11
Peran Hepar dan Lien dalam Sistem Pencernaan Jennie Ivana 102013268 [email protected] Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana Jl. Arjuna Utara No. 6 JakBar 11510. Telephone : (021) 5694- 2061, fax : (021) 563-1731 Abstrak Hati, dan lien merupakan organ pencernaan aksesoris yang berguna dalam sistem pencernaan manusia. Garam Empedu yang dihasilkan hati digunakan dalam mengelmusikan lemak sehingga lemak dapat diserap dan dicerna baik oleh tubuh. Tentu saja dalam kerja, pensekresian garam empedu hati bekerja bersama kandung empedu yang berguna untuk mematangkan, menyimpan, dan memekatkan warna empedu. Selain itu, dalam mekanisme sistem pencernaan lien memberi peran penting sebagai organ limfoid yang seperti kita ketahui berguna sebagai antibodi. Kata Kunci : Hati, lien, garam empedu Abstract Liver and spleen are organ accessories in the human digestive system. Bile salts produced by the liver are used to emulsify fat so that the fat can be digested and absorbed well by the body. On process, secretion of bile salts work together with gallbladder are useful to ripen, store and concentrate bile color. In addition, the 1

jennie ivana, 102013268.docx

Embed Size (px)

Citation preview

Peran Hepar dan Lien dalam Sistem PencernaanJennie [email protected] Kedokteran Universitas Kristen Krida WacanaJl. Arjuna Utara No. 6 JakBar 11510. Telephone : (021) 5694-2061, fax : (021) 563-1731

AbstrakHati, dan lien merupakan organ pencernaan aksesoris yang berguna dalam sistem pencernaan manusia. Garam Empedu yang dihasilkan hati digunakan dalam mengelmusikan lemak sehingga lemak dapat diserap dan dicerna baik oleh tubuh. Tentu saja dalam kerja, pensekresian garam empedu hati bekerja bersama kandung empedu yang berguna untuk mematangkan, menyimpan, dan memekatkan warna empedu. Selain itu, dalam mekanisme sistem pencernaan lien memberi peran penting sebagai organ limfoid yang seperti kita ketahui berguna sebagai antibodi.

Kata Kunci : Hati, lien, garam empedu

AbstractLiver and spleen are organ accessories in the human digestive system. Bile salts produced by the liver are used to emulsify fat so that the fat can be digested and absorbed well by the body. On process, secretion of bile salts work together with gallbladder are useful to ripen, store and concentrate bile color. In addition, the mechanism of the digestive system of the spleen provide an important role as a lymphoid organ as we know is useful as antibody.

Keywords : Liver, spleen, bile salts

Makroskopis hepar dan lienHepar atau hati ialah organ terbesar di dalam tubuh yang memiliki berat sekitar 1,5 kg, berwarna merah gelap, berbentuk seperti baji dan dilapisi oleh peritoneum kecuali pada facies diaphragmatica atau disebut dengan Bare Area.[1]

gambar 1. Bagian-bagian hepar

Hepar terbagi menjadi dua lobus,lobus dextra dan lobus sinistra, dimana lobus dextra lebih besar dari sinistra. Lobus dextra memiliki 3 bagian utama, yaitu lobus kanan atas, lobus caudatus, dan lobus quadratus. Lobus dextra dan sinistra dipisahkan oleh ligamen falsiform. Di antara kedua lobus terdapat porta hepatis, jalur masuk dan keluar pembuluh darah, saraf, dan duktus. Pada hepar terdiri dari 3 facies :[2] 1. facies diaphragmatica (berbatasan langsung dengan permukaan bawah paru dan jantung) 2. facies visceralis / inferior (tempat melekatnya pemburuh darah,syaraf,dll)3. facies superiorFiksasi hepar yang terutama yang terkuat adalah dengan diaphragma dan v.cafa inferior. Sedangkan fiksasi hepar yang lain oleh ligamentum coronarium hepatis, ligamentum triangulae dextra dan sinistra, ligamentum falciforme hepatis, dan ligamentum teres hepatis. Ligamentum triangulare hepatis merupakan lipatan peritoneum pada kedua ujung kanan dan kiri hepar, melekat juga pada diaphragma, terletak pada permukaan belakang hati. Ligamentum triangulare kiri lebih tebal dan kuat, disebut appendix fibrosa hepatis dan ligamentum triangulare dexter perkembangannya kurang baik, jadi lebih tipis.Lien, atau limpa adalah reticulo endhotelial, berbeda dengan jaringan limfoid lain karena berhubungan dengan aliran darah. Organ ini hanya ada satu di regio hipogastrik sinistra. Lien terletak pada linea axillaris media sepanjang costa 9-11. Fungsi dari lien adalah membersihkan darah dan reservoir darah karena lien adalah organ limfoid terbesar, menghasilkan antibodi, membentuk sel darah merah. Lien memiliki facies :1. diaphragma (permukaan yang cembung) 2. facies viseralis (bagian yang cekung, berbatasan dengan gaster,pankreas, ginjal, colon)Facies tersebut bertemu pada hilus lienalis , yang merupakan perbatasan dengan cauda pancreas. Lien juga memiliki 2 margo yaitu margo anterior (2-3 incisura)dan posterior. Selain itu juga mempunya dua extremitas yaitu extremitas superior dan extremitas inferior.[2]Gambar 2. Bagian-bagian lien

