31
PERBANDINGAN IP ADDRESS V.4 dan V.6 Disusun Oleh : FRANZ PARDEDE (0906100203 0) FAKULTAS ILU K!PUTER UNIVERSITAS SRI"I#A$A 200%

Jarkom Franz Pardede

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Jarkom Franz Pardede

Citation preview

Laporan Tugas Akhir Jaringan Komputer

PERBANDINGAN IP ADDRESS V.4 dan V.6

Disusun Oleh :

FRANZ PARDEDE (09061002030)FAKULTAS ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

2008

DAFTAR ISI

2DAFTAR ISI

3BAB I pendahuluan

3I.1 Latar Belakang

4I.2 Tujuan Penelitian

4I.3 Metode Penelitian

5BAB II landasan teori

52.1 Teori Tentang Permasalahan

52.1.1 Pengertian Koneksi

52.1.2 Transmission Control Protocol/Internet Protokol (TCP/IP)

72.1.2.1 Internet Protokol Versi 4 (IPv4)

92.1.2.2 Internet Protokol Versi 6 (IPv6)

162.2 Teori Jaringan Komputer

162.2.1 Pengertian Jaringan Komputer

172.2.2 Jenis-Jenis Jaringan Komputer

192.2.3 Topologi Jaringan Komputer

202.2.4 Model Referensi OSI (Open System Interconnection)

24BAB III pembahasan

30BAB IV kesimpulan

31BAB V daftar pustaka

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Misi awal Internet adalah sebagai jaringan komunikasi non-profit. Pada awalnya, Internet didesain tanpa memperhatikan dunia bisnis. Kemudian hal ini menjadi masalah sekarang dan di masa depan. Dengan semakin banyaknya penghuni Internet, baik pencari informasi maupun penyedia informasi, maka kebutuhan akan pengalamatan di Internet makin membengkak. Kebutuhan besar akan IP address biasanya terjadi di jaringan komputer perusahaan dan LAN-LAN di lembaga pendidikan.

IP address sebagai sarana pengalamatan di Internet semakin menjadi barang mewah dan ekslusif. Tidak sembarang orang sekarang ini bisa mendapatkan IP address yang valid dengan mudah. Oleh karena itulah dibutuhkan suatu mekanisme yang dapat menghemat IP address. Logika sederhana untuk penghematan IP address ialah dengan meng-share suatu nomor IP address valid ke beberapa client IP lainnya. Atau dengan kata lain beberapa komputer bisa mengakses Internet walau kita hanya memiliki satu IP address yang valid. Salah satu Mekanisme itu disediakan oleh Network Address Translation (NAT).Protokol internet pertama kali dirancang awal tahun 1980-an. Pada saat itu hanya digunakan untuk menghubungkan beberapa node saja dan tidak diprediksikan akan tumbuh secara global seperti sekarang ini. Pada awal tahun 1990-an mulai disadari bahwa internet mulai tumbuh ke seluruh dunia dengan pesat, pada saat itu juga orang-orang mulai menyadari cepat atau lambat alamat IPv4 yang sebesar 32 bit akan semakin terbatas dan sulit didapatkan pada masa-masa mendatang, selain itu internet sekarang ini mulai melewatkan aplikasi multimedia, sehingga ada beberapa masalah timbul pada traffic internet seperti masalah priority, bottleneck, dsbnya. Solusi untuk mengatasi keterbatasan alamat IPv4 ini adalah penggunaan NAT (Network Address Translation) dan CIDR (classes interdomain routing). Kedua digunakan dalam rangka penggunaan alamat IP secara hemat dan efisien. Namun solusi seperti NAT tidaklah menyelesaikan persoalan secara utuh. Ada beberapa hambatan muncul bila menggunakan NAT, seperti kesulitan pada aplikasi VoIP, kesulitan pada aplikasi IPSec, lalu lintas Muticast yang tidak dapat melewati NAT, dan NAT itu sendiri sebagai single failure box dimana bila mesin penyedia NAT rusak maka semua koneksi client dengan internet menjadi terputus.

Alasan utama untuk mulai beralih ke IPv6 adalah terbatasnya ruang pengalamatan. Padamasa sekarang ini bukan komputer saja yang terhubung ke internet namun peralatan sehari-hari seperti telepon seluler, PDA, home appliances, dan sebagainya juga terhubungkan ke internet, dapatkan anda bayangkan seberapa banyak alamat IP yang dibutuhkan untuk menghubungkan semua itu ke internet. Diperkirakan pada 1 sampai 7 tahun kedepan merupakan masa transisi dari IPv4 ke IPv6. Secara eksplisit berdasarkan kesepakatan IETF memang tidak ada tanggal pasti kapan umur IPv4 akan berakhir, namun masa transisi dari IPv4 ke IPv6 merupakan proses yang bertahap dan selama transisi harus ada jaminan bahwa proses tersebut tidak mengganggu aktifitas internet.I.2 Tujuan Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan agar lebih mengetahui mengenai teknologi IP versi 6 (IPV6) di dalam dunia jaringan. Tulisan ini juga bertujuan untuk menunjukkan hubungan IPV6 ini dengan teknologi terkait seperti dunia bisnis, game, voip dan banyak lagi.I.3 Metode PenelitianMetode yang di gunakan dalam pembuatan artikel ini adalah dengan mengumpulkan berbagai sumber yang berhubungan dengan IP address V4 maupun V6, baik itu di dapatkan dari internet, maupun sumber-sumber literature tertulis (buku).BAB II

LANDASAN TEORI

Pada bab ini dijelaskan tentang permasalahan, jaringan komputer dan sistem keamanan, perangkat keras dan infrastruktur yang digunakan serta perangkat lunak yang digunakan dalam laporan ini.

2.1 Teori Tentang PermasalahanPada bab ini akan dijelaskan beberapa teori yang berkaitan dengan permasalahan yang dihadapi sebagai tolak ukur untuk memecahkan masalah yang ada yang dituangkan dalam jaringan komputer terutama tentang pemakaian Internet Protocol version 6 (IPv6).

2.1.1 Pengertian KoneksiPada dasarnya pengertian interkoneksi adalah adannya keterhubungan antara satu objek dengan objek yang lain sehingga terjadi komunikasi. Menurut Kamus Komputer karangan Jack Febrian pengertian dari Koneksi atau connection adalah Link antara dua entiti. Koneksi dapat terjadi antara host, antara program-program yang berjalan atas host, serta antara program yang berjalan atas host yang sama (di antara entiti-entiti pada lapisan jaringan berbeda).

2.1.2 Transmission Control Protocol/Internet Protokol (TCP/IP)Protokol Transmission Control Protocol/Internet Protocol (TPC/IP) merupakan protokol yang didesain untuk melakukan fungsi-fungsi komunikasi data pada jaringan komputer yang masing-masing protokol bertanggung jawab atas bagian-bagian tertentu dari komunikasi data. Sehingga dengan demikian tugas masing-masing protokol lebih jelas dan sederhana, protokol yang satu tidak perlu mengetahui cara kerja protokol yang lain selama protokol tersebut masih dapat saling melakukan proses mengirim dan menerima data.

