7
JENIS KANDANG SAPI PERAH DI INDONESIA DAN PEMELIHARAAN KERBAU PERAH DARI PEDET SAMPAI LAKTASI JENIS KANDANG SAPI PERAH YANG ADA DI INDONESIA Menurut Ambo Ako (2012) jenis kandang sapi perah yang dikenal di Indonesia adalah sebagai berikut: 1. Kandang sapi dewasa (sapi laktasi) Ukuran kandang 1,75 x 1,2 m, masing-masing dilengkapi tempat makan dan tempat air minum dengan ukuran masing-masing 80 x 50 cm dan 50 x 40 cm. Kandang sapi dewasa dapat juga dipakai untuk sapi dara. 2. Kandang pedet Kandang pedet ada 2 macam yaitu individual dan kelompok. Untuk kandang individual sekat kandang sebaiknya tidak terbuat dari tembok supaya sirkulasi udara lancar, tinggi sekat + 1 m. Ukuran kandang untuk 0 – 4 minggu 0,75 x 1,5 m dan untuk 4 – 8 minggu 1 x 1,8 m. Pada kandang kelompok adalah untuk anak sapi yang telah berumur 4 – 8 minggu dengan ukuran 1 m2/ekor dan pada umur 8 – 12 minggu 1,5 m2/ekor dengan dinding setinggi 1 m. Dalam satu kelompok sebaiknya tidak dari 4 ekor. Tiap individu harus dilengkapi tempat makan dan tempat air minum. 3. Kandang pejantan Sapi pejantan pada umumnya dikandangkan secara khusus. Ukuran lebih besar dari pada kandang induk dan konstruksinya lebih kuat. Bentuk yang paling baik untuk kandang pejantan adalah kandang yang berhalaman atau Loose Box. Lebar dan panjang untuk kandang pejantan minimal 3 x 4 m dengan ukuran halaman 4 x 6 m. Tinggi atap hendaknya tidak dijangkau sapi yaitu 2,5 m, tinggi dinding kandang dan pagar halaman 180 cm atau paling rendah 160 cm. Lebar pintu 150 cm dilengkapi dengan beberapa kayu penghalang. Pagar halaman terbuat dari tembok setinggi 1 m, di atasnya dipasang besi pipa dengan diameter 7 cm, disusun dengan jarak 20 cm. Lantai kandang dibuat miring ke arah pintu, perbedaan tinggi paling tidak 5 cm. Lantai halaman lebih baik dari beton. Perlengkapan lain yang diperlukan sama seperti pada kandang yang lain. Pemberian ransum harus dilakukan dari luar kandang/dinding demi untuk keamanan.A penerapan di indonesia Perkembangan sapi perah di Indonesia masih perlu ditingkatkan , mengingat kebutuhan protein hewani dari susu masih belum terpenuhi permintaan pasar. Bangsa sapi perah yang bisa diusahakan antara lain Friesian Holstein, Yersey, Ayrshire, Brown swiss, Guersey, dll. Usaha

JENIS KANDANG

Embed Size (px)

DESCRIPTION

JENIS KANDANG SAPI

Citation preview

JENIS KANDANG SAPI PERAH DI INDONESIA DAN PEMELIHARAAN KERBAU PERAH DARI PEDET SAMPAI LAKTASI

JENIS KANDANG SAPI PERAH

YANG ADA DI INDONESIA

Menurut Ambo Ako (2012) jenis kandang sapi perah yang dikenal di Indonesia adalah sebagai berikut:

1. Kandang sapi dewasa (sapi laktasi)

Ukuran kandang 1,75 x 1,2 m, masing-masing dilengkapi tempat makan dan tempat air minum dengan ukuran masing-masing 80 x 50 cm dan 50 x 40 cm. Kandang sapi dewasa dapat juga dipakai untuk sapi dara.

2. Kandang pedet

Kandang pedet ada 2 macam yaitu individual dan kelompok. Untuk kandang individual sekat kandang sebaiknya tidak terbuat dari tembok supaya sirkulasi udara lancar, tinggi sekat + 1 m. Ukuran kandang untuk 0 4 minggu 0,75 x 1,5 m dan untuk 4 8 minggu 1 x 1,8 m. Pada kandang kelompok adalah untuk anak sapi yang telah berumur 4 8 minggu dengan ukuran 1 m2/ekor dan pada umur 8 12 minggu 1,5 m2/ekor dengan dinding setinggi 1 m. Dalam satu kelompok sebaiknya tidak dari 4 ekor. Tiap individu harus dilengkapi tempat makan dan tempat air minum.

