Upload
insnyur-fandy-pilardin
View
85
Download
2
Embed Size (px)
Citation preview
5/23/2018 Jaringan Distribusi Rev
1/43
SISTEM JARINGAN DISTRIBUSI
1. Sistem Tenaga Listrik
Sistem Tenaga Listrik terdiri :
1. Unit Pembangkitan
2. Unit Transmisi3. Unit Distribusi
5/23/2018 Jaringan Distribusi Rev
2/43
Pel.
TR
Transmisi TT
SISTEM TENAGA LISTRIK
Penyulang TM
Sistem
Distribusi
Energy Sales
(TT+TM+TR)
Energy Sales
(TM
+TR)
Energy
Sales (TR)
Pelanggan TM
Gardu Induk TT/TM
Pelanggan TT
Gardu Dist. TM/TR
Penjulang TR
Gardu Induk
Pembangkit
Pembangkit
5/23/2018 Jaringan Distribusi Rev
3/43
Unit
Pembangkitan
Unit
Transmisi
Gardu Induk
distribusi
G Trf PMT
Unit Distribusi
PMT
Konsumen Besar Konsumen Umum
Generator
T
ransformator
Pemutus
Tenaga
Distribusi
Primer
Distribusi
sekunder
Gambar 1. Instalasi Sistem Tenaga Listrik
5/23/2018 Jaringan Distribusi Rev
4/43
2.SISTEM DISTRIBUSI
DIFINISI :
Sistem adalah suatu rangkaian dari
beberapa elemen / unsur-unsur yang satudengan yang lain ada ketergantungan yang
disusun untuk mencapai suatu tujuan tertentu
dengan menampilkan fungsi yang ditetapkan.
5/23/2018 Jaringan Distribusi Rev
5/43
2.SISTEM DISTRIBUSI
a. Sistem distribusi Primer :
Sistem lebih dikenal dengan Sistem Jaringan TeganganMenengah (JTM) dengan tegangan operasi nominal 20kV/ 11,6 kV.
b. Sistem distribusi Sekunder:Sistem ini lebih dikenal Sistem Jaringan TeganganRendah (JTR) dengan tegangan operasi nominal 380 /
220 volt
5/23/2018 Jaringan Distribusi Rev
6/43
3. Spesifikasi Sistem Distribusi
Spesifikasi desain untuk JTM dan JTR dalam SPLN 72
tahun 1987 yang diantaranya sebagai berikut :1. Sistem Distribusi Tegangan Menengah.
a.Saluran Udara Tegangan Menengah (SUTM)
- Jaringan Radial
- Jaringan Lingkar (loop)
b. Saluran Kabel Tegangan Menengah
- Jaringan Gugus
- Jaringan Spindel
- Jaringan Simpul
5/23/2018 Jaringan Distribusi Rev
7/43
2. Jenis Pemutus Tenaga- Pemutus Tenaga (PMT) tipe hembusan udara (Air
Blast )
- Pemutus Tenaga tipe hampa udara (Vacuum)
- Pemutus Tenaga tipe minyak banyak ( Oill Bulk )
- Pemutus Tenaga tipe minyak sedikit ( Low Oil
Content
-Pemutus Tenaga tipe Gas ( SF 6 )3.Gardu Transformator
- Gardu Tembok Untuk SKTM
- Gardu Tembok Untuk SUTM- Gardu Kiosk
- Gardu Tiang
5/23/2018 Jaringan Distribusi Rev
8/43
4.Pengaturan tegangan dan turun tegangan
- Turun tegangan pada JTM diperbolehkan 2% daritegangan kerja yang tidak memanfaatkan SadapanTanpa Beban (STB) yaitu sistem spindle dan sistemgugus.