Pengertian protokol sendiri dalam Kamus Komputer yang dikarang oleh Jack Febrian adalah Merupakan kumpulan dari aturan-aturan yang berhubungan dengan komunikasi data antara alat-alat komunikasi supaya komunikasi data dapat dilakukan dengan benar.

Sedangkan Internet protokol dapat dikatakan sebagai identitas dari pemakai internet, sehingga antara satu alamat dengan alamat yang lain tidak boleh sama. Namun sesungguhnya alamat IP tersebut bukan merujuk kepada komputer, karena yang menjadi identitas sebuah komputer pada jaringan merupakan alamat yang dipasangkan pada sebuah Interface atau Ethernet Card yang ada pada komputer. Sehingga ini menyebabkan jika terdapat 2 (dua) interfaces / ethernet dalam satu komputer, maka diperlukan dua buah alamat yang berbeda untuk masing-masing Card. Jika disimpulkan protocol TCP/IP adalah salah satu jeni protocol yang memungkinkan kumpulan komputer untuk berkomunikasi dengan suatu standar yang telah ditentukan. Protokol TCP/IP ini menjadi fleksibel dan dapat di implementasikan dengan mudah di berbagai platform komputer dan interface jaringan, karena sebagian besar protokol ini tidak spesifik terhadap satu jenis komputer dan interface jaringan. Sekumpulan protokol TPC/IP dimodelkan dalam empat Layer/Lapisan TPC/IP. TCP/IP terdiri atas empat lapis kumpulan protol yang bertingkat. Keempat lapisan tersebut adalah :

1. Network interface Layer, pada model OSI dapat merupakan gabungan dari layer-layer Physical, dan Data Link . Lapisan ini bertanggung jawab mengirim dan menerima data ke/dari media fisik. Media fisik dapat berupa kabel, serat optic, atau gelombang radio, sehingga lapisan ini harus mampu menerjemahkan sinyal listrik menjadi data digital yang dimengerti computer, yang berasal dari komputer lain.

2. Internet Layer, pada mode OSI sama dengan Network Layer. Protokol pada lapisan ini bertanggung jawab dalam proses pengiriman data ke alamat yang tepat.

3. Transport Layer, protokol di lapisan ini bertanggung jawab untuk mengadakan komunikasi antar dua komputer. Protokol tersebut adalah TCP (Transmission Control Protocol) dan UDP (User Datagram Protocol).

4. Application Layer, sama dengan model OSI, untuk session layer dan presentation layer karena dirasa tidak diperlukan kembali / manfaatnya sedikit maka keduanya tidak dipakai lagi. pada lapisan ini terletak semua aplikasi atau protocol-protokol tingkat tinggi yang menggunakan protocol TCP/IP.

Dalam TCP/IP, terjadi penyampaian data dari protokol yang berbeda pada Lapisan yang lain. Jika suatu protokol menerima data dari protokol lain di Layer atasnya, protokol tersebut akan menambahkan informasi tambahan miliknya ke data tersebut. Informasi ini memiliki fungsi yang sesuai dengan fungsi protokol tersebut. Setelah itu, data ini diteruskan lagi ke protokol pada Layer dibawahnya. Hal sebaliknya terjadi jika suatu protokol menerima data dari protokol lain yang berada di bawahnya. Jika data ini dianggap valid, maka protokol akan melepas data tambahan tersebut, untuk kemudian meneruskan data ke protokol lain yang berada pada Layer di atasnya.Keunggulan TCP/IP : Open Protokol StandardIndependent terhadap perangkat keras komputer, system operasi, dll. Ideal untuk menyatukan mesin-mesin dengan perangkat keras dan lunak yang berbeda walaupun tidak terhubung ke internet.

Tidak tergantung pada perangkat keras jaringan tertentu, sehingga TCP/IP cocok untuk berbagai macam jaringan, misal Ethernet ,ring, dial-up,line, x-25 dan lain-lain.

Cara Pengalamatan bersama

Memungkinkan device TCP/IP mengidentifikasi secara unik device yang lain di seluruh jaringan walaupun ia merupakan jaringan global (dunia).

Protokol level tinggi yang distandarkan untuk konsistensi sehingga menyediakan servis user yang luas.

2.1.2.1 Internet Protokol Versi 4 (IPv4)Pada awal perkembangan internet digunakan IPv4 yang penggunaanya masih dirasakan sampai sekarang. Alamat IPv4 merupakan sistem pengalamatan pada jaringan yang direpresentesikan dengan sederetan angaka berupa kombinasi 4 (empat) deret bilangan antara nol sampai dengan 255 (dua ratus lima puluh lima).

Pada awalnya IPv4 merupakan bilangan 32 bit yang terbagi menjadi empat segmen , sehingga masing-masing segmen memiliki sederet bilangan biner berjumlah delapan bit yang masing-masing segmen dipisahkan oleh tanda titik (.). Kemudian dari bilangan biner tersebut dikonversikan menggunakan bilangan desimal. Akan tetapi dari 32 bit tersebut tidak semuanya bisa digunakan diantaranya adalah alamat yang isinya hanya angka nol atau satu (0.0.0.0) karena alamat tersebut digunakan untuk jaringan yang tidak dikenal dan alamat yang merupakan kombinasi angka 255 semua (255.255.255.255), karena alamat tersebut digunakan sebagai alamat (Broadcast). Adapun format alamat IPv4 terdiri dari dua bagian, Network-ID (Net-ID merupakan bagian dari alamat IP yang berfungsi untuk menunjukkan jaringan tempat komputer berada) dan Host-ID {host-ID merupakan bagian dari alamat IP yang menunjukkan alamat lokal / komputernya (local, router)}.

IPv4 memiliki kelas masing-masing disesuaikan dengan besar kecilnya Network yang terpasang, yaitu meliputi Network ID dan Host ID dari suatu IP address. Secara garis besar dibagi kedalam lima kelas yaitu kelas A, B, C, D dan E , akan tetapi pada kesempatan kali ini penulis hanya akan memberikan penjelasan tiga kelas IP saja yaitu kelas A, B dan C sedangkan kelas D dan E digunakan untuk keperluan multicasting dan keperluan eksperimental.

Kelas A hanya menggunakan octet pertama untuk menunjukan ID jaringan dan menggunakan tiga octet yang lain untuk menunjukan ID Host. Bit pertama dari oktet pertama pada kelas ini selalu diset menjadi 0 (Nol). Karena bit pertama selalu diset 0, maka 7 bit sisanya menunjukan ID jaringan. 7 bit ini memungkinkan adanya 127 alamat jaringan sehingga kelas A mempunyai 126 alamat yang tersedia. 24 bit sisanya disediakan untuk penggunaan ID Host dari alamat.16.777.214 atau ( 224 ) Host per jaringan. Karena kelas address ini menyediakan banyak ID Host per jaringan, maka penggunaan kelas A di peruntukan bagi perusahaan yang membutuhkan penyediaan akses Host dalam jumlah sangat besar.

Kelas B menggunakan oktet pertama dan kedua untuk menentukan ID jaringan serta dua oktet berikutnya untuk ID Host. Dua bit pertama dari oktet pertama pada kelas ini selalu diset menjadi 1-0 ( Satu-Nol ). Karena dua bit pertama diset menjadi 1-0, maka 14 bit sisanya menunjukan ID jaringan. 14 bit sisanya menyediakan 16.384 alamat jaringan. 16 bit sisanya digunakan untuk menyediakan ID Host. Kelas B menyediakan 65.534 (216 ) 2 Host per jaringan. Kelas B disediakan untuk jaringan berskala menengah sampai besar.

