16
Struktur dan Fungsi Truncus Enchpalon, Cerebellum, dan Sistem Saraf Pusat Jefri Patriawan Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana Jl. Arjuna Utara No.6, Jakarta Barat 11510 [email protected] Abstrack : Basically every man can perform the activity, breathing, digesting, moving, seeing, hearing, responding to a stimulus and others. All movements and also the response generated depends on the processing in the brain. In the event that occurs in head injury, can occur abrasions bruising, bleeding, fractures of the skull, even to a concussion. Because the brain is an organ that regulates all aspects of our life, it would require a fairly complex system to set it, the central nervous system, Truncus enchepalon. Truncus enchepalon consists of three structures medulla oblongata, pons and mesencephalon. Cerebellum also has a big hand in regulating the human body. Cerebellum has 3 layers in the layer of molecular histology, layer ganglioner / purkinye cells and granular cells. Key word : Central Nervous System ,Truncus Enchepalon, Cerebellum Abstrak: Pada dasarnya setiap manusia dapat melakukan aktivitas, bernafas, mencerna, bergerak, melihat, mendengar, menanggapi suatu rangsangan dan lainnya. Semua gerakan dan juga respon yang ditimbulkan ini bergantung dari pengolahan di otak. Pada kejadian dimana cedera terjadi di kepala, dapat terjadi lecet-lecet memar, pendarahan, patah tulang tengkorak,

jefri patriawan blok6.docx

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: jefri patriawan blok6.docx

Struktur dan Fungsi Truncus Enchpalon, Cerebellum, dan Sistem Saraf Pusat

Jefri Patriawan

Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana

Jl. Arjuna Utara No.6, Jakarta Barat 11510

[email protected]

Abstrack :

Basically every man can perform the activity, breathing, digesting, moving, seeing,

hearing, responding to a stimulus and others. All movements and also the response

generated depends on the processing in the brain. In the event that occurs in head injury, can

occur abrasions bruising, bleeding, fractures of the skull, even to a concussion. Because the

brain is an organ that regulates all aspects of our life, it would require a fairly complex

system to set it, the central nervous system, Truncus enchepalon. Truncus enchepalon

consists of three structures medulla oblongata, pons and mesencephalon. Cerebellum also

has a big hand in regulating the human body. Cerebellum has 3 layers in the layer of

molecular histology, layer ganglioner / purkinye cells and granular cells.

Key word : Central Nervous System ,Truncus Enchepalon, Cerebellum

Abstrak:

Pada dasarnya setiap manusia dapat melakukan aktivitas, bernafas, mencerna,

bergerak, melihat, mendengar, menanggapi suatu rangsangan dan lainnya. Semua gerakan

dan juga respon yang dit imbulkan ini bergantung dari pengolahan di otak. Pada

kejadian dimana cedera terjadi di kepala, dapat terjadi lecet-lecet memar, pendarahan, patah

tulang tengkorak, bahkan hingga gegar otak. Karena otak merupakan organ yang

mengatur seluruh aspek kehidupan makhluk hidup, maka diperlukan sistem

yang cukup komplek untuk mengaturnya ,sistem saraf pusat, Truncus enchepalon.

Truncus enchepalon terdiri dari tiga struktur medulla oblongata, pons dan mesencephalon.

Cerebellum juga mempunyai andil besar dalam pengaturan tubuh manusia. Cerebellum

mempunyai 3 lapisan secara histology yaitu lapisan molekuler, lapisan ganglioner/sel

purkinye dan sel granular.

Page 2: jefri patriawan blok6.docx

Kata Kunci: Sistem Saraf Pusat, Truncus Enchepalon, Cerebellum.

Pendahuluan

Pada dasarnya setiap manusia dapat melakukan aktivitas, bernafas, mencerna,

bergerak, melihat, mendengar, menanggapi suatu rangsangan dan lainnya. Semua gerakan

dan juga respon yang ditimbulkan ini bergantung dari pengolahan di otak.

Karena otak merupakan organ yang mengatur seluruh aspek kehidupan

makhluk hidup. Seiring dengan perkembangan zaman, maka semua yang dikerjakan

manusia harus serba cepat. Segala sesuatu yang dilakukan seperti seakan tak ada selang

waktu yang berarti. Manusia lalu terburu-buru dalam melakukan semua kegiatan mereka dan

seringkali menimbulkan kecerobohan. Salah satu hal yang paling sering terjadi adalah

kecelakaan. Cedera yang paling sering terjadi adalah pada kepala, tulang belakang,

persendian panggul, dan patah tulang kaki (karena terjepit badan motor). Pada kejadian

dimana cedera terjadi di kepala, dapat terjadi lecet-lecet memar, pendarahan, patah tulang

tengkorak, bahkan hingga gegar otak.

