk.Menengah
4 Meningkatnya akseslayanan pendidikan
a. APK RA/PratamaWidya Pasraman
8,17 7,70 106,10%
b. APKMI/Ula/SDTK/AdhiWidya Pasraman
13,16 13,65 96,41%
c. APKMTs/Wustha/SMPTK/MadyamaWidya Pasraman
25,83 26,20 98,59%
d. APKMA/Ulya/UtamaWidya Pasraman
8,33 7,62 109,32%
e. APMMI/Ula/SDTK/AdhiWidya Pasraman
12,23 10,54 116,03%
f. APMMTs/Wustha/SMPTK
20,65 13,40 154,10%
g. APMMA/Ulya/UtamaWidya Pasraman
6,75 4,29 157,34%
h. APK PTK/Ma’hadAly/PTK
0,00 3,70 0,01%
Rata-Rata Capaian Sasaran 4 104,74%
5 Meningkatnya mutupendidikan agamadan keagamaan
a. Rerata nilai ujiansekolah MTs
5,42 8,02 67,58%
b. Rerata nilai ujiansekolah MA
5,60 7,02 79,77%
c. Indeks IntegritasSiswa
70,70 63,00 112,22%
Rata-Rata Capaian Sasaran 5 86,53%
Berdasarkan data tabel tersebut, terlihat bahwa capaian kinerja telah
mencapai lebih dari 100%, kecuali untuk sasaran strategis “Meningkatnya
harmoni sosial dan kerukunan antar umat beragama” dan “Meningkatnya
mutu pendidikan agama dan keagamaan”. Sebagaimana telah dijelaskan
sebelumnya bahwa terdapat perubahan asumsi pada indikator jumlah
penyelesaian konflik anta umat beragama, sehingga pada pertengahan
tahun 2019 terdapat perubahan/revisi perjanjian kinerja. Semula jumlah
56
LAPORAN KINERJA KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA BARAT 2019
konflik diasumsikan total jumlah konflik sampai dengan tahun 2019,
diubah menjadi jumlah konflik yang terjadi pada tahun 2019.
Terkait sasaran strategis “Meningkatnya Mutu Pendidikan Agama dan
Keagamaan” Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat akan
mengevaluasi lebih lanjut terkait indikator rerata nilai ujian sekolah MTs
dan MA yang mengalami penurunan dari tahun sebelumnya. Namun
demikian, Kantor Wilayah Kementerian Agama tetap harus bekerja keras
untuk dapat terus meningkatkan kompetensi guru, peningkatan kualitas
kegiatan belajar mengajar serta peningkatan fasilitas belajar mengajar.
3.1.4. Perbandingan Realisasi Kinerja dengan Standar Nasional
Indikator-indikator yang ditetapkan menjadi alat ukur pencapaian
sasaran strategis Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat
perlu dibandingkan dengan standar nasional atau pengukuran indikator
yang sama dengan ruang lingkup nasional. Hal ini berfungsi sebagai acuan
Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi jawa Barat untuk menilai
sejauh mana kinerjanya jika dibandingkan dengan standar nasional serta
berfungsi sebagai alat untuk menilai sejauh mana Kantor Wilayah
Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat memberikan input positif dalam
penilaian kinerja tingkat nasional. Perbandingan realisasi kinerja dengan
standar nasional adalah sebagai berikut:
a. Meningkatnya Kualitas Kehidupan Umat BeragamaKedua indikator dalam sasaran “meningkatnya kualitas
kehidupan umat beragama” belum dapat diperbandingkan dengan
standar nasional karena indikatornya merupakan jumlah yang
akan tergantung pada luasnya wilayah provinsi atau banyaknya
penduduk se-provinsi.
b. Meningkatnya Harmoni Sosial dan Kerukunan Antar UmatBeragama
Indikator terkait sasaran “meningkatnya harmoni sosial dan
kerukunan antar umat beragama” yang dapat diperbandingkan
dengan standar nasional atau penilaian secara nasional adalah
indikator Indeks kerukunan umat beragama.