Mikroskopis heparHepar, diliputi kapsula Glissoni, septa membagi hepar menjadi lobuli-lobuli. Porta hepatis berisi: pembuluh limfe, pembuluh empedu, V.Portae dan A.Hepatika. Unit fungsional hepar ialah 1 lobulus. Bentuknya poligonal bagian sentral lobulus hati: Vena sentralis. Sel-sel hepar berbentuk polygonal dengan inti ovoid sitoplasma bergranula dengan banyak mitokondria, mikrovili, glikogen, protein dan pigmen lipofuchsin.[4]

gambar 3. Mikroskopik hepar

Vaskularisasi heparVaskularisasi pembuluh nadi hepar dimulai dari a.hepatica communis yang merupakan salah satu caband dari Truc.Coeliancus yang terus berjalan keatas membentuk a. hepatica propria yang kemudian bercabang menjadi a.hepatica dextra untuk mempendarahi lobus hati sebelah kanan dan a.hepatika sinistra untuk mempendarahi lobus hati sebelah kiri. A.hepatica propia tidak berjalan sendiri namun ditemani oleh ductus choledochus dan v.porta dalam lig.duodenale. Hampir seluruh darah dari sistem pencernaan dialirkan dalam pembuluh balik h v.porta hepatis, yang terbentuk dari vena lienalis dan vena mesenterika superior. V.porta menampung darah dari V. mesenterica superior ,V. mesenterica inferior, V. lienalis, dan V parumbilicalis.1,4]

Inervasi heparSaraf yang mempersarafi hati berasal dari parasimpatis yang melewati plexus coeliacus. Trunctus vagus anterior mempercabangkan banyak rami hepatis yang berjalan langsung ke hati.[1]

Vaskularisasi lienVaskularisasi aliran darah ke lien melalui a.Lienalis yang pada hilus memberikan lebih dari enam cabang. Dan aliran baliknya adalah v.lienalis yang diteruskan menjadi v.mesenterica superior kemuadian ke v.porta.Pensarafan pada lien adlah serabut-serabut post ganglionic simpatikus.[1]

Fungsi heparPeran hepar dalam sistem pencernaan yaitu untuk sekresi garam empedu yang berperan atau membantu pencernaan dan penyerapan lemak. Hepar juga berfungsi sebagai :[5] 1. memproses secara metabolis nutrien utama tubuh (karnohidrat, protein dan lemak) setelah zat-zat ini diserap di saluran cerna. 2. Mendetoksifikasi atau menguraikan zat sisa tubuh dan hormon serta obat dan senyawa asing lain. 3. Membentuk protein plasma, termasuk protein yang dibutuhkan untuk pembekuan darah dan yang untuk mengangkut hormon steroid dan tiroid serta kholesterol dalam darah. 4. Menyimpan glikogen, lemak, besi, tembaga, dan banyak vitamin. 5. Mengaktifkan vit D yang dilakukan hati bersama dengan ginjal. 6. Mengeluarkan bakteri dan sel darah merah tua.7. Mensekresikan kholesterol dan bilirubun.

