2
SENSITIVITY KOMPOSISI GAS DARI FORMASI BERBEDA TERHADAP PENGEMBANGAN FASILITAS PRODUKSI DI LAPANGAN X ABSTRAK Penggunaan gas sebagai energi alternatif semakin pesat baik untuk kebutuhan energi listrik maupun kebutuhan industri. Untuk mendapatkan gas bumi secara ekonomis, maka terlebih dahulu mengetahui kandungan dari komposisi gas bumi. Dalam pengembangan lapangan gas harus disertai dengan fasilitas produksi yang optimum, sesuai dengan karakteristik dari komposisi gas tersebut. Kebutuhan akan penggunaan gas untuk pembangkit listrik juga harus memenuhi batasan spesifikasi gas, seperti nilai Gross heating value yang merupakan salah satu pertimbangan dalam menentukan harga dan kualitas dari gas, banyaknya komponen impurities dalam komposisi gas akan mempengaruhi nilai dari gross heating value tersebut. Batasan minimum nilai gross heating value yaitu 950 Btu/Scf. Dari uji sampel gas yang telah dilakukan, komposisi gas pada formasi B memenuhi batasan spesifikasi gas untuk pembangkit listrik, sedangkan komposisi gas pada formasi T tidak memenuhi batasan spesifikasi gas untuk pembangkit listrik. Untuk mengalirkan gas dari sumur ke gas plant dilakukan perencanaan fasilitas produksi permukaan. Dalam perancangan fasilitas produksi lapangan B dilakukan dengan 2 Case , untuk Case 1 memproduksikan gas dari formasi B dengan laju alir 5 MMSCFD sedangkan untuk Case 2 yaitu memproduksikan gas dari formasi B dan formasi T dengan laju alir 5 MMSCFD. Case 2 merupakan sebagai alternatif apabila produksi gas pada formasi B mengalami penurunan. Adapun hasil perancangan untuk fasilitas produksi lapangan B: flow line diameter 4 Inch. Diameter pipa transmisi 6 Inch. Diameter separator 24 Inch. Retention time 3 Menit. Tinggi Separator 43 Inch. ID Contactor Glycol dehydration unit 6 Inch. Glycol Rate 2,5 GPM. Orifice Diameter 2,375 Inch. Flare Stack Diameter 6 Inch. Tinggi flare stack 75,5 ft.

je3

Embed Size (px)

DESCRIPTION

fterfgwdshj

Citation preview

SENSITIVITY KOMPOSISI GAS DARI FORMASI BERBEDA TERHADAP PENGEMBANGAN FASILITAS PRODUKSI DI LAPANGAN X

ABSTRAK

Penggunaan gas sebagai energi alternatif semakin pesat baik untuk kebutuhan energi listrik maupun kebutuhan industri. Untuk mendapatkan gas bumi secara ekonomis, maka terlebih dahulu mengetahui kandungan dari komposisi gas bumi. Dalam pengembangan lapangan gas harus disertai dengan fasilitas produksi yang optimum, sesuai dengan karakteristik dari komposisi gas tersebut.

Kebutuhan akan penggunaan gas untuk pembangkit listrik juga harus memenuhi batasan spesifikasi gas, seperti nilai Gross heating value yang merupakan salah satu pertimbangan dalam menentukan harga dan kualitas dari gas, banyaknya komponen impurities dalam komposisi gas akan mempengaruhi nilai dari gross heating value tersebut. Batasan minimum nilai gross heating value yaitu 950 Btu/Scf.

Dari uji sampel gas yang telah dilakukan, komposisi gas pada formasi B memenuhi batasan spesifikasi gas untuk pembangkit listrik, sedangkan komposisi gas pada formasi T tidak memenuhi batasan spesifikasi gas untuk pembangkit listrik. Untuk mengalirkan gas dari sumur ke gas plant dilakukan perencanaan fasilitas produksi permukaan.

Dalam perancangan fasilitas produksi lapangan B dilakukan dengan 2 Case , untuk Case 1 memproduksikan gas dari formasi B dengan laju alir 5 MMSCFD sedangkan untuk Case 2 yaitu memproduksikan gas dari formasi B dan formasi T dengan laju alir 5 MMSCFD. Case 2 merupakan sebagai alternatif apabila produksi gas pada formasi B mengalami penurunan. Adapun hasil perancangan

untuk fasilitas produksi lapangan B: flow line diameter 4 Inch. Diameter pipa transmisi 6 Inch. Diameter separator 24 Inch. Retention time 3 Menit. Tinggi Separator 43 Inch. ID Contactor Glycol dehydration unit 6 Inch. Glycol Rate 2,5 GPM. Orifice Diameter 2,375 Inch.

Flare Stack Diameter 6 Inch. Tinggi flare stack 75,5 ft.

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Teknik eksploitasi lapangan gas adalah suatu rekayasa pengembangan lapangan gas, yang pada prinsipnya adalah upaya menambah kumulatif perolehan gas semaksimal mungkin yang dapat diambil secara ekonomis. Untuk mendapatkan gas bumi secara ekonomis, kita harus mengetahui kandungan dari komposisi gas dan juga perbandingan volume gas yang berbeda- beda.

Lapangan A memiliki dua sumur gas, yaitu sumur B-1 dan sumur B-2 yang telah dilakukan pengeboran dan telah dilakukan uji sampel gas tetapi kedua sumur ini belum di produksikan. Dari uji sampel, formasi produktif dari sumur B-1 dan B-2, yaitu formasi B dan formasi T.

Dari uji sampel gas yang telah dilakukan, komposisi gas pada formasi B memenuhi batasan spesifikasi gas untuk pembangkit listrik, sedangkan komposisi gas pada formasi T tidak memenuhi batasan spesifikasi gas untuk pembangkit listrik. Untuk mengalirkan gas dari sumur ke gas plant dilakukan perencanaan fasilitas produksi permukaan. Perencanaan fasilitas produksi ini dibuat sesuai dengan komposisi gas yang ada. Perencanaan fasilitas produksi dilakukan dengan beberapa Case, untuk Case 1 memproduksikan gas dari formasi B pada sumur B-1 dan B-2 sedangkan Case 2 memproduksikan gas dari formasi B dari sumur B-2 dan formasi T dari sumur B-1. Case 2 dilakukan sebagai alternatif apabila terjadi penurunan produksi pada case 1 formasi B. Penggabungan komposisi gas dari formasi B dan formasi T dilakukan untuk mendapatkan komposisi gas terbaru yang sesuai dengan batasan spesifikasi gas untu pembangkit

listrik dengan menggunakan software Hysys.1.2 Pernyataan Masalah

Perumusan masalah yang dapat dimunculkan dalam penelitian ini adalah mengetahui pengaruh komposisi gas pada fasilitas produksiBatasan Masalah

Adapun batasan masalah hanya Tugas Akhir ini yaitu perencanaan fasilitas produksi gas di lapangan bentu berdasarkan komposisi gas dan spesifikasi gas dalam pemanfaatannya untuk pembangkit listrik dan tidak menghitung adanya kehilangan tekanan dalam perancangan fasilitas produksi gas.

Tujuan Penulisan Adapun tujuan penulisan dari Tugas Akhir ini adalah:

Menentukan komposisi gas terbaru dari penggabungan komposisi gas pada formasi B (B-5A) dan formasi T (T-1A) dengan menggunakan software HYSYS.

Merancang/mendesain fasilitas produksi gas yang sesuai dengan karakteristik dari komposisi gas pada formasi B dan T

TINJAUAN PUSTAKA