57
LAPORAN KINERJA KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA BARAT 2019
GRAFIK 3.1.9Perbandingan Indeks Kerukunan dengan Tingkat Nasional
c. Meningkatnya Kualitas Pelayanan KeagamaanJumlah rumah ibadah dan KUA yang memenuhi standar
serta jumlah penyuluh agama dan penghulu yang memenuhi
kompetensi tidak dapat diperbandingkan dengan tingkat nasional
karena merupakan indikator jumlah yang tergantung pada luas
wilayah dan jumlah ASN pada wilayah tersebut. Indikator indeks
kepuasan layanan jamaah haji yang digunakan saat ini juga
merupakan nilai layanan tingkat Kementerian karena belum
adanya penelitian/survey terkait indeks kepuasan layanan haji
tingkat provinsi.
d. Meningkatnya Akses Layanan PendidikanIndikator APK dan APM masing-masing jenjang pendidikan
dapat diperbandingkan dengan target/capaian nasional pada
tahun 2019, sebagai berikut:
68,50
73,83
Perbandingan Indeks KUB
Jawa Barat Nasional
58
LAPORAN KINERJA KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA BARAT 2019
GRAFIK 3.1.10Perbandingan APK Jawa Barat dan Capaian Nasional
GRAFIK 3.1.11Perbandingan APM Jawa Barat dan Capaian Nasional
Berdasarkan grafik tersebut di atas, terlihat bahwa nilai APK
dan APM untuk jenjang RA s.d. MA mencapai nilai diatas rata-rata
capaian nasional. Kemudahan akses layanan pendidikan dan
kesadaran masyarakat untuk mengikuti pendidikan dinilai sudah
baik.
7,91
15,43
27,78
11,33
8,66
13,54
22,50
9,41
- 5,00 10,00 15,00 20,00 25,00 30,00
APK RA
APK MI
APK MTs
APK MA
APK JAWA BARAT DAN CAPAIANNASIONAL
NASIONAL JAWA BARAT
- 5,00 10,00 15,00 20,00
APM MI
APM MTs
APM MA
APM JAWA BARAT DAN CAPAIANNASIONAL
NASIONAL JAWA BARAT
59
LAPORAN KINERJA KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA BARAT 2019
e. Meningkatnya Mutu Pendidikan Agama dan KeagamaanIndikator rerata nilai ujian sekolah untuk jenjang Mts dan
MA tingkat Provinsi Jawa Barat jika dibandingkan dengan rerata
nilai ujian sekola jenjang tersebut tingkat nasional masih berada
di atas rata-rata nilai nasional walaupun nilainya belum dapat
dikatakan baik. Perbandingan rerata nilai ujian sekolah tersebut
dapat dijelaskan melalui grafik berikut:
GRAFIK 3.1.12Perbandingan Rerata Nilai Ujian Sekolah
S
elain indikator tersebut di atas, sebagai bahan evaluasi indikator
indeks integritas siswa juga dapat diperbandingkan dengan
capaian nasional agar dapat diketahui sejauh mana pelaksanaan
kegiatan belajar mengajar mempengaruhi karakter siswa
khususnya dimensi integritas siswa. Perbandingan data indeks
integritas siswa dapat dapat dijelaskan sebagai berikut:
5,42
5,60
5,18
5,23
4,90
5,00
5,10
5,20
5,30
5,40
5,50
5,60
5,70
Rerata nilai ujian sekolah MTs Rerata nilai ujian sekolah MA
PERBANDINGAN RERATA NILAI UJIAN SEKOLAH
JAWA BARAT NASIONAL
60
LAPORAN KINERJA KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA BARAT 2019
GRAFIK 3.1.13Perbandingan Indeks Integritas Siswa
3.1.5. Analisis Penyebab Keberhasilan/Kegagalan
Penyebab keberhasilan/kegagalan pelaksanaan tugas dan fungsi
Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat, dapat dijelaskan
sebagai berikut:
a. Meningkatnya Kualitas Kehidupan Umat BeragamaKeberhasilan
Banyaknya jumlah umat beragama yang aktif pada rumah
ibadah dengan capaian kinerja sebesar 99.61%, didorong oleh
banyaknya penyuluh agama di masing-masing desa yang ada
di lingkungan Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi
Jawa Barat. Penyuluh agama Islam Non PNS yang jumlahnya
mencapai 5.068 orang bertugas memegang sedikitnya 2
majelis taklim (majelis binaan) yang masing-masing majelis
taklim biasanya beranggotakan kurang lebih 20 orang
jemaah. Penyuluh agama Islam PNS yang berjumlah 894
orang sedikitnya memegang 4 majelis taklim yang masing-
masing majelis taklim biasanya beranggotakan kurang lebih
70,70
70,14
INDEKS INTEGITAS SISWA
Perbandingan Indeks Integritas Siswa
Jawa Barat Nasional
61
LAPORAN KINERJA KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA BARAT 2019
20 orang jemaah. Banyaknya jumlah penyuluh tersebut
berdampak positif dan berbanding lurus dengan banyaknya
umat yang aktif mengikuti kegiatan keagamaan;
Meningkatnya bantuan fasilitas pada rumah ibadah
mendorong peningkatan pelayanan rumah ibadah dan
keaktifan umat pada rumah ibadah;
Meningkatnya kualitas peran dan pelayanan Penyuluh
Agama memberikan dampak positif bagi peningkatan kualitas
kehidupan umat beragama;
Dukungan pemerintah dengan adanya bantuan/hibah untuk
rumah ibadah memberikan dampak yang positif untuk
keaktifan umat.