Kelas C menggunakan tiga oktet pertama untuk menentukan ID jaringan, sedangkan satu oktet sisanya untuk ID Host. Tiga bit pertama dari oktet pertama pada alamat kelas ini selalu di set menjadi 1-1-0 (satu-satu-nol). Karena tiga bit pertama di set menjadi 1-1-0 maka 21 bit sisanya menunjukan ID jaringan. 21 bit menyediakan 3.097.152 alamat jaringan, 8 bit sisanya disediakan untuk penggunaan ID Host dari alamat. Tersedia 254 (28 ) 2 Host per jaringan. Kelas address diperuntukan bagi jaringan kecil yang hanya memerlukan nomor Host dalam jumlah terbatas.Permintaan untuk ruang alamat IPv4 sedikit di bawah tahun 2005, tetapi masih lebih tinggi dari tahun sebelumnya. APNIC mengalokasikan ruang setara dengan 3,09/8s (dibandingkan dengan 3,21 pada 2005, 2,58 pada 2004, dan 1,98 pada 2003). Sebaran relatif ruang alamat IPv4 di wilayah ini relatif stabil selama beberapa tahun, dengan Jepang, Cina, dan Korea memiliki alokasi yang terbesar.

2.1.2.2 Internet Protokol Versi 6 (IPv6)Internet Protokol versi 6 (IPv6) terkadang disebut dengan nama Next Generation Internet Protocol merupakan protokol dari hasil pengembangan IPv4. penggunaan IPv6 kali pertama direkomendasikan pada tanggal 25 Juli di Toronto pada saat pertemuan Internet Engineering Task Force(IETF). Perancangan IPv6 dilatarbelakangi oleh keterbatasan pengalamatan pada IP versi sebelumnya yaitu IPv4 yang saat ini memiliki panjang 32 bit dan dirasa tidak dapat menangani seluruh pengguna internet dimasa depan akibat dari pertumbuhan jaringan khususnya internet. Menurut situs http://www.economist.com/science/tq/

HYPERLINK "http://www.economist.com/science/tq/displaystory.cfm?story_id=11482493" displaystory.cfm?story_id=11482493 mengatakan bahwa saat ini pengunaan IPv4 di jaringan internet mendekati nilai 85% dan jika perkembangan ini terus berlanjut, akan menyebabkan persediaan IPv4 akan habis pada tahun 2011.

Untuk format penulisan IPv6, address sepanjang 128 bit dibagi ke dalam 8 bagian masing-masing bagian dikonversi ke 4-digit nomor heksadesimal dan dipisahkan denga tanda titik-dua( : ) untuk tiap bagian, sedangkan panjang prefix(0-12 dipisahkan dengan tanda( / ).

IPv6 memiliki beberapa fitur dibandingkan dengan IPv4. adapun fitur yang terdapat pada IPv6 adalah :

1. Otomatisasi berbagai setting,

Alamat pada IPv4 pada dasarnya statis terhadap host. Biasanya diberikan secara berurut pada host. Saat ini hal tersebut bisa dilakukan secara otomatis dengan menggunakan DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol), tetapi hal tersebut pada IPv4 merupakan fungsi tambahan saja, sebaliknya pada IPv6 fungsi untuk men-setting secara otomatis disediakan secara standar . Pada setting otomatis ini terdapat dua cara tergantung dari penggunaan address, yaitu setting otomatis stateless (tidak perlu menyediakan server untuk pengelolaan dan pembagian IP address) dan statefull (diperlukan server untuk pengelolaan keadaan IP address).

2. Format header baru, Header IPv6 memiliki format baru yang dirancang untuk menjaga overhead header ke nilai minimum. Hal ini diwujudkan dengan memindahkan field-field opsional dan non-esensial ke extension header yang ditempatkan setelah header IPv6 itu sendiri. Sehingga membuat lebih efisien diproses pada router-router perantara.

3. Ruang alamat IP yang besar ,

Alamat IPv6 memiliki ukuran 128 bit, baik alamat sumber maupun alamat tujuan. Meskipun dengan ukuran 128 bit dapat memberikan peluang kombinasi sebanyak 3,41038 , ruang alamat IPv6 telah dirancang untuk mengizinkan multi-level subnetting dan alokasi alamat dari suatu backbone Internet ke subnet-subnet individual dalam sebuah organisasi. Dengan begitu besarnya jumlah alamat yang tersedia, teknik-teknik konversi alamat seperti NAT menjadi tidak dibutuhkan.

4. Dukungan keamanan yang built-in, Suite protocol IPv6 memberikan dukungan penuh untuk IPSec. Fitur ini menawarkan solusi yang reliable untuk keamanan jaringan, dan menjamin interoperability di antara implementasi-implementasi IPv6 berbeda.

5. Dukungan QoS yang lebih baik, Field-field baru dalam header IPv6 menetapkan bagaimana trafik-trafik ditangani dan diidentifikasi sehinggan dukungan QoS mudah diwujudkan.

6. Protokol baru (neighboring node), Merupakan sebuah seri pesan-pesan internet control message protocol for IPv6 (ICMPv6) yang berperan mengelola interaksi-interaksi di antara node-node neighbor (neighboring nodes) atau node-node dalam link yang sama.

7. Ekstensibilitas, IPv6 dapat mudah memperluas fitur-fitur barunya dengan cara menambahkan header-header tambahan (extension header) setelah header IPv6 utama. Selain adanya fitur-fitur baru, IPv6 juga dirancang untuk memperbaiki perbaikan terhadap struktur header pada IPv4, dimana ada field-field pada IPv4 yang dibuang dan beberapa lainnya digantika dengan field baru, diantaranya :

1. Header LengthField Header Length dibuang karena tidak berperan lagi dalam header dengan ukuran panjang tetap.2. Identification, Flags, dan Fragment OffsetField Identification, Flags, dan Fragment Offset (dalam IPv4 header) ketiganya berperan dalam fragmentasi paket, dimana paket yang dikirimkan dibagi menjadi potongan-potongan kecil, namun jika ternyata salah satu paket mengalami error, keseluruhan transmisi harus dibentuk ulang. Pada IPv6, penanganan seperti ini dilakukan host-host dengan mempelajari dengan mempelajari ukuran Path Maximum Transmission Unit (MTU) melalui prosedur yang dinamakan Path MTU Discovery.

3. Header ChecksumField Header Checksum dihapus untuk meningkatkan kecepatan.

4. Type of ServiceField Type of Service digantikan dengan TrafficClass. Field Type of Service ini digunakan untuk merepresentasikan tipe layanan bersangkutan, reabilitasnya, waktu delay , atau keamanan.