3. Kandang pejantan

Sapi pejantan pada umumnya dikandangkan secara khusus. Ukuran lebih besar dari pada kandang induk dan konstruksinya lebih kuat. Bentuk yang paling baik untuk kandang pejantan adalah kandang yang berhalaman atau Loose Box. Lebar dan panjang untuk kandang pejantan minimal 3 x 4 m dengan ukuran halaman 4 x 6 m. Tinggi atap hendaknya tidak dijangkau sapi yaitu 2,5 m, tinggi dinding kandang dan pagar halaman 180 cm atau paling rendah 160 cm. Lebar pintu 150 cm dilengkapi dengan beberapa kayu penghalang. Pagar halaman terbuat dari tembok setinggi 1 m, di atasnya dipasang besi pipa dengan diameter 7 cm, disusun dengan jarak 20 cm. Lantai kandang dibuat miring ke arah pintu, perbedaan tinggi paling tidak 5 cm. Lantai halaman lebih baik dari beton. Perlengkapan lain yang diperlukan sama seperti pada kandang yang lain. Pemberian ransum harus dilakukan dari luar kandang/dinding demi untuk keamanan.A

penerapan di indonesia

Perkembangan sapi perah di Indonesia masih perlu ditingkatkan , mengingat kebutuhan protein hewani dari susu masih belum terpenuhi permintaan pasar.

Bangsa sapi perah yang bisa diusahakan antara lain Friesian Holstein, Yersey, Ayrshire, Brown swiss, Guersey, dll. Usaha peternakan sapi perah di Indonesia merupakan usaha utama atau sampingan dengan skala usaha sekitar 3-5 ekor yang menggunakan teknologi sederhana, pemeliharaannya didaerah dataran rendah cenderung dataran tinggi didaerah pertanian produktif dan berpotensi untuk mengusakan sapi perah.

Sapi FH yang mempunyai charakter produktif terhadap hasil susu menggunakan menejemen yang baik dengan lingkungan yang baik mencapai 7500 -10 000 kg susu per laktasi. Sapi ini dapat dipelihara baik di tropis atau sub tropis.

Meskipun kebutuhan kandang sapi perah di negara iklim tropis lebih sederhana bila dibandingkan dengan negara sub tropis yang lebih dingin, sehingga di negara tropis kandang tetap dibutuhkan untuk melindungi ternak pada malam hari, panas terik sinar matahari, dan hujan lebat juga mempermudah pemeliharaan. Bangunan yang sederhana cukup dibangun kandang pedet, sapi dara dan sapi dewasa untuk menjaga ternak dari binatang predator.

Kompetensi merancang kandang pada akhir-akhir ini sangat dibutuhkan bagi para petugas dinas peternakan untuk mengembangkan/ membina peternak diwilayah binaannya dalam meningkatkan usaha sapi perah yang lebih praktis dan effisien secara menejemen, namun memenuhi kebutuhan kesejahteraan/ keleluasaan ternak untuk berproduksi dan dapat hidup secara produktif lebih lama.

Kandang sapi perah dapat dibangun dalam skala kecil di daerah tropis dengan pertanian intensif, system pemerahan yang berkesinambungan dan persediaan pakan ternak untuk mencukupi produksi susu dan pokok hidup sapi. Pemeliharaan sapi perah secara umum dapat dipelihara secara ektensif yaitu dengan dipelihara pada padang rumput yang baik dan cukup menghidupi ternak secara produktif, secara intesif didalam kandang yang cukup leluasa dan pemeliharaan secara kombinasi yaitu menggunakan gabungan padang rumput p;ada waktu siang hari, sedangkan malam hari sapi dipelihara didalam kandang.

tambahin lg penerapan nya yah hehe,

Manfaat kandang sapi peraha akhirnya peserta

Manfaat perkandangan sapi perah bila semua sistim kegiatan kandang dapat berfungsi dengan baik meliputi :

Melindungi ternak dari pengaruh iklim oleh sinar terik matahari, hujan lebat dan gangguan predator.

Memenuhi kebutuhan sapi untuk makan, minum, cukup pergerakan, breeding, melahirkan, pemerahan.

