9
Menziarahi Museum, Wisata Murah Penuh Sejarah “A visit to a museum is a search for beauty, truth, and meaning in our lives. Go to museum as often as you can.” - Maira Kalman – “Di sebelah kiri kita bisa melihat Museum Nasional atau lebih dikenal dengan Museum Gajah”, terang seorang pemandu melalui pengeras suara kepada seluruh penumpang bus. Mata saya bergerak ke arah yang dimaksud, sebuah gedung museum di balik jendela, dipayungi awan kelabu manja di atasnya. Pagi itu, saya melangkahkan hati untuk menikmati Jakarta dengan cara berbeda. Pelan-pelan, tak terburu-buru. Tinggal beberapa lama di Jakarta, saya menyatu dengan padat dan sibuknya Ibukota tercinta ini, butuh rehat sejenak. Rasa penasaran, menghantarkan saya duduk di atas bus ini dan mendekatkan lagi pada kegemaran, Museum Hopping. “Kenapa namanya Gajah? Karena di depan Museum Nasional ada sebuah patung Gajah pemberian Raja Thailand Chulanglongkorn pada tahun 1871”, ujar pemandu menambah informasi. Gajah yang dimaksud adalah sebuah patung yang terletak persis di depan Museum Nasional.

jakarta-tourism.go.idjakarta-tourism.go.id/jakmuseum/uploads/default/files/250... · Web viewMata saya bergerak ke arah yang dimaksud, sebuah gedung museum di balik jendela, dipayungi

  • Upload
    others

  • View
    6

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: jakarta-tourism.go.idjakarta-tourism.go.id/jakmuseum/uploads/default/files/250... · Web viewMata saya bergerak ke arah yang dimaksud, sebuah gedung museum di balik jendela, dipayungi

Menziarahi Museum, Wisata Murah Penuh Sejarah

“A visit to a museum is a search for beauty, truth, and meaning in our lives. Go to museum as often as you can.” - Maira Kalman –

“Di sebelah kiri kita bisa melihat Museum Nasional atau lebih dikenal dengan Museum Gajah”, terang seorang pemandu melalui pengeras suara kepada seluruh penumpang bus.

Mata saya bergerak ke arah yang dimaksud, sebuah gedung museum di balik jendela, dipayungi awan kelabu manja di atasnya.

Pagi itu, saya melangkahkan hati untuk menikmati Jakarta dengan cara berbeda. Pelan-pelan, tak terburu-buru. Tinggal beberapa lama di Jakarta, saya menyatu dengan padat dan sibuknya Ibukota tercinta ini, butuh rehat sejenak.

Rasa penasaran, menghantarkan saya duduk di atas bus ini dan mendekatkan lagi pada kegemaran, Museum Hopping.

“Kenapa namanya Gajah? Karena di depan Museum Nasional ada sebuah patung Gajah pemberian Raja Thailand Chulanglongkorn pada tahun 1871”, ujar pemandu menambah informasi.

Gajah yang dimaksud adalah sebuah patung yang terletak persis di depan Museum Nasional.

Page 2: jakarta-tourism.go.idjakarta-tourism.go.id/jakmuseum/uploads/default/files/250... · Web viewMata saya bergerak ke arah yang dimaksud, sebuah gedung museum di balik jendela, dipayungi

Patung Gajah

Patung gajah diberikan sebagai bentuk terima kasih Raja Rama V, Raja Chulanglongkorn, atas kunjungannya ke Jakarta, yang kemudian diletakkan persis di depan pintu museum, membuat museum ini lebih dikenal dengan Museum Gajah. Museum nasional adalah museum terbesar dan terlengkap di Indonesia, bahkan se-Asia Tenggara.

Sang pemandu terlihat sibuk membolak-balikkan sebuah album. “Ibu-ibu, Bapak-bapak inilah Raja Chulanglongkorn”, sambil mengedarkan foto ke pandangan para penumpang. Semua antusias ingin mengetahui wajah dari Raja Thailand itu.

Museum Nasional saat ini sedang direnovasi. Gedung A tempat di mana patung gajah berada di depannya, akan ditutup sampai Juli tahun depan. Tapi Gedung B yang berada di sebelahnya masih dibuka untuk umum.

Page 3: jakarta-tourism.go.idjakarta-tourism.go.id/jakmuseum/uploads/default/files/250... · Web viewMata saya bergerak ke arah yang dimaksud, sebuah gedung museum di balik jendela, dipayungi

Museum nasional sering dikunjungi sebagai tempat edukasi karena museum ini lengkap sekali.

“Pemberhentian kita selanjutnya adalah Gedung Arsip Nasional”, sahut pemandu. Saya tak sabar melanjutkan perjalanan.

Sudah lama saya penasaran dengan bus warna-warni bertingkat, yang tak jarang berpapasan di jalan. “Seperti di London”, pikir saya. Menarik perhatian dengan tulisan besar “Wisata Keliling Ibukota!” dan Enjoy Jakarta. Wisata apakah gerangan dan menikmati Jakarta seperti apa?