Secara umum karakteristik model pengalamatan pada IPv6 memiliki dasar yang sama dengan pengalamatan IPv4. Berikut adalah karakteristik model dari pengalamatan dari IPv6:

1. Fungsi inti dari pengalamatan

Dua fungsi utama dari pengalamatan adalah network interface identification dan routing. Routing merupakan suatu kemudahan untuk melakukan proses struktur dari pengalamatan pada internework.2. Pengalamatan Layer jaringan

Pengalamatan IPv6 masih berhubungan satu dengan lainnya dengan network layer pada jaringan TCP/IP dan langsung dari alamat data link layer.3. Jumlah pengalamatan IP per device (alat)

Pengalamatan biasanya digunakan untuk menandai perangkat jaringan , sehingga setiap computer yang terhuung biasanya akan memiliki satu alamat, dan router memiliki lebih dari satu alamat untuk masing-masing physical Network yang terhubung. 4. Address interpretation and prefix representationAlamat IPv6 memiliki kesamaan kelas dengan alamat IPv4 dimana masing-masing memiliki bagian network identifier dan bagian host identifier.5. Alamat Publik dan Privat

Kedua tipe dari alamat tersebut terdapat pada IPv6, walaupun kedua tipe tersebut di definisikan dan digunakan untuk keperluan yang berbeda.

Seperti diketahui sebelumnya, IPv6 diciptakan untuk menangani masalah-masalah yang terdapat pada IP, akan tetapi perubahan dan penambahan pada IPv6 tersebut dibuat tanpa melakukan perubahan pada inti sebenarnyadari IP itu sendiri. Pengalamatan merupakan perubahan yang mencolok yang dapat dilihat dari perbedaan antara IPv6 dengan IPv4, akan tetapi perubahan tersebut merupakan hal bagaimana pengalamatan tersebut diimplementasikan dan digunakan. Salah satu perubahan penting yang terdapat pada model pengalamatan dari IPv6 adalah tipe alamat yang didukungnya. Pada IPv4 hanya mendukung tiga tipe alamat seperti unicat, multicast dan broadcast dengan actual traffic yang paling banyak digunakan adalah alamat unicast. Pada IPv6 juga memiliki tiga tipe alamat seperti IPv4 hanya saja dengan beberapa perubahan , yaitu unicast, multicast dan anycast. Selain itu IPv6 juga memiliki satu tipe alamat lagi yang digunakan untuk keperluan dimasa yang akan dating yang dinamakan dengan reserved.1. Alamat UnicastAlamat ini digunakan untuk komunikasi satu lawan satu dengan menunjuk satu host. Alamat unicast terbagi menjadi empat bagian yaitu :

a. Alamat Global. Alamat yang digunakan misalnya untuk keperluan alamat geografis.

b. Alamat Link Local adalah alamat yang dipakai dalam satu link.

c. Site Local, yaitu alamat yang setara dengan alamat private, yang dipakai terbatas didalam site saja. Alamat ini dapat diberikan bebas namun memiliki cirri khas unik didalam site tersebut serta alamat ini tidak dapat mengirimkan paket dengan tujuan alamat diluar dari site tersebut.

d. Compatible.2. Alamat MulticastAlamat ini digunakan untuk komunikasi satu lawan banyak dengan menunjuk host dari group. Alamat multicast pada IPv4 didefinisikan sebagai kelas D, sedangkan pada IPv6 ruang yang 8 bit pertamanya dimulai denga FF disediakan untuk alamat multicast.3. Alamat AnycastAlamat ini digunakan ketika suatu paket harus dikirimkan ke beberapa anggota dari grup dan bukan mengirimkan ke seluruh anggota dari grup atau dapat dikatakan menunjuk host dari group.

Semakin panjang alamat IP maka semakin banyak ruang alamat yang tersedia untuk pemakainya. Seperti yang telah diketahui bahwa jumlah alamat IPv4 tergolong sangat kecil untuk mendukung teknologi internet dimasa yang akan datang dimana hal ini merupakan implikasi dari bagaimana alamat internet tersebut digunakan. Pada IPv4 , alamat IP memiliki panjang 32 bit yang dibagi menjadi 4 bagian octet yang masing-masing octet terdiri dari delapan bit. Sehingga jika diasumsikan semua alamat digunakan seluruhnya, maka jumlah alamat yang tersedia sebanyak 232 atau sama dengan 4.294.967.296 alamat. Berbeda dengan IPv6 yang menggunakan ukuran sebesar 128 bit yang dibagi menjadi delapan blok 16-bit. Sama seperti IPv4, jika diasumsikan semua alamat digunakan seluruhnya maka maka jumlah yang didapat 3,4 x 1038. Perubahan yang lain terdapat pada penulisan alamat IP, dimana telah diketahui bahwa alamat IPv4 direpresentasikan dalam format dotted-decimal (untuk gambar lihat pada lampiran).

Untuk IPv6, alamat sebesar 128 bit dibagi kedalam delapan blok 16 bit, dimana masing-masing blok dikonversi ke empat digit nomor heksadesimal dan dipisahkan dengan tanda titik dua (:) . hasil representasi dinamakan dengan colon-hexadecimal (untuk gambar lihat pada lampiran).. Pada pengalamatan IPv6, ada suatu teknik lain yang bisa digunakan untuk memperpendek penulisan alamat IPv6 setelah melalui notasi heksadesimal. Teknik tersebut dinamakan kompresi nol (zero compression). Dengan teknik ini dimungkinkan untuk mengganti bilangan heksadesimal yang merepresentasikan nol kedalam dua karakter titik dua (::).

Tabel. Penggunaan Alternatif Kompresi Nol

Selain dua teknik sebelumnya, terdapat satu teknik lagi yang merupakan salah satu satu untuk menggabungkan pengalamatan IPv6 seperti terlihat menyerupai pengalamatan pada IPv4. teknik ini menggabungkan 96 bit pertama dari alamat IPv6 yang menggunakan notasi heksadesimal serta titik dua dengan 32 bit terakhir yang menggunakan notasi dotted decimal.Sebagai contoh dengan menggunakan notasi gabungan, maka alamat IPv6 menjadi 2002:ca78:7801::2002:202.120.120.Sama halnya dengan kelas alamat IPv4., alamat IPv6 dibagi menjadi jumlah bit network identifier diikuti dengan jumlah bit host identifier. Prefix pada IPv6 merupakan sebutan dari network identifier, sedangkan prefix length merupakan banyaknya bit angka yang digunakan. Prefix biasanya direpresentasikan dengan penambahan karakter garis miring setelah alamat IPv6. metode tersebut sama digunakan pada penambahan prefix pada IPv4.

Tahun 2006 merupakan tahun penting bagi IPv6, dengan berakhirnya jaringan percobaan -bone, penutupan resmi proyek KAME di Jepang, dan berakhirnya layanan pengembalian DNS ip6.int. Di akhir tahun 2006, ICANN mengumumkan bahwa lembaga itu telah meratifikasi kebijakan global yang dikembangkan di dalam komunitas RIR untuk mengubah rincian dari alokasi IPv6 IANA menjadi RIR. Pada tahun 2006, APNIC membuat 41 alokasi IPv6, dengan total 3226 /32. Jepang, Korea, dan Australia merupakan pemegang jumlah terbesar alamat IPv6 di wilayah ini.

2.2 Teori Jaringan KomputerPada sub bab ini menjelaskan mengenai teori jaringan komputer beserta sistem keamanan yang berfokus hanya pada permasalahan yang terkait langsung.