- Turun tegangan pada JTM diperbolehkan 5% daritegangan kerja bagi sistem yang memanfaatkan STByaitu sistim radial diatas tanah dan sistim simpul
- Turun tegangan pada sistim distribusi dibolehkan 3% dari tegangan kerja
- Turun tegangan pada JTR dibolehkan sampai 4 %dari tegangan kerja
- Turun tegangan pada SR dibolehkan sampai 1 %dari tegangan nominal
5/23/2018 Jaringan Distribusi Rev
9/43
5. Penghantar Jaringan Tegangan Menengah
- Penghantar terbuka diatas tanah
- Kabel alumunium type XLPE
- Kabel pilin udara sesuai SPLN 43-5:1986
6. Suplai konsumen besar Tegangan Menengah ( TM )
- Untuk konsumen besar TM dapat disuplai dengan cara
sebagai berikut:
- Saluran suplai tunggal diatas tanah
- Saluran suplai ganda diatas tanah atau satu diatas
tanah dan satu didalam tanah
- Saluran suplai ganda didalam tanah
- Saluran suplai ganda / banyak didalam tanah
5/23/2018 Jaringan Distribusi Rev
10/43
7. Relai Pengaman
-Relai pengaman yang dipakai untuk saluranpenyulang sesuai dengan SPLN 523 ; 198
- Relai Penutup Balik disesuaikan dengan sistim
pentanahan netral
5/23/2018 Jaringan Distribusi Rev
11/43
4. Konfigurasi Sistim
Konfigurasi sistem distribusi yang sesuai dengan
spesifikasi PLN[2] adalah ada 6 jenis :
a.Simpul ( Spot Network )b. Spindle dengan Pengatur Distribusi
c. Spindle tanpa Pengatur Distribusi
d. Gugus ( Cluster )
e. Lingkar / Ring ( Loop )
f. Radial
5/23/2018 Jaringan Distribusi Rev
12/43
Gambar 2. Konfigurasi Sistem Radial
Trf
Trf PMT Grd 1
Grd 9
5/23/2018 Jaringan Distribusi Rev
13/43
Gambar 3. Konfigurasi Radial dengan PBO
Trf PMT Grd 1
Grd 9
PSO
( PBO )
5/23/2018 Jaringan Distribusi Rev
14/43
Gambar 4 Konfigurasi Sistem Lingkar ( Loop )
Trf
PMT Grd a
GI
Feeder A
LBS
PMT
Grd z
Feeder B
Grd b
5/23/2018 Jaringan Distribusi Rev
15/43
Gambar 5 Konfigurasi Sistem Gugus (Cluster).
Grd 9Trf Grd 1
LBSFeeder A
PMT
5/23/2018 Jaringan Distribusi Rev
16/43
Gambar 6 Konfigurasi Sistem Spindle dengan PPJD/APD
Trf
PMT
Grd a
GI
Feeder APMT
Express Feeder PMTPMT
GH
Grd z
Midle Point
PPJD
TS+TC+TM
TS+TC+TM
TS+TC
5/23/2018 Jaringan Distribusi Rev
17/43
Gambar 7. Konfigurasi Sistem Simpul (Spot Net Word)
Trf
PMT
PMT
GI
Feeder A
LBS
TRAFODISTRIBUSI
NETWORK
PROTECCTOR
5/23/2018 Jaringan Distribusi Rev
18/43
5.Kontinuitas Pelayanan
Tingkat Keandalan I, dimungkinkan padam berjam-jam
( radial).
Tingkat Keandalan II, padam beberapa jam ( Open Loop).
Tingkat Keandalan III, padam beberapa menit
( Loop Murni / Spindle ) Tingkat Keandalan IV, padam beberapa detik
( Double incoming).
Tingkat Keandalan V, tanpa padam
( Double penyulang / Back Up).
5/23/2018 Jaringan Distribusi Rev
19/43
6.Tingkat Jaminan Sistem Distribusi
Untuk melihat unjuk kerja (performance) dari
pengusahaan ketenaga listrikan yang diusahakan
PT PLN digunakan :
SAIFI : System Average Interuption Frequency Index
SAIDI : System Average Interuption Duration Index
5/23/2018 Jaringan Distribusi Rev
20/43
7.Pengaman Sistem Distribusi.7.1. Tujuan :
Untuk mencegah dan membatasi kerusakan jaringan besertaperalatannya dan menjaga keselamatan umum yang
disebabkan adanya gangguan serta untuk meningkatkan
kontinuitas pelayanan pada konsumen.
7.2. Tugas pengaman :
a. Dapat koordinasi dengan unit-unit sistem yang terkait
b. Mengamankan peralatan dari kerusakan akibat arus lebih
c. Menghindarkan kemungkinan terjadinya kecelakaan atau
kerugian
d. Secepatnya membebaskan pemadaman karena gangguan
e. Membatasi daerah yang mengalami pemadaman
f. mengurangi frekuensi pemutusan tetap karena gangguan
5/23/2018 Jaringan Distribusi Rev
21/43
8. Jenis-Jenis Gangguan Pada Sistem
Distribusi
8.1. Gangguan Temporer:
Adalah gangguan sesaat / temporer yang dapat hilang
dengan sendirinya. Dalam waktu cepat yang kemudian
disusul dengan penutupan kembali perlatan hubungnya
secara otomatis (Reclose) atau manual.