Truncus Encephalon

Truncus encephalon (batang otak) merupakan daerah yang bersambungan dengan

korda spinalis.1 Bagian ini mengatur dan mengontrol banyak proses untuk mempertahankan

hidup, misalnya bernapas, sirkulasi pencernaan. Proses-proses diatas disebut proses vegetatif.

Struktur batang otak berada pada bagian posterior otak. Batang otak merupakan sebutan

untuk kesatuan dari tiga struktur medulla oblongata, pons dan mesencephalon.1 Pada gerak

volunter, batang otak merupakan jalur yang dilalui impuls rangsang sebelum mencapai

cerebrum. Impuls rangsan dihantarkan oleh traktus ascendentes (serat-serat saraf yang

menghantarkan impuls ke otak) untuk diolah di otak, lalu impuls respon dihantarkan oleh

traktus descendentes (serat-serat saraf yang menghantarkan impuls menjauhi otak). Illustrasi

gambar Batang otak / brain stem / Truncus Encephalon dapat dilihat di gambar 13 di bawah

ini.

Page 3: jefri patriawan blok6.docx

Gambar 13 : Illustrasi dari batang otak.5

Pada perbatasan antara batang otak dan medulla spinalis terjadi deccusatio

(penyilangan) serat-serat kortikospinal (serat-serat saraf descendentes dari cerebrum ke

medulla spinalis) serat-serat kortikospinal dari otak kiri menyilang ke bagian kanan medulla

spinalis dan serat dari otak kanan menyilang ke bagian kiri. Penyilangan ini menyebabkan

bagian tubuh kanan dikendalikan oleh otak kiri dan bagian tubuh kiri dikendalikan oleh otak

kanan. Batang otak merupakan tempat melekatnya seluruh saraf kranial, kecuali saraf I dan II

yang menempel pada cerebrum. Batang otak terdiri dari tiga bagian utama yaitu

mesencephalon, pons dan medulla oblongata.1

Mesencephalon atau otak tengah (disebut mid brain) adalah bagian teratas dari batang

otak yang menghubungkan otak besar dan otak kecil. Mesencephalon terdiri dari banyak

nuklei dan berkas serabut saraf asenden desenden, bentuk konus dan berhubungan dengan

pons disebelah superior serta medulla spinalis disebelah inferior. Merupakan batang otak

yang pendek dan terkontriksi, yang menghubungkan pons dan cerebelum. Fungsi dari

mesencephalon adalah sebagai jalur penghantar dan pusat refleks dan juga berfungsi dalam

mengontrol respon penglihatan, gerakan mata, pembesaran pupil mata, mengatur gerakan

tubuh dan pendengaran.

Page 4: jefri patriawan blok6.docx

Mesecephalon terdiri atas empat bagian yang menonjol keatas, dua disebelah atas

yang disebut korpus kuadrigeminus superior, dua disebelah bawah yang disebut

kuadrigeminus inferior.1 Mesencephalon mempunyai serat-serat saraf nervus trochclearis

yang bertugas untuk membantu pergerakan mata dan mengangkat kelopak mata, serta

memutar mata dan pusat mata. Bagian-bagian mesencephalon yaitu korpora kuadrigemina

adalah kolikulus superior (berkaitan dengan refleks visual) dan inferior (berkaitann dengan

refleks auditori), pedunkulus cerebralis adalah dua berkas serabut silindris yang terbentuk

dari traktus ascenden dan descenden yang membentuk bagian dasar mesencephalon, serta

bagian yang mengandung aquaductus sylvius adalah saluran yang menghubungkan ventrikel

dengan ventrikel lainnya.

Didalam mesencephalon mengandung nuklei saraf kranial III, IV dan V. Terdapat

juga substansi nigra , yakni area neuron berpigmen yang penting dalam fungsi motorik.

Selain itu ada juga nukleus merah, yaitu masa neuron merah muda berbentuk oval yang

berperan dalam tonus otot dan postur. Diencephalon, yaitu bagian otak paling atas diantara

cerebelum dengan mesencephalon, yaitu kumpulan sel saraf yang terdapat dibagian depan

lobus temporalis dan terdapat kapsula interna yang menghadap kesamping. Fungsi dari

diencephalon yaitu vasokontruktor yaitu mengecilkan pembuluh darah, respiratori yaitu

membantu pernapasan, mengontrol gerakan refleks dan membantu pekerjaan jantung.

