Upload
henry-kurniawan
View
1.022
Download
7
Embed Size (px)
Citation preview
LANDASAN DAN PROBLEMATIKA PENDIDIKAN
LEMBAR JAWABAN MID SEMESTER 2013
Oleh :
HENRY KURNIAWAN
NPM : 06022681318024
Dosen Pengampu :
1. Prof. Dr. H. M. Djahir Basir, M.Pd.
2. Dr. H. Rusdy A. Siroj, M.Pd.
PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN MATEMATIKA
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2013
Soal Dan Jawaban Ujian Tengah Semester Ganjil Th. 2013/2014
Matakuliah Landasan dan Problema Pendidikan
Program Studi Magister Pendidikan Matematika
FKIP UNSRI
==================================================================
Dosen Penguji: 1. Prof. Dr. H. M. Djahir Basir, M.Pd.
2. Dr. Rusdy A. Siroj, M.Pd.
Nama Mahasiswa : Henry Kurniawan
NIM : 06022681318024
Kelas : Reguler Pagi
Prodi : Pendidikan Matematika
Soal:
1. Anda telah mengalami pendidikan mulai dari Sekolah Dasar sampai Perguruan Tinggi
selama bertahun-tahun. Tunjukkan bukti-bukti penerapan landasan pendidikan yang
telah dipelajari, dalam praktik pembelajaran disekolah atau perguruan tinggi. Tuliskan
minimal dua bukti untuk setiap landasan pendidikan tersebut.
2. Dalam penerapan kurikulum tahun 2013, setiap guru diharuskan selalu menggunakan
teknologi informasi dalam proses pembelajaran. Jelaskan keuntungan penggunaan
teknologi informasi tersebut jika ditinjau dari landasan pendidikan (minimal dua
landasan pendidikan).
3. Buat satu uraian yang menggambarkan problematika pendidikan matematika di
Indonesia yang berkaitan dengan penerapan salah satu landasan pendidikan (pilih
salah satu).
Jawaban :
1. Anda telah mengalami pendidikan mulai dari Sekolah Dasar sampai Perguruan Tinggi
selama bertahun-tahun. Tunjukkan bukti-bukti penerapan landasan pendidikan yang
telah dipelajari, dalam praktik pembelajaran disekolah atau perguruan tinggi. Tuliskan
minimal dua bukti untuk setiap landasan pendidikan tersebut.
Jawab :
a. Landasan hukum
Sekolah mewajibkan penggunaan seragam sekolah agar tidak terjadinya
kesenjangan sosial antara siswa miskin dan kaya.
Siswa wajib datang ke sekolah setiap hari kecuali hari minggu atau hari libur
pada pukul 07.00 dan pulang jam 12.45
b. Landasan filsafat
Penanaman pendidikan moral sejak dini dikaitkan dengan pendidikan agama,
memberi dampak positif bagi perkembangan moral dan sopan santun siswa
disekolah dan lingkungannya.
Pengenalan dan pemahaman filsafat ideologi pancasila disemua jenjang
pendidikan mulai dari pendidikan dasar.
c. Landasan sejarah
Dimasukkannya pendidikan sejarah Indonesia ke dalam kurikulum sekolah
sehingga siswa dapat mempelajari tentang sejarah perjuangan bangsa
Indonesia.
Sejarah bangsa yang mengukir bahwa selama dalam perjalanannya bangsa ini
sudah lama dijajah sehingga orang Indonesia biasa berjuang untuk
mendapatkan atau meraih sesuatu. Hal ini yang selalu diajarkan dalam
pendidikan dibangku sekolah.
d. Landasan psikologi
Seorang guru yang selalu mengawali pelajaran dengan nasihat-nasihat atau
kata-kata bijak akan membangkitkan semangat dan menumbuhkan rasa
percaya diri yang besar pada siswa terutama dalam pelajaran matematika.
Lingkungan sekolah sangat berperan besar pada perkembangan siswa dalam
masa pembelajaran. Lingkungan sekolah yang tertata apik, baik dari segi
kedisiplinan, kebersihan, keindahan dan lain-lain akan membentuk karakter
siswa yang mandiri, bertanggung jawab dan bersih. Sebaliknya lingkungan
sekolah yang tidak teratur, kotor dan semerawut, akan membentuk karakter
yang tidak disiplin, jorok dan sembarangan.
e. Landasan sosial budaya
Siswa memilih ketua kelas dengan menerapkan budaya musyawarah, hal
tersebut merupakan ciri bangsa Indonesia.
Budaya bangsa Indonesia yang ramah dan suka menghargai orang lain
diterapkan siswa dengan bersikap ramah dan menghargai guru dan teman-
temannya
f. Landasan ekonomi
Banyak beasiswa dari pemerintah atau pihak swasta yang dapat dipergunakan
oleh masyarakat ekonomi lemah untuk melanjutkan pendidikan.
Sikap siswa selalu menyisihkan uang jajan dengan cara ditabung dengan
harapan apabila sewaktu-waktu diperlukan untuk membeli keperluan sekolah
dapat menggunakan uang tabungannya tersebut.
2. Dalam penerapan kurikulum tahun 2013, setiap guru diharuskan selalu menggunakan
teknologi informasi dalam proses pembelajaran. Jelaskan keuntungan penggunaan
teknologi informasi tersebut jika ditinjau dari landasan pendidikan (minimal dua
landasan pendidikan).
