Upload
zulkifli-sam
View
574
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
BAB I
PIP KELAUTAN, VISI UNHAS, DAN TUJUAN PEMBELAJARAN WSBM
1. Jelaskan dengan singkat yang dimaksud bahwa Mk. WSBM sebagai ciri/identitas ke-Unhas-
an!
Jawaban:
Maksudnya adalah bahwa Mata Kuliah WSBM adalah salah satu komponen mata kuliah
berkehidupan bermasyarakat di UNHAS yang mengintroduksi materi-materi kemaritiman,
antara lain potensi sumberdaya maritim, fakta demografi, dan sosial ekonomi maritim,
masyarakat maritim beserta dinamikanya, nilai-nilai budaya maritim yang perlu
dikembangkan dan dipromosikan yang kesemuanya mengarah pada karakteristik Benua
Maritim dan pembangunannya.
2. Kemukakan dengan singkat dan jelas, mengapa kelautan dipilih oleh Unhas sebagai PIP-nya!
Jawaban:
UNHAS memilih kelautan didasari pertimbangan-pertimbangan rasional sebagai berikut :
a. Ketergantungan manusia kepada sumberdaya alam menghadapi kendala berupa semakin
berkurangnya ketersediaan sumberdaya alam di daratan yang memaksa manusia untuk
beralih memanfaatkan sumberdaya alam lautan;
b. Pergeseran kutub perdagangan dunia dari Eropa dan Amerika ke wilayah Pasifik yang
akan melibatkan puluhan negara yang secara geografis didominasi oleh laut, maka dapat
diramalkan perdagangan dunia di masa depan banyak memanfaatkan sumberdaya
kelautan termasuk jasa lingkungan laut;
c. Peran lautan sangat penting sebagai regulator proses alamiah yang terjadi di atas
permukaan bumi yang sering mengalami anomali iklim yang secara langsung maupun
tidak langsung memengaruhi kehidupan umat manusia;
d. Laut adalah peluang, tantangan, dan harapan untuk masa depan persatuan, kesatuan, dan
pembangunan Indonesia, menunjukkan posisi strategi laut bagi masa depan Indonesia dan
UNHAS yang kental akan sejarah budaya baharinya.
3. Uraikan dengan singkat tujuan pembelajaran WSBM (WSBB) di Unhas!
Jawaban:
Tujuan pembelajaran mata kuliah ini didesain untuk memberikan wawasan dan landasan
pengetahuan serta keyakinan kepada mahasiswa sebagai bekal hidup bermasyrakat selaku
individu dan makhluk sosial yang beradab dan bertanggungjawab terhadap sumberdaya alam
dan lingkungan Benua Maritim, serta menjadi ciri kepribadian sebagai luaran UNHAS
BAB II
BENUA MARITIM INDONESIA (BMI)
1. Uraikan dengan singkat latar belakang lahirnya konsep Benua Maritim Indonesia (BMI)
Jawaban:
Sejak berabad-abad lamanya lautan yang sangat luas oleh manusia hanya dipandang
sebagai kawasan perburuan untuk menangkap ikan atau sebagai media lalu lintas pelayaran
belaka. Namun, pada akhir abad ke-20, kawasan laut telah merupakan kawasan penjelajahan
akhir (the last frontier) di bumi sebagai upaya menguasai dan memanfaatkannya untuk
meningkatkan kehidupan yang lebih baik. Wujud wilayah kedaulatan dan yuridiksi Indonesia
membentang luas di cakrawala khatulistiwa yang merupakan Negara kepulauan terbesar di
dunia terdiri dari zona pantai, landas benua, lereng benua, cekungan samudera di bawahnya
dan udara di atasnya. Berdasarkan bangun wilayah laut yang sangat luas, adanya kesatuan
alamiah antara bumi, laut dan udara di atasnya serta kedudukan global sebagai tepi benua
(continental margin), maka wilayah nasional Indonesia mempunyai ciri-ciri benua, oleh
karena itu sangat tepat bila disebut Benua Maritim Indonesia (BMI)
2. Konsep BMI memiliki beberapa dimensi. Kemukakan dan jelaskan minimanl dua diantara
dimensi-dimensi tersebut!
