Upload
alamsyahhermawan
View
219
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8/11/2019 JAMINAN_KREDIT
1/11
1
PEMBAHASAN
A. Pengertian dan Kegunaan Jaminan Kredit
Istilah Jaminan merupakan terjemahan dari bahasa Belanda, yaitu
Zakerheid , sedangkan istilah Zakerheidsrecht digunakan untuk hukum
jaminan atau hak jaminan. Namun istilah hukum jaminan ternyata
mempunyai makna yang lebih luas dan umum serta bersifat mengatur
dibandingkan dengan hak jaminan seperti halnya hukum kebendaan yang
mempunyai ruang lingkup yang lebih luas dan mempunyai sifat mengatur dari
pada hak kebendaan.
Sedangkan istilah kredit berasal dari bahasa Yunani, yaitu Credere ,
yang jika diterjemahkan dalam bahasa Indonesia menjadi kredit, yang artinya
ialah kepercayaan. Seseorang atau badan hukum yang memberikan kredit
percaya bahwa si penerima dimasa mendatang akan sanggup memenuhi
segala sesuatu yang telah diperjanjikan. Dengan demikian dapat ditarik
kesimpulan bahwa dasar diberikan kredit ialah kepercayaan. Apabila dilihat
dari sudut ekonomi, kredit adalah penundaan pembayaran.Maksud dari
penundaan pembayaran ialah pengembalian atas penerimaan uang atau barang
yang tidak dilakukan bersama pada saatmenerimanya tetapi pengembaliannya
dilakukan pada masa yang telah ditentukan.
Secara umum jaminan kredit diartikan sebagai penyerahan kekayaan
atau pernyataan kesanggupan seseorang untuk menanggung pembayaran
kembali suatu utang. Undang undang Nomor 14 tahun 1967 tentang pokok-
pokok perbankan pasal 24(1) menyebutkan bahwa : Bank umum tidak
memberi kredit tanpa jaminan kepada siapapun. Berdasarkan pengertian
tersebut, nilai dan legalitas jaminan yang dikuasai oleh bank atau yang
disediakan oleh debitur harus cukup untuk menjamin fasilitas kredit yang
diterima nasabah/debitur. Barang-barang yang diterima bank harus dikuasai
8/11/2019 JAMINAN_KREDIT
2/11
2
atau diikat secara yuridis, baik berupa akta dibawah tangan maupun akta
otentik.
Kegunaan jaminan diantaranya :
1. Memberikan hak dan kekuasaan kepada bank untuk mendapat
pelunasan dari hasil penjualan barang barang jaminan tersebut, apabila
debitur melakukan cidera janji, yaitu untuk membayar kembali
utangnya pada waktu yang telah ditetapkan dalam perjanjian.
2.
Menjamin agar debitur berperan serta dalam transaksi untuk membiayai
usahanya, sehingga kemungkinan untuk meninggalkan usaha atau
proyeknya dengan merugikan diri sendiri atau perusahaannya dapat
dicegah atau sekurang-kurangnya kemungkinan untuk berbuat
demikian dapat diperkecil
3. Memberikan dorongan kepada debitur untuk memenuhi
janjinya,khususnya mengenai pembayaran kembali sesuai dengan
syarat-syarat yang telah disetujui agar debitur dan atau pihak ketiga
yang ikut menjamin tidak kehilangan kekayaan yang telah dijaminkan
kepada bank.1
B. Jenis-Jenis Jaminan Kredit
1. Jaminan Perorangan
Jaminan perorangan atau jaminan pribadi (personal guaranty), yaitu
jaminan seseorang pihak ketiga yang bertindak untuk menjamin
dipenuhinya kewajiban-kewajiban si debitur. Jaminan ini dapat dilakukan
tanpa sepengetahuan si debitur. Menurut Subekti, jaminan perorangan
adalah suatu perjanjian antara seorang berpiutang atau kreditur dengan
seorang pihak ketiga yang menjamin dipenuhinya kewajiban-kewajiban si
berhutang atau debitur.
1
Thomas Suyatno, Dasar Dasar Pengkreditan, (Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama,1997 ) hlm.88
8/11/2019 JAMINAN_KREDIT
3/11
3
Penjamin berhak untuk menuntut kepada kreditur agar :
1.
Si debitur ditagih terlebih dahulu, bila ada kekurangan barulah
kekurangan tersebut ditagih kepadanya ( pasal 1831 BW ).
2. Jika ada penjamin lainnya, utang tersebut dipecah-pecah atau dibagi
diantara para penjamin ( pasal 1837 BW ).
Di dalam praktek lazim diperjanjikan bahwa penjamin
menanggalkan kedua hak tersebut sehingga bila debitur cidera janji, maka
kreditur dapat langsung menuntut penjamin untuk pelunasan utang
seluruhnya.