Mekanisme garam empeduGaram empedu membantu memperluas kerja enzim lipase dengan mengubah globulus lemak besar menjadi emulsi lemak yang terdiri dari banyak tetesan lemak dengan garis tengah masing-masing 1 mm yang membentuk suspensi di dalam kimus cair sehingga luas permukaan yang tersedia untuk tempat lipase pankreas bekerja bertambah. Produk pencernaan lipase juga tidak larut air, sehingga sangat sedikit dari produk-produk akhir pencernaan lemak ini yang dapat berdifusi menembus kimus cair untuk mencapai lapisan absoptif usus. Namun, komponen empedu mempermudah penyerapan produk akhir asam lemak ini dengan membentuk misel. Setalah misel mencapai membran luminal sel epitel, monogliserida dan asam lemak bebas secara pasif berdifusi dari misel menembus komponen lemak membran sel epitel untuk masuk ke interior sel ini.[6]Setelah berada di interior sel epitel, monogliserida dan asam lemak bebas diresintesis menjadi trigliserida. Lalu trigliserida ini dibungkus oleh suatu lapisan lipoprotein yang menyebabkan butiran lemak tersebut larut air. Butiran lemak besar yang telah dibungkus ini, dikenal sebagai kilomikron, dikeluarkan oleh eksositosis dari sel epitel ke dalam cairan interstisium di dalam vilus. Kilomikron kemudian masuk ke lakteal sentral dan bukan ke kapiler karena perbedaan struktural antara kedua pembuluh ini. Kapiler memiliki membran basal yang mencegah kilomikron masuk, tetapi pembuluh limfe tidak memiliki penghalang ini. Karena itu, lemak dapat diserap ke dalam pembuluh limfe tetapi tidak dapat langsung.[6]Pada hati hanya terjadi dua mekanisme system pencernaan, yaitu sekresi dan pencernaan. Sedangkan tidak terjadi motilitas dan penyerapan. Mekanisme sekresi yang terjadi adalah sekresi NaHCO encer pancreas (garam empedu, sekresi alkali, bilirubin) sedangkan system pencernaan sebenarnya empedu tidak mencerna apapun, tetapi garam-garam empedu mempermudah pencernaan dan peyerapan lemak di lumen duodenum.[6]Zat-zat gizi dari makanan diserap ke dalam dinding usus yang kaya akan pembuluh darah yang kecil-kecil (kapiler). Kapiler ini mengalirkan darah ke dalam vena yang bergabung dengan vena yang lebih besar dan pada akhirnya masuk ke dalam hati sebagai vena porta. Vena porta terbagi menjadi pembuluh-pembuluh kecil di dalam hati, dimana darah yang masuk diolah. Darah diolah dalam 2 cara, yaitu bakteri dan partikel asing lainnya yang diserap dari usus dibuang dan berbagai zat gizi yang diserap dari usus selanjutnya dipecah sehingga dapat digunakan oleh tubuh.[6]Hati melakukan proses tersebut dengan kecepatan tinggi, setelah darah diperkaya dengan zat-zat gizi, darah dialirkan ke dalam sirkulasi umum. Hati menghasilkan sekitar separuh dari seluruh kolesterol dalam tubuh, sisanya berasal dari makanan. Sekitar 80% kolesterol yang dihasilkan di hati digunakan untuk membuat empedu. Hati juga menghasilkan empedu, yang disimpan di dalam kandung empedu.[6]Sebelum makan, garam-garam empedu menumpuk di dalam kandung empedu dan hanya sedikit empedu yang mengalir dari hati. Makanan di dalam duodenum memicu serangkaian sinyal hormonal dan sinyal saraf sehingga kandung empedu berkontraksi.Sebagai akibatnya, empedu mengalir ke dalam duodenum dan bercampur dengan makanan.Empedu memiliki fungsi penting:[6] Membantu pencernaan dan penyerapan lemak Berperan dalam pembuangan limbah tertentu dari tubuh, terutama hemoglobin yang berasal dari penghancuran sel darah merah dan kelebihan kolesterol Secara spesifik empedu berperan dalam berbagai proses berikut: Garam empedu meningkatkan kelarutan kolesterol, lemak dan vitamin yang larut dalam lemak untuk membantu proses penyerapan Garam empedu merangsang pelepasan air oleh usus besar untuk membantu menggerakkan isinya Bilirubin (pigmen utama dari empedu) dibuang ke dalam empedu sebagai limbah dari sel darah merah yang dihancurkan Obat dan limbah lainnya dibuang dalam empedu dan selanjutnya dibuang dari tubuh. Berbagai protein yang berperan dalam fungsi empedu dibuang di dalam empedu.

KesimpulanJika terjadi ruptur pada organ pencernaan hati, lien, dan vesika fellea, maka organ tersebut tidak dapat berfungsi dan bekerja dengan baik sesuai dengan tugas fisiologisnya. Hati yang seharusnya berguna untuk sekresi garam empedu untuk emulsi lemak tsehingga lemak dapat diserap dan dicerna tubuh. Dan jika lien mengalami gangguan ruptur maka sistem antibodi dalam tubuh manusia dapat terganggu.

Daftar pustaka1. Parker S. Sistem Pencernaan. Dalam : Ensiklopedia Tubuh Manusia. Jakarta : Penerbit Erlangga. 20072. Sloane E. Anatomi dan fisiologi untuk pemula. Jakarta: EGC, 20043. Drake,RL, Vogl,AW, Mitchell,AWM. Anatomy for students. Grays.Italia : Elseiver Health Sciences, 20094. Mescher AL. Junqueiras basic histology text & atlas. Singapore: McGraw Hill Medical 20095. Sherwood L. fisiologi manusia dari sel ke system. Jakarta : EGC, 20116. Ganong WF. Buku ajar fisiologi kedokteran. Edisi 14. Jakarta: EGC, 2002

8