KegagalanKeterbatasan anggaran peningkatan kompetensi penyuluh
dapat berpengaruh pada kualitas penyuluhan;
Adanya pemblokiran anggaran berpengaruh pada
terhambatnya kinerja peningkatan kualitas kehidupan umat
beragama.
b. Meningkatnya Harmoni Sosial dan Kerukunan Antar UmatBeragamaKeberhasilan
Penyelesaian masalah/pengaduan terkait konflik yang masuk
ke Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat
sudah seluruhnya terselesaikan. Hal ini didukung dengan
adanya dialog-dialog kerukunan umat serta bantuan tokoh
kerukunan umat beragama
KegagalanIndeks kerukunan umat beragama Jawa Barat masih berada
pada nilai dibawah standar nasional, hal ini disebabkan
62
LAPORAN KINERJA KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA BARAT 2019
karena masih banyaknya konflik-konflik antar umat
beragama, minimnya toleransi kehidupan beragama, dll.
c. Meningkatnya Kualitas Pelayanan KeagamaanKeberhasilan
Banyaknya sarana rumah ibadah yang memenuhi standar
didukung dengan banyaknya bantuan pusat/pemerintah
terhadap rumah ibadah baik berupa bantuan fasilitas rumah
ibadah, pembinaan pengurus rumah ibadah, bantuan sosial,
dll.
Banyaknya penyuluh yang berkompeten baik PNS maupun
Non PNS akan mempengaruhi keaktifan umat yang
melakukan kegiatan di rumah ibadah/melakukan kegiatan
keagamaan pada lingkungannya. Kompetensi penyuluh
tersebut didukung dengan adanya program rekrutmen yang
mempersyaratkan penyuluh memiliki beberapa kompetensi
yang telah dijelaskan sebelumnya.
Terkait masalah layanan haji, Kanwil Kementerian Agama
Provinsi Jawa Barat membuat inovasi-inovasi untuk
mempermudah pelayanan pada jemaah haji dan peningkatan
kualitas pembimbing ibadah haji, diantaranya sistem
pendaftaran haji terintegrasi e-KTP, Pramanifest & SPMA
online, e-Petugas haji, dll. Hal ini mendukung pelaksanaan
pelayanan ibadah haji, sehingga embarkasi haji yang dikelola
di Jawa Barat mendapatkan penghargaan sebagai pelayanan
haji terbaik pada KPHI award.
KegagalanBelum seluruh KUA di Provinsi Jawa Barat telah memenuhi
standar, hal ini disebabkan masih banyaknya fasilitas-
fasilitas KUA yang belum memadai seperti gedung KUA masih
bergabung dengan fasilitas umum lain, keadaan bangunan
yang memprihatinkan, dll. Selain itu, ASN KUA juga belum
63
LAPORAN KINERJA KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA BARAT 2019
seluruhnya telah melaksanakan Standar Pelayanan Minimal
yang telah itetapkan di KUA.
Pengangkatan penghulu pada KUA telah melalui proses
seleksi, namun masih ada penghulu yang belum memenuhi
standar kompetensi yang telah ditetapkan.
d. Meningkatnya Akses Layanan PendidikanKeberhasilan
Tingginya animo masyarakat dalam mengajukan izin
operasional madrasah, sehingga menambah peluang anak
untuk usia sekolah untuk dapat melanjutkan pendidikan;
Penyaluran BOS MI, MTs dan MA yang cukup efektif dalam
mendongkrak minat masyarakat untuk menyekolahkan
anaknya;
Peningkatan kualitas sarana dan Prasarana madrasah
dengan penyaluran bantuan rehab dan RKB.