Rasa ingin tahu, membawa ke website Transjakarta. Bus tersebut ternyata Bus Wisata Jakarta Explorer. Bus ini melayani beberapa rute wisata di Jakarta. Ada Sejarah Jakarta, Jakarta Baru, Kesenian & Kuliner, Pencakar Langit Jakarta dan Cagar Budaya. Dan yang paling terpenting adalah bus ini tidak dipungut biaya alias gratis. Saya ke mana saja selama ini, baru tahu! Mungkin saya tak sendiri.

Lalu saya memilih rute yang saya sukai yaitu History of Jakarta.

Page 4: jakarta-tourism.go.idjakarta-tourism.go.id/jakmuseum/uploads/default/files/250... · Web viewMata saya bergerak ke arah yang dimaksud, sebuah gedung museum di balik jendela, dipayungi

Sumber : TransJakarta

Saya menyusun rencana akan Museum Hopping,berdasarkan rute History of Jakarta. Dimulai dari Museum Nasional lalu menuju kawasan Kota Tua, Museum Bank Indonesia. Di luar dugaan, bus ini menyenangkan sekali, ada pemandu di dalamnya yang menjelaskan sekilah tentang sejarah bangunan yang dilalui.

Menunggu di halte dengan bertuliskan City Tour di plang, tepat di depan Museum Nasional.

Bus Jakarta Explorer

Page 5: jakarta-tourism.go.idjakarta-tourism.go.id/jakmuseum/uploads/default/files/250... · Web viewMata saya bergerak ke arah yang dimaksud, sebuah gedung museum di balik jendela, dipayungi

Pemberhentian bus adalah Museum Bank Indonesia. Terdapat banyak museum yang berdekatan di kawasan Kota Tua. Saya mencari tahu ada museum apa saja dan sejarah di baliknya.

Banyak sekali terlihat anak muda, sekedar bersantai atau bermain di kawasan ini.

Kawasan Kota Tua begitu populer di kalangan muda, tapi berapakah yang tahu sejarah Kota Tua, ada museum apa saja dan mau mengunjunginya?

Saya ingin sekali, museum di Jakarta menjadi pilihan bagi siapa saja untuk berwisata, bermain sekaligus belajar. Menghapuskan stigma bahwa museum itu tempat yang membosankan dan suram.

Saat mengunjungi Museum Nasional, kesan museum modern terlihat jelas, tapi sayang sekali, sama seperti beberapa museum di kawasan Kota Tua, tidak ada panduan sama sekali.

Saya iri, ketika melihat rombongan ditemani guide yang menjelaskan secara detail. Saya buntuti ,tapi sayang tidak mengerti. Mereka berbahasa Korea.

Page 6: jakarta-tourism.go.idjakarta-tourism.go.id/jakmuseum/uploads/default/files/250... · Web viewMata saya bergerak ke arah yang dimaksud, sebuah gedung museum di balik jendela, dipayungi

Turis Korea

Mungkin itu salah satu penyebab, generasi sekarang tidak begitu bersemangat mengunjungi museum, informasi kurang. Terkadang keluar museum tidak mendapatkan apa-apa hanya sebatas benda mati.

Hal yang paling menarik dari sejarah adalah cerita di baliknya.

Alangkah baiknya setiap museum menyediakan pemandu, yang ditetapkan sesuai jadwal. Pengunjung bisa menyesuaikan dengan jam pemandu. Tak dipungkiri, kita lebih suka mendengar daripada membaca.

Saya membuat peta museum apa saja yang berada di kawasan Kota Tua, ketika teman saya melihatnya mereka tertarik dan baru tahu.

Peta Museum Kota Tua

Page 7: jakarta-tourism.go.idjakarta-tourism.go.id/jakmuseum/uploads/default/files/250... · Web viewMata saya bergerak ke arah yang dimaksud, sebuah gedung museum di balik jendela, dipayungi

Tentu saja peta seperti ini akan sangat informatif dan menyenangkan. Ada lebih dari 50 museum di Jakarta, saya berharap semua museum bisa dikategorikan dan rute bus gratis ini menjangkau semua. Mungkin esok ada rute Museum Tur Jakarta.

Gerimis mulai turun, bus melaju pelan. Kendaraan rapat dan padat. Tak seperti biasanya, saya tak kesal. Sore ini hati saya hangat tak penat. Setelah yang saya alami, rasanya saya ingin berseru ke penduduk kota ini untuk rehat, menikmati Jakarta.

Tak perlu merogoh kocek dalam, tapi riang. Menikmati Jakarta dengan menziarahi museum, sebuah wisata murah penuh sejarah. #enjoyjakarta #enjoyjakmuseum #jakartatourism

“It’s not a museum, It’s not a place of artifacts, It’s a place of ideas.” Jeanie Kahnke

Note : Foto dan ilustrasi milik pribadi

Page 8: jakarta-tourism.go.idjakarta-tourism.go.id/jakmuseum/uploads/default/files/250... · Web viewMata saya bergerak ke arah yang dimaksud, sebuah gedung museum di balik jendela, dipayungi