2.2.1 Pengertian Jaringan KomputerPada zaman komputer kali pertama diciptakan , komputer masih merupakan barang yang dinilai sangat mewah , sehingga masih sangat jarang ada lembaga adtau universitas yang memiliki komputer lebih dari satu buah . Namur dengan berjalannya waktu , komputer menjadi lebih umum sehingga beberapa lembaga mulai dapat memiliki lebih dari satu komputer.

Masalah mulai timbul ketika dibutuhkan pertukaran data antara komputer tersebut, karena pada awalnya pertukaran data dilakukan melalui media tape , disket atau media lainnya yang dipindahkan dari satu komputer ke komputer lain . Sehingga untuk memecahkan masalah tersebut diciptakan jaringan yang dapat menghubungkan komputer dengan komputer lain . Selain masalah pada pertukaran data jaringan komputer dapat memecahkan masalah komunikasi , dimana manusia dapat saling berkomunikasi satu sama lain meskipun dalam jarak yang jauh serta masalah pada penggunaan sumber daya secara bersamaan. Menurut Budi Sutedjo Darma Oetomo, S.Kom., MM pada bukunya yang berjudul Konsep dan Perancangan Jaringan Komputer menerangkan jaringan komputer adalah :

sekelompok komputer otonom yang dihubungkan satu dengan yang lainnya dengan menggunakaan protokol komunikasi melalui media transmisi atau media komunikasi sehingga dapat saling berbagi infomasi , program-program, penggunaan bersama perangkat keras seperti printer , harddisk , dan sebagainya.

Dengan demikian pengertian jaringan komputer adalah suatu kumpulan atau beberapa komputer yang dihubungkan sehingga dapat berkomunikasi dan saling bertukar data dengan waktu yang singkat serta dapat menggunakan sumber daya secara bersama-sama . Dengan melihat pada pengertian diatas mengenai jaringan komputer , maka dapat disimpulkan beberapa manfaat dari jaringan komputer :

Jaringan memungkinkan manajemen sumber daya lebih efisien.

Jaringan membantu mempertahankan informasi agar tetap handal dan up to date.

Jaringan memungkinkan penyampaian lebih terpadu.

Jaringan memungkinkan kelompok kerja berkomunikasi lebih efisien.

Keamanan data lebih terjamin.

Menghemat biaya pemeliharaan.

2.2.2 Jenis-Jenis Jaringan KomputerDalam membangun suatu jaringan komputer diketahui terdapat beberapa jenis jaringan yaitu Multicomputer, LAN (Local Area Network) , MAN (Metropolitan Are Network) , WAN (Wide Area Network) dan Internet . Untuk tugas akhir ini jenis jaringan yang dipakai adalah LAN (Local Area Network).

1. MulticomputerJenis jaringan ini merupakan system yang berkomunikasi dengan cara mengirim pesan melalui bus pendek dan sangat cepat.

2. LAN (Local Area Network)LAN adalah suatu jaringan yang menghubungkan beberapa computer dalam suatu local area. Pada umumnya digunakan di dalam rumah, perkantoran, perindustrian, universitas atau akademik, rumah sakit dan daerah yang sejenis. LAN mempunyai ukuran yang terbatas, yang berarti bahwa waktu transmisi pada keadaan terburuknya terbatas dan dapat diketahui sebelumnya. Dengan mengetahui keterbatasnnya, menyebabkan adanya kemungkinan untuk menggunakan jenis desain tertentu. Hal ini juga memudahkan manajemen jaringan. LAN seringkali menggunakan teknologi transmisi kabel tunggal. Secara garis besar, LAN adalah sebuah jaringan komunikasi yang :

Bersifat Lokal ( misal, satu gedung atau antar gedung).

Dikontrol oleh satu kekuasaan administrative. Pengguna dalam sebuah LAN dianggap dapat dipercaya.

Biasanya mempunyai kecepatan yang tinggi dan data dalam semua komputer selalu di sharing.

3. Metropolitan Area Network (MAN)Metropolitan Area Network (MAN) pada dasarnya merupakan versi LAN yang berukuran lebih besar dan biasanya memakai teknologi yang sama dengan LAN. MAN dapat mencakup kantor-kantor perusahaan yang berdekatan dan dapat dimanfaatkan untuk keperluan pribadi (swasta) atau umum. MAN biasanya mampu menunjang data dan suara, dan bahkan dapat berhubungan dengan jaringan televisi kabel. MAN hanya memiliki sebuah atau dua buah kabel dan tidak mempunyai elemen switching, yang berfungsi untuk mengatur paket melalui beberapa output kabel. Adanya elemen switching membuat rancangan menjadi lebih sederhana.

4. Wide Area Network (WAN)Wide Area Network (WAN) mencakup daerah geografis yang luas, seringkali mencakup sebuah negara atau benua. WAN terdiri dari kumpulan mesin yang bertujuan untuk menjalankan program-program aplikasi.

5. Internetwork (Internet)Banyaknya jaringan di dunia ini, seringkali menggunakan pernagkat keras dan perangkat lunak yang berbeda-beda . Keinginan kebanyakan orang adalah menggabungkan seluruh jaringan yang ada di dunia , sehingga kebutuhan komunikasi antar computer akan mudah dipenuhi. Internet merupakan kumpulan jaringan yang saling terinterkoneksi, jika system yang dikoneksikan tidak sesuai maka diperlukan mesin gateway untuk keperluan penterjemah agar paket yang dikirim dapat diterima.

2.2.3 Topologi Jaringan KomputerTopologi adalah cara menghubungkan komputer yang satu dengan komputer yang lainnya sehingga membentuk sebuah jaringan. Menurut Kamus Komputer Topologi adalah Arsitektur komputer jaringan, atau disebut juga dengan network architecture. Bagaimana suatu jaringan computer disusun sedemikian rupa sehingga mesin lainnya dapat saling terhubung satu dengan lainnya

Terdapat jenis topologi pada jaringan yang masing-masing topologi ini mempunyai ciri khas, dengan kelebihan dan kekurangannya sendiri.. Untuk jenis topologi yang dapat digunakan antara lain

1. Topologi BusTopologi bus menggunakan sebuah kabel tunggal dimana seluruh workstation dan server dihubungkan. Keunggulan topologi ini adalah pengembangan jaringan atau penambahan workstation baru dapat dilakukan dengan tidak menganggu workstation lain. Sedangkan kelemahan topologi ini bila terdapat gangguan di sepanjang kabel pusat maka seluruh jaringan akan ikut mengalami gangguan.

2. Topologi RingDi dalam topologi Ring semua workstation dan server dihubungkan sehingga terbentuk suatu pola lingkaran atau cincin. Tiap workstation ataupun server akan menerima dan melewatkan informasi dari satu komputer ke komputer lain, bila alamat- alamat yang dimaksud sesuai maka informasi diterima dan bila tidak informasi akan dilewatkan. Kelemahan dari topologi ini adalah setiap node dalam jaringan akan selalu ikut serta mengelola informasi yang dilewatkan dalam jaringan, sehingga bila terdapat gangguan di suatu node maka seluruh jaringan akan terganggu. Sedangkan keunggulan topologi Ring adalah tidak terjadinya collision atau tabrakan pengiriman data seperti pada topologi Bus, karena hanya satu node dapat mengirimkan data pada suatu saat.