KegagalanSalah satu penyebab tidak tercapainya APK RA karena
kebijakan Pusat Data dan Statistik Pendidikan dan
Kebudayaan (PDSPK) yang tidak merata, dimana untuk TK
kebijakan PDSPK bisa menerbitkan Nomor Induk Siswa
Nasional (NISN), sedangkan untuk RA kebijakannya PDSPK
belum memberi NISN, sehingga mengakibatkan menurunnya
minat pendaftar ke Raudlatul Athfal.
e. Meningkatnya Mutu Pendidikan Agama dan KeagamaanKeberhasilan
Terkait integritas siswa, Kantor Wilayah Kementerian Agama
Provinsi Jawa Barat mendorong madrasah-madrasah
maupun pondok pesantren dalam keikutsertaan siswa-siswa
mengikuti perlombaan tingkat wilayah dan nasional.
64
LAPORAN KINERJA KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA BARAT 2019
Keberhasilan pencapaian rerata nilai ujian MTS dan MA
didukung oleh beberapa hal:
Pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di
Jawa Barat mencapai 100 %
Peningkatan sarana dan Prasarana madrasah melalui
bantuan Sarpras
Peningkatan kompetensi Guru dengan memaksimalkan
peran Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP)
Peningkatan kinerja Pengawas dalam melakukan
pembinaan dan pengawasan kualitas proses belajar
mengajar di madrasa
KegagalanTerkait Rerata nilai ujian sekolah dan integritas siswa belum
dapat memenuhi target dikarenakan masih kurangnya
kualitas guru, belum baiknya sistem kegiatan belajar
mengajar di sekolah, Belum adanya visi misi yang jelas pada
sekolah-sekolah, dll.
3.1.6. Analisis Efisiensi Penggunaan Sumber Daya
Efisiensi adalah suatu ukuran keberhasilan sebuah kegiatan yang
dinilai berdasarkan besarnya biaya/sumber daya yang digunakan untuk
mencapai hasil yang diinginkan. Efisiensi dilakukan dengan tujuan:
1. Untuk mencapai suatu hasil atau tujuan sesuai dengan yang
diharapkan;
2. Untuk menghemat atau mengurangi penggunaan sumber daya
dalam melakukan kegiatan;
3. Untuk memaksimalkan penggunaan segala sumber daya yang
dimiliki sehingga tidak ada yang terbuang percuma;
4. Untuk meningkatkan kinerja suatu unit kerja sehingga output-nya
semakin maksimal;
65
LAPORAN KINERJA KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA BARAT 2019
Berdasarkan definisi tersebut, maka realisasi anggaran harus
diklasifikasikan kedalam masing-masing sasaran untuk mempermudah
proses analisis efisiensi penggunaan sumber daya. Rekapitulasi capaian
anggaran per sasaran strategis dapat dijelaskan sebagai berikut:
TABEL 3.1.11Capaian Anggaran Per Sasaran Strategis
NO SASARAN STRATEGIS PAGU REALISASI CAPAIAN1 Meningkatnya Kualitas
Kehidupan Umat Beragama2.103.770.000 2.076.685.928 98,71%
2 Meningkatnya HarmoniSosial dan Keukunan antarUmat Beragama
2.783.000.000 2.768.607.730 99,48%
3 Meningkatnya KualitasPelayanan Keagamaan
6.720.104.000 6.632.865.413 98,70%
4 Meningkatnya AksesLayanan Pendidikan
95.420.882.000 95.230.473.725 99,80%
5 Meningkatnya MutuPendidikan Agama danKeagamaan
3.095.860.000 2.877.832.290 92,96%
Capaian kinerja yang telah dijelaskan sebelumnya juga harus
diklasifikasikan per sasaran strategis agar dapat diperbandingkan dengan
biaya/anggaran yang dikeluarkan. Rekapitulasi capaian kinerja per sasaran
strategis adalah sebagai berikut:
TABEL 3.1.12Capaian Kinerja Per Sasaran Strategis
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja
Target Realisasi1 Tahun
SatuanTahun 2019
Jumlah Jumlah %
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)1 Meningkatnya