Menurut Subekti, oleh karena tuntutan kreditur terhadap penjamin
tidak diberikan suatuprivillege atau kedudukan istimewa dibandingkan atas
tuntutan-tuntan lainnya, maka jaminan perorangan ini tidak banyak
dipraktekkan dalm dunia perbankan.
2.
Jaminan kebendaan
Jaminan kebendaan adalah jaminan yang dilakukan oleh kreditur
dengan debiturnya,ataupun antara kreditur dengan seorang pihak ketiga
yang menjamin dipenuhinya kewajiban-kewajiban si debitur.
Dalam prakteknya, pada jaminan kebendaan diadakan suatu
pemisahan bagian dari kekayaan seseorang ( si pemberi jaminan ) yaitu
melepaskan sebagian kekuasaan atas bagian kekayaan tersebut, dan
semuanya itu diperuntukkan guna memenuhi kewajiban si debitur bila
diperlukan. Kekayaan tersebut dapat berupa kekayaan debitur sendiri
ataupun kekayaan pihak ketiga.
Jika debitur melakukan wanprestasi maka kreditur dapat
memanfaatkan benda milik debitur tersebut. Benda milik debitur yang
dijaminkan dapat berupa benda bergerak maupun tidak bergerak. Benda
8/11/2019 JAMINAN_KREDIT
4/11
4
bergerak adalah kebendaan yang karena sifatnya dapat berpindah atau
dipindahkan atau karena undang-undang dianggap sebagai benda bergerak,
seperti hak-hak yang melekat pada benda bergerak. Untuk benda bergerak
dapat dijaminkan dengan gadai dan fidusia, sedangkan untuk benda tidak
bergerak dapat dijaminkan dengan hak tanggungan atau pun hipotik.
C. Pengikatan Objek Jaminan Kredit
Cara pengikatan objek jaminan kredit yang secara umum akan
mengamankan kepentingan bank adalah bila dilakukan melalui suatu lembaga
jaminan. Dalam praktik perbankan keharusan untuk melakukan pengikatan
objek jaminan kredit melalui suatu lembaga jaminan sering kali hanya
dilakukan untuk jenis tertentu karena alasan-alasan tertentu dari masing-masing
bank. Besarnya nilai kredit, jangka waktu kredit, jenis atau bentuk jaminan
kredit merupakan sebagian dari hal-hal yang dipertimbangkan bank untuk
mengikat atau tidak mengikat objek jaminan kredit melalui suatu lembaga
jaminan.
Berdasarkan Pasal 1132 KUH Perdata dapat disimpulkan bahwa
penerimaan kebendaan debitur sebagai jaminan belum memberikan
perlindungan yang cukup bagi kreditur, mengingat kebendaan tersebut
nantinya masih akan dibagi secara prorata diantara para kreditur, kecuali
terdapat alasan untuk didahulukan. Untuk mendapatkan perlindungan hukum
yang cukup, bank perlu mengikat kebendaan yang diserahkan kepadanya
dengan lembaga jaminan kebendaan yang diperuntukkan untuk itu. Pengikatan
jaminan ini membuat bank mendapatkan kedudukan yang diutamakan atau
didahulukan dari kreditur lain.
Dalam hal pengikatan jaminan kebendaan masih dirasa belum cukup,
maka bank dapat meminta jaminan non kebendaan berupa penanggung hutang
(borgtoch) dari pihak ketiga. Lembaga jaminan yang dapat digunakan dalam
rangika pengikatan jaminan kredit terdiri dari:
8/11/2019 JAMINAN_KREDIT
5/11
5
Lembaga Jaminan Kebendaan
Lembaga jaminan kebendaan terdiri dari lembaga jaminan
kebendaan tidak bergerak dan lembaga jaminan kebendaan bergerak.
Lembaga jaminan tidak bergerak terdiri dari hipotik dan hak
tanggungan, sedangkan lembaga jaminan barang bergerak terdiri dari
gadai, fidusia, dan resi gudang.
a.
GadaiGadai diatur dalam Bab XX Buku III KUH Perdata, Pasal 1133-
1153. Berdasarkan Pasal 1150 KUH Perdata, gadai adalah suatu hak
yang diperoleh kreditur atas suatu barang bergerak, yang diserahkan
kepadanya oleh debitur, atau orang lain atas namanya yang memberikan
kekuasaan kepada kreditur untuk mengambil pelunasan dari barang
tersebut secara didahulukan dari kreditur-kreditur lainnya. Objek gadai
adalah benda bergerak berwujud dan tidak berwujud, seperti kendaraan,
perhiasan dan tagihan.
b. Fidusia
Berdasarkan pengertian jaminan fidusia didalam Pasal 1angka 2
Undang-Undang Nomor 1999 tentang Jaminan Fidusia,jaminan fidusia
adalah hak jaminan atas benda bergerak dengan penguasaan tetap pada
pemberi fidusia yang dimaksudkan sebagai agunan bagi pelunasan hutang
tertentu dan memberikan kedudukan yang diutamakan kepada penerima
fidusia terhadap kreditur lain.