Jawaban:
a. Dimensi Kewilayahan
Ditinjau dari kehidupan umat manusia, BMI dan planet bumi merupakan satu
kesatuan yang utuh. Dalam kaitan ini, setiap negara memiliki tepi benua sebagai bagian
dari wilayah kedaulatan. Maka, BMI dalam pendayagunaannya mempunyai nilai tertentu
yang tidak sama setiap kawasan di bumi;
b. Dimensi Kehidupan Sosial
BMI sebagai aktualisasi wawasan nusantara dalam dimensi kehidupan nasional
mencakup kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Aktualisasinya berupa
interaksi, pihak yang saling berkepentingan mempunyai kewajiban satu sama lain.
3. Jelaskan menurut anda tentang keterkaitan antara jurusan/program studi anda dengan
konsepsi benua maritim Indonesia!
Jawaban:
Indonesia memiliki laut yang luas yaitu lebih kurang 5,6 juta km 2 dengan garis pantai
sepanjang 81.000 km, dengan berbagai potensi sumber daya, terutama perikanan laut yang
cukup besar. Indonesia memiliki wilayah perairan laut yang sangat luas dan kurang terjaga
sehingga mudah mendatangkan ancaman sengketa batas wilayah dengan negara tetangga.
BAB III
POTENSI DAN SUMBERDAYA KEMARITIMAN INDONESIA
1. Jelaskan menurut anda keuntungan apa yang dapat diperoleh Indonesia terkait dengan posisi
dan letak geografis Indonesia sebagai negara maritim terbesar di dunia!
Jawaban:
a. Indonesia terletak di antara dua benua (Asia dan Australia) dan dua samudra (Pasifik dan
Hindia) memungkinkan menjadi persimpangan lalu lintas dunia, baik laut maupun udara;
b. Indonesia sebagai titik persilangan kegiatan perekonomian dunia, antara perdagangan
negara-negara industri dan negara-negara yang sedang berkembang;
c. Karena letak geografisnya pula Indonesia mendapat pengaruh berbagai kebudayaan dan
peradaban dunia;
d. Secara alami dipengaruhi oleh angin musim, dan selanjutnya berpengaruh terhadap
kondisi musim hujan dan kemarau. Selain itu, Indonesia juga disinari matahari sepanjang
tahun;
e. Pertanian di Indonesia maju pesat dan banyak menghasilkan beras, jagung, sayur-
sayuran, buah-buahan, karet, kopi, gula, tembakau, dan lain-lain yang sangat berguna
bagi kemakmuran dan keberlangsungan penduduk Indonesia.
2. Uraikan secara singkat dan jelas tentang peluang dan tantangan pengembangan dan
pemanfaatan potensi sumberdaya kemaritiman Sulawesi Selatan!
Jawaban:
Sulawesi Selatan memiliki garis pantai sepanjang 1.973,7 km yang sangat potensial untuk
penangkapan ikan, budidaya laut, potensi tambak dan sektor wisata yang pemanfaatannya
terus mengalami peningkatan. Didukung dengan 72 sungai besar/kecil dan 4danau besar serta
232 pulau kecil. Hal ini dimungkinkan dengan sumberdaya manusia nelayan yang besar
sehingga potensinya menjadi salah satu sumberdaya kemaritiman yang bagus di Indonesia.
Dengan tingginya peluang pengembangan dan pemanfaatan tersebut, perlu diperhatikan
tantangan kedepannya bahwa kondisi wilayah Sulawesi Selatan cukup ekstrim bagi beberapa
jenis biota perairan, sehingga tidak semua biota laut dapat hidup di wilayah Sulsel. Terjadi
juga eksploitasi berlebihan terhadap sumber daya hayati ikan dan sejenisnya sehingga terjadi
penipisan sumber daya baik pesisir maupun laut. Selain itu, kondisi terumbu karang terus
mengalami degradasi dan yang baik hanya 20 % saja.
3. Potensi pembangunan yang terdapat di wilayah pesisir secara garis besar terdiri dari tiga
kelompok. Sebutkan dan berikan contoh masing-masing!