kualitas kehidupanumat beragama
a. Jumlah umatberagama yangaktif pada rumahibadah
398.568 Orang 397.018 99,61%
b. Jumlah rumahibadah yangmelaksanakankegiatan sosialkeagamaan
770 Lembaga 767 99,61%
Rerata CapaianSasaran 1
99,61%
66
LAPORAN KINERJA KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA BARAT 2019
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja
Target Realisasi1 Tahun
SatuanTahun 2019
Jumlah Jumlah %
2 Meningkatnyaharmoni sosial dankerukunan antarumat beragama
a. Jumlahpenyelesaiankonflik antarumat beragama
2 Konflik 2 100,00%
b. IndeksKerukunan UmatBeragama TingkatProvinsi
70 Angka 68,50 97,86%
Rerata CapaianSasaran 2
98,93%
3 Meningkatnyakualitas pelayanankeagamaan
a. Jumlah SaranaRumah Ibadahyang memenuhistandar
89.142 Lembaga 93.308 104,67%
b. Jumlah PenyuluhAgama yangmemenuhikompetensi
6.250 Orang 6.250 100,00%
c. Jumlah KUA yangmemenuhiStandar
626 Lembaga 596 95,21%
d. Penghulu yangmemenuhikompetensi
1.878 Orang 1.430 76,14%
e. Indeks KepuasanLayanan JamaahHaji Dalam NegeriTingkat Provinsi
72 Angka 88,44 122,83%
Rerata CapaianSasaran 3
99,77%
4 Meningkatnyaakses layananpendidikan
a. APK RA/PratamaWidya Pasraman
7,70 % 8,17 106,10%
b. APKMI/Ula/SDTK/Adhi WidyaPasraman
13,75 % 13,16 95,71%
c. APKMTs/Wustha/SMPTK/MadyamaWidya Pasraman
26,46 % 25,83 97,62%
d. APKMA/Ulya/UtamaWidya Pasraman
7,83 % 8,33 106,39%
67
LAPORAN KINERJA KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA BARAT 2019
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja
Target Realisasi1 Tahun
SatuanTahun 2019
Jumlah Jumlah %
e. APMMI/Ula/SDTK/Adhi WidyaPasraman
10,55 % 12,23 115,92%
f. APMMTs/Wustha/SMPTK
13,60 % 20,65 151,84%
g. APMMA/Ulya/UtamaWidya Pasraman
4,45 % 6,75 151,69%
h. APK PTK/Ma’hadAly/PTK
0,10 % 0,000250 0,25%
Rerata CapaianSasaran 4
103,19%
5 Meningkatnyamutu pendidikanagama dankeagamaan
a. Rerata nilai ujiansekolah MTs
8,0 Angka 5,42 67,58%
b. Rerata nilai ujiansekolah MA
7,0 Angka 5,60 79,77%
c. Indeks IntegritasSiswa
63,0 Angka 70,70 112,22%
Rerata CapaianSasaran 5
86,53%
Berdasarkan data-data tersebut diatas, maka analisis efisiensi
penggunaan sumber daya yang dilakukan Kantor Wilayah Kementerian
Agama Provinsi Jawa Barat selama tahun 2018 dapat dijelaskan sebagai
berikut:
TABEL 3.1.13Analisis Efisiensi Penggunaan Sumber Daya
NO SASARAN STRATEGIS % CAPAIANKINERJA
% CAPAIANANGGARAN
% TINGKATEFISIENSI
1Meningkatnya kualitas
kehidupan umat beragama99,61 98,71 0,91
2Meningkatnya harmoni
sosial dan kerukunan antar98,93 99.48
68
LAPORAN KINERJA KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA BARAT 2019
NO SASARAN STRATEGIS % CAPAIANKINERJA
% CAPAIANANGGARAN
% TINGKATEFISIENSI
umat beragama
3Meningkatnya kualitas
pelayanan keagamaan99,77 98,70 1,08
4Meningkatnya akses
layanan pendidikan103,19 99,80 3,40
5
Meningkatnya mutu
pendidikan agama dan
keagamaan
86,53 92,96
Berdasarkan tabel tersebut di atas, terdapat 3 (tiga) sasaran yang
dinilai telah efisien, yaitu sasaran meningkatnya kualitas kehidupan umat
beragama dengan nilai efisiensi 0,91%, sasaran meningkatnya kualitas
pelayanan keagamaan dengan nilai efisiensi sebesar 1,08%, dan sasaran
meningkatnya akses layanan pendidikan dengan nilai efisiensi sebesar
3,40%. Sedangkan sasaran lainnya belum dapat dikatakan efisien karena
dengan pengeluaran/anggaran yang direalisasikan belum diperoleh hasil
kinerja yang maksimal.