3. Topologi StarTopologi ini meruapakan topologi dimana jaringan menggunakan Kontrol terpusat (Hub), semua link harus melewati pusat yang menyalurkan data tersebut kesemua simpul atau client yang dipilihnya. Simpul pusat dinamakan stasiun primer atau server dan lainnya dinamakan stasiun sekunder atau client server. Setelah hubungan jaringan dimulai oleh server maka setiap client server sewaktu-waktu dapat menggunakan hubungan jaringan tersebut tanpa menunggu perintah dari server.

Keuntungan :

Paling fleksibel.

Pemasangan/perubahan stasiun sangat mudah dan tidak mengganggu bagian jaringan lain.

Kontrol terpusat.

Kemudahan deteksi dan isolasi kesalahan/kerusakan. Kemudahan pengelolaan jaringan.

Kerugian :

Boros kabel

Perlu penanganan khusus

2.2.4 Model Referensi OSI (Open System Interconnection)Model referensi OSI merupakan model kerangka kerja yang diterima secara global bagi pengembangan standar yang lengkap dan terbuka. Model OSI membantu menciptakan standar terbuka antar system untuk saling berhubungan dan saling berkomunikasi terutama dalam bidang teknologi informasi.

Model referensi OSI secara konseptual terbagi ke dalam 7 lapisan dimana masing-masing lapisan memiliki fungsi jaringan yang spesifik. Model ini diciptakan berdasarkan sebuah proposal yang dibuat oleh The International Standards Organization (ISO) sebagai langkah awal menuju standarisasi protokol Internasional yang digunakan pada berbagai Layer .

Model OSI memiliki tujuh Layer. Prinsip-prinsip yang digunakan bagi ketujuh Layer tersebut adalah : a. Sebuah Layer harus dibuat bila diperlukan tingkat abstraksi yang berbeda. b. Setiap Layer harus memiliki fungsi-fungsi tertentu.

c. Fungsi setiap Layer harus dipilih dengan teliti sesuai dengan ketentuan standar protocol internasional.

d. Batas-batas Layer diusahakan agar meminimalkan aliran informasi yang melewati interface.

e. Jumlah Layer harus cukup banyak, sehingga fungsi-fungsi yang berbeda tidak perlu disatukan dalam satu Layer diluar keperluannya. Akan tetapi jumlah Layer juga harus diusahakan sesedikit mungkin sehingga arsitektur jaringan tidak menjadi sulit dipakai.

Model referensi OSI secara konseptual terbagi ke dalam 7 lapisan dimana masing-masing lapisan memiliki fungsi jaringan yang spesifik, seperti yang dijelaskan dibawah ini :

1. Physical LayerPhysical Layer berfungsi dalam pengiriman raw bit ke channel komunikasi. Masalah desain yang harus diperhatikan disini adalah memastikan bahwa bila satu sisi mengirim data 1 bit, data tersebut harus diterima oleh sisi lainnya sebagai 1 bit juga, dan bukan 0 bit. Secara umum masalah-masalah desain yang ditemukan di sini berhubungan secara mekanik, elektrik dan interface prosedural, dan media fisik yang berada di bawah lapisan fisik.

2. Data link LayerTugas utama data link Layer adalah sebagai fasilitas transmisi raw data dan mentransformasi data tersebut ke saluran yang bebas dari kesalahan transmisi. Sebelum diteruskan ke Network Layer, data link Layer melaksanakan tugas ini dengan memungkinkan pengirim memecag-mecah data input menjadi sejumlah data frame (biasanya berjumlah ratusan atau ribuan byte). Kemudian data link Layer mentransmisikan frame tersebut secara berurutan, dan memproses acknowledgement frame yang dikirim kembali oleh penerima. Masalah-masalah lainnya yang timbul pada data link Layer (dan juga sebagian besar Layer-Layer di atasnya) adalah mengusahakan kelancaran proses pengiriman data dari pengirim yang cepat ke penerima yang lambat. Mekanisme pengaturan lalu-lintas data harus memungkinkan pengirim mengetahui jumlah ruang buffer yang dimiliki penerima pada suatu saat tertentu.

3. Network LayerNetwork Layer berfungsi untuk pengendalian operasi subnet. Masalah desain yang penting adalah bagaimana caranya menentukan route pengiriman paket dari sumber ke tujuannya. Bila pada saat yang sama dalam sebuah subnet terdapat terlalu banyak paket, maka ada kemungkinan paket-paket tersebut tiba pada saat yang bersamaan. Hal ini dapat menyebabkan terjadinya bottleneck. Pengendalian kemacetan seperti itu juga merupakan tugas Network Layer. memungkinkan jaringan-jaringan yang berbeda seperti protocol yang berbeda, pengalamatan dan Arsitektur jaringan yang ber beda untuk saling terinterkoneksi.

4. Transport LayerFungsi dasar transport Layer adalah menerima data dari session Layer, memecah data menjadi bagian-bagian yang lebih kecil bila perlu, meneruskan data ke Network Layer, dan menjamin bahwa semua potongan data tersebut bisa tiba di sisi lainnya dengan benar. Selain itu, semua hal tersebut harus dilaksanakan secara efisien, dan bertujuan dapat melindungi Layer-Layer bagian atas dari perubahan teknologi hardware yang tidak dapat dihindari.

5. Session LayerSession Layer mengijinkan para pengguna untuk menetapkan session dengan pengguna lainnya. Sebuah session selain memungkinkan transport data biasa, seperti yang dilakukan oleh transport Layer, juga menyediakan layanan yang istimewa untuk aplikasi-aplikasi tertentu. Sebuah session digunakan untuk memungkinkan seseorang pengguna log ke remote timesharing system atau untuk memindahkan file dari satu mesin kemesin lainnya.

6. Presentation LayerPressentation Layer melakukan fungsi-fungsi tertentu yang diminta untuk menjamin penemuan sebuah penyelesaian umum bagi masalah tertentu. Pressentation Layer tidak mengijinkan pengguna untuk menyelesaikan sendiri suatu masalah. presentation Layer memperhatikan syntax dan semantik informasi yang dikirimkan contoh layanan pressentation adalah encoding data.

7. Application LayerApplication Layer memiliki fungsi untuk menentukan terminal virtual jaringan abstrak, serhingga editor dan program-program lainnya dapat ditulis agar saling bersesuaian. Untuk menangani setiap jenis terminal, satu bagian software harus ditulis untuk memetakan fungsi terminal virtual jaringan ke terminal sebenarnya. Fungsi Application Layer lainnya adalah pemindahan file. Sistem file yang satu dengan yang lainnya memiliki konvensi penamaan yang berbeda, cara menyatakan baris-baris teks yang berbeda, dan sebagainya. Perpindahan file dari sebuah sistem ke sistem lainnya yang berbeda memerlukan penanganan untuk mengatasi adanya ketidak-kompatibelan ini. Tugas appication Layer, seperti pada surat elektronik, remote job entry, directory lookup, dan berbagai fasilitas bertujuan umum dan fasilitas bertujuan khusus lainnya.