Jawaban:
a. Sumberdaya Dapat Pulih (Renewable Resources)
Contohnya adalah Ikan Pelagis besar/kecil; Terumbu Karang; Ikan demersal; Hutan
Mangrove; Udang/Crustacea dan lainnya; Pandang lamun dan rumput laut; Ikan hias dan
ikan karang; Pulau-pulau kecil dll.
b. Sumberdaya Tak Dapat Pulih (Non-Renewable Resources)
Contonya adalah Bahan Tambang dan Mineral; Bahan bangunanan; Garam; Pasir besi
dan pasir kuarsa; Titanium; Batu apung; Lempung Koalim; Siderit; Kromit/kromium;
Mineral radio aktif (zirkon); Emas; Minyak dan gas bumi.
c. Jasa-Jasa Lingkungan (Environmental Services)
Contohnya adalah Media transportasi dan komunikasi; Pengaturan Iklim;Keindahan
alam; Penyerapan limbah; Wisata bahari; dll.
BAB IV
FAKTA DEMOGRAFI KEMARITIMAN
1. Gambarkan dengan ringkas fenomena sosial demografi kebaharian di Indonesia!
Jawaban:
Konsep sosial demografi kebaharian merujuk kepada kesatuan atau kumpulan manusia,
baik yang mendiami daerah pantai dan pulau-pulau maupun yang berasal dari lingkungan
perkotaan dan pedesaan atau tempat-tempat yang jauh dari daerah pesisir, yang
menggantungkan sumber pendapatan ekonomi dan aktivitasnya pada pemanfaatan
sumberdaya peraiaran dan jasa-jasa laut, yang dapat ditunjukkan dengan jumlah jiwa secara
eksa atau dengan penaksiran semata. Dalam konteks Indonesia, fenomena demografi
kebaharian terutama dapat digambarkan pada aspek-aspek kondisi populasi, pendidikan,
sektor ekonomi kebaharian, kategori penduduk menurut sektor ekonomi dan aktivitas
pengembaraannya.
2. Kemukakan dan jelaskan secara singkat kategori penduduk maritim!
Jawaban:
a. Penduduk Nelayan
Menurut asal-usul tempat pemukiman, penduduk nelayan di Indonesia dapat
dibedakan atas penduduk nelayan pesisir dan pulau-pulau dan penduduk nelayan yang
berasal dari keluarga-keluarga yang tinggal secara terpisah-pisah di kawasan pemukiman
perkotaan, pinggiran kota, dan daerah-daerah pedalaman.
b. Pelayar/Pengusaha Transportasi Laut
Merupakan kategori penduduk pemangku budaya bahari tulen. Ilmuwan dan
sejarawan menganggap mereka kelompok masayarakat maritim murni karena aktivitas
pelayarannya yang intensif mengarungi lautan antar pulau, negara, bahkan benua.
Terbagi atas: pelayar kawasan pesisir/pulau-pulau dan pelayar perkotaan/pedesaan darat.
c. Pengguna Sumber Daya Dan Jasa-Jasa Laut yang Lain
Termasuk didalamnya adalah para pedagang hasil-hasil laut, rentenir, pekerja
dipasar/pelelangan ikan, pengelola dan pekerja industri hasil laut bahkan marinir,
pemerintah, perguruan tinggi, LSM dan pemerhati lingkungan.
3. Buatlah suatu skema sederhana tentang mobilitas penduduk maritim!
Jawaban:
Mobilitas geografi penduduk nelayan umumnya dengan pemanfaatan secara terbuka,
memungkinkan nelayan selalu berpindah dari lokasi yang kurang stok sumber ke lokasi yang
melimpah stoknya. Misalnya, nelayan Makassar memperluas penangkapan ikan terbang dan
pencarian telur ikan ke perairan Maluku dan Fakfak (Papua).
Berbeda dengan nelayan, pelayar justru menjadikan pelabuhan kota untuk bongkar muat
barang dan penumpang. Terdapat perbedaan dimensi hubungan dunia kebaharian dari
nelayan dan pelayar. Nelayan melalui hubungan simetik dan internal dan eksternal secara
simetrik dan asimetrik. Sementara pelayar hanya membentuk secara simetrik dan asimetrik.
Bagi palayar, lautan hanyalah prasarana jaringan dan rute transportasi antar kota dst.