3.1.7. Analisis Program/Kegiatan Penunjang Keberhasilan/Kegagalan
Berdasarkan hasil evaluasi, program/kegiatan Kantor Wilayah
Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat yang menunjang keberhasilan dari
tercapainya sasaran strategis yang telah ditentukan dalam renstra,
diantaranya:
1. Bantuan terhadap Rumah Ibadah;
2. Bantuan terhadap lembaga pendidikan agama dan keagamaan;
3. Bantuan terhadap peserta didik pada lembaga pendidikan;
69
LAPORAN KINERJA KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA BARAT 2019
4. Kegiatan peningkayan kompetensi penyuluh agama;
5. Pemberian tunjangan penyuluh agama;
6. Dialog kerukunan intern umat beragama;
7. Dialog kerukunan antar umat beragama;
8. Kegiatan pembinaan keluarga sakinah, keluarga hitta sukhaya,
dll;
9. Penerbitan izin operasional madrasah;
10. Penyaluran BOS MI, MTs, dan MA;
11. Penyaluran bantuan rehab dan RKB;
12. Pelatihan proktor dan helpdesk ujian nasional;
13. Pembinaan penyusunan dokumen kurikulum;
14. Pelatihan penyusunan soal untuk pengawas
Pada dasarnya kegiatan yang dilakukan tidak ada yang menunjang
kegagalan, namun kegagalan pencapaian sasaran dapat disebabkan adanya
blokir anggaran ataupun relokasi anggaran. Selain program/kegiatan yang
menunjang langsung ketercapaian sasaran strategis yang telah ditetapkan,
pencapaian kinerja Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa
Barat juga sangat didukung oleh kegiatan dan pelayanan dukungan
manajemen, diantaranya: Layanan Perencanaan keuangan, ortala dan
kepegawaian, hukum dan kerukunan umat beragama, Informasi dan
humas serta layanan umum.
Saat ini Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat
sedang meningkatkan pelayanannya pada masyarakat melalui pelayanan
terpadu satu pintu dan inovasi-inovasi lainnya yang dapat mempermudah
pelayanan maupun mempermudah pelaksanaan kegiatan yang dilakukan.
Peningkatan pelayanan serta pembangunan zona integritas di lingkungan
Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat ditandai dengan
keaktifan pengisian aplikasi PMPRB dan PMPZI yang diamanatkan oleh
Kementerian Agama RI. Nilai PMPRB Kantor Wilayah Kementerian Agama
Provinsi Jawa Barat tahun 2019 ini sebesar 64,23% sedangkan nilai PMPZI
sebesar 63,74%. Data realisasi capaian kinerja dari masing-masing eselon
III dan IV sebagai program/kegiatan pendukung di lingkungan Kantor
70
LAPORAN KINERJA KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA BARAT 2019
Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat terlampir dalam laporan
ini.