Pons merupakan stasiun pemancar yang mengirimkan data ke pusat otak bersama

dengan formatio reticular.1 Pons yang menentukan apakah kita terjaga atau tertidur. Pons

terletak dianterior cerebelum, inferior dari mesencephalon dan superior dari medulla

oblongata. Pons memiliki banyak serabut yang berjalan transversal pada permukaan

anteriornya yang menghubungkan kedua hemisfer cerebeli, banyak nuklei dan serabut saraf

asenden dan desenden. Pons terdiri substansi alba dan menghubungkan medulla dengan

berbagai bagian otak melalui pendunkulus cerebralis. Pons merupakan pusat respiratori,

mengatur frekuensi dan kedalaman pernapasan serta terdapat nuklei saraf kranial lima, enam,

tujuh dan delapan.1 Pons varoli berisi serabut saraf yang menghubungkan otak kecil bagian

kiri dan kanan, juga menghubungkan otak besar dan sum-sum tulang belakang. Jembatan

varol terletak didepan cerebelum diantara otak tengah dan medulla oblongata. Pada jembatan

varol terdapat premotoksid yang mengatur gerakan penapasan dan refleks.

Medulla oblongata merupakan bagian yang menghubungkan antara prosencephalon

dan rhombencephalon, terdapat rongga sempit di mesencephalon yang disebut aquaductus

Page 5: jefri patriawan blok6.docx

cerebri yang menghubungkan ventrikulus tertius dengan ventrikulus quartus.2 Pada medulla

oblongata terdapat banyak nuklei yang berfungsi menyalurkan serabut saraf asenden dan

desenden. Memiliki panjang sekitar tiga sampai empat centimeter, berawal dari pons foramen

magnum. Bagian depan, medulla adalah pyramid (tonjolan substansi putih, yang merupakan

lanjutan dari akson pada pedunkulus cerebri).

Pada bagian belakang medulla oblongata terdapat sebagian lanjutan traktus sensorik.

Nuklei merupakan pusat pemancar informasi yang dikirim ke pusat otak yang lebih tinggi

atau ke cerebelum. Pusat medulla adalah nuklei yang berperan dalam pengendalian fungsi

seperti frekuensi jantung, tekanan darah, pernapasan, batuk, menelan, dan muntah. Dalam

medulla terdapat nuklei saraf kranial sembilan, sepuluh, sebelas dan dua belas medulla

oblongata atau sum-sum sambung berfungsi menghantar impuls untuk yang datang dari

medulla spinalis menuju ke otak. Medulla oblongata merupakan bagian dari batang otak yang

paling bawah yang menghubungkan pons varoli dengan medulla spinalis. Medulla oblongata

juga mempengaruhi jembatan, refleks fisiologi seperti detak jantung, tekanan darah, volume

dan kecepatan respirasi, gerak alat penceranan dan sekresi kelenjar pencernaan. Selain itu,

medulla oblongata juga mengatur gerak refleks yang lain seperti batuk, bersin, dan berkedip.

Decussatio pyramid terletak di area superior medulla spinalis.2 Pyramid menonjol

keluar karena 80% serabut pyramida bersilangan ke sisi lain medulla spinalis. Traktus

pyramidalis atau kortikospinalis lateral adalah jalur motorik utama dari cerebrum ke medulla

spinalis. Sisa 15 % akson akan memanjang pada traktus kortikospinalis dan bersilangan di

medulla spinalis. Formatio reticularis merupakan jaring-jaring serabut saraf dan badan sel dan

bersilangan di medulla spinalis. Formatio reticularis merupakan jaring-jaring serabut saraf

dan badan sel yang tersebar di keseluruhan bagain medulla oblongata, pons mesencaphalon

berfungsi untuk memicu dan mempertahankan kewaspadaan dan kesadaran.