Sementara nelayan, lautan adalah sumber tangkapan dan mencari spesies yang laris di pasar.
BAB V
SEJARAH KEMARITIMAN INDONESIA
1. Uraikan secara singkat visi kemaritimin yang dikembangkan dari salah satu kerajaan maritim
yang pernah ada di Indonesia!
Jawaban:
Kerajaan Maritim Goa membuat langkah-langkah dalam membangun negara
maritim,yakni sebagai berikut:
a. Mengatur dan menguasai produksi pertanian dan hasil pedalaman untuk komoditi
perdagangan maritime;
b. Menjadikan Somba Opu sebagai transit utama;
c. Menjalin hubungan kerjasama diplomatic;
d. Membangun angkatan perang dan benteng-benteng pertahanan pantai;
e. Meningkatkan penghasilan negara melalu perdagangan.
2. Jelaskan secara singkat yang dimaksud dengan Zaman Bahari!
Jawaban:
Zaman Bahari merupakan zaman di masa lampau dimana kreativias kehidupan umat
manusia mendapatkan rangsangannya dari bahari atau lautan. Bisa juga diartikan sebagai
zaman keemasan atau kejayaan peradaban di lautan yang memberi semarak kepada negeri
maritim.
3. Uraiakan dengan jelas yang termasuk kategori maritim great tradition dan maritim little
tradition!
Jawaban:
a. Maritim Great Taradition
Termasuk didalamnya tatanan dan perkembangan budaya maritim yang mencakup politik
pemerintahan, ideologi, hukum, perdagangan, ilmu pengetahuan dan teknologi, astrologi,
filsafat, seni dan arsitektiur kemaritiman.
b. Maritim Little Tradition
Mencakup aktivitas penangkapan ikan di laut, perikanan tambak, pengelolaan hasil laut
dan sistem pemasarannya.
BAB VI
KONSEP DASAR SISTEM SOSIAL DAN SISTEM BUDAYA
1. Menurut Talcott Parsons, karakteristik lain dari suatu sistem sosial yaitu bahwa sistem sosial
cenderung akan selalu mempertahankan keseimbangan. Jelaskan dengan singkat maksud
pernyataan tersebut!
Jawaban:
Maksudnya adalah, jika di dalam sebuah sistem sosial terjadi penyimpangan atau
ketidakteraturan dari norma, maka sistem akan berusaha menyesuaikan diri dan mencoba
untuk kembali ke keadaan semula. Sistem harus dilihat sebagai suatu totalitas unsur atau
bagian yang saling berhubungan dan memiliki ketergantungan satu sama lain dan berada
dalam satu kesatuan yang seimbang.
2. Uraikan dengan singkat salah satu unsur yang ada pada sistem sosial!
Jawaban:
Salah satu unsur sistem sosial adalah interaksi sosial. Interaksi sosial merupakan
hubungan yang dinamis, yang menyangkut hubungan antara orang-orang perorangan, antara
kelompok-kelompok manusia, maupun antara orang perorangan dengan kelompok manusia.
Faktor-faktor interaksi sosial dapat berupa tindakan sosial, kontak sosial, dan komunikasi.
Bentuk interaksi sosial menurut jumlah pelakunya dapat berupa interaksi antara individu dan
individu, interaksi antara individu dan kelompok, interaksi antara kelompok dan kelompok.
Bentuk interaksi sosial menurut proses terjadinya dapat berupa imitasi, identifikasi, sugesti,
motivasi, simpati, dan empati.
3. Uraikan dengan singkat salah satu unsur yang ada pada sistem budaya!
Jawaban:
Salah satu unsur sistem budaya adalah norma. Norma adalah aturan/kaidah yang dipakai
sebagai tolak ukur untuk menilai sesuatu. Norma dapat dibagi atas norma yang menyangkut
tingkah laku manusa dan norma menyangkut benda. Disamping itu, wujud norma dapat
berupa norma umum dan norma khusus (mis: kaidah bahasa). Norma umum dapat dibagi atas
norma hukum, norma moral, norma kesopanan. Norma hukum adalah norma yang mengatur
tata tertib di masyarakat dan berisi sanksi tegas. Norma kesopanan tentang apa yang boleh
dilakukan atau tidak. Norma moral menentukan perilaku itu baik atau buruk dari sudut etis.