Dengan adanya program/kegiatan penunjang keberhasilan dan
kegiatan pendukung lainnya, Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi
Jawa Barat memperoleh beberapa penghargaan/prestasi diantaranya:
1. Juara Umum Pentas PAI tahun 2019
2. Juara Umum Pekan Olah Raga dan Seni antar Pondok Pesantren
(Pospenas) tahun 2019
3. Juara Umum Pekan Olahraga Santri Diniyah (Porsadin) tahun
2019
4. Lomba Robotik Tingkat Nasional
Juara 1 dan 3, MA kategori rancang bangun mesin automatic
Juara 1, MA kategori robot curve detection environment dg lost
Juara 1, MTs kategori rancang bangun mesin otomatis
Juara 1 dan 2, MTs kategori robot pemilah sampah
5. Prestasi pada Festival Seni Keagamaan Hindu Tingkat Nasional III
Tahun 2019
Juara I lomba lawak keagamaan Hindu
Juara II lomba tari kreasi keagamaan Hindu
Juara harapan II lomba tari ritual keagamaan Hindu
Juara harapan II lomba musik tradisional ritual keagamaan
Hindu
Juara III lomba Dharma Widya tingkat SMA
3.2. Capaian Anggaran
Pada bagian ini diuraikan realisasi anggaran sampai dengan 31
Desember 2019 yang telah ditetapkan berdasarkan 8 (delapan) DIPA yang
dimiliki oleh Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat,
dengan rincian:
1. Sekretariat Jenderal
2. Bimbingan Masyarakat Islam
3. Bimbingan Masyarakat Kristen
71
LAPORAN KINERJA KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA BARAT 2019
4. Bimbingan Masyarakat Katolik
5. Bimbingan Masyarakat Hindu
6. Bimbingan Masyarakat Buddha
7. Penyelenggaraan Haji dan Umran
8. Pendidikan Islam
Capaian anggaran untuk Satuan Kerja (Satker) Kantor Wilayah
Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat tahun 2019 mencapai 84,57%dari target 100%. Data realisasi anggaran tersebut dapat diuraikan sebagai
berikut:
TABEL 3.2.1Realisasi Anggaran Per 31 Desember 2019
Satker Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa BaratNO PROGRAM PAGU REALISASI SISA %1 Dukungan
Manajemen (Setjen)19.297.118.000 19.113.622.474 183.495.526 99,05
2 BimbinganMasyarakat Islam
13.363.841.000 11.895.253.070 1.468.587.930 89,01
3 Pendidikan Islam 174.439.235.000 133.013.738.089 41.425.496.911 76,254 Bimbingan
Masyarakat Kristen9.941.287.000 9.749.218.031 192.068.969 98,07
5 BimbinganMasyarakat Katolik
8.954.663.000 8.866.418.346 88.244.654 99,01
6 BimbinganMasyarakat Hindu
5.166.140.000 5.041.183.233 124.956.767 97,58
7 BimbinganMasyarakat Buddha
7.052.533.000 7.879.087.363 (826.554.363) 111,72
8 Penyelenggara Hajidan Umrah
41.536.505.000 41.014.553.488 521.951.512 98,74
TOTAL 279.751.322.000 236.573.074.094 43.178.247.906 84,57
Berdasarkan tabel tersebut diatas, capaian anggaran Satker Kantor
Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat tahun 2019 dinilai baik
karena mencapai lebih dari 80% penyerapan anggaran walaupun masih
belum mencapai 100% karena masih adanya penyelesaian proses
keuangan. Data realisasi anggaran diperoleh dari Online Monitoring SPAN
(OMSPAN) Kementerian Keuangan per tanggal 3 Februari 2020.
Capaian anggaran terkecil ada pada program Pendidikan Islam,
minimnya capaian anggaran disebabkan karena per tanggal 03 Februari
2020 anggaran Pendidikan Islam masih dalam proses revisi penyelesaian
pagu minus program Pendis di lingkungan Kantor Wilayah Kementerian
72
LAPORAN KINERJA KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA BARAT 2019
Agama Provinsi Jawa Barat, sehingga capaian anggaran masih akan terus
meningkat. Selain itu, pada tabel di atas memperlihatkan bahwa realisasi
anggaran pada Bimas Buddha lebih besar dari pagu anggarannya, hal ini
juga disebabkan karena masih dalam proses penyelesaian pagu minus.