8.2. Gangguan Permanen :
Adalah gangguan terhadap pelayanan tenaga listrik yang
tidak dapat hilang dengan sendirinya.
5/23/2018 Jaringan Distribusi Rev
22/43
Gangguan permanen terdiri dari :
Gangguan hubung singkat 3 fasa
Gangguan hubung singkat fasa-fasa
Gangguan hubung singkat 1 fasa ke tanah
Gangguan hubung singkat 2 fasa ke tanah
Gangguan hubung singkat 3 fasa ke tanah.
5/23/2018 Jaringan Distribusi Rev
23/43
PENGOPERASIAN JARING DISTRIBUSI
1. PENGERTIAN
Kegiatan yang mencakup pengaturan,
pembagian, pemindahan, dan
penyaluran tenaga listrik kepadakonsumen secepat mungkin serta
menjamin kelangsungan penyaluran /
pelayanan.
5/23/2018 Jaringan Distribusi Rev
24/43
2. TOLOK UKUR KINERJA PENGOPERASIAN
JARINGAN DISTRIBUSI
2.1. Mutu listrik harus terjaga
A. Tegangan pelayananKonsumen TM adalah 5 %
Konsumen TR maksimum + 5 % dan minimum10 %
Kedip akibat pembebanan sekecil mungkin
Hilang tegangan sejenak akibat manuver secepatmungkin
B. FrekuensiBatas toleransi frekuensi adalah 1 % dari frekuensi
standar 50 Hz
5/23/2018 Jaringan Distribusi Rev
25/43
FAKKTOR DOMINAN YANG MEMBUAT BAIK
TIDAKNYA MUTU LISTRIK DISISI DITRIBUSI:
Faktor yang membuat baik-tidaknya mutulistrik tersebut dari sisi distribusi adalah
faktor pembebanan pada sistem distribusi
yaitu pembebanan yang tidak stabil oleh
karena pengoperasian normal atau karenalebih banyak akibat gangguan pada suplai
dari GI dan penyulang.
5/23/2018 Jaringan Distribusi Rev
26/43
2.2. Keandalan penyaluran tenaga listrik
Lama padam X Jumlah Pelanggan Padam
S A I D I= --------------------------------------------- = ....... Jam / Pelg / Th.
Jumlah Pelanggan X 1 Tahun.
Lama Padam X Daya Tidak Tersalurkan
S A I D I= ----------------------------------------- = Jam / Pelg. / Th.
Daya Total X 1 Tahun
Seringnya Padam X Pelanggan Padam.
S A I F I = ------------------------------------- = Kali / Pelg / ThJumlah Pelanggan X 1 Tahun
5/23/2018 Jaringan Distribusi Rev
27/43
PLN berkeinginan untuk mewujudkan perusahan dengan
tingkat kelas dunia, yaitu dengan angka SAIDI 100 menit /
pelanggan / tahun dan SAIFI 3 kali / pelanggan / tahun.
Beberapa faktor yang mempengaruhi nilai
SAIDI dan SAIFI dari sisi dstribusi adalah:
Konfigurasi jaringan yang berkaitan dengan manuver
Kondisi jaringan yang rentan terhadap gangguan dari
dalam sistem maupun dari luar sistem
Cara pengoperasian yang tidak memperhatikan kemampuanperalatan maupun kemampuan pasokan daya.