Fungsi dari batang otak (mesecephalon, pons dan medulla oblongata) adalah tempat

keluar nervus kranialis, pusat pernapasan, kardiovaskular dan pencernaan, pengaturan refleks

otot yang berhubungan dengan keseimbangan dan postur, penerima dan pengintegrasi input

sinaptik dari medulla spinalis, aktivasi korteks cerebrum serta pengatur siklus tidur.1

Cerebellum

Page 6: jefri patriawan blok6.docx

Pada otak kecil atau cerebelum terdapat korteks yang hanya memiliki tiga lapisan

yaitu lapisan molekuler, lapisan ganglioner/sel purkinye dan sel granular.2 Seperti yang bisa

dilihat pada gambar 2, Sel-sel yang terdapat pada serebelum yaitu sel stella, sel basket dan sel

purkinye. Pada lampilan mikroskopik memperlihatkan suatu lapisan molecular yang paling

luar dan lapisan granular yang paling dalam. Lapisan molecular mengandung beberapa sel

saraf dan pada sayatan melintang, terlihat gambaran punctata yang halus. Sel-selnya kecil dan

tersusun dalam bagian luar dan bagian dalam. Sel-sel keranjang (basket cells) pada bagian

dalam berjalan melewati lapisan molecular pada sebuah bidang tegak lurus terhadap sumbu

panjang folium dan mengeluarkan banyak collateral dengan arborizasi di sekitar sel-sel

purkinje.

Sel-sel stellata serupa dengan sel-sel keranjang, tetapi letaknya superficial. Sel-sel

purkinje membentuk sehelai lapisan sel-sel besar pada hubungan antara lapisan molecular

dan granular. Serabut-serabut pemanjat (climbing fibers) merupakan serabut saraf afferent

dari nuclei olivarius inferior yang berakhir pada lapisan molecular di dekat sel-sel purkinje.

Lapisan granular mempunyai ciri khas dengan banyaknya sel-sel granula yang kecil. Setiap

sel granula mengirimkan sebuah akson ke lapisan molecular, dimana akson ini bercabang

membentuk huruf T yang kedua lengannya (serabut paralel) berjalan lurus serta memanjang,

membuat hubungan synaptik dengan pohon-pohon dendrit sel purkinye.

Gambar 2. Lapisan korteks cerebellum.6

Page 7: jefri patriawan blok6.docx

Secara fungsional cerebellum dibagi menjadi tiga bagian yaitu vestibulocerebellum

untuk keseimbangan, spinocerebelum, dan neocerebellum. Korteks cerebellum hanya

mengandung lima jenis neuron yaitu sel purkinye, granular, basket, stelata, dan golgi.2

Cerebellum berperan dalam penyesuaian yang dipelajari yang menyebabkan koordinasi

menjadi lebih mudah apabila suatu gerakan dilakukan berulang-ulang. Secara sederhana,

fungsi dari cerebellum adalah untuk koordinasi, untuk keseimbangan dan orientasi ruangan

serta untuk menghambat.

Fungsi koordinasi adalah untuk membentuk suatu gerakan yang bertujuan secara

fungsional, maka beberapa otot atau beberapa persendian harus terkoordinasi dengan baik.

Misalnya, untuk membentuk kata-kata yang baik diperlukan koordinasi berbagai macam otot

atau persendian seperti otot-otot laring, otot mulut, ataupun respirasi. Tidak adanya

koordinasi dari beberapa persendian kita kenal dengan istilah disartri. Dapat juga hilangnya

koordinasi gerakan ini akan menimbulkan apa yang disebut ataxia, yaitu suatu kelainan yang

disebabkan tidak adanya koordinasi karena adanya gangguan kecepatan, luas, kekuatan, serta

arah dari gerakan.

Fungsi keseimbangan dan orientasi ruangan, untuk mengetahui posisinya dalam suatu

ruang atau keseimbangan tubuh, maka impuls dari proprio reseptor yang terletak pada

persendian, otot, dan lain-lain serta cerebellum harus baik. Gangguan di mana seseorang

tidak mengenal posisinya dalam suatu ruangan disebut astereognasi. Lintasan cerebellum

aferen ke cerebellum berasal dari informasi proprioseptik dan sensorik dari semua bagian

tubuh. Selain itu aferen pada cerebellum juga berasal dari semua daerah motorik korteks

cerebri melalui nukleipons. Gangguan-gangguan ini bisa di tes dengan tes Romberg atau tes

Adiadokokinesis.