Memperkecil resiko terhadap kesalahan bentuk kuku, infeksi terhadap putting dan ambing, kekurangan gerak/ tempat yang sempit, lantai yang licin,

Menciptakan kompetisi makan yang harmonis, cukup air bersih

Tersedia area untuk penanganan sapi sakit, kondisi perbaikan, melahirkan, perawatan ternak, mendiagnosa, dll.

Menyediakan tempat untuk pekerja, bekerja lebih mudah, dan cepat , effisiensi kerja setiap kegiatan yang dilakukan.

BAB II

KETENTUAN KANDANG SAPI PERAH

A. PENGERTIAN KANDANG SAPI PERAH

Kandang sapi perah adalah kandang yang dirancang untuk hidup sapi dalam proses usaha pembibitan dan produksi susu pada periode tertentu, mulai dari pedet, sapi dara dan sapi dewasa secara baik, aman, sehat, dan cukup pergerakan, sehingga sapi dapat hidup secara leluasa produktif dan masa hidupnya lebih panjang.

B. KETENTUAN YANG PERLU DIPERHATIKAN SEBELUM MERANCANG KANDANG SAPI PERAH

1. Ventilasi

Untuk memperoleh udara segar dan sejuk dalam kandang, keadaan ventilasi dalam kandang perlu dibuat lebih luas dan bila daerahnya lebih panas bisa dibuat ventilasi terbuka pada sekeliling kandang, karena suhu udara yang diperlukan untuk sapi perah : 10 C- 20 C , jika suhu udara semakin panas lebih dari ketentuan, maka produksi dan pertumbuhan berat badan mulai menurun.. Bangunan kandang skala besar lebih baik menggunakan ventilasi atap monitor.

2. Penerangan

Penerangan sapi perah adalah relative dibutuhkan pada malam hari minimal 4 watt/ m2. Penerangan mempunyai dampak positif terhadap fertilitas, 100 watt per 20-25 m2 lantai space

3. Lantai kandang

Lantai kandang perlu dibangun dari tanah padat, bamboo, kayu karet dan plaster selama sapi beraktivitas untuk makan, minum, ruminant dan reproduksi. Lantai kandang kondisinya kering, dan lebih mudah dibersihkan

4. Spese.

Sapi dapat berproduksi yang tinggi, tumbuh yang baik , jika sapi hidup cukup pergerakan, dan cukup space untuk melakukan pergerakan. Space untuk makan sekitar 0.6 m apabila sapi sedang makan. Sapi bisa kompetisi dalam makan bila cukup space.

Space kandang per ekor:

Pagar kandang area : 5-7 m2

Exercise area : 7-12 m2

Pasture area : 4050-8100 m2

Keluarga perlu minimum: 1-2 sapi

2. Suhu

Keadaan suhu udara dalam kandang juga dipengaruhi oleh ketinggian dan bahan baku atap kandang yang dipergunakan, sehingga sebelum merancang kandang perlu survay lapangan bahan baku yang tersedia mempunyai daya isolasi yang baik seperti genteng tanah. Sedangkan ketinggian atap pada daerah yang suhunya panas lebih tinggi dari 2,75 M.

3. Atap

Atap kandang dipilih yang mempunyai isolasi tang baik seperti: ijuk, genting tanah/semen, kayu

4. Pergerakan sapi

Sapi setiap hari senantiasa dilepas cukup leluasaan dalam kandang dan dapat beraktivitas: makan, minum, berdiri, tidur, dan sapi tidak terganggu oleh:

a. Konstruksi tempat pakan dan minum yang tinggi

b. Kondisi lantai kandang yang tidak rata dan licin

c. Bagian kandang yang tajam

5. Kesehatan

Sapi agar tetap sehat dalam kandang dan berproduksi dengan baik maka perlu disiapkan kondisi pedukungnya antara lain :

a. Keadaan udara dalam kandang sesuai dengan kebutuhan sapi

b. Lantai kandang rata tidak licin dan tetap kering

c. Kandang ada penerangan malam hari

d. Konstruksi tempat pakan, minum, lantai, selokan mudah dibersihkan

6. Effisiensi kerja

Dalam melakukan kerja segala aktivitas dalam kandang dapat dikerjakan dengan mudah, murah dan cepat dalam hal :

a. Membersikan tempat pakan, minum, lantai, selokan dan lainnya

b. Mudah memperoleh air bersih

c. Mudah membuang faeces dan kegiatan yang lainnya

7. Ekonomis bangunan

Perlu diketahui dalam merancang kandang sapi perah perlu digunakan bahan yang paling murah sesuai dengan prinsip-prinsip pembuatan kandang sapi perah yaitu menurut kebutuhan sapi dan orang yang akan melakukan kegiatan dalam kandang.