5/23/2018 Jaringan Distribusi Rev
28/43
Cara menurunkan angka SAIDI dan SAIFI:
Meningkatkan kualitas konfigurasi jaringan
Meningkatkan pasokan tenaga listrik alternatif
Meningkatkan kualitas pemeliharaan
Meningkatkan pengetahuan & ketrampilan petugas
Menyiapkan jumlah petugas dengan perbandinganyang memadai dengan jumlah pelanggan
Menggunakan material sesuai standar
Mengidentifikasi peralatan yang sering rusak
5/23/2018 Jaringan Distribusi Rev
29/43
2.3.Keamanan dan keselamatan terjamin
Sebagai indikator adalah jumlah angka kecelakaan akibat
listrik pada personil dan kerusakan pada instalasi /peralatan serta lingkungan
Meningkatkan keamanan dan keselamatan
Kondisi instalasi memenuhi persyaratan
Sistem proteksi berfungsi dengan baikPemeliharaan instalasi sesuai jadual
Alat kerja dan peralatan keselamatan kerja memenuhisyarat
Koordinasi kerja baikSikap dan cara kerja memperhatikan aturan K3 / K2
Menginformasikan kepada masyarakat tentang bahayalistrik dan menghindarinya
5/23/2018 Jaringan Distribusi Rev
30/43
2.4. Biaya pengoperasian efisien
Sebagai indikator adalah angka susut jaringan,
yaitu selisih antara energi yang dikeluarkan olehgardu / pembangkit dengan energi yangdigunakan oleh pelanggan
Penyebab susut jaringan :
Pencurian listrikKesalahan alat ukur
Kesalahan rasio CT
Kesalahan ukuran penghantar
Jaringan terlalu panjangFaktor daya rendah
Kualitas konektor dan pemasangannya jelek
5/23/2018 Jaringan Distribusi Rev
31/43
2.5. Mempertahankan kepuasan pelanggan
Mempertahankan kepuasan pelanggan dapat
terjadi bila kebutuhan akan listrik oleh konsumenbaik kwantitas, kualitas dan kontinyuitaspelayanan terpenuhi, untuk itu hal yang perludilakukan adalah :
Pengendalian tegangan, yaitu mengadakanpengaturan mulai dari tingkat suplai sampai ketitik ujung tegangan pada batas toleransi yangdiijinkan.
Pengendalian beban, yaitu membatasipembebanan sesuai kemampuan sumberpasokan tenaga listrik, maupun peralatan danmaterial jaringan .
3 FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
5/23/2018 Jaringan Distribusi Rev
32/43
3. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KELANGSUNGAN PELAYANAN
Ada 2 ( dua ) faktor yang mempengaruhikelangsungan pelayanan,yaitu dari faktor
ketersediaan pasokan energi dari pembangkit
sampai gardu induk dan faktor dari sisi distribusi
sendiri sebagai akibat dari :
Adanya pekerjaan jaringan
Kecepatan mengisolasi gangguan dan manuver
beban Ketahanan peralatan terhadap gangguan
tegangan lebih, hubung singkat, pembebanan
5/23/2018 Jaringan Distribusi Rev
33/43
4. PROSEDUR PENGOPERASIAN JARINGAN
DISTRIBUSI
4.1. Operasi Sistem
Kegiatan mengatur, membagi, memindahkan, dan menyalurkantenaga listrik dari gardu induk, gardu distribusi sampai kekonsumen dilakukan oleh beberapa pihak yang dikoordinir olehPengatur Distribusi
Alur tugas ditentukan prosedur tetap SOP Pengoperasian.
Operasi pengaturan dibedakan:
1. Keadaan normal
2. Keadaan gangguan
Operasi pengaturan berdasarkan konfigurasi dan polasistem distribusi.
5/23/2018 Jaringan Distribusi Rev
34/43
4.2. Operasi pengaturan JTM open / loop :
a. Keadaan Normal: Posisi normal jaringan disususn / ditetapkan berdasarkan :
Beban, Jarak, Kemampuan penghantar, Tingkaturgensipenyaluran dan sebagai saluran cadangan.
PMS tiang pada saluran utama dalam keadaan keluar /
terbuka. PMS tiang pada saluran percabangan dalam keadaan masuk.
APD menerima pemberitahuan perubahanpada jaringan darioperator lapangan PLN APJ / cabang.
Pemasukan / pengeluaran PMS / PTS , PMT dan PMS gardudilaksanakan oleh operator lapangan.
Operator lapangan wajib dan bertanggung jawab untuksegera melaporkan pada APD atas pelaksanaan Pengaturan.
5/23/2018 Jaringan Distribusi Rev
35/43
b. Keadaan Gangguan:
APD menerima pemberitahuan keadaan gangguan
Penyulang / feeder dari :
Indikasi keluarnya PMT dan bekejanya Rele.
Indikasi keluarnya secara tetap, dari kondisi Recloser
sction / tiang.
Mengadakan pengusutan gangguan.
Mengadakan manuver jaringanPenormalan jaringan dilakukan setelah gangguan
diperbaiki.
5/23/2018 Jaringan Distribusi Rev
36/43
5. MANUVER JARINGAN DISTRIBUSI
Manuver / Manipulasi jaringan adalah serangkaian kegiatan
membuat modifikasi terhadap operasi normal dari jaringan
akibat adanya gangguan / pekerjaan jaringan sehingga tetap
tercapainya kondisi penyaluran tenaga listrik yang maksimal
atau dengan kata lain yang lebih sederhana adalah mengurangi
dareah pemadaman .