Fungsi menghambat atau damping, impuls yang datang ke cerebellum dari korteks

motorik cerebri dan akan dihambat atau damping. Gangguan fungsi menghambat ini terlihat

pada ketidakmampuan mengerem atau menghentikan gerakan dengan cepat pada tes Rebound

atau Past Pointing Test, dimana penderita selalu overshoot.1 Overshoot ialah bila seseorang

mau menunjuk titik tertentu, selalu melebihi apa yang dituju. Ketidakmampuan untuk menilai

jarak disebut Disartri. Ciri khas lain pada kerusakan cerebellum ialah adanya intensi tremor,

yaitu tremor yang terjadi sewaktu bergerak secara volunter. Sebaliknya tremor akan hilang

bila penderita itu diam. Jadi berbeda dengan tremor diam pada Parkinsonisme.2

Medula Oblongata

Page 8: jefri patriawan blok6.docx

Medulla oblongata adalah bagian dari otak belakang yang mengontrol fungsi

otonomik seperti pernapasan, pencernaan , jantung , dan pembuluh darah fungsi, menelan dan

bersin. Motorik dan sensorik neuron dari otak tengah dan otak depan perjalanan melalui

medula. Sebagai bagian dari batang otak , medulla oblongata membantu dalam mentransfer

pesan antara berbagai bagian dari otak dan sumsum tulang belakang. Fungsi Medulla

oblongata terlibat dalam beberapa fungsi tubuh termasuk pengendalian fungsi otonom relay

sinyal saraf antara otak dan spinal cord koordinasi gerakan tubuh.2 Medula oblongata

mengirimkan sinyal ke sumsum tulang belakang dan talamus untuk mengontrol fungsi tubuh.

Hal ini bertanggung jawab untuk respirasi dan sirkulasi ke seluruh tubuh, dan menangani

segala sesuatu dari pernapasan sampai muntah.

Beberapa arteri seperti arteri spinalis anterior dan posterior inferior memasok arteri

serebelar bagian dari otak ini dengan aliran darah stabil.2 Ini berisi serabut saraf mielin dan

un-myelinasi, juga disebut materi putih dan abu-abu.

Setiap cedera atau penyakit yang mempengaruhi bagian otak dapat mengakibatkan

kelumpuhan sisi berlawanan dari tubuh, hilangnya rasa sakit dan sensasi suhu, hilangnya

refleks muntah dan kesulitan menelan.

Medula oblongata juga bertanggung jawab untuk mengendalikan gairah dan tidur, dan

mengontrol gerakan. Hal ini terletak di dasar pada batang otak bersama dengan otak tengah

dan pons. Daerah lain batang otak mengontrol fungsi lain, seperti wajah dan saraf tengkorak,

dan membantu untuk mengirimkan sinyal dari otak ke saraf lainnya dalam tubuh, terutama,

sumsum tulang belakang.2

Sistem Saraf Pusat

Sistem saraf pusat terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang yang pada dasarnya

adalah unit pengolahan sistem saraf, di mana semua informasi dari sistem saraf perifer

dikumpulkan dan diproses. Bersama-sama, otak dan sumsum mengendalikan berbagai fungsi

fisiologis dan psikologis tulang belakang tubuh, termasuk gerakan, sensasi, pikiran, memori,

dan berbicara. Selain itu fungsinya adalah menerima atau menangkap rangsangan,

mengontrol gerakan-gerakan otot-otot kerangka, otak sebagai pusat indera, otak besar sebagai

pusat daya rohaniah yang tinggi, otak sebagai pengontrol fungsi pernapasan dan peredaran

darah.3

Vaskularisasi Cerebral

Page 9: jefri patriawan blok6.docx

Berat otak sekitar 2,5% dari berat badan secara keseluruhan. Namun, otak merupakan

organ tubuh yang paling banyak menerima darah dari jantung, yakni seperlima dari seluruh

darah yang mengalir ke seluruh jaringan tubuh. Diperkirakan, metabolisme otak

menggunakan sekitar 18% dari total konsumsi oksigen tubuh. Oleh karena itu, tidaklah

mengherankan jika masa hidup jaringan otak yang menghadapi kekurangan oksigen cukup

singkat. Ini berarti, jaringan otak akan mudah mati jika pasokan aliran darah berhenti atau

tersumbat. Pasokan aliran darah ke otak dilakukan oleh dua pembuluh arteri utama, yaitu

sepasang arteri karotis interna yang memasok sekitar 70% dari keseluruhan jumlah darah

otak, dan sepasang arteri vertebralis yang mencukupi 30% sisanya.4

Arteri-arteri duramater mengantar lebih banyak darah kepada calvaria dibanding

kepada duramater cranialis. Arteri meningeal terbesar, yakni arteri meningea media, adalah