BAB VII
MASYARAKAT MARITIM
1. Sebutkan kelompok-kelompok etnis yang menjadi cikal bakal masyarakat maritime
Indonesia dan mengapa mereka disebut demikian!
Jawaban:
Kalau melacak cikal bakal masyarakat maritim di nusantara ini, maka diantara sekian
banyak etnis pengelola dan pemanfaat sumber daya dan jasa laut. Maka, dapat disebut
mereka adalah etnis Bajo (Sea gypsies), Bugis (Teluk Bone), Makassar (Galesong, Tallo,
Pangkep), Mandar (Sulawesi Barat), Buton (Sulawesi Tenggara), dan Madura (sedikit Jawa
Timur). Dimungkinkan karena pengetahuan dan keterampilan formal dimilikinya, maka
kelompok-kelompok masyarakat maritim tersebut terkahir inilah yang berpandang dinamis
dan bersikap lebih terbuka dalam merespon unsur-unsur pengetahuan, kelembagaan, dan
teknologi kebaharian modern dari luar, daripada mereka yang berasal dari komunitas-
komunitas pesisir dan pulau-pulau yang hanya memilki pengetahuan dan keterampilan
informasi tradisional warisan nenek moyang dan pengalaman belaka.
2. Jelaskan dengan singkat karakteristik sosial masyarakat bahari, khususnya masyarakat
nelayan dan pelayar!
Jawaban:
Sekurang-kurangnya ada 6 karakteristik sosial mencolok masyarakat maritim, terutama
masyarakat nelayan dan pelayar, yakni:
a. Hubungan dengan dan ketergantungan secara fisik dan psiko-sosio-budaya pada
lingkungan alamnya;
b. Pemanfaatan lingkungan dan sumber daya laut secara bersama;
c. Hubungan dengan dan kebutuhan secara mutlak pada kelembagaan lokal;
d. Hubungan dengan dan ketergantungan secara mutlak pada pasar lokal, regional, dan
global;
e. Hubungan dengan dan ketergantungan pada berbagai pihak berkepentingan dari luar;
f. Mobilitas geografi yang tinggi dan jaringan kesukubangsaan yang luas.
3. Uraikan dengan singkat proses dinamika struktural yang terjadi pada masyarakat maritim!
Jawaban:
Kelompok kerjasama masyarakat maritim Sulsel dikenal dengan P. Sawi. Struktur inti
dari kelompok ini adalah P.Laut dan Sawi. P.Laut berstatus pemimpin pelayaran dan pemilik
alat-alat produksi dan memiliki keterampilan manejerial sementara.. Sawi memiliki
keterampilan kerja semata. Apabila terjadi penambahan jumlah unit perahu dan alat produksi
oleh P.Laut maka P.Laut tidak lagi ikut memimpin pelayaran dan produksi di laut, melainkan
tinggal di darat. Ia mengelola pinjaman modal pihak lain, mengurus biaya anggota,
membangun jaringan pemasaran, dll. Disinilah pada awalnya muncul status baru pada strata
tertinggi kelompok nelayan disebut P.Darat. Kemudian, P.Darat merekrut anggota baru dari
Sawi. Sawi berbakat, yang dikenal dengan P.Caddi. Sedangkan P.Darat kini disebut
P.Lompo.
BAB VIII
KEBUDAYAAN MARITIM: SISTEM IDEASIONAL, KOGNITIF, DAN MENTAL
1. Bedakan antar wujud gagasan, wujud tindakan/perilaku, dan wujud material/ kebendaan dari
kebudayaan maritim!
Jawaban:
a. Wujud gagasan berupa klasifikasi pengetahuan, pendapat (wawasan, pemahaman, dan
pemaknaan), nilai keyakinan/kepercayaan, pandangan hidup, ideologi, norma/aturan,
moral/etika, emosi dan perasaan kolektif, refleksi/intropeksi diri, dan intuisi, yang kait
mengait membentuk satu kesatuan menyeluruh disebut “sistem budaya” (cultural
system);
b. Wujud tindakan/perilaku meliputi komponen-komponen interaksi manusia (pergaulan,
berkawan, kerjasama, tolong-menolong), kelompok atau organisasi sosial, konflik dan
integrasi sosial, dan lain-lain, yang kait-mengait membentuk satu kesatuan menyeluruh
disebut “sistem sosial” (social system);
c. Wujud material berupa segala sarana dan prasarana fisik yang diciptakan dan diperlukan
dalam berbagai bidang kehidupan manusia disebut “budaya material” (material cultural
system).