Jawab :
1. Landasan Psikologis
Ditinjau dari sisi landasan psikologis, keuntungan menggunakan teknologi
informasi adalah materi-materi yang sulit dijelaskan dengan kata-kata atau bisa
disebut abstrak akan dipermudah dengan adanya teknologi informasi tersebut,
sehingga materi tersebut dapat dengan mudah dimengerti olah siswa. Selain itu,
penyampaian materi dengan menggunakan teknologi informasi akan labih menarik
sehingga dapat menarik minat siswa.
2. Landasan Ekonomis
Ditinjau dari sisi landasan ekonomis, keuntungan menggunakan teknologi
informasi dalam proses pembelajaran adalah guru tidak perlu membuat ataupun
membeli alat peraga yang beresiko rusak jika disimpan lama, cukup memanfaatkan
teknologi informasi, maka seorang guru akan dapat memperlihatkan alat peraga
kepada peserta didik yang bentuknya sama persis dengan aslinya tanpa mengurangi
kualitas. Sehingga akan diperoleh banyak keuntungan, yaitu praktis dan hemat
karena tidak perlu membeli alat peraga yang banyak dan beresiko rusak di
kemudian hari.
3. Landasan Sosial Budaya
Ditinjau dari sisi landasan sosial budaya, keuntungan menggunakan teknologi
informasi dalam proses pembelajaran adalah apabila ada siswa yang segan
bertanya ataupun mengungkapkan pendapat secara langsung kepada guru, maka
dapat difasilitasi dengan menggunakan teknologi informasi dengan cara membuat
forum diskusi di media sosial misalnya, jadi di dalam forum tersebut siswa dapat
bertanya ataupun mengungkapkan pendapatnya dengan tanpa ada rasa segan
karena tidak langsung bertatap muka.
3. Buat satu uraian yang menggambarkan problematika pendidikan matematika di
Indonesia yang berkaitan dengan penerapan salah satu landasan pendidikan (pilih
salah satu).
Jawab :
Landasan Psikologis Pendidikan :
Bakat adalah kemampua potensial yang dimiliki oleh seseorang untuk
mencapai keberhasilan pada masa yang akan datang. Setiap individu mempunyai
bakat yang berbeda-beda. Bakat dapat mempengaruhi tinggi rendahnya prestasi
belajar anak didik. Seseorang akan mudah mempelajari sesuatu sesuai dengan
bakatnya. Apabila seorang anak harus mempelajari bahan yang lain dari bakatnya
akan cepat bosan, mudah putus asa, tidak senang. Hal- hal tersebut akan tampak pada
anak yang suka mengganggu kelas, berbuat gaduh, tidak mau belajar sehingga
nilainya rendah. Tidak adanya minat seseorang anak terhadap suatu pelajaran akan
timbul kesulitan belajar. Belajar yang tidak ada minatnya mungkin tidak sesuai
dengan bakat nya, tidak sesuai dengan kebutuhannya, tidak sesuai dengan kecakapan,
tidak sesuai dengan tipe-tipe khusus anak banyak menimbulkan problem pada dirinya.
Karena itu pelajaran pun tidak pernah terjadi proses dalam otak, akibatnya timbul
kesulitan belajar (Ahmadi dan Widodo Supriyono, 2004:83). Motivasi sebagai faktor
inner (batin) berfungsi menimbulkan, mendasari, mengarahkan perbuatan belajar.
Motivasi dapat menentukan baik tidaknya dalam mencapai tujuan sehingga semakin
besar motivasinya akan semakin besar kesuksesan belajarnya. Seorang yang besar
motivasinya akan giat berusaha, tampak gigih, tidak menyerah, giat membaca buku
untuk meningkatkan prestasinya. Sebaliknya mereka yang motivasinya lemah, tampak
acuh tak acuh, mudah putus asa, perhatiannya tidak tertuju pada pelajaran, suka
mengganggu kelas, sering meninggalkan pelajaran akibatnya banyak mengalami
kesulitan belajar.
Masalahnya, matematika termasuk pelajaran yang tidak disukai banyak siswa.
Bagi mereka, pelajaran matematika cenderung dipandang sebagai mata pelajaran yang
“kurang diminati” dan “kalau bisa dihindari”. Kebanyakan para siswa merasa cemas
ketika belajar matematika, terutama mereka yang tidak menyukai pelajaran
matematika. Nah, merujuk pada pendapat-pendapat diatas, apabila seorang anak sudah
tidak berminat pada suatu pelajaran, maka kesulitan belajarlah yang akan timbul.
Selain itu, pendekatan pengajaran guru yang kurang menarik juga sangat menentukan
keberhasilan pengajaran matematika di kelas karena apabila pembelajaran itu
menyenangkan maka akan mempengaruhi minat siswa juga. Bila guru tidak mampu
menampilkan pengajaran matematika dengan menarik akan membosankan siswa,
pada akhirnya akan menimbulkan sikap negatif siswa terhadap pelajaran matematika.
Apabila kejadian ini berulang-ulang maka sikap negatif siswa akan berubah menjadi
kecemasan belajar matematika.
Berdasarkan masalah diatas, maka guru sekarang dituntut untuk dapat
menyajikan pembelajaran yang menyenangkan yang bisa menarik minat peserta didik
agar proses belajar mengajar dapat berjalan dengan baik sehingga dapat
meminimalisir masalah-masalah yang mungkin muncul, seperti masalah tentang minat
diatas. Dengan demikian maka tujuan pembelajaran akan tercapai.