Capaian anggaran untuk tingkat wilayah dalam hal ini capaian
anggaran seluruh satker se-Jawa Barat dapat dijelaskan pada tabel berikut
ini:
TABEL 3.2.2Realisasi Anggaran Per 31 Desember 2019
Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat(Tingkat Wilayah)
NO PROGRAM PAGU REALISASI SISA %1 Dukungan
Manajemen (Setjen)167.487.931.000 165.531.523.454 1.956.407.546 98,83
2 BimbinganMasyarakat Islam
849.751.019.000 835.074.402.279 14.676.616.721 98,27
3 Pendidikan Islam 5.559.633.481.000 5.592.995.714.180 (33.362.233.180) 100,604 Bimbingan
Masyarakat Kristen17.237.182.000 16.904.622.183 332.559.817 98,07
5 BimbinganMasyarakat Katolik
11.592.981.000 11.185.135.959 407.845.041 96,48
6 BimbinganMasyarakat Hindu
5.166.140.000 5.041.183.233 124.956.767 97,58
7 BimbinganMasyarakat Buddha
7.052.533.000 7.879.087.363 (826.554.363) 111,72
8 Penyelenggara Hajidan Umrah
79.474.857.000 78.406.257.299 1.068.599.701 98,66
TOTAL 6.697.396.124.000 6.713.017.925.950 (15.621.801.950) 100,23
73
LAPORAN KINERJA KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA BARAT 2019
BAB IVPENUTUP
74
LAPORAN KINERJA KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA BARAT 2019
4.1. Kesimpulan
aporan Kinerja Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa
Barat Tahun 2019 ini diharapkan dapat memberikan gambaran
tentang capaian kinerja Kantor Wilayah Kementerian Agama
Provinsi Jawa Barat pada tahun 2019. Laporan ini disamping sebagai
bentuk pertanggungjawaban kepada pihak-pihak terkait juga sebagai bahan
evaluasi internal bagi Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa
Barat sehingga dapat diperoleh solusi yang konstruktif melalui berbagai
kebijakan untuk memprioritaskan program peningkatan pengelolaan
keuangan negara dalam rangka mendukung program Menteri Agama untuk
meningkatkan opini hasil pemeriksaan BPK menuju Wajar Tanpa
Pengecualian (WTP) dan peningkatan indeks reformasi birokrasi
Kementerian Agama pada Tahun 2019.
Pada tahun 2019 ini Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi
Jawa Barat mencoba membuat program peningkatan akuntabilitas salah
satu langkahnya dengan melaksanakan rapat evaluasi capaian kinerja
setiap triwulan, hal ini dimaksudkan untuk mempermudah koordinasi
dalam pengisian aplikasi capaian kinerja serta penyusunan laporan kinerja
triwulanan dan tahunan. Selain itu, berdasarkan hasil evaluasi SAKIP yang
telah dilaksanakan bahwa harus adanya perbaikan laporan kinerja Kantor
Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat. Oleh karena itu, Kantor
Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat berusaha untuk
memperbaiki laporan kinerja sesuai arahan yang telah diberikan.
Nilai rata-rata capaian kinerja tahun 2019 adalah 99,05%,
sedangkan capaian realisasi anggaran tahun 2019 sebesar 84,57%. Jika
dilihat dari nilai capaian tersebut maka pelaksanaan kinerja di Kantor
Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat dinilai baik dan efisien
karena dengan anggaran yang minim menghasilkan kinerja yang maksimal.
Kiranya laporan capaian kinerja Kantor Wilayah Kementerian Agama
Provinsi Jawa Barat ini dapat memenuhi kewajiban akuntabilitas dan
sekaligus menjadi sumber informasi dalam pengambilan keputusan guna
peningkatan kinerja. Laporan Kinerja ini diharapkan dapat menjadi bahan
L
75
LAPORAN KINERJA KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA BARAT 2019
masukan penting dalam penyusunan dan implementasi: Rencana Kerja
(Operational Plan), Rencana Kinerja (Performance Plan), Rencana Anggaran
(Financial Plan) dan Rencana Strategis (Strategic Plan) pada masa-masa
mendatang.
4.2. Upaya Tindak Lanjut
Upaya tindak lanjut yang dilakukan Kantor Wilayah Kementerian
Agama Provinsi Jawa Barat untuk memperbaiki kinerjanya di tahun
mendatang, yaitu:
1. Membuat perencanaan kinerja dan perencanaan anggaran yang
lebih matang dan berorientasi pada peningkatan pelayanan publik;
2. Melakukan penyempurnaan rencana strategis dan perangkat
organisasi lainnya agar pelaksanaan kinerja lebih teratur dan
terarah;
3. Berupaya untuk menggunakan anggaran secara efisien;
4. Peningkatan kualitas pelayanan bidang keagamaan dan
pendidikan dilakukan melalui inovasi-inovasi yang dapat
mempermudah dan mempercepat pelayanan;
5. Berupaya lebih selektif dalam penyaluran bantuan, baik bantuan
pendidikan, rumah ibadah maupun bantuan lainnya;
6. Peningkatan kompetensi guru melalui penyelesaian tunjangan
profesi guru;
7. Peningkatan kompetensi penyuluh dan penghulu melalui seleksi,
pembinaan dan pemberian tunjangan;
8. Peningkatan nilai organisasi melalui implementasi Reformasi
Birokrasi.