cabang arteri maxillaris. Arteri meningea media memasuki cavitas cranii melalui foramen

spinosum, melintas ke arah pada dasar fossa cranii media, dan berbelok ke arah superolateral

pada ala major ossis sphenoidalis, dan di sini terbagi menjadi ramus posterior dan ramus

anterior. Ramus anterior melintas ke superior titik pterion, lalu melengkung ke posterior dan

naik ke arah puncak kepala.4 Ramus posterior melintas superoposterior dan melepaskan

cabang-cabang untuk bagian posterior cranium. Vena-vena duramater mengiringi arteri-arteri

meningeal dan juga arteri dapat terobek pada fraktur calvaria. Persarafan duramater cranialis

terutama terjadi melalui ketiga divisi nervus cranialis vena cabang-cabang sensoris juga

berasal dari nervus vagus (N. X) dan ketiga saraf servikal teratas.

Badan-badan akhir sensoris dalam duramater cranialis terdapat lebih banyak

sepanjang kedua sisi sinus sagitalis superior dan dalam tentorium cerebelli dibanding pada

dasar cranium. Serabut untuk perasaan sakit juga banyak terdapat pada tempat arteri-arteri

dan vena-vena menembus duramater cranialis. Selain itu pada otak aliran darah atau

perdarahan terjadi melalui cabang arteri carotis interna dan arteri vertebralis. Arteri carotis

interna dipercabangkan di leher dari arteri carotis communis. Cabang arteri carotis interna

ialah arteri cerebri anterior dan arteri cerebri media. Arteri vertebralis berawal di pangkal

leher sebagai cabang bagian pertama kedua arteri subclavia dan bersatu pada tepi kaudal pons

untuk membentuk arteri basilaris. Arteri basilaris yang diberi nama demikian karena

hubungannya yang demikian erat dengan dasar cranium, melintas lewat cisterna pontis ke

tepi posterior pons, dan disini berakhir dengan bercabang menjadi arteri cerebri posterior

dextra.

Page 10: jefri patriawan blok6.docx

Dalam garis besar masing-masing arteri cerebralis mengantar darah kepada satu

permukaan dan satu kutub serebrum sebagai berikut, yang pertama yaitu arteri cerebri

anterior mengantar darah kepada hampir seluruh permukaan medial dan permukaan superior,

serta polus frontalis, kedua adalah arteri cerebri media mengantar darah kepada permukaan

lateral dan polus temporalis, dan yang terakhir arteri cerebri posterior mengantar darah

kepada permukaan inferior dan polus occipitalis.

Circulus arteriosus cerebri (Willis) pada dasar otak adalah anasmotosis yang penting

antara empat arteri (arteri vertebralis dan arteri carotis interna) yang memasok darah kepada

otak. Circulus arteriosus cerebri (Willis) dibentuk oleh arteri cerebri posterior, arteri

communicans posterior, arteri carotis interna, arteri cerebri anterior, dan arteri communicans

interna. Secara umum dijumpai berbagai variasi dalam ukuran arteri arteri pembentuk

circulus arteriosus cerebri (Willis).4

Kesimpulan

Keadaan yang diderita laki-laki tersebut disebabkan karena adanya perdarahan pada

cerebellum, dimana memiliki fungsi untuk membantu dalam menjaga keseimbangan tubuh.

Dan ditemukan ada gangguan vaskularisasi truncus ensefalon, dimana truncus

encephalon ini memiliki fungsi sebagai pusat respiratori, pusat kardiac, dan pusat vasomotor

sehingga bagian tubuh ini merupakan bagian penting dari tubuh. sehingga dapat

menyebabkan laki-laki tersebut kehilangan kesadarannya.

Daftar pustaka

1. Pearce E. Anatomi dan fisiologi untuk paramedic. Jakarta: PT. Gramedia

Pustaka;2009: h.8

2. Greenstein.B, Greenstein A. Color atlas of Neuroscience. Stuttgart: Thieme Medical

Publisher; 1999.p.20-3

3. Bloom dan Fawcett. Buku ajar histologi. Edisi 12. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran

EGC, 2002: h.277

4. Wahyu GG. Stroke hanya menyerang orangtua?. Jogjakarta: Penerbit Bentang

Pustaka, 2010: h.9

5. en.Wikipedia.org Diunduh pada tanggal 26 april 2015

Page 11: jefri patriawan blok6.docx

6. sisu.ut.ee diunduh pada tanggal 26 April 2015