BAB IIIPEMBAHASAN

Pertumbuhan internet yang sangat cepat baik di segi pemakai internet di rumah, perkantoran, sekolah, instansi-instansi maupun perkembangan pesat perangkat telekomunikasi yang sudah mulai menggabungkan IP ke dalam teknologinya (convergence) di seluruh dunia telah menyebabkan alamat IPv4 dengan format 32 bit binary yang sudah digunakan sejak awal keberadaan internet, tidak bisa lagi menampung kebutuhan pengalamatan internet setelah jangka waktu 20 tahun kedepan atau bahkan lebih cepat dari itu.Demikian hasil riset dan perhitungan para pakar dari komunitas terbuka internet (The Internet Engineering Task Force , IETF) menyebutkan Dengan hanya 32 bit format address hanya bisa menampung kebutuhan :32= 2 IPv4 Address= 4,294,967,296 IPv4 Address

Bayangkan, penduduk dunia saat ini adalah 6,5 Milyard. Jika nantinya masing2 punya satu komputer, 1 Lapotop (mobile), 1 PDA, 2 Handphone (GSM & CDMA). Lalu setiap perangkat butuh 1 IP address untuk bisa connected each other. Berapa jumlah IP yang dibutuhkan untuk taruhlah 3 Milyard penduduk dunia (bahkan dari 4 milyard IP versi 4 ini tidak keseluruhan bisa dipakai )?

Kekurangan alamat IPv4 ini tentu saja akan membuat perkembangan internet khususnya komunikasi data akan menjadi terganggu karena tidak ada lagi IPv4 yang bisa dialokasikan untuk setiap computer, perangkat lain yang akan terkoneksi baik ke internet maupun antar perangkat.

Langkah antisipasi awal sebenarnya sudah dilakukan dengan teknologi NAT (Network Address Translation) yang bekerja dengan cara melakukan penterjemahan satu alamat IPv4 public ke banyak IPv4 private. Sehingga satu alamat IPv4 public bisa dipergunakan untuk banyak perangkat yang akan terkoneksi ke internet.

Teknologi ini sudah berkembang luas namun memiliki keterbatasan untuk interkoneksi antar jaringan yang cukup besar dan berbeda kebijakan pengalamatan, berikutnya kebutuhan gateway untuk penterjemahan alamat, serta keterbatasan pengembangan protocol internet terutama untuk aplikasi yang langsung terhubung satu sama lain (peer-to-peer) seperti Peer-to-Peer Games dan VoIP misalnya yang membutuhkan IPv4 public untuk bisa bekerja dengan baik.Pada tahun 1992 IETF selaku komunitas terbuka internet membuka diskusi para pakar untuk mengatasi masalah ini dengan mencari format alamat IP generasi berikutnya setelah IPv4 (IPng, IP Next Generation) yang kemudian menghasilkan banyak RFC (request for comments) yakni dokumen stardard yang membahas protocol, program, prosedur serta konsep internet IPv6. Setelah melalui pembahasan yang panjang, pada tahun 1995 ditetapkan melalui RFC2460 alamat IP versi 6 sebagai IP generasi berikutnya (IPng) pengganti IP versi 4.IPv6 ini menggunakan format 128 bit binary sehingga bisa menampung kebutuhan :128= 2 IPv6 Address= 340,282,366,920,938,463,463,374,607,431,768,211,456 IPv6 AddressPengembangan IPv6 sampai saat ini sudah dilakukan oleh banyak pihak yang ada di seluruh dunia termasuk Service Provider, Internet Exchange Point, ISP regional, Militer serta Universitas. Untuk Indonesia sendiri sudah dialokasikan 17 prefix IPv6 untuk berbagai organisasi, mobile operator, IXP dan ISP. Dan berdasarkan data statistic dari badan pengembangan dan penyedia tunnel broker SixXS (www.sixxs.net) hingga saat ini yang aktif hanya 7 prefix dari 7 ISP (indo.net, Indosatnet serta CBN, pesatnet, NTT).

Protokol IPv6 ini memiliki beberapa fitur baru yang merupakan perbaikan dari IPv4, diantaranya: Memiliki format header baru

Range alamat yang sangat besar Pengalamatan secara efisien dan hierarkis serta infrastruktur routing Konfigurasi pengalamatan secara stateless dan statefull Built-in security Dukungan yang lebih baik dalam hal QoS Protokol baru untuk interaksi node Ekstensibilitas

Format HeaderHeader pada IPv6 memiliki format yang baru yang didesain untuk menjaga agar overhead header minimum. Hal ini dapat dilakukan dengan menghilangkan field-field yang tidak diperlukan serta beberapa field opsional yang ditempatkan setelah header IPv6.

Akan tetapi header pada IPv4 dan IPv6 sama sekali tidak interoperable. IPv6 bukan merupakan superset dari fungsionalitas yang kompatibel dengan IPv4. Maka itu, suatu host atau router harus mengimplementasikan kedua protocol IPv4 dan IPv6 agar dapat mengenal dan memproses format header keduanya. Header IPv6 sendiri besarnya adalah hanya dua kali dari besar header dari IPv4, meskipun alamat IPv6 empat kali lebih besar dari IPv4 (128 bit vs 32 bit).

Range AlamatIPv6 memiliki 128-bit atau 16-byte untuk masing-masing alamat IP source dan destination. Meskipun secara logika 128 bit telah dapat menampung sekitar 3.4 x 1038 kemungkinan kombinasi, tetapi pada IPv6 juga dapat diimplementasikan berbagai level subnetting dan alokasi alamat dari backbone internet ke subnet individual atau organisasi.

Baru sebagian kecil dari sekian banyak alamat yang dapat dipakai dalam IPv6, sehingga masih tersedia cukup banyak alamat untuk penggunaan dimasa mendatang. Dengan tersedianya sedemikian banyak alamat yang dapat digunakan, maka teknik konservasi alamat seperti NAT tidak lagi diperlukan.

Pengalamatan secara efisien dan hierarkis

Alamat global dari IPv6 yang digunakan pada porsi IPv6 di internet, didesain untuk menciptakan infrastruktur routing yang efisien, hierarkis, dan mudah dipahami oleh pengembang. Pada jaringan IPv6, router backbone memiliki table routing yang lebih kecil berdasarkan infrastruktur ruting dari ISP.

Konfigurasi alamat secara stateless dan stateful

Untuk mempermudah konfigurasi, IPv6 mendukung konfigurasi pengalamatan secara statefull, seperti konfigurasi alamat menggunakan server DHCP, atau secara stateless yang tanpa menggunakan server DHCP. Pada konfigurasi kedua, host secara otomatis mengkonfigurasi dirinya sendiri dengan alamat IPv6 untuk link yang disebut dengan alamat link-lokal dan alamat yang diturunkan dari prefik yang ditransmisikan oleh router local. Bahkan, tanpa adanya router sekalipun, host yang berada pada link yang sama dapat secara otomatis mengkonfigurasi dirinya sendiri dengan alamat link local dan berkomunikasi tanpa harus mengkonfigurasi secara manual.

Built-in Security

Dukungan terhadap IPsec merupakan requirement yang ada pada protocol IPv6 ini. Requirement ini memberikan dukungan terhadap keamanan jaringan yang diperlukan dan menawarkan interoperabilitas antara implementasi IPv6 yang berbeda.