C. KETERSEDIAAN BAHAN BANGUNAN

Bahan bangunan yang bisa digunakan untuk kandang sapi perah antara lain:

Atap kandang : Genteng tanah/semen, Bambu anyam berlapis plastik, Kayu

Tempat pakan: Beton. Plastik, Kayu, Karet

Sekat tp pakan: Kayu, pipa besi

Tempat minum: Plastik, Karet, Beton, Logam

Lantai kandang: Beton berlapis karet, Kayu tebal,

Sekat sapi : Pipa, kayu

Selokan: Beton

Penutup selokan : Besi , Kayu

D. Kandang pedet

Ukuran kandang:

Panjang : 08-1 meter

Lebar : 1.2-1.5 meter

Tenggi : 0.9 meter

Tinggi kolong : 0.7 meter

Jarang sekat alas kayu 2mm

E. Kandang pejantan

Kandang pejantan dibuat konstruksinya sangat kokoh, kuat menahan beban lebih besar kurang lebih satu ton. Dapat dibangun didekat kandang sapi betina, bertujuan agar pejantan selalu siap kawin.

Ukuran kandang : panjang 260 cm, lebar 200 cm, tempat pakan lebar 90 cm. Pagar keliling tinggi 1,5 meter. Lantai kandang kuat , tidak licin mering keselokan 0.7 % panjang lantai

BAB V

PERLENGKAPAN KANDANG

Peralatan

Untuk kelengpan kandang perlu disediakan peralatan untuk membersikan kandang seperti sekop, sikat lantai kandang gerobak dorong, ember untuk memberikan susu pada pedet dll,

Tempat pemerahan

Tempat pemerahan mudah didapatkan air bersih, ukuran 160 x 115 cm ada tempat pemberian konsentrat 40x 50 cm setinggi 40 cm. Jumlah sapi yang diperah untuk temapat pemerahan sekitar 25-40 % dari jumlah sapi laktasi.lantai tempat pemerahan tidak licin, mriring keselokan 0.5 % dari panjang lantai. Selokan cukup lebar krang lebih 50 cm dalam 30 cm ada penutup selokan dari kayu/ besi benton eser.

Ruang susu

Ruang susu lantai terbuat dari porselin putih, tersedia air bersih, nudah diberihkan, cukup ventilasi dan pintu tidak lansung menghadap ke ruang perah. Cukup untuk menyimpan susu sekittar 2 x kali pemerahan. Cukup penerangan,

Ruang alat-alat susu

Ada sinar matahari masuk untuk pagi hari, tersedia rak untuk menyimpan alat-alat susu, agar cepat kering dan tidak berbau tengik.

Alat yang baru digunakan segera dicuci bersikan dna segera ditiriskan dirak alat susu.

Ruang alat kandang

Ruang ini disediakan untuk menyimpan alat kandang seperti: sekop, sikat lantai, temapat duduk pemerahan, tampar tali sapi, sikat lantai, nomor sapi,

Ruang konsentrat

Ruang ini untuk menyimpan konsentrat minimal untuk persediaan 2 mingggu, disediakan alas bambu/ kayu agar tidak lembab untuk menyimpan konsentrat

Ruang menchopper hijauan pakan ternak

Disedikan ruang untuk memotong/ mencacah pakan hijauan seperti: rumput, batang jagung atau leguminosa lainnya.

Ruang Rekording/ Administrasi

Ruang menyimpan data produksi, pakan, reproduksi dan yang lainnya untuk data pengembangan usaha tahun berikutnya, perlu disediakan almari, kalender sirkuler atau lineer untuk reproduksi sapi.

Ruang penangan sapi dan kandang melahirkan

Ruang yang disediakan untuk menangani sapi bilat sapi sakit, melahirkan, menginseminasi, atau penanganan sapi, bisa disiapkan kandang jepit : panjang 110 cm. Lebar 55 cm, tinggi tiang belakang 55 cm, Palang kayu setinggi 80 cm

Gudang

Gudang yang diperlukan gudang pakan ternak baik pakan berserat atau konsentrat

Tempat pengolahan limbah

Tempat pengolahan limbah direncanakan sesuai dengan jumlah kepemilikan sapi ( untuk 3-5 ekor sapi perlu biogas 9-10 m3 )