2. Kemukakan secara sistematis unsur-unsur kebudayaan yang saudara ketahui!
Jawaban:
a. Sistem pengetahuan (knowledge) berfungsi sebagai pedoman bagi manusia dalam
interpertasi lingkungan dan pengalaman serta pedoman bertingkah laku;
b. Sistem bahasa (languages) berfungsi vital bagi berlangsungnya komunikasi;
c. Sistem organisasi sosial (sosial organization) sebagai lembaga atau wadah bekerjasama;
d. Sistem mata pencaharian hidup (economy) sebagai energi penggerak;
e. Sistem peralatan hidup (technology) merupakan unsur perangkat keras, setiap unsur
kebudayaan memerlukan secara mutlak teknologi;
f. Sistem religi/agama dan kepercayaan (religion and belief) memberi fungsi dan makna
esensial yang berlebihan bagi kehidupan masyarakat manusia;
g. Sistem kesenian (arts) direkayasa manusia sebagai respon terhadap stimulus kebutuhan
jiwa atau rasa akan keindahan.
3. Gambarkan secara singkat dan jelas keterkaitan antara satu unsur dengan unsur lainnya
dalam kebudayaan maritim!
Jawaban:
Setiap unsur kebudayaan saling keterkaitan membentuk satu kesatuan kebudayaan yang
menyeluruh (holistic). Jadi, untuk mengkaji dan membanguan salah satu unsur harus
dipahami dan dilihat dalam konteks keseluruhannya, bukan secara parisal. Lagi pula, setiap
unsur kebudayaan mengandung dan dapat dianalisis dalam tiga wujud kebudayaan (sistem
budaya, sistem sosial dan budaya material).
BAB IX
KEBUDAYAAN MARITIM, SISTEM TEKNOLOGI, SENI, DAN EKONOMI
1. Uraikan pertimbangan-pertimbangan masyarakat maritim dalam merekayasa tipe-tipe perahu
yang digunakan dalam melaut!
Jawaban:
Dengan asumsi, bahwa kreasi diferistas dan variasi tipe teknologi kebaharian, terutama
kapal/perahu dan alat produksi. Merupakan hasil dari kemampuan masyarakat maritime
menggaggas pemanfaatan lingkungan dan sumber daya laut bagi keberlangsungan hidupnya.
Gagasan cerdik berupa kemampuan rekayasa tipe perahu menurut pertimbangan
volume/daya muat, kecepatan, ketahanan usia teknis, adaptasi kondisi arus dan ombak,
kemudahan parkir di tengah laut, kemudian memasuki daerah karang, kemudahan berlabuh
dan sebagainya. Gagasan cerdik juga berupa kemampuan rekayasa variasi teknik menurut
jenis dan pola perilaku spesies-spesies tangkapan, pertimbangan volume tangkapan, kondisi
habitat/ekosistem, dan kondisi laut (kedalaman dan dasar, ombak dan arus, pasang surut).
2. Tipe-tipe perahu atau kapal bukan hanya dicirkan dengan konstruksi atau desain semata,
tetapi juga unsur-unsur seni yang melekat di perahu atau kapal tersebut. Kemukakan contoh
unsur-unsur seni yang dimaksud!
Jawaban:
Selain ciri konstruksi dan desain, unsur-unsur seni yang melekat adalah ukiran dan
gambar dengan kombinasi warna cat. Di nusantara ini, perahu-perahu Jawa dan Bali yang
mencolok dari unsur seni tersebut. Pinisi adalah salah satu tipe perahu Bugis yang dinilai
hebat dari segi desain konstruksi, namun kurang dari unsur ukiran, warna, dan motif-motif
bermakna. Konstruksi ini rupa-rupanya lebih didasarkan pada pertimbangan nilai pragmatis
berupa fungsi keseimbangan, daya muat, dan kecepatan, daripada nilai seni dan religius.