Dukungan QoS yang lebih baik

Field baru yang ada pada header IPv6 mendefinisikan bagaimana trafik ditangani dan diidentifikasi. Identifikasi trafik menggunakan field Flow Label pada header IPv6 yang memungkinkan router mengidentifikasi dan memberikan perlakuan special terhadap paket yang ditransmisikan dari source ke , destination. Dikarenakan trafik diidentifikasikan di header IPv6, maka dukungan QoS dapat tetap diimplementasikan meskipun payload paket terenkripsi melalui IPsec.

Protokol baru untuk interaksi node

Protokol Neighbor Discovery pada IPv6 merupakan serangkaian pesan Internet Control Message Protocol untuk IPv6 (ICMPv6) yang memanage interaksi antara node yang bertetangga untuk node-node yang berada dalam link yang sama. Neighbor Discovery ini menggantikan Address Resolution Protokol yang berbasis broadcast, ICMPv4 Router Discovery, dan ICMPv4 Redirect Message dengan multicast dan unicast yang lebih efisien yaitu Neighbor Discovery.

Ekstensibilitas

IPv6 dapat dengan mudah ditambahkan fitur baru dengan menambahkan header ekstensi setelah header IPv6. Tidak seperti opsi yang ada pada header IPv4, yang hanya mendukung 40 byte opsi, ukuran dari header ekstensi IPv6 ini hanya terbatasi oleh ukuran dari paket IPv6 itu sendiri.Stuktur IPv6

1.Header IPv6 Header IPv6 ini akan selalu ada dengan ukuran yang tetap yaitu 40 bytes. Header ini merupakan penyederhanaan dari header IPv4 dengan menghilangkan bagian yang tidak diperlukan atau jarang digunakan dan menambahkan bagian yang menyediakan dukungan yang lebih bagus untuk komunikasi masa depan yang sebagian besar adalah trafik real-time. Beberapa perbandingan kunci dari header IPv4 dan IPv6 :

a.Jumlah header field berkurang dari 12 (termasuk option) pada header IPv4 menjadi 8 pada header IPv6.

b.Jumlah header field yang harus diproses oleh router antara (intermediate router) turun dari 6 menjadi 4 yang membuat proses forwarding paket IPv6 normal menjadi lebih efisien.

c. Header field yang jarang terpakai seperti fields supporting fragmentation dan option pada header IPv4 dipindahkan ke extension header IPv6.

d. Ukuran header IPv6 memang bertambah dua kalinya, yaitu dari 20 bytes pada header minimum IPv4 menjadi tetap sebesar 40 bytes. Namun keuntungannya adalah header untuk pengalamatan menjadi 4 kali lebih panjang dari IPv4 (dari 32 menjadi 128 bit) yang menyebabkan tersedianya jumlah alamat yang jauh lebih besar.

2. Extension headers Header dan extension header pada IPv6 ini menggantikan header dan option pada IPv4. Tidak seperti options pada IPv4, extension headers IPv6 tidak memiliki ukuran maksimum dan dapat diperluas untuk melayani kebutuhan komunikasi data di IPv6. Jika pada header IPv4 semua option akan dicek dan diproses jika ada maka pada extension headers IPv6 hanya ada satu yang harus diproses yaitu Hop-by-Hop Options. Hal ini akan meningkatkan kecepatan pemrosesan header IPv6 dan meningkatkan kinerja forwarding paket IPv6. Extension header yang harus didukung oleh setiap titik IPv6 yaitu :

Hop-by-Hop Options header

Destination Options header

Routing header

Fragment header

Authentication header

Encapsulating Security Payload header

3.Protocol Data Unit (PDU) dari layer yang lebih tinggi (upper layer)Protocol Data Unit (PDU) layer yang lebih tinggi pada dasarnya terdiri dari header protokol layer yang lebih tinggi dan payload yang terkandung di dalamnya misalnya saja TCP, UDP atau ICMPv6.

Perbandingan IPv4 dan IPv6Panjang alamat 32 bit (4 bytes)Panjang alamat 128 bit (16 bytes)

Dikonfigurasi secara manual atau DHCP IPv4Tidak harus dikonfigurasi secara manual, bisa menggunakan address autoconfiguration.

Dukungan terhadap IPSec opsionalDukungan terhadap IPSec dibutuhkan

Fragmentasi dilakukan oleh pengirim dan pada router, menurunkan kinerja router.Fragmentasi dilakukan hanya oleh pengirim

Tidak mensyaratkan ukuran paket pada link-layer dan harus bisa menyusun kembalipaket berukuran 576 byte.Paket link-layer harus mendukung ukuran paket 1280 byte dan harus bisa menyusunkembali paket berukuran 1500 byte

Checksum termasuk pada header.Cheksum tidak masuk dalam header.

Header mengandung option.Data opsional dimasukkan seluruhnya ke dalam extensions header.

Menggunakan ARP Request secara broadcast untuk menterjemahkan alamat IPv4 ke alamatlink-layer.ARP Request telah digantikan oleh Neighbor Solitcitation secara multicast.

Untuk mengelola keanggotaan grup pada subnet lokal digunakan Internet GroupManagement Protocol (IGMP).IGMP telah digantikan fungsinya oleh Multicast Listener Discovery (MLD).

BAB IV

KESIMPULAN

Pada bagian ini akan dijelaskan efek dari implementasi jaringan komputer menggunakan IPv6 serta aktifitas pemantauan jaringan komputer .

1. Penggunaan IPv6 sebagai pengganti IPv4 dapat mengatasi masalah keterbatasan alamat IP didunia , dimana ruang yang dimiliki oleh IPv6 lebih besar sekitar empat kali lipat dari alamat IPv4 yang digunakan samapi dengan sekarang.

2. Pemantauan jaringan komputer yang dilakukan dapat mencegah hal-hal yang tidak diinginkan. Karena sebelum adanya kebocoran pada sistem jaringan administrator dapat mengetahui jalor (port) yang terbuka namun seharusnya tertutup.3. IPv6 menggunakan IPSec sebagai protokol keamanan. IPSec adalah sebuah protokol yang digunakan untuk mengamankan transmisi datagram dalam sebuah internetwork berbasis TCP/IP. Terdapat beberapa standar untuk melakukan enkripsi data dan juga integritas data pada lapisan kedua dalam DARPA Reference Model (internetwork layer).

BAB VDAFTAR PUSTAKA

Baroto, Wisnu ; Memahami Dasar-Dasar Firewall Keluaran Next Generation ; Elex Media Komputindo ; Jakarta 2003

Kadir, Abdul ; Triwahyuni, Terra ; Pengenalan Teknologi Informasi ; Penerbit Andi Yogyakarta ; Yogyakarta 2003

Winarno Sugeng ; Jaringan Komputer dengan TCP/IP ; Penerbit Informatika ; Bandung 2006

http://belajaripv6.wordpress.com/http://bruury.wordpress.com/2007/07/02/fitur-fitur-ipv6/http://cuheguevara.wordpress.com/2008/11/29/pengantar/http://id.wikipedia.org/wiki/TCP/IPhttp://www.beritanet.com/Literature/Kamus-Jargon/network-monitoring.htmlhttp://www.economist.com/science/tq/

HYPERLINK "http://www.economist.com/science/tq/displaystory.cfm?story_id=11482493" displaystory.cfm?story_id=11482493www.ipv6.org