Kegiatan yang diakukan dalam manuver :
1.Memisahkan bagian-bagian jaringan yang semula
terhubung dalam keadaan bertegangan / tidak bertegangan.
2.Menghubungkan bagian-bagian jaringan yang terpisah menurut
keadaan operasi normalnya dalam keadaan bertegangan / tidakbertegangan.
5/23/2018 Jaringan Distribusi Rev
37/43
6. KOMUNIKASI.6.1. Alat komunikasi yang digunakan
Telpon, JWOT, PLC, Radio komunikasi.
6.2.Tata-tertib berkomunikasi :
Fasilitas telekomunikasi operasional hanya digunakan untukmenyampaikan berita operasional jaringan distribusi.
Tisdak dibenarkan menyampaikan berita yang berbeda diluartanggung jawab piket pelaksana / pengatur distribusi.
Tidak dibenarkan untuk bergurau / berbicara tidak sopan.
Setiap berita operasional harus ditulis dan diulang pembacaanyasecara detail.
Penerima berita harus membaca ulang seluruh berita yangditerima.
Berita operasional diusahakan disampaikan secara langsung.
Semua insformasi yang diperlukan baik lisan /tertulis harus dicatat/ direkam.
Setiap menyampaikan / menerima berita harus menyebut ataumencatat :
- Nama dan indentitas penmgirim / penerima.
- Waktu dan tanggal menerima / menyampaikan insformasi.
5/23/2018 Jaringan Distribusi Rev
38/43
7. OPTIMASI JARING DISTRIBUSI
Optimasi jaring distribusi adalah pengoperasian
jaring distribusi yang paling menguntungkan,tetapi masih berada pada sistem yang di
tetapkan, yaitu :
Daya terpasang tidak berlebihan.
Beban tidak terlalu kecil.Rugi tegangan dan daya dalam batas-batas normal.
Keandalan sistem distribusi menjadi prioritas.
Keamanan terhadap lingkungannya terjaga.
Secara ekonomismenguntungkan.
Susut umur peralatan sesuai rencana.
7 1 Kawat telanjang ( BCC AAC AAAC ACSR )
5/23/2018 Jaringan Distribusi Rev
39/43
7.1. Kawat telanjang ( BCC, AAC, AAAC, ACSR )Dengan angin 0.6 m / detik
Suhu sekitar kecepatan 350c
Suhu hantaran maks 800c kecuali tembaga 700c
CATATAN : pada keadaan tanpa angin, kha tersebut dalam tabel ini harus dikalikandengan faktor koreksi 0.7
KEMAMPUAN HANTAR ARUS ( KHA )
( Amper )
LUAS
PENAMPANG (
mm2)
AAC AAAC BCC
16253550
7095
120150185240
115160185230
300345390465530630
110150175220
285325370435500600
125145200250
310390440510595700
7 2 Kawat berisolasi
5/23/2018 Jaringan Distribusi Rev
40/43
7.2. Kawat berisolasiAAAC- S : Direntang di udara dipasang pada isolator TM
NFA 2 x SEY T : Kabel pilin direntang di udara dengan kabel
penggantun
NFA 2 x CEY T : Kabel pilin direntang di udara dengan kabel
penggantung.
JENIS KABEL
PENAMPANG NOMINAL
( mm2 )
KHA
( Amper )
AAAC-S
35
50
70
95
120
150
185
240
150
180
246
282
319
378
423
523
5/23/2018 Jaringan Distribusi Rev
41/43
NFA 2 x SEY - T
NFA 2 x CEY - T
2 x 35 + 50
2 x 50 + 50
2 x 70 + 50
2 x 95 + 50
2 x 120 + 50
3 x 35 + 50
3 x 50 + 50
3 x 70 + 50
3 x 95 + 50
3 x 120 + 50
3 x 150 + 50
3 x 240
110
134
163
203
234
127
151
188
228
262
293
393
5/23/2018 Jaringan Distribusi Rev
42/43
7.3. Kabel tanah 20 KV.
Kabel ditanam langsung di dalam tanah sedalam70 cm
Temperature tanah 30C Faktor beban 100%
Spesifikasi tahanan jenis panas tanah 1000C cm/WKabel digelar di udara bebas
Temperature tanah 30C Faktor beban 100%
Suhu maksimal di dalam keadaan hubungsingkat maksimal 2500C, berlangsung palinglama 5 detik
5/23/2018 Jaringan Distribusi Rev
43/43