3. Terdapat lima bentuk pemilikan atau penguasaan wilayah atau sumberdaya laut. Kemukakan
dan jelaskan secara singkat kelima bentuk kepemilikan tersebut!
Jawaban:
a. Pemilikan/penguasaan bersama komunitas (communal property right);
b. Pemilikan/penguasaan individu/keluarga (individual/family property right);
c. Pemilikan/penguasaan privat (private property right);
d. Pemilikan/penguasaan negara (state property right);
e. Penguasaan dan pemanfaatan secara bebas/terbuka (common property/openaccess/use).
BAB X
PEMBANGUNAN BENUA MARITIM INDONESIA (PBMI)
1. Sebutkan dan jelaskan potensi pembangunan ekonomi kemaritiman menurut sektor kegiatan
dalam rangka pembangunan benua maritim Indonesia!
Jawaban:
a. Perikanan tangkap menghasilakn 6,4 jt ton/thn potensi lestari (maximum
sustainableyield);
b. Perikanan budidaya, untuk budidaya laut dengan luas 24 juta ha menghasilkan 47 jt
ton/thn, Budidaya pantai dengan 1 jt ha;
c. Pariwisata bahari dan pantai, dengan panjang pantai 95.181 jika dikelola dengan baik
akan menghasilkan devisa yang cukup besar;
d. Perhubungan laut, devisa untuk pelayaran asing US $10 milyar/thn memberi konstribusi
Multiplier Effects ekonomi lannya;
e. Ekosistem pesisir dan laut: hutan pantai, padang lamun, dan terumbu karang;
f. Benda-benda berharga, berasal dari kapal tenggelam masa lampau;
g. Industri Pengolahan Produk Perikanan;
h. Industri bioteknologi, menghasilkan US $ 14milar/thn;
i. Pertambangan dan energi;
j. Industri kapal, bangunan laut dan pantai;
k. Pulau- pulau kecil untuk kegiatan pertahanan, industri perikanan, pariwisata dll.
2. Identifikasi secara sistematis masalah-masalah yang dihadapi dalam pembangunan
kemaritiman di Indonesia saat ini!
Jawaban:
a. Masing-masing pelaku pembangunan dalam menyusun perencanaanya sangat terikat pada
sektornya tanpa adanya sistem koordinasi baku lintas sector;
b. Belum adanya lembaga yang berwenang penuh, baik di pusat maupun di daerah, yang
mempunyai wewenang penentu dalam pembangunan maritim secara utuh;
c. Belum lengkapnya peraturan perundang-undangan yang mengatur kewenganan
pengelolaan sumber daya maritime;
d. Belum lengkapnya tata ruang yang mencakup wilayah pesisir dan laut nasional yang
dapat dijadikan sebagai induk perencanaan bagi daerah.
3. Dari permasalahan pembangunan kemaritiman yang saudara identifikasi pada soal no.2
diatas. Uraikan dengan singkat strategi apa yang menurut saudara yang dapat dilakukan
untuk penanggulangan masalah-masalah tersebut!
Jawaban:
a. Penataan peraturan perundang-undangan dalam pengelolaan pembangunan maritime
yang bersifat lintas sektoral;
b. Pembentukan wadah untuk penyusunan dan penerapan mekanisme perencanaan dan
pengawasan terpadu, pengelolaan yang dikordinasikan serta pengendaliaan yang sinkron;
c. Penciptaan dan peningkatan sumberdaya maritim yang handal dan professional;
d. Penataan peratuan perundang-undangan disertai upaya penegakan peraturan hokum yang
konsisten;
e. Penetapan tata ruang maritim disertai pola pengelolaan, pemanfaatan, dan
pendayagunaan;
f. Sistem pengumpulan dan pengelolaan informasi maritim yang dapat diakses secara luas;
g. Memperbesar kemampuan pengadaan sumber dana yang dapat diserap dalam upaya
pembangunan maritim dengan keindahannnya;
h. Pembentukan wadah untuk menyuburkan upaya penelitian dan pengembangan maritime
untuk dapat mempermudah penerapan ilmu dan teknologi kelautan, utamanya bagi
nelayan tradisional.