Pada jaminan fidusia terdapat suatu konstruksi yuridis dimana
pemberi fidusia mengalihkan hak kepemilikan atas obyek fidusia kepada
penerima fidusia atau kreditur dan atas dasar kepercayaan benda tersebut
tetap dibiarkan dalam penguasaan pemberi fidusia. Benda -benda yang
dapat dibebani dengan jaminan fidusia adalah sebagai berikut:
8/11/2019 JAMINAN_KREDIT
6/11
8/11/2019 JAMINAN_KREDIT
7/11
7
guna bangunan, hak pakai atas tanah negara, dan hak pengelolaan. Hak
kepemilikan tanah bekas hukum adat yang telah ada, tetapi proses
administrasi atau konversinya belum dilaksanakan seperti girik, petuk,
ketitir, dan yang lainnya, dapat juga dijadikan objek hak tanggungan
dengan ketentuan pembebanannya dilakukan bersamaan dengan
permohonan pendaftaran hak atas tanah yang bersangkutan.
Dalam pasal 18 Undang-Undang Hak tanggungan disebutkan
sebab-sebab hapusnya Hak Tanggungan, yaitu :
Hapusnya hutang yang dijamin dengan hak tanggungan
Dilepaskannya hak tanggungan oleh pemegang hak tanggungan
Pembersihan hak tanggungan berdasarkan penetapan peringkat oleh
pengadilan negeri.
Hapusnya hak atas tanah yang dibebani hak tanggungan.3
d. Hipotik
Hipotik adalah hak jaminan yang dibebankan pada benda tidak bergerakuntuk pelunasan utang tertentu yang memberikan kedudukan yang
diutamakan terhadap kreditur-kreditur lain. Sebelum berlakunya Undang
Undang Hak Tanggungan, ketentuan hipotik berlaku untuk benda tidak
bergerak berupa hak atas tanah. Namun, sejak berlakunya Hak
Tanggungan, hipotik hanya berlaku untuk benda bergerak berupa kapal
dan pesawat terbang atau helikopter yang berukuran paling sedikit 20 meter
kubik isi kotor dan telah terdaftar.
Lembaga Jaminan Perorangan/Penanggungan (Borgtoch)
Jaminan perorangan (borgtoch) atau dikenal juga dengan penanggungan
merupakan suatu persetujuan dimana seorang pihak ketiga, guna
kepentingan si berpiutang, mengikatkan diri untuk memenuhi perikatannya
si berhutang mana kala si berhutang tidak memenuhinya. Dalam praktik
3Budi Untung, Kredit Perbankan di Indonesia hlm 83
8/11/2019 JAMINAN_KREDIT
8/11
8
penanggungan,dikenal istilah personal guarantee untuk penanggungan oleh
orang perorangan, corporate guarantee untuk penanggungan oleh perusahaan
atau badan hukum, dan bank garansi untuk penanggungan oleh bank.
Jaminan perorangan hanya memberikan kedudukan konkuren bagi para
pemegangnya. Penanggung mempunyai hak istimewa yang dapat ia
pergunakan untuk menangkis tuntutan pembayaran dari kreditur. Namun, hak-
hak istimewa tersebut dapat dikesampingkan atau dilepaskan apabila
diperjanjikan dalam akta penanggungan. Hak-hak istimewa tersebut, antara lain:
Hak penanggung untuk menuntut agar benda-benda si berhutang lebih
dahulu disita dan dijual.
Hak penanggung untuk menuntut pemecahan hutang si berhutang
apabila terdapat lebih dari seorang penanggung.
Hak penanggung untuk menggunakan segala tangkisan yang dapat
dipakai oleh si berhutang dan hutangnya
Hak penanggung untuk dibebaskan apabila ia karena salahnya si
berpiutang penanggungtidak dapat menggantikan hak-haknya, jaminan-
jaminan, dan hak istimewa dari si berpiutang.
8/11/2019 JAMINAN_KREDIT
9/11
9
PENUTUP
Kesimpulan
jaminan kredit diartikan sebagai penyerahan kekayaan atau pernyataan
kesanggupan seseorang untuk menanggung pembayaran kembali suatu
utang.
Jaminan kredit berupa jaminan perorangan dan jaminan kebendaan.
Barang yang dapat dijamin di dalam jaminan kebendaan berupa barang
bergerak dan barang tidak bergerak
Jaminan kebendaan dapat dijamin dengan gadai, Fidusia, Hak Tanggungan,
serta Hipotek.
8/11/2019 JAMINAN_KREDIT
10/11
10
DAFTAR PUSTAKA
Suyatno, Thomas.dkk. 1997.Dasar Dasar Perkreditan. Jakarta : PT Gramedia
Pustaka Utama.
Untung, Budi. 2005.Kredit Perbankan Indonesia.Yogyakarta : Andi
8/11/2019 JAMINAN_KREDIT
11/11
11